SEKTOR MAINAN ULASAN SEKTOR MAINAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SEKTOR MAINAN ULASAN SEKTOR MAINAN"

Transkripsi

1 SEKTOR MAINAN Sektor mainan menggunakan banyak kemasan mewah. Uji forensik menunjukkan bahwa kemasan yang digunakan banyak merk terkemuka mengandung serat dari hutan hujan Indonesia. Investigasi Greenpeace Internasional juga memperoleh kaitan antara merk mainan terkemuka ini dengan APP, perusahaan pulp dan kertas terbesar dan sangat terkenal yang beroperasi di Indonesia. Uji forensik menunjukkan penggunaan reguler serat kayu hutan alam tropis (MTH) dalam kemasan merk mainan terkemuka yang diproduksi di Cina atau Indonesia. Bukti lacak balak (chain-of-custody) di Cina dan Indonesia menunjukkan bahwa APP adalah pemasok penting bagi bahan pengemasan merk-merk mainan ternama. Hutan hutan Indonesia sedang dibabat habis untuk memproduksi pulp APP, yang dipasok ke sektor pengemasan di Indonesia dan Cina. ULASAN SEKTOR MAINAN Anak perusahaan grup konglomerat Sinar Mas, Asia Pulp & Paper (APP) 1 secara umum adalah perusahaan kertas tak bernama (anonymous), walaupun mereka mengaku sebagai salah satu dari tiga produser pulp dan kertas teratas dunia. Produksi pulp utama APP berada di Indonesia. 2 Seperlima dari kayu hutan alam tropis campuran (mixed tropical hardwood, MTH) dari hasil penebangan habis hutan dan hutan gambut Indonesia dilebur dalam kilangkilang APP. 3 Hilangnya hutan ini mendorong banyak spesies yang terancam punah lebih cepat menuju kepunahan serta penyebab perubahan iklim. Dalam tahun 2008, Staples perusahaan produk alat kantor terbesar dunia 4 menyatakan bila mereka tetap menjadi pelanggan APP akan sangat membahayakan merk kami. 5 Menurut data terakhir, Cina telah melampaui AS sebagai produsen kertas dan papan dunia menurut volume. 6 Produksi kemasan merupakan 60% dari jumlah ini. 7 Sementara sektor ini juga menggunakan sejumlah besar pulp daur ulang, mereka tetap membuat sangat banyak serat kayu baru. 8 Basis produksi utama APP untuk kertas dan pengemasan adalah Cina, dimana mereka mencirikan diri sebagai Pemasok Produk Kertas Berkualitas Tinggi. 9 Cina adalah pasar kedua terbesar setelah Amerika Serikat untuk kemasan mewah. 10 APP menggunakan serat kayu baru untuk materi kemasan berkualitas tinggi. Sektor-sektor kunci untuk kemasan antara lain adalah makanan, minuman, farmasi, produk rumahtangga, dan barang pribadi serta peralatan listrik. 11 APP merupakan risiko bagi merkmerk dalam sektor ini, dengan mengaitkan mereka melalui rantai pasokan kertas dan kemasan dengan penghancuran hutan hujan Indonesia. Sektor mainan adalah contoh yang paling nyata dari merk-merk konsumen yang menggunakan banyak kemasan mewah. Angka-angka APP yang tersedia di ranah publik tidak memungkinkan untuk menghitung seberapa penting sektor mainan untuk kelompok bisnis ini. Walau demikian, lebih dari separuh materi kemasan APP diproduksi di Cina, terutama oleh dua kilang APP di Propinsi Ningbo, Zhejiang. Propinsi ini juga merupakan lokasi banyak percetakan yang menyediakan jasa untuk kemasan sektor mainan. Tidak seperti perusahaan-perusahaan progresif seperti halnya Unilever atau Nestlé, pemain utama dalam sektor mainan tampaknya awam akan risiko kaitan merk mereka dengan deforestasi.

2 BUKTI FORENSIK YANG MENGAITKAN SEKTOR MAINAN DENGAN PENGRUSAKAN HUTAN HUJAN DI INDONESIA Indonesia adalah satu-satunya produsen skala besar pulp MTH (kayu hutan alam tropis campuran) dan akasia. 12 Di Indonesia sendiri terdapat hanya dua produsen skala besar pulp MTH, yaitu APP dan APRIL. 13 APRIL tidak memproduksi materi kemasan di Indonesia, 14 yang artinya APP adalah produsen utama materi kemasan dengan kandungan MTH. Di Cina, hanya terdapat tiga jalur nyata bagaimana MTH bisa muncul dalam produk kemasan: pertama, melalui impor papan kemasan dari Indonesia, dimana APP merupakan produsen utama; kedua, melalui impor pulp MTH dari APP atau APRIL yang kemudian diproduksi menjadi materi kemasan di Cina; dan ketiga, melalui impor kayu serpih dari pembukaan hutan hujan di Indonesia yang kemudian dilebur dan dijadikan materi kemasan di Cina. APP adalah produsen terbesar kertas dan kemasan di Cina. 15 Dua pertiga produksi pulp APP di Cina pada tahun 2009 bergantung pada kayu impor, 16 termasuk dari Indonesia. Selanjutnya, APP Cina mengimpor hampir sepertiga kebutuhan pulp mereka, 17 termasuk dari Indonesia. Bila diketahui bahwa materi APP Cina mengandung MTH, secara logis dapat dikatakan bahwa ini diimpor dari APP Indonesia. 18 Tidak seperti perusahaan-perusahaan pulp lainnya, APP tidak mengiklankan produksi pulp mereka untuk dijual ke pasar bebas atau di website mereka. 19 APP mengadakan kayu hutan alam tropis campuran (MTH) untuk memproduksi pulp baru (bukan daur ulang) berkualitas tinggi untuk dibuat kertas fotokopi, kertas tisu, kemasan dan materi cetakan mewah (glossy). 20 Faktanya, diperkirakan 20% dari serat yang masuk ke kilang-kilang pulp perusahaan ini berasal dari pembukaan hutan alam. 21 Sisanya berasal dari perkebunan sebagian besar akasia. Investigasi Greenpeace bertujuan untuk mengidentifikasi konsumen korporat dalam sektor mainan yang menggunakan produk kemasan buatan Cina atau Indonesia dan kaitannya dengan pengrusakan hutan hutan serta kaitannya dengan APP. Langkah-langkah kunci dalam investigasi Greenpeace adalah sebagai berikut: 1) Greenpeace mengidentifikasi serangkaian merk mainan utama di sejumlah negara di dunia. 2) Greenpeace mengirim contoh materi kemasan ke IPS, otoritas global untuk pengujian produk kertas, yang secara luas digunakan oleh sektor kertas. 22 3) Seorang ahli IPS menyiapkan dan menguji contoh-contoh kemasan dengan mikroskop forensik untuk mengidentifikasi spesies kayu yang digunakan. Dalam sebagian besar kasus, kandungan serat kayu baru dari lapisan mewah dari papan kemasan yang diuji untuk menentukan besar kandungan MTH kayu hutan alam tropis campuran atau serat akasia dalam kemasan. 23 Adanya MTH atau akasia secara kuat mengindikasikan bahwa serat pulp tersebut berasal dari Indonesia. 24 IPS telah mengkonfirmasi ditemukannya MTH dan akasia dalam rangkaian contoh yang diuji. 25 Bukti forensik ini mengaitkan pemain-pemain utama dalam sektor mainan dengan pengrusakan hutan hujan Indonesia. Setelah ditemukannya kaitan antara kemasan yang digunakan oleh beberapa merk mainan terkemuka dengan pengrusakan hutan hujan Indonesia, investigasi Greenpeace berusaha untuk mengkonfirmasi kaitan dagang dengan APP. INVESTIGASI GREENPEACE MENGAITKAN SEKTOR MAINAN DENGAN APP Banyak merk terkemuka dalam sektor mainan diproduksi di Cina dan Indonesia dan dijual dengan banyak kemasan mewah.

3 Tidak ada di antara produsen mainan besar seperti Mattel, Disney, Hasbro dan LEGO memiliki kebijakan perusahaan yang memastikan mereka dan pemasok pihak ketiga atau pemegang lisensi tidak berkontribusi pada pengrusakan hutan hutan dunia yang tersisa. 26 Greenpeace melakukan investigasi untuk menentukan adanya kaitan dagang di Indonesia dan Cina antara APP dan pemain utama dalam sektor mainan. Langkah-langkah kunci dalam investigasi adalah: 1) Greenpeace menentukan beberapa produk mainan dari merk-merk ternama dan teremuka dari sejumlah negara di dunia. 2) Greenpeace mengidentifikasi dan menginvestigasi percetakan dan pabrik kemasan dari kemasan terkait, bila memungkinkan. 3) Greenpeace mengidentifikasi industri penggunan produk APP melalui data perdagangan, materi publikasi dan sumber-sumber rahasia. Hasil investigasi menunjukkan bahwa kemasan untuk produk bermerk Mattel, Disney, LEGO dan Hasbro menggunakan kertas APP. Investigasi ini hanya puncak gunung es dalam hal menguak skala potensi kaitan perdagangan di Indonesia dan Cina antara sektor mainan dan APP, serta dampaknya terhadap hutan hujan Indonesia. Sebagian besar produk konsumen dijual dengan kemasan. Tanpa adanya kebijakan pengadaan korporat yang kuat, perusahaan atau merk apa saja yang mengadakan produk kertasnya dari Cina dan Indonesia berisiko dikaitkan dengan APP dan turut mendorong pengrusakan hutan hujan Indonesia. MATTEL Hasil uji forensik menunjukkan bahwa sebagian besar kemasan untuk boneka busana Mattel Barbie seringkali mengandung kayu hutan hujan Indonesia. Mattel menggunakan kemasan yang dibuat dengan kertas yang diproduksi APP, kelompok bisnis yang menurut investigasi Greenpeace terus menerus terbukti menghancurkan hutan hujan habitat dari satwa yang sangat terancam punah dan juga terlibat dengan pengrusakan lahan gambut berskala besar. Mattel adalah perancang, produsen dan penjual produk mainan terbesar di seluruh dunia. Merk Mattel Girls & Boys merupakan hampir 60% dari total penjualan Mattel tahun Bukti yang diperoleh Greenpeace menunjukkan bahwa Mattel menggunakan kayu hutan hujan Indonesia dalam kemasan Barbie. Investigasi Greenpeace menunjukkan bahwa APP memasok Mattel. MATTEL ADALAH NOMER SATU DALAM MAINAN Mattel adalah produsen terbesar di sektor mainan dunia. 27 Perusahaan ini terdaftar di Bursa Efek New York (New York Stock Exchange) dan berkantor pusat di El Segundo, California, AS. Pada tahun 2010, realisasi penjualan bersih perusahaan ini mencapai US$ 5,9 milyar ( 4,4 milyar). 28 Walaupun produk Mattel dijual di lebih dari 150 negara di dunia, 29 hampir 80% penjualannya di AS dan Eropa. 30 Merk Mattel Girls & Boys merupakan hampir 60% dari total penjualan di tahun Merk ini termasuk boneka busana dan aksesoris Barbie, Disney Classics, permainan dan teka-teki (puzzle), dan produk-produk Monster High, Hot Wheels, Matchbox, Toy Story dan Batman. 32 Barbie adalah lambang budaya, dan telah mendominasi pasar boneka busana selama setengah abad.

