KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 3 LU 3 LS Garis Bujur : BT
|
|
|
- Suhendra Tan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2
3
4 KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 3 LU 3 LS Garis Bujur : BT B. Batas Wilayah Batas Barat : Propinsi Maluku Batas Timur : Laut Halmahera Batas Utara : Samudera Pasifik Batas Selatan : Laut Seram C. Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2007 : Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2008 : Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2009 : Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 1,035.5 Jiwa Sumber : BPS, (ribu)
5 KONDISI SOSIO EKONOMI Sosial Ekonomi Kondisi sosio ekonomi Propinsi Maluku Utara didominasi sektor pertanian. Perkembangan nilai PDRB pada tahun 2008 sampai dengan 2009 sebagian besar menunjukkan peningkatan atau rata-rata meningkat setiap tahunnya, untuk nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku mengalami peningkatan 21,3% dan 19,6% pada tahun 2008 sampai E. NILAI PDRB (ANGKA PERTUMBUHAN) No. NILAI PDRB 2008* 2009** 1 Atas Dasar Harga Berlaku Rp. 3,856.4 Rp. 4, Atas Dasar Harga Konstan 2000 Rp. 2,650.8 Rp. 2, Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku Rp. 3,856.4 Rp. 4, Tanpa Migas Atas Dasar Harga Konstan 2000 Rp. 2,650.8 Rp. 2, Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Rp. 4,018.7 Rp. 4, Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000 Rp. 2,762.4 Rp. 2, Per Kapita Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku Rp. 4,018.7 Rp. 4, Per Kapita Tanpa Migas Atas Dasar Harga Konstan 2000 Rp. 2,762.4 Rp. 2,882.3 Sumber : BPS, 2010 Keterangan : * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
6 PETA KONDISI GEOGRAFIS
7 DATA KEWILAYAHAN KABUPATEN/KOTA No. Nama Jumlah Luas Wilayah Jumlah Kabupaten / Kota Kecamatan Kelurahan Desa (Km²) Penduduk 1 Kab. Halmahera Barat , Kab. Halmahera Tengah , Kab. Halmahera Utara , Kab. Halmahera Selatan , Kab. Kepulauan Sula , Kab. Halmahera Timur , Kab. Morotai , Kota Ternate , Kota Tidore Kepulauan , JUMLAH , Sumber : Ditjen PUM Kementerian Dalam Negeri, 2011
8
9 PETA JARINGAN JALAN
10 INFORMASI DAN GRAFIK JARINGAN JALAN No. Status Jalan Panjang (KM) Kondisi Mantap Baik Sedang Tidak Mantap Rusak Ringan Rusak Berat 1 Jalan Nasional Jalan Propinsi Jalan Kabupaten / Kota 2, ,342 1, Total Panjang Jalan 4,115 Sumber : Ditjen, Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, 2011
11 PETA PRASARANA TRANSPORTASI JALAN
12 INFORMASI TERMINAL ANGKUTAN UMUM No. Kabupaten/Kota Nama Terminal Tipe Luas (M2) 1 Kab. Maluku Utara Kota B 3,150 2 Kab. Maluku Utara Tidore B 2,000 3 Kab. Maluku Utara Bastiong B 3,000 4 Kab. Maluku Utara Galela C Kab. Maluku Utara Tobelo C Kab. Maluku Utara Ternate C Kab. Maluku Utara Jailolo C Kab. Maluku Tenggara Sanana C 1,000 JUMLAH TERMINAL 8 Sumber : Direktorat LLAJ Ditjen Perhubungan Darat, 2011.
13 INFORMASI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR No Propinsi / Kabupaten Jumlah Penguji Jenis Alat Taman Jumlah Kendaraan Wajib Uji Merek Alat Luas (m2) NMk MK Kel Kendaraan MP M. Bus M. Brg KK Krt.Gan Krt. Tem Uji Tahun 1 KAB HALMAHERA BARAT KAB HALMAHERA KAB HALMAHERA KAB HALMAHERA KAB KEPULAUAN SULA KOTA TERNATE KOTA TIDORE Keterangan : 1) Jabatan Fungsional Pemula NMk : Non Mekanis MP : Mobil Penumpang BNZ : BANZAI IYS : IYASAKA 2) Jabatan Fungsional Pelaksana Mk : Mekanis M. Bus : Mobil Bus LKN : LAKONI RN : RION 3) Jabatan Fungsional Pelaksana Lanjutan Kel. : Keliling M. Brg : Mobil Barang HRT : HARTECH BLM : BALMA 4) Jabatan Fungsional Penyelia KK : Kendaraan Khusus Krt. Tem : Kereta HND : HONDA CRSN : CR SINCRO Krt. Gan : Kereta Gandengan MYK : MIYOKO Sumber : Direktorat LLAJ Ditjen Perhubungan Darat, 2011.
14 INFORMASI KENDARAAN BERMOTOR TAHUN Kendaraan Bermotor Mobil Penumpang Mobil Bus Mobil Barang Sepeda Motor Kendaraan Khusus 1 TOTAL Sumber : POLRI, 2011.
15 INFORMASI KECELAKAAN LALU LINTAS ANGKUTAN JALAN Tahun Jumlah Kecelakaan Kendaraan Yang Terlibat NA NA NA Tahun Meninggal Dunia Luka Berat Luka Ringan Sumber : POLRI, 2011.
16 INFORMASI FASILITAS KESELAMATAN JALAN Rambu Jumlah Rambu Terpasang No Uraian Nasional Propinsi Kabupaten Kota TOTAL Marka Jumlah Marka Terpasang No Uraian Nasional Propinsi 34,000 30,000 20,000 16,585 16,585 3 Kabupaten 10,000 5,000 14,000 20,000 20,000 4 Kota TOTAL 44,000 35,000 34,000 36,585 36,585 Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi Maluku Utara, Keterangan Keterangan
17
18 PETA LINTAS ANGKUTAN PENYEBERANGAN
19 LINTAS ANGKUTAN PENYEBERANGAN No Nama Lintas Penyeberangan Lokasi Pelabuhan Waktu Tempuh Tahun Surat Keputusan Jarak (Mile) Pelabuhan 1 Pelabuhan 2 Jam Kec Operasi Klasifikasi Lintas 1 BITUNG - TERNATE Bitung (Sulut) Ternate (P. Ternate, Malut) KM 25 Thn Komersil Antar Propinsi 2 BASTIONG - SIDANGOLE Bastiong (P. Ternate, Malut) Sidangole (P. Halmahera, Malut) KM 64 Thn Komersil Dalam Propinsi 3 BASTIONG - RUM Bastiong (P. Ternate, Malut) Rum (Tidore, Malut) KM 82 Thn Komersil Dalam Propinsi 4 TOBELO - DARUBA Tobelo (P. Halmahera, Malut) Daruba (P. Morotai, Malut) KM 33 Thn Perintis Dalam Propinsi 5 TOBELO - SUBAIM Tobelo (P. Halmahera, Malut) Subaim (P. Halmahera, Malut) KM 1 Thn Perintis Dalam Propinsi 6 BASTIONG - BABANG Bastiong (P. Ternate, Malut) Babang (P. Bacan, Malut) 95 Perintis Dalam Propinsi 7 BASTIONG - BATANG DUA Bastiong (P.Ternate, Malut) Batang Dua (Malut) 80 Perintis Dalam Propinsi 8 GOTO - SOFIFI Goto (Malut) Sofifi (Malut) 8 Perintis Dalam Propinsi 9 BASTIONG - SOFIFI Bastiong (Malut) Sofifi (Malut) 14 Komersil Dalam Propinsi 10 BANGGAI - TALIABU Banggai (P. Banggai, Sulteng) Taliabu (Malut) Perintis Antar Propinsi Sumber : Direktorat LLASDP, 2011
20 PELABUHAN PENYEBERANGAN No Nama Pelabuhan Lokasi Tahun Fas. Bongkar Konstuksi Penyelenggara Mooring (GRT) Kab/Kota Ibukota Pulau Pembuatan Muat Dermaga Lintas yang Dilayani Keterangan Bastiong - Sidangole 1 Bastiong Kota Ternate Ternate Ternate PT. ASDP MB Beton Bastiong - Rum Bastiong - Sofifi Bastiong - Batang 2 Operasi 2 Rum Kota Tidore Kepulauan Tidore Tidore PT. ASDP Beton Bastiong - Rum Operasi 3 Sidangole Kab. Halmahera Barat Jailolo Halmahera PT. ASDP MB Beton Bastiong - Sidangole Operasi 4 Subaim Kab. Halmahera Timur Maba Halmahera Dishub 2004 Tobelo - Subaim Operasi 5 Tobelo Kab. Halmahera Utara Tobelo Halmahera Dishub 1997 Tobelo - Subaim Operasi 6 Daruba Kab. Halmahera Utara Tobelo Halmahera Dishub Operasi 7 Bastiong - Sofifi Sofifi Kab. Tidore Kepulauan Tidore Halmahera Dishub 2003 Plensengan Beton Goto - Sofifi Operasi 8 Soasiu Kab.Tidore Kepulauan Tidore Tidore Dishub Plensengan Beton Blm Operasi 9 Sanana Kab. Sula Sanana Sulabesi Dishub Blm Operasi 10 Bobong Kab. Sula Sanana Taliabu Dishub Blm Operasi 11 Mangole Kab. Sula Sanana Taliabu Dishub Blm Operasi Sumber : Direktorat LLASDP, 2011
21 SARANA ANGKUTAN PENYEBERANGAN No Nama Lintas Penyeberangan Armada Kapasitas Pemilik KMP Jenis Tahun GRT NRT Kec LOA LBP B D T PNP R4 Material Lambung 1 Bastiong - Sidangole Bandeng RoRo ASDP PT (Persero) Baja 2 Ternate - Bitung Goropa RoRo ASDP PT (Persero) Baja 3 Tobelo - Daruba Inerie RoRo ASDP PT (Persero) Baja 4 Tobelo - Subaim Inerie RoRo ASDP PT (Persero) Baja 5 Bastiong - Rum Bandeng RoRo ASDP PT (Persero) Baja 6 Boniton - Banggai Cakalang II RoRo N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A ASDP PT (Persero) N/A N/A N/A 7 Banggai - Taliabu Cakalang II RoRo N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A ASDP PT (Persero) N/A N/A N/A 8 Taliabu - Sanana Cakalang II RoRo N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A ASDP PT (Persero) N/A N/A N/A 9 Bastiong - Babang Cendrawasih I RoRo N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A ASDP PT (Persero) N/A N/A N/A 10 Bastiong - Batang Dua Cendrawasih I RoRo N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A ASDP PT (Persero) N/A N/A N/A 11 Goto - Sofifi Bobara RoRo N/A ASDP PT (Persero) N/A 12 Bastiong - Sofifi Sumber : Direktorat LLASDP, 2011
22 PRODUKSI ANGKUTAN PENYEBERANGAN (1) Lintas Bitung - Ternate No Jenis Angkut Penumpang R R Barang Lintas Bitung - Sindangole No Jenis Angkut Penumpang R R Barang Sumber : Direktorat LLASDP, 2011
23 PRODUKSI ANGKUTAN PENYEBERANGAN (2) Lintas Bitung - Rum No Jenis Angkut Penumpang R R Barang Lintas Tobelo - Daruba No Jenis Angkut Penumpang R R Barang Sumber : Direktorat LLASDP, 2011
24 PRODUKSI ANGKUTAN PENYEBERANGAN (3) Lintas Tobelo - Subaim No Jenis Angkut Penumpang R R Barang Lintas Bastiong - Sofifi No Jenis Angkut Penumpang R R Barang Sumber : Direktorat LLASDP, 2011
25 PRODUKSI ANGKUTAN PENYEBERANGAN (4) Lintas Bastiong - Sindangole No Jenis Angkut Penumpang R R Barang Lintas Banggai - Taliabu No Jenis Angkut Penumpang R R Barang Sumber : Direktorat LLASDP, 2011
26 PRODUKSI ANGKUTAN PENYEBERANGAN (5) Lintas Taliabu - Sanana No Jenis Angkut Penumpang R R Barang Lintas Namlea - Sanana No Jenis Angkut Penumpang R R Barang Sumber : Direktorat LLASDP, 2011
27 PRODUKSI ANGKUTAN PENYEBERANGAN (6) Lintas Sanana - Mangole No Jenis Angkut Penumpang R R Barang Lintas Mangole - Bobong No Jenis Angkut Penumpang R R Barang Sumber : Direktorat LLASDP, 2011
28 PRODUKSI ANGKUTAN PENYEBERANGAN (7) Lintas Ternate Bacan (Babang) No Jenis Angkut Penumpang R R Barang Lintas Ternate Batang Dua No Jenis Angkut Penumpang R R Barang Sumber : Direktorat LLASDP, 2011
29 PRODUKSI ANGKUTAN PENYEBERANGAN (8) Lintas Dowora - Sofifi No Jenis Angkut Penumpang R R Barang Sumber : Direktorat LLASDP, 2011
30
31 MATRIKS ASAL-TUJUAN (PENUMPANG) MALUT NAD SUMUT SUMBAR RIAU KEPRI JAMBI BABEL SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BANTEN DKI-JAKARTA JABAR JATENG DIY JATIM ASAL TUJUAN BALI NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL SULTRA GORONTALO SULBAR MALUKU PAPUA IRJABAR TOTAL Sumber : Badan Litbang Perhubungan, Moda Share : 95.00%
