ALIRAN GAS SATU DIMENSI PADA KECEPATAN TINGGI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ALIRAN GAS SATU DIMENSI PADA KECEPATAN TINGGI"

Transkripsi

1 ALIRAN GAS SATU DIMENSI PADA KECEPATAN TINGGI

2 Sub-chapters 8.. The speed of sound 8.. Steady, frictionless, adiabatic, onedimensional flow of a perfect gas 8.3. Nozzle choking 8.4. High-velocity gas flow with friction, heating, or both

3 Perbedaan prinsip antara aliran gas kecepatan tinggi dengan aliran fluida yang telah dipelajari sebelumnya mencakup hal berikut: Pada ekspansi aliran gas kecepatan tinggi, ada perubahan dari energi dalam ke energi kinetik. Akibatnya ada penurunan temp yang besar dan kenaikan velocity. Kecepatan dari aliran gas sering atau > kecepatan suara, yang dapat menimbulkan fenomena choking (takadakenaikanlajualir massa dengan penurunan tekanan di downstream) dan shock waves (ledakan fluida pada satu lokasi sementara fluida kecepatan supersonic (> kec suara) bergerak.

4 Kecepatan Suara Dengan neraca massa dan momentum suatu volume kecil dalam aliran gas dengan tekanan sebagai satu-satunya gaya yang bekerja, maka: dp V /. dρ (8.6) Pada Persamaan (8.6) P tidak hanya fungsi dari ρ, tetapi juga fungsi dari temperatur. Pers (8.6) berlaku untuk setiap perubahan tekanan termasuk gelombang suara.

5 Suara adalah gangguan kecil tekanan udara yang berosilasi dengan frekwensi antara Hz. Magnitude dari gangguan tekanan ini biasanya kurang dari 0-3 psi absolut atau 7 Pa. Ketika suara melalui fluida gas, aliran gas mengalami proses reversible adiabatic compression-expansion. Temperature gas tidak konstan (temp, ketika kompresi, temp, ketika ekspansi) tetapi entropi konstan. Dengan gelombang suara yang kecepatannya tinggi, gas tidak sempat mengalirkan panas ke bagian gas yang dingin di sekitarnya

6 Pada kecepatan suara, Pers 8.6 memenuhi kondisi reversible adiabatic (entropi konstan) / sehingga (8.7a) V dp dρ Sebagai suatu kuantitas yang berbeda dengan kecepatan gas, Pers 8.7a berubah menjadi /. (8.7b) c dp dρ s di mana c kecepatan suara s

7 Untuk suara yang melalui media gas ideal: dp kp (D.6) dρ s ρ dp kp krt dρ ρ s M c / / / (8.) dimana k Cp / C v (lihat Tabel 8.) dan M berat molekul Dalam perhitungan engineering k dianggap konstan, meskipun berkurang sedikit dengan pertambahan temperature.

8 Table. Values of the ratio of specific heats Gas k Comment Monatomic gases: He, Ar, Ne, Kr etc Diatomic gases: N, O, H, CO, NO, air etc Triatomic gases: H O, CO, etc More complex gases or less Exactly Not quite exact and temperature dependent

9 Contoh 8.: Berapakah kecepatan suara pada udara dengan temperatur 68 o F58 o R? Jawab: R krt c M / 3 ft s. / lbm lbmol. R lbf 0.73 in o R / ft lbmol / kt M 3 o / 44 in R ft 9. m s 3.lbm.ft lbf.s g mol.k / /

10 . c R / kt M 6ft /s / 344m/s ft lbm 3. o s lbmol. o.4 x 58 R. 9lbm/ lbmol Kecepatan suara adalah fungsi dari temperature dan bukan fungsi dari velocity. Kecepatan suara adalah sifat dari materi, bukan sifat dari aliran. Kalau temperatur berubah, maka kecepatan suara juga berubah apakah fluida mengalir atau tidak R / /

11 Steady, Frictionless, Adiabatic, One- Dimensional Flow of Perfect Gas. R Gambar. Sistem untuk steady, frictionless, adiabatic, one dimensional flow Fluida mengalir dari reservoir R ke titik. Aliran dianggap bekerja satu dimensi pada arah aliran. Hukum Bernoulli:. V V (8.3) h + gz + h + gz + R

12 Perubahan energi potensial gz diabaikan untuk kebanyakan aliran gas kecepatan tinggi. Diasumsikan R adalah reservoir pada upstream, di mana luas penampang sangat besar dibanding luas penampang pipa V R 0.. V V 0 ; z z R (8.4) R Rk M(k ) ( ) ( ) ( ) hr h Cp TR T TR T

13 . Rk C p (lihat Appendix D) M (k ) [ ] MV T k T R. (8.5) RkT. M RkT c ; V / c M ; T k R. M + (8.6) T

14 V/c M Mach number rasio of local flow velocity to local speed of sound Untuk aliran supersonic, M >; aliran sonic, M ; aliran subsonic, M < k/(k ) k/(k ). (8.7) PR TR k M + P T. /(k ) /(k ) (8.8) ρ R T R k M + ρ T

15 Contoh 8.3: Udara mengalir dari reservoir dimana kecepatannya dapat diabaikan, pada temp 68 o F. Berapakah temperatur gas pada titik dimana Mach numbernya adalah? Berapa kecepatan udara pada kondisi tsb.? Jika tekanan udara di reservoir bar dengan density sebesar.39 kg/m 3, berapa tekanan dan density pada titik tersebut?

16 Jawab:. (8.6).. T R.4 + T o o TR 68 F 58 R K o TR 58 R o o T 93 R 67 F 63K Temperatur gas turun ke -0 o C menunjukkan adanya konversi energi dari energi dalam ke energi kinetik. o C

17 .... c (8.7) R / 839ft /s kt M / ft lbm 3. s lbmol. o R / o.4 x 93 R. 9 lbm/ lbmol V c M 839ft / s ft / s 5m/ s PR.4 /(.4 ) bar ; P 0.56bar P 7.8 / 3.7psia. ρ ρ R.39kg / m /(.4 ) ; ρ 0.549kg / m 3 (8.8)

18 Jika A* dan V* adalah kondisi kritis di mana Mach number sebagai referensi:. A ρ * V * (8.0) A * ρ V Substitusi rasio ρ f(t) dan Vc M, maka. (8.) (k+ )/(k ) A M (k )/+ A* M (k )/ +. A A *.0 Gambar 8.3. Efek M terhadap A dari M< hingga M >.0 M

19 Gambar 8.3 menunjukkan, pada daerah M <, jika V ingin lebih besar, A diperbesar. Sebaliknya pada daerah M >, jika ingin V lebih besar, A diperbesar. Gambar 8.4. menunjukkan argumen di atas.

20 Gambar 8.4. Relasi antara jarak dengan ρ, A dan V pada sistem steady, frictionless, adiabatic, one dimesional flow

21 Misalkan V mempunyai nilai kecil saat masuk pipa dan bertambah secara linear dengan jarak. Karena aliran ini mengembang dengan naiknya A, ρ berkurang dengan jarak. Di daerah M <, V naik lebih cepat dibanding turunnya ρ atau -(dρ/dx) < (dv/dx). Untuk menjaga ρva konstan, A harus diturunkan. Tetapi ketika V makin besar, ρ turun makin besar, hingga pada M, ρ turun secepat V naik atau -(dρ/dx) (dv/dx). Ketika M >, ρ turun jauh lebih cepat dibanding naiknya V atau -(dρ/dx) > (dv/dx). Untuk menjaga ρva konstan, A harus dinaikkan.

22 Juga dapat diturunkan: /. m& ρ R (krt R / M) (8.3) ( k + ) / (k ) A * [(k ) / + ] Untuk gas ideal:. / (8.4) m& PR Mk / (k+ ) / (k ) A* T R [(k )/ + ] R

23 Contoh 8.6: Udara pada 30 psia dan 00 o F mengalir dari suatu reservoir ke dalam saluran (duct). Aliran adalah steady, adiabatic, dan frictionless. Laju alir udara adalah 0 lb m /s. Berapa luas penampang, temperatur, tekanan dan bilangan Mach di suatu titik dimana kecepatan udara tersebut adalah 400 ft/s?

24 Jawab:.(8.4). K 76 R 497 R ] lbmol / [lbm s / ft 4.98 x0 x.4 x ) lbmol / )( 9 lbm (.4 s) / ft (400 R 660 R M k k V T T o o 4 o R 333m/s 09ft/s 9lbm/ lbmol R R. lbmol lbm. s ft 3 M kt R c / o / o / /

25 . M 400ft / s 09ft / s.8.(8.7). P P k /(k ).4/(.4 ) R R T T 30psia P.psia kPa.70. (8.4) m& / 30lbf /in ( 9lbm/ lbmol..4) A* o / o 3ft/ s[lbm/ lbmol R] (660 R) / (.4+ ) / (.4 ) lbm 0.6 s.in kg 437 s.m [3.(lbm.ft)/(lbf.s [(.4 )/ + ] )]

26 . m& 0lbm / s A * 0.6lbm /(s.in ) 0.6lbm /(s.in ) 6.in m.(8.) A A * A.8.8 x 0.4 / 0.4 / +.059A* 7.0in + 0.0m.4 / (0.4).059 ;

27 Nozzle Choking. P P Gambar 8.8. Sistem untuk nozzle choking, P konstan, P < P. Udara mengalir dari reservoir dengan tekanan P ke reservoir dengan tekanan P melalui nozzle yang konvergen (A berkurang). Dengan menjaga P konstan, P mulai dikurangi. Semakin kecil P ditetapkan, semakin besar laju alir massa.

28 Saat P /P mencapai 0,583, laju alir massa menjadi konstan (tak ada lagi kenaikan laju alir massa). Rasio P /P terjadi pada M. Peristiwa ini disebut choking. Choking terjadi pada nozzle atau pipa konvergen Gambar 8.9. Efek rasio tekanan terhadap laju alir

29 Aliran Gas Kecepatan Tinggi dengan Friksi, Pemanasan, atau Keduanya A. Aliran Adiabatik dengan Friksi. P P 0 P 3 x frictionless nozzle Gambar 8.. Sistem untuk aliran adiabatic dengan friksi. P 0 > P 3.

30 Momentum balance:. 0 ρ AV dv A dp τ π wall Ddx (8.5) V. τwall f ρ (8.6) Sistem yang ditinjau adalah dari titik ke titik di mana ada friksi. Karena itu sistem tidak isentropic; ada kenaikan entropi dari gas yang mengalir. Dengan penurunan yang rumit didapatkan (Streeter & Wylie):

31 . ( ) ( ) 4f x k + M + k / ln M + 0 D k M M k M + k / M (8.7) Dalam system ini, dengan adanya friksi, tekanan turun. Penurunan tekanan membuat densitas turun, sehingga velocity naik. Karena efek friksi V, -dp/dx tak sama untuk setiap titik di mana -dp/dx ketika x. Pipa dengan friksi memberi efek seperti pipa konvergen.

32 Pada awalnya P 0 P 3. Ketika P 0 konstan dan P 3 diturunkan, laju alir akan naik dan Mach number akan naik hingga M. Penurunan P 3 lebih lanjut tak menyebabkan laju alir di outlet naik dan aliran tercekik (flow is choked). Ketika aliran di outlet M <, P P 3. Ketika aliran di outlet M, aliran tercekik (laju alir konstan). Ketika P 3 diturunkan lagi, M > dan P tak berubah walau P 3 turun (P > P 3 ). P tak berubah karena laju alir konstan

33 Dari titik 0 ke titik, dianggap tak ada friksi (gunakan rumus converging, isentropic nozzle). Dari titik ke ada friksi dan gunakan Pers 8.7. Laju alir massa di titik dihitung dengan Pers 8.4. Hubungan antara tekanan P 3 dengan laju alir ditunjukkan oleh Figure 8.. di mana N f 4 D x

34 Untuk memecahkan lajualir massa untuk nilai P o dan P 3 yang diketahui, terka harga M. Dari Pers 8.4, hitunglah (ṁ/a). Dari Pers 8.6 hitunglah T, dan dari Pers 8.. hitung V Dari Pers 8.7 (korelasi titik dan ) hitunglah M dan V, Sebab (ṁ/a) (ṁ/a) atau (ρv) (ρv), P bisa dihitung dengan rumus gas ideal. Kalau tekanan P sesuai dengan P 3, maka terkaan M benar. Bila tidak, ganti terkaan M dengan harga lain. Iterasi mulai lagi. Ini tedious job (ribet bangeet). Untuk mengatasinya sebagai alternatif gunakan Gambar 8.

35 . Gambar 8.. Relasi tekanan-laju alir massa untuk alat di Gambar 8..

36 Contoh 8.0 (penggunaan Gambar 8.): P o 30 psia, T o 00 o F. Pipa penghubung berdiameter in, schedule 40 dari steel sepanjang 8ft. Hitung laju alir untuk berbagai kondisi P 3. Jawab: Relative roughness (ε/d) untuk pipa commercial steel berdiameter in adalah (Lihat Tabel 6.). Dari Figure 6.0 untuk bilangan Reynold yang tinggi, friction factor (f)

37 . 4f x 4(0.0055)8 N D (.049 /).0 Dari Contoh 8.6, didapat bahwa untuk kondisi P o dan T o ini (frictionless, adiabatic). m& lbm kg A* 0.6 s.in 437 s.m Untuk P 3 7psia, maka P 3 /P o 0.9, dengan menggunakan Gambar 8., didapat:. m& / A m& / A * 0.36

38 Jadi:. & m / A 0.36x 0.6lbm /s. in 0.lbm /s. in 5kg /s. m Untuk pipa in schedule 40:. m& 0.lbm/ s. in in 0.9lbm/ s 0.086kg/s Dengan menggunakan cara yang sama dapat dibuat table sbb:

39 P P 3 / P o, m &/ A 3 m &/ A * lbm/s < Pada P 3 0. psia, aliran tercekik, pengurangan tekanan lebih lanjut tidak menaikkan laju alir massa

40 B. Aliran Isothermal Pada pipa pendek, ketika M pada outlet, dibutuhkan laju transfer panas tak terhingga untuk menjaga kondisi isothermal karena penurunan temperatur yang signifikan. Kondisi yang umum adalah adiabatik. Aplikasi lebih banyak pada pipa panjang, mis untuk gas alam, yang dikubur di dalam tanah yang memberi panas untuk menjaga kondisi isotermal. Dari Pers 8.5 dan 8.6, momentum balance menjadi: V dx ρv dv + dp 4f ρ. D (8.8)

41 Untuk pipa panjang ρvdv << suku-suku lain (lihat soal 8.40), maka Pers 8.8 menjadi. 4f m& dx (8.9) Untuk gas ideal: PM. ρ sehingga. PdP dp RT 4f A RT DM atau. (8.30) m& ρ D m& A dx ( ) 5 P P D M ( π/4) 4f xrt /

42 Kalau f 0,0080/(D in) /3 disubstitusi ke Pers 9, maka akan diperoleh persamaan Weymouth, yang banyak dipakai dalam rancangan awal pipa gas. Latihan. Udara mengalir melewati suatu nozzle secara isentropic. Jika tekanan dan temperatur reservoir adalah 60 psia dan 00 o F, berapa tekanan, temperatur dan kecepatan pada suatu titik dimana bilangan Mach 0,6?

43 . Udara mengalir dari suatu reservoir melalui suatu nozzle secara isentropic. Jika tekanan dan temperatur reservoir adalah 60 psia dan 40 o F, berapa tekanan, temperatur pada suatu titik dimana kecepatan 300 ft/s? 3. Suatu saluran udara bertekanan di suatu bengkel berisi udara bertekanan 50 psia pada temperatur 70 o F. Ketika kita membuka valve dan udara mengalir menuju atmosfir, berapa temperatur udara keluar? Seringkali temperatur ini cukup dingin untuk menkondensasikan air yang ada di atmosfir. Pernah lihat gejala ini?

44 4. Udara mengalir melewati suatu nozzle secara isentropic. Jika tekanan dan temperatur reservoir adalah 60 psia dan 00 o F, berapa tekanan, temperatur dan kecepatan pada suatu titik dimana bilangan Mach 0,6? 5. Udara mengalir dari suatu reservoir melalui suatu nozzle secara isentropic. Jika tekanan dan temperatur reservoir adalah 60 psia dan 40 o F, berapa tekanan, temperatur pada suatu titik dimana kecepatan 300 ft/s?

45 6. Suatu saluran udara bertekanan di suatu bengkel berisi udara bertekanan 50 psia pada temperatur 70 o F. Ketika kita membuka valve dan udara mengalir menuju atmosfir, berapa temperatur udara keluar? Seringkali temperatur ini cukup dingin untuk menkondensasikan air yang ada di atmosfir. Pernah lihat gejala ini?

AZAS TEKNIK KIMIA (NERACA ENERGI) PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

AZAS TEKNIK KIMIA (NERACA ENERGI) PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG AZAS TEKNIK KIMIA (NERACA ENERGI) PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KESETIMBANGAN ENERGI Konsep dan Satuan Perhitungan Perubahan Entalpi Penerapan Kesetimbangan Energi Umum

Lebih terperinci

Pemodelan Matematika dan Metode Numerik

Pemodelan Matematika dan Metode Numerik Bab 3 Pemodelan Matematika dan Metode Numerik 3.1 Model Keadaan Tunak Model keadaan tunak hanya tergantung pada jarak saja. Oleh karena itu, distribusi temperatur gas sepanjang pipa sebagai fungsi dari

Lebih terperinci

Penyelesaian: x 1. Dik : x 2. =0,8m. K=100 N m. Dit : Q=? Jawab : ΣW =ΣQ. Usaha yang dilakukan pegas : dx x1. = F Pegas.

Penyelesaian: x 1. Dik : x 2. =0,8m. K=100 N m. Dit : Q=? Jawab : ΣW =ΣQ. Usaha yang dilakukan pegas : dx x1. = F Pegas. Contoh Soal 4.1 Sebuah pegas diregangkan sejauh 0,8 m dan dihubungkan ke sebuah roda dayung (Gbr 4-2). Roda dayung tersebut kemudian berputar sehingga pegas menjadi tidak teregang lagi. Hitunglah besarnya

Lebih terperinci

BAB 1 Energi : Pengertian, Konsep, dan Satuan

BAB 1 Energi : Pengertian, Konsep, dan Satuan BAB Energi : Pengertian, Konsep, dan Satuan. Pengenalan Hal-hal yang berkaitan dengan neraca energi : Adiabatis, isothermal, isobarik, dan isokorik merupakan proses yang digunakan dalam menentukan suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.1 Latar Belakang Pengkondisian udaraa pada kendaraan mengatur mengenai kelembaban, pemanasan dan pendinginan udara dalam ruangan. Pengkondisian ini bertujuan bukan saja sebagai penyejuk

Lebih terperinci

Hidraulika dan Mekanika Fuida

Hidraulika dan Mekanika Fuida Drs. Rakhmat Yusuf, MT Hidraulika dan Mekanika Fuida Hidraulika dan Mekanika Fuida Hidraulika dan Mekanika Fuida Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Diploma III Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas

Lebih terperinci

Principles of thermo-fluid In fluid system. Dr. Ir. Harinaldi, M.Eng Mechanical Engineering Department Faculty of Engineering University of Indonesia

Principles of thermo-fluid In fluid system. Dr. Ir. Harinaldi, M.Eng Mechanical Engineering Department Faculty of Engineering University of Indonesia Principles of thermo-fluid In fluid system Dr. Ir. Harinaldi, M.Eng Mechanical Engineering Department Faculty of Engineering University of Indonesia Sifat-sifat Fluida Fluida : tidak mampu menahan gaya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN 56 BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN 4.1 Analisa Varian Prinsip Solusi Pada Varian Pertama dari cover diikatkan dengan tabung pirolisis menggunakan 3 buah toggle clamp, sehingga mudah dan sederhana dalam

Lebih terperinci

Diktat TERMODINAMIKA DASAR

Diktat TERMODINAMIKA DASAR Bab III HUKUM TERMODINAMIKA I : SISTEM TERTUTUP 3. PENDAHULUAN Hukum termodinamika pertama menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk

Lebih terperinci

Menghitung Pressure Drop

Menghitung Pressure Drop Menghitung Pressure Drop Jika di dalam sebuah pipa berdiameter dan panjang tertentu mengalir air dengan kecepatan tertentu maka tekanan air yang keluar dari pipa dan debit serta laju aliran massanya bisa

Lebih terperinci

ENTROPI. Untuk gas ideal, dt dan V=RT/P. Dengan subtitusi dan pembagian dengan T, akan diperoleh persamaan:

ENTROPI. Untuk gas ideal, dt dan V=RT/P. Dengan subtitusi dan pembagian dengan T, akan diperoleh persamaan: ENTROPI PERUBAHAN ENTROPI GAS IDEAL Untuk satu mol atau unit massa suatu fluida yang mengalami proses reversibel dalam sistem tertutup, persamaan untuk hukum pertama termodinamika menjadi: [35] Diferensiasi

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA.1 Teori Pengujian Sistem pengkondisian udara (Air Condition) pada mobil atau kendaraan secara umum adalah untuk mengatur kondisi suhu pada ruangan didalam mobil. Kondisi suhu yang

Lebih terperinci

MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN HIROLIKA

MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN HIROLIKA MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN SKS : 3 HIROLIKA Oleh : Acep Hidayat,ST,MT. Jurusan Teknik Perencanaan Fakultas Teknik Perencanaan dan Desain Universitas Mercu Buana Jakarta 2011 MODUL 12 HUKUM KONTINUITAS

Lebih terperinci

Efisiensi Mesin Carnot

Efisiensi Mesin Carnot Efisiensi Mesin Carnot Efisiensi mesin carnot akan dibahasa pada artikel ini. Sebelumnya apakah yang dimaksud dengan siklus carnot? siklus carnot adalah salah satu lingkup dari ilmu thermodinamika, yang

Lebih terperinci

BASIC THERMODYNAMIC CONCEPTS

BASIC THERMODYNAMIC CONCEPTS BASIC THERMODYNAMIC CONCEPTS SYSTEM Definition: Region of space which is under study Surrounding: the whole universe excluding the system Example: Cash In Ci Cash Out Co BANK Cc Ci : all deposits Co :

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Fluida Aliran fluida atau zat cair (termasuk uap air dan gas) dibedakan dari benda padat karena kemampuannya untuk mengalir. Fluida lebih mudah mengalir karena ikatan molekul

Lebih terperinci

LTM TERMODINAMIKA TEKNIK KIMIA Pemicu

LTM TERMODINAMIKA TEKNIK KIMIA Pemicu NERACA ENERGI DAN EFISIENSI POMPA Oleh Rizqi Pandu Sudarmawan [0906557045], Kelompok 3 I. Neraca Energi Pompa Bila pada proses ekspansi akan menghasilkan penurunan tekanan pada aliran fluida, sebaliknya

Lebih terperinci

TERMODINAMIKA LANJUT: ENTROPI

TERMODINAMIKA LANJUT: ENTROPI SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT (SPEED) Termodinamika Lanjut Brawijaya University 2012 TERMODINAMIKA LANJUT: ENTROPI Dr.Eng Nurkholis Hamidi; Dr.Eng Mega Nur Sasongko Program Master

Lebih terperinci

TRANSFER MOMENTUM FLUIDA DINAMIK

TRANSFER MOMENTUM FLUIDA DINAMIK TRANSFER MOMENTUM FLUIDA DINAMIK Fluida dinamik adalah fluida dalam keadaan bergerak atau mengalir. Syarat bagi fluida untuk mengalir adalah adanya perbedaan besar gaya antara dua titik yang dijalani oleh

Lebih terperinci

II HUKUM THERMODINAMIKA I

II HUKUM THERMODINAMIKA I II HUKUM THERMODINAMIKA I Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa mampu menjelaskan hukum thermodinamika I tentang konservasi energi, serta mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang berhubungan

Lebih terperinci

FIsika TEORI KINETIK GAS

FIsika TEORI KINETIK GAS KTSP & K-3 FIsika K e l a s XI TEORI KINETIK GAS Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami definisi gas ideal dan sifat-sifatnya.. Memahami

Lebih terperinci

KOMPRESOR. Perancangan Alat Proses. Abdul Wahid Surhim 2015

KOMPRESOR. Perancangan Alat Proses. Abdul Wahid Surhim 2015 KOMPRESOR Perancangan Alat Proses Abdul Wahid Surhim 205 Rujukan Campbell, J. M. 992. Gas Conditioning and Processing: Equipment Modules, Volume 2. Hanlon, Paul C. 200. Compressor Handbook. McGraw- Hill

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. Kompresor Aksial Kompresor aksial merupakan salah satu tipe kompresor yang tergolong dalam rotodynamic compressor, dimana proses kompresi di dalamnya dihasilkan dari efek dinamik

Lebih terperinci

BAB 5. PROPERTIS FISIK BUNYI

BAB 5. PROPERTIS FISIK BUNYI BAB 5. PROPERTIS FISIK BUNYI Definisi: Suara - gangguan yang menyebar melalui bahan elastis pada kecepatan yang merupakan karakteristik dari bahan tersebut. Suara biasanya disebabkan oleh radiasi dari

Lebih terperinci

VI. Teori Kinetika Gas

VI. Teori Kinetika Gas VI. Teori Kinetika Gas 6.1. Pendahuluan dan Asumsi Dasar Subyek termodinamika berkaitan dengan kesimpulan yang dapat ditarik dari hukum-hukum eksperimen tertentu, dan memanfaatkan kesimpulan ini untuk

Lebih terperinci

Sistem Sumur Dual Gas Lift

Sistem Sumur Dual Gas Lift Bab 2 Sistem Sumur Dual Gas Lift 2.1 Metode Pengangkatan Buatan (Artificial Lift Penurunan tekanan reservoir akan menyebabkan penurunan produktivitas sumur minyak, serta menurunkan laju produksi sumur.

Lebih terperinci

ALIRAN MELEWATI MEDIA BERPORI

ALIRAN MELEWATI MEDIA BERPORI ALIRAN MELEWATI MEDIA BERPORI Sub-chapters 12.1. Fluid friction in porous media 12.2. Two-fluid cocurrent flowing porous media 12.3. Countercurrent flow in porous media 12.4. Simple filter theory 12.5.

Lebih terperinci

BAB 3 PROSES-PROSES THERMODINAMIKA

BAB 3 PROSES-PROSES THERMODINAMIKA BAB 3 PROSES-PROSES THERMODINAMIKA 3-. Pengaruh Panas Pada Volume Ketika kecepatan molekul atau derajat pemisahan molekul meningkat oleh penambahan panas, rata-rata jarak antara molekul yang meningkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Dasar Perpindahan Kalor Perpindahan kalor terjadi karena adanya perbedaan suhu, kalor akan mengalir dari tempat yang suhunya tinggi ke tempat suhu rendah. Perpindahan

Lebih terperinci

Maka persamaan energi,

Maka persamaan energi, II. DASAR TEORI 2. 1. Hukum termodinamika dan sistem terbuka Termodinamika teknik dikaitkan dengan hal-hal tentang perpindahan energi dalam zat kerja pada suatu sistem. Sistem merupakan susunan seperangkat

Lebih terperinci

Aliran Fluida. Konsep Dasar

Aliran Fluida. Konsep Dasar Aliran Fluida Aliran fluida dapat diaktegorikan:. Aliran laminar Aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan lapisan, atau lamina lamina dengan satu lapisan meluncur secara lancar. Dalam aliran laminar

Lebih terperinci

Termodinamika. Energi dan Hukum 1 Termodinamika

Termodinamika. Energi dan Hukum 1 Termodinamika Termodinamika Energi dan Hukum 1 Termodinamika Energi Energi dapat disimpan dalam sistem dengan berbagai macam bentuk. Energi dapat dikonversikan dari satu bentuk ke bentuk yang lain, contoh thermal, mekanik,

Lebih terperinci

12/27/2013. Latihan Materi UAS FISIKA FTP FISIKA FLUIDA. Latihan Soal

12/27/2013. Latihan Materi UAS FISIKA FTP FISIKA FLUIDA. Latihan Soal Latihan Materi UAS FISIKA FTP FISIKA FLUIDA Latihan Soal 1 Kohesi dan Adhesi Manakah yang termasuk gaya tarik kohesi? Manakah yang termasuk gaya tarik adhesi C A B D Tegangan Permukaan Jika gaya tarik

Lebih terperinci

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS 1.1 Pendahuluan 1.1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembang teknologi yang semakin maju, banyak diciptakan peralatan peralatan yang inovatif serta tepat guna. Dalam

Lebih terperinci

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FT. USU GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN MATA KULIAH : TERMODINAMIKA TEKNIK I KODE / SKS : TKM 205 / 4 SKS DESKRIPSI SINGKAT : Membicarakan konsep dan definisi termodinamika,temperature,

Lebih terperinci

BAB I KONSEP DASAR. massa (m ) kg lbm 1 lbm = 0,454 kg. panjang (L) m ft 1 ft = 0,3048 m. gaya N lbf 1N=1kg m /s 2. kerja J Btu 1 J = 1 Nm

BAB I KONSEP DASAR. massa (m ) kg lbm 1 lbm = 0,454 kg. panjang (L) m ft 1 ft = 0,3048 m. gaya N lbf 1N=1kg m /s 2. kerja J Btu 1 J = 1 Nm Yosef Agung Cahyanta : Termodinamika I 1 BAB I KONSEP DASAR PENDAHULUAN Thermodinamika mempelajari energi dan perubahannya. ENERGI : Kemampuan untuk melakukan kerja atau perubahan. Hk. I. Thermodinamika

Lebih terperinci

Udara. Bahan Bakar. Generator Kopel Kompresor Turbin

Udara. Bahan Bakar. Generator Kopel Kompresor Turbin BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cara Kerja Instalasi Turbin Gas Instalasi turbin gas merupakan suatu kesatuan unit instalasi yang bekerja berkesinambungan dalam rangka membangkitkan tenaga listrik. Instalasi

Lebih terperinci

REYNOLDS NUMBER K E L O M P O K 4

REYNOLDS NUMBER K E L O M P O K 4 REYNOLDS NUMBER K E L O M P O K 4 P A R A M I T A V E G A A. T R I S N A W A T I Y U L I N D R A E K A D E F I A N A M U F T I R I Z K A F A D I L L A H S I T I R U K A Y A H FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin pendingin atau kondensor adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan panas dari dalam ruangan ke luar ruangan. Adapun sistem mesin pendingin yang

Lebih terperinci

BAB 4 UAP JENUH DAN UAP PANAS LANJUT

BAB 4 UAP JENUH DAN UAP PANAS LANJUT BAB 4 UAP JENUH DAN UAP PANAS LANJUT 4-1. Temperatur Jenuh Ketika temperatur benda cair naik sampai pada titik dimana adanya penambahan panas pada benda cair yang menyebabkan sebagian benda cair itu menguap,

Lebih terperinci

BAB II. 2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro. lebih kecil. Menggunakan turbin, generator yang kecil yang sama seperti halnya PLTA.

BAB II. 2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro. lebih kecil. Menggunakan turbin, generator yang kecil yang sama seperti halnya PLTA. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro atau biasa disebut PLTMH adalah pembangkit listrik tenaga air sama halnya dengan PLTA, hanya

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. m (2.1) V. Keterangan : ρ = massa jenis, kg/m 3 m = massa, kg V = volume, m 3

BAB II DASAR TEORI. m (2.1) V. Keterangan : ρ = massa jenis, kg/m 3 m = massa, kg V = volume, m 3 BAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi Fluida Fluida dapat didefinisikan sebagai zat yang berubah bentuk secara kontinu bila terkena tegangan geser. Fluida mempunyai molekul yang terpisah jauh, gaya antar molekul

Lebih terperinci

Fisika Panas 2 SKS. Adhi Harmoko S

Fisika Panas 2 SKS. Adhi Harmoko S Fisika Panas SKS Adhi Harmoko S Balon dicelupkan ke Nitrogen Cair Balon dicelupkan ke Nitrogen Cair Bagaimana fenomena ini dapat diterangkan? Apa yang terjadi dengan molekul-molekul gas di dalam balon?

Lebih terperinci

PROSES ADIABATIK PADA REAKSI PEMBAKARAN MOTOR ROKET PROPELAN

PROSES ADIABATIK PADA REAKSI PEMBAKARAN MOTOR ROKET PROPELAN PROSES ADIABATIK PADA REAKSI PEMBAKARAN MOTOR ROKET PROPELAN DADANG SUPRIATMAN STT - JAWA BARAT 2013 DAFTAR ISI JUDUL 1 DAFTAR ISI 2 DAFTAR GAMBAR 3 BAB I PENDAHULUAN 4 1.1 Latar Belakang 4 1.2 Rumusan

Lebih terperinci

MEKANIKA FLUIDA CONTOH TERAPAN DIBIDANG FARMASI DAN KESEHATAN?

MEKANIKA FLUIDA CONTOH TERAPAN DIBIDANG FARMASI DAN KESEHATAN? MEKANIKA FLUIDA DISIPLIN ILMU YANG MERUPAKAN BAGIAN DARI BIDANG MEKANIKA TERAPAN YANG MENGKAJI PERILAKU DARI ZAT-ZAT CAIR DAN GAS DALAM KEADAAN DIAM ATAUPUN BERGERAK. CONTOH TERAPAN DIBIDANG FARMASI DAN

Lebih terperinci

Bagian tabung vortex dapat digambarkan sebagai berikut, Gambar 7.1 : Bagian tabung vortex

Bagian tabung vortex dapat digambarkan sebagai berikut, Gambar 7.1 : Bagian tabung vortex BAB 7 SISTEM REFRIGERASI TABUNG VORTEX 7.1 Pendahuluan Tabung vortex ditemukan oleh G.J. Rangque pada tahun 1931 yang kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Prof. Hilsch. Tabung vortex adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida BAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi Fluida Fluida dapat didefinisikan sebagai zat yang berubah bentuk secara kontinu bila terkena tegangan geser. Fluida mempunyai molekul yang terpisah jauh, gaya antarmolekul

Lebih terperinci

Soal Teori Kinetik Gas

Soal Teori Kinetik Gas Soal Teori Kinetik Gas Tahun Ajaran 203-204 FISIKA KELAS XI November, 203 Oleh Ayu Surya Agustin Soal Teori Kinetik Gas Tahun Ajaran 203-204 A. SOAL PILIHAN GANDA Pilihlah salah satu jawaban yang paling

Lebih terperinci

SOAL TRY OUT FISIKA 2

SOAL TRY OUT FISIKA 2 SOAL TRY OUT FISIKA 2 1. Dua benda bermassa m 1 dan m 2 berjarak r satu sama lain. Bila jarak r diubah-ubah maka grafik yang menyatakan hubungan gaya interaksi kedua benda adalah A. B. C. D. E. 2. Sebuah

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi fluida

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi fluida BAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi fluida Fluida dapat didefinisikan sebagai zat yang berubah bentuk secara kontinu bila terkena tegangan geser. Fluida mempunyai molekul yang terpisah jauh, gaya antar molekul

Lebih terperinci

Teori Kinetik Zat. 1. Gas mudah berubah bentuk dan volumenya. 2. Gas dapat digolongkan sebagai fluida, hanya kerapatannya jauh lebih kecil.

Teori Kinetik Zat. 1. Gas mudah berubah bentuk dan volumenya. 2. Gas dapat digolongkan sebagai fluida, hanya kerapatannya jauh lebih kecil. Teori Kinetik Zat Teori Kinetik Zat Teori kinetik zat membicarakan sifat zat dipandang dari sudut momentum. Peninjauan teori ini bukan pada kelakuan sebuah partikel, tetapi diutamakan pada sifat zat secara

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB IX TEORI KINETIK GAS Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hidrodinamika 2.1.1 Definisi Hidrodinamika Hidrodinamika merupakan salah satu cabang ilmu yang berhubungan dengan gerak liquid atau lebih dikhususkan pada gerak air. Skala

Lebih terperinci

STUDI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN OBSTACLE BENTUK PERSEGI PADA PIPA TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN DAN PERPINDAHAN PANAS.

STUDI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN OBSTACLE BENTUK PERSEGI PADA PIPA TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN DAN PERPINDAHAN PANAS. TUGAS AKHIR KONVERSI ENERGI STUDI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN OBSTACLE BENTUK PERSEGI PADA PIPA TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN DAN PERPINDAHAN PANAS. Dosen Pembimbing : SENJA FRISCA R.J 2111105002 Dr. Eng.

Lebih terperinci

WUJUD ZAT (GAS) Gaya tarik menarik antar partikel sangat kecil

WUJUD ZAT (GAS) Gaya tarik menarik antar partikel sangat kecil WUJUD ZAT (GAS) SP-Pertemuan 2 Gas : Jarak antar partikel jauh > ukuran partikel Sifat Gas Gaya tarik menarik antar partikel sangat kecil Laju-nya selalu berubah-ubah karena adanya tumbukan dengan wadah

Lebih terperinci

KIMIA FISIKA I TC Dr. Ifa Puspasari

KIMIA FISIKA I TC Dr. Ifa Puspasari KIMIA FISIKA I TC20062 Dr. Ifa Puspasari TEORI KINETIK GAS (1) Dr. Ifa Puspasari Apa itu Teori Kinetik? Teori kinetik menjelaskan tentang perilaku gas yang didasarkan pada pendapat bahwa gas terdiri dari

Lebih terperinci

BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS. benda. Panas akan mengalir dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang

BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS. benda. Panas akan mengalir dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS 2.1 Konsep Dasar Perpindahan Panas Perpindahan panas dapat terjadi karena adanya beda temperatur antara dua bagian benda. Panas akan mengalir dari

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Energy balance 1 = Energy balance 2 EP 1 + EK 1 + U 1 + EF 1 + ΔQ = EP 2 + EK 2 + U 2 + EF 2 + ΔWnet ( 2.1)

BAB II DASAR TEORI. Energy balance 1 = Energy balance 2 EP 1 + EK 1 + U 1 + EF 1 + ΔQ = EP 2 + EK 2 + U 2 + EF 2 + ΔWnet ( 2.1) BAB II DASAR TEORI 2.1 HUKUM TERMODINAMIKA DAN SISTEM TERBUKA Hukum pertama termodinamika adalah hukum kekekalan energi. Hukum ini menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan. Energi

Lebih terperinci

5/30/2014 PSIKROMETRI. Ahmad Zaki M. Teknologi Hasil Pertanian UB. Komposisi dan Sifat Termal Udara Lembab

5/30/2014 PSIKROMETRI. Ahmad Zaki M. Teknologi Hasil Pertanian UB. Komposisi dan Sifat Termal Udara Lembab PSIKROMETRI Ahmad Zaki M. Teknologi Hasil Pertanian UB Komposisi dan Sifat Termal Udara Lembab 1 1. Atmospheric air Udara yang ada di atmosfir merupakan campuran dari udara kering dan uap air. Psikrometri

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DINGIN DARI TANGKI ATAS MENUJU HOTEL PADA THE ARYA DUTA HOTEL MEDAN

PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DINGIN DARI TANGKI ATAS MENUJU HOTEL PADA THE ARYA DUTA HOTEL MEDAN PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DINGIN DARI TANGKI ATAS MENUJU HOTEL PADA THE ARYA DUTA HOTEL MEDAN SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik HATOP

Lebih terperinci

Teori Kinetik Gas. C = o C K K = K 273 o C. Keterangan : P2 = tekanan gas akhir (N/m 2 atau Pa) V1 = volume gas awal (m3)

Teori Kinetik Gas. C = o C K K = K 273 o C. Keterangan : P2 = tekanan gas akhir (N/m 2 atau Pa) V1 = volume gas awal (m3) eori Kinetik Gas Pengertian Gas Ideal Istilah gas ideal digunakan menyederhanakan permasalahan tentang gas. Karena partikel-partikel gas dapat bergerak sangat bebas dan dapat mengisi seluruh ruangan yang

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Hak Cipta Dilindungi Undang-undang NASKAH SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL 016 CALON PESERTA INTERNATIONAL PHYSICS OLYMPIAD (IPhO) 017 FISIKA Teori Waktu: 5 jam KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

Hukum Termodinamika 1. Adhi Harmoko S,M.Kom

Hukum Termodinamika 1. Adhi Harmoko S,M.Kom Hukum Termodinamika 1 Adhi Harmoko S,M.Kom Apa yang dapat anda banyangkan dengan peristiwa ini Balon dicelupkan ke dalam nitrogen cair Sistem & Lingkungan Sistem: sebuah atau sekumpulan obyek yang ditinjau

Lebih terperinci

Ditulis Guna Melengkapi Sebagian Syarat Untuk Mencapai Jenjang Sarjana Strata Satu (S1) Jakarta 2015

Ditulis Guna Melengkapi Sebagian Syarat Untuk Mencapai Jenjang Sarjana Strata Satu (S1) Jakarta 2015 UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI ANALISIS SISTEM PENURUNAN TEMPERATUR JUS BUAH DENGAN COIL HEAT EXCHANGER Nama Disusun Oleh : : Alrasyid Muhammad Harun Npm : 20411527 Jurusan : Teknik

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Tabel 2.1 Daya tumbuh benih kedelai dengan kadar air dan temperatur yang berbeda

BAB II DASAR TEORI. Tabel 2.1 Daya tumbuh benih kedelai dengan kadar air dan temperatur yang berbeda BAB II DASAR TEORI 2.1 Benih Kedelai Penyimpanan benih dimaksudkan untuk mendapatkan benih berkualitas. Kualitas benih yang dapat mempengaruhi kualitas bibit yang dihubungkan dengan aspek penyimpanan adalah

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Januari hingga November 2011, yang bertempat di Laboratorium Sumber Daya Air, Departemen Teknik Sipil dan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS STEAM EJECTOR TINGKAT PERTAMA DI PLTP LAHENDONG UNIT 2

EFEKTIVITAS STEAM EJECTOR TINGKAT PERTAMA DI PLTP LAHENDONG UNIT 2 EFEKTIVITAS STEAM EJECTOR TINGKAT PERTAMA DI PLTP LAHENDONG UNIT 2 Brian Deril Kemur 1), Frans Sappu 2), Hengky Luntungan 3) Jurusan Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Steam ejector tingkat

Lebih terperinci

Masalah aliran fluida dalam PIPA : Sistem Terbuka (Open channel) Sistem Tertutup Sistem Seri Sistem Parlel

Masalah aliran fluida dalam PIPA : Sistem Terbuka (Open channel) Sistem Tertutup Sistem Seri Sistem Parlel Konsep Aliran Fluida Masalah aliran fluida dalam PIPA : Sistem Terbuka (Open channel) Sistem Tertutup Sistem Seri Sistem Parlel Hal-hal yang diperhatikan : Sifat Fisis Fluida : Tekanan, Temperatur, Masa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Hukum Kekekalan Massa Hukum kekekalan massa atau dikenal juga sebagai hukum Lomonosov- Lavoiser adalah suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan konstan

Lebih terperinci

PENGARUH DIAMETER NOZEL UDARA PADA SISTEM JET

PENGARUH DIAMETER NOZEL UDARA PADA SISTEM JET i Saat ini begitu banyak perusahaan teknologi dalam pembuatan satu barang. Salah satunya adalah alat penyemprotan nyamuk. Alat penyemprotan nyamuk ini terdiri dari beberapa komponen yang terdiri dari pompa,

Lebih terperinci

POWER & STEAM. Nur Istianah,ST.,MT.,M.Eng

POWER & STEAM. Nur Istianah,ST.,MT.,M.Eng POWER & STEAM Nur Istianah,ST.,MT.,M.Eng POWER Jumlah energi yang diperlukan per satuan waktu Energi diperlukan untuk proses, pelengkap (penerangan, komputer, dll), pengolahan limbah dan transportasi bahan

Lebih terperinci

PERISTIWA PERPINDAHAN

PERISTIWA PERPINDAHAN Bahan Kuliah PERISTIWA PERPINDAHAN Bagian Oleh: Prof Dr Ir SLAMET, MT Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Uniersitas Indonesia Agustus 05 ing ke 9 0 Kegiatan Pembelajaran PERISTIWA PERPINDAHAN (setelah

Lebih terperinci

TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. Berat turbin per daya kuda yang dihasilkan lebih besar.

TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. Berat turbin per daya kuda yang dihasilkan lebih besar. 5 TURBIN GAS Pada turbin gas, pertama-tama udara diperoleh dari udara dan di kompresi dengan menggunakan kompresor udara. Udara kompresi kemudian disalurkan ke ruang bakar, dimana udara dipanaskan. Udara

Lebih terperinci

BAB IV PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN PROTOTIPE SISTEM VAPOR RECOVERY

BAB IV PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN PROTOTIPE SISTEM VAPOR RECOVERY BAB IV PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN PROTOTIPE SISTEM VAPOR RECOVERY 4.1 Sistem Peralatan SPBU Konvensional Berikut merupakan skema peralatan peralatan yang terdapat di SPBU pada umumnya: Gambar 4.1 Skema

Lebih terperinci

IV GAS IDEAL. Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik gas ideal dan implementasinya dalam proses-proses termodinamika

IV GAS IDEAL. Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik gas ideal dan implementasinya dalam proses-proses termodinamika IV GAS IDEAL ujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik gas ideal dan implementasinya dalam proses-proses termodinamika Materi: 4.1. Persamaan Karakteristik 4.. Kapasitas Panas

Lebih terperinci

FLUIDA. Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah.

FLUIDA. Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah. Nama :... Kelas :... FLUIDA Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah. Kompetensi dasar : 8.. Menganalisis

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara

Jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara BAB II DASAR TEORI 2.1 Sejarah Tabung Vortex Tabung vortex ditemukan oleh G.J. Ranque pada tahun 1931 dan kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Prog. Hilsch pada tahun 1947. Tabung vortex menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya BAB II DASAR TEORI 2.1 Hot and Cool Water Dispenser Hot and cool water dispenser merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengkondisikan temperatur air minum baik dingin maupun panas. Sumber airnya berasal

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas BAB II DASAR TEORI. rinsip embangkit Listrik Tenaga Gas embangkit listrik tenaga gas adalah pembangkit yang memanfaatkan gas (campuran udara dan bahan bakar) hasil dari pembakaran bahan bakar minyak (BBM)

Lebih terperinci

V Reversible Processes

V Reversible Processes Tujuan Instruksional Khusus: V Reersible Processes Mahasiswa mampu 1. menjelaskan tentang proses-proses isothermal, isobaric, isochoric, dan adiabatic. 2. menghitung perubahan energi internal, perubahan

Lebih terperinci

BAB III PENGOLAHAN DATA

BAB III PENGOLAHAN DATA BAB III PENGOLAHAN DATA 3.1 Aplikasi Katup Kontrol Pada PT Polychem PT Polychem adalah sebuah perusahaan yang memproduksi produkproduk kimia, di perusahaan ini banyak menggunakan katup kontrol dalam proses

Lebih terperinci

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 7 WETTED WALL COLUMN

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 7 WETTED WALL COLUMN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 7 WETTED WALL COLUMN LABORATORIUM RISET DAN OPERASI TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA I. TUJUAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Termodinamika 2.1.1 Siklus Termodinamika Siklus termodinamika adalah serangkaian proses termodinamika mentransfer panas dan kerja dalam berbagai keadaan tekanan, temperatur,

Lebih terperinci

MEKANIKA FLUIDA DI SUSUN OLEH : ADE IRMA

MEKANIKA FLUIDA DI SUSUN OLEH : ADE IRMA MEKANIKA FLUIDA DI SUSUN OLEH : ADE IRMA 13321070 4 Konsep Dasar Mekanika Fluida Fluida adalah zat yang berdeformasi terus menerus selama dipengaruhi oleh suatutegangan geser.mekanika fluida disiplin ilmu

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini Hukum Termodinamika Usaha dan Kalor Mesin Kalor Mesin Carnot Entropi Hukum Termodinamika Usaha dalam Proses Termodinamika Variabel Keadaan Keadaan Sebuah Sistem Gambaran

Lebih terperinci

General Principles of Industrial Ventilation

General Principles of Industrial Ventilation PRINSIP UMUM General Principles of Industrial Ventilation Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING/ M.ARIEF LATAR Modul-2, General Principles of Industrial Ventilation 1. Defenisi Dasar 2.

Lebih terperinci

BAB 14 TEORI KINETIK GAS

BAB 14 TEORI KINETIK GAS BAB 14 TEORI KINETIK GAS HUKUM BOYLE-GAY LUSSAC P 1 V 1 T 1 P 2 V 2 PERSAMAAN UMUM GAS IDEAL P. V n. R. T Atau P. V N. k. T Keterangan: P tekanan gas (Pa). V volume (m 3 ). n mol gas. R tetapan umum gas

Lebih terperinci

BAB II ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA. beberapa sifat yang dapat digunakan untuk mengetahui berbagai parameter pada

BAB II ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA. beberapa sifat yang dapat digunakan untuk mengetahui berbagai parameter pada BAB II ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA.1 Sifat-Sifat Fluida Fluida merupakan suatu zat yang berupa cairan dan gas. Fluida memiliki beberapa sifat yang dapat digunakan untuk mengetahui berbagai parameter pada

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA.1 PERHITUNGAN DATA Dari percobaan yang telah dilakukan, didapatkan data mentah berupa temperatur kerja fluida pada saat pengujian, perbedaan head tekanan, dan waktu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu pembangkit daya uap. Siklus Rankine berbeda dengan siklus-siklus udara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu pembangkit daya uap. Siklus Rankine berbeda dengan siklus-siklus udara BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisa Termodinamika Siklus Rankine adalah siklus teoritis yang mendasari siklus kerja dari suatu pembangkit daya uap Siklus Rankine berbeda dengan siklus-siklus udara ditinjau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA 37 BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA Pada bab ini dijelaskan bagaimana menentukan besarnya energi panas yang dibawa oleh plastik, nilai total laju perpindahan panas komponen Forming Unit

Lebih terperinci

C iklm = sebagai tensor elastisitas

C iklm = sebagai tensor elastisitas Teori elastisitas menjadi dasar pokok untuk mendiskripsikan perambatan gelombang elastik. Tensor stress σ ik dan tensor strain ε ik dihubungkan oleh persamaan keadaan untuk suatu medium. Pada material

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI. 2.2 Komponen-Komponen Tabung Vortex dan Fungsinya. Inlet Udara. Chamber. Orifice (diafragma) Valve (Katup)

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI. 2.2 Komponen-Komponen Tabung Vortex dan Fungsinya. Inlet Udara. Chamber. Orifice (diafragma) Valve (Katup) BAB II DASAR TEORI 2.1 Sejarah Tabung Vortex Tabung vortex ditemukan oleh G.J. Ranque pada tahun 1931 dan kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Prof. Hilsch pada tahun 1947. Tabung vortex adalah salah

Lebih terperinci

Teori Kinetik Gas Teori Kinetik Gas Sifat makroskopis Sifat mikroskopis Pengertian Gas Ideal Persamaan Umum Gas Ideal

Teori Kinetik Gas Teori Kinetik Gas Sifat makroskopis Sifat mikroskopis Pengertian Gas Ideal Persamaan Umum Gas Ideal eori Kinetik Gas eori Kinetik Gas adalah konsep yang mempelajari sifat-sifat gas berdasarkan kelakuan partikel/molekul penyusun gas yang bergerak acak. Setiap benda, baik cairan, padatan, maupun gas tersusun

Lebih terperinci

Gambar 4.21 Grafik nomor pengujian vs volume penguapan prototipe alternatif rancangan 1

Gambar 4.21 Grafik nomor pengujian vs volume penguapan prototipe alternatif rancangan 1 efisiensi sistem menurun seiring dengan kenaikan debit penguapan. Maka, dari grafik tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem akan bekerja lebih baik pada debit operasi yang rendah. Gambar 4.20 Grafik

Lebih terperinci

PENELITIAN TERDAHULU Penelitian Chi ming Lai (2003)

PENELITIAN TERDAHULU Penelitian Chi ming Lai (2003) TUGAS AKHIR TM 91486 STUDI EKSPERIMENTAL PERFORMANCE TURBIN VENTILATOR dengan VARIASI REYNOLDS NUMBER dan SUDUT BUKAAN HOOD (Studi Kasus Turbin Ventilator Diameter 3 mm dan Pengaruh Sudut Hood (α=,π;,4π;

Lebih terperinci

BAB III STUDI PENGARUH PERUBAHAN VARIABEL TERHADAP KONSEKUENSI KEGAGALAN

BAB III STUDI PENGARUH PERUBAHAN VARIABEL TERHADAP KONSEKUENSI KEGAGALAN BAB III STUDI PENGARUH PERUBAHAN VARIABEL TERHADAP KONSEKUENSI KEGAGALAN Seluruh jenis konsekuensi kegagalan dicari nilainya melalui perhitungan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya. Salah satu input

Lebih terperinci

Model Matematika dan Analisanya Dari Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih di Suatu Kompleks Perumahan

Model Matematika dan Analisanya Dari Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih di Suatu Kompleks Perumahan J. of Math. and Its Appl. ISSN: 189-605X Vol. 1, No. 1 004, 63 68 Model Matematika dan Analisanya Dari Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih di Suatu Kompleks Perumahan Basuki Widodo Jurusan Matematika Institut

Lebih terperinci

Menurut Brennan (1978), pengeringan atau dehidrasi didefinisikan sebagai pengurangan kandungan air oleh panas buatan dengan kondisi temperatur, RH, da

Menurut Brennan (1978), pengeringan atau dehidrasi didefinisikan sebagai pengurangan kandungan air oleh panas buatan dengan kondisi temperatur, RH, da BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dehumidifier Dehumidifier adalah perangkat yang menurunkan kelembaban dari udara. Alat ini menggunakan kipas untuk menyedot udara lembab, yang berhembus menyeberangi serangkaian

Lebih terperinci