UPAYA TUTOR DALAM MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN MENJAHIT TINGKAT DASAR DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KOTA CIMAHI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UPAYA TUTOR DALAM MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN MENJAHIT TINGKAT DASAR DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KOTA CIMAHI"

Transkripsi

1 UPAYA TUTOR DALAM MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN MENJAHIT TINGKAT DASAR DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KOTA CIMAHI Dewi Rahmawati Pendidikan Luar Sekolah STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Penelitian ini mengangkat permasalahan masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan, baik berupa pengetahuan maupun keterampilan. Yang diidentifikasi dari permasalahan ini yaitu ibuibu rumah tangga yang merupakan sasaran utama program pemerintah, sedangkan tujuan dari penelitian ini yaitu : Untuk mendapatkan data tentang pelaksanaan pelatihan keterampilan menjahit, Untuk mendapatkan data tentang hasil dari pelaksanaan pelatihan menjahit tingkat dasar, Untuk mengetahui sejauh manafaktor penghambat dan pendorong yang dihadapi ibu-ibu dalam mengembangkan keterampilan menjahit. Untuk memperoleh data yang akurat dipergunakan tehnik-tehnik pengumpulan data seperti :observasi, wawancara, angket, studi literatur. Dari hasil pengolahan data dan penelitian dilapangan menunjukan bahwa adanya upaya tutor untuk memberikan materinya dengan sebaik mungkin, dan memberikan dorongan serta dukungan kepada para peserta untuk mengikuti pelatihan keterampilan menjahit sampai selesai, dan setelah mengikuti pelatihan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat terutama ibu-ibu rumah tangga karena dapat manambah pendapatan (inkam) dalam keluarnganya Kata Kunci :Pelatihan Keterampilan menjahit, sumber daya manusia PENDAHULUAN Sumber Daya manusia (SDM) mempunyai posisi sentral dalam mewujudkan kinerja pembangunan, untuk mencapai pembangunan diperlukan Sumber Daya manusia yang berkwalitas, berbagai usaha perlu dilakukan untuk mengembangkan kemampuan atau potensi manusia yang merupakan salah satu usaha yang paling efektif adalah dengan mendukung dan mensukseskan usaha dibidang pendidikan. Pendidikan Luar sekolah mempunyai tujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia dalam kualitas dan potensi dirinya melalui pendidikan yang berlangsung sepanjang hayat, tujuan tersebut memberikan makna bahwa pada dasarnya Pendidikan Luar Sekolah harus berorientasi pada masa depan yang berwawasan entreupreneur ship sehingga diharapkan warga belajar pada gilirannya mampu membekali dan menafkahi kehidupan secara mandiri menuju peningkatan mutu kehidupan. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang diatas maka, yang menjadi rumusan masalah yang hendak di bahas dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pelaksanaan pelatihan keterampilan menjahit keterampilan tingkat dasar di Sanggar Kegiatan Belajar Kota Cimahi? 2. Bagaimana hasil dari pelaksanaan pelatihan keterampilan menjahit tingkat dasar? 3. Sejauh mana faktor penghambat dan pendorong yang dihadapi ibu-ibu dalam mengembangkan keterampilan nenjahit? KAJIAN TEORI 1. Pengertian Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan Luar Sekolah dapat diartikan sebagai usaha yang terorganisir secara sistimatis dan

2 kontinyu diluar sistim persekolahan melalui hubungan sosial untuk membimbing individu, kelompok masyarakat agar memiliki sikap dan citacita sosial yang efektif guna meningkatkan taraf hidup dibidang material,sosial dan mental dalam rangka usaha mewujudkan kesejahteraan sosial (Hamajoyo dalam Kamil,29:1). 2. Pelatihan Sebagai Satu Bentuk Kegiatan PLS Pelatihan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan sengaja, terorganisir dan sistematik diluar sistim persekolahan untuk memberikan dan meningkatkan suatu pengetahuan dan keterampilan tertentu kepada kelompok tenaga kerja tetentu, dalam waktu relatif singkat dengan menggunakan metode yang mengutamakan praktek dari pada teori, agar mereka memperoleh pengetahuan,sikap dan keterampilan dalam memahami dan melaksanakan suatu pekerjaan dengan cara efesien dan efektif (Sadikin A, Hernawati E 21:3). Pelatihan pada dasarnya adalah melatih keterampilan melalui kegiatan belajar, praktek, dan bekerja sehingga keterampilan yang dimiliki peserta sesuai dan dapat diterapkan dalam penyelenggaraan program menurut tugas, fungsi atau perannypelatihan merupakan suatu komponen dari suatu sistim pemberdayaan masyarakat atau sistim pengembangan sumber daya manusi Pendidikan Luar Sekolah merupakan suatu kegiatan yang dinamis dalam mempengaruhi seluruh aspek kepribadian dan kehidupan individu, pendidikan tidak lepas dengan manusia karena itu dimana ada manusia maka disitu ada pendidikan. Salah satu bentuk Pendidikan Luar Sekolah adalah pendidikan melalui Pelatihan Keterampilan Menjahit Tingkat Dasar yang merupakan salah satu usaha untuk menciptakan lapangan kerja yang produktif serta meningkatkan sumber daya manusia sehingga pendapatan masyarakat bertambah. 3. Pengertian Sanggar Kegiatan Belajar Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) adalah suatu wadah atau tempat yang bersifat kelembagaan yang menyelenggarakan program pendidikan bagi masyarakat yang menggambarkan ciri-ciri program pembelajaran Pendidikan Luar Sekolah salah satunya Program Sanggar Kegiatan Belajar Kota Cimahi. Program Kegiatan Belajar (SKB) Program kegiatan yang ada di SKB ada beberapa macam, namun yang penulis ambil sebagai contoh programnya yaitu tentang : 1. Kursus Kursus adalah pendidikan nonformal yang diprakarsai, dibiayai dan dikelola oleh masyarakat dengan menyelenggarakan berbagai jenis pendidikan/ pelajaran tentang pengetahuan/ keterampilan yang diberikan diselenggarakan dalam waktu yang singkat sesuai dengan kebutuhanny 2. KBU dan Life Skill KBU adalah kelompok belajar usaha, program pembelajaran yang memberikan peluang kepada masyarakat melalui kelompok belajar, bekerja dan berusah Jadi KBU merupakan suatu kegiatan membelajakan masyarakat untuk mengejar ketinggalan dibidang usaha dan cara bekerja, belajar dan berusaha sehingga memperoleh mata pencaharian sebagai sumber penghasilan yang layak. Sedangkan Life Skiil adalah kecakapan hidup yang merupakan pendidikan kemampuan, kesanggupan dan keterampilan yang diperlukan oleh seseorang untuk menjalankan kehidupan. Pelaksanaan Pelatihan Keterampilan Menjahit 1. Latar Belakang Program Pelatihan Keterampilan Menjahit Tingkat Dasar merupakan program Sanggar Kegiatan Belajar Kota Cimahi dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta sikap mental warga masyarakat dalam rangka peningkatan penghasilan/ pendapatan. 2.Tujuan Pelatihan Keterampilan Menjahit Tingkat Dasar. Adapun tujuan pelatihan keterampilan menjahit tingkat dasar yang diselenggarakan oleh Sanggar Kegiatan Belajar adalah membantu masyarakat kurang mampu atau ibu-ibu rumah tangga dapat berperan serta aktif dimasyarakat sesuai dengan kemampuannya sehingga dapat bermanfaat bagi dirinya, kelompok belajar ataupun organisasi yang ada dimasyarakat. 3. Langkah langkah Pelaksanaan Untuk terselenggaranya pelatihan dengan tertib maka langkah-langkah yang harus ditempuh diantaranya ada : Tahap persiapan - Identifikasi kebutuhan - Pembuatan format-format/ instrument/ Suplemen Pelaksanaan Pelatihan - Melaksanakan pembukaan dan memberikan pre test kepada peserta pelatihan. - Penyampaian materi - Penyelenggaraan Administrasi pelatihan - Mengadakan ujian akhir - Pererapan SPEM pada pelaksanaan pelatihan - Melaksanakan penutupan dan pemberian Surat keterangan telah mengikuti pelatiahan - Laporan akhir pelaksanaan pelatihan.

