PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR"

Transkripsi

1 PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN 49 (EMPAT PULUH SEMBILAN) DESA DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK TIMUR, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan kemampuan Penyelenggaraan Pemerintahan secara berdaya guna dan berhasil guna terutama dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan dinamika, perkembangan dan kemajuan dalam pembangunan di desa, perlu upaya kongkrit Pemerintah Daerah dalam mendekatkan pelayanan kepada masyarakat; b. bahwa dengan perkembangan dan kemajuan Desa di Kabupaten Lombok Timur, serta adanya aspirasi yang berkembang dalam masyarakat, dipandang perlu meningkatkan penyelenggaraan Pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan masyarakat untuk menjamin kesejahteraan masyarakat dengan membentuk Desa baru; c. bahwa dalam rangka mendekatkan pelayananan kepada masyarakat sesuai dengan semangat otonomi Desa maka perlu dilaksanakan pemekaran Desa di Kabupaten Lombok Timur; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagai-mana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, dipandang perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pembentukan 49 (empat puluh sembilan) Desa di Kabupaten Lombok Timur. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 ten-tang pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Lembaran Daerah 397

2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575 ); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembar-an Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambah-an Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587 ); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah-an Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593 ); 8. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 3 Tahun 2007 tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur Tahun 2007 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 3 ); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 1 ); 10. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 1). Lembaran Daerah 398

3 Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR dan BUPATI LOMBOK TIMUR MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBEN-TUKAN 49 (EMPAT PULUH SEMBILAN) DESA DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintahan Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Lombok Timur. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Timur. 5. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Timur. 6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 9. Kepala Desa adalah Kepala organisasi Pemerintah Desa yang melaksanakan tugas dibidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. 10. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah Lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 11. Perangkat Desa adalah pembantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya yang terdiri atas Sekretaris Desa dan Kepala Urusan, Pelaksana Teknis Lapangan dan unsur kewilayahan. Lembaran Daerah 399

4 12. Sekretaris Desa adalah unsur staf yang membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya yang diisi dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan dan diangkat oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur atas nama Bupati Lombok Timur. 13. Kepala Urusan adalah unsur staf yang membantu Sekretaris Desa yang menangani urusan tertentu. 14. Dusun adalah bagian dari wilayah kerja Pemerintahan Desa dan ditetapkan dengan Peraturan Desa. 15. Pembentukan Desa adalah penggabungan beberapa desa atau bagian desa yang bersandingan, atau pemekaran dari satu desa menjadi dua desa atau lebih, atau pembentukan desa diluar desa yang telah ada. 16. Desa Persiapan adalah Desa baru di dalam wilayah Desa Induk sebagai hasil pemecahan yang akan ditingkatkan menjadi desa yang berdiri sendiri. BAB PEMBENTUKAN, LUAS WILAYAH, CAKUPAN WILAYAH, BATAS WILAYAH, PUSAT PEMERINTAHAN DAN PETA WILAYAH II Bagian Kesatu Pembentukan Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk 49 (empat puluh sembilan) Desa di Kabupaten Lombok Timur yaitu : 1. Desa Sekaroh Kecamatan Jerowaru ; 2. Desa Pandan Wangi Kecamatan Jerowaru; 3. Desa Wakan Kecamatan Jerowaru; 4. Desa Batu Putik Kecamatan Keruak; 5. Desa Senyiur Kecamatan Keruak; 6. Desa Keruak Kecamatan Keruak; 7. Desa Ketapang Raya Kecamatan Keruak; 8. Desa Borok Toyang Kecamatan Sakra Barat; 9. Desa Sakra Selatan Kecamatan Sakra; 10. Desa Rumbuk Timur Kecamatan Sakra; 11. Desa Suwangi Timur Kecamatan Sakra; 12. Desa Menceh Kecamatan Sakra Timur; 13. Desa Lepak Timur Kecamatan Sakra Timur; 14. Desa Surabaya Utara Kecamatan Sakra Timur; 15. Desa Leming Kecamatan Terara; 16. Desa Lando Kecamatan Terara; 17. Desa Rarang Tengah Kecamatan Terara; 18. Desa Embung Raja Kecamatan Terara; 19. Desa Selagik Kecamatan Terara; 20. Desa Montong Baan Selatan Kecamatan Sikur; 21. Desa Gelora Kecamatan Sikur; 22. Desa Masbagik Utara Baru Kecamatan Masbagik; 23. Desa Lendang Nangka Utara Kecamatan Masbagik; Lembaran Daerah 400

5 24. Desa Kumbang Kecamatan Masbagik; 25. Desa Pringga Jurang Utara Kecamatan Montong Gading; 26. Desa Pesanggrahan Kecamatan Montong Gading; 27. Desa Aikdewa Kecamatan Peringgasela; 28. Desa Jurit Baru Kecamatan Pringgasela; 29. Desa Denggen Timur Kecamatan Selong; 30. Desa Kerta Sari Kecamatan Labuhan Haji; 31. Desa Tirtanadi Kecamatan Labuhan Haji; 32. Desa Banjar Sari Kecamatan Labuhan Haji; 33. Desa Paok Pampang Kecamatan Sukamulia. 34. Desa Tumbuh Mulia Kecamatan Suralaga; 35. Desa Dasan Borok Kecamatan Suralaga; 36. Desa Gerung Permai Kecamatan Suralaga; 37. Desa Aikmel Barat Kecamatan Aikmel; 38. Desa Kembang Kerang Daya Kecamatan Aikmel; 39. Desa Lenek Baru Kecamatan Aikmel; 40. Desa Lenek Pesiraman Kecamatan Aikmel; 41. Desa Toya Kecamatan Aikmel; 42. Desa Wanasaba Lauk Kecamatan Wanasaba; 43. Desa Pringgabaya Utara Kecamatan Pringgabaya; 44. Desa Pohgading Timur Kecamatan Pringgabaya; 45. Desa Teko Kecamatan Pringgabaya; 46. Desa Anggaraksa Kecamatan Pringgabaya; 47. Desa Tanak Gadang Kecamatan Pringgabaya; 48. Desa Gunung Malang Kecamatan Pringgabaya 49. Desa Mekar Sari Kecamatan Suela. Bagian Kedua Luas Wilayah, Cakupan Wilayah, Batas Wilayah dan Pusat Pemerintahan Pasal 3 (1) Desa Sekaroh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 1, mempunyai luas wilayah 33,50 Km² (tiga puluh tiga koma lima puluh kilometer persegi). (2) Desa Sekaroh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 1, berasal dari sebagian wilayah Desa Pemongkong yang terdiri atas : a. Dusun Pengoros; b. Dusun Ujung Ketangga; c. Dusun Sunut. (3) Dengan terbentuknya Desa Sekaroh, wilayah Desa Pemongkong dikurangi wilayah Desa Sekaroh sebagaimana dimaksud pada ayat (2). (4) Desa Sekaroh mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Tanjung Luar dan Samudera Pasifik; b. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Pasifik; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Alas; Lembaran Daerah 401

6 d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Pemongkong. (5) Pusat Pemerintahan Desa Sekaroh berkedudukan di Dusun Pengoros. Pasal 4 (1) Desa Pandan Wangi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 2, mempunyai luas wilayah 15,50 Km² (Lima Belas Koma Lima Puluh Kilometer Persegi ). (2) Desa Pandan Wangi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 2, berasal dari sebagian wilayah Desa Jerowaru yang terdiri atas : a. Dusun Mungkik; b. Dusun Batu Bawi; c. Dusun Linjang; d. Dusun Paek; e. Dusun Sejawe. (3) Dengan terbentuknya Desa Pandan Wangi, wilayah Desa Jerowaru dikurangi wilayah Desa Pandan Wangi sebagaimana dimaksud pada ayat (2). (4) Desa Pandan Wangi mempuinyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sepit; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pemongkong; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa jerowaru; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sukaraja. (5) Pusat Pemerintahan Desa Pandan Wangi berkedudukan di Dusun Batu Bawi. Pasal 5 (1) Desa Wakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 3, mempunyai luas wilayah 8,32 Km² (delapan koma tiga puluh dua kilometer persegi). (2) Desa Wakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 3, berasal dari sebagian wilayah Desa Sukaraja yang terdiri atas : a. Dusun Mampe; b. Dusun Wakan; c. Dusun Tuping; d. Dusun Lingkok Lauk; e. Dusun Tangar; f. Dusun Batu Tambun. (3) Dengan terbentuknya Desa Wakan, wilayah Desa Sukaraja dikurangi wilayah Desa Wakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2). (4) Desa Wakan mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sukaraja; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Ekas; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pandan Wangi; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Batu Nampar dan wilayah Kabupaten Lombok Tengah. Lembaran Daerah 402

7 (5) Pusat Pemerintahan Desa Wakan berkedudukan di Dusun Tuping. Pasal 6 (1) Desa Batu Putik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 4, mempunyai luas wilayah 5,85 Km² ( Lima Koma Delapan Lima Kilometer Persegi ); (2) Desa Batu Putik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 4, berasal dari sebagian wilayah Desa Sepit yang terdiri atas : a. Dusun Payung; b. Dusun Esoh; c. Dusun Tundak; d. Dusun Batu Putik. (3) Dengan terbentuknya Desa Batu Putik, wilayah Desa Sepit dikurangi wilayah Desa Batu Putik sebagaimana dimaksud pada ayat (2). (4) Desa Batu Putik mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan jalan penghubung Payung-Tambun; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Raya Keruak - Praya; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sepit; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sukaraja. (5) Pusat Pemerintahan Desa Batu Putik berkedudukan di Dusun Batu Putik. Pasal 7 (1) Desa Senyiur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 5, mempunyai luas wilayah 5,27 Km² (lima koma dua puluh tujuh kilometer persegi). (2) Desa Senyiur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 5, berasal dari sebagian wilayah Desa Sepit yang terdiri atas : a. Dusun Senyiur; b. Dusun Penendem; c. Dusun Tambun. (3) Dengan terbentuknya Desa Senyiur, wilayah Desa Sepit dikurangi wilayah Desa Senyiur sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Senyiur mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Selebung Ketangga ; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Kabupaten; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Selebung ketangga; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sepit. (5) Pusat Pemerintahan Desa Senyiur berkedudukan di Dusun Senyiur. Pasal 8 (1) Desa Keruak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 6, mempunyai luas wilayah 3,19 Km² ( Tiga Koma Sembilan Belas Kilometer Persegi ); (2) Desa Keruak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 6, berasal dari sebagian wilayah Desa Selebung Ketangga yang terdiri atas : Lembaran Daerah 403

8 a. Dusun Keruak; b. Dusun Dasan Baru; c. Dusun Buhlawang Barat; d. Dusun Buhlawang Timur. (3) Dengan terbentuknya Desa Keruak, wilayah Desa Selebung Ketangga dikurangi wilayah Desa Keruak sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Keruak mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Selebung Ketangga ; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Selebung Ketangga; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pijot dan Desa Selebung Ketangga; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Jerowaru. (5) Pusat Pemerintahan Desa Keruak berkedudukan di Dusun Keruak. Pasal 9 (1) Desa Ketapang Raya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 7, mempunyai luas wilayah 1,21 Km² (Satu Koma Dua Puluh Satu Kilometer Persegi). (2) Desa Ketapang Raya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 7, berasal dari sebagian wilayah Desa Tanjung Luar yang terdiri atas : a. Dusun Pelebe; b. Dusun Lungkak; c. Dusun Kedome; d. Dusun Telaga Bagik. (3) Dengan terbentuknya Desa Ketapang Raya wilayah Desa Tanjung Luar dikurangi wilayah Desa Ketapang Raya sebagaimana dimaksud pada ayat (2). (4) Desa Ketapang Raya mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Pijot ; b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Jerowaru; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Alas; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Selebung Ketangga. (5) Pusat Pemerintahan Desa Ketapang Raya berkedudukan di Dusun Lungkak. Pasal 10 (1) Desa Borok Toyang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 8, mempunyai luas wilayah 3,1 Km² (tiga koma satu kilometer persegi). (2) Desa Borok Toyang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 8, berasal dari sebagian wilayah Desa Embung Tiang yang terdiri atas : a. Dusun Borok; b. Dusun Toyang; c. Dusun Montong Mesir; Lembaran Daerah 404

9 (3) Dengan terbentuknya Desa Borok Toyang wilayah Desa Embung Tiang dikurangi wilayah Desa Borok Toyang sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Borok Toyang mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kali Desa Gunung Rajak ; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bung Tiang; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pengkelak Mas dan Kali Palung; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Gunung Rajak; (5) Pusat Pemerintahan Desa Borok Toyang berkedudukan di Dusun Borok. Pasal 11 (1) Desa Sakra Selatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 9, mempunyai luas wilayah 4,8 Km² ( Empat Koma Delapan Kilometer persegi ). (2) Desa Sakra Selatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 9, berasal dari sebagian wilayah Desa Sakra yang terdiri atas : a. Dusun Kemalik Jaran; b. Dusun Sengenger; c. Dusun Selawing; d. Dusun Sombeng. (3) Dengan terbentuknya Desa Sakra Selatan wilayah Desa Sakra dikurangi wilayah Desa Sakra Selatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Sakra Selatan mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sakra; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lepak dan Desa Gelanggang; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Montong Tangi dan Desa Rumbuk; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sakra; (5) Pusat Pemerintahan Desa Sakra Selatan berkedudukan di Dusun Selawing. Pasal 12 (1) Desa Rumbuk Timur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 10, mempunyai luas wilayah 5,24 Km² (lima koma dua puluh empat kilometer persegi); (2) Desa Rumbuk Timur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 10, berasal dari sebagian wilayah Desa Rumbuk yang terdiri atas : a. Dusun Siren; b. Dusun Letok; c. Dusun Embung Sempait; d. Dusun Gelumpang. (3) Dengan terbentuknya Desa Rumbuk Timur wilayah Desa Rumbuk dikurangi wilayah Desa Rumbuk Timur sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Rumbuk Timur mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Keselet ; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Montong Tangi; Lembaran Daerah 405

10 c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Rumbuk; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Keselat dan Desa Montong Tangi; (5) Pusat Pemerintahan Desa Rumbuk Timur berkedudukan di Dusun Siren. Pasal 13 (1) Desa Suwangi Timur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 11, mempunyai luas wilayah 3,2 Km² (tiga koma dua kilometer persegi); (2) Desa Suwangi Timur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 11, berasal dari sebagian wilayah Desa Suwangi yang terdiri atas : a. Dusun Penye; b. Dusun Turun Tangis; c. Dusun Jurang Gadung; d. Dusun Pegondang. (3) Dengan terbentuknya Desa Suwangi Timur wilayah Desa Suwangi dikurangi wilayah Desa Suwangi Timur sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Suwangi Timur mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Semaya ; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Gunung Rajak; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sakra; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Suwangi; (5) Pusat Pemerintahan Desa Suwangi Timur berkedudukan di Dusun Turun Tangis. Pasal 14 (1) Desa Menceh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 12, mempunyai luas wilayah 7,19 Km² (tujuh koma sembilan belas kilometer persegi); (2) Desa Menceh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 12, berasal dari sebagian wilayah Desa Gelanggang yang terdiri atas : a. Dusun Menceh; b. Dusun Batu Lawang; c. Dusun Kwang Wae; d. Dusun Selayar. (3) Dengan terbentuknya Desa Menceh wilayah Desa Gelanggang dikurangi wilayah Desa Menceh sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Menceh mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Surabaya ; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pijot/ Sungai Palung; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Alas; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Gelanggang; (5) Pusat Pemerintahan Desa Menceh berkedudukan di Dusun Menceh. Lembaran Daerah 406

11 Pasal 15 (1) Desa Lepak Timur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 13, mempunyai luas wilayah 1,94 Km² (satu koma sembilan puluh empat kilometer persegi); (2) Desa Lepak Timur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 13, berasal dari sebagian wilayah Desa Lepak yang terdiri atas : a. Dusun Montong Tembolak; b. Dusun Montong Mas; c. Dusun Bagek Empat. (3) Dengan terbentuknya Desa Lepak Timur wilayah Desa Lepak dikurangi wilayah Desa Lepak Timur sebagaimana dimaksud pada ayat (2). (4) Desa Lepak Timur mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Gereneng; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Surabaya; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Peneda Gandor; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Lepak; (5) Pusat Pemerintahan Desa Lepak Timur berkedudukan di Dusun Montong Mas. Pasal 16 (1) Desa Surabaya Utara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 14, mempunyai luas wilayah 3,48 Km² (tiga koma empat puluh delapan kilometer persegi); (2) Desa Surabaya Utara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 14, berasal dari sebagian wilayah Desa Surabaya yang terdiri atas : a. Dusun Batunyala; b. Dusun Peropok; c. Dusun Jebuk.. (3) Dengan terbentuknya Desa Surabaya Utara wilayah Desa Surabaya dikurangi wilayah Desa Surabaya Utara sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Surabaya Utara mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Lepak; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Alas; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Surabaya; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Gelanggang; (5) Pusat Pemerintahan Desa Surabaya Utara berkedudukan di Dusun Peropok. Pasal 17 (1) Desa Leming sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 15, mempunyai luas wilayah 2,23 Km² (dua koma dua puluh tiga kilometer persegi); (2) Desa Leming sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 15, berasal dari sebagian wilayah Desa Suradadi yang terdiri atas : a. Dusun Leming; Lembaran Daerah 407

12 b. Dusun Karmila; c. Dusun Wise.. (3) Dengan terbentuknya Desa Leming wilayah Desa Suradadi dikurangi wilayah Desa Leming sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Leming mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Suradadi; b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Lombok Tengah; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Santong; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Rarang Selatan; (5) Pusat Pemerintahan Desa Leming berkedudukan di Dusun Leming. Pasal 18 (1) Desa Lando sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 16, mempunyai luas wilayah 5,68 Km² (lima koma enam puluh delapan kilometer persegi ); (2) Desa Lando sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 16, berasal dari sebagian wilayah Desa Jenggik yang terdiri atas : a. Dusun Lando Lauk; b. Dusun Lando Daya; c. Dusun Lendang Belo. (3) Dengan terbentuknya Desa Lando wilayah Desa Jenggik dikurangi wilayah Desa Lando sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Lando mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Jenggik Utara; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Jenggik; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Rarang dan Desa Kilang; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lombok Tengah; (5) Pusat Pemerintahan Desa Lando berkedudukan di Dusun Lando Lauk. Pasal 19 (1) Desa Rarang Tengah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 17, mempunyai luas wilayah 2,11 Km² (dua koma sebelas kilometer persegi); (2) Desa Rarang Tengah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 17, berasal dari sebagian wilayah Desa Rarang yang terdiri atas : a. Dusun Dasan Poto Timur; b. Dusun Dasan Poto Barat; c. Dusun Tantang; d. Dusun Jiken. (3) Dengan terbentuknya Rarang Tengah wilayah Desa Rarang dikurangi wilayah Desa Desa Rarang Tengah sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Rarang Tengah mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Rarang; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Rarang; Lembaran Daerah 408

13 c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Selagik; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lombok Tengah; (5) Pusat Pemerintahan Desa Rarang Tengah berkedudukan di Dusun Tantang. Pasal 20 (1) Desa Embung Raja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 18, mempunyai luas wilayah 3 Km² (tiga kilometer persegi). (2) Desa Embung Raja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 18, berasal dari sebagian wilayah Desa Santong yang terdiri atas : a. Dusun Gegerung Barat; b. Dusun Gegerung Timur; c. Dusun Anyar Utara; d. Dusun Anyar Selatan. (3) Dengan terbentuknya Desa Embung Raja wilayah Desa Santong dikurangi wilayah Desa Desa Embung Raja sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Embung Raja mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Santong; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Wilayah Kecamatan sakra dan Kabupaten Lombok Tengah; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Terara; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Suradadi; (5) Pusat Pemerintahan Desa Embung Raja berkedudukan di Dusun Gegerung Barat. Pasal 21 (1) Desa Selagik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 19, mempunyai luas wilayah 1,89 Km² (satu koma delapan puluh sembilan kilometer persegi). (2) Desa Selagik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 19, berasal dari sebagian wilayah Desa Suradadi yang terdiri atas : a. Dusun Selagik Utara ; b. Dusun Selagik Selatan; c. Dusun Selagik. (3) Dengan terbentuknya Desa Selagik wilayah Desa Suradadi dikurangi wilayah Desa Selagik sebagaimana dimaksud pada ayat (2). (4) Desa Selagik mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Suradadi dan Desa Rarang; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Suradadi; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Suradadi; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Rarang Tengah; (5) Pusat Pemerintahan Desa Selagik berkedudukan di Dusun Selagik. Lembaran Daerah 409

14 Pasal 22 (1) Desa Montong Baan Selatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 20, mempunyai luas wilayah 4 Km² (empat kilometer persegi). (2) Desa Montong Baan Selatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 20, berasal dari sebagian wilayah Desa Montong Baan yang terdiri atas : a. Dusun Molek; b. Dusun Dasan Buwuh ; c. Dusun Lendang Bawo; d. Dusun Peresak Sire; e. Dusun Lengaluh. (3) Dengan terbentuknya Desa Montong Baan Selatan wilayah Desa Montong Baan dikurangi wilayah Desa Montong Baan Selatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Montong Baan Selatan mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Montong Baan; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Semaya dan Desa Terara; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sikur dan Desa Semaya; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Terara; (5) Pusat Pemerintahan Desa Montong Baan Selatan berkedudukan di Dusun Lendang Bawo. Pasal 23 (1) Desa Gelora sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 21, mempunyai luas wilayah 2,88 Km² (dua oma delapan puluh delapan kilometer persegi); (2) Desa Gelora sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 21, berasal dari sebagian wilayah Desa Loyok yang terdiri atas : a. Dusun Dasan Tinggi; b. Dusun Gerami; c. Dusun Rungkang; d. Dusun Serengat;. (3) Dengan terbentuknya Desa Gelora wilayah Desa Loyok dikurangi wilayah Desa Gelora sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Gelora mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Lendang Nangka dan Desa Danger; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sikur; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kesik dan Desa Danger; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Maroggik Desa Loyok; (5) Pusat Pemerintahan Desa Gelora berkedudukan di Dusun Rungkang. Lembaran Daerah 410

15 Pasal 24 (1) Desa Masbagik Utara Baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 22, mempunyai luas wilayah 1,60 Km² (satu koma enam puluh kilometer persegi); (2) Desa Masbagik Utara Baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 22, berasal dari sebagian wilayah Desa Masbagaik Utara yang terdiri atas : a. Dusun Nibas; b. Dusun Karang Geres; c. Dusun Paok Kambut; d. Dusun Tanak Maik;. (3) Dengan terbentuknya Desa Masbagik Utara Baru wilayah Desa Masbagik Utara dikurangi wilayah Desa Masbagik Utara Baru sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Masbagik Utara Baru mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Jurit dan Desa Lendang Nangka; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Masbagik Utara dan Desa Masbagik Selatan; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Masbagaik Timur dan Desa Peringgasela; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Masbagik Utara dan Desa Danger; (5) Pusat Pemerintahan Desa Masbagik Utara Baru berkedudukan di Dusun Nibas. Pasal 25 (1) Desa Lendang Nangka Utara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 23, mempunyai luas wilayah 6,45 Km² (enam koma empat puluh lima kilometer persegi); (2) Desa Lendang Nangka Utara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 23,, berasal dari sebagian wilayah Desa Lendang Nangka yang terdiri atas : a. Dusun Otak Pancor; b. Dusun Borok Lelet; c. Dusun Kapitan; d. Dusun Loang Sawaq; e. Dusun Benteng Utara; f. Dusun Benteng Selatan; dan g. Dusun Gawah Malang Selatan.. (3) Dengan terbentuknya Desa Lendang Nangka Utara wilayah Desa Lendang Nangka dikurangi wilayah Desa Lendang Nangka Utara sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Lendang Nangka Utara mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kembang Kuning; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kotaraja; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Lendang Nangka; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Jurit; Lembaran Daerah 411

16 (5) Pusat Pemerintahan Desa Lendang Nangka Utara berkedudukan di Dusun Borok Lelet. Pasal 26 (1) Desa Kumbang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 24, mempunyai luas wilayah 1,67 Km² (satu koma enam puluh tujuh kilometer persegi); (2) Desa Kumbang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 24,, berasal dari sebagian wilayah Desa Danger yang terdiri atas : a. Dusun Kumbang Timur; b. Dusun Kumbang Barat; c. Dusun Bangket Daya; d. Dusun Sangiang; (3) Dengan terbentuknya Desa Kumbang wilayah Desa Danger dikurangi wilayah Desa Kumbang sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Kumbang mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kotaraja; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Danger; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Lendang Nangka; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Loyok dan Desa Kesik; (5) Pusat Pemerintahan Desa Kumbang berkedudukan di Dusun Kumbang Timur. Pasal 27 (1) Desa Pringgajurang Utara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 25, mempunyai luas wilayah 4,37 Km² (empat koma tiga puluh tujuh kilometer persegi); (2) Desa Pringgajurang Utara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 25, berasal dari sebagian wilayah Pringgajurang yang terdiri atas : a. Dusun Pengengat; b. Dusun Talun; c. Dusun Penyangkar; d. Dusun Galih; (3) Dengan terbentuknya Desa Pringgajurang Utara wilayah Desa Pringgajurang dikurangi wilayah Desa Pringgajurang Utara sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Pringgajurang Utara mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Hutan Tutupan; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pringgajurang; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Tete Batu; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Montong Betok; (5) Pusat Pemerintahan Desa Pringgajurang Utara berkedudukan di Dusun Talun. Lembaran Daerah 412

17 Pasal 28 (1) Desa Pesanggrahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 26, mempunyai luas wilayah 5,47 Km² (lima koma emat puluh tujuh kilometer persegi); (2) Desa Pesanggrahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 26, berasal dari sebagian wilayah Desa Montong Betok yang terdiri atas : a. Dusun Solong; b. Dusun Kanjol Jawa; c. Dusun Bangle; d. Dusun Lunggu; (3) Dengan terbentuknya Desa Pesanggrahan wilayah Desa Montong Betok dikurangi wilayah Desa Pesanggrahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Pesanggrahan mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Hutan Tutupan; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pringgajurang; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Montong Betok; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Montong Betok dan Desa Perian; (5) Pusat Pemerintahan Desa Pesanggrahan berkedudukan di Dusun Solong. Pasal 29 (1) Desa Aik Dewa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 27, mempunyai luas wilayah 5,27 Km² (lima koma dua puluh tujuh kilometer persegi); (2) Desa Aik Dewa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 27, berasal dari sebagian wilayah Pringgasela yang terdiri atas : a. Dusun Aik Dewa Selatan; b. Dusun Aik Dewa Utara; c. Dusun Geres; (3) Dengan terbentuknya Desa Aik Dewa wilayah Desa Pringgasela dikurangi wilayah Desa Aik Dewa sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Aik Dewa mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Pringgasela dan Desa Jurit; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Masbagik Utara; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pringgasela; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Jurit; (5) Pusat Pemerintahan Desa Aik Dewa berkedudukan di Dusun Aik Dewa Selatan. Pasal 30 (1) Desa Jurit Baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 28, mempunyai luas wilayah 4,95 Km² (empat koma sembilan puluh lima kilometer persegi); (2) Desa Jurit Baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 28, berasal dari sebagian wilayah Desa Jurit yang terdiri atas : a. Dusun Bolen Timur; Lembaran Daerah 413

18 b. Dusun Bolen Barat; c. Dusun Dasan paok Barat; d. Dusun Dasan Paok Timur. (3) Dengan terbentuknya Desa Jurit Baru wilayah Desa Jurit dikurangi wilayah Desa Jurit Baru sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Jurit Baru mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah utara berbatasan dengan Taman Nasional Gunung Rinjani; b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Jurit; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pengadangan dan Desa Pringgasela; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kembang Kuning dan Desa Lendang Nangka; (5) Pusat Pemerintahan Desa Jurit Baru berkedudukan di Dusun Bolen Barat.. Pasal 31 (1) Desa Denggen Timur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 29, mempunyai luas wilayah 2,53 Km² (dua koma lima puluh tiga kilometer persegi); (2) Desa Denggen Timur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 29, berasal dari sebagian wilayah Desa Denggen, yang terdiri atas : a. Dusun Gunung Timba; b. Dusun Gunung Siup; c. Dusun Gendang Daya; d. Dusun Gendang Lauk. (3) Dengan terbentuknya Desa Denggen Timur wilayah Desa Denggen dikurangi wilayah Desa Denggen Timur sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Denggen Timur mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Denggen; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Kelayu Jorong; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Kembang Sari; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kali Maronggek; (5) Pusat Pemerintahan Desa Denggen Timur berkedudukan di Dusun Gunung Timba. Pasal 32 (1) Desa Kertasari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 30, mempunyai luas wilayah 2,55 Km² (dua koma lima puluh lima kilometer persegi); (2) Desa Kertasari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 30, berasal dari sebagian wilayah Peneda Gandor yang terdiri atas : a. Dusun Toron; b. Dusun Teliah; c. Dusun Gegarem; Lembaran Daerah 414

19 d. Dusun Padak. (3) Dengan terbentuknya Desa Kertasari wilayah Desa Peneda Gandor dikurangi wilayah Desa Kertasari sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Kertasari mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Peneda Gandor; b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Surabaya dan Desa Lepak; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Alas; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Gereneng; (5) Pusat Pemerintahan Desa Kertasari berkedudukan di Dusun Gegarem. Pasal 33 (1) Desa Tirtanadi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 31, mempunyai luas wilayah 3,77 Km² (Tiga Koma Tiga Puluh Tujuh Kilometer persegi ); (2) Desa Tirtanadi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 31, berasal dari sebagian wilayah Desa Korleko yang terdiri atas : a. Dusun Tirpas; b. Dusun Gerung; c. Dusun Dasan Tereng;. (3) Dengan terbentuknya Desa Tirtanadi wilayah Desa Korleko dikurangi wilayah Desa Tirtanadi sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Tirtanadi mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kerumut; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Korleko; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Alas; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Lenek Lauk; (5) Pusat Pemerintahan Desa Tirtanadi berkedudukan di Dusun Gerung. Pasal 34 (1) Desa Banjar Sari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 32, mempunyai luas wilayah 2,42 Km² (dua koma empat puluh dua kilometer persegi); (2) Desa Banjar Sari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 32, berasal dari sebagian wilayah Desa Teros yang terdiri atas : a. Dusun Dasan Sawe; b. Dusun Sepakat; c. Dusun Pungkang; d. Dusun Banjar Getas; e. Dusun Gubuk Masjid. (3) Dengan terbentuknya Desa Banjar Sari wilayah Desa Teros dikurangi wilayah Desa Banjar Sari sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Banjar Sari mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Suryawangi dan Kelurahan Tanjung; Lembaran Daerah 415

20 b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Labuhan Haji dan Kelurahan Kelayu Jorong; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Labuhan Haji; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Teros; (5) Pusat Pemerintahan Desa Banjar Sari berkedudukan di Dusun Sepakat. Pasal 35 (1) Desa Paok Pampang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 33, mempunyai luas wilayah 2,01 Km² (dua koma nol satu kilometer persegi); (2) Desa Paok Pampang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 33, berasal dari sebagian wilayah Desa Dasan Lekong yang terdiri atas : a. Dusun Paok Pampang; b. Dusun Paok Pampang Timur; c. Dusun Bagik Pituk. (3) Dengan terbentuknya Desa Paok Pampang wilayah Desa Dasan Lekong dikurangi wilayah Desa Paok Pampang sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Paok Pampang mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Masbagik Selatan dan Desa Paok Potong; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Dasan Lekong; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Dasan Lekong; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Padamara dan Desa Jantuk; (5) Pusat Pemerintahan Desa Paok Pampang berkedudukan di Dusun Paok Pampang. Pasal 36 (1) Desa Tumbuh Mulia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 34, mempunyai luas wilayah 0,64 Km² (nol koma enam puluh empat kilometer persegi); (2) Desa Tumbuh Mulia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 34, berasal dari sebagian wilayah Desa Suralaga yang terdiri atas : a. Dusun Gegurun; b. Dusun Dasan Tumbu; c. Dusun Kulur. (3) Dengan terbentuknya Desa Tumbuh Mulia wilayah Desa Suralaga dikurangi wilayah Desa Tumbuh Mulia sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Tumbuh Mulia mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Lenek Lauk; b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Dasan Borok; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bagik Payung; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Suralaga; (5) Pusat Pemerintahan Desa Tumbuh Mulia berkedudukan di Dusun Dasan Tumbuh. Lembaran Daerah 416

21 Pasal 37 (1) Desa Dasan Borok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 35, mempunyai luas wilayah 0,69 Km² (nol koma enam puluh sembilan kilometer persegi); (2) Desa Dasan Borok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 35, berasal dari sebagian wilayah Desa Suralaga yang terdiri atas : a. Dusun Dasan Borok; b. Dusun Darul Muttaqin; c. Dusun Sari Indah.. (3) Dengan terbentuknya Desa Dasan Borok wilayah Desa Suralaga dikurangi wilayah Desa Dasan Borok sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Dasan Borok mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Tumbuh Mulia; b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Gerung Permai; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bagik Payung; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tebaban; (5) Pusat Pemerintahan Desa Dasan Borok berkedudukan di Dusun Dasan Borok. Pasal 38 (1) Desa Gerung Permai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 36, mempunyai luas wilayah 0,41 Km² (nol koma empat puluh satu kilometer persegi); (2) Desa Gerung Permai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 36 berasal dari sebagian wilayah Desa Suralaga yang terdiri atas : a. Dusun Gerung Timur; b. Dusun Kamboja; c. Dusun Gerung Barat;. (3) Dengan terbentuknya Desa Gerung Permai wilayah Desa Suralaga dikurangi wilayah Desa Gerung Permai sebagai-mana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Gerung Permai mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Dasan Borok; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kerongkong; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bagik Payung; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tebaban; (5) Pusat Pemerintahan Desa Gerung Permai berkedudukan di Dusun Kamboja. Pasal 39 (1) Desa Aikmel Barat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 37, mempunyai luas wilayah 2,01 Km² (dua koma nol satu kilometer persegi). (2) Desa Aikmel Barat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 37, berasal dari sebagian wilayah Desa Aikmel yang terdiri atas : Lembaran Daerah 417

22 a. Dusun Pungkang Lauk; b. Dusun Pungkang Daya; c. Dusun Banjar Sari. (3) Dengan terbentuknya Desa Aikmel Barat wilayah Desa Aikmel dikurangi wilayah Desa Aikmel Barat sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Aikmel Barat mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Aikmel Utara; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kalijaga; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Aikmel; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Lenek dan Desa Lenek Daya; (5) Pusat Pemerintahan Desa Aikmel Barat berkedudukan di Dusun Pungkang Daya. Pasal 40 (1) Desa Kembang Kerang Daya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 38, mempunyai luas wilayah 4,97 Km² (empat koma sembilan puluh tujuh kilometer persegi); (2) Desa Kembang Kerang Daya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 38, berasal dari sebagian wilayah Desa Kembang Kerang yang terdiri atas : a. Dusun Kembang Kerang Daya; b. Dusun Pungkasan; c. Dusun Karang Kedatuk. (3) Dengan terbentuknya Desa Kembang Kerang Daya wilayah Desa Kembang Kerang dikurangi wilayah Desa Kembang Kerang Daya sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Kembang Kerang Daya mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Aikmel Utara; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kembang Kerang; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Karang Baru; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Aimel Utara; (5) Pusat Pemerintahan Desa Kembang Kerang Daya berkedudukan di Dusun Karang Kedatuk. Pasal 41 (1) Desa Lenek Baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 39, mempunyai luas wilayah 3,17 Km² (Tiga Koma Tujuh Belas Kilometer persegi ); (2) Desa Lenek Baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 39, berasal dari sebagian wilayah Desa Lenek Lauk yang terdiri atas : a. Dusun Dasan Lendang; b. Dusun Dasan Dobol; c. Dusun Jurit Buangka; d. Dusun Sukamandi. Lembaran Daerah 418

23 (3) Dengan terbentuknya Desa Lenek Baru wilayah Desa Lenek Lauk dikurangi wilayah Desa Lenek Baru sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Lenek Baru mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Kalijaga Selatan; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bagik Payung; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Korleko; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Lenek Lauk; (5) Pusat Pemerintahan Desa Lenek Baru berkedudukan di Dusun Dasan Lendang. Pasal 42 (1) Desa Lenek Pesiraman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 40, mempunyai luas wilayah 2,18 Km² (dua koma delapan belas kilometer persegi); (2) Desa Lenek Pesiraman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 40, berasal dari sebagian wilayah Desa Lenek yang terdiri atas : a. Dusun Gubuk Bagik; b. Dusun Karang Tojang; c. Dusun Koloh Petung Barat; d. Dusun Koloh Petung Timur. (3) Dengan terbentuknya Desa Lenek Pesiraman wilayah Desa Lenek dikurangi wilayah Desa Lenek Pesiraman sebagai-mana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Lenek Pesiraman mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan jalan Negara Mataram - Labuhan Lombok; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lenek dan Desa Suralaga; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Aikmel dan Desa Suralaga; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Lenek; (5) Pusat Pemerintahan Desa Lenek Pesiraman berkedudukan di Dusun Karang Tojang. Pasal 43 (1) Desa Toya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 41, mempunyai luas wilayah 6,27 Km² (enam koma dua puluh tujuh kilometer persegi); (2) Desa Toya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 41, berasal dari sebagian wilayah Desa Aikmel Utara yang terdiri atas : a. Dusun Toya Lauk; b. Dusun Toya Daya; c. Dusun Peneda; d. Dusun Aik Lomak. (3) Dengan terbentuknya Desa Toya wilayah Desa Aikmel Utara dikurangi wilayah Desa Toya sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Toya mempunyai batas - batas wilayah : Lembaran Daerah 419

24 a. Sebelah utara berbatasan dengan Hutan Taman Nasional Gunung Rinjani; b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Aikmel; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Aikmel Utara; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Lenek Daya; (5) Pusat Pemerintahan Desa Toya berkedudukan di Dusun Toya Daya. Pasal 44 (1) Desa Wanasaba Lauk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 42, mempunyai luas wilayah 5,89 Km² (lima koma delapan puluh sembilan kilometer persegi) ; (2) Desa Wanasaba Lauk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 42, berasal dari sebagian wilayah Desa Wanasaba yang terdiri atas : a. Dusun Gelem; b. Dusun Bagik Anjar; c. Dusun Baret Lokok; d. Dusun Bale Belek; e. Dusun Banjar Getas; f. Dusun Tanak Mira. (3) Dengan terbentuknya Desa Wanasaba Lauk wilayah Desa Wanasaba dikurangi wilayah Desa Wanasaba Lauk sebagaimana dimaksud pada ayat (2). (4) Desa Wanasaba Lauk mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Ketangga dan Desa Suela; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tembeng Putik dan Desa Mamben Lauk; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bagik Papan; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Wanasaba dan Desa Bebidas. (5) Pusat Pemerintahan Desa Wanasaba Lauk berkedudukan di Dusun Bagik Anjar. Pasal 45 (1) Desa Pringgabaya Utara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 43, mempunyai luas wilayah 8,15 Km² (Delapan Koma Lima Belas Kilometer persegi) ; (2) Desa Pringgabaya Utara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 43, berasal dari sebagian wilayah Desa Pringgabaya yang terdiri atas : a. Dusun Tinggir; b. Dusun Cemporonan; c. Dusun Dasan Segara. (3) Dengan terbentuknya Desa Pringgabaya Utara wilayah Desa Pringgabaya dikurangi wilayah Desa Pringgabaya Utara sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Pringgabaya Utara mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Labuhan Lombok; Lembaran Daerah 420

25 b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pringgabaya; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Selat Alas; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Perigi. (5) Pusat Pemerintahan Desa Kembang Kerang Daya berkedudukan di Dusun Tinggir. Pasal 46 (1) Desa Pohgading Timur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 44, mempunyai luas wilayah 7,32 Km² (tujuh koma tiga puluh dua kilometer persegi) ; (2) Desa Pohgading Timur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 44, berasal dari sebagian wilayah Desa Pohgading yang terdiri atas : a. Dusun Sukamulia; b. Dusun Gegurun; c. Dusun Bagek Gaet; d. Dusun Bagek Lawang. (3) Dengan terbentuknya Desa Pohgading Timur wilayah Desa Pohgading dikurangi wilayah Desa Pohgading Timur sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Pohgading Timur mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Pohgading; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kerumut; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Pantai/Laut; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kerumut. (5) Pusat Pemerintahan Desa Pohgading Timur berkedudukan di Dusun Bagek Gaet. Pasal 47 (1) Desa Teko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 45, mempunyai luas wilayah 4,35 Km² (empat koma tiga puluh lima kilometer persegi); (2) Desa Teko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 45, berasal dari sebagian wilayah Desa Apitaik yang terdiri atas : a. Dusun Teko Daya; b. Dusun Teko Lauk; c. Dusun Pedangeran; d. Dusun Bagek Anyar. (3) Dengan terbentuknya Desa Teko wilayah Desa Apitaik dikurangi wilayah Desa Teko sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Teko mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Apitaik; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tirtanadi; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kerumut; Lembaran Daerah 421

26 d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bagek Papan. (5) Pusat Pemerintahan Desa Teko berkedudukan di Dusun Teko Daya. Pasal 48 (1) Desa Anggaraksa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 46, mempunyai luas wilayah 5,16 Km² (lima koma enam belas kilometer persegi); (2) Desa Anggaraksa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 46, berasal dari sebagian wilayah Desa Kerumut yang terdiri atas : a. Dusun Mudung Timur; b. Dusun Mudung Barat; c. Dusun Aikdalem; d. Dusun Sanggar Sukun. (3) Dengan terbentuknya Desa Anggaraksa wilayah Desa Kerumut dikurangi wilayah Desa Anggaraksa sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Anggaraksa mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kerumut; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Korleko; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Alas; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Teko. (5) Pusat Pemerintahan Desa Anggaraksa berkedudukan di Dusun Aikdalem. Pasal 49 (1) Desa Tanak Gadang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 47, mempunyai luas wilayah 3,68 Km² (tiga koma enam puluh delapan kilometer persegi). (2) Desa Tanak Gadang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 47, berasal dari sebagian wilayah Desa Bagek Papan yang terdiri atas : a. Dusun Tegaron; b. Dusun Temanjor; c. Dusun Temanjor Timur. (3) Dengan terbentuknya Desa Tanak Gadang wilayah Desa Bagek Papan dikurangi wilayah Desa Tanak Gadang sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Tanak Gadang mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Bagek Papan; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Dusun Tirpas Desa Tirtanadi; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Teko; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tembeng Putik. (5) Pusat Pemerintahan Desa Tanak Gadang berkedudukan di Dusun Temanjor. Lembaran Daerah 422

27 Pasal 50 (1) Desa Gunung Malang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 48, mempunyai luas wilayah 3,92 Km² (tiga koma sembilan puluh dua kilometer persegi). (2) Desa Gunung Malang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 48, berasal dari sebagian wilayah Desa Labuhan Lombok yang terdiri atas : a. Dusun Aik Manis; b. Dusun Menanga Baris; c. Dusun Leper. (3) Dengan terbentuknya Desa Gunung Malang wilayah Desa Labuhan Lombok dikurangi wilayah Desa Gunung Malang sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Gunung Malang mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Labuhan Pandan; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Labuhan Lombok; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Selat Alas; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Perigi.. (5) Pusat Pemerintahan Desa Gunung Malang berkedudukan di Dusun Menanga Baris. Pasal 51 (1) Desa Mekar Sari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 49, mempunyai luas wilayah 7,90 Km² (tujuh koma sembilan puluh kilometer persegi); (2) Desa Mekar Sari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 49, berasal dari sebagian wilayah Desa Suntalangu yang terdiri atas : a. Dusun Aik Embuk; b. Dusun Belumbang; c. Dusun Lekong Pulut. (3) Dengan terbentuknya Desa Mekar Sari wilayah Desa Suntalangu dikurangi wilayah Desa Mekar Sari sebagaimana dimaksud pada ayat (2); (4) Desa Mekar Sari mempunyai batas - batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Hutan Rinjani; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Suntalangu; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Perigi; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Suela. (5) Pusat Pemerintahan Desa Mekar Sari berkedudukan di Dusun Aik Embuk. Bagian Ketiga Peta Wilayah Pasal 52 Batas wilayah Desa-desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 digambarkan dalam Peta wilayah yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Lembaran Daerah 423

B E R I T A A C A R A

B E R I T A A C A R A MODEL BA.1-KPU B E R I T A A C A R A NOMOR :.../BA/017.433846/VI/2014 TENTANG RAPAT PLENO REKAPITULASI DAN PENETAPAM DAFTAR PEMILIH TETAP (DPT) KABUPATEN PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN 19 (SEMBILAN BELAS DESA) DESA DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Lombok Timur Dalam Data

Lombok Timur Dalam Data 39 PENDUDUK Sejak sensus pertama tahun 1961 hingga sensus terakhir tahun 2010, laju pertumbuhan penduduk Lombok Timur menunjukkan penurunan. Pada periode 1961-1971 ratarata pertum-buhan penduduk sekitar

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN DESA RARANG SELATAN, DESA BILOK PETUNG, DESA LABUAN PANDAN, DESA SUGIAN, DESA KALIJAGA SELATAN,

Lebih terperinci

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN OPSI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN OPSI PENGEMBANGAN SANITASI BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN OPSI PENGEMBANGAN SANITASI 5.1. Area Resiko Tinggi dan Permasalahan Utamanya Penetapan area resiko sanitasi diperoleh setelah mengkompilasi data-data seperti: Data area

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PENGIKATAN ANGGARAN UNTUK KEGIATAN PENYEDIAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN PELAKSANAAN PENGANGGARAN TAHUN

Lebih terperinci

Kepala Dinas DIKPORA Kabupaten/Kota Se-Provinsi Nusa Tenggara Barat dan NTT Di tempat

Kepala Dinas DIKPORA Kabupaten/Kota Se-Provinsi Nusa Tenggara Barat dan NTT Di tempat KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS MATARAM PANITIA SERTIFIKASI GURU RAYON 122 Jl. Majapahit No. 62 Telp. 0370-623873, Fax : 0370-634918 Mataram 83125 Nomor : 137 /UN.18/PSG-122/2014 Mataram,6

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DAN PENGGUNAAN BERSAMA MENARA TELEKOMUNIKASI

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENYESUAIAN TARIF RETRIBUSI GOLONGAN JASA UMUM

BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENYESUAIAN TARIF RETRIBUSI GOLONGAN JASA UMUM --1 - SALINAN BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENYESUAIAN TARIF RETRIBUSI GOLONGAN JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT Nomor 2 Tahun 2012 Seri D Nomor 12 Tahun 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 2 TAHUN 2012 T E N T A N G PERUBAHAN STATUS DESA GERUNG UTARA, DESA GERUNG

Lebih terperinci

NAMA GURU NUPTK SEKOLAH TEMPAT TUGAS KABUPATEN/KOTA KETERANGAN

NAMA GURU NUPTK SEKOLAH TEMPAT TUGAS KABUPATEN/KOTA KETERANGAN HASIL DIKLAT PASCA UJI KOMPETENSI AWAL GURU KELAS SD TAHUN 2012 TAHAP X DAN UJIAN ULANG HASIL DIKLAT PASCA UJI KOMPETENSI AWAL GURU KELAS SD TAHUN 2012 TAHAP I - IX NO NAMA GURU NUPTK SEKOLAH TEMPAT TUGAS

Lebih terperinci

HASIL TES TULIS NO CALON ANGGOTA NOMOR PESERTA N A M A L/P ALAMAT

HASIL TES TULIS NO CALON ANGGOTA NOMOR PESERTA N A M A L/P ALAMAT Lampiran 02. Pengumuman Hasil Tes Tulis Calon Anggota Panitia Pemilihan KECAMATAN : LABUHAN HAJI 01 PPK - LABUHAN HAJI 21/PPK-520317/PILKADA2018 LALU ISMAIL FAHMI L GUBUK PEDALEMAN-KORLEKO 02 PPK - LABUHAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN III : PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR LAMPIRAN III : NOMOR : 26 Tahun 2016 LAMPIRAN III : TANGGAL : 29 Desember 2016

LAMPIRAN III : PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR LAMPIRAN III : NOMOR : 26 Tahun 2016 LAMPIRAN III : TANGGAL : 29 Desember 2016 LAMPIRAN III : PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR LAMPIRAN III : NOMOR : 26 Tahun 2016 LAMPIRAN III : TANGGAL : 29 Desember 2016 DAFTAR PENERIMA, ALAMAT DAN BESARAN ALOKASI HIBAH YANG DITERIMA TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

Lombok Timur Dalam Data

Lombok Timur Dalam Data Lombok Timur Dalam Data 2016 1 GEOGRAFI Lombok Timur Kabupaten Terluas di Pulau Lombok. Luas Daratan Lombok Timur Mencapai 33,88 Persen Dari Luas Pulau Lombok. Lombok Timur merupakan salah satu kabupaten

Lebih terperinci

PENGUMUMANN TENTANG HASIL TES TERTULIS REKRUITMEN TENAGA TEKNIS/TENAGA PENDUKUNG TAHAPAN PEMILU 2019 TAHUN ANGGARAN 2018

PENGUMUMANN TENTANG HASIL TES TERTULIS REKRUITMEN TENAGA TEKNIS/TENAGA PENDUKUNG TAHAPAN PEMILU 2019 TAHUN ANGGARAN 2018 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN LOMBOK TIMUR Alamat : Jln. MT Haryono No. 07 Selong - Lombok Telp (0376) 21600-21900 - Fax : (0376) 23036 www.kpu-lomboktimurkab.go.id e-mail: sek.kpu.lotim@gmail.com Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN DESA GONTAR BARU DI KECAMATAN ALAS BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN DESA GONTAR BARU DI KECAMATAN ALAS BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN DESA GONTAR BARU DI KECAMATAN ALAS BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA, Menimbang : a. bahwa sejalan dengan

Lebih terperinci

-1- KABUPATEN LOMBOK TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

-1- KABUPATEN LOMBOK TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG -1- KABUPATEN LOMBOK TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2012 2032 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

DAYA Kab. Lombok Timur B. INDO

DAYA Kab. Lombok Timur B. INDO Lampiran Surat Nomor : 25 /PSG-Rayon 122/IX/2013 Tentang Pemanggilan PLPG Peserta Sertifikasi Guru Rayon 122 Tahun 2013 Tanggal 12 September 2013 Kab. Lombok Timur NO NO PESERTA NAMA INSTANSI KAB/KOTA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2014 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2014 T E N T A N G BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2014 T E N T A N G KETENTUAN BATAS JUMLAH SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN UANG PERSEDIAAN DAN SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN GANTI UANG PERSEDIAAN

Lebih terperinci

NO PESERTA NAMA INSTANSI MAPEL KOTA/KAB. STATUS MENGULANG KELAS WAKTU LOKASI

NO PESERTA NAMA INSTANSI MAPEL KOTA/KAB. STATUS MENGULANG KELAS WAKTU LOKASI Lampiran Surat Nomor : 114 / UN.18 / PSG-122 / 2014 Tentang Pengumuman Hasil PLPG dan Pemanggilan Ujian Ulang I Peserta PLPG Sergur 2014 Kemendikbud Rayon 122 Tanggal 29 September 2014 Kab. Lombok Timur

Lebih terperinci

Kab. Lombok Timur. Page 1 of 5

Kab. Lombok Timur. Page 1 of 5 Lampiran Surat Nomor : 071/UN.18/PSG-122/2015 Tentang Pengumuman dan Pemanggilan Ujian Ulang 1 PLPG Kuota Optimalisasi Rayon 122 Unram Tanggal 3 Desember 2015 Kab. Lombok Timur No No Peserta Nama INSTANSI

Lebih terperinci

DAFTAR CALON PESERTA SERTIFIKASI GURU RA/MADRASAH DALAM JABATAN DEPARTEMEN AGAMA NUSA TENGGARA BARAT

DAFTAR CALON PESERTA SERTIFIKASI GURU RA/MADRASAH DALAM JABATAN DEPARTEMEN AGAMA NUSA TENGGARA BARAT DAFTAR CALON PESERTA SERTIFIKASI GURU RA/MADRASAH DALAM JABATAN DEPARTEMEN AGAMA NUSA TENGGARA BARAT KABUPATEN / KOTA JENJANG PENDIDIKAN : LOMBOK TIMUR : RA NO URUT TEMPAT TUGAS NAMA NIP RANKING NAMA ALAMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pertumbuhan kota yang cepat secara langsung berimplikasi pada pembangunan infrastruktur dasar pelayanan publik. Kurangnya pelayanan prasarana lingkungan seperti infrastruktur

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DESA UJUNG KECAMATAN PASIMASUNGGU TIMUR KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Sekapur Sirih. Selong, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Timur. Ir. AGUS ALWI

Sekapur Sirih. Selong, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Timur. Ir. AGUS ALWI Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan sejalan dengan rekomendasi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengenai Sensus Penduduk dan Perumahan Tahun 2010

Lebih terperinci

KINERJA PEMBERDAYAAN PETANI LAHAN KERING DI LOMBOK TIMUR (STUDI KASUS PROGRAM PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI MELALUI INOVASI P4MI)

KINERJA PEMBERDAYAAN PETANI LAHAN KERING DI LOMBOK TIMUR (STUDI KASUS PROGRAM PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI MELALUI INOVASI P4MI) KINERJA PEMBERDAYAAN PETANI LAHAN KERING DI LOMBOK TIMUR (STUDI KASUS PROGRAM PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI MELALUI INOVASI P4MI) (Performence of Farmer Empowerment in Dryland in East Lombok) SUMANTO 1,

Lebih terperinci

KABUPATEN LOMBOK BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 3 TAHUN 2009

KABUPATEN LOMBOK BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 3 TAHUN 2009 Nomor 3 Tahun KABUPATEN LOMBOK BARAT Seri E Nomor 3 Tahun PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 3 TAHUN 2009 T E N T A N G PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA GUNUNG MULIA DI KECAMATAN BABULU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA GUNUNG MULIA DI KECAMATAN BABULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA GUNUNG MULIA DI KECAMATAN BABULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

HASIL TES TULIS NO CALON ANGGOTA NOMOR PESERTA N A M A L/P ALAMAT

HASIL TES TULIS NO CALON ANGGOTA NOMOR PESERTA N A M A L/P ALAMAT 1 Lampiran 022. Pengumuman Hasil Tes Tulis Calon Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan : LABUHAN HAJI Desa/Kelurahan : PENEDA GANDOR 01 PPS - PENEDA GANDOR 126/PPS-520317/PILKADA2018 NURMASIH, S.Pd P DUSUN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DESA KABURU KECAMATAN BONTOMANAI KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA, Menimbang : a. bahwa untuk penyelenggaraan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG KETENTUAN PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA ATAU KELURAHAN, PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DAN PEMEKARAN KELURAHAN MENJADI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN LENANGGUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN LENANGGUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA, PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN LENANGGUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pendekatan pelayanan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA SIDOREJO DI KECAMATAN PENAJAM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA SIDOREJO DI KECAMATAN PENAJAM PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA SIDOREJO DI KECAMATAN PENAJAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 14 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 14 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 14 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA GELOK MULYA KECAMATAN SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA BUKIT BELAH KECAMATAN SINGKEP BARAT KABUPATEN LINGGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA BUKIT BELAH KECAMATAN SINGKEP BARAT KABUPATEN LINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA BUKIT BELAH KECAMATAN SINGKEP BARAT KABUPATEN LINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LINGGA Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA BANGUN MULYA DI KECAMATAN WARU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA BANGUN MULYA DI KECAMATAN WARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA BANGUN MULYA DI KECAMATAN WARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 10 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 10 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 10 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA LEMAHSUGIH KECAMATAN LEMAHSUGIH KABUPATEN MAJALENGKA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA MASPUL, DESA SUNGAI LIMAU DAN DESA BAMBANGAN DI KECAMATAN SEBATIK BARAT, DALAM WILAYAH KABUPATEN NUNUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA LABANGKA BARAT DI KECAMATAN BABULU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA LABANGKA BARAT DI KECAMATAN BABULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA LABANGKA BARAT DI KECAMATAN BABULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN NAMA KECAMATAN PULAU MAYA KARIMATA MENJADI KECAMATAN PULAU MAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DESA MELAWI MAKMUR KECAMATAN MELIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DESA MELAWI MAKMUR KECAMATAN MELIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DESA MELAWI MAKMUR KECAMATAN MELIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SANGGAU, Menimbang : a. bahwa dalam upaya peningkatan

Lebih terperinci

Lombok Timur Dalam Data

Lombok Timur Dalam Data 87 PENDIDIKAN Keberhasilan pembangunan bidang pendidikan terkait dengan ketersediaan fasilitas pendidikan. Pada tahun ajaran 2015/2016 jumlah sekolah di Lombok Timur dari tingkat SD sampai SMA (termasuk

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG

PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN EMPAT LAWANG NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG PEMEKARAN DAN PEMBENTUKAN KECAMATAN SINGKEP SELATAN KABUPATEN LINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LINGGA,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN LOMBOK TIMUR BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN LOMBOK TIMUR 2.1. Geografis, Iklim dan Fisiografis 2.1.1. Geografis Kabupaten Lombok Timur sebagai bagian dari kabupaten yang ada di Pulau Lombok terletak pada 116º 117º

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR TAHUN 2008 PENDAMPINGAN DEMPLOT TEKNOLOGI PERTANIAN

LAPORAN AKHIR TAHUN 2008 PENDAMPINGAN DEMPLOT TEKNOLOGI PERTANIAN No. Kode: 23.07.RDHP.0546 LAPORAN AKHIR TAHUN 2008 PENDAMPINGAN DEMPLOT TEKNOLOGI PERTANIAN Oleh : Kunto Kumoro Ulyatu Fitrotin A. Muzani H. A. Sauki Mekar Dwi Wahyuni Rayunah BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA TEGALCANGKRING MENJADI KELURAHAN TEGALCANGKRING KECAMATAN MENDOYO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA NEREKEH KECAMATAN LINGGA KABUPATEN LINGGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA NEREKEH KECAMATAN LINGGA KABUPATEN LINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA NEREKEH KECAMATAN LINGGA KABUPATEN LINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LINGGA Menimbang : a. bahwa sesuai dengan

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

BUPATI KEPULAUAN MERANTI BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA PERMAI DAN DESA MEKAR BARU DI KECAMATAN RANGSANG BARAT KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2011 NOMOR 3

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2011 NOMOR 3 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2011 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DESA SUNGAI BATU GANTIH HILIR DAN DESA BARU SUNGAI BETUNG MUDIK DI KECAMATAN

Lebih terperinci

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 13 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 13 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 13 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA PANCAKSUJI KECAMATAN SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA SADAR KECAMATAN BONE-BONE DAN DESA SUMPIRA KECAMATAN BAEBUNTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 11 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 11 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 11 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA MEKARHURIP KECAMATAN TALAGA KABUPATEN MAJALENGKA Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 9 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 9 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 9 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DESA TANJUNG HARAPAN KECAMATAN SINGKEP KABUPATEN LINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LINGGA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN TAHUN 2007 No. 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA GIRIPURWA DI KECAMATAN PENAJAM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA GIRIPURWA DI KECAMATAN PENAJAM PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA GIRIPURWA DI KECAMATAN PENAJAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 12 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 12 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 12 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA KRAMAT JAYA KECAMATAN MALAUSMA KABUPATEN MAJALENGKA Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN KELURAHAN MENJADI KELURAHAN DAN PEMBENTUKAN KELURAHAN MENJADI DESA DIWILAYAH KABUPATEN MAJENE DENGAN

Lebih terperinci

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 8 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 8 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 8 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA CISALAK KECAMATAN LEMAHSUGIH KABUPATEN MAJALENGKA Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 10 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 10 TAHUN 2009 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 10 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 10 TAHUN 2009 T E N T A N G PERUBAHAN STATUS DESA POMPANUA MENJADI KELURAHAN POMPANUA KECAMATAN AJANGALE KABUPATEN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA

PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELUMA NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DESA DALAM WILAYAH KABUPATEN SELUMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SELUMA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMEKARAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KECAMATAN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMEKARAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KECAMATAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMEKARAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERUYAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DUSUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DUSUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMPUNG TIMUR, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESAWARAN,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA BELUNGKUR KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA BELUNGKUR KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA BELUNGKUR KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LINGGA Menimbang : a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 02 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA KEBUN LIMA DAN DESA MUARO LULO DI KECAMATAN GUNUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA KEBUN LIMA DAN DESA MUARO LULO DI KECAMATAN GUNUNG RAYA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA KEBUN LIMA DAN DESA MUARO LULO DI KECAMATAN GUNUNG RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DESA PASIR PUTIH DI KECAMATAN MALUK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DESA SATAN INDAH JAYA KECAMATAN MUARA BELITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS,

Lebih terperinci

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 9 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 9 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 9 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA DAYEUHWANGI KECAMATAN LEMAHSUGIH KABUPATEN MAJALENGKA

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 7 TAHUN 2011 T E N T A N G

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 7 TAHUN 2011 T E N T A N G BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 7 TAHUN 2011 T E N T A N G PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 11 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 11 TAHUN 2007 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 11 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 11 TAHUN 2007 T E N T A N G PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DAFTAR CALON PESERTA PBK PERHOTELAN YANG AKAN IKUT BREAFING & INTERVIEW

DAFTAR CALON PESERTA PBK PERHOTELAN YANG AKAN IKUT BREAFING & INTERVIEW DAFTAR CALON PESERTA PBK PERHOTELAN YANG AKAN IKUT BREAFING & INTERVIEW NO. NAMA L/P TGL LAHIR ALAMAT 1 Abdul hafiz L Gunung oloh, 11/06/2000 Gonung oloh 2 ABDUL HAYYI NUKMAN L MANGKLING, 30/08/1999 MANGKLING

Lebih terperinci

BUPATI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

BUPATI KABUPATEN BENGKULU TENGAH BUPATI KABUPATEN BENGKULU TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN PONDOK KUBANG DALAM KABUPATEN BENGKULU TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Lampiran I.52 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

Lampiran I.52 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 Lampiran I. : Keputusan Komisi Pemilihan Umum : 0/Kpts/KPU/TAHUN 0 : 9 MARET 0 ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 0 No DAERAH PEMILIHAN JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KURSI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2007 T E N T A N G PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak antara 116-117

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN BRANG ENE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

BUPATI KEPULAUAN MERANTI BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA SUNGAI TOHOR BARAT DESA SENDANU DARUL IHSAN DAN DESA BATIN SUIR DI KECAMATAN TEBING TINGGI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 7 2008 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT NOMOR 27 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGGABUNGAN DAN PENGHAPUSAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA BARAT,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMEKARAN,PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KECAMATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMEKARAN,PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KECAMATAN SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMEKARAN,PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA NIJANG DI KECAMATAN UNTER IWES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA NIJANG DI KECAMATAN UNTER IWES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA NIJANG DI KECAMATAN UNTER IWES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA, Menimbang : a. bahwa sejalan dengan perkembangan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DESA BRAM ITAM RAYA, DESA PANTAI GADING, DESA JATI EMAS, DESA KEMUNING,

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG RANCANGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANDUNG RANCANGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI BANDUNG RANCANGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA RESMI TINGAL KECAMATAN KERTASARI KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI GROBOGAN, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

BUPATI KEPULAUAN MERANTI BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA BATANG MERANTI, DESA PANGKALAN BALAI, DESA PADANG KAMAL DAN DESA KETAPANG PERMAI DI KECAMATAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DESA SEDAMAI KECAMATAN SINGKEP KABUPATEN LINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LINGGA Menimbang

Lebih terperinci

JUMLAH PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013)

JUMLAH PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013) JUMLAH MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013) PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KAB/KOTA RAWAT INAP NON RAWAT INAP JUMLAH 5201 LOMBOK BARAT 5 12 17 5202 LOMBOK TENGAH 25 0 25 5203 LOMBOK TIMUR 29

Lebih terperinci

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA LIBO JAYA DI KECAMATAN KANDIS DAN DESA TELUK MEREMPAN DI KECAMATAN MEMPURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DESA

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DESA ~ 1 ~ SALINAN BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG UTARA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci