LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT"

Transkripsi

1 LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI GURU- GURU BAHASA INGGRIS SMA/SMK SE-KABUPATEN BULELENG Oleh: Ni Putu Era Marsakawati, S.Pd., M.Pd (Ketua) NIP Putu Ayu Prabawati Sudana, S.Pd., M.Hum (Anggota) NIP Rima Andriani Sari, S.Pd., M.Hum (Anggota) NIP Dibiayai Dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2014 Nomor: /2014 Tanggal 5 Desember 2013 JURUSAN DIII BAHASA INGGRIS FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2014

2

3 Kata Pengantar Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatnya laporan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilaksanakan untuk guru-guru Bahasa Inggris SMA/SMK Se-kabupaten Buleleng yang dilaksanakan di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Ganesha dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Pelaksanaan kegiatan pelatihan ini melibatkan sejumlah pihak, antara lain: tim pelaksana, Lembaga Pengabdian Masyarakat dan guru-guru Bahasa Inggris SMA/SMK Se-Kabupaten Buleleng. Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih kepada mereka dan sangat mengapresiasi partisipasi mereka terhadap rampungnya kegiatan pelatihan dan tersusunnya laporan ini. Demikian laporan pengabdian pada masyarakat ini, semoga atas segala bantuan yang diberikan mendapat imbalan yang sepadan dari Tuhan yang Maha Esa. Singaraja, 1 September 2014 Penulis

4 DAFTAR ISI Kata Pengantar... Daftar Isi... i ii BAB I Pendahuluan 1.1 Analisis Situasi Identifikasi dan Perumusan Masalah Tujuan Kegiatan Manfaat Kegiatan... 6 BAB II METODE PELAKSANAAN 2.1 Kerangka Pemecahan Masalah Khalayak Sasaran Keterkaitan Metode Kegiatan Rancangan Evaluasi... 8 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Pembahasan... 9 BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang merupakan penyempurnaan dari pengembangan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dan kurikulum berbasis satuan pendidikan (KTSP) yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu (Faiq, 2013). Ini jelas tercantum dalam Kemendikbu (2012), Kurikulum 2013 merupakan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara terpadu. Kurikulum ini diharapkan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; dan (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.pemberlakuan kurikulum baru ini menurut pihak kementerian dan kebudayaan bersifat urgen dan harus dilaksanakan secepatnya di tahun pelajaran 2013/2014 ini. Terdapat beberapa pertimbangan kenapa kurikulum 2013 ini segera harus diberlakukan. Ini dikarenakan kurikulum-kurikulum yang sebelumnya dirasa kurang mampu membantu peserta didik untuk menjawab tantangan-tantangan di masa datang. Untuk menjadi generasi yang handal di masa depan, seorang peserta didik tidak hanya dibekali oleh kemampuan hard skill (pengetahuan dan keterampilan ) saja, tetapi juga aspek soft skill (sikap). Dengan kurikulum 2013 ini diharapkan akan terwujud generasi-generasi yang mampu memiliki sikap, keterampilan, pengetahuan yang baik, lebih kreatif, inovatif, dan produktif (Latifah, 2013). Dalam pengimplementasiannya, sudah barang tentu masih banyak terdapat tantangan dan permasalahan. Salah satunya adalah kurang memadainya pemahaman guru-guru tentang kurikulum Kurikulum 2013 ini yang baru saja diimplementasikan tahun ini sudah pasti memberikan rasa kaget bagi para guru-gurunya. Mereka harus mulai lagi mencari tahu tentang apa itu kurikulum

6 2013, dan pelan-pelan mulai mengimplementasikannya dalam kegiatan pembelaran mereka di kelas. Sesungguhnya, sukses atau tidaknya suatu pendidikan tidaklah ditentukan oleh bagus atau tidaknya sebuah kurikulum tetapi mampu atau tidaknya sang implementer (guru) mengimplementasikannya di kelas. Kurikulum tidak akan bermakna apabila tidak diimplementasikan dalam bentuk pembelajaran. Dalam pembelajaran, guru memiliki peran penting karena guru yang berinteraksi langsung dengan peserta didik sehingga secara tidak langsung kesuksesan untuk mengimplementasikan kurikulum 2013 tergantung pada keterampilan guru. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY Kadarmanta Baskara Aji dalam Keswara (2013), "Kurikulum eksekusinya di tangan guru. Karenanya guru berperan besar dalam implementasinya,". Menurutnya, peran guru dalam mengaplikasikan kurikulum baru memang dibutuhkan saat ini. Sebab kurikulum yang diterapkan pada peserta didik dibuat tidak hanya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) namun juga banyak pihak, termasuk para guru. Maka dari itu, untuk mensukseskan penerapan kurikulum tersebut, guru menjadi faktor yang paling dominan untuk dilaksanakan. Para pendidik itulah yang mengetahui perkembangan ilmu dan perubahan materi kurikulum yang dibutuhkan. Menurut Murray Print dalam Ro'iyatunisa (2013) peran guru dalam kurikulum adalah sebagai berikut : Pertama, sebagai implementers, guru berperan untuk mengaplikasikan kurikulum yang sudah ada. Dalam melaksanakan perannya, guru hanya menerima berbagai kebijakan perumus kurikulum. Dalam pengembangan kurikulum guru dianggap sebagai tenaga teknis yang hanya bertanggung jawab dalam mengimplementasikan berbagai ketentuan yang ada. Akibatnya kurikulum bersifat seragam antar daerah yang satu dengan daerah yang lain. Oleh karena itu guru hanya sekadar pelaksana kurikulum, maka tingkat kreatifitas dan inovasi guru dalam merekayasa pembelajaran sangat lemah. Guru tidak terpacu untuk melakukan berbagai pembaruan. Mengajar dianggapnya bukan sebagai pekerjaan profesional, tetapi sebagai tugas rutin atau tugas keseharian.

7 Kedua, peran guru sebagai adapters, lebih dari hanya sebagai pelaksana kurikulum, akan tetapi juga sebagai penyelaras kurikulum dengan karakteristik dan kebutuhan siswa dan kebutuhan daerah. Guru diberi kewenangan untuk menyesuaikan kurikulum yang sudah ada dengan karakteristik sekolah dan kebutuhan lokal. Hal ini sangat tepat dengan kebijakan KTSP dimana para perancang kurikulum hanya menentukan standar isi sebagai standar minimal yang harus dicapai, bagaimana implementasinya, kapan waktu pelaksanaannya, dan hal-hal teknis lainnya seluruhnya ditentukan oleh guru. Dengan demikian, peran guru sebagai adapters lebih luas dibandingkan dengan peran guru sebagai implementers. Ketiga, peran sebagai pengembang kurikulum, guru memiliki kewenangan dalam mendesain sebuah kurikulum. Guru bukan saja dapat menentukan tujuan dan isi pelajaran yang disampaikan, akan tetapi juga dapat menentukan strategi apa yang harus dikembangkan serta bagaimana mengukur keberhasilannya. Sebagai pengembang kurikulum sepenuhnya guru dapat menyusun kurikulum sesuai dengan karakteristik, visi dan misi sekolah, serta sesuai dengan pengalaman belajar yang dibutuhkan siswa. Keempat, adalah peran guru sebagai peneliti kurikulum (curriculum researcher). Peran ini dilaksanakan sebagai bagian dari tugas profesional guru yang memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan kinerjanya sebagai guru. Dalam melaksanakan perannya sebagai peneliti, guru memiliki tanggung jawab untuk menguji berbagai komponen kurikulum, misalnya menguji bahan-bahan kurikulum, menguji efektifitas program, menguji strategi dan model pembelajaran dan lain sebagainya termasuk mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa mencapai target kurikulum. Metode yang digunakan oleh guru dalam meneliti kurikulum adalah PTK dan Lesson Study. Jelas bahwa kesuksesan untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 tergantung pada keterampilan guru. Pasalnya, mereka mempunyai andil besar dalam menerapkan kurikulum tersebut. Kunci keberhasilan pendidikan terletak pada kualitas dan profesionalitas guru. Guru adalah transformer ilmu dan pamong bagi para siswa. Sebagai transformer ilmu pengetahuan maka di dalam dirinya harus ada mindset untuk melakukan yang terbaik bagi profesinya sebagai guru dan

8 sebagai pamong maka dia akan membimbing siswanya di dalam proses pencarian kebenaran yang berbasis pada ilmu pengetahuan. Kurikulum bagaimanapun baiknya tentu masih sangat tergantung kepada para guru. Oleh karena itu perubahan mindset para guru tentu menjadi sangat penting sebagai prasyarat keberhasilan implementasi kurikulum. Dengan demikian, keberhasilan penerapan kurikulum 2013 juga sangat tergantung kepada perubahan mindset para guru di dalam mendidik para siswa. Sayangnya sosialisasi dan pelaksanaan kurikulum 2013 ini dilakukan secara bertahap dan masih ditentukan oleh pusat. Sementara pada tahun 2014 diharapkan semua sekolah sudah menerapkan kurikulum Seperti misalnya di kabupaten Buleleng untuk tingkat SMA, baru enam sekolah dari total tiga puluh empat sekolah yang menggunakan kurikulum 2013, dan untuk tingkat SMK, baru tiga dari dua puluh dua sekolah yang menggunakan kurikulum Semua sekolah-sekolah tersebut rata-rata berlokasi di Singaraja, sementara sekolah-sekolah lain yang masih di daerah luar kota masih belum mengimplementasikan kurikulum Pihak dinas pendidikan sudah menyampaikan bahwa pada tahun 2014 diharapkan semua sekolah SMA/SMK di singaraja sudah bisa mengimplementasikan kurikulum Pertanyaan yang kemudian muncul adalah mampukah pemerintah mewujudkan itu? Untuk menjawab pertanyaan itu, semua kembali pada kita. Terlepas dari semua pro dan kontra tentang pemberlakuan kurikulum 2013 ini, seyogyanya kita harus mendukung upaya pemerintah untuk membuat Indonesia khususnya dunia pendidikan menjadi lebih baik. Salah satu upaya yang bisa kami lakukan adalah dengan membantu pemerintah dalam mengadakan dan memberikan sosialisasi dan pelatihan kurikulum 2013 bagi sekolah-sekolah yang belum menerapkan kurikulum ini. Dari wawancara yang kami lakukan dengan bapak Kabid Dikmen Dinas Pendidikan Singaraja, bapak Drs. Ketut Arjana, M.Pd, sosialisasi hanya baru dilakukan untuk tiga mata pelajaran yaitu mata pelajaran Sejarah, Bahasa Indonesia, dan Matematika. Sementara untuk mata pelajaran yang lain seperti Bahasa Inggris, guru-guru hanya diberikan contoh-contoh silabusnya saja, kemudian mereka diminta untuk mencari informasi secara otodidak. Menurut salah satu guru bahasa inggris yang mengajar di sebuah SMKN yang menerapkan

9 kurikulum 2013, upaya pemberian silabus dan belajar secara otodidak masih dirasa kurang mampu untuk memberikan mereka pemahaman tentang bagaimana seharusnya kurikulum 2013 itu dituangkan dalam pembelajaran. Permasalahan yang muncul adalah kurang pahamnya guru terhadap kurikulum Ini memang tidak mudah dan tidak bisa benar-benar dilakukan secara sekejap seumpama membalikkan telapak tangan. Dengan latar belakang guru-guru yang beraneka ragam, dan dengan tingkat motivasi guru-guru dalam mensukseskan implementasi kurikulum 2013 yang juga bervariasi, sudah pasti diperlukan usaha yang lebih nyata dari berbagai pihak (tidak hanya semata-mata mengandalkan pusat) untuk turut ambil bagian dalam upaya mewujudkan terlaksananya kurikulum 2013 dengan baik dengan harapan tujuan dari dibuatnya kurikulum 2013 ini pun dapat tercapai secara optimal. Dari total tiga puluh empat SMA yang tersebar di kabupaten Singaraja, baru enam sekolah yang mengimplementasikan kurikulum 2013 yaitu SMA N 1 Singaraja, SMAN 2 Singaraja, SMAN 3 Singaraja, SMAN 3 Singaraja, SMAN 1 Busung Biu, dan SMAN 2 Busung Biu. Sementara pada jenjang SMK baru tiga sekolah dari dua puluh sekolah yang ada yang mengimplementasikan kurikulum Sekolah tersebut adalah SMKN 1 Singaraja, SMKN 2 Singaraja, dan SMKN 3 Singaraja. Kondisi ini masih sungguh dirasakan kurang dalam mewujudkan pengimplementasian kurikulum 2013 karena pada kenyataannya guru-guru sebagai implementer dari kurikulum tersebut masih meraba-raba dan menebaknebak tentang isi dari kurikulum Walaupun kurikulum ini sejatinya merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004 (KBK) dan KTSP (2006), ada banyak hal prinsip yang harus diperhatikan dan benar-benar diubah pelaksanannya di kurikulum 2013 ini. Apabila guru-guru benar-benar komit untuk ikut membantu memperbaiki dunia pendidikan guna menghasilkan generasi yang lebih handal dan tangguh di masa depan maka mereka harus benar-benar paham isi dan cara pengimplementasiannya. Tanpa itu, kurikulum hanyalah sebuah kurikulum. Tanpa penggerak yang baik maka dunia pendidikan tetaplah sama, tidak akan mencapai perubahan yang signifikan.

10 Kurang memadainya sosialisasi dan pelatihan yang diberikan, bahkan pelatihan belum mencakup seluruh mata pelajaran benar-benar menjadi sebuah tantangan bagi kita semua. Benar-benar dibutuhkan sebuah usaha nyata dan perjuangan dari semua pihak untuk menjadikan dunia pendidikan menjadi lebih baik. Menurut pengakuan salah satu guru bahasa Inggris di salah satu sekolah yang mengimplementasikan kurikulum 2013, masih banyak dari mereka yang benar-benar buta dengan kurikulum Mereka baru sebatas belajar dari silabus-silabus yang didistribusikan tanpa ada pelatihan langsung tentang bagaimana sesungguhnya silabus itu kemudian dituang dalam pembelajaran riil di kelas. Universitas Pendidikan Ganesha sebagai salah satu LPTK di Singaraja memiliki kewajiban untuk turut serta dalam pengimplementasian kurikulum Undiksha bisa bekerja sama dengan pihak dinas pendidikan untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan tentang kurikulum Seperti apa yang disampaikan oleh bapak Kabid Dikmen, bapak Drs Ketut Arjana, M.Pd bahwa masih banyak sekolah-sekolah jenjang SMA dan SMK ( 28 SMA dan 22 SMK) yang belum mengimplementasikan kurikulum 2013 serta masih belum adanya sosialisasi pada mata pelajaran bahasa Inggris, maka kegiatan sosialisasi dan pelatihan kurikulum 2013 bagi guru-guru Bahasa Inggris jenjang SMA/SMK sangatlah penting untuk segera dilakukan. Dari situasi tersebut, kami kemudian mengambil sebuah inisiatif untuk ikut serta membantu terealisasikannya kurikulum 2013 dengan memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada guru-guru bahasa Inggris di jenjang SMA dan SMK tentang kurikulum Bapak Drs. Ketut Arjana, M.Pd selaku Kabid Dikmen Dinas Pendidikan Singaraja juga mengamini bahwa kegiatan ini sangat perlu dan penting untuk segera dilakukan dan beliau berjanji untuk turut serta mendukung penuh kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan analisis situasi dan fakta di lapangan, maka dalam pengabdian kepada masyarakat ini dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut: guru-guru bahasa Inggris SMA/SMK di Kabupaten buleleng belum

11 memiliki pemahaman dalam mengimplementasikan kurikulum Dengan demikian perumusan masalah yang bisa dirumuskan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah: apakah pelatihan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman guru-guru Bahasa Inggris SMA/SMK tentang pengimplementasian kurikulum Tujuan Kegiatan Adapun tujuan dari kegiatan pelatihan ini adalah untuk membantu guruguru bahasa Inggris SMA/SMK di kabupaten Singaraja dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 ke dalam pembelajaran. 1.4 Manfaat Kegiatan Dari kegiatan pelatihan ini guru-guru akan secara langsung mendapatkan informasi tentang kurikulum 2013 dan yang terpenting lagi adalah mendapatkan cara bagaimana mengimplementasikan kurikulum tersebut ke dalam RPP.

12 BAB II METODE PELAKSANAAN 2.1 Kerangka Pemecahan Masalah Kerangka dasar dari pemecahan masalah dalam pengabdian pada masyarakat ini adalah memberikan pelatihan implementasi kurikulum 2013 bagi guru-guru Bahasa Inggris tingkat SMA/SMK di Kabupaten Buleleng. Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaanya. a. Persiapan Tahap ini menyangkut: 1) penjajagan kepada Dinas Pendidikan dan instansi terkait tentang pelaksanaan kegiatan pelatihan, 2) pendataan peserta dan penyiapan instruktur yang benar-benar ahli dalam bidangnya. Peserta berasal dari guru-guru bahasa Inggris tingkat SMA/SMK di kabupaten Buleleng, sementara instruktur berasal dari Universitas Pendidikan Ganesha, 3) penyiapan tempat kegiatan. Kegiatan dilakukan di Ruang Seminar Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Ganesha, dan 4) penjadwalan kegiatan. b. Pelaksanaan Pada tahapan ini, pelatihan dimulai dengan pemberian materi tentang kurikulum 2013 oleh istruktur dan kemudian dilanjutkan dengan workshop tentang cara pengimplementasiaannya ke dalam pembelajaran dalam bentuk pembuatan RPP. c. Evaluasi Pada kegiatan akhir, dilakukan evaluasi terhadap keseluruhan pelaksanaan kegiatan pelatihan. Tahapan ini juga menyangkut penilaian dan refleksi dari peserta terhadap kegiatan pelatihan. 2.2 Khalayak Sasaran Anggota khalayak sasaran yang strategis yang dilibatkan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah guru-guru Bahasa Inggris tingkat SMA/SMK di Kabupaten Buleleng yang berjumlah 35 orang.

13 2.3 Keterkaitan Dalam pelaksanaan kegiatan ini, Universitas Pendidikan Ganesha bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Singaraja. Dinas Pendidikan Singaraja sangat menyambut baik pelaksanaan kegiatan pelatihan ini karena sosialisasi dan pelatihan kurikulum 2013 bagi guru-guru Bahasa Inggris tingkat SMA/SMK belum ada. Universitas Pendidikan Ganesha sebagai salah satu LPTK yang ada di Singaraja, sudah seyogyanya bisa turut serta dalam membantu Dinas Pendidikan dalam upaya bersama-sama memajukan dunia pendidikan, salah satunya dengan pemberian kegiatan pelatihan ini. 2.4 Metode Kegiatan Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah metode ceramah dan pelatihan. Pada awal kegiatan, peserta pelatihan mendapat sosialisasi tentang kurikulum 2013, kemudian dilakukan workshop tentang pengimplementasiannya dalam pembelajaran. Disini peserta akan berlatih cara membuat RPP sesuai dengan kurikulum dan silabus yang ada. Kegiatan workshop ini akan didampingi oleh tiga orang pendamping. 2.5 Rancangan Evaluasi Evaluasi dilakukan ketika kegiatan berlangsung dan pada akhir kegiatan. Evaluasi akan dilakukan pada pertemuan terakhir pelatihan. Secara specifik aspek, teknik, instrument, serta kriteria evaluasi yang dilakukan dapat disajikan pada tabel berikut.

14 Tabel 1 Rancangan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan No Aspek Evaluasi Teknik Instrumen Kriteria 1 Program Kuesioner Angket/Kuesioner Kesesuaian dengan tujuan 2 Proses Observasi -Daftar presensi -Lembar observasi - Kehadiran lebih dari 85% - Aktivitas peserta dalam kegiatan tinggi 3 Hasil Penugasan kepada peserta untuk membuat RPP Rubrik nilai Peserta mampu membuat RPP sesuai dengan isi kurikulum 2013

15 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3. 1 Hasil Kegiatan pelatihan ini ditujukan kepada guru-guru Bahasa Inggris SMA /SMK Se-kabupaten Buleleng. Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal Agustus 2014 di Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Ganesha. Pelatihan ini diikuti oleh 35 peserta dari guru-guru bahasa Inggris SMA/SMK sekabupaten Buleleng. Pelatihan ini mendatangkan narasumber yang sudah ahli dibidang kurikulum yaitu Prof. Dr. Putu Kerti Nitiasih, M.A. Pelatihan ini diawali dengan pemberian informasi tentang kurikulum 2013, tentang perubahan paradigma, alasan-alasan mengapa kurikulum ini harus dilakukan, pendekatan saintifik yang bisa dilakukan oleh guru-guru, serta rubrik penilaian. Setelah itu, dilanjutkan dengan workshop. Workshop dilakukan selama dua hari. Hari yang pertama, peserta melakukan self evaluasi tentang RPP yang sudah mereka buat sebelumnya. Hari yang kedua, mereka melakukan revisi RPP berdasarkan masukan yang diberikan oleh narasumber Pembahasan Kegiatan pelatihan implementasi kurikulum 2013 bagi guru-guru Bahasa Inggris SMA/SMK Se-Kabupaten Buleleng dilaksanakan selama tiga hari, dari tanggal 25 Agustus 2014 sampai dengan 27 Agustus Adapun rincian kegiatan pada masing-masing tanggal tersebut adalah sebagai berikut. a. Penyajian materi oleh narasumber Sebelum melakukan pelatihan, terlebih dahulu peserta diberikan materi dan informasi terkait pelaksanaan kurikulum Narasumber, Prof. Dr. Putu Kerti Nitiasih, M.A, yang memang mendalami bidang ini benar-benar piawai dan apik dalam menyajikan materi. Materi yang disampaikan meliputi perubahan paradigma, pendekatan saintifik yang digunakan, dan rubrik penilaian. Para peserta pelatihan sangat antusias dalam mengikuti pemaparan dari narasumber. Ini terbukti dari banyaknya peserta yang bertanya terkait dengan implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran. Hasil evaluasi kegiatan yang

16 diberikan kepada peserta juga menunjukkan hal yang sama. Mereka menyampaikan bahwa mereka sangat tertarik dengan materi pelatihan karena materi tersebut sangat relevan dengan pekerjaan mereka. Materi yang disampaikan sangatlah bermanfaat bagi para peserta, terutama dalam hal mengintegrasikan pendekatan saintifik ke dalam pembelajaran. Sebelum mendapat pelatihan, mereka berasumsi bahwa sangat sulit untuk memasukkan saintifik dalam proses pembelajaran, karena mereka berpikir bahwa pendekatan saintifik hanya bisa dilakukan ada mata pelajaran IPA. Tetapi, setelah mereka mengikuti pelatihan, mereka paham tentang bagaimana memasukkan pendekatan saintifik ke dalam pembelajaran. Cakupan materi yang diberikan pada pelatihan ini juga dinilai sudah memadai. Materi mencakup pendekatan saintifik yang digunakan dan rubrik penilaian. Selain karena materi yang memadai, teknik yang digunakan oleh narasumber ketika menyajikan materi juga mampu memfasilitasi peserta untuk memahami materi dengan baik. Para peserta diberi banyak kesempatan untuk berdiskusi dan bertanya untuk lebih memperdalam pengetahuan mereka tentang kurikulum b. Workshop 1 Kegiatan selanjutnya setelah pemberian materi adalah workshop 1. Pada kegiatan ini, para peserta diminta untuk melakukan self evaluasi terhadap RPP yang mereka telah buat sebelumnya. Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok, dimana satu kelompok terdiri dari maksimal 5 orang guru. Guru-guru peserta pelatihan juga dibagi berdasarkan jenjang, yaitu SMA dan SMK. Mereka melakukan peer assesment dalam kelompok. Tiap kelompok diminta untuk menunjuk satu orang perwakilan untuk jadi ketua dan mempresentasikan hasil diskusi mereka. Kegiatan ini juga didampingi oleh tim pendamping dari tim pelaksana kegiatan. Kegiatan ini berlangsung dengan baik, dimana para peserta dengan aktif dan antusias mengikuti kegiatan, dan melakukan diskusi-diskusi kecil dalam kelompok. c. Workshop 2

17 Pada kegiatan workshop 2 ini, para peserta pelatihan melakukan kegiatan revisi terhadap RPP mereka yang sudah dikomentari. Mereka terlihat sangat aktif dalam merevisi RPP mereka. Setelah kegiatan pelatihan selesai, kegiatan berlanjut pada tahap pendampingan. Pada tahap ini, tim pelaksana mendatangi guru-guru ke sekolah untuk mendapatkan informasi apakah kegiatan pelatihan bisa bermanfaat buat mereka atau tidak. Selain mendatangi secara langsung, tim pelaksana juga menghubungi mereka melalui , telpon, dan media sosial facebook. Secara umum, hasil pendampingan menyatakan bahwa mereka sudah mampu mengimplementasikan kurikulum 2013, walaupun belum 100% sempurna.

18 BAB IV PENUTUP 4.1 Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya maka disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan implementasi kurikulum 2013 bagi guru-guru Bahasa Inggris SMA/SMK Se-kabupaten Buleleng sudah terlaksana dengan baik. Hasil kegiatan pelatihan ini dievaluasi berdasarkan tiga aspek, yaitu aspek program, aspek proses, dan aspek hasil. Pada aspek program, kegiatan sudah berjalan dengan baik. Hal ini dilihat dari tercapainya tujuan kegiatan yakni membantu para guru bahasa Inggris SMA/SMK Se Kabupaten Buleleng dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 ke dalam pembelajaran. Pada aspek proses juga terkategori baik. Hal ini terbukti dari daftar kehadiran peserta dan keantusiasan mereka dalam mengikuti pelatihan. Pada aspek hasil juga terkategori baik, dimana mereka telah mampu membuat RPP berdasarkan kurikulum Saran Setelah melakukan evaluasi kegiatan, maka disarankan untuk tetap melakukan kegiatan pendampingan untuk pelaksanaan kurikulum 2013, tidak hanya bagi guru-guru yang sudah mengikuti pelatihan namun juga bagi mereka yang belum mengikuti pelatihan. Hal ini dilakukan mengingat pelaksanaan kurikulum ini masih dirasakan baru dan ada elemen-elemen lain yang masih perlu untuk dipertimbangkan seperti pemilihan materi yang tepat dan pembuatan rubrik yang sesuai. Dengan demikian disarankan untuk mengadakan pelatihan terkait pembuatan bahan ajar dan pembuatan instrumen penilaian sehingga para guru memiliki pengetahuan dan keterampilan yang holistik dan integratif terhadap pelaksanaan kurikulum 2013.

19 Daftar Pustaka Faiq, Abdullah Fakta-Fakta tentang Kurikulum www. tribuners.com. Diakses pada tanggal 2 September Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dokumen Kurikulum Kurikulum 2013: Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Atas (SMA) / Madrasah Aliyah (MA). Hasan, Hamid Informasi kurikulum Dari Informasi Kurikulum Prof. Dr. H. S. Hamid Hasan MA.pdf (application/pdf Object). Diakses pada tanggal 3 September Keswara, Ratih Guru jadi faktor utama kesuksesan Kurikulum 2013 dari Diakses pada tanggal 3 September Latifah, Hj Kurikulum 2013: Perubahan atau Pergeseran Paradigma Belajar Abad Diakses pada tanggal 3 September Ro'iyatunisa, Anis Peranan Guru dalam Implementasi Kurikulum Diakses pada tanggal 1 September Widhi K, Nograhany Perubahan pada Kurikulum 2013 Dibanding Kurikulum Lama. Dari perubahan-pada-kurikulum-2013-dibanding-kurikulum-lama. Diakses pada tanggal 2 September 2013.

20 Foto 1. Pembukaan oleh MC

21 Foto 2. Menyanyikan lagu Indonesia raya Foto 3. Sambutan dari Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

22 Foto 4. Penyajian materi oleh narasumber

23 foto 5a. Pertanyaan dari peserta

24 Foto 5b. Pertanyaan dari peserta Foto 6. Diskusi kelas

25 Foto 7. Workshop Foto 8. Workshop

26 Foto 9. Pendampingan Foto 9. Pendampingan

27 Foto 10. Penutupan oleh Ketua Pelaksana

Peningkatan Kemampuan Guru dalam Membuat Perencanaan, Penerapan, dan Penilaian berbasis Kurikulum 2013 di Gugus 1, 2, 3 Kecamatan Seririt

Peningkatan Kemampuan Guru dalam Membuat Perencanaan, Penerapan, dan Penilaian berbasis Kurikulum 2013 di Gugus 1, 2, 3 Kecamatan Seririt LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS Peningkatan Kemampuan Guru dalam Membuat Perencanaan, Penerapan, dan Penilaian berbasis Kurikulum 2013 di Gugus 1, 2, 3 Kecamatan Seririt Oleh: Ketua Tim Pengusul Dra. Ni

Lebih terperinci

Penguatan Materi dan Pembelajarannya Bagi Guru-guru SD di Gugus II Kec. Sukasada

Penguatan Materi dan Pembelajarannya Bagi Guru-guru SD di Gugus II Kec. Sukasada LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS Penguatan Materi dan Pembelajarannya Bagi Guru-guru SD di Gugus II Kec. Sukasada Oleh: Drs. I Made Suarjana, M.Pd. (Ketua) NIP. 196012311986031022 I Gede Margunayasa, S.Pd.,M.Pd.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undangundang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PELATIHAN IMPLEMENTASI KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BUSUNGBIU KABUPATEN BULELENG Oleh: Drs. I Ketut Dibia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum merupakan hal penting dalam sistem pendidikan Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum merupakan hal penting dalam sistem pendidikan Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum merupakan hal penting dalam sistem pendidikan Indonesia. Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang makin. berkembang pesat dan arus globalisasi yang hebat maka muncullah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang makin. berkembang pesat dan arus globalisasi yang hebat maka muncullah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang makin berkembang pesat dan arus globalisasi yang hebat maka muncullah persaingan dibidang pendidikan. Pendidikan

Lebih terperinci

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan, dan sasaran program studi,

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Perangkat Pembelajaran Berdasarkan Permendiknas No. 41 Tahun 2007 dalam Upaya Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu lembaga pendidikan. Kurikulum menyangkut suatu rencana dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu lembaga pendidikan. Kurikulum menyangkut suatu rencana dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum memegang kedudukan kunci dalam pendidikan. Hal ini dikarenakan sangat berkaitan erat dengan penentuan arah, isi dan proses pendidikan, yang pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan. berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan. berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang mengamanatkan untuk mencerdaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional meghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional meghadapi tantangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional meghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing

Lebih terperinci

PENDIDIK DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM. Oleh: Patimah, M.Ag* *Dosen Jurusan PGMI FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

PENDIDIK DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM. Oleh: Patimah, M.Ag* *Dosen Jurusan PGMI FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon PENDIDIK DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM Oleh: Patimah, M.Ag* *Dosen Jurusan PGMI FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon Email: patimah@yahoo.co.id ABSTRAK Tantangan masa depan yang semakin berat, menuntut output

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR P2M PENERAPAN IPTEKS

LAPORAN AKHIR P2M PENERAPAN IPTEKS LAPORAN AKHIR P2M PENERAPAN IPTEKS Pelatihan Customer Service dan Bahasa Inggris Profesi Bagi Pelaku Wisata di Kawasan Penelokan, Kintamani, Bangli dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Pelayanan Bagi Turis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya suatu negara diukur melalui sistem pendidikannya, pendidikan juga tumpuan harapan bagi peningkatan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M)

LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M) LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M) Judul: Pelatihan Pembuatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-guru SMA dan SMP se-kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem Oleh: I Gede Partha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal penting untuk mewujudkan kemajuan suatu bangsa. Dengan adanya pendidikan yang bermutu, akan diperoleh Sumber Daya Manusia yang berkualitas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul. Pengembangan Instrumen Asesmen Otentik pada Pembelajaran Subkonsep Fotosintesis di SMP

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul. Pengembangan Instrumen Asesmen Otentik pada Pembelajaran Subkonsep Fotosintesis di SMP 1 A. Judul BAB I PENDAHULUAN Pengembangan Instrumen Asesmen Otentik pada Pembelajaran Subkonsep Fotosintesis di B. Latar Belakang Kurikulum di Indonesia telah seringkali mengalami perubahan. Selama dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dewasa ini memiliki andil penting dalam kemajuan bangsa. Andil tersebut tentunya menuntun manusia sebagai pelaku pendidikan menuju peradaban yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi semakin maju seiring dengan perkembangan zaman. Informasi tersebar dengan cepatnya tanpa batas ruang dan waktu. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak terpisahkan walaupun keduanya memiliki posisi yang berbeda. Kurikulum berfungsi sebagai pedoman yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia haruslah dilakukan dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN. upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia haruslah dilakukan dalam konteks 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam pembangunan. Proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan diarahkan

Lebih terperinci

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang penting karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara pada kurikulum. Kurikulum dikatakan

Lebih terperinci

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KREATIVITAS SISWA

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KREATIVITAS SISWA A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan nasional adalah suatu proses belajar dan pembelajaran yang terencana sehingga peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembelajaran, antara lain adalah powerpoint dan internet. Kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembelajaran, antara lain adalah powerpoint dan internet. Kemajuan teknologi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di dunia semakin maju dengan memanfaatkan berbagai media pembelajaran, antara lain adalah powerpoint dan internet. Kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN AGAMA PENGURUS BESAR PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA BERPRESTASI TAHUN Bidang INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS AKHLAK MULIA

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA BERPRESTASI TAHUN Bidang INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS AKHLAK MULIA PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA BERPRESTASI TAHUN 2012 Bidang INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS AKHLAK MULIA KEMENTERIAN AGAMA R.I DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang unggul. Banyak hal yang harus disempurnakan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang unggul. Banyak hal yang harus disempurnakan untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wadah dasar untuk membentuk generasi-genarasi bangsa yang unggul. Banyak hal yang harus disempurnakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan yang dilakukan untuk mencapai kualitas Sumber Daya Manusia perlu disiapkan peserta didik yang mau bekerja keras, memiliki kemampuan, keterampilan

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS OLIMPIADE SAINS NASIONAL GURU (OSN-GURU ) TINGKAT KABUPATEN GRESIK TAHUN 2014

PEDOMAN TEKNIS OLIMPIADE SAINS NASIONAL GURU (OSN-GURU ) TINGKAT KABUPATEN GRESIK TAHUN 2014 PEDOMAN TEKNIS OLIMPIADE SAINS NASIONAL GURU (OSN-GURU ) TINGKAT KABUPATEN GRESIK TAHUN 2014 A. LATAR BELAKANG Seperti yang tertuang pada Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada pasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti 1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan dan perubahan suatu bangsa. Pendidikan yang mampu memfasilitasi perubahan adalah pendidikan

Lebih terperinci

PERANAN MGMP PENJAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU PENJAS. Oleh. Drs. Andi Suntoda S., M.Pd.

PERANAN MGMP PENJAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU PENJAS. Oleh. Drs. Andi Suntoda S., M.Pd. PERANAN MGMP PENJAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU PENJAS Oleh Drs. Andi Suntoda S., M.Pd. LANDASAN HUKUM UU RI Pasal 5 nomor 20 tahun 2003 : Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Pendidikan nasional, sebagai salah satu sektor pembangunan nasional dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adanya persaingan dunia yang semakin ketat mengharuskan perbaikan kualitas sistem pendidikan Indonesia dari tahun ke tahun. Perbaikan sistem pendidikan tak lepas

Lebih terperinci

ANALISIS KURIKULUM 2013 DAN KTSP Landasan Pendidikan SD

ANALISIS KURIKULUM 2013 DAN KTSP Landasan Pendidikan SD ANALISIS KURIKULUM 2013 DAN KTSP Landasan Pendidikan SD Nova Nur Rizkia K-1J FKIP/PGSD Universitas UHAMKA November 23, 2013 Nova Nur Rizkia Universitas UHAMKA 1 DAFTAR ISI Analisis Kurikulum 2013 dan KTSP...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar sebagai tahap pertama pendidikan, seyogyanya dapat memberikan landasan yang kuat untuk tingkat selanjutnya. Dengan demikian sekolah dasar harus

Lebih terperinci

2015 MANFAAT PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN DALAM PENUMBUHAN SIKAP WIRAUSAHA SISWA SMAN 1 CIMAHI

2015 MANFAAT PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN DALAM PENUMBUHAN SIKAP WIRAUSAHA SISWA SMAN 1 CIMAHI 1 BAB I PENDAHULUAN Bab I pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah mengenai pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dalam penumbuhan sikap wirausaha siswa yang akan diteliti, rumusan masalah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk memperoleh kompetensi berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Upaya untuk meningkatkan efektifitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang strategis, karena

I. PENDAHULUAN. Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang strategis, karena I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang strategis, karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara kepada kurikulum. Begitu pentingnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Indonesia telah mengalami sepuluh kali perubahan, yaitu Kurikulum

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Indonesia telah mengalami sepuluh kali perubahan, yaitu Kurikulum I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum Indonesia telah mengalami sepuluh kali perubahan, yaitu Kurikulum 1947 yang disebut Rencana Pelajaran 1947, Kurikulum 1952 yang disebut sebagai Rencana Pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan dari seni dan budaya manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu perubahan atau perkembangan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan RPP Bermuatan Kebudayaan Lokal dan Pendidikan Karakter Bangsa Untuk Guru-Guru Sekolah Dasar di Gugus II Kecamatan Tejakula

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PPM

LAPORAN KEGIATAN PPM LAPORAN KEGIATAN PPM PELATIHAN PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh: Basikin, M.Phil., M.Ed. NIP. 19720619 199903 1 001 Suharso, M.Pd. NIP. 19591006 198403 1 002

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rafika Warma, Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN. Rafika Warma, Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelenggara pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

Lebih terperinci

Sosialisasi Kurikulum 2013 oleh Wakil Meteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan

Sosialisasi Kurikulum 2013 oleh Wakil Meteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Liputan Sosialisasi Kurikulum 2013 Sosialisasi Kurikulum 2013 oleh Wakil Meteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Wakil Menteri Prof. Dr. Ir. H. Musliar Kasim, M.S. (kanan) dan Rektor UNDIKSHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang. dalam pembangunan bangsa dan karakter.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang. dalam pembangunan bangsa dan karakter. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional sebagai salah satu sektor pembangunan nasional dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run). Kurikulum berarti suatu

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run). Kurikulum berarti suatu 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Kurikulum Secara etimologis, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya pelari dan curere yang artinya tempat berpacu. Istilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk pengembangan kepribadian dan skill dalam ranah pendidikan adalah sekolah. Salah

BAB I PENDAHULUAN. untuk pengembangan kepribadian dan skill dalam ranah pendidikan adalah sekolah. Salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha untuk mengembangkan kepribadian dan skill yang berlangsung seumur hidup, baik internal maupun eksternal. Salah satu wadah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses pengembangan dan pembentukan manusia melalui tuntunan dan petunjuk yang tepat disepanjang kehidupan, melalui berbagai upaya yang berlangsung

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS Pelatihan Guru-Guru Pembina Olimpiade Matematika Tingkat SD di Kecamatan Kubu Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 3.

BAB I PENDAHULUAN. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah pokok pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia salah satunya adalah upaya peningkatan mutu pendidikan, baik mutu pendidikan dari jenjang sekolah

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA NOMOR : 784/UN48.7/PM/2014 Tentang

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA NOMOR : 784/UN48.7/PM/2014 Tentang KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA FAKULTAS BAHASA DAN SENI Alamat : Jl. A. Yani No. 67. Singaraja - Bali -81116 Telp. (0362) 21541 Fax. (0362) 27561 KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan pembangunan nasional negara kita adalah pembangunan di bidang pendidikan. Pendidikan nasional sebagai salah satu sistem dari supra sistem

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Yermia Yuda Prayitno NIM : 4201409025 Program studi : Pendidikan Fisika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah beragam, antara lain: kurikulum 2013 hanya akan memberi beban

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah beragam, antara lain: kurikulum 2013 hanya akan memberi beban BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Sejak wacana pengembangan kurikulum 2013 digulirkan muncul tanggapan pro dan kontra dari kalangan masyarakat, khususnya dari kalangan pendidikan. Alasan penolakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dana, manajemen dan lingkungan sudah memadai (Widyastono,

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dana, manajemen dan lingkungan sudah memadai (Widyastono, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perubahan kurikulum pendidikan merupakan suatu tuntutan yang harus dilakukan demi perbaikan kualitas sumber daya manusia pada suatu bangsa. Kurikulum dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalampembangunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalampembangunan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalampembangunan dan perubahan suatu bangsa. Pendidikan yang mampu memfasilitasi perubahan adalah pendidikan

Lebih terperinci

Pendampingan Pelaksanaan Pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 dengan Pola Lesson Study di Gugus I Kecamatan Sukasada

Pendampingan Pelaksanaan Pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 dengan Pola Lesson Study di Gugus I Kecamatan Sukasada LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS Pendampingan Pelaksanaan Pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 dengan Pola Lesson Study di Gugus I Kecamatan Sukasada Oleh: Ketua Tim Pengusul I Gede Margunayasa, S.Pd., M.Pd.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat dipisahkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat dipisahkan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan, seseorang dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional Indonesia bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. Pendidikan merupakan wahana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

Lebih terperinci

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu upaya peningkatan sumber daya manusia, yakni masalah pendidikan, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia secara bertahap mulai diperbaiki kualitasnya. Hal ini terbukti dengan adanya perubahan-perubahan kurikulum yang ada di Indonesia. Perubahan kurikulam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap manusia yang telah dimulai sejak dari buaian hingga liang lahat. Oleh sebab itu, setiap manusia wajib untuk belajar baik

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN SEMESTER KHUSUS TAHUN AKADEMIK 2014/2015 SMK PI AMBARRUKMO 1 SLEMAN

LAPORAN INDIVIDU PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN SEMESTER KHUSUS TAHUN AKADEMIK 2014/2015 SMK PI AMBARRUKMO 1 SLEMAN LAPORAN INDIVIDU PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN SEMESTER KHUSUS TAHUN AKADEMIK 2014/2015 SMK PI AMBARRUKMO 1 SLEMAN Jl. Cendrawasih 125 Mancasan lor, Condong Catur, Depok, Sleman 55283 PERIODE 2 JULI-17 SEPTEMBER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi. dalam rangka mencerdaskan kahidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi. dalam rangka mencerdaskan kahidupan bangsa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia tidak pernah lepas dari belajar baik di pendidikan formal maupun non formal. Belajar adalah key term, istilah kunci yang paling vital dalam setiap

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh: MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH LUAS BANGUN DATAR MELALUI ALAT PERAGA DI MIM MARGOMULYO KARANGANYAR ( PTK Kelas V MIM Margomulyo Karanganyar ) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 di SMK N 9 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 di SMK N 9 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 di SMK N 9 SEMARANG Disusun oleh: Nama : Aprilia Setianingrum NIM : 4101409073 Program studi : Pendidikan Matematika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya dan meningkatkan harkat dan martabat manusia, sehingga manusia mampu menghadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melihat permasalahan bangsa saat ini, menunjukkan bahwa belum optimalnya fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan satu diantara kebutuhan pokok manusia dalam menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan perubahan pemahaman,

Lebih terperinci

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DENGAN KTSP DI SD SE-KABUPATEN KULONPROGO.

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DENGAN KTSP DI SD SE-KABUPATEN KULONPROGO. NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DENGAN KTSP DI SD SE-KABUPATEN KULONPROGO Oleh: Ermawan Susanto, S.Pd., M.Pd. NIP. 19780702 200212 1 004 Dibiayai

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PENERAPAN KURIKULUM

STUDI TENTANG PENERAPAN KURIKULUM STUDI TENTANG PENERAPAN KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMA/MA/SMK SASARAN SE KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL Oleh: DITA ASTRI MARTINA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik dan banyak pula orang yang menganggur. Maka semakin dirasakan pentingnya dunia usaha. Salah satu

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN PEDOMAN TEKNIS OLIMPIADE SAINS NASIONAL GURU (OSN-GURU) TINGKAT KOTAPADANG

DINAS PENDIDIKAN PEDOMAN TEKNIS OLIMPIADE SAINS NASIONAL GURU (OSN-GURU) TINGKAT KOTAPADANG PEDOMAN TEKNIS OLIMPIADE SAINS NASIONAL GURU (OSN-GURU) TINGKAT KOTAPADANG KOTA PADANG TAHUN 2015 PEDOMAN TEKNIS OLIMPIADE SAINS NASIONAL GURU (OSN-GURU) TINGKAT KOTAPADANGTAHUN 2015 A. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh berbagai pihak. Generasi yang tangguh ditandai dengan terampil. kelompok (Warsono dan Hariyanto, 2012: 1).

BAB I PENDAHULUAN. oleh berbagai pihak. Generasi yang tangguh ditandai dengan terampil. kelompok (Warsono dan Hariyanto, 2012: 1). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembentukan generasi tangguh semakin disadari kepentingannya oleh berbagai pihak. Generasi yang tangguh ditandai dengan terampil memecahkan masalah, bijak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah menjelaskan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan

Lebih terperinci

Penyusunan KTSP Berbasis Kurikulum 2013 Dokumen 1 BIMBINGAN TEKNIS PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA SMP

Penyusunan KTSP Berbasis Kurikulum 2013 Dokumen 1 BIMBINGAN TEKNIS PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA SMP Penyusunan KTSP Berbasis Kurikulum 2013 Dokumen 1 BIMBINGAN TEKNIS PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA SMP TUJUAN : Setelah mengikuti kegiatan bimtek diharapkan peserta mampu Menjelaskan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMK NEGERI 3 WONOSARI

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMK NEGERI 3 WONOSARI LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMK NEGERI 3 WONOSARI PERIODE 1 JULI s.d. 17 SEPTEMBER 2014 Disusun dan diajukan guna memenuhi persyaratan dalam menempuh Mata Kuliah PPL Dosen Pembimbing:

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAAN PENGGUNAAN KIT LISTRIK BAGI GURU IPA SMP/MTS NEGERI DAN SWASTA DI KECAMATAN BULELENG Oleh Dewi Oktofa Rahmawati, S.Si., M.Si./ 0010127001 Luh Putu Budi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN JAWA TENGAH

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN JAWA TENGAH LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN JAWA TENGAH Disusun oleh Nama : Suko Bintoro Nim : 1102409003 Prodi : Teknologi Pendidikan FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada perkembangan ilmu pengetahuan dan tekonogi ini, pendidikan merupakan hal yang penting dalam upaya membentuk kualitas sumber daya manusia agar memiliki karakter

Lebih terperinci

PROPOSAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

PROPOSAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PROPOSAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT WORKSHOP PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS (FISIKA) SMP TOPIK MASSA JENIS BERBASIS KOMPETENSI UNTUK GURU-GURU SAINS SMP KOTA BANDUNG Oleh : Drs. Muslim,dkk. NIP.

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang A. Latar Belakang Bab I Pendahuluan Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni telah membawa perubahan hampir disemua bidang kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan. Perubahan pada bidang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia masih belum selesai dengan problematika sarana dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia masih belum selesai dengan problematika sarana dan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Semakin majunya era teknologi informasi dan komunikasi, semakin berkembang pula dunia pendidikan. Di suatu negara, pendidikan sangat berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajad S-1 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipisah antara unsur yang satu dengan yang lainnya dan juga tidak bisa dipisahkan dengan sistem-sistem kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Untuk mencapai suatu keberhasilan dalam pendidikan, seseorang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Untuk mencapai suatu keberhasilan dalam pendidikan, seseorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan. Untuk mencapai suatu keberhasilan dalam pendidikan, seseorang memerlukan cara agar mendapatkan

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENELITIAN PENGEMBANGAN BAGI GURU SD GURU DI KOTA SINGARAJA

PENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENELITIAN PENGEMBANGAN BAGI GURU SD GURU DI KOTA SINGARAJA PENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENELITIAN PENGEMBANGAN BAGI GURU SD GURU DI KOTA SINGARAJA oleh, I Made Tegeh Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi sekolah erat hubungannya dengan masyarakat. dan didukung oleh lingkungan masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi sekolah erat hubungannya dengan masyarakat. dan didukung oleh lingkungan masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan primer masyarakat sejak dulu. Setiap orang memerlukan pendidikan untuk kelangsungan hidupnya. Tujuan pendidikan sering

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGISIAN KARTU PENGAWAS MINUM OBAT DAN PENEMUAN KASUS SUSPECT

PELATIHAN PENGISIAN KARTU PENGAWAS MINUM OBAT DAN PENEMUAN KASUS SUSPECT LAPORAN P2M PELATIHAN PENGISIAN KARTU PENGAWAS MINUM OBAT DAN PENEMUAN KASUS SUSPECT TUBERKULOSIS PADA KADER KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BULELENG I TAHUN 2014 Oleh: dr. Made Suadnyani Pasek, S.Ked.,M.Kes/0021088103

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MENDUKUNG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI GURU- GURU SD DI KECAMATAN KUBU Oleh: Dr. I Wayan Sadra, M.Ed (NIDN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Sekolah Dasar. Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Sekolah Dasar. Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Standar Nasional Pendidikan dijadikan acuan dalam pengembangan mutu pendidikan di Sekolah Dasar. Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan,

Lebih terperinci

NUR ENDAH APRILIYANI,

NUR ENDAH APRILIYANI, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fenomena globalisasi membuahkan sumber daya manusia yang menunjukkan banyak perubahan, maka daripada itu dalam menghadapi era globalisasi seperti sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara pendidikan dengan tingkat perkembangan bangsa tersebut yang

BAB I PENDAHULUAN. antara pendidikan dengan tingkat perkembangan bangsa tersebut yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pembangunan suatu bangsa. Berbagai kajian di banyak negara menunjukkan kuatnya hubungan antara pendidikan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN digilib.uns.ac.id BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan tentang implementasi Kurikulum 2013 pada pembelajaran menulis teks eksposisi di kelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang bersifat mendasar. Menurut Mulyasa (2013:2), perubahan itu menyangkut perubahan masyarakat

Lebih terperinci