Program Penanggulangan Kemiskinan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Program Penanggulangan Kemiskinan"

Transkripsi

1 BOOKLET PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA MANDIRI PERKOTAAN Review Partisipatif Program Penanggulangan Kemiskinan * Review Program * Review Kelembagaan * Review Keuangan

2 REVIEW PARTISIPATIF PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN Agustus 2007 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan Diterbitkan Oleh: Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya Seluruh atau sebagian buku ini dapat dikutip, diperbanyak dan dipublikasikan oleh siapapun tanpa harus meminta izin dari penerbit.

3 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN 01 II. MENGAPA DAN APA SAJA YANG PENTING UNTUK DIREVIEW 05 III. SIAPA YANG MELAKUKAN REVIEW PARTISIPATIF 06 IV. REVIEW PROGRAM (PJM PRONANGKIS) 07 A. Mengapa Diperlukan Review Program (PJM Pronangkis) 07 B. Apa Tujuan Review Program PJM Pronangkis 08 C. Apa Keluaran (Hasil) yang Diharapkan 10 D. Aspek Apa Saja yang Direview dalam Review PJM Pronangkis 10 E. Siapa Penanggung Jawab dan Kapan Dilaksanakan Review PJM Pronangkis 11 E.1 Penanggungjawab Pelaksanaan 11 E.2 Waktu Pelaksanaan 11 F. Bagaimana Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan Review PJM Pronangkis 12 V. REVIEW KELEMBAGAAN BKM (BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT)/ LKM (LEMBAGA KESWADAYAAN MASYARAKAT) 16 A. Mengapa Harus Melakukan Review Kelembagaan 16 B. Tujuan Review Kelembagaan BKM 18 I

4 C. Apa Hasil yang Diharapkan dalam Review Kelembagaan BKM/LKM 18 D. Aspek-aspek Apa Saja yang Direview dalam Review Kelembagaan 19 E. Bagaimana Langkah-langkah Review Kelembagaan 20 VI. REVIEW KEUANGAN BKM/LKM 23 A. Sekilas Tentang Review Keuangan 23 B. Mengapa Diperlukan Review Keuangan 24 C. Tujuan Review Keuangan 25 D. Siapa yang Melaksanakan Review Keuangan 27 E. Apa Tanggungjawab Tim Panitia Review Keuangan 27 F. Apa Tugas Tim/Panitia Review Keuangan 30 G. Langkah-langkah Pelaksanaan Review Keuangan 31 ii

5 I PNPM Mandiri Perkotaan PENDAHULUAN Penanggulangan kemiskinan dalam PNPM Mandiri Perkotaan dilaksanakan dengan pola pemberdayaan yang melibatkan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Melalui pemberdayaan masyarakat didorong agar mampu mengkaji masalah dan kebutuhannya sendiri. Selanjutnya, masyarakat diharapkan mampu memikirkan pemecahan masalah sebagai jalan keluar untuk memperbaiki keadaannya melalui pengembangan potensi potensi dan keterampilan. Upaya tersebut dimaksudkan untuk mencapai peningkatan kesejahteraan. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan dalam penanggulangan kemiskinan tidak lepas dari pemantauan dan pengendalian oleh masyarakat sendiri. Sebab itu, PNPM Mandiri Perkotaan senantiasa dipantau dan dievaluasi secara partisipatif dengan melibatkan masyarakat. Kegagalan pelaksanaan di masa lalu harus diperbaiki. Sedangkan keberhasilan harus dipertahankan, bahkan perlu ditingkatkan. 01

6 Kajian kebutuhan, potensi dan masalah PENJAJAKAN KEBUTUHAN PERENCANAAN KEGIATAN Alternatif kegiatan, rencana tindak, tahapan kegiatan Kajian hasil akhirn program EVALUASI KEGIATAN Daur Program PELAKSANAAN KEGIATAN Melaksanakan program berdasar rencana PEMANTAUAN KEGIATAN Perkembangan program 02

7 Monitoring dan evaluasi partisipatif bermanfaat untuk menyempurnakan hasil-hasil kegiatan yang telah dicapai. Sehingga tahapan di setiap jenjang kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan memerlukan review (kaji ulang), refleksi dan evaluasi sebagai bagian dari proses perbaikan dan penyempurnaan. Dalam pelaksanaan review tersebut masyarakat berfungsi sebagai pelaku utama. Review Partisipatif ini merupakan tahap pertama persiapan bagi masyarakat dalam rangkaian tahapan kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan di lokasi Kelurahan Lama. Tahapan ini merupakan pondasi bagi tahapan berikutnya. Artinya, tahapan berikutnya baru bisa dilakukan apabila kegiatan review telah selesai dilakukan masyarakat. Kegiatan Review Partisipatif Pronangkis dapat dilihat dari tahapan kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan pada gambar berikut: 03

8 PNPM Mandiri Perkotaan /LKM. 04

9 II PNPM Mandiri Perkotaan MENGAPA DAN APA SAJA YANG PENTING UNTUK DIREVIEW Review Partisipatif merupakan media masyarakat untuk merefleksikan kembali perjalanan pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan yang telah dilakukan masyarakat, khususnya melalui pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan, sehingga dapat disepakati upaya-upaya perbaikan yang dilakukan secara partsipatif. Selain, sebagai upaya untuk membangun komitmen bersama antara masyarakat, pemerintah dan stakeholder kelurahan untuk meningkatkan IPM dan pencapaian IPM MDG s di wilayah setempat. Hal-hal yang penting untuk direview 1. Review Program (PJM Pronangkis) 2. Review Kelembagaan (UP-UP, Pra LKM, LKM, dll.) 3. Review Keuangan (Akuntabilitas dan Pembukuan UPK, sekretariat, dll.) 05

10 III PNPM Mandiri Perkotaan SIAPA YANG MELAKUKAN REVIEW PARTISIPATIF Penanggungjawab pelaksanaan Review Partisipatif adalah BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat)/LKM (Lembaga Keswadayaan Masyarakat) dibantu oleh Tim Relawan, dengan fasilitasi Lurah/Kepala Desa. Tujuannya agar koordinasi dengan lembaga tingkat Kelurahan/Desa (LKMD/LPMD/LPMK, BPD, dan sejenisnya yang perlu terlibat dalam pengambilan keputusan kelurahan/desa) dapat efektif dilaksanakan. 06

11 IV REVIEW PROGRAM (PJM PRONANGKIS) A Mengapa Diperlukan Review Program (PJM Pronangkis/Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan) Siklus perencanaan partisipatif sebagai bagian dari daur program pembangunan diharapkan dapat melembaga di masyakat sehingga menjadi suatu kegiatan yang terus berlanjut. Review PJM Pronangkis adalah kaji ulang untuk melakukan penyempurnaan terhadap PJM Pronangkis yang telah disusun sebagai bagian dari perencanaan pembangunan secara partisipatif di tingkat Kelurahan/Desa sebagai kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk mendorong masyarakat mampu menyempurnakan PJM Pronangkis. Dalam review PJM akan dievaluasi program masyarakat pada tahun-tahun yang telah berjalan, evaluasi terhadap ketepatan program apakah sesuai dengan kebutuhan yang sebelumnya dan sudah dipetakan dalam Pemetaan Swadaya. 07

12 Dengan evaluasi ini dapat diketahui : 1. Seberapa besar jangkauan pelayanan kepada masyarakat miskin dari program yang sudah dilaksanakan. 2. Seberapa besar program dapat memberikan kontribusi terhadap penanggulangan kemiskinan. 3. Kualitas bahwa PJM Pronangkis Kelurahan/Desa yang yang disusun masyakarat (target & indikator kondisi lokal) dapat selaras dengan target Millenium Development Goals (MDG s) dan Human Development Index (HDI). B Dengan upaya tersebut, peluang untuk mewujudkan sinergi program dengan rencana kegiatan penanggulangan kemiskinan di tingkat daerah maupun pusat menjadi lebih terbuka. Di samping itu, capaian terhadap kegiatan yang direncanakan dalam PJM Pronangkis menjadi lebih terukur dan dapat dipertanggungjawabkan secara tepat. Apa Tujuan Review PJM Pronangkis Melalui kegiatan review PJM Pronangkis Kelurahan/Desa diharapkan dapat dicapai tujuan sebagai berikut : 1. Pemahaman masyarakat yang makin baik dalam menyusun PJM Pronangkis dan melakukan penyempurnaan setiap tahun, sehingga kualitas PJM Pronangkis yang ada memiliki nilai maksimal untuk direalisasikan. 08

13 2. Masyarakat mampu menetapkan indikator capaian di tingkat kelurahan berdasarkan visi dan tujuan masyarakat kelurahan yang sejalan dengan Millenium Development Goals (MDG s) dan Human Development Index (HDI). 3. Tersusunnya penyempurnaan PJM Pronangkis yang sejalan dengan indikator-indikator program penanggulangan kemiskinan nasional sesuai target Millenium Development Goals (MDG s). Sehingga hasil pelaksanaan kegiatan memiliki hubungan kuat dengan peningkatan kualitas hidup manusia sesuai ukuran yang ditetapkan dalam Human Development Index (HDI) dan pendekatan Tri Daya. 4. Meningkatnya kesadaran kritis masyarakat terhadap pembangunan berkelanjutan dan mengutamakan kemandirian masyarakat. Tujuannya agar rencana-rencana program kegiatan yang disusun dalam PJM Pronangkis Kelurahan/Desa menjadi pijakan atau keputusan Kelurahan/Desa dalam upaya penanggulangan kemiskinan di Kelurahan/Desa setempat. 09

14 C D Apa Hasil yang Diharapkan Hasil yang diharapkan dari kegiatan Review PJM Pronangkis Kelurahan/Desa adalah : 1. Rumusan revisi PJM Pronangkis Kelurahan/Desa yang sesuai dengan target program penanggulangan kemiskinan pada IPM MDG s. 2. Menumbuhkan dukungan masyarakat Kelurahan/Desa yang lebih maksimal untuk merealisasikan program penanggulangan kemiskinan yang telah direncanakan. 3. Mewujudkan PJM Pronangkis Kelurahan/Desa sebagai keputusan kelurahan/desa. Aspek Apa Saja yang Direview dalam Review PJM Pronangkis 1. Persentase PJM Pronangkis yang telah terlaksana dan klasifikasinya (melalui Swadaya, PNPM Mandiri Perkotaan dan Channeling Program). 2. Persentase kepala keluarga miskin yang menerima manfaat PNPM Mandiri Perkotaan dan program lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung. 3. Persentase kelompok perempuan dan marjinal yang menjadi penerima manfaat dan pengelola program. 4. Persentase warga yang memperoleh akses informasi PNPM Mandiri Perkotaan. 10

15 5. Persentase kepala keluarga miskin penerima bantuan yang mengalami peningkatan kesejahteran. 6. Review data sekunder dari kantor kelurahan/desa/ kecamatan/kota/ kabupaten) tentang data profil IPM di lokasi sasaran. 7. Kesesuaian PJM Pronangkis dengan arah visi/harapan ke depan penanggulangan kemiskinan. 8. Persentase jenis kegiatan dan anggaran yang dialokasikan untuk mendukung pencapaian IPM-MDGs. E Siapa Penanggungjawab dan Kapan Dilaksanakan Review PJM Pronangkis E.1. Penanggungjawab Pelaksanaan Review Penanggungjawab pelaksanaan Review PJM Pronangkis Kelurahan/Desa adalah BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat)/LKM (Lembaga Keswadayaan Masyarakat) dan dibantu oleh Tim Relawan yang difasilitasi oleh Lurah/Kepala Desa. Tujuannya agar koordinasi dengan lembaga di tingkat kelurahan/desa (LKMD/LPMD/LPMK, BPD, dan sejenisnya yang perlu terlibat dalam pengambilan keputusan kelurahan/desa) dapat berjalan efektif. E.2. Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksanaan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun, dan dilaksanakan paling lambat bulan ke-11 pada tahun yang sedang berjalan. 11

16 F Bagaimana Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan Review PJM Pronangkis Alur pelaksanaan kegiatan review perencanaan partisipatif untuk PJM Pronangkis dapat dilihat dalam tahapan perencanaan partisipatif di bawah ini : 1. BKM/LKM dan Relawan memfasilitasi pelaksanaan Lokakarya PJM Pronangkis setelah disepakati bersama oleh Lurah/Kades, BKM, dan relawan untuk membuat jadwal kegiatan. 2. Pelaksanaan Lokakarya Review PJM Pronangkis Kelurahan/Desa yang difasilitasi oleh BKM dengan agenda pembahasan : a. Presentasi pelaksanaan PJM Pronangkis oleh BKM/LKM. b. Refleksi melalui diskusi kelompok (FGD) mengenai visi penanggulangan kemiskinan Kelurahan/Desa, tantangan, permasalahan, isuisu strategis dan harapan. c. Penyampaian hasil diskusi di kelas besar mengenai hasil pembahasan diskusi untuk setiap bidang dengan target dan indikator yang terukur. d. Pembahasan strategi untuk mencapai harapan sebelum dituangkan dalam Rencana Kegiatan dan Tindak Lanjut (RKTL). e. Dalam forum ini juga disepakati untuk membentuk dan menetapkan Tim Perencanaan Partisipatif. 12

17 3. Tim Perencanaan Partisipatif yang beranggotakan para relawan melakukan proses Pemetaan Swadaya melalui sensus terhadap setiap anggota keluarga miskin dan kajian-kajian masalah kemiskinan di tingkat komunitas (kelompok masyarakat) melalui diskusi kelompok (FGD). 4. Setelah semua hasil disepakati dan disosialisasikan, langkah berikutnya dilakukan penyusunan PJM Pronangkis melalui : a. Lokakarya di tingkat kelurahan/desa untuk menyusun PJM Pronangkis berdasarkan hasil review Pemetaan Swadaya. b. Penyusunan rancangan Revisi PJM Pronangkis dan Rencana Tahunan oleh Tim Perencanaan Partisipatif. c. Sosialisasi dan konsultasi PJM Pronangkis hasil review melalui media warga dan bazar amal atau pameran. 5. Revisi dan pengesahan dokumen PJM Pronangkis oleh kelurahan/desa serta LPM/BPD sebagai Keputusan Kelurahan/Desa (Berdasarkan Keputusan Mendagri No 48 tahun 2002 tentang Penyusunan Peraturan Desa dan Keputusan Kepala Desa/Lurah). 13

18 6. Penyebarluasan PJM Pronangkis ke seluruh lapisan masyarakat melalui media warga, baik dalam Papan Informasi maupun media warga lainnya (buletin, brosur, leaflet, radio komunitas, dll). 7. Sinergi dan akomodasi PJM Pronangkis dengan Perencanaan Pembangunan Daerah secara berjenjang melalui Musrenbang kelurahan/desa, sumber potensi lainnya (channelling) maupun kemitraan dengan berbagai pihak lainnya. 14

19 15

20 V PNPM Mandiri Perkotaan REVIEW KELEMBAGAAN BKM (BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT)/LKM (LEMBAGA KESWADAYAAN MASYARAKAT A Mengapa Harus Melakukan Review Kelembagaan BKM/LKM merupakan wadah bersinergi yang bersifat representatif (mewakili masyarakat miskin), mengakar dan dipercaya oleh berbagai pihak. BKM/LKM merupakan pimpinan kolektif yang dipilih berdasarkan kriteria nilai-nilai luhur kemanusian dan prinsip-prinsip kemasyarakatan. Anggota BKM/LKM dipilih dari orang-orang yang tinggal di kelurahan/desa yang dinilai oleh masyarakat dari pengalamannya selama bermasyarakat. Kepemimpinan kolektif penting untuk memperkuat kemampuan individu dalam mengambil keputusan yang adil dan bijaksana. Dalam kepemimpinan kolektif, masing-masing individu harus saling asah, asih dan asuh agar terjadi proses demokrasi, tanggung gugat dan transparansi. Pola kepemimpinan kolektif mencegah kekuatan absolut yang melahirkan tirani, ketidakadilan dan mementingkan diri sendiri/kerabatnya. 16

21 Karenanya mengkaji ulang kelembagaan BKM/LKM hingga tercapai harapan masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan sangat dibutuhkan. Sebab seluruh warga berhak untuk terlibat dalam program yang dimotori oleh BKM/LKM mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, pengawasan, monitoring dan evaluasi. Dengan demikian review kelembagaan ini akan berguna untuk : 1. Memberikan pemahaman kepada anggota BKM /LKM dan masyarakat tentang fungsi, tugas dan peran BKM/LKM dalam penanggulangan kemiskinan. 2. Memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa kegiatan review kelembagaan BKM/LKM merupakan bagian dari daur program pembangunan untuk memajukan kelembagaan BKM/LKM. 3. Mendorong masyarakat agar mampu melakukan review kelembagaan BKM/LKM yang ada di kelurahan/desa secara partisipatif dan bertanggungjawab. 17

22 B Tujuan Review Kelembagaan BKM/LKM 1. Menumbuhkan motivasi dan semangat anggota BKM/LKM untuk menguatkan peran mereka sebagai pimpinan kolektif dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya. 2. Terwujudnya komitmen bersama (BKM/LKM, masyarakat dan pemerintah kelurahan/desa) untuk meningkatkan kinerja BKM/LKM dan merumuskan program BKM/LKM yang lebih baik sebagai program kelurahan/desa dalam penanggulangan kemiskinan. C Apa Hasil yang Diharapkan dalam Review Kelembagaan BKM/LKM 1. Tercapainya progam kerja BKM/LKM yang jelas, terarah dan terukur sejalan dengan tugas pokok dan fungsi. 2. Tersusunnya aturan-aturan yang sejalan dengan tugas pokok dan fungsi BKM/LKM. 18

23 D Aspek-aspek Apa Saja yang Direview dalam Review Kelembagaan BKM/LKM 1. Perbandingan jumlah relawan yang masih aktif dengan jumlah relawan terdaftar serta yang dilatih. 2. Intensitas pelaksanaan KBK(Komunitas Belajar Kelurahan) dan tingkat keaktifan peserta. 3. Persentase anggota BKM/LKM yang aktif dan tingkat kolektifitas pengambilan keputusan. 4. Intensitas pertemuan BKM/LKM dengan warga dan perangkat kelurahan serta kelompok peduli setempat. 5. Persentase kontribusi UPK, UPL dan UPS dalam realisasi PJM Pronangkis. 6. Persentase warga miskin yang dilayani UPK, UPL dan UPS. 7. Orientasi kegiatan UP-UP (dana P2KP atau dana swadaya dan akses sumber dana lain). 8. Persentase kepala keluarga miskin yang menjadi anggota/pengelola KSM/Panitia. 19

24 9. Persentase wanita dan kelompok marjinal yang menjadi pengelola KSM/UP-UP/BKM/LKM. 10. Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kegiatan serta kinerja BKM/LKM dan UP-UP. 11. Kinerja KSM/Panitia/BKM/LKM/UP-UP dalam penerapan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipasi, dll. 12. Tingkat/jumlah koordinasi dan/atau kerjasama BKM/LKM dengan Pemda serta akses lembaga/donor lainnya. E Bagaimana Langkah-langkah Review Kelembagaan 1. Seluruh lapisan masyarakat melalui BKM/LKM, aparat kelurahan/desa, LPM/BPD, lembaga masyarakat, tokoh masyarakat baik laki-laki dan perempuan, maupun perwakilan masyarakat miskin wajib mendapatkan informasi mengenai pentingnya review kelembagaan, apa saja yang dievaluasi, siapa yang melakukan dan bagaimana melakukan, 20

25 2. Setelah melakukan diskusi refleksi (penilaian) kelembagaan di tingkat BKM/LKM dan UP-UP yang difasilitasi fasilitator, BKM/LKM dan Lurah mengundang seluruh relawan untuk membentuk Tim Review Kelembagaan BKM/LKM dengan kenggotaan sesuai kebutuhan. Seluruh relawan berkesempatan untuk menjadi anggota tim melalui pendaftaran secara terbuka. 3. Tim Review Kelembagaan BKM/LKM setelah ditetapkan mendapatkan penguatan dari fasilitator mengenai latar belakang, arah pengembangan BKM/LKM, tahapan kegiatan dan penyusunan rencana kegiatan review. 4. Review Kelembagaan dilaksanakan di tingkat masyarakat dengan mengundang berbagai elemen lembaga masyarakat dan perwakilan kelompok masyarakat. Fasilitasi kegiatan ini dilakukan oleh Tim Review Kelembagaan di setiap kelompok masyarakat pada waktu dan tempat yang disepakati bersama melalui teknik FGD (Focus Group Discussion). Setiap kelompok FGD terdiri dari 8-10 orang. 21

26 5. Setelah Diskusi FGD di masing-masing kelompok masyarakat selesai dilakukan, dan dilanjutkan dengan Lokakarya di tingkat kelurahan yang difasilitasi oleh BKM/LKM dengan mengundang perwakilan semua pihak yang terkait (stake holders) dan masyarakat. Agenda utama dalam Lokakarya ini adalah : a. Review hasil FGD Kelembagaan di tingkat masyarakat. b. Pleno kesepakatan-kesepakatan mengenai harapan BKM/LKM di masa mendatang. 6. BKM/LKM menyusun program kerja untuk menindaklanjuti hasil Lokakarya dan berbagai strategi operasional sesuai yang direkomendasikan. Program kerja BKM/LKM tersebut selanjutnya dipublikasikan melalui media warga dan papan informasi. 22

27 VI PNPM Mandiri Perkotaan REVIEW KEUANGAN BKM/LKM A Sekilas Tentang Review Keuangan BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat)/LKM (Lembaga Keswadayaan Masyarakat) merupakan lembaga kepemimpinan kolektif yang beranggotakan orang-orang baik dan murni yang dipilih secara demokratis. BKM/LKM memiliki peran yang sangat strategis berkaitan dengan upaya penanggulangan kemiskinan. Keanggotaan BKM/LKM yang merepresentasikan nilai-nilai universal kemanusian (jujur, ikhlas, adil) serta prinsip-prinsip kemasyarakatan (bertanggungjawab, terbuka, partisipatif, demokratis, dan berkelanjutan) tentunya menjadi harapan masyarakat. BKM/LKM dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya terdiri dari beberapa unsur, seperti Sekretariat, UPL (Unit Pengelola Lingkungan), UPS (Unit Pengelola Sosial) dan UPK (Unit Pengelola Keuangan). BKM/LKM bersama dengan UP-UP dalam menjalankan aktifitasnya dituntut untuk menciptakan suasana keterbukaan dan pertanggungjawaban. Semisal pada aspek administrasi, khususnya pengendalian pembukuan keuangan. BKM/LKM mengacu pada aturan main yang telah disepakati oleh warga yang tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). 23

28 B Pada sisi lain, warga masyarakat diharapkan menumbuhkembangkan semangat dan kepedulian bersama sehingga terbangun kekuatan dalam mendorong perubahan sikap dan perilaku secara kolektif. Termasuk partisipasi masyarakat untuk melakukan kontrol sosial terhadap BKM/LKM atau UP- UP. Mengapa Diperlukan Review Keuangan BKM/LKM dalam menjalankan kegiatannya harus menjamin bahwa semua aset serta pengelolaan keuangan telah dilaksanakan oleh sekretariat dan UP- UP secara tepat dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai tugas yang diamanahkan. Untuk mengetahui keterbukaan dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan kepada BKM/LKM dan UP-UP maupun kepada masyarakat secara luas maka diperlukan kegiatan Review Keuangan secara rutin. Mengapa Pengelolaan Keuangan Direview Hasil akhir yang diharapkan dari review keuangan adalah rekomendasi terhadap pengelolaan keuangan ke depan agar lebih terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan, pembukuan sesuai standard PNPM Mandiri Perkotaan dan peningkatan pengembalian angsuran Kelompok Swadaya Masyarakat (pengelolaan dana bergulir). Review Keuangan merupakan sarana pengelolaan yang terkait dengan semua prosedur keuangan sebuah lembaga. Kegiatan review ini harus menjadi tanggungjawab tim atau panitia review 24

29 keuangan yang independen untuk melakukan penilaian terhadap kegiatan, laporan, kebijakan dan prosedur keuangan untuk mengetahui kondisi pengelolaan keuangan yang ada. C Tujuan Review Keuangan Tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan review keuangan adalah: 1. Mendorong terwujudnya transparansi dari BKM /LKM atas pengelolaan aset atau keuangan secara luas kepada masyarakat dan pihak lainnya baik yang telah dilaksanakan, sedang terlaksana maupun rencana pelaksanaan kegiatan. 2. Sebagai wujud pertanggungjawaban sosial (akuntabilitas) maupun administratif baik secara internal BKM/LKM/UP-UP maupun kepada masyarakat luas. 3. Mengetahui sejauhmana kebijakan/keputusan BKM/LKM bermanfaat bagi kepala keluarga miskin sesuai tertuang dalam Pemetaan Swadaya (format PS 2) dan dalam pengelolaannya sesuai dengan AD/ART. 25

30 UKURAN TRANSPARANSI a. Dana yang diterima BKM/LKM dan pengalokasiannya diumumkan kepada masyarakat minimal di 5 papan informasi (pengumuman). b. Laporan keuangan ditempel di 5 tempat yang strategis dan disampaikan kepada masyarakat atau pihak-pihak terkait setiap tanggal 5 di awal bulan. c. KSM/Panitia yang termasuk di dalam daftar tunggu dan telah mendapat prioritas dari BKM/LKM diumumkan kepada masyarakat minimal di 5 papan informasi (pengumuman). d. Rekening bank atas nama BKM/LKM dan ditandatangani oleh 3 orang anggota BKM/LKM diumumkan kepada masyarakat minimal di 5 papan informasi (pengumuman). e. Setiap kegiatan pembangunan dan perbaikan lingkungan dilengkapi dengan papan informasi proyek dan minimal berisi tentang nama kegiatan, volume kegiatan, lokasi kegiatan, nilai BLM, swadaya, sumber dana lain, tanggal pelaksanaan dan nama KSM pelaksana. f. Penetapan kebijakan keuangan didasarkan pada rembug bersama. 26

31 D Siapa yang Melaksanakan Review Keuangan Review keuangan dilaksanakan sebagai proses pembelajaran terhadap pengelolaan keuangan di BKM/ LKM. Agar lebih transparan dan dapat dipertanggungjawabkan maka Review Keuangan dilakukan oleh tim atau panitia yang terdiri dari para relawan di kelurahan/desa setempat yang faham pengelolaan keuangan dan dipilih serta disetujui dalam rembug masyarakat. Tim/panitia diharapkan terdiri dari unsur-unsur: anggota BKM/LKM, aparat desa/kelurahan dan relawan masyarakat sejumlah 3-5 orang. Tim/panitia ini akan mendapatkan pembekalan (coaching) dari Fasilitator Ekonomi. E Apa Tanggungjawab Tim Panitia Review Keuangan 1. Melakukan pengecekan terhadap ketepatan dan kelengkapan laporan keuangan BKM/LKM. 2. Memeriksa dokumen serta uji petik (secara sampling) untuk melihat proses transparansi dan akuntabilitas yang sudah dilaksanakan BKM/LKM dalam pengelolaan keuangan. 27

32 3. Memastikan bahwa informasi yang diperoleh adalah benar, maka seluruh dokumen yang terdaftar sebagai dokumen yang akan diverifikasi harus diperiksa terlebih dahulu. Jika laporan keuangan BKM/LKM (baik yang dihasilkan dari operasional sekretariat maupun UPK) tidak benar, tim/panitia harus membahasnya dengan sekretariat atau UPK. 4. Laporan keuangan yang diperbaiki atau diubah dilampiri dengan laporan. 28

33 UKURAN AKUNTABILITAS a. UP-UP BKM/LKM dikelola bersama secara aktif sesuai dengan rencana atau program BKM/LKM melakukan pertemuan rutin. b. Pembukuan telah dilaksanakan dengan benar dan sesuai standar PNPM Mandiri Perkotaan. c. Dana tersalur ke BKM/LKM utuh tanpa potongan. d. Tidak ada penyalahgunaan dana/korupsi baik terhadap BOP BKM/LKM maupun penyaluran dana. e. Penarikan dana dari rekening Bank BKM/LKM ditandatangani 3 orang anggota BKM/LKM. f. Kegiatan yang dilaksanakan KSM sesuai dengan usulan yang disetujui oleh BKM/LKM. g. Anggota KSM penerima dana BLM sama dengan yang diusulkan dalam proposal masyarakat yang dapat direalisasikan. h. Tingkat pengembalian pinjaman bergulir minimal 90 % i. Tidak ada pemotongan dana KSM kepada masyarakat. j. 100 % penerima manfaat kegiatan ekonomi bergulir dan sosial adalah KK miskin yang terdaftar dalam format PS 2 (daftar KK miskin hasil Pemetaan Swadaya). k. 70 % penerima manfaat kegiatan lingkungan umum adalah KK miskin yang terdaftar dalam PS2. l. Pengelolaan keuangan sesuai dengan AD/ART. 29

34 F Apa Tugas Tim/Panitia Review Keuangan Agar tim/panitia dapat melaksanakan tugasnya dengan baik maka terlebih dahulu tim/panitia harus mengetahui tugas pokoknya. Sebagai tim independen, tim/panitia akan bertindak obyektif dalam mereview keuangan BKM/LKM. Tim tersebut senantiasa dibekali dan dilatih oleh fasilitator ekonomi agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Adapun tugas pokok dari tim/panitia adalah : 1. Verifikasi pengelolaan keuangan. 2. Verifikasi pengelolaan dan UPK. 3. Membuat laporan dan rekomendasi. Laporan harus ditulis dan disampaikan kepada BKM/LKM. Rekomendasi dibuat untuk memperbaiki prosedur dan pengelolaan keuangan. 4. Melaporkan hasil review keuangan kepada masyarakat. Laporan review keuangan harus dipublikasikan kepada pihak-pihak terkait dan masyarakat melalui media warga dan papan informasi minimal di 5 (lima) tempat strategis. 30

35 G Langkah-langkah Pelaksanaan Review Keuangan Pelaksanaan Review Keuangan oleh Tim/Panitia Review Persiapan Review Keuangan meliputi penyiapan instrumen dan penjadwalan oleh Tim/Panitia Review Keuangan Coaching Tim/ Panitia Review Keuangan oleh fasilitator ekonomi Sosialisasi oleh fasilitator dan pembentukan Tim/Panitia Review Keuangan Kelurahan/Desa oleh masyarakat Analisa data hasil review keuangan dan penyusunan laporan untuk rekomendasi Forum kajian hasil review dan penyusunan RKTL Sosialisasikan hasil Review Keuangan dan pelaksanaan RKTL Evaluasi hasil tindak lanjut

36 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI PERKOTAAN PNPM Mandiri Perkotaan PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT Website: I ppmp2kp@indosat.net.id & ppm_p3kp@indosat.net.id Po Box 2222 JKPMT SMS nsultan Manajemen Wilayah (KMW)... Korkot... Posko Tim Faskel... ovinsi... lan... lepon... x... mail... Jalan... Telepon... Fax Jalan... Telepon... Fax

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010 PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009-2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010 1. KEGIATAN REVIEW PARTISIPATIF Tinjauan (Review) Partisipatif merupakan

Lebih terperinci

Mengenali Kampung Sendiri Melalui Pemetaan Swadaya

Mengenali Kampung Sendiri Melalui Pemetaan Swadaya DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-Perkotaan 2 Pemetaan Swadaya PERKOTAAN Mengenali Kampung

Lebih terperinci

Membangun BKM. Membangun BKM. Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP. Membangun BKM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERKOTAAN MANDIRI

Membangun BKM. Membangun BKM. Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP. Membangun BKM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERKOTAAN MANDIRI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI PERKOTAAN 3 Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP Membangun BKM Membangun BKM Membangun BKM

Lebih terperinci

MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011

MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011 MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011 KEGIATAN & SUB-KEGIATAN MILESTONE 1.1. PENDAMPINGAN TINGKAT PEMDA KOTA/ KAB 1.1.1. SERANGKAIAN LOBBY-LOBBY, SILATURAHMI SOSIAL DAN SOSIALISASI AWAL TINGKAT

Lebih terperinci

Lampiran 1. Rekapitulasi Hasil Penilaian Indikator Kinerja BKM Universitas Indonesia

Lampiran 1. Rekapitulasi Hasil Penilaian Indikator Kinerja BKM Universitas Indonesia 112 Lampiran 1. Rekapitulasi Hasil Penilaian Indikator Kinerja BKM 113 114 115 116 117 118 119 Lampiran 2. Contoh Kuitansi Penerimaan Angsuran 120 Lampiran 3. Laporan Perhitungan Tingkat Pengembalian dan

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Oktober 2010 P a g e 1 I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK REVIEW PARTISIPATIF Tinjauan (Review)

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) Februari 2011 1 P a g e LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah singkatan

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) Januari 2011 1 P a g e 1.1 LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah

Lebih terperinci

Modul 1 Topik: Orientasi Belajar

Modul 1 Topik: Orientasi Belajar Modul 1 Topik: Orientasi Belajar 1 Peserta Saling mengenal, saling memahami dan menghargai perbedaan 2 Peserta mampu menciptakan keakraban 3 Peserta memahami tujuan, Apa yang akan diperoleh dan bagaimana

Lebih terperinci

TATA CARA PEMBENTUKAN UNIT PENGELOLA (UP) BKM P2KP

TATA CARA PEMBENTUKAN UNIT PENGELOLA (UP) BKM P2KP TATA CARA PEMBENTUKAN UNIT PENGELOLA (UP) BKM P2KP 1. PENDAHULUAN BKM adalah lembaga masyarakat warga (Civil Society Organization), yang pada hakekatnya mengandung pengertian sebagai wadah masyarakat untuk

Lebih terperinci

P E D O MAN T E K N I S PROGRAM SELARAS PNPM MANDIRI PERKOTAAN

P E D O MAN T E K N I S PROGRAM SELARAS PNPM MANDIRI PERKOTAAN P E D O MAN T E K N I S PROGRAM SELARAS PNPM MANDIRI PERKOTAAN BERSAMA MEMBANGUN KEMANDIRIAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN 2 1.4. 3 Gampong adalah wilayah

Lebih terperinci

Panduan Pembangunan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)

Panduan Pembangunan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) BUKU 5 SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Panduan Pembangunan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan Panduan

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) Maret 2011 1 P a g e 1. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah Rembug/Rapat

Lebih terperinci

Tidak BERDAYA (Masyarakat Miskin) Masyarakat BERDAYA PEMBELAJARAN YANG DIHARAPKAN

Tidak BERDAYA (Masyarakat Miskin) Masyarakat BERDAYA PEMBELAJARAN YANG DIHARAPKAN Tidak BERDAYA (Masyarakat Miskin) Masyarakat BERDAYA PEMBELAJARAN YANG DIHARAPKAN Belajar melakukan perbaikan sikap dan perilaku Belajar merubah cara pandang terhadap persoalan kemiskinan dan pemecahan

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) April 2011 1 P a g e 1.1 LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah singkatan

Lebih terperinci

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN Bappenas menyiapkan strategi penanggulangan kemiskinan secara lebih komprehensif yang berbasis pada pengembangan penghidupan berkelanjutan/p2b (sustainable livelihoods approach).

Lebih terperinci

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK KEGIATAN SIKLUS MASYARAKAT PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Periode : Bulan Juli - September 2010 I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM Dana BLM

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Juni 2012 P a g e 1 I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK REVIEW PARTISIPATIF Tinjauan (Review)

Lebih terperinci

Siklus PNPM Mandiri - Perkotaan

Siklus PNPM Mandiri - Perkotaan BUKU 1 SERI SIKLUS PNPM- Mandiri Perkotaan Siklus PNPM Mandiri - Perkotaan 3 Membangun BKM 2 Pemetaan Swadaya KSM 4 BLM PJM Pronangkis 0 Rembug Kesiapan Masyarakat 1 Refleksi Kemiskinan 7 Review: PJM,

Lebih terperinci

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM A. Tahap pelaksanaan kegiatan Pilot Pembekalan kepada Fasilitator mengenai Sosialisasi Konsep dan Substansi kepada Masyarakat oleh Fasiltator FGD Dinamika (berbasis hasil RPK dan PS) 2 Teridentifikasi

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN I. PEMAHAMAN TENTANG PEMETAAN SWADAYA

INFORMASI TAMBAHAN I. PEMAHAMAN TENTANG PEMETAAN SWADAYA INFORMASI TAMBAHAN I. PEMAHAMAN TENTANG PEMETAAN SWADAYA Pemetaan Swadaya adalah suatu pendekatan parisipatif yang dilakukan masyarakat untuk menilai serta merumuskan sendiri berbagai persoalan yang dihadapi

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009 LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009 KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM Dana BLM merupakan dukungan dana stimulan

Lebih terperinci

Panduan Fasilitasi Review Partisipatif BKM/LKM, Re-orientasi Pemetaan Swadaya, Re-orientasi PJM Pronangkis, Penyusunan Program Kerja BKM/LKM

Panduan Fasilitasi Review Partisipatif BKM/LKM, Re-orientasi Pemetaan Swadaya, Re-orientasi PJM Pronangkis, Penyusunan Program Kerja BKM/LKM BUKU 7 SERI SIKLUS PNPM- Mandiri Perkotaan Panduan Fasilitasi Review Partisipatif BKM/LKM, Re-orientasi Pemetaan Swadaya, Re-orientasi PJM Pronangkis, Penyusunan Program Kerja BKM/LKM Perkotaan DEPARTEMEN

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2011 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) Oktober 2011 1 P a g e 1.1 LATAR BELAKANG PELAKSANAA N UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah

Lebih terperinci

PERTEMUAN DI RUMAH BU KETUT

PERTEMUAN DI RUMAH BU KETUT PROGRAM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A RYA NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI P E R K O T A A N 1 Siklus Kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan Refleksi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme... Halaman Pengesahan Skripsi... Halaman Pengesahan Ujian... Halaman Motto...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme... Halaman Pengesahan Skripsi... Halaman Pengesahan Ujian... Halaman Motto... DAFTAR ISI Halaman Judul... Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme... Halaman Pengesahan Skripsi... Halaman Pengesahan Ujian... Halaman Motto... Halaman Persembahan... Halaman Kata Pengantar... Daftar Isi...

Lebih terperinci

Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4-IP di Perkotaan Denpasar, Agustus 2013

Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4-IP di Perkotaan Denpasar, Agustus 2013 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4-IP di Perkotaan Denpasar, 28-30 Agustus 2013 Pada Tahun 2013, Pemerintah telah menetapkan berbagai

Lebih terperinci

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015 AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015 Latar Belakang Audit Sempit: Pemenuhan kewajiban Loan/Grant Agreement.

Lebih terperinci

Pendirian Koperasi melalui Fasilitasi UPK-BKM

Pendirian Koperasi melalui Fasilitasi UPK-BKM Draft PETUNJUK PELAKSANAAN Pendirian Koperasi melalui Fasilitasi UPK-BKM I. Pendahuluan Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) merupakan salah satu upaya penanganan masalah kemiskinan di

Lebih terperinci

4.1. TINGKAT NASIONAL Project Management Unit (PMU)

4.1. TINGKAT NASIONAL Project Management Unit (PMU) PNPM Mandiri Perkotaan merupakan satu bagian yang tidak terpisahkan dari PNPM Mandiri Nasional oleh sebab itu pengelolaan program ini juga merupakan bagian dari pengelolaan program nasional PNPM Mandiri

Lebih terperinci

Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan

Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan 1. Pengantar Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan Proses pemberdayaan masyarakat dalam PNPM Mandiri Perkotaan dilakukan untuk menumbuhkembangkan kesadaran kritis masyarakat terhadap nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI KAJIAN

BAB III METODOLOGI KAJIAN BAB III METODOLOGI KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Dalam menjalankan upaya penanggulangan kemiskinan di wilayah kerjanya, maka Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) membutuhkan suatu kerangka pelaksanaan program

Lebih terperinci

BAB V PROFIL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN

BAB V PROFIL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN 38 BAB V PROFIL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN 5.1 Konsep PNPM Mandiri Perkotaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan merupakan proses pembelajaran

Lebih terperinci

Channeling UPS-BKM TATA CARA PELAKSANAAN KEGIATAN PILOT PROGRAM BANTUAN PENDIDIKAN DASAR DEPDIKNAS BEKERJASAMA DENGAN BKM-P2KP

Channeling UPS-BKM TATA CARA PELAKSANAAN KEGIATAN PILOT PROGRAM BANTUAN PENDIDIKAN DASAR DEPDIKNAS BEKERJASAMA DENGAN BKM-P2KP Channeling UPS-BKM TATA CARA PELAKSANAAN KEGIATAN PILOT PROGRAM BANTUAN PENDIDIKAN DASAR DEPDIKNAS BEKERJASAMA DENGAN BKM-P2KP I. PENDAHULUAN Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) adalah suatu lembaga milik

Lebih terperinci

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN Upaya Peningkatan Partisipasi Perempuan UPP 1 dan awal UPP 2 ( 1999 2003), belum ada upaya yang jelas dalam konsepnya

Lebih terperinci

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut:

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut: PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGELOLAAN PELATIHAN MASYARAKAT BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PNPM Mandiri Perkotaan telah menetapkan tujuan Membantu masyarakat miskin perkotaan di kelurahan/desa peserta

Lebih terperinci

GBPP PELATIHAN TINGKAT KOTA/KABUPATEN

GBPP PELATIHAN TINGKAT KOTA/KABUPATEN GBPP PELATIHAN TINGKAT KOTA/KABUPATEN Non Pro Poor Policies Pro-Poor Policies Pro-Poor Program & Budgeting Good Local Governance PEMBELAJARAN YANG DIHARAPKAN Merubah cara pandang terhadap pendekatan pembangunan

Lebih terperinci

REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007

REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007 REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007 Gambaran Umum Secara umum proses kegiatan di lokasi baru mengalami keterlambatan rata-rata 1,5 bulan dari master schedule, sementara

Lebih terperinci

Pembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif

Pembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif 1 Pembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif (a) Perencanaan Partisipatif disebut sebagai model perencanaan yang menerapkan konsep partisipasi, yaitu pola perencanaan yang melibatkan semua pihak (pelaku)

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN 1 I. MENGAPA POB DIPERLUKAN? a. Untuk Meningkatkan kemampuan personil konsultan

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011 BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN KEGIATAN PENDAMPINGAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN DAN PENDAMPINGAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

BAGIAN B PELAKSANAAN LAPANGAN PEDOMAN PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN

BAGIAN B PELAKSANAAN LAPANGAN PEDOMAN PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN BAGIAN B PELAKSANAAN LAPANGAN PEDOMAN PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN i i BAB IV KEGIATAN DI TINGKAT MASYARAKAT Substansi dasar proses pemberdayaan masyarakat dititikberatkan pada memulihkan dan melembagakan

Lebih terperinci

No KEGIATAN PELAKU HASIL KETERANGAN

No KEGIATAN PELAKU HASIL KETERANGAN Langkah-langkah pelaksanaan pada dasarnya terdiri dari serangkaian kegiatan di berbagai tataran; pusat, daerah dan masyarakat, yang dapat bersifat urutan (sekuensial), bersamaan (paralel) atau menerus,

Lebih terperinci

Pemilu BKM. Buletin Warta Desa

Pemilu BKM. Buletin Warta Desa Pemilu BKM 3 Minta salah seorang warga menjelaskan tentang hasil FGD Kelembagaan dan FGD Kepemimpinan yang telah dilakukan pada siklus PS, terutama berkaitan dengan: (1) kriteria-kriteria lembaga komunitas

Lebih terperinci

Konsep Dasar. Mau. Paham. Mampu

Konsep Dasar. Mau. Paham. Mampu Konsep Dasar Paham Mau Pelatihan yang berorientasi pada penumbuhan pemahaman, motivasi, dan kemampuan dari Fasilitator untuk penanganan program secara partisipatif, transparan, akuntabel, mandiri dan berkelanjutan.

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) Desember 2010 1 P a g e I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK PEMANFAATAN BLM (BANTUAN

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP Oleh : Ayi Sugandhi Maret 2009 datanglah kepada masyarakat hiduplah bersama mereka belajarlah

Lebih terperinci

ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA PENGANTAR Acuan pelaksanaan Komunitas Belajar Perkotaan (KBP) bagi aparat pemerintah kabupaten/kota ini dimaksudkan untuk dapat

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMASARAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

PETUNJUK TEKNIS PEMASARAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) PETUNJUK TEKNIS PEMASARAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal Cipta Karya

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN COACHING FASILITATOR : PEMBANGUNAN BKM P2KP II TAHAP 1

KERANGKA ACUAN COACHING FASILITATOR : PEMBANGUNAN BKM P2KP II TAHAP 1 KERANGKA ACUAN COACHING FASILITATOR : PEMBANGUNAN BKM P2KP II TAHAP 1 I.Latar Belakang Salah satu tahapan pelaksanaan P2KP adalah Pembangunan BKM, yang dipandang menjadi bagian yang merupakan tahapan yang

Lebih terperinci

Panduan Fasilitasi PJM Pronangkis

Panduan Fasilitasi PJM Pronangkis BUKU 6 SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Panduan Fasilitasi PJM Pronangkis Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan Panduan Fasilitasi PJM

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM

Lebih terperinci

reciprocal dengan menggalang kemitraan sinergis antara pemerintah,

reciprocal dengan menggalang kemitraan sinergis antara pemerintah, STRATEGI MEMASUKKAN PJM-PRONANGKIS DALAM ALUR PEMBANGUNAN DAERAH Oleh : Sudrajat 1 A. Pendahuluan Masalah kemiskinan di Indonesia merupakan masalah mendasar yang segera ditangani. Penanggulangan kemiskinan

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) Februari 2011 1 P a g e I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK PEMANFAATAN BLM (BANTUAN

Lebih terperinci

Panduan Fasilitasi Musyawarah Pengembangan KSM

Panduan Fasilitasi Musyawarah Pengembangan KSM BUKU 5a SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Panduan Fasilitasi Musyawarah Pengembangan KSM Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-P2KP Panduan Fasilitasi Pengembangan

Lebih terperinci

Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir?

Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir? Lampiran Wawancara Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : 1. Apa ukuran kebijakan dalam program penanggulangan kemiskinan di Ukuran dan tujuan kebijakan yang dilakukan dalam program P2KP

Lebih terperinci

P2KP REALISASI KEGIATAN KMW-02 P2KP UPP-2 ( PNPM KELURAHAN BARU ) Quick Status. Status data: / 04-Mar-08

P2KP REALISASI KEGIATAN KMW-02 P2KP UPP-2 ( PNPM KELURAHAN BARU ) Quick Status. Status data: / 04-Mar-08 : KMW-2 P2KP UPP-2 ( PNPM KELURAHAN BARU ) KMW-2 : PROPINSI 1. PERSIAPAN OLEH KMW s/d 11. PEMANFAATAN BLM TAHAP-2 kel. SEBARAN PROGRES PER TIM-FASILITATOR ( 1 TIM, Kel. ) 9 () Quick Status P2KP Status

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA Bappeda Kabupaten Banjarnegara

PEDOMAN WAWANCARA Bappeda Kabupaten Banjarnegara LAMPIRAN 111 PEDOMAN WAWANCARA Bappeda Kabupaten Banjarnegara Nama Responden : Jabatan : Tanggal : Pertanyaan Mengenai Peranan Bappeda 1. Bagaimana kemiskinan di kabupaten Banjarnegara? 2. Bagaimana pemerintah

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMBANGUNAN BKM (BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT) LOKASI BARU 2010

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMBANGUNAN BKM (BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT) LOKASI BARU 2010 PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2011 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMBANGUNAN BKM (BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT) LOKASI BARU 2010 1 P a g e Periode tahun 2011 1.1 LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI

Lebih terperinci

PNPM MANDIRI PERKOTAAN

PNPM MANDIRI PERKOTAAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN Sleman, 7 JANUARI 2014 2 PHASE PELAKSANAAN PNPM TAHAP KEMANDIRIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun-ketahun, tetapi secara riil jumlah penduduk miskin terus

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun-ketahun, tetapi secara riil jumlah penduduk miskin terus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komponen pengembangan kapasitas (Capacity Building) merupakan salah satu pilar program PNPM Mandiri Perkotaan, karena program ini yang meyakini bahwa pembelajaran merupakan

Lebih terperinci

Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013

Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN LATAR BELAKANG Pada Tahun

Lebih terperinci

SELAMAT BERJUMPA PARA RELAWAN. Saiapa Dia? RELAWAN

SELAMAT BERJUMPA PARA RELAWAN. Saiapa Dia? RELAWAN SELAMAT BERJUMPA PARA RELAWAN Saiapa Dia? RELAWAN 1 Arah Kebijakan Program PENDEKATAN PROJEK PENDEKATAN PROGRAM Realisasi BLM 3 Membangun BKM KSM PJM Nangkis BKM 2 Pemetaan Swadaya 4 BLM PJM Pronangkis

Lebih terperinci

BAB I. perkembangan modal sosial (social capital) masyarakat di masa mendatang. masyarakat dengan pemerintah daerah dan kelompok peduli setempat.

BAB I. perkembangan modal sosial (social capital) masyarakat di masa mendatang. masyarakat dengan pemerintah daerah dan kelompok peduli setempat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) dilaksanakan sejak tahun 1999 sebagai suatu upaya pemerintah untuk membangun kemandirian masyarakat dan

Lebih terperinci

SELESAI Pelatihan pra-tugas KMW Rekruitmen Fasilitator Identifikasi lokasi kelurahan sasaran

SELESAI Pelatihan pra-tugas KMW Rekruitmen Fasilitator Identifikasi lokasi kelurahan sasaran KMW-4 P2KP UPP-2 ( PNPM KELURAHAN BARU ) KMW-4 : PROPINSI 1. PERSIAPAN OLEH KMW s/d 11. PEMANFAATAN BLM TAHAP-2 kel. Quick Status SEBARAN PROGRES PER TIM-FASILITATOR ( 8 TIM, Kel. ) P2KP Status data: 1-28

Lebih terperinci

VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP

VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP 6.1 Prioritas Aspek yang Berperan dalam Penyempurnaan Pemanfaatan Dana Pinjaman Bergulir P2KP Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis

Lebih terperinci

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM Mandiri Perkotaan LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS MASYARAKAT PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM Mandiri Perkotaan LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS MASYARAKAT PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014 PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM Mandiri Perkotaan LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS MASYARAKAT PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014 Konsultan Manajemen Pusat Wilayah-2 April 2014 A. Pendahuluan

Lebih terperinci

KAJIAN KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR KELURAHAN

KAJIAN KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR KELURAHAN KAJIAN KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR KELURAHAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN Menjawab Pertanyaan Kajian (Analisa Kajian Data Sekunder) PT. PRISMAITA CIPTA KREASI Metode

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN KERJA Nomor: 0075/Advance/I/SPK/SNVT-PBL/WNG/2010 Tanggal: 07 Januari 2010

SURAT PERJANJIAN KERJA Nomor: 0075/Advance/I/SPK/SNVT-PBL/WNG/2010 Tanggal: 07 Januari 2010 SURAT PERJANJIAN KERJA Nomor: 0075/Advance/I/SPK/SNVT-PBL/WNG/2010 Tanggal: 07 Januari 2010 Pada hari ini Kamis, Tanggal Tujuh Bulan Januari Tahun Dua ribu sepuluh, Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Lebih terperinci

MEDIA WARGA FOTONOVELA 2014 LKM BINA KARYA MANDIRI

MEDIA WARGA FOTONOVELA 2014 LKM BINA KARYA MANDIRI MEDIA WARGA FOTONOVELA 2014 LKM BINA KARYA MANDIRI TIM REDAKSI: SELURUH PANITIA MEDIA WARGA 2014 KETUA REDAKSI SYAFRIZAL SEKRETARIS REDAKSI SRI SUNARTI DEWAN REDAKSI SELURUH PIMPINAN PK-LKM BINA KARYA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012 SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Taipa, 10 September 2016

KATA PENGANTAR. Taipa, 10 September 2016 KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan telah tersusunnya buku Laporan Akhir Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) Kelurahan Taipa Kota Palu.

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009 MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERUMAHAN

Lebih terperinci

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II PROFILE DATA SIM P2KP NAD II U R A I AN 1 INFORMASI UMUM 1.1 Cakupan Wilayah 1.1.1 Jumlah Kota/ Kab 1.1.2 Jumlah Kecamatan 3 1.1.3 Jumlah Kelurahan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 1.1.4 Jumlah Lorong/Dusun

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN

PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian Pekerjaan

Lebih terperinci

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II K E L U R A H A N

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II K E L U R A H A N PROFILE DATA SIM P2KP NAD II U R A I AN 1 INFORMASI UMUM 1.1 Cakupan Wilayah 1.1.1 Jumlah Kota/ Kab 1 1.1.2 Jumlah Kecamatan 3 1.1.3 Jumlah Kelurahan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 1.1.4 Jumlah

Lebih terperinci

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU SALINAN BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR : 28 TAHUN 2015jgylyrylyutur / SK / 2010 TENTANG MEKANISME PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013 SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL

Lebih terperinci

Format F-01 BERITA ACARA PEMBENTUKAN PANITIA PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT

Format F-01 BERITA ACARA PEMBENTUKAN PANITIA PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT Format F-01 BERITA ACARA PEMBENTUKAN PANITIA PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT Desa/Kelurahan BKM/LKM Kecamatan Kota/Kabupaten Berdasarkan hasil kesepakatan antara BKM/LKM, Aparat Desa/Kelurahan,

Lebih terperinci

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan i ii PEDOMAN SELEKSI DAN PENETAPAN LOKASI PPMK Peningkatan Penghidupan Masyarakat berbasis Komunitas PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) 2013

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) 2013 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) 2013 Tahun Propinsi Kota Kelurahan 2008 (Pilot) Lokasi Kegiatan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. No.369, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C14. Tugas dan Fungsi UP. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C14. Tugas dan Fungsi UP. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS UP C14 Tugas dan Fungsi UP PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Perangkat Organisasi BKM/LKM 1 Kegiatan 1: Diskusi Perangkat Organisasi

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM

Lebih terperinci

HARMONISASI PROGRAM PEMBERDAYAAN. Oleh: Irawan Hasan, Askoorkot Kab. Karo, KMW IV P2KP-3 Sumatera Utara. Karo, 02 Juni 2007

HARMONISASI PROGRAM PEMBERDAYAAN. Oleh: Irawan Hasan, Askoorkot Kab. Karo, KMW IV P2KP-3 Sumatera Utara. Karo, 02 Juni 2007 Karo, 02 Juni 2007 HARMONISASI PROGRAM PEMBERDAYAAN Oleh: Irawan Hasan, Askoorkot Kab. Karo, KMW IV P2KP-3 Sumatera Utara Kemiskinan. Kata yang sangat sederhana, namun mengandung arti yang sangat dalam.

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PELATIHAN PENGUATAN SUBSTANSI P2KP DAN REPLIKASI PROGRAM P2KP

KERANGKA ACUAN PELATIHAN PENGUATAN SUBSTANSI P2KP DAN REPLIKASI PROGRAM P2KP KERANGKA ACUAN PELATIHAN PENGUATAN SUBSTANSI P2KP DAN REPLIKASI PROGRAM P2KP I. LATAR BELAKANG Salah satu prioritas pembangunan saat ini adalah penanggulangan kemiskinan dengan target pada tahun 2009,

Lebih terperinci

PROGRAM DAN PENGANGGARAN PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP) TAHUN 2015

PROGRAM DAN PENGANGGARAN PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP) TAHUN 2015 PROGRAM DAN PENGANGGARAN PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP) TAHUN 2015 Oleh : Kasubdit Perencanaan Teknis Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Ditjen Cipta Karya Disampaikan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PELATIHAN DASAR P2KP BAGI KONSULTAN PELAKSANA DAERAH DAN FASILITATOR REPLIKASI PROGRAM P2KP

KERANGKA ACUAN PELATIHAN DASAR P2KP BAGI KONSULTAN PELAKSANA DAERAH DAN FASILITATOR REPLIKASI PROGRAM P2KP KERANGKA ACUAN PELATIHAN DASAR P2KP BAGI KONSULTAN PELAKSANA DAERAH DAN FASILITATOR REPLIKASI PROGRAM P2KP I. LATAR BELAKANG Usaha mendorong kemandirian dan kemitraan masyarakat bersama Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Kegiatan PENILAIAN KINERJA BKM (PK-BKM) Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)

Kerangka Acuan Kegiatan PENILAIAN KINERJA BKM (PK-BKM) Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Kerangka Acuan Kegiatan PENILAIAN KINERJA BKM (PK-BKM) Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) A. LATAR BELAKANG Program KOTAKU sebagai suatu upaya pemerintah untuk membangun kemandirian masyarakat dan pemerintah

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) PELATIHAN DASAR BAGI KONSULTAN REPLIKASI PROGRAM REPLIKASI P2KP KHUSUS BALI Di Kab. Jembrana & Kab.

Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) PELATIHAN DASAR BAGI KONSULTAN REPLIKASI PROGRAM REPLIKASI P2KP KHUSUS BALI Di Kab. Jembrana & Kab. Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) PELATIHAN DASAR BAGI KONSULTAN REPLIKASI PROGRAM REPLIKASI P2KP KHUSUS BALI Di Kab. Jembrana & Kab. Karangasem I. LATAR BELAKANG Usaha mendorong kemandirian dan kemitraan

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SERTA PROFIL KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT RUBAH

BAB IV KONDISI KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SERTA PROFIL KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT RUBAH 31 BAB IV KONDISI KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SERTA PROFIL KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT RUBAH 4.1 Kondisi Kemiskinan Kemiskinan memiliki konsep yang beragam. Kemiskinan tidak sematamata didefinisikan

Lebih terperinci

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kompleks yang dihadapi negara Indonesia. Untuk menidak lanjuti masalah

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kompleks yang dihadapi negara Indonesia. Untuk menidak lanjuti masalah BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat diketahui kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dihadapi negara Indonesia. Untuk menidak lanjuti masalah kemiskinan telah

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) Oktober 2010 1 P a g e I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK PEMANFAATAN BLM (BANTUAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGUKURAN KINERJA PEMBUKUAN SEKRETARIAT - UPK

PETUNJUK TEKNIS PENGUKURAN KINERJA PEMBUKUAN SEKRETARIAT - UPK PETUNJUK TEKNIS PENGUKURAN KINERJA PEMBUKUAN SEKRETARIAT - UPK PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian Pekerjaan

Lebih terperinci

P E D O M A N T E K N I S PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

P E D O M A N T E K N I S PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) P E D O M A N T E K N I S PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C06. Relawan. Pembangunan BKM. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C06. Relawan. Pembangunan BKM. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS Relawan C06 Pembangunan BKM PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Alur dan GBPP OJT Membangun BKM/LKM 1 Kegiatan 1 Curah Pendapat

Lebih terperinci

DEKLARASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

DEKLARASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI DEKLARASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI Bahwa kemiskinan adalah ancaman terhadap persatuan, kesatuan, dan martabat bangsa, karena itu harus dihapuskan dari bumi Indonesia. Menghapuskan kemiskinan merupakan

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN TEMUAN KAJIAN

KESIMPULAN DAN TEMUAN KAJIAN KAJIAN PERAN PEMERINTAH DALAM PNPM P2KP TIM 7 KAJIAN PERAN PEMDA PT. DWIKARSA ENVACOTAMA KESIMPULAN DAN TEMUAN KAJIAN 1 KESIMPULAN UMUM KOORDINASI (PP1)!! Koordinasi antar dinas hanya sebatas instansi

Lebih terperinci