DETEKSI FITUR DAN PENENTUAN POSISI HUMANOID SOCCER ROBOT DALAM LAPANGAN STANDAR ROBOCUP BEBASIS SENSOR ORIENTASI DAN PENANDA TIDAK UNIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DETEKSI FITUR DAN PENENTUAN POSISI HUMANOID SOCCER ROBOT DALAM LAPANGAN STANDAR ROBOCUP BEBASIS SENSOR ORIENTASI DAN PENANDA TIDAK UNIK"

Transkripsi

1 DETEKSI FITUR DAN PENENTUAN POSISI HUMANOID SOCCER ROBOT DALAM LAPANGAN STANDAR ROBOCUP BEBASIS SENSOR ORIENTASI DAN PENANDA TIDAK UNIK Ach Hadi Dahlan 1), Muhtadin 2), dan Mauridhi Hery Purnomo 3) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya ), 2), 3) Abstrak Dalam strategi sepak bola robot, kemampuan dasar yang harus dimiliki setiap robot adalah kemampuan mengenali fitur-fitur dalam lapangan. Fitur yang dimaksud adalah bola, gawang dan garis. Dengan mengetahui fitur-fitur yang ada, robot dapat memperkirakan posisi dirinya dalam lapangan pertandingan. Koordinat didapat dari metode triangulasi sedangkan pose ( ) diperoleh dari sensor orientasi yang ditanam pada robot sebagai modul tambahan. Sehingga dengan mengetahui estimasi posisi di lapangan, robot akan lebih mudah dalam melakukan strategi permainan. Pada penelitian ini dibahas mengenai pengenalan fitur lapangan berupa bola, gawang dan tepi lapangan. Pendeteksian gawang dilakukan menggunakan transformasi garis Hough. Metode Polynomial curve fitting diterapakan untuk menentukan jarak robot dengan gawang berdasarkan perbandingan tinggi penanda (piksel) dan jarak (meter). Dalam aturan RoboCup 2013, gawang yang terdapat di lapangan memiliki warna yang sama yaitu kuning. Untuk dapat membedakan gawang lawan dan gawang sendiri digunakan masukan berupa sudut dari sensor orientasi. Pada pendeteksian bola, robot dapat membedakan bola dan objek diluar lapangan yang memiliki warna sama dengan bola. Dan jarak maksimal pendeteksian bola adalah 4,5meter. Hasil penentuan posisi robot di lapangan cukup akurat dengan rata-rata galat 0,1154meter. Untuk lebih mudah dalam melakukan strategi permainan, maka lapangan dibagi dalam 24 grid. Dari grid-grid tersebut perilaku robot ditentukan. Kata kunci: RoboCup, penanda tidak unik, sensor orientasi, ekstraksi fitur, penentuan posisi, triangulasi I. PENDAHULUAN Kontes robot sepak bola tingkat internasional atau disebut sebagai Robocup, selalu memberikan tantangan terhadap kontestan robot tersebut. Dengan adanya banyak tantangan, peneliti menciptakan berbagai algoritma dalam penentuan lokasi robot pada lapangan. Penentuan lokasi robot terhadap sebuah atau beberapa fitur secara umum telah dibahas pada [1]. Namun, secara khusus beberapa peneliti sudah membahas penentuan lokasi pada robot pemain sepak bola salah satunya dengan cara sederhana yaitu triangulasi secara individu untuk masing-masing robot [2], penentuan lokasi yang adaptif berdasarkan pandangan robot [3], ataupun dengan cara penentuan lokasi berdasarkan pandangan robot secara bersama-sama (kolaborasi antar robot) [4]. Setelah robot mampu menentukan lokasi dalam lapangan sepak bola, kemampuan tersebut kemudian dikembangkan agar robot dapat saling bekerja sama dalam melakukan penyerangan atau bertahan pada permainan sepak bola seperti pada [5]. Peraturan pertandingan resmi Robocup 2013 mengalami perubahan yang signifikan pada lapangan yang digunakan. Gawang yang semula berwarna berbeda (biru dan kuning) pada tim berlawan memiliki warna yang sama yaitu kuning. Selain itu, landmark pole di samping lapangan dihilangkan. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai pendeteksian fitur-fitur yang ada dalam lapangan. dan penentuan posisi robot berdasarkan penanda yang tidak unik dan sensor orientasi. Triangulasi dan grid occupancy digunakan sebagai metode penentuan posisi. II. DESAIN SISTEM Dalam penelitian ini, sistem dirancang supaya robot dapat menentukan posisi diri di lapangan berdasarkan penanda tidak unik dan dengan tambahan modul sensor orientasi. Metode yang digunakan adalah triangulasi. Hasil dari penentuan posisi ini berupa posisi dan orientasi robot (x,y,θ). Masukan dari metode triangulasi berupa estimasi jarak antara robot dengan penanda, yang mana jarak tersebut diperoleh dari persepsi visual robot. Namun data penentuan yang didapat dari metode ini tidaklah kontinyu. Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, maka metode ini ditambah masukan berupa orientasi robot terhadap sumbu y koordinat lapangan(θ). Orientasi ini didapat dari sensor dan bersifat kontinyu. Sehingga robot dapat menetukan persepsi arah dirinya di lapangan.

2 segmentasi Citra masukan Deteksi garis Pengukuran tinggi penanda di bidang citra Ekstraksi fitur Deteksi Penanda Orientasi dari Sensor (θ) Triangulasi Estimasi jarak penanda terhadap robot Gambar 3. HSV Colorspace Grid lapangan (grid[24]) Kordinat robot (x,y) Penentuan posisi di grid lapangan Gambar 1. Desain Sistem Posisi robot di grid lapangan (grid[i]) Selain itu, lapangan direpresentasikan dalam 24 grid untuk mempermudah dalam menentukan strategi permainan dan meningkatkan performa robot. Grid yang dibuat terlihat pada gambar 2. Grid ini juga membatu robot menentukan perilakunya dalam masing-masing area. HSV adalah solusi untuk masalah kondisi lingkungan yang tidak tetap. HSV merupakan representasi colorspace silinder, yang berisi informasi tentang hue, saturation, dan value. Hue mendefinisikan kromatisitas warna dan tidak tergantung pada kondisi pencahayaan. Pada Pada gambar 3 ilustrasi warna direpresentasikan dalam bentuk silinder. Dapat dilihat bahwa warna diwakili oleh dimensi sudut di sumbu vertikal silinder ini [6]. B. Deteksi Tepi Lapangan Pendeteksian tepi lapangan dilakukan untuk mempermudah proses pengenalan fitur-fitur yang berada di lapangan. Manfaat lainnya adalah menghilangkan noise di luar lapangan yang biasanya berwarna sama dengan fitur dalam lapangan. Citra masukan yang ditangkap kamera berukuran 320x240 pixel. Untuk mempercepat proses pendeteksian tepi lapangan, maka citra tersebut dibagi dalam grid 80x60. Kemudian dibuat citra baru dengan ukuran grid tersebut yang mana 1 pixel pada citra baru mewakili kemunculan warna 4x4 citra asli. Hal tersebut mengurangi resolusi citra yang akan diolah, sehingga memungkinkan akses yang cepat pada kepadatan warna yang sesuai di area citra [7]. Gambar 2. Grid Lapangan III. EKSTRAKSI FITUR A. Pemilihan Fitur Warna Pada kondisi real, kondisi pencahayaan di lapangan tidak tetap dan tidak rata. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri untuk memilih representasi colorspace terbaik untuk mengatasi variasi dalam kondisi pencahayaan. Kamera robot menghasilkan citra RGB sebagai masukan. Namun, citra RGB colorspace tidak layak apabila langsung diproses untuk sebagian besar aplikasi karena pengaruh lingkungan seperti pencahayaan dan bayangan. (a) (b) (c) Gambar 4. Proses segmentasi, (a) citra asli (b) segmenasi awal (c) setelah dilakukan closing Langkah selanjutnya yaitu dengan deteksi blob menggunakan segmentasi citra berdasarkan warna hijau lapangan pada ruang warna HSV. Kemudian dilakukan closing untuk menutupi celah-celah citra biner yang didapat dari hasil segmentasi. Celah tersebut berasal dari garis lapangan, bola ataupun robot lawan. Matrix untuk closing didapat berdasarkan beberapa percobaan sehingga

3 diperoleh ukuran matriks yang sesuai. Hasil akhir segmentasi terlihat pada gambar 4. Hasil yang diperoleh dari dua metode tersebut tidak jauh berbeda. Robot dapat membedakan bola yang berada di dalam lapangan dan noise yang berada di luar lapangan. Hasil pendeteksian bola tersebut terlihat pada gambar 6. Start 1 Citra RGB Deteksi Garis Gambar 5. Hasil Deteksi Garis Tepi Lapangan Konversi Ke HSV Deteksi Blob Kuning Pemrosesan Garis Penentuan titiktitik pentng Selanjutnya adalah proses pengecekan piksel dari kiri ke atas pada masing-masing sumbu y dimulai dari bagian kiri citra biner. Dengan asumsi biner 1 untuk warna hijau dan biner 0 untuk selain hijau, apabila saat pengecekan didapat nilai biner 0 lebih dari tiga pixel maka pixel terakhir mendapat mendapat biner 1 adalah titik tepinya. Langkah ini berulang sampai dengan sisi terkanan citra. Titik tersebut disimpan dalam bentuk vektor. Langkah terakhir adalah penskalaan balik untuk menentukan tepi lapangan pada citra asal. Sehingga didapat tepi lapangan seperti terlihat pada gambar 5. C. Deteksi Bola Pendeteksian bola standar robocup yang berwarna jingga biasanya dilakukan dengan cara yang sederhana, yaitu menggunakan segmentasi warna. Sehingga didapat blob yang nantinya dianggap sebagai bola. Namun dalam hal tersebut robot tidak dapat membedakan bola yang berada di lapangan dengan noise yang berada di luar lapangan seperti baju penonton atau bahkan lingkungan sekitar pertandingan. (a) (b) Gambar 6. Deteksi bola: (a) Bola di dalam lapangan (b) Bola diluar lapangan Untuk dapat membedakan bola di dalam lapangan dan obyek lain diluar lapangan yang memiliki warna sama adalah dengan menganggap bola yang berada di bawah tepi lapangan. Sebelumnya telah dibahas mengenai pendeteksian tepi lapangan. Dari hasil tersebut warna jingga pada citra yang dianggap hanya yang berada di dalam lapangan saja dan mengabaikan warna jingga yang berada di atas tepi lapangan. Deteksi Tepi 1 Tinggi tiang Stop Gambar 7. Diagram alir pendeteksian gawang D. Deteksi Gawang Gambar 7 menunjukkan urutan proses deteksi gawang. Langkah pertama dalam pendeteksian gawang adalah deteksi blob dengan cara melakukan segmentasi warna kuning menggunakan kisaran data nilai HSV yang didapat dari proses kalibrasi. Namun, citra biner yang didapat dari hasil segmentasi masih memiliki unsur noise. Untuk menghilangkan noise tersebut dilakukan proses morphological filtering mnggunakan closing. Selanjutnya dilakukan deteksi tepi dan kontur pada citra biner hasil segmentasi untuk mendapatkan kumpulan titik paling tepi dari blob tersebut. Titik-titik ini mempunyai informasi koordinat pada bidang citra. Metode transformasi Hough [8] diterapkan pada citra biner hasil deteksi tepi, sehingga didapat garis-garis yang membentuk tepi tersebut. Garis-garis tersebut selanjutnya akan dilakukan ekstraksi fitur untuk memperoleh mistar dan tiang gawang. Mistar gawang merupakan garis horisontal sedangkan tiang gawang adalah garis vertical. Sudut tiang gawang didapat dari perpotongan kedua garis tersebut. Dan titik dasar tiang gawang didapat dengan melakukan pengecekan dari perpotongan garis tersebut sampai pada titik terbawah garis tiang gawang sampai tidak lagi ditemukan warna pixel putih. Tinggi tiang gawang didapat dari perhitungan jarak titik potong dan titik dasar tiang gawang. Tinggi tiang, selanjutnya akan dijadikan acuan untuk proses estimasi jarak robot terhadap gawang.

4 (a) (b) Gambar 8. (a) hasil deteksi tiang kanan dan (b) hasil deteksi gawang penuh Apabila hanya terdeteksi separuh tiang, untuk membedakan tiang kiri dan kanan perludilakukan pengecekan warna pixel putih pada area garis vertikal mistar gawang. Apabila wana pixel putih di kiri perpotongan garis lebih dominan maka itu adalah tiang kanan, dan juga sebaliknya. Namun untuk membedakan tiang gawang sendiri dan gawang musuh dapat menggunakan sensor orientasi sebagai acuan. Hasil pendeteksian gawang dapat dilihat pada gambar 8. IV. PENENTUAN POSISI ROBOT Penentuan posisi robot di lapangan dapat menjadi strategi dalam permainan sepak bola robot. Pada penelitian ini kami menggunakan metote triangulasi [2], dan digabungkan dengan sensor orientasi sebagai pembeda gawang sendiri dan gawang musuh. Sehingga untuk penentuan sudut robot sepenuhnya bergantung pada sensor tersebut. Langkah pertama dalam penentuan posisi robot adalah memperoleh estimasi jarak robot dengan penanda. Estimasi jarak diperoleh dengan melakukan perbandingan antara tinggi tiang dan jarak robot sebenarnya dengan beberapa percobaan. Sehingga diperoleh persamaan berdasarkan metode curve fitting. Gambar 9. Penetuan posisi robot dengan metode triangulasi Berdasarkan gambar 9, ketika diperoleh jarak antara robot dan dua penanda (misal tiang kiri (xa, ya) dan tiang kanan(xb, yb)), maka posisi robot (xr, yr) dapat diperoleh dengan menentukan perpotongan dua lingkaran dengan jari-jari r1 dan r2 yang berpusat pada dua penanda yang di ketahui sebelumnya. V. PERCOBAAN DAN HASIL A. Pengujian Penentuan Posisi dengan Sistem Koordinat Percobaan penentuan posisi robot dilakukan pada robot sebenarnya menggunakan platform DARwIn- OP. Robot ditempatkan di posisi yang berbeda-beda untuk mengatahui akurasi penentuan posisi yang didapat. Table 1 menunjukkan perbandingan posisi robot sebenarnya dan hasil penentuan posisi robot menggunakan metode triangulasi dengan acuan penanda tidak unik berupa gawang. Tabel 1. Hasil penentuan posisi No Posisi robot Hasil galat x y x y (m) 1 3,50 2,60 3,60 2,63 0, ,20 3,50 3,15 3,55 0, ,50 4,00 2,66 4, ,50 3,50 2,70 3,31 0, ,50 2,90 2,65 2, ,50 2,45 2,60 2, ,40 2,50 1,63 2, ,50 1,70 1,53 1, Galat rata-rata : Dari pengujian delapan titik didapat galat ratarata sebesar meter. Berdasar percobaan yang dilakukan, tingkat akurasi posisi bergantung pada hasil estimasi jarak robot dengan penanda. Semakin mendekati kebenaran jarak yang didapat maka posisi yang diperoleh akan semakin akurat. B. Pengujian Penentuan Posisi Berbasis Letak Grid Pengujian ini sama halnya dengan pengujian dengan sistem koordinat. Namun koordinat yang diperoleh diproses dan dibagi berdasarkan grid yang telah ditentukan. Berdasarkan tabel 2 hasil penentuan posisi akurat pada area tengah lapangan. Namun pada grid 1 sampai dengan 4 robot tidak dapat menentukan posisi dirinya. Hal ini disebabkan robot tidak dapat mendeteksi gawang pada area tersebut.

5 Table 2. Hasil penentuan posisi pada grid No Grid Hasil Perrcobaan ke % Sukses % % % % % % % % % % % % A. Kesimpulan VI. PENUTUP Dari hasil implementasi dan pengujian metode yang diusulkan dalam tugas akhir ini dapat ditarik beberapa kesimpulan: 1. Hasil pendeteksian gawang di lapangan pada sembilan titik pengujian didapat keberhasilan 100%. 2. Robot dapat membedakan bola yang berada dalam lapangan dan objek di luar lapangan yang memilki warna sama dengan bola. Dan jarak terjauh pendeteksian bola adalah 4,5meter. 3. Hasil penentuan posisi menggunakan metode triangulasi cukup akurat. Dari pengujian pada 8 titik dalam lapangan didapatkan galat rata-rata meter. 4. Hasil penentuan posisi robot dilapangan berdasarkan grid akurat saat berada di area tengah lapangan dengan persentase keberhasilan 87.5%. Namun robot tidak dapat menentukan posisi dirinya saat berada dekat dengan lapangan yaitu saat robot berada di grid 1, 2, 3 dan Penentuan posisi pada tugas akhir ini tidak mampu memberikan hasil yang kontinyu. Saat robot berpindah posisi, robot harus melakukan scanning ulang untuk mendapatkan estimasi posisi yang baru. B. Saran Untuk pengembangan lebih lanjut mengenai tugas akhir ini, disarankan untuk melakukan beberapa langkah lanjutan: 1. Fitur yang diamati bisa ditingkatkan dengan memanfaatkan garis lapangan [7]. 2. Perlu diterapkan metode particle filter dan position tracking untuk memperoleh estimasi posisi robot secara kontinyu. 3. Penentuan posisi robot dalam lapangan dapat dilakukan menggunakan kerjasama tim. VII. DAFTAR PUSTAKA [1] S. Thrun, Probabilistic robotics, ser. Intelligent robotics and autonomous agents. Cambridge, Mass: MIT Press, [2] M. Andung Muntaha, Muhtadin, and M. Hery Purnomo, Self-localization for humanoid soccer robots based on triangulation method, in Indonesian Symposium On Robot Soccer Competition. Semarang: Dian Nuswantoro University, Jun. [3] C. Hsien Hsia, J. Shiun Chiang, and S. Hung Chang, Adaptive vision-based self-localization system for humanoid robot of RoboCup, vol. 9 Number 3, Mar [4] C.-H. Chang, S.-C. Wang, and C.-C. Wang, Visionbased cooperative simultaneous localization and tracking. IEEE International Conference Robotics and Automation ICRA, May 2011, pp [Online]. Available: umber= [5] C. Y. Low, N. Aziz, M. Aldemir, M. Mellado, R. Dumitrescu, and H. Anacker, Principle solution for designing collaborative humanoid soccer robots, Procedia Engineering, vol. 41, pp , Jan [Online]. Available: [6] G. Amogh, G. D. Patrick, K. M. Georgios, S. Nikolaas, Feature Detection and Localization for the RoboCup Soccer SPL, University of Amsterdam. Feb [7] S. Hannes, L. Weichao, S. Jorg, B. Sven, Utilizing the Structure of Field Lines for Efficient Soccer Robot Localization, in Proceedings of RoboCup International. Symposium. Singapore. Jun [8] A. Mercader Pallarés, D. Puig Valls, and T. González Sánchez, Goal detection for soccer-playing robots based on hough transform, Departament denginyeria Informàtica i Matemàtiques, Universitat Rovira I Virgili,Tech. Rep.,

DETEKSI FITUR DAN PENENTUAN LOKASI ROBOT PEMAIN SEPAK BOLA BERBASIS PENANDA YANG TIDAK UNIK

DETEKSI FITUR DAN PENENTUAN LOKASI ROBOT PEMAIN SEPAK BOLA BERBASIS PENANDA YANG TIDAK UNIK DETEKSI FITUR DAN PENENTUAN LOKASI ROBOT PEMAIN SEPAK BOLA BERBASIS PENANDA YANG TIDAK UNIK Ach Hadi Dahlan Email: hadi10@mhs.ee.its.ac.id Muhtadin Jurusan Teknik Multimedia & Jaringan Email: muhtadin@te.its.ac.id

Lebih terperinci

Latar Belakang 7/3/2014

Latar Belakang 7/3/2014 DETEKSI FITUR DAN PENENTUAN POSISI HUMANOID SOCCER ROBOT DALAM LAPANGAN STANDAR ROBOCUP BEBASIS SENSOR ORIENTASI DAN PENANDA TIDAK UNIK OLEH : ACH HADI DAHLAN 2210100180 DOSEN PEMBIMBING : 1. PROF. DR.

Lebih terperinci

Sistem Deteksi Bola Berdasarkan Warna Bola Dan Background Warna Lapangan Pada Robot Barelang FC

Sistem Deteksi Bola Berdasarkan Warna Bola Dan Background Warna Lapangan Pada Robot Barelang FC Sistem Deteksi Bola Berdasarkan Warna Bola Dan Background Warna Lapangan Pada Robot Barelang FC Hanjaya Mandala (1).EkoRudiawan,S.ST (2).HendawanSoebhakti,ST.,MT (3). (1) (2) (3) Politeknik Negeri Batam

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Kajian Pustaka a. Algoritma Pengambilan Keputusan Pada Kiper Robot Sepak Bola [1]

BAB II DASAR TEORI Kajian Pustaka a. Algoritma Pengambilan Keputusan Pada Kiper Robot Sepak Bola [1] BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari 2.1.

Lebih terperinci

Implementasi OpenCV pada Robot Humanoid Pemain Bola Berbasis Single Board Computer

Implementasi OpenCV pada Robot Humanoid Pemain Bola Berbasis Single Board Computer Implementasi OpenCV pada Robot Humanoid Pemain Bola Berbasis Single Board Computer Disusun Oleh: Nama : Edwin Nicholas Budiono NRP : 0922004 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria

Lebih terperinci

OPTIMASI PENCAPAIAN TARGET PADA SIMULASI PERENCANAAN JALUR ROBOT BERGERAK DI LINGKUNGAN DINAMIS

OPTIMASI PENCAPAIAN TARGET PADA SIMULASI PERENCANAAN JALUR ROBOT BERGERAK DI LINGKUNGAN DINAMIS OPTIMASI PENCAPAIAN TARGET PADA SIMULASI PERENCANAAN JALUR ROBOT BERGERAK DI LINGKUNGAN DINAMIS Yisti Vita Via Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepakbola adalah salah satu olahraga yang paling populer di dunia. Keberadaan sepakbola sebagai hiburan juga telah menjamah ke dunia robotika. Saat ini para peneliti

Lebih terperinci

PENDETEKSI DOCKING STATION MENGGUNAKAN ROTATION INVARIANT LOCAL BINARY PATTERN PADA VISUAL BASED SERVICE ROBOT

PENDETEKSI DOCKING STATION MENGGUNAKAN ROTATION INVARIANT LOCAL BINARY PATTERN PADA VISUAL BASED SERVICE ROBOT PENDETEKSI DOCKING STATION MENGGUNAKAN ROTATION INVARIANT LOCAL BINARY PATTERN PADA VISUAL BASED SERVICE ROBOT Riza Agung Firmansyah 1), Djoko Purwanto 2), Ronny Mardiyanto 3) 1), 2),3) Teknik Elektro

Lebih terperinci

PENDETEKSI DOCKING STATION MENGGUNAKAN ROTATION INVARIANT LOCAL BINARY PATTERN PADA VISUAL BASED SERVICE ROBOT

PENDETEKSI DOCKING STATION MENGGUNAKAN ROTATION INVARIANT LOCAL BINARY PATTERN PADA VISUAL BASED SERVICE ROBOT PENDETEKSI DOCKING STATION MENGGUNAKAN ROTATION INVARIANT LOCAL BINARY PATTERN PADA VISUAL BASED SERVICE ROBOT Riza Agung Firmansyah1) Djoko Purwanto2) Ronny Mardiyanto3) 1) 2)3) Teknik Elektro Institut

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Perancangan Perancangan sistem didasarkan pada teknologi computer vision yang menjadi salah satu faktor penunjang dalam perkembangan dunia pengetahuan dan teknologi,

Lebih terperinci

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA Seminar Nasional Teknologi Terapan SNTT 2013 (26/10/2013) COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA Isnan Nur Rifai *1 Budi Sumanto *2 Program Diploma Elektronika & Instrumentasi Sekolah

Lebih terperinci

Pendeteksian Arah Jalan pada Gps Googlemaps sebagai Navigasi Mobil Tanpa Pengemudi

Pendeteksian Arah Jalan pada Gps Googlemaps sebagai Navigasi Mobil Tanpa Pengemudi JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F 201 Pendeteksian Arah Jalan pada Gps Googlemaps sebagai Navigasi Mobil Tanpa Pengemudi Hendijanto Dian Pradikta dan Arif Wahyudi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MOTION CAPTURE SYSTEM UNTUK TRAJECTORY PLANNING

PENGEMBANGAN MOTION CAPTURE SYSTEM UNTUK TRAJECTORY PLANNING PENGEMBANGAN MOTION CAPTURE SYSTEM UNTUK TRAJECTORY PLANNING ELVA SUSIANTI 2209204802 Pembimbing: 1. ACHMAD ARIFIN, ST., M. Eng., Ph.D 2. Ir. DJOKO PURWANTO, M. Eng., Ph.D. Bidang Keahlian Teknik Elektronika

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pengujian Distorsi Menggunakan Concentric Circle Method Pada Kaca Spion Kendaraan Bermotor Kategori L3 Berbasis Edge Detection

Rancang Bangun Sistem Pengujian Distorsi Menggunakan Concentric Circle Method Pada Kaca Spion Kendaraan Bermotor Kategori L3 Berbasis Edge Detection JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (22) -6 Rancang Bangun Sistem Pengujian Distorsi Menggunakan Concentric Circle Method Pada Kaca Spion Kendaraan Bermotor Kategori L3 Berbasis Edge Detection Muji Tri Nurismu

Lebih terperinci

Pokok Bahasan PENDAHULUAN PERANCANGAN SISTEM HASIL PENGUJIAN PENUTUP

Pokok Bahasan PENDAHULUAN PERANCANGAN SISTEM HASIL PENGUJIAN PENUTUP Pokok Bahasan PENDAHULUAN PERANCANGAN SISTEM HASIL PENGUJIAN PENUTUP PENDAHULUAN 1. Sistem navigasi robot banyak dipakai dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan misalnya untuk membantu departemen pemadam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tracking obyek. Pada penelitian tugas akhir ini, terdapat obyek berupa bola. Gambar 3.1. Blok Diagram Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. tracking obyek. Pada penelitian tugas akhir ini, terdapat obyek berupa bola. Gambar 3.1. Blok Diagram Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengerjaan Tugas Akhir ini adalah studi literatur, pembuatan program serta melakukan deteksi dan tracking obyek. Pada

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Penghitung Laju dan Klasifikasi Kendaraan Berbasis Pengolahan Citra

Rancang Bangun Sistem Penghitung Laju dan Klasifikasi Kendaraan Berbasis Pengolahan Citra Rancang Bangun Sistem Penghitung Laju dan Klasifikasi Kendaraan Berbasis Pengolahan Citra M Agus Taksiono, Dr. Ronny Mardiyanto, ST., MT.dan Ir. Joko Purwanto M.Eng, Ph.d Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

Aplikasi Graf untuk Penentuan Aksi Robot Sepak Bola (Robosoccer)

Aplikasi Graf untuk Penentuan Aksi Robot Sepak Bola (Robosoccer) Aplikasi Graf untuk Penentuan Aksi Robot Sepak Bola (Robosoccer) Khoirunnisa Afifah (13512077) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

Traffic IP Camera untuk Menghitung Kendaraan Roda Empat Menggunakan Metode Luasan Piksel

Traffic IP Camera untuk Menghitung Kendaraan Roda Empat Menggunakan Metode Luasan Piksel 1 Traffic IP Camera untuk Menghitung Kendaraan Roda Empat Menggunakan Metode Luasan Piksel Andi Muhammad Ali Mahdi Akbar, Arief Kurniawan, Ahmad Zaini Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Industri Institut

Lebih terperinci

DETEKSI DAN SEGMENTASI OTOMATIS DERET PADA CITRA METERAN AIR

DETEKSI DAN SEGMENTASI OTOMATIS DERET PADA CITRA METERAN AIR DETEKSI DAN SEGMENTASI OTOMATIS DERET PADA CITRA METERAN AIR Naser Jawas STIKOM Bali Jl. Raya Puputan, No.86, Renon, Denpasar, Bali Email: naser.jawas@gmail.com ABSTRAK Meter air adalah sebuah alat yang

Lebih terperinci

PENERAPAN BEHAVIOR BASED ROBOTIC PADA SISTEM NAVIGASI DAN KONTROL ROBOT SOCCER

PENERAPAN BEHAVIOR BASED ROBOTIC PADA SISTEM NAVIGASI DAN KONTROL ROBOT SOCCER PENERAPAN BEHAVIOR BASED ROBOIC PADA SISEM NAVIGASI DAN KONROL ROBO SOCCER Ravi Harish Maulana Jurusan eknik Elektro IS, Surabaya 60111, email: rv_axione@yahoo.co.id Abstrak Dalam perancangan robot soccer,

Lebih terperinci

DETEKSI MARKA JALAN DAN ESTIMASI POSISI MENGGUNAKAN MULTIRESOLUTION HOUGH TRANSFORM

DETEKSI MARKA JALAN DAN ESTIMASI POSISI MENGGUNAKAN MULTIRESOLUTION HOUGH TRANSFORM DETEKSI MARKA JALAN DAN ESTIMASI POSISI MENGGUNAKAN MULTIRESOLUTION HOUGH TRANSFORM Charles Edison Chandra; Herland Jufry; Sofyan Tan Computer Engineering Department, Faculty of Engineering, Binus University

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PREWITT DAN CANNY UNTUK IDENTIFIKASI IKAN AIR TAWAR

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PREWITT DAN CANNY UNTUK IDENTIFIKASI IKAN AIR TAWAR ANALISIS PERBANDINGAN METODE PREWITT DAN CANNY UNTUK IDENTIFIKASI IKAN AIR TAWAR Gibtha Fitri Laxmi 1, Puspa Eosina 2, Fety Fatimah 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB II TEORI PENUNJANG BAB II TEORI PENUNJANG 2.1 Computer Vision Komputerisasi memiliki ketelitian yang jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan cara manual yang dilakukan oleh mata manusia, komputer dapat melakukan berbagai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Sistem instruksi dan kontrol robot.

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Sistem instruksi dan kontrol robot. BAB III PERANCANGAN Membahas perancangan sistem yang terdiri dari gambaran umum sistem dan bagaimana mengolah informasi yang didapat dari penglihatan dan arah hadap robot di dalam algoritma penentuan lokasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Pengembangan Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi fitur yang terdapat pada karakter citra digital menggunakan metode diagonal

Lebih terperinci

SISTEM KONTROL GERAK SEDERHANA PADA ROBOT PENGHINDAR HALANGAN BERBASIS KAMERA DAN PENGOLAHAN CITRA

SISTEM KONTROL GERAK SEDERHANA PADA ROBOT PENGHINDAR HALANGAN BERBASIS KAMERA DAN PENGOLAHAN CITRA SISTEM KONTROL GERAK SEDERHANA PADA ROBOT PENGHINDAR HALANGAN BERBASIS KAMERA DAN PENGOLAHAN CITRA Dirvi Eko Juliando Sudirman 1) 1) Teknik Komputer Kontrol Politeknik Negeri Madiun Jl Serayu No. 84, Madiun,

Lebih terperinci

Perbandingan Metode CF dan k-nn untuk Identifikasi Warna pada Robot Soccer

Perbandingan Metode CF dan k-nn untuk Identifikasi Warna pada Robot Soccer 137 Perbandingan Metode CF dan k-nn untuk Identifikasi Warna pada Robot Soccer Syaiful Amri, Hadi Suyono, dan Onny Setyawati Abstrak Robot soccer adalah salah satu divisi dari Kontes Robot Cerdas Indonesia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori yang berkaitan dengan pemrosesan data untuk sistem pendeteksi senyum pada skripsi ini, meliputi metode Viola Jones, konversi citra RGB ke grayscale,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Definisi Masalah Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut sudah terintegrasi dengan komputer, dengan terintegrasinya sistem tersebut

Lebih terperinci

Raycasting Pada Augmented Reality Dimensi Tiga

Raycasting Pada Augmented Reality Dimensi Tiga JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-7 1 Raycasting Pada Augmented Reality Dimensi Tiga Wahyu Setyo Budi, Supeno Mardi Susiki Nugroho, dan Christyowidiasmoro Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menggunakan serial port (baudrate 4800bps, COM1). Menggunakan Sistem Operasi Windows XP.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menggunakan serial port (baudrate 4800bps, COM1). Menggunakan Sistem Operasi Windows XP. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian yang berupa spesifikasi sistem, prosedur operasional penggunaan program, dan analisa sistem yang telah dibuat. 4.1 Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengolahan Citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan

BAB II LANDASAN TEORI. Pengolahan Citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Citra Citra adalah gambar pada bidang dwimatra (dua dimensi). Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi menerus dan intensitas cahaya pada bidang dwimatra

Lebih terperinci

Implementasi Deteksi Copy-move Forgery pada Citra menggunakan Metode Histogram of Oriented Gradients (HOG)

Implementasi Deteksi Copy-move Forgery pada Citra menggunakan Metode Histogram of Oriented Gradients (HOG) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Implementasi Deteksi Copy-move Forgery pada Citra menggunakan Metode Histogram of Oriented Gradients (HOG) Ni Luh Made Asri Mulyasari,

Lebih terperinci

Pengenalan Benda di Jalan Raya dengan Metode Kalman Filter. Roslyn Yuniar Amrullah

Pengenalan Benda di Jalan Raya dengan Metode Kalman Filter. Roslyn Yuniar Amrullah Pengenalan Benda di Jalan Raya dengan Metode Kalman Filter Roslyn Yuniar Amrullah 7406040026 Abstrak Computer Vision merupakan disiplin ilmu perpanjangan dari pengolahan citra digital dan kecerdasan buatan.

Lebih terperinci

Aplikasi Graf pada Deskripsi Sistem Lokalisasi Robot Humanoid dengan Metode Monte Carlo Localization dan K Means Clustering

Aplikasi Graf pada Deskripsi Sistem Lokalisasi Robot Humanoid dengan Metode Monte Carlo Localization dan K Means Clustering Aplikasi Graf pada Deskripsi Sistem Lokalisasi Robot Humanoid dengan Metode Monte Carlo Localization dan K Means Clustering Miftahul Mahfuzh (13513017) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pengukuran Posisi Target dengan Kamera Stereo untuk Pengarah Senjata Otomatis

Rancang Bangun Sistem Pengukuran Posisi Target dengan Kamera Stereo untuk Pengarah Senjata Otomatis A216 Rancang Bangun Sistem Pengukuran Posisi Target dengan Kamera Stereo untuk Pengarah Senjata Otomatis Anas Maulidi Utama, Djoko Purwanto, dan Ronny Mardiyanto Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Aplikasi Metoda Random Walks untuk Kontrol Gerak Robot Berbasis Citra

Aplikasi Metoda Random Walks untuk Kontrol Gerak Robot Berbasis Citra Abstrak Aplikasi Metoda Random Walks untuk Kontrol Gerak Robot Berbasis Citra R. Febriani, Suprijadi Kelompok Keahlian Fisika Teoritik Energi Tinggi dan Instrumentasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENTERJEMAH KODE ISYARAT TANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DETEKSI TEPI PADA ARM 11 OK6410B

IMPLEMENTASI PENTERJEMAH KODE ISYARAT TANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DETEKSI TEPI PADA ARM 11 OK6410B IMPLEMENTASI PENTERJEMAH KODE ISYARAT TANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DETEKSI TEPI PADA ARM 11 OK6410B Heri Setiawan, Iwan Setyawan, Saptadi Nugroho IMPLEMENTASI PENTERJEMAH KODE ISYARAT TANGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

Penjejakan Objek Visual berbasis Algoritma Mean Shift dengan menggunakan kamera Pan-Tilt

Penjejakan Objek Visual berbasis Algoritma Mean Shift dengan menggunakan kamera Pan-Tilt Penjejakan Objek Visual berbasis Algoritma Mean Shift dengan menggunakan kamera Pan-Tilt Sulfan Bagus Setyawan 1, Djoko Purwanto 2 Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember 1 sulfan13@mhs.ee.its.ac.id

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Spesifikasi minimum dari perangkat keras yang diperlukan agar dapat. Graphic Card dengan memory minimum 64 mb

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Spesifikasi minimum dari perangkat keras yang diperlukan agar dapat. Graphic Card dengan memory minimum 64 mb BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Driver 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi minimum dari perangkat keras yang diperlukan agar dapat menjalankan driver ini adalah: Prosesor Pentium

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma.

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma. BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma. 2.1. Deteksi Bola 2.1.1. Colorspace Colorspace adalah model abstraksi matematis

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH EXPOSURE TERHADAP PERFORMA ALGORITMA SIFT UNTUK IMAGE MATCHING PADA UNDERWATER IMAGE

ANALISIS PENGARUH EXPOSURE TERHADAP PERFORMA ALGORITMA SIFT UNTUK IMAGE MATCHING PADA UNDERWATER IMAGE ANALISIS PENGARUH EXPOSURE TERHADAP PERFORMA ALGORITMA SIFT UNTUK IMAGE MATCHING PADA UNDERWATER IMAGE HANANTO DHEWANGKORO A11.2009.04783 Universitas Dian Nuswantoro. Semarang, Indonesia Email: hanantodhewangkoro@gmail.com

Lebih terperinci

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK Wiratmoko Yuwono Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya-ITS Jl. Raya ITS, Kampus ITS, Sukolilo Surabaya 60111

Lebih terperinci

Model Sistem Akses Tempat Parkir Berdasarkan Pengenalan Plat Nomor Kendaraan. Andry Jonathan ( )

Model Sistem Akses Tempat Parkir Berdasarkan Pengenalan Plat Nomor Kendaraan. Andry Jonathan ( ) Model Sistem Akses Tempat Parkir Berdasarkan Pengenalan Plat Nomor Kendaraan Andry Jonathan (1122041) Email: andry.jonathan1234@gmail.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menginterprestasi sebuah citra untuk memperoleh diskripsi tentang citra tersebut melalui beberapa proses antara lain preprocessing, segmentasi citra, analisis

Lebih terperinci

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Pengenalan Wajah Menggunakan Metode Adjacent Pixel Intensity Difference Quantization Histogram Generation Oleh : ANDIK MABRUR 1206 100 716 Dosen Pembimbing : Drs. Soetrisno, MI.Komp. Jurusan Matematika

Lebih terperinci

Gambar 2 Prinsip pencarian: (a) struktur dan area-area pencarian, (b) jumlah dari garis-garis sampling (Sumber: (Kirchgeβner et al. 2002).

Gambar 2 Prinsip pencarian: (a) struktur dan area-area pencarian, (b) jumlah dari garis-garis sampling (Sumber: (Kirchgeβner et al. 2002). 6 kebanyakan informasi tentang suatu garis tepi objek akan berada pada frekuensi rendah dari transformasi Fourier diskret (Petković & Krapac 2002). Pada penerapan ekstraksi venasi daun, inisialisasi parameter

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Greedy untuk Mendeteksi Bola pada Robot Sepak Bola Beroda

Penerapan Algoritma Greedy untuk Mendeteksi Bola pada Robot Sepak Bola Beroda Penerapan Algoritma Greedy untuk Mendeteksi Bola pada Robot Sepak Bola Beroda Muhammad Hilmi Asyrofi 13515083 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. pada PC yang dihubungkan dengan access point Robotino. Hal tersebut untuk

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. pada PC yang dihubungkan dengan access point Robotino. Hal tersebut untuk BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan merupakan pengujian terhadap Robotino dan aplikasi pada PC yang telah selesai dibuat. Dimulai dari menghubungkan koneksi ke Robotino, menggerakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM)

PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM) PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM) Rima Tri Wahyuningrum *) Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Rancang Bangun Sistem Pemantau Ruangan Berbasis Multi Kamera untuk Smartphone Android pada Jaringan Pikonet yang Adaptif terhadap Perubahan Situasi Ruangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu yang mempelajari Multi-Robot System (MRS) telah tumbuh secara signifikan dan pentingnya dalam beberapa tahun terakhir [1]. Perhatian khusus telah diberikan untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Marka Jalan Marka jalan merupakan suatu penanda bagi para pengguna jalan untuk membantu kelancaran jalan dan menghindari adanya kecelakaan. Pada umumnya marka jalan

Lebih terperinci

Sistem Ar Drone Pengikut Garis Menggunakan Algoritma Progressive Probabilistic Hough Transform

Sistem Ar Drone Pengikut Garis Menggunakan Algoritma Progressive Probabilistic Hough Transform Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 9, September 2018, hlm. 2965-2971 http://j-ptiik.ub.ac.id Sistem Ar Drone Pengikut Garis enggunakan Algoritma Progressive

Lebih terperinci

GLOSARIUM Adaptive thresholding Peng-ambangan adaptif Additive noise Derau tambahan Algoritma Moore Array Binary image Citra biner Brightness

GLOSARIUM Adaptive thresholding Peng-ambangan adaptif Additive noise Derau tambahan Algoritma Moore Array Binary image Citra biner Brightness 753 GLOSARIUM Adaptive thresholding (lihat Peng-ambangan adaptif). Additive noise (lihat Derau tambahan). Algoritma Moore : Algoritma untuk memperoleh kontur internal. Array. Suatu wadah yang dapat digunakan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE HOUGH LINE TRANSFORM UNTUK MENDETEKSI PINTU RUANGAN MENGGUNAKAN KAMERA

PENERAPAN METODE HOUGH LINE TRANSFORM UNTUK MENDETEKSI PINTU RUANGAN MENGGUNAKAN KAMERA PENERAPAN METODE HOUGH LINE TRANSFORM UNTUK MENDETEKSI PINTU RUANGAN MENGGUNAKAN KAMERA ABSTRACT Syahri Muharom Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jl. Arief Rachman Hakim, Klampis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 16 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Retrival Citra Saat ini telah terjadi peningkatan pesat dalam penggunaan gambar digital. Setiap hari pihak militer maupun sipil menghasilkan gambar digital dalam ukuran giga-byte.

Lebih terperinci

Bab III Perangkat Pengujian

Bab III Perangkat Pengujian Bab III Perangkat Pengujian Persoalan utama dalam tugas akhir ini adalah bagaimana mengimplementasikan metode pengukuran jarak menggunakan pengolahan citra tunggal dengan bantuan laser pointer dalam suatu

Lebih terperinci

BAB IV UJI PENENTUAN POSISI TIGA DIMENSI BUAH JERUK LEMON PADA TANAMANNYA

BAB IV UJI PENENTUAN POSISI TIGA DIMENSI BUAH JERUK LEMON PADA TANAMANNYA BAB IV UJI PENENTUAN POSISI TIGA DIMENSI BUAH JERUK LEMON PADA TANAMANNYA A. Pendahuluan Latar belakang Robot selain diterapkan untuk dunia industri dapat juga diterapkan untuk dunia pertanian. Studi yang

Lebih terperinci

BAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM

BAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM BAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini akan membahas mengenai proses implementasi dari metode pendeteksian paranodus yang digunakan dalam penelitian ini. Bab ini terbagai menjadi empat bagian, bagian 3.1 menjelaskan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Projection Mapping Pada Bidang Non Planar Sebagai Media Proyeksi Dengan Model Dimensi Tiga Dari Perangkat Kinect Dengan Metode Iterative Closest Point Farandi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN SEGMENTASI CITRA BERWARNA DENGAN FUZZY CMEANS CLUSTERING PADA BEBERAPA REPRESENTASI RUANG WARNA

PERBANDINGAN SEGMENTASI CITRA BERWARNA DENGAN FUZZY CMEANS CLUSTERING PADA BEBERAPA REPRESENTASI RUANG WARNA PERBANDINGAN SEGMENTASI CITRA BERWARNA DENGAN FUZZY CMEANS CLUSTERING PADA BEBERAPA REPRESENTASI RUANG WARNA Naser Jawas Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali Jl Raya Puputan No.86 Renon, Denpasar, Bali 80226

Lebih terperinci

Fitur Matriks Populasi Piksel Untuk Membedakan Frame-frame Dalam Deteksi Gerakan

Fitur Matriks Populasi Piksel Untuk Membedakan Frame-frame Dalam Deteksi Gerakan Fitur Matriks Populasi Piksel Untuk Membedakan Frame-frame Dalam Deteksi Gerakan Teady Matius Surya Mulyana tmulyana@bundamulia.ac.id, teadymatius@yahoo.com Teknik Informatika Universitas Bunda Mulia Abstrak

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... 7 KATA PENGANTAR... 8 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI ABSTRAK... 7 KATA PENGANTAR... 8 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Penulis Halaman ABSTRAK..... 7 KATA PENGANTAR... 8 DAFTAR ISI.... 10 DAFTAR TABEL... 15 DAFTAR GAMBAR... 16 DAFTAR LAMPIRAN... 18 BAB I PENDAHULUAN... 2 1.1 Latar Belakang Masalah... 2 1.2 Perumusan

Lebih terperinci

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016 MKB3383 - Teknik Pengolahan Citra Pengolahan Citra Digital Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016 CITRA Citra (image) = gambar pada bidang 2 dimensi. Citra (ditinjau dari sudut pandang matematis)

Lebih terperinci

KOMBINASI METODE MORPHOLOGICAL GRADIENT DAN TRANSFORMASI WATERSHED PADA PROSES SEGMENTASI CITRA DIGITAL

KOMBINASI METODE MORPHOLOGICAL GRADIENT DAN TRANSFORMASI WATERSHED PADA PROSES SEGMENTASI CITRA DIGITAL KOMBINASI METODE MORPHOLOGICAL GRADIENT DAN TRANSFORMASI WATERSHED PADA PROSES SEGMENTASI CITRA DIGITAL Rudy Adipranata Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya. Telp. (031) 8439040

Lebih terperinci

PENENTUAN THRESHOLD CITRA MULUT DENGAN METODE NORMAL PROBABILITY DENSITY FUNCTION (NPDF) GUNA MENDETEKSI MULUT PEMELAJAR

PENENTUAN THRESHOLD CITRA MULUT DENGAN METODE NORMAL PROBABILITY DENSITY FUNCTION (NPDF) GUNA MENDETEKSI MULUT PEMELAJAR ISSN cetak 087-76 ISSN online 548-777 ILKOM Jurnal Ilmiah Volume Nomor Agustus 07 PENENTUAN THRESHOLD CITRA MULUT DENGAN METODE NORMAL PROBABILITY DENSITY FUNCTION (NPDF) GUNA MENDETEKSI MULUT PEMELAJAR

Lebih terperinci

Implementasi Metode Hough Transform Pada Citra Skeletonisasi Dengan Menggunakan MATLAB 7.6. Intan Nur Lestari

Implementasi Metode Hough Transform Pada Citra Skeletonisasi Dengan Menggunakan MATLAB 7.6. Intan Nur Lestari Implementasi Metode Hough Transform Pada Citra Skeletonisasi Dengan Menggunakan MATLAB 7.6 Intan Nur Lestari Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya, 100, Pondok Cina, Depok

Lebih terperinci

Optimalisasi dan Perancangan Algoritma Pergerakan dan Komunikasi pada Robot Penyerang Humanoid Soccer

Optimalisasi dan Perancangan Algoritma Pergerakan dan Komunikasi pada Robot Penyerang Humanoid Soccer Optimalisasi dan Perancangan Algoritma Pergerakan dan Komunikasi pada Robot Penyerang Humanoid Soccer Daniel Santoso 1, Deddy Susilo 2, Bob William Chandra 3 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Perkembangan robot dari zaman ke zaman terus

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Perkembangan robot dari zaman ke zaman terus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi robotika di masa sekarang sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Perkembangan robot dari zaman ke zaman terus meningkat dengan sangat

Lebih terperinci

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Aditya Wikan Mahastama mahas@ukdw.ac.id Sistem Optik dan Proses Akuisisi Citra Digital 2 UNIV KRISTEN DUTA WACANA GENAP 1213 v2 Bisa dilihat pada slide berikut. SISTEM OPTIK MANUSIA

Lebih terperinci

SEGMENTASI WARNA CITRA DENGAN DETEKSI WARNA HSV UNTUK MENDETEKSI OBJEK

SEGMENTASI WARNA CITRA DENGAN DETEKSI WARNA HSV UNTUK MENDETEKSI OBJEK SEGMENTASI WARNA CITRA DENGAN DETEKSI WARNA HSV UNTUK MENDETEKSI OBJEK Benedictus Yoga Budi Putranto, Widi Hapsari, Katon Wijana Fakultas Teknik Program Studi Teknik Informatika Universitas Kristen Duta

Lebih terperinci

Pendeteksian Bola untuk Robot Sepak Bola Humanoid Berbasis Pengenalan Pola

Pendeteksian Bola untuk Robot Sepak Bola Humanoid Berbasis Pengenalan Pola IJEIS, Vol.7, No.1, April 2017, pp. 105~116 ISSN: 2088-3714 105 Pendeteksian Bola untuk Robot Sepak Bola Humanoid Berbasis Pengenalan Pola Fauzi Nur Iswahyudi* 1, Bakhtiar Alldino Ardi Sumbodo 2 1 Program

Lebih terperinci

Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital

Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital Latifatul Machbubah, Drs. Soetrisno, MI.Komp Jurusan Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

PENERAPAN HAND MOTION TRACKING PENGENDALI POINTER PADA VIRTUAL MOUSE DENGAN METODE OPTICAL FLOW

PENERAPAN HAND MOTION TRACKING PENGENDALI POINTER PADA VIRTUAL MOUSE DENGAN METODE OPTICAL FLOW PENERAPAN HAND MOTION TRACKING PENGENDALI POINTER PADA VIRTUAL MOUSE DENGAN METODE OPTICAL FLOW Reza Umami 1*, Irawan Hadi 1, Irma Salamah 1 1 Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Telekomunikasi

