SINGKATAN DAN ISTILAH...

Transkripsi

1 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GRAFIK... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH... x ABSTRAK... xi ABSTRACT... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penetian Sistematika Penulisan... 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Kerangka Pemikiran Economic Well-being on Energy Energy Security Strategic Depth... 18

2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Sumber Data Unit Analisa Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data Teknik Penyajian Data BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Kebutuhan Energi Turki Peningkatan Perekonomian dan Kebutuhan Gas Alam Turki Setelah Krisis Ekonomi Tahun Dinamika Hubungan Turki dengan Iran Terkait Gas Alam Pengejaran Kepentingan Energi Oleh Pemerintah Turki Melalui Kerjasama dengan Iran Perubahan Kebijakan Luar Negeri Turki Tahun Kebijakan Energi Turki Terhadap Iran Diversifikasi Pemasok Energi Transit Energi Harga Pasokan Energi yang Terjangkau untuk Konsumsi Domestik BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Saran Daftar Pustaka

3 ABSTRAK Energi merupakan kebutuhan utama dalam suatu negara. Peningkatan konsumsi energi terus terjadi pada negara-negara yang memiliki basis perekonomian industri, salah satunya Turki. Peningkatan konsumsi energi berakibat pada munculnya masalah terkait dengan pasokan energi. Untuk menangani gangguan pada pasokan energi tersebut Turki melakukan pengejaran terhadap kepentingan energinya melalui kerjasama dengan Iran. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan pengejaran-pengejaran yang dilakukan Turki untuk memenuhi kepentingan energi domestik melalui kerjasama dengan Iran. Penelitian ini menggunakan konsep economic well-being on energy, energy security, serta strategic depth. Kata Kunci: Turki, Iran, Economic Well-being on Energy, Energy Security,... Strategic Depth.

4 ABSTRACT Enery is a main requirement in a country. Increased energy consumption continues to occur in economic based industrial country, one of them is Turkey. Increase in energy consumption gives impact to the energy supply problems. To handle the disruption in energy supply, Turkey pursues the energy interest through joint cooperation with Iran. This research aimed to describe the pursuit carried out by Turkey to handle domestic energy problems by cooperation with Iran. This research uses the concepts of economic well-being on energy, energy security, and strategic depth. Key Words: Turkey, Iran, Economic Well-being on Energy, Energy Security,... Strategic Depth.

5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi merupakan sektor yang penting dalam kehidupan manusia dan menjadi faktor utama terjadinya pertumbuhan ekonomi. Setiap negara yang memiliki cadangan energi lebih sedikit daripada konsumsi energinya akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan energi domestiknya melalui impor. Menurut Caha (2006) Turki memiliki ketersediaan energi yang terbatas. Meskipun Turki memiliki letak geografi yang dekat dengan negara yang kaya akan energi di Timur Tengah dan wilayah kaspian, ketersediaan energi Turki sangatlah sedikit. Produksi energi domestik Turki hanya berkisar 26 persen (Babali, 2012). Sementara, kebutuhan energi Turki semakin meningkat pasca krisis ekonomi di Turki tahun 2001 (Jarosiewicz, 2013). Peningkatan kebutuhan energi pasca krisis dikarenakan Pemerintah Turki berusaha untuk menstabilkan kembali roda perekonomiannya. Pasca terjadinya krisis, di tahun 2002 pemerintah Turki mulai menangani permasalahan krisis ekonomi yang salah satunya melalui peningkatan produksi barang-barang industri. Produksi tersebut berupa barang tekstil, alat transportasi, bahan kontruksi, serta barang elektronik yang kemudian di ekspor ke berbagai negara (Bo, 2011). Tingginya pertumbuhan ekonomi yang ada, mengakibatkan terjadinya permintaan energi yang besar.

6 Saat ini penggunaan energi utama di Turki yakni terdiri dari gas alam (35%), batu bara (20,5%), minyak (27%), air (7%), dan energi lainnya (2,5%) (Republic of Turkey Ministry of Foreign Affairs, 2011). Gas alam merupakan energi utama yang dibutuhkan oleh Turki. Hal tersebut dikarenakan gas alam menyumbang sebesar 50 persen untuk pembangkit listrik di Turki (Clemente, 2016). Oleh karenanya gas alam memiliki peranan penting dalam perindustrian Turki yang dapat menunjang perekonomian negara. Menurut Clemente (2006) meskipun Turki memiliki cadangan gas alam yang terbatas, namun Turki memilih menggunaan gas alam dalam sektorsektor penting dikarenakan gas alam memiliki keunggulan, diantaranya yaitu lebih bersih, lebih fleksibel, dan penggunaannya sangat hemat. Keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh gas alam tersebut menyebabkan permintaan gas alam di Turki semakin meningkat. Sehingga terdapat hubungan yang erat antara permintaan gas alam yang tinggi di Turki dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat. Menurut International Energy Agency (IEA) konsumsi gas alam Turki mencapai 45 milyar meter kubik (Bcm) di tahun Hal tersebut sangat berbeda dengan konsumsi gas alam Turki pada masa krisis di tahun 2001 yang hanya mencapai 16 milyar meter kubik (Bcm) (U.S. Energy Information Administration, 2016). Berikut ini merupakan grafik produksi dan konsumsi gas alam di Turki: Grafik 1.1 Produksi dan Konsumsi Gas Alam Turki

7 Billion Cubic Feet 1700 Turkey Production and Consumption Natural Gas Production Consumption Sumber: United States Energy Information Administration diambil dalam Index Mundi (2016). Melihat produksi gas alam Turki yang berbanding terbalik dengan konsumsinya, maka hanya sedikit dari kebutuhan energi Turki yang dapat dipenuhi oleh cadangan energi domestiknya. Banyaknya konsumsi gas alam di Turki menjadikan Turki sebagai negara terbesar kedua yang membutuhkan gas alam setelah China (Republic of Turkey Ministry of Foreign Affairs, 2011). Selain dikarenakan tingginya pertumbuhan ekonomi, peningkatan permintaan gas alam di Turki pun juga didorong adanya peningkatan populasi dan standar hidup masyarakat. Sehingga penggunaan gas alam tidak hanya terfokus pada sektor industri, melainkan juga meliputi sektor listrik dan rumah tangga (household). Oleh karenanya, Turki meningkatkan hubungan kerjasama dengan negara lain untuk menunjang pasokan energi domestik. Terutama hubungannya dengan negara-negara tetangga yang berada di kawasan Timur Tengah. Khususnya dengan Iran sebagai negara dengan penghasil

8 gas alam terbesar kedua di dunia (Sinkaya, Rationalization of Turkey-Iran Relations: Prospect and Limits, 2012). Di samping itu, kerjasama yang dilakukan Turki dengan Iran juga ditujukan agar hubungan politis kedua negara menjadi lebih harmonis. Sebab, Turki mencari hubungan politik dan ekonomi yang baik dengan Iran untuk menjaga stabilitas regional, serta menjamin akses gas alam dari Iran untuk Turki (Zanotti & Thomas, 2016). Hubungan kerjasama antara Turki dengan Iran memang bukanlah sebuah hal yang baru. Hubungan kerjasama kedua negara pun sudah dimulai dari tahun 1970an. Kemudian kerjasama antar kedua negara semakin difokuskan di bidang energi pada pertengahan tahun 1990an. Hal tersebut ditandai dengan adanya penandatanganan kontrak kerjasama gas alam antara Turki dengan Iran di tahun 1996, yang kemudian pada tahun 2001 gas alam Iran mulai dialirkan ke Turki (Jenkins, 2012). Pengaliran gas alam dari Iran ke Turki memerlukan waktu yang cukup lama. Hal tersebut dikarenakan proyek pipa gas sempat mengalami kendala teknis pada tahun Setelah mengalami kendala teknis, akhirnya pipa gas di kedua negara dapat terselesaikan. Sehingga gas alam dialirkan untuk pertama kalinya ke Turki di tahun 2001 (Kinnander, 2010). Setelah pengaliran gas alam pertama, di tahun 2002 Turki mulai meninjau kembali hubungan kerjasama energinya dengan Iran. Turki juga menindaklanjuti kendala-kendala yang terjadi dalam kerjasama energi kedua negara. Tindakan Turki tersebut tidaklah terlepas dari kebijakan Turki baik secara domestik maupun luar negerinya yang lebih menekankan pada perekonomian dan hubungannya dengan

9 negara tetangga. Maka dari itu secara lebih lanjut penelitian ini akan membahas menganai tindakan yang diambil oleh Pemerintah Turki untuk mengejar kepentingan nasionalnya di bidang energi khususnya gas alam melalui kerjasama dengan Iran Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu bagaimana Pemerintah Turki mengejar kepentingan nasionalnya di bidang energi melalui kerjasama dengan Iran tahun ? 1.3. Batasan Masalah Penelitian ini memfokuskan pada bagaimana pengejaran kepentingan nasional dibidang energi yang dilakukan oleh Pemerintah Turki melalui kerjasama dengan Iran. Pengambilan fokus tersebut dikarenakan perekonomian Turki yang terus meningkat pasca terjadinya krisis di tahun 2001 menyebabkan permintaan energi domestik Turki juga bertambah. Dalam penelitian ini, aspek kepentingan energi yang dikaji hanya dalam gas alam. Sebab gas alam merupakan kebutuhan energi utama Turki. Adapun lokus tahun yang diambil dalam penelitian ini yakni tahun Hal tersebut dikarenakan pada tahun 2002 terjadi perubahan terhadap kebijakan luar negeri Turki yang berfokuskan pada perekonomian negara dan menjalin hubungan baik dengan negara tetangga. Sehingga kebijakan luar negeri Turki yang baru tersebut memiliki kaitan erat dengan kebijakan energinya. Kemudian lokus tahun 2009

10 diambil sebagai batas tahun dari penelitian ini karena pada tahun tersebut terjadi pengurangan harga dari gas alam Iran yang di ekspor ke Turki. Sehingga fokus pengejaran yang dilakukan Turki terhadap kerjasama gas alam dengan Iran dimulai dari tahun 2002 sampai dengan tahun Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai pengejaran kepentingan nasional yang dilakukan oleh Pemerintah Turki di bidang energi melalui kerjasama dengan Iran di tahun Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian yang dilakukan yaitu: 1. Manfaat Akademis Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan referensi bagi mahasiswa program studi Hubungan Internasional maupun akademisi jurusan lainnya yang ingin mengkaji isu serupa terkait dengan pengejaran kepentingan nasional yang dilakukan oleh suatu negara. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan informasi dan juga pertimbangan ilmiah terkait dengan bagimana suatu negara mengejar kepentingan nasional di bidang energi melalui kerjasama dengan negara lain.

11 1.6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab, adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab awal yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan menjelaskan mengenai beberapa kajian pustaka yang merupakan karya ilmiah dan sudah pernah diteliti sebelumnya, serta menyampaikan kerangka konseptual yang terdiri dari beberapa konsep yang mampu mendukung penelitian. BAB III : METODOLOGI Bab ini berisi mengenai jenis penelitian, sumber data, unit analisis, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik penyajian data. BAB IV : PEMBAHASAN

12 Bab ini akan disampaikan beberapa gambaran umum penelitian mengenai perkembangan hubungan kerjasama Turki dengan Iran pada sektor energi sebelum dan sesudah tahun Selain itu, hasil temuan analisa dalam penelitian akan dipaparkan dalam bab ini. BAB V : PENUTUP Bab ini akan memberikan kesimpulan dari penelitian yang telah dipaparkan dari bab-bab sebelumnya serta saran terkait dengan penelitian.