ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI SPBU CV. INSANI SUBUR SEJAHTERA DI MARANGKAYU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA. Maskur 1. Abstrak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI SPBU CV. INSANI SUBUR SEJAHTERA DI MARANGKAYU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA. Maskur 1. Abstrak"

Transkripsi

1 ejournal Administrasi Bisnis, 2 (4), 2014: ISSN ,ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2014 ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI SPBU CV. INSANI SUBUR SEJAHTERA DI MARANGKAYU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Maskur 1 Abstrak Maskur, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman Samarinda. Analisis Kelayakan Investasi SPBU CV. Insani Subur Sejahtera di Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara. Di bawah bimbingan Bapak Drs. M. Zaini, M.Si dan Bapak Ir. Noercahyono MM. Latar belakang penulisan skripsi ini yaitu sebuah proyek investasi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk CV atau perusahaan perseorangan yaitu CV. Insani Subur Sejahtera yang ada di Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara dengan nilai proyek Rp Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui kelayakan dari proyek investasi tersebut yang ditinjau dari aspek keuangan. Alat analisis yang digunakan oleh penulis yaitu alat analisis kuantitatif dengan menggunakan metode Payback Period (PP); Net Present Value (NPV); Internal Rate of Return (IRR); dan Profitability Index (PI). Adapun hasil penelitian proyek investasi SPBU menggunakan alat analisis PP = (10 tahun); NPV = ( ); IRR = (14.17) dan PI = (1.13). Maka dari hasil analisis dan pembahasan serta didukung beberapa teori, kelayakan investasi SPBU ditinjau dari aspek keuangan oleh CV. Insani Subur Sejahtera di Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara, berdasarkan hasil dari analisis penelitian, kelayakan proyek investasispbu di Marangkayu dari aspek keuangan telah memenuhi tingkatkelayakan yang diinginkan, seperti metode payback periodyang lebih kecil dari umur ekonomis proyek, net present value yang bernilai positif,internal rate of return lebih besar dari tingkat bunga yang disyaratkan, danprofitability indeks yang lebih besar dari 1. Saran yang bisa diberikan adalah harus dilakukan penambahan jatah BBM dari Pertamina agar jumlah penjualan dapat terus ditingkatkan. Kata Kunci : Kelayakan, Investasi dan Keuangan. PENDAHULUAN Latar Belakang Saat ini negara kita mengalami perkembangan yang cukup pesat di berbagai bidang, terutama perkembangan di bidang ekonomi.hal ini ditandai dengan jumlah dan jenis usaha yang dilakukan oleh badan usaha maupun perorangan 1 Mahasiswa Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politi, Universitas Mulawarman. kurma.adnan@yahoo.com

2 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014: yang semakin meningkat. Maka jika melihat hal tersebut kebutuhan akan barang dan jasapun tentunya akan selalu meningkat Salah satu kebutuhan masyarakat yang tidak henti-hentinya digunakan yaitu kebutuhan akan energi, dalam hal ini Bahan Bakar Minyak (BBM). Hampir semua industri menggunakan BBM, tidak terbatas pada transportasi, tetapi juga sektor rumah tangga yang memerlukannya baik untuk keperluan sarana transportasi maupun sumber energi lainnya seperti penerangan diesel dan lain-lain Dengan semakin tingginya pertumbuhan penduduk yang diikuti pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor, maka kubutuhan BBM juga semakin besar. Berdasarkan hasil SP2010, jumlah penduduk Marangkayu mencapai jiwa dan jumlah kepala keluarga mencapai kepala keluarga. Jika diasumsikan, setiap kepala keluarga memiliki 1 unit kendaraan roda 2 maka jumlah kendaraan di Kecamatan Marangkayu mencapai unit, belum lagi jumlah kendaraan roda 4 yang tentunya akan menggunakan BBM dengan jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan roda 2. Jika melihat keadaan tersebut, maka tidak diragukan lagi bahwa permintaan kebutuhan akan BBM pada sekarang ini terlebih masa mendatang pastinya akan sangat dibutuhkan. Dengan demikian maka tentunya usaha SPBU merupakan salah satu usaha yang mempunyai prospek yang sangat bagus untuk saat ini maupun dimasa mendatang mengingat keberadaannya sangatlah dicari-cari.tetapi untuk memaksimalkan prospek tersebut kedalam hal yang nyata maka CV. Insani Subur Sejahtera harus dapat memiliki pengelolaan manajemen yang baik dan perlu adanya perencanaan terhadap setiap kegiatan operasi. Berinvestasi atau mendirikan usaha dalam pembangunan SPBU tentulah membutuhkan dana yang cukup besar dan biasanya tingkat pengembaliannya pun memerlukan waktu yang cukup lama. Maka dari itu pengusaha harus dapat mempertimbangkan dan meminimalisir atau mungkin menghindari setiap risiko yang mungkin timbul terhadap investasi yang dilakukan.oleh karena itu sebelum memulai usaha atau mungkin mengembangkan usaha yang sudah ada, maka perlu dilakukan studi kelayakan terhadap rencana investasi agar proyek yang sedang dikerjakan tidak sia-sia belaka akibat tidak adanya perencanaan yang matang dan proyek yang dijalankan pun tidak menguntungkan. Studi kelayakan proyek merupakan alat bantu atau pedoman bagi para pemilik perusahaan/pengusaha agar dapat lebih mudah mengambil sikap dan keputusan-keputusan pelaksanaan investasi supaya risiko kegagalan dapat dihindari atau dikurangi. Dalam penilaian investasi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan analisis pada berbagai aspek. Dalam penelitian ini, penulis hanya akan mengambil aspek keuangan. Untuk sisi aspek keungan dapat digunakan kriteria penilaian investasi seperti: Payback Period; yaitu menggambarkan lamanya waktu yang diperlukan untuk menutup kembali dana yang telah dikeluarkan atau diinvestasikan; Net Present Value; metode yang menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang. 528

3 Analisis Kelayakan Investasi SPBU di Marangkayu Maskur Internal Rate of Return; metode yang menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaanpenerimaan kas bersih dimasa yang akan datang; Profitability Index; yaitu untuk menghitung perbandingan antara present value dari investasi. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, penulis memilih dan tertarik melakukan penelitian dengan judul Analisis kelayakan proyek pembangunan SPBU ditinjau dari aspek keuangan oleh CV. Insani Subur Sejahtera di Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara. Rumusan Masalah Di lihat dari latar belakang permasalahan maka perumusan masalah penelitian ini adalah: Apakah investasi SPBU CV. Insani Subur Sejahtera di Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara layak ditinjau dari aspek keuangan? Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui kelayakan investasi SPBU CV. Insani Subur Sejahtera di Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis Bagi pengusaha dapat mengetahui apakah proyek SPBU layak atau tidak untuk dilakukan ditinjau dari aspek keuangan. Sebagai bahan masukan atau pertimbangan yang dapat digunakan sebagai dasar membuat kebijakan mengenai pengembangan usaha selanjutnya. b. Manfaat Praktis Untuk memberikan sumbangan positif untuk menambah hasanah ilmu pengetahuan tentang studi kelayakan bisnis dalam usaha. Kerangka Dasar Teori Manajemen keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut Horne dalam Kasmir (2009:5), adalah segala yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengolahan aktiva dengan beberapa tujuan yang menyeluruh. Sementara itu Brigham mengatakan dalam Kasmir (2009:6),bahwa manajemen keuangan adalah seni (art) dan ilmu (science), untuk me -manage uang, yang meliputi proses, institusi/lembaga, pasar, dan instrument yang terlibat dengan masalah transfer uang diantara individu, bisnis, dan pemerintah. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan (2004:4) menyatakan bahwa studi kelaykan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil. 529

4 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014: Pada umumnya suatu studi kelayakan proyek akan menyangkut tiga manfaat, yaitu: a. Manfaat ekonomis proyek tersebut bagi proyek itu sendiri (sering juga disebut sebagai manfaat financial). Yang berarti apakah proyek tersebut dipandang cukup menguntungkan apabila dibandingkan dengan risiko proyek tersebut. b. Manfaat ekonomis proyek tersebut bagi negara tempat proyek tersebut dilaksanakan (sering juga disebut sebagai manfaat ekonomi nasional). Yang menunjukan manfaat proyek tersebut bagi ekonomi makro suatu negara. c. Manfaat sosial proyek tersebut bagi masyarakat sekitar proyek tersebut. Aspek-aspek Dalam Studi Kelayakan Proyek Menurut Iman Soeharto (1999), aspek yang harus dikaji dalam studi kelayakan investasi antara lain aspek pasar, aspek teknis, aspek keuangan dan aspek sosial ekonomi. Menurut Iman Soeharto (1999), aspek yang harus dikaji dalam studi kelayakan investasi antara lain : a. Aspek Pasar Pengkajian aspek pasar berfungsi untuk menghubungkan manajemen suatu organisasi dengan pasar yang bersangkutan melalui informasi. Pengkajian aspek pasar meliputi : Kebutuhan dan keinginan konsumen; Segmentasi pasar Nilai tambah Masa hidup produk Struktur pasar Persaingan dan strategi pesaing b. Aspek Teknis Pengkajian aspek teknis dimaksudkan untuk memberikan batasan parameter teknis yang berkaitan dengan perwujudan proyek yang meliputi halhal sebagai berikut : Menentukan letak geografis lokasi Sumber bahan baku Sumber energi Aksesibilitas dan utilitas Kapasitas instalasi Tenaga kerja proyek c. Aspek Keuangan Pengkajian dilakukan untuk mengetahui kelayakan dari usaha yang akan didirikan atau pengembangan usahayang sudah ada. Aspek finansial meliputi halhal sebagai berikut: Kebutuhan dana 530

5 Analisis Kelayakan Investasi SPBU di Marangkayu Maskur Sumber dana Proyeksi neraca Proyeksi laba rugi Proyeksi aliran kas (cash flow) d. Aspek Sosial Ekonomi Pengkajian ini didasarkan pada landasan yang lebih luas yaitu melihat biaya dan manfaat proyek dari sudut kepentingan sosial atau masyarakat secara menyeluruh. Biasanya dilakukan untuk proyek-proyek masyarakat yang umunya dibiayai oleh pemerintah. Penelitian ini lebih menekankan pada analisis kelayakan investasi dalam mengkaji keberhasilan suatu proyek dari aspek finansial saja, apakah keuntungan yang didapatkan sebanding dengan dana yang telah dikeluarkan. Kebutuhan Dana Kebutuhan dana dalam setiap proyek pastilah berbeda-beda tergantung jenis dan proyek apa yang dikerjakan, proyek yang berskala kecil ataupun berskala besar atau mungkin peralatan dan teknologi yang digunakan cukup modern. Terlepas dari itu pengolahan dana harus dialokasikan sebaik mungkin sehingga bias tepat sasaran. Pengalokasian dana untuk proyek investasi secara umum di alokaskan kedalam dua kelompok, yaitu kebutuhan dana untuk aktiva tetap, dan kebutuhan dana untuk modal kerja. a. Kebutuhan Dana Untuk Aktiva Tetap Aktiva tetap adalah aktiva yang memiliki umur ekonomis lebih dari satu periode opersai dari suatu unit usaha (satu tahun), dibeli untuk tidak dijuak kembali, melainkan digunakan untuk operasi, dan setiap periodenya disusutkan. Pengeluaran dana untuk aktiva tetap ini termasuk dalam pengeluaran modal, sedangkan yang tidak termasuk dalam criteria diatas termasuk dalam aktiva lancer (modal kerja). Pengeluaran ini diharap kan kembali dalam jangka pendek yaitu paling lama dalam satu periode operasi sudah kembali menjadi kas. Pengeluaran ini disebut dengan pengeluaran penghasilan. b. Kebutuhan Dana untuk Modal Kerja Menurut Husnan (2000:168), istilah modal kerja bisa diartikan sebagai modal kerja brutto atau modal kerja netto. Modal kerja brutto menunjukkan semua investasi yang diperlukan untuk aktiva lancar. Modal kerja netto merupakan selisih antara aktiva lancar dengan utang jangka pendek. Dimaksudkan dengan aktiva lancar adalah yang berubah menjadi kas memerlukan waktu yang pendek, kurang dari satu tahun, atau siklus produksi. Untuk masalah ini kita menggunakan pengertian modal kerja brutto dengan alasan bahwa bagaimana pun juga kebutuhan dana ini harus ada yang membelanjainya, apakah dengan spontan atau tidak. Di dalam pengertian sehari-hari sering kali modal kerja ini diartikan sebgai keseluruhan aktiva 531

6 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014: lancar. Meskipun dalam keadaan tertentu kita lebih tepat menggunakan pengertian netto. Sedangkan Herlianto (2009:42), mengatakan bahwa modal kerja dapat diartikan sebagai modal kerja brutto (gross working capital) atau modal kerja netto (net working capital). Investasi Menurut Moeljadi (2007:121), investasi merupakan suatu tindakan melepaskan dana saat sekarang dengan harapan untuk menghasilkan arus dana masa datang dengan jumlah yang lebih besar dari mana yang dilepaskan pada saat investasi awal (initial investment). Ditinjau dari ruang lingkup segi usahanya, investasi dapat dibagi menjdai dua, yakni; a. Investasi pada aktiva nyata (real asset atau real investment), misalnya untuk pendirian pabrik-pabrik, pendirian hotel/restoran, perkebunan, dan lain-lain. b. Investasi pada aktiva keuangan (financial asset atau financial investment), seperti pembelian surat-surat berharga, baik merupakan saham maupun obligasi. Metode Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, di mana peneliti mencoba untuk mengadakan penelitian ilmiah yang sistematis, dan mengolah data yang berbentuk angka sehingga diperloleh dalam bentuk laporan keuangan. Definisi Operasional Untuk memudahkan pemahaman tentang variable-variabel yang diteliti, maka berikut ini penulis akan memberikan definisi operasional yang berkaitan dengan indikator dari variable seperti; kelayakan investasi dan kelayakan aspek keuangan, kelayakan investasi yang dimaksud disini adalah untuk menilai investasiyang dilakukan oleh CV. Insani Subur Sejahtera dengan mengukur tingkat kelayakan proyek pembangunan SPBU yang dilihat dari aspek keuangan. Sedangkan kelayakan dari aspek kuangann yaitu penilaian proyek terhadap CV. Insani subur Sejahtera yang dilihat berdasarkan tata cara kelolah keuangan proyek dengan mengunakan alat analisis kelayakan seperti analisis kriteria investasi, seperti: a. Payback period dimana ingin mengetahui lama waktu yang diperlukan untuk menutup kembali dana yang sudah diinvestasikan oleh perusahaan, waktu maksimal pengembaliannya adalah berdasarkan pada umur ekonomis jika melebihi umur ekonomis maka usaha SPBU tersebut dianggap tidak layak. b. NPV dimana jika hasil usaha CV. Insani Subur sejahtera bernilai positif setelah mencapai umur ekonomis nya yaitu 20 tahun maka sudah dapat dikatakan layak 532

7 Analisis Kelayakan Investasi SPBU di Marangkayu Maskur c. IRR jika hasilnya lebih besar dari tingkat bunga yang disyaratkan maka dikatakan layak jika tingkat bunga seperti bunga bank ternyata lebih besar dari bunga proyek maka sebaiknya dana yang dimiliki lebih baik diinvestasikan di bank. d. PI dimana nantinya peneliti akan mengukur derajat profitabilitas dari suatu proyek dimana hasil yang layak harus lebih dari 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan: Data penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Penelitian Lapangan Observasi yaitu dengan mengadakan penelitian langsung untuk mendapatkan data yang sebenarnya. Wawancara, cara ini untuk mendapatkan data-data dengan melakukan interview langsung pada pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan yang dikerjakan. Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan mengambil data-data berupa foto lokasi penelitian/proyek dan sekitarnya. b. Studi Pustaka (Library Research) Yaitu metode penelitian dengan cara membaca literatur, bahan referensi, bahan kuliah dan hasil penelitian lainnya yang ada hubungannya dengan objek yang diteliti. Adapun data-data yang akan diperlukan seperti: Gambaran umum SPBU. RAB (Rencana Anggaran Biaya) dan Biaya investasi yang dikeluarkan oleh CV. Insani Subur Sejahtera untuk pembangunan SPBU. Dokumentasi lokasi proyek Perkiraan L/R dan CF Alat Analisis Alat analisis yang digunakan adalah ; a. Payback Period Payback Period = 1 h Kriteria seleksi : 1) Jika payback period lebih kecil dibanding dengan target kembalinya investasi, maka proyek investasi layak. 2) Jika payback period lebih besar dibanding dengan target kembalinya investasi, maka proyek tidak layak. (Sutrisno,2009:126) 533

8 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014: b. Net Present Value NPV = 1 + Dimana: K = Discount rate At = Cashflow pada periode t N = Periode terakhir dimana cash flow diharapkan. Kriteria seleksi: Jika NPV positif maka proyek investasi layak. Jika NPV negatif maka proyek investasi tidak layak. (Riyanto, 2001:128). c. Internal Rate of Return IRR = + ( ) Keterangan: rr = Tingkat discount rate (r) lebih rendah rt = Tingkat discount rate (r) lebih tinggi TPV = Total present value NPV = Net Present Value Kriteria seleksi: Jika IRR dari tingkat bunga yang disyaratkan, maka proyek investasi layak. Jika IRR dari tingkat bunga yang disyaratkan, maka proyek investasi kurang layak. (Sutrisno, 2009:127) d. Profitability Indeks Profitability Index = Kriteria Seleksi: Jik PI 1, maka proyek investasi layak Jika PI 1, maka proyek investasi tidal layak. (Sutrisno, 2009:128) Definisi Konsepsional Secara konsep langkah-langkah yang diambil dalam membicarakan kelayakan pembagnunan SPBU ini, penilis perlu membarikan suatu batasan mengenai hal tersebut, yaitu: a. Kelayakan Proyek 534

9 Analisis Kelayakan Investasi SPBU di Marangkayu Maskur Penilaian kelayakan proyek adalah penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek dibangun untuk jangka waktu tertentu. Herlianto (2009:2). Kela yakan dapat diartikan bahwa usaha yang dijalankan akan memberikan keuntungan finansial dan nonfinansial. Layak disini diartikan juga akan memberikan keuntungan tidak hanya bagi perusahaan yang menjalankannya, tetapi juga bagi investor, kreditior, pemerintah, dan masyarakat luas. Kasmir (2003:6) b. Kelayakan Aspek Keuangan Kelayakan aspek keuangan adalah aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Kasmir (2003:86). Untuk menilai kelayakan dari aspek keuangan digunakan analisis kriteria investasi seperti: PP, jika PP lebih kecil dari target kembalinya investasi maka proyek layak, jika lebih besar maka tidak layak NVP, jika NPV positif maka proyek layak jika negatif maka tidak layak IRR, jika IRR lebih besar dari tingkat bunga yang disyaratkan maka proyek layak, jika lebih kecil maka tidak layak PI jika PI lebih besar dari 1 maka proyek layak jika lebih kecil maka tidak layak Hasil Penelitian dan Pembahsan Insani Subur Sejahtera merupakan perusahaan yang berbentuk CV atau perusahaan perseorangan yang ada di Marangkayu.Perusahaan ini berdiri sejak 10 tahun yang lalu, namun pada saat itu masih berupa agen kecil dimana hanya terdapat 1 unit dispenser (pompa) bensin saja dan pada tahun 2012 perusahaan ini melakukan ekspansi dengan mendirikan SPBU yang lebih besar dengan 3 unit pompa yaitu bensin, solar dan pertamax dengan nomor APMS Penilaian Aspek Keuangan a. Metode Payback Period Payback period diperlukan untuk mengetahui seberapa lama waktu yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash flow) dengan menggunakan aliran kas besrsih (cash flow) dimana membagi nilai investai dengan cash flow. = h Untuk mengetahui hasil dari Payback Period cukup dengan melihat pada tabel 5 proyeksi kas flow, dimana hasil dari tabel menunjukan pada tahun ke 10 jumlah investsasi sudah kembali dengan EAT mencapai Rp dimana jumlah investasi proyek sebesar b. Metode dengan Net Present Value 535

10 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014: Dalam perhitungan mengunakan metode Net Present Value terlebih dahulu harus menentukan keuntungan yang diinginkan yaitu 14 % dengan umur investasi 20 tahun. Table Net Present Value dengan tingkat suku bunga 14% Tahun Net Cash Flow DF14% PV of Cash Flow 1 87,660, ,877, ,759, ,434, ,067, ,770, ,117, ,053, ,523, ,210, ,999, ,495, ,371, ,548, ,596, ,562, ,781, ,504, ,209, ,266, ,729, ,620, ,959, ,335, ,676, ,613, ,178, ,428, ,120, ,576, ,115,569, ,215, ,303,069, ,731, ,520,711, ,467, ,773,217, ,177, ,066,039, ,820, Total PV of Cash Flow 2,314,712, PV of Investment 2,045,705, Net Present Value 269,007, Sumber Data : Hasil Pengolahan Data c. Metode dengan Internal Rate of Return Sebelum menentukan IRR, terlebih dahulu harus mencari hasil dari NPV dari proyek tersebut lalu dicoba dengan beberapa tingkatan discount rate sampai memperoleh positif dan negatif dimana mendekati dari hasil NPV proyek tersebut atau biasa disebut dengan cara trial and error. Setelah dicoba, angka yang mendekati NPV proyek adalah 16% dan 15%. Berikut penguraiannya : 536

11 Analisis Kelayakan Investasi SPBU di Marangkayu Maskur Tabel IRR Dengan Tingat Suku Bunga 16% Tahun Net Cash Flow DF16% PV of Cash Flow 1 87,660, ,562, ,759, ,578, ,067, ,450, ,117, ,968, ,523, ,405, ,999, ,559, ,371, ,755, ,596, ,596, ,781, ,359, ,209, ,068, ,729, ,422, ,959, ,617, ,676, ,873, ,178, ,897, ,120, ,733, ,115,569, ,747, ,303,069, ,245, ,520,711, ,929, ,773,217, ,393, ,066,039, ,368,003 Total PV of Cash Flow 1,882,533,711 PV of Investment 2,110,000,000 Net Presen Value (227,466,289) Sumber Data : Hasil Pengolahan Data Hasil jika menggunakan tingkat suku bunga 15% Tabel IRR Dengan Tingat Suku Bunga15% Tahun Net Cash Flow DF15% PV of Cash Flow 1 87,660, ,264, ,759, ,953, ,067, ,610, ,117, ,011, ,523, ,217,

12 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014: Lanjutan IRR Dengan Tingat Suku Bunga15% 6 215,999, ,311, ,371, ,395, ,596, ,275, ,781, ,894, ,209, ,532, ,729, ,516, ,959, ,883, ,676, ,395, ,178, ,940, ,120, ,356, ,115,569, ,365, ,303,069, ,185, ,520,711, ,177, ,773,217, ,125, ,066,039, ,028,396 Total PV of Cash Flow 2,091,442,707 PV of Investment 2,045,705,000 Net Presen Value 45,737,707 Sumber Data : Hasil Pengolahan Data Dari data di atas maka, hasil dari IRR dapat dirumuskan sebagai berikut : IRR = + ( ).. IRR = 15 + (.. ).... = (.. ) = 15 + (0.83) = (16-15) 538

13 Analisis Kelayakan Investasi SPBU di Marangkayu Maskur d. Metode Dengan Profitability Index Dalam penilaian investasi mengunakan metode profitability index terbilang cukup mudah, karena cukup membandingkan nilai sekarang dari penerimaan/cashflow dengan nilai sekarang dari investasi proyek tersebut. PI= PI = = 1.13 PENUTUP Berdasarkan hasil dari analisis penelitian, kelayakan proyek investasi SPBU di Marangkayu dari aspek keuangan telah memenuhi tingkat kelayakan yang diinginkan, seperti metode Payback Period yang lebih kecil dari umur ekonomis proyek, net present value yang bernilai positif, internal rate of return lebih besar dari tingkat bunga yang disyaratkan, dan profitability indeks yang lebih besar dari. Dengan dibangunnya SPBU di Marangkayu tentu akan berdampak baik bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat setempat dimana akan menyerap tenaga kerja penduduk sekitar selain itu pengusaha micro seperti nelayan, petani, maupun industri rumahan juga akan berdampak baik karena penenuhan akan kebutuhan BBM bagi kegiatan operasional usaha mereka juga lebih mudah terpenuhi. Perlu dilakukan upaya penambahan jatah dari Pertamina agar perusahaan tidak selalu kekurangan stok BBM sehingga SPBU pun selalu beroperasi dan tentunya akan berdampak pada jumlah penjualan perusahaan. Membangun jalinan kerja sama terhadap usaha micro seperti nelayan, petani, maupun industri rumahan yang ada di daerah operasi SPBU sebagai penyedia atau penyuplai bahan bakar untuk kegiatan usaha mereka sehingga SPBU pun mempunyai alasan yang kuat untuk lebih mudah meminta penambahan jatah BBM yang lebih besar pada pihak Pertamin Daftar Pustaka Alexandri, Moh. Beni Manajemen Keuangan Bisnis. Bandung: Alfabeta. Balkaoui, Ahmed Riahi Teori Akuntansi Edisi Pertama. Penerbit Salemba Empat: Jakarta. Baridwan, Zaki Intermediate Accounting. Edisi Delapan. Yogyakarta: BPFE Gitosudarmo, Indriyo dkk.2002.manajemen Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE Gray, Clive dkk Pengantar Evaluasi Proyek. Edisi kedua. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 539

14 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014: Halim, Abdul Manajemen Keuangan Bisnis. Bogor: Ghalia Indonesia. Harahap, Sofyan Syafri Teori Akuntansi. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta. Herlianto, Didit dan Triani Pujiastuti Studi Kelayakan Bisnis. Yogyakarta: Graham Ilmu. Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Kelima. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Husnan, Suad dan Suwarsono Muhammad Studi Kelayakan Proyek. EdisiKeempat. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Kasmir dan Jakfar.2003.Studi Kelayakan Bisnis. Edisi kedua. Jakarta: Prenada Media Group Kuswadi Analisis Keekonomian Proyek. Yogyakarta: Andi. Moeljadi Manajemen Keuangan. Jilid Satu. Malang: Bayumedia Publishing. Niswonger, C. Rollin, dkk Prinsip-Prinsip Akuntansi Edisi 19 Jilid 1. Penerbit Erlangga: Jakarta Pass, Christopher dan Bryan Lowes Kamus Lengkap Bisnis. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga. Riyanto, Bambang Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat.Yogyakarta: BPFE. Sugiarto dkk Pengantar Akuntansi I. Penerbit Universitas Terbuka: Jakarta. Sutrisno Manajemen Keuangan Teori, Konsep & Aplikasi. Ekonisa. Yogyakarta: Ekonisa. Standar Akuntansi Pemerintah (PP RI No. 24 Th. 2005). Jakarta: Redaksi Sinar Grafika. INTERNET: sensus penduduk Kabupaten Kutai Kartanegara. (Diakses12 februari 2013) 540

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBANGUNAN RUKO AURELIA DARI ASPEK KEUANGAN PADA PT. BAHTERA MITRA SEJAHTERA DI SAMARINDA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBANGUNAN RUKO AURELIA DARI ASPEK KEUANGAN PADA PT. BAHTERA MITRA SEJAHTERA DI SAMARINDA ejournal Administrasi Bisnis, 2013, 1 (2): 164-181 ISSN 0000-0000, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2013 ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBANGUNAN RUKO AURELIA DARI ASPEK KEUANGAN PADA PT.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam semua aspek kehidupan manusia, air bersih merupakan kebutuhan yang sangat hakiki karena sel-sel dalam tubuh manusia terdiri dari 68% kadar air. Bagi

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam upaya mengembangkan usaha bisnisnya, manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Langkah pertama

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN ANDRI HELMI M, S.E., M.M

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN ANDRI HELMI M, S.E., M.M MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN ANDRI HELMI M, S.E., M.M TIME VALUE OF MONEY Nilai uang saat ini lebih berharga dari pada nanti. Individu akan memilih menerima uang yang sama sekarang daripada nanti, dan lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Lebih terperinci

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Bagaimana kesiapan permodalan yang akan digunakan untuk menjalankan bisnis dan apakah bisnis yang akan dijalankan dapat memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan?

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP PENAMBAHAN MESIN PERCETAKAN PADA LINEZA PRODUCTION SAMARINDA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP PENAMBAHAN MESIN PERCETAKAN PADA LINEZA PRODUCTION SAMARINDA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP PENAMBAHAN MESIN PERCETAKAN PADA LINEZA PRODUCTION SAMARINDA Henny Ramadhani Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Email : Ramadhani.henny@rocketmail.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris busy yang artinya sibuk, sedangkan business artinya kesibukan. Bisnis dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 41 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Pilihan Analisis Untuk menganalisis kelayakan usaha untuk dapat melakukan investasi dalam rangka melakukan ekspansi adalah dengan melakukan penerapan terhadap

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG. Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin ABSTRACT

ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG. Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin ABSTRACT ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia. ABSTRACT SAHDIANNOR,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku ekonomi untuk bertindak seefektif dan seefisien mungkin. Tindakan yang efektif dan efisien

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL Nama : Marlina Fitri Annisa Npm : 15213303 Kelas : 4EA33 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Christera Kuswahyu Indira,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi pada dasarnya merupakan usaha pengalokasian sejumlah modal (uang)

BAB I PENDAHULUAN. Investasi pada dasarnya merupakan usaha pengalokasian sejumlah modal (uang) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Investasi pada dasarnya merupakan usaha pengalokasian sejumlah modal (uang) pada usaha bisnis tertentu. Usaha bisnis itu sendiri dapat bersifat baru sama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini menyebabkan banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Istilah penganggaran modal digunakan untuk menggambarkan bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Istilah penganggaran modal digunakan untuk menggambarkan bagaimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Istilah penganggaran modal digunakan untuk menggambarkan bagaimana seseorang merencanakan investasi penting yang mempunyai keterlibatan jangka panjang. Investasi

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP UNTUK MELAKUKAN EKSPANSI EKSPOR BAGI UMKM

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP UNTUK MELAKUKAN EKSPANSI EKSPOR BAGI UMKM ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP UNTUK MELAKUKAN EKSPANSI EKSPOR BAGI UMKM Herbowo Sulaiman Muhammad Saifi Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang lebih baik, turut serta meningkatkan iklim pertumbuhan investasi dalam negeri. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan-tindakan untuk dapat mengembangkan

Lebih terperinci

ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING. Nama : Mamih Mayangsari Npm : Kelas : 3EA24

ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING. Nama : Mamih Mayangsari Npm : Kelas : 3EA24 ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING Nama : Mamih Mayangsari Npm : 14211268 Kelas : 3EA24 Latar Belakang Suatu kegiatan bisnis pasti melibatkan banyak pihak yang memiliki berbagai kepentingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, persaingan yang terjadi di dalam dunia usaha begitu ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan yang tepat agar

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,

Lebih terperinci

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR KELAYAKAN INVESTASI (Studi Pada PT. Wahana Makmur Bersama Gresik)

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR KELAYAKAN INVESTASI (Studi Pada PT. Wahana Makmur Bersama Gresik) ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR KELAYAKAN INVESTASI (Studi Pada PT. Wahana Makmur Bersama Gresik) Anandhayu Mahatma Ratri Moch. Dzulkirom Achmad Husaini Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta XII. Penganggaran Modal (Capita l Budgeting) i 1. Pengantar Investasi aktiva tetap merupakan salah satu investasi yang mendapat perhatian karena jangka waktu pengembalian biasanya lebih dari satu tahun,

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18 STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI Nama : Aji Tri Sambodo NPM : 10210466 Kelas : 3EA18 Pendahuluan Penilaian investasi / studi kelayakan sangat diperlukan oleh orang atau badan yang

Lebih terperinci

ANALISIS PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA CV. MAROS JAYA DI PENAJAM PASER UTARA

ANALISIS PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA CV. MAROS JAYA DI PENAJAM PASER UTARA ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2013, 1 (..):. ISSN 0000-0000, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.org Copyright 2013 ANALISIS PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA CV. MAROS JAYA DI PENAJAM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulu Hellen Mayora Violetha (2014) Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Kelayakan

Lebih terperinci

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Analisa kelayakan untuk rencana ekspansi yang akan dilaksanakan oleh perusahaan X menggunakan lima metode Capital Budgeting yaitu Payback Period, Accounting Rate

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pengaitan sumber-sumber daya atau pengeluaran modal saat ini

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pengaitan sumber-sumber daya atau pengeluaran modal saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Suad Husnan dan Suwarsono Muhammad (2000, h.5), investasi merupakan suatu pengaitan sumber-sumber daya atau pengeluaran modal saat ini untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan mengoptimalkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan mengoptimalkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan mengoptimalkan laba. Hal tersebut dapat dicapai salah satunya melalui Investasi. Investasi

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ASPEK INVESTASI UU & PERATURAN BIDANG USAHA STRATEGI BISNIS KEBIJAKAN PASAR LINGKUNGAN INVESTASI KEUANGAN TEKNIK & OPERASI ALASAN INVESTASI EKONOMIS Penambahan Kapasitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai perusahaan yang bergerak di bidang makloon konveksi. Karena kapasitas produksi yang tidak mencukupi, maka perusahaan bermaksud untuk melakukan ekspansi berupa penambahan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1 ABSTRAKSI Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, maka perusahaan memerlukan strategi yang tepat untuk selalu dapat unggul dalam persaingan. Karena bila salah dalam menerapkan strategi

Lebih terperinci

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Modul ke: PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Fakultas FEB MEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Penganggaran Modal ( Capital Budgeting) Istilah penganggaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan tidak dapat bersaing, maka perusahaan tersebut dapat kalah dalam persaingan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan iklim persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan iklim persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat dewasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan iklim persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat dewasa ini, setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan-tindakan yang tepat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan perkembangan jaman yang semakin berkembang saat ini, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan perkembangan jaman yang semakin berkembang saat ini, baik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan perkembangan jaman yang semakin berkembang saat ini, baik perusahaan besar maupun kecil terpacu untuk bersaing mendapatkan laba yang semaksimal mungkin guna

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PROYEK PENGEMBANGAN PERKEBUNAN PISANG ABACA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PERANGGARAN MODAL

STUDI KELAYAKAN PROYEK PENGEMBANGAN PERKEBUNAN PISANG ABACA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PERANGGARAN MODAL STUDI KELAYAKAN PROYEK PENGEMBANGAN PERKEBUNAN PISANG ABACA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PERANGGARAN MODAL Sumiati dan Toto Sugiharto Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK Lahan tidur merupakan

Lebih terperinci

Bab 5 Penganggaran Modal

Bab 5 Penganggaran Modal M a n a j e m e n K e u a n g a n 90 Bab 5 Penganggaran Modal Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai teori dan perhitungan dalam investasi penganggaran modal dalam penentuan keputusan

Lebih terperinci

Analisis Kelayakan Finansial Pembukaan Cabang Baru Usaha Amplang Bunda Mahakam di Sangasanga Kutai Kartanegara

Analisis Kelayakan Finansial Pembukaan Cabang Baru Usaha Amplang Bunda Mahakam di Sangasanga Kutai Kartanegara ejournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (4): 1046-1058 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 Analisis Kelayakan Finansial Pembukaan Cabang Baru Usaha Amplang Bunda Mahakam di

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI PENILAIAN EKSPANSI USAHA (Studi Kasus pada PT. Wijaya Karya Beton, Tbk)

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI PENILAIAN EKSPANSI USAHA (Studi Kasus pada PT. Wijaya Karya Beton, Tbk) ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI PENILAIAN EKSPANSI USAHA (Studi Kasus pada PT. Wijaya Karya Beton, Tbk) Aditya Satriawan Topowijono Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA Nama : Rani Eva Dewi NPM : 16212024 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Nenik Diah Hartanti, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi PENILAIAN INVESTASI I. Pengertian Investasi Investasi adalah penanaman (pengeluaran) modal (uang) waktu sekarang yang hasilnya baru diketahui diwaktu kemudian. Bentuk investasi dibedakan. Berdasarkan asset

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis.

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis. ABSTRAK PT. Usaha Panca Samitra merupakan perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor umum. Didirikan pada november tahun 2003 oleh beberapa pengusaha. Pada saat ini PT. Usaha Panca Samitra berencana

Lebih terperinci

BAB II KEPUTUSAN INVESTASI

BAB II KEPUTUSAN INVESTASI BAB II KEPUTUSAN INVESTASI II.1. Pengertian Investasi Investasi dapat diartikan sebagai pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang (Mulyadi, 2001: 284).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena memerlukan dana dalam jumlah yang besar dan tertanam dalam jangka waktu

BAB I PENDAHULUAN. karena memerlukan dana dalam jumlah yang besar dan tertanam dalam jangka waktu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu perusahaan, selalu terdapat aktiva tetap untuk menjalankan operasinya. Aktiva tetap mempunyai kedudukan yang penting dalam perusahaan karena memerlukan

Lebih terperinci

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu BAB II INVESTASI II.1. Definisi Investasi Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu mempunyai harapan bahwa perusahaan akan dapat memperoleh kembali dana yang ditanamkan dalam aktiva

Lebih terperinci

ANALISIS CASH FLOW SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI KELAYAKAN USAHA PADA PETERNAKAN AYAM PETELUR SUMBER REJEKI MAKMUR PONGGOK BLITAR

ANALISIS CASH FLOW SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI KELAYAKAN USAHA PADA PETERNAKAN AYAM PETELUR SUMBER REJEKI MAKMUR PONGGOK BLITAR ANALISIS CASH FLOW SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI KELAYAKAN USAHA PADA PETERNAKAN AYAM PETELUR SUMBER REJEKI MAKMUR PONGGOK BLITAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *)

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *) ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *) A. Dasar Dasar Proyek 1. Batasan Proyek Clive Gray mendifinisikan proyek sebagai kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam satu

Lebih terperinci

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Penganggaran Perusahaan Minggu-15 Budget Modal (capital budgetting) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com 1 Pokok Bahasan Pengertian Penganggaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan, penulis akan menyampaikan beberapa hal yang berhubungan dengan proses pengerjaan penelitian ini. Antara lain berkenaan dengan latar belakang penelitian, identifikasi

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Penetapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Penetapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan pengembangan bisnis PT. Dagang Jaya dalam pendistribusian dikatakan

Lebih terperinci

MENILAI KELAYAKAN INVESTASI DAN HASIL INVESTASI

MENILAI KELAYAKAN INVESTASI DAN HASIL INVESTASI MENILAI KELAYAKAN INVESTASI DAN HASIL INVESTASI Sumber: http://hdwallpapersbuzz.com/creative Kita telah mengetahui berbagai jenis investasi, hasil dan risiko yang mungkin dihadapi serta peranannya dalam

Lebih terperinci

ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI

ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI Latar Belakang Masalah Kemajuan dalam bidang tekhnologi juga sudah berkembang pesat. Dimana - mana terdapat usaha - usaha jasa yang

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN Djoko Susilo 1 dan Christiono Utomo Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email: 1) djokoyysusilo@yahoo.com

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus bertahan dalam persaingan dunia usaha adalah harapan semua

BAB I PENDAHULUAN. terus bertahan dalam persaingan dunia usaha adalah harapan semua 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menengguk laba maksimum agar dapat berjalan dan berkembang, serta terus bertahan dalam persaingan dunia usaha adalah harapan semua perusahaan. Karena itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari semakin menginginkan pola hidup yang sehat, membuat adanya perbedaan dalam pola konsumsi

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metodelogi Penelitian Menurut Surakhmad, (1994:140-143), metode deskriptif analisis, yaitu metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa

Lebih terperinci

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) M a n a j e m e n K e u a n g a n 96 Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Payback

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE.

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE. Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA 15212337 STEVIANUS, SE., MM PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan Bisnis Strategi Pemasaran Studi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam era globalisasi ini, persaingan di dunia usaha semakin ketat. Sebuah perusahaan harus jeli dalam melihat peluang-peluang yang ada. Peluang tersebut digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL INVESTASI TUGBOAT BARU PADA PT. MUARA KEMBANG DI SAMARINDA

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL INVESTASI TUGBOAT BARU PADA PT. MUARA KEMBANG DI SAMARINDA ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2016, 4 (3): 854-867 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL INVESTASI TUGBOAT BARU PADA PT. MUARA KEMBANG DI

Lebih terperinci

Bab I: Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia sedang memacu pembangunan

Bab I: Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia sedang memacu pembangunan Bab I: Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia sedang memacu pembangunan nasional menuju terwujudnya masyarakat yang dicita-citakan yaitu

Lebih terperinci

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu A. Pengertian Capital Budgeting Definisi Capital Budgeting menurut Bambang Riyanto (hal 121, thn 1995) adalah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana dimana jangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada abad ini seperti yang kita ketahui dunia ekonomi dan teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan adanya perkembangan teknologi itu

Lebih terperinci

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR)

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR) METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR) ARR dapat dihitung dengan dua cara : 1. ARR atas dasar Initial Invesment NI ARR = ----------- x 100 % Io dimana : NI = Net Income (keuntungan netto rata-rata tahunan)

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return.

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. ABSTRAK Dalam memasuki era globalisasi, Indonesia dituntut untuk mempersiapkan dirinya agar dapat bersaing khususnya dalam bidang ekonomi. Perekonomian Indonesia sekarang dapat dikatakan sudah mulai meningkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang digunakan dalam analisa dan pembahasan penelitian ini satu persatu secara singkat dan kerangka berfikir

Lebih terperinci

KEPUTUSAN INVESTASI DAN PENGANGGARAN MODAL

KEPUTUSAN INVESTASI DAN PENGANGGARAN MODAL KEPUTUSAN INVESTASI DAN PENGANGGARAN MODAL Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB Email: aridarmawan_fia@ub.ac.id A. PENDAHULUAN B. METODE PENILAIAN INVESTASI - Accounting Rate of Return - Payback Period - Net Present

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sukirno (2003), investasi adalah pengeluaran atau penanaman modal bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sukirno (2003), investasi adalah pengeluaran atau penanaman modal bagi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Investasi Sukirno (2003), investasi adalah pengeluaran atau penanaman modal bagi perusahaan untuk membeli barang modal dan perlengkapan produksi untuk menambah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Di Indonesia, pertumbuhan ekonomi yang pesat terutama pada sektor industri, telah mendorong berkembangnya perusahaan industri dalam bentuk yang bervariasi. Industri mempunyai peranan penting dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berjalannya waktu, permintaan akan tenaga listrik di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berjalannya waktu, permintaan akan tenaga listrik di Indonesia terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan manusia. Seiring dengan berjalannya waktu, permintaan akan tenaga listrik di Indonesia terus meningkat.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

SIDANG TUGAS AKHIR ANALISIS ELAYAKAN USAHA MAKANAN TRADISIONAL PEPES

SIDANG TUGAS AKHIR ANALISIS ELAYAKAN USAHA MAKANAN TRADISIONAL PEPES SIDANG TUGAS AKHIR ANALISIS ELAYAKAN USAHA MAKANAN TRADISIONAL PEPES Pembimbing: Agus Riyanto, MT Oleh: Winda Octaviany 1.03.08.010 Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang Masalah Berbagai usaha pada saat ini

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada Warnet Pelangi, maka penulis menyimpulkan bahwa: 1. Warnet Pelangi belum menerapkan

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2)

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2) M a n a j e m e n K e u a n g a n 103 Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Accounting

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PADA SHOWROOM MOBIL SECOND DI LIMO MOTOR. : Muchamad Fatoni NPM : Pembimbing : Ir. Agus Sulaksono.MMSi,.

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PADA SHOWROOM MOBIL SECOND DI LIMO MOTOR. : Muchamad Fatoni NPM : Pembimbing : Ir. Agus Sulaksono.MMSi,. STUDI KELAYAKAN INVESTASI PADA SHOWROOM MOBIL SECOND DI LIMO MOTOR Nama : Muchamad Fatoni NPM : 14212740 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Ir. Agus Sulaksono.MMSi,. MT LATAR BELAKANG MASALAH Pada masa yang

Lebih terperinci

ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Pada CV. Alfa 99 Malang)

ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Pada CV. Alfa 99 Malang) ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Pada CV. Alfa 99 Malang) Erika Kuncahyani Achmad Husaini Maria Goretti Wi Endang Fakuktas Ilmu Administrasi Universitas

Lebih terperinci

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG Nama : Afrian Herdiansyah NPM : 10203034 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Septi Mariani, TR. SE. MM FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA PADA TOKO ADAM JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA PADA TOKO ADAM JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA PADA TOKO ADAM JAYA Disusun Oleh : Sri Waluyo, S.Ag., MM Dassaad, SE., MM UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2013 ABSTRAK Penelitian ini dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6. 76 BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Penjelasan Umum Bagian ini menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba-rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, perusahaan

Lebih terperinci

JURNAL ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI ALAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI AKTIVA TETAP PADA PT. JAYA KERTAS KERTOSONO

JURNAL ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI ALAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI AKTIVA TETAP PADA PT. JAYA KERTAS KERTOSONO JURNAL ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI ALAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI AKTIVA TETAP PADA PT. JAYA KERTAS KERTOSONO Oleh: YULIANITA KARTIKASARI NPM : 12.1.01.04.0090 Dibimbing oleh : 1. Tjejep Yusuf

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA Nama : Restia Arenisca Wulandari NPM : 26212149 Kelas : 3EB27 Jurusan : S1 Akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka 1 BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Masalah Peluang usaha di bidang peternakan ayam pada saat ini terbilang cukup baik, karena kebutuhan akan daging ayam setiap tahunnya meningkat, sementara produksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Studi Kelayakan Studi kelayakan bisnis atau sering pula disebut dengan studi kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek bisnis

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI Nama : Dedik Fahrudin NPM : 11212796 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG Studi kelayakan terhadap suatu usaha

Lebih terperinci