4 Kebijakan kertas Produksi sendiri Sampai saat ini merk-merk Mattel telah melaksanakan proyek pilot yang menyertakan atribut keberlanjutan (sustainability). [ ] Misalnya, jajaran boneka Barbie Thumbelina kami menggunakan 100 persen karton daur ulang [ditambahkan penekanan] pada kemasan dan memberikan petunjuk bagaimana mendaur ulang. 33 Laporan tahunan perusahaan, laporan filantropi dan kewarga-duniaan telah dicetak pada kertas bersertifikasi FSC, dan untuk materi cetakan lain, kami biasanya bekerja dengan pemasok kertas dan percetakan yang dapat merekomendasikan stok kertas bersertifikasi FSC terbaru. 34 Perusahaan ini bekerja dengan pihak ketiga seperti Amazon.com untuk menghindari tambahan kemasan yang tak perlu untuk pengiriman produknya ke konsumen. 35 Inisiatif-inisiatif lemah dan terbatas dari produsen boneka terbesar dunia ini tidak memastikan bahwa Mattel tidak berdagang dengan perusahaan yang terlibat deforestasi. Produk yang diproduksi oleh pihak ketiga atau pemegang lisensi [Prinsip-Prinsip Manufaktur Global] Mattel berlaku untuk semua pihak yang memproduksi, merakit, berlisensi atau mendistribusikan produk atau kemasan yang padanya terdapat merk Mattel. [ ] Perlindungan Lingkungan: Fasilitas pabrik harus memberlakukan program lingkungan untuk meminimisasi dampaknya terhadap lingkungan. 36 Mattel mensyaratkan sertifikasi independennya tersendiri untuk semua materi, termasuk produk kertas untuk kemasan, untuk membuktikan bahwa mereka memenuhi standar dalam hal tidak menggunakan atau pembatasan serangkaian bahan kimia berbahaya. Hal ini berlaku tidak hanya untuk produksi sendiri, tapi juga untuk pihak ketiga dan pemegang lisensi. Walau demikian, Mattel tidak mensyaratkan para pihak ketiga atau pemegang lisensi untuk menghindari berdagang dengan perusahaan yang terlibat dengan deforestasi. BUKTI FORENSIK MENGAITKAN MATTEL DENGAN PENGRUSAKAN HUTAN HUJAN INDONESIA Pabrik Mattel di Indonesia dikhususkan untuk pembuatan boneka, sebagian besarnya memproduksi berbagai jenis boneka Barbie dan karakter khas boneka lainnya. 37 Selanjutnya, Mattel mendapat lisensi dari Disney untuk memproduksi serangkaian boneka dari film-film Disney. 38 Cina adalah pusat manufaktur terbesar untuk produk bermerk Mattel. 39 Ini termasuk produk Barbie, serta serangkaian luas produk mainan lainnya dari permainan kartu sampai sepeda otoped. 40 Hasil uji forensik ahli menunjukkan bahwa MTH secara reguler ditemukan dalam serangkaian luas produk kemasan dan kertas Mattel. 41 Hal ini membuktikan bahwa Mattel berperan dalam pengrusakan hutan hujan Indonesia. Pengumpulan bukti oleh Greenpeace akan produk kemasan dan kertas Mattel yang diproduksi di Indonesia terbukti mengandung MTH: 42

5 Pilihan bukti Greenpeace akan produk kemasan atau kertas yang diproduksi di Cina terbukti mengandung MTH: 43 INVESTIGASI GREENPEACE MENUNJUKKAN KAITAN MATTEL DENGAN APP Investigasi Greenpeace menguak hubungan dagang antara APP dan Mattel di Indonesia dan Cina. Sertifikasi mengindikasikan bahwa APP adalah pemasok Mattel Greenpeace telah mendapatkan sertifikasi yang mengindikasikan bahwa APP memasok materi kemasan untuk produk-produk Mattel. Mattel mensyaratkan uji dan sertifikasi materi, termasuk produk kertas untuk kemasan, untuk menunjukkan bahwa mereka memenuhi standar dalam hal tidak menggunakan atau pembatasan serangkaian bahan kimia berbahaya. Kilang utama APP untuk papan kemasan di Indonesia PT Indah Kiat Pulp & Paper Serang (IKPP), berlokasi di Pulau Jawa telah menerima sertifikasi ini untuk beberapa merk papan kertas (paperboard) 44 yang mereka produksi dan perdagangkan dalam negri Indonesia dan diekspor ke Cina. Kilang ini dipasok oleh kilang pulp APP di Sumatra; 45 yang menggunakan MTH dari hutan hujan Indonesia. 46 Dalam negri Cina, kilang APP di Ningbo telah menerima sertifikasi Mattel untuk produksi kertas untuk permainan kartu. 47 APP memproduksi kemasan Barbie yang berasal dari hutan hujan Investigasi Greenpeace mengungkapkan kaitan dagang antara APP dan pabrik Barbie Mattel di Indonesia. Bukti-bukti selanjutnya menunjukkan kaitan dagang melalui pabrik-pabrik lain. Barbie Made in Indonesia 48 Pabrik Mattel di Indonesia memproduksi serangkaian boneka busana. Termasuk bonekaboneka dengan merk Mattel sendiri, yaitu Barbie, serta merk populer Monster High dan boneka-boneka edisi khusus biasanya berkaitan dengan karakter film atau TV. Pabrik di

6 Indonesia juga membuat boneka-boneka bermerk Disney di bawah lisensi; termasuk rangkaian boneka Princess dan rangkaian High School Musical. Greenpeace mengidentifikasi dua percetakan Indonesia yang memproduksi kemasan untuk boneka-boneka Mattel buatan Indonesia ( Made in Indonesia ) yang dijual di Jerman, Australia, Britania Raya, Amerika Serikat dan tempat lain, yaitu: Sansico dan PT Bukit Muria Jaya (PT BMJ). 49 Investigasi lebih lanjut mengungkapkan kaitan dagang antara perusahaan-perusahaan ini dengan APP. 50 Sansico 51 memiliki pabrik di Indonesia, dan mengklaim dapat memproduksi lebih dari 1 juta unit kemasan per minggunya. Mattel adalah salah satu pelanggan utamanya, dan dilaporkan telah memasok kemasan tercetak kepada kepada perusahaan ini selama dua dekade. 52 Sebagian besar produksinya lewat percetakan Sansico, PT Printec II, yang bersebelahan dengan pabrik utama Mattel Indonesia. Menurut informasi rahasia, pabrik Sansico ini adalah pelanggan APP Indonesia. Percetakan ini memproduksi berbagai produk kemasan untuk Mattel, termasuk yang dilisensi oleh Disney. Pabrik Sansico, PT Grafitec, juga memasok kemasan untuk Mattel Indonesia. 53 PT BMJ adalah bagian dari Grup Djarum dan merupakan produsen kemasan lintas sektor terkemuka di Indonesia. 54 Menurut informasi rahasia, BMJ adalah pelanggan APP Indonesia. Uji forensik kemasan Mattel yang berasal dari percetakan ini terbukti secara reguler menggunakan MTH. Barbie Made in Indonesia hanya puncak gunung es 55 Investigasi Greenpeace mengenai kemasan boneka busana hanya merupakan puncak gunung es dalam pengungkapan potensi dampak Mattel terhadap hutan hujan Indonesia. Menurut Laporan GRI 2007 Mattel: Mayoritas produk kami, termasuk produksi yang dioutsource diproduksi di Cina. 56 Di Cina sendiri, Mattel membuat produk dari mulai boneka busana, permainan, teka-teki dan permainan kartu sampai aksesoris Barbie dan merk mainan lainnya. 57 Sebagian besar produk dijual dengan kemasan atau mengandung semacam materi kertas lainnya. Hasil uji forensik kemasan boneka busana Barbie Made in China mengungkapkan sejumlah produk yang mengandung MTH. 58 Menurut website perusahaan, 59 perusahaan APP Ningbo Asia Converting mengklaim untuk membuat produk kemasan sepeda otoped bermerk Barbie. Perusahaan satu kelompoknya (sister company) Ningbo Asia Pulp & Paper, memperoleh sertifikat Mattel untuk papan kertas permainan kartu 60 dan mengimpor pulp dari Indonesia. 61 Permainan kartu UNO dan kemasan bergambar karakter Disney Winnie the Pooh telah positif terbukti mengandung MTH. 62 APP adalah produsen produk kertas terbesar di Cina, dan sekitar sepertiga dari produksi kertas dan papan kertasnya adalah untuk kemasan. 63 Tanpa adanya kebijakan kuat dan pengamanan spesifik, produk kertas dari Cina atau Indonesia berisiko tinggi untuk dikaitkan dengan APP, dan merupakan pendorong pengrusakan hutan hujan Indonesia. DISNEY Hasil uji forensik menunjukkan bahwa serangkaian luas produk kertas dan kemasan yang bermerk Disney secara reguler mengandung bahan kayu dari hutan hujan Indonesia. Di Indonesia, Mattel memproduksi serangkaian luas boneka busana bermerk Disney. Mattel dipasok oleh APP, sebuah kelompok dimana dari investigasi Greenpeace terbukti terus menerus terbukti menghancurkan hutan hujan habitat dari satwa yang sangat terancam punah dan juga terlibat dengan pengrusakan lahan gambut berskala besar.

7 Kesepakatan lisensi Disney berlaku untuk semua perusahaan yang memproduksi produk yang menggunakan merk Disney. Walau demikian, kesepakatan ini tidak mensyaratkan tidak digunakannya kayu yang berasal dari hutan hujan. Mattel memproduksi serangkaian luas boneka busana Princess bermerk Disney, termasuk Snow White, Cinderella, Rapunzel dan boneka Sleeping Beauty, pada pabrik yang sama yang membuat Barbie. Bukti-bukti Greenpeace menunjukkan bahwa Mattel Indonesia menggunakan kayu yang berasal dari hutan hujan Indonesia untuk kemasan produk bermerk Disney. Investigasi Greenpeace menunjukkan bahwa APP memasok papan kemasan untuk produk Disney yang diproduksi oleh Mattel. DISNEY ADALAH MERK TERLISENSI NOMER SATU Disney adalah pemberi lisensi [produk] terbesar dunia dengan hasil penjualan eceran global sebesar $27 milyar pada tahun Disney adalah perusahaan publik, terdaftar pada Bursa Efek New York, dengan kantor pusatnya di Burbank, California, USA. 65 Perusahaan yang dibentuk tahun 1923 sebagai studio kartun, saat ini telah berkembang menjadi bisnis hiburan multinasional. 66 Total penjualan Disney tahun 2010 mencapai US$ 38,1 milyar ( 28,2 milyar). 67 Sementara divisi produk konsumennya hanya merupakan 7% dari penjualan, 68 perusahaan saat ini bekerja sama dengan para pengecer utamanya untuk bergeser dari model bisnis lisensi menjadi perusahaan produk konsumen : 69 yang bercita-cita untuk mengembangkan pemasaran produknya. Produk bermerk Disney terinspirasi film-film animasi Disney yang sangat dicintai, termasuk film pertama Snow White and the Seven Dwarfs sampai film-film terbaru seperti The Princess and the Frog serta Toy Story dan Cars dari Disney Pixar 70 Disney Princess telah menjadi merk gaya hidup yang kuat dan menyumbang $4 milyar dari penjualan eceran global, menyentuh tiap aspek kehidupan anak-anak perempuan di seluruh dunia. 71 Kebijakan kertas Konservasi alam adalah prioritas utama Disney. 72 Disney telah menyurati Greenpeace mengakui perannya dalam mengurangi deforestasi, 73 dan telah memberlakukan kebijakan pembelian yang berlaku pada sebagian dari pembuatan produksi langsungnya. Produksi sendiri Disney bertujuan untuk mendapatkan 100% dari kertas yang dipasok untuk produk dan kemasan oleh bisnis non-lisensinya dari sumber berkelanjutan. Kertas yang dipasok akan memuat kandungan daur ulang, dipasok dari hutan bersertifikat, atau yang sumber asalnya diketahui. 74 Kebijakan lemah ini tidak memastikan bahwa Disney tidak berdagang dengan dengan perusahaan-perusahaan yang terlibat deforestasi. Dengan mengetahui sumber asalnya artinya bahwa pembeli telah diberitahu di mana kayu tumbuh dan telah dipastikan bahwa asalnya bukan dari tempat yang tidak diinginkan (misalnya ditebang secara ilegal). 75 Produk yang diproduksi oleh pihak ketiga atau pemegang lisensi Sebagian besar produk bermerk Disney diproduksi dan dijual di bawah lisensi yang diberikan oleh Disney kepada pihak ketiga. 76 Secara teori, kode perilaku (code of conduct) Disney berlaku untuk semua produsen produkproduk Disney, termasuk barang-barang yang diproduksi pihak ketiga dan pemegang lisensi. 77 Perusahaan-perusahaan yang membuat produk bermerk Disney harus menandatangani kontrak yang menyatakan bahwa mereka tidak sedang dan tidak akan

8 mempekerjakan buruh di bawah umur, 78 misalnya. Namun di bawah judul Perlindungan Lingkungan, kode ini hanya mensyaratkan produsen untuk mematuhi semua peraturan dan perundang-undangan lingkungan yang berlaku. 79 Selanjutnya, kebijakan kertas Disney 80 hanya berlaku untuk sejumlah produk terbatas yang diproduksi sendiri. Persyaratan ini tidak diberlakukan pada lebih dari pemegang lisensinya 81 untuk menghindarkan mereka dari berdagang dengan perusahaan-perusahaan yang terlibat deforestasi. BUKTI FORENSIK MENGAITKAN DISNEY DENGAN PENGHANCURAN HUTAN HUJAN INDONESIA Hasil uji forensik ahli menunjukkan bahwa MTH secara reguler ditemukan dalam serangkaian luas produk kemasan dan kertas bermerk Disney. 82 Hal ini membuktikan bahwa Disney berperan dalam pengrusakan hutan hujan Indonesia. Pengumpulan bukti oleh Greenpeace akan produk kemasan dan kertas bermerk Disney terbukti mengandung MTH: 83 INVESTIGASI GREENPEACE MENUNJUKKAN KAITAN DISNEY DENGAN APP Merk Disney Princess Made in Indonesia 84 Greenpeace telah mengidentifikasi bahwa Mattel memproduksi boneka-boneka busana bermerk Disney Princess dan High School Musical di Indonesia. Boneka-boneka khas ini, termasuk Snow White, Cinderella, Rapunzel dan Sleeping Beauty, diproduksi pada pabrik Mattel Indonesia yang sama yang memproduksi Barbie. Uji forensik pada serangkaian luas materi kemasan untuk boneka-boneka ini menunjukkan bahwa secara reguler ditemukan sejumlah besar MTH. 85 Investigasi Greenpeace menunjukkan bahwa Mattel Indonesia menggunakan materi kemasan buatan APP. Mattel Indonesia memproduksi boneka busana bermerk Disney. Sebagian dari kemasan untuk produk ini memakai label sebagai produksi Sansico, yang menerima pasokan bahan baku dari APP. Lihat Investigasi Greenpeace Mengaitkan Mattel dengan APP. Puncak gunung es 86 Disney duduk sebagai pemberi lisensi terbesar dunia dengan penjualan eceran global mencapai $27 milyar pada tahun Lebih dari perusahaan lisensi memproduksi barang-barang bermerk Disney dengan lisensi di seluruh dunia. 88 Sebagian besar produk Disney dijual dengan kemasan atau merupakan produk kertas (alat tulis, teka-teki, buku gambar, dsb). Kemasan untuk produk bermerk Disney yang diproduksi oleh Mattel Indonesia jelas hanya merupakan puncak gunung es dalam hal kaitan perusahaan ini dengan APP dan

9 pengrusakan hutan hujan Indonesia. Ningbo Asia Pulp & Paper memperoleh sertifikat Mattel untuk papan kertas permainan kartu. 89 Hasil uji forensik kartu dan kemasan untuk edisi Disney dari permainan kartu UNO dari Mattel buatan Cina telah terbukti mengandung MTH. 90 Di Indonesia, investigasi awal Greenpeace mengidentifikasi serangkaian barang bermerk Disney yang dipasarkan secara luas oleh sejumlah pemegang lisensi untuk penjualan eceran internasional seperti Carrefour. Hasil uji forensik dari serangkaian kemasan untuk produkproduk ini menunjukkan pemakaian MTH. 91 Tanpa adanya pengaman khusus, produk-produk kertas terutama dari Cina dan Indonesia berisiko tinggi dikaitkan dengan APP dan menjadi pendorong hancurnya hutan hujan Indonesia. HASBRO DAN LEGO Selain mengidentifikasi produk-produk bermerk Mattel dan Disney dan kaitannya dengan pengrusakan hutan hujan Indonesia, investigasi Greenpeace juga mengidentifikasi sejumlah produsen mainan besar, termasuk Hasbro dan LEGO, yang memproduksi produknya di Cina yang telah terbukti menggunakan MTH dalam produk-produk kertasnya. Greenpeace telah berhasil mengaitkan APP dengan Hasbro dan LEGO. Hasbro adalah produsen mainan global kedua terbesar di dunia. Banyak produk-produk mainan Made in China tidak mencantumkan pembuat kemasannya. Salah satu edisi special buku kegiatan Star Wars dari LEGO dicetak oleh Hung Hing, salah satu dari tiga pengimpor terbesar kertas APP Indonesia di Cina. Sampulnya terbukti mengandung MTH. HASBRO DAN LEGO ADALAH PEMAIN BESAR HASBRO ADALAH KEDUA DI BIDANG MAINAN Hasbro adalah produsen kedua terbesar dunia di sektor mainan. Saham perusahaan ini diperdagangkan di NASDAQ Global Select Market. Hasbro berkantor pusat di Pawtucket, Rhode Island, AS. Pada tahun 2010, Hasbro merealisasi penjualan bersih sebesar US$ 4,0 milyar ( 3,0 milyar). 92 Sekitar 50% dari penjualan 2010 adalah di AS. 93 Dua pertiga penjualan 94 adalah untuk mainan anak laki-laki termasuk karakter dan merk seperti GI Joe, Incredible Hulk, Indiana Jones, Spider-Man, SpongeBob, Sesame Street, the Simpsons, Star Wars dan yang diproduksi di bawah lisensi Disney (Mickey Mouse, High School Musical, Little Einsteins, Toy Story 3) serta permainan dan teka-teki seperti Monopoly, Scrabble dan Trivial Pursuit. 95 Kebijakan kertas Produksi sendiri Hasbro telah menentukan tujuan bahwa pada 2011 setidaknya 75% dari kemasan kertasnya akan berasal dari materi daur ulang atau sumber-sumber yang mempraktekkan pengelolaan hutan berkelanjutan. 96 Pada tahun 2015 mereka bertujuan untuk meningkatkannya menjadi 90% untuk semua kemasan papan kertas dan isi dari semua permainan dalam kotak. 97 Produk-produk di bawah lisensi Hasbro mengakui tanggung jawabnya untuk produk-produk yang dibuat di bawah lisensi, dan mereka bekerja dengan para pemegang lisensi mainan dan permainan inti untuk membantu mereka memberlakukan standar yang serupa. 98 Kebijakan saat ini tidak mencegah merk Hasbro untuk dikaitkan dengan perusahaan yang berdagang dengan perusahaan lain yang terlibat dengan deforestasi.

10 LEGO ADA DI POSISI KEEMPAT DI BIDANG MAINAN LEGO adalah produsen mainan terbesar keempat di dunia. 99 LEGO adalah perusahaan pribadi milik keluarga, berkantor pusat di Billund, Denmark. 100 Produk-produk perusahaan ini dijual di lebih dari 130 negara. 101 Pada tahun 2010, pendapatan perusahaan ini dari penjualan produknya adalah DKK 16,0 milyar ( 2,1 milyar). 102 Selain produk utama LEGO, mereka juga memproduksi produk di bawah lisensi yang termasuk produk-produk bermerk dari film atau film kartun seperti Star Wars, Harry Potter, Toy Story, SpongeBob dan Indiana Jones. 103 Kebijakan kertas Pada bulan Mei 2011, LEGO memberitahu Greenpeace bahwa mereka berniat menginvestigasi keprihatinan Greenpeace mengenai APP dengan para pemasok mereka secepatnya. Perusahaan ini akan berusaha untuk memastikan semua kemasan dan materi cetak untuk semua produk bermerk LEGO dipasok dari sumber-sumber berkelanjutan dan sebisa mungkin menggunakan kandungan daur ulang. 104 Bilamana materi kemasan LEGO mensyaratkan penggunaan serat baru dibanding kandungan daur ulang, LEGO hanya meminta pemasoknya untuk mendeklarasikan bahwa mereka dapat setidaknya mendokumentasikan bahwa kemasan yang dipasok kepada LEGO Group tidak mengandung serat kayu yang dapat dilacak kembali ke deforestasi ilegal; kayu dari spesies kayu terancam; atau praktek bisnis korup atau ilegal lainnya. 105 Walau LEGO telah mengakui pentingnya membeli dari sumber-sumber bersertifikasi FSC, 106 sistem yang berlaku sekarang tidak cukup kuat untuk memastikan bahwa serat yang digunakan untuk kemasan produk mereka berasal dari sumber-sumber bersertifikasi FSC. Produk-produk yang diproduksi pihak ketiga LEGO memiliki kode perilaku yang memberi syarat minimum untuk memastikan pelanggan dan subkontraktor untuk memproduksi komponen dan memberikan jasa kepada LEGO Group dengan cara yang etis. 107 Misalnya: Pekerja di bawah umur tidak boleh dilibatkan atau dimanfaatkan. [ ] Pekerja paksa tidak boleh dilibatkan atau dimanfaatkan. 108 Namun di bawah Perlindungan Lingkungan kode perilaku ini hanya mensyaratkan produsen untuk mematuhi hukum dan perundang-undangan yang terkait dengan perlindungan lingkungan. 109 LEGO tidak mensyaratkan pihak ketiga untuk menghindari perdagangan dengan perusahaan-perusahaan yang terlibat dengan deforestasi. HASIL UJI FORENSIK MENGAITKAN HASBRO DAN LEGO DENGAN PENGHANCURAN HUTAN HUJAN INDONESIA HASBRO Hasil uji forensik membuktikan bahwa MTH secara reguler ditemukan dalam serangkaian kemasan dan produk kertas dalam produk bermerk Hasbro. 110 Bukti ini menguak peran Hasbro dalam penghancuran hutan hujan Indonesia Produk kemasan dan produk kertas yang mengandung MTH antara lain: 111