3 METODE Penentuan Sampel dan Penelitian 1. Populasi Penelitian Menentukan populasi dalam penelitian merupakan hal yang penting dalam penelitian dalam hal ini peneliti sudah dapat menentukan objek yang akan dijadikan sumber bagi data itu sendiri. Yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu rumah tangga yang belum memiliki keterampilan dan yang sudah memiliki keterampilan di sanggar kegiatan belajar. 2. Penentuan Sampel Populasi adalah bagian atau wakil dari populasi dan dianggap resprensentatif, dan cara pengambilannya sangat beragam, ada yang 1 %, ada yang 15-3% bahkan ada yang total atau keseluruhan populasi. Berdasarkan pengertian diatas maka penulis menetapkan sampel dalam penelitian ini adalah ibu-ibu rumah tangga yang sedang mengikuti pelatihan keterampilan menjahit tingkat dasar di sanggar kegiatan belajar yang keseluruhan berjumlah 9 orang, sedang yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 25 orang. A. Metode Penelitian dan Tehnik Pengumpulan Data 1. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses dan hasil pelatihan keterampilan menjahit tingkat dasar yang diselenggarakan oleh Sanggar Kegiatan Belajar Kota Cimahi. Sedangkan metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif kualitatif. Penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan lancar dalam kegiatan keterampilan meliputi : Menggambarkan suatu karakteristik masyarakat atau suatu kelompok tertentu yang mempunyai minat belajar berbeda-bed Kegiatan keterampilan ini menggambarkan fasilitas yang digunakan oleh masyarakat. 2. Tehnik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang akurat digunakan tehnik-tehnik pengumpulan data sebagai berikut : Angket yaitu menyebarkan sejumlah daftar pertanyaan untuk memperoleh data secara tertulis. Wawancara yaitu melakukan pembicaraan langsung dengan peserta latihan. Observasi yaitu suatu pengamatan langsung keobjek penelitian. Studi literature yaitu untuk melengkapi pembahasan dan menambah berbagai bahan pustaka agar lebih jelas dan dapat dimengerti teori dan konsepny HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum letak Lokasi Penelitian Sanggar Kegiatan Belajar Kota Cimahi adalah salah satu sanggar kegiatan belajar yang terletak di daerah kelurahan Cipageran dengan jumlah penduduk sekitar 39 jiwkelurahan Cipageran merupakan wilayah transisi dari masyarakat pedesaan menuju masyarakat perkotaan.dibeberapa bagian wilayah Kelurahan Cipageran terdapat masyarakat yang masih rendah tingkat kesadarannya terhadap pendidikan. Bagi mereka ekonomilah yang paling utama, padahal tanpa mereka sadari bahwa dengan pendidikan perekonomian dalam keluarga dapat meningkat. B. Analisis Data Pelaksanaan Pelatihan Berdasarkan hasil pengolahan data dan penelitian dilapangan menunjukan bahwa dari populasi sebanyak 9 orang dengan sampel sebanyak 25 orang maka dalam pelaksanaan pelatihan keterampilan menjahit dapat terlihat dari tujuan yang ingin dicapai oleh responden seperti tabel berikut ini : Tabel 7 TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG TUJUAN PELATIHAN Untuk belajar sehingga memiliki kemampuan menjadi sumber belajar Untuk memperoleh pekerjaan Untuk mengisi waktu luang Belajar untuk diri sendiri Jumlah 25 1 Sumber : Angket Penelitian Bagian C. No 2 Dari tabel diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa sebanyak 52% menunjukan bahwa tujuan mereka mengikuti pelatihan keterampilan menjahit yaitu untuk memperoleh pekerjaan sehingga kesejahteraan dalam kehidupannya bertambah. Selanjutnya penulis ilustrasikan gambaran tentang tanggapan responden mengenai harapan setelah mengikuti pelatihan keterampilan menjahit tingkat dasar di Sanggar Kegiatan Kota Cimahi, sebagai berikut : Tabel TANGGAPAN RESPONDEN SETELAH MENGIKUTI PELATIHAN MENJAHIT Membentuk kejar menjahit Menjadi sumber belajar menjahit pada kejar yang memerlukan Meneruskan menjadi sumber belajar menjahit tingkat terampil Membuka usaha sendiri Jumlah 25 1 Sumber : Angket Penelitian Bagian C.No. 12

4 Setelah melihat tabel diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa sekitar 5% responden menyatakan bahwa setelah mengikuti pelatihan keterampilan menjahit tingkat dasar di Kota Cimahi mempunyai rencana ingin menjadi sumber belajar menjhit pada kejar yang memerlukan. Selanjutnya penulis ilustrasikan tentang pelaksanaan pemberian materi yang diberikan oleh tutor seperti beikut ini : Tabel 1 TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG MATERI PELATIHAN Pengetahuan dunia usaha Tehnik mengukur, memotong, menjahit dan praktek Pembinaan rohani Pengetahuan umum Jumlah 25 1 Sumber : Angket Penelitian Bagian C. No 3 Dari tabel diatas dapat penulis dapat menyimpulkan bahwa sebanyak 8% menyatakan materi yang diberikan oleh tutor merupakan materi tentang tehnik mengukur, memotong, menjahit,praktek meskipun itu merupakan pengetahuan baru namun dengan adanya upaya tutor berusaha menyampaikan materi dengan sebaik mungkin maka peserta pelatihan dapat mengikutinya sampai dengan selesai. B. Hasil Penelitian Hasil merupakan suatu kegiatan belajar yang dilakukan setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar atau setelah proses belajar. Kemudian penulis akan ilustrasikan tentang hasil pelatihan setelah mengikuti pelatihan seperti tabel berikut ini : Tabel 13 TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG FUNGSI PELATIHAN Bermanfaat Tidak bermanfaat Bermanfaat tapi susah mengikutinya Sedang- sedang saja Jumlah 25 1 Sumber : Angket Penelitian Bagian C No.8 Berdasarkan tabel diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa sebanyak 72% menyatakan bahwa fungsi pelatihan keterampilan menjahit tingkat dasar sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk meningkatkan taraf kehidupanny Selanjutnya penulis ilustrasikan gambaran tentang tanggapan responden setelah mengikuti pelatihan keterampilan menjahit tingkat dasar seperti tabel berikut ini : Tabel 1 TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI HARAPAN SETELAH MENGIKUTI PELATIHAN KETRAMPILAN Bisa hidup sejahtera Asal bisa melangsungkan kehidupan Bagaimana nasib saja Ingin menjahit profesional Jumlah 25 1 Sumber : Angket Penelitian Bagian C.No.5 Berdasarkan tabel diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa 5% menyatakan bahwa dengan mengikuti pelatihan keterampilan menjahit tingkat dasar mempunyai harapan kemasa depan yaitu bisa hidup sejahtera B. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelatihan Dalam suatu kegiatan pelatihan akan berjalan dengan lancar apabila rencana kegiatan tersebut sudah terencana dengan baik, Namun meskipun pelatihan sudah berjalan dengan baik tetapi dalam pelaksanaanya suka terjadi faktot hambatan dan dorongan peserta untuk mengikuti pelatihan tersebut. Seperti tabel berikut ini : Tabel 23 TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG FAKTOR PENGHAMBAT DALAM KEGIATAN PELATIHAN MENJAHIT Peralatan sarana kurang memadai Waktu kurang cukup Metode kurang tepat Kegiatannya kurang menarik Jumlah 25 1 Sumber : Angket Penelitian.Bagian C.No 25,2 Berdasarkan tabel diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa sekitar 72% responden menyatakan bahwa yang menjadi faktor penghambat dalam kegiatan pelatihan menjahit yaitu waktunya kurang cukup. Kemudian penulis ilustrasikan tanggapan responden tentang faktor pendorong dalam mengikuti pelatihan keterampilan menjahit seperti tabel berikut ini : Tabel 2 TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG PENDORONG MENGIKUTI PELATIHAN MENJAHIT Kemauan sendiri Diajak saudara Diajak teman Ikut- ikutan Jumlah 25 1 Sumber : Angket Penelitian Bagian C.No 27,28

5 Berdasarkan tabel diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa sekitar 72% responden menyatakan bahwa mengikuti pelatihan menjahit atas dorongan dari dalam diri sendiri karena ingin ada perubahan dalam kehidupan yaitu adanya peningkatan perekonomian dalam keluarg Selanjutnya penulis ilustrasikan tanggapan responden tentang faktor pendukung dalam mengikuti pelatihan keterampilan tingkat dasar seperti pada tabel berikut ini : Tabel 25 TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG DUKUNGAN YANG DIDAPAT Dari keluarga setempat Dari tokoh setempat Dari pemerintah setempat Dari plang pengumuman Jumlah 25 1 Sumber : Angket Penelitian Bagian C.No29 Dari tabel diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa 8% responden menyatakan bahwa dukungan yang didapat selain dari keluarga setempat, tokoh setempat dan yang paling besar adalah adanya dukungan dari pemerintah setempat. Kesimpulan : Dari hasil pengolahan data dan penelitian dilapangan maka secara singkat dapat penulis simpulkan bahwa masyarakat di Kelurahan Cipageran kesadaran akan pentingnya pendidikan masih kurang, sehingga hampir semua masyarakat ditekankan pada mencari materi saja, maka tingkat perekonomian mereka masih rendah. Namun dengan adanya Program dari pemerintah serta dengan adanya upaya tutor untuk memberikan materi dengan sebaik mungkin, adanya dorongan dan dukungan kepada para peserta untuk mengikuti pelatihan sampai dengan selesai, meskipun dalam pelatihan tersebut ada sedikit hambatan namun dapat diselesaikannya dengan baik, dan dengan adanya pelatihan tersebut dapat dirasakan serta manfaatnya oleh masyarakat terutama ibu-ibu rumah tangga karena dapat menambah pendapatan (inkam) dalam keluarga, sehingga tingkat perekonomian mereka semakin meningkat. DAFTAR PUSTAKA Sadikin A, Hernawati E.(21) Konsep Dasar Pelatihan. Bandung : STKIP Siliwangi. Abdullah, Dudi.(28), Manajemen Pengajaran Program Pelatihan SSG Dalam Upaya Mengembangkan Perilaku Santri. Tesis Jurusan Manajemen UNISBA. Coombs, D Sudjan (21) Pendidikan Luar Sekolah.Bandung : Pres D Sudjana. (2), Evaluasi Program PendidikanLuar Sekolah.Bandung : Rosda Kary Direktorat Jendral Diklusepora (1999), Proyek PengembanganJakarta : Diklusepora Kamus Bahasa Indonesia tahun 2 Bandung : Depdiknas Hasan, E.S. (23) Penuntun Penyusunan Proposal Penelitian Dan Penyusunan Skripsi. Bandung : STKIP Siliwangi. Internet Rangga (Online). Tersedia : 19.Weid/artikel/Konsep Pendidikan.(12Maret 212) Internet (Online) Charles R Strategy an HumanResouces. Geral Managerial perpective New Jersey : Prentice Hall,1995. Tersedia : Wikipediorg/wiki/Sumber Daya Manusi Moektiono W.Drs.M.Pd Visi No 7/th.VI/2 Direktorat Pendidikan Tenaga Teknis Ditjen Disklusepor Napitupulu.(1981) dalam Sudjan (21) Pendidikan Luar Sekolah, Bandung : Rosda Kary Seameo dalam Sudjan(21). Pendidikan Luar SekolahBandung : Rosda Kary Suharsimi Arikunto.(22) Metode Penelitian. Jakarta : Rosda Kary Undang Undang No 2 Tahun 23 tentang Sistim Pendidikan Nasional. Visi Median Kajian Pendidikan Luar Sekolah. No.9/Th.VII/2, Direktorat Pendidikan Tenaga Teknis Ditjen Diklusepora Jakart Atmodiwirio, Soebagio.(22), Manajemen Pelatihan.Jakarta : Atdadizya Jay

