Hubungan Kegiatan Press Gathering Kementerian Luar Negeri dengan Sikap Wartawan terhadap Lembaga

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Hubungan Kegiatan Press Gathering Kementerian Luar Negeri dengan Sikap Wartawan terhadap Lembaga"

Transkripsi

1 Hubungan Kegiatan Press Gathering Kementerian Luar Negeri dengan Sikap Wartawan terhadap Lembaga Bentang Kurnia 1, Suwandi Sumartias 2, Susie Perbawasarie 3 Jurusan Ilmu Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Corresponding Author: titankurnia@ymail.com Abstract The purpose of this study was to determine the correlation between the Foreign Ministry Press Gathering and the attitude of journalists, using the theory of the Elaboration Likelihood Model.The method used in this research was a quantitative approach with a correlational analysis,which was, a method to find a correlation between two or more variables. The population in this study were the journalists who regularly attend the Press Gatherings and report activities of the Foreign Ministry. The number of journalists registered were 100 people, representing 31 mass media.using simple random sampling technique, the research picked up 79 samples.the results indicated that there was a significant correlation between the content of the messages of, and the way the messages were shaped in,the Foreign Ministry Press Gathering andthe attitude of the journalists towards the institution. There was also a significant correlation between posture of the communicatorin the Foreign Ministry Press Gathering and the attitude of the journalists towards the institution..the conclusion of theresearch was that there was a significant correlation between the Ministry of Foreign Affairs Press Gathering and the journalists attitudetowards the Institution,which consisted cognitive, affective and conative aspects.based on the conclusion above, the concluding part of the thesis recommended that the Ministry of Foreign Affairs continue to improve and maintain the quality of their Press Gathering, in order to facilitate journalists in understanding further the information supplied by the ministry; and secondly, they would behave and act in accordance with the expectations of the Foreign Ministry, as well as support the policies and activities of institution; and it would raise the journalist s interests and inclination to attend the next and future Press Gatherings. Keywords : press gathering, journalists 1 Penulis 2 Pembimbing Utama 3 Pembimbing Pendamping Page 1 of 15

2 Pendahuluan Persepsi masyarakat yang keliru yang tinggi guna mewakili Kementerian mengenai kebijakan Pemerintah Indonesia dapat berpengaruh terhadap pembentukan opini atau sikap masyarakat. Wartawan dan Luar Negeri memberikan informasi atau penjelasan mengenai berbagai masalah yang dihadapi atau kebijakan Kementerian Luar redaksi sebagai penjaga gerbang akan Negeri kepada wartawan, yang mampu memilih kata-kata tertentu dalam penulisan berita untuk mensifati seseorang atau suatu peristiwa karena berita merupakan rekonstruksi pikiran wartawan (institusi pers) mengenai suatu peristiwa atau pernyataan yang telah lewat. Pemberitaannya, terutama apabila tidak direkam atau dicetak ulang semata-mata berdasarkan perspektif kewartawanannya yang dapat berbeda-beda dengan persepektif seorang politikus, pengusaha, atau orang awam mengenai hal yang sama. Walhasil, berita juga adalah opini. Dengan adanya tuntutan kebutuhan yang meningkat, tuntutan efisiensi organisasi, dan kompleksitas masalah yang dihadapi, dirasakan keperluan adanya menjelaskan dengan baik, efektif dan akurat mengenai berbagai persoalan yang dihadapi, kepada masyarakat di dalam negeri maupun di luar negeri. Di zaman demokrasi dan era reformasi, yang ditandai dengan meningkatnya tanggung jawab (akuntabilitas) Pemerintah dan meningkatnya keterbukaan (transparansi), Kementerian Luar Negeri dituntut untuk dapat memberikan penjelasan, atau informasi kepada rakyat Indonesia (masyarakat atau publik) mengenai berbagai aspek penyelenggaraan hubungan luar negeri dan pelaksanaan politik luar negeri dengan sebaik-baiknya atau sejelas mungkin. pejabat khusus dengan tingkat kredibilitas Page 2 of 15

3 Lembaga dan instansi pemerintahan berusaha untuk membangun hubungan dengan wartawan yang dinamis dan saling menguntungkan. Media Relations adalah salah satu metode pendekatan yang dilakukan oleh lembaga dan instansi pemerintahan pada umumnya untuk berhubungan dengan wartawan. Media Relations pada prinsipnya adalah memberi rambu untuk tetap saling menghormati dan kerjasama atas dasar etika dan moral profesi. Dalam kacamata komunikasi, media menawarkan revolusi sikap dari perubahan afeksi hingga penanaman perilaku tertentu. Menlu dan seluruh pernyataanya secara nyata berfungsi sebagai wakil dan refleksi melalui mana negara-negara lain beserta media dan lapisan masyarakatnya menilai Indonesia, serta bagaimana masyarakat Indonesia memahami keberhasilan pelaksanaan hubungan luar negeri. Kemlu melakukan kegiatan yang secara fungsional cukup banyak melibatkan peran media massa. Diantaranya adalah: penyebaran siaran pers, konferensi pers, wawancara pers, Media Gathering dan Press Gathering atau resepsi pers. Dari berbagai macam kegiatan tersebut, bahasan dalam penelitian ini adalah tentang Press Gathering dimana Menlu sebagai komunikator berhubungan langsung dengan wartawan (dalam rangka Per nyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri). Press Gathering tersebut menjadi sumber berita utama bagi media massa, yang selanjutnya menjadi berita yang layak untuk disampaikan kepada masyarakat Indonesia maupun pihak luar negeri. Iklim keselarasan hubungan ditawarkan Kemlu melalui kegiatan Press Gathering. Forum tersebut diharapkan memberikan ruang dialog yang sehat sehingga pemberitaan yang berat sebelah atau tidak obyektif sedapat mungkin dihindari. Page 3 of 15

4 Melalui kegiatan Press Gathering, Kementerian Luar Negeri berusaha memengaruhi wartawan untuk melakukan perubahan sikap sesuai dengan perubahan yang diinginkan lembaga. Perubahan sikap Melihat permasalahan diatas, peneliti dapat mengaitkan secara teoritis dengan asumsi dasar dari teori ELM dimana Seseorang dapat memproses pesan persuasif dengan cara yang berbeda. Komunikator ini berupa kecenderungan untuk mendukung dapat mempengaruhi sikap komunikan. kegiatan lembaga. Maka berdasarkan hal tersebut Press Gathering dikemas sedemikian rupa agar memberikan hasil yang efektif. Penyampaian informasi kepada wartawan melalui Press Gathering dilaksanakan oleh Menlu yang didampingi oleh para pejabat tinggi Kemlu, termasuk Juru Bicara Kemlu, Kegiatan Press Gathering tersebut dilakukan satu tahun sekali dengan lama waktu umumnya setengah hari, yaitu dari pagi sampai acara selesai. Dalam acara Press Gathering Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan komunikator adalah Menlu melalui kegiatan Press Gathering, sementara komunikan yang sikapnya ingin dirubah adalah wartawan yang menghadiri kegiatan tahunan tersebut. Kemungkinan untuk memahami pesan persuasif yang disampaikan pada kegiatan Press Gathering secara mendalam bergantung pada cara wartawan memroses pesan. Terkadang seseorang mengevaluasi pesan dalam cara yang rumit dan kadangkadang seseorang melakukannya dengan tersebut Wartawan diperbolehkan bertanya sehingga diskusi terbuka sebagai sarana untuk bertukar pendapat, saran, informasi serta kritik dimungkinkan terjadi. cara yang lebih sederhana. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara Page 4 of 15

