SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN"

Transkripsi

1 SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN Latar Belakang Peranan sektor konstruksi dalam pembangunan ekonomi selalu menempati posisi yang cukup strategis. Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Negara Eropa, pembangunan infrastruktur fisik selalu dipacu untuk pembangunan negara dan pertumbuhan ekonominya. Di Indonesia yang telah berpengalaman cukup lama dalam melaksanakan program pembangunan terencana, sektor konstruksi tetap memiliki kontribusi yang cukup besar. Berdasarkan data Produk Domestik Bruto (PDB) menurut harga pasar, peranan sektor konstruksi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir berada pada kisaran antara 7 persen sampai dengan 8 persen dari nilai PDB. Ini menunjukkan bahwa setelah sekitar 35 tahun sejak Pelita I, peranan sektor konstruksi tetap konsisten dan cukup strategis dalam pembangunan nasional. Pemerintah Indonesia pada periode secara khusus telah merencanakan untuk melaksanakan beberapa program pembangunan fisik dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi yang masih dianggap relatif lamban. Lebih dari itu, rehabilitasi infrastruktur fisik di beberapa daerah yang dilanda bencana alam besar, seperti Nanggroe Aceh Darussalam, Nias, Alor, Flores dan Nabire diperkirakan akan mempercepat pertumbuhan sektor konstruksi pada periode lima tahun ke depan disamping upaya pertumbuhan infrastruktur pada daerah daerah pemekaran. Dalam forum jasa konstruksi, kepala Badan Pembinaan Konstruksi dan Investasi memperkirakan total nilai proyek konstruksi nasional bisa mencapai Rp 250 triliun. Merujuk pada perkiraan tersebut, laju pertumbuhan sektor konstruksi setiap tahunnya diperkirakan akan meningkat semakin cepat. Pada tahun 2004, tanpa didukung oleh program-program pembangunan khusus saja, laju pertumbuhannya sudah mencapai 8,17 persen, lebih tinggi dari rata-rata tingkat pertumbuhan ekonomi yang hanya sebesar 5,13 persen Dalam rangka memperoleh data dan informasi kegiatan konstruksi secara lebih cermat pada tahun-tahun mendatang, maka disajikan pedoman pelaksanaan Survei Konstruksi Tahunan. Tujuannya adalah agar survei-survei konstruksi yang kita laksanakan dapat dipahami oleh petugas lapang, pengawas/pemeriksa dan perusahaan sebagai responden sehingga mampu menggali informasi kegiatan perusahaan-perusahaan konstruksi dengan lebih baik. Diharapkan data yang dihasilkan lebih akurat dan cepat sehingga mampu memberikan informasi tentang kegiatan perusahaan-perusahaan konstruksi nasional dengan baik pula. Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi 1

2 Ruang Lingkup Survei Perusahaan Konstruksi Tahunan mencakup perusahaan konstruksi nasional berbadan hukum yang beroperasi di Indonesia. Hasil SE06 menunjukkan bahwa jumlah perusahaan/usaha konstruksi nasional mencapai perusahaan, terdiri dari perusahaanperusahaan konstruksi dengan kemampuan mengerjakan proyek-proyek konstruksi dengan nilai kontrak besar (kualifikasi B), nilai kontrak sedang (kualifikasi M1 dan M2) dan nilai kontrak kecil (kualifikasi K1, K2, K3 dan Non Kualifikasi). Diharapkan kegiatan updating direktori perusahaan konstruksi yang akan dilaksanakan dapat menghasilkan direktori perusahaan konstruksi yang up to date dan dapat dijadikan sebagai kerangka sampel untuk penarikan sampel kegiatan survei-survei perusahaan konstruksi ditahun-tahun mendatang. Pada kegiatan survei Tahunan Perusahaan Konstruksi tahun 2009, dipilih sampel sebanyak perusahaan dengan menggunakan metode sampling dua tahap, yaitu cut-off point dan stratified sampling. Prosedur pemilihan sampel survei tahunan selengkapnya diuraikan pada subbagian metode sampling. Tujuan Survei Maksud dan tujuan Survei Perusahaan Konstruksi Tahunan adalah untuk memperoleh statistik dasar sektor konstruksi yang meliputi sebaran nilai konstruksi menurut lokasi proyek, - struktur pendapatan dan pengeluaran perusahaan konstruksi di Indonesia, jenis konstruksi yang dikerjakan, sebaran banyaknya tenaga kerja, pembentukan modal tetap, dan lain sebagainya. II. METODOLOGI SURVEI Metode Sampling Pengambilan sampel yang akan dicacah dalam Survei Perusahaan Konstruksi Tahunan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu tahap cut-off point dan Stratified Sampling. Pada tahap Cut-off point langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Mengelompokan perusahaan-perusahaan konstruksi menurut kualifikasi perusahaan, yaitu berurutan dari kualifikasi B, M1, M2, K1, K2, K3 hingga Non Kualifikasi (NK). Perlu diketahui dengan keluarnya peraturan LPJK Nomor 11a tahun 2008 tentang Registrasi Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi maka Kualifikasi perusahaan dapat di konversikan menjadi Gred 7, Gred 6, Gred 5, Gred 4, Gred 3, Gred 2, dan Gred 1. Untuk lebih lengkapnya tentang Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi 2

3 perubahan kualifikasi ini dapat dilihat pada halaman Lampiran persen dari jumlah populasi diambil menjadi sampel untuk survei konstruksi tahunan. Sampel ini di alokasikan berdasarkan pengelompokan pada butir 1 diatas yang dimulai dengan mengambil dari Gred 7 secara berurutan hingga gred berikutnya. Mengingat Perusahaan Konstruksi lebih spesifik dimana setiap perusahan belum tentu mendapat proyek (tidak produksi) setiap tahunnya, maka untuk memperoleh data yang lebih optimal, keterwakilan sampel diharapkan dapat diperoleh dari perusahaan yang mempunyai gred yang lebih tinggi. 3. Dengan menggunakan metode cut-off point, perusahaan-perusahaan dengan kualifikasi B, M1 dan M2 (gred 7, gred 6 dan gred 5) diurutkan berdasarkan jumlah pekerja tetap (hasil updating direktori). Pada tahap ini diambil sampel sebesar 80% dari sample perusahaan konstruksi, sementara 20 % lagi diperoleh dari kualifikasi B, M1 dan M2 (gred 7, gred 6 dan gred 5) dengan menggunakan PPS setelah diurutkan kualifikasinya. Diperkirakan dengan pengambilan 80 % dari jumlah sampel perusahaan dengan kualifikasi B, M1 dan M2 (gred 7, gred 6 dan gred 5) telah terpilih sebagai sampel. Seandainya kualifikasi ini tidak mencukupi untuk jumlah sampel 80 % maka untuk kekurangan sampel diambil dari kualifikasi K1, K2, dan K3 yang pengambilan sampelnya dipadukan dengan sample yang jumlahnya 20 %. Sebaliknya apabila dengan jumlah 80 % tersebut masih ada perusahaan pada kualifikasi B, M1 dan M2 (gred 7, gred 6 dan gred 5) belum terpilih, maka untuk memenuhi sampel menjadi 100 % diutamakan mengambil perusahaan perusahaan dengan kualfikasi B, M1 dan M2 (gred 7, gred 6 dan gred 5) yang belum terpilih lalu sisanya baru diambil dari kualifikasi K1, K2 dan K3 (gred 4, gred 3, dan gred 2) Pada tahap Stratified sampling, sisa sampel setelah tahap cut-off point dialokasikan kepada perusahaan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Perusahaan dikelompokan menurut kualifikasi perusahaan, yaitu K1, K2, K3 dan Non Kualifikasi (gred 4, gred 3, gred 2 dan gred 1). 2. Mengalokasikan sampel pada populasi masing-masing kelompok dengan metode optimum allocation. Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi 3

4 JADWAL KEGIATAN No. Uraian Kegiatan Jadwal Kegiatan Survei Tahunan (1) (2) (3) 1 Penyusunan metodologi dan penarikan sampel Sept 2 Penyusunan kuesioner dan buku pedoman Okt 3 Pencetakan kuesioner dan buku pedoman Okt 4 Pengiriman jumlah sampel dan dokumen ke BPS Provinsi Des 5 Pengambilan sampel dan pengiriman dokumen ke BPS Kab./Kota Des 6 Pencacahan sampel perusahaan 01 Jan 31 Mei 7 Pengawasan/Pemeriksaan di lapangan 15 Jan 31 Mei 8 Pengiriman dokumen ke BPS Provinsi 01 Mar 05 Jun 9 Pemeriksaan di BPS Provinsi 05 Mar 10 Jun 10 Pengiriman dokumen ke BPS Pusat 15 Mar 15 Jun 11 Pengolahan data di BPS Pusat 20 Mar 30 Jun 12 Tabulasi 01 Juli 31 Juli 13 Pembuatan Analisa dan Penyusunan Publikasi 01 Agst 31 Agst 14 Pencetakan Publikasi 01 Okt 15 Okt Konsep dan Defenisi Konsep definisi sangat diperlukan agar persepsi terhadap informasi yang dihasilkan tidak bias. Beberapa konsep dan definisi yang digunakan berkenaan dengan kegiatan ekonomi pada kategori Kontruksi (F) adalah sebagai berikut: 1. Usaha adalah suatu kegiatan ekonomi yang bertujuan menghasilkan barang/jasa untuk diperjual-belikan atau ditukar dengan barang lain, dan ada seorang atau lebih yang bertanggungjawab/menanggung resiko. 2. Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan jenis usaha yang bersifat tetap, terus menerus, yang didirikan, bekerja dan berkedudukan dalam wilayah Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan/laba. 3. Pekerja Tetap adalah adalah semua karyawan yang bekerja pada perusahaan konstruksi yang sudah diangkat sebagai pekerja tetap dan umunya penggajiannya rutin setiap bulan. 4. Pekerja Harian Lepas adalah seluruh pekerja yang terlibat langsung dalam proyek dengan status tidak tetap yang dibayar sesuai dengan banyaknya hari bekerja dengan sistem upah harian. 5. Tenaga Ahli adalah tenaga di bidang jasa konstruksi yang memiliki sertifikat keahlian (SKA) bagi perencana, pengawas konstruksi dan pelaksana konstruksi sebagai bukti kompetensi dan kemampuan profesi keahlian kerja orang perseorangan di bidang jasa konstruksi Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi 4

5 menurut disiplin keilmuan dan/atau kefungsian dan/atau keahlian tertentu. 6. Tenaga Terampil adalah tenaga di bidang jasa konstruksi yang memiliki sertifikat keterampilan Kerja (SKT-K) sebagai bukti kompetensi dan kemampuan profesi keterampilan kerja orang perseorangan di bidang jasa konstruksi menurut disiplin keilmuan dan/atau kefungsian dan/atau keterampilan tertentu. 7. Bentuk Badan Usaha Bentuk pengesahan suatu perusahaan pada waktu pendirian yang dilakukan oleh instansi pemerintah atau departemen terkait yang diperkuat dengan bukti tertulis atau akte. PT (Persero) adalah sebuah badan badan usaha dari suatu perusahaan/usaha yang dimiliki oleh pemerintah pusat (BUMN) atau pemerintah daerah (BUMD). Perseroan Terbatas (PT) adalah perusahaan yang didirikan dengan modal yang terbagi dalam saham-saham dan pemegang saham bertanggung jawab terbatas pada nilai nominal saham yang dimiliki. Termasuk dalam kelompok badan usaha ini adalah badan usaha milik perusahaan asing (Corporation, NV). Perseroan Komanditer/Commanditair Venootschap (CV) adalah suatu bentuk badan usaha dimana terdapat perjanjian kerjasama untuk berusaha antara orang-orang yang bersedia bertanggung jawab penuh atas kekayaan pribadinya, dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin perusahaan. Firma adalah suatu bentuk badan usaha dari sekelompok perorangan dimana setiap pemilik perusahaan bertanggung jawab penuh atas kekayaan pribadinya, dengan orangorang yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin perusahaan serta bertanggung jawab pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut. Koperasi adalah persekutuan dari berbagai pihak untuk membentuk usaha secara bersama dimana kekuasaan tertinggi berada pada rapat anggota koperasi. 8. Persentase Permodalan Perusahaan Pemerintah Pusat adalah modal perusahaan yang berasal dari sumber keuangan pemerintah pusat (APBN). Pemerintah Daerah adalah modal perusahaan yang berasal dari sumber keuangan pemerintah daerah (APBD). Swasta Nasional adalah modal perusahaan yang berasal dari Badan Usaha Swasta Nasional dan atau warga negara Indonesia. Asing adalah modal perusahaan yang berasal dari luar negeri atau warga negara asing. 9. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) merupakan klasifikasi baku Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi 5

6 mengenai kegiatan ekonomi yang terdapat di Indonesia, yang dirinci menurut kategori. KBLI hanya mengelompokkan unit produksi menurut kegiatan ekonomi, tidak membedakan unit produksi menurut kepemilikan, jenis badan hukum, formal atau informal. 10. Kategori: Merupakan garis pokok penggolongan kegiatan ekonomi. Penggolongan ini diberi kode satu digit dengan kode alphabet. Dalam KBLI seluruh kegiatan ekonomi di Indonesia digolongkan menjadi 18 kategori. Kategori-kategori tersebut diberi kode huruf dari A sampai dengan Q dan X sebagai kegiatan yang belum jelas batasannya. Untuk Konstruksi diberi kode huruf F. a. Klasifikasi Bidang Pekerjaan : pengelompokan perusahaan konstruksi menurut jenis pekerjaan menurut keahliannya. Terdapat 5 jenis klasifikasi bidang pekerjaan, yaitu: Arsitektur untuk perusahaan konstruksi yang mampu menangani pekerjaan gedung, seperti pembangunan rumah, ruko, rukan, dan gedung perkantoran; Sipil, untuk perusahaan konstruksi yang mampu menangani pekerjaan sipil, seperti pembangunan jalan, jembatan, rel kereta api, waduk, drainase, dan jaringan pengairan; Mekanikal, untuk perusahaan yang mampu menangani pekerjaan mekanikal, seperti pemasangan mesin pabrik, elevator, eskavator, conveyor dan pekerjaan mekanikal lainnya; Kelistrikan, Elektrikal untuk perusahaan yang mampu menangani pekerjaan listrik, seperti pembangkit tenaga listrik, transmisi dan pekerjaan telekomunikasi; Tata Lingkungan, untuk perusahaan yang mampu menangani pekerjaan eksterior, seperti bangunan pengolah limba air bersih dan limbah, perpipaan, reboisasi, dan pengeboran air tanah. b. Kualifikasi Perusahaan adalah ukuran kemampuan perusahaan konstruksi dalam menangani pekerjaan konstruksi menurut bidang keahliannya. Ada 7 kualifikasi masingmasing mempunyai persyaratan khusus sbb: No. Golongan Usaha Kualifikasi Batas Nilai Satu Pekerjaan (Rp) Kekayaan Bersih (Rp) Keuangan Kemampuan sesaat (Seluruh Paket) (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Per Orangan Gred 1 0 sd. 50 juta Tidak persyaratkan K2. e c il Gred 2 0 sd. 300 juta 50 juta sd. 600 juta 90 juta sd. 1 M Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi 6

7 3. Gred 3 0 sd. 600 juta 100 juta sd. 800 juta 180 juta sd. 1,44 M 4. Gred 4 0 sd. 1 M 400 juta sd. 1 M 720 juta sd. 1,8 M 5. Mene gah Gred 5 1 M<BNSP 10 M 1 M sd. 10 M 4,2 M sd. 42 M 6. Gred 6 1 M<BNSP 10 M 3 M sd. 25 M 64 M sd. 160 M 7. Besar Gred 7 10 M sd. tak terbatas 10 M sd. Tak terbatas 64 M sd. Tak terbatas 11. Asosiasi adalah asosiasi perusahaan jasa konstruksi yang merupakan satu atau lebih wadah organisasi perusahaan, baik yang berbadan hukum maupun yang bukan badan hukum, yang bergerak di bidang usaha jasa konstruksi. 12. Tahun mulai beroperasi/berproduksi secara komersial Tahun pertama kali perusahaan menghasilkan/memproduksi barang/jasa secara komersial (tidak termasuk produksi percobaan). Untuk perusahaan konstruksi yang dimaksud tahun mulai berproduksi adalah tahun mulai kegiatan (early production). 13. Jaringan perusahaan Perusahaan Tunggal : adalah perusahaan yang beroperasi secara tunggal, tanpa memiliki jaringan dengan perusahaan lain, baik sebagai pusat, cabang, anak perusahaan atau induk perusahaan. Kantor Pusat : adalah perusahaan yang mempunyai cabang/perwakilan dan secara administratif melakukan pengkoordinasian kegiatan dan pengawasan terhadap seluruh perusahaan cabang/perwakilan tersebut. Contoh : PT (Persero) Pertamina, PT (Persero) PLN Pusat, PT (Persero) ADHI KARYA Pusat. Kantor Cabang : adalah perusahaan yang merupakan cabang/perwakilan dari perusahaan lain yang beroperasi di wilayah Indonesia, yang secara administratif manajemen perusahaan dikoordinasi/diawasi oleh kantor pusat. Pengumpulan Data Pengumpulan data Survei Tahunan Perusahaan Konstruksi dilakukan secara langsung oleh petugas Badan Pusat Statistik Kabupaten/Kota/Provinsi dan atau Koordinator Statistik Kecamatan (KSK). Alur dokumen dan jadwal kegiatan kedua survei tersebut disajikan pada gambar berikut: Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi 7

8 Alur Dokumen Pelaksanaan Pencacahan Survei Konstruksi Tahunan BPS BPS- Provinsi BPS- Kab/Kota Pencacah/ Pemeriksa Perusahaan 1. Buku Pedoman 1. Buku Pedoman 1. Dokumen VKR 1. Dokumen VKR 1. Dokumen VKR 2. Dokumen VKR 3. Direktori Perusahaan 2. Dokumen VKR 3. Direktori Perusahaan 2. Direktori Perusahaan 2. Daftar Sampel 1. Dokumen VKR 2. Daftar Sampel 1. Dokumen VKR 2. Daftar Sampel 1. Dokumen VKR 2. Daftar Sampel 1. Dokumen VKR 2. Daftar Sampel 1. Dokumen VKR Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan secara manual dan komputerisasi. Pada tahap manual dilakukan cek awal terhadap seluruh isian kuesioner terutama mengenai identitas seperti nama propinsi, kabupaten/kota, nama perusahaan dan alamat apakah sudah sesuai dengan direktori yang ada. Untuk mengetahui kebenaran dan kewajaran isian dilakukan penyuntingan dan penyandian terhadap isian kuesioner. Kemudian pada tahap komputerisasi dilakukan data entri, validasi dan tabulasi. Estimasi Hasil Survei Metode estimasi dilakukan untuk memperoleh angka statistik yang dapat memperkirakan nilai-nilai populasi kegiatan perusahaan konstruksi. Nilai pendugaan beberapa karakteristik kegiatan perusahaan konstruksi didasarkan pada metode sampling yang dipilih. Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi 8

9 PENGISIAN DOKUMEN SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. Keterangan Umum Perusahaan 1. Seluruh rincian harus ada isiannya, kecuali untuk rincian nomor telepon, nomor fax dan alamat dan alamt website boleh tidak terisi; 2. Kode wilayah harap diisi sesuai dengan Master File Desa terbaru. 3. Penulisan nama perusahaan tidak perlu menyertakan bentuk badan hukumnya 4. Penulisan nomor urut perusahaan dilakukan pada saat entri dokumen dengan merujuk pada master perusahaan yang telah ada. 5. Kode Induk Perusahaan (KIP) dapat diisi oleh pemeriksa/pengawas Kabupaten /Kota/ Provinsi. 6. Identitas Perusahaan - Bentuk Badan Hukum Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi 9

10 Rincian pertanyaan ini mempunyai jawaban berupa pilihan yang ada. Isian angka pada kotak sebelah kanan merupakan pemindahan dari kode yang dilingkari. - Bidang pekerjaan utama Merupakan pertanyaan tentang bidang pekerjaan utama dari perusahaan yang jawabannya hanya satu pilihan utama. Isian angka pada kotak sebelah kanan merupakan pemindahan dari kode yang dilingkari. BLOK I. 1. PROPINSI DKI 2. KABUPATEN / KOTA *) 3. KECAMATAN Jakarta Barat Grogol Pertamburan 4. KELURAHAN / DESA *) Jelambar Baru 5. NOMOR URUT PERUSAHAAN/USAHA Identitas Perusahaan : a. Nama Perusahaan : BU M I PERM AI RAYA, PT b. Bentuk Badan Hukum [1] PT (Persero) [2] PT [3] CV [4] Firma [5] Koperasi [6] Lainnya c. Bidang Pekerjaan Utama : [1] Arsitektur [2] Sipil [3] Mekanikal [4] Elektrikal [5] Tata Lingkungan d. Kualifikasi dari Bidang Pekerjaan Utama : [1] Gred 1 [2] Gred 2 e. Alamat Perusahaan : [3] Gred 3 [4] Gred 4 Jl. Dukuh I/III N o. 1 [5] Gred 5 [6] Gred 6 [7] Gred 7 Jakarta-Barat RT :... RW :... Kode pos : Nomor telepon : (021) Nomor faksimili : (021) Website :. *) coret yang tidak sesuai KIP : KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN - Kualifikasi dari bidang pekerjaan Utama Isikan kode kualifikasi perusahaan yang dilingkari pada kotak yang tersedia di sebelah kanan. - Alamat Perusahaan Isikan alamat perusahaan, lengkap dengan Jalan, RT, RW, Kode Pos, Nomor Telepon, Nomor faximile, Alamat maupun alamat website. Contoh pengisian : PT. Bumi Permai Raya adalah perusahaan konstruksi yang memiliki kantor di Jl. Dukuh I/III No 1 Rt 012/003, Kelurahan Jelambar Baru, Kecamatan Grogol Pertamburan Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta. Bila perusahaan ini merupakan sampel terpilih, berikut dengan penambahan informasi mengenai kode pos, nomor telepon, nomor fax dan alamat , blok keterangan tempat adalah seperti isian diatas. BLOK II. TENAGA KERJA DAN BALAS JASA Rincian 1. Jumlah pekerja tetap menurut pendidikan dan jenis kelamin selama setahun Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi 10

11 Rincian 2. Jumlah pekerja tetap sebagai tenaga ahli Isian disini, hanya pekerja tetap sebagai tenaga ahli yang dirinci menjadi : Perencana yang bersertifikat dan tidak bersertifikat Pelaksana yang bersertifikat dan tidak bersertifikat Pengawas yang bersertifikat dan tidak bersertifikat Pelaksana Terampil yang bersertifikat dan tidak bersertifikat Rincian 3. Balas jasa Pekerja tetap Rincian ini merupakan jenis pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan kepada pekerja tetap. Jenis pengeluaran ini dirinci lagi atas 2 (dua) jenis yakni : a. Yang dibayarkan langsung ke pekerja tetap 1. Upah/gaji (Nilai rata-rata upah per orang harus berada dalam range upah minimal sektor konstruksi di propinsi/kabupaten yang bersangkutan. 2. Upah lembur 3. Hadiah, bonus dan sejenisnya 4. Tunjangan dan sejenisnya b. Yang dibayarkan ke Yayasan/Badan untuk kepentingan pekerja tetap. 1. Iuran dana pensiun, tunjangan sosial dan sejenisnya 2. Asuransi Pekerja Contoh Pengisian: PT. Bumi Permai Raya mempunyai karyawan yang terdiri dari 2 orang laki-laki tamatan sarjana teknik sipil bertugas sebagai pelaksana terampil dan salah satu diantaranya telah memperoleh sertifikat, 1 orang perempuan tamatan sarjana teknik arsitektur bertugas sebagai perencana yang telah memperoleh sertifikat, 1 orang laki-laki tamatan sarjana muda ekonomi. 1 orang pesuruh laki-laki tamat SMP, 2 orang wanita bagian administrasi lulusan SMEA dan pemilik perusahaan yang tamatan Magister Manajemen menjadi direktur. Adapun balas jasa yang diterima oleh pekerja tetap selama tahun 2008 sejumlah Rp ,- yang terdiri dari Upah/Gaji : Rp ,- ; Upah lembur Rp ,-; Hadiah Bonus dan sejenisnya Rp ,-; THR dan sejenisnya Rp ,-; Iuran pensiun dan tunjangan sosial Rp ,- serta Iuran Asuransi Pekerja sebesar Rp ,- Contoh pengisian kuesionernya adalah seperti di bawah ini: Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi 11

12 BLOK II. TENAGA KERJA DAN BALAS JASA TAHUN Jumlah pekerja tetap Pendidikan Tertinggi Ditamatkan yang Pendidikan Teknik Pendidikan Non Teknik Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Pasca Sarjana Sarjana Sarjana Muda dan Diploma II/III SMTA dan sederajat SMTP dan sederajat SD dan sederajat JUMLAH Jumlah pekerja tetap sebagai tenaga ahli Jabatan Bersertifikat Tanpa sertifikat Jumlah (1) 1. Perencana 2. Pelaksana 3. Pengawas 4. Pelaksana Terampil JUMLAH (2) (3) (4) Balas jasa pekerja tetap Jenis Pengeluaran Nilai (Rupiah) (1) (2) A. Yang dibayarkan langsung ke pekerja tetap 1. Upah/gaji 247,200,000,- 2. Upah lembur 27,500,000,- 3. Hadiah, bonus dan sejenisnya 18,000,000,- 4. Tunjangan dan sejenisnya 20,000,000,- B. Yang dibayarkan ke yayasan/badan untuk kepentingan pekerja tetap 1. Iuran dana pensiun, tunjangan sosial dan sejenisnya 1,500,000,- 2. Asuransi Pekerja JUMLAH 1,200,000,- 315,400,000,- Untuk Blok II ini beberapa hal perlu diperhatikan antara lain: 1. Jumlah balas jasa yang dibayarkan langsung kepada pekerja tetap merupakan penjumlahan dari semua jenis pengeluaran (jenis pengeluaran point 1 sampai dengan point 4). 2. Jenis pengeluaran upah/gaji biasanya adalah yang terbesar. Tanyakan pada supervisor bila komponen jenis pengeluaran untuk karyawan tidak lazim, yang bisa dilihat dari rata-rata upah/gaji per bulan per orang bila dibandingkan dengan Upah Minimal Sektor (UMS) Konstruksi di daerah Saudara. 3. Jumlah balas jasa per pekerja tetap (Jumlah yang dibayarkan : Jumlah pekerja tetap) harus berada dalam range upah per pekerja menurut propinsi. Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi 12

13 BLOK III. PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PEKERJAAN KONSTRUKSI Blok III ini akan menanyakan kegiatan yang dilaksanakan perusahaan berupa : a. Lokasi Proyek yang dirinci menurut Provinsi dan Kabupaten/Kota. Dalam rincian ini disediakan kotak yang akan diisikan dengan kode Provinsi dan kode Kabupaten/Kota oleh pengawas/pemeriksa Lokasi proyek boleh berbeda dengan lokasi perusahaan. b. Nama Proyek ditulis secara lengkap yang dapat menunjukkan jenis kegiatannya sesuai dengan kode KBLI hingga 3 digit. (Terlampir). Dalam rincian ini juga di-sediakan kotak yang akan diisikan dengan kode KBLI dalam 3 (tiga) digit oleh pengawas/pemeriksa. c. Sumber Dana Utama yang digunakan untuk pembiayaan Proyek adalah Sumber dana yang utama atau yang paling besar untuk pembiayaan proyek ini. Biasanya sumber dana ini dapat diperoleh dari : a. APBN (Anggaran Pembangunan Belanja Negara) oleh Pemerintah Pusat. b. APBD Provinsi (Anggaran Pembangunan Belanja Daerah) yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi. c. APBD Kabupaten/Kota (Anggaran Pembangunan Belanja Daerah) yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota. d. Luar Negeri yakni anggaran yang disediakan oleh Negara lain baik berupa pinjaman, hibah atau bantuan. e. BUMN/BUMD yakni Anggaran yang disediakan oleh Badan usaha baik milik Negara atau milik Daerah. f. Sendiri yakni biaya yang keseluruhannya hanya dikeluarkan oleh si pemilik proyek. g. Lainnya yakni biaya pembiayaan proyek yangdiperoleh selain dari sumber pembiayaan proyek diatas, contoh gedung yang dibangun untuk kepentingan kelompok secara talangan bersama. d. Nilai Kontrak adalah Nilai keseluruhan yang digunakan dalam pembiayaan proyek tersebut. Nilai kontrak tahun ini adalah perkalian nilai kontrak dengan selisih persentase pekerjaan yang diselesaikan pada tahun bersangkutan. Nilai kontrak [Kol (7)], nilainya ditulis dalam satuan ribuan rupiah. Angka yang tertulis harus lebih besar dari pada isian kolom (10) + kolom (13) + kolom (14). e. Bulan dan Tahun Pelaksanaan Proyek adalah waktu awal yang ditentukan untuk memulai penyelesaian proyek dan batas waktu akhir yang ditentukan untuk penyelesaian proyek, biasanya disepakati secara tertulis dalam surat perjanjian kontrak. Rincian ini hanya untuk kegiatan yang dilaksanakan pada tahun survei. f. Persentase Realisasi Pekerjaan yang diselesaikan merupakan kondisi persentase realisasi pekerjaan baik akhir tahun lalu dan akhir tahun survei. Persentase ini akan dapat menunjukkan besaran persentase yang diselesaikan selama tahun survei dengan cara mengurangkan besaran persentase yang diselesaikan hingga akhir tahun survei dengan persentase realisasi pekerjaan yang diselesaikan hingga akhir tahun lalu. Perlu diperhatikan bahwa kolom (9) harus lebih besar dari kol 8 dan maksimal 100%. Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi 13

14 g. Biaya bahan bangunan selama tahun survei merupakan jumlah biaya yang sudah dikeluarkan selama tahun survei untuk menyelesaikan masing-masing proyek. Biaya bahan bangunan ini dapat diperinci dengan biaya bahan bangunan yang disediakan oleh perusahaan dan biaya bahan bangunan yang disediakan oleh pemilik proyek. Untuk kegiatan yang sudah selesai 100 % biaya bahan bangunan ini harus sama dengan isian jumlah pada blok IV. Perlu diperhatikan besaran biaya bahan bangunan ini jangan sampai melebihi dari 50 persen nilai kontrak untuk hal ini perlu dipertanyakan pada responden.. Isian kolom (10) berada dalam range 20% sampai dengan 60 % dari nilai kontrak tahun ini. h. Biaya Pekerja harian lepas selama tahun survei adalah jumlah biaya yang dikeluarkan untuk balas jasa pekerja harian lepas selama tahun survei dalam menyelesaiakn kegiatan proyek. Biaya ini juga dirinci dengan biaya rata-rata upah orang perhari dan jumlah biaya yang dikeluarkan. Nilai rata-rata upah per orang per hari harus berada dalam range upah minimal sektor konstruksi di propinsi/kabupaten/kota yang bersangkutan. )]. Biasanya Isian kolom ini berada dalam range 5% sampai dengan 20 % dari nilai kontrak tahun ini. i. Pekerjaan yang disubkontrakkan selama tahun survei merupakan gambaran dari bagian proyek yang diselesaikan oleh kontraktor/rekanan lain (sub kontraktor). Gambaran yang ditunjukkan berupa nilai yang dikerjakan oleh sub kontraktor dan persentase realisasi oleh sub kontraktor hingga akhir tahun survei. Isian kolom ini tidak boleh lebih besar dari isian kolom (7). Contoh: Untuk pembangunan jalan di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur, melalui pelelangan ditentukan bahwa perusahaan PT. Pasti Sukses sebagai pemenangnya. Nilai kontrak tersebut sebesar Rp ,- yang semuanya bersumber dari dana APBN. Dalam kontrak pelaksanaan rehab dimulai sejak September 2007 dan sudah selesai pada Februari Persentase realisasi pembangunan tersebut pada Desember 2007 mencapai 55 %. Selama tahun 2008 bahan bangunan semuanya disediakan oleh perusahaan rekanan sebesar Rp ,- Biaya pekerja harian lepas selama tahun 2008 sebesar Rp ,- dengan upah per orang per hari adalah Rp ,- Semua kegiatan ini diselesaikn oleh PT. Pasti Sukses. Dari informasi tersebut isian pada kuesioner pada blok III adalah seperti isian dibawah ini: Perhatian : Seandainya biaya bahan dan biaya pekerja harian lepas diatas adalah yang sudah dikeluarkan selama kegiatan proyek maka : 1. Pekerjaan yang diselesaikan selama tahun 2008 adalah : 100% - 55 % = 45 % 2. Biaya bahan bangunan selama tahun 2008 adalah : 45 % x Rp ,- = Rp ,- Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi 14

15 BLOK III. PENDAPATAN DAN PENGE LUARAN PEKERJAAN KONSTRUKSI Tuliskan dengan jelas jawaban dari semua pertanyaan pada kolom (2) s/d kolom (15) tentang proyek konstruksi yg dikerjakan - Nilai pengeluaran bahan pada kolom (10) dan kolom (11) hanya meliputi bahan yang telah digunakan saja, tidak perusahaan selama tahun Proyek yang dicakup meliputi a) proyek yang dikerjakan mulai tahun 2008 baik yang sudah termasuk stok/persediaan. selesai pada akhir tahun 2008 maupun yang belum selesai, dan b) semua proyek sudah mulai dikerjakan pada tahun-tahun - Pekerja Harian Lepas adalah seluruh pekerja yang terlibat langsung dengan proyek dengan status tidak tetap yang sebelumnya tetapi masih dilanjutkan pekerjaannya pada tahun 2008 dibayar sesuai dengan banyaknya hari bekerja dengan sistem upah harian - Yang dimaksud dengan biaya bahan pada kolom (10) dan kolom (11) adalah nilai seluruh bahan bangunan yang dipakai - Pekerjaan yang disubkontrakkan meliputi pekerjaan yang disubkontrakkan seluruhnya (bahan bangunan dan tenaga untuk proyek, seperti : semen, pasir, batu, besi beton, kayu, AC, elevator, escalator, kabel, tiang, dsb kerja disediakan oleh subkontraktor) atau hanya tenaga kerjanya saja. Sumber Persentase Lokasi Proyek Nama Proyek / Dana Bulan dan Tahun Realisasi Pekerjaan Biaya Bahan Bangunan Biaya Pekerja Harian Lepas Pekerjaan yang Disubkontrakkan Jenis Pekerjaan Utama Nilai Kontrak Pelaksanaan yang Diselesaikan Selama Tahun 2008 Selama Tahun 2008 Selama Tahun 2008 (Tuliskan sejelas mungkin Pembiayaan Proyek hingga hingga Rata-rata % selesai No Propinsi dan Kabupaten/Kota dan isikan 3 digit terakhir Proyek (Rupiah) Desember Desember Disediakan Disediakan Pemilik Upah per Jumlah Upah Nilai Kontrak s/d 31 kode KBLI 5 digit) (lihat kode Mulai Selesai Perusahaan Proyek orang per (Rp) (Rp) Desember di bawah) (Rp) (Rp) hari (Rp) 2008 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) N usa T enggar a Timur Pembangunan Jalan APBN 1. Kupang '% 100 '% '% 2. % % % 3. % % % 4. % % % 5. % % % 6. % % % 7. % % % 8. % % % 9. % % % 10. % % % JUMLAH Keterangan kolom (4): 1: APBN 4: Luar Negeri 7: Lainnya 2: APBD Propinsi 5: BUMN/BUMD 3: APBD Kab/Kota 6: Sendiri 2 3 Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi 15

16 BLOK IV. BAHAN BANGUNAN YANG DIGUNAKAN Blok IV ini akan memberikan informasi tentang jumlah dan nilai bahan bangunan yang digunakan untuk proyek menurut jenisnya selama melaksanakan kegiatan proyek dari awal hingga selesai pada tahun survei. (tidak termasuk stok/persediaan) Apabila ada lebih dari 1 proyek yang sudah selesai 100 persen selama tahun survei, maka masing-masing proyek diisikan pada blok IV ini dengan lembaran yang berbeda (terjadi penambahan lembaran). Isian dapat diisi apbila penyelesaian proyek pada blok III sudah 100 persen. Isian pada blok ini diusahakan dapat dirinci per jenis bahan bangunan secara lengkap baik satuan, volume dan Nilai. Contoh : CV. NagaTimbul pada tahun 2008 menyelesaikan sebuah rumah sederhana senilai Rp ,- dengan menggunakan bahan bangunan sbb : 1. Semen kg (Rp ,-), 2. Batu batuan 29 m 3 (Rp ,- ), 3. Besi 90 btg (Rp ,-), 4. Batubata biji (Rp ,-), 5. Kayu balok 3 kubik (Rp ,-), 6. Triplek 100 lbr (Rp ), 7. Papan 30 lbr (Rp ,-), 8. Keramik 160 m 2 (Rp ,-), Pasir 57 m 3 (Rp ,-), Seng 100 lembar (Rp ,) dan Cat 8 pilihan (Rp ,-) Maka isian blok IV ini menjadi seperti daftar diatas. BLOK IV. BAHAN BANGUNAN YANG DIGUNAKAN Tuliskan Bahan Bangunan yang Digunakan untuk Proyek yang Sudah Selesai 100% pada Tahun 2008 (proyekproyek pada Blok III) Jika Proyek yang Sudah Selesai 100% pada Tahun 2008 lebih dari satu proyek, maka gunakan lembar tambahan untuk proyek-proyek berikutnya Nomor Proyek : 1 [sesuai dengan Blok III Kolom (1)] Nama Proyek : Pembangunan rumah sederhana 1 (satu) unit Jenis Bahan Bangunan *) Satuan **) Volume Nilai (Rp) (1) (2) (3) (4) 1. Semen kg 14,250 8,630, Besi batang 90 2,882, Pasir m ,880, Batubata biji 12,500 3,250, Kayu balok kubik 3 2,500, Triplek lembar 100 5,000, Papan lembar 30 1,800, Keramik m ,520, Seng lembar ,000, Cat kg 8 600, Lainnya JUMLAH 68,062,000 *) - Isiannya hanya untuk satu jenis proyek, untuk proyek lainnya gunakan lembar tambahan - Isian bahan bangunan yang digunakan sesuai dengan jenis proyeknya **) Tuliskan menurut satuan ukuran umum (seperti : m, m 2, m 3, kg, ton, dll) BLOK V. PENDAPATAN LAIN Pendapatan lain yang dicatat disini adalah pendapatan selain dari nilai kontrak, nilai penjualan listrik dan nilai penyewaan alat yang dterima oleh perusahaan. Pendapatan tersebut dapat Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi 16

17 dirinci antara lain : Rincian 1. Jasa desain gambar dan jasa konsultan Rincian 2. Jasa sewa tanah, jasa sewa bangunan dan jasa sewa tanah dan bangunan (properti) Rincian 3. Pendapatan dari bunga, deviden, hak cipta dll. Rincian 4. Pendapatan dari kegiatan lainnya diluar rincian diatas Contoh pendapatan dari kegiatan lainnya al : pendapatan fee yang diperoleh karena diikutkan sebagai rekanan pendamping. Apabila perusahaan tidak mempunyai pendapatan sama sekali dalam satu tahun tersebut maka untuk kasus seperti ini pada Blok V harus ada isian minimal sebesar Rp ,- dengan perhitungan pengeluarannya sekitar Rp ,- kemungkinan untuk gaji 1 (satu) orang pegawai dan bayar pajak untuk selama setahun. Biasanya diambil dari tabungan. Contoh : CV. Trimurni yang bergerak dibidang konstruksi selama tahun 2008 memperoleh pendapatan diluar nilai proyek yang dikerjakan sebanyak Rp ,- yang dirinci masing-masing dari : a. Jasa konsultan sebanyak Rp ,- ; b. Sewa tanah dan bangunan oleh CV. Adinda setiap bulannya sebesar Rp ,- selama 10 bulan; c. Bunga Deposito dan deviden selama setahun survei sebesar Rp ,-dan fee yang diperoleh dari CV. Adinda yang memanfaatkannya sebaga rekanan pendampingrp ,- maka isian blok V ini adalah sbb: BLOK V. PENDAPATAN LAIN Jenis Pendapatan Nilai (Rupiah) (1) (2) 1. Jasa desain gambar, konsultan 10,000,000,- 2. Pendapatan dari jasa sewa tanah dan bangunan (properti) 25,000,000,- 3. Pendapatan dari bunga, deviden, hak cipta, dan lain-lain 7,500,000,- 4. Kegiatan lainnya (Tuliskan : Fee sebagai rekanan pendamping) JUMLAH 15,000,000,- 57,500,000,- BLOK VI. PEMAKAIAN BAHAN BAKAR Pengisian blok VI ini hanya untuk pemakaian bahan bakar yang benar-benar digunakan perusahaan untuk kegiatan proyek selama tahun survei berjalan Contoh : CV. Bukit Lestari Toboali selama tahun 2008 menggunakan bahan bakar senilai Rp ,- yang diperinci sbb : Bensin liter senilai Rp ,-; Solar liter dengan nilai Rp ,- serta pelumas 775 liter dengan nilai Rp ,-. Maka isian dalam blok VI adalah sbb: Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi 17

18 BLOK VI. PEMAKAIAN BAHAN BAKAR Jenis Bahan Bakar (1) Satuan (2) Volume 1. Bensin liter 1,000 5,100,000,- 2. Solar liter 1,100 5,000,000,- 3. Minyak Diesel liter 4. LPG 5. Gas Kota 4. Pelumas JUMLAH liter 775 1,500,000,- 11,600,000,- (3) Nilai (Rupiah) (4) BLOK VII. PENGELUARAN LAIN Rincian 1. Pengeluaran alat tulis dan keperluan kantor selama setahun. a. Periksa kewajaran masing-masing rincian pengeluaran alat tulis dan keperluan kantor. Nilai pengeluaran lat tulis dan keperluan kantor adalah dalam satuan ribuan rupiah. b. Periksa kebenaran kolom penjumlahan dari masing-masing rincian.jumlah pengeluaran bahan dan jasa harus berada di range 5% sampai dengan 30% dari nilai kontrak tahun ini. Contoh : CV. Rian Bersaudara selama tahun survei merinci bahwa biaya yang sudah dikeluarkan sealam athun 2008 adalah sebagai berikut. Untuk ATK sebanyak Rp ,-; pos dan telekomunikasi sebanyak ,-; jasa angkutan Rp ,-air bersih Rp ,-; bunga atas pinjaman Rp ,-; pajak tidak langsung Rp ,-; dan tip untuk petugas lapangan dalam upaya memperlancar kegiatan proyek, maka isian dafta pada blok VII adalah sbb: BLOK VII. PENGELUARAN LAIN Jenis Pengeluaran Nilai (Rupiah) (1) (2) 1. Alat tulis dan keperluan kantor (ATK) 500,000,- 2. Ongkos pemeliharaan barang modal dan pembelian suku cadang - 3. Pos dan Telekomunikasi 2,000,000,- 4. Jasa angkutan dan pergudangan 350,000,- 5. Sewa tanah/lahan - 6. Sewa bangunan/gedung - 7. Asuransi (selain asuransi tenaga kerja) - 8. Promosi - 9. Air Bersih 860,000,- 10. Bunga atas pinjaman 200,000,- 11. Pajak tidak langsung 1,500,000,- 12. Biaya Penelitian dan Pengembangan (R&D) - 13 Lainnya (Tuliskan : T ip untuk memperlancar kegiatan) 800,000,- JUMLAH 6,210,000,- Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi 18

19 BLOK VIII. PEMBANGKIT LISTRIK Blok VIII ini untuk mendapatkan gambaran penggunaan listrik yang diproduksi dengan pembangkit sendiri, baik yang dipakai maupun yang dijual dan pemakaian listrik yang dibeli oleh perusahaan 1. Bila perusahaan menggunakan motor listrik atau generator (setidaknya salah satu jenis bahan bakar pada blok VI terisi) maka rincian 3.1 (tenaga listrik yang diproduksi perusahaan) harus terisi. Pendekatan KWh yang dibangkitkan pern1 liter/kg pemakaian adalah sbb: a. Solar : Untuk setiap 1 liter solar yang dipakai akan menghasilkan 11,33 KWh b. Bensin : Untuk setiap 1 liter bensin yang dipakai akan menghasilkan 8,98 KWh. c. M. Diesel : Untuk setiap 1 liter m. diesel yang dipakai akan menghasilkan 10,39 KWh d. Batubara : Untuk setiap 1 lkg batubara yang dipakai akan menghasilkan 6,57 KWh. e. Pendekatan berdasarkan waktu pemakaian generator/genset : Kapasitas generator/genset X rata-rata hari kerja sebulan X rata-rata jam kerja sehari X 0,8 X Periksa kewajaran isian tenaga listrik yang dibeli dari PLN dan Non PLN (dalam KWh). Bagi nilai (rupiah) tenaga listrik yang dibeli dengan banyaknya Kwh, sesuaikan dengan harga listrik rata-rata per kwh yang berlaku di propinsi yang bersangkutan. 3. Periksa kewajaran isian tenaga listrik yang dibeli dari PLN apakah harga per KWh masuk dalam range harga per KWh yaitu antara Rp. 400,- s/d. Rp. 1250,-. Contoh: Suatu perusahaan konstruksi mempunyai satu buah generator dengan daya sebesar 10 PK yang digunakan untuk membangkitkan listrik di lokasi proyek selama 100 jam efektif dengan kapasitas terpakai sebesar 70%. Perusahaan tersebut juga dalam setahun membayar listrik PLN sebesar Rp ,- dengan jumlah pemakaian Kwh. Perlu diketahui bahwa tenaga listrik yang dibangkitkan oleh generator tersebut adalah sebesar 10 x 100 x 70 % = 700 KWh, maka penulisannya pada kuesioner adalah sebagai berikut: BLOK VIII. PEMBANGKIT LISTRIK Uraian (1) 1. Jumlah generator yang digunakan : 2. Tenaga listrik yang diproduksi oleh generator : 3. Tenaga listrik yang dibeli a. Tenaga listrik yang dibeli dari PLN b. Tenaga listrik yang dibeli dari Non PLN 4. Tenaga listrik yang dijual kepada pihak lain : Volume Nilai (Rp) (2) (3) 1 uni t 700 K Wh K Wh 1,800, K Wh 1,800, K Wh... K Wh Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi 19

20 BLOK IX. PERALATAN KONSTRUKSI Blok IX ini mencatat banyaknya alat-alat berat maupun mesin yang dikuasai dan digunakan untuk kegiatan konstruksi oleh perusahaan selama tahun survei, baik milik sendiri maupun yang diperoleh dari pihak lain. Rincian 1. Jenis Alat berat/mesin yang dikuasai dirinci atas milik sendiri dan milik pihak lain Rincian 2. Jenis alat berat/mesin yang disewakan yang berarti alat berat/mesin tersebut adalah milik perusahaan dan disewakan pada perusahaan lain untuk memperoleh pendapatan. Yang dicatat adalah berapa alat yang disewakan, dan berapa nilai sewa persatuan pemakaian serta pendapatan yang diperoleh dari penyewaan alat berat/mesin tersebut selama tahun survei Rincian 3. Jenis alat berat/mesin yang disewa yang berarti alat berat/mesin tersebut adalah milik perusahaan lain dan disewa untuk digunakan oleh perusahaan responden. Hal ini berarti perusahaan akan mengeluarkan biaya untuk menyewa alat berat/mesin tersebut. Contoh : CV. Rian Bersaudara hanya selama tahun 2008 hanya memiliki 1 unit buldozer, dimana alat tersebut delama 10 jam disewakan dengan nilai ,- pada perusahaan lain. Disamping itu CV. Rian Bersaudara menyewa alat berat Track loader 1 unit senilai Rp ,- dengan sewa perjamnya Rp ,- dan Excavator 1 unit senilai Rp ,- dengan sewa perjamnya Rp ,-. Maka isian daftar adalah sbb: BLOK IX. PERALATAN KONSTRUKSI Tuliskan dengan jelas banyak dan nilai sewanya alat berat selama tahun 2008 A. JENIS ALAT BERAT/MESIN YANG DIKUASAI 1. Bulldozer 2. Wheel Loader 3. Track Loader 4. Excavator 5. Jenis Peralatan Milik Sendiri (unit) Milik Pihak Lain (unit) Jumlah (unit) (1) (2) (3) (4) B. JENIS ALAT BERAT/MESIN YANG DISEWAKAN (Alat adalah milik sendiri) Jenis Peralatan Jumlah Unit Satuan Biaya Sewa per satuan Pemakaian pemakaian (Rp) Total Biaya Sewa (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) 1. Bulldozer 1 unit/ jam 1,000,000 50,000, Wheel Loader Track Loader J u m l a h 50,000,000 C. JENIS ALAT BERAT/MESIN YANG DISEWA (Alat adalah milik pihak lain) Jenis Peralatan Jumlah Unit Satuan Biaya Sewa per satuan Pemakaian pemakaian (Rp) Total Biaya Sewa (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) 1. Bulldozer Wheel Loader Track Loader 1 unit/ jam 750,000 7,000, Eccavator 1 unit/ jam 800,000 8,000, J u m l a h 15,000,000 Catatan : Contoh Satuan pemakaian (kol 3) al : Unit/jam; unit/hari, unit/minggu, unit/bulan atau unit/tahun. Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi 20

21 Bagian Catatan Diharapkan pada blok ini dapat terisi berupa informasi penting yang dalam blok-blok terdahulu tidak dapat dicatat, atau untuk memberikan penjelasan pada blok-blok terdahulu seperti: - Penunjang jalannya perusahaan apabila perusahaan tidak mendapat proyek. - Penyebab terjadinya penerimaan lebih kecil dari pengeluaran - Upah Minimal Regional (UMR) sektor Konstruksi baik untuk Provinsi yang diisi oleh pengawas/pemeriksa Provinsi maupun untuk Kabupaten/Kota yang diisi oleh pengawas/pemeriksa Kabupaten/Kota. - Penyebab terjadinya keterlambatan penyelesaian proyek - Dll Bagian Sertifikasi Pengisian Kuesioner Bagian ini sangat diperlukan, untuk menjadi kontak person pada waktu-waktu yang akan datang di perusahaan responden. Bagian Keterangan Petugas Bagian ini akan mencatat orang yang bertugas mencacah di lapangan, pengawas/pemeriksa di kabupaten/kota dan pengawas/pemeriksa di provinsi. CATATAN Tuliskan informasi penting berhubungan dengan isian kuesioner : 1. Upah Minimum Sektoral Konstruksi untuk Kab/Kota adalah Rp ,-/ bulan 2. Upah Minimum Sektoral Konstruksi untuk Provinsi adalah Rp ,-/ bulan 3. K eterlambatan waktu sebagai dampak dari kenaikan BBM serta bahan-bahan lainnya. : Diisi oleh pengawas Kabupaten/Kota : Diisi oleh pengawas Provinsi Sert if ikasi Pengisian Kuesioner Bila ada yang kurang jelas, nama pejabat/karyawan perusahaan yang dapat dihubungi: Nama: Haryanto Jabatan: Manager Telepon: ( 021 ) F ax: ( 021 ) h_yanto@yahoo.co.i d Keterangan Petugas Pencacah Nama : Jhoni T hopan Tanda Tangan NIP : Jabatan*: KSK / Staf BPS Kab/kota / Staf BPS Propinsi Pengawas Nama : Idrus Sani Kabupaten/Kota NIP : Jabatan : St af Nama : Drs. Irwansyah Provinsi NIP : Jabatan : Kasi Stat. PEK * Coret yang tidak sesuai Tanda Tangan Tanda Tangan Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi 21

22 Contoh : Isian diatas merupakan contoh pengisian yang dilaksanakan KS yang bernama Jhoni Thopan, pengawas Kabupaten Sdr. Idrus Sani, pengawas Provinsi Sdr Drs Irwansyah. Sementara Kontak Person adalah Sdr. Hayanto yang bertindak sebagai Manager di perusahaan tersebut. Bagian Ringkasan Bagian Ringkasan ini terdiri dari 3 rincian yaitu A. Rincian Pengeluaran B. Rincian Pendapatan C. Ratio Keuntungan terhadap pengeluaran A. Rincian Pengeluaran merupakan penjumlahan dari 1. Nilai balas jasa pekerja tetap (Blok II Rincian 3 baris Jumlah) 2. Nilai pemakaian bahan bangunan yang digunakan perusahaan (blok III kolom 10 baris Jumlah) 3. Nilai upah pekerja harian lepas (Blok III kolom 13 baris Jumlah) 4. Nilai pekerjaan yang disubkontrakkan (Blok III kolom 14 x kolom 15 baris Jumlah) 5. Nilai pemakaian bahan bakar (Blok VI kolom 4 baris Jumlah) 6. Biaya pengeluaran lain (Blok VIII kolom 2 baris Jumlah) 7. Tenaga listrik yang dibeli (Blok VIII rincian 3 (a+b) kolom 3) 8. Biaya sewa/peralatan mesin (Blok IX C kolom 5 baris Jumlah) B. Rincian Pendapatan merupakan penjumlahan dari 1. Nilai pekerjaan Konstruksi (penjumlahan dari nilai Blok III kolom 5 x (kolom 9 kolom 8)) 2. Bahan Bangunan yang disediakan pemilik (Blok III kolom 11 baris Jumlah) 3. Nilai dari pendapatan lain (Blok V kolom 2 baris Jumlah) 4. Nilai tenaga listrik yang dijual pada pihak lain (Blok VIII rincian 4 kolom 3) 5. Peralatan/Mesin dari yang disewakan (Blok IX kolom 5 baris Jumlah) C. Rincian Rasio Keuntungan Terhadap Pengeluaran Isian ini merupakan hasil dari (Jumlah B - Jumlah A) / Jumlah B X 100%. Rasio keuntungan tidak boleh minus (-). Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi 22

23 EDITING DOKUMEN SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN Blok I. Keterangan Umum Perusahaan 1. Periksa isian kode propinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan kelurahan/desa. Kode rincian 1 sampai dengan 4 harus diisi. Isian kode harus sesuai dengan master file desa tahun Periksa isian Nomor Urut Perusahaan/Usaha yang diurutkan pada wilayah terkecil yakni Kelurahan/Desa. Nomor ini akan menjadi Kode Identitas Perusahaan (KIP), dan bagi perusahaan baru nomornya berlanjut di masing-masing elurahan/desa. 3. Periksa Identitas Perusahaan. a. Nama perusahaan harus diisi dengan jelas. b. Bentuk Badan Hukum, periksa isian kotak harus sesuai dengan salah satu kode yang dilingkari. Apabila isian pada kotak kode tidak sesuai dengan jumlah kode yang dilingkari maka yang dianggap benar adalah kode yang dilingkari. Ganti isian pada kotak kode sesuai dengan jumlah kode yang dilingkari c. Kualifikasi Bidang pekerjaan utama, periksa isian kotak harus sesuai dengan salah satu kode yang dilingkari. Apabila isian pada kotak kode tidak sesuai dengan jumlah kode yang dilingkari maka yang dianggap benar adalah kode yang dilingkari. Ganti isian pada kotak kode sesuai dengan jumlah kode yang dilingkari 4. Periksa alamat perusahaan. Alamat perusahaan harus dituliskan selengkap mungkin. Kode pos, telepon, fax dan boleh tidak terisi. Blok II. Tenaga kerja dan balas jasa 1. Periksa kolom jumlah dan baris jumlah pekerja tetap. Apabila hasil penjumlahan tidak sesuai maka yang dilakukan perubahan adalah kolom atau baris jumlah, isian dari masingmasing sel laki-laki atau perempuan dianggap benar. Jumlah pekerja tetap harus terisi minimal 1 orang yaitu pemilik. 2. Periksa kolom jumlah dan baris jumlah pekerja tetap sebagai tenaga ahli. Apabila hasil penjumlahan tidak sesuai maka yang dilakukan perubahan adalah kolom atau baris jumlah isian dari masing-masing sel bersertifikat atau tidak bersertifikat. Perlu diperhatikan bahwa jumlah pekerja tetap sebagai tenaga ahli harus lebih kecil atau sama dengan jumlah pegawai tetap. 3. Periksa isian balas jasa yang dibayarkan langsung kepada pekerja tetap selama setahun. Rincian ini harus diisi. Jumlah balas jasa yang dibayarkan dibagi dengan banyaknya tenaga kerja tetap harus berada di dalam range upah Minimal Regional sector Konstruksi di daerah masing-masing (blok catatan). Apabila kosong, maka cara mengisikannya adalah Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi 23

24 jumlah karyawan tetap dikali dengan nilai upah/gaji yang berada dalam range dalam kabupaten/kota/provinsi tersebut. 4. Periksa kewajaran isian pengeluaran yang dibayarkan perusahaan kepada suatu yayasan/badan selama setahun. Isian rincian ini boleh kosong. Bagian III. Pendapatan dan Pengeluaran Pekerjaan Konstruksi 1. Periksa kode provinsi lokasi proyek apakah sudah sesuai dengan isian provinsi lokasi proyek. 2. Periksa kode kabupaten/kota lokasi proyek apakah sudah sesuai dengan isian kabupaten/kota lokasi proyek. 3. Periksa isian kode jenis proyek, isian kode jenis pekerjaan harus sesuai dengan nama proyek. Kode jenis pekerjaan dapat dilihat pada lampiran buku pedoman. 4. Periksa kode sumber dana utama pembiayaan proyek. Kolom ini harus diisi jika kolom (3) ada isian. Apabila kosong maka dapat diperkirakan dari nama proyek. 5. Periksa isian nilai kontrak, kolom ini terisi apabila kolom (3) ada isian. Kolom ini harus lebih besar sama dengan penjumlahan kolom (10) + kolom (11) + kolom (13) + kolom (14). 6. Periksa isian kolom mengenai persentase pekerjaan yang diselesaikan. Kolom (9) terisi apabila kolom (4) ada isian. Kolom (8) boleh kosong, apabila proyek dimulai dari tahun sebelumnya dan belum selesai sehingga dilanjutkan pada tahun berikutnya (tahun pencacahan) maka kolom (8) dan (9) harus diisi. Jika persentase pekerjaan pada kolom (8) sudah 100% maka baris isian proyek ini didrop. Apabila kolom (4) ada isian, sedangkan kolom (9) kosong maka lihat kolom (15), jika kolom (15) ada isian maka isian kolom (9) mengikuti isian kolom (15). Jika kolom (9) kosong dan kolom (15) kosong, maka kolom (9) dapat diisi 100% dengan catatan sebelum diisi 100% ditanyakan kembali ke pencacah atau pengawas. 7. Periksa isian pengeluaran biaya bahan selama setahun baik yang disediakan perusahaan yaitu kolom (10) maupun yang disediakan oleh pemilik kolom (11). Biaya bahan yang dikeluarkan oleh perusahaan berkisar antara 20%-70% dari nilai konstruksi. 8. Periksa kewajaran biaya pekerja harian lepas selama setahun. Kolom (12) harus diisi apabila kolom (13) ada isian. Isian kolom (12) rata-rata upah per orang per hari mengikuti rata-rata upah yang berlaku pada propinsi lokasi proyek. Nilai upah kolom (13) berkisar antara 5% - 50% dari nilai kontrak. 9. Periksa isian pekerjaan yang disubkontrakkan selama setahun. Nilai isian kolom ini harus lebih kecil dari nilai kolom (5). 10. Periksa kebenaran baris jumlah dari total kolom (5), kolom (10), kolom (11), kolom (13) dan kolom (14). Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi 24

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA VKR 2011 SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN 1. Provinsi : 2. Kabupaten / Kota *) : 3. Kecamatan : 4. Kelurahan / Desa *) : 5. No. Registrasi

Lebih terperinci

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI 2008

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI 2008 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI 2008 KIP : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN 1. Provinsi 2. Kabupaten / Kota *) 3. Kecamatan 4. Kelurahan / Desa *) 5. Nomor

Lebih terperinci

BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SKTh 2012 SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN Provinsi : 2. Kabupaten / Kota 2) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan 2) : 2) 5. No.

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN SKTH 2013 KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN Provinsi : Kabupaten / Kota 2) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan 2) : 5. No. Registrasi

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SKTh 2012 SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN 1. Provinsi : 2. Kabupaten / Kota 2) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan 2) : 5. No.

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN SKTH 2015 KIP 1) : F BLOK I KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN 1 Provinsi : 2 Kabupaten / Kota 2) : 3 Kecamatan : 4 Desa / Kelurahan 2) : 5 No Blok

Lebih terperinci

SENSUS EKONOMI 2006 PERUSAHAAN KONSTRUKSI

SENSUS EKONOMI 2006 PERUSAHAAN KONSTRUKSI SE06-UMB-F REPUBLIK I DO ESIA BADA PUSAT STATISTIK SENSUS EKONOMI 2006 PENCACAHAN PERUSAHAAN MENENGAH/BESAR PERUSAHAAN KONSTRUKSI 1. PROPINSI BLOK I. PENGENALAN TEMPAT (1) (2) (3) 2. KABUPATEN / KOTA *)

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN BLOK I: KETERANGAN TEMPAT (disalin dari SKP13-DS) BLOK II: KETERANGAN USAHA

REPUBLIK INDONESIA SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN BLOK I: KETERANGAN TEMPAT (disalin dari SKP13-DS) BLOK II: KETERANGAN USAHA SKP13-S REPUBLIK INDONESIA SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN 2013 BLOK I: KETERANGAN TEMPAT (disalin dari SKP13-DS) (2) 1. Provinsi : 2. Kabupaten/Kota*) : 3. Kecamatan : 4. Desa/Kelurahan*) : 5. Nomor

Lebih terperinci

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PENGILANGAN MIGAS (KUESIONER KILANG)

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PENGILANGAN MIGAS (KUESIONER KILANG) SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PENGILANGAN MIGAS (KUESIONER KILANG) Pengilangan Minyak dan Gas Bumi adalah mencakup usaha pemurnian dan pengilangan minyak bumi yang menghasilkan gas atau LPG, naptha, avigas,

Lebih terperinci

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN GAS (KUESIONER GAS)

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN GAS (KUESIONER GAS) SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN GAS (KUESIONER GAS) Perusahaan/usaha gas adalah perusahaan/usaha yang melakukan kegiatan penyediaan serta pengoperasian jaringan transmisi dan distribusi gas kepada rumah tangga,

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Dana Pensiun Tahun

Lebih terperinci

SENSUS EKONOMI 2006 PENCACAHAN PERUSAHAAN MENENGAH/BESAR PERUSAHAAN GAS

SENSUS EKONOMI 2006 PENCACAHAN PERUSAHAAN MENENGAH/BESAR PERUSAHAAN GAS SE06-UMB-E REPUBLIK I DO ESIA BADA PUSAT STATISTIK SENSUS EKONOMI 2006 PENCACAHAN PERUSAHAAN MENENGAH/BESAR PERUSAHAAN GAS 1. PROPINSI PENGENALAN TEMPAT (2) () 2. KABUPATEN / KOTA *). KECAMATAN 4. KELURAHAN

Lebih terperinci

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PENGGALIAN BAHAN INDUSTRI DAN KONSTRUKSI BERBADAN HUKUM (KUESIONER GALIAN - BH)

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PENGGALIAN BAHAN INDUSTRI DAN KONSTRUKSI BERBADAN HUKUM (KUESIONER GALIAN - BH) SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PENGGALIAN BAHAN INDUSTRI DAN KONSTRUKSI BERBADAN HUKUM (KUESIONER GALIAN - BH) Penggalian adalah kegiatan pengambilan segala jenis barang galian berupa unsur kimia, mineral,

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2010-2011

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2010-2011 RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Usaha Koperasi Simpan Pinjam Tahun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2012 Direktur Statistik Industri. DR. Mudjiandoko, MA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2012 Direktur Statistik Industri. DR. Mudjiandoko, MA KATA PENGANTAR Survei Industri Besar dan Sedang Tahun 2011 merupakan kelanjutan dari survei Industri Besar dan Sedang tahun sebelumnya. Buku Pedoman Pengawas ini dibuat untuk pelaksanaan lapangan di tingkat

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pegadaian Tahun 2010-2011.

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGISIAN SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN LISTRIK 2014 (KUESIONER LISTRIK 2014)

PEDOMAN PENGISIAN SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN LISTRIK 2014 (KUESIONER LISTRIK 2014) PEDOMAN PENGISIAN SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN LISTRIK 2014 (KUESIONER LISTRIK 2014) Kegiatan ketenagalistrikan adalah kegiatan yang melakukan pembangkitan tenaga listrik, pengoperasian jaringan transmisi

Lebih terperinci

REPUBLIK I DO ESIA BADA PUSAT STATISTIK SENSUS EKONOMI 2006 PENCACAHAN PERUSAHAAN MENENGAH/BESAR PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA BLOK I : PENGENALAN TEMPAT

REPUBLIK I DO ESIA BADA PUSAT STATISTIK SENSUS EKONOMI 2006 PENCACAHAN PERUSAHAAN MENENGAH/BESAR PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA BLOK I : PENGENALAN TEMPAT SE06-UMB-E1 1. PROPINSI (1) REPUBLIK I DO ESIA BADA PUSAT STATISTIK SENSUS EKONOMI 2006 PENCACAHAN PERUSAHAAN MENENGAH/BESAR PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA BLOK I : PENGENALAN TEMPAT (2) (3) 2. KABUPATEN /

Lebih terperinci

REPUBLIK I DO ESIA BADA PUSAT STATISTIK SENSUS EKONOMI 2006 PENCACAHAN PERUSAHAAN MENENGAH/BESAR PERUSAHAAN AIR BERSIH PENGENALAN TEMPAT (1) (2) (3)

REPUBLIK I DO ESIA BADA PUSAT STATISTIK SENSUS EKONOMI 2006 PENCACAHAN PERUSAHAAN MENENGAH/BESAR PERUSAHAAN AIR BERSIH PENGENALAN TEMPAT (1) (2) (3) SE06-UMB-E4 REPUBLIK I DO ESIA BADA PUSAT STATISTIK SENSUS EKONOMI 2006 PENCACAHAN PERUSAHAAN MENENGAH/BESAR PERUSAHAAN AIR BERSIH 1. PROPINSI PENGENALAN TEMPAT (3) 2. KABUPATEN / KOTA *) 3. KECAMATAN

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Dana Pensiun Tahun

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Perbankan Syariah Tahun

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pedagang Valuta Asing

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pedagang Valuta Asing

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Perusahaan Konstruksi Tahunan 2008

Indonesia - Survei Perusahaan Konstruksi Tahunan 2008 Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Perusahaan Konstruksi Tahunan 2008 Laporan ditulis pada: March 21, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA MENENGAH BESAR RESTORAN DAN RUMAH MAKAN TAHUN 2013 BLOK I: PENGENALAN TEMPAT (2)

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA MENENGAH BESAR RESTORAN DAN RUMAH MAKAN TAHUN 2013 BLOK I: PENGENALAN TEMPAT (2) RAHASIA 1. Provinsi REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA MENENGAH BESAR RESTORAN DAN RUMAH MAKAN TAHUN 2013 BLOK I: PENGENALAN TEMPAT (2) VREST (3) 2. Kabupaten/Kota *)

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN KONVENSIONAL

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN KONVENSIONAL RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN KONVENSIONAL 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Perbankan Konvensional

Lebih terperinci

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK10-DS)

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK10-DS) VIMK10-S 1. Provinsi REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL 2010 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK10-DS)

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI)

LAPORAN TAHUNAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) R AH A S I A BLOK I. KETERANGAN IDENTITAS 1. Provinsi 2. Kabupaten/Kota *) 3. Kecamatan 4. Desa/Kelurahan *) 5. Data

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pegadaian Tahun 2011-2012.

Lebih terperinci

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PERTAMBANGAN NON MIGAS (KUESIONER NON MIGAS)

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PERTAMBANGAN NON MIGAS (KUESIONER NON MIGAS) SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PERTAMBANGAN NON MIGAS (KUESIONER NON MIGAS) Pertambangan adalah suatu kegiatan pengambilan endapan bahan galian berharga dan bernilai ekonomis dari dalam kulit bumi, di bawah

Lebih terperinci

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK13-DS)

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK13-DS) REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 213 BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TRIWULAN II : APRIL - JUNI VIMK13-S2 1. Provinsi BLOK I.1 : KETERANGAN

Lebih terperinci

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MIGAS (KUESIONER MIGAS)

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MIGAS (KUESIONER MIGAS) SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MIGAS (KUESIONER MIGAS) Pertambangan adalah suatu kegiatan pengambilan endapan bahan galian berharga dan bernilai ekonomis dari dalam kulit bumi, di bawah permukaan

Lebih terperinci

PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA

PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL 215 TAHUNAN Industri Mikro Industri Kecil 2-digit KBLI: - 1-2 VIMK15-S2 BLOK I. KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK15-DS2)

Lebih terperinci

BLOK I: PENGENALAN TEMPAT

BLOK I: PENGENALAN TEMPAT REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK INDUSTRI MIKRO - 1 INDUSTRI KECIL - 2 KODE KBLI 2 digit BLOK I: PENGENALAN TEMPAT (3) 1. Provinsi 2. Kabupaten/Kota *) 3. Kecamatan 4. Desa/Kelurahan *) 5. Nomor

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEMBIAYAAN DAN MODAL VENTURA

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEMBIAYAAN DAN MODAL VENTURA RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEMBIAYAAN DAN MODAL VENTURA 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pembiayaan dan

Lebih terperinci

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK12-DS)

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK12-DS) REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL VIMK12-S 1. Provinsi BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK12-DS) (2) (3) 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kabupaten/Kota *) Kecamatan

Lebih terperinci

BAB II: UPDATING DIREKTORI PERUSAHAAN KONSTRUKSI

BAB II: UPDATING DIREKTORI PERUSAHAAN KONSTRUKSI BAB II: UPDATING DIREKTORI PERUSAHAAN KONSTRUKSI 1.1 T u j u a n Secara garis besar, tujuan dari Updating Direktori Perusahaan Konstruksi adalah: a. Membentuk Kode Induk Perusahaan (KIP) sektor konstruksi

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2013 PENERBITAN BLOK I. KETERANGAN TEMPAT. RT : RW : Kode Pos :

BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2013 PENERBITAN BLOK I. KETERANGAN TEMPAT. RT : RW : Kode Pos : V-TERBIT BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2013 PENERBITAN BLOK I. KETERANGAN TEMPAT 1. Provinsi : 2. Kabupaten / Kota *) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan / Nagari *)

Lebih terperinci

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK13-DS)

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK13-DS) REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 213 BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TRIWULAN I : JANUARI - MARET VIMK13-S1 1. Provinsi BLOK I.1 : KETERANGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2015 Direktur Statistik Industri, Ir. Emil Azman Sulthani MBA NIP :

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2015 Direktur Statistik Industri, Ir. Emil Azman Sulthani MBA NIP : i ii KATA PENGANTAR Buku pedoman Survei Captive Power 2015 ini disusun dalam rangka memperoleh keseragaman pemahaman dalam pengisian Daftar Captive 2015. Disamping memuat petunjuk teknis yang berkaitan

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (1) (2) (3)

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (1) (2) (3) REPUBLIK INDONESIA R A H A S I A SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN TAHUN 214 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL IM IK Kode 2-digit KBLI - 1-2 VIMK14-S2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Provinsi

Lebih terperinci

TRIWULAN IV. BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK11-DS)

TRIWULAN IV. BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK11-DS) VIMK11-S REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK TRIWULAN IV ( OKTOBER - DESEMBER ) 1. Provinsi BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK11-DS) (1) (2) (3) 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kabupaten/Kota *)

Lebih terperinci

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH V-BUMD15 REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH 2013-2014 1. Daftar isian ini digunakan untuk mendapatkan informasi dan data mengenai profil dari Perusahaan BUMD Tahun 2013-2014.

Lebih terperinci

BAB IV: SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TRIWULANAN (SKTR-2015)

BAB IV: SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TRIWULANAN (SKTR-2015) 1.1. Tujuan BAB IV: SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TRIWULANAN (SKTR-) Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan (SKTR-) bertujuan untuk mengetahui perkembangan sektor konstruksi secara umum dengan referensi

Lebih terperinci

BAB III: SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN (SKTH-2014)

BAB III: SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN (SKTH-2014) 1.1. Tujuan BAB III: SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN (SKTH-2014) Survei perusahaan konstruksi tahunan bertujuan untuk memperoleh data perusahaan konstruksi keadaan tahun 2014, tentang struktur dan

Lebih terperinci

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Badan Usaha Milik Negara Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PENANGKAPAN IKAN

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PENANGKAPAN IKAN DAFTAR - LTP REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PENANGKAPAN IKAN BLOK I. KETERANGAN IDENTITAS 1. Provinsi 2. Kabupaten / Kota *) 3. Kecamatan 4. Desa / Kelurahan *) 5.

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2013 :... :... :... :... :...

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2013 :... :... :... :... :... DAFTAR-LTU REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2013 RAHASIA 1. KIP*) 2. Provinsi 3. Kabupaten/kota **) 4. Kecamatan 5. Desa/kelurahan **) 6. Nama

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2009

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2009 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2009 1. Provinsi 2. Kabupaten/Kota *) 3. Kecamatan 4. Desa/Kelurahan *) 5. Nomor Urut Perusahaan............................................................................

Lebih terperinci

PENYIARAN DAN PEMROGRAMAN

PENYIARAN DAN PEMROGRAMAN V-SIAR BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2013 PENYIARAN DAN PEMROGRAMAN BLOK I. KETERANGAN TEMPAT 1. Provinsi : 2. Kabupaten / Kota *) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan

Lebih terperinci

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2015) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2015) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2015) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK Jl. Dr. Sutomo No. 6-8, Kotak Pos 1003, Jakarta 10010 Telepon:

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2015 PENERBITAN

BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2015 PENERBITAN V-TERBIT BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2015 PENERBITAN 1. Provinsi : BLOK I. KETERANGAN TEMPAT 2. Kabupaten / Kota *) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan / Nagari *)

Lebih terperinci

JASA TELEVISI BERBAYAR

JASA TELEVISI BERBAYAR V-MCTV BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2013 JASA TELEVISI BERBAYAR BLOK I. KETERANGAN TEMPAT 1. Provinsi : 2. Kabupaten / Kota *) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan /

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN Lokasi perusahaan :...

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN Lokasi perusahaan :... DAFTAR-LTU RAHASIA REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2012 1. Provinsi................... 2. Kabupaten/kota *) 3. Kecamatan 4. Desa/kelurahan *).........................................................

Lebih terperinci

INDEPTH - R&D 2015 (K2)

INDEPTH - R&D 2015 (K2) RAHASIA INDEPTH - R&D 2015 (K2) REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK INDEPTH STUDY IMPLEMENTASI SNA 2008 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (RESEARCH AND DEVELOPMENT ~ R&D) Perhatian : 1. Tujuan survei ini

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN BUDIDAYA IKAN

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN BUDIDAYA IKAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN BUDIDAYA IKAN R A H A S I A BLOK. I KETERANGAN IDENTITAS 1. Provinsi................... 2. Kabupaten / Kota *)................... 3.

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN TERNAK BESAR/KECIL TAHUN 2009

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN TERNAK BESAR/KECIL TAHUN 2009 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN TERNAK BESAR/KECIL TAHUN 2009 1. Provinsi 2. Kabupaten/Kota *) 3. Kecamatan 4. Desa/Kelurahan *) 5. Nomor Urut Perusahaan....

Lebih terperinci

SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS

SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS RAHASIA SPIK 2014 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS TAHUN 2014 Tujuan Survei Dasar Hukum Memperoleh informasi atau indikasi umum kondisi perusahaan dan bisnis

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Akhirnya saya ucapkan terima kasih atas peran serta para pengawas/pemeriksa dalam pelaksanaan SUSI05 ini, dan selamat bekerja.

KATA PENGANTAR. Akhirnya saya ucapkan terima kasih atas peran serta para pengawas/pemeriksa dalam pelaksanaan SUSI05 ini, dan selamat bekerja. KATA PENGANTAR Buku Pedoman Pengawas/Pemeriksa dalam Survei Usaha Terintegrasi 2005 (SUSI05) digunakan sebagai petunjuk dan pegangan bagi para pengawas dalam melakukan pengawasan/pemeriksaan terhadap hasil

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2014 :... :... :... :... :...

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2014 :... :... :... :... :... DAFTAR-LTU REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2014 RAHASIA 1. KIP*) 2. Provinsi 3. Kabupaten/kota **) 4. Kecamatan 5. Desa/kelurahan **) 6. Nama

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN SAPI PERAH TAHUN 2009

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN SAPI PERAH TAHUN 2009 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN SAPI PERAH TAHUN 2009 1. Provinsi 2. Kabupaten/Kota *) 3. Kecamatan 4. Desa/Kelurahan *) 5. Nomor Urut Perusahaan............................................................................

Lebih terperinci

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2014) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2014) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2014) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK Jl. Dr. Sutomo No. 6-8, Kotak Pos 1003, Jakarta 10010 Telepon:

Lebih terperinci

C-D-E-F REPUBLIK I DO ESIA BADA PUSAT STATISTIK

C-D-E-F REPUBLIK I DO ESIA BADA PUSAT STATISTIK SE06 - UMK PRODUKSI C-D-E-F REPUBLIK I DO ESIA BADA PUSAT STATISTIK Kode KBLI SENSUS EKONOMI 2006 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA MIKRO KECIL 1. Propinsi : 2. Kabupaten/Kota *) : 3. Kecamatan : 4. Kelurahan/Desa

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Usaha Koperasi Simpan Pinjam Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN BUDIDAYA IKAN

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN BUDIDAYA IKAN DAFTAR - LTB REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN BUDIDAYA IKAN R A H A S I A BLOK. I KETERANGAN IDENTITAS 1. Provinsi................... 2. Kabupaten / Kota *)...................

Lebih terperinci

SURVEI UPAH BURUH KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN NON-MIGAS

SURVEI UPAH BURUH KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN NON-MIGAS DAFTAR VU-3 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI UPAH BURUH KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN NON-MIGAS KODE PERUSAHAAN BULAN PELAPORAN Prov Kab/Kota Kec Sektor No. Urut Bulan Tahun BLOK I. IDENTITAS

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KHUSUS PENGELUARAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN PRODUKSI BARANG/JASA LINGKUNGAN

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KHUSUS PENGELUARAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN PRODUKSI BARANG/JASA LINGKUNGAN RAHASIA EPEA/EGSS-15 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KHUSUS PENGELUARAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN PRODUKSI BARANG/JASA LINGKUNGAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Perhatian : (Harap dibaca

Lebih terperinci

SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH DESA / NAGARI 2017

SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH DESA / NAGARI 2017 K 3 Keuangan Pemerintah Desa REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH DESA / NAGARI 2017 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Realisasi Pendapatan Dan Belanja Desa / Nagari Tahun

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2013 JASA MULTIMEDIA BLOK I. KETERANGAN TEMPAT. RT : RW : Kode Pos :

BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2013 JASA MULTIMEDIA BLOK I. KETERANGAN TEMPAT. RT : RW : Kode Pos : V-MULMED BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2013 JASA MULTIMEDIA BLOK I. KETERANGAN TEMPAT 1. Provinsi : 2. Kabupaten / Kota *) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan / Nagari

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 11 TAHUN 2003 TENTANG IJIN USAHA JASA KONSTRUKSI

Lebih terperinci

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik PEDOMAN PENCACAHAN USAHA RESTORAN/RUMAH MAKAN (VREST) TAHUN 2015 Sub Direktorat Statistik Pariwisata Badan Pusat Statistik i DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Peranan energi dalam pembangunan nasional sangat vital. Energi digunakan untuk mendukung pembangunan ekonomi. Walaupun memiliki sumber energi yang cukup besar, namun

Lebih terperinci

SURVEI STATISTIK KEUANGAN PERUSAHAAN PASAR MODAL

SURVEI STATISTIK KEUANGAN PERUSAHAAN PASAR MODAL RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PERUSAHAAN PASAR MODAL 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pasar Modal Tahun

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI ( APBD 2013 ) PERHATIAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI ( APBD 2013 ) PERHATIAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI ( APBD 2013 ) PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Tahun

Lebih terperinci

LAMPIRAN I-A PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PERIZINAN DAN NONPERIZINAN PENANAMAN MODAL Bentuk Permohonan Izin Prinsip/Izin

Lebih terperinci

Published by SWACIPTA CONSULTING

Published by SWACIPTA CONSULTING LAMPIRAN I-A PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PERIZINAN DAN NONPERIZINAN PENANAMAN MODAL Bentuk Permohonan Izin Prinsip/Izin

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN TERNAK BESAR/KECIL TAHUN

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN TERNAK BESAR/KECIL TAHUN DAFTAR-LTT REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK RAHASIA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN TERNAK BESAR/KECIL TAHUN 2012 1. Provinsi. 2. Kabupaten/kota *) 3. Kecamatan 4. Desa/kelurahan *)... 5.

Lebih terperinci

No. Nama Kolom Tipe Data Panjang Maks

No. Nama Kolom Tipe Data Panjang Maks No. Nama Kolom Tipe Data Panjang Maks (1) (2) (3) (4) 1 triwulan karakter 1 2 tahun karakter 4 3 prop karakter 2 4 kab karakter 2 5 kec karakter 3 6 desa karakter 3 7 nbs karakter 4 8 nks karakter 7 9

Lebih terperinci

SURVEI KHUSUS SEKTOR JASA 2015

SURVEI KHUSUS SEKTOR JASA 2015 RAHASIA SKSJ 2015 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KHUSUS SEKTOR JASA 2015 Perhatian : 1.Tujuan survei ini adalah untuk memperoleh rasio marjin dan mengetahui struktur pendapatan dan pengeluaran

Lebih terperinci

Penanggungjawab Perusahaan a) :... Nama :... Alamat Tempat Tinggal :... Nomor Telepon/Faksimile :... Nomor KTP/IMTA :...

Penanggungjawab Perusahaan a) :... Nama :... Alamat Tempat Tinggal :... Nomor Telepon/Faksimile :... Nomor KTP/IMTA :... LAMPIRAN III-A PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PERIZINAN DAN NONPERIZINAN PENANAMAN MODAL Bentuk formulir Izin Usaha/

Lebih terperinci

Katalog BPS: PEDOMAN SURVEI KONSTRUKSI BADAN PUSAT STATISTIK

Katalog BPS: PEDOMAN SURVEI KONSTRUKSI BADAN PUSAT STATISTIK Katalog BPS: 1303063 PEDOMAN SURVEI KONSTRUKSI BADAN PUSAT STATISTIK PEDOMAN SURVEI KONSTRUKSI Pedoman Survei Konstruksi 2016 ISBN: - No. Publikasi: 05340.1635 Katalog BPS: 1303063 Ukuran Buku: 18,2 x

Lebih terperinci

Bentuk Permohonan Izin Prinsip/Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal PERMOHONAN IZIN PRINSIP/IZIN PRINSIP PERLUASAN PENANAMAN MODAL

Bentuk Permohonan Izin Prinsip/Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal PERMOHONAN IZIN PRINSIP/IZIN PRINSIP PERLUASAN PENANAMAN MODAL LAMPIRAN I-A PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PERIZINAN DAN NONPERIZINAN PENANAMAN MODAL Bentuk Permohonan Izin Prinsip/Izin

Lebih terperinci

Bentuk Permohonan Izin Prinsip/Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal PERMOHONAN IZIN PRINSIP/IZIN PRINSIP PERLUASAN PENANAMAN MODAL

Bentuk Permohonan Izin Prinsip/Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal PERMOHONAN IZIN PRINSIP/IZIN PRINSIP PERLUASAN PENANAMAN MODAL LAMPIRAN I-A PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PERIZINAN DAN NONPERIZINAN PENANAMAN MODAL Bentuk Permohonan Izin Prinsip/Izin

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI KHUSUS STRUKTUR INPUT PEMERINTAH (SKSIP) TAHUN 2015

BUKU PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI KHUSUS STRUKTUR INPUT PEMERINTAH (SKSIP) TAHUN 2015 SKSIP 2015 BUKU PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI KHUSUS STRUKTUR INPUT PEMERINTAH (SKSIP) TAHUN 2015 Subdirektorat Neraca Pemerintah dan Badan Usaha Direktorat Neraca Pengeluaran Badan Pusat Statistik, Republik

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH DESA / NAGARI 2013 PERHATIAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH DESA / NAGARI 2013 PERHATIAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH DESA / NAGARI 2013 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Realisasi Pendapatan Dan Belanja Desa / Nagari Tahun Anggaran 2012.

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUN 2012

BUKU PEDOMAN SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUN 2012 Katalog BPS: 1303034 ht tp :// w w w.b p s. go.id BUKU PEDOMAN SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUN 2012 BADAN PUSAT STATISTIK BUKU PEDOMAN SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI 2012 ISBN. 978-979-064-296-6 No. Publikasi

Lebih terperinci

SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH DESA / NAGARI 2015

SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH DESA / NAGARI 2015 K 3 Keuangan Pemerintah Desa REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH DESA / NAGARI 2015 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Realisasi Pendapatan Dan Belanja Desa / Nagari Tahun

Lebih terperinci

STRUKTUR DATA VIMK11 TRIWULAN I

STRUKTUR DATA VIMK11 TRIWULAN I 1 triwulan karakter 1 Triwulan I 2 tahun karakter 4 Tahun 2011 3 prop karakter 2 Provinsi 4 kab karakter 2 Kabupaten/Kota 5 kec karakter 3 Kecamatan 6 desa karakter 3 Desa/Kelurahan 7 nbs karakter 4 Nomor

Lebih terperinci

SURVEI UPAH BURUH KEGIATAN USAHA PERDAGANGAN

SURVEI UPAH BURUH KEGIATAN USAHA PERDAGANGAN DAFTAR VU-4 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI UPAH BURUH KEGIATAN USAHA PERDAGANGAN KODE PERUSAHAAN BULAN PELAPORAN Prov Kab./Kota Kec Sektor No. Urut Bulan Tahun BLOK I. IDENTITAS DAN KETERANGAN

Lebih terperinci

SURVEI KHUSUS PERUBAHAN TAHUN DASAR

SURVEI KHUSUS PERUBAHAN TAHUN DASAR RAHASIA SKPTD 2014 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KHUSUS PERUBAHAN TAHUN DASAR Perhatian : 1. Tujuan survei ini adalah untuk memperoleh informasi tentang perubahan dunia usaha sebagai

Lebih terperinci

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Data ketenagakerjaan yang dihasilkan BPS dikumpulkan melalui

Lebih terperinci

LKPM (LAPORAN KEGIATAN PENANAMAN MODAL)

LKPM (LAPORAN KEGIATAN PENANAMAN MODAL) LKPM (LAPORAN KEGIATAN PENANAMAN MODAL) LAPORAN KEGIATAN PENANAMAN MODAL BKPM Fungsi Pemantauan (Kegiatan yang dilakukan untuk memantau dan mengevaluasi perkembangan pelaksanaan penanaman modal yang telah

Lebih terperinci

Statistik KATA PENGANTAR

Statistik KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber

Lebih terperinci

BLOK I. KETERANGAN TEMPAT BLOK II. TENAGA KERJA, BALAS JASA, DAN RATA-RATA UPAH. Triwulan I-2016 (Jan - Mar) (5)

BLOK I. KETERANGAN TEMPAT BLOK II. TENAGA KERJA, BALAS JASA, DAN RATA-RATA UPAH. Triwulan I-2016 (Jan - Mar) (5) BADAN PUSAT STATISTIK TRIWULAN I II III IV Berilah Tanda Cek ( ) BLOK I. KETERANGAN TEMPAT 1. Provinsi:. KIP : Contact Person : 2. Kabupaten / Kota *) :. Nama Perusahaan : Telepon / Fax : 3. Kecamatan:.

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK INDEPTH STUDY IMPLEMENTASI SNA 2008 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (RESEARCH AND DEVELOPMENT ~ R&D)

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK INDEPTH STUDY IMPLEMENTASI SNA 2008 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (RESEARCH AND DEVELOPMENT ~ R&D) RAHASIA INDEPTH - R&D 2015 (K1) REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK INDEPTH STUDY IMPLEMENTASI SNA 2008 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (RESEARCH AND DEVELOPMENT ~ R&D) Perhatian : 1. Tujuan survei ini

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN TERNAK BESAR/KECIL TAHUN 2013 :... :... :... :...

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN TERNAK BESAR/KECIL TAHUN 2013 :... :... :... :... DAFTAR-LTT REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK RAHASIA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN TERNAK BESAR/KECIL TAHUN 2013 1. KIP*) 2. Provinsi 3. Kabupaten/kota **) 4. Kecamatan 5. Desa/kelurahan

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL R A H A S I A REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 TRIWULAN I Januari Maret BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT

Lebih terperinci

PAJAK PENGHASILAN (PPh)

PAJAK PENGHASILAN (PPh) PAJAK PENGHASILAN (PPh) Pengaturan PPh UU No. 7/1983 UU No. 7/1991 UU No. 10/1994 UU No. 17/2000 UU No. 36/2008 tentang PPh Subjek Pajak Orang pribadi atau badan yang memenuhi syarat subjektif (berdomisili

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA MENENGAH BESAR RESTORAN / RUMAH MAKAN TAHUN 2015

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA MENENGAH BESAR RESTORAN / RUMAH MAKAN TAHUN 2015 VREST RAHASIA Tujuan Mendapatkan informasi/karakteristik data yang terkait dengan perusahaan/usaha restoran dan rumah makan Objek Survei Perusahaan/usaha restoran dan rumah makan Waktu Pengembalian Dokumen

Lebih terperinci

SURVEI UPAH BURUH KEGIATAN USAHA PERHOTELAN

SURVEI UPAH BURUH KEGIATAN USAHA PERHOTELAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI UPAH BURUH KEGIATAN USAHA PERHOTELAN DAFTAR VU-2 KODE PERUSAHAAN BULAN PELAPORAN Prov Kab/Kota Kec Sektor No. Urut Bulan Tahun BLOK I. IDENTITAS DAN KETERANGAN

Lebih terperinci