6

RENDANYA PARTISIPASI PEMUDA TERHADAP PROGRAM KEGIATAN PKBM DI DESA SIRNARAJA KECAMATAN CIPEUNDEUY KABUPATEN BANDUNG BARAT

RENDANYA PARTISIPASI PEMUDA TERHADAP PROGRAM KEGIATAN PKBM DI DESA SIRNARAJA KECAMATAN CIPEUNDEUY KABUPATEN BANDUNG BARAT RENDANYA PARTISIPASI PEMUDA TERHADAP PROGRAM KEGIATAN PKBM DI DESA SIRNARAJA KECAMATAN CIPEUNDEUY KABUPATEN BANDUNG BARAT ADI HIDAYAT Email: adihidayat411@yahoo.com Pendidikan Luar Sekolah STKIP Siliwangi

Lebih terperinci

1 Elma Yutiani Hasanah, 2016 HUBUNGAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DRILL AND PRACTICE DENGAN KETERAMPILAN PESERTA DIDIK

1 Elma Yutiani Hasanah, 2016 HUBUNGAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DRILL AND PRACTICE DENGAN KETERAMPILAN PESERTA DIDIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di sebuah Negara adalah kualitas pendidikan. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan bagian dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan bagian dari pembangunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di bidang pendidikan merupakan bagian dari pembangunan nasional yang bermuara pada peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia secara utuh. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh faktor ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh faktor ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi dan arus informasi serta perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang sangat pesat saat ini, yang penuh dengan tantangan dan persaingan

Lebih terperinci

ISSN : Volume 1 Nomor 2, Mei 2018

ISSN : Volume 1 Nomor 2, Mei 2018 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PASCA PENDIDIKAN KEAKSRAAN FUNGSIONAL (KF) MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) BINA MANDIRI KELURAHAN CIPAGERAN CIMAHI UTARA Kosiah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan masyarakat merupakan salah satu modal dasar dan sekaligus faktor dominan dalam pembangunan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Imas Suryatini, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Imas Suryatini, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor utama yang berpengaruh terhadap keberhasilan pembangunan suatu bangsa, disamping sumber daya alam (hayati, non hayati dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup suatu Bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembangunan nasional sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Bangsa Indonesia dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan.

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional sangat berperan bagi pembangunan manusia karena dapat mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia, berkarakter produktif dan berdaya

Lebih terperinci

STUDI KASUS MENGENAI DAMPAK PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BUDIDAYA JAMUR MERANG DI DESA PUSEURJAYA KECAMATAN TELUKJAMBE TIMUR KABUPATEN KARAWANG

STUDI KASUS MENGENAI DAMPAK PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BUDIDAYA JAMUR MERANG DI DESA PUSEURJAYA KECAMATAN TELUKJAMBE TIMUR KABUPATEN KARAWANG STUDI KASUS MENGENAI DAMPAK PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BUDIDAYA JAMUR MERANG DI DESA PUSEURJAYA KECAMATAN TELUKJAMBE TIMUR KABUPATEN KARAWANG Oleh : Tika Santika Iyan Rosita Dewi Nur Nia Pujiawati Abstarct

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan perubahan struktur ekonomi di dalam negeri. Menurut Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. dan perubahan struktur ekonomi di dalam negeri. Menurut Undang Undang A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan faktor yang penting dalam mendukung kebutuhan sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik, dalam menunjang perkembangan dan perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkurang apalagi tuntas, hal ini dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. berkurang apalagi tuntas, hal ini dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tantangan terhadap dunia pendidikan dari masa ke masa tidak pernah berkurang apalagi tuntas, hal ini dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Madrasah Aliyah (MA) merupakan lembaga pendidikan tingkat menengah. setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Tujuan pendidikan MA

BAB I PENDAHULUAN. Madrasah Aliyah (MA) merupakan lembaga pendidikan tingkat menengah. setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Tujuan pendidikan MA 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Madrasah Aliyah (MA) merupakan lembaga pendidikan tingkat menengah setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Tujuan pendidikan MA berdasarkan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan pembangunan nasional negara kita adalah pembangunan di bidang pendidikan. Pendidikan nasional sebagai salah satu sistem dari supra sistem

Lebih terperinci

Latar Belakang Diselenggarakannya Pendidikan Kecakapan Hidup (Lifeskills) 1/5

Latar Belakang Diselenggarakannya Pendidikan Kecakapan Hidup (Lifeskills) 1/5 Latar Belakang Diselenggarakannya Pendidikan Kecakapan Hidup (Lifeskills) 1/5 Latar Belakang Diselenggarakannya Pendidikan Kecakapan Hidup (Lifeskills) Bagian I (dari 5 bagian) Oleh, Dadang Yunus L, S.Pd.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekeluargaan dalam masyarakat mengalami kemerosotan,baik di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. kekeluargaan dalam masyarakat mengalami kemerosotan,baik di tingkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan dewasa ini membawa dampak dalam berbagai dimensi kehidupan manusia. Dimana hubungan kekeluargaan dalam masyarakat mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kehidupan masyarakat adalah melalui pembangunan di bidang pendidikan. Pendidikan merupakan unsur yang paling vital dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nonformal merupakan jalur pendidikan di luar pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nonformal merupakan jalur pendidikan di luar pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nonformal merupakan jalur pendidikan di luar pendidikan formal untuk melayani kebutuhan pendidikan masyarakat dalam rangka meningkatkan pengetahuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan suatu bangsa. Salah satu masalah pendidikan dewasa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan suatu bangsa. Salah satu masalah pendidikan dewasa ini adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur yang mempengaruhi perkembangan suatu bangsa. Salah satu masalah pendidikan dewasa ini adalah rendahnya mutu pendidikan

Lebih terperinci

Kinerja Tutor Pada Pembelajaran Program Paket B di Kecamatan Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo

Kinerja Tutor Pada Pembelajaran Program Paket B di Kecamatan Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo Kinerja Tutor Pada Pembelajaran Program Paket B di Kecamatan Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo Olin Raden Ibrahim Yakob Napu, Ummyssalam Duludu JURUSAN PLS UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO Abstrak Permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dan bangsa Indonesia sedang memasuki abad ke-21, era

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dan bangsa Indonesia sedang memasuki abad ke-21, era BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat dan bangsa Indonesia sedang memasuki abad ke-21, era globalisisasi yang penuh dengan tantangan, dan persaingan yang dimana dalam mengatasi berbagai tantangannya

Lebih terperinci

bagi warga masyarakat dalam menemukan kebutuhan belajarnya berupa

bagi warga masyarakat dalam menemukan kebutuhan belajarnya berupa BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan deskripsi dan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan terdahulu, maka dapat diambil beberapa kesimpulan dan rekomendasi sebagai berikut: A. Kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertanggung jawab atas kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. bertanggung jawab atas kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan Negara besar yang memiliki jumlah populasi terbesar ke empat didunia, yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Negara bertanggung

Lebih terperinci

RANCANGAN PROGRAM RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KBU PKBM MITRA MANDIRI

RANCANGAN PROGRAM RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KBU PKBM MITRA MANDIRI RANCANGAN PROGRAM RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KBU PKBM MITRA MANDIRI Dalam rangka mendapatkan strategi pengembangan KBU PKBM Mitra Mandiri dalam upaya pemberdayaan masyarakat, sebagaimana tujuan dari kajian

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM PELATIHAN KETERAMPILAN KOMPUTER DI PESANTREN

PROPOSAL PROGRAM PELATIHAN KETERAMPILAN KOMPUTER DI PESANTREN PROPOSAL PROGRAM PELATIHAN KETERAMPILAN KOMPUTER DI PESANTREN LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan hak dari setiap manusia. Karena dengan pendidikanlah manusia dapat melakukan banyak hal. Dalam terminologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fajar Nugroho Muttaqin, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fajar Nugroho Muttaqin, 2016 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia yang hidup dalam lingkungan sosial budaya serta bertempat tinggal di suatu daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Pasal 26 ayat (3), yang menjelaskan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Pasal 26 ayat (3), yang menjelaskan bahwa pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisi ini masih banyak masyarakat Indonesia yang tingkat pendidikannya masih di bawah standarisasi yang di tentukan pemerintah. Banyak alasan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera globalisasi, memerlukan pendidikan sebagai proses penyiapan warga negara dan penyiapan tenaga

Lebih terperinci

PERAN PEMBINA PRAMUKA DALAM MENINGKATAKAN PARTISIPASI PENGGALANG DI LINGKUNGAN GUDEP KECAMATAN CIPEUNDEUY KABUPATEN BANDUNG BARAT

PERAN PEMBINA PRAMUKA DALAM MENINGKATAKAN PARTISIPASI PENGGALANG DI LINGKUNGAN GUDEP KECAMATAN CIPEUNDEUY KABUPATEN BANDUNG BARAT PERAN PEMBINA PRAMUKA DALAM MENINGKATAKAN PARTISIPASI PENGGALANG DI LINGKUNGAN GUDEP KECAMATAN CIPEUNDEUY KABUPATEN BANDUNG BARAT ENDANG HIDAYAT Email: endanghidayat315@yahoo.com Pendidikan Luar Sekolah

Lebih terperinci

SUYUT ADIN FEBRIANTO NPM

SUYUT ADIN FEBRIANTO NPM PENGARUH LAYANAN INFORMASI DENGAN MEDIA FILM TERHADAP PENYESUAIAN DIRI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: SUYUT ADIN FEBRIANTO NPM :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pesatnya perkembangan pembangunan di Indonesia terutama di bidang ilmu dan teknologi dewasa ini memberikan banyak pengaruh bagi kehidupan manusia. Pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan. Pendidikan memegang peranan penting dalam

Lebih terperinci

Sri Teti Setiawati Program Studi Pendidikan Luar Sekolah STKIP Siliwangi Bandung

Sri Teti Setiawati Program Studi Pendidikan Luar Sekolah STKIP Siliwangi Bandung UPAYA PENIGKATAN KADER POSYANDU MELALUI PELATIHAN DALAM MEMBINA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI KELURAHAN DUNGUSCARIANG KECAMATAN ANDIR KOTA BANDUNG Sri Teti Setiawati sritetis@yahoo.co.id Program

Lebih terperinci

P. S., 2016 PEMANFAATAN HASIL BELAJAR PADA PELATIHAN KETERAMPILAN MEKANIK OTOMOTIF

P. S., 2016 PEMANFAATAN HASIL BELAJAR PADA PELATIHAN KETERAMPILAN MEKANIK OTOMOTIF BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia setiap waktunya akan bertambah dan manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan. pembangunan nasional, karena pada hakekatnya pendidikan bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan. pembangunan nasional, karena pada hakekatnya pendidikan bukan hanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional, karena pada hakekatnya pendidikan bukan hanya merupakan warisan budaya dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Kursus dan Pelatihan merupakan dua satuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Kursus dan Pelatihan merupakan dua satuan pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga Kursus dan Pelatihan merupakan dua satuan pendidikan nonformal seperti yang tertera dalam pasal 26 ayat (5) Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berperan penting dalam penentuan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berperan penting dalam penentuan kualitas sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat berperan penting dalam penentuan kualitas sumber daya manusia (SDM). Pendidikan merupakan usaha bersama dalam proses terpadu dan terorganisir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masyarakat merupakan salah satu modal dan sekaligus faktor dominan dalam pembangunan. Pembangunan merupakan suatu usaha yang terus menerus / proses yang dilakukan

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN JURNAL HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI PESERTA DIDIK PADA PAKET C KELAS TIGA DI SKB KOTA GORONTALO

LEMBAR PERSETUJUAN JURNAL HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI PESERTA DIDIK PADA PAKET C KELAS TIGA DI SKB KOTA GORONTALO LEMBAR PERSETUJUAN JURNAL HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI PESERTA DIDIK PADA PAKET C KELAS TIGA DI SKB KOTA GORONTALO SITI YUNUS NIM. 121410009 1 HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang secara merata dan menyeluruh, dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang secara merata dan menyeluruh, dengan tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melaksanakan pembangunan disegala bidang secara merata dan menyeluruh, dengan tujuan untuk mewujudkan nmasyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah pembangunan manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah pembangunan manusia seutuhnya yang dilakukan secara sengaja untuk meningkatkan potensi yang dimilikinya. Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mega Wulandari, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mega Wulandari, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan usaha sadar seseorang dalam mendapatkan bekal ilmu pengetahuan yang tidak hanya bermanfaat untuk masa sekarang melainkan bermanfaat

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KURSUS MENJAHIT PADA BALAI LATIHAN KERJA (BLK) KECAMATAN BACUKIKI KOTA PAREPARE. Nur Ida

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KURSUS MENJAHIT PADA BALAI LATIHAN KERJA (BLK) KECAMATAN BACUKIKI KOTA PAREPARE. Nur Ida PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KURSUS MENJAHIT PADA BALAI LATIHAN KERJA (BLK) KECAMATAN BACUKIKI KOTA PAREPARE Nur Ida Universitas Muhammadiyah Parepare nuridapls@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikembangkan keterampilan peserta didik dalam berkomunikasi lisan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikembangkan keterampilan peserta didik dalam berkomunikasi lisan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melalui pembelajaran bahasa Jepang di tingkat SMA pada umumnya dapat dikembangkan keterampilan peserta didik dalam berkomunikasi lisan maupun tulisan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencetak peserta didik yang mempunyai intelektual yang tinggi, mempunyai. sesuai dengan norma agama dan norma masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. mencetak peserta didik yang mempunyai intelektual yang tinggi, mempunyai. sesuai dengan norma agama dan norma masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang sangat penting dalam pembentukan kepribadian manusia. Hal ini meliputi proses dalam mengenal jati dirinya, eksistensinya untuk

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Berdasarkan tujuan penelitian ini yang ingin menggambarkan pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan berbasis komunitas dan menjelaskan kebermanfaatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia, dimana teknologi informasi dan komunikasi telah mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. manusia, dimana teknologi informasi dan komunikasi telah mengalami perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan di era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana teknologi informasi dan komunikasi telah mengalami perubahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, pertanyaan penelitian, hipotesis dan definisi operasional yang

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, pertanyaan penelitian, hipotesis dan definisi operasional yang BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, hipotesis dan definisi operasional yang berkaitan dengan efektifitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dianggap penting karena dapat menjadi bekal untuk memperoleh pekerjaan yang layak. Padahal tujuan pendidikan tidak seperti itu, pendidikan penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan dunia kerja. Di Indonesia begitu banyak orang-orang terpelajar atau. bangsa yang masih terpuruk, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan dunia kerja. Di Indonesia begitu banyak orang-orang terpelajar atau. bangsa yang masih terpuruk, dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dunia kerja saat ini dan masa mendatang membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang tidak hanya memiliki kemampuan teoritis saja, tetapi juga harus memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik (BPS) hanya sekitar 1,65% pada tahun Dan saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik (BPS) hanya sekitar 1,65% pada tahun Dan saat ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin maju suatu bangsa semakin banyak orang yang terdidik, namun banyak pula masyarakat yang menganggur. Dengan kemampuan pemerintah yang sangat terbatas,

Lebih terperinci

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penlitian

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penlitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penlitian ini dilaksanakan di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Gorontalo. Sanggar Kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat hadir di Indonesia di tengah-tengah

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat hadir di Indonesia di tengah-tengah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat hadir di Indonesia di tengah-tengah kondisi krisis sosial ekonomi nasional pada tahun 1998. Kehadiran PKBM sebenarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan meningkatnya jumlah pengangguran di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan meningkatnya jumlah pengangguran di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia. Pengangguran yang tinggi berdampak langsung dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Pendidikan Nasional adalah upaya mencerdasakan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertaqwa dan berahlak mulia

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI. MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI Oskar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

173 Dampak Pendidikan Keaksaraan terhadap Tingkat Sosial Ekonomi Keluarga.Amelia Rizky Hartini, Sumarno., Hiryanto,.

173 Dampak Pendidikan Keaksaraan terhadap Tingkat Sosial Ekonomi Keluarga.Amelia Rizky Hartini, Sumarno., Hiryanto,. 173 Dampak Pendidikan Keaksaraan terhadap Tingkat Sosial Ekonomi Keluarga.Amelia Rizky Hartini, Sumarno., Hiryanto,. DAMPAK PENDIDIKAN KEAKSARAAN TERHADAP TINGKAT SOSIAL EKONOMI KELUARGA Amelia Rizky Hartini,

Lebih terperinci

PUPU PUJIAWATI NINGRUM yahoo.co.id PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (PLS) ABSTRAK

PUPU PUJIAWATI NINGRUM yahoo.co.id PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (PLS) ABSTRAK PERSEPSI IBU BALITA TERHADAP PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) DI POSYANDU (Studi Kasus Posyandu Mawar RW 18 Desa Margaasih Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung) PUPU PUJIAWATI NINGRUM Poedjie_aiem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I 1 A. Latar Belakang PENDAHULUAN Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah rangkaian upaya pembangunan manusia yang berkesinambungan dan dilakukan secara sengaja untuk meningkatkan kualitas yang

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INQUIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INQUIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INQUIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011-2012 WIWI WIDIAWATI 10.21.0574 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan. keluarga, masyarakat, dan pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan. keluarga, masyarakat, dan pemerintah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam GBHN dinyatakan bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan masyarakat. Karena itu, pendidikan

Lebih terperinci

Oleh: Nursyamsi. Program Studi PLS ABSTRAK

Oleh: Nursyamsi. Program Studi PLS ABSTRAK SOSIALISASI STAREGI BELAJAR MENGAJAR GURU PAMONG DALAM MENINGKATAN PRESTASI WARGA BELAJAR PAKET B DI PKBM SRIKANDI KELURAHAN PADASUKA KECAMATAN CIMAHI TENGAH Oleh: Nursyamsi Program Studi PLS ABSTRAK Masalah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan masalah yang selalu menjadi isu sentral dalam kehidupan masyarakat Indonesia, baik di perdesaan maupun di perkotaan. Meskipun kemiskinan pernah mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa salah satu tujuan negara

BAB I PENDAHULUAN. Pada pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa salah satu tujuan negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa salah satu tujuan negara Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan tersebut diwujudkan melalui upaya peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka peningkatan sumber daya manusia Indonesia, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka peningkatan sumber daya manusia Indonesia, pemerintah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka peningkatan sumber daya manusia Indonesia, pemerintah melaksanakan berbagai upaya, yang salah satu dari upaya tersebut adalah melalui pembagunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya. Menurut Undang-undang Sisdiknas nomor 20 Tahun 2003 pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. khususnya. Menurut Undang-undang Sisdiknas nomor 20 Tahun 2003 pasal 1: 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan, meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia baik individu maupun sosial. Akan tetapi, pendidikan di

Lebih terperinci

Denden Ariz. STKIP Siliwangi Bandung

Denden Ariz. STKIP Siliwangi Bandung EVALUASI HASIL BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER BERBASIS KOMPETENSI (STUDI KASUS KURSUS KOMPUTER PROGRAM APLIKASI DASAR DI LEMBAGA PENDIDIKAN KURSUS KHARISMA COLLEGE KECAMATAN CIRANJANG KABUPATEN CIANJUR)

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) UNGARAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) UNGARAN LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) UNGARAN Disusun oleh : YESSI SUKMA TNARASWATI 1201409030 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2012 1 PENGESAHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberhasilan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan pembangunan manusianya, salah satu jalan mencapai keberhasilan pembangunan manusianya yaitu melalui

Lebih terperinci

2015 DAMPAK HASIL BELAJAR PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MASYARAKAT

2015 DAMPAK HASIL BELAJAR PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MASYARAKAT BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan nasional bangsa indonesia merupakan sebuah sistem pendidikan yang berakar yang berdasarkan atas pancasila dan Undang-undang Dasar Tahun 1945. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terpecahkan sampai saat ini adalah pengangguran dan kemiskinan. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. terpecahkan sampai saat ini adalah pengangguran dan kemiskinan. Informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan terbesar bangsa Indonesia yang belum terpecahkan sampai saat ini adalah pengangguran dan kemiskinan. Informasi dari data BPS pada bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Sumber Daya Manusia (SDM) seluruh kemampuan atau potensi penduduk yang berada di dalam suatu wilayah tertentu dengan semua karakteristik atau ciri demografis,

Lebih terperinci

garis kemiskinan, yang disebabkan tidak dimilikinya kemampuan, pengetahuan kembangkan melalui upaya pendidikan, karena pada hakekatnya pendidikan

garis kemiskinan, yang disebabkan tidak dimilikinya kemampuan, pengetahuan kembangkan melalui upaya pendidikan, karena pada hakekatnya pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih hidup pada taraf dibawah garis kemiskinan, yang disebabkan tidak dimilikinya kemampuan, pengetahuan dan keterampilan. Dengan

Lebih terperinci

IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) PADA PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT DI SURAKARTA

IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) PADA PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT DI SURAKARTA IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) PADA PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT DI SURAKARTA Siti Almaidah Program Studi Manajemen STIE Atma Bhakti Surakarta almaidah.elmuhammad@gmail.com Handayani Tri Wijayanti Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat sekarang ini akan membawa dampak kemajuan diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. pesat sekarang ini akan membawa dampak kemajuan diberbagai bidang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang terus berkembang pesat sekarang ini akan membawa dampak kemajuan diberbagai bidang kehidupan, oleh karena itu pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana 1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI WIRONANGGAN 01 GATAK SUKOHARJO TAHUN 2014/2015

PENGARUH PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI WIRONANGGAN 01 GATAK SUKOHARJO TAHUN 2014/2015 PENGARUH PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI WIRONANGGAN 01 GATAK SUKOHARJO TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

Lebih terperinci

PENGARUH INTERAKSI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 SAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGARUH INTERAKSI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 SAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013 PENGARUH INTERAKSI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 SAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTRUKTIVISME DI SMA WARGA BAKTI

MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTRUKTIVISME DI SMA WARGA BAKTI MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTRUKTIVISME DI SMA WARGA BAKTI Asep Jaenudin 08.21.0397 Asep_doankk@yahoo.com STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Judul skripsi ini adalah Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilakukan melalui peningkatan kualitas manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilakukan melalui peningkatan kualitas manusia, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional dilakukan melalui peningkatan kualitas manusia, dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia, sebab pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen yang digunakan bukan saja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu bangsa. Suatu bangsa melalui pendidikan dapat melestarikan dan mengembangkan berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperkuat hasil penelitian yang ingin dicapai. Penelitian ini dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperkuat hasil penelitian yang ingin dicapai. Penelitian ini dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Waktu Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk ditetapkan, hal ini untuk memperkuat hasil penelitian yang ingin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. proses yang menunjukan peristiwa-peristiwa tertentu dihubungkan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. proses yang menunjukan peristiwa-peristiwa tertentu dihubungkan dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif didasarkan pada suatu proses yang menunjukan peristiwa-peristiwa tertentu dihubungkan dengan peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PARTISIPASI ORANG TUA PADA PROGRAM PAUD MELALUI PENYULUHAN DI POS PAUD MELATI 03 (KEL. PADASUKA KEC. CIMAHI TENGAH KOTA CIMAHI)

