Rencana Studi. Oleh : Muhammad Mukhlas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rencana Studi. Oleh : Muhammad Mukhlas"

Transkripsi

1 Rencana Studi Oleh : Muhammad Mukhlas A. Latar Belakang Pemilihan Studi Ketertarikan saya akan teknologi rekayasa lepas pantai sudah muncul sejak masih duduk di bangku kuliah. Hal ini dikarenakan saya sadar bahwa Indonesia masih sangat butuh banyak tenaga ahli yang kedepannya dapat memajukan teknologi tersebut. Rasa ketertarikan itu saya salurkan kepada Tugas Akhir saya yang berjudul Studi Kasus Pipa High Density Polyethylene Bawah Laut di Teluk Senunu Nusa Tenggara Barat, dimana pipa bawah laut merupakan salah satu rekayasa struktur pada daerah lepas pantai. Terdapat berbagai alasan yang melatarbelakangi saya untuk melanjutkan studi rekayasa struktur lepas pantai ke Norwegia. Norwegia merupakan Negara di Eropa Utara yang telah memproduksi minyak dan gas selama lebih dari 50 tahun, mayoritas perekonomiannya didukung oleh industri migas. Norwegia menduduki peringkat ke-15 untuk produksi minyak sebesar 1, Thousand Barrels per Day, dan urutan keenam untuk produksi gas alam sebesar 4, Billion Cubic Feet (data dari U.S. Energy Information Administration, 30 May 2013). Lapangan eksploitasi migas Norwegia 90% berada didaerah lepas pantai yaitu padadaerah Norwegian Continental Shelf (NCS), dengan sebagian besar lapangan berada di North Sea dan sisanya berada di Norwegian Sea dan Barrents Sea. Pengalaman Norwegia dalam rekayasa teknologi lepas pantai sudah jauh lebih dewasa apabila dibandingkan Indonesia, dengan ditandai oleh Statoil yang merupakan perusahaan migas terbesar di Negaranya sendiri. Dari sisi teknologi lepas pantai, Norwegia mempunyai banyak daerah operasi yang ekstrim namun ditunjang dengan teknologi infrastruktur yang luar biasa maju. Daerah operasi Ekofisk yang berada di pusat North Sea bagian Norwegia merupakan lapangan migas terbesar di Norwegia. North Sea termasuk salah satu wilayah laut yang ekstrim di dunia dikarenakan sering terjadinya badai yang sangat parah, sehingga untuk instalasi dan operasi infrastruktur pada daerah tersebut bukanlah hal yang sederhana dan tidak jarang juga mendapati kecelakaan. Pada bagian selatan Norwegian Sea terdapat lapangan gas bumi Ormen Lange, dimana lapangan tersebut termasuk daerah laut dalam

2 (deep water) yang kedalamannya bervariasi mulai dari 800m hingga 1100m. Pada lapangan gas bumi tersebut telah dipasang pipa bawah laut terpanjang kedua di dunia yang menghubungkan hasil eksploitasi di lapangan Ormen Lange menuju United Kingdom, pipa bawah laut tersebut sepanjang sekitar 1200 km (hanya berbeda sekitar 22 km dengan pipa bawah laut terpanjang didunia, Nord Stream). Norwegian University of Science and Technology (NTNU) merupakan pusat edukasi dari riset dan teknologi di Norwegia yang menawarkan pendidikan berkualitas tinggi, dikenal secara internasional dalam bidang keteknikan, seni, sains sosial dan alam, kedokteran serta seni. NTNU berada di baris terdepan pada bidang teknologi maritim, perminyakan, material dan sistem komunikasi. Departemen Marine Technology (IMT) di NTNU memiliki hubungan yang erat dengan Norwegian Marine Technology Research Institute (MARINTEK). MARINTEK merupakan institusi Research and Development teknologi kelautan yang merupakan bagian dari SINTEF, organisasi independen riset di Skandinavia. NTNU dan MARINTEK secara bersama-sama mengoperasikan Marine Technology Centre (MTS). MTS merupakan tempat dimana tempat spesialis teknologi kelautan (tenaga pendidik, peneliti, praktisi dan mahasiswa) bekerja dan memiliki banyak laboratorium berteknologi tinggi (ocean wave basin laboratory, riser laboratory, machinery laboratory, dll.) dengan fasilitas komputer yang sangat baik. Selain itu IMT juga merupakan tempat Center for Ships and Ocean Structures (CESOS) dan bekerjasama dengan perusahaan besar migas internasional, Dengan dilengkapi staff tenaga pengajar yang ahli pada bidangnya dan dengan kurikulum yang baik, sehingga membuat IMT menjadi salah satu departemen terbesar dan terbaik di NTNU. Selain itu Norwegia juga merupakan Negara dengan HDI tertinggi menurut United Nations Development Programme (UNDP). HDI merupakan statistik dari harapan hidup, pendidikan dan indeks pendapatan. Oleh karena itu Norwegia, dan tentunya NTNU, merupakan tujuan melanjutkan studi yang menjanjikan. Dikarenakan dapat mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan bertepatan di Negara yang paling kondusif untuk hidup.

3 B. Pilihan Universitas dan Program Studi Norwegian Institute of Science and Technology (NTNU) terletak di kota Trondheim, Norwegia. NTNU berada pada peringkat 131 dunia untuk fakultas keteknikannya (berdasarkan QS World University Ranking by Faculty 2014/2015). Perkuliahan di NTNU memakan waktu selama 24 bulan (2 tahun) dengan beban sebesar 120 ECTS (sistem kredit di eropa). Program studi yang saya pilih untuk meneruskan studi adalah Master of Science (M.Sc.) in Marine Technology dengan spesialisasi pada bidang Marine Structure. Adapun rincian mengenai program studi tersebut adalah sebagai berikut: Program studi yang diajukan Institusi penyelenggara Jenis program Lokasi Kredit Gelar Programme Specializations (Dapat memilih 1 dari 7 spesialisasi) Master of Science in Marine Technology Norwegian University of Science and Technology Taught International Programme (2 yrs) Trondheim, Norway 120 ECTS Master of Science, dengan abrevasi M.Sc Marine Structure Marine Cybernetics Marine Hydrodynamics Marine Operations Marine Engineering Marine Design and Logistics Marine Resources and Aquaculture

4 C. Mata Kuliah Untuk menyelesaikan program Master of Science in Marine Technology dengan spesialisasi di bidang Marine Structure, dipersyaratkan menempuh 120 ECTS yang terbagi dalam 8 mata kuliah wajib (60 ECTS), 4 mata kuliah pilihan yang menunjang (30 ECTS) dan 1 tesis (30 ECTS). Rincian mengenai rencana mata kuliah yang diambil adalah sebagai berikut: Tahun Pertama Semester 1 TMR4190 Finite Element Methods in Structural Analysis 7.5 TMR4215 Sea Loads 7.5 TMR4320 Simulation-Based Design 7.5 TMR4200 Fatigue and Fracture of Marine Structures 7.5 Semester 2 - Experts in Teamwork (International Programme) 7.5 TMR4182 Marine Dynamics 7.5 TMR4195 Design of Offshore Structures 7.5 TMR4205 Buckling and Collapse of Marine Structures in Steel and Alumunium 7.5 Tahun Kedua Semester 3 TMR4505 Marine Structures, Specialization Course 7.5 TMR4500 Marine Structures, Specialization Project 7.5 TMR4305 Advanced Analysis of Marine Structures 7.5 TMR4200 Fatigue and Fracture of Marine Structures 7.5 Semester 4 TMR4930 Master Thesis - Marine Technology 30 Keterangan : : Mata Kuliah Wajib : Mata Kuliah Pilihan

5 D. Rencana Tesis Tiga proyek gas laut yang sedang dikembangkan dan bertepatan di laut dalam Indonesia adalah proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) oleh Chevron Indonesia Company; Lapangan Abadi Blok Masela oleh Inpex Masela LTD; dan Lapangan Jangkrik Blok Muara Bakau.oleh ENI Muara Bakau Ketiga proyek ini diharapkan mulai mengalirkan gas dalam lima tahun ke depan. Untuk mengalirkan gas dari tempat eksploitasi menuju anjungan lepas pantai ataupun daratan, diperlukan struktur bawah laut berupa pipa bawah laut. Merupakan suatu hal yang menantang untuk proses instalasi pipa bawah laut di suatu perairan dalam (deep water). Oleh karena itu rencana tesis yang saya persiapkan untuk studi kedepannya adalah menganalisis instalasi penggelaran pipa bawah laut pada salah satu diantara ketiga daerah proyek deep water tersebut (apabila dapat mendapatkan data yang representatif). Batasan penelitian yang saya rencanakan pada tesis ini adalah sebagai berikut : 1. Analisis spesifikasi pipa pada tiap-tiap kedalaman (kedalaman minimal, rata-rata dan maksimal). Analisis dilakukan dengan perangkat lunak atau analitik, analisis-analisis yang dilakukan adalah wall-thickness analysis, on-bottom stability dan free span analysis. 2. Analisis statik, dinamik dan juga fatigue penggelaran pipa dengan metode S-Lay dan J- Lay menggunakan perangkat lunak (perangkat lunak akan mengikuti saran dari professor pembimbing). Hasil dari analisis perangkat lunak tersebut akan divalidasi dengan perhitungan analitik. 3. Menentukan spesifikasi dan konfigurasi terbaik dari vessel yang akan menggelar pipa bawah laut pada lokasi studi. Saya berencana untuk dibimbing oleh Professor Svein Sævik untuk tesis yang saya rencanakan. Hal tersebut berdasarkan rekomendasi dari senior yang sedang menempuh pendidikannya di Marine Technology NTNU. Professor Svein Sævik menggeluti bidang mekanika struktur, dengan spesialisasi pada pengembangan metode analisis respon pada struktur laut berbentuk ramping seperti pipa fleksibel, kabel bawah laut dan juga pipa bawah laut. Beliau juga berkontribusi pada riset yang dilakukan NTNU dengan MARINTEK pada Laboratorium Struktur.

6 E. Rencana Pasca Studi Setelah menyelesaikan studi, diharapkan ilmu yang telah dipelajari dapat diaplikasikan menjadi suatu bentuk kontribusi pada pengembangan teknologi struktur lepas pantai di Indonesia, khususnya pada teknologi eksploitasi di laut dalam (deep water). Adapun harapan pribadi setelah menyelesaikan studi adalah sebagai berikut : 1. Kembali ke Indonesia dan akan memulai merintis karir; 2. Karya ilmiah berupa tesis yang telah diselesaikan di NTNU, dapat dipakai sebagai referensi teknologi instalasi pada proyek deepwater kedepannya; 3. Bergabung ke perusahaan EPC Indonesia yang mengerjakan proyek deep water di Indonesia kawasan Timur selama kurang lebih 5 tahun. Direncanakan akan bergabung dengan PT. Saipem Indonesia; 4. Beralih dan mulai merintis karir ke Pertamina EP (PEP) dikarenakan memiliki visi untuk memajukan perusahaan migas Nasional yang berkiprah di sektor hulu. 5. Memprakarsai atau berpartisipasi terbentuknya badan riset dan pengembangan teknologi kelautan di Indonesia. Hal ini agar Indonesia mempunyai suatu badan yang secara konsisten mengupayakan perkembangan teknologi rekayasa kelautan. Adapun langkah-langkah yang direncanakan dalam rangka mencapai cita-cita dan harapan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Aktif dalam memberi dan mengikuti kuliah umum / forum / seminar tentang teknologi lepas pantai di perusahaan / universitas-universitas. 2. Menjalin komunikasi dengan mahasiswa, dosen dan peneliti di bidang teknologi struktur lepas pantai sebagai bentuk media pembelajaran dan pertukaran informasi mengenai perkembangan teknologi struktur lepas pantai. 3. Bekerja dengan konsisten, ikhlas dan menuju tujuan untuk berkontribusi kepada Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Offshore Pipeline merupakan pipa sangat panjang yang berfungsi untuk mendistribusikan fluida (cair atau gas) antar bangunan anjungan lepas pantai ataupun dari bangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian, serta sistematika dalam hal penulisan penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian, serta sistematika dalam hal penulisan penelitian. BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang terkait permasalahan yang akan diteliti, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan dan mafaat penelitian, serta sistematika dalam hal penulisan

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Wisnu Wardhana, SE, M.Sc. Prof.Ir.Soegiono

Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Wisnu Wardhana, SE, M.Sc. Prof.Ir.Soegiono Presentasi Tugas Akhir Analisis Fatigue pada Konfigurasi Pipa Penyalur dengan Berbagai Variasi Sudut Kemiringan Akibat Pengaruh Vortex Induced Vibration Moh.Hafid 4305100080 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Wisnu

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1. Sejarah Organisasi Perusahaan yang bergerak dibidang energi ini mulai beroperasi sejak tahun 1967 ketika perusahaan yang saat itu menandatangani kontrak bagi hasil pertama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Chevron adalah perusahaan Energi asal Amerika Serikat terbesar ke 3

BAB 1 PENDAHULUAN. Chevron adalah perusahaan Energi asal Amerika Serikat terbesar ke 3 BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Chevron adalah perusahaan Energi asal Amerika Serikat terbesar ke 3 (tiga) di dunia menurut majalah Fortune500, 2012, berdasarkan kepada pendapatan dan profit, serta

Lebih terperinci

KURIKULUM 2014 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN FTK - ITS

KURIKULUM 2014 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN FTK - ITS KURIKULUM 2014 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN FTK - ITS Semester 1 SF141201 Fisika Dasar I 4 Basic Physics I SM141203 Kalkulus I 3 Calculus I MN141211 Menggambar Teknik dan Pengantar CAD 3 Engineering Drawing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem elektrik yang terdiri dari berbagai intrumentasi, sensor, serta transmitter

BAB I PENDAHULUAN. sistem elektrik yang terdiri dari berbagai intrumentasi, sensor, serta transmitter 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dari tahun ke tahun kebutuhan akan minyak dan gas bumi dalam menunjang kehidupan dan aktivitas manusia kian meningkat. Seiiring dengan peningkatan akan kebutuhan

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA

RENCANA AKSI KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA Lampiran Surat Nomor: Tanggal: RENCANA AKSI KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA 2016 2019 INSTANSI PENANGGUNGJAWAB: KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NO. C. INDUSTRI SUMBER DAYA ALAM DAN JASA KELAUTAN

Lebih terperinci

ANALISIS NUMERIK CATENARY MOORING TUNGGAL

ANALISIS NUMERIK CATENARY MOORING TUNGGAL ANALISIS NUMERIK CATENARY MOORING TUNGGAL Kenindra Pranidya 1 dan Muslim Muin 2 Program Studi Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Jl Ganesha 10 Bandung 40132

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Indonesia adalah salah satu negara penghasil minyak bumi. Eksplorasi minyak bumi yang dilakukan di Indonesia berada di daratan, pantai dan lepas pantai. Eksplorasi ini terkadang

Lebih terperinci

PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERITAS JANABADRA

PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERITAS JANABADRA PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERITAS JANABADRA Dinamika Struktur (Structural Dynamic) Metode Elemen Hingga (Finite Element Method) Metode Eksperimen Structur (Structure Experiment Method)

Lebih terperinci

ENME Matematika Teknik Lanjut Advanced Engineering Mathematics 4 Wajib Peminatan Specialization Course 8 Subtotal 12

ENME Matematika Teknik Lanjut Advanced Engineering Mathematics 4 Wajib Peminatan Specialization Course 8 Subtotal 12 Struktur Kurikulum Program Studi Teknik Mesin S2 1st SEMESTER ENME801001 Matematika Teknik Lanjut Advanced Engineering Mathematics 4 Wajib Peminatan Specialization Course 8 SEMESTER 2 2nd SEMESTER Wajib

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya globalisasi pasar dan kompetisi tercipta suatu perubahan yang besar

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya globalisasi pasar dan kompetisi tercipta suatu perubahan yang besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi yang telah berjalan pada tahun-tahun terakhir ini, perusahaan-perusahaan di Indonesia dituntut untuk mampu bersaing secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rekayasa industri lepas pantai, peranan survei hidrografi sangat penting, baik dalam tahap perencanaan, tahap konstruksi maupun dalam tahap eksplorasi, seperti

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi saat ini sudah menjadi keharusan bagi perusahaan yang mau bersaing di era teknologi. Aplikasi dari sistem informasi yang digunakan oleh oil company maupun

Lebih terperinci

Pembangunan Infrastruktur peranan sektor swasta

Pembangunan Infrastruktur peranan sektor swasta Pembangunan Infrastruktur peranan sektor swasta Jalan Trisakti Trisakti 1: Berdaulat dalam politik Mengedepankan identitas Indonesia sebagai negara kepulauan dalam pelaksanaan diplomasi dan membangun kerjasama

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pipa penyalur (pipeline) merupakan sarana yang banyak digunakan untuk mentransmisikan fluida pada industri minyak dan gas (migas). Penggunaannya cukup beragam, antara

Lebih terperinci

Program Studi S-1 TEKNIK INDUSTRI

Program Studi S-1 TEKNIK INDUSTRI Fakultas Teknik Program Studi S-1 TEKNIK INDUSTRI Facing the Challenge of Business and Global Industry Dunia bisnis dan industri global saat ini menghadapi tantangan yang semakin besar. Setiap orang yang

Lebih terperinci

BAB. 1.1 Umum ANALISIS FREE SPAN PIPA BAWAH LAUT 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB. 1.1 Umum ANALISIS FREE SPAN PIPA BAWAH LAUT 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Umum Minyak bumi, gas alam, logam merupakan beberapa contoh sumberdaya mineral yang sangat penting dan dibutuhkan bagi manusia. Dan seperti yang kita ketahui, negara Indonesia merupakan

Lebih terperinci

Rencana Studi Calon Penerima Beasiswa Master Lembaga Pengelola Dana Pendidikan

Rencana Studi Calon Penerima Beasiswa Master Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Rencana Studi Calon Penerima Beasiswa Master Lembaga Pengelola Dana Pendidikan A. Latar Belakang dan Motivasi Salah satu tantangan terbesar Indonesia adalah di bidang transportasi. Tidak hanya dituntut

Lebih terperinci

MAGISTER SAINS FEB UGM

MAGISTER SAINS FEB UGM MAGISTER SAINS FEB UGM Pembangunan perekonomian Indonesia telah berhasil menumbuhkan perekonomian secara signifikan yang disertai dengan perubahan struktur perekonomian. Seperti diketahui bahwa perekonomian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bumi tempat kita berpijak ini terdiri dari daratan serta perairan, dimana sekitar 70% dari area bumi berupa perairan. Julukan bumi sebagai planet biru memang tepat

Lebih terperinci

... Hubungi Kami : Studi Prospek dan Peluang Pasar MINYAK DAN GAS BUMI di Indonesia, Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms)

... Hubungi Kami : Studi Prospek dan Peluang Pasar MINYAK DAN GAS BUMI di Indonesia, Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms) Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com T ahun 1977-1992 adalah masa kejayaan industri minyak Indonesia dengan produksi rata rata 1,5 juta barrel per hari. Kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengungkapkan pada 2015 ini diperkirakan jumlah penduduk Indonesia sekitar 250 juta jiwa dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

Kita awali dulu dengan kepanjangannya, EPC adalah singkatan dari istilah Engineering- Procurement-Construction.

Kita awali dulu dengan kepanjangannya, EPC adalah singkatan dari istilah Engineering- Procurement-Construction. Apa sih EPC Itu? Kita awali dulu dengan kepanjangannya, EPC adalah singkatan dari istilah Engineering- Procurement-Construction. Kalo dilihat dari istilah, EPC itu tidak lain adalah tahapan dalam suatu

Lebih terperinci

ANALISIS UNDANG-UNDANG KELAUTAN DI WILAYAH ZONA EKONOMI EKSKLUSIF

ANALISIS UNDANG-UNDANG KELAUTAN DI WILAYAH ZONA EKONOMI EKSKLUSIF Ardigautama Agusta. Analisis Undang-undang Kelautan di Wilayah Zona Ekonomi Eksklusif 147 ANALISIS UNDANG-UNDANG KELAUTAN DI WILAYAH ZONA EKONOMI EKSKLUSIF Ardigautama Agusta Teknik Geodesi dan Geomatika,

Lebih terperinci

Hukum Laut Indonesia

Hukum Laut Indonesia Hukum Laut Indonesia Pengertian Hukum Laut Hukum Laut berdasarkan pendapat ahli ahli : Hukum laut menurut dr. Wirjono Prodjodikoro SH adalah meliputi segala peraturan hukum yang ada hubungan dengan laut.

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Presentase produksi minyak dunia (BP statistical review of global energy).

Gambar 1.1 Presentase produksi minyak dunia (BP statistical review of global energy). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perminyakan di Indonesia dimulai sejak jaman penjajahan Belanda dengan laporan penemuan minyak bumi oleh Corps of the Mining Engineers, institusi milik Belanda

Lebih terperinci

Anjungan lepas pantai ini dibangun oleh investor asal Dubai, Uni Emirat Arab dan investor dari Australia bekerja sama dengan Badan Pelaksana Hulu Miny

Anjungan lepas pantai ini dibangun oleh investor asal Dubai, Uni Emirat Arab dan investor dari Australia bekerja sama dengan Badan Pelaksana Hulu Miny BAB I PENDAHULUAN 1.1. 1. Latar belakang masalah Anjungan lepas pantai Maleo (Offshore) yang terletak di perairan Indonesia sekitar 40 km selatan timur Pulau Madura dan sekitar 25 km sebelah selatan dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era industrialisasi sekarang ini, ilmu pengetahuan di bidang teknologi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan suatu perusahaan.

Lebih terperinci

Blok Masela Harus. Berikan Kemakmuran untuk Rakyat Indonesia

Blok Masela Harus. Berikan Kemakmuran untuk Rakyat Indonesia Blok Masela Harus Berikan Kemakmuran untuk Rakyat Indonesia http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/01/03/122200526/blok.masela.harus.berikan.kemakmuran.untuk.rakyat.indonesia Minggu, 3 Januari 2016

Lebih terperinci

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK KELAUTAN Integrasi Perangkat Lunak untuk Analisa Gelombang Acak dan Gaya Gelombang di Laboratorium Lingkungan Oleh Arief Nur

Lebih terperinci

MASTER OF SCIENCE in INFORMATION TECHNOLOGY for NATURAL RESOURCES MANAGEMENT (MIT)

MASTER OF SCIENCE in INFORMATION TECHNOLOGY for NATURAL RESOURCES MANAGEMENT (MIT) MASTER OF SCIENCE in INFORMATION TECHNOLOGY for NATURAL RESOURCES MANAGEMENT (MIT) DESKRIPTOR KUALIFIKASI SDM LEVEL 8 PADA KKNI DIHASILKAN OLEH PROGRAM S-2 MIT Deskripsi generic level 8 (1) Mampu mengembangkan

Lebih terperinci

ANALISIS NON-LINIER PERKUATAN ANJUNGAN LEPAS PANTAI DENGAN METODE GROUTING PADA JOINT LEG YANG KOROSI

ANALISIS NON-LINIER PERKUATAN ANJUNGAN LEPAS PANTAI DENGAN METODE GROUTING PADA JOINT LEG YANG KOROSI ANALISIS NON-LINIER PERKUATAN ANJUNGAN LEPAS PANTAI DENGAN METODE GROUTING PADA JOINT LEG YANG KOROSI Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Program Studi Teknik Sipil Iwan Setiawan 15008024 ABSTRAK : Struktur

Lebih terperinci

Kode Dokumen. Versi. Kemahasiswaan. Institut Teknologi. 8 April

Kode Dokumen. Versi. Kemahasiswaan. Institut Teknologi. 8 April Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi Doktor Teknik Sipil Fakultas: Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen

Lebih terperinci

ANALISIS RISER INTERFERENCE KONFIGURASI STEEL CATENARY RISER AKIBAT PENGARUH GELOMBANG ACAK

ANALISIS RISER INTERFERENCE KONFIGURASI STEEL CATENARY RISER AKIBAT PENGARUH GELOMBANG ACAK ANALISIS RISER INTERFERENCE KONFIGURASI STEEL CATENARY RISER AKIBAT PENGARUH GELOMBANG ACAK Muhammad Aldi Wicaksono 1) Pembimbing : Krisnaldi Idris, Ph.D 2) Program Studi Teknik Kelautan Fakultas Teknik

Lebih terperinci

SINGKATAN DAN ISTILAH...

SINGKATAN DAN ISTILAH... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GRAFIK... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR SINGKATAN

Lebih terperinci

ASPEK PERANCANGAN PLATFORM MIGAS LAUT DALAM (OIL DEEP SEA PLATFORM) UNTUK PERAIRAN LAUT INDONESIA

ASPEK PERANCANGAN PLATFORM MIGAS LAUT DALAM (OIL DEEP SEA PLATFORM) UNTUK PERAIRAN LAUT INDONESIA ASPEK PERANCANGAN PLATFORM MIGAS LAUT DALAM (OIL DEEP SEA PLATFORM) UNTUK PERAIRAN LAUT INDONESIA Arief Suroso Jurusan Teknik Kelautan ITS, Surabaya ABSTRAK. Indonesia saat ini sedang menuju laut dalam

Lebih terperinci

Analisa Riser Protection pada Fixed Jacket Platform Akibat Beban Tubrukan Kapal

Analisa Riser Protection pada Fixed Jacket Platform Akibat Beban Tubrukan Kapal Analisa Riser Protection pada Fixed Jacket Platform Akibat Beban Tubrukan Kapal Syamsul Bachri Usman 1, Murdjito 2, Handayanu 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Kelautan, FTK-ITS 2 Staf Pengajar Jurusan teknik

Lebih terperinci

Keynote Speech. Dialog Nasional KONTRIBUSI STRATEGIS IPTEK UNTUK MEWUJUDKAN POROS MARITIM DUNIA. Jakarta, 10 Desember 2014

Keynote Speech. Dialog Nasional KONTRIBUSI STRATEGIS IPTEK UNTUK MEWUJUDKAN POROS MARITIM DUNIA. Jakarta, 10 Desember 2014 Kementerian Riset dan Teknologi Keynote Speech Dialog Nasional KONTRIBUSI STRATEGIS IPTEK UNTUK MEWUJUDKAN POROS MARITIM DUNIA Yang terhormat, Jakarta, 10 Desember 2014 - Ibu dan Bapak-bapak anggota DRN,

Lebih terperinci

3 MO092319Pemodelan Fisik dan Numerik 3 MO092320Metode Kuantitatif untuk Riset Menejemen Pantai 3 MO092321Sistem Informasi dan Pengindraan Jauh 3

3 MO092319Pemodelan Fisik dan Numerik 3 MO092320Metode Kuantitatif untuk Riset Menejemen Pantai 3 MO092321Sistem Informasi dan Pengindraan Jauh 3 WAJIB semester kodemk mk_ind 1 ME092302 Sis. Kelistrikan & Pengendalian Kelautan Lanjut 1 ME092301 Sistem Dan Permesinan Kelautan lanjut 1 ME092303 Sistem Perpipaan Kelautan lanjut 1 ME092306 Statistika

Lebih terperinci

ANALISIS RISER INTERFERENCE KONFIGURASI STEEL CATENARY RISER PADA LAUT DALAM

ANALISIS RISER INTERFERENCE KONFIGURASI STEEL CATENARY RISER PADA LAUT DALAM ANALISIS RISER INTERFERENCE KONFIGURASI STEEL CATENARY RISER PADA LAUT DALAM Gilang Muhammad Gemilang dan Krisnaldi Idris, Ph.D Program Studi Sarjana Teknik Kelautan, FTSL, ITB gmg_veteran@yahoo.com Kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 33 ayat (3) bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 33 ayat (3) bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semangat melakukan eksplorasi sumber daya alam di Indonesia adalah UUD 1945 Pasal 33 ayat (3) bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh

Lebih terperinci

TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM

TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM Analisis SWOT Program studi (Scientific vision) Tracer Study / Need Assessment (Market signal) (1) (2) (3) Profil Lulusan Kompetensi Lulusan Bahan kajian (4) (6) Membentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendekatan pembangunan manusia telah menjadi tolak ukur pembangunan. pembangunan, yaitu United Nations Development Programme (UNDP)

BAB I PENDAHULUAN. Pendekatan pembangunan manusia telah menjadi tolak ukur pembangunan. pembangunan, yaitu United Nations Development Programme (UNDP) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kekayaan suatu negara yang dijadikan sebagai modal dasar pembangunan. Pembangunan bertujuan untuk menciptakan lingkungan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS

RENCANA STRATEGIS RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS HASANUDDIN 2011-2021 DAFTAR ISI Halaman KAMPUS UNHAS TAMALANREA JL. P. KemerdekaanKm. 10, MAKASSAR, 90245 TLP/FAX. 0411-580202 i DAFTAR ISI Visi

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Biomanajemen

Dokumen Kurikulum Program Studi : Biomanajemen Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Fakultas : Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen Total Halaman

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN Mata Kuliah : Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Kode MK : M10B.111 SKS : 3 (2-1) DOSEN : Syawaludin Alisyahbana Harahap, S.Pi.,., MSc. DASAR-DASAR PENGELOLAAN PESISIR UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI DOKTOR TEKNIK PERMINYAKAN PERIODE JANUARI DESEMBER 2016

PROGRAM STUDI DOKTOR TEKNIK PERMINYAKAN PERIODE JANUARI DESEMBER 2016 PROGRAM STUDI DOKTOR TEKNIK PERMINYAKAN PERIODE JANUARI DESEMBER 2016 FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016 Visi dan Misi Program Studi Visi Program Studi Doktor

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Gas alam sebagai salah sumber daya alam yang mempunyai manfaat. sangat banyak dalam menunjang berbagai sektor kehidupan manusia.

I. PENDAHULUAN. Gas alam sebagai salah sumber daya alam yang mempunyai manfaat. sangat banyak dalam menunjang berbagai sektor kehidupan manusia. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gas alam sebagai salah sumber daya alam yang mempunyai manfaat sangat banyak dalam menunjang berbagai sektor kehidupan manusia. Banyaknya manfaat dari sumber daya alam

Lebih terperinci

RESPON DINAMIK SISTEM CONVENTIONAL BUOY MOORING DI SEKITAR PULAU PANJANG, BANTEN, JAWA BARAT

RESPON DINAMIK SISTEM CONVENTIONAL BUOY MOORING DI SEKITAR PULAU PANJANG, BANTEN, JAWA BARAT RESPON DINAMIK SISTEM CONVENTIONAL BUOY MOORING DI SEKITAR PULAU PANJANG, BANTEN, JAWA BARAT Aninda Miftahdhiyar 1) dan Krisnaldi Idris, Ph.D 2) Program Studi Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan

Lebih terperinci

Oleh. Capt. Purnama S. Meliala, MM

Oleh. Capt. Purnama S. Meliala, MM Oleh. Capt. Purnama S. Meliala, MM Data & Fakta Jumlah kapal niaga internasional maupun domestik mencapai 11.300 unit, atau naik sekitar 80 persen dibandingkan dengan posisi Maret 2005 Data Indonesia National

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia masih menjadi sumber energi andalan dan utama. Permintaan terhadap migas menjadi semakin tinggi untuk mengimbangi tingkat kompleksitas

Lebih terperinci

Assalamu alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh, Salam Sejahtera Untuk Kita Semua,

Assalamu alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh, Salam Sejahtera Untuk Kita Semua, KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN KETUA DPR RI Pada Acara Makan Malam dengan Peserta Indonesia Science Project Olympiad (ISPO) 2011 Jakarta, 23 Februari 2011 Yang terhormat Menteri

Lebih terperinci

Program Beasiswa Erasmus Lifelong Learning Programme

Program Beasiswa Erasmus Lifelong Learning Programme Program Beasiswa Erasmus Lifelong Learning Programme Program Erasmus (EuRopean Community Action Scheme for the Mobility of University Students) atau Erasmus Project adalah program pertukaran pelajar di

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Acara SEMINAR DAMPAK PENURUNAN HARGA MINYAK BUMI TERHADAP INDUSTRI PETROKIMIA 2015 Jakarta, 5 Maret 2014

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Acara SEMINAR DAMPAK PENURUNAN HARGA MINYAK BUMI TERHADAP INDUSTRI PETROKIMIA 2015 Jakarta, 5 Maret 2014 SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Acara SEMINAR DAMPAK PENURUNAN HARGA MINYAK BUMI TERHADAP INDUSTRI PETROKIMIA 2015 Jakarta, 5 Maret 2014 Bismillahirrohmanirrahim Yth. Ketua Umum INAplas Yth. Para pembicara

Lebih terperinci

Bagi Rachmat, agar dapat memberikan kontribusi yang besar bagi

Bagi Rachmat, agar dapat memberikan kontribusi yang besar bagi bagian VII Kerja Sama Erat dengan Industri Bagi Rachmat, agar dapat memberikan kontribusi yang besar bagi pengembangan sektor migas, kerja sama dengan industri merupakan hal penting bagi Lemigas. Lemigas

Lebih terperinci

Amalia H.J BAB 1 PENDAHULUAN

Amalia H.J BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara maritim yang terbesar, wilayah perairannya yang luas menyimpan kekayaan laut yang luar biasa. Kekayaan laut yang melimpah tersebut tentu

Lebih terperinci

Sensitivity Analysis Struktur Anjungan Lepas Pantai Terhadap Penurunan Dasar Laut BAB 1 PENDAHULUAN

Sensitivity Analysis Struktur Anjungan Lepas Pantai Terhadap Penurunan Dasar Laut BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sumber daya alam laut di Indonesia, khususnya minyak dan gas, memiliki potensi bagi Indonesia. Dalam usaha mengoptimalkan potensi tersebut perlu dilakukan pemanfaatan

Lebih terperinci

1. Project Management Awareness

1. Project Management Awareness 1. Project Management Awareness Pelatihan ini diberikan kepada para Executive perusahaan dalam pemahaman siklus project dan proses mangement proyek, disini akan diberikan dasar-dasar tentang project management.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUHAN. Pada kerja praktek di Company Co. Sursoft Indonesia Professional

BAB I PENDAHULUHAN. Pada kerja praktek di Company Co. Sursoft Indonesia Professional BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi adalah teknologi yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja. Semakin cepatnya perkembangan teknologi informasi di era moderen ini. Seorang mahasiswa

Lebih terperinci

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG 2014-2015 KOMISI VII DEWAN PERWAKILAN RAKYAT INDONESIA 2015 BAGIAN I PENDAHULUAN A. LATAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri konstruksi merupakan sektor industri yang menghasilkan prasarana

BAB I PENDAHULUAN. Industri konstruksi merupakan sektor industri yang menghasilkan prasarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri konstruksi merupakan sektor industri yang menghasilkan prasarana dan sarana dasar bagi kegiatan sektor perekonomian. Industri ini mencakup semua pihak yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri hulu minyak dan gas bumi (migas) telah memainkan peran utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri hulu minyak dan gas bumi (migas) telah memainkan peran utama bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri hulu minyak dan gas bumi (migas) telah memainkan peran utama bagi pertumbuhan ekonomi di berbagai negara baik dari sisi negara penghasil (produsen) maupun

Lebih terperinci

3 MO092322Pengindraan Jauh untuk Pengelolaan Pantai 3 MO092323Pengelolaan Sumberdaya Kelautan 3 MO092324Hukum Laut 3 MN Hidrodinamika Lanjut 3

3 MO092322Pengindraan Jauh untuk Pengelolaan Pantai 3 MO092323Pengelolaan Sumberdaya Kelautan 3 MO092324Hukum Laut 3 MN Hidrodinamika Lanjut 3 WAJIB semester kodemk mk_ind 1 MO092307Oseanografi & Proses Pantai 1 MO092308Mekanika Scouring untuk Lingkungan Laut 1 MO092305Ekonomi Regional 1 MO092306Pencemaran Pantai & Laut 2 MO092309Perencanaan

Lebih terperinci

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Medan dewasa ini merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia yang mengalami perkembangan dan peningkatan di segala aspek kehidupan, mencakup bagian dari

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK PERTAMBANGAN PERIODE JANUARI DESEMBER 2016

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK PERTAMBANGAN PERIODE JANUARI DESEMBER 2016 PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK PERTAMBANGAN PERIODE JANUARI DESEMBER 2016 FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016 Visi : Misi : "Pendidikan Program Sarjana Teknik Pertambangan

Lebih terperinci

3 MO092323Pengelolaan Sumberdaya Kelautan 3 MO092324Hukum Laut 3 MO092325Geologi dan Geofisika Pantai dan Laut 3 MO092326Reklamasi Berwawasan

3 MO092323Pengelolaan Sumberdaya Kelautan 3 MO092324Hukum Laut 3 MO092325Geologi dan Geofisika Pantai dan Laut 3 MO092326Reklamasi Berwawasan WAJIB semester kodemk mk_ind 1 MO092301Hidrodinamika 1 MO092302Analisa Struktur dan Respon 1 MT092302 Riset Operasi dan Pemodelan 1 MN092301 Ekonomi Maritim 2 MO092303Interaksi Fluida dan Struktur 2 MO092304Perancangan

Lebih terperinci

FULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD

FULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 FULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD Fazri Apip Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Kebumian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelesaikan masalah kesenjangan sosial ekonomi dimasyarakat. Sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelesaikan masalah kesenjangan sosial ekonomi dimasyarakat. Sektor BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang berupaya dalam menyelesaikan masalah kesenjangan sosial ekonomi dimasyarakat. Sektor pendapatan terbesar negara ini

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK PERMINYAKAN PERIODE JANUARI DESEMBER 2016

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK PERMINYAKAN PERIODE JANUARI DESEMBER 2016 PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK PERMINYAKAN PERIODE JANUARI DESEMBER 2016 FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016 Visi dan Misi Program Studi Visi Program Studi Magister

Lebih terperinci

PENDAHULUAN PERUMUSAN MASALAH. Bagaimana pengaruh interaksi antar korosi terhadap tegangan pada pipa?

PENDAHULUAN PERUMUSAN MASALAH. Bagaimana pengaruh interaksi antar korosi terhadap tegangan pada pipa? PENDAHULUAN Korosi yang menyerang sebuah pipa akan berbeda kedalaman dan ukurannya Jarak antara korosi satu dengan yang lain juga akan mempengaruhi kondisi pipa. Dibutuhkan analisa lebih lanjut mengenai

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG 1 BAB I LATAR BELAKANG 1.1. Latar Belakang Dalam pengalokasian sumber dana untuk pelaksanaan proyek, material merupakan sumber daya yang mengadopsi terbesar sumber dana proyek. Manajemen material di bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki beribu pulau dengan area pesisir yang indah, sehingga sangat berpotensi dalam pengembangan pariwisata bahari. Pariwisata

Lebih terperinci

Pemodelan Near Field Scouring Pada Jalur Pipa Bawah Laut SSWJ PT. PGN

Pemodelan Near Field Scouring Pada Jalur Pipa Bawah Laut SSWJ PT. PGN Pemodelan Near Field Scouring Pada Jalur Pipa Bawah Laut SSWJ PT. PGN Mohammad Iqbal 1 dan Muslim Muin, Ph. D 2 Program Studi Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136,

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136, No.305, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Pasca Operasi Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ataupun tidak, komunikasi telah menjadi bagian dan kebutuhan hidup manusia.

BAB I PENDAHULUAN. ataupun tidak, komunikasi telah menjadi bagian dan kebutuhan hidup manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sebagai makhluk sosial, baik sebagai individu ataupun kelompok akan selalu berkomunikasi. Sehingga disadari ataupun tidak,

Lebih terperinci

Reklamasi 17 Pulau dan GSW akan Memperparah Ancaman Banjir! Bukan Solusi Penurunan Tanah Jakarta

Reklamasi 17 Pulau dan GSW akan Memperparah Ancaman Banjir! Bukan Solusi Penurunan Tanah Jakarta Reklamasi 17 Pulau dan GSW akan Memperparah Ancaman Banjir! Bukan Solusi Penurunan Tanah Jakarta Muslim Muin Ph.D. Ketua Kelompok Keahlian Teknik Pantai Institut Teknologi Bandung Muslim Muin Ph.D. Expertise

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ALOKASI GAS BUMI UNTUK DALAM NEGERI

KEBIJAKAN ALOKASI GAS BUMI UNTUK DALAM NEGERI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI KEBIJAKAN ALOKASI GAS BUMI UNTUK DALAM NEGERI Jakarta, 6 Februari 2014 I KONDISI HULU MIGAS 2 CADANGAN GAS BUMI (Status

Lebih terperinci

PUBLIC EXPOSE PT Wintermar Offshore Marine Tbk 8 Agustus 2017

PUBLIC EXPOSE PT Wintermar Offshore Marine Tbk 8 Agustus 2017 PUBLIC EXPOSE PT Wintermar Offshore Marine Tbk 8 Agustus 2017 Profil Perusahaan Perusahaan Nasional bertaraf Internasional Perusahaan pelayaran Indonesia pertama yang meraih sertifikasi Integrated Management

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri minyak dan gas bumi memiliki karakteristik penurunan produksi secara alamiah dengan berjalannya waktu. Untuk itu selalu diperlukan adanya kegiatan investasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara maritim dengan luas wilayah lautannya sebesar 2/3 (dua per tiga) dari luas wilayah Indonesia.wilayah laut Indonesia mengandung potensipotensi

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PENGARAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA FORUM DIALOG DENGAN PIMPINAN REDAKSI JAKARTA, 30 JUNI 2015

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PENGARAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA FORUM DIALOG DENGAN PIMPINAN REDAKSI JAKARTA, 30 JUNI 2015 Menteri Perindustrian Republik Indonesia PENGARAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA FORUM DIALOG DENGAN PIMPINAN REDAKSI JAKARTA, 30 JUNI 2015 Yth. : Para Pimpinan Redaksi dan hadirin yang hormati;

Lebih terperinci

PENERAPAN GRID COMPUTING

PENERAPAN GRID COMPUTING PENERAPAN GRID COMPUTING Inovasi sepanjang setengah abad telah meningkatkan kecepatan komputer dalam faktor jutaan. Tetapi kecepatan komputer masa kini masih terhitung rendah untuk berbagai aplikasi saintifik

Lebih terperinci

Postgraduate Study untuk Taught Courses

Postgraduate Study untuk Taught Courses Mengenal dan Memilih Berbagai Jenis Postgraduate Study di Inggris Saat ini mungkin Anda sedang berpikir untuk melanjutkan studi di Inggris, setelah menyelesaikan S1 di Indonesia atau di tempat lain. Anda

Lebih terperinci

Manajemen Sumber Daya Proyek Sistem Informasi

Manajemen Sumber Daya Proyek Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Proyek Sistem Informasi Sumber daya proyek Kategori sumber daya Tim proyek dan organisasi Management Human Resource Sumber Daya Proyek Tiga tipe sumber daya Proyek 1. Sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Bisnis minyak dan gas merupakan bisnis yang membutuhkan biaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Bisnis minyak dan gas merupakan bisnis yang membutuhkan biaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bisnis minyak dan gas merupakan bisnis yang membutuhkan biaya investasi yang besar dan menggunakan teknologi tinggi yang senantiasa terus berkembang. Indonesia merupakan

Lebih terperinci

RISK BASED UNDERWATER INSPECTION

RISK BASED UNDERWATER INSPECTION Bab 4 RISK BASED UNDERWATER INSPECTION 4.1 Pendahuluan Dalam laporan tugas akhir ini area platform yang ditinjau berada di daerah laut jawa dimana pada area ini memiliki 211 platform yang diantaranya terdapat

Lebih terperinci

Kesenjangan: Faktor Utama Penyebab Kegagalan Proyek E-Government

Kesenjangan: Faktor Utama Penyebab Kegagalan Proyek E-Government Kesenjangan: Faktor Utama Penyebab Kegagalan Proyek E-Government Muhammad Arief Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi BPPT Jl. MH Thamrin No. 8 Jakarta Pusat marief@inn.bppt.go.id, http://arief.ismy.web.id/

Lebih terperinci

Dinamika Kurikulum Program Sarjana TEKNIK ELEKTRO INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS) Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng.

Dinamika Kurikulum Program Sarjana TEKNIK ELEKTRO INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS) Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Dinamika Kurikulum Program Sarjana TEKNIK ELEKTRO INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS) Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. 1 2 OUTLINE Pendahuluan Bidang Keahlian Konsep Penyusunan Kurikulum Catatan Penting

Lebih terperinci

DESAIN DAN ANALISIS FREE SPAN PIPELINE

DESAIN DAN ANALISIS FREE SPAN PIPELINE DESAIN DAN ANALISIS FREE SPAN PIPELINE Nur Khusnul Hapsari 1 dan Rildova 2 Program Studi Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10 Bandung 40132

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan. Perusahaan saat ini menyadari bahwa stakeholders (pemangku

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan. Perusahaan saat ini menyadari bahwa stakeholders (pemangku BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan dengan tata kelola yang baik saat ini menjadi suatu acuan bagi Perusahaan. Perusahaan saat ini menyadari bahwa stakeholders (pemangku kepentingan)

Lebih terperinci

BAB I - Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I - Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dasarnya perhitungan keekonomian eksplorasi serta produksi sumber daya minyak dan gas (migas) tergantung pada profil produksi migas yang akan dihasilkan, biaya

Lebih terperinci

KONVENSI PERSERIKATAN BANGSA BANGSA TENTANG HUKUM LAUT BAB VII LAUT LEPAS BAB IX LAUT TERTUTUP ATAU SETENGAH TERTUTUP.

KONVENSI PERSERIKATAN BANGSA BANGSA TENTANG HUKUM LAUT BAB VII LAUT LEPAS BAB IX LAUT TERTUTUP ATAU SETENGAH TERTUTUP. Annex I KONVENSI PERSERIKATAN BANGSA BANGSA TENTANG HUKUM LAUT Bagian 1. Ketentuan Umum BAB VII LAUT LEPAS Pasal 89 Tidak sahnya tuntutan kedaulatan laut lepas Tidak ada suatu negarapun yang dapat secara

Lebih terperinci

ANALISIS MID-POINT TIE-IN PADA PIPA BAWAH LAUT

ANALISIS MID-POINT TIE-IN PADA PIPA BAWAH LAUT ANALISIS MID-POINT TIE-IN PADA PIPA BAWAH LAUT Mulyadi Maslan Hamzah (mmhamzah@gmail.com) Program Studi Magister Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Jl Ganesha

Lebih terperinci

Tugas Akhir (MO )

Tugas Akhir (MO ) Company Logo Tugas Akhir (MO 091336) Aplikasi Metode Pipeline Integrity Management System pada Pipa Bawah Laut Maxi Yoel Renda 4306.100.019 Dosen Pembimbing : 1. Prof. Ir. Daniel M. Rosyid, Ph.D. 2. Ir.

Lebih terperinci

Tugas Kelompok Struktur Organisasi Proyek Sistem Informasi

Tugas Kelompok Struktur Organisasi Proyek Sistem Informasi Tugas Kelompok Struktur Organisasi Proyek Sistem Informasi Pengelolaan Instalasi Komputer Kelas Sistem Informasi 3 Anggota Kelompok : Andrian Ramadhan F. 10512318 Alfi Ramadhan 10512328 Libext Heradriv

Lebih terperinci

PROFIL LULUSAN & CAPAIAN PEMBELAJARAN

PROFIL LULUSAN & CAPAIAN PEMBELAJARAN PROFIL LULUSAN & CAPAIAN PEMBELAJARAN JENJANG : D IV PROGRAM STUDI : TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN KODE : 626050504010 (STATUS DI LAMAN KKNI : CP RANCANG, DES 2015) A. VISI: Menjadi program studi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut adalah My Class dan Forum, kedua bagian ini menggunakan materi

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut adalah My Class dan Forum, kedua bagian ini menggunakan materi BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berawal dari institusi penyedia jasa pembangunan dan pelayanan solusi teknologi informasi untuk BINUS University, institusi tersebut adalah

Lebih terperinci

Edutech Solution. Kawasan Niaga Metro Trade Center Blok I 15, Jl. Soekarno Hatta No.590 Bandung Jawa Barat 40286

Edutech Solution. Kawasan Niaga Metro Trade Center Blok I 15, Jl. Soekarno Hatta No.590 Bandung Jawa Barat 40286 Kualitas konsultasi dan training yang Profesional, ditangani tim tim ahli dari kalangan akademisi dan praktisi, menjadi keunggulan kami dalam memberikan layanan Edutech Solution Kawasan Niaga Metro Trade

Lebih terperinci