32 PETA INFORMASI POLA PERGERAKAN (PENUMPANG) Sumber : Badan Litbang Perhubungan, 2006.
33 MATRIKS ASAL-TUJUAN (BARANG) MALUT NAD SUMUT SUMBAR RIAU KEPRI JAMBI BABEL SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BANTEN DKI-JAKARTA JABAR JATENG DIY JATIM ASAL TUJUAN BALI NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL SULTRA GORONTALO SULBAR MALUKU PAPUA IRJABAR TOTAL Sumber : Badan Litbang Perhubungan, Moda Share : 92.25%
34 PETA INFORMASI POLA PERGERAKAN (BARANG) Sumber : Badan Litbang Perhubungan, Moda Share : 92.25%
35
36 ALOKASI DAN REALISASI APBN NO PROGRAM/KEGIATAN TAHUN Program LLAJ - Alokasi Anggaran (Rp) Realisasi Keuangan (Rp) % Keuangan 70,31 99,89 99,27 99,17 99,71 99,61 2 Program LLASDP - Alokasi Anggaran (Rp) Realisasi Keuangan (Rp) % Keuangan 99,73 99,82 97,52 99,13 99,84 96,86 3 Total - Alokasi Anggaran (Rp) Realisasi Keuangan (Rp) % Keuangan 96,14 99,82 97,62 99,13 99,82 97,34
37
38 PROGRAM PEMBANGUNAN TA (1) NO KEGIATAN/SUB KEGIATAN/JENIS BELANJA / RINCIAN BELANJA VOLUME HARGA SATUAN BELANJA PEGAWAI MENGIKAT TIDAK MENGIKAT JUMLAH RAYA (1) (3) (4) (5) (7) (15) 30 MALUKU UTARA A SATKER PENGEMBANGAN LLAJ MALUKU UTARA PROGRAM PEMBANGUNAN PRASARANA DAN FASILITAS LLAJ Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Pembangunan Fasilitas Kes. LLAJ, Termasuk supervisi Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan Subaim-Buli-Maba M Sidangoli-Jailolo-Ibu M Sofifi-Gita M Pengadaan dan Pemasangan Rambu Lalu Lintas (75x75 cm) Kao-Tobelo-Galela 150 BH Payahe-Weda 150 BH Sofifi-Gita 150 BH Subaim-Buli-Maba 100 BH Dodinga-Sidangoli-Jailolo 100 BH Soasio-Cobo-Rum-Gurabati 100 BH Pogi-Manat-Kantor Bupati (Kab Kep.Sula) 100 BH Daruba-Bere Bere (Kab.Morotai) 100 BH Pengadaan dan Pemasangan Guardrail M Kao-Tobelo M Payahe-Weda M Pengadaan dan Pemasangan RPPJ Tiang F 8 BH Weda 2 BH Subaim 1 BH Maba 1 BH Ternate 4 BH Pengadaan dan Pemasangan Delineator Sofifi-Gita 140 BH Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (termasuk supervisi) 1 PKT Jalan Nasional tobelo PROGRAM REHABILITASI & PEMELIHARAAN PRASARANA DAN FASILITAS LLAJ Rehabilitasi Fasilitas Keselamatan LLAJ 1 PKT
39 PROGRAM PEMBANGUNAN TA (2) PROGRAM RESTRUKTURISASI KELEMBAGAAN DAN PRASARANA LLAJ Pengembangan Data Kinerja Perhubungan Darat Prop.Malut Honorarium (4 orang x 4 bulan) 16 OB Belanja Bahan Pengadaan ATK 4 Trwl Belanja Barang Operasional Lainnya Biaya Rapat, Buku Laporan, dll 4 Trwl Penyelenggaraan Sosialisasi Keselamatan LLAJ Honor yang terkait output kegiatan Honor Tim Sosialisasi Keselamatan LLAJ 30 OB Belanja Barang Operasional Lainnya Pengadaan Paket Penunjang Sosialisasi Keselamatan LLAJ 2 PKT PROGRAM PENINGKATAN AKSESIBILITAS PELAYANAN ANGKUTAN LLAJ Belanja Barang Operasional Lainnya Subsidi Operasi Bus Perintis (3 trayek lama) 1 TH Sidangoli-Kao-Toliwang Tobelo-Trans Togoliua Sofifi-Weda-Wairoro Belanja Uang Honor Tidak Tetap Pengawasan Subsidi Operasi Bus Perintis 1 TH PROGRAM PENERAPAN KEPEMERINTAHAN YANG BAIK Belanja Uang Honor Tidak Tetap Honor Kuasa Pengguna Anggaran 12 OB Honor Penguji SPM 12 OB Honor Bendahara 12 OB Honor Staf 60 OB Honor SAI Ketua 12 OB Anggota 48 OB Honor Panitia Lelang 1 TH Honor Panitia Pemeriksa Barang 1 TH Belanja Bahan Biaya pengadaan ATK 1 TH Belanja Barang Non Operasional Lainnya Biaya lelang, pencetakan, penggandaan, operasional, dll 1 TH Belanja Sewa Sewa kendaraan roda 4 6 BLN Belanja Perjalanan Lainnya Tiket PP 20 OT Penginapan 40 HR Uang Harian 60 OH Perjalanan ke lokasi 50 OH
40 PROGRAM PEMBANGUNAN TA (3) B SATKER PENGEMBANGAN LLASDP MALUT PROGRAM PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA ASDP PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN Pemb. Derm. Penyeb. Obi Tahap III (Termasuk Supervisi) 1 pkt Pemb. Derm. Penyeb. Makian Thp I (Termasuk Supervisi) 1 pkt Pemb. Derm. II Penyeb. Bastiong Tahap I (Termasuk Supervisi) 1 pkt Pemb. Derm. Penyeb Daru Kao (Termasuk Supervisi) 1 pkt Pemb. Derm. Penyeb Saketa Thp I (Termasuk Supervisi) 1 pkt PENGADAAN KAPAL PERINTIS DAN BUS AIR Pengadaan/Pembangunan Kapal Penyeb. Perintis 500 GT Lintas Babang-Obi -SananaThp 1 II (Termasuk Supervisi) 1 unit Pengadaan/Pembangunan Kapal Penyeb. Perintis 75 GT Lts. Tobelo-Daruba di Propinsi 2 Malut Thp I (Termasuk Supervisi) 1 unit PEMBANGUNAN SBNP Pengadaan/Pemasangan Rambu Suar Darat di Pelab. Penyeb. Sanana (Termasuk Desain 1 & Supervisi) 2 unit Pengadaan/Pemasangan Rambu Suar Darat di Pelab. Penyeb. Bobong (Termasuk Desain 2 & Supervisi) 1 unit PROGRAM PENYELENGGARAAN PIMPINAN KENEGARAAN DAN KEPEMERINTAHAN Pembayaran Gaji, Lembur, Honorarium dan Vakasi 1 Th Honor KPA 12 OB Honor SPM 12 OB Honor Bendahara Kegiatan 12 OB Honor Staff 60 OB Honor SAI 12 OB Honor Panitia Pengadaan Barang/Jasa Fisik 50 OP Honor Panitia Pengadaan Desain/Jasa Supervisi 30 OP Belanja Barang Operasional Biaya Lelang, Penerbitan, Pencetakan, Penggandaan 1 Th Belanja Bahan ATK 1 Th Belanja Perjalanan Lainnya 1 Th
41
42 KINERJA SARANA DAN PRASARANA INDIKATOR URAIAN INDIKATOR UKURAN NILAI INDEKS NILAI INDEKS Kecelakaan/ Kendaraan 2,97 9,10 Keselamatan Kecelakaan Lalu Lintas Kecelakaan/ Penduduk 13,81 2,80 Rata-rata Kejadian/Tahun Akesibilitas Panjang Jalan Panjang Jalan/Luas Wilayah (km²) 0,13 0,23 Jumlah Kendaraan/Panjang Jalan (km) 116,81 163,64 Mobilitas Sarana Angkutan Jumlah Kendaraan/Penduduk 0,46 0,31 Jumlah Dermaga/Jumlah Sarana 1,17 0,44 Prasarana Angkutan Jumlah Pelabuhan/Jumlah Lintas (E&R) 0,19 0,63 % Jalan Kondisi Baik 7,29% 26,00% Kualitas Kondisi Jalan % Jalan Kondisi Sedang 18,13% 30,99% % Jalan Kondisi Rusak 74,56% 24,23% Sumber : Diolah dari Berbagai Sumber.
43 CATATAN
KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : LU LS Garis Bujur : 106º º58 18
KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 5 19 12 LU - 6 23 54 LS Garis Bujur : 106º22 42-106º58 18 B. Batas Wilayah Batas Barat : Propinsi Banten Batas Timur : Propinsi Jawa Barat Batas Utara : Laut
KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 12' LS Garis Bujur : ' '3 BT
KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 12' 30 38 LS Garis Bujur : 118 43'15-119 54'3 BT B. Batas Wilayah Batas Barat : Selat Makasar Batas Timur : Propinsi Sulawesi Selatan Batas Utara : Propinsi
KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 2 16 LS LS Garis Bujur : BT BT
KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 2 16 LS - 3 31 LS Garis Bujur : 101 01 BT - 103 41 BT B. Batas Wilayah Batas Barat : Samudera Hindia Batas Timur : Propinsi Lampung dan Sumatera Selatan Batas
KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 3 45 LS LS Garis Bujur : BT BT
KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 3 45 LS -6 45 LS Garis Bujur : 105 45 BT - 103 48 BT B. Batas Wilayah Batas Barat : Propinsi Riau, Negara Singapura & Malaysia Batas Timur : Propinsi Kalimantan
KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 1 21' 49"- 4 10' 14" LS Garis Bujur : ' 13" ' 28" BT
KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 1 21' 49"- 4 10' 14" LS Garis Bujur : 114 19' 13"-116 33' 28" BT B. Batas Wilayah Batas Barat : Propinsi Kalimantan Tengah Batas Timur : Selat Makasar Batas
KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 0 45 LS LS Garis Bujur : BT
KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 0 45 LS - 2 45 LS Garis Bujur : 102 0-104 55 BT B. Batas Wilayah Batas Barat : Kepulauan Riau Batas Timur : Selat Berhala Batas Utara : Propinsi Riau Batas
KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : LS Garis Bujur : BT
KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 7 15 80 15 LS Garis Bujur : 110 5 110 5 BT B. Batas Wilayah Batas Barat : Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah Batas Timur : Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah Batas
KINERJA SARANA DAN PRASARANA
KINERJA SARANA DAN PRASARANA A. Geografis Garis Lintang : 0 45' LU 3 30' LS Garis Bujur : 111 BT B. Batas Wilayah Batas Barat : Propinsi Kalimantan Barat Batas Timur : Propinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan
KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : LS Garis Bujur : BT
KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 0 20 45-06 15 LS Garis Bujur : 120 45-124 30 BT B. Batas Wilayah Batas Barat : Propinsi Sulawesi Selatan & Teluk Bone Batas Timur : Propinsi Maluku dan Laut
KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 1 5 LS LU Garis Bujur : 100 BT BT
KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 1 5 LS - 2 25 LU Garis Bujur : 100 BT - 105 5 BT B. Batas Wilayah Batas Barat : Propinsi Sumatera Barat dan Sumatera Utara Batas Timur : Laut Cina Selatan Batas
KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 1 LS - 4 LS Garis Bujur : BT
KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 1 LS - 4 LS Garis Bujur : 102-104 BT B. Batas Wilayah Batas Barat : Propinsi Bengkulu Batas Timur : Propinsi Bangka Belitung Batas Utara : Propinsi Jambi Batas
KONDISI WILAYAH. A. Geografis. B. Batas Wilayah
KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang Garis Bujur B. Batas Wilayah Batas Barat Batas Timur Batas Utara Batas Selatan : 0,15 LU dan 5,15 LS : 130 133 BT : Laut Seram : Provinsi Papua : Samudera Pasifik
KONDISI WILAYAH. A. Geografis. B. Batas Wilayah. : Propinsi Sumatera Utara
KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang Garis Bujur B. Batas Wilayah Batas Barat Batas Timur Batas Utara Batas Selatan : 00'54 LU - 30'30 LS : 980'36-1010'30 BT : Samudera Hindia : Propinsi Riau & Jambi
KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 00'54 LU - 30'30 LS Garis Bujur : 980' '30 BT
KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 00'54 LU - 30'30 LS Garis Bujur : 980'36-1010'30 BT B. Batas Wilayah Batas Barat : Laut Natuna dan Selat Karimata Batas Timur : Propinsi Kalimantan Timur Batas
Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Doc. No 1 Revised Date Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Pengembangan Data Perhubungan Darat Propinsi Kepulauan Riau 1 KONDISI WILAYAH DAFTAR ISI 2 3 KONDISI TRANSPORTASI JALAN
Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Doc. No 1 Revised Date Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Pengembangan Data Perhubungan Darat Propinsi Maluku Utara 1 KONDISI WILAYAH DAFTAR ISI 2 3 KONDISI TRANSPORTASI JALAN
KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 4 24' LU 2 25' LS Garis Bujur : ' BT ' BB
KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 4 24' LU 2 25' LS Garis Bujur : 113 44' BT 119 00' BB B. Batas Wilayah Batas Barat : Propinsi Kalimantan Barat, Tengah dan Malaysia Batas Timur : Selat Makasar
KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 2 22 LU dan 4 48 LS Garis Bujur : 2 22 LU dan 4 48 LS
KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 2 22 LU dan 4 48 LS Garis Bujur : 2 22 LU dan 4 48 LS B. Batas Wilayah Batas Barat : Selat Makssar Batas Timur : Propinsi Maluku Batas Utara : Propinsi Gorontalo
KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 2-25 LU dan 9 LS Garis Bujur : BT
KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 2-25 LU dan 9 LS Garis Bujur : 130 141 BT B. Batas Wilayah Batas Barat : Propinsi Papua Barat Batas Timur : Papua New Guinea Batas Utara : Samudera Pasifik
KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 507' 50" - 701' 1" LS Garis Bujur : ' 11" " BT
KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 507' 50" - 701' 1" LS Garis Bujur : 105 01' 11" - 106 07 12" BT B. Batas Wilayah Batas Barat : Selat Sunda Batas Timur : Propinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat
Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Doc. No 1 Revised Date Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Pengembangan Data Perhubungan Darat Propinsi Sulawesi Barat 1 KONDISI WILAYAH DAFTAR ISI 2 3 KONDISI TRANSPORTASI JALAN
B. Batas Wilayah : Propinsi Nusa Tenggara Barat
KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang Garis Bujur B. Batas Wilayah Batas Barat Batas Timur Batas Utara Batas Selatan : 8 120 LS : 1180 1250 BT : Propinsi Nusa Tenggara Barat : Selat Sape : Laut Jawa
KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : - Garis Bujur : 0 30' ' BT dan ' BT
KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : - Garis Bujur : 0 30' - 4 30' BT dan 123 00-127 00' BT B. Batas Wilayah Batas Barat : Laut Sulawesi Batas Timur : Propinsi Maluku Utara Batas Utara : Negara
KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : LS Garis Bujur : BT
KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 8 05-9 5 LS Garis Bujur : 115 45-119 10 BT B. Batas Wilayah Batas Barat : Selat Lombok Batas Timur : Selat Sape Batas Utara : Laut Jawa dan Flores Batas Selatan
KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : LS Garis Bujur : BT
KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 8 03 40-8 50 48 LS Garis Bujur : 114 25 53-115 42 40 BT B. Batas Wilayah Batas Barat : Samudera Indonesia Batas Timur : Selat Malaka Batas Utara : Selat Malaka
KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : LS Garis Bujur : BT
KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 8 03 40-8 50 48 LS Garis Bujur : 114 25 53-115 42 40 BT B. Batas Wilayah Batas Barat : Selat Bali dan Propinsi Jawa Timur Batas Timur : Selat Lombok dan Pulau
KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : LS Garis Bujur : BT
KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 2-30 9 LS Garis Bujur : 124-136 BT B. Batas Wilayah Batas Barat : Pulau Sulawesi Batas Timur : Propinsi Papua Batas Utara : Propinsi Laut Seram Batas Selatan
Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Doc. No 1 Revised Date Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Pengembangan Data Perhubungan Darat Propinsi Irian Jaya Barat 1 KONDISI WILAYAH DAFTAR ISI 2 3 KONDISI TRANSPORTASI JALAN
Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Doc. No 1 Revised Date Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Pengembangan Data Perhubungan Darat Propinsi Bengkulu 1 KONDISI WILAYAH DAFTAR ISI 2 3 KONDISI TRANSPORTASI JALAN KONDISI
Sekilas Kondisi Geografis
T A B A T A B A A Sekilas Kondisi eografis A Maluku tara adalah salah satu provinsi di Indonesia. Provinsi yang biasa disingkat sebagai "Malut" ini terdiri dari beberapa pulau di Kepulauan Maluku. Batas
KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 0 12' - 8 Lintang Selatan Garis Bujur : ' ' Bujur Timur
KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 0 12' - 8 Lintang Selatan Garis Bujur : 116 48' - 122 36' Bujur Timur B. Batas Wilayah Batas Barat : Selat Makasar Batas Timur : Propinsi Sulawesi Tenggara
Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Doc. No 1 Revised Date Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Pengembangan Data Perhubungan Darat Propinsi Kep.Bangka Belitung 1 KONDISI WILAYAH DAFTAR ISI 2 3 KONDISI TRANSPORTASI
SETDITJEN PERHUBUNGAN DARAT
Sekilas Kondisi Geografis Papua Barat adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian barat Pulau Papua. Ibukotanya adalah Manokwari. Nama provinsi ini sebelumnya adalah Irian Jaya Barat yang
DITJEN PERHUBUNGAN DARAT
A A A A A Sekilas Kondisi eografis A Maluku tara adalah salah satu provinsi di Indonesia. Provinsi yang biasa disingkat sebagai "Malut" ini terdiri dari beberapa pulau di Kepulauan Maluku. Batas Wilayah
KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 3 45 LS LS Garis Bujur : BT BT
KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 3 45 LS - 6 45 LS Garis Bujur : 105 45 BT - 103 48 BT B. Batas Wilayah Batas Barat : Samudera Hindia Batas Timur : Laut Jawa Batas Utara : Propinsi Bengkulu
KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 5 LS LS Garis Bujur : BT
KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 5 LS - 7 5 LS Garis Bujur : 104 48-108 48 BT B. Batas Wilayah Batas Barat : Propinsi Banten Batas Timur : Propinsi Jawa Tengah Batas Utara : DKI Jakarta dan
Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Doc. No 1 Revised Date Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Pengembangan Data Perhubungan Darat Propinsi DI. Yogyakarta 1 KONDISI WILAYAH DAFTAR ISI 2 3 KONDISI TRANSPORTASI JALAN
KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 1 LU - 4 LU Garis Bujur : BT
KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 1 LU - 4 LU Garis Bujur : 98-100 BT B. Batas Wilayah Batas Barat : Propinsi Nangroe Aceh Darussalam Batas Timur : Selat Malaka, Propinsi Sumatera Barat Batas
Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Doc. No 1 Revised Date Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Pengembangan Data Perhubungan Darat Propinsi Kalimantan Tengah 1 KONDISI WILAYAH DAFTAR ISI 2 3 KONDISI TRANSPORTASI
WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)
WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK) KONSEP 1 Masyarakat Anak Pendidikan Masyarakat Pendidikan Anak Pendekatan Sektor Multisektoral Multisektoral Peserta Didik Pendidikan Peserta Didik Sektoral Diagram Venn:
AKSES PELAYANAN KESEHATAN. Website:
AKSES PELAYANAN KESEHATAN Tujuan Mengetahui akses pelayanan kesehatan terdekat oleh rumah tangga dilihat dari : 1. Keberadaan fasilitas kesehatan 2. Moda transportasi 3. Waktu tempuh 4. Biaya transportasi
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT. InsyaAllah bersama kita BISA : Brilliant, Innovative, Speed, Accountable
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT InsyaAllah bersama kita BISA : Brilliant, Innovative, Speed, Accountable BIODATA Nama : HINDRO SURAHMAT, ATD. M.Si. Tempat/Tgl Lahir : Madiun,
Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Doc. No 1 Revised Date Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Pengembangan Data Perhubungan Darat Propinsi Kalimantan Selatan 1 KONDISI WILAYAH DAFTAR ISI 2 3 KONDISI TRANSPORTASI
Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Doc. No 1 Revised Date Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Pengembangan Data Perhubungan Darat Propinsi Gorontalo 1 KONDISI WILAYAH DAFTAR ISI 2 3 KONDISI TRANSPORTASI JALAN KONDISI
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional
SETDIJEN PERHUBUNGAN DARAT
Sekilas Kondisi Geografis Provinsi Kalimantan Utara merupakan Provinsi ke-34 di Indonesia dan merupakan provinsi termuda dari seluruh Provinsi yang ada di Indonesia. Letak Geografis Provinsi Kalimantan
Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Doc. No 1 Revised Date Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Pengembangan Data Perhubungan Darat Propinsi DKI Jakarta 1 KONDISI WILAYAH DAFTAR ISI 2 3 KONDISI TRANSPORTASI JALAN
Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Doc. No 1 Revised Date Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Pengembangan Data Perhubungan Darat Propinsi Maluku 1 KONDISI WILAYAH DAFTAR ISI 2 3 KONDISI TRANSPORTASI JALAN KONDISI
Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Doc. No 3 Revised Date Profil Data Perhubungan Darat Tahun 2009, Pulau : 1. Propinsi Maluku Utara 2. Propinsi Maluku 3. Propinsi Irian Jaya
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1.
SETDIJEN PERHUBUNGAN DARAT
Sekilas Kondisi Geografis Nusa Tenggara Barat adalah nama salah satu provinsi di Indonesia Sesuai dengan namanya, provinsi ini meliputi bagian barat Kepulauan Nusa Tenggara. Dua pulau terbesar di provinsi
KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT Disampaikan dalam rangka Rapat Koordinasi Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Tahun 2013
KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT Disampaikan dalam rangka Rapat Koordinasi Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Tahun 2013 Oleh: Ir. Hotma Simanjuntak, Ms.Tr Direktur Keselamatan Transportasi Darat
4 GAMBARAN UMUM. No Jenis Penerimaan
4 GAMBARAN UMUM 4.1 Kinerja Fiskal Daerah Kinerja fiskal yang dibahas dalam penelitian ini adalah tentang penerimaan dan pengeluaran pemerintah daerah, yang digambarkan dalam APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota
Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Doc. No 1 Revised Date Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Pengembangan Data Perhubungan Darat Propinsi Kalimantan Timur 1 KONDISI WILAYAH DAFTAR ISI 2 3 KONDISI TRANSPORTASI JALAN
CEDERA. Website:
CEDERA Definisi Cedera Cedera merupakan kerusakan fisik pada tubuh manusia yang diakibatkan oleh kekuatan yang tidak dapat ditoleransi dan tidak dapat diduga sebelumnya Definisi operasional: Cedera yang
LAPORAN MINGGUAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018
LAPORAN MINGGUAN DIREKTORAERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018 LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN PADI 1. LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN PADI MK 2018 2. LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN
DESKRIPTIF STATISTIK PONDOK PESANTREN DAN MADRASAH DINIYAH
DESKRIPTIF STATISTIK PONDOK PESANTREN DAN MADRASAH DINIYAH Deskriptif Statistik Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah Pendataan Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah Tahun 2007-2008 mencakup 33 propinsi,
DITJEN PERHUBUNGAN DARAT
B A BA B A BA BA Sekilas Kondisi eografis Sulawesi Barat adalah provinsi hasil pemekaran dari provinsi Sulawesi Selatan. Provinsi yang dibentuk pada 5 Oktober 24 ini berdasarkan o. 26 Tahun 24. Ibukotanya
DITJEN PERHUBUNGAN DARAT
A A A A A Sekilas Kondisi eografis A KI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan Kerajaan Sunda yang bernama Sunda Kalapa, berlokasi di muara Sungai Ciliwung. Ibu kota Kerajaan Sunda yang
PEMANTAUAN CAPAIAN PROGRAM & KEGIATAN KEMENKES TA 2015 OLEH: BIRO PERENCANAAN & ANGGARAN JAKARTA, 7 DESEMBER 2015
PEMANTAUAN CAPAIAN PROGRAM & KEGIATAN KEMENKES TA 2015 OLEH: BIRO PERENCANAAN & ANGGARAN JAKARTA, 7 DESEMBER 2015 Penilaian Status Capaian Pelaksanaan Kegiatan/ Program Menurut e-monev DJA CAPAIAN KINERJA
PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan
PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan Subdit Pengelolaan Persampahan Direktorat Pengembangan PLP DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Aplikasi SIM PERSAMPAHAN...(1)
Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Doc. No 3 Revised Date Profil Data Perhubungan Darat Tahun 2009, Pulau : 1. Propinsi Bali 2. Propinsi Nusa Tenggara Barat 3. Propinsi Nusa Tenggara
IPM 2013 Prov. Kep. Riau (Perbandingan Kab-Kota)
IPM 2013 Prov. Kep. Riau (Perbandingan Kab-Kota) DISTRIBUSI PENCAPAIAN IPM PROVINSI TAHUN 2013 Tahun 2013 Tahun 2013 DKI DIY Sulut Kaltim Riau Kepri Kalteng Sumut Sumbar Kaltara Bengkulu Sumsel Jambi Babel
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Data yang berhasil dikumpulkan dan akan digunakan pada penelitian ini merupakan data statistik yang diperoleh dari a. Biro Pusat Statistik (BPS)
Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Doc. No 1 Revised Date Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Pengembangan Data Perhubungan Darat Propinsi Sulawesi Tengah 1 KONDISI WILAYAH DAFTAR ISI 2 3 KONDISI TRANSPORTASI JALAN
INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/05/18/Th. VI, 4 Mei 2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN I-2016 SEBESAR 101,55
Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)
Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *) Oleh : Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, MS, DAA Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian *) Disampaikan
KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 5,37 LU dan 8,48 LS Garis Bujur : 110,57 BT
KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 5,37 LU dan 8,48 LS Garis Bujur : 110,57 BT B. Batas Wilayah Batas Barat : Propinsi Jawa Tengah Batas Timur : Selat Bali / Propinsi Bali Batas Utara : Laut
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional
Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Doc. No 1 Revised Date Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Pengembangan Data Perhubungan Darat Propinsi Jambi 1 KONDISI WILAYAH DAFTAR ISI 2 3 KONDISI TRANSPORTASI JALAN KONDISI
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 45/08/61/Th. XV, 6 Agustus 2012 INDEKS TENDENSI KONSUMEN KALIMANTAN BARAT TRIWULAN II- 2012 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Kalimantan Barat pada II-2012 sebesar 109,62;
RENCANA KEGIATAN TA Pusat Ketersediaan Dan Kerawanan Pangan Bali, Juni 2014
RENCANA KEGIATAN TA.2015 Pusat Ketersediaan Dan Kerawanan Pangan Bali, Juni 2014 1 o. Sub Kegiatan Vol. A Penanganan Rawan Pangan 1 Pengembangan Desa Mandiri Pangan (Demapan) 1) Pembinaan lanjutan Demapan
INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN A. Penjelasan Umum No. 11/02/94/Th. VII, 6 Februari 2017 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan
PEMBIAYAAN KESEHATAN. Website:
PEMBIAYAAN KESEHATAN Pembiayaan Kesehatan Pembiayaan kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan upaya kesehatan/memperbaiki keadaan kesehatan yang
INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2016
No. 25/05/94/Th. VI, 4 Mei 2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi konsumen terkini yang dihasilkan
INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2015 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2015
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/11/18.Th.V, 5 November 2015 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2015 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2015 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN III-2015 SEBESAR
Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Doc. No 1 Revised Date Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Pengembangan Data Perhubungan Darat Propinsi Kalimantan Barat 1 KONDISI WILAYAH DAFTAR ISI 2 3 KONDISI TRANSPORTASI JALAN
TABEL 1 LAJU PERTUMBUHAN PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA (Persentase) Triw I 2011 Triw II Semester I 2011 LAPANGAN USAHA
No. 01/08/53/TH.XIV, 5 AGUSTUS PERTUMBUHAN EKONOMI NTT TRIWULAN II TUMBUH 5,21 PERSEN Pertumbuhan ekonomi NTT yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada triwulan II tahun
Info Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan
Info Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan http://simpadu-pk.bappenas.go.id 137448.622 1419265.7 148849.838 1548271.878 1614198.418 1784.239 1789143.87 18967.83 199946.591 294358.9 2222986.856
PENGANTAR WORKSHOP PEMUTAKHIRAN, VALIDASI DAN EVALUASI DATA SIMLUHKP TAHAP I TAHUN BPPP Banyuwangi, 4 Februari 2015
PENGANTAR WORKSHOP PEMUTAKHIRAN, VALIDASI DAN EVALUASI DATA SIMLUHKP TAHAP I TAHUN 2015 BPPP Banyuwangi, 4 Februari 2015 PUSAT PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK
SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-.03-0/AG/2014 DS 8863-2065-3501-6 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23 Tahun
INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017 A. Penjelasan Umum 1. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) I-2017 No. 27/05/94/Th. VII, 5 Mei 2017 Indeks Tendensi
Propinsi Kelas 1 Kelas 2 Jumlah Sumut Sumbar Jambi Bengkulu Lampung
2.11.3.1. Santri Berdasarkan Kelas Pada Madrasah Diniyah Takmiliyah (Madin) Tingkat Ulya No Kelas 1 Kelas 2 1 Aceh 19 482 324 806 2 Sumut 3 Sumbar 1 7-7 4 Riau 5 Jambi 6 Sumsel 17 83 1.215 1.298 7 Bengkulu
PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015
PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015 Bahan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional 3 4 Juni 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 65 /11 /61 /Th. XVII, 5 November 2014 INDEKS TENDENSI KONSUMEN KALIMANTAN BARAT TRIWULAN III- 2014 A. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan III-2014 Indeks Tendensi Konsumen
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 28/ 05/ 61/ Th,XVI, 6 Mei 2013 INDEKS TENDENSI KONSUMEN KALIMANTAN BARAT TRIWULAN I- 2013 A. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan I-2013 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Kalimantan
NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA
2012, No.659 6 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR PER.07/MEN/IV/2011
INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013
BADAN PUSAT STATISTIK No. 34/05/Th. XVI, 6 Mei 2013 INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013 KONDISI BISNIS DAN EKONOMI KONSUMEN MENINGKAT A. INDEKS TENDENSI BISNIS A. Penjelasan
HASIL Ujian Nasional SMP - Sederajat. Tahun Ajaran 2013/2014
HASIL Ujian Nasional SMP - Sederajat Tahun Ajaran 213/21 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, 13 Juni 21 1 Ringkasan Hasil Akhir UN - SMP Tahun 213/21 Peserta UN 3.773.372 3.771.37 (99,9%) ya
INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2017 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2017
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/05/18/Th. VII, 5 Mei 2017 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2017 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2017 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN I-2017 SEBESAR 101,81
MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Disampaikan pada: SEMINAR NASIONAL FEED THE WORLD JAKARTA, 28 JANUARI 2010 Pendekatan Pengembangan Wilayah PU Pengembanga n Wilayah SDA BM CK Perkim BG AM AL Sampah
INDEK KOMPETENSI SEKOLAH SMA/MA (Daya Serap UN Murni 2014)
F INDEK KOMPETENSI SEKOLAH SMA/MA (Daya Serap UN Murni 2014) Kemampuan Siswa dalam Menyerap Mata Pelajaran, dan dapat sebagai pendekatan melihat kompetensi Pendidik dalam menyampaikan mata pelajaran 1
PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI KPPN
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI DISAMPAIKAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN DALAM SOSIALISASI
KEBIJAKAN PENGAWASAN ITJEN 2013 DAN KEWENANGAN DAERAH DI BIDANG PERHUBUNGAN. Bimtek Audit Sektor Perhubungan
KEBIJAKAN PENGAWASAN ITJEN 2013 DAN KEWENANGAN DAERAH DI BIDANG PERHUBUNGAN Bimtek Audit Sektor Perhubungan KEBIJAKAN PENGAWASAN ITJEN 2013 Tugas Fungsi Itjen Kemenhub (Permenhub No. KM 60 Tahun 2010)
INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015
BADAN PUSAT STATISTIK No. 46/05/Th. XVIII, 5 Mei 2015 INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015 KONDISI BISNIS MENURUN NAMUN KONDISI EKONOMI KONSUMEN SEDIKIT MENINGKAT A. INDEKS
RINCIAN USULAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUN 2010 (PAGU DEFINITIF) DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
RINCIAN USULAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUN 2010 (PAGU DEFINITIF) DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT KD1 KD2 KD3 KD4 KD5 KD6 KD7 KD8 KD9 KD10 (Rp. 1000) BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG BELANJA MODAL
SELAYANG PANDANG SIMLUH KP
SELAYANG PANDANG SIMLUH KP Jakarta, 29 April 2014 PUSAT PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2014 IMPLEMENTASI SISTEM PENYULUHAN
PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA PANGAN TAHUN 2015
PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA PANGAN TAHUN 2015 Workshop Perencanaan Ketahanan Pangan Tingkat Nasional Tahun 2015
STATUS : 15 JULI 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DI LINGKUNGAN DITJEN CIPTA KARYA STATUS : 15 JULI 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 PELAKSANAAN KEGIATAN DITJEN CIPTA KARYA TAHUN