GRA. PUR.009. Menjilid secara Manual

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "GRA. PUR.009. Menjilid secara Manual"

Transkripsi

1 GRA. PUR.009 Menjilid secara Manual BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2004

2 Menjilid secara Manual Penyusun Agus Nugroho Editor Soeryanto 2004 Modul GRA.PUR.009 2

3 Kata Pengantar Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-nya, sehingga kami dapat menyusun modul manual untuk Bidang Keahlian Grafika, khususnya Program Keahlian Persiapan dan Produksi Grafika. Modul ini disusun menggunakan pendekatan pembelajaran berdasarkan kompetensi, sebagai konsekuensi logis dari Kurikulum SMK Edisi 2004 yang menggunakan pendekatan kompetensi (CBT: Competency Based Training). Sumber dan bahan ajar pokok Kurikulum SMK Edisi 2004 adalah modul, baik modul manual maupun interaktif dengan mengacu pada Standar Kompetensi Nasional (SKN) atau standarisasi dunia kerja. Modul ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber belajar pokok oleh peserta diklat untuk mencapai komptensi kerja standar yang diharapkan dunia kerja. Modul ini disusun melalui beberapa tahap, yakni dari penyiapan materi modul, penyusunan naskah secara tertulis, penyetingan dengan bantuan komputer, sampai dengan divalidasi dan ujcoba empirik secara terbatas. Validasi dilakukan dengan teknik telaah ahli (expert-judgment), sedangkan ujicoba empirik dilakukan pada beberapa peserta didik SMK. Dengan demikian, modul ini diharapkan menjadi bahan dan sumber belajar yang sesuai untuk membekali peserta diklat dengan kompetensi kerja yang diharapkan. Namun demikian, karena dinamika perubahan dunia kerja begitu cepat terjadi, maka modul ini masih akan selalu perlu direvisi agar selalu relevan dengan kondisi lapangan. Pekerjaan berat ini dapat terselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak, terutama tim penyusun modul (penulis, editor, tenaga komputer modul, dan tenaga ahli desain grafis) atas dedikasi, pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran untuk penyusunan modul ini. Modul GRA.PUR.009 3

4 Kami mengharapkan saran dan kritik dari para pakar di bidang psikologi, praktisi dunia usaha dan industri, dan pakar akademik untuk meningkatkan kualitas modul. Diharapkan para pemakai berpegang pada azas keterlaksanaan, kesesuaian dan fleksibelitas dengan mengacu pada perkembangan IPTEKS pada dunia kerja dan potensi SMK serta dukungan kerja dalam rangka membekali kompetensi standar pada peserta diklat. Akhirnya, semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya peserta diklat SMK Bidang Keahlian Grafika, atau praktisi yang sedang mengembangkan modul SMK. Jakarta, Desember 2004 a.n. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto, M.Sc. NIP Modul GRA.PUR.009 4

5 Kata Pengantar P ada setiap pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan tertentu diperlukan media yang sesuai dan tepat. Dari beberapa media yang dapat digunakan adalah modul. Untuk SMK, modul merupakan media informasi yang dirasakan efektif, karena isinya yang singkat, padat informasi dan mudah dipahami bagi peserta didik. Sehingga proses pembelajaran yang tepat guna akan dapat dicapai. P ada modul ini akan dipelajari bagaimana menjilid buku secara manual. Teknik menjilid buku yang sering dipergunakan adalah dengan sistem tusuk kaye dan sistem tusuk brosir. Sebagai kegiatan akhir (finishing) dari suatu proses kegiatan percetakan, penyelesaian grafika pada hakekatnya merupakan pekerjaan akhir terhadap barang cetakan. Namun demikian produknya tetap harus memiliki kualitas yang baik. U ntuk melakukan pekerjaan penjilidan buku perlu dikuasai pengetahuan bagaimana menjilid buku yang baik. Karena kalau dilihat dari jenis dan bentuk buku terdiri dari berbagai macam dan ragamnya. Kemudian teknik-teknik dalam menjilid buku juga semakin berkembang dan bervariasi. Dan penting pula untuk menggali informasi dari beberapa referensi buku dalam dan luar negeri. Surabaya, Desember 2004 Penyusun Agus Nugroho Modul GRA.PUR.009 5

6 Daftar Isi Halaman Sampul... 1 Halaman Francis... 2 Kata Pengantar... 3 Kata Pengantar... 5 Daftar Isi... 6 Peta Kedudukan Modul... 8 Daftar Judul Modul... 9 Mekanisme Pemelajaran Glosary I. PENDAHULUAN a. Deskripsi b. Prasarat c. Petunjuk Penggunaan Modul d. Tujuan Akhir e. Kompetensi f. Cek Kemampuan II. PEMBELAJARAN A. Rencana Belajar Peserta Diklat B. Kegiatan Belajar 1. Kegiatan Belajar a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran b. Uraian Materi c. Rangkuman d. Tugas e. Tes Formatif f. Kunci Jawaban g. Lembar Kerja Kegiatan Belajar a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran b. Uraian Materi c. Rangkuman d. Tugas Modul GRA.PUR.009 6

7 III. EVALUASI e. Tes Formatif f. Kunci Jawaban g. Lembar Kerja A. Tes Tertulis B. Tes Praktik KUNCI JAWABAN A. Tes Tertulis B. Lembar Penilaian Tes Praktik IV. PENUTUP DAFTAR PUSTAKA Modul GRA.PUR.009 7

8 Peta Kedudukan Modul GRA.CTK.001 GRA.CTK.006 GRA.CTK.008 GRA.CTK.009 GRA.PUR.001 GRA.PUR.002 GRA.PUR.009 GRA.PUR.003 GRA.PUR.004 GRA.PUR.005 GRA.PUR.007 GRA.PUR.008 GRA.PUR.010 GRA.PUR.011 GRA.PUR.012 GRA.PUR.013 GRA.PUR.014 GRA.PUR.015 GRA.PUR.016 GRA.SUP.001 GRA. SUP.002 GRA. SUP.009 GRA. SUP.010 GRA. SUP.012 LULUS Modul GRA.PUR.009 8

9 DAFTAR JUDUL MODUL No. Kode Modul Judul Modul 1 GRA:CTK:001 Mengoperasikan mesin cetak tinggi (letter press) 2 GRA:CTK:006 Mengoperasikan mesin cetak offset lembaran (sheet) 3 GRA:CTK:008 Mengoperasikan mesin cetak digital 4 GRA:CTK:009 Mencetak dengan teknik cetak saring/sablon 5 GRA:PUR:001 Mengerjakan pelipatan lembar cetakan secara manual 6 GRA:PUR:002 Mengerjakan pelipatan lembar cetakan dengan mesin 7 GRA:PUR:003 Menyusun gabung lembar cetakan secara manual 8 GRA:PUR:004 Menyusun gabung lembar cetakan dengan mesin 9 GRA:PUR:005 Mengerjakan laminating 10 GRA:PUR:007 Memotong kertas dengan mesin semi otomatis 11 GRA:PUR:008 Memotong kertas dengan mesin full otomatis 12 GRA:PUR:009 Menjilid secara manual 13 GRA:PUR:010 Menjilid dengan mesin jilid lem panas 14 GRA:PUR:011 Menjilid dengan mesin jilid kawat 15 GRA:PUR:012 Menjilid dengan mesin jilid benang 16 GRA:PUR:013 Membuat pisau pon/ril/embosing 17 GRA:PUR:014 Mengepon hasil cetak dan hasil embos 18 GRA:PUR:015 Mengelem hasil dari pon (kemasan lipat) secara manual 19 GRA:PUR:016 Mengelem hasil dari pon (kemasan lipat) dengan mesin 20 GRA:SUP:001 Mengaplikasikan prinsip keselamatan dan kesehatan kerja 21 GRA:SUP:002 Mengaplikasikan standar mutu 22 GRA:SUP:009 Mengemas hasil cetak 23 GRA:SUP:010 Mengirimkan hasil cetak 24 GRA:SUP:012 Kalkulasi grafika Modul GRA.PUR.009 9

10 MEKANISME PEMELAJARAN START Lihat Kedudukan Modul Lihat Petunjuk Penggunaan Modul Kerjakan Cek Kemampuan Nilai 7>= Nilai <=7 Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar n Nilai < 7 Evaluasi Tertulis & Praktik Nilai 7>= Modul berikutnya/uji Kompetensi Modul GRA.PUR

11 GLOSARY ISTILAH Anleg Buku jalur Buku tempel Bor Benang jahit Benang jahit kawat Dinit Fuller Kain kasa Katern Karton Kertas Kuras KETERANGAN Penepat; bagian yang menjadi pedoman (penepat) Buku yang seelah dijilid menjadi buku, gambar, peta dan lain sebagainya lalu ditempelkan Buku yang gambarnya, potretnya, teksnya atau isi lainnya ditempelkan atau dengan cara lain ditaruhkan pada lembaran-lembaran kertasnya Sejenis bord yang terbuat dari jerami merang dan merupakan bahan penyampul buku, untuk map atau portepel serta dipergunakan berbagai macam jenis kotak Benang yang dipergunakan untuk menjahit terbuat dari bahan kapas atau binatang (ulat sutera) Benang jahit yang terbuat dari bahan campuran baja, tembaga dan timah Dijahit, penjahitan dengan jahit benang atau kawat Alat yang dipergunakan untuk penyetelan dua benda yang saling berimpitan, agar sebelah kanan maupun sebalah kiri mendapatkan tekanan yang sama Kain yang terbuat dari benang tipis dengan jarak anyaman yang agak jarang Kuras Kertas yang agak tebal Lembaran tipis hasil tempaan yang terdiri dari serat (biasanya dari tumbuhan, kadang-kadang dari mineral, hewan atau sintetik); terbentuk pada saringan halus dari suspensi air dalam mesin pembuat kertas; bahan-bahan penolong (bahan pengisi-perekat-pengikat dan lain-lain) ditambahankan untuk memperoleh sifat-sifat tertentu pada kertas bila dikombinasikan dengan keadaan jalinan seratnya Kertas yang sudah dicetak dan sudah dilipat sedikitnya dua kali dan merupakan bagian dari sebuah buku; sebuah huruf atau angka kadangkadang terdapat pada bagian bawah halaman pertama kuras, dimaksud untuk pedoman bagi penjilidan; kadang-kadang sebuah titik atau persegi Modul GRA.PUR

12 Kwikprint Linen Meja jahit Median kecil Mikrometer Plano Pita kapital Pusut Pnematik Royal Schrijf Tulang pelipat juga dicetakkan pada bagian pungggung lipatan secara berurut untuk membantu dalam pengumpulan katern. Alat yang yang digunakan untuk pekerjaan cetakan warna emas Sejenis kain kasa yang terbuat dari bahan kain tenun, kain kafan dan kain satin Meja yang dipergunakan untuk menjahit kuras-kuras Nama ukuran kertas: 40 x 55 cm Alat yang digunakan untuk mengukur ketebalan kertas atau plastik Ukuran kertas lembaran utuh Sejenis pita yang terbuat dari bahan nylon atau kain berwarna warni yang dipasang pada punggung buku bagian kepala dan ekor Alat bantu berujung runcing dalam menyusun huruf tangan, gunanya untuk mengangkat huruf bila sedang mengoreksi atau untuk menyimpulkan tali ikatan susunan huruf, serta melubangi kertas yang akan dijilid Cara kerja menggunakan tenaga hisapan atau hembusan udara Nama ukuran kertas: 50 x 65 cm Nama ukuran kertas: 241/2 x 44 cm Alat terbuat dari tulang-tulang sapi atau kerbau yang dipergunakan untuk melipat dan menekan lipatan kertas Modul GRA.PUR

