PEDOMAN LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA (LDBI) KATEGORI PENUTUR ASING TAHUN 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEDOMAN LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA (LDBI) KATEGORI PENUTUR ASING TAHUN 2015"

Transkripsi

1

2 DRAFT PEDOMAN LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA (LDBI) KATEGORI PENUTUR ASING TAHUN 2015 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

3

4 KATA PENGANTAR Bahasa Indonesia sudah bukan hanya digunakan oleh orang Indonesia. Keberadaan Bahasa Indonesia di kancah dunia membuat bahasa ini juga digunakan oleh para penutur di luar negara Indonesia. Beberapa negara bahkan memasukkan bahasa Indonesia dalam kurikulum akademik. Dengan demikian, bahasa Indonesia berpotensi menjadi bahasa dunia. Seiring dengan berkembanganya bahasa Indonesia dan tuntutan pengembangan intelektual, siswa dituntut mampu berkomunikasi efektif dengan bahasa pengantar bahasa Indonesia. Komunikasi tersebut juga mencakup komunikasi dengan penutur asing. Oleh karena itu, kegiatan yang melibatkan bahasa Indonesia dalam ranah internasional sangat perlu digalakkan. Lomba debat bahasa Indonesia dapat menjadi kegiatan yang melibatkan para penutur asing. Keberadaan penutur asing dapat memicu prestasi dan dapat menjadi media interaksi akademis antara siswa Indonesia dan siswa internasional. Diharapkan pertemuan tersebut dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berinteraksi diarena internasional sekaligus mengasah kemampuan berpikir kritis siswa. i

5 Dalam melaksanakan lomba debat tersebut, perlu adanya pedoman keterlibatan peserta penutur asing. Pedoman ini diharapkan dapat membantu pelaksanaan LDBI dengan peserta penutur asing. Kepada semua pihak yang membantu tersusunnya pedoman umum ini kami mengucapkan terima kasih. DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH Jakarta, Februari 2015 Direktur Pembinaan SMA, Harris Iskandar, Ph.D. NIP ii

6 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i iii I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 1 C. Sasaran... 2 D. Pengertian... 2 II. SISTEM DAN MEKANISME LOMBA... 3 A. Sistem Lomba... 3 B. Kategori Penutur Asing... 4 III. PESERTA... 5 A. Persyaratan... 5 B. Pendaftaran... 5 IV. PENJURIAN... 6 A. Juri/Dewan Juri... 6 B. Mekanisme Penilaian... 6 V. SUSUNAN ACARA DAN JADWAL KEGIATAN... 8 A. Susunan Acara... 8 B. Jadwal Kegiatan... 8 iii

7 VI. SUMBER DAYA VII. KODE ETIK PESERTA DAN JURI A. Yang harus dilakukan oleh para peserta dan juri B. Yang tidak boleh dilakukan oleh peserta dan juri A. Perilaku selama Babak Debat VII. PENGHARGAAN LAMPIRAN iv

8 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Derasnya arus informasi dan teknologi menuntut kuatnya literasi. Kemampuan mencerna dan menyaring informasi membutuhkan kemampuan berpikir kritis yang kuat. Penggunaan media bahasa dalam komunikasi dan ekspresi kritis sangat perlu dikuatkan dalam kehidupan akademik siswa. Bahasa Indonesia sebagai salah satu anggota bahasa dunia berpotensi menjadi bahasa yang digunakan bukan saja oleh penutur asli, tetapi juga oleh penutur asing. Negara-negara seperti Malaysia, singapura, Brunai, Australia, dll sudah mengenalkan Bahasa Indonesia dalam dunia akademik mereka. Dalam rangka memperkuat penggunaan bahasa Indonesia dalam fungsinya sebagai medium komunikasi efektif dan kritis, Lomba debat dengan menggunakan bahasa Indonesia perlu digalakkan. Karena bahasa Indonesia juga memiliki penutur asing maka lomba debat tersebut perlu melibatkan para penutur asing. Hal ini akan menguatkan bahasa Indonesia sekaligus menguatkan penutur asli dalam berinteraksi. Kemajuan bahasa Indonesia didapatkan dari interaksi kedua penutur tersebut. B. Tujuan 1) Meningkatkan kemampuan berpikir kritis melalui penggunaan bahasa Indonesia, 2) Meningkatkan daya saing siswa dalam tingkat internasional. 1

9 C. Sasaran Sasaran Debat Bahasa Indonesia kategori Penutur Asing adalah siswa sekolah menengah di negara-negara selain Indonesia. D. Pengertian 1) Pendebat adalah tiga orang peserta yang mengikuti perlombaan. 2) Ketua Panitia adalah orang yang mengatur jalannya perlombaan. 3) Ketua Juri adalah seorang Juri yang mengatur mekanisme penjurian. 4) Wakil Ketua Juri adalah satu atau beberapa juri yang ikut membantu tugas ketua Juri dalam penjurian. 5) Juri Undangan adalah Juri yang diundang oleh lembaga penyelenggara LDBI. 6) Juri N1 adalah calon Juri (guru) yang dikirim oleh tim untuk diikutkan dalam akreditasi penjurian. 7) Tabulator adalah orang yang bertanggungjawab terhadap tabulasi penilaian dalam perlombaan. 2

10 II. SISTEM DAN MEKANISME LOMBA A. Sistem Lomba Sistem yang digunakan dalam LDBI adalah Asian Parliamentary System. Untuk LDBI tingkat Nasional, sistem perlombaan adalah sebagai berikut: 1. Babak Penyisihan Terdapat lima babak penyisihan untuk menentukan enam belas tim terbaik yang berhak maju ke babak Perdelapan besar. 2. Babak Perdelapan final Babak ini merupakan sistem gugur, artinya tim hanya melakukan sekali perdebatan. Terdapat enam belas tim yang berdebat di delapan ruang debat dan satu tim terbaik di masing-masing ruang akan maju ke babak Perempat final. 3. Babak Perempat Final. Babak ini diikuti oleh delapan tim terbaik yang lolos dari babak perdelapan besar dan berkompetisi di babak semifinal. 4. Babak Semi Final Mempertemukan empat tim terbaik yang terbagi dalam dua ruang debat dan dua tim terbaik dari masing-masing ruang akan maju ke babak grand final. 3

11 5. Babak Final Babak ini merupakan babak puncak yang mempertemukan dua tim terbaik untuk menentukan juara 1dan 2. B. Kategori Penutur Asing 1. Peserta yang masuk dalam kategori Penutur asing akan mengikuti 5 babak penyisihan. Babak penyisihan tidak memisahkan kategori penutur asli dan asing. 2. Penutur asing akan mengikuti babak eliminasi khusus untuk penutur asing. 3. Penutur asing akan mendapatkan penghargaan pada kategori khusus penutur asing. 4. Apabila Penutur asing mampu masuk dalam daftar enam belas besar, maka peserta penutur asing dapat mengikuti babak eliminasi bersama peserta penutur asli. 4

12 III. PESERTA PENUTUR ASING A. Persyaratan 1. Peserta penutur asing adalah siswa sekolah menengah (high schools) dari sekolah di luar Indonesia dibuktikan dengan surat tugas/surat rekomendasi. 2. Satu tim penutur asing terdiri atas tiga pendebat dan 1 juri N1. 3. Tim penutur asing wajib mengikuti seminar debat dan seminar penjurian. B. Pendaftaran Pendaftaran tim penutur asing dilakukan oleh sekolah/ kementrian negara tersebut. Peserta didaftarkan ke Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Direkotorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. 5

13 IV. PENJURIAN A. Juri/Dewan Juri Juri di LDBI terdiri atas Ketua Juri, Wakil Ketua Juri, Juri Undangan, Juri Terakreditasi, dan Juri Trainee. 1. Ketua Juri dipilih oleh Direktorat Pembinaan SMA. 2. Wakil ketua Juri dipilih oleh Direktorat Pembinaan SMA 3. Juri Undangan di tentukan oleh Ketua dan Wakil Ketua Juri dengan sepengetahuan Tim Pendamping debat dari oleh Direktorat Pembinaan SMA. Juri undangan ini dipilih atas dasar kompetensi dalam debat atau pengalaman menjadi juri. 4. Juri Terakreditasi adalah juri hasil akreditasi terhadap Juri N1 pada awal perlombaan. Terdapat tiga jenis akreditasi, yaitu A, B, dan C. 5. Juri Trainee adalah Juri N1 yang tidak lulus akreditasi namun masih diberi kesempatan untuk ikut belajar menjadi juri. B. Mekanisme Penilaian 1. Penilaian ditentukan berdasarkan aturan dalam sistem Asian Parliamentary. 2. Penilaian debat berdasarkan pada ketentuan berikut : : Pendebat tidak bicara sama sekali : Pendebat berbicara tetapi pidatonya tidak berbobot. 6

14 : Substansi argument berbobot tetapi struktur tidak jelas : Substansi dan struktur pidato hampir lengkap : RATA-RATA ( struktur lengkap, tugas terpenuhi, respon cukup, menerima/ memberi interupsi, argumen jelas meskipun terdapat kekurangan) : Penampilan sedikit di atas rata-rata : Struktur lengkap, ide revolusioner : Nilai yang layak untuk tim di babak final : Sempurna 7

15 V. SUSUNAN ACARA DAN JADWAL KEGIATAN A. Acara dalam LDBI Tingkat Nasional adalah sebagai berikut: 1) Upacara Pembukaan. 2) Merupakan pertemuan teknis antar tim peserta. Materi seminar adalah penjelasan sistem dan strategi perlombaan. 3) Seminar Penjurian. Seminar ini merupakan ajang akreditasi bagi calon Juri. Materi dalam seminar ini adalah tata cara penilaian. Seminar ini diikuti dengan tes bagi calon juri. Seminar ini diadakan bersamaan waktunya dengan seminar debat. 4) Malam kesenian 5) Perlombaan debat dari babak penyisihan s.d. final 6) Penutupan. B. Jadwal Kegiatan Jadwal Kegiatan LDBI 2014 adalah sebagai berikut: Waktu Kegiatan Hari I Registrasi Hari II Pembukaan Pengucapan janji peserta dan juri Seminar debat Seminar on adjudicating 8

16 Waktu Kegiatan Istirahat Eksibisi debat Akreditasi juri Istirahat Koreksi hasil akreditasi juri Hari III Babak Penyisihan I Tabulasi Babak Penyisihan II Istirahat Tabulasi Babak Penyisihan III Tabulasi Hari IV Babak Penyisihan IV Tabulasi Babak Penyisihan V Istirahat Tabulasi Istirahat Tabulasi Persiapan Pengumuman Babak Eliminasi Istirahat Pengumuman Babak Eliminasi 9

17 Waktu Kegiatan Hari V Babak Perdelapan final Wisata Hari VI Babak Perempat final Tabulasi Istirahat Persiapan Babak Semifinal Babak Semifinal Istirahat Tabulasi Istirahat Persiapan Babak Final Babak Final Malam kesenian dan Penutupan 10

18 VI. SUMBER DAYA 1) Kepanitiaan Panitia terdiri atas Panitia Pengarah dari Direktorat Pembinaan SMA; Panitia Pelaksana. Panitia Pelaksana terdiri atasketua panitia, kordinator perlombaan, juri, Laiason Officer (LO)dan seksi-seksi lain yang dirasa perlu. 2) Sarana Sarana yang dibutuhkan dalam LDBI: a. Satu aula besar berkapasitas 200 orang untuk dipakai sebagai aula peserta debat. Aula ini dilengkapi dengan LCD projector dan sistem tata suara yang baik. b. Satu aula berkapasitas 80 orang untuk dipakai sebagai aula juri. Aula ini dilengkapi dengan LCD projector dan sistem tata suara. c. Satu ruang tabulasi. d. Tujuh belas ruang debat masing masing berkapasitas 20 orang. Ruang ini tidak perlu dilengkapi dengan LCD projector maupun sistem tata suara. 11

19 VII. KODE ETIK PESERTA DAN JURI A. Yang harus dilakukan oleh para peserta dan juri Selama turnamen berlangsung, semua peserta dan juri wajib: 1) Saling menghormati terhadap peserta lain di dalam acara, terhadap para tamu, dan sponsor dari turnamen, dan juga terhadap khalayak umum yang menghadiri berbagai acara dalam turnamen. 2) Patuh terhadap hukum yang berlaku di Republik Indonesia 3) Patuh pada setiap peraturan, pedoman dan larangan yang ditentukan oleh panitia pelaksana untuk menjaga keteraturan dan keamanan para peserta. 4) Peserta wajib mengenakan seragam sekolah dalam setiap babak. 5) Peserta dan juri wajib mengenakan pakaian bebas pantas/ formal casual selama perlombaan. B. Yang tidak boleh dilakukan oleh peserta dan juri Selama turnamen, peserta dilarang: 1) Mengeluarkan komentar, gurauan, ejekan, dan atau pelecehan yang menghina budaya, ras, agama, jenis kelamin maupun orientasi seksual orang lain atau perilaku lain yang dapat dianggap merendahkan orang lain, tanpa mempedulikan apakah tindakan itu dilakukan di depan maupun di belakang orang tersebut. 2) Melecehkan secara fisik individu lain. 12

20 3) Turut serta dalam segala bentuk tindak kekerasan maupun ancaman untuk melakukan tindak kekerasan. 4) Turut serta dalam segala bentuk pelecehan seksual 5) Mengambil atau menggunakan barang individu lain tanpa ijin 6) Dengan sengaja mengakibatkan kerusakan terhadap individu lain atau lokasi lomba 7) Mengkonsumsi bahan-bahan yang dilarang untuk dikonsumsi oleh hukum Republik Indonesia, atau memasok bahanbahan tersebut kepada individu lain 8) Menkonsumsi atau berada di bawah pengaruh alkohol atau obat-obat terlarang yang dimana akan dapat merusak reputasi dari turnamen. 9) Peserta debat dengan orang dewasa yang berperan sebagai pelatih, juri, juri N1, pembina, panitia dan observer jika memiliki hubungan keterkaitan selama turnamen. C. Perilaku selama Babak Debat 1) Peserta di turnamen, terutama pelatih, pendamping, dan peserta dilarang untuk melakukan konfrontasi kepada juri dengan menggunakan pendekatan yang agresif setelah selesainya suatu ronde debat. 2) Masukan, atau feedback, antara tim debat dan juri harus diberikan dan diterima dengan semangat yang konstruktif dan tidak dengan sikap konfrontatif. 13

21 VIII. PENGHARGAAN KATEGORI PENUTUR ASING Penghargaan LDBI bagi penutur asing adalah sebagai berikut: 1) Sertifikat diberikan kepada peserta (Pendebat dan Juri). 2) Piala diberikan kepada 3 pendebat terbaik kategori penutur asing. 3) Piala dan medali emas diberikan kepada Juara 1 kategori penutur asing; Piala dan medali perak diberikan kepada Juara 2. 14

22 LAMPIRAN 15

23 KONSTITUSI LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA ( L D B I ) PASAL 1 FORMAT a. Format lomba debat bahasa Indonesia adalah format parlemen. Di dalam satu ruang debat terdiri atas dua tim (tim Pemerintah dan tim Oposisi), yang masing-masing tim terdiri dari tiga pembicara. b. Setiap peserta mendapat kesempatan berbicara/berpidato. Pidato terdiri atas pidato substantif dan pidato balasa. Pidato balasan hanya dilakukan setelah semua peserta melakukan pidato substantif. Pidato balasan dilakukan oleh pembicara kedua atau ketiga masing-masing tim, dengan tim oposisi sebagai pihak yang menyampaikan pidato balasan terlebih dahulu. c. Waktu penyampaian pidato substantif adalah 7.20 menit dan pidato balasan 4.20 menit. d. Metode pemberian sinyal waktu untuk setiap pembicara diputuskan oleh ketua juri dan atau panitia. e. Tambahan pada Pasal 1 (d), apabila tidak ada pemberian sinyal waktu, pada dasarnya anggota atau penonton dari masingmasing tim diperkenankan untuk memberikan sinyal kepada pembicara, yang dilakukan dengan sopan dan tidak mengganggu jalannya debat. f. Sebelum debat dimulai, setiap tim harus memberikan informasi kepada pimpinan ruang debat (chairperson),nama dan tugas dari masing-masing anggota tim. 16

24 g. Pembicara yang boleh berpidato dalam sebuah debat adalah tiga pembicara untuk masing-masing tim yang di umumkan oleh pimpinan ruang debat (chairperson)saat permulaan debat. h. Selama debat berlangsung, pembicara tidak diperkenankan untuk berkomunikasi dengan pelatih, anggota tim lain yang tidak berpidato di debat itu atau penonton, terkecuali memberikan sinyal waktu sesuai dengan yang dimaksud pada pasal 1 (e). i. Tanpa mengurangi ikatan yang terdapat pada pasal 1, jika, pada saat debat berlangsung pembicara yang seharusnya berpidato tidak dapat menyampaikan pidato, pembicara lain dari tim tersebut, yang telah diumumkan sebelumnya oleh pimpinan ruang sidang (chairperson),diperkenankan melakukan pidato substitusi. j. Apabila pidato substitusi dilakukan/diberikan sesuai dengan Pasal 1 (i), para juri akan memberikan nilai terendah dari standar nilai yang digunakan, terlepas dari kualitas pidatonya. (jika situasi seperti ini terjadi, nilai dari pembicara ini tidak akan dihitung dalam rangking pembicara individu atau kategori penghargaan). k. Hal yang berkenaan dengan pembicara substitusi kemudian tidak tertera dalam konstitusi ini, keputusan yang diberikan harus berdasar atas pertimbangan dan kebijaksanaan, dengan mengacu pada buku pedoman LDBI. l. Informasi dan hal lainnya akan mengacu pada buku pedoman LDBI. 17

25 PASAL 2 PERSYARATAN a. Setiap propinsi hanya dapat mengirim satu perwakilan tim untuk bertanding di LDBI. b. Setiap anggota tim propinsi harus: 1. Berstatus sebagai siswa SMA aktif di propinsinya dalam kurun waktu enam bulan sebelum perlombaan dimulai. 2. Berusia genap empat belas tahun dan tidak lebih dari sembilan belas tahun saat mengikuti perlombaan. c. Seleksi dan komposisi dari masig-masing tim propinsi harus berdasar pada peraturan-peraturan yang tercantum dalam buku pedoman. d. Satu tim hanya boleh terdiri dari tiga orang dan satu orang guru yang akan mengikuti akreditasi juri. Status guru tersebut disebut juri N1. e. Setiap propinsi yang mengirimkan satu tim di LDBI harus menyertakan seorang guru yang ditunjuk sebagai juri N1, yang akan mengikuti semua aturan yang tertera pada buku Pedoman Perlombaan sebagai juri N1. PASAL 3 PERTANDINGAN a. Setiap tim akan bertanding dengan lima tim lain selama babak penyisihan. Sistem perlombaan untuk babak penyisihan akan menggunakan metode yang sebelumnya telah ditentukan oleh ketua juri dan wakil ketua juri. 18

26 b. Setiap tim akan mendapat jumlah pertandingan yang sama dengan tim yang lain pada tiap hari lomba. Setiap tim tidak diperkenankan berlomba lebih dari tiga kali dalam satu hari pada babak penyisihan. c. Pada akhir babak penyisihan, ranking tim didasarkan pada jumlah kemenangan yang diperoleh. Jika terdapat jumlah kemenangan yang sama maka akan ditentukan oleh jumlah nilai tim lalu selisih nilai rata-rata setiap tim (margin) secara berurutan. Dan jika masih terdapat kesamaan pada jumlah kemenangan dan margin, maka rangking akan ditentukan oleh nilai tim. d. Format pertandingan tim enam belas (16) besar pada Octo- Final, Octo A Rangking 1 vs Rangking 16 Octo B Rangking 2 vs Rangking 15 Octo C Rangking 3 vs Rangking 14 Octo D Rangking 4 vs Rangking 13 Octo E Rangking 5 vs Rangking 12 Octo F Rangking 6 vs Rangking 11 Octo G Rangking 7 vs Rangking 10 Octo H Rangking 8 vs Rangking 9 e. Format pertandingan tim delapan besar pada Quarter-Final, Quarter A Pemenang Octo A vs Pemenang Octo H Quarter B Pemenang Octo B vs Pemenang Octo G Quarter C Pemenang Octo C vs Pemenang Octo F Quarter D Pemenang Octo D vs Pemenang Octo E 19

27 f. Format pertandingan tim empat besar pada Semi-Final, Semi A Pemenang Quarter A vs Pemenang Quarter D Semi B Pemenang Quarter B vs Pemenang Quarter C g. Pemenang Semi-Final akan bertanding di babak Grand Final. h. Rangking tim lain akan ditentukan oleh capaian akhir setiap tim dalam perlombaan, sesuai dengan capaian tim saat babak penyisihan. (sesuai dengan pasal 3 (c)). PASAL 4 DEWAN JURI a. Semua Lomba Debat Bahasa Indonesia akan dinilai oleh juri dengan jumlah panelis juri yang ganjil, dengan jumlah ideal minimal terdiri atas tiga juri. b. Jika jumlah juri akreditasi tidak mencukupi sehingga tidak memungkinkan menggunakan sistem juri panelis dalam setiap ronde debat seperti yang tertera pada Pasal 4 (a), ketua juri memiliki wewenang untuk membuat keputusan menggunakan juri tunggal dalam setiap ronde debat termasuk penempatan juri tunggal pada masing-masing ruang debat dengan mempertimbangkan kapabilitas dari juri tersebut untuk menjadi juri tunggal. c. Seorang Juri harus dapat berperilaku, bertindak dan merepresentasikan dirinya dengan sopan dan tingkah laku yang baik, hal ini kemudian diatur dalam buku pedoman debat LDBI. 20

28 d. Juri tidak diperkenankan melakukan penjurian pada sesi debat dimana juri tersebut memiliki afiliasi individu maupun profesional terhadap salah satu tim. e. Seorang Juri tidak dapat menjadi pelatih tim saat perlombaan LDBI. f. Seorang juri dapat menjadi juri untuk tim yang sama lebih dari satu kali, dengan mempertimbangkan jumlah berapa kali juri tersebut telah menjadi juri tim yang sama. g. Sebuah kemenangan dalam debat ditentukan dari jumlah voting terbanyak dari panelis juri. Dalam kasus juri tunggal, wewenang mutlak ada pada juri tunggal. h. Standar penilaian, Peraturan lomba debat, dan prinsip sistem penjurian diatur dalam buku pedoman penjurian yang dijadikan sebagai sumber utama dalam konstitusi. i. Buku pedoman penjurian adalah bagian dari konstitusi dan dapat diamandemen dengan cara yang sama sebagaimana pasalpasal diamandemen. j. Ketua juri dan atau panitia lomba harus memastikan bahwa dewan juri memahami buku pedoman penjurian dan segala panduan serta materi-materi lain yang diinstruksikan. k. Dewan juri harus melakukan penjurian sesuai dengan buku pedoman penjurian dan segala panduan serta materi-materi lain yang diinstruksikan. l. Untuk dapat menjadi juri undangan di LDBI seseorang harus: 1. Memiliki Akreditasi Juri yang diakui dan nilai akreditasi, yang mana asal dan nilai dari akreditasi menjadi wewenang dari ketua juri. 21

29 2. Memiliki pengalaman menjadi juri pada tingkatan lomba debat setingkat SMA dan Universitas atau sederajat. Aktif menjadi juri dalam lomba-lomba debat lain secara regular dalam kurun waktu dua tahun terakhir. m. Ketua juri dapat menerima seseorang yang tidak memenuhi syarat untuk menjadi juri undangan pada LDBI jika: 1. Seseorang telah menjadi juri pada LDBI sebelumnya dan atau, 2. Menurut pandangan ketua juri, orang tersebut memiliki pengalaman yang mumpuni dan mampu untuk menjadi seorang juri undangan. n. Dewan juri pada LDBI, termasuk juri Grand-Final dipilih berdasarkan kemampuan mereka menjuri, tidak atas dasar posisi individu di pekerjaan atau kantor namun tetap mengac ke pasal 4 (d). o. Ketua juri dapat setiap saat, merujuk pada dinamika jalannya lomba, memutuskan bahwa juri tersebut untuk tidak menjadi juri pada saat itu atau tidak dapat lagi menjadi juri tanpa harus ada assessment lebih lanjut jika ketua juri merasa ada keraguan terhadap kemampuan kompetensi dan ada keberpihakan dilakukan oleh juri tersebut. p. Dalam melakukan penilaian sesuai dengan Pasal 4 (m), pertimbangan yang diambil oleh ketua juri: 1. Apakah juri tersebut dapat atau tidak dapat memberikan alasan yang cukup untuk memberikan kemenangan pada salah satu tim; 22

30 2. Apakah juri tersebut melakukan pelanggaran pada salah satu atau sebagian peraturan hingga taraf yang tidak dapat ditoleransi; 3. Apakah juri tersebut ketika melakukan penjelasan dan alasan memberikan kemenangan salah satu tim dirasa tidak berimbang dan aneh (menurut perspektif ketua juri) hingga menimbulkan keraguan terhadap keputusannya; 4. Apakah juri tersebut menggunakan obat-obat terlarang, minum minuman beralkohol yang berlebihan, atau kelelahan atau dalam kondisi tidak sehat atau hal lain yang menyebabkan juri tersebut tidak dapat menjuri secara baik atau tidak dapat menjuri sama sekali; 5. Apakah keluhan telah diajukan terhadap juri tersebut yang mengacu pada Pasal 5 (g). 6. Apakah segala tindak tanduk juri tersebut dipertanyakan; 7. Hal lain yang menurut pertimbangan ketua juri relevan dalam kasus ini. q. Sebelum memutuskan apakah juri tersebut dapat atau tidak dapat lagi bertugas, Ketua juri dengan pertimbangan dari wakil ketua juri, mengambil langkah, apakah masalah dapat diselesaikan dengan dengan persuasif atau cara lain yang dianggap sesuai. r. Dalam melakukan penilaian terhadap juri teresebut, ketua juri dapat: 1. Menginformasikan dirinya terhadap bukti dan fakta yang dirasa perlu;dan 2. Berkonsultasi dengan Dewan juri inti. 23

31 s. Keputusan yang telah dibuat dalam sebuah perdebatan di dalam lomba debat tidak dapat berubah dan atau dipengaruhi oleh pasal 4 (m)-(p). PASAL 5 KETUA JURI DAN PROSEDUR PENGAJUAN KELUHAN a. Harus ada satu ketua juri dalam satu lomba debat. b. Ketua juri di tunjuk oleh panitia pelaksana dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. c. Sesuai dengan konstitusi ini, ketua juri bertanggung jawab untuk: 1. Menentukan juri-juri yang layak. 2. Melakukan seminar penjurian sebelum pelaksanaan lomba debat. 3. Memilah apakah juri-juri yang telah layak, dapat untuk menjadi juri dalam lomba debat. 4. Menugaskan juri di setiap ruang debat. 5. Menyimpan hasil dari semua debat. 6. Menentukan rangking tim pada akhir babak penyisihan sesuai dengan data tabulasi. 7. Menentukan undianuntuk Octo-Final, Quarter-Final, Semi- Final dan Grand-Final. dan; 8. Hal lain berkaitan dengan proses penjurian dalam lomba debat. 24

32 d. Sebelum perlombaan debat, ketua juri berhak menunjuk panelis dari juri senior dan juri berpengalaman yang diambil dari provinsi berbeda untuk membantu tugasnya, yang kemudian menempati posisi sebagai Wakil ketua juri. e. Merujuk pada pasal 5 (d), hal ini berlaku apabila Wakil Ketua juri belum di tentukan sebelumnya. f. Gabungan ketua juri dan wakil ketua juri dinamakan juri inti. g. Anggota dari tim juri inti berhak memberikan pertimbangan dan bantuan kepada ketua juri, tetapi tidak mengambil alih tugas, fungsi serta tanggung jawab dari ketua juri atau memiliki kekuasaan diatas ketua juri. h. Segala keluhan tentang juri di setiap ruang debat di ajukan kepada ketua juri: 1. Dalam kurun waktu 24 jam terhitung saat keluhan atas permasalahan tersebut diutarakan, oleh: a. Seorang juri atau dewan juri yang diakreditasi oleh ketua juri dalam lomba debat tersebut, dan juri yang berada dalam satu panel saat kejadian keluhan tersebut terjadi;atau b. Pelatih Official yang terdaftar atau pendamping (manager tim) atau guru dari tim yang berpartisipasi dalam lomba debat tersebut, dengan membuat keluhan secara tertulis. i. Keluhan mencakup, tetapi tidak terbatas pada salah satu atau lebih, perihal dibawah ini: 1. Setelah menerima keluhan yang mengacu pada pasal 5(g), ketua juri akan memutuskan: 25

33 a. Apakah keluhan tersebut dapat diselesaikan tanpa adanya penyelidikan lebih lanjut; atau b. Apakah keluhan tersebut memerlukan penyelidikan lebih lanjut, yang mana ketua juri akan mengambil tindakan lebih lanjut termasuk, tetapi tidak terbatas untuk berbicara atau bertanya kepada: 1. Juri yang dimaksud dalam keluhan tersebut; dan 2. Juri lain yang berada dalam satu panel dengan juri tersebut; dan/atau 3. Pelatih, guru, yang berada di debat tersebut; Dan/ atau 4. Orang lain yang dirasa sesuai oleh ketua juri. j. Dengan pertimbangan dari juri inti, ketua juri akan memutuskan keluhan tersebut dengan: 1. Menolak keluhan tersebut; atau 2. Menerima keluhan tersebut; atau 3. Tidak menindak lanjuti keluhan tersebut; atau 4. Melakukan pembicaraan dengan juri tersebut; atau 5. Tindakan lainnya yang dirasa perlu oleh ketua juri untuk menyelesaikan permasalahan. k. Tidak ada keputusan yang berkaitan dengan Pasal 5 (i poin 2) dibuat tanpa ada proses penyelidikan lebih lanjut yang mana pasal 5 (h poin 1a) mengacu dan khususnya, tanpa terlebih dahulu harus melakukan pembicaraan dengan juri yang dimaksud dalam keluhan tersebut. 26

34 l. Setelah keluhan telah diputuskan berdasarkan Pasal 5 (i poin 1), ketua juri harus berbicara pada orang-0rang di bawah ini: 1. Orang atau seseorang yang membuat keluhan, baik secara tertulis jika keluhan diajukan secara tertulis atau verbal jika keluhan disampaikan secara verbal. 2. Dimana keputusan yang berdasar pada Pasal 5 (i poin 1) adalah hasil dari penyelidikan lebih lanjut dimana dimaksudkan oleh Pasal 5 (h poin 1a), juri yang menjadi subyek dari keluhan akan informasikan secara tertulis. m. Dimana segala keluhan yang telah diputuskan mengacu pada Pasal 5 (i poin 2), ketua juri akan menginformasikan secara tertulis pihak dibawah ini: 1. Orang atau seseorang yang mengajukan keluhan; 2. Juri yang menjadi subyek dalam keluhan tersebut; n. Keputusan yang telah dibuat tidak dapat berubah dan atau dipengaruhi oleh pasal 5 (g) (l). PASAL 6 MOSI/TOPIK a. Ketua Juri bersama juri inti akan memilih atau membuat semua mosi dalam perlombaan debat. b. Terdapat dua jenis mosi, mosi yang dipersiapkan dan mosi yang dikeluarkan tepat pada saat lomba berlangsung (impromptu). Kurang lebih empat minggu sebelum perlombaan dimulai, 27

35 Juri inti akan mengirimkan kepada panitia perlombaan, daftar mosi yang telah diseleksi untuk mosi yang telah dipersiapkan termasuk untuk Grand-Final. c. Panitia lomba akan menginformasikan seluruh tim akan mosi yang dipersiapkan untuk debat. d. Setidaknya satu hari sebelum lomba dimulai juri inti telah mempersiapkan mosi yang dikeluarkan tepat pada saat lomba (impromptu) untuk babak-babak yang membutuhkan mosi impromptu. e. Jumlah mosi impromptu yang dipersiapkan oleh juri inti, mengacu pada Pasal 6 (d), setidaknya harus lebih banyak dari jumlah ronde yang menggunakan mosi impromptu. PASAL 7 DEBAT IMPROMPTU a. Berdasar pada kebijaksnaan panitia, terdapat setidaknya satu babak debat atau setengah dari jumlah keseluruhan lomba yang menggunakan mosi impromptu, dengan asumsi bahwa setiap tim memiliki kemungkinan jumlah babak impromptu yang sama dengan tim lain pada saat babak penyisihan. b. Kebijakan akan waktu persiapan debat dan prosedur untuk debat impromptu diserahkan pada pihak tuan rumah, dengan ketentuan: 1. Kedua tim yang bertanding menerima mosi impromptu pada saat yang sama. 2. Sedapat mungkin, setiap tim menerima jumlah yang sama baik posisi pemerintah atau oposisi ketika melakukan debat impromptu, dan 28

36 3. Pada saat debat impromptu kedua tim mendapat ruang persiapan dan kondisi yang tidak jauh berbeda. c. Dalam persiapan debat impromptu tidak perkenankan membawa kedalam ruang persiapan telephone, komputer atau alat komunikasi lain atau alat yang dapat mengakses informasi diluar ruang persiapan debat. PASAL 8 PENGHARGAAN DAN SANKSI a. Penghargaan khusus akan diberikan pada akhir perlombaan kepada: 1. Semua tim yang mencapai Okto-Final, Semi-Final atau Grand-Final di perlombaan debat pembicara terbaik akreditas juri N1 terbaik. b. Bentuk dari penghargaan yang dijelaskan pada Pasal 8 (a poin 1-3) sepenuhnya kebijakan dari panitia lomba pada saat itu. c. Tuan rumah di perkenankan untuk memutuskan memberi penghargaan lain. d. Sanksi yang diberikan untuk segala jenis pelanggaran dari konstitusi dan peraturan lainnya didasarkan pada pertimbangan dari ketua juri dan atau panitia lomba LDBI, dengan mempertimbangkan secara adil, bijaksana dan sesuai dengan pelanggarannya. 29

37

LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA

LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA PEDOMAN LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA 2016 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Pedoman Lomba Debat Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

PEDOMAN KOMPETISI DEBAT MAHASISWA INDONESIA (KDMI)

PEDOMAN KOMPETISI DEBAT MAHASISWA INDONESIA (KDMI) PEDOMAN KOMPETISI DEBAT MAHASISWA INDONESIA (KDMI) DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2018 KATA PENGANTAR Lomba debat antar perguruan

Lebih terperinci

PEDOMAN KOMPETISI DEBAT MAHASISWA INDONESIA (KDMI)

PEDOMAN KOMPETISI DEBAT MAHASISWA INDONESIA (KDMI) PEDOMAN KOMPETISI DEBAT MAHASISWA INDONESIA (KDMI) DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2018 KATA PENGANTAR Lomba debat antar perguruan

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM LOMBA DEBAT PANGAN 3 BEM FTP 2016 TINGKAT SMA/SEDERAJAT KETENTUAN UMUM

PERATURAN UMUM LOMBA DEBAT PANGAN 3 BEM FTP 2016 TINGKAT SMA/SEDERAJAT KETENTUAN UMUM PERATURAN UMUM LOMBA DEBAT PANGAN 3 BEM FTP 2016 TINGKAT SMA/SEDERAJAT KETENTUAN UMUM 1. Lomba Debat Pangan 3 adalah acara kompetisi debat tingkat SMA/Sederajat yang diselenggarakan oleh BEM FTP UGM. 2.

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS OLIMPIADE DEBAT BAHASA INDONESIA PEKAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PETUNJUK TEKNIS OLIMPIADE DEBAT BAHASA INDONESIA PEKAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET PETUNJUK TEKNIS OLIMPIADE DEBAT BAHASA INDONESIA KETENTUAN UMUM PEKAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET 1. Tim Pro adalah tim yang setuju terhadap mosi debat dan bertugas memberikan argumentasi

Lebih terperinci

DESKRIPSI VERBAL. JURI LOMBA DEBAT SMA TINGKAT NASIONAL DI CISARUA BOGOR (26 November s.d. 1 Desember 2012) oleh Setyawan Pujiono, M.Pd.

DESKRIPSI VERBAL. JURI LOMBA DEBAT SMA TINGKAT NASIONAL DI CISARUA BOGOR (26 November s.d. 1 Desember 2012) oleh Setyawan Pujiono, M.Pd. DESKRIPSI VERBAL JURI LOMBA DEBAT SMA TINGKAT NASIONAL DI CISARUA BOGOR (26 November s.d. 1 Desember 2012) oleh Setyawan Pujiono, M.Pd. PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Technical Meeting MEDICAL DEBATE COMPETITION

Technical Meeting MEDICAL DEBATE COMPETITION Technical Meeting Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan MEDICAL DEBATE COMPETITION Universitas Warmadewa 2015 Cakupan Pembahasan Sistem Debat Tanda Mekanisme Debat Keterangan Tugas Pembicara Juri dan

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT SEKOLAH MENENGAH ATAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX

PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT SEKOLAH MENENGAH ATAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT SEKOLAH MENENGAH ATAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Padjadjaran Law

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA KETENTUAN LOMBA DEBAT NASIONAL A. Tata Tertib : 1. Setiap Universitas hanya diperbolehkan mengirimkan maksimal 2 tim. 2. Satu tim terdiri dari 3 orang perwakilan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi dari masing-masing

Lebih terperinci

DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PEKAN ILMIAH MAHASISWA FARMASI INDONESIA UNIVERSITAS PADJADJARAN 2015

DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PEKAN ILMIAH MAHASISWA FARMASI INDONESIA UNIVERSITAS PADJADJARAN 2015 I. Syarat Dan Ketentuan 1. Peserta Debat Nasional Kefarmasian yang telah lolos tahap seleksi essai wajib mengikuti debat langsung yang diadakan di Universitas Padjadjaran Kampus Jatinangor. 2. Anggota

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS KOMPETISI DEBAT HUKUM SEKOLAH MENENGAH ATAS ANTAR SISWA SMA TINGKAT NASIONAL SCIENCESATIONAL 2016 BAB I KETENTUAN UMUM.

PETUNJUK TEKNIS KOMPETISI DEBAT HUKUM SEKOLAH MENENGAH ATAS ANTAR SISWA SMA TINGKAT NASIONAL SCIENCESATIONAL 2016 BAB I KETENTUAN UMUM. PETUNJUK TEKNIS KOMPETISI DEBAT HUKUM SEKOLAH MENENGAH ATAS ANTAR SISWA SMA TINGKAT NASIONAL SCIENCESATIONAL 2016 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 (1) Sistem yang digunakan dalam debat ini adalah sistem Asian

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS DAN PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS ITECHNO CUP TAHUN 2017 TINGKAT SMA/MA/SMK SE-JABODETABEK

PETUNJUK TEKNIS DAN PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS ITECHNO CUP TAHUN 2017 TINGKAT SMA/MA/SMK SE-JABODETABEK PETUNJUK TEKNIS DAN PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS ITECHNO CUP TAHUN 2017 TINGKAT SMA/MA/SMK SE-JABODETABEK KETENTUAN UMUM 1. ITechno Cup adalah acara tahunan yang berisi rangkaian kegiatan

Lebih terperinci

Waktu Kegiatan Pemateri Daftar ulang Panitia Pembukaan Panitia Bahasa Indonesia yang Cermat, Apik, dan Santun

Waktu Kegiatan Pemateri Daftar ulang Panitia Pembukaan Panitia Bahasa Indonesia yang Cermat, Apik, dan Santun DRAF PANDUAN LOMBA DEBAT BAHASA SE-JABODETABEK DALAM RANGKA BULAN BAHASA TAHUN 2017 I. Daftar Topik Debat 1. Dewan ini akan memprioritaskan pengenalan bahasa Indonesia ke luar negeri daripada pengembangan

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM SASANA DEBAT MAHASISWA TINGKAT UNIVERSITAS TAHUN 2015 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERATURAN UMUM SASANA DEBAT MAHASISWA TINGKAT UNIVERSITAS TAHUN 2015 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PERATURAN UMUM SASANA DEBAT MAHASISWA TINGKAT UNIVERSITAS TAHUN 2015 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Sasana Debat Mahasiswa, yang selanjutnya disebut dengan SADEWA adalah acara kompetisi debat tingkat

Lebih terperinci

TERM OF REFERENCE DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PHARMACIOUS 2017

TERM OF REFERENCE DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PHARMACIOUS 2017 TERM OF REFERENCE DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PHARMACIOUS 2017 A. KETENTUAN UMUM 1. Setiap peserta wajib berpakaian rapi dan sopan selama mengikuti seluruh rangkaian acara Lomba Debat Kefarmasian Nasional

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT UNIVERSITAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX

PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT UNIVERSITAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT UNIVERSITAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Padjadjaran Law Fair IX,

Lebih terperinci

Hari, tanggal : Selasa, 5 April 2016 Kamis, 7 April 2016 Tempat : Aula BKS, UNIKA Atma Jaya, Jakarta : Pukul WIBB

Hari, tanggal : Selasa, 5 April 2016 Kamis, 7 April 2016 Tempat : Aula BKS, UNIKA Atma Jaya, Jakarta : Pukul WIBB Nomor : 370/Div.B-PR/AVECTION/HiMEM/I/2016 Jakarta, 4 Februari 2016 Hal : Undangan Lomba Atma Jaya Java Debate Competiton Lampiran : 1 (satu) berkas undangan Kepada Yth. di tempat Dengan hormat, Kami selaku

Lebih terperinci

TURNAMEN BADMINTON MAASTRICHT-MIRIAM HABIBIE CUP 2013

TURNAMEN BADMINTON MAASTRICHT-MIRIAM HABIBIE CUP 2013 TURNAMEN BADMINTON MAASTRICHT-MIRIAM HABIBIE CUP 2013 KETENTUAN TURNAMEN Ketentuan umum Dalam Ketentuan Turnamen ini yang dimaksud dengan: 1. Turnamen adalah pertandingan bulutangkis beregu Maastricht-Miriam

Lebih terperinci

PEDOMAN PENDAFTARAN PESERTA

PEDOMAN PENDAFTARAN PESERTA PEDOMAN PENDAFTARAN PESERTA Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan untuk berpartisipasi dalam kompetisi ini : 1. Menghubungi contact person panitia berikut dengan mengirimkan Short Message Service

Lebih terperinci

TOR ( Term Of References ) LOMBA DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PEKAN ILMIAH MAHASISWA FARMASI INDONESIA( PIMFI ) 2017 UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TOR ( Term Of References ) LOMBA DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PEKAN ILMIAH MAHASISWA FARMASI INDONESIA( PIMFI ) 2017 UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA TOR ( Term Of References ) LOMBA DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PEKAN ILMIAH MAHASISWA FARMASI INDONESIA( PIMFI ) 2017 UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA I. Debat Nasional Kefarmasian Perkembangan ilmu pengetahuan,

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM DEBAT SOSIAL POLITIK NASIONAL 2016 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERATURAN UMUM DEBAT SOSIAL POLITIK NASIONAL 2016 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PERATURAN UMUM DEBAT SOSIAL POLITIK NASIONAL 2016 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Debat Sosial Politik Nasional 2016 adalah sebuah ajang kompetisi debat berskala nasional yang diselenggarakan oleh Badan

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM ECONOMICS DEBATE COMPETITION BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERATURAN UMUM ECONOMICS DEBATE COMPETITION BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PERATURAN UMUM ECONOMICS DEBATE COMPETITION BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Debat Ekonomi Islam 2018, adalah kegiatan perlombaan debat mahasiswa tingkat Nasional

Lebih terperinci

Youth Debate Competition II 2017

Youth Debate Competition II 2017 PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT KEPEMUDAAN TINGKAT JAWA TIMUR HMJ ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Ringkasan: Youth Debate Competition

Lebih terperinci

SMA NEGERI 1 BEKASI ENGLISH CONVERSATION CLUB (ECC)

SMA NEGERI 1 BEKASI ENGLISH CONVERSATION CLUB (ECC) SMA NEGERI 1 BEKASI ENGLISH CONVERSATION CLUB (ECC) Jalan Kiai Haji Agus Salim 181,Telepon 8802538,Faximile 8803854,Bekasi Timur 17112 Website : sman1bekasi.sch.id, E-mail : sman1bekasi@yahoo.com PETUNJUK

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT LINGKUNGAN FAKULTAS PERTANIAN, INSTITUT PERTANIAN BOGOR KETENTUAN UMUM

PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT LINGKUNGAN FAKULTAS PERTANIAN, INSTITUT PERTANIAN BOGOR KETENTUAN UMUM PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT LINGKUNGAN FAKULTAS PERTANIAN, INSTITUT PERTANIAN BOGOR KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Lomba debat lingkungan fakultas pertanian IPB, yang selanjutnya

Lebih terperinci

Kompetisi Debat Nasional MMO 2015 Himpunan Mahasiswa D3 Manajemen Pemasaran Telkom University

Kompetisi Debat Nasional MMO 2015 Himpunan Mahasiswa D3 Manajemen Pemasaran Telkom University PETUNJUK TEKNIS KOMPETISI DEBAT NASIONAL MARKETING MANAGEMENT OLYMPIAD (MMO) TINGKAT SMA/SEDERAJAT TELKOM UNIVERSITY KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Kompetisi Debat Mahasiswa

Lebih terperinci

TERM OF REFERENCE DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PHARMACIOUS 2017

TERM OF REFERENCE DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PHARMACIOUS 2017 TERM OF REFERENCE DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PHARMACIOUS 2017 A. KETENTUAN UMUM 1. Setiap peserta wajib berpakaian rapi dan sopan selama mengikuti seluruh rangkaian acara Lomba Debat Kefarmasian Nasional

Lebih terperinci

CONTACT PERSON: Zaki ( )

CONTACT PERSON: Zaki ( ) GEOTHERMAL INNOVATION CHALLENGE Debat Geothermal A. Jadwal Kegiatan: A.1. Perlombaan Waktu : Rabu, 2 Agustus 2017 (09.00 16.00 WITA) Peserta : siswa/i SMA/SMK Sulawesi Utara Tempat : Gedung Yayasan Lokon,

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT LINGKUNGAN FAKULTAS PERTANIAN, INSTITUT PERTANIAN BOGOR KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1.

PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT LINGKUNGAN FAKULTAS PERTANIAN, INSTITUT PERTANIAN BOGOR KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT LINGKUNGAN FAKULTAS PERTANIAN, INSTITUT PERTANIAN BOGOR KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Lomba debat lingkungan fakultas pertanian IPB, yang selanjutnya

Lebih terperinci

ISIC 2014 Debate Competition

ISIC 2014 Debate Competition I. LATAR BELAKANG PROPOSAL UNDANGAN ISIC 2014 Debate Competition Setiap tahun, panitia ISIC (Indonesian Scholar International Convention) selalu berusaha untuk meningkatkan dan membangun kesuksesan konvensi

Lebih terperinci

KOMPETISI DEBAT HUKUM

KOMPETISI DEBAT HUKUM KOMPETISI DEBAT HUKUM PEKAN KAJIAN HUKUM (PKH 2017) PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI Kompetisi Debat Hukum merupakan salah satu bagian dari

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS OLIMPIADE ILMIAH MAHASISWA (OIM) 2013 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA KETENTUAN UMUM

PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS OLIMPIADE ILMIAH MAHASISWA (OIM) 2013 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA KETENTUAN UMUM PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS OLIMPIADE ILMIAH MAHASISWA (OIM) 2013 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Olimpiade Ilmiah Mahasiswa

Lebih terperinci

Menimbang: a. Bahwa kompetisi hukum bisnis antar mahasiswa fakultas hukum tingkat

Menimbang: a. Bahwa kompetisi hukum bisnis antar mahasiswa fakultas hukum tingkat KETETAPAN PANITIA BUSINESS LAW COMPETITION TAHUN 2017 NOMOR: 007/TAP/BUSINESS LAW COMPETITION/BLS/FHUI/I/2017 TENTANG PERATURAN KOMPETISI DEBAT HUKUM ANTAR MAHASISWA FAKULTAS HUKUM TINGKAT NASIONAL DENGAN

Lebih terperinci

INTERNAL ENGLISH DEBATE SELECTION OF UNUSA STUDENTS FOR NUDC 2017

INTERNAL ENGLISH DEBATE SELECTION OF UNUSA STUDENTS FOR NUDC 2017 TOR KEGIATAN INTERNAL ENGLISH DEBATE SELECTION OF UNUSA STUDENTS FOR NUDC 2017 I. Deskripsi Kegiatan Seleksi internal Debat Bahasa Inggris mahasiswa UNUSA untuk NUDC 2017 (Internal English Debate Selection

Lebih terperinci

LEMBAR INFORMASI Mata Lomba: DEBAT BAHASA INDONESIA LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA SISWA SMK TINGKAT NASIONAL

LEMBAR INFORMASI Mata Lomba: DEBAT BAHASA INDONESIA LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA SISWA SMK TINGKAT NASIONAL LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA SISWA SMK TINGKAT NASIONAL LEMBAR INFORMASI Mata Lomba: DEBAT BAHASA INDONESIA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA OLIMPIADE ILMIAH MAHASISWA (OIM) 2013 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA KETENTUAN UMUM

PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA OLIMPIADE ILMIAH MAHASISWA (OIM) 2013 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA KETENTUAN UMUM PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA OLIMPIADE ILMIAH MAHASISWA (OIM) 2013 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Olimpiade Ilmiah Mahasiswa

Lebih terperinci

BOOKLET NATIONAL ECONOMIC DEBATE COMPETITION (NEDCO) 2017

BOOKLET NATIONAL ECONOMIC DEBATE COMPETITION (NEDCO) 2017 BOOKLET NATIONAL ECONOMIC DEBATE COMPETITION (NEDCO) 2017 A. Gambaran Umum National Economic Debate Competition (NEDCO) adalah salah satu rangkaian acara Economy Festival (Ecofest) yang merupakan program

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN NATIONAL UNIVERSITY DEBATING CHAMPIONSHIP (NUDC)

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN NATIONAL UNIVERSITY DEBATING CHAMPIONSHIP (NUDC) PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN NATIONAL UNIVERSITY DEBATING CHAMPIONSHIP (NUDC) KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN 2015 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAGIAN I : DESKRIPSI KEGIATAN. A. Tema Kegiatan Tema kegiatan: Indonesia Sciencepreneur for Asian Economics Community.

BAGIAN I : DESKRIPSI KEGIATAN. A. Tema Kegiatan Tema kegiatan: Indonesia Sciencepreneur for Asian Economics Community. PETUNJUK PELAKSANAAN DEBAT NASIONAL BAHASA INDONESIA TINGKAT MAHASISWA INDONESIA SCIENCE SUMMIT 2016 BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BAGIAN

Lebih terperinci

Babak Semifinal (Essay)

Babak Semifinal (Essay) PETUNJUK TEKNIS OLIMPIADE FISIKA ISLAM NASIONAL TINGKAT SMA-SMP SEDERAJAT HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN (HMJ) FISIKA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG I. Teknik Perlombaan Olimpiade Fisika Islam

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS TEENAGER ENGLISH COMPETITION IN SMANSASI (TENSES) 2017 SMAN 1 BEKASI

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS TEENAGER ENGLISH COMPETITION IN SMANSASI (TENSES) 2017 SMAN 1 BEKASI SMA NEGERI 1 BEKASI ENGLISH CONVERSATION CLUB (ECC) Jalan Kiai Haji Agus Salim 181,Telepon 8802538,Faximile 8803854,Bekasi Timur 17112 Website : sman1bekasi.sch.id, E-mail : sman1bekasi@yahoo.com PETUNJUK

Lebih terperinci

Olimpiade Akuntansi Dan Pasar Modal Tingkat Nasional Olimpiade Akuntansi Dan Pasar Modal Tingkat Nasional

Olimpiade Akuntansi Dan Pasar Modal Tingkat Nasional Olimpiade Akuntansi Dan Pasar Modal Tingkat Nasional Soal akan ditampilkan di layar selama dua menit, dan selama itu juga waktu yang diberikan kepada tiap tim untuk mengerjakan soal tersebut. Seluruh peserta berhak menekan bel setelah selesai menghitung.

Lebih terperinci

JUKLAK JUKNIS LOMBA DEBAT EKONOMI BISNIS GEBYAR ADMINISTRASI BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI

JUKLAK JUKNIS LOMBA DEBAT EKONOMI BISNIS GEBYAR ADMINISTRASI BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI JUKLAK JUKNIS LOMBA DEBAT EKONOMI BISNIS GEBYAR ADMINISTRASI BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI PETUNJUK TEKNIS DAN PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA DEBAT EKONOMI BISNIS GEBYAR ADMINISTRASI BISNIS UMMI

Lebih terperinci

TURNAMEN BADMINTON BELANDA-EROPA MAASTRICHT-MIRIAM HABIBIE CUP 2010

TURNAMEN BADMINTON BELANDA-EROPA MAASTRICHT-MIRIAM HABIBIE CUP 2010 PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA (PPI) MAASTRICHT Indonesian Student Association in Maastricht Contact: cangkirmaastricht@gmail.com Hp. +31645463709 (Rio) TURNAMEN BADMINTON BELANDA-EROPA MAASTRICHT-MIRIAM

Lebih terperinci

Konfirmasi 16 finalis Maret Technical Meeting 7 April Debat dan Field Trip 8 April Seminar dan Final debat 9 April 2017

Konfirmasi 16 finalis Maret Technical Meeting 7 April Debat dan Field Trip 8 April Seminar dan Final debat 9 April 2017 Kegiatan Waktu Konfirmasi 16 finalis 17 21 Maret 2017 Technical Meeting 7 April 2017 Debat dan Field Trip 8 April 2017 Seminar dan Final debat 9 April 2017 A. KETENTUAN FINALIS 1. Finalis membayar biaya

Lebih terperinci

Buku Panduan Lomba OIM FT 2013

Buku Panduan Lomba OIM FT 2013 Buku Panduan Lomba OIM FT 2013 KUIS Syarat : 1. Peserta merupakan mahasiswa program S1 yang masih aktif dan sedang aktif mengikuti program pendidikan S1 di Fakultas Teknik Universitas Indonesia 2. Berwawasan

Lebih terperinci

Materi TM Debat FRESH 10 Nasional

Materi TM Debat FRESH 10 Nasional Materi TM Debat FRESH 10 Nasional MOSI DEBAT : 1. Maraknya penggunaan lensa kotak di kalangan remaja dapat memicu terjadinya kebutaan. 2. Maraknya penggunaan kawat gigi di kalangan remaja yang dapat menimbulkan

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Pendaftaran Kompetisi Debat Daerah Tertinggal dan Perbatasan Universitas Borneo Tarakan

Petunjuk Teknis Pendaftaran Kompetisi Debat Daerah Tertinggal dan Perbatasan Universitas Borneo Tarakan Petunjuk Teknis Pendaftaran Kompetisi Debat Daerah Tertinggal dan Perbatasan Universitas Borneo Tarakan 1. Ketentuan Umum a. Kegiatan lomba dilaksanakan hari selasa, 17 Maret 2015. b. Peserta adalah tim

Lebih terperinci

MOEHI NATIONAL COMPETITION 2017 PR IPM SMA MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA

MOEHI NATIONAL COMPETITION 2017 PR IPM SMA MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA S. Lomba Tapak Suci Hari : Ahad Senin Tanggal : 3 4 September 2017 Waktu : Pukul 10.00 22.00 (Ahad) & 07.00 14.00 WIB (Senin) Tempat : Sport Hall SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta Persyaratan Peserta : 1.

Lebih terperinci

Ekonomi Digital Dalam Perspektif Akuntansi

Ekonomi Digital Dalam Perspektif Akuntansi Sadewa SASANA DEBAT MAHASISWA 2018 Se- Jawa Bali Ekonomi Digital Dalam Perspektif Akuntansi BOOKLET GAMBARAN UMUM SADEWA (SASANA DEBAT MAHASISWA) SADEWA (Sasana Debat Mahasiswa) 2018 merupakan lomba debat

Lebih terperinci

2 2. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1607); MEMUTU

2 2. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1607); MEMUTU No.547, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DPR-RI. Kode Etik. PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DENGAN

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Kompetisi Debat Hak Asasi Manusia Dalam Rangka Perayaan Hari HAM Internasional 3-6 Desember 2009

Kerangka Acuan Kompetisi Debat Hak Asasi Manusia Dalam Rangka Perayaan Hari HAM Internasional 3-6 Desember 2009 Kerangka Acuan Kompetisi Debat Hak Asasi Manusia Dalam Rangka Perayaan Hari HAM Internasional 3-6 Desember 2009 Latar Belakang Enam belas tahun ELSAM telah berjuang untuk pemajuan hak asasi manusia, dirasakan

Lebih terperinci

Petunjuk Pelaksanaan English Debate Competition The Magnificent ESA s Fair 2017

Petunjuk Pelaksanaan English Debate Competition The Magnificent ESA s Fair 2017 Petunjuk Pelaksanaan English Debate Competition The Magnificent ESA s Fair 2017 A. Tujuan Secara umum, lomba Debat Bahasa Inggris ini bertujuan untuk memacu prestasi siswa/siswi Sekolah Menengah Atas dan

Lebih terperinci

PANDUAN PENJURIAN DEBAT BAHASA INDONESIA. Disusun oleh: Rachmat Nurcahyo, M.A

PANDUAN PENJURIAN DEBAT BAHASA INDONESIA. Disusun oleh: Rachmat Nurcahyo, M.A PANDUAN PENJURIAN DEBAT BAHASA INDONESIA Disusun oleh: Rachmat Nurcahyo, M.A DAFTAR ISI Pengantar: Lomba Debat Nasional Indonesia 1. Lembar Penilaian hal.4 a. Isi hal. 4 b. Gaya hal.5 c. Strategi hal.5

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS. 1 st Social Debating Competition: Upgrading Social Identity through Social Issue in Society

PETUNJUK TEKNIS. 1 st Social Debating Competition: Upgrading Social Identity through Social Issue in Society PETUNJUK TEKNIS 1 st Social Debating Competition: Upgrading Social Identity through Social Issue in Society Sistem British Parliamentary Universitas Negeri Malang KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan ini, yang

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN ACCOUNTING DEBATE COMPETITION NATIONAL LEVEL Gambaran Umum. Pelaksanaan Acara. Rangkaian Acara

PETUNJUK PELAKSANAAN ACCOUNTING DEBATE COMPETITION NATIONAL LEVEL Gambaran Umum. Pelaksanaan Acara. Rangkaian Acara PETUNJUK PELAKSANAAN ACCOUNTING DEBATE COMPETITION NATIONAL LEVEL 2016 Gambaran Umum Accounting Debate Competition (ADC) merupakan lomba debat akuntansi yang diselenggarakan secara rutin tiap tahun oleh

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM THE 16 th ATV

KETENTUAN UMUM THE 16 th ATV KETENTUAN UMUM THE 16 th ATV Ketentuan Umum: Peserta melakukan daftar ulang saat Technical Meeting Competition dengan membawa bukti pembayaran tahap berikutnya yang telah dibayarkan sebelumnya. Para peserta

Lebih terperinci

PANDUAN TATA TERTIB I. PERATURAN PESERTA LOMBA

PANDUAN TATA TERTIB I. PERATURAN PESERTA LOMBA PANDUAN TATA TERTIB I. PERATURAN PESERTA LOMBA v Peserta wajib merupakan Karyawan Tetap perusahaan BUMN atau Kementerian BUMN v Peraturan Peserta Lomba sebagai berikut: Ø Terbuka untuk segala kalangan

Lebih terperinci

PANDUAN LOMBA DEBAT SOCRATES NATIONAL COMPETITION 2017

PANDUAN LOMBA DEBAT SOCRATES NATIONAL COMPETITION 2017 PANDUAN LOMBA DEBAT SOCRATES NATIONAL COMPETITION 2017 1. Pendahuluan Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam yang berlimpah. Tidak hanya sumber daya alam yang terbentang dari Sabang sampai Merauke,

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS TEENAGER ENGLISH COMPETITION IN SMANSASI (TENSES) 2016 KETENTUAN UMUM

PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS TEENAGER ENGLISH COMPETITION IN SMANSASI (TENSES) 2016 KETENTUAN UMUM SMA NEGERI 1 BEKASI ENGLISH CONVERSATION CLUB (ECC) Jalan Kiai Haji Agus Salim 181,Telepon 8802538,Faximile 8803854,Bekasi Timur 17112 Website : sman1bekasi.sch.id, E-mail : sman1bekasi@yahoo.com PETUNJUK

Lebih terperinci

BOOKLET OLIMPIADE EKONOMI ISLAM

BOOKLET OLIMPIADE EKONOMI ISLAM BOOKLET OLIMPIADE EKONOMI ISLAM PESTA 2016 Pekan Ekonomi Syariah Trunojoyo Madura BUKU PANDUAN TEKNIS OLIMPIADE EKONOMI ISLAM TINGKAT SMA/ SMK/ MA/ PESANTREN SE JAWA TIMUR I. LATAR BELAKANG Dalam rangka

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS CABANG FUTSAL PUTRI IMSSO LIGA MEDIKA 2017

PERATURAN KHUSUS CABANG FUTSAL PUTRI IMSSO LIGA MEDIKA 2017 PERATURAN KHUSUS CABANG FUTSAL PUTRI IMSSO LIGA MEDIKA 2017 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Kompetisi futsal putri IMSSO Liga Medika 2017 dibuka untuk mahasiswi program studi pendidikan dokter dan pendidikan

Lebih terperinci

GUIDE BOOK ENGLISH DEBATE COMPETITION. English and Research Community Faculty of Social Science Semarang State University

GUIDE BOOK ENGLISH DEBATE COMPETITION. English and Research Community Faculty of Social Science Semarang State University 2015 GUIDE BOOK ENGLISH DEBATE COMPETITION English and Research Community Faculty of Social Science Semarang State University SYARAT DAN KETENTUAN ENGLISH DEBATE COMPETITION Ketentuan English Debate 1.

Lebih terperinci

KETETAPAN PANITIA BUSINESS LAW COMPETITION

KETETAPAN PANITIA BUSINESS LAW COMPETITION KETETAPAN PANITIA BUSINESS LAW COMPETITION 2017 PIALA HAFNI SJAHRUDDIN NOMOR: 004/TAP/BUSINESS LAW COMPETION/BLS/FHUI/I/2017 TENTANG PERATURAN CONTRACT DRAFTING AND NEGOTIATION COMPETITION ANTAR MAHASISWA

Lebih terperinci

SUSUNAN ACARA YOUTH NATIONAL ESSAY COMPETITION (YNEC) 2017

SUSUNAN ACARA YOUTH NATIONAL ESSAY COMPETITION (YNEC) 2017 SUSUNAN ACARA YOUTH NATIONAL ESSAY COMPETITION (YNEC) 2017 Jum at, 22 September 2017 Waktu Durasi Tempat Deskripsi TECHNICAL MEETING 16.00-16.15 15 Ruang Registrasi Technical Meeting 16.15-17.00 45 Ruang

Lebih terperinci

HIMPUNAN MAHASISWA BUSINESS LAW UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

HIMPUNAN MAHASISWA BUSINESS LAW UNIVERSITAS BINA NUSANTARA BAB 1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam ketentuan ini, yang dimaksud dengan : (1) Kompetisi Hukum Siber antar mahasiswa Jurusan Hukum tingkat Nasional, yang selanjutnya disebut sebagai Kompetisi, adalah rangkaian

Lebih terperinci

Perlombaan dilakukan antar SMA/sederajat se-sumatera Barat, Riau dan Jambi dengan ketentuan sebagai berikut:

Perlombaan dilakukan antar SMA/sederajat se-sumatera Barat, Riau dan Jambi dengan ketentuan sebagai berikut: Lampiran II: Term of References (ToR) Debat Hukum dan Konstitusi Tingkat SMA/Sederajat Se-Sumatera Barat, Riau dan Jambi Debat konstitusi adalah kegiatan lomba debat mengenai topik-topik yang berkaitan

Lebih terperinci

NATIONAL ECONOMIC BOOKLET. Aktualisasi Kebijakan Pemerintah untuk Stabilitas Perekonomian Nasional

NATIONAL ECONOMIC BOOKLET. Aktualisasi Kebijakan Pemerintah untuk Stabilitas Perekonomian Nasional BOOKLET Aktualisasi Kebijakan Pemerintah untuk Stabilitas Perekonomian Nasional TEKNIS DAN KETENTUAN DEBATE COMPETITION (NEDC) 2018 BEM FE UNIVERSITAS NEGERI MALANG A. GAMBARAN UMUM National Economic Debate

Lebih terperinci

TOR (Term Of References) Debat Nasional ANFEST 2016 Surakarta, Oktober 2016

TOR (Term Of References) Debat Nasional ANFEST 2016 Surakarta, Oktober 2016 TOR (Term Of References) Debat Nasional ANFEST 2016 Surakarta, 22-23 Oktober 2016 A. Debat Nasional Debat nasional adalah satu rangkaian acara ANFEST 2016, yang diselenggarakan mulai tahun 2016 oleh Himpunan

Lebih terperinci

KRITERIA LOMBA A. PERSYARATAN LOMBA

KRITERIA LOMBA A. PERSYARATAN LOMBA LOMBA KANJI Lomba Kanji adalah ajang untuk menguji kemampuan mengenai huruf kanji. Materi yang dilombakan merupakan pengetahuan umum mengenai kanji, kanji setingkat JLPT N4, dan kanji yang biasa digunakan

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA

KETENTUAN UMUM LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA KETENTUAN UMUM LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA A. KETENTUAN UMUM 1. Peserta merupakan siswa/i tingkat SMA/Sederajat yang masih aktif belajar dan mewakili sekolahnya masing-masing. 2. Sekolah pendaftar berlokasi

Lebih terperinci

HASIL TECHNICAL MEETING LOMBA DEBAT WORLD AIDS DAY 2015 KMPA FK UNUD. Sabtu, 31 Oktober 2015

HASIL TECHNICAL MEETING LOMBA DEBAT WORLD AIDS DAY 2015 KMPA FK UNUD. Sabtu, 31 Oktober 2015 HASIL TECHNICAL MEETING LOMBA DEBAT WORLD AIDS DAY 2015 KMPA FK UNUD Sabtu, 31 Oktober 2015 GAMBARAN UMUM 1. Lomba Debat WAD KMPA FK UNUD akan dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 22 November 2015. 2.

Lebih terperinci

FORMULIR PENDAFTARAN LOMBA CEPAT TEPAT BUDDHIS STAB DHARMA WIDYA

FORMULIR PENDAFTARAN LOMBA CEPAT TEPAT BUDDHIS STAB DHARMA WIDYA FORMULIR PENDAFTARAN LOMBA CEPAT TEPAT BUDDHIS STAB DHARMA WIDYA Nama Sekolah/Vihara/Cetiya :........................................ Alamat :........................................... Tingkat lomba yang

Lebih terperinci

Booklet D E B A T I S U N A S I O N A L

Booklet D E B A T I S U N A S I O N A L Booklet D E B A T I S U N A S I O N A L SISTEMATIKA DEBAT BABAK PENYISIHAN Babak penyisihan menggunakan sistem gugur. Jumlah peserta dibabak ini adalah 16 (enambelas) tim. Panitia akan melakukan pengundian

Lebih terperinci

LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS

LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS BADMINTON LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS CABANG BADMINTON LIGA MEDIKA 2018 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Peserta Bulutangkis IMSSO Liga Medika 2018 adalah sebuah kontingen

Lebih terperinci

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PETUNJUK PELAKSANAAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2016

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PETUNJUK PELAKSANAAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2016 MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PETUNJUK PELAKSANAAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lebih terperinci

MUHAMMADIYAH LINE TRACER COMPETITION

MUHAMMADIYAH LINE TRACER COMPETITION DESKRIPSI KEGIATAN Line Follower Robot sebuah jenis robot yang termasuk kedalam kategori robotmobile yang di desain untuk bekerja secara autonomous dan memiliki kemampuan dapat mendeteksi dan bergerak

Lebih terperinci

A. KETENTUAN PENDAFTARAN

A. KETENTUAN PENDAFTARAN P E T U N J U K P E L A K S A N A A N D A N P E T U N J U K T E K N I S O L I M P I A D E M A T E M A T I K A T I N G K A T S D SE- J A W A T I M U R P R O G R E S I F F E S T I V A L ( P R O F E S T )

Lebih terperinci

PERATURAN LOMBA KATEGORI I LOMBA ROBOTIKA JAWA BARAT

PERATURAN LOMBA KATEGORI I LOMBA ROBOTIKA JAWA BARAT PERATURAN LOMBA KATEGORI I LOMBA ROBOTIKA JAWA BARAT 1. PERATURAN UMUM a) Sistem perlombaan adalah adu kecepatan dan keberhasilan. b) Peserta berstatus pelajar Sekolah Dasar Kelas I-IV yang dibuktikan

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM DAN KHUSUS NATIONAL ACCOUNTING AND TAX OLYMPIAD TAHUN 2017

PERATURAN UMUM DAN KHUSUS NATIONAL ACCOUNTING AND TAX OLYMPIAD TAHUN 2017 PERATURAN UMUM DAN KHUSUS NATIONAL ACCOUNTING AND TAX OLYMPIAD TAHUN 2017 A. Peraturan Umum 1. Seluruh peserta WAJIB mematuhi semua tata tertib dan peraturan lomba yang telah ditentukan panitia. 2. Seluruh

Lebih terperinci

PERATURAN KOMPETISI PERADILAN SEMU TINGKAT NASIONAL PIALA MUTIARA DJOKOSOETONO VII FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN KOMPETISI PERADILAN SEMU TINGKAT NASIONAL PIALA MUTIARA DJOKOSOETONO VII FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM PERATURAN KOMPETISI PERADILAN SEMU TINGKAT NASIONAL PIALA MUTIARA DJOKOSOETONO VII FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan : (1) Kompetisi

Lebih terperinci

ITechno Cup Politeknik Negeri Jakarta. Jurusan Teknik Informatika dan Komputer. Lembar Informasi Bidang Lomba English Skill

ITechno Cup Politeknik Negeri Jakarta. Jurusan Teknik Informatika dan Komputer. Lembar Informasi Bidang Lomba English Skill ITechno Cup 2017 Politeknik Negeri Jakarta Jurusan Teknik Informatika dan Komputer Lembar Informasi Bidang Lomba English Skill I. PENDAHULUAN Dengan pesatnya perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Lebih terperinci

TATA TERTIB CABANG TENNIS PEKAN OLAHRAGA MASYARAKAT (PORMAS) KANSAI 2014 KYOTO, 9 AGUSTUS 2014

TATA TERTIB CABANG TENNIS PEKAN OLAHRAGA MASYARAKAT (PORMAS) KANSAI 2014 KYOTO, 9 AGUSTUS 2014 TATA TERTIB CABANG TENNIS PEKAN OLAHRAGA MASYARAKAT (PORMAS) KANSAI 2014 KYOTO, 9 AGUSTUS 2014 I. KETENTUAN UMUM A. Pendahuluan 1. Ketentuan cabang Tenis merujuk kepada peraturan resmi (official law of

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018

PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018 = PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Kompetisi Mini Soccer IMSSO Liga Medika 2018 dibuka untuk mahasiswa aktif Program Studi Pendidikan Dokter atau Program

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PERTANDINGAN AAJI SPORTAINMENT 2018

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PERTANDINGAN AAJI SPORTAINMENT 2018 PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PERTANDINGAN AAJI SPORTAINMENT 2018 A. PESERTA Peserta yang mengikuti AAJI SPORTAINMENT 2018 terdiri dari Pemain dan Manajer/Official Tim, sebagai berikut: 1. Pemain adalah para

Lebih terperinci

C. SASARAN KEGIATAN Sasaran kegiatan dari rangkaian acara Olimpiade Biologi BIOSFER ini adalah siswa SMA se- Indonesia.

C. SASARAN KEGIATAN Sasaran kegiatan dari rangkaian acara Olimpiade Biologi BIOSFER ini adalah siswa SMA se- Indonesia. A. DESKRIPSI KEGIATAN Olimpiade biologi merupakan salah satu kegiatan yang termasuk dalam rangkaian acara Biology Open House for Environmental Recognition (BIOSFER) Himpunan Mahasiswa Biologi Universitas

Lebih terperinci

A. Tujuan. B. Peserta

A. Tujuan. B. Peserta A. Tujuan Secara umum, lomba Debat Bahasa Inggris ini bertujuan untuk memacu prestasi siswa/siswi Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan di provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY dalam penguasaan Bahasa

Lebih terperinci

PANDUAN TATA TERTIB I. PERSYARATAN LOMBA

PANDUAN TATA TERTIB I. PERSYARATAN LOMBA PANDUAN TATA TERTIB v Peserta wajib merupakan Karyawan Tetap perusahaan BUMN atau Kementerian BUMN v Peraturan Peserta Lomba sebagai berikut: Ø Terbuka untuk segala kalangan dan usia (dalam batas kepegawaian

Lebih terperinci

A. Persyaratan Peserta

A. Persyaratan Peserta A. Persyaratan Peserta 1. Peserta masih berstatus SMP, SMA, SMK, Sederajat, Mahasiswa jenjang D1, D2, D3, D4, dan S1 yang berasal dari instansi akademik di seluruh Indonesia. 2. Jumlah peserta (tim) dari

Lebih terperinci

PANDUAN TATA TERTIB I. PERATURAN PESERTA LOMBA SOLO SINGER

PANDUAN TATA TERTIB I. PERATURAN PESERTA LOMBA SOLO SINGER PANDUAN TATA TERTIB I. PERATURAN PESERTA LOMBA SOLO SINGER v Peserta wajib merupakan Karyawan Tetap / Karyawan Kontrak Langsung perusahaan Asuransi Jiwa (Bukan Karyawan Outsourcing) yang masih aktif bekerja

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN

PEDOMAN PENYELENGGARAAN Panitia Pelaksana Pekan Syariah Nusantara Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Syariah & Hukum UIN Alauddin Makassar Periode 2014-2015 PEDOMAN PENYELENGGARAAN KOMPETISI DEBAT SYARIAH NUSANTARA ANTAR

Lebih terperinci

TATA TERTIB DAN PENJELASAN LOMBA DEBAT

TATA TERTIB DAN PENJELASAN LOMBA DEBAT TATA TERTIB DAN PENJELASAN LOMBA DEBAT Ekonomi Kreatif Indonesia Hadapi MEA 2015 DEBAT Lomba Debat Ekonomi disusun sebagai ajang uji kompetensi mahasiawa/i untuk mengukur tingkat pemahaman, kemampuan analisis,

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN NATIONAL UNIVERSITY DEBATING CHAMPIONSHIP (NUDC)

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN NATIONAL UNIVERSITY DEBATING CHAMPIONSHIP (NUDC) PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN NATIONAL UNIVERSITY DEBATING CHAMPIONSHIP (NUDC) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN 2013

Lebih terperinci

PENCAK SILAT OLIMPIADE BRAWIJAYA

PENCAK SILAT OLIMPIADE BRAWIJAYA PENCAK SILAT OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 I. NOMOR PERTANDINGAN 1. Perorangan Putra Dewasa a. Kelas A Berat 45 50 kg b. Kelas B Berat 51 55 kg c. Kelas C Berat 56 60 kg d. Kelas D Berat 61 65 kg e. Kelas E

Lebih terperinci

PANDUAN TATA TERTIB I. PERATURAN PESERTA LOMBA STAND UP COMEDY

PANDUAN TATA TERTIB I. PERATURAN PESERTA LOMBA STAND UP COMEDY PANDUAN TATA TERTIB I. PERATURAN PESERTA LOMBA STAND UP COMEDY v Peserta wajib merupakan Karyawan Tetap / Karyawan Kontrak Langsung perusahaan Asuransi Jiwa (Bukan Karyawan Outsourcing) yang masih aktif

Lebih terperinci

PANDUAN TATA TERTIB I. PERATURAN PESERTA LOMBA DANCE

PANDUAN TATA TERTIB I. PERATURAN PESERTA LOMBA DANCE PANDUAN TATA TERTIB I. PERATURAN PESERTA LOMBA DANCE v Peserta wajib merupakan Karyawan Tetap / Karyawan Kontrak Langsung perusahaan Asuransi Jiwa (Bukan Karyawan Outsourcing) yang masih aktif bekerja

Lebih terperinci

CP : (Malna) (Laila) PETUNJUK TEKNIS CERDAS CERMAT

CP : (Malna) (Laila) PETUNJUK TEKNIS CERDAS CERMAT HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNISNU JEPARA HMPSA UNISNU JEPARA Sekretariatan : Kampus UNISNU Jepara (Gedung UKK FEB Lt. 2) Jl. Taman Siswa (Pekeng) Tahunan Jepara

Lebih terperinci

KOMPETISI ESAI NASIONAL (KEN) The 12 th STATISTIKA RIA

KOMPETISI ESAI NASIONAL (KEN) The 12 th STATISTIKA RIA KOMPETISI ESAI NASIONAL (KEN) The 12 th STATISTIKA RIA TUJUAN 1. Menumbuhkan motivasi peserta kompetisi The 12 th Statistika Ria untuk berprestasi khususnya dalam bidang statistika. 2. Melatih dan memberikan

Lebih terperinci

KETENTUAN LOMBA DEBAT BAHASA ARAB

KETENTUAN LOMBA DEBAT BAHASA ARAB KETENTUAN LOMBA DEBAT BAHASA ARAB A. Ketentuan Umum Debat bahsa arab adalah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai tema tertentu dalam bahasa arab fushhah dengan saling memberi alasan yang logis untuk

Lebih terperinci

1. Meningkatkan kompetensi generasi muda di bidang Akuntansi dan Perpajakan,

1. Meningkatkan kompetensi generasi muda di bidang Akuntansi dan Perpajakan, 1 A. Latar Belakang Akuntansi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem pengelolaan organisasi, baik itu perusahaan, instansi pemerintah, maupun yayasan, dll. Tanpa adanya Akuntansi, maka

Lebih terperinci