GRA. PUR.010. Menjilid dengan Mesin Jilid Lem Panas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "GRA. PUR.010. Menjilid dengan Mesin Jilid Lem Panas"

Transkripsi

1 GRA. PUR.010 Menjilid dengan Mesin Jilid Lem Panas BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2004

2 Menjilid dengan Mesin Jilid Lem Panas Penyusun Mahfud Syaifudin Editor Soeryanto 2004 Modul GRA.PUR.010 2

3 Kata Pengantar Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-nya, sehingga kami dapat menyusun modul manual untuk Bidang Keahlian Grafika, khususnya Program Keahlian Persiapan dan Produksi Grafika. Modul ini disusun menggunakan pendekatan pembelajaran berdasarkan kompetensi, sebagai konsekuensi logis dari Kurikulum SMK Edisi 2004 yang menggunakan pendekatan kompetensi (CBT: Competency Based Training). Sumber dan bahan ajar pokok Kurikulum SMK Edisi 2004 adalah modul, baik modul manual maupun interaktif dengan mengacu pada Standar Kompetensi Nasional (SKN) atau standarisasi dunia kerja. Modul ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber belajar pokok oleh peserta diklat untuk mencapai komptensi kerja standar yang diharapkan dunia kerja. Modul ini disusun melalui beberapa tahap, yakni dari penyiapan materi modul, penyusunan naskah secara tertulis, penyetingan dengan bantuan komputer, sampai dengan divalidasi dan ujcoba empirik secara terbatas. Validasi dilakukan dengan teknik telaah ahli (expert-judgment), sedangkan ujicoba empirik dilakukan pada beberapa peserta didik SMK. Dengan demikian, modul ini diharapkan menjadi bahan dan sumber belajar yang sesuai untuk membekali peserta diklat dengan kompetensi kerja yang diharapkan. Namun demikian, karena dinamika perubahan dunia kerja begitu cepat terjadi, maka modul ini masih akan selalu perlu direvisi agar selalu relevan dengan kondisi lapangan. Pekerjaan berat ini dapat terselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak, terutama tim penyusun modul (penulis, editor, tenaga komputer modul, dan tenaga ahli desain grafis) atas dedikasi, pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran untuk penyusunan modul ini. Modul GRA.PUR.010 3

4 Kami mengharapkan saran dan kritik dari para pakar di bidang psikologi, praktisi dunia usaha dan industri, dan pakar akademik untuk meningkatkan kualitas modul. Diharapkan para pemakai berpegang pada azas keterlaksanaan, kesesuaian dan fleksibelitas dengan mengacu pada perkembangan IPTEKS pada dunia kerja dan potensi SMK serta dukungan kerja dalam rangka membekali kompetensi standar pada peserta diklat. Akhirnya, semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya peserta diklat SMK Bidang Keahlian Grafika, atau praktisi yang sedang mengembangkan modul SMK. Jakarta, Desember 2004 a.n. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto, M.Sc. NIP Modul GRA.PUR.010 4

5 Kata Pengantar P ada setiap pemelajaran untuk mencapai suatu tujuan tertentu diperlukan media yang sesuai dan tepat. Sebagai salah satu bahan ajar yang tepat digunakan untuk siswa SMK adalah berupa modul. Modul selain dipakai sebagai sumber belajar bagi siswa juga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan tertentu. Untuk SMK, modul merupakan media informasi yang dirasakan efektif, karena isinya yang singkat, padat informasi dan mudah dipahamai bagi peserta belajar. Sehingga proses pemelajaran yang tepat guna akan dapat dicapai. M odul ini menjelaskan bagaimana cara melakukan pekerjaan menjilid dengan mesin jilid lem panas, yaitu teknik mejilid blok buku hasil menyusun gabung lembar cetakan baik manual maupun dengan mesin yang dilakukan dengan menggunakan mesin jilid lem panas (binding) dengan satu kantong atau lebih sesui dengan kemampuan mesin binding itu sendiri, dan menghasilkan sebuah buku yang siap untuk disisir tiga sisi. P ekerjaan menjilid dengan mesin jilid lem panas dilakukan untuk pekerjaan yang membutuhkan waktu yang relative cepat, dengan jumlah oplag yang banyak dan tidak mampu dikerjakan oleh manusia dalam batas yang ditentukan. Untuk itu dalam melakukan pekerjaan menjilid blok buku dengan mesin binding masih dibutuhkan oleh perusahaan. Demikian semoga Anda dapat mempelajarinya dengan mudah dan cepat. Surabaya, Desember 2004 Penyusun Mahfud Syaifudin Modul GRA.PUR.010 5

6 Daftar Isi Halaman Sampul... 1 Halaman Francis... 2 Kata Pengantar... 3 Kata Pengantar... 5 Daftar Isi... 6 Peta Kedudukan Modul... 8 Daftar Judul Modul... 9 Mekanisme Pemelajaran Glosary I. PENDAHULUAN A. Deskripsi B. Prasarat C. Petunjuk Penggunaan Modul D. Tujuan Akhir E. Kompetensi F. Cek Kemampuan II. PEMELAJARAN A. Rencana Belajar Peserta Diklat B. Kegiatan Belajar 1. Kegiatan Belajar a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran b. Uraian Materi c. Rangkuman d. Tugas e. Tes Formatif f. Kunci Jawaban g. Lembar Kerja Kegiatan Belajar a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran b. Uraian Materi c. Rangkuman d. Tugas Modul GRA.PUR.010 6

7 III. EVALUASI e. Tes Formatif f. Kunci Jawaban g. Lembar Kerja A. Tes Tertulis B. Tes Praktik KUNCI JAWABAN A. Tes Tertulis B. Lembar Penilaian Tes Praktik IV. PENUTUP DAFTAR PUSTAKA Modul GRA.PUR.010 7

8 Peta Kedudukan Modul GRA.CTK.001 GRA.CTK.006 GRA.CTK.008 GRA.CTK.009 GRA.PUR.001 GRA.PUR.002 GRA.PUR.009 GRA.PUR.003 GRA.PUR.004 GRA.PUR.005 GRA.PUR.007 GRA.PUR.008 GRA.PUR.010 GRA.PUR.011 GRA.PUR.012 GRA.PUR.013 GRA.PUR.014 GRA.PUR.015 GRA.PUR.016 GRA.SUP.001 GRA. SUP.002 GRA. SUP.009 GRA. SUP.010 GRA. SUP.012 LULUS Modul GRA.PUR.010 8

9 Daftar Judul Modul No. Kode Modul Judul Modul 1 GRA:CTK:001 Mengoperasikan mesin cetak tinggi (letter press) 2 GRA:CTK:006 Mengoperasikan mesin cetak offset lembaran (sheet) 3 GRA:CTK:008 Mengoperasikan mesin cetak digital 4 GRA:CTK:009 Mencetak dengan teknik cetak saring/sablon 5 GRA:PUR:001 Mengerjakan pelipatan lembar cetakan secara manual 6 GRA:PUR:002 Mengerjakan pelipatan lembar cetakan dengan mesin 7 GRA:PUR:003 Menyusun gabung lembar cetakan secara manual 8 GRA:PUR:004 Menyusun gabung lembar cetakan dengan mesin 9 GRA:PUR:005 Mengerjakan laminating 10 GRA:PUR:007 Memotong kertas dengan mesin semi otomatis 11 GRA:PUR:008 Memotong kertas dengan mesin full otomatis 12 GRA:PUR:009 Menjilid secara manual 13 GRA:PUR:010 Menjilid dengan mesin jilid lem panas 14 GRA:PUR:011 Menjilid dengan mesin jilid kawat 15 GRA:PUR:012 Menjilid dengan mesin jilid benang 16 GRA:PUR:013 Membuat pisau pon/ril/embosing 17 GRA:PUR:014 Mengepon hasil cetak dan hasil embos 18 GRA:PUR:015 Mengelem hasil dari pon (kemasan lipat) secara manual 19 GRA:PUR:016 Mengelem hasil dari pon (kemasan lipat) dengan mesin 20 GRA:SUP:001 Mengaplikasikan prinsip keselamatan dan kesehatan kerja 21 GRA:SUP:002 Mengaplikasikan standar mutu 22 GRA:SUP:009 Mengemas hasil cetak 23 GRA:SUP:010 Mengirimkan hasil cetak 24 GRA:SUP:012 Kalkulasi grafika Modul GRA.PUR.010 9

10 Mekanisme Pemelajaran START Lihat Kedudukan Modul Lihat Petunjuk Penggunaan Modul Kerjakan Cek Kemampuan Nilai 7>= Nilai <=7 Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar n Nilai < 7 Evaluasi Tertulis & Praktik Nilai 7>= Modul berikutnya/uji Kompetensi Modul GRA.PUR

11 Glosary ISTILAH Blok buku Cover Feeder Fres Jaw Katern Lumbek Masker Pemampatan Pemotongan Perfect binding Pony Five Pressing Roda peluncur Sintetis Stasiun Tabung silinder KETERANGAN Hasil susun gabung lembar cetakan dari lembar lepas atau kuras secara manual atau dengan mesin. Sampul buku Pemasukan sampul buku Pengasaran punggung buku Pelat penjepit buku Lembaran yang dilipat membentuk kuras. Penjilidan buku dengan lem dingin Penutup hidung dan mulut sebagai kelengkapan keselamatan kerja. Pengetukan punggung blok buku yang telah dipotong/disisir. Pengurangan/penyisiran punggung blok buku yang akan dijilid dengan lim. Menjilid tidak dengan benang tetapi menggunakan lem Nama mesin jilid lem panas Pelekatan sampul buku dengan blok buku. Alat pada bagian mesin jilid binding yang berfungsi menghantarkan sampul ke meja pelekat. Bahan yang digunakan untuk pembuatan lim panas. Tempat memasukkan blok buku yang akan dijepit untuk dilakukan penjilidan. Tempat glungan kain kasa yang bertumpu pada sumbu poros yang dapat berputar Modul GRA.PUR

12 BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi D alam modul ini anda mempelajari tentang teknik menjilid dengan mesin jilid lem panas, yaitu teknik penjilidan buku dengan tidak menggunakan benang, tetapi dengan lem panas sebagai perekatnya yang dikenal dengan mesin perfect binding. Menjilid dengan menggunakan lem panas (perfect binding) biasanya untuk pekerjaan dengan oplag yang banyak, dan dibutuhkan dalam waktu singkat yang tidak sanggup dikerjakan oleh manusia secara manual. Menjilid secara manual pada umumnya bersifat sederhana, mudah, jumlah oplag tidak begitu banyak dan tidak dituntuk waktu penyelesaian yang cepat. Dengan demikian menjilid dengan menggunakan mesin lem panas harus dikuasai. U ntuk dapat melakukan penjilidan dengan lem panas anda harus mengenal bentuk fisik secara keseluruhan mesin jilid (perfect binding). Dari bentuk keseluruhan fisik anda dapat mempelajari mesin perfect binding yang meliputi prosedur operasional mesin; bagian-bagian mesin; mekanisme kerja atau alur jalannya proses penjilidan; system pengamanan mesin/keselamatan kerja; dan system perawatannya. K egiatan menjilid dengan mesin jilid lem panas (perfect binding) ini harus dikuasai karena merupakan bagian dari proses penyelesaian barang cetakan yang masih harus dilanjutkan dengan pemotongan/penyisiran tiga sisi yang hasil akhirnya akan memberikan bentuk berupa buku/majalah yang dijilid. Dengan demikian dalam pengerjaannya dilakukan secara sungguh-sungguh dan berhati-hati. Modul GRA.PUR

13 M esin jilid lem panas dengan system muller dan system martini yang tidak begitu banyak perbedaan mengalami banyak perkembangan bila dibanding dengan system lumbeek (lem dingin) yang juga menjilid buku tanpa benang. Mesin perfect binding mempunyai beberapa unit yaitu unit pemasukan, unit pengasaran, unit pemampatan, unit pengeleman, unit pemasangan kain kasa, unit pemasangan sampul dan unit pengeluaran. Dalam proses penjilidan masing-masing unit harus dilakukan penyetelan untuk mendapatkan hasil yang baik dan memuaskan. Selain itu dalam menjilid dengan lem panas harus memperhatikan ketebalan buku dan ketebalan lem pada punggung yang dapat mempengaruhi baik buruknya kualitas jilidan. Seorang operator mesin perfect binding dapat melakukan penjilidan dengan memahami prinsip kerja atau alur jalannya blok buku yang dijilid dari meja pemasukan sampai meja penerimaan, sehingga penjilidan dapat dilakukan dengan baik. A pabila telah mampu melakukan penjilidan dengan mesin lem panas, maka akan dapat memberikan manfaat bagi dirinya untuk dapat bekerja pada sebuah perusahaan jasa penjilidan buku dengan mesin lem panas (perfect binding) yang sampai sekarang masih digunakan pada bagian penyelesaian/finishing. B. Prasarat D alam melakukan pekerjaan menjilid dengan mesin jilid lem panas ada hal yang harus dikuasai terlebih dahulu yaitu harus dapat melakukan pekerjaan penjilidan secara manual dan menyusun gabung lembar lepas/ kuras dengan mesin. Dari sini anda memperoleh pengalaman teknik menjilid tanpa benang dengan lem dingin (lumbeek), dan menyusun gabung lembar cetakan menjadi sebuah blok buku yang siap untuk dijilid dengan lem panas, dapat mengukur kemampuan perolehan jilid dalam batas waktu yang Modul GRA.PUR

14 ditentukan, menentukan kualitas jilidan apakah konstan atau berubah-ubah antara buku yang satu dengan buku yang lain. D ari pengalaman ini dapat dijadikan sebagai perhatian dalam penjilidan dengan mesin yang dapat mengatasi kekurangan yang ada pada penjilidan secara manual. Selain pengalaman menjilid secara manual dalam melakukan pekerjaan penjilidan dengan mesin yang perlu dipahami adalah prinsip kerja penjilidan mesin perfect binding yang digunakan, dan alur jalannya blok buku pada mesin binding dari awal sampai akhir, sehingga dari prinsip kerja dan alur jalannya proses penjilidan dapat dipahami. D engan demikian kompetensi mengerjakan menjilid dengan manual harus dikuasai terlebih dahulu yang selanjutnya kita dapat melakukan pekerjaan penjilidan dengan mesin perfect binding dapat dilakukan secara baik dan benar. C. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat dan teliti. Karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang anda pelajari dengan modul-modul yang lain. 2. Kerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah anda miliki. 3. Apabila dari soal dalam cek kemampuan telah anda kerjakan dan 70% terjawab dengan benar, maka Anda dapat langsung menuju evaluasi untuk mengerjakan soal-soal tersebut. Tetapi apabila hasil jawaban anda tidak mencapai 70% benar, maka anda harus mengikuti kegiatan pemelajaran dalam modul ini. 4. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan. Modul GRA.PUR

15 5. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam penguasaan suatu pekerjaan dengan membaca secara teliti. Kemudian kerjakan soal-soal evaluasi sebagai sarana latihan. 6. Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan anda setelah mempelajari modul ini. 7. Bila terdapat penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bilamana perlu konsultasikan hasil tersebut pada guru/instruktur. 8. Catatlah kesulitan yang anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan pada guru pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainnya yang berhubungan dengan materi modul agar anda mendapatkan tambahan pengetahuan. D. Tujuan Akhir Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda dapat: o Melakukan persiapan pengoperasian mesin perfect binding. o Melakukan penyetelan bagian-bagian mesin perfect binding. o Menangani gangguan penjilidan dengan mesin perfect binding. o Melakukan penjilidan dengan mesin perfect binding. o Melakukan penerapan keselamatan kerja o Menggunakan perlengkapan kerja o Melakukan perawatan mesin perfect binding. Modul GRA.PUR

16 E. KOMPETENSI KOMPETENSI KODE DURASI PEMELAJARAN : Menjilid dengan mesin jilid lem panas : GRA:PUR:010(A) : menit LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G KONDISI KINERJA 1. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya ; 2. SOP yang berlaku di perusahaan harus dijalani. 3. Kebijakan yang berlaku di perusahaan harus dipatuhi. 4. Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan harus disediakan. 5. Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan SOP yang berlaku ditempat kerja serta peraturan keselamatan kerja yang berlaku diperusahaan harus dipatuhi. SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR 1. Melakukan persiapan pengoperasian mesin perfect binding Peralatan kerja dan peralatan mesin penjilidan disiapkan Mesin penjilidan dihidupkan Unjuk kerja mesin dan peralatan lainnya diperiksa sesuai ketentuan. Persiapan peralatan mesin perfect binding Persiapan bahan penjilidan Persiapan pengoperasian mesin MATERI POKOK PEMELAJARAN SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN Cermat Teliti Disiplin Tanggungjawab Bekerja sesuai dengan prosedural (SOP) Macam- macam mesin penjilidan lem panas Jenis bahan dan alat penjilidan Melaksanakan persiapan penjilidan lem panas Modul GRA.PUR

17 SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR 2. Melakukan pengeleman Perintah kerja dibaca dan dipahami Perlengkapan kerja disiapkan unit keluaran, unit pemanas, unit pembuangan hawa Butir lem panas disiapkan Mesin diaktifkan Butir lem panas disimpan pada bak unit pemanas Kedudukan unit penerima disesuaikan Penjilidan contoh dibuat sesuai perintah kerja Ketepatan dan kerapihan contoh hasil penjilidan diperiksa Dimintakan persetujuan hasil contoh penjilidan Penjilidan massal dilakukan Setelah selesai mesin dimati-kan sesuai prosedur Hasil penjilidan diserahkan ke bagian lain sesuai perintah kerja Peralatan dan perlengkapan dikumpulkan, diperiksa dan disimpan sesuai ketentuan yang berlaku. Pemahaman perintah kerja Pengenalan alat dan bahan penjilidan menggunakan mesin perfect binding Penyetelan unit -unit pada mesin perfect binding MATERI POKOK PEMELAJARAN SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN Cermat Teliti Disiplin Tanggungjawab Bekerja sesuai dengan prosedural (SOP) Macam-macam bahan penjilidan pada perfect binding Bentuk-bentuk buku yang dapat dijilid menggunakan mesin perfect binding Teknik mengoperasikan mesin perfect binding Melakukan penyetelan unit meja pemasaukan mesin perfect binding Melakukan penyetelan unit pemotongan dan pengasaran mesin perfect binding Penyetelan unit meja tengah Penyetelan unit pengeluaran Penyetelan unit sampul Menjilid buku sampul lunak dengan mesin perfect bindng Modul GRA.PUR

18 SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR 3. Merawat mesin dan mengganti sukucadang Peralatan kerja, minyak pelumas disiapkan Sistem pelumasan diperiksa dan diperbaiki bila ada yang rusak Semua bagian diperiksa secara teliti. Semua bagian mesin dibersih-kan dari kotoran. Peralatan kerja dan suku cadang yang mudah aus disiapkan Mesin diaktifkan Suku cadang yang rusak diganti dengan yang baru dan mencatatnya. Ujicoba penjilidan dilakukan Mutu kerataan, kerapihan dan ketepatan dudukannya diperiksa. Penggantian suku cadang dan hasilnya dilaporkan Penerapan keselamatan kerja Perawatan mesin Penanganan gangguan mesin jahit kawat MATERI POKOK PEMELAJARAN SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN Cermat Teliti Disiplin Tanggungjawang Bekerja sesuai dengan prosedural (SOP) Rambu-rambu keselamatan kerja Perlengkapan keselamatan kerja Cara perawatan mesin perfect binding Penanganan gangguan mesin perfect binding Menerapkan keselamatan kerja Menggunakan perlengkapan kerja Merawat mesin perfect binding Menangani gangguan mesin perfect binding Modul GRA.PUR

19 F. Cek Kemampuan 1. Sebutkan perlengkapan kerja menjilid dengan mesin jilid lem panas! 2. Sebutkan bagian-bagian mesin perfect binding! 3. Jelaskan alur jalannya proses penjilidan dengan mesin binding! 4. Jelaskan cara penempatan blok buku pada meja pemasukan! 5. Jelaskan cara penyetelan meja pemasukan pada mesin binding! 6. Jelaskan cara penyetelan unit pemotongan dan pengasaran pada mesin binding! 7. Jelaskan cara penyetelan unit meja cover pada mesin binding! 8. Jelaskan cara penyetelan meja penerimaan pada mesin binding! 9. Jelaskan system pengaman pada mesin binding! 10. Jelaskan cara perawatan mesin perfect binding! Modul GRA.PUR

20 BAB. II PEMELAJARAN A. Rencana Belajar Peserta Diklat Kompetensi : Menjilid dengan Mesin Jilid Lem Panas Sub Kompetensi : 1. Melakukan persiapan pengoperasian mesin perfect binding 2. Melakukan pengeleman 3. Merawat mesin dan mengganti suku cadang Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat Belajar Alasan Perubahan Tanda Tangan Guru Modul GRA.PUR

21 B. Kegiatan Belajar 1. Kegiatan Belajar 1 a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar diharapkan Anda dapat: - Menyiapkan perlengkapan kerja mesin perfect binding. - Melakukan penyetelan bagian-bagian mesin perfect binding. - Melakukan prosedur operasional penjilidan mesin perfect binding. - Melakukan penjilidan dengan mesin perfect binding. b. Uraian Materi PERSIAPAN PENJILIDAN DENGAN MESIN JILID LEM PANAS 1) Persiapan Perlengkapan Pekerjaan Penjilidan Persiapan perlengkapan kerja menjilid dengan mesin jilid lem panas sangat dibutuhkan karena dengan persiapan berarti kita sudah membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan dari awal sampai akhir hingga diperoleh hasil yang diinginkan sebagai tujuannya. Adapun kelengkapan yang dipersiapkan adalah sebagai berikut: a) Mesin Perfect Binding Mesin jilid lem panas (perfect binding) adalah salah satu teknik jilid tanpa benang tetapi dengan menggunakan lem sebagai perekatnya. Mesin ini terdiri dari 3 (tiga) system yang memiliki konstruksi berbeda antara satu dengan lainnya. System ini adalah: Sistem auto Minabinda, Sistem Martini, dan Sistem Muller. Modul GRA.PUR

22 b) Blok buku Blok buku adalah hasil dari susun gabung lembar cetakan dengan menggunakan mesin penyusun atau secara manual merupakan bahan utama yang akan dilakukan penjilidan dengan mesin perfect binding menjadi sebuah buku. c) Contoh jilidan (dummy) Dummy adalah contoh bentuk jadi hasil akhir sebuah barang cetakan yang sudah dijilid. Sebelum dilakukan penjilidan dengan mesin terlebih dahulu menyiapkan contohnya (dummy) yang benar untuk dipelajari dan dijadikan sebagai pedoman penjilidan yang benar, dengan ukuran ketebalan lem yang menempel pada punggung buku dan ketebalan buku itu sendiri. 2) Sistem Penjilidan dengan Mesin Lem Panas (Perfect Binding) a) Sistem Auto Minabinda Mesin ini dari Sulby untuk digunakan dengan oplag yang tidak terlalu besar karena hanya terdapat satu unit pemasukan penjepit blok buku sehingga kerjanya sangat sederhana. Blok buku dijepit, disodok rata, bergerak menuju stasiun pemotongan dan pengasaran untuk difres dan bergerak menuju unit pengeleman untuk dilem pada punggung buku, selanjutnya cover yang telah dipasang pada tempatnya dan blok buku yang telah dilem bergerak menuju unit pemasangan cover untuk dipasang cover yang selanjutnya blok buku yang telah diberi cover bergerah dan jatuh pada unit pengeluaran. Modul GRA.PUR

23 a b c d Keterangan: a. Tempat pemasukan calon buku. b. Tempat gergaji untuk pengasaran punggung buku c. Tempat pengeleman d. Tempat penyampulan Gbr. Mesin perfect binding Auto Minabinda b) Sistem Martini Mesin ini mempunyai bentuk oval/ellip dengan terdapat banyak unit meja pemasukan sebagai pembawa blok buku sehingga dapat digunakan untuk mengerjakan dengan oplag yang besar dan arah gerakannya berputar dengan melalui berbagai unit yang ada pada mesin. Gbr. Mesin perdect binding Martini. Modul GRA.PUR

24 Gbr. Bagan perfect binding Martini c) Sistem Muller (Pony dan Rotobinder) Mesin ini berbentuk melingkar yang paling terkenal karena dipakai baik untuk jilid tanpa benang maupun untuk penempatan (penggantungan) blok buku yang telah terjahit benang, dengan tambahan stasiun kain kasa, mempunyai beberapa unit penjepit blok buku sehingga dapat bekerja dengan cepat dan oplag besar pula. Gbr. Mesin perfect binding Muller Modul GRA.PUR

25 Keterangan 1. Pemasukan dari susunan katern buku 2. Pemotongan dan pengasaran punggung buku 3. Pemampatan agar lembar halaman buku rata 4. Pengeleman punggung buku 5. Pemasangan kain kasa 6. Pemasangan sampul 7. Pemampatan kembali sampul buku 8. Pengeluaran buku yang sudah jadi Gbr. Bagan Mesin Rotorbinder PENYETELAN BAGIAN-BAGIAN MESIN PERFECT BINDING D alam penyetelan mesin perfect binding terdiri dari tiga system yaitu system Sistem auto Minabinda, system Martini dan system Muller. Namun dalam hal ini akan dijelaskan dengan sistem muller dan sistem martini karena keduanya memiliki prinsip kerja yang sama dan lebih lengkap, sedang sistem auto Minabinda lebih sederhana sehingga sudah tercakup pada sistem muller dan sistem martini. Adapun bagianbagiannya adalah sebagai berikut: 1) Unit Meja Pemasukan. Pada unit pemasukan terdapat penjepit yang digunakan untuk menempatkan blok buku yang akan dijilid agar tidak bergerak. Penjepit buku terdapat 2 buah pelat dimana pelat yang satu tetap dan lainnya dapat distel dengan engkol. Bila buku yang akan di potong punggungnya 4 mm maka kedudukan/jarak antara meja pemasukan dan bagian bawah dari penjepitnya menjadi mm = 7 mm. Pada mesin terdapat tempat penjepit blok buku dengan jumlah sesuai mesin yang dioperasikannya. Pada mesin pony five Modul GRA.PUR

26 misalnya mempunyai 5 unit penghimpit buku dan pada mesin Rotorbinder mempunyai 10 penghimpit buku. Disamping itu pada penjepitnya terdapat skala pengukuran (tebal buku). Pada bagian ini terdapat meja yang terbuat dari pelat besi tuang, dimana diletakkan buku yang akan dilakukan penjilidan. Penjepit buku Gbr. Meja pemasukan dengan penjepitnya 2) Unit Pemotongan dan Pengasaran. Unit ini berfungsi untuk melakukan pemotongan yang kemudian dilakukan pengasaran pada bagian punggung blok buku yang akan diberi lem sintetis. Pada unit ini terdapat pisau potong yang berben-tuk piringan pelat yang berputar dengan sisinya yang tajam. Putaran dari piringan pisau diperoleh dari sumber putaran meter listrik kemudian diteruskan melalui roda-roda penerus dan stang poros. Juga terdapat bak penampungan kertas yang dipotong. Pisau pengasaran berbentuk piringan pelat besi baja bergerigi. Pengasaran terdapat pada bagian pinggir permukaan meja, mekanisme gerakannya sama saja dengan pisau potong, juga Modul GRA.PUR

27 terdapat bak penampungan sisa-sisa penagasaran dari punggung buku. Ket.: a. Pemotongan b. Pengasaran c. Pengeleman Gbr. Unit Pemotongan dan Pengasaran. 3) Unit Meja Pemantapan Setelah dilakukan pemotongan dan pengasaran punggung buku selanjutnya dilakukan pengeleman. Namun sebelum dilakukan pengeleman blok buku dilakukan pengetukan punggung buku dengan cara melepaskan jepitan buku sehingga buku tersebut jatuh pada meja pelonggaran yang proses ini disebut dengan pemampatan. Unit ini merupakan meja yang terbuat dari pelat baja yang mempunyai permukaan rata dan halus. 4) Unit Pengeleman. Unit ini terdiri dari bak penampungan lem dan dua buah rol untuk menghantarkan lemnya ke punggung buku. Proses pengeleman dengan mempergunakan lem panas maupun lem dingin. Bila menggunakan lem panas, maka bak tempat penampungan lemnya dilengkapi dengan elemen pemanas yang berfungsi untuk melelehkan lem yang berbentuk padat/kristal. Pengeleman dengan menggunakan lem panas/lem dingin pelaksanaannya pada umumnya sama. Modul GRA.PUR

28 3 4 Gbr. Unit Pengeleman Keterangan: 1. Bak penampungan lem 2. Rol pengeleman 3. Punggung buku yang dilem 4. Penjepit buku (jaw) 1 2 5) Unit Pemasangan Kain Kasa Unit pemasangan kain kasa pada mesin jilid buku tanpa benang atau dengan menggunakan lem yang sederhana seperti pony five tidak tidak ada, tetapi mesin yang lengkap (mesin Rotorbinder) mempunyai bagian pemasangan kain kasa. Pada unit pemasangan kain kasa dilakukan pengepresan dari blok buku yang telah diberi lem, kemudian dilakukan pemberian lampiran kain kasa. Kain kasa berbentuk gulungan yang ditempatkan pada tabung silinder yang tertumpu pada sumbu poros yang dapat berputar. Mekanisme kain kasa merupakan putaran dari roda peluncur dan penjepit. Kemudian dilakukan pemotongan kain kasa setelah tercukupi kebutuhan pemberian kain kasa pada punggung buku. Gbr. Unit Pemasangan kain kasa. Modul GRA.PUR

29 6) Unit Pemasangan Sampul/Cover Pada unit pemasangan sampul terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian pemasukan sampul (cover feeder) dan bagian pelekatan sampul (pressing). Keterangan: 1. Unit pemasukan sampul 2. Unit pelekatan sampul Gbr. Unit Pemasangan sampul 1. Bagian Pemasukan sampul (cover feeder). Pada bagian ini merupakan meja yang terbuat dari besi tuang. Pada meja tersebut terdapat penepat samping kiri dan kanan serta penepat belakang. Terdapat pula unit penghisap yang berfungsi mengambil sampul buku tersebut satu demi satu. Juga pada bagian lainnya terdapat roda peluncur yang menghantarkan sampul ke meja perekat sampul dengan kedudukan yang telah diatur sebelumnya. 2. Bagian Pelekatan Sampul (pressing) Pada bagian meja pelekat sampul terdiri dari meja press yang dapat bergerak turun naik untuk menekan/mengepres sampul pada permukaan punggung buku. Begitu pula dilakukan tekanan pada samping kiri dan kanan, penyetelan tekanan Modul GRA.PUR

30 dilakukan dengan menekan roda putar sedangkan tinggi pressing untuk punggung buku dalam keadaan tetap. Gbr. Penempelan sampul buku MEKANISME PENJILIDAN DENGAN MESIN JILID LEM PANAS (PERFECT BINDING). Setelah selesai penyetelan setiap unit/bagian pada mesin perfect binding dalam keadaan siap, selanjutnya penjilidan blok buku yang telah dipersiapkan dapat dilakukan dengan urutan sebagai berikut: 1) Dalam kondisi mesin berjalan blok buku ditempatkan dengan tangan dalam salah satu penghimpit berputar, kemudian diambil alih oleh mesin dan selanjutnya disalurkan melalui berbagai stasiun atau unit pekerjaan. 2) Setelah dimasukkan blok buku disodok rata diatas meja getar, penghimpit blok kemudian menutup dan membawa buku melalui alat fres (pengasaran) setelah dilakukan pemotongan punggung buku sehingga menjadi lembar-lembar lepas. Untuk buku yang terjahit benang harus dijilid dengan lem panas mulai digantungkan, alat fres dapat diputar ke bawah dan tidak dikerjakan. 3) Setelah dari stasiun fres, buku dilepas sebentar oleh penghimpit dan jatuh di atas meja pengukuran agar tingkat pemampatannya dapat diatur dengan tepat. Modul GRA.PUR

31 4) Blok buku yang dilepas sebentar tadi dihimpit lagi dan disalurkan melalui dua rol pengelim. 5) Rol pengelim menurut keperluar dapat memberikan lim leleh panas, lim dingin, atau lim panas pada punggung buku. Lapisan lim pada rol dapat diatur dan distel dengan rakel lim. Lim cadangan sewaktuwaktu dapat ditambah dalam keadaan berputar. 6) Setelah pengeliman, sampul mulai ditempatkan. Sampul ditempatkan dari alat pemasukan terus menerus (non stop) melalui alat ril ke meja pelekatan. Alat pemasukan bergerak ke atas dan menekan sampul pada blok buku yang telah dilim, juga menekan dari sisi samping pada plat buku. 7) Setelah sampul ditutupkan pada kedua sisi buku, penghimpit membuka dan buku diletakkan di atas ban. 8) Untuk mesin Rotorbinder yang kerjanya lebih cepat terdapat kemungkinan untuk memberikan kain kasa pada punggung buku. Stasiun kain kasa yang bekerja dari rol, tempatnya setelah bagian pengeliman, gulungan kain kasa harus sama lebar dengan tinggi blok buku. Kain kasa disalurkan secara otomatis dan dipotong menurut tebal punggung yang diinginkan. 9) Kain kasa yang telah dipotong, ditaruh di atas pelat hembus dan dihembuskan pada punggung buku yang telah dilim, setelah itu dapat langsung dilekatkan sampulnya. c. Rangkuman Mesin perfect binding adalah salah satu teknik jilid tanpa benang tetapi dengan menggunakan lem sebagai perekatnya. Tiga system penjilidan dengan mesin perfect binding: Sistem auto Minabinda, Sistem Martini, dan Sistem Muller. Modul GRA.PUR

32 Unit Pemotongan dan pengasaran fungsi untuk melakukan pemotongan yang kemudian dilakukan pengasaran pada bagian punggung blok buku yang akan diberi lem sintetis, terdapat pisau potong yang berbentuk piringan pelat yang berputar dengan sisinya yang tajam. Pisau pengasaran berbentuk piringan pelat besi baja bergerigi, pengasaran terdapat pada bagian pinggir permukaan meja. d. Tugas 1. Apabila anda melaksaanakan prakerin (praktik kerja industri) carilah dan kumpulkan hasil jilid dengan lim panas dan buatlah skema urutan kerja. e. Tes Formatif 1) Jelaskan apakah mesin perfect binding! 2) Sebutkan 3 sistem mesin perfect binding! 3) Sebutkan unit pada mesin sistem Auto Minabinda! 4) Sebutkan unit pada mesin sistem Muller (Rotorbinder)! 5) Sebutkan bagian-bagian pada unit konstruksi pengeliman! 6) Jelaskan apakah unit pemampatan! 7) Sebutkan 2 unit pemasangan sampul! 8) Jelaskan fungsi unit pemotongan/pengasaran! 9) Jelaskan bagian pemasukan sampul pada unit pemasangan sampul! 10) Jelaskan perbedaan pokok mesin pony five dan mesin rotorbinder! Modul GRA.PUR

33 f. Kunci jawaban 1) Mesin perfect binding adalah mesin untuk menggabungkan blok buku dengan sampul (menjilid) dengan menggunakan lem panas sebagai perekatnya. 2) 3 sistem mesin perfect binding meliputi Sistem auto Minabinda, Sistem Martini, dan Sistem Muller. 3) Ada 3 unit pada mesin sistem Auto Minabinda terdiri dari (a) Tempat pemasukan calon buku, (b) Tempat gergaji untuk pengasaran punggung buku, (c) Tempat pengeleman, (d) Tempat penyampulan. 4) Unit pada mesin sistem Muller (Rotorbinder) terdiri dari: a. Unit meja pemasukan. b. Unit pemotongan atau pengasaran c. Unit pemampatan d. Unit pengeleman e. Unit pemasangan kain kasa f. Unit pemasangan sampul 5) Unit konstruksi pengeliman terdiri dari bak penampungan lem dan dua buah rol untuk menghantarkan lemnya ke punggung buku. 6) Yang dimaksud pemampatan adalah pengetukan punggung blok buku dengan cara melepaskan jepitan buku yang telah dipres sehingga buku tersebut jatuh pada meja pelonggaran. 7) 2 unit pemasangan sampul yaitu pemasukan sampul (cover feeder) dan bagian pelekatan sampul (pressing). 8) Fungsi unit pemotongan/pengasaran untuk melakukan pemotongan yang kemudian dilakukan pengasaran pada bagian punggung blok buku dengan pisau potong yang berbentuk piringan pelat yang berputar, diperoleh dari sumber putaran meter listrik kemudian diteruskan melalui roda-roda penerus dan stang poros. Modul GRA.PUR

34 9) Bagian pemasukan sampul pada unit pemasangan sampul adalah merupakan meja yang terbuat dari besi tuang, terdapat penepat samping kiri dan kanan serta penepat belakang, terdapat penghisap yang berfungsi mengambil sampul buku dan terdapat roda peluncur yang menghantarkan sampul ke meja perekat sampul. 10) Perbedaannya adalah pada pony five tidak terdapat unit pemasangan kain kasa, sedang pada mesin rotorbinder terdapat unit pemasangan kain kasa. g. Lembar Kerja 1). Alat - 1 unit mesin perfect binding - 1 unit kunci pas - perlengkapan jilid binding - Alat-alat tulis 2). Bahan - blok buku - majong - Masker - lim sintetis 3). Keselamatan Kerja a. Periksa mesin perfect binding. b. Gunakan pakaian praktik c. Gunakan masker penutup hidung dan mulut. d. Pastikan Semua unit mesin berfungsi dengan baik Modul GRA.PUR

35 4). Langkah Kerja Melakukan pekerjaan binding blok buku a. Menyiapkan blok buku yang akan dijilid dengan mesin. b. Menempatkan sampul pada unit pemasangan sampul. c. Menghidupkan mesin binding. d. Menyetel bagian/unit meja pemasukan e. Menyetel bagian/unit pemotongan dan pengasaran, f. Menyetel bagian/unit meja pemampatan, g. Menyetel bagian/unit pengeliman, h. Menyetel bagian/unit pemasangan kain kasa, i. Menyetel bagian/unit pemasangan sampul. j. Menjalankan mesin binding dengan tombol star berwarna hijau. k. Memasukkan blok buku pada penjepit untuk dijepit dan dibawa menuju unit pemotongan dan pengasaran, diteruskan ke unit pemampatan, ke unit pengeliman, ke unit pemasangan kain kasa dan terakhir ke unit pemasaangan sampul. Memasukkan blok buku dilakukan secara terus menerus pada unit penjepit. l. Melakukan pengontrolan hasil penjilidan m. Melakukan perbaikan bila terjadi gangguan hasil kurang baik n. Menyusun hasil penjilidan pada meja penumpukan. o. Melakukan penghitungan buku yang baik p. Melakukan pengepakan. Modul GRA.PUR

36 2. Kegiatan Belajar 2 a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar diharapkan Anda dapat: - Melakukan penerapan keselamatan kerja. - Menggunakan perlengkapan keselamatan kerja. - Melakukan perawatan mesin perfect binding. - Menangani gangguan mesin perfect binding. b. Uraian Materi PENERAPAN KESELAMATAN KERJA D alam melakukan pekerjaan baik secara manual maupun yang berkaitan dengan penggunakan mesin jilid lem panas harus berhati-hati, keselamatan kerja harus diperhatikan karena dapat mengakibatkan resiko kecelakaan. Pekerjaan dengan mesin memiliki resiko yang lebih berat dari pada manual, dengan demikian keselamatan kerja selain diperhatikan juga diaplikasikan (diterapkan) setiap melakukan kegiatannya. Untuk menerapkan keselamatan kerja dalam kegiatan mengerjakan penjilidan dengan mesin perfect binding meliputi anjuran dan peringatan. Rambu-Rambu Keselamatan Kerja R uang kerja khususnya bengkel Penyelesaian harus terpasang tulisan atau gambar atau poster sebagai rambu-rambu yang berfungsi untuk mengingatkan atau menganjurkan kepada semua pekerja yang berada di ruangan untuk berhati-hati dalam bekerja, sebagai contoh: Dilarang merokok, menggunakan masker penutup, Modul GRA.PUR

37 gambar orang terjepit penjepit blok buku dan menggunakan pakaian kerja. Dari itu semua apabila ditaati maka kemungkinan terjadi kecelakaan sangat kecil. Perlengkapan dan Penggunaan Keselamatan Kerja K eselamatan kerja selain berupa rambu-rambu/gambar poster yang berfungsi mengingatkan dapat juga berupa peralatan yang berfungsi untuk menangani apabila terjadi kecelakaan yang mengakibatkan resiko besar atau kecil pada jiwa maupun harta benda. Adapun peralatan yang digunakan untuk menangani resiko kecelakaandan penggunaannya adalah: 1) Pemadam Kebakaran/Hydrant. Harus terpasang pada dinding yang mudah dijangkau dengan disertakan petunjuk penggunakan yang biasanya sudah ada pada tabung. Pekerja yang berada di ruang tersebut diharapkan harus dapat menggunakan cara pemakaiannya. Hydrant adalah alat pemadam kebakaran yang memiliki kapasitas pemadaman yang besar yang terpasang pada luar ruangan. Dalam penggunaannya hydrant harus selalu dicoba secara berkala sekaligus sebagai training terhadap pekerja untuk mengetahui masih dapat atau tidak berfungsinya hydrant. 2) Masker penutup. Adalah alat penutup hidung dan mulut agar tidak kemasukan debu kertas dari hasil pemotongan dan pengasaran punggung buku dengan mesin binding. Cara penggunaannya mudah dengan menutupkan masker tersebut pada muka bagian hidung dan mulut sebagai pernafasan. Modul GRA.PUR

38 3) Pakaian kerja Seorang pekerja dalam bekerja wajib menggunakan pakaian kerja yang dianjurjan dan menghindari pemakaian bukan pakaian kerja, karena dapat menimbulkan gangguan yang dapat mengakibat-kan kecelakaan kerja. PERAWATAN MESIN PERFECT BINDING Perawatan mesin dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk menjaga agar kondisi mesin dapat berfungsi dengan baik dan lancar. Perawatan dapat dilakukan secara berkala yaitu perawatan harian, mingguan dan bulanan bahkan tahunan. Perawatan harian biasanya dilakukan pada bagian yang mudah berkarat (misal berupa mur/baut pengunci) dengan menggunakan oli/paslin. Perawatan mingguan dilakukan pada bagian yang bergerak dengan gesekan (misal roda gigi, rante dll) dengan menggunakan paslin/oli agar tidak aus. Perawatan bulanan dilakukan pada bagian yang dapat mengakibatkan tidak berfungsinya mesin dengan baik misal ulir, rantai dan roda gigi penggerak meja penjepit pembawa blok buku dengan perawatan menggunakan bahan paslin, kompresor yang selalu diservice setiap angin yang dihasilkan berkurang dalam fungsinya dengan dibersihkan kotoran debu yang menyumbat, dan mengasah pisau pemotongan dan pengasaran punggung. Perawatan tahunan yang ditujukan pada bagian yang sudah aus dan harus diganti karena tidak tahan lama dan dapat mempengaruhi kerusakan mesin, misal pengisian/penggantian oli kompresor. Modul GRA.PUR

39 PENANGANAN GANGGUAN MESIN PERFECT BINDING M esin yang sering digunakan tidak selalu berjalan lancar tanpa mengalami gangguan, tetapi dapat juga terjadi berbagai macam gangguan, sebagai contah unit pemotongan dan pengasaran pisau tidak berfungsi dengan baik, penjepit tidak berfungsi menjepit blok buku dengan baik sehingga jalannya produksi menjadi terhambat tidak dapat menghasilkan jilidan sesuai target, maka untuk memenuhinya harus dilakukan perbaikan. Adapun bentuk gangguan dan penanganannya sebagai berikut: 1) Susunan lembaran pada buku yang dijilid tidak rapi akibat penjepit buku pada unit pemampatan tidak mengendor dengan baik sehingga pengetukan pada punggung buku, maka kantong penjepit distel ulang. 2) Cover tidak kuat menempel pada punggung blok buku atau lembaran blok buku masih ada yang tidak lengket/terkena lem, maka penanganannya lem harus dimanaskan sampai panas tertinggi, dalam menjilid dengan mesin binding ukuran pemotongan dan pengasaran ditambah dengan menaikkan/mendekatkan pisau potong. 3) Ketebalan lem yang menempel pada punggung buku kurang sehingga cover kurang kuat, maka penyetelan rol dalam mengambil lem ditambah atau jarak rol dan punggung ditambah. c. Rangkuman Pekerjaan dengan mesin memiliki resiko yang lebih berat dari pada manual, dengan demikian keselamatan kerja selain diperhatikan juga diaplikasikan (diterapkan) setiap melakukan kegiatannya. Ruang kerja khususnya bengkel Penyelesaian harus terpasang tulisan atau gambar atau poster sebagai rambu-rambu yang Modul GRA.PUR

40 berfungsi untuk mengingatkan atau menganjurkan kepada semua pekerja Kelengkapan keselamatan kerja pada bengkel mesin binding: Pemadam Kebakaran, hydrant, masker penutup, pakaian kerja. Perawatan dapat dilakukan secara berkala yaitu perawatan harian, mingguan dan bulanan bahkan tahunan. d. Tugas 1. Gunakan kelengkapan keselamatan kerja pada tempat anda melakukan pekerjaan dan catatlah kelengkapan apa saja yang anda terapkan serta laporkan! e. Tes Formatif 1) Sebutkan perlengkapan keselamatan kerja bengkel mesin binding! 2) Jelaskan mengapa keselamatan kerja harus diterapkan dalam setiap bekerja! 3) Sebutkan macam-macam perawatan secara berkala! 4) Jelaskan contoh perawatan harian! 5) Jelaskan contoh perawatan mingguan! 6) Jelaskan contoh perawatan bulanan! 7) Jelaskan contoh perawatan tahunan! 8) Jelaskan fungsi masker dalam kegiatan menjilid dengan mesin perfect binding! 9) Sebutkan 3 macam gangguan dalam menjilid dengan mesin binding! 10) Jelaskan cara penanganan gangguan diatas (lihat pada no. 9)! Modul GRA.PUR

41 f. Kunci jawaban 1) Kelengkapan keselamatan kerja pada bengkel mesin binding: Pemadam kebakaran, hydrant, masker penutup, pakaian kerja, blokir dan Sensor kertas. 2) Keselamatan kerja harus diterapkan dalam setiap kerja karena untuk menghindari/ mengurangi terjadinya resiko kecelakaan pada pekerja. 3) Perawatan dapat dilakukan secara berkala yaitu perawatan harian, mingguan, bulanan dan tahunan. 4) Perawatan harian dilakukan pada bagian yang mudah berkarat (misal berupa mur/baut pengunci) dengan menggunakan oli/paslin. 5) Perawatan mingguan dilakukan pada bagian yang bergerak dengan gesekan (misal roda gigi, rante dll) dengan menggunakan paslin/oli agar tidak aus. 6) Perawatan bulanan dilakukan pada bagian yang dapat mengakibatkan tidak berfungsinya mesin dengan baik misal ulir, rantai dan roda gigi penggerak meja penjepit pembawa blok buku dengan perawatan menggunakan bahan paslin/oli, kompresor yang selalu diservice setiap angin yang dihasilkan berkurang dalam fungsinya dengan dibersihkan kotoran debu yang menyumbat, dan mengasah pisau pemotongan dan pengasaran punggung. 7) Perawatan tahunan yang ditujukan pada bagian yang sudah aus dan harus diganti karena tidak tahan lama, dapat mempengaruhi kerusakan mesin, misal penggantian mata pisau pemotongan dan pengasaran pungung, pengisian/penggantian oli pada kompresor. 8) Fungsi masker dalam pelipatan dengan mesin untuk melindung pernafasan pada hidung dan mulut akibat debu kertas hasil pemotongan dan pengasaran punggung buku dengan mesin binding. Modul GRA.PUR

42 9) Tiga gangguan dalam menjilid dengan mesin binding: a. Lembaran blok buku ada yang tidak lengket lem karena penjepit tidak dapat mengendorkan jepitannya dengan baik. b. Cover tidak kuat menempel pada punggung blok buku karena lim kurang panas, tekanan cover ke punggung kurang. c. Ketebalan lem yang menempel pada punggung buku kurang sehingga cover kurang kuat. 10) Tiga cara Penanganan gangguan di atas (lihat pada no. 9). a. Ukuran pemotongan dan pengasaran ditambah dengan menaikkan/mendekatkan pisau potong pada punggung blok buku. b. Penanganannya lem harus dipanaskan sampai panas tertinggi c. Penyetelan rol dalam mengambil lem ditambah atau jarak rol dan punggung ditambah. g. Lembar Kerja 1). Alat - Masker - Pemadam kebakaran - Kunci pas, kunci L, obeng. - Pakaian kerja 2). Bahan - Oli SAE 20 - Passelin - Kain majong - Stamp pad 3). Keselamatan Kerja a. Perhatikan tanda atau simbol keselamatan kerja b. Hati-hati terhadap arus listrik yang digunakan pada mesin binding Modul GRA.PUR

43 c. Gunakan pakaian kerja d. Pakailah masker penutup hidung dan mulut. 4). Langkah Kerja Melakukan perawatan mesin binding a. Bersihkan mesin sebelum digunakan bekerja dengan kain majong. b. Berilah oli/paslin pada bagian yang mudah berkarat, yang bergesekan, dan yang saling berkait. c. Kencangkan mur/baut yang tidak distel dengan kunci/obeng. d. Menempatkan kembali peralatan mesin yang sudah tidak digunakan pada tempatnya. e. Mengontrol apakah masih berfungsi tombol pengaman pada mesin. f. Pastikan semua pengaman berfungsi, tidak terdapat peralatan kecil berada pada mesin yang dapat mengganggu kerja mesin. g. Melakukan pekerjaan penjilidan buku dengan mesin perfect binding. Modul GRA.PUR

44 BAB. III EVALUASI A. Tes Tertulis Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas. 1. Sebutkan Macam-macam system mesin jilid lem panas! 2. Jelaskan yang dimaksud dengan system auto Minabinda! 3. Sebutkan bagian-bagian mesin system auto Minabinda! 4. Sebutkan bagian-bagian mesin system Mulller (Pony five/ Rotorbinder)! 5. Jelaskan perbedaan system Minabinda dan system Muller! 6. Sebutkan bagian-bagian yang terdapat pada unit pemasukan mesin binding! 7. Jelaskan bentuk pisau pemotongan pada mesin binding! 8. Jelaskan bentuk pisau pengasaran pada mesin binding! 9. Sebutkan bagian-bagian yang terdapat pada unit pemotongan dan pengasaran mesin binding! 10. Jelaskan yang dimaksud dengan unit pemampatan dalam proses jilid binding! 11. Sebutkan bagian-bagian yang terdapat pada unit pengeliman mesin binding! 12. Jelaskan mekanisme pemasangan kain kasa pada mesin binding! 13. Jelaskan kelebihan mesin system Muller (Rotorbinder/pony)! 14. Sebutkan bagian-bagian yang terdapat pada unit pemasangan sampul pada mesin binding! 15. Jelaskan mengapa keselamatan kerja harus diterapkan dalam setiap bekerja! 16. Jelaskan contoh perawatan bulanan! 17. Sebutkan macam-macam perawatan secara berkala! 18. Jelaskan penyebab susunan lembaran blok buku tidak rata! Modul GRA.PUR

45 B. Tes Praktik Lakukanlah pekerjaan penjilidan dengan mesin jilid lem panas (perfect binding) dengan hasil sesuai standart penjilidan yang benar! Modul GRA.PUR

46 KUNCI JAWABAN A. Tes Tertulis 1. System jilid lem panas: sisten auto Minabinda, system Muller dan system Martini. 2. System Auto Minabinda yaitu Mesin dari Sulby, kerjanya sangat sederhana. hanya terdapat satu unit pemasukan penjepit blok buku. Blok buku dijepit, disodok rata, bergerak menuju stasiun pemotongan dan pengasaran untuk difres dan bergerak menuju unit pengeleman untuk dilem pada punggung buku, dan bergerak menuju unit pemasangan cover untuk dipasang cover yang selanjutnya blok buku jatuh pada unit pengeluaran. 3. Bagian-bagian mesin system Auto Minabinda: a. Tempat pemasukan calon buku. b. Tempat gergaji untuk pengasaran punggung buku c. Tempat pengeleman d. Tempat penyampulan 4. Bagian-bagian mesin system Mulller (Pony five/ Rotorbinder): a. Unit meja pemasukan b. Unit pemotongan atau pengasaran c. Unit pemampatan d. Unit pengeleman e. Unit pemasangan kain kasa f. Unit pemasangan sampul g. Unit pengeluaran 5. Perbedaan System Minabinda dan system Muller: a. Pada system minabinda jumlah penghimpit blok buku 1 unit sedang system muller minimal 5 unit. Modul GRA.PUR

47 b. Pada system minabinda unit penjepit buku bergerak bolak balik dalam satu garis, pada system muller bergerak dengan berputar. 6. Pada unit pemasukan mesin binding terdapat penjepit buku terdiri dari 2 buah pelat dimana pelat yang satu tetap dan lainnya dapat distel serta engkol penyetel. 7. Pisau pemotongan berbentuk piringan pelat yang berputar dengan sisinya yang tajam. 8. Pisau pengasaran berbentuk piringan pelat besi baja bergerigi pengasaran terdapat pada bagian pinggir permukaan meja, mekanisme gerakannya sama dengan pisau pemotongan. 9. Pada unit pemotongan dan pengasaran mesin binding terdapat: a. Pisau pemotongan. b. Bak penampungan kertas potongan c. Pisau pengasaran d. Bak penampungan sisa pengasaran. 10. Yang dimaksud dengan unit pemampatan yaitu pengetukan punggung buku dengan cara melepaskan jepitan buku sehingga buku tersebut jatuh pada meja pelonggaran. 11. Pada unit pengeliman terdapat: bak penampungan lem, dua buah rol penghantar lem dan elemen pemanas. 12. Mekanismenya: Kain kasa disalurkan secara otomatis dan dipotong menurut tebal punggung yang diinginkan, ditaruh di atas pelat hembus dan dihembuskan pada punggung buku yang telah dilim, setelah itu dapat langsung dilekatkan sampulnya. 13. Kelebihan mesin system Muller (Rotorbinder/pony) adalah: dipakai baik untuk jilid tanpa benang maupun untuk penempatan (penggantungan) blok buku yang telah terjahit benang. 14. Pada unit pemasangan sampul terdapat: Modul GRA.PUR

48 a. Meja pemasukan sampul (cover feeder) terdiri dari: penepat samping kanan, kiri dan belakang, unit penghisap, roda peluncur penghantar sampul ke meja pelekat. b. Meja pelekatan sampul (pressing) terdiri dari: meja press punggung, penekan samping kanan dan kiri. 15. Keselamatan kerja harus diterapkan dalam setiap kerja karena untuk menghindari/ mengurangi terjadinya resiko kecelakaan pada pekerja. 16. Perawatan bulanan dilakukan pada bagian yang dapat mengakibatkan tidak berfungsinya mesin dengan baik misal ulir, rantai dan roda gigi penggerak meja penjepit pembawa blok buku dengan perawatan menggunakan bahan paslin/oli, kompresor yang selalu diservice setiap angin yang dihasilkan berkurang dalam fungsinya dengan dibersihkan kotoran debu yang menyumbat, dan mengasah pisau pemotongan dan pengasaran punggung. 17. Perawatan dapat dilakukan secara berkala yaitu perawatan harian, mingguan, bulanan dan tahunan. 18. Penyebabnya adalah penjepit buku pada unit pemampatan tidak mengendor sehingga pengetukan pada punggung buku, maka kantong penjepit distel ulang. Modul GRA.PUR

49 Nama Peserta : No. Induk : Program Keahlian : Nama Jenis Pekerjaan : B. Lembar Penilaian Tes Praktik No. Aspek Penilaian I II PEDOMAN PENILAIAN Skor Maks. Skor Perolehan Keterangan III IV V Perencanaan 1.1. Persiapan alat dan bahan 1.2. Analisa blok buku yang dijilid Proses (Sistematika & Cara Kerja) 2.1. Prosedur penyetelan unit pemasukan 2.2. Prosedur penyetelan unit potong, kasar 2.3. Prosedur penyetelan unit pemampatan 2.4. Prosedur penyetelan unit pengeliman 2.5. Prosedur penyetelan unit pemasangan kain kasa 2.6. Prosedur penyetelan unit pemasangan sampul 2.7. Prosedur operasional penjilidan dengan mesin Kualitas Produk Kerja 3.1. Kebenaran penyetelan unit-unit mesin jilid lem panas (binding) 3.2. Hasil penjilidan memenuhi standart 3.3. Pekerjaan diselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan Sikap/Etos Kerja 4.1. Tanggung jawab 4.2. Ketelitian 4.3. Inisiatif 4.4. Kemandirian 2 3 Sub total Sub total Sub total Sub total 10 Laporan 5.1. Sistimatika penyusunan laporan Kelengkapan bukti fisik 6 Sub total 10 Total 100 Modul GRA.PUR

Mengelem Hasil dari Pon

Mengelem Hasil dari Pon GRA. PUR.016 Mengelem Hasil dari Pon (kemasan lipat) dengan Mesin BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

GRA. SUP.010. Mengirimkan Hasil Cetak

GRA. SUP.010. Mengirimkan Hasil Cetak GRA. SUP.010 Mengirimkan Hasil Cetak BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2004 Mengirimkan

Lebih terperinci

GRA. PUR.005. Mengerjakan Laminating

GRA. PUR.005. Mengerjakan Laminating GRA. PUR.005 Mengerjakan Laminating BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2004 Mengerjakan

Lebih terperinci

GRA. PUR.004. Menyusun Gabung Lembar Cetakan dengan Mesin

GRA. PUR.004. Menyusun Gabung Lembar Cetakan dengan Mesin GRA. PUR.004 Menyusun Gabung Lembar Cetakan dengan Mesin BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

GRA. PUR.002. Mengerjakan Pelipatan Kertas/Hasil Cetakan dengan Mesin

GRA. PUR.002. Mengerjakan Pelipatan Kertas/Hasil Cetakan dengan Mesin GRA. PUR.002 Mengerjakan Pelipatan Kertas/Hasil Cetakan dengan Mesin BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

GRA. PUR.001. Mengerjakan Pelipatan Lembar Cetakan secara Manual

GRA. PUR.001. Mengerjakan Pelipatan Lembar Cetakan secara Manual GRA. PUR.001 Mengerjakan Pelipatan Lembar Cetakan secara Manual BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

GRA. PUR.003. Menyusun gabung. Lembar Cetakan Secara Manual

GRA. PUR.003. Menyusun gabung. Lembar Cetakan Secara Manual GRA. PUR.003 Menyusun gabung Lembar Cetakan Secara Manual BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

GRA. PUR.007. Memotong Kertas dengan Mesin Semi Otomatis

GRA. PUR.007. Memotong Kertas dengan Mesin Semi Otomatis GRA. PUR.007 Memotong Kertas dengan Mesin Semi Otomatis BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

GRA. PUR.011. Menjilid dengan Mesin Jilid Kawat

GRA. PUR.011. Menjilid dengan Mesin Jilid Kawat GRA. PUR.011 Menjilid dengan Mesin Jilid Kawat BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

MAT. 13. Aproksimasi Kesalahan

MAT. 13. Aproksimasi Kesalahan MAT. 13. Aproksimasi Kesalahan i Kode MAT.13 Aproksimasi Kesalahan BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN...5 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN...5 RUANG LINGKUP PEKERJAAN... KURIKULUM EDISI 2004 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN...5 1. KOMPETENSI UMUM...5 2. KOMPETENSI KEJURUAN...6 RUANG LINGKUP

Lebih terperinci

Mengelem Hasil Pon. (kemasan lipat) secara Manual. Penyusun Suparmi. Editor Agus Nugroho Diding Wahyuding. Modul GRA.PUR.015 2

Mengelem Hasil Pon. (kemasan lipat) secara Manual. Penyusun Suparmi. Editor Agus Nugroho Diding Wahyuding. Modul GRA.PUR.015 2 Mengelem Hasil Pon (kemasan lipat) secara Manual Penyusun Suparmi Editor Agus Nugroho Diding Wahyuding 2004 Modul GRA.PUR.015 2 Kata Pengantar Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

Lebih terperinci

GRA. CTK.001. Mengoperasikan Mesin Cetak Tinggi (Letter Press)

GRA. CTK.001. Mengoperasikan Mesin Cetak Tinggi (Letter Press) GRA. CTK.001 Mengoperasikan Mesin Cetak Tinggi (Letter Press) BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

GRA. PUR.012. Menjilid dengan Mesin Jilid Benang

GRA. PUR.012. Menjilid dengan Mesin Jilid Benang GRA. PUR.012 Menjilid dengan Mesin Jilid Benang BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB III METODE KERJA PRAKTEK. : Jl. Prambanan No. 09 Surabaya, Jawa Timur

BAB III METODE KERJA PRAKTEK. : Jl. Prambanan No. 09 Surabaya, Jawa Timur BAB III METODE KERJA PRAKTEK 3.1 Waktu dan Lokasi Kerja praktek ini dilaksanakan di : Nama Perusahaan Divisi Tempat/ alamat : CV. Bayu Mandiri : Post press : Jl. Prambanan No. 09 Surabaya, Jawa Timur Kerja

Lebih terperinci

GRA.SUP.001. Mengaplikasikan. Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja

GRA.SUP.001. Mengaplikasikan. Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja GRA.SUP.001 Mengaplikasikan Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA MODUL POWER THRESHER Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN 2015 Sesi Perontok

Lebih terperinci

Materi Kuliah PROSES GERINDA. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

Materi Kuliah PROSES GERINDA. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY Materi Kuliah PROSES GERINDA Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY KEGIATAN BELAJAR 1. Kegiatan Belajar 1 : Menentukan Persyaratan Kerja a. Tujuan Pembelajaran 1 1). Peserta diklat dapat menentukan langkah kerja

Lebih terperinci

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA BAG- TKB.001.A-76 45 JAM 1 ¾ ¾ ½ ¾ ½ ¾ 45 0 Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

GRA. CTK.006. Mengoperasikan Mesin Cetak Ofset Lembaran (Sheet)

GRA. CTK.006. Mengoperasikan Mesin Cetak Ofset Lembaran (Sheet) GRA. CTK.006 Mengoperasikan Mesin Cetak Ofset Lembaran (Sheet) BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong Pengertian bengkel Ialah tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alt dan mesin, tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Pentingnya bengkel pada suatu

Lebih terperinci

MEMBUAT ULIR DENGAN TANGAN

MEMBUAT ULIR DENGAN TANGAN MENGUASAI KERJA BANGKU MEMBUAT ULIR DENGAN TANGAN B.20.10 BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis PEMBAHASAN A. Konstruksi Gunting Pemotong Plat Mesin pemotong plat mempunyai beberapa jenis, manual dengan menggunakan tuas maupun dengan tenaga hidrolis (gambar 1.1), pada mesin pemotong plat hidrolis

Lebih terperinci

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA 1 ¾ ¾ ½ ¾ ½ ¾ 45 0 KATA PENGANTAR Modul dengan judul Membuat Macam-macam Sambungan Pipa merupakan salah satu modul untuk membentuk kompetensi agar mahasiswa dapat melakukan

Lebih terperinci

MAKALAH PELATIHAN PENGOPERASIAN MESIN SANGRAI MLINJO

MAKALAH PELATIHAN PENGOPERASIAN MESIN SANGRAI MLINJO MAKALAH PELATIHAN PENGOPERASIAN MESIN SANGRAI MLINJO I b M KELOMPOK INDUSTRI KECIL PENGRAJIN EMPING MLINJO DI BEJI, PAJANGAN KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Oleh : Aan Ardian ardian@uny.ac.id

Lebih terperinci

MEMELIHARA PERALATAN KANTOR

MEMELIHARA PERALATAN KANTOR SMK NEGERI 19 JAKARTA KELAS X / SEMESTER I MEMELIHARA PERALATAN KANTOR MENGELOLA PERKANTORAN STANDAR KOMPETENSI INTAN ELDIANA PENYUSUN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat AllahSWT, atas

Lebih terperinci

MATERI KULIAH CNC Memasang Cekam dan Benda kerja Mesin Frais CNC

MATERI KULIAH CNC Memasang Cekam dan Benda kerja Mesin Frais CNC 1. Kegiatan Belajar MATERI KULIAH CNC Memasang Cekam dan Benda kerja Mesin Frais CNC Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Instruksi memasang cekam dan benda kerja mesin freis

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MEMPERGUNAKAN MESIN GERINDA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MEMPERGUNAKAN MESIN GERINDA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MEMPERGUNAKAN MESIN GERINDA BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

MENGOPERASIKAN MESIN CNC (DASAR)

MENGOPERASIKAN MESIN CNC (DASAR) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MENGOPERASIKAN MESIN CNC (DASAR) BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

I. BEBERAPA KIAT PENGOPERASIAN MESIN PERONTOK PADI

I. BEBERAPA KIAT PENGOPERASIAN MESIN PERONTOK PADI 1 I. BEBERAPA KIAT PENGOPERASIAN MESIN PERONTOK PADI Beberapa kiat pengoperasian mesin perontok padi yang akan diuraikan dibawah ini dimaksudkan untuk tujuan dari hasil perancangan mesin perontok tersebut.

Lebih terperinci

Proses Permesinan Konvensional Semester 2 - Tahun 2017

Proses Permesinan Konvensional Semester 2 - Tahun 2017 Proses Permesinan Konvensional Semester 2 - Tahun 2017 Mesin Gerinda Mesin Gerinda Universal Mesin Gerinda Datar Mesin Gerinda Crankshaft Roda Gerinda Oleh : Bella Rukmana Mesin Gerinda Mesin gerinda adalah

Lebih terperinci

JOB SHEET (LEMBAR KERJA) : Melaksanakan overhaul kepala silinder

JOB SHEET (LEMBAR KERJA) : Melaksanakan overhaul kepala silinder JOB SHEET (LEMBAR KERJA) Sekolah : SMKN 1 Sintang Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor Mata Diklat : (Produktif) Melaksanakan overhaul kepala silinder Kelas/Semester : XI/3 Alokasi Waktu : 20 x 45 Menit

Lebih terperinci

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT ASPEK-ASPEK KESELAMATAN KERJA PADA MESIN BUBUT. Dwi Rahdiyanta FT-UNY

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT ASPEK-ASPEK KESELAMATAN KERJA PADA MESIN BUBUT. Dwi Rahdiyanta FT-UNY MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT ASPEK-ASPEK KESELAMATAN KERJA PADA MESIN BUBUT Dwi Rahdiyanta FT-UNY 1. Kegiatan Belajar Aspek-aspek keselamatan kerja pada mesin bubut a. Tujuan Pemelajaran

Lebih terperinci

MENGGAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL

MENGGAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MENGGAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL A.20.05 BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Keselamatan Kerja 1. Meletakkan alat dan bahan di tempat yang aman, gunakan alat yang sesuai. 2. Bekerja dengan teliti dan hati-hati

Keselamatan Kerja 1. Meletakkan alat dan bahan di tempat yang aman, gunakan alat yang sesuai. 2. Bekerja dengan teliti dan hati-hati JOB SHEET TEKNOLOGI SEPEDA I. Standar Kompetensi: Memeriksa sistem kopling otomatis sepeda motor (Ganda) II. III. IV. Kompetensi Dasar 1. Melakukan bongkar pasang kopling otomatis tipe tunggal dengan cara

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin press serbuk kayu. Pengerjaan dominan dalam pembuatan komponen tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. up to date mengikuti perkembangan jaman yang semakin maju dan bisa

BAB I PENDAHULUAN. up to date mengikuti perkembangan jaman yang semakin maju dan bisa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat, dan maju di berbagai bidang saat ini, membuat seseorang harus dapat selalu up to date mengikuti

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Proses pembuatan rangka pada mesin pemipih dan pemotong adonan mie harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut meliputi gambar kerja, bahan,

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk Penggunaan Modul

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk Penggunaan Modul BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Dalam modul ini Siswa akan mempelajari tentang menggambar proyeksi orthogonal dan berbagai istilah yang terkait dengan proyeksi tersebut yang dikenali dan dipahami. Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK 3.1 Perancangan dan pabrikasi Perancangan dilakukan untuk menentukan desain prototype singkong. Perancangan

Lebih terperinci

MEMOTONG DENGAN MESIN POTONG OKSIGEN-ASETILIN

MEMOTONG DENGAN MESIN POTONG OKSIGEN-ASETILIN MEMOTONG DENGAN OKSI-ASETILIN MEMOTONG DENGAN MESIN POTONG OKSIGEN-ASETILIN D.20.03 BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR

Lebih terperinci

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu: JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BUKU AJAR NO 2 Motor Bensin TANGGAL : KOMPETENSI Mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang BAB III METODOLOGI 3.1 Pembongkaran Mesin Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan mengganti atau memperbaiki komponen yang mengalami kerusakan. Adapun tahapannya adalah membongkar mesin

Lebih terperinci

MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR

MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR KODE MODUL M.7.32A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMBENTUKAN MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN

Lebih terperinci

GRA.SUP.009. Mengemas Hasil Cetak

GRA.SUP.009. Mengemas Hasil Cetak GRA.SUP.009 Mengemas Hasil Cetak BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2004 Mengemas

Lebih terperinci

MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON

MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON KODE MODUL KYU.BGN.214 (2) A Milik Negara Tidak Diperdagangkan SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INDUSTRI KAYU MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON DIREKTORAT

Lebih terperinci

MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR

MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR BAG- TKB.004.A-86 28 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

LAMPIRAN SOP Setting Mesin 2. SOP Langkah Kerja 3. SOP Pemeriksaan 4. Flowchart Prosedur Usulan di Lantai Produksi

LAMPIRAN SOP Setting Mesin 2. SOP Langkah Kerja 3. SOP Pemeriksaan 4. Flowchart Prosedur Usulan di Lantai Produksi DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 1. SOP Setting Mesin 2. SOP Langkah Kerja 3. SOP Pemeriksaan 4. Flowchart Prosedur Usulan di Lantai Produksi Tujuan : Untuk mempermudah dalam melakukan setting mesin. Dan memastikan

Lebih terperinci

MENGGUNTING PELAT TIPIS

MENGGUNTING PELAT TIPIS MENGUASAI KERJA BANGKU MENGGUNTING PELAT TIPIS B.20.09 BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha Tujuan : Untuk mempermudah dalam melakukan setting mesin. Dan memastikan setting mesin tepat, sehinggan tidak menyebabkan cacat. Ruang Lingkup : Lantai Produksi PT Aswi Perkasa Standar-standarnya : 1.

Lebih terperinci

MEMASANG DAUN PINTU DAN JENDELA

MEMASANG DAUN PINTU DAN JENDELA MEMASANG DAUN PINTU DAN JENDELA BAG- TPK.002.A-57 70 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 82 F/7.5.1.P/T/WKS4/17 12 Juli 2010 SMK NEGERI 2 PENGASIH PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 PENGASIH Jalan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses Pembuatan 4.1.1. K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Dalam proses pembuatan mesin pengupas kulit kentang perlu memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan kerja

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN 3 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 3 TEORI KEJURUAN PEMESINAN SOAL LATIHAN 3 TEORI KEJURUAN PEMESINAN OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI CONTACT PERSON: HOIRI EFENDI, S.PD 085736430673 SOAL NAS: F018-PAKET A-08/09 1. Sebuah poros kendaraan terbuat dari bahan St

Lebih terperinci

KISI UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GRAFIKA

KISI UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GRAFIKA KISI UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GRAFIKA Kompetensi Keahlian : 1. Persiapan Grafika 2. Produksi Grafika Kompetensi Utama Pedagogik Kompetensi Inti Kompetensi Guru Mapel Standar Kompetensi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. TINJAUAN PUSTAKA Potato peeler atau alat pengupas kulit kentang adalah alat bantu yang digunakan untuk mengupas kulit kentang, alat pengupas kulit kentang yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PRODUKSI Perawatan Berkala 40 Jam Pembersihan Conveyor Belt pengecekan ketajaman pisau. Mesin Tidak Rusak 8 Jam PengecekanTombo l-tombol Emergency Mesin

Lebih terperinci

TEKNIK GRAFIKA DAN INDUSTRI GRAFIKA JILID 2

TEKNIK GRAFIKA DAN INDUSTRI GRAFIKA JILID 2 Antonius Bowo Wasono, dkk. TEKNIK GRAFIKA DAN INDUSTRI GRAFIKA JILID 2 SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MENGGERINDA PAHAT DAN ALAT POTONG

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MENGGERINDA PAHAT DAN ALAT POTONG SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MENGGERINDA PAHAT DAN ALAT POTONG BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

Bidang Studi Keahlian :Teknik Grafika Kompetensi Keahlian : Produksi Grafika

Bidang Studi Keahlian :Teknik Grafika Kompetensi Keahlian : Produksi Grafika Bidang Studi Keahlian :Teknik Grafika Kompetensi Keahlian : Produksi Grafika Kompetensi Inti Guru (SK) Kompetensi Guru Mapel (KD) Indikator Esensial Materi Pokok Menerapkan peraturan dilingkungan sekolah,

Lebih terperinci

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION 3.1. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, Politenik Muhammadiyah Yogyakarta. Pelaksanaan dilakukan

Lebih terperinci

MENYAMBUNG DAN MENCABANG KABEL F.20.05

MENYAMBUNG DAN MENCABANG KABEL F.20.05 DASAR DASAR LISTRIK MENYAMBUNG DAN MENCABANG KABEL F.20.05 BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 2.1 Lingkup Kerja Praktek di PT. Safari Dharma Sakti Lingkup kerja praktek di PT.Safari Dharma Sakti pemeliharaan secara berkala kendaraan bus Mercedes Benz dan Hino meliputi

Lebih terperinci

MENGGAMBAR PROYEKSI AKSONOMETRI

MENGGAMBAR PROYEKSI AKSONOMETRI MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MENGGAMBAR PROYEKSI AKSONOMETRI A.20.03 BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Perbaikan Arsip Kartografik telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Februari 2010 Plt. DEPUTI BIDANG

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Mesin Perajang Singkong. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai beberapa komponen, diantaranya adalah piringan, pisau pengiris, poros,

Lebih terperinci

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN GEDUNG KOMPETENSI: MELAKSANAKAN PEKERJAAN BAJA DAN ALUMINIUM MODUL / SUB-KOMPETENSI: MEMBUAT SAMBUNGAN

Lebih terperinci

BAB I KONSEP PENILAIAN

BAB I KONSEP PENILAIAN BAB I KONSEP PENILAIAN 1.1. Bagaimana Instruktur akan Menilai Dalam sistem berdasarkan Kompetensi, penilai akan mengumpulkan bukti dan membuat pertimbangan mengenai pengetahuan, pemahaman dan unjuk kerja

Lebih terperinci

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN PROSES GERINDA Menggerinda Alat Potong

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN PROSES GERINDA Menggerinda Alat Potong MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN PROSES GERINDA Menggerinda Alat Potong Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Kegiatan Belajar Menggerinda Alat Potong a. Tujuan Pemelajaran 1).

Lebih terperinci

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu : POROS BERTINGKAT A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu : Mampu mengoprasikan mesin bubut secara benar. Mampu mebubut luar sampai halus dan rata. Mampu membubut lurus dan bertingkat.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 14. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar mesin sortasi buah manggis hasil rancangan dapat dilihat dalam Bak penampung mutu super Bak penampung mutu 1 Unit pengolahan citra Mangkuk dan sistem transportasi

Lebih terperinci

GRA. PUR.009. Menjilid secara Manual

GRA. PUR.009. Menjilid secara Manual GRA. PUR.009 Menjilid secara Manual BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2004 Menjilid

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Semester V DAFTAR ISI No. JST/MES/MES345/00 Revisi : 0 Tgl. : 5 September 0 Hal dari NOMOR DOKUMEN No. JST/MES/MES345/0 No. JST/MES/MES345/0 URAIAN MENYAMBUNG PIPA LURUS DENGAN LAS MIG MENYAMBUNG PIPA

Lebih terperinci

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI LABORATORIUM PROSES DAN SISTEM PRODUKSI LABORATORIUM TEKNOLOGI MEKANIK DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2017 TATA TERTIB PRAKTIKUM

Lebih terperinci

MATERI KULIAH CNC Memasang Pahat. Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

MATERI KULIAH CNC Memasang Pahat. Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta MATERI KULIAH CNC Memasang Pahat Pada Mesin Bubut CNC Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Kegiatan Belajar Instruksi Memasang Pahat pada Mesin Bubut CNC a. Tujuan Kegiatan

Lebih terperinci

PRAKARYA. by F. Denie Wahana

PRAKARYA. by F. Denie Wahana PRAKARYA by F. Denie Wahana (Produk Sederhana dengan Teknologi) Kompetensi Inti (KI) 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN 4 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 4 TEORI KEJURUAN PEMESINAN SOAL LATIHAN 4 TEORI KEJURUAN PEMESINAN OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI CONTACT PERSON: HOIRI EFENDI, S.PD 085736430673 PSOAL: F018-PAKET B-08/09 1. Sebuah batang bulat dengan diameter 20 mm harus

Lebih terperinci

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR 3.1 Pemeriksaan Pada Operasi Harian Operasional kompresor memerlukan adanya perawatan tiap harinya, perawatan tersebut antara lain: a. Sediakan

Lebih terperinci

MODUL 10 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGETAP DAN MENYENAI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

MODUL 10 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGETAP DAN MENYENAI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : MODUL 10 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N ( ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO LEMBAR KERJA SISWA 1 0 Perangkat Tap Tap konis Tap konis di serong

Lebih terperinci

TEKNIK PENGELASAN KAPAL JILID 2

TEKNIK PENGELASAN KAPAL JILID 2 Hery Sunaryo TEKNIK PENGELASAN KAPAL JILID 2 SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada

Lebih terperinci

BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA

BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA 3.1 Mesin Bubut Mesin bubut adalah mesin yang dibuat dari logam, gunanya untuk membentuk benda kerja dengan cara menyayat, gerakan utamanya adalah

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR

PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR MAKALAH PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR PROGRAM IbPE KELOMPOK USAHA KERAJINAN ENCENG GONDOK DI SENTOLO, KABUPATEN KULONPROGO Oleh : Aan Ardian ardian@uny.ac.id FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu LAMPIRAN I ATA PENGAMATAN. ata Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu Berikut merupakan tabel data hasil penepungan selama pengeringan jam, 4 jam, dan 6 jam. Tabel 8. ata hasil tepung selama

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder

Lebih terperinci

MESIN BOR. Gambar Chamfer

MESIN BOR. Gambar Chamfer MESIN BOR Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi

Lebih terperinci

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT KOMPLEKS Ulir, Tirus, Eksentrik dan Benda Panjang

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT KOMPLEKS Ulir, Tirus, Eksentrik dan Benda Panjang Kegiatan Belajar MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT KOMPLEKS Ulir, Tirus, Eksentrik dan Benda Panjang Dwi Rahdiyanta FT-UNY Membubut Komplek : Ulir, Tirus, Eksentrik, dan Membubut Benda a. Tujuan

Lebih terperinci

BAB VIII PENYELESAIAN GRAFIKA/ PURNA CETAK

BAB VIII PENYELESAIAN GRAFIKA/ PURNA CETAK BAB VIII PENYELESAIAN GRAFIKA/ PURNA CETAK Penyelesaian Grafika merupakan tahap terakhir atau kelanjutan dari proses cetak grafika dan membuat kelengkapan yang diperlukan oleh hasil cetak grafika. Hasil

Lebih terperinci

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN...6 1. Umum...6 2. Kejuruan...7 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...9 SUBSTANSI PEMELAJARAN...11 1.

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI CONTACT PERSON: HOIRI EFENDI, S.PD 085736430673 CERDAS, KREATIF, INTELEK, WIRAUSAHAWAN 1 Pilihlah salah satu jawaban soal berikut

Lebih terperinci

MENGGERINDA TOOLS (PISAU/PAHAT)

MENGGERINDA TOOLS (PISAU/PAHAT) 1 MENGGERINDA TOOLS (PISAU/PAHAT) TUJUAN PEMBELAJARAN Diharapkan Mahasiswa menguasai keterampilan mengasah pisau (tools) dengan memakai Tools Grinder dengan benar. BAHAN PEMBELAJARAN A. Tools Grinder 1.

Lebih terperinci

MODUL 5 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Bekerja di Bengkel) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 5 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Bekerja di Bengkel) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K MODUL 5 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (Bekerja di Bengkel) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO 5. Bekerja di bengkel Kacamata

Lebih terperinci

DIAL TEKAN (DIAL GAUGE/DIAL INDICATOR)

DIAL TEKAN (DIAL GAUGE/DIAL INDICATOR) DIAL TEKAN (DIAL GAUGE/DIAL INDICATOR) Alat ukur dalam dunia teknik sangat banyak. Ada alat ukur pneumatik, mekanik, hidrolik maupun yang elektrik. Termasuk dalam dunia otomotif, banyak juga alat ukur

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN POTONG LAS LINGKAR SEMI OTOMATIS DENGAN KETEBALAN MATERIAL POTONG 3-8 MM

PERANCANGAN MESIN POTONG LAS LINGKAR SEMI OTOMATIS DENGAN KETEBALAN MATERIAL POTONG 3-8 MM PERANCANGAN MESIN POTONG LAS LINGKAR SEMI OTOMATIS DENGAN KETEBALAN MATERIAL POTONG - 8 MM Pujono ¹), Handika Prabu Menang ¹) ¹) Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Cilacap Jl. Dr Soetomo,

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang

Lebih terperinci

GRA. PUR.014. Mengepon Hasil Cetak dan Hasil Embos

GRA. PUR.014. Mengepon Hasil Cetak dan Hasil Embos GRA. PUR.014 Mengepon Hasil Cetak dan Hasil Embos BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci