FORMULARIUM NASIONAL RSUD dr. Moewardi Kamis, 12 Mei 2016
|
|
- Suharto Susman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FORMULARIUM NASIONAL 2016 RSUD dr. Moewardi Kamis, 12 Mei 2016
2 8. ANTINEOPLASTIK, IMUNOSUPRESAN dan OBAT untuk TERAPI PALIATIF HORMON DAN ANTIHORMON IMUNOSUPRESAN SITOTOKSIK LAIN-LAIN
3 HORMON DAN ANTIHORMON
4 anastrozol Arimidex Peresepan Tablet salut selaput 1 mg Dapat digunakan untuk kanker payudara post menopause dengan pemeriksaan reseptor estrogen/progesteron positif. 30 tab/bulan
5 bikalutamid Casodex Peresepan tab sal 50 mg tab sal 150 mg Untuk kanker prostat, diberikan bersama goserelin asetat atau leuprorelin asetat, minimal 7 hari maksimal 1 tahun jika PSA (Prostate Spesific Antigen) membaik. 30 tab / bulan
6 goserelin asetat Zoladex Peresepan inj 3,6 mg/vial serb inj 10,8 mg Dapat digunakan untuk kanker payudara dengan hormonal reseptor (ER dan/atau PR) positif premenopause. Dapat digunakan untuk endometriosis Dapat digunakan untuk kanker prostat, harus diberikan bersama dengan bikalutamid tablet Dapat digunakan untuk kanker prostat. 1 vial/bulan 1 vial/bulan; maks 6 vial/kasus 1 vial /3 bulan.
7 letrozol Femara Peresepan tab 2,5 mg Untuk kanker payudara pada post menopause dengan reseptor ER dan/atau PR positif. 30 tab / bulan
8 Endrolin/ Tapros serb inj 1,88 mg serb inj 3,75 mg serb inj 11,25 mg leuprorelin asetat Untuk endometriosis pada pasien dengan BB < 50 kg, adenomiosis atau mioma uteri. Dapat digunakan untuk kanker payudara dengan hormonal reseptor ER/ PR positif premenopause. Dapat digunakan untuk endometriosis. Adenomiosis atau mioma uteri. Dapat digunakan untuk kanker prostat. Dapat digunakan untuk kanker payudara dengan hormonal reseptor ER/ PR positif premenopause. Dapat digunakan untuk kanker prostat. Peresepan 1 vial/bulan; maks 6 vial/kasus. 1 vial / bulan. 1 vial/bulan; maks 6 vial/kasus.
9 medroksi progesteron asetat Provera Peresepan tab 100 mg tab 500 mg Dapat digunakan untuk kanker endometrium. 30 tab / bulan
10 tamoksifen Tamoplex/ Tamofen Tablet 10 mg Tablet 20 mg Untuk kanker payudara pada premenopause dan postmenopause dengan reseptor ER/ PR positif. Peresepan 60 tablet/ Bulan 30 tablet/ bulan
11 IMUNOSUPRESAN
12 everolimus Hanya untuk pasien yang telah menjalani transplantasi ginjal dan mengalami penurunan fungsi ginjal yang dapat menyebabkan Chronic Allograft Nephropathy (CAN). Peresepan
13 hidroksi klorokuin tab 200 mg* Tab 400 mg* inj 50 mg/ml Untuk kasus SLE (Systemic Lupus Erythematosus). Untuk kasus RA (Rheumatoid Arthritis). Peresepan
14 klorokuin tab 250 mg Untuk kasus SLE (Systemic Lupus Erythematosus). Untuk kasus RA (Rheumatoid Arthritis). Peresepan
15 metotreksat tab 2,5 mg Untuk imunosupresi. Untuk pasien dengan luas psoriasis di atas 10%. Peresepan
16 mikofenolat mofetil tab 500 mg Untuk kasus transplantasi organ ginjal, jantung, atau hati. Peresepan
17 siklosporin Provera Peresepan kaps lunak 25 mg kaps 50 mg kaps 100 mg inj 50 mg/ml inj 100 mg/ml Untuk kasus transplantasi organ dan penyakit autoimun. 5 mg/kgbb/hr. 5 mg/kgbb/hr. 90 kaps/bulan.
18 SITOTOKSIK
19 asparaginase Leunase Peresepan serb inj IU Leukimia Limfoblastik Akut.
20 bevasizumab Avastin Peresepan inj 25 mg/ml Kanker kolorektal metastatik. Harus diberikan bersama 5FU. 12x pemberian
21 bleomisin Bleocin Peresepan serb inj 15 mg Untuk squamous cell carcinoma pada daerah kepala dan leher, serviks, esofagus, penis, testis, kulit, paru, glioma, limfoma, plerodesis. Sebagai terapi lini pertama pada Hodgkin dan Non Hodgkin disease. 12x pemberian
22 busulfan Tablet 2 mg Peresepan
23 dakarbasin serb inj 100 mg serb inj 200 mg Untuk melanoma malignan metastatik, sarkoma dan penyakit Hodgkin. Peresepan 12x pemberian
24 daktinomisin Dacticin Peresepan inj 0,5 mg (i.v.) Untuk tumor Wilms, rabdomiosarkom pada anak, sarkoma Ewings, dan Ca testis non seminoma metastatik. Neoplasia trofoblastik gestasional. 12x pemberian
25 daunorubicin serb inj 20 mg Untuk leukemia akut. Peresepan
26 doksorubisin serb inj 10 mg (i.v.) serb inj 50 mg (i.v.) Dosis kumulatif maksimum (seumur hidup) : 500 mg/m² Peresepan Dosis kumulatif maksimum (seumur hidup) : 500 mg/m² LPT
27 dosetaksel inj 40 mg/ml Untuk kanker kepala dan leher, paru, payudara, ovarium, prostat dan adenokarsinoma gaster. Peresepan Untuk kombinasi : 75 mg/m2 LPT setiap 3 minggu. Untuk kemoterapi : 100 mg/m2 LPT setiap 3 minggu.
28 epirubisin inj 2 mg/ml (10 mg, 5 ml) serb inj 50 mg Peresepan Dosis kumulatif maks 750 mg/m2 LPT.
29 erlotinib Tarceva Peresepan tab sal selaput 100 mg tab sal selaput 150 mg Hanya untuk adenokarsinoma paru dengan EGFR mutasi positif 30 tab/bulan. 30 tab/bulan.
30 etoposid Etoposide/ Posyd kaps lunak Untuk kanker testis, 100 mg kanker paru, germ cell tumor, retinoblastoma, neuroblastoma, inj 20 sarkoma dan limfoma mg/ml maligna. Peresepan 100 mg/m²/hari selama 3-5 hari
31 fludarabin tab sal 10 mg inj 50 mg Hanya untuk BCLL atau AML. Sebagai alternatif pengganti klorambusil untuk terapi CLL (Chronic Lymphocytic Leukemia). Peresepan 30 mg/m²/hari selama 5 hari.
32 fluorouracil inj 25 mg/ml inj 50 mg/ml Untuk kanker kepala dan leher, saluran cerna, payudara, leher rahim, dan kanker serviks. Peresepan Untuk nasofaring: mg/m2/hari selama seminggu. Untuk kolorektal: mg/m2/46 jam diulang tiap 2 minggu.
33 gefitinib Iressa Peresepan tablet 250 mg Hanya untuk adenokarsinoma paru EGFR mutasi positif. 30 tablet/ bulan
34 hidroksi urea Hydrea, Cytodrox kaps 500 mg Untuk leukimia granulositik kronik, trombositosis esensial, polisitemia vera, dan thalasemia. Peresepan 40 mg/kgbb/ hari selama 30 hari.
35 idarubisin serb inj 20 mg (i.v.) Peresepan 12 mg/m2 LPT selama 3 hari dikombinasi dengan sitarabin.
36 ifosfamid Diberikan bersama mesna. Peresepan mg/m2/hr setiap 3 minggu bersama mesna.
37 imatinib mesilat Glivec Peresepan tab 100 mg Tab 400 mg LGK/CML dan LLA/ALL dengan pemeriksaan kromosom Philadelphia positif atau BCR-ABL positif. GIST yang unresectable dengan hasil pemeriksaan CD 117 POSITIF. Pasien dewasa dengan unresectable recurrent dan atau metastasik. 120 tab/bulan. Untuk GIST: 60 tab bulan.
38 irinotekan Campto Peresepan inj 20 mg/ml Hanya digunakan untuk kanker kolorektal. Harus diberikan bersama dengan 5 FU dan kalsium folinat (Leucovorin). 125 mg/m2 LPT setiap minggu diulang tiap 3 minggu atau 180 mg/m2 LPT tiap 2 minggu.
39 kapesitabin Xelloda Peresepan tab sal 500 mg untuk kanker kolorektal. untuk kanker payudara metastatik mg/m2/hr selama 2 minggu diulang tiap 3 minggu.
40 karboplatin inj 10 mg/ml Peresepan AUC (Area Under the Curve) 5-6 setiap 3 minggu.
41 klorambusil tab sal selaput 5 mg Peresepan
42 lapatinib Tykerb Peresepan Tablet 250 mg Untuk kanker payudara metastasis yang tidak memberikan respon terhadap trastuzumab dengan hasil pemeriksaan HER2 (CerbB2) positif 3 atau ISH positif dan dikombinasi dengan kemoterapi, second line untuk metastase otak. 5 tablet/ hari
43 melfalan tablet 2 mg Untuk multipel mieloma. Peresepan
44 merkaptopurin Mercapto, Purinethol tablet 50 mg Peresepan
45 metotreksat Sediaan Injeksi inj 2,5 mg/ml Untuk koriokarsinoma, kanker serviks, payudara, osteosarkoma, neuroblastoma, retinoblastoma, kolorektal, leukemia akut, limfoma Burkitt dan non Hodgkin, dan sebagai imunosupresan. Untuk PTG (Penyakit Throphoblastic Ganas) dan untuk kanker kandung kemih. Tidak untuk Intra tekal. Perlu Rescue dengan Kalsium Folinat (Leucovorin). Peresepan Untuk trofoblastik ganas: mg/m²/hari.
46 metotreksat Peresepan inj 5 mg (i.v./i.m./i.t.) inj 10 mg/ml inj 25 mg/ml Tablet 2,5 mg Tidak untuk Intra tekal. Perlu Rescue dengan Kalsium Folinat (Leucovorin). Tidak untuk Intra tekal. Perlu Rescue dengan Kalsium Folinat (Leucovorin). 15 mg/minggu. Untuk trofoblastik ganas: mg/m²/hari. Untuk maintenance leukemia: 7,5 mg/hari setiap minggu. Untuk trofoblastik ganas: 30 mg/hari selama 5 hari.
47 mitomisin serb inj 2 mg/vial serb inj 10 mg/vial Hanya digunakan untuk kasus adenokarsinoma gaster dan pankreas yang tidak bisa diatasi dengan obat primer/lini pertama. Peresepan
48 nilotinib Tasigna Peresepan Hanya diresepkan oleh konsultan hematologi dan onkologi medik (KHOM) Tablet 150 mg Tablet 200 mg Untuk LGK/ Leukimia Granulositik kronik/ CML dg hasil Philadelphia chromosom positif atau BCR-abl positif. Untuk LGK/ Leukimia Granulositik kronik/ CML dg hasil Philadelphia chromosom positif atau BCR-abl positif yg resisten atau intoleran terhadap imatinib. 120 tablet/ bulan/kasus 120 tablet/ bulan/kasus
49 oktreotid LAR serb inj 20 mg serb inj 30 mg Untuk akromegali dan tumor karsinoid. Peresepan Untuk pasien akromegali yang baru pertama mendapat 150 mg/ hari selama 2 minggu, mg/bulan setiap 4 minggu. Untuk tumor karsinoid mg/ hari maksimal 2 minggu.
50 oksaliplatin serb inj 50 mg serb inj 100 mg Hanya digunakan untuk kanker kolorektal metastase. Peresepan 12 x pemberian
51 paklitaksel Paxus, Sindaxel inj 6 mg/ml Peresepan Untuk kanker ovarium 175 mg/m2/kali, setiap 3 minggu dilanjutkan sisplatin 75 mg/m2.
52 rituksimab Mabthera Peresepan inj 10 mg/ml Untuk semua jenis Limfoma malignum Non Hodgkins (LNH) dengan hasil pemeriksaan CD20 positif. Untuk terapi CLL (Cronic Lymphocytic Leukimia) dengan hasil pemeriksaan CD20 positif. 375 mg/m2 setiap 3 minggu.
53 setuksimab Erbitux Peresepan inj 5 mg/ml Kanker kolorektal metastatik dengan hasil pemeriksaan KRAS wild type positif (normal). Terapi lini kedua Kanker kepala dan leher tipe squamosa yg bukan nasofaring yg residif. Pemberian tiap minggu: dosis pertama 400 mg /m2, dosis selanjutnya 250 mg/m2 tiap minggu atau pemberian tiap 2 minggu: dosis pertama 400 mg/m2, dosis kedua dan selanjutnya 500 mg/m2 tiap 2 minggu. 12 siklus.
54 siklofosfamid Untuk kanker payudara, limfoma malignum, leukemia akut dan kronik, kanker ovarium, dan sebagai imunosupresan. Diberikan bersama imunosupresan lain untuk indikasi GTN (Gestational Trophoblastic Neoplasia) High risk. Untuk Tumor Neuroendokrin Pankreas (PNET) Peresepan 750 mg/m2 LPT setiap 3 minggu.
55 sisplatin serb inj 10 mg serb inj 50 mg Peresepan 100 mg/m2/ha ri diulang tiap 3 minggu.
56 sitarabin inj 50 mg inj 100 mg/ml (i.m./i.v./s.k.) Untuk leukemia akut dan limfoma maligna. Peresepan 3000 mg/m2/ha ri selama 3 hari berturutturut.
57 temozolamid Temodal Peresepan kaps 20 mg Kaps 100 mg Hanya untuk glioblastoma mg/m2/hari selama 5 hari berturut turut diulang setiap 4 minggu atau 75 mg/m2/hari selama 42 hari bersamaan dengan radioterapi.
58 trastuzumab Herceptin Peresepan serb inj 440 mg Untuk kanker payudara metastasis dengan hasil pemeriksaan HER2 positif 3 (+++) atau ISH positif. 8 x pemberian
59 vinblastin inj 1 mg/ml Hanya untuk indikasi Limfoma Malignum (Hodgkins), kanker testis stadium lanjut (termasuk germ cells carcinoma), kanker kandung kemih, histiosis, dan melanoma. Peresepan 6 mg/m2 setiap 2 minggu.
60 vinkristin inj 1 mg/ml (i.v.) Untuk leukemia, Limfoma Maligna Non Hodgkins (LNH),rabdomiosarko ma dan Ewing Sarcoma, osteosarcoma trofoblastik ganas dan multipel mieloma. Peresepan 1,2 mg/m2 setiap 5 hari. Kecuali untuk ALL maks 3 tahun.
61 vinorelbin Navelbin Peresepan inj 10 mg/ml Pengobatan unresectable advanced NSCLC kombinasi dengan sisplatin Untuk kanker payudara stadium lanjut. 25 mg/m2 hari 1 dan 8 diulang setiap 3 minggu.
62 LAIN-LAIN
63 asam ibandronat Bondronat Peresepan inj 1 mg/ml Untuk hiperkalsemia akibat keganasan. Metastase tulang. 1 vial/bulan.
64 asam zoledronat Zometa Peresepan inf 4 mg/100 ml Untuk hiperkalsemia akibat keganasan. Metastase tulang. 1 vial/bulan.
65 dinatrium klodronat Actabone/ Bonefos inj 60 mg/ml Untuk hiperkalsemia akibat keganasan. Metastase tulang. Peresepan Dosis kumulatif maks 1500 mg selama 5 hari.
66 kalsium folinat (leukovorin, Ca) Rescuvolin Untuk pencegahan efek toksik metotreksat dan memperkuat efek 5- fluorourasil. Peresepan Sesuai dengan dosis metotreksat atau 400 mg/m2 setiap 2 minggu bersama dengan 5-FU.
67 mesna Uromitexan inj 100 mg/ml Hanya diberikan untuk terapi yang menggunakan ifosfamid dan siklofosfamid dosis tinggi. Peresepan Sesuai dengan dosis ifosfamid atau siklofosfamid dosis tinggi.
68 Safe Handling Cytotoxic Drugs Matur Nuwun
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/636/2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR HK.02.02/MENKES/523/2015 TENTANG FORMULARIUM NASIONAL DENGAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/137/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI NOMOR HK.02.02/MENKES/523/2015 TENTANG FORMULARIUM NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciFORMULARIUM NASIONAL
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02 / MENKES / 523 / 2015 TENTANG FORMULARIUM NASIONAL KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02 / MENKES / 137 / 2016 TENTANG
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/659/2017 TENTANG FORMULARIUM NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/659/2017 TENTANG FORMULARIUM NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciFormularium RSUD Dr. Moewardi Halaman 1
1 fentanil 1. ANALGESIK, ANTIPIRETIK, ANTIINFLAMASI NON STEROID, ANTIPIRAI 1.1 ANALGESIK NARKOTIK inj: Hanya untuk nyeri sedang hingga berat dan harus diberikan oleh tim medis yang dapat melakukan resusitasi.
Lebih terperinciEVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK DALAM PENATALAKSANAAN MUAL MUNTAH KARENA KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA TAHUN
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIK DALAM PENATALAKSANAAN MUAL MUNTAH KARENA KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2008 SKRIPSI Oleh ZAHARA NUR RAHMAWATI K.100 050 088 FAKULTAS
Lebih terperinciPada saat menjalani pengobatan, keadaan penderita dinilai untuk melihat respon kanker terhadap pengobatan.
Pengobatan Kanker DEFINISI RESPON TERHADAP PENGOBATAN Pada saat menjalani pengobatan, keadaan penderita dinilai untuk melihat respon kanker terhadap pengobatan. Pengobatan yang paling berhasil menyebabkan
Lebih terperinciObat yang bertujuan menghancurkan sel-sel maligna. Selalu diberikan multidrug.
Oleh: Isnaini Sesudah menyelesaikan topik ini, diharapkan mahasiswa mampu: Menjelaskan mekanisme kerja, indikasi, dan efek samping penggunaan antikanker Menjelaskan prinsip penggunaan antikanker Obat yang
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI RS KANKER DHARMAIS. Direksi RSKD Dir. Medik & Keperawatan. Wakil Kepala Instalasi Farmasi
Lampiran 3 STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI RS KANKER DHARMAIS Lampiran I Keputusan Direksi RS Kanker Dharmais Tentang Struktur Organisasi Instalasi Farmasi Kanker Dharmais Nomor : HK.00.06/1/5802/2008
Lebih terperinciBAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI, KLASIFIKASI, DAN STADIUM EWING S SARCOMA. pada jaringan lunak yang mendukung, mengelilingi, dan melindungi organ tubuh.
BAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI, KLASIFIKASI, DAN STADIUM EWING S SARCOMA Sarcoma adalah suatu tipe kanker yang jarang terjadi dimana penyakit ini berkembang pada struktur pendukung tubuh. Ada 2 jenis dari sarcoma,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan masalah kesehatan yang banyak terjadi di dunia. Satu diantara 4 kematian di Amerika disebabkan karena kanker. Kanker kolorektal merupakan salah satu
Lebih terperinciMENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTER! KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/523/2015 TENTANG FORMULARIUM NASIONAL
KEPUTUSAN MENTER! KESEHATAN NOMOR HK.02.02/MENKES/523/2015 TENTANG FORMULARIUM NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER! KESEHATAN, Menimbang: a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan suatu penyakit yang menakutkan bagi kaum wanita tetapi pada laki-laki pun memiliki kemungkinan untuk terserang meskipun kemungkinan itu kecil.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Farmakoekonomi Farmakoekonomi didefinisikan sebagai deskripsi dan analisis dari biaya terapi dalam suatu sistem pelayanan kesehatan, lebih spesifik lagi adalah sebuah penelitian
Lebih terperinciPELAYANAN OBAT RUMAH SAKIT DI ERA JKN
PELAYANAN OBAT RUMAH SAKIT DI ERA JKN Dr Kuntjoro Adi Purjanto, Mkes Ketua Umum PERSI Jakarta, 22 Desember 2016 ISU STRATEGIS 1. UUD `45 setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin dan mendapatkan
Lebih terperinciOBAT SITOSTATIKA KANKER
OBAT SITOSTATIKA KANKER : Penyakit yg disebabkan oleh timbulnya st populasi sel yg terus menerus membelah diri secara tak terkendali Pengobatan : - Pembedahan - Radiasi - Khemoterapi ( Sitostatika ) -
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN SARKOMA UTERI YANG BERULANG
PENATALAKSANAAN SARKOMA UTERI YANG BERULANG PENDAHULUAN Sarkoma uteri adalah tumor mesodermal yang jarang dijumpai, yang pada umumnya dikatakan kurang dari 5% dari seluruh kanker pada uterus, namun penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian pada wanita setelah kanker payudara. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker serviks uteri merupakan salah satu masalah penting pada wanita di dunia. Karsinoma serviks uteri adalah keganasan kedua yang paling sering terjadi dan merupakan
Lebih terperinciPERANAN KEMOTERAPI PADA KANKER
PERANAN KEMOERAPI PADA KANKER Dairion Gatot, Savita Handayani, Henny Syahrini Lubis, Suhartono, awarta, Andri Iskandar Mardia, Arina Vegas Divisi Hematologi-Onkologi Medik Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kanker Kanker adalah penyebab utama kematian di sleuruh dunia, terhitung 8,2 juta kematian pada tahun 2012. Menurut WHO, kanker adalah istilah umum untuk kelompok besar penyakit
Lebih terperinciLampiran 1. Data Efisiensi Biaya Penggunaan Obat Kanker Payudara di RSUD Dr. Pirngadi Medan Pasien : Jamkesmas Bulan : Mei 2009
Lampiran 1. Data Efisiensi Biaya Penggunaan Obat Kanker Payudara di RSUD Dr. Pirngadi Medan Pasien : Jamkesmas Bulan : Mei 2009 NO NO MR NAMA OBAT KEMOTERAPI BIAYA LFT PASIEN Nama Obat Permintaan Perhitungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker ovarium merupakan keganasan ginekologi yang menempati urutan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker ovarium merupakan keganasan ginekologi yang menempati urutan keempat dari semua jenis kanker ginekologi yang paling sering terjadi diseluruh dunia dan merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker 2.1.1 Definisi kanker Kanker adalah penyakit yang perkembangannya didorong oleh serangkaian perubahan genetik yang dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi Rumah Sakit Indonesia tahun 2010 menunjukan, kasus rawat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker serviks merupakan kanker yang paling sering ditemukan terutama di negara berkembang dan menempati urutan kedua setelah kanker payudara. Data Sistem Informasi
Lebih terperinciLeukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Leukemia Leukemia merupakan kanker yang terjadi pada sumsum tulang dan sel-sel darah putih. Leukemia merupakan salah satu dari sepuluh kanker pembunuh teratas di Hong Kong, dengan sekitar 400 kasus baru
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 328/MENKES/SK/VIII/2013 TENTANG FORMULARIUM NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 328/MENKES/SK/VIII/2013 TENTANG FORMULARIUM NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 328/MENKES/SK/VIII/2013 TENTANG FORMULARIUM NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/MENKES/SK/VIII/01 TENTANG FORMULARIUM NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciIndonesia Nomor 5112); 12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/ VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 4431); 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150 Tahun Tambahan Lembaran Negara Republik
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 328/MENKES/SK/VIII/2013 TENTANG FORMULARIUM NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 328/MENKES/SK/VIII/2013 TENTANG FORMULARIUM NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tubuh kita terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan. Kebanyakan tidak menimbulkan bahaya.
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM FATER INFEKSI DAN TUMOR DENGAN TEMA KANKER PARU DARI GELOMBANG II KELOMPOK 4
LAPORAN PRAKTIKUM FATER INFEKSI DAN TUMOR DENGAN TEMA KANKER PARU DARI GELOMBANG II KELOMPOK 4 Dosen pengampu : 1. Sikni Retno Karminingtyas, S.Farm., Apt 2. Istianatus, S.Farm., Apt Di susun oleh : 1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian setelah penyakit kardiovaskuler. Sementara itu, di Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tubuh manusia terdiri dari bermilyar-milyar sel. Sel merupakan satuan hidup yang paling kecil yang sanggup hidup mandiri. Mekanisme pertumbuhan sel ini teratur dan
Lebih terperinciKanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Payudara Kanker payudara merupakan kanker yang paling umum diderita oleh para wanita di Hong Kong dan negara-negara lain di dunia. Setiap tahunnya, ada lebih dari 3.500 kasus kanker payudara baru
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menginduksi pertumbuhan dan pembelahan sel. tubuh tidak membutuhkan sel untuk membelah.
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Schneider (2010) menyatakan kanker merupakan suatu peristiwa molekuler yang mengubah sifat normal sel. Dalam sel-sel kanker, sistem kontrol normal yang mencegah pertumbuhan
Lebih terperinciPengalaman dan Tantangan dalam Manajemen Obat di RSUDZA dalam Era JKN dr. Fachrul Jamal, SpAn.KIC
Pengalaman dan Tantangan dalam Manajemen Obat di RSUDZA dalam Era JKN dr. Fachrul Jamal, SpAn.KIC Profil RSUDZA Rumah Sakit Pusat rujukan di Aceh Rumah sakit pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Karsinoma serviks uteri merupakan masalah penting dalam onkologi ginekologi di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Karsinoma serviks uteri merupakan masalah penting dalam onkologi ginekologi di Indonesia. Penyakit ini merupakan tumor ganas yang paling banyak dijumpai
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTER! KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 328/MENKES/SK/VIII/2013 TENT ANG FORMULARIUM NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTER! KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 328/MENKES/SK/VIII/2013 TENT ANG FORMULARIUM NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER! KESEHATAN REPUBLIK
Lebih terperinciKEMOTERAPI PADA ANAK
KEMOTERAPI PADA ANAK Pembimbing : Dr. Srie Enggar Kencana Dewi, Sp.A Disusun oleh : Kianti Raisa Darusman 030 97 082 KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI PERIODE 3 JUNI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit kanker merupakan suatu penyakit yang diakibatkan oleh pertumbuhan sel jaringan tubuh yang tidak terkontrol sehingga berubah menjadi sel kanker (1). Data Riset
Lebih terperinciFORMULARIUM NASIONAL
- 4 - FORMULARIUM NASIONAL LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 328/MENKES/SK/IX/2013 TENTANG FORMULARIUM NASIONAL 1. ANALGESIK, ANTIPIRETIK, ANTIINFLAMASI NON STEROID, ANTIPIRAI 1.1 ANALGESIK NARKOTIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kejadian kanker kulit sekitar 3,5 juta kasus pertahun, dimana basal cell carcinoma merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dari keseluruhan kejadian kanker, kanker kulit (melanoma dan non melanoma) meliputi separuh dari kasus kanker. 1,2 Di Amerika Serikat, pada tahun 2012 diperkirakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu penyebab kematian yang utama di seluruh dunia. Pada tahun 2012, penyakit kanker menyebabkan kematian sekitar 8,2 juta orang. Kanker
Lebih terperinciPETANDA TUMOR (Tumor marker) ELLYZA NASRUL Bagian Patologi Klinik FK Unand/RS.dr.M.Djamil Padang
PETANDA TUMOR (Tumor marker) ELLYZA NASRUL Bagian Patologi Klinik FK Unand/RS.dr.M.Djamil Padang IMUNOLOGI TUMOR INNATE IMMUNITY CELLULAR HUMORAL PHAGOCYTES NK CELLS COMPLEMENT CYTOKINES PHAGOCYTOSIS
Lebih terperinciLimfoma. Lymphoma / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Limfoma Limfoma merupakan kanker pada sistem limfatik. Penyakit ini merupakan kelompok penyakit heterogen dan bisa diklasifikasikan menjadi dua jenis utama: Limfoma Hodgkin dan limfoma Non-Hodgkin. Limfoma
Lebih terperinciEVALUASI PENATALAKSANAAN MUAL MUNTAH KARENA KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER PARU DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2009 SKRIPSI
EVALUASI PENATALAKSANAAN MUAL MUNTAH KARENA KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER PARU DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2009 SKRIPSI Oleh : DIAH LESTARININGSIH K 100 060 175 FAKULTAS FARMASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker paru merupakan keganasan penyebab kematian. nomer satu di dunia (Cancer Research UK, 2012).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker paru merupakan keganasan penyebab kematian nomer satu di dunia (Cancer Research UK, 2012). Mortalitas kanker ini tercatat sebesar 1.590.000 jiwa pada tahun 2012
Lebih terperinciSITOSTATIKA. Adalah: zat-zat yang dapat menghentikan pertumbuhan pesat dari sel-sel ganas.
SITOSTATIKA = ONKOLITICA (Yun. kytos= sel, stasis= terhenti ongkos= benjolan, lysis= melarutkan) Adalah: zat-zat yang dapat menghentikan pertumbuhan pesat dari sel-sel ganas. Prinsipnya: penggunaan obat-obatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tumor ovarium merupakan bentuk neoplasma yang paling sering ditemukan pada wanita. Sekitar 80% merupakan tumor jinak dan sisanya adalah tumor ganas ovarium (Crum,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan masalah kesehatan utama di dunia. Pada tahun 2012
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kanker merupakan masalah kesehatan utama di dunia. Pada tahun 2012 sebanyak 8,2 juta orang meninggal karena kanker dan 65% di antaranya terjadi di negara miskin dan
Lebih terperinciSUB KELAS TERAPI/NAMA
4 FORMULARIUM NASIONAL LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 328/MENKES/SK/IX/2013 TENTANG FORMULARIUM NASIONAL SUB TERAPI/NAMA 1. ANALGESIK, ANTIPIRETIK, ANTIINFLAMASI NON STEROID, ANTIPIRAI 1.1
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di negara berkembang seperti Indonesia. Menurut
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker 2.1.1 Definisi Menurut WHO, kanker adalah istilah umum untuk satu kelompok besar penyakit yang dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh. Istilah lain yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling sering ditemui dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita oleh kaum wanita dan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Xerostomia Umumnya perhatian terhadap saliva sangat kurang. Perhatian terhadap saliva baru timbul apabila terjadinya pengurangan sekresi saliva yang akan menimbulkan gejala mulut
Lebih terperinciAntikanker. Kuntarti, SKp., M.Biomed
Antikanker Kuntarti, SKp., M.Biomed Kanker Penyakit sel yang ditandai dgn gangguan atau kegagalan mekanisme pengaturan ploriferasi dan fungsi homeostasis. Sel normal tumbuh lambat, terkontrol & predictable
Lebih terperinciGAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP SANGLAH PERIODE JANUARI OKTOBER Made Dwi Puja Setiawan 1, Ketut Suega 2
GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP SANGLAH PERIODE JANUARI OKTOBER 2014 Made Dwi Puja Setiawan 1, Ketut Suega 2 1 Jurusan Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siklus sel yang khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel yang khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia (Anonim, 2008b). Di dunia, 12%
Lebih terperinciArtikel Asli. Kata kunci: keganasan, sarkoma Ewing, anak
Artikel Asli Teny Tjitra Sari, Djajadiman Gatot, Endang Windiastuti Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta Latar belakang. Terapi multimodalitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. salah satu dari kanker kulit yang sering dijumpai setelah basalioma. Insidensi diperkirakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karsinoma epidermoid (squamous cell carcinoma) adalah suatu proliferasi ganas dari keratinosit epidermis yang merupakan tipe sel epidermis yang paling banyak dan merupakan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 159/MENKES/SK/V/2014 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 159/MENKES/SK/V/2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI NOMOR 328/MENKES/SK/IX/2013 TENTANG FORMULARIUM NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. uteri. Hal ini masih merupakan masalah yang cukup besar dikalangan masyarakat Di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan suatu pertumbuhan abnormal dari sel sel serviks uteri. Hal ini masih merupakan masalah yang cukup besar dikalangan masyarakat Di RSDK tahun
Lebih terperinciPendidikan Bergelar Pengalaman Kerja
Curriculum Vitae Nama : dr. Christina Hari Nawangsih Prihharsanti Sp.Rad, (K)Onk.Rad Tempat, tgl lahir : Klaten, 24 April Tugas : Staff Pengajar FK Undip / RSUP dr. Kariadi Alamat rumah : Jl. Kyai Saleh
Lebih terperinciHUBUNGAN KONTRASEPSI ORAL DAN KANKER PAYUDARA : STUDI KASUS KONTROL DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA
HUBUNGAN KONTRASEPSI ORAL DAN KANKER PAYUDARA : STUDI KASUS KONTROL DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat Disusun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dari semua kanker pada organ reproduksi. Diantara kanker yang ditemukan pada
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kanker ovarium adalah kanker ginekologi yang dijumpai hampir 30% dari semua kanker pada organ reproduksi. Diantara kanker yang ditemukan pada perempuan,
Lebih terperinciSTUDI KASUS PELATIHAN HANDLING CYTOTOXIC RABU, 25 NOVEMBER 2015
STUDI KASUS PELATIHAN HANDLING CYTOTOXIC RABU, 25 NOVEMBER 215 1. Pasien bernama Ny. M dengan umur 55 tahun, tinggi badan 155 cm, berat badan 48 kg menderita kanker payudara. Oleh dokter Sp.PD-KHOM diberikan
Lebih terperinciHIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA. PENYEBAB Konsentrasi kalsium darah bisa menurun sebagai akibat dari berbagai masalah.
1. Hipokalsemia HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA Hipokalsemia (kadar kalsium darah yang rendah) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalsium di dalam darah kurang dari 8,8 mgr/dl darah. PENYEBAB Konsentrasi
Lebih terperinciCURRICULUM VITAE DATA PRIBADI : DR. HARLINDA HAROEN, SP PD, K-HOM. TEMPAT TANGGAL LAHIR : CIMAHI, 26 MARET 1957.
CURRICULUM VITAE DATA PRIBADI NAMA : DR. HARLINDA HAROEN, SP PD, K-HOM. TEMPAT TANGGAL LAHIR : CIMAHI, 26 MARET 1957. KEBANGSAAN : INDONESIA. ALAMAT RUMAH : JLN YOS SUDARSO NO 17, KAIRAGI WERU, MANADO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam catatan Word Health Organization (WHO) dimasukkan dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara disebut juga carcinoma mammae adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat tumbuh dalam kelenjar susu, jaringan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Antipiretik digunakan untuk membantu untuk mengembalikan suhu set point ke kondisi normal dengan cara menghambat sintesa dan pelepasan prostaglandin E2, yang distimulasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karsinoma kolorektal (KKR) merupakan masalah kesehatan serius yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma kolorektal (KKR) merupakan masalah kesehatan serius yang kejadiannya cukup sering, terutama mengenai penduduk yang tinggal di negara berkembang. Kanker ini
Lebih terperinciKanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Prostat Kanker prostat merupakan tumor ganas yang paling umum ditemukan pada populasi pria di Amerika Serikat, dan juga merupakan kanker pembunuh ke-5 populasi pria di Hong Kong. Jumlah pasien telah
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTER KESEHATAN REPUBLK NDONESA NOMOR HK.01.07/MENKES/254/2017 TENTANG HARGA DASAR OBAT PROGRAM RUJUK BALK, OBAT PENYAKT KRONS D FASLTAS KESEHATAN RUJUKAN TNGKAT LANJUTAN DAN OBAT STOSTATKA
Lebih terperinciReformasi Kebijakan Ketersediaan Obat Melalui Pengadaan Obat Berdasarkan Katalog Elektronik oleh Pemerintah dan Swasta
Reformasi Kebijakan Ketersediaan Obat Melalui Pengadaan Obat Berdasarkan Katalog Elektronik oleh Pemerintah dan Swasta Engko Sosialine M. Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Direktorat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi 13% kematian dari 22% kematian akibat penyakit tidak menular utama di dunia (Shibuya et al., 2006).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker disebut juga neoplasma, adalah suatu penyakit pertumbuhan sel karena di dalam organ tubuh timbul dan berkembang biak sel-sel baru yang tumbuh abnormal, cepat,
Lebih terperinci4. Antibiotika (sitotoksik)
4. Antibiotika (sitotoksik) Beberapa antibiotika yang berasal dari jenis jamur Streptomyces juga berkhasiat sitostatis, disamping kerja antibakterinya. - Mekanisme kerja; mengikat DNA secara kompleks,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melanoma) meliputi separuh dari kasus kanker. Kanker kulit non melanoma
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dari keseluruhan kejadian kanker, kanker kulit (melanoma dan non melanoma) meliputi separuh dari kasus kanker. Kanker kulit non melanoma merupakan salah satu jenis
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
ii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir I yang berjudul Perbedaan Massa Tumor, Kadar Hemoglobin,
Lebih terperinciPenggolongan obat. Zat pengalkilasi. Antimatabolit. Antimitotika. Antibiotika. Imunomodulansia. Hormon dan antihormon. Obat lainnya.
Penggolongan obat Zat pengalkilasi Antimatabolit Antimitotika Antibiotika Imunomodulansia Hormon dan antihormon Obat lainnya Obat alternatif 1. Zat pengalkilasi Zat pengalkilasi adalah zat antikanker pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anemia hemolitik otoimun (autoimmune hemolytic anemia /AIHA)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Anemia hemolitik otoimun (autoimmune hemolytic anemia /AIHA) merupakan salah satu penyakit otoimun di bagian hematologi. AIHA tergolong penyakit yang jarang, akan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Kanker 1.1 Pengertian Kanker adalah proses penyakit yang dimulai ketika sel abnormal diubah oleh mutasi genetik dari DNA selular. Sel yang abnormal membentuk suatu kumpulan
Lebih terperinciKANKER/NEOPLASIA/KEGANASAN
KANKER/NEOPLASIA/KEGANASAN Klonalitas :perubahan sel berproliferasi sel ganas Autonomi : Pertumbuhan tdk diatur dg benar oleh biokimia dan fisik normal dalam lingkungan Anaplasia : Tdk tdp diferensiasi
Lebih terperinciFORMULIR SURVEILANS PTM
FORMULIR SURVEILANS PTM Form PTM utk laboratorium SURVEILANS FAKTOR RISIKO PTM DARI LABORATORIUM Form 4 Tahun Propinsi : Bulan Kabupaten/Kota : Jumlah Kunjungan No JENIS PEMERIKSAAN 1 Gula darah sewaktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik di belahan dunia Barat maupun di Indonesia. Kanker kolorektal (KKR) jenis
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kanker kolon dan rektum merupakan salah satu kanker yang sering dijumpai baik di belahan dunia Barat maupun di Indonesia. Kanker kolorektal (KKR) jenis sporadik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. abnormal yang melibatkan kerusakan pada sel-sel DNA (Deoxyribonucleic Acid).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah penyakit dari sel-sel tubuh yang berkembang secara abnormal yang melibatkan kerusakan pada sel-sel DNA (Deoxyribonucleic Acid). Penyakit ini juga dinamakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kanker Serviks 2.1.1. Definisi Kanker Serviks Kanker serviks adalah tumor ganas yang paling sering ditemukan pada organ reproduksi wanita. Kanker serviks adalah kanker yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kejadian medication error (kesalahan pengobatan) merupakan indikasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kejadian medication error (kesalahan pengobatan) merupakan indikasi tingkat pencapaian patient safety, khususnya terhadap tujuan tercapainya medikasi yang aman. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker masih menjadi masalah besar dalam dunia. kesehatan. Di Indonesia tumor/kanker memiliki jumlah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker masih menjadi masalah besar dalam dunia kesehatan. Di Indonesia tumor/kanker memiliki jumlah penderita sekitar 4,3 per 1000 penduduk dengan kanker payudara menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjarnya (epitel maupun lobulusnya) dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Karsinoma ovarium adalah keganasan yang berasal. dari jaringan ovarium. Ovarian Cancer Report mencatat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma ovarium adalah keganasan yang berasal dari jaringan ovarium. Ovarian Cancer Report mencatat pada tahun 2014 karsinoma ovarium adalah karsinoma peringkat tujuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kanker adalah salah satu penyakit yang dapat terjadi pada anak. Kejadian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kanker adalah salah satu penyakit yang dapat terjadi pada anak. Kejadian kanker pada anak terus mengalami peningkatan dan menjadi salah satu penyebab kematian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di seluruh dunia kanker serviks atau kanker leher rahim menempati urutan ketujuh dari seluruh kejadian keganasan pada manusia (Cancer Research United Kingdom, 2010).
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/169/2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR HK.02.02/MENKES/651/2016 TENTANG FORMULARIUM OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker ovarium merupakan keganasan yang paling. mematikan di bidang ginekologi. Setiap tahunnya 200.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker ovarium merupakan keganasan yang paling mematikan di bidang ginekologi. Setiap tahunnya 200.000 wanita didiagnosa dengan kanker ovarium di seluruh dunia dan 125.000
Lebih terperinciOvarian Cysts: A Review
Ovarian Cysts: A Review Cheryl Horlen, BCPS University of the Incarnate Word Feik School San Antonio, Texas 7/20/2010 US Pharm. 2010;35(7):HS-5-HS-8 Kista ovarium adalah penyebab umum dari prosedur bedah
Lebih terperinciKanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Serviks Kanker serviks merupakan penyakit yang umum ditemui di Hong Kong. Kanker ini menempati peringkat kesepuluh di antara kanker yang diderita oleh wanita dengan lebih dari 400 kasus baru setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. penderita kanker di dunia bertambah 6,25 juta orang. Menurut hasil Survei
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kanker merupakan masalah kesehatan masyarakat yang bisa menimpa semua orang. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun jumlah penderita kanker di dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saluran pencernaan (gastrointestinal, GI) dimulai dari mulut sampai anus. Fungsi saluran pencernaan adalah untuk ingesti dan pendorongan makanan, mencerna makanan, serta
Lebih terperinciIMMUNORADIOMETRICASSA Y (IRMA) DALAM DETEKSI DAN PEMANTAUAN KANKER. Wayan Rediatning S., Sukiyati OJ. Pusat Pengembangan Radioisotop dan Radiofarmaka
Immunoradiometricassay (IRMA) Dalam Deteksi dan Pemantauan Kanker Wayan Rediatning S., Sukiyatt DJ. IMMUNORADIOMETRICASSA Y (IRMA) DALAM DETEKSI DAN PEMANTAUAN KANKER Wayan Rediatning S., Sukiyati OJ.
Lebih terperinci