13 BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi D alam modul ini anda mempelajari teknik menjilid buku dengan sistem tusuk kaye. Sistem penjilidan ini adalah termasuk dalam kategori pekerjaan jilid tangan. Pada bagian penjilidan ini sebenarnya banyak dikerjakan berbagai bentuk pekerjaan purna cetak atau penyelesaian. Dan sebenarnya pekerjaan yang dapat dikerjakan pada bagian ini tidak hanya terbatas menjilid buku saja. Memang sebagian besar bentuk pekerjaan yang banyak dikerjakan adalah bentuk buku. K alau kita melihat suatu buku, maka kita dapat menilai dari dua sisi. Bagi seorang pembaca, bagusnya suatu buku biasanya dilihat dari isi bacaannya. Tetapi bagi seorang penjilid buku, maka bagusnya suatu buku akan dilihat dari segi penjilidannya. Sehingga baik tidaknya suatu bentuk buku akan tergantung dari proses penggarapan dalam bagian purna cetak atau penyelesaian. Sebab dengan hasil penjilidan yang bagus akan menentukan wajah luarnya suatu buku. Di mana dalam pekerjaan penjilidan, cara penjilidannya disesuaikan dengan pemakaian bukunya. Sedangkan tusuk kaye dan tusuk brosir adalah salah satu cara penjilidan pada kuras (katern) menjadi bentuk buku. B. Prasarat D alam mempelajari modul ini anda harus telah mempelajari teknikteknik penjilidan yang berkembang saat ini. Selain itu pahami juga macam-macam alat dan bahan yang dipergunakan dalam pejilidan. Modul GRA.PUR

14 Pemahaman terhadap teknik cetak juga harus dikuasai, karena pada hakekatnya buku-buku yang dijilid merupakan hasil cetakan. Pelajari juga buku-buku referensi tentang penjilidan, karena teknik penjilidan sekarang ini sudah semakin berkembang dengan menerapkan berbagai teknik dan coraknya. Kemudian untuk lebih mendalami teknik menjilid yang lebih baik, pelajari juga modul berikutnya yang memiliki kaitan dengan modul ini. Sehingga kita dapat membandingkan berbagai bentuk penjilidan dan menentukan teknik penjilidan yang akan dikerjakan pada suatu buku. C. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat dan teliti. Karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang anda pelajari dengan modul-modul yang lain. 2. Kerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah anda miliki. 3. Apabila dari soal dalam cek kemampuan telah Anda kerjakan dan 70% terjawab dengan benar, maka anda dapat langsung menuju evaluasi untuk mengerjakan soal-soal tersebut. Tetapi apabila hasil jawaban anda tidak mencapai 70% benar, maka anda harus mengikuti kegiatan pemelajaran dalam modul ini. 4. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan. 5. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam penguasaan suatu pekerjaan dengan membaca secara teliti. Kemudian kerjakan soal-soal evaluasi sebagai sarana latihan. 6. Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan anda setelah mempelajari modul ini. 7. Bila terdapat penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bilamana perlu konsultasikan hasil tersebut pada guru/instruktur. Modul GRA.PUR

15 8. Catatlah kesulitan yang anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan pada guru pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainnya yang berhubungan dengan materi modul agar anda mendapatkan tambahan pengetahuan. D. Tujuan Akhir Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda dapat: o mengenal bahan dan alat penjilidan buku o menggunakan alat penjilidan sesuai fungsinya o menggunakan bahan penjilidan sesuai kebutuhan o melakukan pelipatan kertas dengan tangan o melakukan penjilidan buku dengan sistem tusuk kaye o melakukan penjilidan buku dengan sistem tusuk brosir o melakukan pemotongan buku. Modul GRA.PUR

16 E. Kompetensi KOMPETENSI KODE DURASI PEMELAJARAN : Menjilid secara manual : GRA:PUR:009(A) : menit LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G KONDISI KINERJA 1. SOP yang diberlakukan di perusahaan harus dijalani. 2. Kebijakan yang diberlakukan di perusahaan harus dipatuhi. 3. Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan harus disediakan. 4. Unit ini diberlakukan pada industri/ usaha grafika yang mengerjakan penjilidan secara manual. 5. Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan standar operasi prosedur yang diberlakukan di tempat kerja serta peraturan keselamatan kerja yang berlaku diperusahaan harus dipatuhi. SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR 1. Melakukan persiapan penjilidan manual. Peralatan kerja dan peralatan penjilidan disiapkan Peralatan penunjang kerja penjilidan manual diperiksa sesuai ketentuan buku petunjuk. Pengenalan alat-alat penjilidan Pengenalan bahan-bahan penjilidan Pengenalan berbagai teknik penjilidan MATERI POKOK PEMELAJARAN SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN Cermat Teliti Disiplin Tanggungjawab Bekerja sesuai dengan prosedural (SOP) Menyiapkan peralatan dan bahan penjilidan Menyiapkan kebutuhan alat dan bahan dalam penjilidan Modul GRA.PUR

17 SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR 2. Melakukan penjilidan manual Tumpukan kuras diletakkan pada alat pres. Rata dan tegaknya punggung tumpukan kuras diperiksa Lem dioleskan pada punggung tumpukan kuras kemudian dikeringkan dengan alat pengering Lem dioleskan lagi ke punggung tumpukan kuras, kemudian ditempelkan sampul luar pada tumpukan kuras. Penjilidan kuras Melipat cetakan lembar lembar Menyusun kuras Pengeleman kuras Penjahitan kuras MATERI POKOK PEMELAJARAN SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN Cermat Teliti Disiplin Tanggungjawab Bekerja sesuai dengan prosedural (SOP) Macam-macam kuras yang dijilid dengan sampul lunak Macam-macam kuras yang dijilid dengan sampul keras secara manual Teknik menjilid kuras secara manual Menjilid kuras dengan tusuk kaye Menjilid kuras dengan tusuk brosir Menjilid kuras dikartonkan Menjilid hard cover secara manual Ketepatan dan kerapihan contoh hasil penjilidan diperiksa Hasil pengeleman terakhir diperiksa. Hasil pengeleman disimpan pada tempat yang telah ditentukan 3. Merawat peralatan dan ruang kerja Peralatan kerja dibersihkan Peralatan diperiksa dan diganti bila ada yang rusak. Area ruang kerja dibersihkan Keselamatan kerja Lingkungan hidup Cermat Teliti Disiplin Tanggungjawab Bekerja sesuai dengan prosedural (SOP) Keselamatan dan kesehatan kerja Pertolongan pertama pada kecelakaan Merawat peralatan kerja Melakukan kebersihan ruangan kerja Menerapkan ramburambu keselamatan kerja Modul GRA.PUR

18 F. Cek Kemampuan 1. Jelaskan pekerjaan utama bagian purna cetak! 2. Sebutkan bentuk-bentuk pekerjaan purna cetak! 3. Sebutkan jenis-jenis kertas! 4. Sebutkan ukuran-ukuran kertas! 5. Bagaimana seorang penjilid memandang terhadap suatu buku? 6. Sebutkan jenis-jenis buku! 7. Mengapa suatu buku harus dilakukan penjilidan dengan bagus? 8. Sejauh mana keselamatan kerja diperlukan dalam pekerjaan purna cetak? 9. Disebut apakah lembaran hasil cetakan? 10. Perlukan seorang penjilid memahami bagian lain selain penjilidan? Jelaskan! 11. Sebutkan bahan-bahan yang dipergunakan dalam penjilidan buku! 12. Sebutkan peralatan yang dipergunakan dalam penjilidan buku! 13. Sebutkan barang cetakan yang dijilid dengan sistem tusuk kaye! 14. Sebutkan barang cetakan yang dijilid dengan sistem tusuk brosir! 15. Jelaskan cara melakukan penjilidan sistem tusuk kaye! 16. Jelaskan cara melakukan penjilidan dengan sistem tusuk brosir! 17. Sebutkan lembar pelindung yang digunakan dalam menjilid buku! 18. Sebutkan jenis kertas yang digunakan sebagai cover buku! 19. Jelaskan fungsi dari pita kapital! 20. Jelaskan hasl-hal yang perlu diperhatikan dalam menjilid buku tebal! Modul GRA.PUR

19 BAB. II PEMELAJARAN A. Rencana Belajar Peserta Diklat Kompetensi Sub Kompetensi : Menjilid secara manual : 1. Melakukan persiapan penjilidan manual 2. Melakukan penjilidan manual 3. Merawat peralatan dan ruang kerja Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat Belajar Alasan Perubahan Tanga Tangan Guru Modul GRA.PUR

20 B. Kegiatan Belajar 1. Kegiatan Belajar 1 a. Tujuan kegiatan pemelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, diharapkan anda dapat: - mengenal bahan dan alat penjilidan buku - menggunakan alat penjilidan sesuai fungsinya - menggunakan bahan penjilidan sesuai kebutuhan - melakukan pelipatan kertas dengan tangan - melakukan penjilidan buku dengan sistem tusuk kaye - melakukan pemotongan buku - menjawab tes-tes formatif. b. Uraian materi D alam bidang grafika penjilidan merupakan tahap akhir dari proses pembentukan barang cetakan. Dan sebenarnya penjilidan merupakan salah satu bentuk pekerjaan yang ada dalam penyelesaian grafika atau purna cetak. Pada pekerjaan penjilidan, lebih banyak dikerjakan pada penjilidan buku. Walaupun hal tersebut juga dapat dikerjakan untuk bentuk lainnya seperti majalah. Untuk menentukan penjilidan suatu buku harus ada beberapa hal yang dipertimbangkan, di antaranya: 1) Perlukah buku tersebut dijilid dengan kuat? 2) Bagaimana bentuk penjilidannya? Dibuat cukup sederahana atau dibuat dengan mewah? 3) Apakah harus dibuat dengan lentur? 4) Apakah harus dibuat secara terbuka rata? 5) Apakah harus dibuat menyolok untuk reklame? Modul GRA.PUR

