LAPORAN BULANAN (Kondisi sd 30 April 2010)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN BULANAN (Kondisi sd 30 April 2010)"

Transkripsi

1 LAPORAN BULANAN (Kondisi sd 30 April 2010) PENDAMPINGAN TEKNOLOGI DAN SUPERVISI PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN (PUAP) DI NTB BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NTB 0

2 Pendahuluan 2010 PUAP merupakan salah satu Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri untuk penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja di pedesaan. Program ini akan dilaksanakan di 33 propinsi meliputi desa tertinggal/miskin di 440 kecamatan yang memiliki potensi pertanian. Harapan pemerintah dengan adanya PUAP ini dapat mendorong tumbuhnya usaha agribisnis baru di pedesaan sekaligus dapat meningkatkan kinerja dan fungsi Gapoktan sebagai lembaga ekonomi yang dimiliki dan dikelola oleh petani. Gapoktan diharapkan dapat mengelola dana stimulasi PUAP sebagai modal usaha untuk sebesar-besarnya kepentingan petani. Program PUAP dilaksanakan oleh petani (pemilik dan ataupenggarap), buruh tani dan rumah tangga tani miskin diperdesaan melalui koordinasi Gapoktan sebagai lembaga yang dimiliki dan dikelola oleh petani. Salah satu tujuan PUAPadalah mengatasi persoalan petani terhadap ketersediaanpermodalan, akses pasar dan teknologi. PUAP dilaksanakansecara terintegrasi dengan Program Nasional PemberdayaanMasyarakat Mandiri (PNPM-M) yang dicanangkan oleh BapakPresiden RI pada tanggal 30 April 2007 di Palu, SulawesiTengah. Pelaksanaan PUAP berbasis desa pertanian miskin merupakan program terintegrasi dengan program pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesempatan kerja di pedesaan. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) merupakan sasaran kelembagaan tani pelaksana PUAP penyalur modal usaha agribisnis bagi petani/peternak. Diharapkan Gapoktan sebagai basis program PUAP dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi desa. Penyaluran bantuan modal usaha diharapkan dapat digunakan oleh petani Gapoktan dan memberikan stimulasi peningkatan kinerja usaha ekonomi desa dalam jangka waktu lama, untuk itu pembentukan modal (capital accumulation) merupakan kunci dari pengembangan ekonomi masyarakat desa. Untuk menyalurkan bantuan modal usaha kepada petani maka diharapkan Gapoktan dapat didampingi oleh Penyelia Mitra Tani/Supervisor yang ahli keuangan mikro dan mempunyai kompetensi dalam pengembangan usaha masyarakat. 1

3 1. Gapoktan membuat Rencana Usaha Bersama (RUB) yang disyahkan oleh Ketua Gapoktan dan diketahui oleh Komite Pengarah Desa dan Penyuluh Pendamping. Komite Pengarah Desa adalah kelompok masyarakat yang mempunyai pengaruh dalam sosial kemasyarakatan yang terdiri dari pemimpin tokoh masyarakat (Tomas) desa, penyuluh pendamping dan masing-masing ketua kelompok. 2. Ketua Gapoktan menyampaikan RUB kepada KPA di Pusat Pembiayaan Pertanian di Departemen Pertanian Pusat melalui Tim Pengendali Kabupaten/Kota dan Tim Pengendali Propinsi. RUB yang diusulkan sebelumnya telah direvisi oleh Penyuluh Pendamping dan diketahui oleh Komite Pengarah Desa. 3. Gapoktan membuka Rekening PUAP pada Kantor Cabang Bank terdekat dan memberitahu kepada KPA di Pusat Pembiayaan di Departemen Pertanian Pusat. 4. KPA meneliti RUB Gapoktan selanjutnya mengajukan Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS) dengan lampiran sebagai berikut : SK. Sekretaris Jenderal atau pejabat yang ditunjuk tentang penetapan Gapoktan sasaran PUAP Berita Acara Pengukuhan Gapoktan oleh Kepala Desa Rekapitulasi RUB dengan mencantumkan : Nama Gapoktan sasaran PUAP Nomor Rekening atas nama Ketua Gapoktan Nama dan alamat Kantor Cabang Bank tempat nomor rekening ketua Gapoktan Kwitansi harus ditanda-tangani Ketua Gapoktan dan diketahui/disetujui oleh Ketua Tim Pengendali Kabupaten dan Penyuluh Pendamping Pendampingan merupakan kata kunci keberhasilan PUAP namun keswadayaan masyarakat/penduduk sangat dibutuhkan dalam pengentasan kemiskinan dan menggerakkan ekonomi serta penciptaan lapangan kerja. Dalam hubungan ini pengembangan kegiatan ekonomi masyarakat berbasis sektor pertanian menjadi prioritas antara lain melalui kegiatan peningkatan kualitas SDM dan peningkatan permodalan yang didukung sepenuhnya dengan kegiatan pelatihan yang terintegrasi sejak dari kegiatan penghimpunan modal, penguasaan teknik 2

4 produksi, pengolahan dan pemasaran hasil. Pendampingan teknis usaha agribisnis dilaksanakan oleh Penyuluh Pendamping dengan focus perbaikan teknologi, metoda pelaksanaan usaha sehingga diharapkan petani mampu membangun kapasitas usaha untuk akses kepada pasar. Peningkatan kapasitas Gapoktan dan pengelola Gapoktan merupakan suatu keharusan sebelum dana bantuan modal usaha disalurkan dan setiap transaksi harus diadakan pencatatan pembukuan, buat berita acara pendirian Gapoktan, buka rekening di Bank terdekat. Pengendalian dan Pengawasan PUAP dilakukan oleh Pemerintah melalui aparat pengawas fungsional (Inspektorat Jenderal, Badan Pengawas daerah maupun lembaga/instansi pengawas lainnya), sedangkan pengawasan penggunaan dana PUAP dilakukan oleh Komite Pengarah Desa yang dibantu oleh Penyuluh Pendamping Monitoring dan Evaluasi (Monev) pelaksanaan program PUAP dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan mulai dari persiapan, pelaksanaan penyaluran bantuan modal usaha, pemanfaatan dana oleh petani/gapoktan, permasalahannya, kendala dan solusi. Kegiatan monev akan melibatkan unit-unit struktural dari masing-masing unit eselon I di bawah koordinasi Tim Monev Pusat. Pada tingkat desa pengawasan dilakukan oleh Tim Pengarah Desa serta pengawasan masyarakat. Laporan Monev disampaikan kepada Tim Monev untuk ditanggapi secara langsung oleh pihak terkait baik di Tim Pengendali Kabupaten/Kota, Propinsi maupun oleh Tim Pengendali Pusat dengan berkoordinasi dengan Tim Monev. Laporan pelaksanaan program PUAP dibuat oleh Gapoktan yang telah mendapat pengawalan dan supervisi PUAP NTB dan menerima dana bantuan modal usaha PUAP yang memuat: (a) Laporan perkembangan penyaluran dana kepada petani/kelompok tani, (b) Perkembangan penggunaan dana oleh anggota (c) Perkembangan asset Gapoktan dan (d) Kendala pelaksanaan. Laporan Gapoktan disampaikan kepada Tim Monev (Operation Room) di Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) melalui Penyuluh Pendamping, Penyelia Mitra Tani di Kabupaten/Kota dan selanjutnya kepada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB di Propinsi. Penyelia Mitra Tani dan Penyuluh Pendamping membantu 3

5 pengurus dan pengelola Gapoktan dalam membuat laporan kepada Tim Monev di Pusat. Tujuan 1. Mendampingi Gapokan dalam menerapkan kebutuhan teknologi seperti tercantum dalam RUA, RUK dan RUB yang telah ditetapkan sesuai dengan potensi desa 2. Mendampingi pelaksanaan RUB oleh Gapoktan 3. Mendampingi Gapoktan menjadi suatu lembaga keuangan mikro di pedesaan Keluaran Yang Diharapkan 1. Teknologi telah diadopsi sesuai dengan RUA, RUK dan RUB yang ditetapkan sesuai dengan potensi desa 2. Tumbuhnya lembaga keuangan di pedesaan Prosedur Kegiatan 1. Pertemuan Rutin Bulanan PMT di BPTP NTB sekaligus rapat koordinasi dengan Tim Pembina Propinsi dan Tim Teknis Kabupaten./Kota 2. Pelaksanaan revisi data desa PUAP 2009 (berdasarkan SK. Mentan Nomor 1192/Kpts.OT.160/3/2009) di tiap tiap Kabupaten. 3. Pendampingan Teknologi dan Supervisi Pelaksanaan Program PUAP 4. Penandatangan MOU bagi PMT Baru 5. Identifikasi Potensi Pesa oleh Penyuluh Pendamping : Identifikasi komoditi unggulan yang dikembangkan Identifikasi ketersediaan sarana produksi Identifikasi ketersediaan inovasi teknologi Identifikasi ketersediaan alsintan Identifikasi ketersediaan industri pengolahan Identifikasi ketersediaan industri perbenihan Identifikasi ketersediaan informasi harga Identifikasi ketersediaan informasi pasar/distribusi 4

6 Identifikasi masalah dan kendala untuk mendapatkan sarana dan prasarana produksi Identifikasi kontinuitas produk untuk input industri pengolahan Identifikasi masalah dan kendala dalam menerapkan teknologi produksi Identifikasi peluang penerapan inovasi teknologi yang dibutuhkan Industri jasa alsintan Ya berkembang atau sesuai dengan kebutuhan petani Sistem informasi yang dibangun harus tepat guna dan dapat diakses oleh semua pihak Identifikasi masalah dan kendala dalam pemasaran, pengolahan hasil Melakukan analisis kelembagaan 6. Melaksanakan Pelatihan TOT bekerjasama dengan BBPP Noelbaki 7. Merancang Pelatihan Penyuluh Pendamping dan Pengurus Gapoktan bekerjasama dengan BBPP Noelbaki 8. Penandatanganan Kontrak Kerja atau MOU dengan PMT baru 9. Mempersiapkan Gapoktan, Penyuluh Pendamping dan Pengurus Gapoktan sesuai dengan desa 2009 berdasarkan SK. Mentan Nomor 1192/Kpts.OT.160/3/ Melaksanakan Pelatihan Penyuluh Pendamping dan Pengurus Gapoktan bekerjasama dengan BBPP Noelbaqi 11. Sosialisasi verifikasi RUB dan Dokumen Satker di BPTP NTB 12. Pengiriman RUB dan Dokumen Satker yang disahkan oleh Penyuluh Pendamping ke Tim Teknis Kecamatan 13. Pengiriman RUB dan Dokumen Satker yang disahkan oleh Penyuluh Pendamping ke Tim Teknis Kabupatan 14. Pengiriman RUB dan Dokumen Satker yang disahkan oleh Tim Teknis Kabupaten ke Tim Pembina Propinsi 15. Verifikasi RUB dan Dokumen Satker oleh Tim Pembina Provinsi 16. Revisi RUB dan Dokumen Satker oleh Pengurus Gapoktan, Penyuluh Pendamping, PMT dan Tim Teknis Kabupaten 17. Pengiriman RUB dan Dokumen Satker dari Tim Pembina Provinsi ke Pusat 18. Identifikasi dan analisis ketersediaan teknologi dari BPTP NTB 5

7 19. Menerbitkan materi diseminasi disesuaikan dengan kebutuhan Gapoktan berdasarkan RUA, RUK dan RUB 20. Pretest materi diseminasi sebelum diperbanyak 21. Pendistribusian media ke BPP 22. Post test setelah beberapa waktu tertentu untuk melihat keefektifan media 23. Supervisi terhadap pencairan anggaran bantuan modal usaha PUAP 2009 dari Gapoktan ke Poktan dan Anggota 24. Operasionalisasi Lembaga Keunangan Mikro Agribisnis 25. Memonitor perkembangan dana atau guliran BLM PUAP Pelaksanaan Monitoring an Evaluasi Gapoktan Laporan Bulanan, Triwulan, Tengah Tahunan dan Akhir Tabel 1. Jadwal Palang Rencana Kegiatan Manajemen Uraian Kegiatan Pertemuan Rutin Bulanan PMT, rapat koordinasi dengan Tim Pembina Propinsi di BPTP NTB Penandatanganan Kontrak Kerja Perpanjangan PMT 2009 ke 2009 Verifikasi data desa PUAP 2009 (berdasarkan SK. Mentan Nomor1192/Kpts.OT.160/3/2009) di tiap tiap Kabupaten. Merekrut PMT Baru Pelatihan PMT 2009 NTB di BBPP Noelbaqi NTT Merancang Pelatihan Penyuluh Pendamping dan Pengurus Gapoktan Tk. Prop. NTB Penandatanganan MOU PMT Baru Identifikasi Potensi Pesa (PRA) oleh Penyluh Pendamping Penandatanganan Kontrak Kerja PMT baru Hasil Revisi Penetapan Gapoktan, Penyuluh Pendamping dan Pengurus Gapoktan Melaksanakan Pelatihan Penyuluh Pendamping dan Pengurus Gapoktan Sosialisasi cara memverifikasi RUB dan Dokumen Satker kepada Tim Pembina Propinsi Pendampingan membuat RUB dan Dokumen Satker Pengiriman RUB dan Dokumen Satker yang Ya disyahkan oleh Penyuluh Pendamping ke Tim Teknis Kabupaten dan Tim Pembina Propinsi Verifikasi RUB dan Dokumen Satker oleh Tim Pembina Provinsi Pengiriman RUB dan Dokumen Satker masing Kabupaten ke Pusat Identifikasi dan analisis ketersediaan teknologi dari BPTP NTB Menerbitkan materi diseminasi disesuaikan dengan kebutuhan Gapoktan berdasarkan RUA, Bulan Kegiatan X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X 6

8 RUK dan RUB Pendampingan dalam rangka turunnya BLM PUAP Supervisi terhadap pencairan anggaran bantuan modal usaha PUAP dari Gapoktan ke Poktan dan Anggota Pendampingan Teknologi dan Supervisi Pelaksanaan Program PUAP Operasionalisasi LKMA Gapoktan 2009 Pelaksanaan Monitoring an Evaluasi Gapoktan 2009 Laporan Bulanan, Triwulan, Tengah Tahunan dan Akhir X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X Hasil dan Pembahasan Rencana Usaha Bersama Rencana Usaha Bersama (RUB) yang disusun Gapoktan se NTB pada umumnya usaha di bidang tanaman pangan (Tabel 2). Sebanyak 73,65 persen RUB di NTB merupakan usaha tanaman pangan, berikutnya 8,98 persen usaha peternakan, 6,53 persen usaha perkebunan, 5,35 persen usaha bakulan, 3,68 persen usaha hortikultura dan 1,81 persen usaha industri rumahtangga. Tabel 2. Prosentase RUB masing-masing Kegiatan Usaha Gapoktan 2008 No. Kabupaten Tanaman Pangan Horti kultura Perke bunan Peter nakan Home Industri Bakulan Usaha Off farm lainnya 1 Kota Mataram Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Barat Sumbawa Dompu Kab. Bima Kota Bima Rata-Rata NTB Apabila diperhatikan di masing-masing kabupaten, RUB yang disusun masih tetap dominan usaha tanaman pangan. Meskipun usaha tanaman pangan dominan di semua kabupaten, tetapi pemilihan usaha antar kabupaten bervariasi. RUB tanaman pangan di Kota Mataram mencapai 91,90 persen, sedangkan usaha lainnya masing-masing kurang dari lima persen. Selain usaha tanaman pangan, usaha lain cukup mendapat perhatian untuk beberapa kabupaten. RUB usaha Total 7

9 peternakan di Kota Bima mencapai 30,87 persen, mendekati RUB usaha tanaman pangan yang mencapai 45,01 persen. Sementara itu RUB usaha peternakan di Kabupaten Lombok Barat dan Bima masing-masing sebesar 15,54 persen dan 19,50 persen. Kalau diperinci jenis usaha dari masing-masing sub sektor maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 3. Rincian kegiatan pada masing-masing sub sektor dari RUB Gapoktan 2008 No Jenis Usaha Kegiatan 1. Tanaman Pangan 1. Beli pupuk Urea 2. Beli pupuk SP36 3. Beli benih padi 4. Beli benih jagung 2. Hortikultura 1. Beli pupuk Urea 2. Beli pupuk SP36. Beli benih bawang merah 4. Beli benih cabe 3. Peternakan 1. Beli bibit sapi 2. Beli bibit kambing 3. Beli itik 4. Perkebunan 1. Beli pupuk Urea 2. Beli pupuk cair 5. Industri RT 1. Membuat gula merah 2. Membuat kripik pisang 3. Membuat dodol nangka 4. Membuat Abon mete 6. Bakulan 1. Bakulan sayur keliling 2. Bakulan jajan keliling 3. Bakulan es keliling 5. Beli benih kacang tanah 6. Beli benih kedelai 7. Ongkos pengolahan lahan 8. Ongkos tanam 5. Beli benih tomat 6. Ongkos pengolahan lahan 7. Ongkos tanam 4. Perbaikan kandang 5. Beli konsentrat 6. Beli Obat-obatan 3. Beli bibit tembakau 4. Ongkos merajang 5. Membuat dodol tomat 6. Membuat saos tomat 7. Membuat kripik tempe 4. Bakulan kerupuk keliling 5. Kios Persiapan yang dilaksanakan untuk kegiatan PUAP 2009 adalah pelatihan TOT sebanyak 32 orang yang akan melatih Penyuluh Pendamping dan Pengurus Gapoktan disetiap Kabupaten/Kota. Jumlah Gapoktan PUAP 2008 dan 2009 se NTB berjumlah 455 Gapoktan atau identik dengan 455 desa dengan nilai 45.5 Milyard. Berarti masih ada 438 8

10 (49.05%) desa yang belum mendapat BLM PUAP yang akan direkrut pada tahun Tabel 4. Jumlah desa/gapoktan per Kabupaten se NTB (kondisi sd 30 April 2010) No. Kabupaten/Kota Jumlah Desa/Gapoktan 1 Kota Mataram 11 2 Kab. Lombok Barat 43 3 Kab. Lombok Utara 22 4 Kab. Lombok Tengah 59 5 Kab. Lombok Timur 54 6 Kab. Sumbawa Barat 21 7 Kab. Sumbawa 43 8 Kab. Dompu 69 9 Kab. Bima Kota Bima 13 Jumlah : 455 Rencana Usaha Bersama Gapoktan tahun 2009 pada dasarnya tidak mengalami perubahan seperti pada tahun Hal ini dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini. Tabel 5. Prosentase RUB per Kabupaten se NTB pada masing-masing sub sektor pada Gapoktan 2009 NO. Kabupaten Tan. Pangan Horti Perkebunan Perternakan Industri RT Pemasaran (%) (%) (%) (%) (%) (%) 1 Kota Mataram Lombok Barat Lombok Utara Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Barat Sumbawa Dompu Kab. Bima Kota Bima TOTAL : Rata-Rata NTB

11 Kalau RUB tersebut diatas dikonversi dalam bentuk uang maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 6. Nilai dana sesuai RUB per Kabupaten se NTB pada Gapoktan 2009 Kabupaten Tan. Pangan Horti Perkebunan Perter nakan Industri RT Pema saran (%) (%) (%) (%) (%) (%) TOTAL Kota Mataram Lombok Barat Lombok Utara Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Barat Sumbawa Dompu Kab. Bima Kota Bima TOTAL : Hasil verifikasi RUB dan Dokumen Satker Berdasarkan hasil verifikasi RUB dan Dokumen Satker oleh Tim BPTP NTB yang merupakan mandat dari Pusat Pembiayaan Pertanian untuk melakukan verifikasi dari seluruh Kabupaten se NTB maka dapat disimpulkan bahwa : Membantu Pusat dalam memperlancar proses verifikasi RUB dan Dokumen Satker Ada beberapa kesalahan penjumlah RUB yang tidak pas Rp ,- Ada beberapa kesalahan nomor rekening tidak sesuai dengan rekening tabungan. Terdapat nama pengurus yang tidak sesuai dengan nama pengurus berdasarkan SK Bupati Ada yang tidak dibubuhi materai, stempel dan tanda tangan pada bukti kuitansi, berita acara perjanjian. Perkembangan Kelembagaan Unit Produktif/Unit simpan Pinjam/LKM Secara umum Gapoktan penerima PUAP khususnya Gapoktan penerima BLM PUAP pada tahun 2008 dapat diklasisikasikan sebagai berikut : 10

12 Tabel 7. Perkembangan Gapoktan PUAP 2008 kea rah LKM-A se NTB No. Kab/Kota Gapoktan Unit Simpan Pinjam (Buah) Embrio LKM (Buah) LKM (Buah) 1 Kota Mataram Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Barat Sumbawa Dompu Kab. Bima Kota Bima Jumlah : Langkah operasional BPTP untuk pengembangan kelembagaan Gapoktan dan Unit Produktif/Simpan Pinjam/LKM Melakukan supervisi dan pendampingan teknologi dari BPTP NTB dengan materi sesuai dengan Rencana Usaha Bersama (RUB) yang telah disepakati masing-masing Gapoktan Melakukan sosialisasi tentang pedoman kearah Lembaga Keuangan Mikro Bekerja sama dengan BBPP Kupang dengan mendatangkan nara sumber dari PINBUK Pusat Potensi ekonomi wilayah Potensi ekonomi wilayah (menurut RUB yang disusun per kabupaten khususnya di bidang On Farm dan Off Farm) baik PUAP 2008 maupun 2009 adalah sebagai berikut : Tabel 8. Potensi ekonomi per Kabupaten menurut RUB Gapoktan 2008 dan 2009 No Kabupaten On Farm dan Off Farm 1 Kota Mataram Kangkung, Pengolahan Hasil, Padi, Jagung, Kedelai 2 Kab. Lombok Barat Kedelai, Kacang Tanah, Padi, Jagung 3 Kab. Lombok Utara Cacao, Kopi, Padi, Jagung, Kedelai 4 Kab. Lombok Tengah Sapi, Padi Gogo, Itik, Jagung, Kedelai 5 Kab. Lombok Timur Sayuran, Pengolahan hasil, Tembakau, Jagung, Padi,Kedelai 6 Kab. Sumbawa Barat Kedele, Ayam buras, Jagung, Sapi, Jagung 7 Kab. Sumbawa Sawo, Padi Ladang, Kambing, Sapi, Jagung, Kedelai 8 Kab. Dompu Sapi, Jambu Mete, Jagung, Padi, kedelai 9 Kab. Bima Bawang Merah, Empon-empon, Sapi, Kerbau, Padi, Jagung, Kedelai 10 Kota Bima Air Nira, Kambing, Padi, Jagung, Kedelai 11

13 Perkembangan Usaha Produktif Sebelum adanya PUAP, hanya sebagian wilayah tertentu di NTB yang menjadi kooperator kegiatan BPTP NTB. Namun setelah adanya program PUAP maka sampai dengan sentuhan teknologi dapat lebih berkembang. Langkah operasoinal BPTP dalam pendampingan /Pengawalan Inovasi Teknologi 1. Sosialisasi Pandum, Juknis PUAP kepada PPL, Pengurus Gapoktan dan PMT 2. Memberikan inovasi teknologi sesuai dengan RUB yang telah direncanakan 3. Secara berjenjang tim teknis BPTP melakukan kunjungan ke masing masing Gapoktan. Namun belum seluruh Gapoktan yang mendapat kunjungan langsung oleh BPTP. 4. Memberikan berbagai jenis media cetak ke masing masing Gapoktan sesuai dengan RUBnya 5. Melakukan monitoring dan supervisi kepada Gapoktan 6. Bersinergi dengan kegiatan FEATI, SLPTT dan Primatani dalam rangka penyuluhan kedapa Gapoktan (daftar terlampir) 7. Melakukan pelatihan teknis kepada PPL, Pengurus Gapoktan dan PMT 8. Melakukan koordinasi dengan Tim Teknis PUAP Kabupaten dalam mengembangkan usaha ekonomi produktif pada masing-masing Kabupaten 9. Melakukan pertemuan rutin bulanan dengan para PMT untuk memecahkan masalah dan kendala secara umum di masing-masing Kabupaten. Tabel 9. Rekapitulasi perputaran modal usaha Gapoktan 2008 se NTB Nama Kabupaten Realisasi ke Petani (Rp) Pengembalian Pokok Jasa Modal Swadaya Saldo Kas Total pengembaliam Kota Mataram 700,000, ,000,000 22,010,000 54,650,000 57,500, ,160,000 Lombok Barat 2,100,000,000 1,389,837,000 37,733,221-12,011,000 1,439,581,221 Lombok Utara 1,300,000,000 1,300,000,000 86,027, ,386,027,526 Lombok Tengah 3,400,000,000 2,669,099, ,145,500 21,373,000-2,892,617,600 Lombok Timur 3,500,000,000 3,500,000, ,177, ,290,000-4,508,467,037 Sumbawa Barat 1,200,000,000 1,200,000,000 40,214,285 5,480,000-1,245,694,285 Sumbawa 2,600,000,000 2,141,519, ,051, ,976,000-2,453,546,600 12

14 Dompu 100,000,000 50,772,000 9,303,000 5,129,000-65,204,000 Kab. Bima 3,600,000,000 1,890,936, ,123,200-77,150,000 2,172,209,850 Kota Bima 700,000, ,350,000 56,350, ,000, ,700,000 19,200,000,000 15,337,513,750 1,627,135, ,898, ,661,000 17,748,208,119 (92,45% Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa total dana dari Rp. 19,2 M tahun 2008 telah kembali Rp ,- (92,45%) Tabel 10. Rekapitulasi perputaran modal usaha Gapoktan 2009 se NTB JML Plafon Tersalur Saldo Saldo Kas Pengem balian Modal Rekening Kabupaten GPK Kredit ke Petani BRI Gapoktan Pokok Jasa Swadaya Kota Mataram Lombok Barat Lombok Utara Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Barat Sumbawa Dompu Kab. Bima Kota Bima TOTAL NTB Keterangan : masih baru 3 4 bulan realisasi Peran dan Dukungan Pemerintah Daerah Kebijakan operasional untuk mendukung usaha produksi : 1. Untuk meningkatkan produktivitas dan jumlah populasi ternak sapi di NTB Pemda Provinsi NTB tahun 2008 yang lalu telah mencanangkan program Bumi Sejuta Sapi (BSS) 2. Melakukan kemitraan dengan Pemda Lombok Timur mengenai pengembangan verietas kedele Wilis di lahan setelah tanam tembakau yang selalu bero 3. Adanya dana pendampingan dari dana APBD yang dialokasikan untuk kegiatan pendampingan TA masing-masing kabupaten yang telah mengalokasikan dananya yaitu : Lombok Tengah Rp ,-, Kodya Mataram Rp ,0, Lombok Barat Rp ,-, Lombok Tengah Rp. 13

15 ,-, Lombok Timur Rp ,-, Sumbawa Barat Rp ,- dan Dompu Rp ,-, seperti tabel berikut ini. Tabel 11. Alokasi dana pendamping Tahun 2008 dapat dilihat pada tabel berikut : No. Kabupaten Besarnya Dana (Rp) 1. Lombok Barat Kodya Mataram Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Barat Sumbawa Dompu Jumlah : Suatu kebijakan untuk tahun 2010 bahwa bagi Kabupaten yang tidak mengalokasikan dana pendampingan PUAP dari dana APBD II maka Kabupaten tersebut tidak akan ditransfer dana stimulant ke rekening Gapoktan Suksesnya Gapoktan tentu tidak terlepas dari pendampingan dan pengawalan teknologi dari BPTP maupun dari Dinas instansi terkait baik ditingkat provinsi maupun Kabupaten. Tabel 11. Alokasi dana pendampingan dari dana APBD II TA per Kabupatennya sebagai berikut : No. Kabupaten Besarnya Dana (Rp) 1. Lombok Barat Kodya Mataram Lombok Utara Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Barat Sumbawa Dompu Kab. Bima Masih diproses 10. Kota Bima Masih diproses Jumlah : Usulan Desa/Gapoktan 2010 Dari data yang telah terkirim ke Pusat sebanyak 406 Desa/Gapoktan yang diusulkan oleh Bupati seperti yang terlihat pada tabel 12 berikut : 14

16 Tabel 12 Jumlah usulan Desa/Gapoktan PUAP 2010 se NTB No. Kabupaten Usulan Desa/Gapoktan Kota Mataram 17 2 Lombok Barat 33 3 Lombok Utara 11 4 Lombok Tengah 65 5 Lombok Timur 61 6 Sumbawa Barat 37 7 Sumbawa Dompu 6 9 Kab. Bima Kota Bima 25 TOTAL NTB 413 Ada 3 (tiga) tahap verifikasi usulan desa PUAP 2010 yaitu bulan Mei 2010 (tahap I) yaitu Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Bima dan Kota Bima. Sedangkan kabupaten/kota yang belum termasuk tahap II dan III masing- masing pada bulan Juni dan Agustus 2010 Pertemuan Evaluasi Bulanan PMT PUAP NTB Ada keistimewaan pelaksanaan pertemuan evaluasi rutin bulanan PMT PUAP provinsi NTB, kalau selama ini dilaksanakan di kantor BPTP NTB, atas permintaan Penyelia Mitra Tani (PMT) pelaksanaan evaluasi bulanan dilakukan bergiliran di setiap kabupaten yang ada di NTB. Pertemuan bulan Mei diawali di kabupaten Sumbawa pada tanggal 12 Mei 2010, bertempat di kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian (P2KP3) Kabupaten Sumbawa. Selain dihadiri oleh seluruh PMT se provinsi NTB, pertemuan bulanan kali ini juga dihadiri oleh kepala Dinas Pertanian kabupaten Sumbawa dan Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Kabupaten Sumbawa. Dari BPTP NTB hadir kepala BPTP NTB, Dr. Dwi Praptomo dan beberapa orang staf yang menangani program PUAP. Dalam sambutannya Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Ir. Safiuddin merasa bangga kepada PMT yang telah dapat memberikan karya nyatanya bagi pembinaan Gapoktan. Selanjutnya Kepala Dinas Pertanian Sumbawa 15

17 akan memberikan dukungannnya dalam pembinaan dan mengevaluasi setiap Gapoktan yang tergabung dalam PUAP di Kabupaten Sumbawa. Sementara itu kepala BPTP NTB, Dr Dwi Praptomo kembali mengingatkan agar PMT agar dapat melaksanakan tugas dengan baik, serius dan memegang teguh aturan-aturan yang telah ditentukan dan melaksanakan pendampingan dengan penuh tanggung jawab. Selanjutnya kepala BPTP NTB mengingatkan PMT agar tidak melayani permintaan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dengan berbagai modus mulai dari permintaan sumbangan hingga pemerasan. Dalam pertemuan evaluasi bulanan ini masing-masing koordinator PMT setiap kabupaten menyampaian laporan dan persoalan-persolan yang dihadapi di lapangan. Pada intinya dari laporan PMT dapat disimpulkan bahwa Gapoktan yang realisasi dana PUAP tahun 2008 telah ada yang lunas pengembaliaannya dan ada juga yang belum lunas. Seperti halnya Gapoktan di Kabupaten Lombok Tengah dari 16

18 dana Rp. 3,4 Milyar, dari 34 gapoktan sudah mampu mengembalikan sebesar 2,667 Milyar. Dari 34 gapoktan tersebut dapat di kategorikan 7 gapoktan sehat (pengembalian dana 100% dan keuntungan usaha di atas 10%), 14 gapoktan cukup sehat (pengembalian dana 100% dan keuntungan kurang dari 10%), 4 gapoktan tidak sehat dan 9 gapoktan dengan status sangat tidak sehat. Menyikapi permasalahan-permasalahan yang dihadapi PMT tersebut Kepala BPTP NTB memberikan arahan agar PMT senantiasa melakukan pendekatan kepada semua pihak, mulai dari kepala Desa, penyuluh lapangan dan pihak-pihak lainnya untuk menyelesaikan tunggakan-tunggakan di setiap Gapoktan. Selesai pertemuan dilakukan kunjungan lapangan ke Gapoktan Tiu Sepadang di kelurahan Semapuin, kecamatan Sumbawa. Dalam penjelasannya ketua Gapoktan Tiu Sepadang, Muhammad Mashud memaparkan keberhasilan yang telah mereka peroleh. Dari dana Rp.100 juta telah berhasil dikembangkan menjadi Rp.123 juta dan gapoktan ini sedang berbenah untuk mengembangkan usaha dengan membentuk Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) Kesimpulan Dari uraian pembahasan dari Bab terdahulu maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 17

19 1. Tahap pelaksanaan yang paling banyak memerlukan waktu yaitu pada tahap pembuatan SK Bupati/Wali tentang SK Desa dan berakibat SK Gapoktan di masing-masing Kabupaten juga terlambat 2. Kinerja PMT perlu dipacu lebih giat lagi mengingat warga binaan bertambah banyak 3. Koordinasi antara PMT dan Penyuluh Pendamping masih tekendala dengan frekuensi kehadiran ke Gapoktan 4. Koordinasi antara PMT dan Dinas Pertanian Kabupaten dibeberapa Kabupaten belum jalan 5. Teknologi yang telah disampaikan oleh BPTP NTB sesuai dengan RUB yang direncanakan Gapoktan ternyata masih sulit diterapkan oleh anggota Gapoktan 6. Media cetak yang berisikan teknologi dari BPTP masih belum sampai di masingmasing Gapoktan karena jumlah omplagnya terbatas 7. Kritikal massa antara petugas PUAP BPTP dengan warga binaan (kooperator PUAP tidak sebanding) 8. Koordinasi di berbagai lini perlu ditingkatkan baik di tingkat provinsi, Kabupaten maupun kecamatan/desa 9. Sumberdaya Gapoktan ke arah Lembaga Keuangan Mikro masih rendah karena fungsi PMT yang belum optimal. 10. Masalah tunggakan masih ada disetiap gapoktan namun tergolong rendah Saran 1. Perlu peningkatan jejaring kejasama antara PMT dengan Penyuluh Pendamping dan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota 2. Lebih ditingkatkannya penagihan pengembalian tunggakan dengan sanksi sesuai dengan aweq qawe yang telah disepakati 3. Peran Kabupaten harus lebih dominan terutama pengalokasian dana pendampingan melalui APBD 4. Dana penyertaan modal bagi pengusaha yang akan menginvestasikan di Gapoktan sebagai langkah awal terbentuknya Lembaga Keuangan Mikro (LKM) 18

20 Lampiran 1. MATRIK SINERGISME PUAP DENGAN PROGRAM LAIN DI NTB NO. KAB/KOTA DESA PUAP FEATI SLPTT PRIMATANI SMD LM3 1 Kota Mataram Ampenan Utara 2 Tanjung Karang 3 Pagutan Timur SLPTT 4 Rembiga 5 Sayang-Sayang SLPTT 6 Selaparang 7 Dasan Cermen 8 Pejarakan Karya SLPTT 9 Ampenan Selatan 10 Jempong Baru SLPTT 11 Kekalik Jaya 12 Lombok Utara Anyar FEATI SLPTT LM3 13 Loloan SLPTT 14 Akar-Akar 15 Karang Bajo SLPTT 16 Senaru SLPTT 17 Gondang FEATI SLPTT 18 Genggelang PRIMATANI SMD 19 Sambik Bangkol FEATI 20 Rempek FEATI 21 Sukandana SLPTT SMD 22 Bayan FEATI SLPTT 23 Mumbul Sari FEATI SLPTT 24 Bentek SLPTT 25 Selengen SLPTT 26 Pendua FEATI SLPTT 27 Pemenang Barat FEATI SLPTT 28 Pemenang Timur FEATI SLPTT 29 Tanjung FEATI SLPTT 30 Sokong SLPTT 31 Medana FEATI SLPTT 32 Jenggala SLPTT 33 Tegal Maja 34 Lombok Barat Dasan Tapen SLPTT 35 Gerung Selatan FEATI SLPTT SMD 36 Beleke FEATI SLPTT 37 Banyu Urip SLPTT 38 Jati Sela SLPTT 39 Dopang 40 Mambalan 41 Penimbung 42 Montong Are SMD 43 Kuripan Selatan SLPTT SMD 19

21 44 Labuapi FEATI SLPTT SMD 45 Mareje SLPTT 46 Jembatan Kembar FEATI SLPTT 47 Labuan Tereng FEATI SLPTT 48 Sigerongan 49 Batu Kumbung SLPTT 50 Kedaro FEATI 51 Batu Putih FEATI 52 Buwun Mas 53 Sekotong Barat 54 Sekotong Tengah FEATI 55 Senteluk FEATI SLPTT 56 Sandik SLPTT 57 Gapuk SLPTT 58 Babussalam SLPTT 59 Suka Makmur SLPTT 60 Dasan Geres SLPTT 61 Gunung Sari FEATI SLPTT 62 Guntur Macan SLPTT 63 Midang FEATI SLPTT 64 Kuripan Utara FEATI SLPTT 65 Kuripan SLPTT 66 Kuranji SLPTT 67 Telage Waru 68 Perampuan FEATI SLPTT 69 Bagek Polak SLPTT SMD 70 Sekotong Timur FEATI 71 Langko FEATI SLPTT 72 Batu Mekar FEATI SLPTT 73 Karang Bongkot FEATI SLPTT SMD 74 Tanak Beak FEATI SLPTT 75 Suranadi SLPTT 76 Nyiur Lembang SLPTT 77 Lombok Tengah Jurang Jaler FEATI 78 Pengadang 79 Sasake 80 Kelebuh FEATI 81 Batujai SLPTT SMD 82 Kateng SLPTT 83 Mangkung FEATI SLPTT 84 Selong Belanak SLPTT 85 Montong Sapah SLPTT 86 Kabul FEATI 87 Ranggagata SLPTT 88 Ungga 89 Kuta 20

22 90 Rembitan 91 Sengkol SMD 92 Sukadana FEATI SMD 93 Segala Anyar SMD 94 Gapura FEATI SMD 95 Langko SLPTT 96 Saba 97 Loang Maka FEATI SLPTT SMD LM3 98 Bakan SLPTT 99 Barabali 100 Peresak 101 Mantang 102 Aik Darek FEATI 103 Karang Sidemen PRIMATANI SMD 104 Lantan 105 Mas-Mas FEATI 106 Tanak Beak LM3 107 Pemepek 108 Sepakek FEATI 109 Batu Jangkih 110 Beber 111 Aik Berik 112 Kopang SLPTT 113 Batutulis FEATI SLPTT SMD 114 Banyu Urip FEATI SLPTT 115 Montong Terep FEATI SLPTT 116 Bunut Baok FEATI SLPTT 117 Prapen SLPTT 118 Leneng SLPTT 119 Renteng SLPTT 120 Mekarsari FEATI SLPTT 121 Bonder SLPTT SMD 122 Beleke SLPTT 123 Pringgarata FEATI SLPTT 124 Ketare 125 Mertak Tombok SLPTT 126 Jago FEATI SLPTT SMD 127 Aik Mual FEATI SLPTT 128 Pejanggik 129 Beraim SMD 130 Lajut FEATI 131 Pekambik FEATI 132 Pandan Indah FEATI 133 Pengengat SMD 134 Pengembur 135 Bile Lando 21

23 136 Lombok Timur Aikmel Utara SLPTT 137 Kalijaga SLPTT 138 Kalijaga Selatan SLPTT 139 Kalijaga Timur 140 Kembang Kerang SLPTT 141 Lenek Daya SLPTT 142 Lenek SLPTT 143 Batu Nampar 144 Sukaraja 145 Jerowaru SMD 146 Pemongkong 147 Pijot 148 Sepit SMD 149 Tanjung Luar 150 Selebung Ketangga 151 Ijobalit 152 Korleko LM3 153 Penedegandor 154 Suryawangi SLPTT 155 Kesik 156 Masbagik Selatan 157 Lendang Nangka SLPTT 158 Danger SMD 159 Jenggik Utara SLPTT 160 Kilang 161 Perian LM3 162 Pringgajurang 163 Montong Betok SMD 164 Jurit 165 Pengadangan 166 Rempung 167 Apitaik SLPTT 168 Bagik Papan SLPTT 169 Batuyang 170 Sugian SLPTT PRIMATANI 171 Teros SLPTT 172 Labuhan Haji SLPTT 173 Paok Motong 174 Masbagiktimur SLPTT 175 Suradadi SLPTT 176 Rarang 177 Sukadana SLPTT 178 Sakra 179 Suwangi SLPTT SMD 180 Gereneng 181 Surabaya 22

24 182 Pengkelak Mas SLPTT 183 Sukarara SLPTT 184 Pringgabaya SLPTT 185 Labuhab Lombok SLPTT 186 Mamben Daya SMD 187 Perigi SLPTT 188 Belanting 189 Sembalun Bumbung 190 Sumbawa Barat Kuang 191 Bugis 192 Lalar Liang 193 Seteluk Tengah 194 Seteluk Atas 195 Kelanir 196 Senayan SLPTT 197 Poto Tano SLPTT PRIMATANI 198 Mantar SLPTT 199 Ai Kangkung SLPTT 200 Tatar 201 Sekongkang Atas 202 Tengah 203 Sabedo SLPTT 204 Telaga Bertong SLPTT 205 Menala SLPTT 206 Sampir SLPTT 207 Rempe 208 Tapir 209 Air Suning 210 Belo 211 Goa 212 Dasan Anyar 213 Sumbawa Marenteh SLPTT 214 Luar FEATI SLPTT 215 Mapin Kebak FEATI SLPTT 216 Usar Mapin FEATI 217 Buin Baru FEATI 218 Tarusa FEATI 219 Lamenta 220 Empang Bawah FEATI SLPTT SMD 221 Suka Mulya 222 Labangka 223 Suka Damai FEATI 224 Dete 225 Telaga FEATI SLPTT 226 Ledang SLPTT 227 Pungkit 23

25 228 Brang Kolong SLPTT 229 Selanteh SLPTT 230 Batu Dulang 231 Klungkung 232 Jurumapin FEATI SLPTT PRIMATANI SMD 233 Gapit 234 Boal FEATI 235 Mama FEATI 236 Lape 237 Pungkit 238 Batu Bangka FEATI 239 Poto 240 Batu Tering SLPTT 241 Leseng 242 Lito 243 Sempe SLPTT 244 Samapuin 245 Sepakat SLPTT 246 Upt Prode Sp3 247 Luk SLPTT 248 Sampe SLPTT 249 Kerekeh SLPTT 250 Pelat FEATI SLPTT 251 Lenangguar FEATI SLPTT 252 Tatebal FEATI 253 Kukin FEATI 254 Dompu Beringin Jaya FEATI 255 O'o FEATI SLPTT 256 Bada FEATI SLPTT 257 Kandai I SLPTT 258 Kareke FEATI SLPTT SMD 259 Mangge Asi FEATI SLPTT 260 Mangge Na'e SLPTT 261 Katua FEATI SLPTT 262 Mbawi FEATI SLPTT 263 Potu FEATI SLPTT 264 Dorebara FEATI SLPTT 265 Karama Bura SLPTT 266 Bali FEATI SLPTT 267 Sorisakolo SLPTT 268 Doro Tangga FEATI SLPTT 269 Rasabou SLPTT 270 Hu'u FEATI SLPTT 271 Sawe SLPTT 272 Daha FEATI SLPTT 273 Adu FEATI SLPTT 24

26 274 Cempi Jaya SLPTT 275 Doro Kobo SLPTT 276 Ta'a FEATI SLPTT 277 Kempo FEATI SLPTT 278 So' Nggajah FEATI SLPTT PRIMATANI 279 Konte SLPTT 280 Soro SLPTT 281 Tolo Kalo SLPTT 282 Lasi FEATI SLPTT 283 Kiwu SLPTT 284 Malaju FEATI SLPTT 285 Mbuju SLPTT 286 Taropo SLPTT 287 Keramat SLPTT 288 Kwangko FEATI SLPTT SMD 289 Lanci Jaya FEATI SLPTT 290 Soriutu SLPTT 291 Banggo FEATI SLPTT 292 Doromelo SLPTT 293 Nanga Tumpu SLPTT SMD 294 Suka Damai FEATI SLPTT 295 Teka Sire SLPTT 296 Tanju SLPTT 297 Calabai SLPTT 298 Pekat FEATI SLPTT 299 Nangamiro 300 Tambora 301 Doro Peti 302 Kadindi FEATI 303 Sorinomo FEATI 304 Nangakara 305 Kandindi Barat LM3 306 Woko FEATI SLPTT 307 Ranggo FEATI SLPTT SMD 308 Lepadi FEATI SLPTT 309 Jambu 310 Lune SMD 311 Wawonduru FEATI SLPTT 312 Bara FEATI SLPTT 313 Madaprama 314 Nowa FEATI SLPTT 315 Kandaidua FEATI SLPTT 316 Simpasai FEATI SLPTT 317 Baka Jaya SLPTT 318 Matua FEATI SLPTT 319 Saneo SLPTT 25

27 320 Mumbu SLPTT 321 Riwo 322 Raba Baka 323 Kota Bima Raba Dompu 324 Rontu SLPTT 325 Nitu 326 Melayu 327 Paruga 328 Jati Baru 329 Mande 330 Nae 331 Dara SLPTT 332 Sarae 333 Kumbe SLPTT PRIMATANI 334 Nungga SLPTT 335 Jati Wangi 336 Bima Tolowata 337 Talapiti SLPTT 338 Mawu SLPTT 339 Kole FEATI SLPTT 340 Cenggu FEATI SLPTT SMD 341 Soki SLPTT 342 Ngali SLPTT 343 Renda 344 Ntonggu 345 Rasabou SLPTT 346 Tambe FEATI SLPTT 347 Rato FEATI SLPTT 348 Mbawa FEATI SLPTT 349 Bumi Pajo SLPTT 350 O'o FEATI SLPTT 351 Rato FEATI SLPTT 352 Kaleo FEATI SLPTT 353 Lambu FEATI SLPTT 354 Lanta FEATI SLPTT 355 Sumi SLPTT 356 Nggelu SLPTT 357 Karumbu FEATI SLPTT SMD 358 Rupe FEATI SLPTT 359 Rompo SLPTT 360 Waworada FEATI SLPTT 361 Dumu FEATI 362 Waduroka 363 Karampi 364 Laju 365 Kalodu 26

28 366 Kawuwu SLPTT 367 Doro O'o SLPTT 368 Kangga 369 Tonda FEATI SLPTT 370 Campa FEATI SLPTT 371 Mpuri SLPTT SMD 372 Rade FEATI SLPTT 373 Dena SLPTT 374 Bolo FEATI SLPTT 375 Dadibou FEATI 376 Tolouwi FEATI 377 Baralau SLPTT 378 Pela FEATI SLPTT 379 Wilamaci 380 Monta FEATI 381 Lere FEATI 382 Paradowane 383 Kuta 384 Monta 385 Belo SLPTT 386 Sandue 387 Buncu SLPTT 388 Sangia FEATI SLPTT 389 Sari FEATI SLPTT 390 Nae FEATI SLPTT 391 Rasabou 392 Jia SLPTT 393 Naru SLPTT 394 Oi Panihi FEATI 395 Kawinda Nae FEATI 396 Labuan Kananga FEATI 397 Kawinda Toi FEATI SLPTT 398 Oi Bura 399 Sampungu 400 Sai 401 Bajo 402 Tarlawi FEATI SLPTT 403 Maria Utara FEATI SLPTT 404 Kombo SLPTT 405 Ntori FEATI SLPTT PRIMATANI 406 Pesa SLPTT 407 Raba SLPTT 408 Kambilo SLPTT 409 Maria FEATI SLPTT 410 Bala 411 Sangiang SLPTT 27

29 412 Wora FEATI SLPTT 413 Pai SLPTT 414 Tawali SLPTT 415 Donggobolo SLPTT 416 Penapali 417 Talabiu 418 Kaboro SLPTT 419 Punti SLPTT 420 Kalampa 421 Sondo SMD 422 Sie FEATI 423 Simpasai 424 Lido FEATI 425 Runggu SLPTT 426 Ncera SLPTT 427 Roi 428 Nata 429 Teke 430 Kananta 431 Timu SLPTT 432 Nggembe FEATI SLPTT 433 Kananga FEATI SLPTT LM3 434 Ndano 435 Rite FEATI SLPTT 436 Nipa FEATI SLPTT 437 Rora SLPTT 438 Palama SLPTT 439 Kala FEATI SLPTT 440 Dori Dungga FEATI SLPTT LM3 441 Piong 442 Taloko FEATI 443 Kore FEATI 444 Oi Saro 445 Kanca 446 Parado Rato 447 Boke 448 Kowo SMD 449 Sanolo 450 Sondosia 451 Nunggi FEATI SLPTT 452 Monggo FEATI 453 Risa FEATI 454 Keli FEATI 455 Pandai 28

30 Lampiran 2. Rekapitulasi data desa/gapoktan yang telah menerima stimulant dana BLM PUAP 2008 No Kabupaten Kecamatan Desa Gapoktan 1 Kota Mataram Ampenan Ampenan Utara Patoh Bareng 2 Sekarbela Tanjung Karang Adu Nasib Jaya 3 Mataram Pagutan Timur Karya Baru 4 Selaparang Rembiga Karya Usaha Bersama 5 Cakranegara Sayang-Sayang Maju Terus 6 Sandubaya Selaparang Bersatu 7 Sandubaya Dasan Cermen Sumber Makmur 8 Lombok Barat Bayan Anyar Telaga Banyak 9 Bayan Loloan Tunas Maju 10 Bayan Akar-akar Lembah Pedek 11 Bayan Karang Bajo Dasan Baro 12 Bayan Senaru Tumpang Sari 13 Gangga Gondang Desa Gondang 14 Gangga Genggelang Genggelang 15 Gangga Sambik Bangkol Teluga 16 Gangga Rempek Rempek 17 Gerung Dasan Tapen Bumi Raya 18 Gerung Gerung Selatan Beriuk Patuh 19 Gerung Beleke Karya Baru 20 Gerung Banyu Urip Banyu Urip 21 Gunungsari Jati Sela Mekar Alami 22 Gunungsari Dopang Radop 23 Gunungsari Mambalan Genem Karya 24 Gunungsari Penimbung Rukun Hidup Mandiri 25 Kediri Montong Are Montong Are 26 Kuripan Kuripan Selatan Harapan Bersama 27 Labuapi Labuapi Maju bersama 28 Lembar Mareje Mareje Mandiri 29 Lembar Jembatan Kembar Tri Tunggal 30 Lembar Labuan Tereng Tiga Saudara 31 Lingsar Sigerongan Siap Maju 32 Lingsar Batu Kumbung Karya Bersama 33 Sekotong Tengah Kedaro Maju Bersama 34 Sekotong Tengah Batu Putih Embung Karya Sejati 35 Sekotong Tengah Buwun Mas Buwun Mas 36 Sekotong Tengah Sekotong Barat Sekotong Barat 37 Sekotong Tengah Sekotong Tengah Paer Sayong 38 Tanjung Sokong Sekar Kedaton 39 Tanjung Medana Tunas Jaya 40 Tanjung Jenggala Rahayu Mandiri 29

31 41 Tanjung Tegal Maja Tegal Maja 42 Lombok Tengah Praya Tengah Jurang Jaler Bina Mandiri 43 Praya Tengah Pengadang Suka Damai 44 Praya Tengah Sasake Patuh Karya 45 Praya Tengah Kelebuh Bedait Malik 46 Praya Barat Batujai Pade Girang 47 Praya Barat Kateng Semangat Karya 48 Praya Barat Mangkung Jatiswara 49 Praya Barat Selong Belanak Gelepak Mandiri 50 Praya Barat Daya Montong Sapah Punik Indah 51 Praya Barat Daya Kabul Tastura 52 Praya Barat Daya Ranggagata Gunung Golepar 53 Praya Barat Daya Ungga Sepakat 54 Pujut Kuta Tunggal Kayun 55 Pujut Rembitan Semi Karya 56 Pujut Sengkol Patuh Karya 57 Pujut Sukadana Maju Jaya 58 Pujut Segala Anyar Niat Tulus 59 Pujut Gapura Beberiuk 60 Janapria Langko Ikhtiar 61 Janapria Saba Baru Mekar 62 Janapria Loang Maka Tunas Mekar 63 Janapria Bakan Sanggar Sejati 64 Batukliang Barabali Harapan Sejati 65 Batukliang Peresak Bareng Pesopok 66 Batukliang Mantang Anjas Tani 67 Batukliang Aik Darek Sari Bumi 68 Batukliang Utara Karang Sidemen Sidemen 69 Batukliang Utara Lantan Lembah Makmur 70 Batukliang Utara Mas-mas Sinar Mas 71 Batukliang Utara Tanak Beak Sehati 72 Pringgarata Pemepek Harapan baru 73 Pringgarata Sepakek Mitra Mandiri 74 Praya Batu Jangkih Besopok Angen 75 Praya Timur Bile Lando Takdir Bersatu 76 Lombok Timur Aikmel Aikmel Utara Bersemi 77 Aikmel Kalijaga Surya Loka 78 Aikmel Kalijaga Selatan Taman Sejahtera 79 Aikmel Kalijaga Timur Kalijaga Timur Jaya 80 Aikmel Kembang Kerang Mekar Sari 81 Aikmel Lenek Daya Mula Jati 82 Aikmel Lenek Sordang 83 Jerowaru Batu Nampar Pemban Suryajeye 84 Jerowaru Sukaraja Saling Angkat 30

32 85 Jerowaru Jerowaru Lingkok Belek 86 Jerowaru Pemongkong Gumi Paer Lauk 87 Keruak Pijot Putra Tuban 88 Keruak Sepit Maju Terus 89 Keruak Tanjung Luar Harapan Serumpun 90 Keruak Selebung Ketangga Tangga Sejahtera 91 Labuhan Haji Ijobalit Paut Lombok 92 Labuhan Haji Korleko Langkah Baru 93 Labuhan Haji Penedegandor Tulus Gawe 94 Labuhan Haji Suryawangi Banyu Murni 95 Masbagik Kesik Bangkit Pade Angen 96 Masbagik Masbagik Selatan Matak Mas 97 Masbagik Lendang Nangka Girang Gati 98 Masbagik Danger Al-Ukhuwah 99 Montong Gading Jenggik Utara Anton Ite 100 Montong Gading Kilang Kali Bendung 101 Montong Gading Perian Al-Hidayah 102 Montong Gading Pringgajurang Hidayatullah 103 Montong Gading Montong Betok Lereng Joben 104 Pringgasela Jurit Bumbang 105 Pringgasela Pengadangan Kalkandangan 106 Pringgasela Rempung Rumpun Kesambik 107 Pringgabaya Apitaik Karang Asem 108 Pringgabaya Bagik Papan Abdi Tani 109 Pringgabaya Batuyang Sumber Urip 110 Sembelia Sugian Bangun Bersama 111 Sumbawa Barat Taliwang Kuang Kuang Mandiri 112 Taliwang Bugis Sasae Ate 113 Taliwang Lalar Liang Mitra Muda Mandiri 114 Seteluk Seteluk Tengah Bina Mandiri 115 Seteluk Seteluk Atas Sanapat Rasate 116 Seteluk Kelanir Usaha Bersama 117 Seteluk Senayan Mantia Ruman 118 Poto Tano Poto Tano Kokar Makmur 119 Poto Tano Mantar Olat Mantar 120 Sekongkang Ai Kangkung Bulit Senyum 121 Sekongkang Tatar Liangse 122 Sekongkang Sekongkang Atas Saling Sadu 123 Utan Tengah Keban Bungkis 124 Utan Sabedo Swagotra Arthagiri 125 Sumbawa Batu Lanteh Batu Dulang Saling Salempat 126 Batu Lanteh Klungkung Tu Satutu 127 Buer Jurumapin Sagara 128 Empang Gapit Bua Mapis 31

33 129 Empang Boal Bina Bersama 130 Lopok Mama Mulyana 131 Lape Lape Saling Ketong 132 Lape Pungkit Kenang Mekar 133 Moyo Hilir Batu Bangka Kasih Bersama 134 Moyo Hilir Poto Magita 135 Moyo Hulu Batu Tering Semangat Membangun 136 Moyo Hulu Leseng Kokar Maras 137 Moyo Hulu Lito Bangun Desa 138 Moyo Hulu Sempe Ai Bering 139 Sumbawa Samapuin Tiu Sepadang 140 Plampang Sepakat Sinar Remaja 141 Plampang UPT Prode SP3 Muhajirin 142 Rhee Luk Embun Pagi 143 Rhee Sampe Semangat Baru 144 Unter Iwes Kerekeh Tiu Barelong 145 Unter Iwes Pelat Saling Beme 146 Ropang Lenangguar Bagun Bersama 147 Ropang Tatebal Tekad Makmur 148 Moyo Utara Kukin Olat Cabe 149 Dompu Pekat Beringin Jaya Serba Usaha 150 Kota Bima Raba Raba Dompu Harapan Membangun 151 Raba Rontu Oi Si i 152 Rasanae Timur Nitu Sumber Hidup 153 Asoka Melayu Benteng Mas 154 Rasanae Barat Paruga Sigi Raja 155 Asa Kota Jati Baru Lanco Jaya 156 Asa Kota Jati Wangi Rade Pura 157 Bima Woha Kalampa Harapan 158 Monta Sondo Mandiri 159 Monta Sie Sepakat 160 Monta Simpasai Lamoti 161 Belo Lido Oi Feli 162 Belo Runggu Monggo Runggu 163 Belo Ncera Oi Bombo 164 Palibelo Roi Tani Makmur 165 Palibelo Nata Temba Sama 166 Palibelo Teke Usaha Sejahtera 167 Soromandi Kananta Ncuri Mori 168 Bolo Timu Daeng Sambu 169 Bolo Nggembe Lestari 170 Bolo Kananga Tunas Harapan 171 Madapangga Ndano Mada Mbani 172 Ambalawi Rite Sumber Rejeki 32

34 173 Ambalawi Nipa Nipa Jaya 174 Donggo Rora Sabua Ade 175 Donggo Palama Karawi Sama 176 Donggo Kala Kasama Weki 177 Donggo Dori Dungga Dewa Mbani 178 Sanggar Piong Mandiri Jaya 179 Sanggar Taloko Perkasa 180 Sanggar Kore Diwu Pa a 181 Sanggar Oi Saro Mekar Sari 182 Parado Kanca Dam Meku 183 Parado Parado Rato Paradise 184 Sape Boke Mujur 185 Sape Kowo Oi Cere 186 Bolo Sanolo Sama Ngawa 187 Bolo Sondosia Sura Dana Labo Rasa 188 Wera Nunggi Mandala 189 Wera Monggo Sumber Soke 190 Woha Risa Rahmat Olahi 191 Woha Keli Parewa 192 Woha Pandai Tunas kelapa 33

35 Lampiran 3. Rekapitulasi data desa/gapoktan yang telah menerima stimulant dana BLM PUAP 2009 No Kabupaten/ Kota Kecamatan Desa Gapoktan 1 Mataram Ampenan Pejarakan Karya Mekar Sari 2 Ampenan Ampenan Selatan Perjuangan 3 Sekarbela Jempong Baru Tunas Rahayu 4 Sekarbela Kekalik Jaya Mekar Jaya 5 Lombok Barat Batu Layar Senteluk Sejahtera Mandiri 6 Batu Layar Sandik Sandik Jaya 7 Gerung Gapuk Patuh Pasu 8 Gerung Babussalam Kebon Ree 9 Gerung Suka Makmur Suka Makmur 10 Gerung Dasan Geres Penas Jaya 11 Gunung Sari Gunung Sari Tunas Harapan 12 Gunung Sari Guntur Macan Bersatu 13 Gunung Sari Midang Pade Makmur 14 Kuripan Kuripan Utara Sumber Rezeki 15 Kuripan Kuripan Tunggal Kayun 16 Labuapi Kuranji Bangun Sejahtera 17 Labuapi Telage Waru Pade Patuh 18 Labuapi Perampuan Maju Bersama 19 Labuapi Bagek Polak Bersatu 20 Lembar Sekotong Timur Bangkit Kembali 21 Lingsar Langko Saling Sadu 22 Lingsar Batu Mekar Berkah Bersatu 23 Labuapi Karang Bongkot Semangat Baru 24 Narmada Tanak Beak Darma Tani 25 Narmada Suranadi Sri Rezeki 26 Narmada Nyiur Lembang Mertesari 27 Lombok Utara Bayan Sukandana Sekolan 28 Bayan Bayan Batu Rantok 29 Bayan Mumbul Sari Geruk Gundem 30 Gangga Bentek Dedaunan 31 Kayangan Selengen Mekar Wangi 32 Kayangan Pendua Serumpun 33 Pemenang Pemenang Barat Krujuk 34 Pemenang Pemenang Timur Re Rempak Rema 35 Tanjung Tanjung Moga Rahayu Ii 36 Lombok Tengah Batukliang Beber Karya Bersama 37 Batukliang Utara Aik Berik Pade Maju 38 Kopang Kopang Tunggal Kayun 39 Jonggat Batutulis Teduh Karya 40 Praya Barat Banyu Urip Wana Lestari 41 Praya Montong Terep Mandiri 42 Praya Bunut Baok Sinar Harapan 34

36 43 Praya Prapen Cahaya 44 Praya Leneng Baru Bangun 45 Praya Renteng Bismillah 46 Praya Barat Mekarsari Mekar Indah 47 Praya Barat Bonder Ayu Bulan 48 Praya Timur Beleke Sinar Tani 49 Pringgarata Pringgarata Harapan Bersama 50 Pujut Ketare Sejahtera 51 Praya Mertak Tombok Harapan Maju 52 Praya Jago Tani Bersatu 53 Praya Aik Mual Sopok Angen 54 Praya Tengah Pejanggik Bina Mandiri 55 Praya Tengah Beraim Kompak 56 Praya Tengah Lajut Sumber Rezeki 57 Praya Barat Daya Pekambik Rimbun Lestari 58 Praya Barat Daya Pandan Indah Cahaya Abadi 59 Pujut Pengengat Lile Ngangos 60 Pujut Pengembur Sejahtera 61 Lombok Timur Labuhan Haji Teros Sari Barokah 62 Labuhan Haji Labuhan Haji Pade Angen 63 Masbagik Paok Motong Tunas Barokah 64 Masbagik Masbagiktimur Surya Tani 65 Terara Suradadi Surya Tani 66 Terara Rarang Cahaya Rinjani 67 Terara Sukadana Sinar Makmur 68 Sakra Sakra Surya Tani 69 Sakra Suwangi Mekar Wangi 70 Sakra Timur Gereneng Harapan Mandiri 71 Sakra Timur Surabaya Karya Harapan 72 Skra Barat Pengkelak Mas Gawah Gadung 73 Skra Barat Sukarara Jati Wangi 74 Pringgabaya Pringgabaya Mule Tulen 75 Pringgabaya Labuhab Lombok Seruni Agung 76 Wanasaba Mamben Daya Kokok Tanggek 77 Suela Perigi Lima Serangakai 78 Sambelia Belanting Belanting Utama 79 Sembalun Sembalun Bumbung Jorong Mandiri 80 Sumbawa Barat Taliwang Telaga Bertong Bertong Mandiri 81 Taliwang Menala Panujan 82 Taliwang Sampir Sampir Mandiri 83 Seteluk Rempe Barat Datang 84 Seteluk Tapir Bangkit Bersama 85 Seteluk Air Suning Sinar Harapan 86 Jereweh Belo Pelete Gali 87 Jereweh Goa Bina Karya 88 Jereweh Dasan Anyar Selak Kuta 35

37 89 Sumbawa Alas Marenteh Beringin Seni 90 Alas Luar Ai Runtik 91 Alas Barat Mapin Kebak Notang Noputis 92 Alas Barat Usar Mapin Maris Gama 93 Buer Buin Baru Buin Baru 94 Buer Tarusa Tunas Muda 95 Empang Lamenta Sinar Lestari 96 Empang Empang Bawah Busa Mas 97 Labangka Suka Mulya Liang Mayung 98 Labangka Labangka Liang Dewa 99 Labangka Suka Damai Damai Lestari 100 Lape Dete Ai Ramata 101 Lenangguar Telaga Kemang Menir 102 Lenangguar Ledang Roso Adal 103 Moyo Utara Pungkit Berang Gola 104 Plampang Brang Kolong Baturet Ling 105 Plampang Selanteh Panilan 106 Dompu Dompu O'o Onder Neming 107 Dompu Bada Ompu Beko 108 Dompu Kandai I Doro Bata 109 Dompu Kareke Sama Weki 110 Dompu Mangge Asi Sama Ngawa 111 Dompu Mangge Na'e Muncul Baru 112 Dompu Katua Mori Sama 113 Dompu Mbawi Mbawi Makmur 114 Dompu Potu Dewi Sri 115 Dompu Dorebara Sopo Mama 116 Dompu Karama Bura Ntembi Jaya 117 Dompu Bali Maju Bersama 118 Dompu Sorisakolo Ndano Ndaja 119 Dompu Doro Tangga Maju Jaya 120 Hu'u Rasabou Kembang Padi 121 Hu'u Hu'u Kopa Ncuhi 122 Hu'u Sawe Sonco Lopi 123 Hu'u Daha Tune Ncuhi 124 Hu'u Adu Harapan Adu 125 Hu'u Cempi Jaya Cempi Bersinar 126 Kempo Doro Kobo Tribuana Sari 127 Kempo Ta'a Sanggopa Na'e 128 Kempo Kempo Karawi Sama 129 Kempo So' Nggajah Tani Makmur 130 Kempo Konte Mangge Ra'a 131 Kempo Soro Bahari 132 Kempo Tolo Kalo Bina Bersama 133 Kilo Lasi Ndano Janui 134 Kilo Kiwu Mada Hima 36

POPULASI TERNAK TAHUN 2010 DI KABUPATEN BIMA

POPULASI TERNAK TAHUN 2010 DI KABUPATEN BIMA DI KABUPATEN BIMA 1 Ambalawi 5.561 2.151 306 12.301-33.109-2.303 10.306 - - - 2 Belo 3.358 2.566 888 13.451 4.376 21.726 - - 6.888 - - - 3 Bolo 3.237 592 489 10.176 355 24.670-192.100 8.707 172 3 160 4

Lebih terperinci

POPULASI TERNAK TAHUN 2009 DI KABUPATEN BIMA

POPULASI TERNAK TAHUN 2009 DI KABUPATEN BIMA DI KABUPATEN BIMA Kecamatan Kerbau Kuda Kambing Domba Itik Puyuh 1 Ambalawi 4.521 1.955 291 9.462-32.460-2.700 10.104 - - - 2 Belo 2.730 2.333 846 10.347 3.805 21.300 - - 6.753 - - 246 3 Bolo 2.632 538

Lebih terperinci

POPULASI TERNAK TAHUN 2008 DI KABUPATEN BIMA

POPULASI TERNAK TAHUN 2008 DI KABUPATEN BIMA POPULASI TERNAK TAHUN 2008 DI KABUPATEN BIMA Kecamatan Kerbau Kuda Kambing Domba Petelur Pedaging Puyuh Merpati 1 Ambalawi 4.372 1.712 172 8.236 418 30.986-743 9.939 - - - 2 Belo 2.601 1.996 813 8.275

Lebih terperinci

POPULASI TERNAK TAHUN 2007 DI KABUPATEN BIMA

POPULASI TERNAK TAHUN 2007 DI KABUPATEN BIMA Kecamatan POPULASI TERNAK TAHUN 2007 DI KABUPATEN BIMA 1 Ambalawi 4.650 1.512 52 5.162-24.749-300 7.086 - - 2 Belo 1.947 1.405 680 4.148 2.453 12.665 - - 3.406 - - 3 Bolo 2.082 351 455 6.756 134 15.647-12.800

Lebih terperinci

Lampiran I.52 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

Lampiran I.52 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 Lampiran I. : Keputusan Komisi Pemilihan Umum : 0/Kpts/KPU/TAHUN 0 : 9 MARET 0 ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 0 No DAERAH PEMILIHAN JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KURSI

Lebih terperinci

JUMLAH PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013)

JUMLAH PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013) JUMLAH MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013) PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KAB/KOTA RAWAT INAP NON RAWAT INAP JUMLAH 5201 LOMBOK BARAT 5 12 17 5202 LOMBOK TENGAH 25 0 25 5203 LOMBOK TIMUR 29

Lebih terperinci

DATA PASAR PERMANEN DAN PASAR SEMI PERMANEN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DATA PASAR PERMANEN DAN PASAR SEMI PERMANEN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT I DATA PASAR PERMANEN DAN PASAR SEMI PERMANEN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KOTA MATARAM 1 Mandalika Bertais Sandubaya 1,765 2 Cakranegara Cakra Barat Cakranegara 482 3 Kr. Lelede Saptamarga Cakranegara

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNURNUSA TENGGARA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SATUAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Tipologi dari Kecamatan dan Pedesaan di NTB

Tipologi dari Kecamatan dan Pedesaan di NTB Climate Futures and Rural Livelihood Adaptation Strategies in Nusa Tenggara Barat Province, Indonesia Dampak perubahan iklim terhadap penghidupan masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia Policy

Lebih terperinci

PENGERTIAN 1. Cuaca 2. Iklim Hujan 4. Sifat Hujan : a. Atas Normal (AN) b. Normal (N) c. Bawah Normal (BN)

PENGERTIAN 1. Cuaca 2. Iklim Hujan 4. Sifat Hujan : a. Atas Normal (AN) b. Normal (N) c. Bawah Normal (BN) PENGERTIAN 1. Cuaca adalah kondisi atmosfer yang berlangsung dalam waktu singkat di suatu daerah yang sempit. 2. Iklim adalah pengertian kondisi atmosfer yang berlangsung dalam waktu yang lama di suatu

Lebih terperinci

Sukudana. Anyar. Bayan. Bayan. Masbagik. Kopang. Pancor. Sakra. Ganti

Sukudana. Anyar. Bayan. Bayan. Masbagik. Kopang. Pancor. Sakra. Ganti 8 45' L 8 30' L 8 15' L Labuhanpoh E L A T L O M B O K 116 00' BT Blongos Ampenan Teluk Waru Pemenang Gondang Tanjung MATARAM Narmada Cakranegara Kediri Jonggat 116 15' BT Kabupaten Lombok Barat Tampes

Lebih terperinci

Pemerintahan/ Government SEKAT

Pemerintahan/ Government SEKAT SEKAT Nusa Tenggara Barat In Figures 2008 25 26 Nusa Tenggara Barat in Figures 2008 BAB II PEMERINTAHAN CHAPTER II GOVERNMENT Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri dari 7 kabupaten, 2 kota, 116 kecamatan,

Lebih terperinci

Tabel III.8. PENYEBARAN KELOMPOK TANI (KTH) PENGELOLAAN HUTAN BINAAN DINAS KEHUTANAN PROVINSI NTB S/D TAHUN 2007

Tabel III.8. PENYEBARAN KELOMPOK TANI (KTH) PENGELOLAAN HUTAN BINAAN DINAS KEHUTANAN PROVINSI NTB S/D TAHUN 2007 Tabel III.8. PENYEBARAN KELOMPOK TANI (KTH) PENGELOLAAN HUTAN BINAAN DINAS KEHUTANAN PROVINSI NTB S/D TAHUN 2007 JUMLAH ANGGOTA (Orang) PENDAPATAN PER KK/TAHUN (Rp.) S/d Tahun 2005 I. Kab. Lombok Barat

Lebih terperinci

III. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 9. Hasil Pengecekan Lapangan Wilayah Kabupaten Lombok Timur

III. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 9. Hasil Pengecekan Lapangan Wilayah Kabupaten Lombok Timur III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Hasil pelaksanaan kegiatan pengecekan lapangan hasil penafsiran citra satelit resolusi sedang sebanyak 148 titik sampel yang tersebar di empat wilayah Kabupaten yaitu

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 16/Permentan/OT.140/2/2008 TANGGAL : 11 Pebruari 2008 BAB I PENDAHULUAN. 1.1.

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 16/Permentan/OT.140/2/2008 TANGGAL : 11 Pebruari 2008 BAB I PENDAHULUAN. 1.1. LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 16/Permentan/OT.140/2/2008 TANGGAL : 11 Pebruari 2008 BAB I 1.1. Latar Belakang PENDAHULUAN Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2007 jumlah

Lebih terperinci

WIL RAWAN KAMTIBMAS : WIL RAWAN KAMTIBMAS : WIL RAWAN KAMTIBMAS : WIL RAWAN KAMTIBMAS : 3C (CURAT, CURAS DAN BIMA KOTA KAB.

WIL RAWAN KAMTIBMAS : WIL RAWAN KAMTIBMAS : WIL RAWAN KAMTIBMAS : WIL RAWAN KAMTIBMAS : 3C (CURAT, CURAS DAN BIMA KOTA KAB. WIL RAWAN KAMTIBMAS : C (CURAT, CURAS DAN WIL RAWAN KAMTIBMAS : C (CURAT, CURAS DAN NARKOBA TRAFICKING NARKOBA PEOPLE SEMOGLING WIL RAWAN KAMTIBMAS C (CURAT, CURAS DAN NARKOBA TRAFICKING TRAFICKNG SBW

Lebih terperinci

Pemerintahan/ Government

Pemerintahan/ Government Nusa Tenggara Barat In Figures 2009 27 28 Nusa Tenggara Barat in Figures 2009 BAB II PEMERINTAHAN CHAPTER II GOVERNMENT 2.1. Wilayah Administrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri dari 8 kabupaten,

Lebih terperinci

No. Kabupaten Kecamatan Nama Desa Kawasan Hutan Program Kehutanan

No. Kabupaten Kecamatan Nama Desa Kawasan Hutan Program Kehutanan Tabel. IV.9. DESA TERTINGGAL SEKITAR KAWASAN HUTAN DI PROVINSI NTB TAHUN 2007 No. Kabupaten Kecamatan Nama Desa Kawasan Hutan Program Kehutanan 1. Lombok Barat Sekotong Tengah Buwun Mas Pelangan (RTK.7)

Lebih terperinci

B U L E T I N BMKG PENANGGUNG JAWAB WAKODIM, SP. REDAKTUR WAN DAYANTOLIS, SSi, MSi IIS WIDYA HARMOKO, M.Kom

B U L E T I N BMKG PENANGGUNG JAWAB WAKODIM, SP. REDAKTUR WAN DAYANTOLIS, SSi, MSi IIS WIDYA HARMOKO, M.Kom PENANGGUNG JAWAB WAKODIM, SP REDAKTUR WAN DAYANTOLIS, SSi, MSi IIS WIDYA HARMOKO, M.Kom B U L E T I N ANALISIS DAN PRAKIRAAN CURAH HUJAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT EDITOR ADI RIPALDI, MSi HAMDAN NURDIN

Lebih terperinci

STATUS DESA BERDASARKAN INDEKS DESA MEMBANGUN

STATUS DESA BERDASARKAN INDEKS DESA MEMBANGUN 52001 LOMBOK BARAT 1201260 SEKOTONG 52001101 PELANGAN 0,5323 Tertinggal 52001 LOMBOK BARAT 1201260 SEKOTONG 52001102 SEKOTONG BARAT 0,6109 Berkembang 52001 LOMBOK BARAT 1201260 SEKOTONG 52001103 BUWUN

Lebih terperinci

II. METODE PELAKSANAAN

II. METODE PELAKSANAAN II. METODE PELAKSANAAN A. Dasar Pelaksanaan a. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : SK.335/Menlhk- Setjen/2015 tanggal 18 Agustus 2015 tentang penetapan status organisasi unit pelaksana

Lebih terperinci

KEBIJAKAN TEKNIS PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN

KEBIJAKAN TEKNIS PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN KEBIJAKAN TEKNIS PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN Disampaikan Pada Rakornas Gubernur Dan Bupati/Walikota DEPARTEMEN PERTANIAN Jakarta, 31 Januari 2008 1 LATAR BELAKANG Pengembangan Usaha

Lebih terperinci

Pemerintahan/ Government

Pemerintahan/ Government 2010 Nusa Tenggara Barat In Figures 2010 27 28 Nusa Tenggara Barat in Figures 2010 BAB II PEMERINTAHAN CHAPTER II GOVERNMENT 2.1. Wilayah Administrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri dari 8 kabupaten,

Lebih terperinci

B E R I T A A C A R A

B E R I T A A C A R A MODEL BA.1-KPU B E R I T A A C A R A NOMOR :.../BA/017.433846/VI/2014 TENTANG RAPAT PLENO REKAPITULASI DAN PENETAPAM DAFTAR PEMILIH TETAP (DPT) KABUPATEN PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN

Lebih terperinci

Pemerintahan/ Government

Pemerintahan/ Government Nusa Tenggara Barat in Figures 2012 27 28 Nusa Tenggara Barat in Figures 2012 BAB II PEMERINTAHAN CHAPTER II GOVERNMENT 2.1. Wilayah Administrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri dari 8 kabupaten,

Lebih terperinci

TINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN

TINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN LAMPIRAN II PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT a. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama NO KAB/KOTA

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI DOMPU NOMOR : W25-U5/117.a/SK/II/2017

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI DOMPU NOMOR : W25-U5/117.a/SK/II/2017 KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI DOMPU NOMOR : W25-U5/117.a/SK/II/2017 T E N T A N G PANJAR BIAYA PROSES PENYELESAIAN PERKARA DAN BIAYA HAK KEPANITERAAN PADA PENGADILAN NEGERI DOMPU KETUA PENGADILAN NEGERI

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649); 2. Undang Undang Nomor 69 Tahu

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649); 2. Undang Undang Nomor 69 Tahu BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.928, 2016 KEMENDAGRI. Kabupaten Bima dengan Kabupaten Dompu. Batas Daerah. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG BATAS DAERAH

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian 1. Gambaran umum Pulau Lombok Pulau Lombok merupakan sebuah pulau yang terletak di provinsi Nusa Tenggara barat dengan luas wilayah mencapai

Lebih terperinci

Fungsi (F) / Tidak Berfungsi (TF) Kapasitas Produksi (lt/det)

Fungsi (F) / Tidak Berfungsi (TF) Kapasitas Produksi (lt/det) FORMAT EK1 (Evaluasi Kinerja Sektor Air Minum) Kegiatan : SPAM Di Ibu Kota Kecamatan (IKK) Provinsi : Nusa Tenggara Barat KESESUAIAN NO KAB/ KOTA 2 Kab.Lombok Tengah 3 Kab.Lombok Timur Acesories Pipa IPA

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) BAB I PENDAHULUAN 5 2012, No.149 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANG PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) NOMOR : 04/Permentan/OT.140/2/2012 TANGGAL : 1 Pebruari 2012 PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/Permentan/OT.140/2/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/Permentan/OT.140/2/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/Permentan/OT.140/2/2015 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

Keamanan dan Ketertiban. Pendidikan Masyarakat. Kesehatan Masyarakat. Kedaulatan Politik Masyarakat

Keamanan dan Ketertiban. Pendidikan Masyarakat. Kesehatan Masyarakat. Kedaulatan Politik Masyarakat No. Kabupaten/Kota Kecamatan Status Kode PUM Desa/Kelurahan Ekonomi Pendidikan Kesehatan Keamanan dan Ketertiban Kedaulatan Politik Peranserta dalam Indeks Klasifikasi Kategori Tipologi 1 KABUPATEN LOMBOK

Lebih terperinci

2013, No BAB I PENDAHULUAN

2013, No BAB I PENDAHULUAN 2013, No.149 6 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/Permentan/OT.140/1/2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN PEDOMAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN

Lebih terperinci

PEMERINTAHAN. Government

PEMERINTAHAN. Government PEMERINTAHAN NUSA TENGGARA BARAT DALAM ANGKA 2013 NUSA TENGGARA BARAT IN FIGURES 2013 BAB II PEMERINTAHAN CHAPTER II GOVERNMENT Pemerintahan/ 2.1. Wilayah Administrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri

Lebih terperinci

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PENGGABUNGAN DAN PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT NUSA TENGGARA

Lebih terperinci

Pemerintahan/ Government

Pemerintahan/ Government 2010 2011 Nusa Tenggara Barat In Figures 2011 23 24 Nusa Tenggara Barat in Figures 2011 BAB II PEMERINTAHAN CHAPTER II GOVERNMENT 2.1. Wilayah Administrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri dari 8 kabupaten,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 9 TAHUN 2011 T E N T A N G RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BIMA TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 9 TAHUN 2011 T E N T A N G RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BIMA TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 9 TAHUN 2011 T E N T A N G RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BIMA TAHUN 2011-2031 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BIMA, Menimbang : a. bahwa untuk mengarahkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01/Permentan/OT.140/1/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01/Permentan/OT.140/1/2014 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01/Permentan/OT.140/1/2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan termasuk didalamnya berbagai upaya penanggulangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan termasuk didalamnya berbagai upaya penanggulangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan termasuk didalamnya berbagai upaya penanggulangan kemiskinan, sesungguhnya adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi masyarakat menuju ke arah yang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 11/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 11/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 11/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG PERUBAHAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 09/PERMENTAN/OT.140/2/2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS

Lebih terperinci

Oleh Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah VIII

Oleh Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah VIII Oleh Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah VIII BPKH mempunyai tugas melaksanakan pemantapan kawasan hutan, penilaian perubahan status dan fungsi hutan serta penyajian data dan informasi sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA,LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA,LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA,LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan ( PUAP ) Berdasarkan surat Keputusan Menteri Pertanian

Lebih terperinci

KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT K O D E UPATEN / (Km) NUSA TENGGARA BARAT.0. LOMBOK BARAT -.,..0.0 Gerung -.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.0

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor dengan penyerapan tenaga kerja paling banyak di Indonesia dibandingkan dengan sektor lainnya. Badan Pusat Statistik (2009) melaporkan

Lebih terperinci

USULAN MASYARAKAT MELALUI MUSRENBANG KECAMATAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH BKU_423_1 Puskesmas Langko 1 lokal APBD II

USULAN MASYARAKAT MELALUI MUSRENBANG KECAMATAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH BKU_423_1 Puskesmas Langko 1 lokal APBD II USULAN MASYARAKAT MELALUI MUSRENBANG KECAMATAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH 2017 SKPD PelaksanDIKES Kecamatan Usulan Kode Usulan Lokasi Target Capaian KSuber Dana Batukliang Rehabilitasi Pustu BK_13 Desa Barabali,Desa

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERTANIAN PEDOMAN UMUM. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan

KEMENTERIAN PERTANIAN PEDOMAN UMUM. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan KEMENTERIAN PERTANIAN PEDOMAN UMUM Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan 2011 PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : TENTANG PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR CATATAN

KATA PENGANTAR CATATAN CATATAN KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas tersusunnya buku Panduan Penyelenggaraan Rapat Kerja Pimpinan Satuan Kerja pada Kantor Wilayah Kementerian

Lebih terperinci

BUKU XVIII KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUKU XVIII KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUKU XVIII KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT K O D E UPATEN / 52 NUSA TENGGARA BARAT 52.01 1. LOMBOK BARAT 10-118 896,56 743.187 52.01.01 52.01.01.2001 52.01.01.2002

Lebih terperinci

N A M A / J U M L A H

N A M A / J U M L A H LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 0 TENTANG KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN BUKU XVIII PROVINSI NUSA TENGGARA PROVINSI,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01/Permentan/OT.140/1/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01/Permentan/OT.140/1/2014 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01/Permentan/OT.140/1/2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) nis Perdesaan (PUAP)

PEDOMAN UMUM. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) nis Perdesaan (PUAP) PEDOMAN UMUM Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) Pengembangan Usaha Agribisn nis Perdesaan (PUAP) KEMENTERIAN PERTANIAN 2010 DAFTAR ISI Peraturan Menteri Pertanian........ Daftar Isi... Daftar

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 3 TAHUN 2006 PEMBENTUKAN 18 ( DELAPAN BELAS ) DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 3 TAHUN 2006 PEMBENTUKAN 18 ( DELAPAN BELAS ) DESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 3 TAHUN 2006 PEMBENTUKAN 18 ( DELAPAN BELAS ) DESA 2006 PEMERINTAH KABUPATEN BIMA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN 18 ( DELAPAN

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan di Indonesia merupakan masalah pokok nasional yang penanggulangannya tidak dapat ditunda dan harus menjadi pioritas utama dalam pelaksanaan pembangunan masyarakat.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 04/Permentan/OT.140/2/2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP)

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 04/Permentan/OT.140/2/2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 04/Permentan/OT.140/2/2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA BIMA KELAS I-B

PENGADILAN AGAMA BIMA KELAS I-B [ PENGADILAN AGAMA BIMA KELAS IB Jl. Gatot Soebroto No.10 RabaBima Telp. (0374) 43209, 45156, 6648240 Fax. 45156 email : info@pabima.go.id website : www.pabima.go.id Nusa Tenggara Barat KEPUTUSAN KETUA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian pedesaan di Kabupaten Bima. Sebagian besar petani peternak

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian pedesaan di Kabupaten Bima. Sebagian besar petani peternak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bidang peternakan merupakan sektor penting dalam menunjang perekonomian pedesaan di Kabupaten Bima. Sebagian besar petani peternak masih mengandalkan hidupnya dari

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tengg

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tengg BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1374, 2017 KEMENDAGRI. Kab. Lombok Tengah. Kab. Lombok Barat. Prov. NTB. Batas Daerah. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU SMA SMK SLB NEGERI TAHUN PELAJARAN 2018/2019

PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU SMA SMK SLB NEGERI TAHUN PELAJARAN 2018/2019 PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU SMA SMK SLB NEGERI TAHUN PELAJARAN 2018/2019 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 2018 KATA PENGANTAR Dalam rangka memberi kesempatan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN 49 (EMPAT PULUH SEMBILAN) DESA DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

B U L E T I N BMKG PENANGGUNG JAWAB WAKODIM, SP. REDAKTUR AMINUDIN AL RONIRI, SP IIS WIDYA HARMOKO, M.Kom

B U L E T I N BMKG PENANGGUNG JAWAB WAKODIM, SP. REDAKTUR AMINUDIN AL RONIRI, SP IIS WIDYA HARMOKO, M.Kom PENANGGUNG JAWAB WAKODIM, SP REDAKTUR AMINUDIN AL RONIRI, SP IIS WIDYA HARMOKO, M.Kom B U L E T I N ANALISIS DAN PRAKIRAAN CURAH HUJAN PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT EDITOR ADI RIPALDI, M.Si HAMDAN NURDIN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. peningkatan penduduk dari tahun 2007 sampai Adapun pada tahun 2009

I. PENDAHULUAN. peningkatan penduduk dari tahun 2007 sampai Adapun pada tahun 2009 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2008), Provinsi Jawa Barat mengalami peningkatan penduduk dari tahun 2007 sampai 2009. Adapun pada tahun 2009 jumlah penduduk Jawa

Lebih terperinci

MEMBANGUN DESA MELALUI BUMDESA

MEMBANGUN DESA MELALUI BUMDESA MEMBANGUN DESA MELALUI BUMDESA BUMDESA KABUPATEN SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Disampaikan dalam : Workshop BUMDesa Refleksi 3 Tahun UU Desa Yogyakarta, 18 Desember 2016 DASAR HUKUM BUMDESA Sebelumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya pemerintah Indonesia dalam pengembangan pertanian yang berbasis agribisnis dimasa yang akan datang merupakan salah satu langkah yang harus dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional berbasis pertanian dan pedesaan secara langsung maupun tidak langsung

BAB I PENDAHULUAN. nasional berbasis pertanian dan pedesaan secara langsung maupun tidak langsung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan kemiskinan di pedesaan merupakan salah satu masalah pokok pedesaan yang harus segera diselesaikan dan menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan pembangunan

Lebih terperinci

BADAN HUKUM. JUMLAH NOMOR TANGGAL DANA (Rp.) NO BINAAN NAMA KOPERASI

BADAN HUKUM. JUMLAH NOMOR TANGGAL DANA (Rp.) NO BINAAN NAMA KOPERASI DAFTAR PENERIMA PROGRAM BANTUAN DANA BAGI PENGEMBANGAN KOPERASI WANITA / PERKASA SERTA KOPERASI PERKOTAAN DAN PERDESAAN DINAS KOPERASI UMKM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN ANGGARAN 2013 NO BINAAN NAMA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN USAHA AGRIBINIS PEDESAAN (PUAP) DI PROVINSI BENGKULU

PENGEMBANGAN USAHA AGRIBINIS PEDESAAN (PUAP) DI PROVINSI BENGKULU KODE: 26/1801.019/012/RDHP/2013 PENGEMBANGAN USAHA AGRIBINIS PEDESAAN (PUAP) DI PROVINSI BENGKULU PENELITI UTAMA Dr. Wahyu Wibawa, MP. BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2013 LEMBAR PENGESAHAN

Lebih terperinci

Lombok Timur Dalam Data

Lombok Timur Dalam Data 39 PENDUDUK Sejak sensus pertama tahun 1961 hingga sensus terakhir tahun 2010, laju pertumbuhan penduduk Lombok Timur menunjukkan penurunan. Pada periode 1961-1971 ratarata pertum-buhan penduduk sekitar

Lebih terperinci

BUPATI BIMA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR : 2 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN 23 (DUA PULUH TIGA) DESA DALAM KABUPATEN BIMA

BUPATI BIMA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR : 2 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN 23 (DUA PULUH TIGA) DESA DALAM KABUPATEN BIMA BUPATI BIMA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR : 2 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN 23 (DUA PULUH TIGA) DESA DALAM KABUPATEN BIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BIMA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA SERTA PRIORITAS PENGGUNAAN DANA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA BIMA NOMOR: W22-A5/1035.a/KU.00.3/IX/SK/2015 TENTANG BIAYA PERKARA PADA PENGADILAN AGAMA BIMA

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA BIMA NOMOR: W22-A5/1035.a/KU.00.3/IX/SK/2015 TENTANG BIAYA PERKARA PADA PENGADILAN AGAMA BIMA KEPUTUSAN KETUA PENGADLAN AGAMA BMA NOMOR: W22-A5/1035.a/KU.00.3/X/SK/2015 TENTANG BAYA PERKARA PADA PENGADLAN AGAMA BMA KETUA PENGADLAN AGAMA BMA MENMBANG MENGNGAT : a. Bahwa Biaya Perkara sebagaimana

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN 19 (SEMBILAN BELAS DESA) DESA DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam pasal 2, pasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pertanian dan agribisnis di pedesaan merupakan sumber pertumbuhan perekonomian nasional. Agribisnis pedesaan berkembang melalui partisipasi aktif petani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penduduk miskin di Indonesia berjumlah 28,55 juta jiwa dan 17,92 juta jiwa diantaranya bermukim di perdesaan. Sebagian besar penduduk desa memiliki mata pencarian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bengkulu, Oktober 2010 Penanggung jawab Kegiatan, Dr. Wahyu Wibawa, MP.

KATA PENGANTAR. Bengkulu, Oktober 2010 Penanggung jawab Kegiatan, Dr. Wahyu Wibawa, MP. 1 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah atas rahmat dan karunia-nya, sehingga Buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaaa (PUAP) tahun 2010 ini dapat tersusun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Tahun 2002 pemerintah melalui Departemen Pertanian RI mengeluarkan kebijakan baru dalam upaya

Lebih terperinci

Sayang-sayang. Sayang-sayang. 1 Mataram. Cakra Utara Pejanggik. Selagalas. Cakranegara Barat. Mayura. Cakranegara Timur.

Sayang-sayang. Sayang-sayang. 1 Mataram. Cakra Utara Pejanggik. Selagalas. Cakranegara Barat. Mayura. Cakranegara Timur. 6 6'0"E 6 9'0"E 8 33'0"S JUMLAH KEMATIAN IBU DI TAHUN 009 Bintaro Ampenan Utara PETA OVERVIEW 8 36'0"S Gegutu Dayan Peken Ampenan Karang Baru Karang BaruKarang Baru Pejarakan Karya Sayang Sayang Banjar

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN (PKK) TAHUN 2012

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN (PKK) TAHUN 2012 a. Formulir Pengukuran Kinerja kegiatan Tahun 2012 PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN (PKK) TAHUN 2012 Instansi : DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN BIMA Kegiatan Program Uraian Indikator

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR TAHUN 2008 PENDAMPINGAN DEMPLOT TEKNOLOGI PERTANIAN

LAPORAN AKHIR TAHUN 2008 PENDAMPINGAN DEMPLOT TEKNOLOGI PERTANIAN No. Kode: 23.07.RDHP.0546 LAPORAN AKHIR TAHUN 2008 PENDAMPINGAN DEMPLOT TEKNOLOGI PERTANIAN Oleh : Kunto Kumoro Ulyatu Fitrotin A. Muzani H. A. Sauki Mekar Dwi Wahyuni Rayunah BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN DESA RARANG SELATAN, DESA BILOK PETUNG, DESA LABUAN PANDAN, DESA SUGIAN, DESA KALIJAGA SELATAN,

Lebih terperinci

Skim Pembiayaan Mikro Agro (SPMA)

Skim Pembiayaan Mikro Agro (SPMA) 28 Bab V. Analisis Kebijakan Kapital, Sumberdaya Lahan dan Air Skim Pembiayaan Mikro Agro (SPMA) Pendahuluan Latar Belakang Peraturan Presiden (PERPRES) Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana

Lebih terperinci

PRAKTIKUM MK. KOPERASI DAN KELEMBAGAAN AGRIBISNIS Jati diri Koperasi-Prinsip dan Nilai Koperasi

PRAKTIKUM MK. KOPERASI DAN KELEMBAGAAN AGRIBISNIS Jati diri Koperasi-Prinsip dan Nilai Koperasi PRAKTIKUM MK. KOPERASI DAN KELEMBAGAAN AGRIBISNIS Jati diri Koperasi-Prinsip dan Nilai Koperasi Oleh : Ade Permana (H34096001), Desy Kartikasari (H34096017), Devi Melianda P (H34096020), Mulyadi(H34096068)

Lebih terperinci

Sosialisasi Penyusunan RP4D Kabupaten

Sosialisasi Penyusunan RP4D Kabupaten Sosialisasi Penyusunan RP4D Kabupaten Sosialisasi dapat dilakukan bersamaan dengan hari penyelenggaraan Workshop, yang menjadi bagian pembuka dari rangkaian kegiatan yang dirancang untuk berlangsung dalam

Lebih terperinci

B U L E T I N BMKG PENANGGUNG JAWAB : WAKODIM, SP. REDAKTUR : AMINUDIN AL RONIRI, SP IIS WIDYA HARMOKO, M.Kom

B U L E T I N BMKG PENANGGUNG JAWAB : WAKODIM, SP. REDAKTUR : AMINUDIN AL RONIRI, SP IIS WIDYA HARMOKO, M.Kom PENANGGUNG JAWAB : WAKODIM, SP REDAKTUR : AMINUDIN AL RONIRI, SP IIS WIDYA HARMOKO, M.Kom B U L E T I N ANALISIS DAN PRAKIRAAN CURAH HUJAN PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT EDITOR : ADI RIPALDI, M.Si HAMDAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BIMA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA Jalan : Soekarno Hatta telp (0374) 43563,43561 Fax.

PEMERINTAH KABUPATEN BIMA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA Jalan : Soekarno Hatta telp (0374) 43563,43561 Fax. PEMERINTAH KABUPATEN BIMA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA Jalan : Soekarno Hatta telp (0374) 43563,43561 Fax.(0370)43561 Bima NAMA SMP/MTs, NEGERI SWASTA KABUPATEN BIMA TAHUN 2010/2011 No Nama Sekolah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PENGIKATAN ANGGARAN UNTUK KEGIATAN PENYEDIAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN PELAKSANAAN PENGANGGARAN TAHUN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Selaku Ketua Tim PUAP Pusat, Sumarjo Gatot Irianto

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Selaku Ketua Tim PUAP Pusat, Sumarjo Gatot Irianto KATA PENGANTAR Pendamping PUAP merupakan salah satu komponen pendukung pelaksanaan program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) yang bertugas untuk membangun kapasitas Gapoktan sebagai kelembagaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) Peran kelembagaan dalam membangun dan mengembangkan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 28 TAHUN 2005

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 28 TAHUN 2005 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR INFORMASI KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PERTANIAN KABUPATEN SUMBAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DAFTAR NAMA KECAMATAN DAN DESA YANG MEMILIKI PROFIL DESA TAHUN 2017

DAFTAR NAMA KECAMATAN DAN DESA YANG MEMILIKI PROFIL DESA TAHUN 2017 DAFTAR NAMA KECAMATAN DAN DESA YANG MEMILIKI PROFIL DESA TAHUN 2017 No KABUPATEN/KOTA KECAMATAN NAMA DESA KLASIFIKASI DESA SWADAYA SWAKARYA SWASEMBADA 1 LOMBOK BARAT 1 Kec. Gerung 1 Desa Kebon Ayu V 2

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN PADA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN PADA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN PADA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DA PETERNAKAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DA PETERNAKAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR SUMBER DANA : APBD KAB. LOMBOK TIMUR Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Urusan : Pilihan Bidang Urusan : Pertanian RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DA PETERNAKAN

Lebih terperinci

POTENSI DAERAH KELAUTAN DAN PERIKANAN

POTENSI DAERAH KELAUTAN DAN PERIKANAN POTENSI DAERAH KELAUTAN DAN PERIKANAN POTENSI DAERAH KELAUTAN DAN PERIKANAN Wilayah Pesisir dan Lautan Provinsi NTB Secara biofisik, Provinsi NTB mempunyai potensi sumberdaya pesisir dan laut yang cukup

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 17/Permentan/OT.140/3/2011

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 17/Permentan/OT.140/3/2011 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 17/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN GABUNGAN KELOMPOK TANI BERPRESTASI MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Sumarjo Gatot Irianto. Jakarta, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Selaku Ketua Tim PUAP Pusat,

KATA PENGANTAR. Sumarjo Gatot Irianto. Jakarta, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Selaku Ketua Tim PUAP Pusat, KATA PENGANTAR Pendamping PUAP merupakan salah satu komponen pendukung pelaksanaan program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) yang bertugas untuk membangun kapasitas Gapoktan sebagai kelembagaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pendamping dan pembimbing pelaku utama dan pelaku usaha. Penyuluh

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pendamping dan pembimbing pelaku utama dan pelaku usaha. Penyuluh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Percepatan pembangunan pertanian memerlukan peran penyuluh pertanian sebagai pendamping dan pembimbing pelaku utama dan pelaku usaha. Penyuluh mempunyai peran penting

Lebih terperinci

Surat Menyurat. - belanja telepon tahun 1 1 Kelompok Usaha Tani. Administrasi Keuangan

Surat Menyurat. - belanja telepon tahun 1 1 Kelompok Usaha Tani. Administrasi Keuangan C. Formulir Rencana Kinerja Tahunan (RKT) FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SKPD : DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN BIMA Tahun : 2012 Sasaran Kegiatan Program Uraian Indikator

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 17/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 17/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 17/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN GABUNGAN KELOMPOK TANI BERPRESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci