MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI.
|
|
- Hamdani Hermawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI Oskar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Permasalahan utama pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas VI SD BK Tanapobunti pada mata pelajaran IPA. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SD BK Tanapobunti melalui penggunaan model pembelajaran inkuiri. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengacu pada desain penelitian model Kemmis dan Mc.Taggart dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI yang berjumlah 12 orang siswa. Hasil observasi kegiatan guru pada siklus I memperoleh nilai rata-rata 81,3% berada pada kategori baik, pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 90,6% berada dalam kategori sangat baik. Hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I memperoleh nilai rata-rata 39%, berada dalam kategori kurang, pada siklus II memperoleh nilai rata-rata 91,7%, berada dalam kategori sangat baik. Hasil belajar siswa pada siklus I ketuntasan belajar klasikal 58,3%. Pada siklus II ketuntasan belajar klasikal 91,7%. Hal ini berarti pembelajaran pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan penelitian dengan ketuntasan belajar klasikal memperoleh nilai minimal 85%, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI pada mata pelajaran IPA di SD BK Tanapobunti. Kata Kunci: Hasil Belajar, Ilmu Pengetahuan Alam, Inkuiri.
2 PENDAHULUAN Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa, berahlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dengan demikian, tidaklah lengkap manakala dalam strategi pembelajaran tidak membahas strategi pembelajaran yang berhubungan dengan pembentukan sikap dan nilai (Sanjaya, 2008:273). Menurut Depdiknas (2006:13) bahwa pembelajaran IPA di Sekolah Dasar mempunyai tujuan agar siswa memiliki kemampuan: (1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanya; (2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; (3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat; (4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan; (5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam; (6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; (7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Hasil observasi yang dilakukan di SD BK Tanapobunti, yaitu hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di sekolah tersebut harus memenuhi standar kriteria ketuntasan minimal yakni 65, tetapi hal ini belum dapat tercapai. Perolehan ketuntasan belajar baik secara individu maupun secara klasikal, berdasarkan hasil observasi awal sebelum penelitian, ketuntasan klasikal hanya mencapai 55% (Sumber:SD BK Tanapobunti). Hal inilah yang melatar belakangi untuk melakukan penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran IPA. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas VI SD BK Tanapobunti. Hal ini ditunjukkan oleh hasil ujian
3 semester pada tahun ajaran untuk mata pelajaran IPA rata-rata 60. Tahun ajaran pada semester genap nilai rata mata pelajaran IPA adalah 61,90. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran IPA masih jauh di bawah rata-rata yang diharapkan yaitu 65. Rendahnya hasil belajar siswa tersebut diduga disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: kurangnya ketepatan pendidik didalam menerapkan tehnik pembelajaan pada saat pelajaran IPA berlangsung. Pada saat proses pembelajaran berlangsung pendidik tidak menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran IPA. Beberapa upaya yang telah dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA, baik penggunaan metode pembelajaran diskusi maupun penggunaan metode pembelajaran pemberian tugas. Namun demikian, belum memperlihatkan hasil yang optimal. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu suatu upaya yang dapat mengatasi masalah di atas antara lain melalui penerapan model pembelajaran Inkuiri khususnya untuk meningkatkan keaktifan siswa, keterampilan guru, respon siswa, serta meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA, (Bolger, 2008:10). Model pembelajaran inkuiri didefinisikan oleh Piaget (Sund dan Trowbridge, 1973) sebagai berikut: Pembelajaran yang mempersiapkan situasi bagi anak untuk melakukan eksperimen sendiri; dalam arti luas ingin melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, ingin menggunakan simbol-simbol dan mencari jawaban atas pertanyaan sendiri, menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukan dengan yang ditemukan orang lain. Model pembelajaran inkuiri melibatkan siswa secara aktif, melibatkan pengumpulan dan pertimbangan terhadap pertanyaan-pertanyaan siswa sebagai pusatnya (Usman, 2010:65). Model pembelajaran inkuiri merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki tentang alam sekitar secara kritis sehingga mereka dapat merumuskan penemuan dengan penuh percaya diri. Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri pada Materi IPA di Kelas VI SD BK Tanapobunti. METODELOGI PENELITIAN
4 Desain penelitian mengacu pada desain penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc.Taggart (Arikunto, 2002:84) yaitu meliputi 4 tahap: (i) perencanaan (ii) pelaksanaan tindakan (iii) observasi, dan (iv) refleksi. Setting penelitian dilaksanakan di kelas VI SD BK Tanapobunti dengan jumlah siswa 12 orang. Keseluruhan siswa dijadikan sebagai sasaran atau target penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan kelas menggunakan model pembelajaran inkuiri yang dilaksanakan secara bersiklus, setiap siklus dilaksanakan sesuai kompetensi yang dicapai. Jenis data dalam penelitian yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi penilaian aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil tes yang diberikan kepada siswa. Kedua jenis data tersebut diperoleh melalui pengamatan observer dan hasil evaluasi belajar siswa. Teknik analisis data dalam penelitian, yaitu: teknik analisis data kuantitatif, dan teknik analisis data kualitatif. Teknik analisis data kuantitatif digunakan untuk menghitung data pengukuran ketercapaian hasil evaluasi belajar siswa, sedangkan teknik analisis data kualitatif digunakan untuk menganalisis data hasil penilaian aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hasil analisis penelitian pada setiap siklus yang dicapai pada penggunaan model pembelajaran inkuiri pada materi perkembangbiakan tumbuhan diklasifikasikan atas tiga bagian yaitu: analisis hasil pengamatan aktivitas guru, analisis hasil pengamatan aktivitas siswa, dan analisis hasil belajar siswa. Hasil penelitian siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini : Tabel 1. Hasil Penelitian Siklus Ketuntasan Belajar Klasikal (%) Aktivitas Mengajar Guru (%) Aktivitas Belajar Siswa (%) I 58,3% 81,3% Baik 39% Kurang II 91,7% 90,6% Sangat Baik 91,7% Peningkatan 33,4% 9,3% 52,7% Sangat Baik Berdasarkan tabel di atas, bahwa penggunaan model pembelajaran inkuiri pada pembelajaran IPA sangat efektif untuk meningkatkan hasil belajar klasikal, aktivitas belajar
5 siswa, dan aktivitas mengajar guru. Hal ini dibuktikan oleh peningkatan ketuntasan belajar klasikal sebesar 33,4%, aktivitas mengajar guru sebesar 9,3% dan aktivitas belajar siswa sebesar 52,7%. Hasil penilaian tersebut sesuai dengan hasil pengamatan pada siklus I dan siklus II. Siklus I, berdasarkan 8 aspek penilaian aktivitas mengajar guru yang diamati diperoleh nilai persentase 81,3% dengan kriteria taraf keberhasilan tindakan yaitu baik. Siklus II, nilai persentase observasi aktivitas mengajar guru menjadi 90,6% dengan kriteria taraf keberhasilan tindakan yaitu sangat baik. Hasil penilaian aktivitas belajar siswa siklus I, berdasarkan 9 aspek penilaian diperoleh persentase sebesar 39% dengan kriteria taraf keberhasilan tindakan yaitu kurang. Siklus II, hasil penilaian aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 91,7%. Ketuntasan belajar klasikal siswa pada siklus I sebesar 58,3%, terdapat 7 orang siswa yang dinyatakan tuntas dan 5 orang siswa dinyatakan belum tuntas. Siklus II, ketuntasan belajar klasikal siswa mengalami peningkatan, siswa yang tuntas berjumlah 11 orang dan yang belum tuntas berjumlah 1 orang, persentase ketuntasan klasikal 91,7%. Peningkatan persentase aktivitas mengajar guru, aktivitas belajar siswa, dan ketuntasan belajar klasikal terjadi karena kelemahan-kelamahan yang terdapat pada siklus I dapat diperbaiki. Pembahasan Berdasarkan hasil refleksi atau evaluasi dari siklus I sampai siklus II, penerapan model pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran IPA di Kelas VI SD BK Tanapobunti memberikan kesempatan pada siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk dapat menyelesaikan atau memecahkan masalah secara bersama. Dengan melakukan penemuan sendiri dalam ilmu pengetahuan siswa lebih termotivasi untuk melakukan penemuanpenemuan baru lainnya melalui praktikum secara berkelompok. Pembentukan kelompok yang heterogen menambah semangat belajar siswa sehingga siswa lebih termotivasi untuk berpikir memecahkan masalah dengan anggota kelompoknya. Hal ini tampak dari hasil tes yang telah dilaksanakan menunjukan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I sampai siklus II. Model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan aktivitas siswa, hasil belajar siswa, dan mengetahui keterampilan guru dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas VI SD BK Tanapobunti. Hal ini tercermin dalam indikator keberhasilan yang telah dicapai. Guru terampil mengelola dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri yang ditandai dengan keterampilan guru baik dan meningkat dalam tiap-tiap siklusnya. Dari hasil
6 penelitian yang telah diperoleh, terjadi peningkatan keterampilan guru dari siklus I sampai siklus II. Pada siklus I diperoleh nilai persentase rata-rata sebesar 71,9% dan meningkat menjadi 90,6% pada siklus ke II. Selanjutnya terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri, yang ditandai dengan aktivitas siswa baik. Keaktivan siswa dalam bekerja sama, mengeluarkan pendapat, merespon jawaban teman dan berdiskusi melakukan praktikum dalam kelompok siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan dari tiap-tiap siklusnya. Pada siklus I diperoleh nilai persentase rata-rata sebesar 39% dan meningkat menjadi 91,7% pada siklus ke II. Persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 58,3% atau terdapat 7 orang siswa yang tuntas dan 5 orang yang belum tuntas. Pada siklus II ketuntasan belajar klasikal mengalami peningkatan, dengan persentase sebesar 91,7% atau terdapat 11 orang siswa yang tuntas dan 1 orang siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran IPA khususnya dalam pencapaian kompetensi dasar mendeskripsikan perkembangbiakan tumbunhan. Secara keseluruhan penelitian yang dilakukan dengan penerapan model pembelajaran inkuiri, pada siklus II telah menunjukan adanya peningkatan pada aktivitas guru (dalam kriteria sangat baik), aktivitas siswa (dalam kriteria sangat baik). Hal tersebut sejalan dengan hasil wawancara yang dikemukakan oleh teman sejawat yang bertindak sebagai pengamat bahwa setelah menerapkan model pembelajaran inkuiri, siswa lebih aktif dalam diskusi kelompok, proses belajar mengajar dalam kelas lebih berpusat pada siswa. Hasil belajar siswa yang sudah memenuhi standar KKM mata pembelajaran IPA SD BK Tanapobunti yaitu 65, juga dalam ketuntasan klasikal berhasil mencapai 80%. Oleh karena itu penelitian dianggap berhasil dan berhenti pada siklus II. Seorang siswa yang belum mencapai ketuntasan individu, akan diberikan bimbingan khusus sehingga hasil belajarnya dapat meningkat dan memenuhi standar KKM yang telah di tetapkan di SD BK Tanapobunti. Setelah menerapkan model pembelajaran inkuiri yang dilakukan dalam dua siklus, peneliti mewawancarai salah seorang siswa yang mengemukakan bahwa melalui penerapan model pembelajaran inkuiri mereka lebih memahami konsep materi yang diberikan guru, lebih termotivasi untuk menyelesaikan tugas, memecahkan masalah dengan cara sendiri, dan menghindarkan mereka dari cara belajar menghafal. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
7 Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada siklus I dengan jumlah siswa 12 orang diperoleh siswa yang tuntas secara individu sebanyak 7 orang dan 5 orang belum tuntas dengan persentase ketuntasan belajar klasikal 58,3%. Pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 11 orang dan terdapat 1 orang yang tidak tuntas dengan persentase ketuntasan belajar klasikal 91,7% terdapat peningkatan 33,3% dari persentase ketuntasan belajar klasikal siklus I. Hal ini menunjukkan penggunaan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SD BK Tanapobunti pada pembelajaran IPA. Saran a. Bagi Guru Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, saran yang dapat diberikan yaitu: Penguasaan model pembelajaran yang inovatif memungkinkan berkembangnya potensi siswa, guru harus mampu memberi motivator sekaligus menjadi fasilitator bagi siswanya. Hal ini akan merangsang diri siswa sehingga akan mempercepat pemahaman dalam belajar. b. Bagi Siswa Suatu keberhasilan dalam bentukan prestasi belajar tidak bergantung pada orang lain tetapi lebih banyak ditentukan oleh diri sendiri. Untuk itu siswa harus terlibat secara penuh baik secara fisik maupun mental dalam proses belajar mengajar, hal ini akan mempermudah tercapainya tujuan belajar. c. Bagi Sekolah Dalam upaya mengembangkan pembelajaran yang efektif dan efisien. model pembelajaran inkuiri perlu diterapkan terutama dalam pembelajaran IPA di SD BK Tanapobunti DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S. (2002). Revisi V. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Bolger. (2008). Keefektifan Penggunaan Kit IPA. [Online]. tersedia : [20 Mei 2014] Sund. Trowbridge. (1973). Teaching Science by Inquiry in the Secondary School. Columbia: Charles E. Merill Publishing Company. Usman. (2010). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya
8 Wina, Sanjaya. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 164519 KOTA TEBING TINGGI Syarigfah Guru SD Negeri 164519 Kota Tebing Tinggi Surel : syarigfah16@gmail.com
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri Nurnaningsi Koida Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 menyebutkan bahwa, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuanita, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal penting bagi peserta didik untuk menghadapi masa depannya. Pendidikan sekolah merupakan suatu proses kompleks yang mencakup
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 1 ISSN 2354-614X Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu Nuriati, Najamuddin Laganing, dan Yusdin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan, nilai-nilai atau
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan, nilai-nilai atau melatih keterampilan. Pendidikan mempunyai fungsi penting untuk perkembangan hidup manusia.
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 3 ISSN 2354-614X Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Ni Wayan Ratnawathi, Fatmah Dhafir
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara, sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pada bab 2 pasal 3 menyatakan:
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING Fatmawaty Sekolah Dasar Negeri Hikun Tanjung Tabalong Kalimantan Selatan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciPenerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir
Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir Paryitno 1 1 SMPN 1 Kalidawir, Tulungagung Email: 1 prayitno@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar IPA Konsep Cahaya Melalui Pembelajaran Science-Edutainment Berbantuan Media Animasi
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Konsep Cahaya Melalui Pembelajaran Science-Edutainment Berbantuan Media Animasi Abdan SMP Negeri 2 Poso Pesisir, Kab. Poso ABSTRAK Penelitian tindakan kelas ini bertujuan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA
12 e-jurnalmitrapendidikan, Vol 1, No. 2, April 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA Ponco Budi Raharjo Indri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 RAMBAH HILIR
PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 RAMBAH HILIR Mustopa *), Hardianto 1), Suwandi 2) 1&2) Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN PENGGUNAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS Fitri Fajar SMA Negeri 1 Makassar
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN PENGGUNAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS Fitri Fajar SMA Negeri 1 Makassar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan penggunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam pendidikan dituntut berperan serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan pendidikan dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Dengan pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan hidup. Dengan
Lebih terperinciEvi Puji Rahayu, Nuraedah, dan Jamaludin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Metode Diskusi Kelompok Pada Siswa Kelas IV SDK Siendeng Kecamatan Bolano Lambunu Evi Puji Rahayu, Nuraedah, dan Jamaludin Mahasiswa
Lebih terperinciPenerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.
Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No. 1 Polanto Jaya Fartati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan tertentu.
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS X TKJ A SMK NEGERI 1 BIROMARU
MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS X TKJ A SMK NEGERI 1 BIROMARU Jeane Sigarlaki 1 Abduh H.Harun 2 Dwi Septiwiharti
Lebih terperinciBahmid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Konsep Energi Panas Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Sains Pada Pembelajaran Ipa Di Kelas IV SDN 1 Taripa Kecamatan Sindue Bahmid Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas III SDN Inpres Tunggaling
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas III SDN Inpres Tunggaling Rini, I Made Tangkas, dan Irwan Said Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah segala usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan pengajaran dan latihan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan satu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, kaena dengan pendidikan manusia dapat hidup sesuai dengan tujuan dan fungsinya.
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli
Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli Andi Rahmi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara
Lebih terperinciNur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK
Jurnal Sainsmat, September 2016, Halaman 167-174 Vol. V, No. 2 ISSN 2579-5686 (Online) ISSN 2086-6755 (Cetak) http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat Penerapan Model Pembelajaran Treffinger dengan Bantuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan mutu pendidikan di Indonesia terus dilakukan sampai saat ini secara berkesinambungan. Berbagai upaya dilakukan demi meningkatkan kualitas pendidikan bangsa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan UU tentang Pendidikan Nasional yang sudah ditetapkan pada Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar
Lebih terperinciPEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN SD Negeri 02 Wuluh
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD
PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD Oleh: Faisal Rahman Luthfi 1, Suripto 2, Harun Setyo Budi 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret E-mail: luthfifaisal@ymail.com
Lebih terperinciPenerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Panas pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Balukang 2
Penerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Panas pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Balukang 2 Rismawati, Ratman, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciNoorhafizah dan Rahmiliya Apriyani
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah
Lebih terperinciOleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu
153 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KEGIATAN EKONOMI DAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DI SMP NEGERI 1 WONOAYU Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kesadaran tentang pentingnya pendidikan telah mendorong berbagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah menunjukan perkembangan yang sangat pesat. Kemajuan IPTEK bukan hanya dirasakan oleh beberapa orang saja melainkan
Lebih terperinciSANTI BBERLIANA SIMATUPANG,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menjalani kehidupannya setiap individu wajib menempuh pendidikan di lembaga formal maupun lembaga non formal. Sesuai dengan yang diperintahkan oleh pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak zaman dulu sampai sekarang, pendidikan memegang peranan penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok masyarakat. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan budaya kehidupan. Pendidikan yang dapat mendukung pembangunan di masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan adalah hal yang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan
Lebih terperinciMENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING. Eko Wahyuningtyas 1, Aminuddin PP 2
Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol. 1 No.2 (2015) : 17-25 MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Eko Wahyuningtyas 1, Aminuddin PP 2 1
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VI SDN REJOAGUNG 01 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Sri Nupiksani 2 Abstrak. Dewasa ini tumbuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar sebagai tahap pertama pendidikan, seyogyanya dapat memberikan landasan yang kuat untuk tingkat selanjutnya. Dengan demikian sekolah dasar harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang. SD Negeri 2 Tambakboyo mempunyai visi sekolah yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam pasal 3 UU RI no. 20 tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sendiri, masyarakat maupun bangsa. Di dalam Undang-undang nomor 20 tahun. 2003Pasal 1 tentang sistem Pendidikan Nasional bahwa:
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peran yang sangat penting bagi kehidupan diri sendiri, masyarakat maupun bangsa. Di dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003Pasal 1 tentang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA SMA UNTUK TOPIK SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN METODE PICTORIAL RIDDLE