Lebih terperinci

Konsep Penambahan High Pass Filter pada Pengenalan Pola Metode SIFT

Konsep Penambahan High Pass Filter pada Pengenalan Pola Metode SIFT Konsep Penambahan High Pass Filter pada Pengenalan Pola Metode SIFT Argo Wibowo 1 1 Universitas Atma Jaya Yogyakarta,Yogyakarta 55281 ABSTRAK Salah satu tools pengenalan obyek yang sedang banyak dikembangkan

Lebih terperinci

GERAKAN BERJALAN OMNIDIRECTIONAL UNTUK ROBOT HUMANOID PEMAIN BOLA

GERAKAN BERJALAN OMNIDIRECTIONAL UNTUK ROBOT HUMANOID PEMAIN BOLA GERAKAN BERJALAN OMNIDIRECTIONAL UNTUK ROBOT HUMANOID PEMAIN BOLA Disusun oleh : Nama : Christian Hadinata NRP : 0822017 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl.Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH No. 65,

Lebih terperinci

EKSTRAKSI FITUR SECARA OTOMATIS UNTUK PENGENALAN POLA GERAKAN MATA

EKSTRAKSI FITUR SECARA OTOMATIS UNTUK PENGENALAN POLA GERAKAN MATA EKSTRAKSI FITUR SECARA OTOMATIS UNTUK PENGENALAN POLA GERAKAN MATA Eka Dwi Nurcahya, I Ketut Eddy Purnama, Mauridhi Hery Purnomo Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Implementasi Kalman Filter Pada Sensor Jarak Berbasis Ultrasonik

Implementasi Kalman Filter Pada Sensor Jarak Berbasis Ultrasonik Implementasi Kalman Filter Pada Sensor Jarak Berbasis Ultrasonik Hendawan Soebhakti, Rifqi Amalya Fatekha Program Studi Teknik Mekatronika, Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Batam Email : hendawan@polibatam.ac.id

Lebih terperinci

Modifikasi Algoritma Pengelompokan K-Means untuk Segmentasi Citra Ikan Berdasarkan Puncak Histogram

Modifikasi Algoritma Pengelompokan K-Means untuk Segmentasi Citra Ikan Berdasarkan Puncak Histogram JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 Modifikasi Algoritma Pengelompokan K-Means untuk Segmentasi Citra Ikan Berdasarkan Puncak Histogram Shabrina Mardhi Dalila, Handayani Tjandrasa, dan Nanik

Lebih terperinci

DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Ari Sutrisna Permana 1, Koredianto Usman 2, M. Ary Murti 3 Jurusan Teknik Elektro - Institut Teknologi Telkom - Bandung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini berisi landasan-landasan teori yang penulis gunakan untuk seluruh laporan penelitian ini. Landasan-landasan teori ini dijelaskan untuk membentuk pemahaman yang sama antara

Lebih terperinci

Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature

Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature Dosen Pembimbing : 1) Prof.Dr.Ir. Mauridhi Hery Purnomo M.Eng. 2) Dr. I Ketut Eddy Purnama ST., MT. Oleh : ATIK MARDIYANI (2207100529)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Warna Dengan menggunakan 3 buah reseptor manusia dapat membedakan banyak warna. Warna tricromatic RGB dalam sistem grafis umumnya menggunakan 3 byte (2 8 ) 3,

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI ALAT Perhitungan benih ikan dengan image processing didasarkan pada luas citra benih ikan. Pengambilan citra menggunakan sebuah alat berupa wadah yang terdapat kamera

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini akan diuraikan penjelasan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan

Lebih terperinci

TRACKING ARAH GERAKAN TELUNJUK JARI BERBASIS WEBCAM MENGGUNAKAN METODE OPTICAL FLOW

TRACKING ARAH GERAKAN TELUNJUK JARI BERBASIS WEBCAM MENGGUNAKAN METODE OPTICAL FLOW TRACKING ARAH GERAKAN TELUNJUK JARI BERBASIS WEBCAM MENGGUNAKAN METODE OPTICAL FLOW Ubaidillah Umar, Reni Soelistijorini, B. Eng, MT, Haryadi Amran Darwito, S.ST Jurusan Teknik Telekomunkasi - Politeknik

Lebih terperinci

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Program Studi Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang Abstrak. Saat ini, banyak sekali alternatif dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan studi (state of the art) Berikut penelitian yang telah dilakukan sebelumnya : 1. Penelitian dilakukan oleh Sigit Sugiyanto Feri Wibowo (2015), menjelaskan tentang klasifikasi

Lebih terperinci

IMAGE COLOR FEATURE. Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

IMAGE COLOR FEATURE. Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya IMAGE COLOR FEATURE Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Materi: 1. Image Color Feature 2. Application Using Image Color Feature 3. RGB-Cube 4. Histogram RGB Gabungan Layer Color Indeks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pengolahan citra (image processing) telah banyak dipakai di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pengolahan citra (image processing) telah banyak dipakai di berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Citra (image) adalah bidang dalam dwimatra (dua dimensi) (Munir, 2004). Sebagai salah satu komponen multimedia, citra memegang peranan sangat penting sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori yang berkaitan dengan sistem pendeteksi orang tergeletak mulai dari : pembentukan citra digital, background subtraction, binerisasi, median filtering,

Lebih terperinci

Studi Digital Watermarking Citra Bitmap dalam Mode Warna Hue Saturation Lightness

Studi Digital Watermarking Citra Bitmap dalam Mode Warna Hue Saturation Lightness Studi Digital Watermarking Citra Bitmap dalam Mode Warna Hue Saturation Lightness Evan 13506089 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : if16089@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

Oleh: Riza Prasetya Wicaksana

Oleh: Riza Prasetya Wicaksana Oleh: Riza Prasetya Wicaksana 2209 105 042 Pembimbing I : Dr. I Ketut Eddy Purnama, ST., MT. NIP. 196907301995121001 Pembimbing II : Muhtadin, ST., MT. NIP. 198106092009121003 Latar belakang Banyaknya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Digital Image 2.1.1 Definisi Digital Image Menurut Gonzalez dan Woods (1992, p6), digital image adalah image f(x,y) yang telah dibedakan berdasarkan koordinat tata letak dan

Lebih terperinci

1BAB I. 2PENDAHULUAN

1BAB I. 2PENDAHULUAN 1BAB I. 2PENDAHULUAN 2.1. Latar Belakang Pelacak objek (object tracking) pada saat ini merupakan penelitian yang menarik dalam bidang computer vision. Pelacak objek merupakan langkah awal dari berbagai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA...4

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA...4 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME...ii HALAMAN PENGESAHAN...iii HALAMAN TUGAS...iv HALAMAN MOTTO...vi KATA PENGANTAR...vii DAFTAR ISI...ix DAFTAR TABEL...xiii DAFTAR GAMBAR...xv

Lebih terperinci

MENGANALISA PERBANDINGAN DETEKSI TEPI ANTARA METODE SOBEL DAN METODE ROBET

MENGANALISA PERBANDINGAN DETEKSI TEPI ANTARA METODE SOBEL DAN METODE ROBET MENGANALISA PERBANDINGAN DETEKSI TEPI ANTARA METODE SOBEL DAN METODE ROBET Purnomo Adi Setiyono Program Studi Teknik Informatika-S1, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang

Lebih terperinci