STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA"

Transkripsi

1 STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Program Pendidikan Diploma III Keuangan Dan Perbankan Fakultas Ekonomi Oleh: ARDIAN KRISTY WICAKSONO F PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN PERBANKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 i

2 ii

3 iii

4 MOTTO v Tak ada kemenangan dan keberhasilan tanpa ada pengorbanan dan ketekunan. Demikian pula tak ada pengorbanan dan ketekunan tanpa adanya keyakinan. ( Kahlil Gilbran ) v Tidak banyak orang yang diberi kesempatan, maka gunakanlah kesempatan itu dengan sebaik-baiknya. ( Penulis ) v Sukses adalah hak saya, sebab kesuksesan merupakan hak semua orang. ( Penulis ) v Janganlah menjadi orang munafik di mata Tuhan dan orang lain. ( Penulis ) iv

5 PERSEMBAHAN Dengan segalah kerendahan hati dan ketulusan jiwa, kupersembahkan karya tulis kecilku ini untuk mereka yang sangat berarti dalam hidup. Tugas Akhir ini akan kupersembahkan untuk : 1. Ayah dan Ibu tercinta yang telah membesarkan dan mendidik dengan untaian doa dan kasih sayang yang selalu mengiringi setiap langkahku. 2. Adik ku yang tersayang. 3. Untuk sahabat-sahabat ku yang tidak dapat aku sebutkan satu per satu. 4. Semua pihak yang telah membantu. 5. Almamaterku. v

6 KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-nya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan judul STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA. Penulis menyadari bahwa tersusunnya Tugas Akhir ini berkat adanya petunjuk dan bimbingan dari bapak, ibu dan semua pihak yang terkait. Maka penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Allah SWT, yang selalu membimbing dan memberikan kemudahan bagi penulis sehingga mampu menyelesaikan tugas akhir ini. 2. Bapak Linggar Ikhsan Nugroho, SE, selaku Dosen pembimbing yang telah dengan sabar memberikan bimbingan dalam penyusunan Tugas Akhir ini. 3. Bapak Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta 4. Bapak Kresno Sarosa Pribadi, SE, M.Si selaku ketua Program Studi Diploma III Keuangan dan Perbankan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 5. Bapak Achmad Daerobi, MS selaku pembimbing akademik. 6. Para Dosen Program Studi Diploma III Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ilmunya. vi

7 7. Ibu Fransisca Permata Dewi, SE.MM, selaku Direktur Utama PT. BPR Nguter Surakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian ini. 8. Semua staf dan karyawan PT. BPR Nguter Surakarta yang telah memberikan bantuan selama magang dulu dan penulisan Tugas Akhir ini. 9. Sugiarto, ayah tercinta terima kasih atas dukungan, doa dan cintanya. 10. Herti Astutik, ibu tercinta terima kasih atas dukungan, doa dan cintanya. 11. Alvian Febdhy Prakoso, adik tercinta terima kasih atas dukungannya. 12. Semua keluarga besar terima kasih atas doa dan dukungannya. 13. Teman-teman KP 07 atas bantuannya. Penulis sadar bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna yang tentunya masih memerlukan banyak koreksi. Semoga hasil penelitian yang telah saya lakukan, dapat memberikan manfaat dan berguna bagi pembaca. Surakarta, Februari 2012 Penulis vii

8 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN ABSTRAK... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO... PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v vi vii ix xii xiii xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakan Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian... 3 D. Manfaat Penelitian... 4 E. Metode Penelitian... 4 viii

9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8 A. Pengertian Strategi... 8 B. Pengertian Pemasaran... 8 C. Konsep-Konsep Pemasaran... 9 D. Pengertian Strategi Pemasaran E. Pengertian Bank F. Pengertian Kredit G. Unsur Unsur Kredit H. Tujuan dan Fungsi Kredit BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penjelasan Umum Perijinan dan Legalitas Usaha Kepemilikan / Pemegang Saham Permodalan Perubahan Susunan Pengurus Struktur Organisasi Produk-Produk PT. BPR Nguter Surakarta B. Laporan Magang Kerja C. Pembahasan Masalah Strategi Promosi Pemasaran ix

10 2. Faktor Pendukung Keberhasilan Suatu Promosi Pemasaran Kredit PT. BPR Nguter Surakarta BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x

11 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Pemegang Saham Tabel 3.2 Pemegang Saham Terakhir Tabel 3.3 Laporan Aktivitas Magang Tabel 3.4 Kartu Pinjaman ( Bunga Menurun ) Tabel 3.5 Kartu Pinjaman ( Bunga Flat ) xi

12 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1 Struktur Organisasi xii

13 DAFTAR LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi Instansi/ perusahaan 2. Surat Keterangan Magang Kerja 3. Brosur 4. Daftar Angsuran Bunga Flat Per Bulan 5. Surat Perjanjian Membuka Kredit 6. Surat Penyerahan Hak Milik Secara Kepercayaan ( Fiducia ) 7. Surat Kuasa untuk Menjual Barang Jaminan 8. Surat Pernyataan dan Penyerahan Kembali Barang Jaminan 9. Aplikasi Permohonan Kredit 10. Surat Kesanggupan Pembayaran Angsuran Kredit 11. Contoh Form Analisis Kredit 12. Kartu Pinjaman xiii

14 ABSTRAKSI STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA ARDIAN KRISTY WICAKSONO F Kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedangkan kemampuan manusia yang terbatas, tampaknya akan selalu berlaku sampai kapanpun. Hal semacam itu mendorong perbankan untuk memberikan pelayanan terbaiknya kepada nasabah. Sebagaiman fungsi perbankan sebagai lembaga intermediasi keuangan guna memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas tersebut. Oleh sebab itu, strategi pemasaran mempunyai peranan penting bagi perbankan dalam upaya pengenalan produknya kepada nasabah atau calon nasabah. Dengan demikian strategi pemasaran harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan perbankan dalam menggunakan setiap kesempatan dalam memasarkan produk kreditnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi promosi pemasaran kredit yang ada di PT. BPR Nguter Surakarta dan faktor pendukung kelancaran strategi promosi pemasaran kredit di PT. BPR Nguter Surakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus yaitu mengambil suatu obyek tertentu. Data yang diperoleh melalui dua sumber, yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan wawancara langsung dengan unit pemasaran pada PT. BPR Nguter Surakarta. Sedangkan data sekunder diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian, data ini diperoleh dari buku maupun sumber lainnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa PT. BPR Nguter Surakarta telah melaksanakan strategi promosi pemasaran dengan menggunakan dua saluran promosi pemasaran, yaitu promosi secara langsung dan secara tidak langsung. Saluran promosi secara langsung yang digunakan adalah penjualan secara perseorangan (personal selling) dan penjualan secara word of mouth atau sering disebut getok tular. Sedangkan promosi yang secara tidak langsung dilakukan dengan menggunakan souvenir penjualan dan media periklanan seperti sepanduk, brosur, banner, dan media cetak atau surat kabar. Untuk memberikan kelancaran dalam menerapkan strategi promosi pemasaran kredit PT. BPR Nguter Surakarta memberikan beberapa faktor pendukung yaitu dengan mengoptimalkan sales marketing (SDM), mempertahankan loyalitas nasabah, dan pemilihan lokasi promosi yang tepat. Saran yang dapat penulis berikan bagi PT. BPR Nguter Surakarta adalah lebih meningkatkan promosi produk, agar masyarakat dapat mengetahui dan mengenal produk-produk yang ada di PT. BPR Nguter Surakarta. Kata Kunci : Strategi Pemasaran ii

15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedangkan kemampuan manusia yang terbatas, tampaknya akan selalu berlaku sampai kapanpun. Hal semacam itu mendorong perbankan untuk memberikan pelayanan terbaiknya kepada nasabah. Sebagaimana fungsi perbankan sebagai lembaga intermediasi keuangan guna memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas tersebut, Perbankan menawarkan jasa-jasanya dalam bentuk dana atau secara umum yang dikenal dengan kredit. Dewasa ini dalam melancarkan strateginya untuk bersaing dengan lembaga keuangan lain, perbankan mengemas produknya sedemikian rupa, sehingga lebih memudahkan nasabahnya untuk mengajukan permohonan kredit untuk berbagai kebutuhan. Seperti contoh : kredit modal usaha, kredit multiguna (pernikahan, pendidikan, renovasi rumah), pembiayaan pembelian sepeda motor, pembiayaan pembelian mobil dll. Sebagaimana diketahui bahwa keadaan dunia ekonomi bersifat dinamis, yang selalu mengalami perubahan yang terjadi setiap saat dan adanya keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu strategi pemasaran mempunyai peranan penting bagi perbankan dalam upaya pengenalan produknya kepada nasabah atau calon nasabah. Dengan demikian strategi pemasaran harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah 1

16 tentang apa yang dilakukan perbankan dalam menggunakan setiap kesempatan dalam memasarkan produk kreditnya. Suatu produk tidak akan digunakan bahkan dikenal apabila calon nasabah tidak mengetahui kegunaannya, keunggulannya, dimana produk dapat diperoleh dan berapa harganya. Untuk itulah promosi memiliki peranan penting dalam menginformasikan produk atau jasa perusahaan kepada nasabah. Maka dari itu peran promosi sangat berguna sebagai memperkenalkan jasa kepada calon nasabah, memberitahukan kegunaan dari jasa perkreditan kepada calon nasabah, dan syarat pengajuan kredit serta tata cara pelunasan. Sudah menjadi keharusan bagi lembaga keuangan untuk melaksanakan promosi dengan strategi yang tepat agar dapat memenuhi sasaran yang efektif. Promosi yang dilakukan harus sesuai dengan keadaan perusahaan. Dimana harus diperhitungkan jumlah dana yang tersedia dengan besarnya manfaat yang diperoleh kegiatan promosi yang dijalankan perusahaan. Sebagaimana kita ketahui bahwa jasa yang diberikan oleh lembaga keuangan tidak mungkin dapat mencari sendiri nasabah ataupun peminatnya. Oleh karena itu, kegiatan pemasaran produk perkreditan atau jasanya harus membutuhkan marketing mengenai jasa yang ditawarkannya. Salah satu cara yang digunakan perbankan dalam bidang kredit untuk tujuan meningkatkan penyaluran dana sekaligus sebagai alternatif pemenuhan kebutuhan calon nasabahnya yaitu melalui kegiatan pemasaran kredit ini. Kredit yang sampai kepada nasabah tidak lepas dari strategi pemasaran. Peran marketing disini 2

17 menjadi sangat penting, karena peran marketing sebagai penghubung antara nasabah yang membutuhkan kredit dengan lembaga keuangan itu sendiri. Untuk memasarkan produk PT. BPR NGUTER SURAKARTA yang mempunyai pasar cukup potensial maka penulis mencoba mengulasnya dalam bentuk tulisan. Berhasil tidaknya suatu produk pendanaan yang ditawarkan lembaga keuangan dengan kebijakan strategi pemasaran yang digunakan. berdasarkan latar belakang tersebut penulis memutuskan untuk menyusun penelitian dengan judul STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA. B. Rumusun Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan di atas, maka untuk memudahkan dalam penyelesaian permasalahan yang menjadi dasar dalam penulisan ini, permasalahan penelitian di rumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana strategi promosi pemasaran kredit PT. BPR Nguter Surakarta? 2. Faktor pendukung apa saja yang ada dalam strategi promosi pemasaran kredit PT. BPR Nguter Surakarta? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dari laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui strategi promosi pemasaran kredit di PT. BPR Nguter surakarta. 3

18 2. Untuk mengetahui faktor pendukung yang ada dalam strategi promosi pemasaran di PT. BPR Nguter Surakarta. D. Manfaat Penelitian Beberapa manfaat yang dapat diambil dari penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk mendukung pengembangan usaha perusahaan dan sebagai masukan yang di pertimbangkan bagi perusahaan yang bersangkutan. 2. Bagi Akademi Diharapkan penelitian ini menjadi bahan referensi pada penelitian lain yang sejenis di waktu yang akan datang, sehingga dapat memperbaiki dan menyempurnakan keterbatasan dan kelemahan yang ada pada penelitian ini. 3. Bagi Mahasiswa Untuk menambah pengetahuan dan sarana penerapan ilmu yang diterima secara teoritis dalam perkuliahan ke dalam dunia nyata, serta sebagai bahan pertimbangan untuk peneliti lainnya. E. Metode Penelitian Suatu penelitian pada dasarnya adalah bagian mencari, mendapatkan data untuk selanjutnya dilakukan penyusunan dalam bentuk laporan hasil 4

19 penelitian. Supaya proses tersebut dapat berjalan lancar serta hasilnya dapat di pertanggung jawabkan secara ilmiah, maka diperlukan metode penelitian. Metode penelitian mengemukakan secara tertulis tata kerja dari suatu penelitian. Metode ini terdiri dari : 1. Desain Penelitian Desain yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah berupa desain kasus. Dimana dalam rumusan masalah menimbulkan pertanyaan bagaimana yang menjadi masalah utamanya. Dalam penulisan ini penulis diharuskan untuk membuat suatu diskripsi / analisis yang terbatas pada kasus tertentu untuk menjawab permasalahan tersebut. 2. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. BPR Nguter Surakarta yang beralamat di Jl. Honggowongso No. 69 Serengan Surakarta. 3. Jenis dan Sumber Data Data dalam penelitian ini penulis peroleh dari dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber yang diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data primer ini merupakan hasil dari wawancara/ interview langsung baik kepada pimpinan maupun karyawan (marketing) di PT. BPR Nguter Surakarta. 5

20 b. Data Sekunder Data sekunder diperoleh penulis dari literatur-literatur, peraturan perundang-undangan dan sumber tertulis lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 4. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Wawancara Wawancara atau interview adalah pengumpulan data dimana peneliti mengajukan pertanyaan langsung dengan melalui proses tanya-jawab kepada nara sumber atau informan untuk memperoleh informasi yang diharapkan. Teknik wawancara ini digunakan untuk melengkapi data tentang strategi promosi di PT. BPR Nguter Surakarta. b. Observasi Observasi atau pengamatan dalam arti sempit yaitu memperhatikan sesuatu dengan mata, sedangkan arti yang lebih luas meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh indera. Dalam penelitian ini, penulis hanya sebatas mengamati atau melihat keadaan yang berhubungan dengan penelitian ini sehingga akan memberikan gambaran sesungguhnya. c. Dokumentasi Teknik dokumentasi yaitu metode yang didasarkan pada tulisan atau buku yang berhubungan dengan tema yang ditulis. Teknik ini juga 6

21 untuk mengumpulkan data dengan cara menggunakan dokumen yang tersedia sebagai sumber-sumber informasi. Dengan metode ini penulis mendapatkan data-data yang telah dibukukan dan diarsipkan oleh PT. BPR Nguter Surakarta. 5. Teknik Pembahasan Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik deskriptif yaitu suatu penelitian dengan cara mengumpulkan data dengan keadaan yang sebenarnya kemudian menginterprestasikan data yang diperoleh untuk dibuat kesimpulan dan dibandingkan data dengan teori yang relevan. 7

22 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Strategi Strategi adalah sebagai suatu tindakan penyesuaian untuk mengadakan reaksi terhadap situasi lingkungan tertentu ( baru dan khas ) yang dapat dianggap penting, dimana tindakan penyesuaian tersebut dilakukan secara sadar berdasarkan pertimbangan yang wajar ( Afiff, 1986 ). Menurut Kotler ( 1999 ) strategi adalah kerangka acuan yang terinterasi dan komprehansif yang mengarahkan pilihan-pilihan yang menentukan bentuk dan arah aktifitas-aktifitas organisasi menuju pencapaian tujuan-tujuannya. B. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah sebagai suatu sistem keseluruhan dari kegiatankegiatan bisnis yang diajukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial ( Stanton, 1993 ). Menurut Kotler ( 1997 ) pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yamg di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. 8

23 Menurut Gitosudarmo ( 1999 ) pemasaran dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkan itu dapat diterima dan disenangi oleh pasar. Definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu sistem dari kegiatan-kegiatan bisnis yang saling berhubungan, yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa kepada konsumen. C. Konsep-Konsep Pemasaran Dalam kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep yang mana masing-masing konsep memiliki tujuan yang berbeda. Konsep ini timbul dari satu periode ke periode lainnya akibat perkembangan pengetahuan baik produsen maupun konsumen. Penggunaan konsep ini tergantung kepada perusahaan yang juga dikaitkan dengan jenis usaha dan tujuan perusahaan yang bersangkutan ( Kasmir, 2004 ). Adapun konsep-konsep yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Konsep Produksi Konsep ini menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan mereka dan oleh karenanya manajemen harus berkonsentrasi pada peningkatan efisiensi produk dan distribusi. 9

24 2. Konsep Produk Konsep produk berpengaruh teguh bahwa konsumen akan menyenangi produk yang menawarkan mutu dan kinerja yang paling baik serta memiliki keistimewaan yang mencolok. 3. Konsep Penjualan Konsep penjualan biasanya diterapkan pada produk-produk asuransi atau ensiklopedia juga untuk lembaga nirlaba seperti parpol. Dalam konsep ini kegiatan pemasaran ditekankan lebih agresif melalui usaha-usaha promosi yang gencar. 4. Konsep Pemasaran Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran. 5. Konsep Pemasaran Kemasyarakat Konsep pemasaran kemasyarakatan menyatakan bahwa tugas perusahaan adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan minat pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien di bandingkan para pesaing sedemikian rupa, sehingga dapat mempertahankan dan mempertinggi kesejahteraan masyarakat. 10

25 D. Pengertian Strategi Pemasaran Strategi pemasaran menurut Kotler ( 1994 ) adalah pendekatan pokok yang akan digunakan oleh unit bisnis dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan lebih dulu, di dalamnya tercantum keputusan-keputusan pokok mengenai target pasar, penempatan produk di pasar, bauran pemasaran dan tingkat biaya pemasaran yang diperlukan. Jadi, strategi pemasaran adalah suatu rencana yang digunakan oleh perusahaan untuk memasarkan produknya ke konsumen. Penentuan strategi pemasaran ini dapat dibuat menjadi tiga macam keputusan yang dilakukan oleh manajer pemasaran, yaitu : 1. Memilih konsumen yang dituju Dalam hal ini, perusahaan hanya memilih konsumen tertentu dalam memasarkan produk-produknya. 2. Identifikasi kegiatan konsumen Agar proses pemasaran berjalan dengan baik, maka perusahaan harus mampu mengetahui keinginan konsumen terhadap barang dan jasa. 3. Marketing Mix Pengelolaan marketing mix ini, dapat mempengaruhi kelangsungan usaha perusahaan karena marketing mix merupakan kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari system pemasaran perusahaan, yaitu produk, struktur harga, distribusi dan kegiatan promosi. 11

26 Strategi pemasaran terdiri atas elemen yang saling terkait. Berikut ini adalah empat elemen tersebut ( Kasmir, 2004 ) : a. Product ( Produk ) Product adalah suatu yang memberikan manfaat baik dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari atau suatu yang ingin dimiliki oleh konsumen. b. Price ( Harga ) Price dalam hal ini, yaitu berupa kontra prestasi dalam bentuk suku bunga, baik untuk produk simpanan maupun pinjaman. c. Place ( Distribusi ) Place adalah tempat di mana diperjual-belikannya produk perbankan dan pusat pengendalian perbankan. d. Promotion ( Promosi ) Promotion merupakan kegiatan yang ditujukan untuk menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah. Dalam praktiknya ada empat sasaran promosi yang dapat digunakan oleh setiap perbankan, adalah sebagai berikut : 1) Periklanan ( Advertising ), promosi yang dilakukan dalam bentuk tayangan atau gambar atau kata-kata yamg tertuang dalam sepanduk, brosur, billboard, koran, majalah, televisi, atau radio-radio. 12

27 2) Promosi Penjualan ( Sales Promotion ), merupakan promosi yang digunakan untuk meningkatkan penjualan melalui potongan harga atau hadiah pada waktu tertentu terhadap barang-barang tertentu pula. 3) Publisitas ( Publicity ), promosi yang dilakukan melalui kegiatan sponsorship terhadap suatu kegiatan amal atau sosial atau olahraga untuk mendapatkan citra baik dari para calon nasabah atau nasabahnya. 4) Penjualan Pribadi ( Personal selling ), merupakan promosi yang dilakukan melalui pribadi-pribadi karyawan bank dalam melayani serta ikut mempengaruhi nasabah E. Pengertian Bank Menurut Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah: Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. F. Pengertian Kredit Menurut Undang-Undang RI nomor 7 tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang nomor 10 tahun 1998 Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam untuk 13

28 mengembalikan uang atau tagihan tersrbut setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Istilah Kredit berasal dari bahasa Yunani Credere yang berarti Kepercayaan atau dalam bahasa latin Creditum yang berarti kepercayaan akan kebenaran. Oleh Karena itu dasar dari Kredit ialah kepercayaan seseorang atau suatu badan yang memberikan kredit ( kreditur ) percaya bahwa penerima kredit ( debitur ) di masa mendatang akan sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan. Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, antara pihak kreditur dan pihak debitur yang berladaskan kepercayaan bahwa debitur akan melunasi kewajibannya sesuai dengan kesepakatan dalam perjanjian kredit yang telah disepakati sebelumnya. G. Unsur-Unsur Kredit Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian kredit menurut Suyatno ( 2003 ) adalah sebagai berikut: 1. Kepercayaan Kepercayaan yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang diberikannya baik dalam bentuk uang, barang, atau jasa, akan benar-benar diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang. 14

29 2. Waktu Waktu yaitu suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang. 3. Resiko Resiko yaitu suatu tingkat resiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antarapemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima kemudian hari. 4. Prestasi Prestasi bisa disebut juga objek kredit itu tidak bisa diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga dapat bentuk barang atau jasa. H. Tujuan dan Fungsi Kredit Menurut Suyatno ( 2003 ) tujuan pemberian suatu kredit adalah: 1. Turut mensukseskan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan. 2. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsi-fungsi guna menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat. 3. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin, dan dapat memperluas usahanya. 15

30 Fungsi kredit menurut Suyanto ( 2003 ) adalah sebagi berikut: 1. Meningkatkan daya guna uang Pemberian kredit tersebut dapat berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh penerima kredit serta dapat memberikan penghasilan tambahan pada pemilik dana. 2. Meningkatkan peredaran dan lalu-lintas uang Kredit uang yang disalurkan melalui rekening giro dapat menciptakan pembayaran baru serepti cek, giro bilyet, dan wesel, sehingga apabila pembayaran-pembayaran dilakukan cek, giro bilyet, dan wesel, maka akan dapat meningkatkan uang giral. 3. Meningkatkan daya guna dan peredaran uang Dengan adanya kredit, para pengusaha dapat memproses bahan baku menjadi barang jadi, sehingga daya guna barang tersebut menjadi meningkat. 4. Alat stabilitas ekonomi Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat, bantuan kredit yang diberikan kepada masyarakat dari bank akan dapat menambah jumlah uang yang diperlukan masyarakat. 5. Meningkatkan kegairahan berusaha Bantuan kredit yang diberikan oleh bank akan dapat mengatasi kekurang mampuan para pengusaha di bidang permodalan tersebut, sehingga para pengusaha akan dapat meningkatkan usahanya. 16

31 6. Meningkatkan pemerataan pendapatan Dengan bantuan kredit dari bank, para pengusaha dapat memperluas usahanya dan mendirikan proyek-proyek baru. 7. Alat untuk meningkatkan hubungan internasional Dalam hal meningkatkan pinjaman internasional dapat meningkatkan hubungan kerejasama dibidang lainnya, sehingga dapat tercipta perdamaian dunia. 17

32 BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Penjelasan Umum PT. Bank Perkreditan Rakyat ( BPR ) Nguter Surakarta pertama kali didirikan di Desa Nguter, Sukoharjo dengan anggaran dasar awal yang dibuat oleh Notaris Nur Fariah Latief, SH., Notaris di Karanganyar, tanggal 2 Maret 1994 dengan akte No. 12, dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana terdapat dalam Surat Keputusan nomor C HT Th 1994 tertanggal 8 November Dengan berbagai pertimbangan antara lain sarana yang lebih memadai, dan lokasi yang lebih strategis dan mudah dijangkau oleh nasabah, maka sejak tanggal 15 April 2001 lokasi BPR Nguter dipindahkan ke Jl. Ir. Sutami 118 A Surakarta. Kemudian pada tanggal 20 Desember 2005, lokasi PT. BPR Nguter dipindahkan lagi ke Jl. Honggowongso No.69 Surakarta, hal ini dimaksudkan agar lokasinya lebih strategis dan lebih dekat dengan nasabah potensial. Meskipun PT. BPR Nguter berlokasi dipusat kota Solo, namun BPR Nguter Surakarta tidak hanya mengandalkan wilayah kerja disekitarnya saja tetapi juga meliputi commit daerah to se-eks user Karesidenan Surakarta, yaitu : 18

33 Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Klaten, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Sragen. Untuk mendukung operasional pada wilayah tersebut, Bank telah mempersiapkan petugas lapangan baik dalam penghimpunan dana masyarakat, maupun penyaluran kredit dan penagihan kredit ( sistem jemput bola ). Sehingga dalam penghimpunan dana dan penyaluran kredit dapat merata dan meluas ke seluruh lapisan masyarakat di berbagai daerah ( wilayah ) Karesidenan Surakarta. 2. Perijinan Dan Legalitas Usaha Perijinan dan legalitas dalam menjalankan usaha adalah sebagai berikut : a. Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas dari Kepala Kantor Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta dengan nomor TDP tertanggal 13 Juni 2001 yang berlaku sampai dengan tanggal 13 Juni 2006 diperbaharui dengan nomor TDP berlaku s/d tanggal b. Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP ) yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Klaten dengan nomor NPWP dan nomor registrasi c. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor Kep. 100/KM.17/1996 tentang Pemberian Izin Usaha PT. Bank Perkreditan Rakyat Nguter Sukoharjo yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 4 Maret

34 3. Kepemilikan / Pemegang Saham Pada tanggal 22 Juni 2002 terjadi perubahan kepemilikan ( akuisisi ) dari pemilik lama kepada pemilik baru yaitu : a. Djoko Pong Sugoto dengan komposisi saham sebesar 60% b. Augustine Esther dengan komposisi saham sebesar 35% c. Dwi Esti Nastiti dengan komposisi saham sebesar 5% Komposisi pemegang saham tersebut sekarang telah mengalami perubahan, yaitu : a. Djoko Pong Sugoto dengan komposisi saham sebesar 60% b. Augustine Esther dengan komposisi saham sebesar 40% 4. Permodalan Untuk memenuhi peraturan tentang CAR minimal 8%, PT. BPR Nguter telah melakukan perubahan modal dasar sebanyak 2 kali, dimana perubahan tersebut dilaksanakan sebagai berikut : a. Tahun 2005 terjadi perubahan modal dasar sebesar Rp. 1,6 milyar menjadi Rp. 6,4 milyar. Dan modal yang disetor juga mengalami perubahan dari Rp. 1,6 milyar menjadi sebesar Rp. 2,82 milyar. b. Pada bulan Februari 2006 telah dilakukan perubahan modal dasar menjadi Rp. 10 milyar yang terbagi atas lembar saham, masing-masing saham bernilai sebesar Rp Modal dasar tersebut ditempatkan dan disetor sejumlah 41% atau lembar saham dengan nominal seluruhnya sebesar Rp. 4,1 milyar. 20

35 Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan oleh para pemegang saham yaitu : Tabel 3.1 Pemegang Saham Pemegang Saham Lembar Saham Jumlah Prosentase Djoko Pong Sugoto lembar Rp % Augustine Esther lembar Rp % Dwi Esti Nastiti 410 lembar Rp % Jumlah lembar Rp % Sumber : PT. BPR Nguter Surakarta Hal ini merupakan wujud dari komitmen pemegang saham untuk selalu memperkuat pemodalan bank. 5. Perubahan Susunan Pengurus Setelah terjadi akuisisi, maka PT. BPR Nguter juga melakukan perubahan pengurus seluruhnya. Untuk memenuhi Undang-undang Perseroan Terbatas tentang jumlah direksi harus 2 orang, maka RUPS memutuskan mengangkat 1 orang direktur yang telah mengikuti fit and proper test di Bank Indonesia pada bulan Mei Sehingga susunan pengurus yang baru sejak bulan Mei 2004 sebagai berikut : a. Komisaris utama : Anta Winarta b. Komisaris : Djoko Pong Sugoto, SE,MBA c. Direktur utama : Dwi Esti Nastiti, SE d. Direktur : Hendrardi, SE Pada bulan Maret 2005 Direktur, Hendrardi, SE mengundurkan diri atas permintaan sendiri dengan commit demikian to user jabatan Direktur untuk sementara 21

36 waktu kosong. Namun pada bulan Oktober 2005, setelah melalui fit and proper test di Bank Indonesia dan telah dinyatakan lulus, maka dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk mengangkat Lusiawati Oeyeng sebagai Direktur di PT. BPR Nguter Surakarta. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi persyaratan Undang-undang Perseroan Terbatas. Dengan demikian susuna pengurus PT. BPR Nguter Surakarta yang baru sejak bulan November 2005 adalah sebagai berikut : a. Komisaris utama : Anta Winarta b. Komisaris : Djoko Pong Sugoto SE, MBA. c. Direktur utama : Dwi Esti Nastiti SE d. Direktur : Dra Lusiawati Oeyeng Kemudian pada tanggal 28 Juni 2007 melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa disetujui pengunduran diri Direktur utama Dwi Esti Nastiti dan Komisaris Djoko Pong Sugoto sehingga susunan pengurus yang baru adalah sebagai berikut : a. Komisaris : Anta Winarta b. Direktur : Dra Lusiawati Oeyeng Dengan Akta Notaris Drajad Uripno SH. No. 42 tertanggal 29 Juni Selanjutnya untuk memenuhi Undang-undang Perseroan Terbatas dan untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia, bahwa pengurus BPR harus terdiri dari 2 orang komisaris dan 2 orang direktur yang telah mengikuti fit and proper test di Bank Indonesia pada tanggal 22 22

37 September 2008 dan sudah dinyatakan lulus oleh Bank Indonesia, maka susunan pengurus PT. BPR Nguter berubah menjadi sebagai berikut : a. Direktur utama : Fransisca Permata Dewi, SE MM b. Direktur : Dra. Lusiawati Oeyeng c. Komisaris utama : Drs. Sri Dadi Wibowo MM d. Komisaris : Anta Winarta Dengan Akta Notaris Drajad Uripno, SH. No. 03 tanggal 11 November Kemudian pada tanggal 04 Maret 2009 melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa susunan pengurus terakhir adalah sebagai berikut : a. Direktur utama : Fransisca Permata Dewi, SE MM b. Direktur : Yusak Adi Nugroho, SE c. Komisaris utama : Bambang Subartono, SE d. Komisaris : Drs. Sri Dadi Wibowo MM Dengan Akta Noratis Drajad Uripno, SH No. 01 tanggal 04 Maret Setelah ada perubahan susunan pengurus terakhir, maka terjadi juga perubahan dalam susunan pemegang. Berikut adalah susunan pemegang saham terakhir : 23

38 Tabel 3.2 Pemegang Saham Terakhir Pemegang Saham Lembar Saham Jumlah Prosentase Djoko Pong Sugoto lembar % Augustine Esther lembar % Jumlah lembar % Sumber : PT. BPR Nguter Surakarta 6. Struktur Organisasi Struktur organisasi perusahaan merupakan kerangka dasar yang mempersatukan bagian-bagian yang ada dalam suatu perusahaan sehingga dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi yang baik akan memudahkan bagi pimpinan dan karyawan untuk mengetahui batas-batas tugas, wewenang dan tanggung jawabnya. a. Gambar Struktur Organisasi Berikut ini merupakan struktur organisasi PT. BPR Nguter Surakarta yang dinyatakan dalam gambar 3.1 yaitu : 24

39 GAMBAR 3.1 STRUKTUR ORGANISASI PT. BPR NGUTER SURAKARTA RUPS DEWAN KOMISARIS DIREKSI KABAG KREDIT KABAG OPERASIONAL Administrasi Account Officer / Penilai Kredit Penagihan / Penyelesaian Kredit Marketing Kasir Tabungan / Deposito Pembukuan Umum SPI Sumber : PT. BPR Nguter Surakarta ( 2010 ) 25 25

40 b. Uraian Susunan Organisasi Dengan demikian dapat diuraikan susunan organisasi masing-masing bagian pada PT. BPR Nguter Jl. Honggowonggo No. 69 Surakarta adalah sebagai berikut : 1) RUPS 2) Dewan Komisaris 3) Direksi 4) Kepala Bagian (Kabag) Kredit a) Administrasi Kredit b) Account Officer c) Penagihan / Collection Kredit 5) Kepala Bagian (Kabag) Operasional a) Kasir b) Tabungan / Deposito c) Pembukuan d) Satuan Pengawas Intern (SPI) e) Umum 6) Maketing c. Deskripsi Jabatan Berdasarkan struktur organisasi secara rinci tugas dan tanggung jawab dapat diuraikan sebagai berikut : 26

41 1) Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) Merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam suatu perusahaan. Setiap pengambilan keputusan penting yang menyangkut perusahaan diputuskan disini. 2) Dewan Komisaris Dewan komisaris disini berperan untuk pengawasan dan koordinasi. Atasan langsung dari Dewan Komisaris adalah RUPS. Tugas dan tanggung jawab secara umum : a) Membantu para pemegang saham dalam mengatur dan menjalankan BPR supaya bisa berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. b) Memimpin dan mengawasi kinerja direksi dalam menjalankan tugas-tugasnya. 3) Direksi Tugas dan tanggung jawab secara umum : a) Melaksanakan kegiatan perusahaan dalam menjalankan kebijakan yang telah ditentukan oleh direksi. b) Mengorganisir kegiatan organisasi serta mengawasi jalannya kebijakan. c) Menambah, mengangkat, memindahkan serta memberhentikan pegawai. d) Bertanggung jawab atas segala pelaksanaan kebijakan umum e) Memastikan laporan keuangan tepat waktu dan benar. 27

42 f) Menindaklanjuti hasil evaluasi dari BI, komisaris dan SPI. 4) Kepala Bagian (Kabag) Kredit Tugas dan tanggung jawab : a) Mengkoordinir dan merencanakan tugas-tugas Administrasi kredit, Account Officer dan Collection di lapangan. b) Bertanggung jawab atas kinerja Administrasi kredit dan kelancaran pencairan. c) Bertanggung jawab atas kelengkapan administrasi pengajuan kredit dan pencairan kredit yang disalurkan sudah sesuai dengan SOP perusahaan. d) Bertanggung jawab atas pencapaian target kredit yang diberikan pada masyarakat. e) Melakukan koordinasi dengan kasie Account Officer dan kasie collection jika terdapat permasalahan dalam hal penanganan kredit bermasalah dan membutuhkan informasi tambahan dari Account Officer mengenai kondisi debitur. f) Melaporkan, memberitahukan dan mengkonsultasikan kepada Direksi yang berkaitan dengan cara kerja dan hasil kerja Administrasi kredit, Account Officer dan Collection. g) Mengarahkan dan membimbing Account Officer agar hasil survey dan analisa kredit lebih berkualitas. h) Mengarahkan kepada kasie Collection agar memberikan bimbingan kepada Collection agar tercapai targetnya. 28

43 5) Administrasi Kredit Tugas dan tanggung jawab : a) Menerima pengajuan kredit dari dealer / umum, serta memberikan informasi mengenai proses kredit calon debitur. b) Melakukan SID ( BI cheking ) c) Mengetik Perjanjian Kredit ( PK ) d) Pengecekan kelengkapan berkas PK dan survey report yang telah di ACC pimpinan. e) Membuat MOU / Memorandum Of Understanding dengan pihak lain. f) Menerima angsuran dari debitur baik dealer / umum. 6) Kasie Account Officer / AO Tugas dan tanggung jawab : a) Mengkoordinir dan merencanakan tugas-tugas Account Officer di lapangan. b) Melakukan koordinasi dengan kasie Collection jika terdapat permasalahn dalam hal penanganan kredit bermasalah dan membutuhkan informasi tambahan dari Account Officer mengenai kondisi debitur. c) Melaporkan, memberitahukan dan mengkonsultasikan kepada Direksi yang berkaitan dengan cara kerja dan hasil kerja Account Officer. 29

44 d) Mengarahkan dan membimbing Account Officer agar hasil survey dan analisa kredit lebih berkualitas. e) Menerima laporan hasil survey dari Account Officer. f) Bertanggung jawab atas kinerja Account Officer dari hasil survey. g) Monitoring hasil kerja per Account Officer 7) Account Officer / AO Tugas dan tanggung jawab : a) Menerima order untuk disurvey dari administrasi survey b) Pengecekan kebenaran dan kelengkapan data calon debitur c) Melakukan survey ke tempat calon debitur ( meliputi survey rumah tinggal, jaminan, pekerjaan / usaha, lingkungan sekitar ) d) Menganalisa hasil survey dan dilaporkan kepada komite kredit. e) Membuat laporan analisa survey report mengenai calon debitur. f) Menyampaikan kepada administrasi kredit apakah pengajuan kredir calon debitur tersebut disetujui / ditolak. 8) Kasie Collection Tugas dan tanggung jawab : a) Mendistribusikan job / surat tagihan kepada kolektor. b) Bertanggung jawab dalam rangka upaya menurunkan NPL / Kredit macet sesuai dengan rencana kerja perusahaan. 30

45 c) Mengkoordinir dan merencanakan tugas-tugas kolektor di lapangan. d) Melakukan koordinasi dengan kasie Account Officer terkait permasalahan e) Melaporkan, memberitahukan dan mengkonsultasikan kepada Direksi, tentang permasalahan penanganan kredit bermasalah. f) Bertanggung jawab atas kinerja kolektor dan hasil tagihan yang di bawa kolektor. g) Melakukan rolling / mutasi wilayah kerja kolektor untuk meningkatkan efektivitas hasil kerja. h) Membantu penyelesaian kredit bermasalah secara menyeluruh. 9) Collection Filter Tugas dan tanggung jawab : a) Melakukan penagihan ke debitur yang terlambat membayar angsuran ( T2-T4 ). b) Pembinaan kepada debitur tentang aturan-aturan pembayaran yang telah disepakati bersama untuk meminimalkan keterlambatan. c) Mencari informasi / lacak pada debitur yang pindah alamat tanpa sepengetahuan pihak bank. d) Pengamanan jaminan bila diperlukan dan melacak keberadaan jaminan yang sudah dialihkan ke pihak lain. 31

46 e) Melakukan pengambilan angsuran / collect ke dealer yang bekerja sama dengan pihak bank. f) Menerima surat tagih dan didaftarkan pada administrasi penagihan setiap awal bulan. g) Membuat agenda keberangkatan harian. h) Membuat laporan kronologis. i) Mengembalikan tembusan surat tagih pada administrasi penagihan pada akhir bulan. 10) Kasir Tugas dan tanggung jawab : a) Menerima setoran dan pengambilan tunai ( angsuran, tabungan, pengambilan tunai dari bank-pick up service ) b) Pengeluaran biaya-biaya yang disertai nota ataupun kwitansi. c) Pencatatan semua kwitansi dan nota pemasukan dan pengeluaran dibuku kasir kemudian diulang dibuku pemasukan kas pengeluaran kas. d) Input ke program MMS e) Pencetakan buku tabungan f) Akhir hari membuat laporan mutasi kas ( jumlah uang ) 11) Tabungan / Deposito a) Tugas dan tanggung jawab tabungan meliputi : i. Melayani pembukaan dan penutupan rekening tabungan ( cetak buku ). 32

47 ii. Melayani transaksi nasabah baik penyetoran, penarikan dan pemindahbukuan. iii. Up date bunga tabungan per nasabah setiap akhir bulan. iv. Menyimpan ( file ) aplikasi rekening, bukti setor / tarik, voucher jurnal transaksi. b) Tugas dan tanggung jawab deposito meliputi : i. Aplikasi penempatan deposito dan pencairan deposito. ii. Pembayaran bunga deposito nasabah ( melalui tunai, transfer, kredit ke rekening, maupun aro pokok + bunga ). iii. Membuat konfirmasi perpanjangan deposito jatuh tempo. iv. Menyimpan ( file ) aplikasi penempatan dan pencairan deposito, slip / bukti pembayaran bunga, bilyet deposito. v. Input transaksi deposito. vi. Membuat laporan bulanan untuk Lembaga Penjamin Simpanan ( LPS ). 12) Pembukuan Tugas dan tanggung jawab : a) Melakukan pengecekan hitungan bunga deposito dari bagian deposito. b) Membuat laporan untuk BI ( Laporan bulanan, laporan pengaduan nasabah, laporan publikasi 3 bulan sekali, laporan mingguan ). c) Mengirimkan laporan keuangan untuk kantor pajak. 33

48 d) Membuat voucher pembukuan. e) Melakukan pengecekan voucher jurnal transaksi harian ( bagian kredit, tabungan dan deposito, kasir ). f) Membuat laporan keuangan dan input transaksi. g) Melakukan transaksi yang berhubungan dengan bank aktiva termasuk monitoring deposito serta mutasi rekening. h) Melakukan pengecekan terhadap kas bon ataupun kas keluar. i) Bertanggung jawab atas setiap pengeluaran dari kas kecil. 13) Satuan Pengawas Intern ( SPI ) Tugas dan tanggung jawab : a) Memeriksa mutasi kas pada akhir hari secara berkala. b) Memeriksa bukti-bukti transaksi harian secara periodik dan membandingkan dengan peraturan-peraturan yang ada. c) Membuat dan melaporkan laporan mingguan kepada Bank Indonesia. d) Melakukan on the spot ke debitur secara berkala. e) Melakuka pemeriksaan jaminan setiap bulan Juni dan Desember. f) Melakukan pemeriksaan persediaan Buku Tabungan dan Bilyet Deposito setiap bulan April, Agustus dan Desember. g) Memeriksa mutasi buku tabungan dan membandingkan dengan kartu tabungan. 34

49 h) Berkoordinasi dengan bagian-bagian yang berkaitan dengan pemeriksaan. i) Membantu Dewan Komisaris dalam membuat Laporan Hasil Kerja Bank setiap bulan Juni dan Desember. j) Membuat Laporan Tingkat Kesehatan setiap akhir bulan. k) Menyampaikan laporan hasil pemeriksaan triwulan kepada Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. 14) Marketing Kredit Tugas dan tanggung jawab : a) Menawarkan berbagai produk BPR khususnya produk kredit antara lain konsumtif, modal kerja, investasi, dan lain-lain. b) Menjalin kerja sama dengan pemilik show room mobil, dealer sepeda motor dan instansi lainnya untuk pembiayaan kredit di PT. BPR Nguter surakarta. c) Melakukan follow up terhadap nasabah yang mengajukan kredit. d) Mengumpulkan file data calon nasabah baik pengajuan langsung dari nasabah maupun dari dealer / show room atau rekanan di PT. BPR Nguter Surakarta. e) Melakukan survey awal guna memberikan keterangan kepada surveyor tentang kondisi calon nasabah. f) Memberikan kabar / info kepada nasabah mengenai hasil survey dalam hal ini di ACC atau ditolak. 35

50 g) Membantu kolektor dalam hal perangai nasabah yang kredit bermasalah atau terlambat membayar. h) Mencapai target pencairan kredit sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan perusahaan. 7. Produk-Produk PT. BPR Nguter Surakarta a. Produk Penghimpunan Dana 1) Tabungan a) Ketentuan Umum Tabungan BPR Nguter Surakarta terdapat 1 ( satu ) jenis tabungan yaitu disebut dengan Tabungan Mulia. Tabungan Mulia ini diperuntukkan bagi penabung perseorangan / perusahaan / lembaga. b) Penyetoran dan Penarikan i. Setoran awal tabungan minimal Rp ,- dan setoran selanjutnya sekurang-kurangnya Rp ,-. ii. Saldo minimal yang harus mengendap di tabungan Rp ,-. iii. Penyetoran dan penarikan dapat dilakukan setiap hari kerja dengan menggunakan slip yang disediakan oleh bank. c) Bunga Tabungan i. Bunga diperhitungkan serta dibukukan setiap akhir bulan yang bersangkutan dan dihitung atas saldo harian. 36

51 ii. Besar tingkat bunga ditentukan Bank dan dapat berubah sewaktu-waktu. d) Penutupan Rekening Tabungan i. Penutupan rekening tabungan akan dikenakan biaya administrasi sebesar Rp ,- ii. Tabungan pasif / aktif yang bersaldo dibawah Rp ,- Bank berhak menutup rekening tersebut secara otomatis. e) Kelebihan / Fasilitas Tabungan Mulia Tabungan ini dapat dijadikan jaminan fasilitas kredit yang diberikan oleh PT. BPR Nguter Surakarta dan juga dananya dijamin oleh LPS. 2) Deposito Berjangka Deposito berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengan jangka waktu tertentu atau sesuai jatuh temponya. Deposito berjangka pada BPR Nguter Surakarta bermacammacam jangka waktunya tergantung dari kebutuhan nasabah yang ingin menginvestasikan dananya. Jangka waktunya bervariasi yaitu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan. Dengan saldo minimal Rp ,-. Suku bunga deposito berjangka berbeda-beda serta berubahubah menurut kebijakan Lembaga Penjamin Simpanan ( LPS ). Untuk tahun ini bunga yang diberikan sebesar 10,25%. Bunga 37

52 deposito yang didapat oleh deposan dapat dimasukkan ke dalam rekening tabungan, masuk deposito, maupun dapat diambil secara tunai. Kelebihan Deposito Berjangka ini adalah tabungan ini dapat dijadikan jaminan fasilitas kredit yang diberikan oleh PT. BPR Nguter Surakarta dan dana para deposan dijamin oleh LPS. b. Produk Penyaluran Dana Penyaluran dana pada BPR Nguter melalui berbagai macam kredit yang diberikan kepada para debitur. Kredit yang diambil oleh para debitur berbeda-beda tergantung dari kebutuhan masing-masing. Macam-macam kredit di PT. BPR Nguter Surakarta : 1) Kredit Modal Usaha Kredit modal usaha adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk penambahan modal usaha nasabah atau untuk mendirikan usaha baru. 2) Kredit Multiguna Kredit multiguna adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk memenuhi berbagai kebutuhan nasabah lainnya, seperti untuk pernikahan, biaya pendidikan, atau renovasi rumah. 3) Kredit Konsumtif Kredit konsumtif adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk memenuhi kebutuhan konsumtif debitur, misalnya untuk membeli kendaraan atau rumah. 38

53 4) Pembiayaan Pembelian Sepeda Motor ( tahun 1996 ke atas ) 5) Pembiayaan Pembelian Mobil ( tahun 1990 ke atas ) 6) Pembiayaan Motor Gedhe ( Moge ) Persyaratan untuk pengajuan kredit juga mudah yaitu foto copy KTP suami-istri, Kartu Keluarga ( KK ), Surat nikah, Rekening listrik, Foto copy jaminan ( BPKB / SHM ) serta dokumen pendukung lainnya. Dan juga disertai proses pencairan yang cepat. B. Laporan Magang Kerja Pelaksanaan magang dilaksanakan penulis di PT. BPR Nguter Surakarta yang beralamat di Jl. Honggowongso No. 69 Serengan Surakarta. Pelaksanaan magang ini dilakukan penulis selama 3 minggu, dimulai pada tanggal 17 Maret 2010 tanggal 4 April Dalam pelaksanaan kegiatan magang di PT. BPR Nguter Surakarta penulis mengikuti aturan jam kerja para karyawan yang ada pada PT. BPR Nguter Surakarta yaitu : 1. Senin s/d Jum at : Pukul s/d WIB 2. Sabtu s/d Minggu : Libur 3. Jam istirahat : Pukul s/d WIB Kegiatan aktivitas magang yang dilakukan oleh penulis berbeda-beda tiap minggunya. Ini dapat dilihat dalam tabel aktivitas berikut ini: 39

54 Tabel 3.3 Tabel Aktivitas Magang No Waktu Tanggal Tempat Divisi Magang 1. Minggu Ke-1 17 s/d 19 Maret 2010 Divisi Pencairan Kredit. 2. Minggu Ke-2 22 s/d 26 Maret 2010 Devisi Pencairan Kredit dan Devisi Tabungan / Deposito 3. Minggu Ke-3 29 s/d 4 April 2010 Devisi Angsuran Berikut ini adalah uraian dari aktivitas magang yang dilakukan oleh penulis : 1. Minggu ke-1 ( tanggal Februari 2010 ) : Minggu pertama penulis di tempatkan pada bagian Pencairan Kredit yang dibimbing oleh sdri, Dyna Agus S dan Nila Kumalasari. Selama berada di bagian ini penulis membantu berbagai hal kegiatan, seperti : a. Menuliskan informasi data nasabah ke kartu pinjaman warna merah yang menjadi arsip BPR. Data tersebut antara lain nama, alamat, jaminan, tgl realisasi dan tgl jatuh tempo, jangka waktu, tingkat bunga, jumlah pinjaman dan angsuran per bulan. b. Menyusun berkas-berkas pencairan kredit ke dalam arsip. Berkasberkas tersebut antara lain form analisa kredit, surat perjanjian kredit, surat jaminan dan fidusia, surat kesanggupan membayar angsuran kredit, surat pengakuan penerimaan pinjaman, disposisi pencairan 40

55 kredit, hasil SID, foto bukti aset dan jaminin debitur, serta syaratsyarat untuk pengajuan kredit. 2. Minggu ke-2 ( tanggal Februari 2010 ) : Pada minggu ke-2 ini, penulis ditempatkan pada bagian Pencairan Kredit dan bagian Tabungan/Deposito. Pada bagian Tabungan/Deposito penulis dibimbing oleh sdri. Retno Wulan Ambar Sari, di bagian ini penulis hanya membantu sedikit untuk membuat Tanda Terima Buku Tabungan : a. Mengimput laporan pencairan kredit ke dalam komputer yang telah ada program untuk pengimputan data-data nasabah, seperti: 1) Lokasi pengajuan kredit nasabah 2) Nama surveyor 3) Nama nasabah 4) Alamat nasabah 5) Jumlah pinjaman yang diajukan nasabah 6) Tangal cair 7) Jaminan nasabah atas pinjaman kredit tersebut b. Mengetik slip Tanda Setor warna biru dan Tanda Terima Uang Pinjaman warna merah sesuai dengan ketentuan dan informasi tentang nasabah. c. Menghitung angsuran kredit ( pokok + bunga ) dari nasabah.. d. Membantu mengecek pergerakan tunggakan angsuran. e. Pada bagian tabungan penulis membantu dalam pengisian data-data nasabah yang ingin membuka rekening. 41

56 f. Membantu melipat buku tabungan dan memasukan data no. Seri ke buku arsip tabungan. 3. Minggu ke-3 ( tanggal Februari 2010 ) : Pada minggu terakhir ini, penulis hanya ditempatkan pada satu bagian yaitu Bagian Angsuran. Di bagian ini penulis dibimbing oleh Aning Lestari, pada bagian ini kegiatan yang penulis lakukan ialah: a. Menyusun berkas-berkas pencairan kredit ke dalam arsip. b. Menuliskan informasi data nasabah ke kartu pinjaman merah yang menjadi arsip BPR. c. Menghitung angsuran kredit ( pokok + bunga ) dari nasabah. d. Setelah menghitung angsuran kredit lalu menuliskannya pada bukti setor, kartu pinjaman merah dan kartu pinjaman biru. e. Menghitung dan menulis voucher dari bukti setor angsuran, agar mudah untuk direkapitulasi. 42

KINERJA AO (ACCOUNT OFFICER) DALAM MELAKUKAN ANALISA KREDIT PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA TUGAS AKHIR

KINERJA AO (ACCOUNT OFFICER) DALAM MELAKUKAN ANALISA KREDIT PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA TUGAS AKHIR KINERJA AO (ACCOUNT OFFICER) DALAM MELAKUKAN ANALISA KREDIT PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Program Diploma III Keuangan dan Perbankan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGHIMPUNAN DAN PENGELOLAAN DANA PIHAK KETIGA DI PT. BPR NGUTER SURAKARTA (STUDI KASUS PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA)

STRATEGI PENGHIMPUNAN DAN PENGELOLAAN DANA PIHAK KETIGA DI PT. BPR NGUTER SURAKARTA (STUDI KASUS PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA) STRATEGI PENGHIMPUNAN DAN PENGELOLAAN DANA PIHAK KETIGA DI PT. BPR NGUTER SURAKARTA (STUDI KASUS PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA) Tugas Akhir Di susun untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Lebih terperinci

STRATEGI PENGHIMPUNAN DAN PENGELOLAAN DANA PIHAK KETIGA DI PT. BPR NGUTER SURAKARTA (STUDI KASUS PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA)

STRATEGI PENGHIMPUNAN DAN PENGELOLAAN DANA PIHAK KETIGA DI PT. BPR NGUTER SURAKARTA (STUDI KASUS PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA) STRATEGI PENGHIMPUNAN DAN PENGELOLAAN DANA PIHAK KETIGA DI PT. BPR NGUTER SURAKARTA (STUDI KASUS PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA) Tugas Akhir Di susun untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah Perusahaan PT. BPR Nguter Surakarta. mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah Perusahaan PT. BPR Nguter Surakarta. mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia BAB III PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. Sejarah Perusahaan PT. BPR Nguter Surakarta PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Nguter Surakarta pertama kali didirikan di Desa Nguter, Sukoharjo dengan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. keputusan nomor C HT Th 1994 tertanggal 8 November 1994

BAB III PEMBAHASAN. keputusan nomor C HT Th 1994 tertanggal 8 November 1994 digilib.uns.ac.id BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan PT. Bank Perkreditan rakyat (BPR) Nguter Surakarta pertama kali didirikan di Desa Nguter, Sukoharjo dengan anggaran dasar awal yang dibuat

Lebih terperinci

PENERAPAN PRINSIP 5 C TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA

PENERAPAN PRINSIP 5 C TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA PENERAPAN PRINSIP 5 C TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun guna memenuhi sebagian persyaratan Untuk mencapai derajat gelar Ahli Madya Program Studi DIII

Lebih terperinci

MEKANISME TRANSAKSI DAN PERHITUNGAN BUNGA DEPOSITO PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA

MEKANISME TRANSAKSI DAN PERHITUNGAN BUNGA DEPOSITO PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA MEKANISME TRANSAKSI DAN PERHITUNGAN BUNGA DEPOSITO PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA Diajukan untuk melengkapi tugas tugas dan persyaratan guna mencapai gelar Ahli Madya Program Diploma 3 Keuangan Perbankan

Lebih terperinci

PENILAIAN ADMINISTRASI KREDIT OLEH ACCOUNT OFFICER TERHADAP PROSEDUR PENGAJUAN KREDIT DEBITUR DI PT BPR NGUTER SURAKARTA

PENILAIAN ADMINISTRASI KREDIT OLEH ACCOUNT OFFICER TERHADAP PROSEDUR PENGAJUAN KREDIT DEBITUR DI PT BPR NGUTER SURAKARTA PENILAIAN ADMINISTRASI KREDIT OLEH ACCOUNT OFFICER TERHADAP PROSEDUR PENGAJUAN KREDIT DEBITUR DI PT BPR NGUTER SURAKARTA Diajukan Guna Melengkapi dan Memenuhi Syarat-Syarat dalam Memperoleh serta Mencapai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Akuntansi Pengertian sistem akuntansi (Mulyadi:2010) adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

ANALISIS SUKU BUNGA KREDIT PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA PERIODE TAHUN

ANALISIS SUKU BUNGA KREDIT PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA PERIODE TAHUN digilib.uns.ac.id ANALISIS SUKU BUNGA KREDIT PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA PERIODE TAHUN 2011-2012 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PROSEDUR PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PROSEDUR PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PROSEDUR PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Program Studi Diploma

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI A. Sejarah Ringkas Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan Syari ah. Bank ini didirikan karena masih banyak terdapat umat islam yang belum

Lebih terperinci

PERSYARATAN PENCAIRAN KREDIT PROAKTIF PT. BPR NGUTER SURAKARTA

PERSYARATAN PENCAIRAN KREDIT PROAKTIF PT. BPR NGUTER SURAKARTA PERSYARATAN PENCAIRAN KREDIT PROAKTIF PT. BPR NGUTER SURAKARTA Tugas Akhir : Di susun untuk memenuhi sebagai persyaratan Mencapai derajat ahli madya program studi Diploma III Keuangan dan Perbankan Fakultas

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing 14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan yang berhubungan erat dengan pertumbuhan ekonomi bangsa, karena pada kegiatan tersebut terjadi proses antara produsen dan konsumen

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Sejarah Singkat PD. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Rokan Hilir

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Sejarah Singkat PD. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Rokan Hilir BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat PD. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Rokan Hilir Cabang Kubu PD. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Rokan Hilir didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemberian kredit dalam bentuk barang berupa kendaraan atau yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. pemberian kredit dalam bentuk barang berupa kendaraan atau yang lainnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga pembiayaan kredit merupakan lembaga yang memberikan jasa pemberian kredit dalam bentuk barang berupa kendaraan atau yang lainnya. Dalam lembaga pembiayaan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA digilib.uns.ac.id BAB III DESKRIPSI LEMBAGA A. Sejarah PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Boyolali Perusahaan Daerah BPR BKK Boyolali Kota Kabupaten Boyolali merupakan hasil dari merger 18 PD.BPR BKK se Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan bukan bank yang menawarkan berbagai jenis kredit kepada. Upaya masyarakat dalam meningkatkan taraf perekenomiannya

BAB I PENDAHULUAN. keuangan bukan bank yang menawarkan berbagai jenis kredit kepada. Upaya masyarakat dalam meningkatkan taraf perekenomiannya BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Saat ini tidak sedikit masyarakat yang masih mengalami kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan primer maupun sekunder. Banyak sekali lembaga keuangan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id 35 BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN Didalam suatu lembaga keuangan baik negeri maupun swasta yang menyediakan berbagai macam produk layanan kredit, prosedur pemberian kredit sangatlah

Lebih terperinci

KINERJA DAN SISTEM PELAYANAN ADMINISTRASI KREDIT ANGSURAN DI PT. BPR NGUTER SURAKARTA

KINERJA DAN SISTEM PELAYANAN ADMINISTRASI KREDIT ANGSURAN DI PT. BPR NGUTER SURAKARTA KINERJA DAN SISTEM PELAYANAN ADMINISTRASI KREDIT ANGSURAN DI PT. BPR NGUTER SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar Ahli Madya Program Diploma III Keuangan Perbankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit

Lebih terperinci

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT A. Sejarah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Perkreditan Rakyat atau BPR memiliki sejarah yang panjang didalam timeline industri perbankan di Indonesia. Awalnya BPR dibentuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan kesimpulan dan saran kepada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan kesimpulan dan saran kepada BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan beberapa hal pokok yang telah dibahas dalam bab - bab sebelumnya dan penelitian yang telah dilakukan pada Bank Jatim Cabang Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan

Lebih terperinci

MEKANISME KERJA ACCOUNT OFFICER (AO) PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) NGUTER SURAKARTA

MEKANISME KERJA ACCOUNT OFFICER (AO) PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) NGUTER SURAKARTA MEKANISME KERJA ACCOUNT OFFICER (AO) PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) NGUTER SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat- Syarat Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Program Diploma III Keuangan

Lebih terperinci

ADMINISTRASI PENERIMAAN PREMI PERTAMA DAN PENAGIHAN BULANAN DI PT ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) CABANG SURAKARTA

ADMINISTRASI PENERIMAAN PREMI PERTAMA DAN PENAGIHAN BULANAN DI PT ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) CABANG SURAKARTA ADMINISTRASI PENERIMAAN PREMI PERTAMA DAN PENAGIHAN BULANAN DI PT ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) CABANG SURAKARTA Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md) Program

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan dengan nama Bank Karya Produksi Desa (BKPD) Kecamatan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan dengan nama Bank Karya Produksi Desa (BKPD) Kecamatan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) Astanajapura didirikan dengan nama Bank Karya Produksi Desa (BKPD) Kecamatan Astanajapura

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN 2.1 Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran Bank Pembiayaan Rakyat Syari ah adalah bank syari ah yang dalam kegiatannya tidak memberikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah : BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayaan Mudharabah Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah : 1. Nasabah Melakukan Pengajuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan laporan ini penulis menggunakan metode-metode sebagai berikut : 1. Riset

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Sejarah Singkat PD. Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir Cabang

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Sejarah Singkat PD. Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir Cabang BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat PD. Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir Cabang Kecamatan Kubu PD. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Rokan Hilir didirikan berdasarkan peraturan daerah Kabupaten

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PROMOSI DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH PADA PT. ASURANSI BINAGRIYA UPAKARA CABANG SURAKARTA TUGAS AKHIR

PENERAPAN STRATEGI PROMOSI DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH PADA PT. ASURANSI BINAGRIYA UPAKARA CABANG SURAKARTA TUGAS AKHIR PENERAPAN STRATEGI PROMOSI DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH PADA PT. ASURANSI BINAGRIYA UPAKARA CABANG SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya di Bidang

Lebih terperinci

BAB I. KETENTUAN UMUM

BAB I. KETENTUAN UMUM BAB I. KETENTUAN UMUM 1 1 Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat OJK, adalah lembaga yang independen yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari PT Kurnia Mulia Citra Lestari adalah perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan akta notaris no.67 dihadapan Emmy Halim.SH,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. modal dasar pada saat itu berjumlah Rp ,- (dua ratus lima

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. modal dasar pada saat itu berjumlah Rp ,- (dua ratus lima BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian 4.1.1 Sejarah perusahaan PT. BPR KARYAJATNIKA SADAYA berdiri pada tanggal 14 September 1990 berdasarkan Akta Pendirian yang dibuat oleh notaris

Lebih terperinci

EVALUASI PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA PD. BKK MOJOGEDANG

EVALUASI PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA PD. BKK MOJOGEDANG EVALUASI PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA PD. BKK MOJOGEDANG Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun Oleh:

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. modal kerja dan usaha, perdagangan, dan distribusi banyak ditentukan oleh ada

PENDAHULUAN. modal kerja dan usaha, perdagangan, dan distribusi banyak ditentukan oleh ada PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era industrialisasi, perbankan merupakan suatu industri jasa yang dominan dan hampir menopang semua sendi perekonomian. Kelancaran modal investasi, modal kerja dan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN ANGSURAN KREDIT MELALUI DEALER

EFEKTIVITAS SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN ANGSURAN KREDIT MELALUI DEALER EFEKTIVITAS SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN ANGSURAN KREDIT MELALUI DEALER (STUDI PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA) TUGAS AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar Ahli Madya Program

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya PT. BPRS Artha Amanah Ummat

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya PT. BPRS Artha Amanah Ummat BAB II GAMBARAN UMUM PT. BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN 2.1 Sejarah Berdirinya PT. BPRS Artha Amanah Ummat Bank Pembiayaan Rakyat Syari ah adalah bank syari ah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya Bank Sarimadu PD. BPR Bangkinang Bank Sarimadu PD. BPR Bangkinang yang berada di Jalan DI. Panjaitan No. 96 Bangkinang tidak lahir dengan sendirinya.

Lebih terperinci

- 2 - Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Nega

- 2 - Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Nega PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/3/PBI/2006 TENTANG PERUBAHAN KEGIATAN USAHA BANK UMUM KONVENSIONAL MENJADI BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DAN PEMBUKAAN KANTOR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS SURIYAH Kc Kudus Sebagai lembaga keuangan syariah aktivitas yang tidak kalah penting adalah melakkukan penyaluran

Lebih terperinci

MEKANISME ACCOUNT OFFICER (AO) DALAM MELAKUKAN ANALISIS KREDIT PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk. KANTOR CABANG KARANGANYAR

MEKANISME ACCOUNT OFFICER (AO) DALAM MELAKUKAN ANALISIS KREDIT PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk. KANTOR CABANG KARANGANYAR MEKANISME ACCOUNT OFFICER (AO) DALAM MELAKUKAN ANALISIS KREDIT PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk. KANTOR CABANG KARANGANYAR Disusun Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah BAB IV PEMBAHASAN A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah Saat memberikan pembiayaan, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang Pembantu Payakumbuh menggunakan prinsip

Lebih terperinci

PEMBAYARAN ANGSURAN KREDIT DALAM MENCAPAI PENGENDALIAN INTERN (Studi pada PT. Bank Perkrditan Rakyat Terusan Jaya Mojokerto)

PEMBAYARAN ANGSURAN KREDIT DALAM MENCAPAI PENGENDALIAN INTERN (Studi pada PT. Bank Perkrditan Rakyat Terusan Jaya Mojokerto) PEMBAYARAN ANGSURAN KREDIT DALAM MENCAPAI PENGENDALIAN INTERN (Studi pada PT. Bank Perkrditan Rakyat Terusan Jaya Mojokerto) Oktavia Rahajeng Lestari, Siti Ragil, Fransisca Yaningwati Fakultas Ilmu Administrasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kondisi kesehatan bank tersebut dimana dalam penilaian kesehatannya, Bank

BAB I PENDAHULUAN. kondisi kesehatan bank tersebut dimana dalam penilaian kesehatannya, Bank BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Bank selain menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat berupa kredit, bank tersebut juga dituntut untuk menjaga kondisi

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN BISNIS SURAT DAN PAKET PT POS INDONESIA (PERSERO) REGIONAL VI

STRATEGI PEMASARAN BISNIS SURAT DAN PAKET PT POS INDONESIA (PERSERO) REGIONAL VI STRATEGI PEMASARAN BISNIS SURAT DAN PAKET PT POS INDONESIA (PERSERO) REGIONAL VI TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md) Dalam Bidang Manajemen

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayan BSM Oto di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar Perbankan syariah menjalankan fungsi yang sama dengan perbankan konvensional, yaitu sebagai lembaga intermediasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan kerangka teoritis yang telah diuraikan pada BAB II, maka pada bab

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan kerangka teoritis yang telah diuraikan pada BAB II, maka pada bab BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan kerangka teoritis yang telah diuraikan pada BAB II, maka pada bab ini akan membahas perlakuan akuntansi sewa pada PT FMA Finance. Metode pembahasan dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pengajuan Pembiayaan Murabahah di PT BPRS PNM Binama Semarang Dalam proses pengajuan pembiayaan murabahah di PT BPRS PNM Binama Semarang, terdapat beberapa

Lebih terperinci

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA. Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Perkreditan Rakyat

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA. Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Perkreditan Rakyat No. 10/ 45 /DKBU Jakarta, 12 Desember 2008 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Perkreditan Rakyat Sehubungan dengan ditetapkannya

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang 2.1.1 Definisi Piutang Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) adalah: Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori

Lebih terperinci

GUBERNUR BANK INDONESIA,

GUBERNUR BANK INDONESIA, - 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/ 12 /PBI/2001 TENTANG PERSYARATAN DAN TATACARA PELAKSANAAN JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.24, 2016 KEUANGAN OJK. BPR. Badan Kredit Desa. Transformasi. Status. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5847) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Koperasi 3.1.1 Sejarah Singkat Koperasi Koperasi Buana Indonesia adalah Koperasi yang berikrar pada tanggal 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 68 TAHUN 2008/434.013/2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sumber Dana Bank Sumber dana bank merupakan usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai kegiatan operasinya. Hal ini sesuai dengan fungsi bank dalam lembaga keuangan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon / Fax : /

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon / Fax : / BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Persada Mulia Anugrah yang berada Jl. Puri Gentan Asri 2 No. 11 Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon /

Lebih terperinci

ANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI. Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK

ANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI. Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK ANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Sejarah Singkat PT. BPR Multi Paramindo Abadi

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Sejarah Singkat PT. BPR Multi Paramindo Abadi BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat PT. BPR Multi Paramindo Abadi PT. BPR Multi Paramindo Abadi (PT. BPR MPA) didirikan pada tanggal 11 Maret 1992

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dan menyalurkannya kembali dana tersebut kemasyarakat

Lebih terperinci

BAB II Kajian Pustaka. mampu diserap dari masyarakat dan disalurkan kembali kepada masyarakat yang

BAB II Kajian Pustaka. mampu diserap dari masyarakat dan disalurkan kembali kepada masyarakat yang BAB II Kajian Pustaka 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Dunia keuangan khususnya perbankan dari tahun ketahun telah mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan ini ditunjukkan dari jumlah

Lebih terperinci

Sistem pemberian kredit pada PT BPR Rejeki Insani cabang Klaten. Oleh: Indri Praptono NIM. F BAB I GAMBARAN UMUM

Sistem pemberian kredit pada PT BPR Rejeki Insani cabang Klaten. Oleh: Indri Praptono NIM. F BAB I GAMBARAN UMUM Sistem pemberian kredit pada PT BPR Rejeki Insani cabang Klaten Oleh: Indri Praptono NIM. F.3300003 BAB I GAMBARAN UMUM A. Sejarah Singkat dan Perkembangan Usaha BPR Insani Group terdiri dari : 1. PT BPR

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Mitra Sinergi merupakan salah satu bentuk perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan pipa dan bahan bangunan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai penjabaran dari bab satu sampai dengan bab empat dan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang baik tetapi juga pada bentuk produk yang ditawarkan. Upaya bank untuk menarik

BAB I PENDAHULUAN. yang baik tetapi juga pada bentuk produk yang ditawarkan. Upaya bank untuk menarik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia perbankan masa sekarang ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal tersebut dapat dilihat dengan banyaknya bank baru di Indonesia, sehingga persaingan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 10 November 1998 tentang perbankan, menyatakan bahwa yang dimaksud

BAB II LANDASAN TEORI. 10 November 1998 tentang perbankan, menyatakan bahwa yang dimaksud 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, menyatakan bahwa yang dimaksud dengan bank adalah badan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU KOTA SANTRI Cabang Karanganyar Koperasi Serba Usaha KOTA SANTRI Cabang Karanganyar dalam memberikan kredit

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN NOMOR 1/PLPS/2005 TENTANG PROGRAM PENJAMINAN SIMPANAN DEWAN KOMISIONER LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN,

SALINAN PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN NOMOR 1/PLPS/2005 TENTANG PROGRAM PENJAMINAN SIMPANAN DEWAN KOMISIONER LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN, c SALINAN PERATURAN NOMOR 1/PLPS/2005 TENTANG PROGRAM PENJAMINAN SIMPANAN DEWAN KOMISIONER, Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan perlu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang dan mendapatkan

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara No.351, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Bank Perkreditan Rakyat. Modal. Kepemilikan. Pengurus. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5629) PERATURAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan di Indonesia memiliki Peranan penting dalam Perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan di Indonesia memiliki Peranan penting dalam Perekonomian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan di Indonesia memiliki Peranan penting dalam Perekonomian negara, yaitu sebagai lembaga intermediasi yang membantu kelancaran sistem pembayaran dan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. A. Syarat-syarat Pemberian Kredit Umum BPR Nusamba

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. A. Syarat-syarat Pemberian Kredit Umum BPR Nusamba BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan A. Syarat-syarat Pemberian Kredit Umum BPR Nusamba Banguntapan 1. Foto copy KTP (Kartu Tanda Penduduk), 5 lembar 2. Foto copy Kartu Keluarga, 1 lembar 3. Foto

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Bank berasal dari kata Italia Banco yang artinya bangku.bangku inilah yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Bank berasal dari kata Italia Banco yang artinya bangku.bangku inilah yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bank 1.2.1. Pengertian Bank Bank berasal dari kata Italia Banco yang artinya bangku.bangku inilah yang dipergunakan oleh bangkir untuk melayani kegiatan operasionalnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjaun Pustaka Tentang Bank 1. Pengertian Bank Bank merupakan tempat untuk menukar barang-barang yang mempunyai nilai cukup tinggi. Orang bukan saja menukarkan uangnya tetapi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur pengertian prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Bidang perekonomian adalah salah satu bidang terpenting yang menjadi pokok permasalahan bangsa kita karena pada saat ini pada bidang inilah pemerintah membutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pembiayaan KPR Sejahtera pada Bank BRISyariah Cabang Padang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pembiayaan KPR Sejahtera pada Bank BRISyariah Cabang Padang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pembiayaan KPR Sejahtera pada Bank BRISyariah Cabang Padang KPR Sejahtera ib adalah produk pembiayaan kepemilikan rumah yang diterbitkan Bank BRISyariah untuk

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. METRO MEDAN. pemasaran dan penjualan barang barang elektronik dan furniture dengan

BAB II PROFIL PT. METRO MEDAN. pemasaran dan penjualan barang barang elektronik dan furniture dengan BAB II PROFIL PT. METRO MEDAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT. Metro Medan berdiri pada tahun 2007 bergerak dalam bidang usaha pemasaran dan penjualan barang barang elektronik dan furniture dengan penjualan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 4 AYAT 2 ATAS BAGI HASIL TABUNGAN PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG JEMBER

PELAKSANAAN PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 4 AYAT 2 ATAS BAGI HASIL TABUNGAN PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG JEMBER PELAKSANAAN PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 4 AYAT 2 ATAS BAGI HASIL TABUNGAN PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG JEMBER LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/22/PBI/2004 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/22/PBI/2004 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/22/PBI/2004 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung perkembangan usaha

Lebih terperinci

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 47

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 47 amanitanovi@uny.ac.id Makalah ini akan membahas tentang aktivitas-aktivitas dan produk-produk bank konvensional atau umum. Pertama akan dibahas mengenai aktivitas bank dan akan dilanjutkan dengan mengulas

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 20/POJK.03/2014 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 20/POJK.03/2014 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 20/POJK.03/2014 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN SEMARANG. A. Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN SEMARANG. A. Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat 15 BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN SEMARANG A. Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat Bank Pembiayaan Rakyat Syari ah yang disingkat BPRS adalah bank syariah yang dalam kegiatannya

Lebih terperinci

PT. : : : ABSTRAK

PT. : : : ABSTRAK Judul : Prosedur Pembukaan dan Pencairan Deposito Rupiah pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Utama Denpasar Nama : Deya Rahmania Nim : 1406013044 ABSTRAK Usaha perbankan meliputi tiga kegiatan,

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dengan melihat uraian diatas maka penulis menyusun laporan kerja

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dengan melihat uraian diatas maka penulis menyusun laporan kerja BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dengan melihat uraian diatas maka penulis menyusun laporan kerja praktek dan menuangkannya dengan judul PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Irma Farida NIM

SKRIPSI. Oleh Irma Farida NIM IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH DAN VOLUME KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) NUSAMBA GENTENG, BANYUWANGI (Implementation of the Marketing Mix in Order

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki BAB IV PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Sikaping Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki prosedur pembiayaan yang meliputi

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, - 1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam menghadapi perkembangan perekonomian nasional yang mengalami perubahan yang cepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan perusahaan tersebut baik perusahaan dagang, jasa, maupun

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan perusahaan tersebut baik perusahaan dagang, jasa, maupun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang melakukan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, Kantor Cabang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, Kantor Cabang BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, Kantor Cabang Putri Hijau Medan Bank Tabungan Pensiunan Nasional disingkat Bank BTPN terlahir dari pemikiran 7 (tujuh) orang

Lebih terperinci

PERSYARATAN MENGAJUKAN KREDIT DI BANK

PERSYARATAN MENGAJUKAN KREDIT DI BANK PERSYARATAN MENGAJUKAN KREDIT DI BANK Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No. 685/XIV Pada nomor yang lalu, kita telah berkenalan sekilas dengan produk kredit di bank. Sekarang, kita akan berbicara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. masa dan merupaka salah satu bidang paling dinamis dan manajemen, Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI. masa dan merupaka salah satu bidang paling dinamis dan manajemen, Pemasaran 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan Subyek bagi semua orang maupun dunia usaha segala masa dan merupaka salah satu bidang paling dinamis dan manajemen, Pemasaran juga

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/20172017 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI BAURAN PROMOSI PT. MONEX INVESTINDO FUTURES SOLO DALAM MEMPERKENALKAN PRODUK

PENERAPAN STRATEGI BAURAN PROMOSI PT. MONEX INVESTINDO FUTURES SOLO DALAM MEMPERKENALKAN PRODUK PENERAPAN STRATEGI BAURAN PROMOSI PT. MONEX INVESTINDO FUTURES SOLO DALAM MEMPERKENALKAN PRODUK Diajukan untuk melengkapi Tugas - tugas dan Memenuhi Syarat - syarat guna memperoleh Gelar Ahli Madya Manajemen

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan beberapa hal pokok yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya dan memalui penelitian yang telah dilakukan di Bank BJB Cabang Surabaya, dapat disimpulkan

Lebih terperinci