5 kegiatan Press Gathering Kemlu dengan sikap wartawan terhadap lembaga. Kegunaan Penelitian Kegunaan Teoretis Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi bidang kajian ilmu komunikasi khususnya ilmu Hubungan masyarakat. Dan juga menjadi referensi bagi penelitian sejenis di masa yang akan datang. Kegunaan Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan evaluasi bagi Kementerian Luar Negeri RI berkaitan dengan kegiatan Press Gathering dalam upaya meningkatkan citranya di kalangan wartawan. Kerangka Teoretis Penelitian ini bermaksud untuk meneliti hubungan kegiatan Press Gathering Kemlu dengan sikap wartawan terhadap lembaga. Teori yang dipandang dapat mengungkapkan fenomena yang diteliti dalam penelitian ini adalah Elaboration Likelihood Model dari Richard E. Petty dan John T. Cacioppo (Azwar, 2002:67). Model ELM menunjukkan cara bagaimana komunikan memproses informasi dalam keterlibatan tinggi dan rendah. Teori ini untuk pertama kalinya dikembangkan oleh Richard E. Petty dan John T. Cacioppo, pakar komunikasi persuasif dari Ohio State University AS, pada tahun Asumsi yang mendasari teori ini adalah bahwa orang dapat memproses pesan persuasif dengan cara yang berbeda (Venus, 2004:121). Pada satu situasi lain kita menilai pesan sambil lalu saja tanpa mempertimbangkan argumen yang mendasari isi pesan tersebut. Kemungkinan untuk memahami pesan persuasif secara mendalam bergantung pada cara seseorang memproses pesan. Pesan ini diterima dan disalurkan melalui dua jalur yang berbeda yakni central route dan peripheral route (Venus, 2004:121). Ketika kita memproses informasi melalui central route, kita secara aktif dan kritis memikirkan dan menimbang-nimbang Page 5 of 15

6 isi pesan tersebut dengan menganalisis dan membandingkannya dengan pengetahuan atau informasi yang telah kita miliki. Pada umumnya orang berpendidikan tinggi atau berstatus sebagai pemuka pendapat (opinion leader) berkecenderungan menggunakan central route dalam mengolah pesan-pesan persuasif. Sementara orang yang berpendidikan rendah cenderung menggunakan jalur periferal dimana faktorfaktor di luar isi pesan atau non argumentasi lebih berpengaruh bagi yang bersangkutan dalam melakukan tindakan. Proses pertama adalah apabila individu memberikan perhatian penuh terhadap pesan dan argumentasinya dan karenanya ia menerima persuasi lewat jalur sentral ( central route). Lewat jalur sentral akan terjadi pemikiran yang hati-hati dan mendalam, penuh pertimbangan mengenai argumentasi yang disimpulkan dari pesan yang disampaikan. Jalur kedua adalah jalur periferal ( peripheral route). Tanpa pemikiran yang mendalam bahkan hampir secara otomatis persuasi mendapat respon langsung dari individu. Respon lewat jalur ini dimungkinkan apabila kunci persuasi (persuasion cues) merupakan informasi yang ada hubungannya dengan keahlian atau status pelaku persuasi atau berupa penyajian komunikasi dua arah yang tampak lebih seimbang dan tidak memihak. Bila pesan yang penting disampaikan dengan jelas pada orang yang cerdas dan penuh perhatian, tentulah individu yang menerima pesan akan bersedia mengorbankan waktu dan energi untuk melewati jalur sentral. Sebaliknya, apabila pesan yang disampaikan tidak begitu penting atau disampaikan dengan cara yang tidak jelas, atau pendengarnya adalah orangorang dengan kemampuan yang terbatas, sangat mungkin pendengarnya akan mengandalkan satu jalur periferal. Berdasarkan pemahaman model ELM, bagi komunikan yang lebih terlibat, Page 6 of 15

7 penataan pesan ditekankan pada isinya, sikap wartawan terhadap sedangkan bagi komunikan yang kurang terlibat, lebih menekankan pada unsur-unsur pelengkap. Oleh karena itu, encoding dan proses transmisi harus benar-benar diperhatikan. Metode Penelitian Hipotesis adalah proporsi yang bisa diuji secara empirik. Proporsi adalah pernyataan hubungan antara konsep. Hipotesis penelitian adalah yang menggambarkan hubungan antara beberapa konsep yang bisa diuji secara empirik. Menurut Jalaludin Rakhmat, Untuk memudahkan penelitian, hipotesis harus dijabarkan menjadi subhipotesissubhipotesis dengan menggunakan konsepkonsep yang sudah sangat spesifik (Rakhmat, 2005 : 14). Hipotesis : Terdapat hubungan antara kegiatan Press Gathering Kemlu dengan Lembaga. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yaitu data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Dalam melaksanakan penelitian, penulis mengadakan jenis penelitian korelasional, yaitu Metode korelasional bertujuan untuk meneliti sejauhmana variabel pada satu faktor berkaitan dengan variabel pada faktor lain. (Rakhmat, 2009: 27). Teknik Analisis data Teknis analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara kuantitatif. Pengertian dari teknik analisis data yaitu langkah-langkah di dalam mengelola dan mengupas data hasil penelitian/hasil penjaringan kuesioner untuk memperoleh data dalam membuat kesimpulan hasil penelitian. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk menganalisa data menggunakan pengolahan data Coding yaitu Coding Book dan Coding Sheet. Data yang diperoleh dalam penelitian ini, diakumulasikan dan disusun secara sistematis, kemudian dianalisis dengan menggunakan: Page 7 of 15

8 1. Teknik Analisis Deskriptif Analisis ini dilakukan untuk memberikan gambaran-gambaran mengenai latar belakang responden dan memaparkan data-data perhitungan statistik yang telah dikelompokan dan ditabulasikan. 2. Teknik Analisis Statistik Inferensial (Korelasi Pangkat Spearman) Analisa statistik inferensial ditujukan untuk mencari hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk mengetahui derajat hubungan (koefisien korelasi) di antara variabel-variabel (bebas dan terikat) diperlukan sebuah prosedur statistik yang dinamakan analisis hubungan, dengan menggunakan ukuran asosiasi yang disesuaikan dengan jenis (skala pengukuran) data. Untuk menghitung korelasi antara X dan Y maka digunakan rumus : r s 2 2 x y ( x y d ) 2 i Kemudian untuk menghitung koefisien signifikan : Bahas deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data, cara mendapatkan data primer dan sekunder, teknik analisis data, teknik pemeriksaan keabsahan data, Untuk tahu seberapa besar hubungan variabel X dan Y digunakan kriteria Guliford (Rakhmat, 2009:29), sebagai berikut: Tabel 1.1 Tabel Koefisien Guilford Besarnya nilai r s Kategori t r s N 2 1 r 2 s < 0, 20 Hubungan rendah sekali 0,20 0,40 Hubungan rendah tapi pasti Hubungan yang cukup > 0,40 0,70 berarti > 0,70 0, 90 Hubungan yang kuat Hubungan yang sangat > 0,90 tinggi Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah wartawan yang biasa menghadiri kegiatan Press Gathering dan meliput kegiatankegiatan Kemlu. Jumlah wartawan yang terdaftar adalah 100 orang yang mewakili 31 Page 8 of 15

9 media massa (cetak, elektronik maupun nasional). Simple Random Sampling Teknik sampling yang dipergunakan menggunakan parameter untuk taksir proposi (%). Ukuran sampel untuk taksir proporsi dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut : dalam penelitian adalah melalui teknik Simple Random Sampling yakni pengambilan sampel berukuran n dari suatu populasi berukuran N sedemikian rupa sehingga setiap kemungkinan sampel dengan ukuran n mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih (Nasution, 1991;132). Sampling acak sederhana adalah sebuah metode seleksi yang memiliki proses sederhana artinya unit-unit dalam populasi atau yang dinamakan unit sampling dicatat dalam sebuah daftar yang dinamakan Kerangka Sampling. Setelah populasi diketahui dan unit-unitnya dicatat dalam dalam kerangka sampling. Setelah populasi diketahui dan unit-unitnya dicatat dalam Kerangka Sampling, maka selanjutnya adalah mencari ukuran sampelnya. (Prijana, 2005:8). Untuk mencari ukuran dalam Sampling Acak Sederhana, perlu (Prijana, 2005:8) Keterangan : n : Ukuran sampel (Size Of Sample) : Sampel Asumsi t :Koefisien Kepercayaan d : Sampling Error p & q : Parameter Proporsi Binominal N : Populasi Dalam penelitian ini, koefisien kepercayaan atau nilai t ditetapkan sebesar 95% (1,96). Hal ini didasarkan pada pendapat Prijana (2005:6) bahwa untuk ilmu sosial disarankan menggunakan koefisien kepercayaan sebesar 1,96 (95%). Sementara itu, nilai p & q sebesar (50%:50%). mempertimbangkan parameter ukurnya. Umumnya, dalam penelitian sosial Page 9 of 15

10 Adapun hasil perhitunganyaa adalah sebagai berikut: = maka, = = 79,34 79 Berdasarkan hasil hitung tersebut, maka peneliti mengambil sampel sebanyak 79 sampel yang akan diteliti. Hasil dan Pembahasan Penelitian Melalui hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kegiatan Press Gathering dengan sikap wartawan terhadap Kementerian Luar Negeri. Dalam teori ELM terdapat dua jalur yang menjadi alur proses terbentuknya perubahan sikap, pertama jalur sentral dimana perubahan sikap diakibatkan oleh isi pesan yang disampaikan komunikator. Kedua adalah jalur periferal dimana peran dari daya tarik penyampai pesan, dan kemasan produk lebih berpengaruh bagi yang sersangkutan dalam melakukan tindakan. (Petty & Cacioppo dalam Antar Venus, 2009:121). Peneliti mengaitkan secara teoritis dengan asumsi dasar dari teori ELM dimana seseorang dapat memproses pesan persuasif dengan cara yang berbeda. Dalam penelitian ini komunikan yang memproses pesan persuasif dan sikapnya ingin dirubah adalah wartawan yang menghadiri kegiatan Press Gathering. Sementara komunikator yang menyampaikan pesan adalah Menlu melalui kegiatan tahunan tersebut. Pesan persuasif yang dimaksudkan adalah pesan-pesan atau informasi yang disampaikan Menlu dalam kegiatan Press Gathering mengenai kebijakan-kebijakan Kemlu, klarifikasi suatu masalah atau issu yang sedang dihadapi, dan juga kegiatankegiatan dalam rangka politik dan hubungan luar negeri. Pesan-pesan tersebut berusaha meyakinkan khalayak bahwa Kemlu telah Page 10 of 15

11 melakukan upaya-upaya yang memungkinkan demi kepentingan Indonesia. Wartawan sebagai komunikan berperan sebagai pihak yang dipersuasi dengan memroses pesan-pesan yang disampaikan Menlu dalam kegiatan Press Gathering, hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah agar wartawan mempunyai pengetahuan dan perubahan sikap yang lebih baik terhadap Lembaga. Hasil analisis menunjukan bahwa sikap wartawan terhadap Kemlu sudah baik. Hal tersebut terlihat dari indikasi keteraturan dari tiga komponen sikap. Pertama adalah keteraturan pemikiran (kognitif), terkait peningkatan pengetahuan wartawan terhadap kebijakan yang ditempuh dan memberikan pandangan positif terhadap kebijakan yang dilakukan. Kedua, keteraturan dalam hal perasaan (afeksi) yang ditunjukan keyakinan terhadap kebijakankebijakan terkait Kemlu dan perasaan puas terhadap kebijakan-kebijakan Kemlu. Ketiga adalah keteraturan predisposisi tindakan (konasi) wartawan yaitu tingkat kesediaan wartawan mencari data dan informasi mengenai Kemlu, dan kemudian meneruskan berbagai informasi mengenai Kemlu dengan benar yang disebarkan melalui medianya masing-masing, dan dinilai memiliki kekuatan untuk mempengaruhi opini khalayak. Wartawan yang memiliki tingkat keterlibatan tinggi memfokuskan pemrosesan informasi pada hal yang inti yaitu isi pesan yang disampaikan. Sedangkan wartawan yang memilki keterlibatan rendah memperhatikan informasi pada hal-hal yang bukan inti seperti kredibilitas dan daya tarik komunikator (Menlu). Melalui pengujian hipotesis yang dilakukan, peneliti menemukan bahwa ketiga hal-hal tersebut berhubungan dalam artian bahwa perubahan sikap responden dapat disebabkan oleh pesan dengan kualitas dan argumentasi yang Page 11 of 15

12 kuat atau karena Menlu merupakan komunikator yang kredibel dan memiliki daya tarik. Menurut peneliti terdapat dua hal yang sangat berpengaruh terhadap terjadinya perubahan sikap wartawan yaitu kualitas pesan yang kuat (central cues), yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah isi pesan yang meliputi struktur pesan, gaya pesan dan daya tarik pesan, dan aspek peripheral lainnya yaitu komunikator yang meliputi kredibilitas dan daya tarik komunikator Data hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden (77,22%) memiliki penilaian yang cukup baik terhadap isi pesan dengan indikator struktur pesan, gaya pesan dan daya tarik pesan. Responden melihat bahwa isi pesan dalam kegiatan Press Gathering Kemlu dikemas secara lengkap, jelas, menarik, bervariasi dan memiliki nilai penting untuk diketahui publik. Sebagian besar responden yang memiliki penilaian yang cukup baik terhadap narasumber 65,82% melihat bahwa narasumber memiliki keahlian menyampaikan materi yang sesuai dengan bidang yang ia kuasai, kejujuran dan keberimbangan dalam menyampaikan materi, kedudukan yang penting dalam Lembaga, selain itu, narasumber dipandang sebagai orang yang familiar, dinamis dan disukai. Simpulan Berdasarkan analisis data penelitian yang telah dikemukakan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan yang cukup berarti antara isi pesan dalam Press Gathering dengan sikap wartawan terhadap Kemlu. Pesan yang disampaikan oleh komunikator dinilai memiliki struktur pesan, gaya pesan dan daya tarik pesan karena Page 12 of 15

13 telah dikemas secara lengkap, jelas, menarik, bervariasi dan memiliki nilai penting untuk diketahui publik sehingga diterima dengan cukup baik oleh wartawan. Wartawan merasakan adanya kemudahan untuk memahami materi tentang performa dan kinerja Kemlu Komunikator yang menyampaikan pesan dalam kegiatan Press Gathering adalah Menlu. Komunikator dinilai memiliki kredibilitas dan daya tarik karena keahliannya dalam menyampaikan materi yang sesuai dengan bidang yang ia kuasai, kejujuran dan serta masalah yang tengah dihadapi keberimbangan dalam Kemlu sehingga berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman wartawan serta proses terbentuknya perubahan sikap yang lebih baik terhadap Lembaga seperti contohnya mencari data dan informasi mengenai Kemlu, dan kemudian mengemasnya sedemikian rupa hingga menjadi sebuah berita dan layak disebarkan melalui medianya. 2. Terdapat hubungan yang cukup menyampaikan materi, kedudukan yang penting dalam Lembaga, selain itu, komunikator dipandang sebagai orang yang familiar, dinamis dan disukai. Secara keseluruhan Menlu telah berhasil mendapatkan penilaian yang baik sehingga berkaitan dengan kepercayaan serta proses terbentuknya perubahan sikap para wartawan terhadap Kementerian Luar Negeri. berarti antara komunikator dalam kegiatan Press Gathering dengan sikap wartawan terhadap Kemlu. Saran Berdasarkan simpulan yang telah di peroleh dari penelitian mengenai Hubungan Page 13 of 15

14 Kegiatan Press Gathering Kemlu dengan sikap wartawan terhadap Lembaga, maka penulis memberikan saran-saran berupa : 1. Kemlu disarankan untuk meningkatkan kejelasan dan penyebaran Press Release pada kegiatan Press Gathering, sehingga lembaran tersebut dapat dimanfaatkan wartawan guna mendukung penulisan atau pengemasan berita yang kemudian disajikan kepada masyarakat. 2. Untuk meningkatkan kepercayaan terhadap Menlu, sebaiknya Menlu menyertakan data pendukung sehingga meyakinkan wartawan mengenai keaslian atau kebenaran isu tersebut. Page 14 of 15

15 DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Aceng Press Relations Kiat Berhubungan dengan Media Massa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Iriantara, Yosal Media Relations Konsep, Pendekatan dan Praktif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Azwar, Saifuddin, 2003a. Sikap manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, Saifuddin, 2003b. Reabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Jefkins, Frank, Public Relations Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga. Kaplan, Robert M. dan Dennis P. Sacuzzo Psychological Testing, Principles, Application & Issues. California : Brooks/Cole Publishing Company Kovach, Bill dan Tom Rosenstiel Elemen-elemen Jurnalisme Apa yang Seharusnya Diketahui Wartawan dan yang Diharapkan Publik. Jakarta : Institut Studi Arus Informasi. Littlejohn, Stephen W dan Karen A. Foss Theories of Human Communication. USA: Thomson Wadsworth. Rakhmat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Prijana Metode Sampling Terapan untuk Penelitian Sosial. Bandung: Humaniora. Singarimbum, Masri, dan Effendi, Sofian. 1989, Metode Penelitian Survai. Jakarta: Penerbit LP3S. Rakhmat, Jalaluddin, Metode Penelitian Komunikasi (dilengkapi contoh analisis statistik). Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Siegel, Sidney, 1994, Statistik Nonparametrik untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Cv Alfabeta. Venus, Antar, Manajemen Kampanye. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sumber lain: Page 15 of 15

Hubungan antara Penyampaian Informasi Kampanye Stop The Trafficking Of Children and Young People dengan Sikap Member terhadap The Body Shop

Hubungan antara Penyampaian Informasi Kampanye Stop The Trafficking Of Children and Young People dengan Sikap Member terhadap The Body Shop Hubungan antara Penyampaian Informasi Kampanye Stop The Trafficking Of Children and Young People dengan Sikap Member Siti Hanum H. Ilmi 1, Feliza Zubair 2, Evi Novianti 3 Jurusan Ilmu Hubungan Masyarakat

Lebih terperinci

Hubungan Ideologically or Cause Oriented Campaign Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat dengan Sikap Siswa SMK Bandung

Hubungan Ideologically or Cause Oriented Campaign Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat dengan Sikap Siswa SMK Bandung Prosiding Hubungan Masyarakat ISSN: 2460-6510 Hubungan Ideologically or Cause Oriented Campaign Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat dengan Sikap Siswa SMK ¹ Emira Apriliyanti, ² Ani Yuningsih

Lebih terperinci

Hubungan antara Pesan Hadiah Wisata Belanja Kampanye Media Sosial Es Krim Magnum dan Minat Beli Pada Brand Magnum

Hubungan antara Pesan Hadiah Wisata Belanja Kampanye Media Sosial Es Krim Magnum dan Minat Beli Pada Brand Magnum Hubungan antara Pesan Hadiah Wisata Belanja Kampanye Media Sosial Es Krim Magnum dan Minat Beli Followers @MyMagnumID Pada Brand Magnum Laurentia 1, Elvinaro Ardianto 2, Trie Damayanti 3 Jurusan Ilmu Hubungan

Lebih terperinci

Oktya Rayfika 1, Lukiati K. E 2, Wawan Setiawan 3 Jurusan Ilmu Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Oktya Rayfika 1, Lukiati K. E 2, Wawan Setiawan 3 Jurusan Ilmu Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Hubungan Kegiatan Factory Visit PT Indofood Cbp Sukses Makmur tbk. dengan Sikap Pengunjung terhadap Produk Perusahaan Oktya Rayfika 1, Lukiati K. E 2, Wawan Setiawan 3 Jurusan Ilmu Hubungan Masyarakat

Lebih terperinci

Sumber : (Griffin, 1997: 195) Secara keseluruhan temuan Petty dan Cacioppo mendukung lima. kesimpulan mengenai kemungkinan dimana seseorang akan

Sumber : (Griffin, 1997: 195) Secara keseluruhan temuan Petty dan Cacioppo mendukung lima. kesimpulan mengenai kemungkinan dimana seseorang akan 20 Sumber : (Griffin, 1997: 195) Secara keseluruhan temuan Petty dan Cacioppo mendukung lima kesimpulan mengenai kemungkinan dimana seseorang akan memperhatikan sebuah pesan, yaitu (Griffin, 1997:223)

Lebih terperinci

Hubungan Event Pemberian Beasiswa Pikiran Rakyat dengan Sikap Penerima Beasiswa terhadap Pikiran Rakyat

Hubungan Event Pemberian Beasiswa Pikiran Rakyat dengan Sikap Penerima Beasiswa terhadap Pikiran Rakyat Hubungan Event Pemberian Beasiswa Pikiran Rakyat dengan Sikap Penerima Beasiswa terhadap Pikiran Rakyat Silvana Radityo Putri 1, Suwandi Sumartias 2, Rosnandar Romli 3 Jurusan Ilmu Hubungan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 4.1.Hipotesis Pertama : Pengaruh Kreativitas Iklan Terhadap Minat Beli

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 4.1.Hipotesis Pertama : Pengaruh Kreativitas Iklan Terhadap Minat Beli BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1.Hipotesis Pertama : Pengaruh Kreativitas Iklan Terhadap Minat Beli Vaseline Men Hasil pengujian hipotesis pertama dapat membuktikan bahwa kreativitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN TERPAAN PESAN PERINGATAN BAHAYA MEROKOK DAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ROKOK DENGAN MINAT BERHENTI MEROKOK PADA REMAJA BELLA PRAWILIA

HUBUNGAN TERPAAN PESAN PERINGATAN BAHAYA MEROKOK DAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ROKOK DENGAN MINAT BERHENTI MEROKOK PADA REMAJA BELLA PRAWILIA HUBUNGAN TERPAAN PESAN PERINGATAN BAHAYA MEROKOK DAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ROKOK DENGAN MINAT BERHENTI MEROKOK PADA REMAJA BELLA PRAWILIA NIM: 14030110130108 ABSTRAKSI Jumlah perokok remaja di Indonesia

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6537 Hubungan Menonton Tayangan 86 NET TV dengan Citra Polri di Mata Masyarakat Relations Watching "86 NET TV" With The Image of The Police in The Public Eye 1

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengaruh, sosialisasi politik, orientasi politik, pemilih

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengaruh, sosialisasi politik, orientasi politik, pemilih ABSTRAK Rahmi Hanifa, 07193024, skripsi dengan judul Pengaruh Sosialisasi Politik Terhadap Orientasi Politik Pemilih (Studi Terhadap Guru dan Dosen di Kota Padang). Sebagai Pembimbing I Dr. Sri Zulchairiyah,

Lebih terperinci

Hubungan Antara Kualitas Layanan Program Pemasaran Keliling PLN APJ Bogor dengan Sikap Pelanggan Terhadap Perusahaan

Hubungan Antara Kualitas Layanan Program Pemasaran Keliling PLN APJ Bogor dengan Sikap Pelanggan Terhadap Perusahaan Hubungan Antara Kualitas Layanan Program Pemasaran Keliling PLN APJ Bogor dengan Sikap Pelanggan Terhadap Perusahaan Eri Satrio Hermawan 1, Suwandi Sumartias 2, Yanti Setianti 3 Jurusan Ilmu Hubungan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Bagian ini disajikan hasil temuan penelitian yang diperoleh dari data informan.

BAB IV ANALISIS DATA. Bagian ini disajikan hasil temuan penelitian yang diperoleh dari data informan. BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Bagian ini disajikan hasil temuan penelitian yang diperoleh dari data informan. Uraiannya sebagai berikut : 1. Proses atensi dan sensasi anggota De Photograph

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lembaga. Jasa profesional ini sudah dikenal sebagai Public Relations yang

BAB I PENDAHULUAN. lembaga. Jasa profesional ini sudah dikenal sebagai Public Relations yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan sebuah lembaga tidak terlepas dari peningkatan kualitas pelayanan yang diberikan kepada pihak eksternal, dalam meningkatkan kualitas dan citra dari

Lebih terperinci

Hubungan Penggunaan Intranet dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan tentang Perusahaan

Hubungan Penggunaan Intranet dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan tentang Perusahaan Hubungan Penggunaan Intranet dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan tentang Perusahaan Fajri Julriano 1, Lukiati K. Erdinaya 2, Heru Ryanto B. 3 Departemen Ilmu Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6537 Hubungan antara Ethos Komunikator Host pada Program Dua Hijab dengan Motivasi Berhijab Fashionable (Studi Korelasional Mengenai Hubungan antara Ethos Komunikator

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Strategi Humas Pemerintahan Kabupaten Boyolali Dalam Menjalin Hubungan Dengan Media) Disusun

Lebih terperinci

SIKAP MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN KEKERASAN WARTAWAN INDONESIA

SIKAP MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN KEKERASAN WARTAWAN INDONESIA SIKAP MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN KEKERASAN WARTAWAN INDONESIA (Studi Korelasional Tentang Hubungan antara Sikap Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P) Medan dan Pemberitaan Kekerasan

Lebih terperinci

Hubungan Terpaan Acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan Sikap Masyarakat Jawa Barat terhadap Kesenian Sunda

Hubungan Terpaan Acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan Sikap Masyarakat Jawa Barat terhadap Kesenian Sunda Hubungan Terpaan Acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan Sikap Masyarakat Jawa Barat terhadap Kesenian Sunda Erlyna Dewi 1, Agus Setiaman 2, Ilham Gemiharto 3 Jurusan Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio TA TV, dari pengamatan peneliti pada 6 episode program acara UNS Menyapa di TA TV, dan dari hasil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. 34 Penelitian deskriptif adalah jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagai lembaga negara yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,

Lebih terperinci

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI (Studi Korelasional Penggunaan Situs Portal Berita Online Waspada.co.id Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Kalangan Mahasiswa Ikatan Pemuda

Lebih terperinci

KEGIATAN MEDIA RELATIONS DAN KEPUASAN WARTAWAN MEMPEROLEH INFORMASI. (Studi Korelasi Tentang Kegiatan Media Relations Dan Kepuasan

KEGIATAN MEDIA RELATIONS DAN KEPUASAN WARTAWAN MEMPEROLEH INFORMASI. (Studi Korelasi Tentang Kegiatan Media Relations Dan Kepuasan KEGIATAN MEDIA RELATIONS DAN KEPUASAN WARTAWAN MEMPEROLEH INFORMASI (Studi Korelasi Tentang Kegiatan Media Relations Dan Kepuasan Wartawan Memperoleh Informasi Di Rumah Sakit Ortopedi Prof DR R Soeharso)

Lebih terperinci

PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KEKERASAN PELAJAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PELAJAR. : Herlina Kurniawati : D2C006040

PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KEKERASAN PELAJAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PELAJAR. : Herlina Kurniawati : D2C006040 PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KEKERASAN PELAJAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PELAJAR Nama NIM : Herlina Kurniawati : D2C006040 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI REGULER FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI DAN TINGKAT KESADARAN KESEHATAN

STRATEGI KOMUNIKASI DAN TINGKAT KESADARAN KESEHATAN STRATEGI KOMUNIKASI DAN TINGKAT KESADARAN KESEHATAN (Studi Korelasional Pengaruh Strategi Komunikasi Tim Penggerak PKK Pokja IV Terhadap Tingkat Kesadaran Masyarakat Mengenai Kesehatan di Kelurahan Dendang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe atau sifat dari penelitian ini menggunakan jenis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

ejurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012)

ejurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012) Hubungan Antara Penggunaan Media Sosial Twitter @coffeecombi dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Followers Mengenai Produk Gita Arnida Dewi Rustiaputri 1, Susie Perbawasari 2, Diah Fatma Sjoraida 3 Jurusan

Lebih terperinci

Hubungan antara Iklim Komunikasi Organisasi dengan Kinerja Karyawan Zoya

Hubungan antara Iklim Komunikasi Organisasi dengan Kinerja Karyawan Zoya Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN 2460-6510 Hubungan antara Iklim Komunikasi Organisasi dengan Kinerja Karyawan Zoya 1 Isyana Ratu Azizah, 2 Dadan Mulyana 1,2 Bidang Kajian Public Relations,

Lebih terperinci

Hubungan Kampanye Earth Hour Bandung dengan Sikap Masyarakat dalam Menggunakan Listrik secara Hemat

Hubungan Kampanye Earth Hour Bandung dengan Sikap Masyarakat dalam Menggunakan Listrik secara Hemat Prosiding HubunganMasyarakat ISSN: 2460-6510 Hubungan Kampanye Earth Hour Bandung dengan Sikap Masyarakat dalam Menggunakan Listrik secara Hemat The Relationship between The Earth Campaign and The reactions

Lebih terperinci

HUBUNGAN SOSIALISASI SOCIOPRENEURSHIP DENGAN PEMBENTUKAN SIKAP WIRAUSAHA PARTISIPAN PADA FORUM KREATIF JATINANGOR

HUBUNGAN SOSIALISASI SOCIOPRENEURSHIP DENGAN PEMBENTUKAN SIKAP WIRAUSAHA PARTISIPAN PADA FORUM KREATIF JATINANGOR HUBUNGAN SOSIALISASI SOCIOPRENEURSHIP DENGAN PEMBENTUKAN SIKAP WIRAUSAHA PARTISIPAN PADA FORUM KREATIF JATINANGOR ARINA QONITA, ROSNANDAR ROMLI, HERU RYANTO BUDIANA Email: heru.prodihumas@gmail.com Prodi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya komunikasi adalah unsur pokok dalam suatu organisasi karena

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya komunikasi adalah unsur pokok dalam suatu organisasi karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya komunikasi adalah unsur pokok dalam suatu organisasi karena didalam organisasi terdapat interaksi sosial yang dilandasi adanya pertukaran makna

Lebih terperinci

Iklim Komunikasi pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Bandung

Iklim Komunikasi pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Bandung Iklim Komunikasi pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Bandung Gandyar Afriandi Hidayat 1, Asep Suryana 2, Teddy Kurnia Wirakusumah 3 Jurusan Ilmu Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata. communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata. communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama

Lebih terperinci

Hubungan antara Terpaan Berita Artis Saipul Jamil Bekerja Pasca Kecelakaan dengan Sikap Masyarakat mengenai Profesionalisme

Hubungan antara Terpaan Berita Artis Saipul Jamil Bekerja Pasca Kecelakaan dengan Sikap Masyarakat mengenai Profesionalisme Hubungan antara Terpaan Berita Artis Saipul Jamil Bekerja Pasca Kecelakaan dengan Sikap Masyarakat mengenai Profesionalisme Adinda Mirza Ramadhania 1, Jenny Ratna Suminar 2, Uud Wahyudin 3 Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Fenomena menjamurnya media massa di Indonesia, yang sangat erat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Fenomena menjamurnya media massa di Indonesia, yang sangat erat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Fenomena menjamurnya media massa di Indonesia, yang sangat erat keterkaitannya dengan masyarakat luas, menjadi salah satu pilar perubahan suatu negara,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji suatu fenomena/gejala serta hubungannya terhadap variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji suatu fenomena/gejala serta hubungannya terhadap variabel-variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitaian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan melibatkan masyarakat umum atau khalayak luas, biasanya diperlukan kegiatan Media Relations ( Menjalin Hubungan

Lebih terperinci

Hubungan antara Kebutuhan Informasi mengenai Seks dan Intensitas Membaca Rubrik Seks dengan Kepuasan Informasi mengenai Seks di Majalah Pria Dewasa

Hubungan antara Kebutuhan Informasi mengenai Seks dan Intensitas Membaca Rubrik Seks dengan Kepuasan Informasi mengenai Seks di Majalah Pria Dewasa Hubungan antara Kebutuhan Informasi mengenai Seks dan Intensitas Membaca Rubrik Seks dengan Kepuasan Informasi mengenai Seks di Majalah Pria Dewasa Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V ini merupakan bab terakhir atau penutup dalam penulisan penelitian ini. Dalam bab ini dikemukakan kesimpulan sebagai pendapat yang diperoleh dari analisa yang juga merupakan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi DESY INTAN PERMATASARI L

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi DESY INTAN PERMATASARI L STUDI KORELASI MENGENAI PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA DENGAN CITRA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KAB. SRAGEN PERIODE MARET TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS DAN CITRA PERUSAHAAN (Studi korelasional tentang Pengaruh Eksternal Public Relations dalam Meningkatkan Citra Perusahaan di Kalangan Nasabah Bank Sumut Cabang Marendal Kota Medan)

Lebih terperinci

Hubungan antara Komunikasi Vertikal dengan Kepuasan Kerja Karyawan The Relation between Vertical Communication with Employee s Job Satisfaction

Hubungan antara Komunikasi Vertikal dengan Kepuasan Kerja Karyawan The Relation between Vertical Communication with Employee s Job Satisfaction Prosiding Hubungan Masyarakat ISSN: 2460-6510 Hubungan antara Komunikasi Vertikal dengan Kepuasan Kerja Karyawan The Relation between Vertical Communication with Employee s Job Satisfaction 1 Reisha Assonia,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kepemimpinan Situasional Pemimpin Redaksi Bidang Pemberitaan LPP RRI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kepemimpinan Situasional Pemimpin Redaksi Bidang Pemberitaan LPP RRI 82 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab ini peneliti menguraikan hasil penelitian mengenai Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional Pemimpin Redaksi Bidang Pemberitaan LPP RRI Bandung Terhadap

Lebih terperinci

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan

Lebih terperinci

Regina Bellanandra / Yudi Perbawaningsih. Abstrak

Regina Bellanandra / Yudi Perbawaningsih. Abstrak Proses Pengolahan Pesan Persuasi dan Efek Perubahan Sikap Pada Konsumen Ramayana Department Store Yogyakarta Regina Bellanandra / Yudi Perbawaningsih Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. b. Dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi audience maka. faktor yang paling berpengaruh adalah kredibilitas persuader, tingkat

BAB IV PENUTUP. b. Dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi audience maka. faktor yang paling berpengaruh adalah kredibilitas persuader, tingkat 128 BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Dari analisis diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini pun dapat terjawab. Peneliti membagi kesimpulan menjadi dua yakni kesimpulan praktis dan teoritis. 1. Kesimpulan

Lebih terperinci

PEMBERITAAN KECELAKAAN PESAWAT TERBANG KOMERSIL INDONESIA DI TELEVISI DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT

PEMBERITAAN KECELAKAAN PESAWAT TERBANG KOMERSIL INDONESIA DI TELEVISI DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT PEMBERITAAN KECELAKAAN PESAWAT TERBANG KOMERSIL INDONESIA DI TELEVISI DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT (Studi Korelasional di Perumahan Johor Indah Permai 1 Kota Medan) SITI ARDIYANTI 080904119 ABSTRAK Skripsi

Lebih terperinci

Hubungan Kegiatan Employee Relations Pertamina Cilacapdengan Motivasi Karyawan

Hubungan Kegiatan Employee Relations Pertamina Cilacapdengan Motivasi Karyawan Prosiding Hubungan Masyarakat ISSN: 2460-6510 Hubungan Kegiatan Employee Relations Pertamina Cilacapdengan Motivasi Karyawan The Relation of Pertamina Cilacap Employee Relation s Activity with Employee

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. terhadap informasi rubrik Aktual Berita di Majalah CHIP Foto-Video Digital. Oleh

BAB IV PENUTUP. terhadap informasi rubrik Aktual Berita di Majalah CHIP Foto-Video Digital. Oleh BAB IV PEUTUP IV.A Kesimpulan Dalam penelitian ini, peneliti berhasil mengumpulkan 86 responden sebagai anggota dari komunitas Fotografer.et untuk melihat bagaimana kepuasan mereka terhadap informasi rubrik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Rumah sakit suatu lembaga bergerak dibidang kesehatan terus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Rumah sakit suatu lembaga bergerak dibidang kesehatan terus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rumah sakit suatu lembaga bergerak dibidang kesehatan terus berusaha menuju globalisasi, sehingga rumah sakit selalu berupaya meningkatkan mutu dan daya saingnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah bangsa besar adalah bangsa yang memiliki masyarakat yang berilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan bisa diperoleh dari berbagai sumber, misalnya lembaga

Lebih terperinci

HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN CITRA BAPUSIPDA PROVINSI JAWA BARAT

HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN CITRA BAPUSIPDA PROVINSI JAWA BARAT ISSN(p) 2354-9629 ISSN(e) 2549-1334 HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN CITRA BAPUSIPDA PROVINSI JAWA BARAT Asep Gunawan *, Encang Saepudin*, Yunus Winoto* Pengutipan: Gunawan, A., Saepudin,

Lebih terperinci

Hubungan antara Kegiatan Kampanye Anti Tembakau dengan Sikap Siswa SMP Al Syukro Ciputat terhadap Bahaya Merokok

Hubungan antara Kegiatan Kampanye Anti Tembakau dengan Sikap Siswa SMP Al Syukro Ciputat terhadap Bahaya Merokok Hubungan antara Kegiatan Kampanye Anti Tembakau dengan Sikap Siswa SMP Al Syukro Ciputat terhadap Bahaya Merokok Dellisia Emathia 1, Hadi Suprapto Arifin 2, Slamet Mulyana 3 Jurusan Manajemen Komunikasi

Lebih terperinci

Melisa Arisanty, S.I.Kom, M.Si

Melisa Arisanty, S.I.Kom, M.Si Melisa Arisanty, S.I.Kom, M.Si Proses Komunikasi Persuasif menggambarkan alur kerja/ tahapan pesan persuasif dikirimkan dari komuniktor hingga diterima dan diolah oleh komunikan. KOMUNIKATOR PESAN CHANNEL

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi dan Efektifitas Media Internal Majalah Signal terhadap Kepuasan kerja karyawan Telkomsel

Analisis Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi dan Efektifitas Media Internal Majalah Signal terhadap Kepuasan kerja karyawan Telkomsel Analisis Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi dan Efektifitas Media Internal Majalah Signal terhadap Kepuasan kerja karyawan Telkomsel (Studi pada Karyawan Telkomsel Regional Jateng & DIY) Skripsi Disusun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang 80 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman sekarang Public Relations menjadi sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman sekarang Public Relations menjadi sangat penting bagi 10 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di jaman sekarang Public Relations menjadi sangat penting bagi perusahaan di tengah persaingan yang begitu ketat. Memiliki image positif dimata stakeholdernya

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. beberapa kesimpulan sebagai berikut: BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil pengumpulan data, analisis, dan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan analisis distribusi frekuensi diperoleh

Lebih terperinci

Prosiding Hubungan Masyarakat ISSN:

Prosiding Hubungan Masyarakat ISSN: Prosiding Hubungan Masyarakat ISSN: 2460-6510 Hubungan Kegiatan CSR PT.XL Axiata Tbk dengan Daya Inovasi Teknologi Komunikasi Masyarakat The Correlations Between the Corporate Social Responsibility (CSR)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perusahaan adalah untuk memperoleh citra positif dan. menjadi dua, yakni media eksternal dan media internal.

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perusahaan adalah untuk memperoleh citra positif dan. menjadi dua, yakni media eksternal dan media internal. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tugas Divisi Humas Depnakertrans RI dalam memajukan perusahaan adalah untuk memperoleh citra positif dan merebut dukungan publik dalam upaya mengembangkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kolektif dari responden dengan mempergunakan kuesioner. Penelitian survei adalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kolektif dari responden dengan mempergunakan kuesioner. Penelitian survei adalah BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Metodologi Penelitian ini merupakan penelitian survei, dimana data diperoleh secara kolektif dari responden dengan mempergunakan kuesioner. Penelitian survei

Lebih terperinci

Tuhan adalah bagianku, kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-nya. Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada-nya,

Tuhan adalah bagianku, kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-nya. Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada-nya, Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-nya, Selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-mu! Tuhan adalah bagianku, kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-nya. Tuhan adalah baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari peranan media yang menyebarkan visi dan misi mereka dalam kampanye untuk meraih suara pemilih.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Dalam penelitian Efektivitas BNI Forum Sebagai Media Internal dalam Penyampaian Informasi kepada Karyawan di PT BNI Pesero Tbk, penulis menggunakan tipe

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dimana metode ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang faktafakta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pengamatan terhadap satu obyek atau terhadap pelaksanaan satu

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pengamatan terhadap satu obyek atau terhadap pelaksanaan satu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memperhatikan adalah mengarah kepada dan mempersiapkan diri untuk melakukan pengamatan terhadap satu obyek atau terhadap pelaksanaan satu perbuatan. 1

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat evaluatif dimana riset penelitian ini mengkaji efektivitas atau keberhasilan suatu program. 23 Peneliti ingin mengetahui sejauh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu publik eksternal public relations adalah media. Media memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu publik eksternal public relations adalah media. Media memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu publik eksternal public relations adalah media. Media memiliki peranan yang ampuh dalam menyebarkan informasi kepada khalayak. Membina hubungan baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia. penting dalam peta perkembangan informasi bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia. penting dalam peta perkembangan informasi bagi masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau instansi. Dapat kita lihat di berbagai instansi, baik instansi

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau instansi. Dapat kita lihat di berbagai instansi, baik instansi BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Dalam suatu institusi, informasi menjadi hal yang sangat penting sebagai sarana dalam mengembangkan pembangunan di era globalisasi. Di jaman sekarang yang segalanya

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KOMITMEN TERHADAP ORGANISASI PADA TENAGA KEPENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KOMITMEN TERHADAP ORGANISASI PADA TENAGA KEPENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KOMITMEN TERHADAP ORGANISASI PADA TENAGA KEPENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN DWI NINGSIH ARIANI Dr. Maya Rosmayati Ardiwinata, M. Si 1 Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Public Relations sebagai salah satu bentuk interaksi dalam kegiatan komunikasi yang di maksudkan untuk membangun citra positif Hal tersebut di perjelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya tentang gejala dari permasalahan yang timbul di lapangan. Kajiannya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya tentang gejala dari permasalahan yang timbul di lapangan. Kajiannya 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif survey yaitu sebuah penelitian untuk mendapatkan fakta sebenarnya

Lebih terperinci

Etika Jurnalistik Dalam Media Komunitas

Etika Jurnalistik Dalam Media Komunitas Etika Jurnalistik Dalam Media Komunitas (Analisis Isi Penerapan Etika Jurnalistik pada Berita Daerah Istimewa Yogyakarta di Portal Komunitas Suarakomunitas.net periode Januari Desember 2013) Yosephine

Lebih terperinci

: Hubungan Terpaan Iklan Televisi Kosmetik Wardah. dan Citra Merek dengan Minat Membeli ABSTRAK

: Hubungan Terpaan Iklan Televisi Kosmetik Wardah. dan Citra Merek dengan Minat Membeli ABSTRAK Nama NIM Judul : FRIDA ASIH PRATIWI : D2C009037 : Hubungan Terpaan Iklan Televisi Kosmetik Wardah dan Citra Merek dengan Minat Membeli ABSTRAK Iklan televisi masih digemari oleh para produsen untuk mempromosikan

Lebih terperinci

berkomunikasi dahulu, bagaimana mungkin seorang guru dapat

berkomunikasi dahulu, bagaimana mungkin seorang guru dapat Pendahuluan Manusia adalah makhluk sosial. Makhluk sosial mempunyai dalam berkomunikasi sehingga bisa menjalin hubungan dengan orang lain. Namun, ternyata tidak semua orang mempunyai dalam berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian di mana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : IX (Sembilan) Topik/Pokok Bahasan : Press Release Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Press

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang merupakan

Lebih terperinci

Public Relations dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Internal Public Relations

Public Relations dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Internal Public Relations Public Relations dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Internal Public Relations Terhadap Citra PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan) Abdul Khalik Azhari Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, digunakan jenis penelitian lapangan (field research). Field research adalah jenis penelitian dengan melakukan penelitian

Lebih terperinci

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagai persyaratan guna mencapai gelar S-1 Ilmu Komunikasi WARTINI L

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagai persyaratan guna mencapai gelar S-1 Ilmu Komunikasi WARTINI L STRATEGI HUMAS PEMKAB BOYOLALI DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI (STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF MEDIA RELATIONS HUMAS PEMKAB BOYOLALI DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI)

Lebih terperinci

Hubungan Twitter Jatinangorku dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Seputar Daerah Jatinangor bagi Followers

Hubungan Twitter Jatinangorku dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Seputar Daerah Jatinangor bagi Followers Hubungan Twitter Jatinangorku Kebutuhan Informasi Seputar Daerah Jatinangor bagi Followers Cepti Rachman Gilang Perdana 1, Edwin Rizal 2, Ute Lies Siti Khadijah 3 Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6537 Hubungan Menonton Acara Dr Oz Indonesia di Trans TV dengan Persepsi Ibu Rumah Tangga terhadap Gaya Hidup Sehat The Relation between Watching Dr Oz Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN (Studi Korelasional Tentang Iklan Tv Berlangganan Centrin Tv Terhadap Minat Masyarakat Berlangganan di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru) ICHE. A. C. NAPITUPULU

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Sejauh ini ada tiga macam konstruktivisme seperti yang diungkapkan oleh Suparno : pertama, konstruktivisme radikal; kedua, realisme hipotesis; ketiga, konstruktivisme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses komunikasi, dalam hal ini sebagai media massa. Radio mempunyai sifat khas yang menjadi

Lebih terperinci

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan antara derajat stress dan coping stress pada guru SLB B X Bandung. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh guru SLB B X Bandung yang berjumlah

Lebih terperinci

Kajian Hubungan Antara Event Pacarun Dengan Brand Awareness Honda

Kajian Hubungan Antara Event Pacarun Dengan Brand Awareness Honda Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6537 Kajian Hubungan Antara Event Pacarun Dengan Brand Awareness Honda 1 Drawili Muhammad Arvian, 2 Zulfebriges 1,2 Bidang Kajian Manajemen Komunikasi, Fakultas

Lebih terperinci

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of HUBUNGAN TERPAAN IKLAN BUKALAPAK DI SCTV DENGAN MINAT BELI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ANGKATAN 2014 Oleh: Aji Setya Purnama, Bedjo Sukarno, Siswanta ABSTRACT Bukalapak

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN IKLAN

BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN IKLAN 1 ABSTRAK Perkembangan dunia komunikasi dan media massa adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Melalui media massa saat ini, masyarakat dapat memperoleh informasi yang tidak terbatas. Tidaklah heran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi, baik organisasi non-profit ataupun organisasi profit tentunya memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi, baik organisasi non-profit ataupun organisasi profit tentunya memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi, baik organisasi non-profit ataupun organisasi profit tentunya memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Dalam upaya mencapai tujuan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendeskripsikan secara sistematis dan akurat suatu situasi atau

Lebih terperinci

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si Faktor-faktor Pendorong Orang Menonton Program Berita Liputan 6 di SCTV (Studi Eksplanatif-Kuantitatif Faktor-Faktor Pendorong Masyarakat Kampung Sudagaran Kelurahan Tegalrejo Yogyakarta Menonton Program

Lebih terperinci

ABSTRAK. Telkomunikasi, dengan jumlah sampel sebanyak 75 peserta yang diambil melalui

ABSTRAK. Telkomunikasi, dengan jumlah sampel sebanyak 75 peserta yang diambil melalui ABSTRAK Aldo Triasmoro, 210110100168. Jurusan Ilmu Hubungan Masyarakat. Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran. Penelitian ini berjudul Hubungan Kegiatan Pelatihan Program IndiPreneur Fest PT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai media, tentunya tidak terlepas dari konsep komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai media, tentunya tidak terlepas dari konsep komunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbicara mengenai media, tentunya tidak terlepas dari konsep komunikasi massa. Wilbur Scramm menggunakan ide yang telah dikembangkan oleh seorang psikolog, yaitu Charles

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations atau Humas secara garis besar adalah komunikator sebuah organisasi atau perusahaan, baik kepada publik internal maupun publik eksternal. Bagi sebuah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai metode survei yang menurut Singarimbun dan Effendi (2011) adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Media massa merupakan sarana menyebarkan informasi kepada masyarakat. Oleh karena itu, media massa memiliki peranan penting dalam penyebaran informasi yang dibutuhkan

Lebih terperinci