11 LEGO Hasil uji forensik dari lapisan luar dari sampul produk-produk LEGO menunjukkan penggunaan serat MTH. 112 Bukti ini menguak peran LEGO dalam penghancuran hutan hujan Indonesia. Produk yang mengandung MTH: 113 INVESTIGASI GREENPEACE MENGAITKAN HASBRO DAN LEGO KE APP HASBRO Hasbro memiliki kaitan rantai pasokan dengan APP. Sertifikasi membuktikan bahwa APP adalah pemasok Hasbro Seperti Mattel, Hasbro mensyaratkan sertifikasi untuk semua materi, termasuk produk kertas untuk membuktikan bahwa mereka memenuhi standar dalam hal tidak menggunakan atau pembatasan serangkaian bahan kimia berbahaya. 114 Kilang APP utama untuk papan kertas kemasan di Indonesia PT Indah Kiat Pulp & Paper Serang (IKPP), berlokasi di Jawa telah menerima sertifikasi untuk beberapa merk permainan papan 115 yang mereka produksi dan perdagangkan di Indonesia dan ke Cina. Kilang ini dipasok oleh kilang pulp APP di Sumatra; 116 yang menggunakan MTH dari hutan hujan Indonesia. Di Cina, kilang APP Ningbo telah menerima sertifikasi Hasbro untuk produksi papan kertas. 117 Rantai pasokan Hasbro 118 Hasbro telah men-outsource banyak produksinya ke pabrik-pabrik di Cina termasuk permainan papan seperti Monopoly, Trivial Pursuit, The Game of Life, Twister dan Scrabble dan mainan termasuk Transformers dan My Little Pony. Hasil uji forensik awal dari serangkaian kemasan produk bermerk Hasbro yang dibuat di Cina menunjukkan pemakaian MTH. 119 Label pada permainan papan bermerk Hasbro yang dibeli di Cina mengidentifikasi QP Printing dan Top Mix Industries sebagai produsennya. QP Printing juga mengekspor permainan papan bermerk Hasbro termasuk Monopoly dan Scrabble. 120 Website The Top Mix Industries mempromosikan perusahaan ini sebagai produsen yang ditunjuk untuk membuat permainan terkenal Monopoly. 121 Produsen lainnya telah diidentifikasi pula. Investigasi awal Greenpeace telah mendapatkan bukti terdokumentasi akan kaitan dagang antara produsen produk bermerk Hasbro dan APP di Cina dan Indonesia. Tanpa adanya pengaman khusus, produk-produk kertas terutama dari Cina dan Indonesia berisiko tinggi dikaitkan dengan APP dan pendorong hancurnya hutan hujan Indonesia. LEGO 122 LEGO memiliki kaitan rantai pasokan dengan APP. LEGO mempunyai kesepakatan lisensi eksklusif dari Lucasfilm Ltd. yang memberikan hak perusahaan ini untuk memproduksi dan memasarkan serangkaian mainan LEGO yang

12 berdasarkan tema dari film Star Wars trilogi yang pertama dan tiga film berikutnya. 123 Beberapa edisi spesial produk Star Wars diterbitkan oleh Dorling Kindersley (bagian dari Penguin Group) dan dicetak di Cina oleh percetakan-percetakan yang berkaitan dengan APP. Salah satu percetakan produk ini (Leo Paper) 124 dua kali memenangkan Sinar Mas Print Awards pada tahun 2009 sebuah kompetisi yang terbuka hanya untuk para konsumen APP; percetakan lain (Hung Hing Printing) 125 dimiliki oleh grup perusahaan yang sama dengan Sun Hing Paper. 126 Menurut data perdagangan rahasia 2010, Sun Hing Paper adalah termasuk tiga importir terbesar Cina akan kertas APP Indonesia. Hasil uji forensik dari satu produk edisi spesial Star Wars diproduksi oleh Hung Hing terbukti mengandung MTH. Hanya puncak gunung es? Kiatan-kaitan dengan APP dan bukti bahwa serat hutan hujan dalam rantai pasokan LEGO dan Hasbro sangat mungkin hanya merupakan puncak gunung es bagi perusahaan ini dan produsen mainan lainnya. Makin banyak produsen di sektor mainan yang memusatkan produksi mereka di Cina. Misalnya, kemasan untuk produk-produk LEGO baru-baru ini semakin banyak yang diproduksi di Cina; dahulu, hampir semua diproduksi di Denmark atau negara Eropa lainnya. Tanpa adanya pengaman khusus, produk kertas dari Cina atau Indonesia berisiko tinggi dikaitkan dengan APP, dan dengan pengrusakan hutan hujan Indonesia. CATATAN AKHIR 1 APP secara formal tidak ada. Ia merupakan kelompok perusahaan Sinar Mas yang beroperasi di sektor pulp & kertas. PT Purinusa Ekapersada adalah pemegang saham terbesar di PT Indah Kiat, PT Pindo Deli, PT Lontar Papyrus dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia. PT Purinusa Ekapersada menguasai 52,7% saham PT Indah Kiat. Sumber: Indah Kiat (2009): 48. PT Purinusa Ekapersada menguasai 97,73% saham PT Pindo Deli. Sumber: PT Pindo Deli (2010): 56. PT Purinusa Ekapersada menguasai PT Lontar Papyrus melalui PT Pindo Deli (lihat atas), yang menguasai 99,79% saham PT Lontar Papyrus. Sumber: Lontar Papyrus (2010): 33. PT Purinusa Ekapersada menguasai 59,6% saham Tjiwi Kimia. Sumber: Tjiwi Kimia (2010): 53 2 APP (2009a). Lihat juga Tempo Interaktiv (2010). 3 % pada tahun 2007, menurut APP (2009a). Perhitungan Greenpeace berdasarkan data pemerintah Indonesia juga menghasilkan 20% pada tahun Sumber: Dephut (2010a). 4 Website Staples: 5 Wall St Journal (2008) 6 WRAP (2011): 5. Sumber-sumber yang digunakan oleh WRAP adalah China Paper Association, RISI, HMRC dan estimasi WRAP. 7 WRAP (2011): 5 8 WRAP (2011): 5 9 Website APP: 10 Menurut Pira (2011), Cina adalah pasar kemasan mewah utama di wilayah Asia Pasifik dan pasar kedua terbesar dunia setelah AS. Kemasan mewah didefinisikan dalam studi ini sebagai kemasan primer dan sekunder termasuk tutup dan segel, yang digunakan khususnya untuk barang-barang berharga premium dalam sektor barang konsumen. 11 Freedonia (2010) dan Datamonitor PLC (2009)

13 12 Lihat misalnya: Pihlajamäki & Hytonen (2004). Para penulis bekerja di konsultan spesialis industry pulp dan kertas Jaakko Pöyry. 13 Kedua perusahaan memproduksi pulp dalam jumlah besar, Kertas Nusantara (ex Kiani Kertas) dan PT Tanjung Enim Lestari, hanya menggunakan serat akasia. Lihat Pirard & Cossalter (2006). 14 APRIL (2009). APRIL memproduksi papan kertasnya di kilang mereka SSYMB di Cina. 15 APP (2009a): 6 16 APP (2010): APP (2010) p36. Data bea cukai resmi Cina menunjukkan bahwa kilang papan kertas APP Cina mengimpor pulp Indonesia. Sumber: Informasi Perdagangan Impor & Ekspor Bea Cukai Cina (CTI) (2010). Data perdagangan rahasia yang diperoleh Greenpeace menunjukkan bahwa kilang pulp APP di Perawang, Riau adalah eksportir pulp di Cina. Sumber: Data rahasia 2010, salinan dimiliki oleh Greenpeace Internasional. 18 Hanya APP dan APRIL yang memproduksi pulp MTH di Indonesia. Keduanya mengekspor pulp ke Cina. Kedua perusahaan memiliki kilang di Cina. Namun sangat kecil kemungkinannya bila APP Cina membeli dari saingan mereka APRIL. 19 Lihat website APP: 20 Lihat website APP: 21 % pada tahun 2007, menurut APP (2009a). Perhitungan Greenpeace berdasarkan data pemerintah Indonesia mendapatkan hasil sama 20% untuk Sumber: Kemenhut (2010a). 22 Integrated Paper Services (IPS): 23 Mengikuti standard industri TAPPI T Jika sebuah produk mengandung kayu rimba campuran (MTH), artinya produk tersebut berasal dari Indonesia. Negara lain dengan hutan tropis tidak menebang habis dan membubur hutan mereka dalam skala perdagangan komersial. Pulp akasia juga hampir eksklusif berasal dari Indonesia. Di wilayah tropis lain, eucalyptus adalah spesies utama yang ditanam di perkebunan kayu pulp. 25 Hasil uji IPS Salinan dimiliki oleh Greenpeace. 26 Greenpeace mempelajari kebijakan pengadaan dan lingkungan yang tersedia di ranah publik dari Mattel, Disney, LEGO, Hasbro serta lainnya. 27 Mattel (2007): 2 28 Mattel (2011): Mattel (2009): 4 30 Mattel (2011): 5 31 Mattel (2011): Reuters online, profil perusahaan Mattel, diakses 13 Mei Mattel (2009): Shaver (2011) 35 Mattel (2009): Mattel (2007): Investigasi Greenpeace

14 38 Investigasi Greenpeace Mattel (2007): 3 40 Investigasi Greenpeace Hasil uji IPS Salinan dimiliki oleh Greenpeace. 42 Hasil uji IPS Salinan dimiliki oleh Greenpeace. 43 Hasil uji IPS Salinan dimiliki oleh Greenpeace. 44 Kilang Indah Kiat Pulp & Paper (Sinar Mas) di Serang, online, serifikat produk 45 misalnya APP (2007): % pada tahun 2007, menurut APP (2009a). Perhitungan Greenpeace berdasarkan data pemerintah Indonesia mendapatkan hasil sama 20% untuk Sumber: Kemenhut (2010a). 47 Ningbo Zhonghua Paper Co. Ltd., online 48 Investigasi Greenpeace KBA (2010) dan BMJ (2008) 50 Investigasi Greenpeace Website Sansico Resources: 52 KBA (2010) 53 KBA (2010) 54 Goliath (2010) 55 Investigasi Greenpeace Mattel (2007): 3 57 Investigasi Greenpeace Hasil uji IPS Salinan dimiliki oleh Greenpeace. 59 Ningbo Asia Paper Converting Co. Ltd, online diakses 12 Januari Ningbo Zhonghua Paper Co. Ltd., online 61 CTI (2010) 62 Hasil uji IPS Salinan dimiliki oleh Greenpeace. 63 Investigasi Greenpeace Disney (2010) 65 Disney (2011a) 66 Disney (2011a) 67 Disney (2011a): Disney (2011a): Disney (2010) 70 Disney (2010) 71 Disney (2010)

15 72 Disney (2011b) 73 Stevens (2011) 74 Disney (2011b) 75 Disney (2011b) 76 Disney (2011b) 77 Website The Walt Disney Company Corporate Citizenship - Labor Standards - Code of Conduct for Manufacturers : 78 Website The Walt Disney Company Corporate Citizenship - Labor Standards - FAQ : 79 Website The Walt Disney Company Corporate Citizenship - Labor Standards - Code of Conduct for Manufacturers : Lihat juga website The Walt Disney Company website Corporate Citizenship - Labor Standards - FAQ : misalnya Sebagai syarat berbisnis dengan Disney perusahaan ini mensyaratkan para pemegang lisensi dan vendor untuk mengidentifikasi pabrik dimana mereka berniat untuk memasok produk bermerk Disney. 80 Disney (2011b) 81 Disney (2011b) 82 Hasil uji IPS Salinan dimiliki oleh Greenpeace. 83 Hasil uji IPS Salinan dimiliki oleh Greenpeace. 84 Investigasi Greenpeace Hasil uji IPS Salinan dimiliki oleh Greenpeace. 86 Investigasi Greenpeace Disney (2010) 88 Disney (2011b) 89 Ningbo Zhonghua Paper Co. Ltd., online 90 Hasil uji IPS Salinan dimiliki oleh Greenpeace. 91 Hasil uji IPS Salinan dimiliki oleh Greenpeace. 92 Hasbro (2011): 3 93 Hasbro (2011): Hasbro (2011): Greener Package (2010) 97 Greener Package (2010) 98 Greener Package (2010) 99 LEGO Group (2011b): LEGO Group (2011b) 101 LEGO Group (2011b): LEGO Group (2011a):

16 104 Kaspersen (2011b) 105 Kaspersen (2011b) 106 Kaspersen (2011a) 107 LEGO Group Code of Conduct Version 4.0: LEGO Group Code of Conduct Version 4.0: LEGO Group Code of Conduct Version 4.0: Hasil uji IPS Salinan dimiliki oleh Greenpeace. 111 Hasil uji IPS Salinan dimiliki oleh Greenpeace. 112 Hasil uji IPS Salinan dimiliki oleh Greenpeace. 113 Hasil uji IPS Salinan dimiliki oleh Greenpeace. 114 Hasbro (2005) 115 Kilang Indah Kiat Pulp & Paper (Sinar Mas) di Serang, online, sertifikat produk misalnya APP (2007): Ningbo Zhonghua Paper Co. Ltd., online Investigasi Greenpeace Hasil uji IPS Salinan dimiliki oleh Greenpeace. 120 Data bea cukai AS (2010) 121 Website Top Mix Industries: Investigasi Greenpeace LEGO Group (2011b) 124 Disebutkan pada produk. 125 Disebutkan pada produk. 126 Lihat website Hung Hing:

17 Full presentation of this briefing is available at June 2011 Published by Greenpeace International Ottho Heldringstraat AZ Amsterdam The Netherlands enquiries@greenpeace.org

SEKTOR MAINAN ULASAN SEKTOR MAINAN

SEKTOR MAINAN ULASAN SEKTOR MAINAN SEKTOR MAINAN Sektor mainan menggunakan banyak kemasan mewah. Uji forensik menunjukkan bahwa kemasan yang digunakan banyak merk terkemuka mengandung serat dari hutan hujan Indonesia. Investigasi Greenpeace

Lebih terperinci

INDUSTRI PENGGUNA HARUS MEMBERSIHKAN RANTAI PASOKAN MEREKA

INDUSTRI PENGGUNA HARUS MEMBERSIHKAN RANTAI PASOKAN MEREKA SOLUSI Masa depan perdagangan internasional Indonesia tidak harus bergantung pada deforestasi. Sinar Mas Group adalah pemain terbesar dalam sektor-sektor pulp dan kelapa sawit, dan dapat memotori pembangunan

Lebih terperinci

HUTAN HUJAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA PENTING BAGI IKLIM, SATWA LIAR DAN MASYARAKAT HUTAN

HUTAN HUJAN DAN LAHAN GAMBUT INDONESIA PENTING BAGI IKLIM, SATWA LIAR DAN MASYARAKAT HUTAN RISIKO Jutaan hektar ekosistem hutan hujan Indonesia dan lahan gambut yang kaya karbon tetap terancam penghacuran untuk perkebunan kelapa sawit dan kayu pulp, walaupun moratorium telah di tandatangani

Lebih terperinci

Ekspansi Industri Pulp: Cara Optimis Penghancuran Hutan Alam

Ekspansi Industri Pulp: Cara Optimis Penghancuran Hutan Alam Ekspansi Industri Pulp: Cara Optimis Penghancuran *Contoh Kasus RAPP dan IKPP Ringkasan Sampai akhir Desember 27 realisasi pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) hanya 33,34 persen dari total 1.37 juta

Lebih terperinci

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas I. Ruang Lingkup: Seluruh ketentuan Sustainability Framework ini berlaku tanpa pengecualian bagi: Seluruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti buku, block note, buku hard cover, writing letter pad, dan lainnya. Industri

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti buku, block note, buku hard cover, writing letter pad, dan lainnya. Industri BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri produk kertas yang juga termasuk dalam industri stasioneri adalah salah satu industri manufaktur yang mengolah kertas menjadi barang dari kertas seperti buku,

Lebih terperinci

PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER PERAWANG MILL PROPINSI RIAU

PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER PERAWANG MILL PROPINSI RIAU RINGKASAN LAPORAN PENILAIAN LAPANGAN SERTIFIKASI LACAK BALAK (CoC) LEI PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER PERAWANG MILL PROPINSI RIAU Oleh Lembaga Sertifikasi PT. TUV INTERNATIONAL INDONESIA PROFIL PERUSAHAAN

Lebih terperinci

BANKIR KOTOR: BAGAIMANA HSBC MENDANAI PERUSAKAN HUTAN UNTUK KELAPA SAWIT

BANKIR KOTOR: BAGAIMANA HSBC MENDANAI PERUSAKAN HUTAN UNTUK KELAPA SAWIT Ringkasan laporan oleh Greenpeace International Embargo publikasi Selasa, 17 Januari 2017, jam 07 pagi WIB Infansasti / Greenpeace BANKIR KOTOR: BAGAIMANA HSBC MENDANAI PERUSAKAN HUTAN UNTUK KELAPA SAWIT

Lebih terperinci

Legalitas Pengeksporan Hasil-Hasil Hutan ke Negara-Negara Uni Eropa, Australia dan Amerika Serikat. Kota, Negara Tanggal, 2013

Legalitas Pengeksporan Hasil-Hasil Hutan ke Negara-Negara Uni Eropa, Australia dan Amerika Serikat. Kota, Negara Tanggal, 2013 Legalitas Pengeksporan Hasil-Hasil Hutan ke Negara-Negara Uni Eropa, Australia dan Amerika Serikat Kota, Negara Tanggal, 2013 Regulasi Kayu Uni Eropa (European Union Timber Regulation/EUTR) Regulasi Kayu

Lebih terperinci

Mengekspor dalam Lasekap Hukum yang Bergeser LOKAKARYA PELATIHAN LEGALITAS. Kota, Negara Tanggal, 2013

Mengekspor dalam Lasekap Hukum yang Bergeser LOKAKARYA PELATIHAN LEGALITAS. Kota, Negara Tanggal, 2013 Mengekspor dalam Lasekap Hukum yang Bergeser LOKAKARYA PELATIHAN LEGALITAS Kota, Negara Tanggal, 2013 Pelatihan untuk Para Pelatih Pengantar Sumber Daya Pelatihan untuk Para Pelatih - Sumber Daya Pelatihan

Lebih terperinci

Legalitas Pengeksporan Hasil-Hasil Hutan ke Negara-Negara Uni Eropa, Australia dan Amerika Serikat

Legalitas Pengeksporan Hasil-Hasil Hutan ke Negara-Negara Uni Eropa, Australia dan Amerika Serikat Legalitas Pengeksporan Hasil-Hasil Hutan ke Negara-Negara Uni Eropa, Australia dan Amerika Serikat LOKAKARYA PELATIHAN LEGALITAS Kota, Negara Tanggal, 2013 Australian Illegal Logging Prohibition Act (AILPA)

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN & SARAN. pemanasan global ini. Cuaca bumi sekarang ini tidak lagi se-stabil dahulu. Cuaca

BAB V KESIMPULAN & SARAN. pemanasan global ini. Cuaca bumi sekarang ini tidak lagi se-stabil dahulu. Cuaca BAB V KESIMPULAN & SARAN A. Kesimpulan Perlindungan terhadap hutan tentunya menjadi sebuah perioritas di era pemanasan global ini. Cuaca bumi sekarang ini tidak lagi se-stabil dahulu. Cuaca di beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri yang memiliki prospek di masa mendatang dan menjadi komoditas menarik bagi Indonesia. Produk industri kehutanan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ini adalah industri pulp dan kertas. Ada tiga alasan utama yang melatarbelakangi

I. PENDAHULUAN. ini adalah industri pulp dan kertas. Ada tiga alasan utama yang melatarbelakangi I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Salah satu subsektor agroindustri yang berkembang pesat di Indonesia pada saat ini adalah industri pulp dan kertas. Ada tiga alasan utama yang melatarbelakangi pentingnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa keseimbangan tiga pilar keberlanjutan usaha, yaitu People (sosial), Planet

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa keseimbangan tiga pilar keberlanjutan usaha, yaitu People (sosial), Planet BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sinar Mas merupakan sebuah brand yang digunakan oleh berbagai perusahaan lintas bidang industri dengan nilai-nilai dan sejarah yang sama. Perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia kaya akan sumber daya alamnya yang melimpah, banyak perusahaan lokal maupun perusahaan asing masuk ke indonesia untuk bersaing demi menjadi perusahaan yang

Lebih terperinci

Cakupan Paparan : Outlook industri pulp dan kertas (IPK) Gambaran luasan hutan di indonesia. menurunkan bahan baku IPK

Cakupan Paparan : Outlook industri pulp dan kertas (IPK) Gambaran luasan hutan di indonesia. menurunkan bahan baku IPK Cakupan Paparan : Outlook industri pulp dan kertas (IPK) Gambaran luasan hutan di indonesia Kebutuhan bahan baku IPK Pasal-pasal regulasi gambut yang berpotensi menurunkan bahan baku IPK Potensial loss

Lebih terperinci

PT. PINDO DELI PULP AND PAPER KARAWANG MILLS PROPINSI JAWA BARAT

PT. PINDO DELI PULP AND PAPER KARAWANG MILLS PROPINSI JAWA BARAT RINGKASAN LAPORAN PENILAIAN LAPANGAN SERTIFIKASI LACAK BALAK (CoC) LEI PT. PINDO DELI PULP AND PAPER KARAWANG MILLS PROPINSI JAWA BARAT Oleh Lembaga Sertifikasi PT. TUV INTERNATIONAL INDONESIA PROFIL PERUSAHAAN

Lebih terperinci

... Hubungi Kami : Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri PULP & KERTAS di Indonesia, Mohon Kirimkan. eksemplar.