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA SMA UNTUK TOPIK SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN METODE PICTORIAL RIDDLE Nurul Hidayah, Zainuddin, Andi Ichsan Mahardika Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester genap tahun pelajaran 2009-2010,
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas V SDN Osan
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas V SDN Osan Rudi, Anthonius Palimbong, dan Jamaludin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mc Taggart, yang mengatakan bahwa PTK adalah suatu bentuk refleksi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut John Elliot yang dimaksud dengan PTK ialah kajian tentang situasi sosial dengan maksud
Lebih terperinciSeminar Nasional Pendidikan Dasar Universitas Negeri Medan 2017
PENGARUH METODE PAKEM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KERAJAAN-KERAJAAN HINDU DI INDONESIA DENGAN MEMBUAT ALAT PERAGA WAYANG SEJARAH DI KELAS V SDN 116874 BAKARAN BATU KABUPATEN
Lebih terperinciPEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING(PBL)
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING(PBL) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII-E SMP NEGERI 3 MALINAU BARAT PADA MATERI GARIS SINGGUNG LINGKARAN ARTIKEL Oleh: Roy Sepdoni NIM 608311454736
Lebih terperinciPenerapan Metode Inquiry Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SDN 3 Siwalempu
Penerapan Metode Inquiry Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SDN 3 Siwalempu Nurhani, Yusuf kendek Paluin, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciJurnal Paradigma, Volume 10, Nomor 1, Januari 2015
PENGGUNAAN MODEL DIRECT INSTRUCTION KOMBINASI DENGAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG DI KELAS V SDN KUIN CERUCUK 3 BANJARMASIN Diana Fatmasari, Hj.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting Penelitian 3.1.1. Setting Waktu Pelaksanaan penelitian direncanakan berlangsung dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2012. Adapun jadwal penelitian adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semata-mata untuk hari ini melainkan untuk masa depan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar membentuk manusia menuju kedewasaannya, baik secara mental, intelektual maupun emosional. Pendidikan juga adalah sarana untuk
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER Nur Waqi ah Guru SDN Tampungrejo Kec. Puri Kab. Mojokerto Email: nurwaqiah1961@gmail.com Abstrak : Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol. 3 No. 2 (2017) : 47-54
Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol. 3 No. 2 (2017) : 47-54 MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM SOLVING KELAS XI C AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan suatu bangsa. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Sisdiknas Pasal 4 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam Undang-undang Sisdiknas Pasal 4 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan berperan untuk membentuk manusia yang berkualitas, dan berguna untuk kemajuan hidup bangsa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan berperan untuk membentuk manusia yang berkualitas, dan berguna untuk kemajuan hidup bangsa. Pemerintah berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan di negara Indonesia dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di negara Indonesia dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu masyarakat. Keberhasilan suatu pendidikan dapat dilihat dari keberhasilan proses pembelajaran.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Melalui pendidikan, kualitas sumber daya. nasional. Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 3 Undang-Undang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting sebagai sarana yang tepat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Melalui pendidikan, kualitas sumber daya manusia dapat ditingkatkan
Lebih terperinciOleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek
Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan... 45 PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Keals II SD Kecil Poraegoa Indah Paranggi Kecamatan Ampibabo Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Metode Pemberian Tugas Individu Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Demikan halnya dengan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. 1. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH 1. Latar Belakang Masalah Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3 berbunyi : Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA YANTI REFITA Guru SMP Negeri 3 Dumai yantirefita3@gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif (statistic). Pendekatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ditumbuhkan dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf perkembangannya.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu kimia merupakan bagian dari IPA yang mempelajari struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Ilmu kimia disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional seperti dinyatakan dalam pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah mengembangkan
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Zuraidah Guru IPS SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : zuraidahida867@yahoo.co.id
Lebih terperinciKata kunci: model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI), keaktifan, hasil belajar
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS XI IPS 5 SMA NEGERI 7 MALANG Nenis Julichah 1, Marhadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah pembelajaran disekolah peran guru dan siswa adalah yang paling utama, karena keduanya adalah objek yang paling utama dalam pembelajaran. Dalam Undang-Undang
Lebih terperinciPenerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Inpres Bajawali Kecamatan Lariang Kabupaten Mamuju Utara
Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Inpres Bajawali Kecamatan Lariang Kabupaten Mamuju Utara Risa Umami, Marungkil Pasaribu, dan Amran Rede Mahasiswa Program
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan
Lebih terperinciPenggunaan Metode Pembelajaran Inquiry Untuk Meningkatakan Hasil Belajar IPA
Siti Hairunnisa dan Fitri Hilmiyati 135 Penggunaan Metode Pembelajaran Inquiry Untuk Meningkatakan Hasil Belajar IPA Oleh: Siti Hairunnisa 1 dan Fitri Hilmiyati 2 Abstrak Studi ini dilatarbelakangi oleh
Lebih terperinciAhmad Rifai, Kamaluddin, dan Amiruddin Kasim. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
MeningkatanHasil Belajar Siswa Kelas V SDN No.2 Lombonga Kecamatan Balaesang Kab. Donggala dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Mata Pelajaran IPA Ahmad Rifai, Kamaluddin, dan
Lebih terperinciKeywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 1 BRECONG TAHUN AJARAN 2015/2016 Nurul Hidayati¹, Suripto²,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap manusia. Pendidikan tidak terlepas dari segala kegiatan manusia, dan dalam kondisi apapun
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN ARENDSTERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN DI SMA NEGERI 5 BANDA ACEH
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi, Volume 1, Issue 1, Agustus 2016, hal 1-9 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN ARENDSTERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi sebagian besar orang, berarti berusaha membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi sebagian besar orang, berarti berusaha membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa. Pandangan tersebut memberi makna bahwa pendidikan adalah
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA DI KELAS V SDN 002 BAGAN BESAR DUMAI
203 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA DI KELAS V SDN 002 BAGAN BESAR DUMAI 0812 689 8822 SDN 002 Bagan Besar, Kota Dumai ABSTRACT This study aimed to describe the learning
Lebih terperinciMeningkatkan Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah pada Mata Pelajaran IPA dengan Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri di Kelas IV Sekolah Dasar
Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah pada Mata Pelajaran IPA dengan Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri di Kelas IV Sekolah Dasar Yosta Refena Abstrak Hasil pembelajaran IPA pada materi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karna itu dari waktu ke waktu selalu dilakukan usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Tanjungsari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Ombuli Pada Materi Perkembangbiakan Tumbuhan Melalui Metode Inquiri
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Ombuli Pada Materi Perkembangbiakan Tumbuhan Melalui Metode Inquiri Merionto Soilo, I Made Tangkas, dan Ratman Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peradaban dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Menurut undang undang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu usaha masyarakat untuk memajukan peradaban dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Menurut undang undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, dan sebagainya. Masing-masing faktor yang terlibat dalam. lain, akan tetapi saling berhubungan dan saling mendukung.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan secara formal dilakukan oleh suatu lembaga yang disebut dengan sekolah. Dalam proses pendidikan di sekolah melibatkan banyak komponen di antaranya
Lebih terperincipengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia ketertinggalan dari segala aspek kehidupan dan menyelesaikan perubahan global serta perkembangan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia (SDM), karena sumber daya yang berkualitas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Indonesia antara lain diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), karena sumber daya yang berkualitas sangat diperlukan dalam
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Kabinuang Dalam Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Diskusi Kelas
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Kabinuang Dalam Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Diskusi Kelas Musripan Abd Muis, Lilies, dan Mohammad Jamhari Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinci420 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 4, Juni 2017
420 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 4, Juni 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING KELAS 5 SDN NGAMPON Oleh Desy Kurniawati 292013022@student.uksw.edu
Lebih terperinci