BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kanker adalah salah satu penyakit yang dapat terjadi pada anak. Kejadian
|
|
- Yuliani Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kanker adalah salah satu penyakit yang dapat terjadi pada anak. Kejadian kanker pada anak terus mengalami peningkatan dan menjadi salah satu penyebab kematian. Kematian akibat kanker di dunia akan terus meningkat jika kanker tidak ditangani dengan baik. Pada tahun 2030 diperkirakan ada 13,1 juta kematian yang akan terjadi akibat kanker (World Health Organization, 2012). Pada tahun 2015, Amerika Serikat memperkirakan akan ada kasus baru yang didiagnosis Leukemia pada anak usia 0-14 tahun sebanyak kasus (America Cancer Society, 2015). Di Indonesia, menurut data Sistem Registrasi Kanker Indonesia (SriKanDi) tahun menunjukan bahwa estimasi insidensi kanker pada anak usia 0-17 tahun sebesar 9 per anak. Kasus kanker pada anak mencapai 4,7% dari kanker pada semua umur. Ada lima jenis kanker yang paling banyak dialami anak-anak di Indonesia yaitu leukemia 2,8; retinoblastoma 2,4; osteosarkoma 0,97; limfoma 0,75 dan kanker nasofaring 0,43 yang masingmasing dihitung per anak (Depertemen Kesehatan Republik Indonesia, 2012). Di RSUP Dr. Sardjito pada bulan Januari 2004 sampai Januari 2007 terdapat 159 pasien anak yang didiagnosis LLA (Sitaresmi et al., 2008). Menurut studi yang dilakukan oleh Ali et al., (2010) dengan menggunakan program 1
2 2 komputer Yogyakarta Pediatric Cancer Registry (YPCR) menjelaskan bahwa dari total anak yang baru didiagnosis kanker di RSUP Dr. Sardjito selama 10 tahun (Januari 2000-Desember 2009) pada anak usia di bawah 18 tahun, ada 6 diagnosis yang paling umum terjadi yaitu Leukemia Limfoblastik Akut (40,6%), Leukemia Mieloblastik Akut (13,9%), retinoblastoma (6,7%), neuroblastoma (5,5%), Wilm's tumor atau nefroblastoma (4,5%) dan Non-Hodgkin lymphoma (4,4%). Berdasarkan usia anak, sebagian besar (58,2%) didiagnosis pada saat masa bayi dan usia dini (usia 0-5 tahun). Sedangkan menurut informasi dari register sub bagian Hemato-Onkologi RSUP Dr. Sardjito pada bulan Januari 2012 sampai Agustus 2014 terdapat 239 pasien anak yang diagnosis kanker, dan 119 anak adalah LLA. Secara umum pengobatan LLA adalah kemoterapi, meliputi kemoterapi tahap awal yaitu tahap induksi di rumah sakit selama 4-6 minggu kemudian tahap konsolidasi dan tahap pemeliharaan (maintenance), dengan total lama pengobatan selama 2 sampai 3 tahun. Transplantasi sumsum tulang direkomendasikan untuk anak LLA dengan klasifikasi risiko tinggi (high risk) dan anak yang relaps setelah mencapai remisi atau apabila leukemia tidak mencapai remisi setelah berturutturut diberikan kemoterapi pada tahap induksi (Ward et al., 2014). Menurut Whitsett et al., (2008) kanker dan pengobatan kanker itu sendiri dapat memicu adanya peningkatan kebutuhan energi pada anak. Energi merupakan konsep utama dalam menjelaskan kelelahan (fatigue) anak dengan kanker (Davies et al., 2002). Masalah fisik pada anak yang dilaporkan menjadi prevalensi tertinggi yaitu kelelahan terkait kanker, baik yang sedang menerima
3 3 pengobatan atau anak yang telah selesai pengobatannya. Kelelahan dapat terkait secara langsung dengan kanker atau pengobatan dan mungkin terus berlanjut pada tahun berikutnya setelah pengobatan selesai (Wang, 2008). Anak LLA tahap pemeliharaan (maintenance) mengalami masalah gangguan tidur dan kelelahan selama menjalani pengobatan kemoterapi (Zupanec et al., 2010). Adanya mual, nyeri, dan kelelahan merupakan gejala umum pada sebagian besar anak yang dirawat di rumah sakit dengan kanker. Munculnya gejala ini secara signifikan berdampak pada pengalaman gejala termasuk semua beban gejala yang dialami anak. Prevalensi yang lebih besar yaitu sebanyak 34% adalah mual, kelelahan, nafsu makan menurun, nyeri, dan rasa mengantuk (Miller et al., 2011). Sementara itu, menurut Allenidekania, dkk (2012) menyebutkan prevalensi kelelahan pada anak kanker di Jakarta, Indonesia mencapai 44,2% (n=73). Kelelahan pada anak dengan kanker digambarkan sebagai pengalaman fisik, mental dan emosional yang ditandai dengan berkurangnya energi, menurunya aktivitas fisik, dan meningkatnya perasaan lelah (Hockenberry-eaton et al., 1999). National Comprehensive Cancer Network/NCCN (2008) menyebutkan bahwa kelelahan dapat terjadi sebagai gejala atau keluhan tersendiri atau sebagai salah satu elemen dalam tingkatan gejala (cluster of symptoms) seperti nyeri, depresi, gangguan tidur dan anemia. Kelelahan adalah keluhan yang umum dilaporkan oleh pasien selama pengobatan, dengan estimasi % pasien dengan kanker mempunyai pengalaman kelelahan (Lawrence et al. 2004; Prue et al. 2006).