... Hubungi Kami : Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri PULP & KERTAS di Indonesia, Mohon Kirimkan. eksemplar. Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com I ndustri pulp dan kertas memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan dan menjadi andalan ekspor Indonesia untuk meraih

Lebih terperinci

PRODUK KOMPUTER GENGGAM JAMINAN TERBATAS DAN DUKUNGAN TEKNIS DI SELURUH DUNIA

PRODUK KOMPUTER GENGGAM JAMINAN TERBATAS DAN DUKUNGAN TEKNIS DI SELURUH DUNIA PRODUK KOMPUTER GENGGAM JAMINAN TERBATAS DAN DUKUNGAN TEKNIS DI SELURUH DUNIA Ketentuan Umum Jaminan Terbatas ini berlaku bagi produk-produk bermerek HP yang dijual atau disewa-gunakan (lease) dengan Pernyataan

Lebih terperinci

STANDAR KETENAGAKERJAAN INTERNASIONAL MANUAL PROGRAM. Disney. Direvisi Januari 2017

STANDAR KETENAGAKERJAAN INTERNASIONAL MANUAL PROGRAM. Disney. Direvisi Januari 2017 STANDAR KETENAGAKERJAAN INTERNASIONAL MANUAL PROGRAM Direvisi Januari 2017 1 Disney DAFTAR ISI I PENDAHULUAN 4 II IKHTISAR PERSYARATAN UMUM PROGRAM ILS 5 III PEDOMAN PERILAKU DISNEY UNTUK PRODUSEN 7 DAN

Lebih terperinci

PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER

PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER Kami meyakini bahwa bisnis hanya dapat berkembang dalam masyarakat yang melindungi dan menghormati hak asasi manusia. Kami sadar bahwa bisnis memiliki tanggung

Lebih terperinci

Mengekspor di Tengah Perubahan Lansekap Hukum

Mengekspor di Tengah Perubahan Lansekap Hukum Mengekspor di Tengah Perubahan Lansekap Hukum LOKAKARYA PELATIHAN LEGALITAS Indonesia 2,3 & 5 Agustus, 2010 LOKAKARYA PELATIHAN LEGALITAS Kebijakan dan Konvensi Internasional yang berdampak pada Perdagangan

Lebih terperinci

ABSTRAK DUKUNGAN AUSTRALIA DALAM PENANGGULANGAN DEFORESTASI HUTAN DI INDONESIA TAHUN

ABSTRAK DUKUNGAN AUSTRALIA DALAM PENANGGULANGAN DEFORESTASI HUTAN DI INDONESIA TAHUN ABSTRAK DUKUNGAN AUSTRALIA DALAM PENANGGULANGAN DEFORESTASI HUTAN DI INDONESIA TAHUN 2004-2009 AKRIS SERAFITA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL 2012 Hubungan Indonesia dan Australia memiliki peranan penting

Lebih terperinci

PT. LONTAR PAPYRUS PULP AND PAPER INDUSTRY PROPINSI JAMBI

PT. LONTAR PAPYRUS PULP AND PAPER INDUSTRY PROPINSI JAMBI RINGKASAN LAPORAN PENILAIAN LAPANGAN SERTIFIKASI LACAK BALAK (CoC) LEI PT. LONTAR PAPYRUS PULP AND PAPER INDUSTRY PROPINSI JAMBI Oleh Lembaga Sertifikasi PT. TUV INTERNATIONAL INDONESIA PROFIL PERUSAHAAN

Lebih terperinci

Catatan Pengarahan FLEGT

Catatan Pengarahan FLEGT FLEGT PENEGAKAN HUKUM, TATA KELOLA DAN PERDAGANGAN SEKTOR KEHUTANAN Jaminan legalitas berbasis peserta pasar dan pemberian izin FLEGT Latar belakang Rencana Tindakan mengenai Penegakan Hukum, Tata Kelola

Lebih terperinci

21 Maret Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

21 Maret Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat, 21 Maret 2013 Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat, 5 Februari 2013 mungkin merupakan hari paling penting dalam sejarah APP. Pada tanggal tersebut kami mengumumkan Kebijakan Konservasi Hutan, dengan

Lebih terperinci

DAMPAK KEBIJAKAN LARANGAN EKSPOR KAYU BULAT TERHADAP SEKTOR KEHUTANAN INDONESIA. Oleh: E.G. Togu Manurung, Ph.D.

DAMPAK KEBIJAKAN LARANGAN EKSPOR KAYU BULAT TERHADAP SEKTOR KEHUTANAN INDONESIA. Oleh: E.G. Togu Manurung, Ph.D. DAMPAK KEBIJAKAN LARANGAN EKSPOR KAYU BULAT TERHADAP SEKTOR KEHUTANAN INDONESIA Oleh: E.G. Togu Manurung, Ph.D. Sehubungan dengan rencana Departemen Kehutanan untuk membuka keran ekspor kayu bulat di tengah

Lebih terperinci

APP melaporkan perkembangan implementasi pengelolaan lahan gambut

APP melaporkan perkembangan implementasi pengelolaan lahan gambut APP melaporkan perkembangan implementasi pengelolaan lahan gambut Jakarta, 12 November 2015 Asia Pulp & Paper Group (APP) menyambut baik instruksi Presiden Indonesia untuk perbaikan pengelolaan lahan gambut,

Lebih terperinci

Kebakaran di Konsesi APP/Sinar Mas Memperparah Kabut Asap Regional dan Mengancam Cagar Biosfir PBB yang Baru

Kebakaran di Konsesi APP/Sinar Mas Memperparah Kabut Asap Regional dan Mengancam Cagar Biosfir PBB yang Baru Siaran Pers Untuk segera dirilis 27 Juli 2009 Kebakaran di Konsesi APP/Sinar Mas Memperparah Kabut Asap Regional dan Mengancam Cagar Biosfir PBB yang Baru Pekanbaru Data satelit selama enam bulan perama

Lebih terperinci

Mengapa CITES harus bertindak untuk mencegah sektor pulp di Indonesia mendorong ramin dan harimau Sumatra makin dekat menuju kepunahan.

Mengapa CITES harus bertindak untuk mencegah sektor pulp di Indonesia mendorong ramin dan harimau Sumatra makin dekat menuju kepunahan. Ringkasan berkas Dari penebangan tanpa pilih hutan rawa gambut Sumatra ke kerajaan global Asia Pulp & Paper yang terus berkembang. Mengapa CITES harus bertindak untuk mencegah sektor pulp di mendorong

Lebih terperinci

Mengembangkan pasar produk gula kelapa organik bersertifikat

Mengembangkan pasar produk gula kelapa organik bersertifikat Mengembangkan pasar produk gula kelapa organik bersertifikat Manisnya potensi gula kelapa SNV yakin program ini bisa meningkatkan kehidupan ribuan petani gula kelapa di Indonesia. Gula kelapa memiliki

Lebih terperinci

Pertanyaan-pertanyaan tentang CertiSource

Pertanyaan-pertanyaan tentang CertiSource Pertanyaan-pertanyaan tentang CertiSource Panduan untuk pabrik penggergajian dan produsen kayu Paul Wilson Manajer Pengembangan Program Kantor +62 (0)881 463 8608 Ponsel +62 (0)817 0357 7555 paul@certisource.co.uk

Lebih terperinci

LAMPIRAN Bagaimana sejarah berdirinya PT Margono Dian Graha? 2. Apa visi dan misi PT Margono Dian Graha?

LAMPIRAN Bagaimana sejarah berdirinya PT Margono Dian Graha? 2. Apa visi dan misi PT Margono Dian Graha? LAMPIRAN 1 Daftar Pertanyaan Wawancara Pertanyaan untuk pemilik perusahaan : 1. Bagaimana sejarah berdirinya PT Margono Dian Graha? 2. Apa visi dan misi PT Margono Dian Graha? 3. Bagaimana struktur organisasi

Lebih terperinci

MEMBUAT HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA

MEMBUAT HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF LEMBAR FAKTA 2014 Praktek REDD+ yang Menginspirasi MEMBUAT HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA RINGKASAN Apa Pengembangan kawasan konservasi masyarakat dan pengelolaan hutan berbasis

Lebih terperinci

Indorama Ventures Public Company Limited

Indorama Ventures Public Company Limited Indorama Ventures Public Company Limited Kode Etik untuk Pemasok (Sebagaimana yang di setujui pada Desember 2014) Revisi 1 (Sebagaimana yang di setujui pada Mei 2017) Catatan Dalam hal ketentuan apa pun

Lebih terperinci

Komitmen APP dalam Roadmap menuju kepatuhan terhadap Kebijakan Asosiasi FSC (Policy for Association / PfA)

Komitmen APP dalam Roadmap menuju kepatuhan terhadap Kebijakan Asosiasi FSC (Policy for Association / PfA) Komitmen APP dalam Roadmap menuju kepatuhan terhadap Kebijakan Asosiasi FSC (Policy for Association / PfA) 6 March 2016 1. APP akan meningkatkan kegiatan pengelolaan hutannya untuk memenuhi standard FSC

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri kecil dan menengah, termasuk industri furniture merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Industri kecil dan menengah, termasuk industri furniture merupakan hal BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Industri kecil dan menengah, termasuk industri furniture merupakan hal yang penting bagi Indonesia. Furniture merupakan salah satu komoditi yang diproduksi dan diperdagangkan

Lebih terperinci

Pedoman Pemasok Olam. Dokumen terakhir diperbarui. April Pedoman Pemasok Olam April

Pedoman Pemasok Olam. Dokumen terakhir diperbarui. April Pedoman Pemasok Olam April Pedoman Pemasok Olam Dokumen terakhir diperbarui April 2018 Pedoman Pemasok Olam April 2018 1 Daftar Isi Pendahuluan 3 Prinsip Pedoman Pemasok 4 Pernyataan Pemasok 6 Lampiran 1 7 Pendahuluan Olam berusaha

Lebih terperinci

Hubungan dagang antara Indonesia dan Korea Selatan mengalami pasang surut. Dalam hubungan dagang antar kedua negara yang dibina dengan sangat baik, te

Hubungan dagang antara Indonesia dan Korea Selatan mengalami pasang surut. Dalam hubungan dagang antar kedua negara yang dibina dengan sangat baik, te BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi suatu negara menjadi salah satu hal yang paling penting dalam hubungan antar negara. Negara-negara berusaha untuk dapat meningkatkan

Lebih terperinci

PT. PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA TBK PROPINSI JAWA TIMUR

PT. PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA TBK PROPINSI JAWA TIMUR RINGKASAN LAPORAN PENILAIAN LAPANGAN SERTIFIKASI LACAK BALAK (CoC) LEI PT. PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA TBK PROPINSI JAWA TIMUR Oleh Lembaga Sertifikasi PT. TUV INTERNATIONAL INDONESIA PROFIL PERUSAHAAN PT.

Lebih terperinci

European Union. Potensi rotan ramah lingkungan

European Union. Potensi rotan ramah lingkungan European Union Potensi rotan ramah lingkungan Manfaat rotan ramah lingkungan Solo, (Provinsi Jawa Tengah) Surabaya (Provinsi Jawa Timur) SNV menyadari besarnya kebutuhan akan produk rotan Indonesia yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. digunakan baik untuk konsumsi makanan maupun nonmakanan. Total produksi

I. PENDAHULUAN. digunakan baik untuk konsumsi makanan maupun nonmakanan. Total produksi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minyak sawit adalah minyak nabati yang berasal dari buah kelapa sawit, digunakan baik untuk konsumsi makanan maupun nonmakanan. Total produksi minyak sawit dunia diperkirakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap Negara tidak mampu untuk memproduksi suatu barang atau jasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap Negara tidak mampu untuk memproduksi suatu barang atau jasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap Negara tidak mampu untuk memproduksi suatu barang atau jasa untuk penduduknya sendiri. Diperlukan adanya pemasok, baik bahan baku maupun bahan pendukung

Lebih terperinci

Kota, Negara Tanggal, 2013

Kota, Negara Tanggal, 2013 Legalitas Pengeksporan Hasil Hasil--Hasil Hutan ke negara--negara Uni Eropa negara Eropa,, Australia dan Amerika Serikat Kota, Negara Tanggal, 2013 Gambaran Umum Acara Hari Ini Perkenalan dan Sambutan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan perusahaan adalah sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan perusahaan adalah sumber 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan perusahaan adalah sumber daya manusia nya. Keberhasilan perusahaan diukur oleh kemampuan perusahaan mencapai sasaran

Lebih terperinci

(APP) (5 2013) RENCANA EVALUASI TANGGAL DIKELUARKAN:

(APP) (5 2013) RENCANA EVALUASI TANGGAL DIKELUARKAN: Evaluasi Independen terhadap Perkembangan Pemenuhan Komitmen Asia Pulp and Paper (APP) sesuai Kebijakan Konservasi Hutan (Forest Conservation Policy/FCP) Perusahaan (5 Februari 2013) RENCANA EVALUASI TANGGAL

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI Kebijakan Kepatuhan Global Maret 2017 Freeport-McMoRan Inc. PENDAHULUAN Tujuan Tujuan dari Kebijakan Antikorupsi ini ("Kebijakan") adalah untuk membantu memastikan kepatuhan oleh Freeport-McMoRan Inc ("FCX")

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU PEMASOK CATERPILLAR

PEDOMAN PERILAKU PEMASOK CATERPILLAR PEDOMAN PERILAKU PEMASOK CATERPILLAR HARAPAN PEMASOK Saat Caterpillar melaksanakan bisnis dalam kerangka kerja peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, kepatuhan terhadap hukum saja belum cukup bagi

Lebih terperinci

Greenpeace membeli kertas fotokopi APP merek sendiri di beberapa gerai Walmart di seluruh Cina.

Greenpeace membeli kertas fotokopi APP merek sendiri di beberapa gerai Walmart di seluruh Cina. Tabel: kaitan rantai lacak balan antara merek global dimana ditemukan MTH pada setidaknya satu produk serta pabrikpabrik APP dengan hubungan bisnis dengan Indah Kiat Perawang Sektor pasar APP Grup Merek/anak

Lebih terperinci

Penebangan Pohon di Hutan, Produk, Desainer, Limbah & Produk Daur Ulang

Penebangan Pohon di Hutan, Produk, Desainer, Limbah & Produk Daur Ulang Dewi Pugersari, NIM: 27109009 1 Penebangan Pohon di Hutan, Produk, Desainer, Limbah & Produk Daur Ulang Kata Kunci: Desain, Kreativitas, ekologi, keberlanjutan, lingkungan Indonesia merupakan negara yang

Lebih terperinci

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Kode etik bisnis ini berlaku pada semua bisnis dan karyawan Smiths Group di seluruh dunia. Kepatuhan kepada Kode ini membantu menjaga dan meningkatkan

Lebih terperinci

Mengekspor di tengah Perubahan Lansekap Hukum

Mengekspor di tengah Perubahan Lansekap Hukum Mengekspor di tengah Perubahan Lansekap Hukum LOKAKARYA PELATIHAN LEGALITAS Indonesia 2,3 &5 Agustus, 2010 SARASEHAN PELATIHAN LEGALITAS Kepedulian yang Memadai (Due Care) dan Pedoman Umum Menegakkan Legalitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki wilayah hutan yang luas, hutan yang ada mampu memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan manusia maupun makhluk hidup

Lebih terperinci

Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut APS

Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut APS Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut APS Versi 1.0.0 Versi 1.0.0 Fair Trade USA A. Pengantar Standar Produksi Pertanian (Agricultural Production Standard/APS) Fair Trade USA merupakan serangkaian

Lebih terperinci

Deklarasi New York tentang Kehutanan Suatu Kerangka Kerja Penilaian dan Laporan Awal

Deklarasi New York tentang Kehutanan Suatu Kerangka Kerja Penilaian dan Laporan Awal Kemajuan Deklarasi New York tentang Kehutanan Suatu Kerangka Kerja Penilaian dan Laporan Awal Ringkasan Eksekutif November 2015 www.forestdeclaration.org An electronic copy of the full report is available

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia adalah salah satu faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. manusia adalah salah satu faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuan dan sasarannya melalui usaha kooperatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. data Organisasi Pembangunan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIDO),

BAB I PENDAHULUAN. data Organisasi Pembangunan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIDO), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tingkat pertumbuhan produksi manufaktur global tampaknya pulih kembali setelah terpuruk selama kurang lebih 3 tahun, namun prospek pemulihan masih belum

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Kenaikan Rata-rata *) Produksi

1 PENDAHULUAN. Kenaikan Rata-rata *) Produksi 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perikanan dan industri yang bergerak dibidang perikanan memiliki potensi yang tinggi untuk menghasilkan devisa bagi negara. Hal tersebut didukung dengan luas laut Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Organisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Organisasi PT. Graha Kerindo Utama dan PT. Graha Cemerlang Paper Utama adalah Anak perusahaan dari Kompas Gramedia, yang berfokus pada

Lebih terperinci

LAPORAN KELANGKAAN PERUSAHAAN KONSULTASI DAN JASA SERTIFIKASI UNTUK VERIFIKASI ASAL- USUL BAHAN BAKU (VLO)

LAPORAN KELANGKAAN PERUSAHAAN KONSULTASI DAN JASA SERTIFIKASI UNTUK VERIFIKASI ASAL- USUL BAHAN BAKU (VLO) LAPORAN KELANGKAAN PERUSAHAAN KONSULTASI DAN JASA SERTIFIKASI UNTUK VERIFIKASI ASAL- USUL BAHAN BAKU (VLO) JULI 2008 KOORDINATOR TEKNIS SENADA LAPORAN INI DIBUAT UNTUK DIKAJIAN OLEH BADAN PEMBANGUNAN INTERNASIONALL

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM BISNIS INTERNASIONAL

GAMBARAN UMUM BISNIS INTERNASIONAL PERSENTASE BISNIS INTERNASIONAL GAMBARAN UMUM BISNIS INTERNASIONAL Di persentasikan pada mata kuliah Bisnis Internasional Di bawah bimbingan : Ida Nirwana, SE, M. Si Di Susun Oleh : Nama : Turmudi NPM

Lebih terperinci

LAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN

LAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN LAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN No Aspek Indikator Indikator Ekonomi 1 Kinerja Ekonomi Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung, meliputi pendapatan,

Lebih terperinci

PERAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DALAM MENDORONG INOVASI PRODUK DI INDUSTRI PULP DAN KERTAS

PERAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DALAM MENDORONG INOVASI PRODUK DI INDUSTRI PULP DAN KERTAS PERAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DALAM MENDORONG INOVASI PRODUK DI INDUSTRI PULP DAN KERTAS Jakarta, 27 Mei 2015 Pendahuluan Tujuan Kebijakan Industri Nasional : 1 2 Meningkatkan produksi nasional. Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jabodetabek, dan lain-lain. kayu diantaranya dowel, moulding, pintu, jendela, wood-flooring,

BAB I PENDAHULUAN. Jabodetabek, dan lain-lain. kayu diantaranya dowel, moulding, pintu, jendela, wood-flooring, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri Furniture adalah industri yang mengolah bahan baku atau bahan setengah jadi dari kayu, rotan, dan bahan baku alami lainnya menjadi produk barang jadi furniture

Lebih terperinci

Badan Usaha Milik Negara, Perusahaan Swasta, Perusahaan Patungan. BUMN-Swasta, atau Koperasi untuk mengusahakan Hutan Tanarnan

Badan Usaha Milik Negara, Perusahaan Swasta, Perusahaan Patungan. BUMN-Swasta, atau Koperasi untuk mengusahakan Hutan Tanarnan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hak pengusahaan hutan tanaman industri adalah hak yang diberikan oleh Pemerintah, dalam ha1 ini Menteri Kehutanan, kepada Badan Usaha Milik Negara, Perusahaan Swasta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (subsidiary) dari PT. Pertamina (Persero). Ada dua sektor yang menjadi target

BAB I PENDAHULUAN. (subsidiary) dari PT. Pertamina (Persero). Ada dua sektor yang menjadi target BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelumas Pertamina adalah produk pelumas yang diproduksi oleh perusahaan Indonesia yaitu PT. Pertamina Lubricants yang merupakan anak perusahaan (subsidiary)

Lebih terperinci

Mengekspor di Tengah Perubahan Lansekap Hukum

Mengekspor di Tengah Perubahan Lansekap Hukum Mengekspor di Tengah Perubahan Lansekap Hukum LOKAKARYA PELATIHAN LEGALITAS Indonesia 2,3 & 5 Agustus, 2010 LOKAKARYA PELATIHAN LEGALITAS Pengenalan tentang Lacey Sejarah, Latar Belakang, Tujuan, Ketentuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal luasnya, hutan tropis Indonesia menempati urutan ke-3 setelah Brazil dan

BAB I PENDAHULUAN. hal luasnya, hutan tropis Indonesia menempati urutan ke-3 setelah Brazil dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagian dari hutan tropis terbesar di dunia terdapat di Indonesia. Dalam hal luasnya, hutan tropis Indonesia menempati urutan ke-3 setelah Brazil dan Republik

Lebih terperinci

PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF

PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF LEMBAR FAKTA 2014 GAMBARAN SEKILAS Praktek-Praktek REDD+ yang Menginspirasi MEMBANGUN DASAR KERANGKA PENGAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA Apa» Kemitraan dengan Ratah

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORITIS PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN. digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan atau

BAB III TINJAUAN TEORITIS PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN. digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan atau 1 BAB III TINJAUAN TEORITIS PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN A. TINJAUAN PANGAN OLAHAN 1. Pengertian Pangan Olahan Menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 28 tahun 2004 pangan adalah segala sesuatu yang berasal

Lebih terperinci

Jaminan Terbatas Global dan Dukungan Teknis

Jaminan Terbatas Global dan Dukungan Teknis Jaminan Terbatas Global dan Dukungan Teknis Jaminan Terbatas bagi Perangkat Keras Ketentuan Umum Dengan pernyataan Jaminan Terbatas bagi Perangkat Keras HP ini, Anda sebagai pelanggan memperoleh hak-hak

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU MITRA BISNIS MSD. Nilai dan Standar Kami untuk Mitra Bisnis Pedoman Perilaku Mitra Bisnis MSD [Edisi I]

PEDOMAN PERILAKU MITRA BISNIS MSD. Nilai dan Standar Kami untuk Mitra Bisnis Pedoman Perilaku Mitra Bisnis MSD [Edisi I] PEDOMAN PERILAKU MITRA BISNIS MSD Nilai dan Standar Kami untuk Mitra Bisnis Pedoman Perilaku Mitra Bisnis MSD [Edisi I] MSD berkomitmen untuk melakukan semua kegiatan bisnis secara berkelanjutan dan bertujuan

Lebih terperinci

BAB III. Faktor Penuntut dan Pendukung Keluarnya Kebijakan Zero Deforestation di. Perusahaan Asia Pulp and Paper

BAB III. Faktor Penuntut dan Pendukung Keluarnya Kebijakan Zero Deforestation di. Perusahaan Asia Pulp and Paper BAB III Faktor Penuntut dan Pendukung Keluarnya Kebijakan Zero Deforestation di Perusahaan Asia Pulp and Paper Kebijakan Zero Deforestation atau sering disebut Kebijakan Konservasi Hutan (Forest Conservation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat telah memunculkan banyaknya pesaing-pesaing di dunia perekonomian. Para pesaing

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Manajemen rantai pasok menurut Simchy-Levi dan Kaminsky (2003) adalah

I. PENDAHULUAN. Manajemen rantai pasok menurut Simchy-Levi dan Kaminsky (2003) adalah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen rantai pasok menurut Simchy-Levi dan Kaminsky (2003) adalah sebuah pendekatan yang digunakan secara efisien dalam mengintegrasikan pemasok, pabrik, gudang, dan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Bawen-50661, Kabupaten Semarang Jawa Tengah ini mulai berdiri

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Bawen-50661, Kabupaten Semarang Jawa Tengah ini mulai berdiri 12 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Perusahaan PT. Purinusa Ekapersada Bawen - Semarang, yang dibangun di atas lahan seluas 7.1 Ha, terletak di Jalan Raya Merakrejo Km 31, Kelurahan Harjosari,

Lebih terperinci

Kebijakan tentang rantai pasokan yang berkelanjutan

Kebijakan tentang rantai pasokan yang berkelanjutan 1/5 Keberlanjutan merupakan inti dari strategi dan kegiatan operasional usaha Valmet. Valmet mendorong pelaksanaan pembangunan yang dan berupaya menangani masalah keberlanjutan di seluruh rantai nilainya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Industri furniture Indonesia masih memiliki pamor yang mengkilap di perdagangan internasional. Dalam acara pameran tunggal yang bertajuk Indonesia Paviliun yang berlangsung

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ekonomi merupakan salah satu sektor yang memainkan peranan yang sangat

I. PENDAHULUAN. Ekonomi merupakan salah satu sektor yang memainkan peranan yang sangat I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ekonomi merupakan salah satu sektor yang memainkan peranan yang sangat penting dan merupakan suatu indikator penentu kemajuan suatu Negara. Peningkatan pembangunan dan

Lebih terperinci

SINAR MAS: Ancaman Kelapa Sawit di Indonesia

SINAR MAS: Ancaman Kelapa Sawit di Indonesia SINAR MAS: Ancaman Kelapa Sawit di Indonesia Salah satu bentuk ancaman baru terhadap hutan Indonesia adalah maraknya pembukaan perkebunan kelapa sawit baru, yang didorong oleh meningkatnya permintaan dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain bersaing dalam dunia pasar yang semakin memunculkan teknologi informasi yang canggih, perusahaan juga

Lebih terperinci

Pemeriksaan uji tuntas Penggunaan Kerangka Kerja Legalitas Kayu (bagi importir)

Pemeriksaan uji tuntas Penggunaan Kerangka Kerja Legalitas Kayu (bagi importir) Pemeriksaan uji tuntas Penggunaan Kerangka Kerja Legalitas Kayu (bagi importir) LEMBAR DATA 2.3 Apabila Anda seorang importir, setelah Anda mengumpulkan informasi (sebagai langkah pertama dalam pemeriksaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu lingkungan tentang perubahan iklim global akibat naiknya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer menjadi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu lingkungan tentang perubahan iklim global akibat naiknya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer menjadi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu lingkungan tentang perubahan iklim global akibat naiknya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer menjadi prioritas dunia saat ini. Berbagai skema dirancang dan dilakukan

Lebih terperinci

VISI HIJAU UNTUK SUMATRA

VISI HIJAU UNTUK SUMATRA REPORT FEBRUARY 2O12 Ringkasan Laporan VISI HIJAU UNTUK SUMATRA Menggunakan informasi Jasa Ekosistem untuk membuat rekomensi rencana peruntukan lahan di tingkat provinsi dan kabupaten. Sebuah Laporan oleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menonjol terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi pada periode

I. PENDAHULUAN. menonjol terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi pada periode I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran sub sektor kehutanan pada perekonomian nasional Indonesia cukup menonjol terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi pada periode Pembangunan Lima Tahun Pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belakangan ini hampir seluruh aktivis mengkampanyekan slogan Stop global

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belakangan ini hampir seluruh aktivis mengkampanyekan slogan Stop global BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belakangan ini hampir seluruh aktivis mengkampanyekan slogan Stop global warming. Spanduk, billboard, pamflet dan aksi penggalangan dana pun dilakukan untuk

Lebih terperinci

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII.

Lebih terperinci

Persyaratan-Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut Standar Perikanan Tangkap

Persyaratan-Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut Standar Perikanan Tangkap Persyaratan-Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Standar Perikanan Tangkap Fair Trade USA A. Pengantar Standar Perikanan Tangkap (CFS) Fair Trade USA mencakup berbagai kelompok nelayan dan fasilitasfasilitas

Lebih terperinci

MEMBENDUNG meluasnya preseden buruk pengelolaan HPH di Indonesia

MEMBENDUNG meluasnya preseden buruk pengelolaan HPH di Indonesia www.greenomics.org MEMBENDUNG meluasnya preseden buruk pengelolaan HPH di Indonesia 5 Desember 2011 HPH PT Mutiara Sabuk Khatulistiwa -- yang beroperasi di Provinsi Riau -- melakukan land-clearing hutan

Lebih terperinci

Perkembangan Insiden di Wirakarya Sakti (WKS) di Jambi, posting pada 23 Mei 2015:

Perkembangan Insiden di Wirakarya Sakti (WKS) di Jambi, posting pada 23 Mei 2015: pada 23 Mei 2015: Pada hari Sabtu, 23 Mei 2015, perwakilan APP dan WKS berpartisipasi dalam doa bersama dan upacara adat yang diselenggarakan oleh masyarakat setempat di desa Lubuk Mandarsah di Jambi.

Lebih terperinci

Bab III Gambaran Umum Perusahaan

Bab III Gambaran Umum Perusahaan Bab III Gambaran Umum Perusahaan 3.1 Sejarah Perusahaan PT Purinusa merupakan salah satu bagian dari anak perusahaan Sinarmas Group yang bergerak di bidang industri kertas dan kemasan karton. Perusahaan

Lebih terperinci

Kebijakan Konservasi Kehutanan APP

Kebijakan Konservasi Kehutanan APP Kebijakan Konservasi Kehutanan APP Kajian Perkembangan oleh Greenpeace Oktober 2013 1 Greenpeace memberi peringatan bahwa setiap perusahaan yang ingin melanjutkan perdagangan jenis apapun dengan APP harus

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA TPT

PEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA TPT Lampiran 3.8. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P. /VI-BPPHH/2013 Tanggal : 2013 Tentang : Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sumber daya alam atau biasa disingkat SDA adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, industri informasi semakin penting keberadaannya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, industri informasi semakin penting keberadaannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, industri informasi semakin penting keberadaannya diberbagai bidang dalam kehidupan seperti halnya perekonomian, sosial, maupun politik, dimana hal ini mendorong

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE 4.1. Kerjasama Ekonomi ASEAN Plus Three Kerjasama ASEAN dengan negara-negara besar di Asia Timur atau lebih dikenal dengan istilah Plus Three

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Tahun Manggis Pepaya Salak Nanas Mangga Jeruk Pisang

1 PENDAHULUAN. Tahun Manggis Pepaya Salak Nanas Mangga Jeruk Pisang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki sumber daya buah tropis yang melimpah yang bisa diandalkan sebagai kekuatan daya saing nasional secara global dan sangat menjanjikan. Buah tropis adalah

Lebih terperinci

Sejarah Controlled Wood

Sejarah Controlled Wood Sejarah Controlled Wood Controlled Wood (CW) berawal pada Kebijakan FSC tentang Percentage Based Claim yang mulai berlaku pada bulan Oktober 1997. Sebelumnya, standar CoC langsung mensyaratkan bahwa produk

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci