Pembangunan Global Baru : Perkembangan Penyusunan Agenda Pembangunan Pasca-2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pembangunan Global Baru : Perkembangan Penyusunan Agenda Pembangunan Pasca-2015"

Transkripsi

1 Januari 2015 Briefing Paper 01 Pembangunan Global Baru : Perkembangan Penyusunan Agenda Pembangunan Pasca-2015 Hamong Santono Sugeng Bahagijo

2 Daftar Isi Daftar Isi i Ringkasan ii Pengantar iii 1. Pendahuluan 1 2. Proses Penyusunan Agenda Pasca Capaian Terkini Penyusunan Agenda Pembangunan Pasca Member State-Led UN General Secretary-Led 3 3. Dokumen-Dokumen Kunci PBB 6 4. Dokumen CSO Indonesia 9 5. Analisa Singkat 10 Daftar Pustaka 14 i

3 Ringkasan Penyusunan kerangka kerja pembangunan global yang baru akan memasuki tahapan krusial. Dua jalur utama yaitu Member-State Led dan United Nation Secretary General-Led telah merampungkan pekerjaannya, untuk selanjutnya pembahasan kerangka kerja pembangunan baru akan masuk ke dalam proses intergovernmental yang akan dimulai pada Januari Dua dokumen, yaitu Outcome Document yang dihasilkan oleh Open Working Group on Sustainable Development Goals (OWG on SDGs) dan Laporan Sintesa dari Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan menjadi dokumen utama dalam proses intergovernmental. Kerangka kerja pembangunan global yang baru tersebut akan disahkan pada September Sejauh ini, hasil yang telah diperoleh menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan, setidaknya jika dibandingkan dengan MDGs. Terdapat kemajuan-kemajuan berarti sejak HLP-EP merilis laporannya pada bulan Mei Hasil sementara dari agenda pembangunan Pasca-2015 telah melangkah lebih jauh dibandingkan MDGs dalam mengatasi hambatan penting untuk kemajuan pembangunan termasuk persoalan ketimpangan, tata kelola yang efektif dan inklusif, masyarakat yang damai dan beberapa yang lainnya. Tidak hanya itu, hasil sementara pembangunan Pasca-2015 juga lebih mampu menyeimbangkan antara dimensi sosial, ekonomi dan lingkungan dibandingkan dengan MDGs. Dalam sisa waktu yang tersedia, masih terdapat beberapa tantangan yang dihadapi agar tujuan, target dan indikator pembangunan Pasca-2015 dapat menjadi agenda pembangunan bersama baik di tingkat global maupun nasional. Tantangan pertama adalah membentuk sebuah visi yang transformative dan kerangka kerja normatif bagi pembangunan global. Beberapa prinsip yang muncul bisa digunakan sebagai dasar bagi narasi pembangunan global yang baru yang mengartikulasikan potensi transformative dan kerangka kerja normative dari agenda pembangunan Pasca Prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah leave no one behind, attain equity and prosperity for all dan ensure the planet capacity to sustain present and future generation. Tantangan kedua adalah transformasi ekonomi seperti apa yang kiranya mampu mengatasi persoalan kemiskinan, ketimpangan dan kerusakan ekologi. Ketiga adalah bagaimana kerjasama global yang efektif akan dibangun, terutama untuk memastikan komitmen dan akuntabilitas pembangunan Pasca Hal ini sangat penting karena penyusunan agenda pembangunan Pasca-2015 dilakukan melalui proses yang terbuka dan partisipatif dengan melibatkan banyak pihak termasuk CSO. Keempat bagaimana strategi pembangunan berkelanjutan di tingkat nasional telah tersusun agar agenda pembangunan Pasca-2015 bisa diadopsi dan dilaksanakan. Proses multistakeholders yang efektif, inklusif dan akuntabel sangat dibutuhkan baik di tingkat nasional maupun local. ii

4 Pengantar Bulan September tahun ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan menggelar hajatan besar dan akan memutuskan kerangka kerja pembangunan global baru pengganti Millenium Development Goals (MDGs). Kerangka kerja ini kemungkinan besar akan berlaku hingga tahun Berbeda dengan penyusunan MDGs 14 tahun yang lalu, penyusunan kerangka kerja pembangunan global yang baru ini disusun dengan melibatkan banyak pihak dan melalui beragam proses yang dimulai sejak tahun Sejauh ini, belum disepakati nama dari kerangka kerja pembangunan global yang baru tersebut, namun saat ini sebagian besar menyebutnya sebagai pembangunan Pasca-2015 dan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Tulisan ini akan menggunakan istilah pembangunan Pasca Setidaknya ada tiga urgensi mengapa kerangka kerja pembangunan global harus ada dan dapat membantu politisi, pemerintah serta warga negara, yaitu pertama sebagai pedoman etis-normatif tentang apa yang baik yang harus dicapai oleh pembangunan, tidak hanya pembangunan ekonomi (PDB). Kedua sebagai rujukan teknis tentang ukuran-ukuran keberhasilan pembangunan di sebuah negara. Misalnya tidak hanya penurunan kemiskinan dan pengangguran tetapi juga penurunan ketimpangan pendapatan dan ketimpangan gender dan ketiga sebagai pedoman sosial bagi politisi dan warganegara untuk menilai proses dan hasil pembangunan. Tulisan ini bersifat informatif deskriptif dengan maksud untuk menjelaskan kedudukan terakhir dari penyusunan agenda pembangunan Pasca-2015 hingga saat ini. Selain itu tulisan ini juga dimaksudkan untuk menggambarkan upaya-upaya yang telah dilakukan Civil Society Organization (CSO) Indonesia dalam mengadvokasi penyusunan agenda pembangunan Pasca-2015 baik di tingkat nasional maupun internasional. Bagian pertama tulisan ini menjelaskan secara ringkas tentang pembangunan Pasca-2015, bagian kedua menjelaskan tentang proses penyusunan agenda pembangunan Pasca-2015, bagian ketiga menjelaskan tentang dokumen-dokumen utama yang telah dihasilkan oleh PBB, bagian keempat menjelaskan tentang dokumen-dokumen yang telah dihasilkan oleh CSO Indonesia dan pada bagian terakhir merupakan analisa singkat terhadap agenda pembangunan Pasca Sumber-sumber bacaan dari tulisan ini berasal dari catatan hasil pertemuan yang diselenggarakan oleh CSO, dokumen-dokumen resmi yang telah diterbitkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan beberapa dokumen lain yang terkait. Harapannya, tulisan ini dapat memberikan informasi terbaru mengenai proses yang sedang berlangsung dan memberikan inisiatif-inisiatif yang bisa dan harus dilakukan CSO Indonesia dalam melakukan advokasi agenda pembangunan Pasca Tidak hanya itu, mengingat proses yang masih berlangsung setidaknya hingga satu tahun ke depan, tulisan ini diharapkan akan terus diperbaharui secara reguler. iii

5 1. Pendahuluan Millenium Development Goals (MDGs) sebagai kerangka kerja pembangunan global akan berakhir pada tahun Untuk mempersiapkan kerangka kerja pembangunan global selanjutnya, masyarakat internasional dan pemangku kepentingan lainnya sedang menegosiasikan sebuah kerangka kerja baru untuk menggantikan MDGs. Kerangka kerja yang baru diharapkan akan terdiri dari narasi secara keseluruhan dan prinsip-prinsipnya ditambah dengan satu perangkat tujuan pembangunan global beserta target dan indikatornya. Kerangka kerja ini akan disepakati pada bulan September 2015 dan berlaku pada bulan Januari Untuk lebih memahami perjalanan dan proses menuju September 2015, beberapa momentum penting sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir, termasuk keterlibatan CSO Indonesia dalam mengawal proses penyusunan agenda pembangunan Pasca-2015 (gambar 1). Gambar 1 Tonggak Penting Penyusunan Pembangunan Pasca-2015 Januari 2013, pertemuan Nasional CSO Indonesia untuk Pembangunan Pasca-2015 Mei 2013, HLP-EP merilis laporan Desember 2014, sekretaris Jenderal PBB merilis Laporan sintesa Maret 2013, Pertemuan High Level Panel of Eminent Person HLP-EP ke-4 di Bali Juli 2014, Open Working Group on Sustainable Development Goals (OWG on SDGs) merilis laporan 2. Proses Penyusunan Agenda Pasca-2015 Berbeda dengan penyusunan MDGs yang minim konsultasi publik, agenda pembangunan Pasca-2015 disiapkan melalui banyak proses yang melibatkan banyak pihak termasuk masyarakat sipil. Penyusunan agenda pembangunan Pasca-2015 dilakukan melalui dua jalur utama, yaitu pertama member stateled, yang merupakan proses antar negara untuk membangun dan mengembangkan tujuan pembangunan berkelanjutan. Proses ini sering disebur sebagai jalur SDGs. Jalur kedua adalah United Nations (UN) Secretary General-Led, yaitu proses yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal PBB melalui serangkaian diskusi dan didukung melalui berbagai konsultasi baik 1

6 di tingkat nasional, regional dan global. Jalur ini sering disebut sebagai jalur Post-MDGs. Kedua jalur tersebut kemudian digabungkan pada bulan September 2014, menuju proses intergovernmental yang perundingannya akan berlangsung mulai Januari Capaian Terkini Penyusunan Agenda Pembangunan Pasca Member State-Led Jalur ini bermula dari United Nations Conference on Sustainable Development yang berlangsung pada bulan Juni 2012 di Rio de Jeneiro Brazil (Rio+20 atau Earth Summit 2012). Berdasarkan pertemuan Rio+20 disepakati pembentukan Open Working Group on Sustainable Development Goals (OWG on SDGs). Selain OWG on SDGs, Rio +20 juga menyepakati dibentuknya Intergovernmental Committee of Experts on Sustainable Development Financing (ICESDF) dan High Level Political Forum (HLPF). OWG on SDGs memiliki mandat untuk melakukan proses intergovernmental yang inklusif dan transparan yang menghasilkan satu set tujuan pembangunan global yang akan dipertimbangkan oleh Sidang Umum PBB di bulan September Kepemimpinan OWG on SDGs dilakukan bersama oleh Csaba Corosi (Perwakilan Tetap Hungaria untuk PBB) dan Macharia Kamau (Perwakilan Tetap Kenya untuk PBB). Keanggotaannya terdiri dari 30 kursi yang diisi oleh 70 negara. Indonesia bergabung bersama China dan Kazakhstan. Hasil akhir dari OWG on SDGs adalah Outcome Document yang dirilis pada akhir Juli Mekanisme utama bagi keterlibatan masyarakat sipil dan aktor-aktor lainnya dalam OWG on SDGs adalah melalui Major Group System, yang mewakili 9 kelompok yaitu perempuan, anak dan pemuda, masyarakat adat, bisnis dan industri, serikat pekerja, otoritas lokal, CSO, ilmuwan, dan petani. Sedangkan ICESDF dibentuk untuk mengevaluasi dan mengusulkan pilihan untuk pembiayaan pembangunan berkelanjutan yang efektif. Kepemimpinan ICESDF dilakukan secara bersama oleh Pertti Majanen (Perwakilan Tetap Finlandia untuk PBB) dan Mansur Muhtar (Perwakilan Tetap Nigeria untuk PBB) dengan anggota sebanyak 30 orang ahli yang mewakili 5 kelompok regional (Asia Pasifik, Amerika Latin dan Karibia, Afrika, Eropa Barat dan Eropa Timur) 1. ICESDF bekerja secara paralel dengan OWG on SDGs dan telah merilis laporannya pada bulan Agustus Sementara itu, HLPF merupakan institusi baru yang menggantikan Commission on Sustainable Development-CSD 2 dan merupakan badan tertinggi untuk pembangunan berkelanjutan di bawah sistem PBB. HLPF memberikan panduan dan kepemimpinan politik, meninjau kemajuan dan menindaklanjuti pelaksanaan pembangunan berkelanjutan, mengatasi tantangan baru yang muncul dalam pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan integrasi dimensi ekonomi, politik dan sosial dalam pembangunan berkelanjutan. HLPF bertemu setiap tahun di bawah naungan Dewan Ekonomi dan Sosial, sedangkan untuk level pemimpin negara HLPF akan bertemu setiap 4 tahun sekali di bawah naungan Majelis Umum PBB 3. 1 Indonesia diwakili oleh Dr. Lukita Dinarsyah Tuwo yang saat itu menjabat sebagai Wakil Menteri Bappenas 2 Commission on Sustainable Development (CSD) merupakan Komisi yang dibentuk pada tahun 1992 untuk menindaklanjuti efektifitas pelaksanaan Earth Summit (KTT Bumi) 3 Pertemuan pertama HLPF di bawah naungan Dewan Ekonomi dan Sosial berlangsung pada tanggal 23 September 2013 di New York 2

7 UN General Secretary-Led Jalur yang dipimpin Sekjen PBB merupakan mandat dari pertemuan The 2010 High Level Plenary Meeting of The General Assembly on The MDGs. Pertemuan tersebut meminta Sekjen PBB untuk memberikan laporan tahunan dari kemajuan pelaksanaan MDGs dan membuat rekomendasi tentang langkah-langkah selanjutnya untuk kemajuan agenda pembangunan Pasca Proses ini berlangsung mulai akhir tahun Beberapa proses yang berlangsung di dalam jalur Post-MDGs ini antara lain: UN System Task Team (UNTT). UNTT merupakan kelompok yang mendukung Post-MDGs deliberations dengan menyediakan masukan-masukan analitis, keahlian dan outreach. Terdiri dari 60 entitas dan badan PBB ditambah dengan organisasi internasional lainnya. Dalam proses OWG on SDGs, terdapat UN Technical Support Team (TST) yang menyediakan dukungan kepada OWG merupakan bagian dari UNTT. Salah satu dokumen yang dihasilkan dari UNTT adalah laporan kepada Sekjen PBB pada Juni 2012 Realizing the Future We Want for All. Konsultasi Tematik, Nasional dan Global. Proses ini dipimpin oleh UN Development Group (UNDG). Selain melakukan konsultasi terhadap 11 tema dan melakukan konsultasi di 88 negara, proses ini juga membuat survei global secara online - My World. Dalam konteks Indonesia telah dilakukan 2 kali konsultasi salah satunya adalah Dialogue on Partnerships with Civil Society in Indonesia yang berlangsung pada tanggal Juni 2014 di Jakarta 4. Proses ini juga telah menghasilkan laporan sintesa pada bulan September 2013 yang berjudul A Million Voices; The World We Want High Level Panel of Eminent Person (HLP-EP). HLP-EP beranggotakan 27 orang yang mewakili pemerintah, masyarakat sipil dan sektor swasta dibentuk pada bulan Juli Proses ini dipimpin bersama oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf dan Perdana Menteri Inggris David Cameron. Dalam prosesnya, HLP-EP mengadakan beberapa kali pertemuan yang pertama di New York pada bulan September 2012, London bulan Oktober 2012, Monrovia bulan Januari 2013 dan Bali pada bulan Maret HLP-EP telah menghasilkan laporan yang berjudul A New Global Partnership: Eradicate Poverty and Transform Economies through Sustainable Development. Laporan Sekretaris Jenderal PBB. Proses ini menyediakan laporan rekomendasi dari Sekjen PBB untuk agenda pembangunan Pasca Terdapat dua laporan yang sudah dirilis yaitu A Life of Dignity for All dan The Road to Dignity by 2030: Ending Poverty, Transforming All Lives and Protecting The Planet. Proses-Proses Lainnya. Selain proses-proses di atas, terdapat beberapa proses lainnya, yaitu UN Sustainable Development Solutions Network (UNSDSN), UN Global Compact (UNGC), UN Non Governmental Liaison Service (UN-NGLS), dan President The General Assembly (PGA) Events on The Post-2015 Development Agenda. 5 4 Sebagai kelanjutan dari Konsultasi Nasional tersebut, pada tanggal Oktober 2014 berlangsung pertemuan global Partnerships with Civil Society yang berlangsung di Siem Reap Kamboja. Pada pertemuan ini CSO Indonesia diwakili oleh INFID, AMAN Indonesia dan Perkumpulan Prakarsa. Sedangkan dari Pemerintah Indonesia diwakili oleh Kementerian Luar Negeri. Pada pertemuan ini CSO Indonesia menyampaikan hasil Konsultasi Nasional yang berlangsung pada bulan Juni Beberapa event yang dilakukan UN-PGA antara lain adalah water, energy, and sustainable energy (18-19 February 2014), contributions of women, the young and civil society (6-7 Maret 2014), role of partnerships (9-10 April 2014), ensuring stable and peaceful societies (24-25 April 2014), contributions of North-South, South-South, triangular cooperation and ICT 3

8 Tabel 1 Proses dan Hasil Agenda Pembangunan Pasca-2015 Proses Hasil/Laporan Member State-led (SDGs) 1. Open Working Group on Sustainable Development Goals OWG on SDGs 2. Intergovernmental Committee of Experts on Sustainable Development Financing ICESDF Outcome Document (Open Working Group Proposal for Sustainable Develepment Goals) Juli 2014 Report of the Intergovernmental Committee of Experts on Sustainable Development Financing Agustus High Level Political Forum HLPF Ministerial Declaration of the UN High-Level Political Forum Juli 2014 UN Secretary General-Led (Post-MDGs) 1. High Level Panel of Eminent Persons - HLP-EP A New Global Partnership: Eradicate Poverty and Transform Economies through Sustainable Development Mei Laporan Sekjen PBB A Life Dignity for All September 2013 Laporan Sintesa - The Road to Diginity by 2030: Ending Poverty, Transforming All Lives and Protecting The Planet Desember UN System Task Team Realizing the Future We Want for All Juni Konsultasi Tematik, Nasional dan A Million Voices: The World We Want September 2013 Global 5. Proses-Proses lainnya UN SDSN, UNSDSN An Action Agenda for Sustainable Development UN Global Compact, UN NGLS, Juni 2013 Konsultasi Regional UN Global Compact Corporate Sustainability and UN Post-2015 Development Agenda Juni 2013 UN NGLS Advancing Regional recommendations on Post Development Agenda November 2013 Konsultasi Regional Regional Perspectives on The Post UN Development Agenda Juni 2013 Setelah kedua proses tersebut, penyusunan agenda pembangunan Pasca-2015 akan memasuki tahap berikutnya yaitu proses intergovernmental. Dua dokumen utama yang akan menjadi acuan proses intergovernmental adalah Outcome Document dari OWG on SDGs dan Laporan Sintesa Sekjen PBB (lihat gambar 1). for development (20-21 Mei 2014), human rights and the rule of law (17-18 Juni 2014), a high level stocktaking event (11-12 September 2014) 4

9 Gambar 2 Proses Penyusunan Agenda Pembangunan Pasca-2015 Member state-led Outcome document OWG On SDGs UN Secretary General-Led Laporan Sintesa Sekjend PBB Proses Intergovermental September 2014 September 2015 High Level Post-2015 Summit September 2015 Selain itu setelah melalui perdebatan yang cukup panjang, proses intergovernmental ini dipastikan akan tetap terbuka, transparan dan inklusif, sehingga keterlibatan kelompok masyarakat sipil dan aktor pembangunan lainnya dijamin dalam proses ini. Agenda spesifik dari proses intergovernmental adalah sebagai berikut: January 2015 [3 days] Stocktaking February 2015 [4 days] Declaration March 2015 [5 days] - Sustainable Development Goals and Targets April 2015 [5 days] - Means of Implementation and Global Partnership for Sustainable Development May 2015 [5 days] Follow up and review June 2015 [4 days] Intergovernmental negotiations on the outcome document July 2015 and July 2015 [10 days] Intergovernmental negotiations on the outcome document. Selain proses intergovernmental, juga akan berlangsung Konferensi Pembiayaan Pembangunan di Addis Ababa Ethiopia, pada tanggal Juli Persiapan dari konferensi telah berlangsung sejak Oktober Konferensi ini memiliki tujuan untuk dapat menghasilkan sebuah hasil negosiasi intergovernmental yang diharapkan dapat mencakup kontribusi penting dari para sektor terkait; pemerintah, masyarakat sipil, sektor bisnis, dan lain lain, yang mendukung agenda pembangunan pasca

10 Gambar 3 Final Roadmap Ongoing efforts to achieve the MDGs July Sept 30 Nov-11 Ongoing efforts to achieve the MDGs 3. Dokumen-Dokumen Kunci PBB Setelah berproses sejak tahun 2010, terdapat beberapa dokumen yang telah dihasilkan baik oleh PBB maupun respon atau tanggapan dari kelompok masyarakat sipil. Beberapa dokumen yang dihasilkan oleh PBB tersebut antara lain: Laporan HLP-EP. Laporan HLP-EP berjudul A New Global Partnership: Eradicate Poverty and Transform Economies through Sustainable Development dirilis pada bulan Mei Di dalam laporan ini mengusulkan 12 tujuan pembangunan Pasca-2015 dan 54 target. Selain itu laporan ini juga mengusulkan 5 perubahan transformative yaitu leave no one behind, put sustainable development at the core, transform economies for job and inclusive growth, build peace and effective, open and accountable institutions for all, forge a new global partnership. Laporan ini juga memberikan pesan untuk menyelesaikan apa yang tertinggal pada Millenium Development Goals, menekankan pada isu lingkungan sehingga agenda pembangunan selaras dengan kelanjutan lingkungan. Laporan HLP-EP ini digunakan sebagai kickstarter untuk proses negosiasi agenda pembangunan pasca

11 Laporan Sekjen PBB A Life of Dignity for All. Laporan Sekjen PBB ini dirilis pada bulan Juli Secara umum laporan ini berisi tentang hasil yang telah dicapai secara global oleh MDGs, analisa tentang kebijakan yang memungkinkan tercapainya hasil dari MDGs serta langkah dan isu-isu penting yang harus diselesaikan dalam agenda pembangunan Pasca-2015, yang antara lain adalah pembangunan yang inklusif, pekerjaan yang layak dan perlindungan social, mengalokasikan lebih banyak sumber daya dan memastikan akses terhadap pembangunan yang universal. Laporan ini menekankan bahwa agenda pembangunan pasca 2015 membutuhkan kerangka kerja yang responsive dengan visi yang baru, dimana laporan ini mengusulkan 15 agenda penting untuk pembangunan Pasca Outcome Document OWG on SDGs. Setelah melalui proses negosiasi yang cukup panjang, OWG on SDGs merilis laporannya yang berjudul Open Working Group Proposal for Sustainable Development Goals pada tanggal 19 Juli Laporan ini mengusulkan 17 tujuan dan 169 target untuk pembangunan Pasca Outcome Document ini mencakup ke tiga dimensi dari pembangunan berkelanjutan yaitu isu social, ekonomi, dan lingkungan, ditambah dengan dua isu pendukung yaitu good governance dan pelaksanaan yang berarti serta merata dalam tujuan dan targetnya. Laporan Intergovernmental Committee of Expert on Sustainable Development Financing (ICESDF). Laporan ICESDF diterbitkan pada tanggal 8 Agustus Dimana ICESDF sendiri telah 5 kali melaksanakan pertemuan pada Agustus 2013, December 2013, Maret 2014, Mei 2014, dan yang terakhir pada bulan Agustus 2014 yang menghasilkan laporan tersebut. Laporan ICESDF mencatat bahwa solusi yang dibutuhkan untuk pendanaan pembangunan adalah dengan menyelaraskan insentif swasta dengan tujuan publik dan membentuk sebuah kerangka kebijakan yang mendorong investasi di area area tersebut bersamaan dengan mobilisasi sumberdaya publik untuk aktivitas pembangunan. Pilihan-pilihan pembiayaan pembangunan Pasca-2015 yang diusulkan dalam laporan ini adalah domestic public financing, domestic private financing, international public financing, international private financing, dan blended finance. Laporan Sintesa Sekjen PBB The Road to Dignity by Laporan sintesa Sekjen PBB dirilis pada awal Desember 2014, dengan mengusulkan 6 elemen kunci untuk pembangunan Pasca-2015 yaitu dignity, people, prosperity, planet, justice dan partnership. Melalui elemen-elemen kunci tersebut, laporan ini berharap dapat mendorong para sektor terkait, khususnya pemerintah untuk menargetkan tujuan yang tinggi dalam tujuan pembangunan yang baru. Selain itu laporan sintesa ini juga menekankan pentingnya hasil yang telah dikeluarkan oleh OWG on SDGs yang mengusulkan 17 tujuan untuk bisa tetap dijaga dan dipertajam dalam proses negosiasi selanjutnya. Laporan-laporan penting lainnya yang terkait dengan penyusunan agenda pembangunan Pasca-2015 adalah: 1) The Future We Want yang merupakan outcome document dari pertemuan Rio+20 di bulan Juni 2012, 2) A Million Voices: The World We Want, Delivering on The Post 2015 Agenda: Opportunities at 7

12 the National and Local Level dan My World Survey adalah usulan-usulan dari warganegara dan masyarakat sipil di seluruh dunia untuk agenda pembangunan Pasca-2015, 3) Laporan An Action Agenda for Sustainable Development, merupakan hasil kerja-kerja UN Sustainable Development Solutions Network (UNSDSN), 4) Laporan Corporate Sustainability and UN Post-2015 Development Agenda yang merupakan usulan dari kelompok bisnis (UN Global Compact), dan Laporan Independent Expert Advisory Group on The Data Revolution for Sustainable Development yang berisi tentang pentingnya peningkatan akses terhadap kualitas data, meningkatkan ruang publik untuk memperoleh data dan sebagainya. Tabel 2 Perbandingan Beberapa Dokumen Kunci dengan MDGs Fokus Area MDGs HLP-EP Laporan Sekjen PBB Laporan OWG on A Life of Dignity for Sintesa SDGs All Sekjen PBB 8 tujuan 12 tujuan 15 tujuan 17 tujuan dan elemen kunci target Ketimpangan - - V V - (inequality) Tata Kelola, - V V V - Masyarakat Yang Damai Kemiskinan V V V V - Pangan - V - - Sumberdaya air, air - V V V - bersih dan sanitasi Energi - V - V - Lingkungan Hidup V V V V - dan Perubahan Iklim Pendidikan V V V V - Kesehatan V V V V - Hak Perempuan V V V V - Kerjasama Global V V V V - 8

13 4. Dokumen CSO Indonesia Keterlibatan CSO Indonesia untuk mengawal penyusunan agenda pembangunan Pasca-2015 telah dimulai sejak akhir tahun Beberapa dokumen telah dihasilkan baik untuk advokasi di tingkat nasional mauun internasional. Dokumen-dokumen tersebut antara lain adalah: Deklarasi CSO Indonesia untuk Agenda Pembangunan Pasca Dokumen ini merupakan hasil dari Pertemuan Nasional Masyarakat Sipil Indonesia untuk Agenda Pembangunan Pasca-2015 yang berlangsung pada bulan Januari Deklarasi ini berisi prinsip-prinsip dan isu-isu penting yang harus dikedepankan dalam pembangunan Pasca Penyusunan Buku Ketidakadilan, Kesenjangan dan Ketimpangan: Jalan Panjang Menuju Pembangunan Berklanjutan Pasca Buku ini disusun bersama oleh Civil Society Organization (CSO) Indonesia menjelang pertemuan HLP-EP ke 4 di Bali. Beberapa isu yang terkait dengan persoalan Ketidakadilan dan Ketimpangan diangkat dalam buku ini. Komunike Masyarakat Sipil untuk Agenda Pembangunan Pasca Dokumen ini merupakan hasil dari pertemuan masyarakat sipil global termasuk Indonesia pada saat berlangsungnya pertemuan HLP- EP di Bali pada bulan Maret 2013 di Bali. Komunike ini berisi isu-isu penting yang harus didorong oleh HLP-EP dalam menyusun agenda pembangunan Pasca Respon CSO Indonesia terhadap Laporan HLP-EP. CSO Indonesia memberikan respon terhadap laporan HLP-EP yang dirilis pada bulan Mei Beberapa isu yang direspon antara lain adalah ketimpangan, Hak-hak Perempuan, perdamaian, Pangan, Lingkungan dan sebagainya. Surat Terbuka CSO Indonesia untuk OWG on SDGs. Pada bulan Desember 2013, CSO Indonesia menyampaikan surat terbuka yang ditujukan untuk OWG on SDGs. Surat ini berisi tentang usulan CSO Indonesia mengenai pentingnya isu ketimpangan dan akuntabilitas dalam pembangunan Pasca Selain itu surat ini juga berisi tentang pentingnya keterlibatan CSO dalam proses OWG on SDGs. Rekomendasi CSO Indonesia untuk OWG on SDGs. Pada bulan Februari 2014, CSO Indonesia menyampaikan dokumen rekomendasi untuk OWG on SDGs. Rekomendasi berisi tentang isu-isu yang kiranya penting untuk dibahas dalam negosiasi OWG on SDGs yaitu ketimpangan, perdamaian, kerjasama global dan pembiayaan pembangunan, kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi. Usulan CSO Indonesia untuk OWG on SDGs. Pada bulan April 2014, CSO Indonesia kembali menyusun usulan untuk OWG on SDGs. Usulan ini berisi tentang pentingnya isu ketimpangan, akses terhadap keadilan dan tata kelola sebagai tujuan dalam pembangunan Pasca Selain itu, usulan ini juga berisi tentang pentingnya Indonesia untuk mempertimbangkan pencapai-pencapain yang telah diperoleh saat ini seperti Open Government Partnership (OGP), Bali Democaracy Forum dan sebagainya, sebagai basis dalam melakukan negosiasi di OWG on SDGs. Respon CSO Indonesia terkait Laporan Sintesa Sekjen PBB. Pada bulan Desember 2014, CSO Indonesia menyusun dokumen respon terhadap laporan sintesa Sekjen PBB. Dokumen ini menyoroti kurangnya laporan sintesa tersebut dalam memberikan arahan tentang pendekatan Hak Asasi Manusia (HAM) dalam pembangunan Pasca-2015, mengatasi persoalan ketimpangan khususnya ketimpangan pendapatan dan akuntabilitas pembangunan Pasca

14 Respon terhadap Outcome Document OWG on SDGs. Pada bulan Juli 2014, INFID terlibat bersama dengan Beyond2015 dalam penyusunan respon terhadap dokumen zero draft yang disusun oleh OWG on SDGs. Dokumen ini berisi beberapa tanggapan terhadap beberapa tujuan dan target yang diusulkan dalam zero draft tersebut. Penyusunan Outcome Document Beyond2015. INFID terlibat secara aktif dalam penyusunan outcome document Beyond2015. Dokumen ini merupakan hasil dari Konferensi Beyond2015 yang berlangsung di Kopenhagen Denmark pada bulan November 2014, yang menekankan kesetaraan sebagai kunci dalam agenda pembangunan Pasca Dokumen ini juga diharapkan menjadi salah satu dokumen kunci CSO dalam melakukan advokasi pembangunan Pasca-2015 di tingkat nasional. 5. Analisa Singkat MDGs telah mendapatkan apresiasi karena memberikan pedoman dan dokumen ringkas, konkrit serta fokus. Tetapi di saat bersamaan, telah melahirkan beragam kritik. Kritik-kritik tersebut antara lain tujuan dan target MDGs disusun melalui proses yang birokratis dan teknokratis. Kedua, desain dari tujuan dan target tersebut juga dikritik oleh beragam perspektif. Sebagai misal, tidak ada perhatian yang cukup terhadap persoalan Ketimpangan dan Kesetaraan gender dalam tujuan-tujuan MDGs. Ketiga, tujuan, target dan indikator yang ada merefleksikan fokus area dan data yang diasumsikan tersedia, namun dalam beberapa kasus data tersebut ternyata tidak lengkap atau bahkan tidak ada. Keempat kurangnya akuntabilitas dan universalitas terutama untuk negara-negara donor dalam memenuhi tujuan ke-8 dari MDGs. Agenda pembangunan Pasca-2015, perlu dan penting disusun dengan mempertimbangkan kritik-kritik tersebut di atas, dan dengan mempertimbangkan perubahan situasi global saat ini. Perubahanperubahan tersebut misalnya fakta yang menunjukkan bahwa tiga per empat orang miskin saat ini justru tinggal di negara menengah, kesadaran bahwa persoalan kemiskinan bersifat dinamis dan tidak semua dimensi kesejahteraan hanya diukur dari pendapatan seperti yang ditangkap oleh MDGs selama ini (material goods, pendidikan, kesehatan dan lain-lain). Area-area baru sekarang muncul seperti Eksklusi sosial, Kekerasan dan rasa takut. Krisis ekonomi global, meningkatnya jumlah penduduk, Kerusakan lingkungan ditambah dengan kehadiran negaranegara ekonomi baru turut mewarnai penyusunan agenda pembangunan Pasca Sejauh ini, hasil yang telah diperoleh menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan, setidaknya jika dibandingkan dengan MDGs. Terdapat kemajuan-kemajuan berarti sejak HLP-EP merilis laporannya pada bulan Mei Hasil sementara dari agenda pembangunan Pasca-2015 telah melangkah lebih jauh dibandingkan MDGs dalam mengatasi hambatan penting untuk kemajuan pembangunan termasuk persoalan ketimpangan, tata kelola yang efektif dan inklusif, masyarakat yang damai dan beberapa yang lainnya. Tidak hanya itu, hasil sementara pembangunan Pasca-2015 juga lebih mampu menyeimbangkan antara dimensi sosial, ekonomi dan lingkungan dibandingkan dengan MDGs. 10

15 Tabel 3 Kekuatan dan Kelemahan Beberapa Dokumen Kunci Pasca-2015 Nama Dokumen Kekuatan Kelemahan HLP-EP ringkas dan fokus disusun secara partisipatif memasukkan tata kelola yang efektif sebagai tujuan memasukkan masyarakat yang damai sebagai tujuan memasukkan akses terhadap keadilan sebagai tujuan memasukkan illicit financial flow sebagai target tidak memasukkan ketimpangan sebagai tujuan target belum terukur memiliki potensi pencapaian yang parsial tidak terlalu kuat dalam pendekatan HAM mekanisme akuntabilitas belum jelas Outcome Document OWG on SDGs Laporan Sintesa Sekjen PBB disusun secara partisipastif memasukkan ketimpangan sebagai tujuan memasukkan tata kelola yang efektif dan inklusif sebagai tujuan memasukkan masyarakat yang damai sebagai tujuan memasukkan akses terhadap keadilan sebagai tujuan memasukka illicit financial flow sebagai target memasukkan pendekatan HAM sebagai prinsip dasar memasukkan pendekatan HAM sebagai prinsip menekankan universality terlalu banyak tujuan dan target sehingga kurang fokus mekanisme akuntabilitas belum jelas memiliki potensi pencapaian yang parsial jika diterapkan aspiratif tetapi tidak actionable mekanisme akuntabilitas belum jelas tidak tegas dalam menyelesaikan persoalan ketimpangan pendapatan Pertanyaan mendasar yang muncul terkait dengan agenda pembangunan Pasca-2015 adalah bagaimana relevansi dan manfaat agenda pembangunan Pasca 2015 bagi Indonesia dan sejauh mana kesiapan yang dimiliki Indonesia sendiri. Sebagai negara menengah (middle income), Indonesia tidak akan mengandalkan diri pada bantuan pembangunan internasional dari negara-negara maju (ODA). Indonesia akan bertumpu pada pendanaan yang berasal dari pajak. Sebagaimana diketahui, Indonesia selama ini telah menderita kerugian pelarian pajak ke luar negeri sebesar triliun tiap tahun, sebagai akibat praktik pelarian dan penghindaran pahak (tax evasion and tax avoidance), yang dimungkinkan dan difasilitasi oleh sistem dan rejim pajak internasional, termasuk keberadaan dan operasi negara-teritori Surga Pajak. Masuknya pencegahan dan 11

16 penghapusan illicit financial flows dalam agenda pembangunan Pasca-2015 tentu menjadi penting. Pemerintah Indonesia akan memperoleh dukungan internasional untuk mengatasi kendala perolehan pajak yang dipatok tinggi tetapi sesuai dengan kinerja dan profil ekonomi Indonesia (dari 12% menuju 26% PDB dalam waktu 15 tahun ke depan. Selain persoalan pembiayaan pembangunan, Indonesia juga merupakan negara yang tingkat kerusakan lingkungan hidup dan potensi sumberdaya alamnya menjadi taruhan masa depan tidak hanya bagi Indonesia sendiri, namun juga dunia. Perluasan kebun-kebun sawit yang merusak hutan asli dan hilangnya ekologi dan ekosistem dengan seluruh jaminan masa depan termasuk udara dan sebagainya. Apabila target dan indikator sustainable production and consumption akhirnya disepakati dalam agenda pembangunan Pasca-2015, maka Indonesia memiliki peluang untuk mengerem dan mengurangi tekanan permintaan pasar internasional (produksi dan konsumsi) atas tambang, hutan, lahan dan air di berbagai wilayah di indonesia. Peluang itu dapat dijadikan nyata dalam bentuk berbagai regulasi oleh pemerintah Indonesia yang sifatnya mandatori kepada pengaturan lahan, tata ruang dan pengurangan emisi karbon. Peluang itu juga dapat menjadi nyata dalam bentuk pengendalian ekspansi sektor swasta ke sektor-sektor yang selama ini lapar-hutan, lapar-lahan, dan lapar-tanah. Fokus area lain yang kiranya penting adalah masuknya tujuan dan indikator kualitas pemerintah dan akses terhadap keadilan. Jika disepakati, maka pemberantasan korupsi dan perlindungan hak asasi manusia akan memperoleh tambahan momentum dan daya dorong yang lebih besar. Hal ini tentu diperlukan mengingat masih sistemiknya korupsi di Indonesia sebagai akibat demokrasi yang masih dikendalikan oleh politisi-oligarki dan sistem birokrasi yang boros, tidak efektif dan tidak imparsial. Demikian pula dengan target dan indikator pencapaian kesetaraan gender dan hak-hak perempuan disepakati bersama di luar resistensi negara-negara Timur Tengah maka Indonesia juga akan memiliki peluang besar untuk melompat dalam eliminasi diskriminasi dan kekerasan terhadap kaum perempuan. Dalam sisa waktu yang tersedia, masih terdapat beberapa tantangan yang dihadapi agar tujuan, target dan indikator pembangunan Pasca-2015 dapat menjadi agenda pembangunan bersama baik di tingkat global maupun nasional. Tantangan pertama adalah membentuk sebuah visi yang transformative dan kerangka kerja normatif bagi pembangunan global. Beberapa prinsip yang muncul bisa digunakan sebagai dasar bagi narasi pembangunan global yang baru yang mengartikulasikan potensi transformative dan kerangka kerja normative dari agenda pembangunan Pasca Prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah leave no one behind, attain equity and prosperity for all dan ensure the planet capacity to sustain present and future generation. Tantangan kedua adalah transformasi ekonomi seperti apa yang kiranya mampu mengatasi persoalan kemiskinan, ketimpangan dan kerusakan ekologi. Ketiga adalah bagaimana kerjasama global yang efektif akan dibangun, terutama untuk memastikan komitmen dan akuntabilitas pembangunan Pasca Hal ini sangat penting karena penyusunan agenda pembangunan Pasca-2015 dilakukan melalui proses yang terbuka dan partisipatif dengan melibatkan banyak pihak termasuk CSO. Keempat bagaimana strategi pembangunan berkelanjutan di tingkat nasional telah tersusun agar agenda pembangunan Pasca-2015 bisa diadopsi dan dilaksanakan. Proses multistakeholders yang efektif, inklusif dan akuntabel sangat dibutuhkan baik di tingkat nasional maupun local. 12

17 Daftar Pustaka Amy Cutter, Ian Fenn, Freya Seath (2014), Advocacy Toolkit: Influencing The Post-2015 Development Agenda, Civicus dan Stakeholders Forum, Duncan Green, (2012) How Can a Post-2015 Agreement Drive Real Change? Revised Edition, Oxfam Discussion Paper, Jan Vandemoortele, (2014) Post-2015 Agenda: A Mission Impossible?, Development Studies Research: An Open Access Journal, Laporan HLP-EP (2013), A New Global Partnership: Eradicate Poverty and Transform Economies through Sustainable Development, Laporan Intergovernmental Committee of Expert on Sustainable Development Financing, Laporan OWG on SDGs (2014), Open Working Group Proposal for Sustainable Develepment Goals Laporan Sekjen PBB (2013), A Life of Dignity for All Laporan Sintesa Sekretaris Jenderal PBB (2014) The Road to Dignity by 2030 Norton, Andrew, Andrew Scott, Paula Lucci and William Avis (2014), Taking the Sustainable Development Goals from main basis to effective vision what s the roadmap?, Working Paper 402, Overseas Development Institute. 13

Proses dan Negosiasi Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 (SDGs)

Proses dan Negosiasi Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 (SDGs) Proses dan Negosiasi Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 (SDGs) Toferry P. Soetikno Direktur Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup Kementerian Luar Negeri 2015 Outline Pentingnya SDGs Proses dan

Lebih terperinci

Proses Pembahasan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Tingkat Global. Kementerian Luar Negeri

Proses Pembahasan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Tingkat Global. Kementerian Luar Negeri Proses Pembahasan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Tingkat Global Kementerian Luar Negeri 30/01/2014 1 KTT Rio+20: the Future We Want Konferensi PBB untuk Pembangunan

Lebih terperinci

Outline Presentasi. PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II. Proses Penyusunan SDGs. Proses Penyusunan SDGs

Outline Presentasi. PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II. Proses Penyusunan SDGs. Proses Penyusunan SDGs Outline Presentasi PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II Bengkulu, 14 Oktober 2014 Kristanto Sinandang UNDP Indonesia Proses Penyusunan SDGs Tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

Press Release The Asia Pacific Regional Parliamentarian and CSO Forum on MDG Acceleration and the Post 2015 Development Agenda

Press Release The Asia Pacific Regional Parliamentarian and CSO Forum on MDG Acceleration and the Post 2015 Development Agenda Press Release The Asia Pacific Regional Parliamentarian and CSO Forum on MDG Acceleration and the Post 2015 Development Agenda Nusa Dua Bali, 25 26 Maret 2013 --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

PENDANAAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

PENDANAAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PENDANAAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bappenas Intergovernmental Committee of Experts

Lebih terperinci

PROSES & HASIL UNGA BAGI PEREMPUAN

PROSES & HASIL UNGA BAGI PEREMPUAN PROSES & HASIL UNGA PELUANG & TANTANGAN BAGI PEREMPUAN DI INDONESIA DIAN KARTIKASARI, KOALISI PEREMPUAN INDONESIA MITRA MAMPU - DELEGASI CSO DI UNGA PROSES PERUMUSAN AGENDA PEMBANGUNAN PASKA 2015 PROSES

Lebih terperinci

Oleh Sugeng Bahagijo. International NGO Forum on Indonesian Development-INFID

Oleh Sugeng Bahagijo. International NGO Forum on Indonesian Development-INFID MDGs dan Post MDGs: PELUANG UNTUK PEMBANGUNAN YANG LEBIH BERMARTABAT BERKELANJUTAN DAN ADIL PASKA 2015 Presentasi untuk forum Konsultasi Agenda Pembangunan Post 2015 oleh Diselenggarakan oleh Komite Nasional

Lebih terperinci

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. 1. Atas undangan Organisasi Kesehatan Dunia, kami, Kepala Pemerintahan, Menteri dan perwakilan pemerintah datang

Lebih terperinci

ICT for Development: Multi-stakeholder

ICT for Development: Multi-stakeholder Indonesia MCIT National Coordination Meeting 8 June 2015, Jakarta - Indonesia ICT for Development: Multi-stakeholder Donny B.U. donnybu@ictwatch.id @donnybu +62818930932 No. 55/2. 2000: Millennium (Development

Lebih terperinci

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB) KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB) Deputi Kemaritiman dan SDA Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan pada Rapat Pedoman Teknis Perumusan RAN TPB Jakarta, 23 Juni 2016 OUTLINE 1.

Lebih terperinci

Background Paper PEMBIAYAAN UNTUK PEMBANGUNAN

Background Paper PEMBIAYAAN UNTUK PEMBANGUNAN Background Paper PEMBIAYAAN UNTUK PEMBANGUNAN Pendahuluan Bakground Paper ini disusun sebagai informasi awal untuk memberikan gambaran mengenai posisi diskursus pembiayaan pembangunan saat ini. Diharapkan

Lebih terperinci

Mengawal Komitmen Pemerintah dalam Implementasi SDGs

Mengawal Komitmen Pemerintah dalam Implementasi SDGs SIARAN PERS Jakarta, 7 Oktober 2015 Mengawal Komitmen Pemerintah dalam Implementasi SDGs Jakarta, 7 Oktober 2015 Koalisi Masyarakat Sipil Indonesia menagih komitmen pemerintah melaksanakan Tujuan Pembangunan

Lebih terperinci

DPR RI, 27 Mei

DPR RI, 27 Mei DPR RI, 27 Mei 2015 1 1. REFERENSI PROSES GAGASAN PASCA MDGS 2015 1. Laporan UN Task Team 2. Laporan High Level Panel on Eminent Persons (HLPEP) 3. Laporan Sustainable Development Solutions Network (SDSN)

Lebih terperinci

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017 LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017 A. Dasar Pemikiran Tanggal 10 Juli 2017, Pemerintah Indonesia telah mengundangkan Peraturan Presiden

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SDGs DALAM MEWUJUDKAN KETERPADUAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA BERKELANJUTAN

IMPLEMENTASI SDGs DALAM MEWUJUDKAN KETERPADUAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA BERKELANJUTAN IMPLEMENTASI SDGs DALAM MEWUJUDKAN KETERPADUAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA BERKELANJUTAN Ir. Djoko Kirmanto, Dipl. HE Bali, 4 November 2016 Outline Konsep dan Implementasi Pembangunan Berkelanjutan Perbandingan

Lebih terperinci

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21 Forum Dunia tentang HAM di Kota tahun 2011 GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21 16-17 Mei 2011 Gwangju, Korea Selatan Deklarasi Gwangju tentang HAM di Kota 1

Lebih terperinci

Oleh: Wahyu Susilo dalam Pertemuan Nasional Masyarakat Sipil untuk SDGs Jakarta, 6-7 Oktober 2015

Oleh: Wahyu Susilo dalam Pertemuan Nasional Masyarakat Sipil untuk SDGs Jakarta, 6-7 Oktober 2015 Oleh: Wahyu Susilo dalam Pertemuan Nasional Masyarakat Sipil untuk SDGs Jakarta, 6-7 Oktober 2015 MDGs (dan dokumen luasnya Millennium Development Goals) diadopsi oleh UN GA September 2000 oleh 189 negara

Lebih terperinci

Indonesia Komitmen Implementasikan Agenda 2030 Senin, 05 September 2016

Indonesia Komitmen Implementasikan Agenda 2030 Senin, 05 September 2016 Indonesia Komitmen Implementasikan Agenda 2030 Senin, 05 September 2016 Indonesia menuntut peranan negara-negara G-20 untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan Sejumlah isu dibahas dalam 'working

Lebih terperinci

Implementasi SDGs di Tingkat Global dan Keterkaitannya dengan Isu Kekayaan Intelektual

Implementasi SDGs di Tingkat Global dan Keterkaitannya dengan Isu Kekayaan Intelektual Implementasi SDGs di Tingkat Global dan Keterkaitannya dengan Isu Kekayaan Intelektual Toferr y P. Soetikno Direktur Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup Kementerian Luar Negeri, 2016 Outline: 1.

Lebih terperinci

PENGANTAR PRESIDEN RI PADA SIDKAB TERBATAS BID. PEREKONOMIAN DI NUSA DUA, BALI, 28 MARET 2013 Kamis, 28 Maret 2013

PENGANTAR PRESIDEN RI PADA SIDKAB TERBATAS BID. PEREKONOMIAN DI NUSA DUA, BALI, 28 MARET 2013 Kamis, 28 Maret 2013 PENGANTAR PRESIDEN RI PADA SIDKAB TERBATAS BID. PEREKONOMIAN DI NUSA DUA, BALI, 28 MARET 2013 Kamis, 28 Maret 2013 PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG KABINET TERBATAS BIDANG PEREKONOMIAN

Lebih terperinci

Kerjasama Pembangunan Internasional: Dinamika Pembahasan Agenda Pembiayaan untuk Pembangunan

Kerjasama Pembangunan Internasional: Dinamika Pembahasan Agenda Pembiayaan untuk Pembangunan Kerjasama Pembangunan Internasional: Dinamika Pembahasan Agenda Pembiayaan untuk Pembangunan Direktorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup Kementerian Luar Negeri Maret 2015 1 Outline Milestone

Lebih terperinci

Pertama-tama, perkenanlah saya menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Luar Negeri yang berhalangan hadir pada pertemuan ini.

Pertama-tama, perkenanlah saya menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Luar Negeri yang berhalangan hadir pada pertemuan ini. PAPARAN WAKIL MENTERI LUAR NEGERI NILAI STRATEGIS DAN IMPLIKASI UNCAC BAGI INDONESIA DI TINGKAT NASIONAL DAN INTERNASIONAL PADA PERINGATAN HARI ANTI KORUPSI SEDUNIA JAKARTA, 11 DESEMBER 2017 Yang terhormat

Lebih terperinci

3/1/2018. Millennium Development Goals and Sustainable Development Goals. Pembangunan harus BERKELANJUTAN

3/1/2018. Millennium Development Goals and Sustainable Development Goals. Pembangunan harus BERKELANJUTAN Millennium Development Goals and Sustainable Development Goals PEMBANGUNAN adalah usaha yang terus menerus dilakukan untuk menuju perubahan yang lebih baik menuju terjadinya peningkatan pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) ARIFIN RUDIYANTO Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Rapat Koordinasi

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (PB) Suhartini Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY 2008

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (PB) Suhartini Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY 2008 PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (PB) Suhartini Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY 2008 1 PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (PB) PEMBANUNAN BERKELANJUTAN ADALAH PEMBANGUNAN YANG DAPAT MEMENUHI INSPIRASI DAN KEBUTUHAN

Lebih terperinci

Deklarasi Dhaka tentang

Deklarasi Dhaka tentang Pembukaan Konferensi Dhaka tentang Disabilitas & Manajemen Risiko Bencana 12-14 Desember 2015, Dhaka, Bangladesh Deklarasi Dhaka tentang Disabilitas dan Manajemen Risiko Bencana, 14 Desember 2015 diadopsi

Lebih terperinci

Statement INFID Menyambut UN High Level Event on MDGs, 25 September 2008

Statement INFID Menyambut UN High Level Event on MDGs, 25 September 2008 ( NGO in Special Consultative Status with the Economic and Social Council of the United Nations, Ref. No : D1035 ) Jl. Mampang Prapatan XI No. 23, Jakarta 12790- Indonesia * Phone (62-21) 79196721, 79196722,

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIK LAPORAN PUBLIK TAHUNAN INFID 2014

LAPORAN PUBLIK LAPORAN PUBLIK TAHUNAN INFID 2014 LAPORAN PUBLIK 2014 i ii LAPORAN PUBLIK 2014 iii iv DAFTAR ISI vi Kata Pengantar viii Lintasan INFID 2014 x INFID dalam Angka xii Testimoni xiv Dewan Pengawas xiv Dewan Pengurus xv Sekretariat 1 BAB 1.

Lebih terperinci

Keynote Speech STRATEGI INDONESIA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, INKLUSIF, DAN BERKEADILAN

Keynote Speech STRATEGI INDONESIA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, INKLUSIF, DAN BERKEADILAN KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Keynote Speech STRATEGI INDONESIA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, INKLUSIF, DAN BERKEADILAN Oleh: Menteri PPN/Kepala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Weygandt et al., 2008). Keseluruhan proses akuntansi pada akhirnya akan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. (Weygandt et al., 2008). Keseluruhan proses akuntansi pada akhirnya akan menghasilkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan sistem informasi yang mengidentifikasi, merekam dan mengkomunikasikan kejadian ekonomik dari suatu entitas pada pengguna yang berkepentingan

Lebih terperinci

LIBRARIES, DEVELOPMENT, AND THE UN 2030 AGENDA

LIBRARIES, DEVELOPMENT, AND THE UN 2030 AGENDA INTERNATIONAL ADVOCACY PROGRAMME LIBRARIES, DEVELOPMENT, AND THE UN 2030 AGENDA 17 TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB) DAN RUMUSAN IFLA TENTANG PERAN PERPUSTAKAAN DALAM MENDUKUNG PENCAPAIAN TPB TUJUAN

Lebih terperinci

Diskusi Post event Feedback G20 Summit. INFID, 3 Oktober 2013

Diskusi Post event Feedback G20 Summit. INFID, 3 Oktober 2013 Diskusi Post event Feedback G20 Summit INFID, 3 Oktober 2013 Framework G20 Usulan Masyarakat Sipil: Hasil G20 Summit Inklusif sebagai pilar keempat dari Strong, Framework G20 tetap yaitu Strong, Sustainable

Lebih terperinci

Perempuan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Ita Fatia Nadia UN Women

Perempuan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Ita Fatia Nadia UN Women Perempuan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Ita Fatia Nadia UN Women Stand Alone Goal Prinsip Stand Alone Goal: 1. Kesetaraan Gender 2. Hak-hak perempuan sebagai hak asasi manusia. 3. Pemberdayaan

Lebih terperinci

OUTLINE SITUASI GLOBAL HASIL-HASIL TINDAK LANJUT DAN KORELASI DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL

OUTLINE SITUASI GLOBAL HASIL-HASIL TINDAK LANJUT DAN KORELASI DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL 1 DR. Ir. LUKITA DINARSYAH TUWO, MA WAKIL MENTERI NEGARA PPN/ WAKIL KEPALA BAPPENAS Disampaikan dalam Seminar dan Diskusi Publik Indonesia dan Implementasi Agenda Pembangunan G20 Pasca KTT Seoul yang diselenggarakan

Lebih terperinci

Peran DPR RI dalam Agenda. Hj. Siti Masrifah Anggota Komisi IX DPR RI Panitia Kerja SDGs BKSAP DPR RI

Peran DPR RI dalam Agenda. Hj. Siti Masrifah Anggota Komisi IX DPR RI Panitia Kerja SDGs BKSAP DPR RI Peran DPR RI dalam Agenda 2030 melalui Panja SDGs Hj. Siti Masrifah Anggota Komisi IX DPR RI Panitia Kerja SDGs BKSAP DPR RI Dasar Keterlibatan DPR dalam SDGs UUD 1945 dengan Perubahannya DPR memegang

Lebih terperinci

Bismillahirrohmannirrohiim Assalamu alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

Bismillahirrohmannirrohiim Assalamu alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Sambutan Pembukaan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Pada Sustainable Development Goals (SDGs) Conference Indonesia s Agenda for SDGs toward Decent Work for All Hotel Borobudur Jakarta, 17 Februari

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Dr. Wartanto (Sekretaris Ditjen PAUD dan Dikmas) DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TUJUAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN/SDGs MEMIKIRKAN MEKANISME PENDANAAN

TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN/SDGs MEMIKIRKAN MEKANISME PENDANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN/SDGs MEMIKIRKAN MEKANISME PENDANAAN Yanuar Nugroho Deputi II Kepala Staf Keperesidenan Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isu Sosial, Budaya, dan Ekologi Strategis yanuar.nugroho@ksp.go.id;

Lebih terperinci

Meninjau Kerjasama Pembangunan bagi Pembiayaan Kesejahteraan

Meninjau Kerjasama Pembangunan bagi Pembiayaan Kesejahteraan Meninjau Kerjasama Pembangunan bagi Pembiayaan Kesejahteraan Mickael B. Hoelman choki.nainggolan@gmail.com Twitter: @ChokiHoelman Naskah disampaikan pada Konferensi PRAKARSA 2014 Akselerasi Transformasi

Lebih terperinci

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA Jakarta, 1 Juli 2011 - 1 - Untuk menandai 60 tahun hubungan diplomatik dan melanjutkan persahabatan antara kedua negara, Presiden

Lebih terperinci

Kajian Tengah Waktu Strategi 2020. Menjawab Tantangan Transformasi Asia dan Pasifik

Kajian Tengah Waktu Strategi 2020. Menjawab Tantangan Transformasi Asia dan Pasifik Kajian Tengah Waktu Strategi 2020 Menjawab Tantangan Transformasi Asia dan Pasifik Menjawab Tantangan Transformasi Asia dan Pasifik Kajian Tengah Waktu (Mid-Term Review/MTR) atas Strategi 2020 merupakan

Lebih terperinci

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI Bank Dunia memulai proses selama dua tahun untuk meninjau dan memperbaharui (update) kebijakan-kebijakan pengamanan (safeguard)

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE NASIONAL PERUMUSAN VISI DAN AGENDA PEMBANGUNAN PASCA SASARAN PEMBANGUNAN MILENIUM TAHUN 2015 (POST-2015 DEVELOPMENT AGENDA) DENGAN

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Acara HLP-EP on The Post-2015 Development Agenda, Jakarta, 18 Juni 2013 Selasa, 18 Juni 2013

Sambutan Presiden RI pada Acara HLP-EP on The Post-2015 Development Agenda, Jakarta, 18 Juni 2013 Selasa, 18 Juni 2013 Sambutan Presiden RI pada Acara HLP-EP on The Post-2015 Development Agenda, Jakarta, 18 Juni 2013 Selasa, 18 Juni 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA THE REPORT OF THE HIGH-LEVEL PANEL

Lebih terperinci

Kompilasi Data Indikator Statistik Lintas Sektor Kajian Indika Sustainable Development Goals (SDGs), 2014

Kompilasi Data Indikator Statistik Lintas Sektor Kajian Indika Sustainable Development Goals (SDGs), 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Kompilasi Data Indikator Statistik Lintas Sektor Kajian Indika Sustainable Development Goals (SDGs), 2014 ABSTRAKSI Pembangunan pada hakikatnya merupakan suatu proses yang berkesinambungan

Lebih terperinci

Press Release Kegiatan Ilmiah dalam Rangka Dies Natalis ke-53 Universitas Brawijaya Malang, Februari 2016

Press Release Kegiatan Ilmiah dalam Rangka Dies Natalis ke-53 Universitas Brawijaya Malang, Februari 2016 Export date : 2017-01-21 01:14:18 Press Release Kegiatan Ilmiah dalam Rangka Dies Natalis ke-53 Universitas Brawijaya Malang, 11-12 Februari 2016 Sejak 2010, PBB telah menginisiasi upaya-upaya merencanakan

Lebih terperinci

DANA INVESTASI IKLIM

DANA INVESTASI IKLIM DANA INVESTASI IKLIM 29 November 2011 USULAN RANCANG MEKANISME HIBAH TERDEDIKASI UNTUK WARGA PRIBUMI DAN MASYARAKAT LOKAL YANG AKAN DISUSUN BERDASARKAN PROGRAM INVESTASI HUTAN PENDAHULUAN 1. Dokumen Rancang

Lebih terperinci

Perumusan Strategi dan Posisi Indonesia Menghadapi G20 Turki Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan RI Jakarta, 3 Maret 2015

Perumusan Strategi dan Posisi Indonesia Menghadapi G20 Turki Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan RI Jakarta, 3 Maret 2015 Perumusan Strategi dan Posisi Indonesia Menghadapi G20 Turki 2015 Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan RI Jakarta, 3 Maret 2015 Tema Presidensi Turki: Pertumbuhan inklusif yang kuat Inclusiveness

Lebih terperinci

BAB II PENGATURAN PEKERJA RUMAHANMENURUT KONVENSI ILO N A. Konvensi Sebagai Produk ILO dan daya Ikatnya Bagi Negara-negara

BAB II PENGATURAN PEKERJA RUMAHANMENURUT KONVENSI ILO N A. Konvensi Sebagai Produk ILO dan daya Ikatnya Bagi Negara-negara BAB II PENGATURAN PEKERJA RUMAHANMENURUT KONVENSI ILO N0. 177 A. Konvensi Sebagai Produk ILO dan daya Ikatnya Bagi Negara-negara Anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) merupakan organisasi perdamaian

Lebih terperinci

PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012

PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012 PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012 Apa saja prasyaarat agar REDD bisa berjalan Salah satu syarat utama adalah safeguards atau kerangka pengaman Apa itu Safeguards Safeguards

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS (KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA)

Lebih terperinci

KESIAPAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

KESIAPAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) KESIAPAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Arifin Rudiyanto Deputi Menteri Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian Perencanaan

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif. Ringkasan Eksekutif. Akhiri KEMISKINAN pada Generasi Saat Ini

Ringkasan Eksekutif. Ringkasan Eksekutif. Akhiri KEMISKINAN pada Generasi Saat Ini Ringkasan Eksekutif Akhiri KEMISKINAN pada Generasi Saat Ini Visi Save the Children untuk Kerangka Kerja Pasca 2015 Mengatasi kemiskinan bukanlah tugas sosial, melainkan tindakan keadilan. Sebagaimana

Lebih terperinci

PIDATO KETUA DPR-RI Dr. MARZUKI ALI PADA SIDANG PLENO I AIPA GENERAL ASSEMBLY KE-32 PHNOM PENH, THE KINGDOM OF CAMBODIA

PIDATO KETUA DPR-RI Dr. MARZUKI ALI PADA SIDANG PLENO I AIPA GENERAL ASSEMBLY KE-32 PHNOM PENH, THE KINGDOM OF CAMBODIA KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PIDATO KETUA DPR-RI Dr. MARZUKI ALI PADA SIDANG PLENO I AIPA GENERAL ASSEMBLY KE-32 PHNOM PENH, THE KINGDOM OF CAMBODIA Yang Mulia Presiden ASEAN Inter-Parliamentary

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kamis 2 Mei 2013, jam 9.00 s/d Kantor Sekretariat Pokja, Grand Kebon Sirih, Jakarta Pusat

Ringkasan Eksekutif Kamis 2 Mei 2013, jam 9.00 s/d Kantor Sekretariat Pokja, Grand Kebon Sirih, Jakarta Pusat Ringkasan Eksekutif Kamis 2 Mei 2013, jam 9.00 s/d 13.30 Kantor Sekretariat Pokja, Grand Kebon Sirih, Jakarta Pusat Pimpinan pertemuan: Pak Sujana Royat, Deputi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat

Lebih terperinci

Pidato kebijakan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhyono Bogor, 13 Juni 2012

Pidato kebijakan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhyono Bogor, 13 Juni 2012 For more information, contact: Leony Aurora l.aurora@cgiar.org Cell Indonesia: +62 (0)8111082309 Budhy Kristanty b.kristanty@cgiar.org Cell Indonesia: +62 (0)816637353 Sambutan Frances Seymour, Direktur

Lebih terperinci

Percepatan Peningkatan Aksi-aksi Perubahan Iklim di Tingkat Global : Pandangan Kelompok Masyarakat Sipil

Percepatan Peningkatan Aksi-aksi Perubahan Iklim di Tingkat Global : Pandangan Kelompok Masyarakat Sipil Percepatan Peningkatan Aksi-aksi Perubahan Iklim di Tingkat Global : Pandangan Kelompok Masyarakat Sipil Climate Summit 2014 merupakan event penting dimana negara-negara PBB akan berkumpul untuk membahas

Lebih terperinci

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs): Refleksi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs): Refleksi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs): Refleksi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia Wahyuningsih Darajati Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air Kementerian PPN/Bappenas

Lebih terperinci

BRIEFING NOTE RELFEKSI PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL (MDG) DI INDONESIA

BRIEFING NOTE RELFEKSI PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL (MDG) DI INDONESIA BRIEFING NOTE RELFEKSI PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL (MDG) DI INDONESIA (Disampaikan dalam Diplomat Briefing, Jakarta 11 Maret 2013) Kata Pengantar Refleksi tentang Pencapaian MDG ini merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Akuntansi merupakan satu-satunya bahasa bisnis utama di pasar modal. Tanpa standar akuntansi yang baik, pasar modal tidak akan pernah berjalan dengan baik pula karena laporan

Lebih terperinci

Strategi Baru Pemberdayaan Ekonomi Perempuan MARI ELKA PANGESTU

Strategi Baru Pemberdayaan Ekonomi Perempuan MARI ELKA PANGESTU Strategi Baru Pemberdayaan Ekonomi Perempuan MARI ELKA PANGESTU PADA ACARA PELUNCURAN KERJASAMA ANTARA MCA-INDONESIA DAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA JAKARTA,

Lebih terperinci

ARENA KEBIJAKAN INTERNASIONAL

ARENA KEBIJAKAN INTERNASIONAL ARENA KEBIJAKAN INTERNASIONAL Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D. Pentingnya Analisa Kebijakan Kesehatan

Lebih terperinci

Health and the Post 2015 Development Agenda: Notes from the launch of the High Level Panel of Eminent Persons Report Jakarta, June 18, 2013

Health and the Post 2015 Development Agenda: Notes from the launch of the High Level Panel of Eminent Persons Report Jakarta, June 18, 2013 Health and the Post 2015 Development Agenda: Notes from the launch of the High Level Panel of Eminent Persons Report Jakarta, June 18, 2013 The global development agenda post 2015? UN HIGH-LEVEL PANEL

Lebih terperinci

Ministry of National Development Planning/Bappenas Kerjasama Pembangunan Internasional dalam Rangka Pelaksanaan SDGs di Indonesia

Ministry of National Development Planning/Bappenas Kerjasama Pembangunan Internasional dalam Rangka Pelaksanaan SDGs di Indonesia Ministry of National Development Planning/Bappenas Kerjasama Pembangunan Internasional dalam Rangka Pelaksanaan SDGs di Indonesia Direktorat Politik Luar Negeri dan Kerjasama Pembangunan Internasional

Lebih terperinci

Penanggungjawab : Koordinator Tim Pelaksana

Penanggungjawab : Koordinator Tim Pelaksana CAKUPAN PEKERJAAN KOORDINATOR SEKTOR DAN STAF ADMINISTRASI PADA SEKRETARIAT PELAKSANAAN PERATURAN PRESIDEN (PERPRES) NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG STRATEGI NASIONAL PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI (STRANAS

Lebih terperinci

DESA: Gender Sensitive Citizen Budget Planning in Villages

DESA: Gender Sensitive Citizen Budget Planning in Villages DESA: Gender Sensitive Citizen Budget Planning in Villages Baseline Study Report Commissioned by September 7, 2016 Written by Utama P. Sandjaja & Hadi Prayitno 1 Daftar Isi Daftar Isi... 2 Sekilas Perjalanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman kebutuhan kelompok dan individu masyarakat, tak terkecuali

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman kebutuhan kelompok dan individu masyarakat, tak terkecuali BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prinsip partisipasi, transparansi dan akuntabilitas dalam good governance menjamin berlangsungnya proses pembangunan yang partisipatoris dan berkesetaraan gender. Menurut

Lebih terperinci

Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial

Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial 2 Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan

Lebih terperinci

Mobilisasi Sumber Daya untuk Transformasi Sosial: Tantangan Kita

Mobilisasi Sumber Daya untuk Transformasi Sosial: Tantangan Kita Mobilisasi Sumber Daya untuk Transformasi Sosial: Tantangan Kita Kamala Chandrakirana Seminar Nasional Program Studi Kajian Gender UI Depok, 11 Februari 2015 Disampaikan dalam Seminar Nasional "Jaringan

Lebih terperinci

ATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA

ATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN KEUANGAN BERKELANJUTAN BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN, EMITEN, DAN PERUSAHAAN PUBLIK BATANG TUBUH RANCANGAN PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

International IDEA, Strömsborg, Stockholm, Sweden Phone , Fax: Web:

International IDEA, Strömsborg, Stockholm, Sweden Phone , Fax: Web: Extracted from Democratic Accountability in Service Delivery: A practical guide to identify improvements through assessment (Bahasa Indonesia) International Institute for Democracy and Electoral Assistance

Lebih terperinci

DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KONGRES INTERNASIONAL KE-6 ISPAH (KONGRES KESEHATAN MASYARAKAT DAN AKTIVITAS FISIK Bangkok, Thailand 16-19

Lebih terperinci

TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. Hendra Wijayanto

TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. Hendra Wijayanto TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK Hendra Wijayanto PERTANYAAN Apa yang dimaksud government? Apa yang dimaksud governance? SEJARAH IDE GOVERNANCE Tahap 1 Transformasi government sepanjang

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN

PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN UNDP INDONESIA STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN UNDP INDONESIA Agenda Perserikatan Bangsa-Bangsa 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan Indikator

Lebih terperinci

MENTRANSFORMASI DUNIA KITA: AGENDA 2030 UNTUK PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN

MENTRANSFORMASI DUNIA KITA: AGENDA 2030 UNTUK PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN Dokumen terjemahan atas Outcome Document Transforming OurWorld: The 2030 Agenda For Sustainable Development AGENDA 2030 UNTUK PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN MENTRANSFORMASI DUNIA KITA: AGENDA 2030 UNTUK

Lebih terperinci

9 Kebutuhan dan Rekomendasi Utama Orang Muda (Young People) Indonesia terkait ICPD PoA

9 Kebutuhan dan Rekomendasi Utama Orang Muda (Young People) Indonesia terkait ICPD PoA 9 Kebutuhan dan Rekomendasi Utama Orang Muda (Young People) Indonesia terkait ICPD PoA Yayasan Aliansi Remaja Independen (ARI), sebuah lembaga non-profit yang dibentuk dan dijalankan oleh orang muda di

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR SINGKATAN... viii KATA PENGANTAR... ix ABSTRAK...

Lebih terperinci

MEMBANGUN INKLUSIVITAS DALAM TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Pedoman Penyusunan Rencana Aksi yang Transparan dan Partisipatif

MEMBANGUN INKLUSIVITAS DALAM TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Pedoman Penyusunan Rencana Aksi yang Transparan dan Partisipatif 12/28/2016 MEMBANGUN INKLUSIVITAS DALAM TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Pedoman Penyusunan Rencana Aksi yang Transparan dan Partisipatif Direktorat Aparatur Negara, Kementerian PPN/Bappenas MEMBANGUN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGELOLA PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA DARI DEFORESTASI, DEGRADASI HUTAN DAN LAHAN GAMBUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Proyek yang berfokus pada pemulihan masyarakat adalah yang paling awal dijalankan MDF dan pekerjaan di sektor ini kini sudah hampir

Lebih terperinci

RINGKASAN UNTUK MEDIA

RINGKASAN UNTUK MEDIA LIVING PLANET REPORT 2012 RINGKASAN UNTUK MEDIA Living Planet Report 2012 adalah laporan berbasis analisis Ilmiah tentang kesehatan planet Bumi serta dampaknya terhadap aktivitas manusia. Latar Belakang

Lebih terperinci

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan INDONESIA VISI 2050 Latar belakang Anggota Dewan Bisnis Indonesia untuk Pembangunan Berkelanjutan (IBCSD) dan Indonesia Kamar Dagang dan Industri (KADIN Indonesia) mengorganisir Indonesia Visi 2050 proyek

Lebih terperinci

SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOAL (SDGs)

SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOAL (SDGs) SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOAL (SDGs) Deputi Bidang Maritim dan SDA Kementerian PPN/Bappenas 10 November 2015 1 I. AGENDA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN - SDG 2 1. PROSES: Bottom up dan inklusif MAJOR GROUP D

Lebih terperinci

MODUL SISTEM EKONOMI INDONESIA (2 SKS) PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE DEVELOPMENT) & HAMBATAN PEMBANGUNAN

MODUL SISTEM EKONOMI INDONESIA (2 SKS) PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE DEVELOPMENT) & HAMBATAN PEMBANGUNAN FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 12&13 MODUL SISTEM EKONOMI INDONESIA (2 SKS) POKOK BAHASAN : PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE DEVELOPMENT) & HAMBATAN PEMBANGUNAN Oleh : DESKRIPSI

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL, SALINAN KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL NOMOR KEP.99/M.PPN/HK/11/2011 TENTANG RENCANA PEMANFAATAN HIBAH TAHUN 2011-2014 MENTERI

Lebih terperinci

Perkembangan Pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia

Perkembangan Pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia Oktober 2016 Briefing Paper 02 Perkembangan Pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia September 2015-September 2016 Sekar Panuluh Meila Riskia Fitri www.infid.org DAFTAR ISI Daftar

Lebih terperinci

Dari MDGs Menuju SDGs: Pembelajaran dan Tantangan Implementasi

Dari MDGs Menuju SDGs: Pembelajaran dan Tantangan Implementasi Dari MDGs Menuju SDGs: Pembelajaran dan Tantangan Implementasi Oleh: Nugrahana Fitria Ruhyana, SP., ME. (Perencana Muda - Bappeda Kab. Sumedang) I. Latar Belakang Pada akhir tahun 2015 seiring berakhirnya

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS (KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA)

Lebih terperinci

Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan Modul ke: 14 Dosen Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Pendidikan Kewarganegaraan Berisi tentang Good Governance : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi Hubungan Masyarakat http://www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN IKLIM GLOBAL PERJANJIAN KERJA SAMA (PKS)

KEPEMIMPINAN IKLIM GLOBAL PERJANJIAN KERJA SAMA (PKS) KEPEMIMPINAN IKLIM GLOBAL PERJANJIAN KERJA SAMA (PKS) I. Pernyataan Tujuan A. Perubahan iklim menimbulkan tantangan dan resiko global terhadap lingkungan dan ekonomi, membawa dampak bagi kesehatan manusia,

Lebih terperinci

MENYUSUN INDIKATOR YANG BERPERSPEKTIF GENDER

MENYUSUN INDIKATOR YANG BERPERSPEKTIF GENDER MENYUSUN INDIKATOR YANG BERPERSPEKTIF GENDER Dian Kartikasari, Seminar Nasional, Perempuan dan SDG, Koalisi Perempuan Indonesia, Jakarta, 20 Januari 2016 SDG SDG (Sustainable Development Goals/Tujuan Pembangunan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 11 FEBRUARI 2014

ANGGARAN DASAR KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 11 FEBRUARI 2014 ANGGARAN DASAR KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 11 FEBRUARI 2014 PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya hak-hak asasi dan kebebasan-kebebasan fundamental manusia melekat pada setiap orang tanpa kecuali, tidak dapat

Lebih terperinci

Pemerintah Indonesia GGGI Program Green Growth

Pemerintah Indonesia GGGI Program Green Growth Pemerintah Indonesia GGGI Program Green Growth Memprioritaskan Investasi: Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi Hijau Oktober 2013 Kata Sambutan Dr Ir. Lukita Dinarsyah Tuwo, M.A Wakil Menteri Kementerian Perencanaan

Lebih terperinci

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016 Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016 Bapak Presiden SMU PBB, Saya ingin menyampaikan ucapan

Lebih terperinci

URGENSI MONITORING DAN EVALUASI dalam PELAKSANAAN DAN PENCAPAIAN SDGs. Djonet Santoso Universitas Bengkulu November 2017

URGENSI MONITORING DAN EVALUASI dalam PELAKSANAAN DAN PENCAPAIAN SDGs. Djonet Santoso Universitas Bengkulu November 2017 URGENSI MONITORING DAN EVALUASI dalam PELAKSANAAN DAN PENCAPAIAN SDGs Djonet Santoso Universitas Bengkulu November 2017 Prolog 1 2 Komitmen Indonesia dalam pelaksanaan SDGs Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDGs

Lebih terperinci

KEYNOTE ADRESS RAFENDI DJAMIN WAKIL INDONESIA UNTUK AICHR

KEYNOTE ADRESS RAFENDI DJAMIN WAKIL INDONESIA UNTUK AICHR KEYNOTE ADRESS RAFENDI DJAMIN WAKIL INDONESIA UNTUK AICHR Workshop Penguatan Komunitas Sosio-Kultural ASEAN 2015: Perumusan lndikator Capaian dari Strategic Measures dalam Attendant Document ASEAN Socio-Cultural

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh semua lapisan masyarakat yang memenuhi syarat kuantitas dan kualitasnya.

BAB I PENDAHULUAN. oleh semua lapisan masyarakat yang memenuhi syarat kuantitas dan kualitasnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia seharusnya dapat di akses oleh semua lapisan masyarakat yang memenuhi syarat kuantitas dan kualitasnya. Tapi

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : perlu dilanjutkan dengan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia Tahun ; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagai

2015, No Mengingat : perlu dilanjutkan dengan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia Tahun ; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagai LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.144, 2015 HAM. Rencana Aksi. Nasional. Tahun 2015-2019. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA TAHUN

Lebih terperinci

PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER

PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER Kami meyakini bahwa bisnis hanya dapat berkembang dalam masyarakat yang melindungi dan menghormati hak asasi manusia. Kami sadar bahwa bisnis memiliki tanggung

Lebih terperinci

MAKALAH. CEDAW: Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan. Oleh: Antarini Pratiwi Arna, S.H., LL.M

MAKALAH. CEDAW: Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan. Oleh: Antarini Pratiwi Arna, S.H., LL.M INTERMEDIATE HUMAN RIGHTS TRAINING BAGI DOSEN HUKUM DAN HAM Hotel Novotel Balikpapan, 6-8 November 2012 MAKALAH CEDAW: Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan Oleh: Antarini

Lebih terperinci