ARTIKEL. Judul. Oleh Kadek Aprianti NIM
|
|
- Lanny Sutedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ARTIKEL Judul IDENTIFIKASI ARTEFAK DI PURA PENGUKUR-UKURAN, DESA PEJENG KELOD, GIANYAR BALI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA MELALUI APLIKASI MICROSOFT OFFICE POWER POINT Oleh Kadek Aprianti NIM JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2015
2 Identifikasi Artefak di Pura Pengukur-ukuran, Desa Pejeng Kelod, Gianyar, Bali Sebagai Media Pembelajaran Sejarah di SMA Melalui Aplikasi Microsoft Office Power Point Oleh Kadek Aprianti* ( ) Dr. Luh Putu Sendratari, M. Hum**, Dr. Tuty Maryati, M.Pd***, Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) artefak yang tersimpan di Pura Pengukur-ukuran Desa Pejeng Kelod, Gianyar, Bali; (2). bentuk media Microsoft Office Power Point sejarah SMA melalui artefak di Pura Pengukur-ukuran Desa Pejeng Kelod, Gianyar, Bali. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu: (1) teknik penentuan informan; (2) teknik pengumpulan data (observasi, wawancara, dan studi dokumen); (3) teknik penjamin keaslian data (triangulasi data dan triangulasi metode); (4) teknik analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) ada empat peninggalan yang ada di Pura Pengukur-ukuran, yaitu yang pertama, candi agung yang terdiri dari dua bagian, bagian bawah candi menunjukkan konstruksi lama dan batu padasnya masih kuno dan bagian atas candi merupakan pasangan baru dengan menggunakan batu padas baru, kedua, prasasti Pura Pengukur-ukuran atau yang lebih dikenal dikalangan ahli prasasti dengan sebutan Prasasti ambang pintu, ketiga arca, semua arca yang disimpan di Pura Pengukur-ukuran ini berkaitan dengan pemujaan terhadap Dewa Siwa, keempat, menhir merupakan peninggalan zaman megalitikum, (2) artefak yang ada di Pura Pengukur-ukuran dijadikan media pembelajaran sejarah melalui aplikasi Microsoft Office Power Point ke dalam materi sejarah di SMA kelas X dengan memanfaatkan artefak yang ada di Pura Pengukur-ukuran yang tidak pernah dimuat dalam buku pelajaran sejarah di SMA. Kata Kunci: Artefak, Pura Pengukur-ukuran, Microsoft Office Power Point *Penulis **Pembimbing I ***Pembimbing II
3 ABSTRACT This study aims to determine (1) the artifacts stored in Pengukuran ukuran temple Pejeng Kelod village, Gianyar, Bali; (2). Form of media is Microsoft Office Power Point High School's history through artifacts in the Pengukuran ukuran temple Pejeng Kelod village, Gianyar, Bali. This study used a qualitative descriptive approach, namely: (1) a technique of determining the informant; (2) The data collection techniques (observation, interviews and document study); (3) The guarantor technique authenticity of data (data triangulation and triangulation method); (4) The data analysis techniques. The results showed that, (1) there are four relics in the Pengukuran ukuran temple, namely the first, temple grand consisting of two parts, the lower part of the temple shows the old construction and ancient of padasstone and the upper part of the temple is a new partner with using newpadasstone, second, inscriptions of the Pengukuran ukuran templeor well known among experts inscriptions as the inscription doorway, three statues, all the statues were kept in the Pengukuran ukuran templeis related to the cult of Shiva, the fourth, menhir is a relic megalithic age, (2) artifacts in the Pengukuran ukuran templeused as a medium of learning history through the media of Microsoft Office Power Point into the historical material in high school class X by utilizing the existing artifacts the Pengukuran ukuran templenever included in history textbooks in high school. Keywords: artifacts, Pengukuran ukuran temple, Microsoft Office Power Point.
4 PENDAHULUAN Pulau Bali memiliki banyak pura, sehingga banyak orang menyebut Bali sebagai Pulau Seribu Pura (Suparta, 2002:9). Pura merupakan tempat suci persembahyangan umat beragama Hindu. Dilihat dari fungsi pura yaitu sebagai persembahnyangan dan tempat memuja Hyang Widhi Wasa dalam segala Prabawa (manifestasi- Nya) dan Atma Sidha Dewata / roh suci. Jika ditelusuri lebih mendalam pura tidak hanya mempunyai fungsi tunggal yang hanya sebagai tempat pemujaan, akan tetapi juga mempunyai fungsi sebagai sarana tempat pendidikan, yaitu berfungsi sebagai sumber belajar sejarah dan fungsi sosial yaitu berfungsi sebagai lembaga sosial yang dapat mengembangkan dan membina nilainilai solidaritas serta nilai kebersamaan (Widana, 2002: 69). Pada umumnya pura-pura di Bali banyak ditemui peninggalanpeninggalan prasejarah atau artefakartefak seperti arca, lingga yoni, menhir dan lain-lainnya. Salah satu pura yang menyimpan artefak-artefak adalah Pura Pengukur-ukuran yang terletak di Desa Pejeng Kelod, Gianyar, Bali. Pura ini merupakan salah satu Cagar Budaya yang dilindungi pemerintah karena banyak menyimpan artefak. Pura ini memiliki keunikan yaitu pada jaman pemerintahan Kerajaan Bedahulu keturunan dari Arya Karang Buncing bernama Kebo Iwa pernah menjadi patih di Kerajaan Bedahulu yang terkenal dengan kesaktiannya. Menurut data dari lontar sebelum Kebo Iwa menjadi patih kerajaan Bedahulu, kesaktian beliau diukur di Dharmma Hanyar. Kemudian nama tempat yang dijadikan untuk mengukur kesaktian Kebo Iwa tersebut sekarang bernama Pura Pengukur-ukuran (Berata, 2000:3). Disamping itu, Pura Pengukurukuran juga menyimpan benda peninggalan zaman Praaksara, dan peninggalan Sejarah (Hindu-Buddha). Hal ini terbukti dengan adanya artefak-artefak seperti Prasati Ambang Pintu, Arca Bodhissattwa, Arca Ciwa Guru, Arca Ganesha,Arca Perwujudan, Relief Arca, Menhir dan Candi Agung yang berada di jeroan Pura (Berata, 2000:11). Artefakartefak tersebut dapat dijadikan media pembelajaran untuk mata pelajaran Sejarah. Sementara itu, dalam dunia pendidikan potensi-potensi berupa artefak yang tersimpan di Pura Pengukur-ukuran belum dimanfaatkan dengan maksimal oleh sekolahsekolah untuk dijadikan media pembelajaran. Padahal artefak-artefak yang tersimpan di Pura Pengukurukuran dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran kedalam materi sejarah di SMA kelas X dalam Kurikulum KTSP dengan Standar Kopetensi (SK) Menganalisis peradaban awal Indonesia dan Dunia, dan Kopetensi Dasar (KD) Menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia. Power point merupakan program aplikasi yang dirancang khusus untuk menyampaikan presentasi dalam bentuk slide. Aplikasi Microsoft Office Power Point dilengkapi berbagai fasilitas menu, sehingga dapat menjadikannya sebagai alat komunikasi yang menarik, interaktif, dan mampu menampilkan animasi yang menarik. Media Pembelajaran yang dilengkapi dengan audio, film, gambar, dan video akan semakin memperkuat sajian aplikasi Microsoft Office Power Point
5 pada pembelajaran (Puspitasari 2010: 3). Menggunakan aplikasi Microsoft Office Power Point dalam proses belajar mengajar sejarah sangatlah efektif. Berdasarkan observasi peneliti, saat mengajar sejarah menggunakan media pembelajaran dalam aplikasi Microsoft Office power point siswa lebih antusias dan memperhatikan penjelasan guru. Hal ini dikarenakan siswa tidak dipaksa untuk menghayal, namun siswa bisa melihat contohcontoh peninggalan bersejarah yang ada dalam slide Power Point.. Pengunaan media pembelajaran aplikasi Microsoft Office Power Point difokuskan ke sekolah-sekolah yang memiliki fasilitas LCD. Artefak-artefak yang ada di Pura Pengukur-ukuran dapat dijadikan media pembelajaran yang menarik melalui aplikasi Microsoft Office Power Point. Artefak yang tersimpan di Pura Pengukur-ukuran akan diambil gambarnya dan kemudian dijadikan media pembelajaran ke dalam Microsoft Office Power Point yang dapat membantu proses belajar mengajar sejarah lebih efektif. Banyak yang telah meneliti kajian-kajian tentang media pembelajaran sejarah, secara umum membahasa tentang pemanfaatan media pembelajaran untuk meningkatakan motivasi belajar siswa. Namun, belum ada yang meneliti mengenai potensi Pura Pengukurukuran yang dapat dijadikan media pembelajaran sejarah melalui aplikasi Microsoft Office Power Point. Maka dari itu, di sini penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam lagi mengenai Pura Pengukur-ukuran. Dengan mengangkat judul penelitian Identifikasi Artefak di Pura Pengukurukuran, Desa Pejeng, Gianyar, Bali Sebagai Media Pembelajaran Sejarah di SMA Melalui Aplikasi Microsoft Office Power Point Penelitian ini bertujuan untuk,mengetahui; (1) artefak yang tersimpan di Pura Pengukur-ukuran Desa Pejeng Kelod, Gianyar, Bali, (2) bentuk tampilan artefak di Pura Pengukur-ukuran Desa Pejeng Kelod, Gianyar, Bali sebagai media pembelajaran sejarah di SMA melalui alikasi Microsoft Office Power Point. METODE PENELITIAN Penelitian dengan judul Indentifikasi Artefak di Pura Pengukur-ukuran, Desa Pejeng, Gianyar, Bali Sebagai Media Pembelajaran Sejarah di SMA Melalui Aplikasi Microsoft Office Power Point merupakan penelitian diskriptif kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2007:4) menyatakan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Adapun teknik-teknik pendekatan kualitatif untuk mendukung penelitian ini yaitu (1) Teknik Penentuan Informan, dalam penentuan informan, peneliti menggunakan teknik purposive sampling, dimana informan awal yang ditunjuk sebagai informan kunci. Kemudian dikembangkan dengan teknik snow ball sampling (teknik bola salju). (2) teknik Pengumpulan Data Sesuai dengan penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif. Maka dalam mengumpulkan data, teknik yang dilakukan dalam penelitian ini ada tiga yaitu teknik observasi, teknik wawancara dan teknik studi dokumentasi. (3) Teknik Penjamin Keaslian Data, adapun teknik yang ditempuh yaitu Triangulasi Data, Triangulasi Metode, Teknik Analisi Data.
6 HASIL DAN PEMBAHASAN Artefak yang Tersimpan di Pura Pengukur-ukuran Desa Pejeng Kelod, Gianyar, Bali Pura Pengukur-ukuran terdapat peninggalan candi, yang dikenal dengan Candi Agung. Candi Agung yang ada di Pura Pengukurukuran terletak di halaman jeroan pura yang terdiri dari dua bagian yaitu bagian bawah dari lantai bilik sampai bagian dasar candi menunjukkan konstruksi lama dengan pasangan batu padas kuno dan bagian atas dari bagian bilik keatas merupakan pasangan baru dengan batu padas baru. Di Jeroan Pura Pengukurukuran banyak terdapat fragmenfragmen bangunan yang runtuh. Diperkirakan fragmen-fragmen bangunan tersebut merupakan reruntuhan Candi Agung yang ada di Jeroan Pura, karena pada tahun 1917 terjadi gempa yang besar sehingga bagian atas Candi Agung tersebut menjadi runtuh dan bagian bawah candi masih utuh. Candi Agung saat ini digunakan sebagai tempat penyimpanan pratima-pratima Pura Pengukur-ukuran. Di atas pintu Candi Agung terdapat prasasti, masyarakat setempat sering menyebut prasasti Pura Pengukur-ukuran dan kalangan para ahli sering disebut dengan Prasasti Ambang Pintu karena diperkirakan dulu prasasti ini letaknya berada di gerbang pintu pura (pemedal) Pura. Prasasti ini tergolong singkat karena terdiri hanya tiga baris namun mengandung suatu keunikan. Pada prasasti Pengukur-ukuran dalam menyebutkan angka tahunnya dimulai dengan kalimat Swasti Cri Caka Warsatitanagata wartama artinya Selamat bahagia tahun caka yang lalu yang akan datang dan yang sedang berjalan. Berdasarkan deskripsi dari Candi Agung dan isi dari Praasasti Pura Pengukur-ukuran dapat diketahui artefak ini memiliki nilai sejarah. Mengacu pada prasasti Pura Pengukur-ukuran, prasasti ini menerangkan Pendeta yang bernama Jiwajaya. Prasasti ini dikeluarkan pada tahun 1116 Caka (1194 Masehi). Diperkirakan Pura Pengukur-ukuran saat bernama Dharma Hanyar sudah ada pada masa pemerintahan Jayasakti. Dalam perkembangan selanjutnya Pura Pengukur-ukuran diperluas pada masa pemerintahan Eka Jayalancana yaitu tahun 1116 Caka atau 1194 Masehi (Barata, 2000: 1). Perlu diperhatikan raja-raja Bali Kuno yang memerintah di Bali yaitu (1) Paduka Sri Maharaja Sri Jayasakti tahun Saka ( M), (2) Paduka Sri Maharaja Sri Rangajaya tahun 1077 Saka (1155 M), (3) Paduka Sri Maharaja Haji Jayapangus tahun Saka ( M), dan (4) Paduka Sri Maharaja Haji Ekajayalancana beserta ibunya, yaitu Paduka Sri Maharaja Sri Arjaryya Dengjayaketana yang mengeluarkan prasastinya pada tahun 1122 Saka (1200 M) (Ardika,dkk, 2012:125). Dalam pelinggih Ratu Madeg terdapat sebuah peninggalan dari zaman tradisi megalitik berupa menhir. Menhir yang ada dalam pelinggih Ratu Madeg difungsikan sebagai media persembahyangan atau penghormatan kepada roh leluhur. Keadaan menhir yang tersimpan di pura ini masih terbilang bagus, ukuran tinggi menhir yang ada di pura ini 40 cm dan lebarnya 25 cm. Di samping itu Pura Pengukurukuran juga menyimpan arca-arca. Arca-arca yang terdapat di Pura Pengukur-ukuran ada 8 buah di
7 antaranya dua buah arca Bodhisattwa, arca Siwa Guru, dua buah arca Ganesha, dua buah arca perwujudan, dan relief arca. Semua arca yang disimpan di Pura Pengukur-ukuran ini berkaitan dengan pemujaan terhadap Dewa Siwa. Semua arca-arca yang ada di Pura Pengukur-ukuran disimpan dalam pelinggih Ratu Bujangga. Bentuk Tampilan Artefak di Pura Pengukur-ukuran Desa Pejeng, Gianyar, Bali Sebagai Media Pembelajaran Sejarah di SMA Melalui Aplikasi Microsoft Office Power Point Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan sengaja. Tujuan dari pembelajaran yaitu membantu siswa dalam memperoleh berbagai pengalaman. Pengalaman yang dimaksud yaitu ilmu pengetahuan, keterampilan, dan norma-norma yang digunakan dalam kehidupan seharihari. Dalam proses pebelajaran perlu bantuan seperti media pembelajaran. Kedudukan media dalam pembelajaran sangat penting, sebab media dapat dimanfaatkan sebagai penyalur pesan yang efektif selain itu juga media pembelajaran juga dapat menunjang suatu keberhasilan dalam proses pembelajaran. Salah satunya media pembelajaran yang menggunakan aplikasi Micrososf Office Power Point. Aplikasi Microsoft Office Power Point dapat dimanfaatkan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Karena menggunakan media pembelajaran dalam aplikasi Microsof Office Power Point dapat membatu guru dalam menjelaskan materi-materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa. Memanfaatkan media pembelajaran dalam menggunakan aplikasi Microsoft Office Power Point sangat efektif diterapkan dalam proses belajar mengajar karena siswa lebih antusias dalam menerima pelajaran. Hal ini disebabkan karena materi yang disampaikan dengan menggunakan aplikasi Power Point dapat dipadukan dengan animasi, warna, suara, dan efek-efek yang dapat menarik perhatian siswa. Adapun kelebihan dari aplikasi Microsoft Office Power Point yaitu mampu menampilkan suatu objek agar lebih nyata, lebih menarik, mudah dioperasikan, dan mudah dipahami oleh peserta didik. Dewasa ini, dalam pembelajaran sejarah guru seringkali terfokus pada contoh-contoh peninggalan sejarah yang jauh dari lingkungan siswa. Misanya saja guru memberikan contoh peninggalanpeninggalan sejarah yang dibuat pada buku pegangan guru yang memfokuskan pada contoh peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di luar Pulau Bali. Padahal di Bali juga banyak terdapat peninggalan-peninggalan sejarah yang dapat dijadikan sebagai contoh pembelajaran sejarah. Seperti halnya Pura Pengukur-ukurana yang menyimpan peninggalan-peninggalan sejarah yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran sejarah. Artefak-artefak yang ada di Pura Pengukur-ukuran seperti Candi Agung, Prasasti Pura Pengukurukuran, Menhir, dan arca dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dalam aplikasi Microsoft Office Power Point. Artefak-artefak yang tersimpan di Pura Pengukurukuran dapat dimasukan kedalam materi sejarah di SMA kelas X dalam Kurikulum KTSP dengan Standar Kopetensi (SK) Menganalisis peradaban awal Indonesia dan Dunia, dan Kopetensi Dasar (KD)
8 Menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia. Gambar 3 Media Pembelajaran dalam Aplikasi Power Point Slide 4 Gambar 1 Media Pembelajaran dalam Aplikasi Power Point Slide 2 Gambar 4 Media Pembelajaran dalam Aplikasi Power Point Slide 5 Gambar 2 Media Pembelajaran dalam Aplikasi Power Point Slide 3 Gambar 5 MediaPembelajaran dalam Aplikasi Power Point Slide 6
9 Gambar 6 Media Pembelajaran dalam Aplikasi Power Point Slide 7 Gambar 9 Media Pembelajaran dalam Aplikasi Power Point Slide 10 Gambar 7 Media Pembelajaran dalam Aplikasi Power Point Slide 8 Gambar 10 Media Pembelajaran dalam Aplikasi Power Point Slide 11 Gambar 8 Media Pembelajaran dalam Aplikasi Power Point Slide 9 Gambar 10 Media Pembelajaran dalam Aplikasi Power Point Slide 11
10 Langkah-langkah menjelaskan artefak di Pura Pengukur-ukuran dimanfaatkan media pembelajaran sejarah melalui aplikasi Microsoft Office Power Point sebagai berikut ini. 1. Guru akan menjelaskan materi sejarah yaitu perkembangan teknologi dan sistem kepercayaan awal secara umum untuk memberikan konsep serta pengetahuan kepada siswa mengenai perkembangan teknologi yang ada pada Gambar 1dan gambar Setelah guru menjelaskan mengenai perkembangan teknologi, guru menyebutkan hasil-hasil kebudayaan yang ada di Indonesia seperti menhir, dolmen, sarkofagus, kubur batu, punden berudak, arca yang tertera pada Gambar 3, Gambar 4, Gambar 5, Gambar 6 3. Setelah guru menyebutkan hasilhasil kebudayaan yang ada di Indonesia, guru memberikan contoh-contoh yang berkaitan mengenai hasil kebudayaan Indonesia. Disisni guru dapat memanfaatkan artefak-artefak yang ada di Pura Pengukurukuran sebagai contoh disajikan dalam media pembelajaran. Artefak-artefak Pura Pengukurukuran yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran sejarah yaitu menhir, candi agung, arca-arca, dan prasasti yang tertera pada Gambar 7, Gambar 8, Gambar 9 dan gambar 10 penutup. Pemanfaatan artefak Pura Pengukur-ukuran untuk dijadikan sebagai media pembelajaran sejarah dalam aplikasi Microsoft Office Power Point sangat penting. Hal ini dikarenakan benda-benda mati (tidak dapat digerakkan) seperti artefak yang ada di Pura Pengukur-ukuran dapat difungsikan atau dihidupkan untuk dibawa ke kelas-kelas sebagai media pembelajaran, dengan sentuhan IPTEK yang memanfaatkan aplikasi Microsoft Office Power Point. Ini merupakan upaya dalam hal merespon teknologi dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran sejarah yang pada awalnya membosankan akan menjadikan lebih menarik. Jika guru mengajak siswa langsung ke Pura Pengukur-ukuran untuk melakukan proses pembelajaran, butuh waktu yang cukup lama untuk menuju ke lokasi. Disamping itu, siwa-siwi yang berhalangan untuk memasuki tempat suci (pura) juga tidak dapat mengikuti pembelajaran. Maka dari itu, pemanfaatan artefak Pura Pengukurukuran untuk dijadikan sebagai media pembelajaran sejarah dalam aplikasi Microsoft Office Power Point sangat penting. Disamping itu, pemanfaatan peninggalan-peninggalan sejarah lokal seperti artefak Pura Pengukur-ukuran sangat penting untuk diketahui oleh siswa. Dimana siswa-siswa akan memiliki kepedulian terhadap jejak masa lalu, cinta terhadap warisan nenek moyang, dan melestarikan warisan kebudayaan yang telah ditinggalkan. Disamping itu, setiap peninggalan-peninggaan sejarah pasti menyimpan nilai-nilai karakter yang dapat dipelajari oleh siswa. SIMPULAN Pura Pengukur-ukuran terletak di Desa Pejeng Kelod, Kabupaten Gianyar, Bali. Pura Pengukur-ukuran merupakan salah satu pura cagar budaya. Hal ini dikarenakan pura Pengukur-ukuran menyimpan peninggalan-peninggalan bersejarah atau artefak yang masih di
11 dilestarikan oleh masyarakat desa Pejeng Kelod. Artefak-artefak yang terdapat di Pura Pengukur-ukuran di antaranya adalah (1) Candi Agung, Candi Agung terletak di halaman Pura Pengukur-ukuran. Candi Agung di Pura Pengukur-ukuran saat ini difungsikan sebagai penyimpanan pratima-pratima Pura Pengykurukuran. (2) Prasasti, Prasasti ini sering disebut dengan Prasasti Pura Pengukur-ukuran atau yang lebih dikenal dikalangan ahli prasasti dengan sebutan Prasasti Ambang Pintu. Saat ini Prasasti Pura Pengukur-ukuran ditempatkan di atas pintu Candi Agung yang berada di halaman Jeroan Pura Pengukurukuran. (3) Arca, arca-arca yang terdapat di Pura Pengukur-ukuran yaitu Dua buah Arca Bodhissattwa, Arca Ciwa Guru, dua buah Arca Ganesa, dua buah Arca perwujudan dan Relif arca. (4) Menhir yang terdapat di pelinggih Ratu Madeg merupakan peninggalan dari zaman tradisi megalitikum. Menhir yang ada dalam pelinggih Ratu Madeng difungsikan sebagai media persembahyangan kepada roh leluhur. Keadaan menhir yang tersimpan di pura ini masih terbilang bagus, ukuran tinggi menhir yang ada di pura ini 40 cm dan lebarnya 25 cm. Peninggalan artefak di Pura Pengukur-ukuran memiliki peluang untuk dimanfaatkan sebagai media pembelajaran sejarah dalam aplikasi Microsoft Office Power Point. Aplikasi Microsoft Office Power Point dapat dimanfaatkan oleh guru dalam proses belajar mengajar sejarah. Karena menggunakan media pembelajaran dalam aplikasi Microsof Office Power Point dapat membatu guru dalam menjelaskan materi-materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa. Memanfaatkan media pembelajaran dalam menggunakan aplikasi Microsoft Office Power Point sangat efektif. Hal ini disebabkan karena materi yang disampaikan dengan menggunakan aplikasi Power Point dapat dipadukan dengan animasi, warna, suara, dan efek-efek yang dapat menarik perhatian siswa. Artefak-artefak yang ada di Pura Pengukur-ukuran dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dalam aplikasi Microsoft Office Power Point. Artefak-artefak yang tersimpan di Pura Pengukur-ukuran dapat dimasukan kedalam materi sejarah di SMA kelas X dalam Kurikulum KTSP dengan Standar Kopetensi (SK) Menganalisis peradaban awal Indonesia dan Dunia, dan Kopetensi Dasar (KD) Menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia. UCAPAN TERIMAKASIH Artikel ini selesai tidak terlepas dari konstribusi dan bantuan berbagai pihak yang telah memberikan dukungan motivasi, arahan, dan bimbingan dalam menyusun artikel ini. Maka dari itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada beliau; (1) Ibu Dr. Luh Putu Sendratari, M. Hum, selaku dosen pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan, petunjuk, motivasi, dan saran kepada penulis dari perencanaan, pelaksanaan penelitian sampai penyusunan artikel ini; (2) Ibu Dr. Tuty Maryati, M. Pd, selaku dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan masukan kepada penulis dalam pelaksanaan penelitian ini sampai akhirnya dapat meyusun artikel ini; (3) Bapak Dr. I Wayan Mudana, M. Si, selaku penguji dan pembimbing III dalam penelitian ini yang telah banyak memeberikan saran dan masukan yang membangun
12 kepada penulis selama melakukan penelitian sampai penyusunan artikel ini. Kepada semua pihak ikut memberika konstribusi dalam penelitian ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Ucapan terimakasih serta doa yang bisa penulis ucapkan kepada pihak yang ikut berkostribusi dalam penelitian ini baik secara langsung maupun tidak langsung. DAFTAR RUJUKAN Ardika, Wayan, dkk Sejarah Bali I Dari prasejarah Hingga Moderen. Universitas Prasejarah Hingga Moderen. Berata Selayang Pandang Pura Kahyangan Jagat Pengukur- Ukuran. Sawagunung. Moleong, Lexy. J Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Rosada karya. Puspitasari, H.A Having Fun with PowerPoint. Yogyakarta: Skripta. Suparta Sejarah Perkembangan Agama Hindu di Indonesia. Surabaya: Paramitha. Widana, I Gusti Ketut Mengenal Budaya Hindu Sebuah Pengantar. Denpasar
ARCA MEGALITIK DI PURA SIBI AGUNG, DESA PAKRAMAN KESIAN,GIANYAR, BALI, DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA BERDASARKAN KURIKULUM
ARTIKEL Judul ARCA MEGALITIK DI PURA SIBI AGUNG, DESA PAKRAMAN KESIAN,GIANYAR, BALI, DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA BERDASARKAN KURIKULUM 2013 Oleh MADE ANGGA SETIAWAN 1014021020
Lebih terperinciKata Kunci: Punden Berundak, Sumber Belajar Sejarah. Dosen Pembimbing Artikel
Eksistensi Punden Berundak di Pura Candi Desa Pakraman Selulung, Kintamani, Bangli (Kajian Tentang Sejarah dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah) Oleh : I Wayan Pardi, (NIM 0914021066), (e-mail:
Lebih terperinciPerkembangan Bentuk Dan Fungsi Arca-Arca Leluhur Pada Tiga Pura Di Desa Keramas Blahbatuh Gianyar Suatu Kajian Etnoarkeologi
Perkembangan Bentuk Dan Fungsi Arca-Arca Leluhur Pada Tiga Pura Di Desa Keramas Blahbatuh Gianyar Suatu Kajian Etnoarkeologi Made Reisa Anggarini 1, I Wayan Redig 2, Rochtri Agung Bawono 3 123 Program
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Secara kronologis, sejarah Indonesia meliputi masa prasejarah, hindu-budha, masa
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara kronologis, sejarah Indonesia meliputi masa prasejarah, hindu-budha, masa pengaruh islam dan masa pengaruh eropa. Bagian yang menandai masa prasejarah, antara
Lebih terperinciMUSEUM LAMPUNG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH. Umi Hartati
Jurnal HISTORIA Volume 4, Nomor 1, Tahun 2016, ISSN 2337-4713 (e-issn 2442-8728) MUSEUM LAMPUNG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH Umi Hartati Program Studi Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciARTIKEL. Judul. Oleh I WAYAN GUNAWAN
ARTIKEL Judul Identifikasi Arca Megalitik di Pura Ulun Suwi Desa Pakraman Selulung (Kajian tentang Sejarah dan Potensinya Sebagai Sumber Pembelajaran IPS pada SMP berdasarkan Kurikulum 2013). Oleh I WAYAN
Lebih terperinciIDENTIFIKASI POTENSI MONUMEN PUPUTAN KLUNGKUNG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL
IDENTIFIKASI POTENSI MONUMEN PUPUTAN KLUNGKUNG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL Oleh I Kadek Dwipayana, (NIM. 0914021009), (e-mail: ikadek_dwipayana@yahoo.com) I Wayan Mudana *) Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciTINGGALAN TRADISI MEGALITIK DI DESA BASANGALAS, KECAMATAN ABANG, KABUPATEN KARANGASEM. Kadek Yogi Prabhawa Program Studi Arkeologi
1 TINGGALAN TRADISI MEGALITIK DI DESA BASANGALAS, KECAMATAN ABANG, KABUPATEN KARANGASEM Kadek Yogi Prabhawa Program Studi Arkeologi Abstrak Archeology studies try to reconstruct human culture in the past
Lebih terperinciARTIKEL. Oleh Ni Wayan Astini JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA
ARTIKEL Judul PURA DUKUH SANTRIAN DUSUN PEKANDELAN, DESA BEDULU, BLAHBATUH, GIANYAR, BALI (SEJARAH, STRUKTUR DAN FUNGSI, SERTA POTENSI SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN DI SMA) Oleh Ni Wayan Astini
Lebih terperinciARTIKEL. Judul. Oleh : I Nengah Semaranata, Nim JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS HUKUM DAN ILMU SOSIAL
ARTIKEL Judul Identifikasi Artefak-Artefak Tokoh I Gusti Dawuh Tultul Di Desa Talibeng, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, Bali Dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah Di SMA Oleh : I Nengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tinggalan budaya masa lalu sebagai hasil kreativitas merupakan buah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tinggalan budaya masa lalu sebagai hasil kreativitas merupakan buah pikiran yang dapat berbentuk fisik (tangible) dan non-fisik (intangible). Tinggalan fisik
Lebih terperinciARCA PERWUJUDAN PENDETA DI PURA CANDI AGUNG DESA LEBIH, KABUPATEN GIANYAR
ARCA PERWUJUDAN PENDETA DI PURA CANDI AGUNG DESA LEBIH, KABUPATEN GIANYAR I Gde Putu Surya Pradnyana email: putusuryapradnyana130.ps@gmail.com Program Studi Arkeologi Fakultas Sastra Dan Budaya Universitas
Lebih terperinciPENINGGALAN PURBAKALA DI PURA SUBAK APUAN, SINGAPADU, SUKAWATI, GIANYAR, BALI (SEJARAH, STRUKTUR DAN POTENSINYA) SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA
ARTIKEL Judul PENINGGALAN PURBAKALA DI PURA SUBAK APUAN, SINGAPADU, SUKAWATI, GIANYAR, BALI (SEJARAH, STRUKTUR DAN POTENSINYA) SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA OLEH : NI WAYAN DEWI LASMI 1114021004
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: watu lawang, bentuk, sumber belajar ABSTRACT
Watu Lawang sebagai Peninggalan Megalithikum di Desa Banyuputih-Wringin-Bondowoso: Kajian tentang Sejarah, Bentuk dan Potensinya sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA Syamsia Dwi Wulandari 1, Dr. I Wayan
Lebih terperinciARTIKEL. Judul IDENTIFIKASI PENGARUH HINDU MAJAPAHIT DI DESA SONGAN, KINTAMANI, BANGLI DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA
ARTIKEL Judul IDENTIFIKASI PENGARUH HINDU MAJAPAHIT DI DESA SONGAN, KINTAMANI, BANGLI DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA Oleh : I Gede Arcana, Nim 1214021017 JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
Lebih terperinciNI NYOMAN TRI CAHYANI NIM
ARTIKEL Judul KEUNIKAN SITUS CAGAR BUDAYA DI PURA LUHUR GONJENG DESA KUKUH, MARGA, TABANAN, BALI (Identifikasi Artefaktual Dan Pemanfaatannya Sebagai Sumber Belajar Sejarah Di SMA) Oleh NI NYOMAN TRI CAHYANI
Lebih terperinciARTIKEL Judul. Oleh Ni Komang Sukasih NIM
ARTIKEL Judul PENINGGALAN SARKOFAGUS DAN NEKARA DI DESA PAKRAMAN MANIKLIYU, KINTAMANI, BANGLI, BALI (STUDI TENTANG BENTUK, FUNGSI DAN POTENSINYA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA) Oleh Ni Komang
Lebih terperinciSARKOFAGUS DI PURA PONJOK BATU DESA PACUNG, TEJAKULA, BULELENG, BALI SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA
SARKOFAGUS DI PURA PONJOK BATU DESA PACUNG, TEJAKULA, BULELENG, BALI SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA Kadek Dwi Mahayoni, Dr. Luh Putu Sendratari, M.Hum, Ketut Sedana Arta, S.Pd., M.Pd Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2003: 13). Megalitik berasal dari kata mega yang berarti besar dan lithos yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Kebudayaan merupakan hasil karya manusia yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Beberapa kebudayaan diantaranya dimulai pada masa prasejarah yang
Lebih terperinciPEMANFAATAN PETILASAN MACAN PUTIH SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH LOKAL BAGI GENERASI MUDA. Tian Fitriara Huda
Jurnal HISTORIA Volume 4, Nomor 1, Tahun 2016, ISSN 2337-4713 (e-issn 2442-8728) PEMANFAATAN PETILASAN MACAN PUTIH SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH LOKAL BAGI GENERASI MUDA Tian Fitriara Huda Program Studi
Lebih terperinciPengelolaan Situs Candi Wasan Pascapemugaran dalam Upaya Meningkatkan Pariwisata Budaya Berbasis Masyarakat
Pengelolaan Situs Candi Wasan Pascapemugaran dalam Upaya Meningkatkan Pariwisata Budaya Berbasis Masyarakat Putu Ayu Surya Andari 1*, I Gusti Ngurah Tara Wiguna 2, Zuraidah 3 123 Program Studi Arkeologi
Lebih terperinci(Keywords: archaeological relics, form, function, religious background)
TINGGALAN AREKOLOGI DI PURA DANGKA TAMBAWU DENPASAR: KAJIAN BENTUK, FUNGSI, DAN LATAR BELAKANG KEAGAMAAN Dewa Gede Yadhu Basudewa email: yadhu_basudewa@yahoo.com Program Studi Arkeologi Fakultas Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media tulis prasasti terdiri atas beberapa jenis antara lain :
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prasasti adalah suatu putusan resmi yang di dalamnya memuat sajak untuk memuji raja, atas karunia yang diberikan kepada bawahannya, agar hak tersebut sah dan dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE. dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis tersebut
BAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE A. Latar Belakang Indonesia adalah Negara kepulauan yang berada di garis khatulistiwa dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Kepulauan Indonesia adalah tuan rumah budaya megalitik Austronesia di masa lalu
1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepulauan Indonesia adalah tuan rumah budaya megalitik Austronesia di masa lalu dan sekarang. Bangunan megalitik hampir tersebar di seluruh kepulauan Indonesia,
Lebih terperinciPENGELOLAAN SITUS PURA MAOSPAHIT TONJA DENPASAR DALAM UPAYA PELESTARIANNYA
PENGELOLAAN SITUS PURA MAOSPAHIT TONJA DENPASAR DALAM UPAYA PELESTARIANNYA Luh Putu Sri Sugandhini Jurusan Arkeologi Fakultas Sastra Universitas Udayana ABSTRACT Based on the fact in a pattern of religious
Lebih terperinciPura Kehen di Desa Pakraman Cempaga, Bangli, Bali (Sejarah Struktur dan Fungsinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah).
Pura Kehen di Desa Pakraman Cempaga, Bangli, Bali (Sejarah Struktur dan Fungsinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah). Oleh : Ni Luh Sri Karmi Asri, (NIM 0914021002), (e-mail: niluhsrikarmiasri@yahoo.com)
Lebih terperinciARTIKEL. Oleh NI LUH PUTU SRI ADNYANI
ARTIKEL Judul MAKAM KERAMAT AGUNG PEMECUTAN DI KELURAHAN PEMECUTAN, KOTA DENPASAR (Studi Tentang Latar Belakang Sejarah, Struktur, Fungsi dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah Lokal) Oleh NI LUH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengandung nilai sejarah yang sangat tinggi. Dengan demikian peninggalan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Peninggalan benda-benda purbakala merupakan warisan budaya yang mengandung nilai sejarah yang sangat tinggi. Dengan demikian peninggalan purbakala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Wilayah Kerinci secara administratif merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wilayah Kerinci secara administratif merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jambi, wilayahnya mencakup daerah di sepanjang aliran sungai Batang Merangin,
Lebih terperinciARTIKEL. Judul. Oleh. I Putu Sandiasa Adiawan JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
ARTIKEL Judul SINKRETISME HINDU-BUDDHA (KONGHUCU) DI PURA BATU MERINGGIT, DESA CANDIKUNING, TABANAN, BALI (STUDI TENTANG SEJARAH DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH) Oleh I Putu Sandiasa Adiawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. BAB I
BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I 1.1 Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu kota besar di Pulau Jawa yang memiliki kekayaan akan peninggalan kebudayaan. Bentuk dari peninggalan kebudayaan dibagi menjadi
Lebih terperinciPEMANFAATAN POTENSI WARISAN BUDAYA PURA MEDUWE KARANG DI DESA KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG SEBAGAI TEMPAT TUJUAN PARIWISATA
PEMANFAATAN POTENSI WARISAN BUDAYA PURA MEDUWE KARANG DI DESA KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG SEBAGAI TEMPAT TUJUAN PARIWISATA Elfrida Rosidah Simorangkir Jurusan Arkeologi Fakultas Sastra Universitas
Lebih terperinciKata Kunci : bentuk, fungsi arca, dan periodisasi
ABSTRAK Kemajuan budaya dalam suatu masyarakat dapat diketahui dari tradisitradisi yang ditelusuri dari peninggalannya di masa lampau. Kesenian membuat patung atau arca memiliki akar kebudayaan yang sangat
Lebih terperinciDAFTAR ISI.. HALAMAN JUDUL. HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA LEMBAR PENGESAHAN.. HALAMAN PENETAPAN PANITIA UJIAN UCAPAN TERIMKASIH ABSTRACT...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA LEMBAR PENGESAHAN.. HALAMAN PENETAPAN PANITIA UJIAN UCAPAN TERIMKASIH ABSTRAK. ABSTRACT... DAFTAR ISI.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR TABEL.. DAFTAR LAMPIRAN..
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ialah bangunan-bangunan purbakala yang biasa disebut candi. Candi-candi ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pulau Jawa kaya akan peninggalan-peninggalan purbakala, di antaranya ialah bangunan-bangunan purbakala yang biasa disebut candi. Candi-candi ini tersebar di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Geguritan Pura Tanah Lot (yang selanjutnya disingkat GPTL)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Geguritan Pura Tanah Lot (yang selanjutnya disingkat GPTL) merupakan geguritan yang memiliki keterkaitan isi tentang perjalanan suci pengemban dharma dari Ida Dang
Lebih terperinciPemanfaatan Situs Pura Pusering Jagat Sebagai Sumber Belajar IPS (Studi Kasus di SMP Santhi Yoga Pejeng) Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar
ARTIKEL Judul Pemanfaatan Situs Pura Pusering Jagat Sebagai Sumber Belajar IPS (Studi Kasus di SMP Santhi Yoga Pejeng) Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar Oleh Ni Luh Made Ari Darmini 0914021025
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Masuk dan berkembangnya Kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia pada
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masuk dan berkembangnya Kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia pada sekitar abad IV sampai pada akhir abad XV M, telah meninggalkan begitu banyak peninggalan arkeologis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai pelosok tanah air termasuk daerah Bali, sesungguhnya sudah sejak lama
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pengelolaan terhadap tinggalan arkeologi yang ditemukan di berbagai pelosok tanah air termasuk daerah Bali, sesungguhnya sudah sejak lama dilakukan oleh
Lebih terperinciPENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI I TRUCUK DENGAN MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI I TRUCUK DENGAN MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ( PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII Semester II di SMP Negeri
Lebih terperinciPERAWATAN DAN PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA
PERAWATAN DAN PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA LAPORAN TUGAS AKHIR OLEH : NI NYOMAN ERNA CAHYANI NIM. 1221503003 PROGRAM STUDI D3 PERPUSTAKAAN FAKULTAS
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAUR HIDUP HEWAN
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAUR HIDUP HEWAN Anita Esti Utami, Sukarno, Karsono PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No. 449, Surakarta
Lebih terperinciEdu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.
Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo KOMPARASI HASIL BELAJAR PENGGUNAAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MEDIA POWERPOINT PADA MATERI SEJARAH PEMBENTUKAN BUMI
Lebih terperinciPERANAN RELIGI DALAM PEMERINTAHAN RAJA JAYAPANGUS (Berdasarkan Data Prasasti) Ni Luh Gede Ayu Febriyanthi Program Studi Arkeologi.
1 PERANAN RELIGI DALAM PEMERINTAHAN RAJA JAYAPANGUS (Berdasarkan Data Prasasti) Ni Luh Gede Ayu Febriyanthi Program Studi Arkeologi Abstrak Most of the inscriptions issued by the kings of ancient Bali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan cermin kecerdasan dan kemajuan suatu bangsa. Negara yang dapat
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia merupakan hal sangat penting karena pendidikan merupakan cermin kecerdasan dan kemajuan suatu bangsa. Negara yang dapat
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJARAN IPS TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SRUWENG
PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJARAN IPS TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SRUWENG Zakariya Firasyan Syah 1, Suripto 2, Ngatman 3 1 Mahasiswa PGSD
Lebih terperinciARTIKEL. Judul. Pemertahanan Tradisi Gebug Ende di Desa Pakraman Seraya, Karangasem, Bali, dan Potensinya Sebagai Sumber belajar Sejarah di SMA.
ARTIKEL Judul Pemertahanan Tradisi Gebug Ende di Desa Pakraman Seraya, Karangasem, Bali, dan Potensinya Sebagai Sumber belajar Sejarah di SMA Oleh Desak Made Suprayanti 1014021014 JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS TEKS REVIEW FILM DAN DRAMA DI KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 (STUDI KASUS)
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS REVIEW FILM DAN DRAMA DI KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 (STUDI KASUS) SKRIPSI Oleh: INNA RIZKI APRIYANTI K1213035 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lanskap Sejarah dan Budaya Lanskap merupakan suatu bentang alam dengan karakteristik tertentu yang dapat dinikmati oleh seluruh indra manusia. Semakin jelas harmonisasi dan
Lebih terperinciPENINGKATAN KREATIFITAS MAHASISWA DALAM MERANCANG MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA IPA BERBASIS ANIMASI MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING
PENINGKATAN KREATIFITAS MAHASISWA DALAM MERANCANG MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA IPA BERBASIS ANIMASI MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING Handy Darmawan Pendidikan Fisika, Fakultas MIPA dan Teknologi, IKIP-PGRI
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 3. PERADABAN AWAL INDONESIALatihan Soal 3.1. Menhir. Waruga. Sarkofagus. Dolmen
SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 3. PERADABAN AWAL INDONESIALatihan Soal 3.1 1. Bangunan megalithikum yang berbentuk batu bertingkat berfungsi sebagai tempat pemujaan terhadap nenek moyang disebut...
Lebih terperinciMANAJEMEN PELATIHAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI BAGI GURU
MANAJEMEN PELATIHAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI BAGI GURU Galih Purnama, Sonhadji, Achmad Supriyanto Manajemen Pendidikan Pascasarjana-Universitas Negeri Malang Sekolah Dasar Negeri Ngunut 02 Pacitan
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : Siti Muslimatun Mutingah A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
ANALISIS MAKNA IDIOMATIK PADA KUMPULAN PUISI PERJALANAN PENYAIR SAJAK-SAJAK KEGELISAHAN HIDUP KARYA PUTU OKA SUKANTA SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN SMA KELAS X SKRIPSI Skripsi Diajukan Untuk Memperoleh
Lebih terperinciARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM.
HAMBATAN-HAMBATAN GURU MATA PELAJARAN IPS DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013 PADA PROSES PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 1 MANDAU KABUPATEN BENGKALIS KELURAHAN TALANG MANDI - DURI ARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM. 10070181
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan Sebagai salah satu pulau di Indonesia, Bali memiliki daya tarik yang luar biasa. Keindahan alam dan budayanya menjadikan pulau ini terkenal dan banyak
Lebih terperinciSENI BUDAYA BALI. Tradisi Omed Omedan Banjar Kaja Sesetan Bali. Oleh (Kelompok 3) :
SENI BUDAYA BALI Tradisi Omed Omedan Banjar Kaja Sesetan Bali Oleh (Kelompok 3) : Dewa Made Tri Juniartha 201306011 Ni Wayan Eka Putri Suantari 201306012 I Gusti Nyoman Arya Sanjaya 201306013 Dicky Aditya
Lebih terperinciARTIKEL. Ni Kadek Dwiyanti
ARTIKEL Pura Puseh, Di Desa Pakraman Manuaba, Tegallalang, Gianyar, Bali (Tinjauan Sejarah, Fungsi Pura Dan Potensinya Sebagai Pewarisan Nilai Dalam Pembelajaran IPS Tingkat SMP Berdasarkan Kurikulum 2013)
Lebih terperinciPENGADAAN BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS WARMADEWA LAPORAN TUGAS AKHIR OLEH : NI PUTU DEWI GARDINA RAHAYU
PENGADAAN BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS WARMADEWA LAPORAN TUGAS AKHIR OLEH : NI PUTU DEWI GARDINA RAHAYU 1221503008 PROGRAM STUDI D3 ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan komponen utama dalam peningkatan kualitas suatu bangsa. Seiring berkembangnya teknologi secara langsung menuntut dunia
Lebih terperinciHALAMAN JUDUL UNIVERSITAS UDAYANA
UNIVERSITAS UDAYANA PERSEPSI REMAJA TERHADAP PROGRAM KELOMPOK SISWA PEDULI AIDS DAN NARKOBA (KSPAN) SERTA PROGRAM PUSAT INFORMASI KONSELING REMAJA (PIK-R) PADA SEKOLAH DI KOTA DENPASAR NI LUH EKA PURNI
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KEUNIKAN PURA GUNUNG KAWI DI DESA PEKRAMAN KELIKI, GIANYAR, BALI SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS. oleh
IDENTIFIKASI KEUNIKAN PURA GUNUNG KAWI DI DESA PEKRAMAN KELIKI, GIANYAR, BALI SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS oleh I Wayan Sudiana, (NIM 0814021029), (Email : Sudiana_ IWayan@yahoo.com) Desak Made Oka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar belakang Pengertian Megalitik telah banyak disinggung oleh para ahli sebagai suatu tradisi yang menghasilkan batu-batu besar, mengacu pada etimologinya yaitu mega berarti
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT BERDASARKAN WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM BALI ROYAL TAHUN
UNIVERSITAS UDAYANA ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT BERDASARKAN WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM BALI ROYAL TAHUN 2015 IDA AYU ADNANTHARI FARIYANA PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPERUBAHAN FUNGSI TINGGALAN TRADISI MEGALITIK DI DESA BEDULU, KECAMATAN BLAHBATUH, KABUPATEN GIANYAR
PERUBAHAN FUNGSI TINGGALAN TRADISI MEGALITIK DI DESA BEDULU, KECAMATAN BLAHBATUH, KABUPATEN GIANYAR Skripsi untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program Studi Arkeologi Universitas Udayana I WAYAN EDI SUANTARA
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERUPA CD INTERAKTIF BERBASIS POWER POINT MATERI USAHA DAN ENERGI UNTUK SMP KELAS VIII
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERUPA CD INTERAKTIF BERBASIS POWER POINT MATERI USAHA DAN ENERGI UNTUK SMP KELAS VIII Skripsi Oleh : Novanita Puja Arsihna K2308104 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciPURA BEJI SEBAGAI CAGAR BUDAYA DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN DI DESA SANGSIT, SAWAN, BULELENG, BALI. Oleh
PURA BEJI SEBAGAI CAGAR BUDAYA DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN DI DESA SANGSIT, SAWAN, BULELENG, BALI Oleh I Gede Yogi Adi Prawira, Nim 0814021039 Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Pendidikan
Lebih terperinciINTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM
INTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM AKULTURASI : menerima unsur baru tapi tetap mempertahankan kebudayaan aslinya jadi budaya campuran ASIMILASI : pernggabungan kebudayaan lokal dan unsur baru tapi
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PUKULAN PENCAK SILAT
IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PUKULAN PENCAK SILAT Oleh I Gusti Agung Gede Ary Wirawan Wetan NIM 0816011034 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI
Lebih terperinciOLEH : I NENGAH KADI NIM Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar. Pembimbing I
EKSISTENSI PALINGGIH RATU AYU MAS SUBANDAR DI PURA DALEM BALINGKANG DESA PAKRAMAN PINGGAN KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI (Perspektif Teologi Hindu) OLEH : I NENGAH KADI NIM. 09.1.6.8.1.0150 Email
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA KELAS XI OLAHRAGA di SMA NEGERI 5 KOTA MAGELANG ARTIKEL E-JOURNAL
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA KELAS XI OLAHRAGA di SMA NEGERI 5 KOTA MAGELANG ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk dapat memecahkan masalah-masalah yang akan
7 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dilakukan untuk dapat memecahkan masalah-masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini diuraikan beberapa konsep yang dapat dijadikan
Lebih terperinciPEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SEKOLAH DASAR
PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SEKOLAH DASAR Artikel Jurnal Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciJournal of Mechanical Engineering Learning
JMEL 3 (1) (2014) Journal of Mechanical Engineering Learning http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jmel MODEL PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PERMESINAN DI SMK
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN ASTANA GEDE. di Kabupaten Ciamis. Situs Astana Gede merupakan daerah peninggalan
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN ASTANA GEDE A. Kesimpulan Astana Gede Kawali adalah salah satu situs bersejarah yang terdapat di Kabupaten Ciamis. Situs Astana Gede merupakan daerah peninggalan
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KOSAKATA BAHASA JAWA MELALUI MEDIA WORD WALL PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI MADEGONDO 01 GROGOL SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016
PENINGKATAN PEMAHAMAN KOSAKATA BAHASA JAWA MELALUI MEDIA WORD WALL PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI MADEGONDO 01 GROGOL SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: KUNTHI ANGGUN PRATAMA K7112128 FAKULTAS
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X
PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X.1 SMA NEGERI 1 SUKOHARJO SKRIPSI Oleh: WARYANTO K4308061 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciBERKURANGNYA PERAJIN PRETIMA DI BANJAR ANGGABAYA PENATIH, DENPASAR TIMUR, BALI. I Wayan Dirana
BERKURANGNYA PERAJIN PRETIMA DI BANJAR ANGGABAYA PENATIH, DENPASAR TIMUR, BALI I Wayan Dirana Program Studi Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar diranawayan@yahoo.co.id
Lebih terperinciSastra Universitas Udayana), Ibid., Shastri. op cit., 29
Prasasti Blanjong dan Gamelan Gong Beri Oleh: Hendra Santosa, Dosen PS Seni Karawitan ISI Denpasar Menurut beberapa sumber, nama Blanjong berasal dari kata blahjung. Blah atau belah berarti pecah, dan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VIDEO
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VIDEO Ridwan Harnowo Sasongko 1), Yulianti 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejarah dalam bahasa Indonesia merupakan peristiwa yang benar-benar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah dalam bahasa Indonesia merupakan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau asal-usul (keturunan) silsilah, terutama bagi rajaraja yang memerintah.
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh: SRI LESTARI K
ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK PADA KUMPULAN CERPEN PILIHAN KOMPAS 2014 SERTA RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS SKRIPSI Oleh: SRI LESTARI K1212066 FAKULTAS
Lebih terperinci27. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SD
27. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SD KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat penting dan berharga. Kebudayaan tersebut dapat menjadi pedoman atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan masyarakat masa lampau merupakan catatan sejarah yang sangat penting dan berharga. Kebudayaan tersebut dapat menjadi pedoman atau pegangan hidup bagi masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peninggalan sejarah merupakan warisan budaya masa lalu yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peninggalan sejarah merupakan warisan budaya masa lalu yang mempresentasikan keluhuran dan ketinggian budaya masyarakat. Peninggalan sejarah yang tersebar di
Lebih terperinciKata Kunci: Lingga Yoni., Sarana Pemujaan., Dewi Danu
ESENSI LINGGA YONI DI PURA BATUR NING DESA PAKRAMAN SAYAN, KECAMATAN UBUD, KABUPATEN GIANYAR OLEH: I NYOMAN SUDIANA Email : sudiana_syn@yahoo.com Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar Pembimbing I I Ketut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kekompleksitasan Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah membuat Indonesia menjadi
Lebih terperinciPERILAKU KOMUNIKASI TRAINER DENGAN SISWANYA DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS DI DJ ARIE SCHOOL BANDUNG
PERILAKU KOMUNIKASI TRAINER DENGAN SISWANYA DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS DI DJ ARIE SCHOOL BANDUNG (Studi Deskriptif Tentang Perilaku Komunikasi Trainer Dengan Siswanya Dalam Meningkatkan Kreativitas
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN 04 KARTASURA SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: ELY WINDIASTI K7112075
Lebih terperinciARTIKEL. Judul PURA ULUWATU DI DESA PECATU, KECAMATAN KUTA SELATAN, BADUNG, BALI
ARTIKEL Judul PURA ULUWATU DI DESA PECATU, KECAMATAN KUTA SELATAN, BADUNG, BALI (Studi Tentang Perkembangan Pura Sebagai Destinasi Pariwisata serta Kontribusinya Bagi Pendidikan Sejarah) Oleh NI LUH PUTU
Lebih terperinciPELAKSANAAN REMEDIAL TEACHING DALAM MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FISIKA DI SMA NEGERI SE-KOTA PEKANBARU
PELAKSANAAN REMEDIAL TEACHING DALAM MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FISIKA DI SMA NEGERI SE-KOTA PEKANBARU Resiana Heri Agusti 1, Azhar 2, Azizahwati 2 Email : resiana.heri.agusti@gmail.com
Lebih terperinciRELIEF TANTRI DI PERTAPAAN GUNUNG KAWI BEBITRA DESA BITERA, GIANYAR. I Putu Yogi Sudiana Program Studi Arkeologi
1 RELIEF TANTRI DI PERTAPAAN GUNUNG KAWI BEBITRA DESA BITERA, GIANYAR I Putu Yogi Sudiana Program Studi Arkeologi Abstrak Relief of Tantri that is located in Pertapaan Gunung Kawi Bebitra. This area located
Lebih terperinciABSTRAK PRASASTI KINTAMANI E KAJIAN EPIGRAFI
ABSTRAK PRASASTI KINTAMANI E KAJIAN EPIGRAFI Penelitian prasasti di Kintamani telah dilakukan oleh berbagai pihak, namun penelitian tersebut hanya sebatas alih aksara dan penjelasan singkat. Penelitian
Lebih terperinciISSN : /Akred/P2MI-LIPI/07/2014 Volume 28, Nomor 3, November 2015 SERI PENERBITAN FORUM ARKEOLOGI
ISSN : 0854-3232 574/Akred/P2MI-LIPI/07/2014 Volume 28, Nomor 3, November 2015 SERI PENERBITAN FORUM ARKEOLOGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BALAI ARKEOLOGI DENPASAR 2015 i ISSN : 0854-3232 574/Akred/P2MI-LIPI/07/2014
Lebih terperinciPerbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay
Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay Dengan Menggunakan Media Powerpoint Dan Media Audiovisual Pada Materi Sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan hukum lingkungan tidak dapat dipisahkan dari gerakan sedunia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan hukum lingkungan tidak dapat dipisahkan dari gerakan sedunia dalam memberikan perhatian yang lebih besar kepada lingkungan hidup, mengingat kenyataan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Alokasi waktu penelitian tentang tradisi masyarakat muslim dalam membagi harta warisan secara kekeluargaan di kecamatan Jekan
Lebih terperinciIda Bagus Nyoman Wartha Dosen Prodi Sejarah, FKIP Unmas Denpasar
Ida Bagus Nyoman Wartha Manfaat Penting Benda Cagar Budaya... MANFAAT PENTING BENDA CAGAR BUDAYA SEBAGAI PENINGGALAN SEJARAH/ARKEOLOGI UNTUK KEPENTINGAN AGAMA,SOSIAL BUDAYA, SOSIAL EKONOMI, PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT Meilina Fika Rinanda 1), Sutijan 2), Samidi 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No. 449, Surakarta 57126 e-mail:
Lebih terperinciJENIS KOLEKSI KETERANGAN UKURAN SKALA GAMBAR RUANG TRANSISI A. Dimensi obyek = 5m x 2m 1 :1. diorama 1 : 1. Dimensi 1 vitrin B = 1,7 m x 1,2 m 1 : 1
LAMPIRAN JENIS KOLEKSI KETERANGAN UKURAN SKALA GAMBAR RUANG TRANSISI A Gua + Relief Relief bercerita tentang peristiwa sejarah manusia purba (bagamana mereka hidup, bagaimana mereka tinggal, dll) 5m x
Lebih terperinci