ANGGARAN DASAR LEO CLUBS INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANGGARAN DASAR LEO CLUBS INDONESIA"

Transkripsi

1 ANGGARAN DASAR LEO CLUBS INDONESIA PEMBUKAAN Bahwa bangsa Indonesia yang hidup bernegara dengan berasaskan Pancasila, yaitu : - Ketuhanan yang Maha Esa - Kemanusiaan yang adil dan beradab - Persatuan Indonesia - Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan - Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Dalam perjuangannya menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera membutuhkan peran serta segenap anggota masyarakat. Bahwa sebagian anggota masyarakat Indonesia telah menjadi anggota dalam berbagai Leo Club yang tersebar di seluruh pelosok tanah air, dengan tujuan ikut berperan aktif dalam upaya mensejahterahkan bangsanya. Bahwa upaya itu adalah dalam rangka mengisi kemerdekaan dengan berasaskan Pancasila dan berlandaskan pada Undang-Undang Dasar 1945 (seribu sembilan ratus empat puluh lima). Bahwa sebagai anggota ia bermotto : Kami Mengabdi dan dalam pelaksanaan pengabdiannya ia berpedoman pada Kepemimpinan (Leadership), Pengalaman (Experience) dan Kesempatan (Opportunity). Maka dengan ini disepakati untuk membuat Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga bagi Leo Clubs Indonesia seperti tersebut di bawah ini. ANGGARAN DASAR BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU Pasal 1 Organisasi ini dinamakan Leo Clubs Indonesia. Pasal 2 Dalam forum internasional Leo Clubs Indonesia adalah bagian dari Lions Clubs Indonesia yang merupakan Multi Distrik 307 dari The International Association of Lions Clubs (selanjutnya disebut Lions Clubs International atau Asosiasi). Pasal 3 Sesuai dengan Lions Clubs Indonesia, Leo Clubs Indonesia juga berkedudukan di ibukota Negara Republik Indonesia. Pasal 4 Leo Clubs Indonesia didirikan pada tanggal 1 (satu) Juli 1983 (seribu sembilan ratus delapan puluh tiga) untuk waktu yang tidak ditentukan. 1

2 BAB II ASAS, TUJUAN, KODE ETIK DAN KEGIATAN Leo Clubs Indonesia berasaskan Pancasila. Pasal 5 Pasal 6 Organisasi ini bertujuan : 1) Menciptakan dan menumbuhkan semangat saling pengertian di antara bangsa-bangsa sedunia. 2) Memajukan norma-norma yang baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 3) Menaruh perhatian secara aktif terhadap kepentingan umum dan kesejahteraan masyarakat dalam bidang seni budaya, sosial dan tata susila. 4) Mempersatukan semua anggota club dalam ikatan persahabatan, kerjasama dan saling pengertian. 5) Menyediakan forum untuk berdiskusi secara bebas mengenai segala hal yang berkenaan dengan kepentingan umum, asalkan politik, agama dan kesukuan/kebangsaan tidak dipermasalahkan. 6) Mendorong orang-orang yang berjiwa pengabdian untuk berbakti kepada masyarakat tanpa mengharapkan ganjaran keuangan bagi dirinya, dan mendorong ditingkatkannya daya guna dan norma etika yang tinggi dalam perdagangan, industri, profesi, pemerintah dan usaha swasta. 7) Memperkenalkan kegiatan-kegiatan pengabdian masyarakat di kalangan remaja sehingga terbentuk kualitas-kualitas pribadi yang baik melalui kepemimpinan, pengalaman dan kesempatan. 8) Mempersatukan para anggotanya dalam persahabatan, kesetiakawanan dan saling menghargai. Pasal 7 Demi menjunjung tinggi citra dan tercapainya tujuan dari Leo Clubs Indonesia, para anggota club dalam kehidupannya sehari-hari selalu akan menjiwai dan mematuhi Kode Etik Lions, sebagaimana tertera di bawah ini : 1) Kami akan menunjukkan keyakinan pada kemuliaan pekerjaan kami dengan bekerja secara tekun, sehingga kami dapat memperoleh nama baik karena mutu karya kami. 2) Kami akan berusaha mencapai keberhasilan dan mengharapkan penghasilan atau keuntungan yang wajar sebagai hak kami, tetapi tidak mau menerima untung atau keberhasilan dengan mengorbankan harga diri, karena menyalahgunakan kesempatan atau karena tindakan kami yang kejujurannya diragukan. 3) Kami akan selalu ingat, bahwa untuk membina usaha sendiri tidak usah meruntuhkan usaha orang lain, setia kepada kawan dan jujur pada diri sendiri. 4) Bila timbul keraguan tentang kebenaran atau kelayakan dari kedudukan atau tindakan kami terhadap sesama, kami akan mengatasi keraguan itu tanpa mementingkan diri sendiri. 5) Kami berpendirian, bahwa persahabatan adalah tujuan bukan sarana; bahwa persahabatan sejati tidak terjadi hanya karena saling memberi. Persahabatan sejati tidak meminta apapun, tetapi menerima suatu budi baik sesuai dengan semangat ketika diberikan. 6) Kami akan selalu ingat kewajiban kami sebagai warga negara terhadap bangsa, negara dan masyarakat kami, dan memberikan kepadanya kesetiaan kami yang tak tergoyahkan dalam ucapan, tindakan dan perbuatan. Untuk itu kami akan memberikan waktu, tenaga dan sumber daya kami seluas-luasnya. 7) Kami akan membantu sesama dengan ikut berprihatin kepada yang menderita, dengan mengulurkan tangan kepada yang lemah dan yang tidak mampu. 8) Kami akan berhati-hati dalam memberikan kritik, dan bermurah hati dengan pujian; kami ingin membangun dan tidak menghancurkan. 2

3 Pasal 8 1) Untuk mencapai tujuannya, melalui koordinasi dengan seluruh distrik yang ada Leo Clubs Indonesia dapat melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Mengawasi dan melakukan koordinasi bila diperlukan terhadap berbagai kegiatan pengabdian yang dilaksanakan oleh semua Leo Club di Indonesia. b. Membantu kegiatan berbagai Leo Club yang memerlukan bimbingan. c. Ikut serta dalam kegiatan Lions Clubs International dan Lions Clubs Indonesia. d. Menggiatkan dan mengadakan hubungan dengan Leo Club Leo Club di negara-negara lain. e. Mengadakan kegiatan secara nasional dengan dukungan semua Leo Club yang ada di Indonesia. f. Menyediakan suatu struktur administratif untuk meningkatkan maksud dan tujuan dari program Leo Club di Indonesia. 2) Dalam melakukan kegiatan-kegiatan ini, Leo Clubs Indonesia dapat bekerja sendiri atau setelah mendapat persetujuan dari Lions Clubs Indonesia dapat pula bekerja sama dengan organisasi / badan lain ataupun dengan instansi pemerintah. BAB III LAMBANG Pasal 9 1) Sebagai salah satu program dari Lions Clubs International, program Leo di wilayah Multi Distrik 307 mempergunakan lambang dua kepala singa berwarna putih yang bertolak belakang dan dipisahkan oleh suatu bidang vertikal berwarna platinum yang bertuliskan L E O berwarna putih dari atas ke bawah. 2) Lambang LEO ini hendaknya dijaga untuk dipergunakan secara khusus dan demi kepentingan para anggota Leo Club. Setiap anggota Leo Club berhak memakai atau dengan cara lain mempergunakan lambang ini secara pantas dan wajar selama menjadi anggota. Seorang anggota harus melepaskan hak tersebut bilamana keanggotaannya berhenti atau bila suatu Leo Club, Distrik atau Multi Distrik dibubarkan. BAB IV KEANGGOTAAN, DISTRIK DAN KEPENGURUSAN MULTI DISTRIK Pasal 10 Multi Distrik Leo Clubs Indonesia dibentuk dengan sekurang-kurangnya 12 (duabelas) Leo Club dengan jumlah anggota keseluruhan 180 (seratus delapan puluh) atau lebih, yang telah dikukuhkan secara resmi dan disponsori oleh Lions Club di Multi Distrik 307 serta telah diakui oleh Lions Clubs International. Setiap Leo Club diurus oleh Badan Pengurus yang diketuai oleh Presiden Club. Persyaratan keanggotaan, susunan pengurus dan berbagai peraturan mengenai Leo Club diatur pada bagian lain dari Anggaran Dasar ini dan dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 11 Leo Clubs Indonesia dibentuk dengan terdiri dari dua atau lebih distrik. Pembagian wilayah masingmasing distrik mengikuti pembagian wilayah dari Lions Clubs Indonesia yang ditetapkan dalam Konvensi Multi Distrik Lions Clubs Indonesia dan telah disetujui oleh Badan Pengurus Lions Clubs International. Masing-masing Distrik tersebut diurus oleh Dewan Distrik (District Council) yang diketuai oleh Presiden Distrik. Berbagai peraturan mengenai Distrik akan diuraikan pada bagian lain dari Anggaran Dasar ini dan dalam Anggaran Rumah Tangga. 3

4 Pasal 12 Leo Clubs Indonesia diurus oleh Dewan Multi Distrik (Multiple District Council) yang diketuai oleh Presiden Multi Distrik. Berbagai peraturan mengenai Multi Distrik akan diuraikan pada bagian lain dari Anggaran Dasar ini dan dalam Anggaran Rumah Tangga. BAB V STATUS BAIK DAN KUORUM Pasal 13 1) Istilah status baik (in good standing) untuk suatu Leo Club yang dimaksud dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga adalah club yang telah memenuhi kewajiban keuangan kepada Distriknya dan Multi Distrik. 2) Istilah status baik (in good standing) untuk seorang anggota Leo Club yang dimaksud dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga adalah seseorang yang telah memenuhi kewajiban keuangan kepada clubnya. Pasal 14 1) Seluruh rapat pada tingkat Multi Distrik, Distrik dan Club serta sidang-sidang dalam Konvensi Multi Distrik dan Distrik dinyatakan sah dan memenuhi kuorum bila dihadiri oleh lebih dari ½ (setengah) dari jumlah mereka yang memiliki hak suara. 2) Pembulatan dari hasil kali pecahan ini dengan jumlah pemegang hak suara adalah ke atas. 3) Dalam sidang-sidang konvensi, penetapan kuorum dilakukan oleh ketua sidang dan dibantu oleh Panitia Pengarah. 4) Bila saat rapat atau sidang akan dimulai, kuorum belum tercapai maka akan dilakukan penundaan selama 15 (lima belas) menit untuk kemudian dilanjutkan tanpa memperhatikan jumlah pemegang hak suara. Dalam hal ini, rapat atau sidang dianggap sah dan memenuhi kuorum. BAB VI DEWAN MULTI DISTRIK Pasal 15 KEANGGOTAAN DALAM DEWAN MULTI DISTRIK 1) Dewan Multi Distrik terdiri dari Presiden Multi Distrik, Wakil Presiden Multi Distrik, Sekretaris Multi Distrik, Bendahara Multi Distrik, para Presiden Distrik dan pejabat Dewan Multi Distrik lainnya seperti yang ditunjuk oleh Presiden Multi Distrik dan disetujui oleh Ketua Dewan Gubernur. 2) Para pejabat Dewan Multi Distrik tersebut haruslah anggota-anggota aktif yang berstatus baik, masuk dalam Komite Kehormatan Multi Distrik. Berbagai peraturan mengenai Komite Kehormatan diuraikan dalam Anggaran Rumah Tangga. 3) Setiap anggota Dewan Multi Distrik mempunyai satu suara. 4) Para mantan Presiden Multi Distrik dan mantan Presiden Distrik selama masih sebagai anggota suatu Leo Club yang berstatus baik, masuk dalam Komite Kehormatan Multi Distrik. Berbagai peraturan mengenai Komite Kehormatan diuraikan dalam Anggaran Rumah Tangga. 5) Berbagai hak dan kewajiban para Dewan Multi Distrik diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. 4

5 Pasal 16 PRESIDEN MULTI DISTRIK 1) Pemilihan Presiden Multi Distrik dilakukan setiap tahun dalam suatu Konvensi Multi Distrik. 2) Persyaratan untuk calon Presiden Multi Distrik ditetapkan sebagai berikut : a) Anggota aktif yang berstatus baik dari Leo Club yang telah dikukuhkan di Multi Distrik 307 dan Leo Club tersebut berstatus baik. b) Telah menjabat sebagai anggota Dewan Distrik selama satu periode penuh dari tahun fiskal asosiasi atau bagian terbesar daripadanya. c) Telah menjabat sebagai Presiden suatu Leo Club selama satu periode penuh dari tahun fiskal asosiasi atau bagian terbesar daripadanya. d) Telah mendapat persetujuan dari Leo Clubnya. e) Telah mendapat persetujuan dari Lions Club sponsornya. f) Telah mendapat persetujuan dari Distrik Leo sesuai dengan keanggotaan Leo Clubnya. g) Telah mendapat persetujuan dari calon yang bersangkutan sebagai bukti kesediaannya untuk dicalonkan. 3) Tata cara pencalonan dan pemilihan Presiden Multi Distrik diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 17 WAKIL PRESIDEN MULTI DISTRIK 1) Pemilihan Wakil Presiden Multi Distrik dilakukan setiap tahun dalam suatu Konvensi Multi Distrik. 2) Persyaratan serta tata cara pencalonan dan pemilihan Wakil Presiden Multi Distrik sama dengan yang telah dijelaskan untuk jabatan Presiden Multi Distrik. 3) Pemilihan Wakil Presiden Multi Distrik dilakukan setelah pemilihan Presiden Multi Distrik selesai dilaksanakan. Pasal 18 KEKOSONGAN JABATAN Jika karena suatu hal Presiden Multi Distrik tidak dapat melaksanakan jabatannya sehingga terjadi kekosongan, maka dengan persetujuan Ketua Dewan Gubernur melalui Ketua Komite Leo Multi Distrik kedudukan Wakil Presiden Multi Distrik meningkat untuk menduduki jabatan tersebut. Apabila Wakil Presiden Multi Distrik karena suatu alasan tertentu menolak untuk mengisi jabatan Presiden Multi Distrik, maka Ketua Komite Leo Multi Distrik akan menunjuk anggota Dewan Multi Distrik yang lain untuk mengisi kekosongan selama sisa masa jabatan tersebut. Pasal 19 RAPAT DEWAN MULTI DISTRIK 1) Dewan Multi Distrik menyelenggarakan Multiple District Council Meeting sekurang-kurangnya 2 (dua) kali selama masa jabatan. Rapat pertama diselenggarakan pada awal masa jabatan dan rapat terakhir dapat diselenggarakan saat Konvensi Multi Distrik. 2) Waktu dan tempat rapat ditetapkan oleh Presiden Multi Distrik dengan persetujuan mayoritas anggota Dewan Multi Distrik. 3) Berbagai aturan mengenai rapat Dewan Multi Distrik akan diuraikan dalam Anggaran Rumah Tangga. 5

6 BAB VII WEWENANG DEWAN MULTI DISTRIK Pasal 20 1) Kecuali bila tidak sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan berbagai ketentuan yang dibuat oleh Lions Clubs International dan Lions Clubs Indonesia, maka wewenang yang dimiliki oleh Dewan Multi Distrik adalah sebagai berikut : a) Bertindak mewakili Leo Clubs Indonesia dalam berbagai urusan dengan Pemerintah Negara Republik Indonesia dan dalam berhubungan dengan Multi Distrik di luar negeri, Lions Clubs International serta Lions Clubs Indonesia. b) Melakukan pengendalian terhadap semua pengurus dan perwakilan Leo Clubs Indonesia. c) Menjalankan pengawasan dan pengelolaan atas seluruh urusan administrasi dan harta benda serta dana Multi Distrik. Semua transaksi yang dilakukan harus berdasarkan persetujuan dari Ketua Dewan Gubernur dan tidak ada kewajiban yang dapat disetujui atau dibuat yang akan mengakibatkan suatu ketidakseimbangan anggaran keuangan atau kerugian dalam setiap tahun fiskal. d) Melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap seluruh tingkat dalam penyelenggaraan Konvensi Multi Distrik, termasuk membatalkan tempat dan Leo Club penyelenggara yang telah dipilih oleh Konvensi Multi Distrik sebelumnya karena adanya suatu alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Perubahan terhadap penyelenggaraan Konvensi harus dengan sepengetahuan Ketua Komite Leo Multi Distrik dan mendapat persetujuan dari Ketua Dewan Gubernur. 2) Bila terjadi ketidaksesuaian dan pertentangan dengan ketentuan-ketentuan dari pasal-pasal Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Lions Clubs International serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Lions Clubs Indonesia, maka wewenang diberikan kepada Badan Pengurus Lions Clubs International atau Lions Clubs Indonesia. Pasal 21 Kecuali bila telah mendapat persetujuan dari Konvensi Multi Distrik dan Ketua Dewan Gubernur, Dewan Multi Distrik tidak diperbolehkan : 1) Menjaminkan aset dalam bentuk apapun yang menjadi milik Multi Distrik untuk maksud apapun. 2) Menjalankan suatu proyek atau suatu kegiatan yang melibatkan club-club dalam Multi Distrik untuk suatu kegiatan pengumpulan dana. BAB VIII KONVENSI MULTI DISTRIK Pasal 22 PENYELENGGARAAN KONVENSI 1) Konvensi Multi Distrik diselenggarakan tiap tahun dengan persetujuan dari Ketua Dewan Gubernur. 2) Konvensi Multi Distrik diselenggarakan setelah seluruh Distrik selesai menyelenggarakan konvensi. 3) Tempat Konvensi dan Leo Club penyelenggara akan ditentukan oleh Konvensi sebelumnya serta diusahakan mengikuti Konvensi Lions Clubs Indonesia sepanjang terdapat Leo Club di daerah tersebut. Konvensi Leo Club dapat diselenggarakan di daerah yang berbeda dengan Konvensi Lions Clubs Indonesia bila di daerah tersebut tidak terdapat Leo Club atau Leo Club dalam keadaan tidak aktif atau Leo Club yang bersangkutan dengan alasan tertentu tidak bersedia. Bila hal tersebut terjadi maka masing-masing Leo Club dapat mengajukan penawaran dengan memberikan usulan untuk kemudian diputuskan. 6

7 4) Waktu penyelenggaraan akan ditetapkan oleh Presiden Multi Distrik berdasarkan usulan dari Panitia Pelaksana. Panitia yang dibentuk oleh Dewan Multi Distrik akan merencanakan Konvensi bekerjasama dengan Ketua Komite Leo Multi Distrik. Berbagai hal mengenai kepanitiaan Konvensi Multi Distrik diuraikan dalam Anggaran Rumah Tangga. 5) Tata cara persidangan dalam Konvensi Multi Distrik akan diatur tersendiri dalam Anggaran Rumah Tangga dan Tata Tertib Sidang. Pasal 23 PESERTA KONVENSI 1) Setiap Leo Club dalam Multi Distrik yang telah dikukuhkan dan berstatus baik berhak mengikutsertakan anggota-anggotanya untuk mengikuti Konvensi Multi Distrik sebagai : a. Delegate (Anggota Delegasi) yang mempunyai hak suara dan hak bicara. Setiap club dapat menempatkan seorang Delegate untuk setiap 10 (sepuluh) orang anggota club atau bagian terbesar dari itu, yaitu 5 (lima) sampai 9 (sembilan). Delegate harus tetap dan hanya dapat diganti oleh Alternate apabila Delegate berhalangan hadir pada saat itu, dengan pemberitahuan terlebih dahulu kepada Panitia Pengarah. b. Alternate (Anggota Pengganti) yang mempunyai hak bicara dengan jumlah maksimum sama dengan anggota Delegate. Alternate harus tetap dan jika berhalangan hadir tidak dapat digantikan oleh Observer. c. Observer (Anggota Peninjau) yang tidak mempunyai hak suara dan hak bicara. Observer hanya dapat berbicara pada kesempatan yang diberikan oleh Ketua Sidang. Jumlah Observer tidak terbatas. 2) Jumlah Delegate dan Alternate ditentukan berdasarkan : a. Jumlah anggota yang tercatat pada data pembayaran iuran Distrik dan Multi Distrik pada tanggal 1 dari bulan diselenggarakannya Konvensi. b. Untuk Leo Club yang baru dibentuk setelah tanggal 1 dari bulan diselenggarakannya Konvensi, maka jumlah Delegate dan Alternate dihitung berdasarkan jumlah anggota saat pembentukan club tersebut. c. Jumlah Delegate dan Alternate tidak dapat diubah setelah upacara pembukaan Konvensi Multi Distrik dimulai. 3) Hanya anggota Leo Club yang telah tercatat secara resmi dan memenuhi syarat pendaftaran yang telah ditetapkan oleh panitia Konvensi Multi Distrik yang dapat mengikuti sidang-sidang kerja dalam Konvensi. 4) Hutang atas kewajiban dapat diselesaikan dan status baik dapat diperoleh setiap saat sebelum penutupan pemeriksaan surat mandat. Waktu penutupan tersebut akan ditetapkan sesuai peraturan dari Konvensi bersangkutan. Suara hanya dapat diberikan oleh seseorang yang hadir sendiri saat pemungutan suara dan seorang Delegate tidak dapat memberi lebih dari satu suara dalam setiap persoalan. 5) Presiden Multi Distrik, para Presiden Multi Distrik Yang Lalu, Presiden Distrik dan para Presiden Distrik Yang Lalu yang masih aktif di clubnya menjadi utusan dari masing-masing clubnya dengan hak suara di luar kuota tersebut di atas, kecuali bila yang bersangkutan mewakili clubnya. Pasal 24 KEPUTUSAN KONVENSI Mayoritas suara dari Delegate yang hadir dalam setiap persidangan cukup untuk menerima atau menolak suatu resolusi dalam Konvensi Multi Distrik. Semua keputusan dari Konvensi Multi Distrik bersifat mengikat seluruh anggota Leo Club di Multi Distrik serta tidak lepas dari pencabutan dan penolakan oleh Ketua Dewan Gubernur atau oleh tindakan Badan Pengurus Lions Clubs International, masing-masing sendiri dan keputusan dianggap batal. 7

8 Pasal 25 KETUA SIDANG 1) Semua sidang kerja dalam Konvensi Multi Distrik akan diketuai oleh Presiden Multi Distrik atau Leo lain yang ditunjuk olehnya. 2) Bila Presiden Multi Distrik berhalangan hadir, maka sidang akan dipimpin oleh Wakil Presiden Multi Distrik atau Leo lain yang ditunjuk olehnya. 3) Bila keduanya berhalangan hadir, maka sidang dapat memilih salah satu anggota Dewan Multi Distrik yang hadir dalam Konvensi Multi Distrik sebagai ketua sidang. 4) Presiden Multi Distrik bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan serta keputusan-keputusan dalam seluruh sidang kerja dalam Konvensi Multi Distrik, meskipun sidang tersebut tidak dipimpin olehnya. Pasal 26 RESOLUSI 1) Hanya resolusi-resolusi yang berasal dari Dewan Multi Distrik, Dewan Distrik, Anggota Komite Kehormatan dan Konvensi Distrik yang dapat diajukan kepada sidang Konvensi Multi Distrik, kecuali bagi resolusi tentang berbagai hal yang bersangkutan dengan multi Distrik dan / atau berskala nasional atau internasional yang dapat pula diajukan oleh suatu Leo Club melalui Sekretaris Distrik dari Distriknya. 2) Tata cara pengajuan resolusi pada Konvensi Multi Distrik diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. BAB IX KEUANGAN MULTI DISTRIK Pasal 27 PENERIMAAN DANA Dewan Multi Distrik akan mengelola dana yang diperoleh dari : 1) Setoran yang diberikan oleh Distrik yang berasal dari iuran anggota semua Leo Club dengan ketentuan sebagai berikut : a) Besarnya iuran bulanan per anggota ditetapkan dalam Konvensi Multi Distrik dan dicantumkan dalam Anggaran Rumah Tangga serta harus mendapat persetujuan dari Ketua Dewan Gubernur. b) Besarnya setoran dari Distrik ditentukan oleh daftar anggota Leo Club yang tercatat pada data sekretariat masing-masing Distrik. c) Untuk club baru dan yang di-reorganisasi, kewajiban pembayaran iuran dihitung sejak club tersebut disahkan oleh Lions Clubs International. Jumlah iuran dibayar berdasarkan jumlah anggota yang terdaftar saat pengesahan. d) Setoran dari Distrik dilakukan oleh Bendahara Distrik selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah penerimaan pembayaran iuran Distrik dari Leo Club. e) Semua iuran yang diterima akan dibukukan sebagai dana administrasi. 2) Penerimaan lain yang berkaitan dengan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh Komite Multi Distrik. 3) Sumbangan atau bantuan dari perorangan atau badan lain untuk suatu kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan dalam wilayah Multi Distrik. 4) Suatu rekening bank akan dibuka untuk seluruh penerimaan dana. 8

9 Pasal 28 PENGGUNAAN DANA 1) Dana berasal dari setoran Distrik akan dialokasikan Rapat Dewan Multi Distrik yang pertama dalam masa kerjanya utuk berbagai keperluan berikut ini : a) Dana Sekretariat : untuk membiayai berbagai keperluan sekretariat Multi Distrik. b) Dana Tugas : untuk membiayai berbagai keperluan tugas para pejabat Dewan Multi Distrik c) Dana Konvensi : untuk mendukung penyelenggaraan Konvensi Multi Distrik. d) Dana Cadangan : untuk berbagai keperluan yang mendukung pengembangan Leo Club di Multi Distrik, termasuk penyelenggaraan berbagai kegiatan dan rapat serta pengadaan berbagai penghargaan sehubungan dengan pelaksanaan program kerja Dewan Multi Distrik. 2) Dana yang diperoleh dari sumber lain untuk suatu kegiatan akan digunakan sesuai dengan maksud dan tujuan dari perolehannya. 3) Setiap penarikan dari rekening Multi Distrik harus ditandatangani oleh Bendahara Multi Distrik atau Sekretaris Multi Distrik dan diketahui oleh Presiden Multi Distrik. Pengeluaran-pengeluaran daripadanya hanya untuk pemakaian yang telah disetujui oleh Dewan Multi Distrik yang tidak akan melibatkan suatu pertanggungan keuangan melebihi dana yang tersedia dalam tahun fiskal masa kerja. Pasal 29 PEMERIKSAAN 1) Dewan Multi Distrik akan memberikan laporan pertanggungjawaban keuangan kepada seluruh Leo Club di Multi Distrik dalam Konvensi Multi Distrik dan sebelum dilakukan serah terima kepengurusan. Bilamana timbul keraguan terhadap laporan yang disampaikan, maka Dewan Multi Distrik atas permintaan dari mayoritas Leo Club di Multi Distrik dapat menunjuk seorang pemeriksa (auditor) untuk melakukan pemeriksaan. Penunjukan pemeriksa tersebut harus dengan sepengetahuan Ketua Komite Leo Multi Distrik dan atas persetujuan dari Ketua Dewan Gubernur. Laporan keuangan telah diperiksa akan diserahkan kepada setiap Leo Club di Multi Distrik dan Ketua Dewan Gubernur. 2) Setiap tagihan dana administrasi Multi Distrik yang belum dimasukkan dalam rekening pada akhir tahun fiskal akan diserahkan kepada pengurus Multi Distrik selanjutnya dan tagihan-tagihan tersebut bersama dengan sisa dana administrasi Multi Distrik akan menjadi tanggung jawab dari Dewan Multi Distrik yang akan datang. BAB X DISTRIK DAN DEWAN DISTRIK Pasal 30 DISTRIK DAN PENAMAANNYA 1) Distrik adalah bagian dari Multi Distrik yang memiliki sekurang-kurangnya 6 (enam) atau lebih Leo Club telah dibentuk oleh Lions Club dalam suatu Distrik Lions dan telah diakui oleh Lions Clubs International. 2) Distrik-distrik tersebut diberi nama menurut abjad di belakang angka 307. Penamaan Distrik mengikuti ketetapan dari Konvensi Multi Distrik Lions Clubs Indonesia yang telah disetujui oleh Badan Pengurus Lions Clubs International. 9

10 Pasal 31 BATAS WILAYAH DISTRIK Batas wilayah Distrik beserta perubahannya mengikuti ketetapan dari Konvensi Multi Distrik Lions Clubs Indonesia yang telah disetujui oleh Badan Pengurus Lions Clubs International. Pasal 32 KEANGGOTAAN DALAM DEWAN DISTRIK 1) Dewan Distrik terdiri dari Presiden Distrik, Wakil Presiden Distrik, Sekretaris Distrik, Bendahara Distrik, para Presiden Club dan pengurus Distrik lainnya seperti yang ditunjuk oleh Presiden Distrik dan disetujui oleh Gubernur Distrik. 2) Untuk membantu pelaksanaan program kerja dan tugas-tugas Dewan Distrik, sesuai dengan kebijaksanaan dari Presiden Distrik dapat dibentuk komite-komite sebagai berikut : - Komite Litbang (Penelitian dan Pengembangan) - Komite Rekola (Rekreasi dan Olah Raga) - Komite Humas (Hubungan Masyarakat) - Komite Buletin - Komite Nominasi - Komite Pengabdian Masyarakat - Komite Konvensi 3) Bila dianggap perlu serta untuk mendukung pelaksanaan program kerjanya, Presiden Distrik dapat menambah atau mengurangi komite-komite yang disebut pada ayat 2 di atas. 4) Para pejabat Dewan Distrik tersebut haruslah anggota-anggota aktif dari Leo Club yang berstatus baik. 5) Setiap anggota Dewan Distrik mempunyai satu suara. 6) Para mantan Presiden Distrik selama masih sebagai anggota suatu Leo Club yang berstatus baik, masuk dalam Komite Kehormatan dari Distrik sesuai dengan keanggotaan Leo Clubnya. Berbagai peraturan mengenai Komite Kehormatan diuraikan dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 33 PRESIDEN DISTRIK 1) Pemilihan Presiden Distrik dilakukan setiap tahun dalam suatu Konvensi Distrik. 2) Persyaratan untuk calon Presiden Distrik ditetapkan sebagai berikut : a) Anggota aktif yang berstatus baik dari Leo Club yang telah dikukuhkan di distriknya dan Leo Club tersebut berstatus baik. b) Telah menjabat sebagai Pengurus dari suatu Leo Club selama satu periode penuh dari tahun fiskal asosiasi atau bagian terbesar daripadanya. c) Telah mendapat persetujuan dari Leo Clubnya. d) Telah mendapat persetujuan dari Lions Club sponsor. e) Telah mendapat persetujuan dari calon yang bersangkutan sebagai bukti kesediaannya untuk dicalonkan. 3) Tata cara pencalonan dan pemilihan Presiden Distrik diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 34 WAKIL PRESIDEN DISTRIK 1) Pemilihan Presiden Distrik dilakukan setiap tahun dalam suatu Konvensi Distrik. 2) Persyaratan serta tata cara pencalonan dan pemilihan Wakil Presiden Distrik sama dengan yang telah dijelaskan untuk jabatan Presiden Distrik. 3) Pemilihan Wakil Presiden Distrik dilakukan setelah pemilihan Presiden Distrik selesai dilaksanakan. 10

11 Pasal 35 KEKOSONGAN JABATAN Jika karena suatu hal Presiden Distrik tidak dapat melaksanakan jabatannya sehingga terjadi kekosongan, maka dengan persetujuan Gubernur Distrik melalui Ketua Komite Leo Distrik kedudukan Wakil Presiden Distrik meningkat untuk menduduki jabatan tersebut. Apabila Wakil Presiden Distrik karena suatau alasan tertentu menolak untuk mengisi jabatan Presiden Distrik, maka Ketua Komite Leo Distrik akan menunjuk anggota Dewan Distrik yang lain untuk mengisi kekosongan selama sisa masa jabatan tersebut. Pasal 36 RAPAT DEWAN DISTRIK 1) Dewan Distrik menyelenggarakan District Council Meeting sekurang-kurangnya 2 (dua) kali selama masa jabatan dan rapat pertama diselenggarakan pada awal masa jabatan. 2) Waktu dan tempat rapat ditetapkan oleh Presiden Distrik dengan persetujuan mayoritas anggota Dewan Distrik. 3) Berbagai aturan mengenai rapat Dewan Distrik akan diuraikan dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 37 WEWENANG DEWAN MULTI DISTRIK 1) Kecuali bila tidak sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan berbagai ketentuan yang dibuat oleh Lions Clubs International dan Lions Clubs Indonesia, maka wewenang yang dimiliki oleh Dewan Distrik adalah sebagai berikut : a) Bertindak mewakili Leo Clubs Indonesia dalam menjalankan tugas di Distriknya dan dalam berhubungan dengan Distrik di luar negeri, Lions Clubs International serta Lions Clubs Indonesia. b) Menghimpun dan mengkoordinir kegiatan serta perkembangan Leo Club di Distrik dan dapat mengambil suatu tindakan bila terjadi penyimpangan. c) Menjalankan pengawasan dan pengelolaan atas seluruh urusan administrasi dan harta benda serta dana Distrik. Semua transaksi yang dilakukan harus berdasarkan persetujuan dari Gubernur Distrik dan tidak ada kewajiban yang dapat disetujui atau dibuat yang akan mengakibatkan suatu ketidakseimbangan anggaran keuangan atau kerugian dalam setiap tahun fiskal. d) Menarik iuran Distrik dan Multi Distrik dari club-club berdasarkan jumlah anggota yang tercantum pada Membership Report atau secretariat Distrik. e) Melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap seluruh tingkat dalam penyelenggaraan Konvensi Distrik, termasuk membatalkan tempat dan Leo Club penyelenggara yang telah dipilih oleh Konvensi Distrik sebelumnya karena adanya suatu alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Perubahan terhadap penyelenggaraan Konvensi harus dengan sepengetahuan Ketua Komite Leo Distrik dan mendapat persetujuan dari Gubernur Distrik. f) Bertanggung jawab atas koordinasi kegiatan Leo Club di Distrik, baik yang bersifat pengabdian maupun administratif. 2) Bila terjadi ketidaksesuaian dan pertentangan dengan ketentuan-ketentuan dari pasal-pasal Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Lions Clubs International serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Lions Clubs Indonesia, maka wewenang diberikan kepada Badan Pengurus Lions Clubs International atau Lions Clubs Indonesia. 11

12 Pasal 38 Kecuali bila telah mendapat persetujuan dari Konvensi Distrik dan Gubernur Distrik, Dewan Distrik tidak diperbolehkan : 1) Menjaminkan aset dalam bentuk apapun yang menjadi milik Distrik untuk maksud apapun. 2) Menjalankan suatu proyek atau suatu kegiatan yang melibatkan club-club dalam Multi Distrik untuk suatu kegiatan pengumpulan dana. BAB XI KONVENSI DISTRIK Pasal 39 PENYELENGGARAAN KONVENSI 1) Konvensi Distrik diselenggarakan tiap tahun dengan persetujuan dari Gubernur Distrik. 2) Konvensi Distrik diselenggarakan sebelum Konvensi Multi Distrik. 3) Tempat Konvensi dan Leo Club penyelenggara dapat ditetapkan sendiri atau bersamaan dengan Konvensi Multi Distrik. Penentuan Leo Club penyelenggara dapat mengikuti cara-cara seperti pada penentuan Konvensi Multi Distrik. 4) Waktu penyelenggaraan akan ditetapkan oleh Presiden Distrik berdasarkan usulan dari Panitia Pelaksana. Panitia yang dibentuk oleh Dewan Distrik akan merencanakan Konvensi bekerjasama dengan Ketua Komite Leo Distrik. Berbagai hal mengenai kepanitiaan Konvensi Distrik diuraikan dalam Anggaran Rumah Tangga. 5) Tata cara persidangan dalam Konvensi Distrik akan diatur tersendiri dalam Anggaran Rumah Tangga dan Tata Tertib Sidang. Pasal 40 PESERTA KONVENSI Semua persyaratan bagi peserta Konvensi Distrik sama dengan ketentuan yang telah diatur pada Konvensi Multi Distrik. Pasal 41 KEPUTUSAN KONVENSI Mayoritas suara dari peserta dengan hak suara yang hadir dalam setiap persidangan cukup untuk menerima atau menolak suatu resolusi dalam Konvensi Distrik. Semua keputusan dari Konvensi Distrik bersifat mengikat seluruh anggota Leo Club di distrik yang bersangkutan serta tidak lepas dari pencabutan dan penolakan oleh Gubernur Distrik atau oleh tindakan Badan Pengurus Lions Clubs International, masing-masing sendiri dan keputusan dianggap batal. Pasal 42 KETUA SIDANG 1) Semua sidang kerja dalam Konvensi Distrik akan diketuai oleh Presiden Distrik atau Leo lain yang ditunjuk olehnya. 2) Bila Presiden Distrik berhalangan hadir, maka sidang akan dipimpin oleh Wakil Presiden Distrik atau Leo lain yang ditunjuk olehnya. 3) Bila keduanya berhalangan hadir, maka sidang dapat memilih salah satu anggota Dewan Distrik yang hadir dalam Konvensi Distrik sebagai ketua sidang. 4) Presiden Distrik bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan serta keputusan-keputusan dalam seluruh sidang kerja dalam Konvensi Distrik, meskipun sidang tersebut tidak dipimpin olehnya. 12

13 Pasal 43 RESOLUSI 1) Hanya resolusi-resolusi yang berasal dari Dewan Distrik, Anggota Komite Kehormatan dan Leo Club yang dapat diajukan kepada sidang Konvensi Distrik 2) Tata cara pengajuan resolusi pada Konvensi Distrik diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. BAB XII KEUANGAN DISTRIK Pasal 44 PENERIMAAN DANA Dewan Distrik akan mengelola dana yang diperoleh dari : 1) Iuran anggota semua Leo Club dengan ketentuan sebagai berikut : a) Besarnya iuran bulanan per anggota ditetapkan dalam Konvensi Distrik dan dicantumkan dalam Anggaran Rumah Tangga serta harus mendapat persetujuan dari Gubernur Distrik. b) Iuran akan dikumpulkan dan dibayar di depan oleh Bendahara Leo Club kepada Bendahara Distrik berdasarkan daftar anggota Leo Club yang tercatat pada : - Membership Report IV untuk pembayaran periode Juli September - Membership Report I untuk pembayaran periode Oktober Desember - Membership Report II untuk pembayaran periode Janurai Maret - Membership Report III untuk pembayaran periode April Juni Membership Report IV diambil dari periode sebelumnya, sedangkan Membership Report I sampai III diambil dari periode yang bersangkutan. Apabila Konvensi Distrik diselenggarakan sebelum bulan April, maka pembayaran untuk periode April Juni dihitung berdasarkan data pada Membership Report II. Apabila Leo Club tidak pernah mengirimkan Membership Report maka perhitungan jumlah anggota didasarkan pada data terakhir yang terdapat pada Sekretariat Distrik. c) Untuk club baru dan yang di-reorganisasi, kewajiban pembayaran iuran dihitung sejak club tersebut disahkan oleh Lions Clubs International. Jumlah iuran dibayar berdasarkan jumlah anggota yang terdaftar saat pengesahan. d) Semua iuran yang diterima akan dibukukan sebagai dana administrasi. 2) Pengurus Distrik juga akan menerima iuran Multi Distrik dari seluruh Leo Club dalam Distrik, yang selanjutnya diserahkan kepada Dewan Multi Distrik. Besarnya iuran Multi Distrik ditentukan dalam Konvensi Multi Distrik. 3) Penerimaan lain yang berkaitan dengan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh Komite Distrik. 4) Sumbangan atau bantuan dari perorangan atau badan lain untuk suatu kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan dalam wilayah Distrik. 5) Suatu rekening bank akan dibuka untuk seluruh penerimaan dana. Pasal 45 PENGGUNAAN DANA 1) Dana berasal dari iuran Distrik akan dialokasikan oleh Rapat Dewan Distrik yang pertama dalam masa kerjanya utuk berbagai keperluan berikut ini : a) Dana Sekretariat : untuk membiayai berbagai keperluan sekretariat Distrik. b) Dana Tugas : untuk membiayai berbagai keperluan tugas para pejabat Dewan Distrik c) Dana Konvensi : untuk mendukung penyelenggaraan Konvensi Distrik. d) Dana Cadangan : untuk berbagai keperluan yang mendukung pengembangan Leo Club di Distrik, termasuk penyelenggaraan berbagai kegiatan dan rapat serta pengadaan berbagai penghargaan sehubungan dengan pelaksanaan program kerja Dewan Distrik. 13

14 2) Dana yang diperoleh dari sumber lain untuk suatu kegiatan akan digunakan sesuai dengan maksud dan tujuan dari perolehannya. 3) Setiap penarikan dari rekening Distrik harus ditandatangani oleh Bendahara Distrik atau Sekretaris Distrik dan diketahui oleh Presiden Distrik. Pengeluaran-pengeluaran daripadanya hanya untuk pemakaian yang telah disetujui oleh Dewan Distrik yang tidak akan melibatkan suatu pertanggungan keuangan melebihi dana yang tersedia dalam tahun fiskal masa kerja. Pasal 46 PEMERIKSAAN 1) Dewan Distrik akan memberikan laporan pertanggungjawaban keuangan kepada seluruh Leo Club di Distrik dalam Konvensi Distrik dan sebelum dilakukan serah terima kepengurusan. Bilamana timbul keraguan terhadap laporan yang disampaikan, maka Dewan Distrik atas permintaan dari mayoritas Leo Club di Distrik dapat menunjuk seorang pemeriksa (auditor) untuk melakukan pemeriksaan. Penunjukan pemeriksa tersebut harus dengan sepengetahuan Ketua Komite Leo Distrik dan atas persetujuan dari Gubernur Distrik. Laporan keuangan telah diperiksa akan diserahkan kepada setiap Leo Club di Distrik dan Gubernur Distrik. 2) Setiap tagihan dana administrasi Distrik yang belum dimasukkan dalam rekening pada akhir tahun fiskal akan diserahkan kepada pengurus Distrik selanjutnya dan tagihan-tagihan tersebut bersama dengan sisa dana administrasi Distrik akan menjadi tanggung jawab dari Dewan Distrik yang akan datang. BAB XIII LEO CLUB Pasal 47 SPONSOR 1) Pendirian Leo Club disponsori oleh suatu Lions Club, tetapi bukan merupakan bagian daripadanya dan Leo Club tersebut maupun para anggotanya tidak memiliki suatu hak atau kedudukan istimewa terhadap Lions Club sponsor maupun anggotanya. 2) Seluruh kegiatan Leo Club dikembangkan di bawah asuhan dan pengawasan dari Lions Club sponsornya. Asuhan dan pengawasan tersebut bersifat membangun, serta dilaksanakan dengan cara-cara yang ditentukan oleh Lions Club sponsor sebagai berikut : a) Dengan kehadiran seorang atau beberapa anggota dari Lions Club sponsor pada setiap rapat Leo Club dan Badan Pengurusnya; atau b) Dengan mengadakan rapat bersama secara rutin antara 3 (tiga) wakil dari setiap club untuk membicarakan kepentingan dan rencana bersama serta menilai kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Leo Club dan Badan Pengurusnya. Bila terdapat perbedaan antara wakilwakil tersebut, keputusan akhir berada pada Lions Club sponsor; atau c) Dewan menyerahkan kepada Sekretaris Lions Club sponsor atau perwakilannya dalam selang waktu 15 (lima belas) hari suatu laporan khusus atau notulensi dari setiap rapat yang diselenggarakan untuk disetujui. Lions Club sponsor selanjutnya memiliki kekuasaan untuk mengundang 3 (tiga) wakil dari Leo Club dan 3 (tiga) wakil dari Lions Club sponsor untuk membicarakan kepentingan dan rencana-rencana bersama. Bila terdapat perbedaan antara wakil-wakil tersebut, keputusan akhir berada pada Lions Club sponsor. 3) Bila suatu kegiatan Leo Club dilaksanakan bekerjasama dengan pihak lain, maka semua kebijaksanaan dan ketentuan yang akan dijalankan harus juga atas persetujuan dari Lions Club sponsor. 14

15 Pasal 48 BADAN PENGURUS DAN KEANGGOTAAN LEO CLUB 1) Suatu Leo Club diurus oleh Badan Pengurus yang terdiri dari Presiden, Wakil Presiden, Sekretaris, Bendahara dan 3 (tiga) Direktur. 2) Bila dianggap perlu, dengan persetujuan dari Presiden Lions Club sponsor, untuk mendukung pelaksanaan program kerjanya, Presiden Leo Club dapat menambah jabatan-jabatan lain dan membentuk komite-komite asalkan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Leo Clubs Indonesia. 3) Para pejabat Badan Pengurus tersebut haruslah anggota-anggota aktif yang berstatus baik. 4) Pemilihan Badan Pengurus, kecuali Presiden Yang Baru Lalu, dilakukan setiap tahun dan tata cara pencalonan serta pemilihannya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. 5) Berbagai peraturan dan persyaratan keanggotaan Leo Club diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 49 WEWENANG BADAN PENGURUS 1) Kecuali bila tidak sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan berbagai ketentuan yang dibuat oleh Lions Clubs International dan Lions Clubs Indonesia, maka wewenang yang dimiliki oleh Badan Pengurus Leo Club adalah sebagai berikut : a) Bertindak mewakili Leo Club dalam menjalankan tugas yang berhubungan dengan Club lain, Lions Clubs International, Lions Clubs Indonesia serta Leo Clubs Indonesia. b) Melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap seluruh kegiatan dan urusan club. c) Melakukan pengawasan umum terhadap semua komite dan para pengurusnya serta dapat mengubah keputusan atau tindakan anggota badan pengurus dan demi kebaikan dapat memberhentikan seseorang dari jabatan serta menunjuk seorang anggota yang berstatus baik untuk mengisi kekosongan selama sisa masa jabatan. d) Menunjuk para anggota club untuk mengikuti kegiatan atau Konvensi Distrik dan Multi Distrik serta menetapkan status kepesertaannya dengan persetujuan para anggota. 2) Bila terjadi ketidaksesuaian dan pertentangan dengan ketentuan-ketentuan dari pasal-pasal Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Lions Clubs International, Lions Clubs Indonesia serta Leo Clubs Indonesia, maka wewenang diberikan kepada Badan Pengurus Lions Clubs International atau Lions Clubs Indonesia atau Lions Club sponsor atau Leo Clubs Indonesia. Pasal 50 HAK LEO CLUB 1) Mengadakan rapat berkala sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setiap bulan. 2) Menarik iuran bulanan dari para anggotanya untuk pembayaran iuran Multi Distrik, Distrik dan keperluan administrasi club. 3) Mewajibkan para anggotanya untuk menghadiri rapat-rapat club secara teratur. 4) Melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk memajukan norma-norma kewarganegaraan, kesejahteraan umum, seni budaya, sosial dan tata susila masyarakat serta meningkatkan hubungan baik antar bangsa-bangsa. 5) Mengirimkan laporan tiga bulanan (Membership Report) secara teratur kepada Gubernur Distrik, Ketua Komite Leo Distrik, Lions Club Sponsor dan Leo Distrik, dengan mengisikan informasi yang diminta oleh Badan Pengurus Leo Clubs Indonesia dalam formulir yang telah disediakan. 6) Menyerahkan laporan tahunan tentang kegiatan dan keuangan Leo Club kepada para anggota dan Lions Club Sponsor. 7) Memilih Badan Pengurus Club setiap tahun sebelum tanggal 15 (lima belas) Mei untuk masa kerja yang dimulai 1 (satu) Julo berikutnya dan melaporkan dengan mempergunakan formulir yang telah disediakan kepada Lions Clubs International dengan tembusan kepada Gubernur Distrik, Ketua Komite Leo Distrik dan Ketua Komite Leo Multi Distrik. 15

16 8) Meneliti dengan seksama latar belakang tiap orang yang diusulkan untuk menjadi anggota club. Penelitian itu diantaranya mencari keterangan mengenai dirinya di lingkungan tempat tinggal, pendidikan atau tempat kerja. 9) Menjunjung tinggi, memelihara dan memajukan citra Leo Clubs Indonesia, Lions Clubs Indonesia, dan Lions Clubs International. 10) Mematuhi berbagai kebijaksanaan dan ketentuan yang ditetapkan dari waktu ke waktu oleh Leo Clubs Indonesia, Lions Clubs Indonesia dan Lions Clubs International. 11) Tunduk kepada Undang-Undang dan Peraturan-Peraturan yang berlaku dalam wilayah hukum Negara Republik Indonesia. Pasal 51 HAK LEO CLUB 1) Setiap Leo Club yang berstatus baik dan memenuhi syarat-syarat yang berlaku berhak : a) Mengajukan usul dan pendapat secara lisan atau tulisan baik dalam maupun di luar sidang, mengirim utusan dalam konvensi Distrik dan Multi Distrik. b) Mencalonkan anggota-anggotanya untuk jabatan Presiden Multi Distrik, Wakil Presiden <ulti Distrik, Presiden Distrik atau Wakil Presiden Distrik. 2) Mendapatkan bimbingan dari Presiden Distrik beserta Dewan Distriknya dalam penyelenggaraan kegiatan dan administrasi club bila diperlukan. Pasal 52 PENERIMAAN DANA Pengurus Leo Club akan mengelola dana yang diperoleh dari : 1) Uang keanggotaan yang besarnya ditentukan oleh Lions Clubs International. Uang keanggotaan ini hanya dibayar satu kali selama seseorang masih menjadi anggota suatu Leo Club. Dengan membayar uang keanggotaan ini akan diperoleh 1 (satu) set perlengkapan keanggotaan dari Lions Clubs International yang pengadaannya diatur oleh Sekretaris Leo Club. 2) Iuran anggota dengan ketentuan sebagai berikut : a) Besarnya iuran bulanan per anggota ditetapkan dalam rapat anggota dan harus mendapat persetujuan dari Presiden Lions Club sponsor. b) Semua iuran yang diterima akan dibukukan sebagai dana administrasi. c) Besarnya iuran anggota termasuk iuran Distrik dan Multi Distrik. 3) Hasil kegiatan pengumpulan dana atau sumbangan dari perorangan atau badan lain yang ditujukan untuk kegiatan pengabdian masyarakat akan dibukukan sebagai dana kegiatan. 4) Dana-dana lain yang berasal dari anggota atau sumbangan perorangan atau badan lain yang ditujukan untuk berbagai kegiatan pengembangan club akan dibukukan sebagai dana administrasi. Pasal 53 PENGGUNAAN DANA 1) Uang keanggotaan yang dikumpulkan selanjutnya akan dibayarkan kepada Lions Clubs International. 2) Dana administrasi yang dikumpulkan dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan administrasi club atau anggota, termasuk penyelenggaraan berbagai rapat dan pengadaan penghargaanpenghargaan. 3) Dana kegiatan seluruhnya harus disalurkan kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan sosial dan tidak diperbolehkan untuk dipergunakan untuk keperluan club atau anggota. 4) Iuran Distrik dan Multi Distrik yang dikumpulkan selanjutnya akan diserahkan kepada Bendahara Distrik. 5) Setiap pengeluaran harus ditandatangani oleh Bendahara Club atau Sekretaris Club dan diketahui oleh Presiden Club. Pengeluaran-pengeluaran tersebut hanya untuk pemakaian yang telah disetujui 16

17 oleh Badan Pengurus yang tidak akan melibatkan suatu pertanggungan keuangan melebihi dana yang tersedia. BAB XIV JABATAN Pasal 54 Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman, hanya jabatan-jabatan yang disebutkan dalam Anggaran Dasar ini dapat dipergunakan dalam lingkungan Leo Clubs Indonesia. Jabatan yang dipakai oleh Lions Clubs Indonesia sebaiknya tidak dipergunakan. BAB XV PEMBUBARAN Pasal 55 1) Leo Clubs Indonesia ini akan berhenti bilamana sesuatu yang berikut ini terjadi terlebih dahulu : a) Keputusan suara dari Dewan Multi Distrik untuk membubarkan diri. b) Presiden Multi Distrik menerima keputusan tertulis dari Ketua Dewan Gubernur mengenai pengunduran sebagai sponsor dari Lions Clubs Indonesia. c) Presiden Multi Distrik menerima keputusan tertulis mengenai pembatalan dari Lions Clubs International. 2) Bilamana dibubarkan sesuai dengan ayat 1 tersebut di atas, maka semua hak sehubungan dengan Nama dan Lambang Leo pada tingkat Multi Distrik hendaknya ditinggalkan dan diserahkan oleh anggota Multi Distrik ini, baik perorangan maupun bersama-sama. Seluruh keuangan yang tersisa harus diserahkan kepada Ketua Dewan Gubernur Lions Clubs Indonesia. BAB XVI AMANDEMEN Pasal 56 1) Anggaran Dasar ini hanya dapat diubah dalam Konvensi Multi Distrik melalui resolusi yang diajukan secara sah dan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah suara yang masuk. 2) Setiap perubahan harus mendapat persetujuan dari Ketua Dewan Gubernur, bilamana diubah dan diterima dengan sendirinya akan merubah dan menjadi ketentuan Anggaran Dasar ini. 3) Perubahan Anggaran Dasar ini berlaku sejak ditutupnya Konvensi Multi Distrik yang memutuskannya, kecuali bila diatur lain dalam perubahan tersebut. BAB XVII MASA KERJA Pasal 57 Sesuai dengan ketentuan dari Lions Clubs International dan Lions Clubs Indonesia, masa kerja Dewan Multi Distrik, Dewan Distrik dan Badan Pengurus Leo Club adalah 1 (satu) tahun dimulai dari 1 Juli sampai dengan 30 Juni tahun berikutnya selama Leo Clubs Indonesia masih berdiri. 17

18 BAB XVIII PENUTUP Pasal 58 1) Ketentuan pelaksanaan dan hal-hal lain yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan-Peraturan lainnya yang tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar ini. 2) Setiap Anggaran Rumah Tangga atau perubahannya, Peraturan-Peraturan atau tindakan pengurus Leo Clubs Indonesia atau perwakilannya yang bertentangan dengan Anggaran Dasar ini akan batal serta tidak mempunyai dampak. 3) Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal 1 Juli Disahkan pertama kali dalam Konperensi Leo Clubs Indonesia 1998, Surabaya, 28 Juni 1998 Disahkan kedua kali dalam Konperensi Leo Clubs Indonesia 2000, Medan, 20 Februari 2000 Disahkan ketiga kali dalam Konperensi Leo Clubs Indonesia 2002, Surabaya, 14 April 2002 Disahkan keempat kali dalam Konperensi Leo Clubs Indonesia 2003, Balikpapan, 2 Maret 2003 Disahkan kelima kali dalam Konperensi Leo Clubs Indonesia 2004, Surabaya, 20 Mei 2004 Disahkan keenam kali dalam Konvensi Leo Clubs Indonesia 2005, Yogyakarta, 10 Maret 2005 Disahkan ketujuh kali dalam Konvensi Leo Clubs Indonesia 2006, Medan, 13 Mei 2006 Disahkan kedelapan kali dalam Konvensi Leo Clubs Indonesia 2007, Surabaya, 13 Maret 2007 Disahkan kesembilan kali dalam Konvensi Leo Clubs Indonesia 2008, Brastagi, 7 Maret 2008 Disahkan kesepuluh kali dalam Konvensi Leo Clubs Indonesia 2011, Surabaya, 26 Maret 2011 Disahkan kesebelas kali dalam Konvensi Leo Clubs Indonesia 2012, Bandung, 17 Maret

ANGGARAN RUMAH TANGGA LEO CLUBS INDONESIA BAB I U M U M

ANGGARAN RUMAH TANGGA LEO CLUBS INDONESIA BAB I U M U M ANGGARAN RUMAH TANGGA LEO CLUBS INDONESIA BAB I U M U M Pasal 1 DASAR Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar Leo Clubs Indonesia pasal 58 ayat 1. Pasal 2 WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB

Lebih terperinci

A N G G A R A N D A S A R

A N G G A R A N D A S A R A N G G A R A N D A S A R D A F T A R I S I : 1. Mukadimah 2. Bab I: Ketentuan Umum Pasal 1 3. Bab II: Nama, Tempat Kedudukan dan Jangka Waktu Pendirian Pasal 2 4. Bab III: Asas, Landasan, Tujuan dan Kegiatan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA BAB I UMUM Pasal 1 Pengertian Anggaran Rumah Tangga merupakan penjabaran Anggaran Dasar IAP Pasal 2 Pengertian Umum (1) Ahli adalah seorang yang berlatar belakang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 1 ANGGARAN DASAR Halaman 1 dari 2 halaman 2 IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN APOTEKER INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN APOTEKER INDONESIA ANGGARAN DASAR IKATAN APOTEKER INDONESIA MUKADIMAH Bahwa para Apoteker Indonesia merupakan bagian dari masyarakat Indonesia yang dianugerahi bekal ilmu pengetahuan dan teknologi serta keahlian di bidang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) 2015 ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA ( AD/ART ) PERSATUAN AHLI GIZI

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS 4 IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 KETENTUAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 KETENTUAN UMUM ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 KETENTUAN UMUM Anggota Institut Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI) adalah perseorangan dan perusahaan yang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN

ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA 2011-2016 PENDAHULUAN Sejarah terbentuknya Asosiasi Dosen pendidikan guru sekolah dasar di Indonesia didasari dengan adanya keinginan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR APMMI

ANGGARAN DASAR APMMI ANGGARAN DASAR APMMI November 2000 DAFTAR ISI I. Daftar isi i II. Mukadimah 1 III. Nama, Tempat Kedudukan dan Sekretariat 2 IV. Pendirian 2 V. Visi dan Misi 2 VI. Tujuan 3 VII. Kegiatan 3 VIII. Keanggotan

Lebih terperinci

ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA

ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA BAB I PENERIMAAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA Pasal 1 1. Permintaan untuk menjadi anggota, dilakukan secara tertulis dan disampaikan kepada

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KURATOR DAN PENGURUS INDONESIA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KURATOR DAN PENGURUS INDONESIA ANGGARAN DASAR ASOSIASI KURATOR DAN PENGURUS INDONESIA Anggaran Dasar di bawah ini adalah Anggaran Dasar Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia sebagaimana telah diubah dan disahkan dalam Rapat Anggota

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia

ANGGARAN DASAR Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia ANGGARAN DASAR Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia MUKADIMAH Bahwa guna mengisi dan melaksanakan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, yang berdasarkan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA PT INDOSAT BAB I NAMA, SIFAT, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 Nama

ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA PT INDOSAT BAB I NAMA, SIFAT, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 Nama ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA PT INDOSAT BAB I NAMA, SIFAT, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Serikat ini bernama Serikat Pekerja PT Indosat (Persero) Tbk disingkat SP Indosat. Pasal 2 Sifat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai pelaksanaan

Lebih terperinci

K O M I S I I N F O R M A S I

K O M I S I I N F O R M A S I K O M I S I I N F O R M A S I PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN TATA TERTIB KOMISI INFORMASI PROVINSI KEPULAUAN RIAU BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Komisi Informasi

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI) (INDONESIAN PROCUREMENT SPECIALISTS ASSOCIATION) ANGGARAN RUMAH TANGGA halaman 1 dari 14 IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA DISINGKAT IAPI ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB

Lebih terperinci

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA BAB I PERHIMPUNAN WILAYAH Syarat dan Tatacara Pendirian Perhimpunan Wilayah Pasal 1 (1) Perhimpunan Wilayah adalah

Lebih terperinci

IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG

IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG Lampiran IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG PENETAPAN ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI PERENCANAAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE 2012-2015 MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta semangat mewujudkan visi organisasi yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,

Lebih terperinci

UPACARA PENGUKUHAN ANGGOTA BARU LEO CLUB

UPACARA PENGUKUHAN ANGGOTA BARU LEO CLUB UPACARA PENGUKUHAN ANGGOTA BARU LEO CLUB Upacara pelantikan ini dapat dipimpin oleh Presiden Leo Club, Advisor atau pengurus Lions Club Sponsoring. Pimpinan upacara dapat memulai dengan kata-kata pembukaan

Lebih terperinci

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI)

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI) IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI) (INDONESIAN PROCUREMENT SPECIALISTS ASSOCIATION) ANGGARAN DASAR halaman 1 dari 10 IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA DISINGKAT IAPI ANGGARAN DASAR P E M B U K A A N

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN Pasal 1 Landasan Penyusunan 1. Anggaran Rumah Tangga disusun berlandaskan pada Anggaran Dasar yang

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nama Organisasi Asosiasi Antropologi Indonesia disingkat AAI selanjutnya disebut AAI. Pasal 2 Makna AAI adalah wadah tunggal

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar yang ditetapkan pada

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA

Lebih terperinci

Anggaran Dasar (AD) Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) MUKADIMAH

Anggaran Dasar (AD) Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) MUKADIMAH Anggaran Dasar (AD) Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami Laboratorium Kesehatan yang tersebar di seluruh pelosok tanah air Indonesia menyatakan:

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 05 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 05 TAHUN 2010 TENTANG 1 PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 05 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PALANGKA RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALANGKA RAYA Menimbang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN ( PPPSRS ) KOMERSIAL HUNIAN JAKARTA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN ( PPPSRS ) KOMERSIAL HUNIAN JAKARTA MUKADIMAH ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN ( PPPSRS ) KOMERSIAL HUNIAN JAKARTA MUKADIMAH Bahwa berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

Lebih terperinci

MUKADIMAH PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA ( PERABOI ) Bahwa sesungguhnya penyakit tumor/kanker adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan.

MUKADIMAH PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA ( PERABOI ) Bahwa sesungguhnya penyakit tumor/kanker adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan. Revisi 2009 MUKADIMAH PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA ( PERABOI ) Bahwa sesungguhnya penyakit tumor/kanker adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan. Bahwa untuk menanggulangi penyakit kanker

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KLUB BOLA BASKET COUGAR (COUGAR BASKETBALL CLUB)

ANGGARAN DASAR KLUB BOLA BASKET COUGAR (COUGAR BASKETBALL CLUB) ANGGARAN DASAR KLUB BOLA BASKET COUGAR (COUGAR BASKETBALL CLUB) PEMBUKAAN Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, maka Bangsa Indonesia telah tumbuh dan berkembang sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR BERMARTABAT KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1962 TENTANG BANK PEMBANGUNAN SWASTA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1962 TENTANG BANK PEMBANGUNAN SWASTA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1962 TENTANG BANK PEMBANGUNAN SWASTA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Garis-garis Besar Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana Tahapan

Lebih terperinci

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG AMANDEMEN AD/ART PPI UTM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KEPPRES 76/1993, PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

KEPPRES 76/1993, PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA KEPPRES 76/1993, PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 76 TAHUN 1993 (76/1993) Tanggal: 18 AGUSTUS 1993 (JAKARTA)

Lebih terperinci

ASOSIASI PENELITI KESEHATAN INDONESIA APKESI ANGGARAN DASAR (AD)

ASOSIASI PENELITI KESEHATAN INDONESIA APKESI ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENELITI KESEHATAN INDONESIA APKESI ANGGARAN DASAR (AD) PENGURUS APKESI - PERIODE 2009-2012 Mukadimah DAFTAR ISI BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Umum Pasal 2 Asas Pasal 3 Prinsip BAB II ORGANISASI

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI SAYAP PEMUDA PARTAI PERINDO Jakarta, 17 Desember 2015 ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PEMUDA PERINDO PEMBUKAAN Pemuda Indonesia sebagai salah

Lebih terperinci

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman Pembukaan ANGGARAN DASAR Bab I (Tata Organisasi) 1. Nama, Waktu dan Kedudukan 2. Sifat dan Bentuk 3. Lambang Bab II (Dasar,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN PEMUDA TIONGHOA INDONESIA PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR IKATAN PEMUDA TIONGHOA INDONESIA PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR IKATAN PEMUDA TIONGHOA INDONESIA PEMBUKAAN Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa : Bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku yang terpadu menjadi bangsa yang besar adalah anugerah Tuhan

Lebih terperinci

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) Politeknik Negeri

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR SELAPARANG KABUPATEN LOMBOK TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB II BADAN PENGURUS

BAB II BADAN PENGURUS BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 (1). Permohonan untuk menjadi anggota Primer Koperasi Ikatan Dokter Indonesia (Primkop-IDI) diajukan oleh calon anggota kepada Badan Pengurus Primkop-IDI secara tertulis dengan

Lebih terperinci

BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN

BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN BAB I UMUM Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN 1. Anggaran Rumah Tangga disusun berlandaskan Anggaran Dasar GAPEKSINDO dan ditetapkan serta disahkan pada Musyawarah Nasional Khusus di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana

Lebih terperinci

MASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society

MASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society MASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA 2003-2006 ANGGARAN DASAR MASTEL MUKADIMAH Bahwa dengan berkembangnya teknologi, telah terjadi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan Undang-undang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2009 No. Urut: 06 LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS (PT) BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-undang

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pada saat ini perkumpulan di Indonesia

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace dicabut: UU 40-2007 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 13, 1995 ( Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3587) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD. BPR) BANK PASAR KABUPATEN TEGAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD. BPR) BANK PASAR KABUPATEN TEGAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD. BPR) BANK PASAR KABUPATEN TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEGAL, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016.

KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016. KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016 tentang PENETAPAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Lebih terperinci

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PERKUMPULAN Nomor : 35.- -Pada hari ini, Selasa, tanggal 15 (lima belas), bulan Juli, tahun 2014 (dua ribu empat belas), pukul 16.15 (enam belas lewat lima belas menit) WIB (Waktu Indonesia Barat).------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BMW CAR CLUBS INDONESIA BAGIAN PERTAMA KEANGGOTAAN. Pasal 1 Definisi

ANGGARAN RUMAH TANGGA BMW CAR CLUBS INDONESIA BAGIAN PERTAMA KEANGGOTAAN. Pasal 1 Definisi ANGGARAN RUMAH TANGGA BMW CAR CLUBS INDONESIA BAGIAN PERTAMA KEANGGOTAAN Pasal 1 Definisi 1. Sesuai dengan Anggaran Dasar BMW Car Clubs Indonesia (BMWCCI), beberapa hal yang spesifik akan diperinci, dinyatakan

Lebih terperinci

KEPPRES 24/1999, PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA

KEPPRES 24/1999, PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA Copyright (C) 2000 BPHN KEPPRES 24/1999, PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA *48766 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 24 TAHUN 1999 (24/1999) TENTANG PENGESAHAN

Lebih terperinci

Bab I LAMBANG ASASI. Pasal 1. Lambang ASASI berupa perpaduan simbol toga dan buku dengan tulisan ASASI di tengahnya, dengan warna hitam putih.

Bab I LAMBANG ASASI. Pasal 1. Lambang ASASI berupa perpaduan simbol toga dan buku dengan tulisan ASASI di tengahnya, dengan warna hitam putih. 1 Bab I LAMBANG ASASI Pasal 1 Lambang ASASI berupa perpaduan simbol toga dan buku dengan tulisan ASASI di tengahnya, dengan warna hitam putih Pasal 2 Anggaran Rumah Tangga ASASI Asosiasi Akademisi Perguruan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diatur dalam Kitab Undangundang

Lebih terperinci

KEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG KEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA MAKARTI MULYA DESA WONOSARI, KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA BAB I KETENTUAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 21 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KOTA BANDUNG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 21 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KOTA BANDUNG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2002 TAHUN : 2002 NOMOR : 28 S E R I : D PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 21 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BATURAJA MULTI GEMILANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BATURAJA MULTI GEMILANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BATURAJA MULTI GEMILANG Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu PERATURAN DAERAH

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1 Telepon : 085 2222 934 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1 1. Status keanggotaan BKKMTKI terdiri dari: a. Calon Anggota b. Anggota

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA BAB I KATENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Anggaran Dasar ini yang dimaksud dengan: 1. Himpunan Pramuwisata Indonesia disingkat HPI atau Indonesian Tourist Guide Association

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK SLEMAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK SLEMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang

Lebih terperinci

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN STATUS DAN JANGKA WAKTU MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN STATUS DAN JANGKA WAKTU MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Yayasan ini bernama [ ] disingkat [ ], dalam bahasa Inggris disebut [ ] disingkat [ ], untuk selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut "Yayasan" berkedudukan di

Lebih terperinci

HIMPUNAN AHLI KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA

HIMPUNAN AHLI KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL VI HIMPUNAN AHLI KESEHATAN LINGKUNGAN (HAKLI) NOMOR : VI/MUNAS VI/HAKLI/2015 TENTANG ANGGARAN DASAR HIMPUNAN AHLI KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA (HAKLI) DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC)

Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC) Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota Anggota ZEC adalah seperti yang dimaksud dalam Pasal 11 Anggaran Dasar Daihatsu Zebra Club. Pasal 2 Ketentuan dan Syarat

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR INDONESIAN ASSOCIATION FOR PUBLIC ADMINISTRATION (IAPA) BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN WAKTU

ANGGARAN DASAR INDONESIAN ASSOCIATION FOR PUBLIC ADMINISTRATION (IAPA) BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN WAKTU ANGGARAN DASAR INDONESIAN ASSOCIATION FOR PUBLIC ADMINISTRATION (IAPA) BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN WAKTU Pasal 1 1) Organisasi ini bernama Indonesian Association for Public Administration (IAPA)

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, Menimbang:

Lebih terperinci

PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA DI RUSIA

PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA DI RUSIA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA Dl RUSIA (Permira) P E M B U K A A N Atas berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Federasi

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pada saat ini perkumpulan orang di Indonesia

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) Bismillahirrahmanirrahim PEMBUKAAN Manusia dianugerahi potensi diri dan hikmah tertinggi yang membuatnya lebih mulia dari mahkluk

Lebih terperinci

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH Anggaran Dasar Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH Bahwa kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat adalah salah satu hak asasi manusia yang sangat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 03 TAHUN 2005 T E N T A N G PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK PASAR KABUPATEN LUMAJANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN USAHA MILIK DESA SE INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN USAHA MILIK DESA SE INDONESIA Anggaran Rumah Tangga Asosiasi Badan Usaha Milik Desa Se-Indonesia (BUMDESINDO) ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN USAHA MILIK DESA SE INDONESIA Pasal 1 Kedudukan Organisasi 1. Dewan Pimpinan Nasional

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.353, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA. Organisasi. Tata Kerja. Majelis Kehormatan Disiplin. Kedokteran PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1 1. Status keanggotaan BKKMTKI terdiri dari: a. anggota; dan b. calon anggota. 2. Anggota

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PDSKJI M U K A D I M A H

ANGGARAN DASAR PDSKJI M U K A D I M A H ANGGARAN DASAR PDSKJI M U K A D I M A H Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami para Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia, yang pada awalnya tergabung dalam Perhimpunan Neurologi, Psikiatri dan Neurochirurgi

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA MUKADIMAH ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya pengabdian kepada bangsa dan negara adalah kewajiban setiap warga negara Indonesia yang harus dilaksanakan dan dikembangkan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN FISIKA MEDIK DAN BIOFISIKA INDONESIA (HFMBI) BAB I UMUM. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN FISIKA MEDIK DAN BIOFISIKA INDONESIA (HFMBI) BAB I UMUM. Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN FISIKA MEDIK DAN BIOFISIKA INDONESIA (HFMBI) BAB I UMUM Pasal 1 Sekretariat organisasi Himpunan Fisika Medik Indonesia, yang selanjutnya disebut Himpunan, berkedudukan di

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan

Lebih terperinci

NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang a. bahwa kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan

Lebih terperinci

2008, No.2 2 d. bahwa Partai Politik merupakan sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi k

2008, No.2 2 d. bahwa Partai Politik merupakan sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi k LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2008 LEMBAGA NEGARA. POLITIK. Pemilu. DPR / DPRD. Warga Negara. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4801) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG

DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa Bangsa Indonesia telah berhasil merebut kemerdekaan dari penjajah, dan oleh karena itu adalah kewajiban segenap

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KETAPANG, Menimbang : Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT LD. 24 2011 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006

ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006 ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006 MENIMBANG : a. Bahwa Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris telah disahkan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR TATA LINGKUNGAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR TATA LINGKUNGAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR TATA LINGKUNGAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN 1. Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan BAB X Pasal 33 Anggaran Dasar Asosiasi Kontraktor

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH CITRA MANDIRI JAWA TENGAH

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH CITRA MANDIRI JAWA TENGAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH CITRA MANDIRI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR MASYARAKAT PERIKANAN NUSANTARA (INDONESIAN FISHERIES SOCIETY) PERUBAHAN MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR MASYARAKAT PERIKANAN NUSANTARA (INDONESIAN FISHERIES SOCIETY) PERUBAHAN MUKADIMAH ANGGARAN DASAR MASYARAKAT PERIKANAN NUSANTARA (INDONESIAN FISHERIES SOCIETY) PERUBAHAN MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya sumberdaya perikanan yang ada di wilayah kedaulatan Republik Indonesia merupakan karunia

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai pelaksanaan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TENTANG TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN MANAJER INVESTASI INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN MANAJER INVESTASI INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN MANAJER INVESTASI INDONESIA atau dikenal dengan ASOSIASI MANAJER INVESTASI INDONESIA (AMII) 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN MANAJER INVESTASI INDONESIA atau dikenal

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

MUKADIMAH BAB I NAMA, TEMPAT, WAKTU DAN SIFAT. Pasal 1 NAMA

MUKADIMAH BAB I NAMA, TEMPAT, WAKTU DAN SIFAT. Pasal 1 NAMA MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya Kegiatan Amatir Radio merupakan penyaluran bakat yang penuh manfaat sehingga telah mendapatkan tempat dalam kehidupan bangsa Indonesia. Dengan demikian Kegiatan Amatir Radio

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2003 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2003 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN

Lebih terperinci