MENINGKATKAN PARTISIPASI ORANG TUA PADA PROGRAM PAUD MELALUI PENYULUHAN DI POS PAUD MELATI 03 (KEL. PADASUKA KEC. CIMAHI TENGAH KOTA CIMAHI) MENINGKATKAN PARTISIPASI ORANG TUA PADA PROGRAM PAUD MELALUI PENYULUHAN DI POS PAUD MELATI 03 (KEL. PADASUKA KEC. CIMAHI TENGAH KOTA CIMAHI) Dita Megawati STKIP Siliwangi Bandung Abstrak Tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan juga merupakan kunci bagi suatu bangsa untuk bisa meraih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan (Saiman, 2009:22). Masalah pengangguran telah menjadi momok

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan (Saiman, 2009:22). Masalah pengangguran telah menjadi momok BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengangguran menjadi permasalahan di Indonesia. Pengangguran terjadi karena perbandingan antara jumlah penawaran kesempatan kerja tidak sebanding dengan jumlah

Lebih terperinci

PERAN PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QURAN SEBAGAI MUATAN LOKAL DALAM UPAYA MEMBENTUK KARAKTER KEPRIBADIAN SISWA STUDI DI SMP TRI BHAKTI NAGREG

PERAN PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QURAN SEBAGAI MUATAN LOKAL DALAM UPAYA MEMBENTUK KARAKTER KEPRIBADIAN SISWA STUDI DI SMP TRI BHAKTI NAGREG PERAN PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QURAN SEBAGAI MUATAN LOKAL DALAM UPAYA MEMBENTUK KARAKTER KEPRIBADIAN SISWA STUDI DI SMP TRI BHAKTI NAGREG IRA YUMIRA EMAIL: http // i.yumira@yahoo.co.id STKIP SILIWANGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai melalui penataan pendidikan yang baik. Upaya peningkatan mutu pendidikan diharapkan dapat menaikkan harkat dan martabat manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan yang lebih baik. Melalui pendidikan manusia dapat menemukan halhal

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan yang lebih baik. Melalui pendidikan manusia dapat menemukan halhal 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau kemajuan yang lebih baik. Melalui pendidikan manusia dapat menemukan halhal baru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses pembelajaran yang dilakukan dan diperoleh seluruh manusia sebagai usaha dalam mengembangkan potensi diri. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang

Lebih terperinci

Hubungan Kegiatan Posyandu Dengan Tingkat Fertilitas dan Mortalitas Balita

Hubungan Kegiatan Posyandu Dengan Tingkat Fertilitas dan Mortalitas Balita Hubungan Kegiatan Posyandu Dengan Tingkat Fertilitas dan Mortalitas Balita Cipta Aji Atmojo (08130014) Mahasiswa Pendidikan Geografi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Kegiatan posyandu yang dilakukan ibu-ibu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pendidikan nasional berfungsi mengembangkan. kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pendidikan nasional berfungsi mengembangkan. kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Pendidikan sebagai sarana strategis

Lebih terperinci

JURNAL PAEDAGOGY. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. Daftar Isi. Volume 3 Nomor 1 Edisi Mei 2016 ISSN

JURNAL PAEDAGOGY. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. Daftar Isi. Volume 3 Nomor 1 Edisi Mei 2016 ISSN Fakultas Jurnal Fakultas Ilmu Pendidikan Ilmu Pendidikan IKIP Mataram JURNAL PAEDAGOGY Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan ISSN 2355-7761 Daftar Isi Halaman AGUS SADID Rekonstruksi Pemahaman

Lebih terperinci

Efektifitas Pengelolaan dan Pembelajaran Lembaga Kursus Bahasa Inggris Sebagai Suplemen Pendidikan Anak (Studi kasus Primagama English Serang)

Efektifitas Pengelolaan dan Pembelajaran Lembaga Kursus Bahasa Inggris Sebagai Suplemen Pendidikan Anak (Studi kasus Primagama English Serang) Efektifitas Pengelolaan dan Pembelajaran Lembaga Kursus Bahasa Inggris Sebagai Suplemen Pendidikan Anak (Studi kasus Primagama English Serang) Diajukan sebagai pemenuhan persyaratan tugas mata kuliah Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diharapkan mampu memberikan sumbangan besar dalam mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang produktif, terampil dan

Lebih terperinci

Sutarsa Gandasasmita. STKIP Siliwangi

Sutarsa Gandasasmita. STKIP Siliwangi UPAYA BP3K (BALAI PERTANIAN PERIKANAN PETERNAKAN KEHUTANAN) DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN KELOMPOK TANI MELALUI PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DI DESA MEKARSARI KECAMATAN CIPAKU KABUPATEN CIAMIS Sutarsa Gandasasmita

Lebih terperinci

PERANAN TUTOR DALAM MENINGKATKAN MINAT WARGA BELAJAR PADA KELOMPOK BELAJAR PAKET B

PERANAN TUTOR DALAM MENINGKATKAN MINAT WARGA BELAJAR PADA KELOMPOK BELAJAR PAKET B PERANAN TUTOR DALAM MENINGKATKAN MINAT WARGA BELAJAR PADA KELOMPOK BELAJAR PAKET B (Studi deskriptif pada kelompok belajar paket B di PKBM Bina Mandiri) Oleh: Sri Sulasmi Program Studi PLS ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang telah peneliti lakukan terlihat bahwa :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang telah peneliti lakukan terlihat bahwa : BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian serta kajian teoritis yang telah peneliti lakukan terlihat bahwa : 1. Penyelenggaraan Kursus Wirausaha Desa

Lebih terperinci