4 4 Kelelahan melibatkan aspek multidimensi fisik, emosi, kognitif dan sosial. Kelelahan meningkat pada saat pasien mendapat terapi kanker seperti kemoterapi, radioterapi dan bioterapi (Enskar & Essen, 2008). National Comprehensive Cancer Network/NCCN (2008) menyebutkan bahwa kelelahan terkait kanker didefinisikan sebagai suatu distressing, menetap, dan perasaan subjektif dari fisik, emosional, dan atau kelelahan kognitif (tiredness cognitive) atau rasa kelelahan (exhaustion) terkait kanker atau pengobatan kanker yang tidak proporsional dalam melakukan aktivitas dan dapat menurunkan status fungsional (Abbott et al., 2012). Anak dengan kanker termasuk kelompok risiko tinggi yang mengalami pengabaian masalah kelelahan yang diakibatkan terapi dan efek samping terapi kanker. Hal ini dapat disebabkan karena faktor perkembangan anak yang mempengaruhi kemampuan anak itu sendiri dalam mengekpresikan keluhan kelelahan (Allenidekania, 2015). Alasan lain yang sama-sama disadari oleh pasien dan petugas kesehatan bahwa kelelahan merupakan perasaan subjektif, yang tidak mengancam kehidupan dan menganggap bahwa kelelahan merupakan konsekuensi dari terapi kanker yang tidak bisa dihindari (Mitchell, 2010). Kelelahan yang tidak ditangani secara tepat dapat menurunkan kualitas hidup anak (Eddy & Cruz, 2007). Menurut Leung, et al.;benedito, et al., (2000 dalam Allenidekania, 2015) mengidentifikasi dampak kelelahan pada anak yang dinyatakan sembuh dari kanker antara lain anak mengalami gangguan pertumbuhan, mengalami penurunan daya ingat, keterbatasan memori jangka
5 5 pendek (mudah lupa), kesulitan belajar, perubahan hormon, dan komplikasi penyakit lainnya termasuk mendapatkan kanker sekunder. Adanya kelelahan (fatigue) juga bisa menjadi masalah yang berhubungan dengan kesehatan mental pada pasien kanker anak. Beberapa gejala umum seperti kelelahan dapat disalahartikan sebagai indikasi dari depresi. Anak-anak dengan kanker cenderung memiliki beberapa gejala yang muncul pada saat pengobatan kemoterapi. Gejala umum yang lebih banyak dialami meliputi nyeri, kelelahan, mual, muntah, batuk, anoreksia dan gejala psikologis (Muckaden et al., 2011). Selain kelelahan, perubahan perilaku, depresi dan perubahan aktivitas pada anak yang menerima pengobatan kanker. Hal ini dilaporkan dalam penelitian kualitatif yang memberikan pemahaman bahwa ada perubahan fisik dan emosional pada anak dan remaja selama pengobatan kanker (Hockenberry-Eaton et al., 1998; Hockenberry-Eaton & Hinds, 2000). Aktivitas pada anak adalah bermain. Bermain merupakan salah satu aspek penting dari kehidupan anak dan sebagai suatu kebutuhan anak. Selain itu aktivitas bermain digunakan anak sebagai bentuk pengalihan stres saat sakit. Aktivitas bermain dijadikan salah satu dasar penilaian status performa pada anak kanker karena mampu mengukur performa aktivitas anak dari hari ke hari. Selain itu bisa menjadi pengkajian yang efektif sebagai hasil pengobatan, perkembangan kesuksesan program rehabilitasi dan kemampuan bertahan jangka panjang yang komprehensif, evaluasi dari status fungsional (Lansky et al., 1987). Menurut Suzuki & Kato (2003) anak yang mengalami sakit sering dibatasi dalam kegiatan/aktivitas mereka, sehingga anak sering tidak masuk sekolah serta
6 6 ada penurunan dalam kemampuan menjaga persahabatan dengan temantemannya. Penilaian perubahan performa dapat memberikan wawasan tentang perubahan kualitas hidup anak yang disebabkan oleh terapi kanker dan efek sampingnya (Hockenberry et al., 2010). Meskipun akibat kelelahan merugikan bagi pasien, hal itu belum menjadi prioritas dalam perawatan pasien dengan kanker. Perawat belum melakukan pengkajian kelelahan terkait kanker secara rutin pada pasien kanker yang dilakukan pengobatan kemoterapi. Meskipun dalam diagnosis keperawatan serta tindakan keperawatan sudah ada panduan dalam merawat pasien dengan kelelahan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di RSUP Dr. Sardjito diperoleh data bahwa belum dilakukan pengkajian keperawatan tentang kelelahan terkait kanker pada anak dan bagaimana aktivitas bermain anak selama menjalani pengobatan kemoterapi. Pengkajian dan penanganan keperawatan lebih ke dampak kemoterapi yang secara nyata dapat terlihat seperti mual muntah, rambut rontok, kulit mengering, mucositis serta pengendalian infeksi. Hasil observasi dari status dokumentasi keperawatan hampir seluruh pasien anak yang dirawat di Ruang Kartika II pada bulan Desember 2013, tidak ada perawat yang menegakan diagnosis keperawatan kelelahan. Hasil wawancara dengan perawat menyampaikan bahwa kelelahan terkait kanker pada anak belum dilakukan pengkajian secara khusus, tetapi pengkajian keperawatan secara umum sudah dilakukan sesuai dengan format pengkajian yang tersedia di rumah sakit. Hasil observasi aktivitas bermain pada anak dengan LLA yang dirawat dan mendapat
7 7 pengobatan kemoterapi, tampak sebagian besar anak melakukan aktivitas bermain di tempat tidur. Selain itu tampak anak-anak juga beraktivitas bermain di ruang khusus bermain yang ada di ruang perawatan. Hasil wawancara dengan orang tua menyampaikan bahwa anaknya terkadang mengeluh lelah dan badan lemas, sehingga anak bermain di tempat tidur dengan alat permainan yang dibawa sendiri atau meminjam dari ruang bermain. Sementara hasil wawancara dengan orang tua anak yang menjalani kemoterapi memasuki tahap pemeliharaan (maintenance) di rawat jalan Poliklinik Anak, orang tua menyampaikan anak masih bisa beraktivitas bermain dengan aktif seperti anak yang sehat pada umumnya, tetapi orang tua melakukan pemantauan dan pembatasan untuk beristirahat. Orang tua dengan anak yang menjalani kemoterapi tahap reinduksi menyampaikan jika anak mereka hanya melakukan aktivitas bermain di dalam rumah dengan menonton TV atau bermain game. Dengan latar belakang di atas, maka peneliti ingin menganalisis hubungan antara kelelahan dan aktivitas bermain pada pasien anak LLA yang menjalani kemoterapi. B. Perumusan Masalah Penelitian Berdasar uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana hubungan antara kelelahan dengan aktivitas bermain pada anak LLA yang menjalani kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito?.
8 8 C. Tujuan Penelitian Menganalisis hubungan antara kelelahan dengan aktivitas bermain pada anak LLA yang menjalani kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito. D. Manfaat Penelitian 1. Hasil penelitian ini dapat berkontribusi dalam meningkatkan body of knowledge keperawatan pada anak dengan kanker khususnya LLA yang berhubungan dengan kelelahan terkait kanker pada anak serta aktivitas bermain anak yang menjalani kemoterapi. 2. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi perawat anak di RSUP Dr. Sardjito yang diharapkan dapat memberikan gambaran terkait kelelahan dan aktivitas bermain pada anak LLA, sehingga perawat dapat melaksanakan peran dalam memberikan asuhan keperawatan sebagai pengelola yang dapat meningkatan mutu pelayanan asuhan keperawatan di RSUP Dr. Sardjito 3. Hasil penelitian ini memberi informasi terkait kelelahan dan aktivitas bermain pada anak LLA yang menjalani kemoterapi. Perawat dapat memahami bahwa anak dengan kemoterapi bisa mengalami kelelahan dan mengetahui gambaran aktivitas bermain anak, sehingga dapat membantu mengoptimalkan kualitas hidup anak dengan LLA di RSUP Dr. Sardjito. 4. Keaslian Penelitian Adapun beberapa penelitian terkait kelelahan dan aktivitas bermain dituangkan dalam Tabel 1 sebagai berikut:
9 Tabel 1. Keaslian penelitian terkait kelelahan dan aktivitas bermain Nama, No Tahun dan Tempat Judul Desain Hasil Penelitian 1. Hockenbe rry et al., ; Amerika Serikat 2. Hooke et al., 2011; Amerika Serikat. 3. Sulistya, 2010 ; Yogyakarta, Indonesia Symptom Clusters Children Adoles-cents Receiving Cisplatin, Doxorubicin, or Ifosfamide in and Fatigue and Physical Performance in Children and Adolescent Receiving Chemotherapy Penilaian Kelelahan Pada Penderita Kanker Payudara Yang Mendapat Kemoterapi Adjuvant Berbasis Antrasiklin Deskriptif, prospective, dalam kelompok sebelum dan sesudah kemoterapi Korelasi dan observasion al Deskriptif, prospective 9 Perbedaan dengan peneliti Remaja dengan Jenis kuantitatif kelelahan dan non eksperimen, gangguan tidur, desain penelitian mengalami gejala analitik korelasi, depresi dan perubahan pendekatan perilaku. Anak cross sectional. dengan tingkat Variabel yang kelelahan yang lebih diukur adalah tinggi meningkatkan kelelahan dan gejala depresi. aktivitas Kelelahan, mual dan bermain. muntah, gangguan tidur, muncul secarabersama, berdampak pada gejala depresi dan perubahan perilaku remaja setelah kemoterapi. Pada anak, hanya kelelahan yang berdampak pada gejala depresi dan perubahan perilaku Performa fisik Jenis kuantitatif meningkat dan non eksperimen. kelelahan Desain korelasi, berkurang dari pendekatan cross siklus pertama sectional. Sampel sampai ketiga pada adalah anak kemoterapi dengan LLA. Ada penurunan nilai Jenis kuantitatif rata-rata kelelahan. non eksperimen. Penderita yang Desain penelitian anemia dan korelasi, mengalami kelelahan pendekatan cross meningkat dari sectional. Sampel penelitian pertama anak LLA. sampai ke-4.
10 10 Tabel 1. Lanjutan Nama, No Tahun dan Tempat Judul Desain Hasil Penelitian 4. Yeh et al., Clinical Prospecti Pasien memiliki 2008; factors ve lebih banyak Amerika associated longitudin masalah dengan Serikat with fatigue al kelelahan pada over time in beberapa hari paediatric pertama setelah oncology dimulainya siklus patients kemoterapi. receiving Penggunaan chemotherapy kortikosteroid dan nilai hemoglobin berhubungan signifikan pada kelelahan dengan tingkat tertinggi pada hari ke 5. Hubungan antara agen kemoterapi dengan kelelahan bervariasi antara laporan dari diri pasien dan laporan dari orang tua. 5. Allenidekania, 2015; Jakarta, Indonesia Efektivitas Model Manajemen Kelelahan Berfokus pada Efikasi Diri Ibu yang Memiliki Anak dengan Kanker Kuasi eksperime n pre post test dengan kontrol. Hasil tahap 1, diperoleh 6 tema. Tahap 2 dihasilkan rancangan model manajemen kelelahan dengan pendukung 7 buku saku manajemen kelelahan, buku saku tanya jawab dan buku saku rancangan untuk pelatihan ibu. Tahap 3 didapatkan perbedaan bermakna stres dan- antara Perbedaan dengan peneliti Jenis kuantitatif non eksperimen. Desain korelasi, pendekatan cross sectional. Sampel adalah anak dengan LLA. Jenis kuantitatif non eksperimen. Desain korelasi, pendekatan cross sectional. Sampel adalah anak dengan LLA.
11 Tabel 1. Lanjutan Nama, Tahun No dan Tempat Judul Desain Hasil Penelitian efikasi diri pada ibu, kelelahan multidimensi, status fungsional, kualitas hidup kanker, dan kualitas hidup generik pada anak dengan kanker. Perbedaan dengan peneliti 11
BAB I PENDAHULUAN. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit pembunuh terbesar di dunia. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat beresiko terkena kanker. Kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Tim Cancer Helps, 2010). Data di Eropa pada tahun 1988 dan 1997 telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Leukemia merupakan suatu penyakit keganasan yang terjadi pada sel darah putih, yang ditandai dengan proliferasi dini yang berlebihan (Handayani, 2008). Di negara Barat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan penyakit dengan angka kematian tinggi. Data Global
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan penyakit dengan angka kematian tinggi. Data Global Action Againts Cancer (2006) dari WHO menyatakan bahwa angka kematian akibat kanker dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kontrol dan dapat menyerang jaringan di sekitarnya (National Cancer Institute,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker adalah penyakit dimana sel-sel membelah secara abnormal tanpa kontrol dan dapat menyerang jaringan di sekitarnya (National Cancer Institute, 2009). Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. tahun dan penyebab kematian kedua pada kelompok anak usia 5-14 tahun (Minino
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kanker merupakan penyakit keganasan yang menjadi salah satu penyebab kematian terbesar. Penyakit kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umum kanker pada anak-anak dibawah usia 15 tahun dengan mayoritas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Leukemia limfositik akut atau biasa disebut LLA merupakan bentuk umum kanker pada anak-anak dibawah usia 15 tahun dengan mayoritas tertinggi pada anak usia 2-5 tahun.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12%
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12% seluruh kematian disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia dan menyumbang 7,6 juta kematian (sekitar 13% dari semua kematian) pada tahun 2008. Diantaranya terdapat kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumsum tulang yang paling sering ditemukan pada anak-anak (Wong et al, normal di dalam sumsum tulang (Simanjorang, 2012).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Leukemia merupakan kanker pada jaringan pembuluh darah yang disebabkan karena terjadinya kerusakan pada pabrik pembuat sel darah yaitu sumsum tulang yang paling sering
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan. masalah maupun kejadian yang bersifat menekan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia sekolah merupakan periode dalam kehidupan yang dimulai pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan menimbulkan krisis pada kehidupannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh dunia. Satu dari empat kematian yang terjadi di Amerika Serikat disebabkan oleh penyakit kanker (Nevid et
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker atau keganasan merupakan pertumbuhan sel-sel yang abnormal
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker atau keganasan merupakan pertumbuhan sel-sel yang abnormal yang tumbuh secara terus-menerus dan tidak terkendali. Kasus kanker pada anak menjadi penyebab kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasien dengan penyakit kronis pada stadium lanjut tidak hanya mengalami
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit kronik merupakan suatu kondisi dimana terjadi keterbatasan pada kemampuan fisik, psiologis dan kognitif dalam melakukan fungsi harian, atau kondisi yang memerlukan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menyebabkan kematian. Angka tersebut menunjukan peningkatan sebesar 70%
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di seluruh dunia. Terdapat 14.067.894 kasus baru penyakit kanker dan 8.201.575 diantaranya menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hockenberry, Wilson, Winkelstein & Schwartz, 2008; American Cancer. sisanya sebagian besar AML (Rudolph, 2007).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Leukemia adalah sekumpulan penyakit yang ditandai oleh adanya akumulasi leukosit ganas dalam sumsum tulang dan darah (Hoffbrand, Pettit & Moss, 2005). Leukemia merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut World Health Organization (WHO), kematian akibat kanker di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut World Health Organization (WHO), kematian akibat kanker di dunia diprediksikan akan terus meningkat jika tidak ditangani dengan baik. Diperkirakan terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut WHO kanker adalah pertumbuhan sel-sel baru secara abnormal yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengalami peningkatan, terutama di negara-negara yang sedang berkembang. Di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker pada anak menjadi masalah bagi dunia karena kejadiannya terus mengalami peningkatan, terutama di negara-negara sedang berkembang. Di Pakistan tercatat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker menurut American Cancer Society (2012) merupakan suatu kelompok
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker menurut American Cancer Society (2012) merupakan suatu kelompok penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan dan penyebaran sel abnormal yang tidak terkendali dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Health Organization, 2014). Data proyek Global Cancer (GLOBOCAN) dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker serviks merupakan salah satu bentuk kanker pada perempuan yang paling mematikan di dunia tetapi paling mudah untuk dicegah ( World Health Organization,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian akibat kanker yang sangat tinggi. Berdasarkan laporan World Health
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker menjadi momok bagi semua orang, hal ini karena angka kematian akibat kanker yang sangat tinggi. Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) tahun 2003
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun Oleh : UT UILA J
1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUANG MAWAR II RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebar pada organ tubuh yang lain (Savitri et al, 2015). Penyakit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit yang timbul akibat pertumbuhan tidak normal sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker dan bersifat menyebar pada organ tubuh yang lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. abnormal yang melibatkan kerusakan pada sel-sel DNA (Deoxyribonucleic Acid).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah penyakit dari sel-sel tubuh yang berkembang secara abnormal yang melibatkan kerusakan pada sel-sel DNA (Deoxyribonucleic Acid). Penyakit ini juga dinamakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan kematian. Dewasa ini tehnologi telah berkembang pesat dalam mendiagnosis dan menangani penyakit
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menginduksi pertumbuhan dan pembelahan sel. tubuh tidak membutuhkan sel untuk membelah.
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Schneider (2010) menyatakan kanker merupakan suatu peristiwa molekuler yang mengubah sifat normal sel. Dalam sel-sel kanker, sistem kontrol normal yang mencegah pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkendali. Kanker menyerang semua manusia tanpa mengenal umur, jenis
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kanker serviks semakin hari menjadi salah satu penyakit yang semakin meresahkan manusia. Kanker diperkirakan menjadi salah satu penyebab kesakitan dan kematian yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, yaitu tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, yaitu tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan tidak berirama yang dapat menyusup dan menekan jaringan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu penyakit kronik yang paling banyak ditemukan pada wanita dan ditakuti karena sering menyebabkan kematian. Angka kematian akibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terhadap kualitas hidup anak, termasuk pada anak dengan Leukemia Limfoblastik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kronis beserta pengobatannya mempunyai dampak besar terhadap kualitas hidup anak, termasuk pada anak dengan Leukemia Limfoblastik Akut (LLA). LLA merupakan
Lebih terperinciLeukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Leukemia Leukemia merupakan kanker yang terjadi pada sumsum tulang dan sel-sel darah putih. Leukemia merupakan salah satu dari sepuluh kanker pembunuh teratas di Hong Kong, dengan sekitar 400 kasus baru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara disebut juga dengan ca mammae adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan mammae. Merupakan masalah global dan isu kesehatan internasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan menurun pada usia 10 tahun (Hoffbrand, 2005). Berdasarkan data tahun 2010 dari American Cancer Society, jumlah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit kronis merupakan kondisi yang mempengaruhi fungsi seharihari selama lebih dari 3 bulan dalam setahun, yang menyebabkan hospitalisasi dari 1 bulan dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah sekelompok penyakit kompleks yang dicirikan dengan dengan pertumbuhan dan penyebaran sel abnormal yang tidak terkontrol. Kanker dapat terjadi dengan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara (Carcinoma mammae) merupakan keganasan yang paling banyak pada wanita. Penyakit kanker payudara merupakan penyakit yang didominasi oleh wanita (99%)
Lebih terperinciKanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9
Kanker Paru-Paru Kanker paru-paru merupakan kanker pembunuh nomor satu di Hong Kong. Ada lebih dari 4.000 kasus baru kanker paru-paru dan sekitar 3.600 kematian yang diakibatkan oleh penyakit ini setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan yaitu fisik, psikologis, dan sosial. Leukemia adalah kanker yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Leukemia merupakan penyakit kanker sistemik yang menyerang sel darah putih yang dapat menimbulkan berbagai masalah pada semua aspek kehidupan yaitu fisik, psikologis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit kanker merupakan penyakit yang mematikan dan jumlah penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun 2012 yang dikeluarkan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di negara berkembang seperti Indonesia. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. 2006).Insidensi LLA di Indonesia 2,5-4 kasus baru per anak sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Leukemia adalah penyakit keganasan hematologi yang paling banyak dijumpai pada anak dan 75% dari semua kasus leukemia adalah LLA (Permono, 2006).Insidensi LLA di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang sifatnya primer ataupun yang merupakan metastasis dari tumor pada organ
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tumor otak merupakan salah satu bagian dari tumor pada sistem saraf, di samping tumor spinal dan tumor saraf perifer. Tumor otak ini dapat berupa tumor yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. luas dan kompleks, tidak hanya menyangkut penderita tetapi juga keluarga,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah suatu penyakit neoplasma ganas yang mempunyai spektrum sangat luas dan kompleks. Penyakit ini dimulai dari neoplasma ganas yang paling jinak sampai neoplasma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak dengan masalah perkembangan dan memiliki karakteristik dan. kebutuhan yang berbeda dengan anak perkembangan normal lainnya,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Parenting adalah adalah sebuah proses aksi dan interaksi antara orang tua dan anak, dimana dalam proses tersebut, keduanya dapat saling mempengaruhi (Bro ok, 2008).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjarnya (epitel maupun lobulusnya) dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Transisi epidemiologis di bidang kesehatan mengakibatkan beban ganda
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transisi epidemiologis di bidang kesehatan mengakibatkan beban ganda (double burden) di bidang kesehatan, yaitu penyakit infeksi yang merajalela dan peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang insidennya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang insidennya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2012
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjar lemak, pembuluh darah, dan persyarafan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun lebih dari 250.000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dengan kerusakan jaringan ( Davis dan Walsh, 2004). Nyeri merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nyeri merupakan pengalaman sensoris atau emosional yang berhubungan dengan kerusakan jaringan ( Davis dan Walsh, 2004). Nyeri merupakan salah satu gejala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia (Anonim, 2008b). Di dunia, 12%
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit kanker yang sering terjadi pada anak adalah leukemia, mencapai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kanker yang sering terjadi pada anak adalah leukemia, mencapai 30%-40% dari seluruh keganasan. Insidens leukemia mencapai 2,76/100.000 anak usia 1-4 tahun (Permono,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jumlah pasien kanker di dunia setiap tahun selalu meningkat. Kanker
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah pasien kanker di dunia setiap tahun selalu meningkat. Kanker merupakan penyebab kematian nomor dua setelah penyakit kardiovaskuler. Penderita kanker di negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Data WHO (World Health Organization) menunjukkan bahwa 78%
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara menjadi salah satu penyebab kematian utama di dunia dan di Indonesia. Kanker ini dapat terjadi pada usia kapan saja dan menyerang wanita umur 40-50 tahun,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. wanita. WHO (World Health Organization) tahun 2008, menyebut sebanyak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan penyakit kanker yang paling sering terjadi pada wanita. WHO (World Health Organization) tahun 2008, menyebut sebanyak 458.000 mortalitas per
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keluarga tapi juga bagi kehidupan secara lebih luas. Pada dasarnya, anakanak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan bagian yang penting bagi kelangsungan hidup manusia, karena anak adalah generasi penerus bukan hanya dalam keluarga tapi juga bagi kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kanker atau tumor ganas adalah penyakit yang terjadi akibat adanya pertumbuhan sel- sel jaringan tubuh yang tidak normal. Penyebabnya adalah neoplasia, displasia, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proporsi usia lanjut (WHO, 2005, pp. 8-9). Di Indonesia, data survei kesehatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia sebagai penyebab utama kedua kematian di negara maju dan di antara tiga penyebab utama kematian di negara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sampai bulan sesudah diagnosis (Kurnianda, 2009). kasus baru LMA di seluruh dunia (SEER, 2012).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Leukemia Mieloid Akut (LMA) adalah salah satu kanker darah yang ditandai dengan transformasi ganas dan gangguan diferensiasi sel-sel progenitor dari seri mieloid. Bila
Lebih terperinciUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PASIEN TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI PADA KANKER PAYUDARA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Disususn Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian setelah penyakit kardiovaskuler. Sementara itu, di Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tubuh manusia terdiri dari bermilyar-milyar sel. Sel merupakan satuan hidup yang paling kecil yang sanggup hidup mandiri. Mekanisme pertumbuhan sel ini teratur dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa
BAB I PENDAHULUAN I. A. Latar Belakang Masalah Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa dewasa. Menurut Hurlock (1999), masa dewasa awal dimulai pada umur 18 40 tahun, saat perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional, telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULIAN. Keperawatan holistik adalah pemberian asuhan keperawatan untuk. kesejahteraan bio-psikososial dan spiritual individu, keluarga dan
BAB 1 PENDAHULIAN 1.1 Latar Belakang Keperawatan holistik adalah pemberian asuhan keperawatan untuk kesejahteraan bio-psikososial dan spiritual individu, keluarga dan masyarakat. Keperawatan holistik berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. akibat gangguan fungsional otak fokal maupun global dengan gejala-gejala yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan suatu kondisi klinis yang berkembang dengan cepat akibat gangguan fungsional otak fokal maupun global dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah (NPB) sering disebut sebagai nyeri pinggang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Nyeri punggung bawah (NPB) sering disebut sebagai nyeri pinggang atau low back pain merupakan keluhan yang sering dijumpai. Hampir 80% penduduk di negara-negara industri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lebih dari setengahnya terdapat di negara berkembang, sebagian besar dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini jumlah penderita kanker di seluruh dunia semakin meningkat. Dari kasus kanker baru yang jumlahnya diperkirakan sembilan juta setiap tahun lebih dari setengahnya
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN TINDAKAN KEMOTERAPI DI RUANG CENDANA RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN TINDAKAN KEMOTERAPI DI RUANG CENDANA RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut. Data Laboratorium
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker nasofaring merupakan jenis kanker yang tumbuh di rongga belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut. Data Laboratorium Patologi Anatomi FKUI melaporkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang paling sering dijumpai pada anak. Data di Departemen Ilmu Kesehatan Anak,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Leukemia limfoblastik akut (LLA) merupakan jenis penyakit keganasan yang paling sering dijumpai pada anak. Data di Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker kepala dan leher adalah penyebab kematian akibat kanker tersering
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kanker kepala dan leher adalah penyebab kematian akibat kanker tersering kedelapan di seluruh dunia. Insiden penyakit ini memiliki variasi pada wilayah dan ras yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kardiovaskuler. Insiden dan mortalitas kanker terus meningkat. Jumlah penderita
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dunia, kanker merupakan penyebab kematian nomor dua setelah penyakit kardiovaskuler. Insiden dan mortalitas kanker terus meningkat. Jumlah penderita kanker mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penderita gagal ginjal kronik menurut estimasi World Health Organization
10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penderita gagal ginjal kronik menurut estimasi World Health Organization (WHO) secara global lebih dari 500 juta orang dan sekitar 1,5 juta orang harus menjalani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ganas hidung dan sinus paranasal (18 %), laring (16%), dan tumor ganas. rongga mulut, tonsil, hipofaring dalam persentase rendah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karsinoma merupakan tumor ganas daerah kepala dan leher yang terbanyak ditemukan di Indonesia. Hampir 60 % tumor ganas kepala dan leher merupakan karsinoma nasofaring,
Lebih terperinciStudy Deskriptif Children Well Being Anak Penderita Leukimia All di Rumah Cinta Bandung
Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Study Deskriptif Children Well Being Anak Penderita Leukimia All di Rumah Cinta Bandung 1 Nunik Mariska Cahyani, 2 Fanni Putri Diantina 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kanker payudara merupakan salah satu kanker dengan insidensi terbanyak, terutama pada wanita. Perkembangan terapi banyak dilakukan untuk meningkatkan survival
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk penyakit yang menjadi perhatian serius pada bidang kedokteran. Kanker
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker menjadi salah satu masalah kesehatan banyak negara di dunia dan termasuk penyakit yang menjadi perhatian serius pada bidang kedokteran. Kanker menjadi penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu jenis penyakit kronis yang mematikan di dunia. Kanker menjadi salah satu penyakit yang menakutkan bagi setiap orang. Setiap orang
Lebih terperinciAPLIKASI MODEL KONSERVASI LEVINE PADA ANAK DENGAN KANKER YANG MENGALAMI FATIGUE DI RUANG PERAWATAN ANAK. Abstrak
APLIKASI MODEL KONSERVASI LEVINE PADA ANAK DENGAN KANKER YANG MENGALAMI FATIGUE DI RUANG PERAWATAN ANAK Hermalinda Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Andalas E-mail: ns_ilin@yahoo.com Abstrak Tujuan:
Lebih terperinciAPLIKASI THEORY OF UNPLEASANT SYMPTOMS (TOUS) PADA ANAK YANG MENGALAMI MUAL AKIBAT KEMOTERAPI DI RUANG RAWAT NON INFEKSI RSCM JAKARTA
APLIKASI THEORY OF UNPLEASANT SYMPTOMS (TOUS) PADA ANAK YANG MENGALAMI MUAL AKIBAT KEMOTERAPI DI RUANG RAWAT NON INFEKSI RSCM JAKARTA Andin Sefrina 1), Nani Nurhaeni 2), Happy Hayati 3) 1 Akper Serulingmas
Lebih terperinciLimfoma. Lymphoma / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Limfoma Limfoma merupakan kanker pada sistem limfatik. Penyakit ini merupakan kelompok penyakit heterogen dan bisa diklasifikasikan menjadi dua jenis utama: Limfoma Hodgkin dan limfoma Non-Hodgkin. Limfoma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang WHO menyebutkan, di dunia pada tahun 2008 diperkirakan 7,6 juta orang meninggal akibat kanker dan 84 juta orang akan meninggal hingga 10 tahun kedepan. Di Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. wanita dan penyebab kematian tertinggi pada wanita umur tahun (Bland,
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan keganasan yang paling sering terjadi pada wanita dan penyebab kematian tertinggi pada wanita umur 40-44 tahun (Bland, Vezeridis dan Copeland,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Rheumatoid arthritis adalah penyakit kronis, yang berarti dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rheumatoid arthritis adalah penyakit kronis, yang berarti dapat berlangsung selama bertahun-tahun, pasien mungkin mengalami waktu yang lama tanpa gejala. Rheumatoid
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. selalu bergerak di luar sadar manusia. Artinya, manusia tidak sadar akan menderita
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Penyakit kanker merupakan kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perubahan gaya hidup menyebabkan terjadi pergeseran penyakit di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan gaya hidup menyebabkan terjadi pergeseran penyakit di Indonesia. Pergeseran tersebut terjadi dari penyakit menular menjadi penyakit degeneratif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan bilogis lainnya,
Lebih terperinciPENILAIAN TERHADAP STRESOR & SUMBER KOPING PENDERITA KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI. Semarang
PENILAIAN TERHADAP STRESOR & SUMBER KOPING PENDERITA KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI Desi Ariyana Rahayu 1), Tri Nurhidayati 2) 1) Departemen keperawatan jiwa, FIKKES, Unimus, Jln. Kedungmundu Raya no
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh infeksi saluran napas disusul oleh infeksi saluran cerna. 1. Menurut World Health Organization (WHO) 2014, demam tifoid
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar tidak saja di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Selain virus sebagai penyebabnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit yang menyerang kehidupan sel termasuk proses pembentukannya sel. Karena mengubah genom sel (komplomen genetik dari total sel) sehingga menyebar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didefenisikan sebagai kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan berupa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gagal ginjal merupakan suatu kondisi dimana fungsi ginjal mengalami penurunan, sehingga tidak mampu lagi untuk melakukan filtrasi sisa metabolisme tubuh dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berdampak pula pada peningkatan angka kematian dan kecacatan. World Health
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti kardiovaskular, stroke, kanker, diabetes mellitus, penyakit paru kronik obstruktif di banyak negara, terutama di negara berkembang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat menyerang siapa saja. Kanker muncul akibat pertumbuhan tidak normal dari selsel jaringan tubuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian pada seseorang di seluruh dunia. National Cancer Institute (dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara (Depkes RI,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menduduki rangking ke 4 jumlah penyandang Diabetes Melitus terbanyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Data statistik organisasi WHO tahun 2011 menyebutkan Indonesia menduduki rangking ke 4 jumlah penyandang Diabetes Melitus terbanyak setelah Amerika Serikat, China, India.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks adalah kanker pembunuh perempuan nomor satu. maka pengobatan yang diberikan adalah kemoterapi (Baradero,2007).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker serviks adalah kanker pembunuh perempuan nomor satu tertinggi saat ini. Gejala awal yang timbul bersifat asimtomatis yaitu perdarahan sedikit setelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. awam menyebutnya dengan tumor ganas. Menurut World Health Organization /
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini terjadi perkembangan prevalensi penyakit kanker atau orang awam menyebutnya dengan tumor ganas. Menurut World Health Organization / WHO (2008) insiden
Lebih terperinci