21 6) Apakah harus dibuat tebal atau justru harus kompak? Dari segi penyelesaian grafika atas dasar kegunaannya, penjilidan buku dibedakan menjadi 4 kelompok utama, yaitu: A. Buku yang dilihat dan dibaca: buku yang berisi teks untuk dibaca. B. Buku yang ditulisi: buku ini biasanya tidak banyak teksnya dan berisi garis-garis untuk ditulisi. C. Buku temple: buku yang gambarnya, potretnya, teksnya atau isi lainnya ditempelkan atau dengan cara lain ditaruhkan pada lembaran-lembaran kertasnya. D. Buku jalur: buku yang setelah dijilid menjadi buku, gambar, peta dan lain sebagainya lalu ditempelkan. BAHAN-BAHAN PENJILIDAN B ahan-bahan penjilidan yang dimaksud adalah bahan yang diperlukan untuk segala macam pekerjaan yang berhubungan dengan penjilidan. Sedangkan bahan-bahan yang sering dipakai dalam penjilidan di antaranya adalah: 1. Kertas 2. Karton 3. Bor 4. Benang jahit buku 5. Benang jahit kawat 6. Bahan perekat atau lem 7. Sampul Kulit 8. Linen 9. Kain Kasa 10. Pita Kapital (Head band) Modul GRA.PUR

22 1. Kertas Kertas adalah termasuk bahan utama dalam penjilidan. Kertas selain dipakai untuk pencetakan, juga dipergunakan untuk keperluan penyampulan dan pembungkusan. Kertas memiliki bahan-bahan baku yang berlainan jenisnya. 2. Karton Karton adalah kertas yang agak lebih tebal. Karton memiliki jenis, tebal dan warna yang bermacam-macam. 3. Bor Bor (strobord) dibuat dari jerami merang dan merupakan bahan penyampul buku yang penting. Sedang untuk keperluan lainnya adalah untuk map atau portepel serta dipergunakan berbagai macam jenis kotak. Bor dari bahan jerami merang ini dibuat dengan ukuran yang berbeda-beda tebalnya. 4. Benang Jahit Buku Benang yang dipergunakan untuk menjahit buku terbagi atas beberapa bahan serta menurut jenisnya. Ada yang terbuat dari serat tumbuhtumbuhan, dari bulu binatang dan dari bahan tambang. Benang yang lebih halus diperoleh dari binatang, seperti ulat sutera, biri-biri. Kepompong ulat sutera inilah yang menghasilkan benang woll. Benang dari tumbuh-tumbuhan, kapas misalnya disebut kapas atau katun. Benang dari kapas adalah benang yang kuat, karena benang dari kapas tidak dapat mengembang atau menunjang jika dibanding dengan benang sutera. Pembuatan benang yang baik adalah dari Inggris, karena pemintalan benang di Inggris dipengaruhi oleh iklim negeri itu. Ukuran benang menurut besar dan kecilnya benang dinyatakan dengan tanda nomor benang. Karena benang tersebut terdiri dari bahan serat Modul GRA.PUR

23 atau sabut-sabut, amat mudah sekali terpengaruh oleh kelemahan udara. Pengaruh yang lain adalah tidak tahan panas dan basah. 5. Benang Jahit Kawat Ada dua macam jenis benang jahit kawat, yaitu benang bulat dan pipih. Benang yang bulat dipergunakan untuk mengikat majalah, buku tulis dan brosur serta lembaran lepas. Sedangkan benang pipih dipergunakan untuk mengikat macam-macam jenis kotak. 6. Bahan Perekat atau Lem Bahan perekat atau lem dipergunakan untuk merekatkan kertas. Bahan perekam dibuat ada yang dari binatang dan juga dari tumbuh-tumbuhan yang diproses dengan jalan kimiawi. Orang mengenal lem dari bahan tumbuh-tumbuhan, seperti akar-akar pohon yang bergetah seperti jeruk, pohon akasia, ubi kayu dan sebagainya. 7. Sampul Kulit Buku yang bersampul kulit biasanya untuk buku-buku materi ilmiah bermutu tinggi dengan hiasan-hiasan emas, foli emas atau cetak buta. Bahan-bahan kulit dapat diperoleh dari binatang-binatang yang besar, baik dari laut maupun darat. 8. Linen Pada dasarnya sama dengan kain kasa, hanya bahan lapisannya dibuat berlainan. Bahan linen terdiri dari kain, biasanya termasuk kain tenun, kain kafan dan kain satin Macam-macam Linen. 1) Linen natuur: bersifat lemah, sedang warnanya tidak begitu menyolok. 2) Linen Buchram: bersifat halus dan termasuk jenis yang kuat. Modul GRA.PUR

24 3) Linen Kaliko: dasarnya memakai kain tenun, setelah dilapisi lalu dicetak buta (embosing). 4) Linen Gecacheerd: pada sisi linen yang kasar dilapisi kertas. 5) Linen plain. Sampul-sampul tiruan 1) Balacron: bahannya terdiri dari kertas yang dilapisi plastik. 2) Linen tiruan. 3) Kunstleer: kulit tiruan yang pada dasarnya dari kain. Sampul pualam 1) Pualam cetak (fancy paper): kertas yang dicetak dan diberi motif yang sesuai dengan sampul buku. 2) Pualam terpentin: pualam yang dibuat dari sisa-sisa tinta cetak yang dicampur dengan minyak tanah, dan ditaburkan di atas permukaan air dengan pertolongan sapu lidi. 3) Pualam kanji: dibuat dari bubur kanji yang diberi bahan-bahan berwarna (serbuk tinta tulis atau cat aniline). Kedua bahan itu dicampur menjadi satu, disaring dengan kain supaya memperoleh bahan yang lembut. Berikutnya sehelai kertas disapu dengan kanji berwarna yang rata lalu dibuat hiasan sesukanya. 9. Kain Kasa Kain kasa terbuat dari benang tipis dengan jarak anyaman yang agak jarang. Kain seperti seperti ini dapat digolongkan pada jenis kain perban, tetapi dibuat agak sedikit kasar dan benangnya kuat serta dikanji dan diseterika. Kain ini ditempelkan pada punggung buku atau pada seluruh permukaan jahitan. Pada dasarnya kain kasa berfungsi untuk: 1) Memperkuat jahitan yang kendor atau kemungkinan untuk memperkuat jahitan andaikata ada jahitan benang yang putus. Modul GRA.PUR

25 2) Menahan pita capital (head band). 3) Lebih memperkokoh hubungan kuras satu dengan lainnya. 4) Menanggulangi bagi kuras-kuras yang miring pada waktu pengeliman mungkin setelah kering pecah atau retak. 5) Menguatkan hubungan sampul dengan blok buku, atau memperkuat engselan. Macam-macan kain kasa. 1) Kain kasa yang dipintal (ditenun) dengan benang rangkap. 2) Kain kasa yang dilapisi dengan kertas yang tipis. 3) Kain kasa yang dilapisi dengan bahan perekat atau lem yang bersifat elastis. 10. Pita Kapital (Head Band) Pita kapital merupakan bahan pelengkap yang menambah rasa keindahan pada buku secara fisik, baik buku yang dijilid maupun yang dijahit. Pita kapital ini dipasang atau ditempelkan pada punggung buku bagian kepala dan ekor. Sedangkan fungsi pita kapital adalah: a. Untuk memperkuat hubungan kuras buku satu dengan yang lain. b. Untuk menutup sisi-sisi potongan buku yang rusak akibat pemotongan. c. Menambah rasa keindahan pada buku. d. Memperkuat daya melonjak pada buku jahitan kantor. e. Menambah kuatnya hubungan sampul buku dan isi atau blok buku. Modul GRA.PUR

26 PERALATAN PENJILIDAN U ntuk mengenal dan memahami peralatan yang dipergunakan dalam penjilidan, berikut adalah beberapa jenis dan macam alat yang sering dipergunakan. 1. Jarum jahit Alat ini cukup kecil dan sangat penting bagi pekerjaan menjahit atau menjilid buku. Jarum jahit kuras buku ini agak besar jika dibanding dengan jarum jahit pakaian, sebab dipakai untuk menusuk kertas atau kuras buku yang tebal, juga supaya jangan lekas patah. 2. Tulang pelipat Alat ini dibuat dari tulang-tulang binatang sapi atau kerbau yang digergaji tipis dan dibulatkan. Gunanya untuk melipat dan menekan lipatan kertas yang tebal, menggosok (menghaluskan) kertas, linen dan kulit yang baru ditempelkan. Kalau alat ini kena lem sampai kotor dapat dihilangkan dengan air panas dan dibersihkan dengan lap yang bersih lagi kering. 3. Penggaris dan siku-siku Alat ini dibuat dari bahan lenting yang tidak dapat mudah patah. Biasanya terbuat dari besi baja, aluminium, plastik atau mika dan kayu. Ukuran panjang penggaris yang tersedia dari 10 cm sampai dengan 100 cm. Pembagian skala ukuran garis umumnya dinyatakan dengan ukuran metrik dan inci. Modul GRA.PUR

27 Macam penggaris siku yaitu: 1) siku-siku segitiga 2) siku-siku bentuk huruf L 3) siku berbentuk huruf T 4. Pisau Ada beberapa jenis pisau yang dipergunakan untuk menipiskan kulit di bagian penyelesaian, yaitu pisau kulit model Perancis dan pisau kulit yang biasa dipergunakan tukang-tukang sepatu, disebut pangot. Untuk perawatan, setelah pisau dipergunakan kemudian dibersihkan dan diasah. Kemudian untuk menghindari karatan, berilah oli dan kemudian dibersihkan dengan lap kering yang bersih. Sedangkan kater dipergunakan untuk memotong sampul surat (amplop), tepi gambar yang kecil, lukisan-lukisan dan etiket. 5. Gunting Menurut jenis dan penggunaannya gunting dapat dibedakan menjadi: 1) Gunting biasa: yang setiap hari dipegunakan untuk memotong kain, linen, kulit, kertas dan sebagainya. 2) Gunting abjad: dipergunakan untuk memotong huruf abjad (index) bagi pekerjaan buku kantor, kamus dan pekerjaan perkantoran. 3) Gunting zigzag: dipergunakan untuk membuat potongan berombak pada kertas, linen, karton, sutera dan beludru. 4) Gunting seng: dipergunakan untuk memotong plat seng, pelat aluminium. Bagi pekerjaan packaging gunting ini berguna dalam membantu membuat acuan pekerjaan peckaging. 5) Punching (eyelets): dipergunakan untuk membuat lubang mata ayam dan seterusnya pada alat ini terdapat 6 pelubang (six way eyelet punch) dengan garis tengah 2 mm sampai 5 mm. Biasanya Modul GRA.PUR

28 6) dipergunakan untuk membuat lubang pada kertas, karton bor (label), kalender, agar mudah digantungkan. 6. Kuas lem Kuas yang baik untuk pekerjaan penjilidan adalah yang lebarnya 10 cm, karena lebih cepat dipakai untuk melumurkan bahan perekat serta dapat rata. Sedangkan kuas berukuran kecil dipakai untuk pekerjaan lukisan, atau untuk memercikan tinta cetak pada waktu membuat pualam terpentin minyak. 7. Pusut Alat ini dipergunakan untuk membantu pada waktu membuat lubang pada sampul bor bagi pekerjaan penjilidan Perancis (France joint) atau untukmembuat lubang-lubang jahitan lembar-lembar lepas. Pusut mempunyai ujung yang runcing, dan pada bagian yang runcing itu kadang-kadang ada yang berlubang dan berkait. 8. Palu martil Palu yang permukaannya cembung dan bulat baik sekali untuk membulatkan punggung buku benar-benar dapat rata. Sedangkan alat yang permukaannya persegi dan rata, kalau dipakai untuk membulatkan punggung buku kurang baik, karena tajam. Baik sekali jika dipakai untuk memukul dan merapatkan lipatan (isnlag) linen, kertas, kulit dan karton. Modul GRA.PUR

29 9. Jangka Jangka dipergunakan untuk membuat garis lingkaran, bagi pekerjaan membuat kotak, untuk mengukur abjad dan sampul buku (bor). Bagi pekerjaan seperti membuat kotak bulat, kotak jahit dan kotak ijasah, kadang-kadang dipakai untuk mengukur tempatnya Titel buku pada sampul atau pada punggung buku. 10. Kikir Kikir dibuat dari besi baja, sehingga kalau dipakai untuk menggosok benda lain sifatnya dapat mengalahkan benda tersebut. Kikir ada yang halus, setengah halus dan kasar. Bentuk penampangnya ada yang segi tiga, segi empat bulat dan setengah bulat. Fungsi kikir kasar pada pekerjaan penyelesaian adalah: 1) untuk menipiskan atau menggosok sisi tepi sampul bor 2) untuk menggusarkan punggung buku dari pekerjaan lembaran lepas. 3) menggosok pekerjaan sisi kotak, sudut bor. 4) sedangkan kikir yang halus dipakai untuk mengasah gergaji, pisau dan untuk meruncingkan pusut. 11. Gergaji Pada bagian penyelesaian ada beberapa gergaji yang diperlukan, yaitu: 1) Gergaji kecil (saw back). Gergaji ini untuk menggergaji barangbarang yang ringan, misalnya: strobord, kayu, triplek dan macammacam pekerjaan lain. 2) Gergaji besi (saw frame) sewaktu-waktu untuk memperbaiki alat-alat dan mesin. Modul GRA.PUR

30 12. Obeng Obeng dipergunakan untuk membuka dan menutup skrup maupun mur. Menurut bentuknya obeng dibagi atas: 1) Obeng perempatan atau bentuk blimbingan. 2) Obeng yang bercanggah yang tengahnya berlobang. 3) Obeng datar berbentuk tipis, tumpul dan datar. 13. Kunci Kunci merupakan alat pelengkap dan penting pada mesin. Menurut jenisnya kunci dibagi atas: 1) Kunci pas 2) Kunci ring 3) Kunci tusuk 4) Kunci sok (socket) Dalam menggunakan kunci harus betul-betul ditepatkan menurut mulut dan kepala mur atau skrup. 14. Tang Banyak dipergunakan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan mesin-mesin penyelesaian. Beberapa fungsi dari tang adalah: 1) Untuk memotong benang kawat pada penyetelan pertama. 2) Untuk membelokkan benang kawat. 3) Untuk menarik kawat bilamana ada atau terdapat kesalahan. 4) Dalam keadaan memaksa dapat juga untuk membongkar peralatan mesin. 15. Alat ukir kulit Modul GRA.PUR

31 Alat ini dipergunakan untuk membuat hiasan pada sampul buku, di samping itu juga dipakai mesin Kwikprint. Alatalat tersebut adalah sebagai berikut: 1) Gerinda: merupakan alat lukis atau ukir kulit yang berbentuk roda dengan motif gambar timbul yang baik. 2) Tera: alat ini semacam stempel dengan berhiaskan gambar yang berbeda-beda yang dibuat dari kuningan dengan tujuan agar supaya tidak mudah oksidasi pada kulit. 3) Alat-alat polis: alat ini kebanyakan dibuat dari batu (akik) dengan diberi tangkai dari kayu. Biasanya dipakai untuk menggosok pekerjaan-pekerjaan dari kulit. Di samping itu ada alat lain yang disebut gurat, dipakai oleh penjilid buku pada waktu membuat garis-garis atau hiasan buta di atas kulit. 16. Alat pelumas mesin Alat ini terdiri dari dua macam bentuk, yaitu: 1) Berbentuk teko yang berisi pelumas cair. 2) Berbentuk tabung yang dilengkapi dengan pompa, di dalamnya berisi bahan pelumas (stempet), bahan pelumas sejenis ini baik sekali dan berguna untuk melumasi kogelager, roda gigi dan sebagainya. 17. Mikrometer Alat ini terdiri dari ukuran 0,01 mm sampai 25,4 mm. Fungsi alat ini adalah sebagai berikut: 1) Mengukur tebal tipisnya peralatan, seperti: pisau ril, cincin garis dan pelat untuk pekerjaan packaging. 2) Dan yang lainnya dipergunakan untuk mengukur tebal tipisnya bahan-bahan praktek seperti kertas, karton dan bor jerami. Modul GRA.PUR

32 18. Fuller Alat ini dipergunakan untuk keperluan penyetelan dua benda (benda bulat) yang saling berhadapan atau berimpitan, agar sebelah kanan maupun sebelah kirinya mendapatkan tekanan yang sama. Pisau fuller dalam satu stel terdapat ukuran 0,05 sampai 0,50 mm. Sedangkan peralatan khusus yang dalam penyetelannya menggunakan alat ini adalah: 1) Roda-roda penghantar. 2) Rol karet (rol tinta) pada mesin garis. 3) Rol-rol pelipat pada mesin pelipat kertas. 4) Cincin roda (bearer). PELIPATAN KURAS P elipatan dapat dibedakan dalam pelipatan dengan tangan dan pelipatan dengan mesin. Untuk pekerjaan buku terbitan telah menjadi kebiasaan, bahwa lembaran kertas dicetak sedemikian, hingga lembaran itu dapat dilipat dengan tangan maupun dengan mesin. Hasil pelipatannya dengan sendirinya harus sedemikian bagus, hingga nomor halaman-halaman kuras yang diperoleh berurutan. Nomor urut yang dipakai untuk menandai lembaran, yang dinamakan tanda kuras atau signature, harus kelihatan pada sisi depan lembaran, jadi pada halaman kuras yang nomor halamannya paling kecil. 1. Penepat Penepat dari pencetak harus sama seperti yang diperlukan untuk melipat dengan mesin. Pencetak, yang dapat menyusun acuan cetaknya dengan berbagai cara dan dapat mengambil penepatnya di mana saja pada sisi kertas, harus memperhitungkan kemungkinan terbatas dari Modul GRA.PUR

33 mesin lipat. Karenanya pencetak perlu merundingkan hal itu dengan penjilid. 2. Lembaran terlipat Keempat sisi pinggir lembaran buku yang sudah terlipat masing-masing mempunyai namanya sendiri. Bila lembaran itu diletakkan sedemikian di hadapan kita, hingga sisi yang terlipat ada di kiri dan di atas dan halaman yang ada tanda kurasnya terletak paling atas, maka sisi kiri yang terlipat disebut punggung halaman, sisi atas disebut kepala, bagian kanan disebut sisi depan dan sisi bawahnya disebut ekor. Pada lembaran yang terlipat masih ada satu hal khusus, yang merupakan akibat logis dari pelipatan dan juga dari pencetakan, ialah bahwa sisi depan dan sisi bawahnya (ekor) tidak sedemikian tajam pembatasannya seperti punggung yang terlipat dan kepala yang terlipat. Bahkan tumpukan lembaran buku pada sisi itu tidak sama pinggirannya, dan kalau pencetak tadinya memakai kertas yang ukurannya tidak persis sama atau acuannya karena sesuatu hal tidak dicetakkan tepat di tengah-tengah kertas, maka ketidaksamaan pinggiran kertas tadi lebih besar lagi. Bagian pingiran yang tidak sama pada sisi depan maupun pada ekor itu, dinamakan janggut. Bila kemudian pada pemotongan buku ketiga sisinya harus dipotong, maka pemotongan sisi depan dan sisi bawah (ekor) harus lebih banyak daripada sisi atas (kepala) yang sudah rata. Pencetak, waktu menyusun acuan-cetaknya menjaga agar di bagian ekor diberi lebih banyak wit, artinya: jarak lebih besar antara halaman cetak dan batas bawah halaman daripada kepala. Bila cetakan atau tata garisnya mempunyai garis sampai pinggir, garis itu setelah pemotongan akan terlihat jelas pada tempat potongan buku. 3. Melipat kuras untuk buku kantor/buku tulis Modul GRA.PUR

34 Pekerjaan ini dapat dilakukan dengan tangan maupun dengan mesin. Tetapi yang dipakai bukan gerak-silang, melainkan gerak sejajar. Jadi jumlah halaman dalam kuras tidak ditentukan oleh jumlah gerak-silangnya, tetapi oleh jumlah lembaran yang dihitung serta sekaligus dilipat di tengah, dan bila masih perlu sekali lagi dilipat dengan gerak lipat sejajar (sejajar dengan gerak-lipat pertama), sehingga terjadi jumlah halaman yang dua kali besarnya. Pada melipat buku kantor yang dijahit dengan mesin, perlu diperhitungkan bahwa yang menjahit buku harus dengan mudah dan cepat dapat menemukan pertengahan kuras. Kuras yang terjadi dari dua gerak paralel, tidak menimbulkan kesukaran. Kuras ini, disisi depan separonya tertutup sampai pertengahannya. Tetapi kuras yang hanya dilipat dengan satu gerak, harus dilipat sedemikian, hingga waktu ditutupkan terjadi sisi yang agak menonjol ke luar. Jumlah lembaran yagn terhitung tidak dilipat persis di tengah-tengahnya, melainkan harus ada lebihan 3 4 cm. Penyisipan kertas blangko atau bergaris sampai menjadi jumlah lembaran tertentu, disebut dengan istilah sisip-kuras. PENJILIDAN BUKU Proses penjilidan buku terdiri dari: 1) proses penghimpunan 2) proses penggabungan 3) proses pemasangan kulit Pada ketiga proses di atas dapat disimpulkan bahwa pekerjaan menjilid adalah menghimpun, menggabung lembaran-lembaran menjadi satu dan dilengkapi dengan kulit. Modul GRA.PUR

35 1. Proses Penghimpunan Penghimpunan adalah penyusunan lembaran-lembaran atau jilidan-jilidan yang masih terpisah-pisah ke dalam urutan tertentu. Dalam proses ini yang perlu diperhatikan adalah peletakan panjang dan lebar kertas serta nomor halaman jika ada yang disusun berurutan. Jika menghimpun majalah yang disusun berimpitan dimulai dari terbitan yang lebih awal yang berada di bagian atas atau pada bagian depan yang menyusul terbitan-terbitan berikutnya. Demikian pula kalau hendak menghimpun beberapa buah buku kecil melalui jilidan harus memperhatikan urutan jilidannya. 2. Proses Penggabungan Penggabungan adalah menyatukan dan memadukan secara erat dan utuh setiap lembaran atau jilidan yang telah dihimpun. Penggabungan jilidan dapat dilakukan dengan jahitan benang atau jahitan kawat. Sedangkan penggabungan lembaran-lembaran lepas, dilakukan dengan cara pengeleman. Sistem Jahit Kaye S istem jahit kaye adalah merupakan awal dari berbagai sistem jilidan. Penjilidan ini dapat dilakukan dengan memakai benang atau kawat. Penjahitan dilakukan pada punggung atau tekukan buku. Lembaran-lembaran atau isi buku dijilid atau dijahit beserta kulitnya sekaligus. Jilidan jahit kaye biasanya dilakukan untuk menjilid buku tulis, Modul GRA.PUR

36 majalah atau buku-buku yang tipis. Penjilidan ini hanya dilakukan untuk menjilid satu jilidan buku saja. Jilid kaye yang sedarhana, cukup dengan jahitan benang 3 lobang. Tetapi untuk buku yang berukuran lebih besar seperti majalah, jahitlah dengan jahitan 5 lobang. Ukuran jarak antara lobang dan tepi buku hendaknya ukurlah dahulu dan berilah tanda dengan pensil. Buku-buku yang dapat dijilid dengn sistem kaye adalah buku-buku yang tipis dan tidak terlampau banyak jumlah halamannya. Menjilid buku-buku tebal dengan sistem kaye dengan cara menjahit punggungnya, hasilnya akan kurang memuaskan. a. tusuk dari dalam (1) lalu keluar b. dari (1) tusuk ke dalam (2) c. dari (2) langsung ke (3) d. dari (3) kembali ke (1) e. lalu simpul, ikat erat di bagian dalam 3. Proses Pemasangan Kulit Kulit buku berguna untuk melindungi isi buku dari debu atau kotoran serta untuk menjaga keutuhan buku. Pemasangan kulit hendaklah rapi, agar kelihatan menarik. Ukuran harus tepat, agar kedudukan kulit cocok dan serasi pada blok buku. Kedudukan kulit dari tepi punggung blok buku berjarak 6 milimeter. Jarak ini berguna sebagai engsel. Bahan kulit buku digunakan karton yang tebal. Potonglah karton untuk kulit seluas blok buku. Tetapi sisi lebarnya dikurangi sepanjang 6 milimeter. Kemudian karton ini direkatkan pada kedua lembar daun telinganya. Untuk pemasangan kulit buku pada jahitan sistem kaye, maka cover tersebut dipasang menyatu dengan isi buku untuk sekaligus dilakukan penjahitan. Modul GRA.PUR

37 PEMOTONGAN P ada pelipatan dengan tangan, sisi kepalanya dipotong setengahnya menjadi terbuka, agar dengan demikian hubungan lembaran satu sama lain dalam kuras tetap terjaga dan mencari pertengahan kuras dapat dipermudah. Pada pelipatan dengan mesin pencacah lubang dilakukan secara kasaran, sehingga hubungan lembaran dalam kuras tetap terjaga, pertengahan kuras lebih mudah dapat ditemukan, tetapi masih terdapat cukup ruang gerak untuk mencegah terjadi pelekukan. c. Rangkuman Lembaran terlipat disebut kuras atau katern. Lembaran tak terlipat disebut plano. Pencetak dan penjilid waktu menggarap kertas harus tetap pada penepat yang sama, agar cetakannya memiliki register yang sama. Semua halaman dari suatu lembaran setelah dilipat harus sama kedudukanya (standnya). Hendaknya pencetak memberi tanda dimana letaknya tempat pada lembaran yang terkena penepat. Penjilid buku kantor melipat kertas hanya satu kali; dan lembaranlembaran yang telah dilipat saling disisipkan menjadi kuras (katern). Melipat dapat dibagi dalam melipat dengan tangan dan melipat dengan mesin. Keempat sisi lembaran buku yang terlipat, mempunyai namanamanya sendiri. Sisi atas disebut kepala, di belakang disebut punggung, di depan disebut sisi depan dan di bawah disebut ekor. Bila lembar kertas telah terlipat, sisi kepala dan punggung akan tepat sama, tetapi sisi depan dan ekornya tidak sama. Ini disebut Modul GRA.PUR

38 janggung lembaran. Karena itu sisi depan dan ekor buku harus dipotong lebih banyak daripada kepalanya. Dari segi penyelesaian grafika atas dasar kegunaannya, penjilidan buku dibedakan menjadi 4 kelompok utama, yaitu: 1. Buku yang dilihat dan dibaca 2. Buku yang ditulisi 3. Buku temple 4. Buku jalur Bahan-bahan penjilidan yang sering dipergunakan diantaranya adalah: 1. Kertas 2. Karton 3. Bor 4. Benang jahit buku 5. Benang jahit kawat 6. Bahan perekat atau lem 7. Sampul kulit 8. Linen 9. Kain kasa 10. Pita capital Fungsi dari pita kapital adalah: 1. Untuk memperkuat hubungan kuras buku satu dengan yang lain. 2. Untuk menutup sisi-sisi potongan buku yang rusak akibat pemotongan. 3. Menambah rasa keindahan pada buku. 4. Memperkuat daya melonjak pada buku jahitan kantor. 5. Menambah kuatnya hubungan sampul buku dan isi atau blok buku. Macam-macam peralatan yang biasa dipergunakan dalam penjilidan adalah: 1. Jarum jahit 2. Tulang pelipat 3. Penggaris dan siku-siku Modul GRA.PUR

39 4. Pisau 5. Gunting 6. Pusut 7. Palu martil 8. Jangka 9. Kikir 10. Gergaji 11. Obeng 12. Kunci 13. Tang 14. Alat ukir kayu 15. Alat pelumas mesin 16. Mikrometer 17. Fuller Penepat dari pencetak harus sama seperti yang diperlukan untuk melipat dengan mesin. Pencetak, waktu menyusun acuan-cetaknya menjaga agar di halaman ekor diberi lebih banyak wit, artinya: jarak lebih besar antara halaman cetak dan batas bawah halaman daripada kepala. Jumlah halaman dalam kuras tidak ditentukan oleh jumlah geraksilangnya, tetapi oleh jumlah lembaran yang dihitung serta sekaligus dilipat di tengah, dan bila masih perlu sekali lagi dilipat dengan gerak lipat sejajar, sehingga terjadi jumlah halaman yang dua kali besarnya. Prose penjilidan buku terdiri dari: 1. proses penghimpunan 2. proses penggabungan 3. proses pemasangan kulit Jilidan jahit kaye biasanya dilakukan untuk menjilid buku tulis, majalah atau buku-buku yang tipis. Kulit buku berguna untuk melindungi isi buku dari debu atau kotoran serta untuk menjaga keutuhan buku. Modul GRA.PUR

40 Pekerjaan terakhir yang harus dilakukan dalam proses penjilidan buku adalah dengan melakukan pemotongan bersih sesuai ukuran. d. Tugas 1). Gambarlah yang dilengkapi keterangan untuk sistem jahit kaye dengan 4 lobang! 2). Gambarlah yang dilengkapi keterangan untuk sistem jahit kaye dengan 5 lobang! e. Tes Formatif 1) Sebutkan dasar-dasar yang menjadi pertimbangan penjilidan suatu buku! 2) Sebutkan 4 kelompok utama buku dalam penjilidan! 3) Jelaskan fungsi dari kertas? 4) Sebutkan jenis-jenis bor? 5) Sebutkan golongan lem menurut bahan yang dibuat? f. Kunci Jawaban 1) Dasar-dasar yang menjadi pertimbangan penjilidan suatu buku: a. Perlukah buku tersebut dijilid dengan kuat? b. Bagaimana bentuk penjilidannya? Dibuat cukup sederhana atau dibuat dengan mewah. c. Apakah harus dibuat dengan lentur? d. Apakah harus dibuat secara terbuka rata? e. Apakah harus dibuat menyolok untuk reklame? f. Apakah harus dibuat tebal atau justru harus kompak? 2) 4 kelompok utama buku dalam penjilidan adalah: Modul GRA.PUR

41 a. Buku yang dilihat dan dibaca, buku yang berisi teks untuk dibaca. b. Buku yang ditulisi, buku ini biasanya tidak banyak teksnya dan berisi garis-garis untuk ditulisi. c. Buku temple, buku yang gambarnya, potretnya, teksnya atau isi lainnya ditempelkan atau dengan cara lain ditaruhkan pada lembaran-lembaran kertasnya. d. Buku jalur, buku yang setelah dijilid menjadi buku, gambar, peta dan lain sebagainya lalu ditempelkan. 3) Kertas dipakai untuk pencetakan, penyampulan dan pembungkusan. 4) Jenis-jenis bor dalam penjilidan adalah: a. Bor kelabu b. Bor punggung c. Bor kayu d. Bord kulit e. Bord tempel 5) Golongan lem menurut bahan pembuatannya: a. lem kulit, yang diperoleh dari kulit atau belulang. b. lem daging, dibuat dari daging dan sampah daging. c. lem tulang, dibuat dari tulang dan urat. d. lem campuran, yang diambil dari bahan-bahan campuran tersebut di atas. g. Lembar Kerja Menjilid Buku Tulis dengan Sistem Jahit Kaye (benang). 1). Alat Modul GRA.PUR

42 - tulang pelipat - kater - pensil dan penggaris - pusut - jarum jahit - pemotong kertas/kacip 2). Bahan - Kertas isi buku tulis (18 lembar/buku). - Cover buku (kulit buku). - Benang jahit nylon 3). Keselamatan Kerja a. Pergunakan alat dan bahan sesuai kebutuhan. b. Hati-hati ketika menusukkan jarum ke lembar kertas. c. Hati-hati ketika memotong kertas. d. Pergunakan masker bila diperlukan. e. Kembalikan peralatan yang telah digunakan pada tempatnya. 4). Langkah Kerja a. Siapkan lembar kertas isi buku tulis sejumlah 18 lembar. b. Lipat satu kali dengan tangan kertas tersebut menggunakan tulang pelipat pada posisi tengah. Posisi lipatan c. Tandai kertas isi buku tulis dengan pensil pada posisi tengah pada lembar paling dalam (lembar pertama). Modul GRA.PUR

43 Posisi tengah (1) d. Tandai pada bagian atas dan bawah dari posisi tengah tersebut dengan jarak 5 cm e. Gabungkan 18 lembar kertas isi buku tulis dengan posisi kertas yang telah ditandai berada paling atas. f. Gabungkan cover buku pada posisi paling bawah. g. Lakukan penjahitan dengan sistim jahit tusuk kaye sesuai gambar berikut. h. Setelah selesai penjahitan menjadi buku, lakukan pemotongan bersih pada sisi atas, bawah dan sisi depan. Modul GRA.PUR

44 2. Kegiatan Belajar 2 a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, diharapkan anda dapat: - mengenal bahan dan alat penjilidan buku Modul GRA.PUR

45 - mengenal perkakas perlengkapan penjilidan - menggunakan alat penjilidan sesuai fungsinya - menggunakan bahan penjilidan sesuai kebutuhan - melakukan pelipatan kertas dengan tangan - melakukan penjilidan buku dengan sistem tusuk brosir - melakukan pemasangan lembar kulit buku (cover) - melakukan pemotongan buku - menjawab tes-tes formatif b. Uraian Materi M enjahit buku yang terdiri dari beberapa kuras dapat dilakukan dengan beberapa cara. Dalam industri grafika yang besar, menjahit brosir itu dikerjakan dengan mesin jahit yang maksudnya untuk mempercepat selesainya pekerjaan daripada kalau dijahit dengan tangan. Tetapi apabila dikerjakan dengan tangan cara yang paling sederhana dan paling cepat adalah dengan sistem tusuk brosir. Sistem tusuk brosir atau tusuk brosur adalah sistem pejahitan benang dengan menggunakan tusuk tiga atau lebih. Jilid sistem brosir adalah merupakan kelanjutan dari sistem jahit kaye. Pada jilid sistem brosir dilakukan apabila buku yang akan dijilid terdiri lebih dari satu jilidan. Penjahitannya tidak mengikut sertakan kulitnya/covernya. Setelah kuras-kuras disusun menjadi blok buku, kemudian dilanjutkan dengan pemasangan kulitnya. Pekerjaan ini sebenarnya termasuk dalam kategori pekerjaan buku yang dibrosurkan, yaitu cara sederhana untuk menggabungkan kuras satu sama lain dan di sekelilingnya diberi sampul. Pada cara penjahitan ini tidak digunakan bahan punggung, seperti pita atau kain kasa. Untuk menjahit jilid brosir diperlukan perkakas yang dapat membantu dalam proses penjilidan, selain Modul GRA.PUR

46 tentunya alat-alat utama yang memang dipakai pada proses penjilidan itu sendiri. PERKAKAS PERLENGKAPAN PENJILIDAN P erkakas dalam penjilidan biasanya dipergunakan untuk memproses suatu pekerjaan dalam peralatan yang kecil, artinya diluar pekerjaan dengan mesin. Yang termasuk perkakas pelengkap adalah: 1. Pres Tangan Alat ini biasanya dibuat dari kayu yang keras, kuat dan tebal. Ada pula yang dibuat dengan menggunakan bahan logam yang keras. Pres tangan diperlukan untuk pekerjaan-pekerjaan menyepuh punggung buku atau memberi hiasan (ornament) pada sampul buku dengan warna emas (gold leaves). Menurut bentuknya, pres tangan terdiri dari 2, yaitu: 1) Bentuk horizontal, alat pengepresnya atas dan bawah. 2) Bentuk Vertikal, alat pengepresnya memiliki kedudukan yang saling berhadapan. Fungsi pres horisontal: 1) Meratakan atau meluruskan kembali kertaskertas yang berombak. 2) Mengepres buku dan gambar yang baru ditempelkan atau dilekatkan. Fungsi pres vertikal: 1) Menggergaji punggung buku bagi pekerjaan menjilid buku Perancis (France joint) 2) Memasang rusuk-rusuk punggung buku 3) Menempelkan lajur kulit punggung Modul GRA.PUR

47 buku 4) Menempelkan lajur punggung buku 5) Meratakan atau menghaluskan sisi potongan 6) Untuk menghias sisi potongan 2. Kompor Listrik Dipergunakan untuk memanasi alat-alat penyepuh (ornament tooling) atau untuk membuat cetak buta pada kulit. 3. Meja Jahit Meja jahit terdiri dari dua macam, yaitu: 1) Meja jahit yang bersifat pemanen. 2) Meja jahit yang dapat disetel. Meja tersebut khusus digunakan untuk menjahit buku yang dikerjakan dengan tangan. 4. Meja Praktek Meja ini dibuat memanjang (meja panjang) atau dapat juga dibuat dalam bentuk persegi. Meja ini dipergunakan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan penjilidan, seperti menghitung bahan, mengelim kertas, linen, bor dan sebagainya. 5. Lemari Alat Lemari alat dipergunakan untuk menyimpan peralatan atau perkakas kecil-kecil penjilidan. Selain itu juga dapat digunakan untuk menyimpan bahan-bahan yang dipakai untuk menjilid. Dengan adanya almari memudahkan kita dalam mengontrol, memeriksa dan demi keamanan. 6. Alat Memasang Mata Ayam Modul GRA.PUR

Mengelem Hasil dari Pon

Mengelem Hasil dari Pon GRA. PUR.016 Mengelem Hasil dari Pon (kemasan lipat) dengan Mesin BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

GRA. SUP.010. Mengirimkan Hasil Cetak

GRA. SUP.010. Mengirimkan Hasil Cetak GRA. SUP.010 Mengirimkan Hasil Cetak BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2004 Mengirimkan

Lebih terperinci

GRA. PUR.003. Menyusun gabung. Lembar Cetakan Secara Manual

GRA. PUR.003. Menyusun gabung. Lembar Cetakan Secara Manual GRA. PUR.003 Menyusun gabung Lembar Cetakan Secara Manual BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

GRA. PUR.001. Mengerjakan Pelipatan Lembar Cetakan secara Manual

GRA. PUR.001. Mengerjakan Pelipatan Lembar Cetakan secara Manual GRA. PUR.001 Mengerjakan Pelipatan Lembar Cetakan secara Manual BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

GRA. PUR.011. Menjilid dengan Mesin Jilid Kawat

GRA. PUR.011. Menjilid dengan Mesin Jilid Kawat GRA. PUR.011 Menjilid dengan Mesin Jilid Kawat BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

GRA. PUR.005. Mengerjakan Laminating

GRA. PUR.005. Mengerjakan Laminating GRA. PUR.005 Mengerjakan Laminating BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2004 Mengerjakan

Lebih terperinci

Mengelem Hasil Pon. (kemasan lipat) secara Manual. Penyusun Suparmi. Editor Agus Nugroho Diding Wahyuding. Modul GRA.PUR.015 2

Mengelem Hasil Pon. (kemasan lipat) secara Manual. Penyusun Suparmi. Editor Agus Nugroho Diding Wahyuding. Modul GRA.PUR.015 2 Mengelem Hasil Pon (kemasan lipat) secara Manual Penyusun Suparmi Editor Agus Nugroho Diding Wahyuding 2004 Modul GRA.PUR.015 2 Kata Pengantar Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

Lebih terperinci

GRA. PUR.007. Memotong Kertas dengan Mesin Semi Otomatis

GRA. PUR.007. Memotong Kertas dengan Mesin Semi Otomatis GRA. PUR.007 Memotong Kertas dengan Mesin Semi Otomatis BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MAT. 13. Aproksimasi Kesalahan

MAT. 13. Aproksimasi Kesalahan MAT. 13. Aproksimasi Kesalahan i Kode MAT.13 Aproksimasi Kesalahan BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON

MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON KODE MODUL KYU.BGN.214 (2) A Milik Negara Tidak Diperdagangkan SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INDUSTRI KAYU MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON DIREKTORAT

Lebih terperinci

1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU

1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU 1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU A. Tujuan 1. Menyebutkan macam-macam jenis alat tangan dan fungsinya. 2. Menyebutkan bagian-bagian dari alat-alat tangan pada kerja bangku. 3. Mengetahui bagaimana cara

Lebih terperinci

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong Pengertian bengkel Ialah tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alt dan mesin, tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Pentingnya bengkel pada suatu

Lebih terperinci

III. KEGIATAN BELAJAR 3 PEMBUATAN POLA DAN INTI. Setelah pembelajaran ini mahasiswa mampu menjelaskan pembuatan pola dan inti pada proses pengecoran.

III. KEGIATAN BELAJAR 3 PEMBUATAN POLA DAN INTI. Setelah pembelajaran ini mahasiswa mampu menjelaskan pembuatan pola dan inti pada proses pengecoran. III. KEGIATAN BELAJAR 3 PEMBUATAN POLA DAN INTI A. Sub Kompetensi Pembuatan pola dan inti dapat dijelaskan dengan benar B. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah pembelajaran ini mahasiswa mampu menjelaskan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN...5 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN...5 RUANG LINGKUP PEKERJAAN... KURIKULUM EDISI 2004 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN...5 1. KOMPETENSI UMUM...5 2. KOMPETENSI KEJURUAN...6 RUANG LINGKUP

Lebih terperinci

GRA. PUR.004. Menyusun Gabung Lembar Cetakan dengan Mesin

GRA. PUR.004. Menyusun Gabung Lembar Cetakan dengan Mesin GRA. PUR.004 Menyusun Gabung Lembar Cetakan dengan Mesin BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

GRA. PUR.012. Menjilid dengan Mesin Jilid Benang

GRA. PUR.012. Menjilid dengan Mesin Jilid Benang GRA. PUR.012 Menjilid dengan Mesin Jilid Benang BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR

TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR 1. MEJA GAMBAR Meja gambar yang baik mempunyai bidang permukaan yang rata tidak melengkung. Meja tersebut dibuat dari kayu yang tidak terlalu keras

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Perbaikan Arsip Kartografik telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Februari 2010 Plt. DEPUTI BIDANG

Lebih terperinci

BENDA DAN KEGUNAANNYA

BENDA DAN KEGUNAANNYA BAB VI BENDA DAN KEGUNAANNYA Sumber: Dokumen penerbit Apa yang akan kamu pelajari pada bab enam ini? Pada bab ini akan mempelajari: A. Bahan penyusun benda B. Kegunaan benda Bab VI Benda dan Kegunaannya

Lebih terperinci

PENJILIDAN PETA, SLIDE, FOTOKOPI, DAN TINTA

PENJILIDAN PETA, SLIDE, FOTOKOPI, DAN TINTA PENJILIDAN PETA, SLIDE, FOTOKOPI, DAN TINTA 1 PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA MODUL 5 DAN 6 BY YUNI NURJANAH 1. Pengertian dan tujuan 2. Mengenal bahan jilidan 3. Menyiapkan penjilidan 4. Jenis-jenis penjilidan

Lebih terperinci

ALAT UKUR DAN PENANDA DALAM KERJA BANGKU

ALAT UKUR DAN PENANDA DALAM KERJA BANGKU ALAT UKUR DAN PENANDA DALAM KERJA BANGKU Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mempelajari bahan ajar ini peserta diklat akandapat : 1. Menjelaskan jenis-jenis alat-alat ukur dalam kerja bangku 2. Menjelaskan

Lebih terperinci

Pada pembuatan produk kriya kulit kertas karton digunakan pada pembuatan

Pada pembuatan produk kriya kulit kertas karton digunakan pada pembuatan PILIHLAH JAWABAN YANG PALING TEPAT! 1. Langkah pertama dalam pembuatan produk kriya kulit adalah a. Membuat pola b. Memotong c. Menyeset d. Menjahit e. Mendesain 7. 8. 9. 2. 3. 4. 5. 6. Lipatan tengah

Lebih terperinci

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). Akan tetapi, pada dasarnya unsur kreativitas dan pengalaman

Lebih terperinci

GRA.SUP.009. Mengemas Hasil Cetak

GRA.SUP.009. Mengemas Hasil Cetak GRA.SUP.009 Mengemas Hasil Cetak BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2004 Mengemas

Lebih terperinci

GRA. PUR.010. Menjilid dengan Mesin Jilid Lem Panas

GRA. PUR.010. Menjilid dengan Mesin Jilid Lem Panas GRA. PUR.010 Menjilid dengan Mesin Jilid Lem Panas BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB 2 PROSES-PROSES DASAR PEMBENTUKAN LOGAM

BAB 2 PROSES-PROSES DASAR PEMBENTUKAN LOGAM BAB 2 PROSES-PROSES DASAR PEMBENTUKAN LOGAM pengecoran masih membutuhkan pekerjaan pekerjaan lanjutan. Benda benda dari logam yang sering kita lihat tidaklah ditemukan dalam bentuknya seperti itu, akan

Lebih terperinci

MENGGUNTING PELAT TIPIS

MENGGUNTING PELAT TIPIS MENGUASAI KERJA BANGKU MENGGUNTING PELAT TIPIS B.20.09 BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

GRA. CTK.001. Mengoperasikan Mesin Cetak Tinggi (Letter Press)

GRA. CTK.001. Mengoperasikan Mesin Cetak Tinggi (Letter Press) GRA. CTK.001 Mengoperasikan Mesin Cetak Tinggi (Letter Press) BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MEMBUAT ULIR DENGAN TANGAN

MEMBUAT ULIR DENGAN TANGAN MENGUASAI KERJA BANGKU MEMBUAT ULIR DENGAN TANGAN B.20.10 BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

MODUL 11 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (ALAT BANTU KERJA LI STRI K) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

MODUL 11 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (ALAT BANTU KERJA LI STRI K) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : MODUL 11 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (ALAT BANTU KERJA LI STRI K) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO LEMBAR KERJA SISWA 1 1 Martil (Palu) Martil

Lebih terperinci

MENGGAMBAR GARIS. Yesi Marlina 87678/2007

MENGGAMBAR GARIS. Yesi Marlina 87678/2007 MENGGAMBAR GARIS A. Memilih Peralatan dan Perlengkapan Gambar 1) Meja Gambar Meja gambar yang baik mempunyai bidang permukaan yang rata tidak melengkung. Meja tersebut terbuat dari kayu yang tidak terlalu

Lebih terperinci

BAB III METODE KERJA PRAKTEK. : Jl. Prambanan No. 09 Surabaya, Jawa Timur

BAB III METODE KERJA PRAKTEK. : Jl. Prambanan No. 09 Surabaya, Jawa Timur BAB III METODE KERJA PRAKTEK 3.1 Waktu dan Lokasi Kerja praktek ini dilaksanakan di : Nama Perusahaan Divisi Tempat/ alamat : CV. Bayu Mandiri : Post press : Jl. Prambanan No. 09 Surabaya, Jawa Timur Kerja

Lebih terperinci

TEMPAT CD KULIT SEBAGAI BENDA FUNGSI EKSKLUSIF

TEMPAT CD KULIT SEBAGAI BENDA FUNGSI EKSKLUSIF TEMPAT CD KULIT SEBAGAI BENDA FUNGSI EKSKLUSIF Oleh : Drs. MARSUDI, M.Pd. WIDYAISWARA PPPPTK SENI BUDAYA Abstrak Kreatifitas pembuatan tempat CD yang diproduksi diarahkan untuk selalu meningkatkan mutu,

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk Penggunaan Modul

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk Penggunaan Modul BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Dalam modul ini Siswa akan mempelajari tentang menggambar proyeksi orthogonal dan berbagai istilah yang terkait dengan proyeksi tersebut yang dikenali dan dipahami. Untuk

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk Penggunaan Modul

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk Penggunaan Modul BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul ini berisi teori tentang Parabola dan praktek menggambarnya dengan bantuan persegi panjang. B. Prasyarat Dalam melaksanakan modul ini diperlukan prasarat telah menguasai

Lebih terperinci

MENGGAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL

MENGGAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MENGGAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL A.20.05 BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu sebagai sebuah produk yang telah banyak tersebar luas di dunia memiliki tempat tersendiri di hati orang-orang yang menggemari sepatu. Sepatu tidak hanya

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : Kain filament polyester 100% double side coated.

SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : Kain filament polyester 100% double side coated. MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT DIREKTORAT PEMBEKALAN ANGKUTAN SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : 20-251 I. BAHAN. 1. Kain filament polyester 100% double side coated. a. Lebar kain,cm (inchi)

Lebih terperinci

Palu Besi. Rivet 3. Penggaris Busur 4.

Palu Besi. Rivet 3. Penggaris Busur 4. NO. 1. GAMBAR Palu Besi 2. Rivet 3. Penggaris Busur 4. Penggaris Siku 5. Patri FUNGSI Alat untuk memukul atau membengkokan benda yang kerja yang keras sasuai dengan bentuk yang kita inginkan. Yaitu tangan

Lebih terperinci

Modul ini berisi teori tentang Hiperbola dan praktek menggambarnya dengan bantuan lingkaran maupun dengan bantuan persegi panjang.

Modul ini berisi teori tentang Hiperbola dan praktek menggambarnya dengan bantuan lingkaran maupun dengan bantuan persegi panjang. BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul ini berisi teori tentang Hiperbola dan praktek menggambarnya dengan bantuan lingkaran maupun dengan bantuan persegi panjang. B. Prasyarat Dalam melaksanakan modul

Lebih terperinci

Materi Kuliah PROSES GERINDA. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

Materi Kuliah PROSES GERINDA. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY Materi Kuliah PROSES GERINDA Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY KEGIATAN BELAJAR 1. Kegiatan Belajar 1 : Menentukan Persyaratan Kerja a. Tujuan Pembelajaran 1 1). Peserta diklat dapat menentukan langkah kerja

Lebih terperinci

MODUL 6 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGI KI R) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 6 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGI KI R) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. MODUL 6 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGI KI R) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO LEMBAR KERJA SISWA 6 Macam macam kikir Dibuat dari baja

Lebih terperinci

PERKAKAS TANGAN YUSRON SUGIARTO

PERKAKAS TANGAN YUSRON SUGIARTO PERKAKAS TANGAN YUSRON SUGIARTO RAGUM berfungsi untuk menjepit benda kerja secara kuat dan benar, artinya penjepitan oleh ragum tidak boleh merusak benda kerja Untuk menghasilkan penjepitan yang kuat maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2. Membagi keliling lingkaran sama besar.

BAB I PENDAHULUAN. 2. Membagi keliling lingkaran sama besar. BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Judul modul ini adalah lingkaran, sedangkan yang akan dibahas ada tiga unit yaitu : 1. Menggambar lingkaran 2. Membagi keliling lingkaran sama besar. 3. Menggambar garis

Lebih terperinci

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TAMPAKSIRING Jl. DR. Ir. Soekarno, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring Telp. (0361) 981 681 SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PEMBUATAN PATUNG KAYU

BAB III METODOLOGI PEMBUATAN PATUNG KAYU BAB III METODOLOGI PEMBUATAN PATUNG KAYU A. Bagan Proses Penciptaan Ide Studi Literatur Eksplorasi - Observasi - Dokumentasi - Pemilihan Media - Teknik Improvisasi Perancangan Bentuk Proses Pembentukan

Lebih terperinci

MENGGAMBAR PROYEKSI AKSONOMETRI

MENGGAMBAR PROYEKSI AKSONOMETRI MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MENGGAMBAR PROYEKSI AKSONOMETRI A.20.03 BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

2.6. Mesin Router Atas

2.6. Mesin Router Atas 2.6. Mesin Router Atas g f e d c b a Wolfgang Nutsch Dipl.-Ing, Verlag Gb.5.2.89: Over Head Router Bagian-bagian Mesin Router Atas: a. Pedal untuk menaikturunkan mata pisau b. Pedal rem untuk menghentikan

Lebih terperinci

WADAH HANTARAN. Abstrak

WADAH HANTARAN. Abstrak WADAH HANTARAN Oleh : Dra. Widarwati, M.Sn. WIDYAISWARA ============================================================ Abstrak Wadah Hantaran merupakan suatu tempat untuk meletakkan hasil jadi dari seni

Lebih terperinci

Modul ini berisi teori tentang ELIPS dan praktek menggambarnya dengan bantuan lingkaran maupun dengan bantuan persegi panjang.

Modul ini berisi teori tentang ELIPS dan praktek menggambarnya dengan bantuan lingkaran maupun dengan bantuan persegi panjang. BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul ini berisi teori tentang ELIPS dan praktek menggambarnya dengan bantuan lingkaran maupun dengan bantuan persegi panjang. B. Prasyarat Dalam melaksanakan modul ini

Lebih terperinci

MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI GEOMETRIS A.20.02

MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI GEOMETRIS A.20.02 MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI GEOMETRIS A.20.02 BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Ivana Mery Lestari Matras merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi spring bed. Perusahaan ini berdiri pada tahun

Lebih terperinci

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA BAG- TKB.001.A-76 45 JAM 1 ¾ ¾ ½ ¾ ½ ¾ 45 0 Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT

4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT 4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT KRIYA TEKSTIL Kompetensi yang akan diperoleh setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman tentang pengetahuan bahan dan alat kriya tekstil. Setelah mempelajari pengetahuan

Lebih terperinci

Cara Pembuatan Alat Peraga a. Alat dan Bahan Alat - Gergaji - Palu - Obeng - Lilin - Kuas - Spidol - Silet - Alat Tulis - Penggaris - Gunting

Cara Pembuatan Alat Peraga a. Alat dan Bahan Alat - Gergaji - Palu - Obeng - Lilin - Kuas - Spidol - Silet - Alat Tulis - Penggaris - Gunting SILIPUT Sasaran Materi simetri lipat dan simetri putar pada bangun datar, serta garisgaris istimewa pada segitiga yang kami sajikan, kami tujukan kepada siswa SD kelas V yaitu pada materi simetri lipat

Lebih terperinci

GERGAJI TANGAN PADA KERJA BANGKU

GERGAJI TANGAN PADA KERJA BANGKU GERGAJI TANGAN PADA KERJA BANGKU Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mempelajari bahan ajar ini peserta diklat akandapat : 1. Menjelaskan jenis-jenis gergaji tangan 2. Menjelaskan karakteristik gergaji

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. M Irfan Shoes didirikan oleh Bapak Zul sejak tahun 1998. Pada mulanya bapak Zul hanyalah seorang karyawan biasa yang bekerja membuat sepatu di

Lebih terperinci

BAB II. METODE PERANCANGAN

BAB II. METODE PERANCANGAN BAB II. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu wedges memiliki ciri tersendiri yaitu terdapat pada bagian solnya yang tebal dan mengikuti tapak kaki wanita. Sepatu wedges memberikan efek tinggi saat

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis PEMBAHASAN A. Konstruksi Gunting Pemotong Plat Mesin pemotong plat mempunyai beberapa jenis, manual dengan menggunakan tuas maupun dengan tenaga hidrolis (gambar 1.1), pada mesin pemotong plat hidrolis

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Perbedaan karya rancangan penulis dengan karya desainer lain berdasarkan riset yang penulis kumpulkan adalah desainer lain ada juga yang membuat rancangan meja

Lebih terperinci

MACAM MACAM SAMBUNGAN

MACAM MACAM SAMBUNGAN BAB 2 MACAM MACAM SAMBUNGAN Kompetensi Dasar Indikator : Memahami Dasar dasar Mesin : Menerangkan komponen/elemen mesin sesuai konsep keilmuan yang terkait Materi : 1. Sambungan tetap 2. Sambungan tidak

Lebih terperinci

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA 1 ¾ ¾ ½ ¾ ½ ¾ 45 0 KATA PENGANTAR Modul dengan judul Membuat Macam-macam Sambungan Pipa merupakan salah satu modul untuk membentuk kompetensi agar mahasiswa dapat melakukan

Lebih terperinci

Keg. Pembelajaran 2 : Praktik Mekanik dan Tindakan Keselamatan Kerja di Bengkel

Keg. Pembelajaran 2 : Praktik Mekanik dan Tindakan Keselamatan Kerja di Bengkel Keg. Pembelajaran 2 : Praktik Mekanik dan Tindakan Keselamatan Kerja di Bengkel 1. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari materi kegiatan pembelajaran ini mahasiswa/peserta PPG akan dapat : 1)

Lebih terperinci

BAB X PINTU DAN JENDELA

BAB X PINTU DAN JENDELA A. Pendahuluan BAB X PINTU DAN JENDELA Pintu dan jendela merupakan konstruksi yang dapat bergerak, bergeraknya pintu atau jendela dipengaruhi oleh peletakan/penempatan, efisiensi ruang dan fungsinya. Dalam

Lebih terperinci

MODUL 7 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGGERGAJI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 7 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGGERGAJI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. MODUL 7 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N ( ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO LEMBAR KERJA SISWA 7 Bagian-bagian gergaji Gergaji terdiri dari

Lebih terperinci

MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR

MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR KODE MODUL M.7.32A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMBENTUKAN MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MENYAMBUNG DAN MENCABANG KABEL F.20.05

MENYAMBUNG DAN MENCABANG KABEL F.20.05 DASAR DASAR LISTRIK MENYAMBUNG DAN MENCABANG KABEL F.20.05 BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. gambar kerja sebagai acuan pembuatan produk berupa benda kerja. Gambar

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. gambar kerja sebagai acuan pembuatan produk berupa benda kerja. Gambar 7 BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Identifikasi Gambar Kerja Dalam pembuatan suatu produk pastilah tidak terlepas dari pendekatan gambar kerja sebagai acuan pembuatan produk berupa benda kerja. Gambar

Lebih terperinci

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PELAT

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PELAT MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PELAT BAG- TKB.001.A-75 63 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN

Lebih terperinci

DASAR PROSES PEMOTONGAN LOGAM

DASAR PROSES PEMOTONGAN LOGAM 3 DASAR PROSES PEMOTONGAN LOGAM 1. PENGANTAR Pelat-pelat hasil produksi pabrik umumnya masih dalam bentuk lembaran yang ukuran dan bentuknya bervariasi. Pelat-pelat dalam bentuk lembaran ini tidak dapat

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No.: BAK/TBB/SBG313 Revisi: 00 Tgl: 1 Januari 2013 Hal. 1 dari 14 I. KOMPETENSI A. Menyiapkan bahan dan peralatan samir B. Melapisi styrofoam dengan daun pisang C. Menyiapkan hiasan tepi samir D. Merangkai

Lebih terperinci

PENGUJIAN BAHAN LOGAM

PENGUJIAN BAHAN LOGAM MENGUASAI KERJA BANGKU PENGUJIAN BAHAN LOGAM B.20.03 L Ø 20 10 5?L BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah...

Lebih terperinci

V. POLA DAN TEHNIK PEMBELAHAN

V. POLA DAN TEHNIK PEMBELAHAN V. POLA DAN TEHNIK PEMBELAHAN Sebelum diuraikan mengenai pola dan tehnik pembelahan kayu bulat, terlebih dahulu akan diuraikan mengenai urut-urutan proses menggergaji, dan kayu bulat sampai menjadi kayu

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK Boneka bisa terbuat dari bermacam bahan, bahan yang bisa digunakan yaitu kain, kulit, kertas, fiber, tanah liat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Alat-alat Pembantu Untuk Meningkatkan Produksi Pada Mesin. dan kecepatannya sayatnya setinggi-tingginya.

BAB II LANDASAN TEORI Alat-alat Pembantu Untuk Meningkatkan Produksi Pada Mesin. dan kecepatannya sayatnya setinggi-tingginya. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Alat-alat Pembantu Untuk Meningkatkan Produksi Pada Mesin 2.1.1. Bubut Senter Untuk meningkatkan produksi, pada tahap pertama kita akan berusaha memperpendek waktu utama. Hal

Lebih terperinci

KODE MODUL M.3.3A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMBENTUKAN

KODE MODUL M.3.3A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMBENTUKAN KODE MODUL M.3.3A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMBENTUKAN MERAKIT PELAT DAN LEMBARAN BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH

Lebih terperinci

MODUL 8 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MEMAHAT) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 8 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MEMAHAT) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. MODUL 8 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N () TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO LEMBAR KERJA SISWA 8 Bentuk-bentuk pahat Dibuat dari baja karbon

Lebih terperinci

GRA. PUR.002. Mengerjakan Pelipatan Kertas/Hasil Cetakan dengan Mesin

GRA. PUR.002. Mengerjakan Pelipatan Kertas/Hasil Cetakan dengan Mesin GRA. PUR.002 Mengerjakan Pelipatan Kertas/Hasil Cetakan dengan Mesin BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Proses pembuatan rangka pada mesin pemipih dan pemotong adonan mie harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut meliputi gambar kerja, bahan,

Lebih terperinci

BAB V PERKAKAS ELEKTRONIKA. Gergaji ialah alat yang digunakan untuk memotong sesuatu.

BAB V PERKAKAS ELEKTRONIKA. Gergaji ialah alat yang digunakan untuk memotong sesuatu. BAB V PERKAKAS ELEKTRONIKA Gergaji Gergaji ialah alat yang digunakan untuk memotong sesuatu. Gambar 54. Salah satu jenis gergaji. Ada banyak jenis gergaji. Beberapa merupakan peralatan tangan yang bekerja

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. M Irfan Shoes ini merupakan milik Bapak Zul, sebelum membangun usaha ini pak Zul bekerja sebagai karyawan biasa di perusahaan orang lain. Pada

Lebih terperinci

LAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN DARI BUBUR KERTAS

LAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN DARI BUBUR KERTAS LAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN DARI BUBUR KERTAS ANGGOTA : 1. Bima Yudha D.N 2. Fadel Muhammad 3. Haryoto Sugihartono 4. Karunia Dwi Febri M 5. Rio Kusuma P 6. Rizal Juliano l Sebagaimana diketahui, kerusakan

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK Pemasangan keramik pada suatu gedung terdiri dari pemasangan keramik didinding dan dilantai. Pemasangan keramik lantai dan dinding sebaiknya pada tahap akhir, untuk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO 2.1 Sejarah Kumihimo Kumihimo dikenal mulai sejak zaman Edo. Kumihimo pertama kali diciptakan oleh suatu bentuk jari loop mengepang. Kemudian alat takaida seperti

Lebih terperinci

BAB V TEKNIK PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK

BAB V TEKNIK PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK BAB V TEKNIK PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK A. Teknik Dasar Penataan Display Menata display yang baik selain harus memperhatikan prinsip-prinsip yang berhubungan dengan desain dan keserasian warna,

Lebih terperinci

GRA.SUP.001. Mengaplikasikan. Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja

GRA.SUP.001. Mengaplikasikan. Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja GRA.SUP.001 Mengaplikasikan Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR

MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR BAG- TKB.004.A-86 28 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. identifikasi dari masing-masing komponen Mesin Pemoles pada casing

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. identifikasi dari masing-masing komponen Mesin Pemoles pada casing BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Identifikasi Gambar Kerja 1. Identifikasi Ukuran Identifikasi ukuran komponen merupakan langkah untuk menentukan ukuran dalam pembuatan casing mesin pemoles. Berdasarkan

Lebih terperinci

III.METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

III.METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di III.METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di lakukan di Laboratium Material Teknik, Universitas

Lebih terperinci

MEMBERI UKURAN PADA GAMBAR KERJA

MEMBERI UKURAN PADA GAMBAR KERJA MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MEMBERI UKURAN PADA GAMBAR KERJA A.20.07 BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Rekayasa. Edited by F. Denie Wahana, S.Kom SMP Negeri 1 Salatiga. Prakarya

Rekayasa. Edited by F. Denie Wahana, S.Kom SMP Negeri 1 Salatiga. Prakarya Rekayasa Edited by F. Denie Wahana, S.Kom SMP Negeri 1 Salatiga Prakarya 55 Peta Materi IV Produk Sederhana dengan Teknologi Merakit Produk Sederhana Menggunakan Teknologi Membuat Mainan dengan Teknologi

Lebih terperinci

Pengadaan Tutup Kepala Biro Sarpras Polda Kep. Babel TA. 2015

Pengadaan Tutup Kepala Biro Sarpras Polda Kep. Babel TA. 2015 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BIRO SARANA DAN PRASARANA Pengadaan Tutup Kepala Biro Sarpras Polda Kep. Babel TA. 2015 SPESIFIKASI TEKNIS BEKAL UMUM : BARET POLRI

Lebih terperinci

III.METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

III.METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di III.METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di lakukan di Laboratium Material Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK 7.1 Pelaksanaan Pekerjaan Balok Balok adalah batang dengan empat persegi panjang yang dipasang secara horizontal. Hal hal yang perlu diketahui

Lebih terperinci

SILABUS DAN RPP MENGUASAI KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA SMK NEGERI 56 JAKARTA

SILABUS DAN RPP MENGUASAI KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA SMK NEGERI 56 JAKARTA SILABUS DAN RPP MENGUASAI KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA SMK NEGERI 56 JAKARTA NAMA SEKOLAH : SMK NEGERI 56 JAKARTA MATA PELAJARAN : Melilit dan Membongkar Kumparan KELAS/SEMESTER : 3/5 ALOKASI WAKTU

Lebih terperinci

Peta Materi IV. Produk Sederhana dengan Teknologi Mekanik. Teknik Pembuatan. Mainan. dengan Teknologi. Mekanik. Teknologi Mekanik

Peta Materi IV. Produk Sederhana dengan Teknologi Mekanik. Teknik Pembuatan. Mainan. dengan Teknologi. Mekanik. Teknologi Mekanik BAB Peta Materi IV Produk Sederhana dengan Teknologi Merakit Produk Sederhana Menggunakan Teknologi Membuat Mainan dengan Teknologi Jenis-Jenis Produk Sederhana Menggunakan Peralatan Bahan dan Peralatan

Lebih terperinci

KODE MODUL: BUS-210C PENYUSUN: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

KODE MODUL: BUS-210C PENYUSUN: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG KODE MODUL: -210C PENYUSUN: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur.

KATA PENGANTAR. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur. KATA PENGANTAR Modul dengan judul Memasang Ikatan Batu Bata merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktik peserta diklat (siswa). Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah satu

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di 22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci