USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa"

Transkripsi

1 USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa Edisi 3/ April - Juni 2013 WEWARAH PRIORITAS Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan yang Baik di Provinsi Banten Endah Yulia, seorang fasilitator daerah, tengah mempraktekkan metode pembelajaran PAKEM kepada murid-murid di SDN Sukasari 4 Kota Tangerang. Pelatihan Yang Membuka Mata Kegiatan pelatihan bagi para fasilitator atau ToT untuk tingkat SD/MI dan SMP/MTs telah usai bulan Maret lalu. Namun bagi seluruh peserta, kegiatan tersebut memberikan banyak sekali manfaat dan tak terlupakan. Hal itu juga berlaku bagi Drs. Bambang Eko Wibowo, M.Si., Kepala Sekolah SMPN 9 Tangerang, salah satu sekolah favorit di kota tersebut. Bambang merasa sangat percaya diri ketika pertama kali tiba di Fame Hotel Serpong, tempat pelaksanaan Pelatihan Fasda USAID PRIORITAS Tingkat SMP/MTs bulan Maret lalu. Ia yakin bahwa pengalaman pelatihan kali ini tidak akan berbeda jauh dengan pelatihan-pelatihan lain yang pernah ia ikuti. Semua pernah ia dengar, bahan pelatihan hanya akan masuk ke dalam flash disk tanpa akan dibuka lagi, dan tidak akan ada dampak nyata. Ternyata ia salah. Hal baru yang paling berkesan baginya adalah saat menerima pelatihan Manajemen Berbasis Sekolah atau MBS. Bambang baru menyadari bahwa dalam menyusun Rencana Kerja Sekolah (RKS), Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS), atau Rencana Kerja Tahunan (RKT) akan jauh lebih baik jika didasarkan pada Evaluasi Diri Sekolah atau EDS dari masing-masing guru. Selama ini, sekolah yang dipimpinnya hanya membuat perencanaan itu setiap kali ditagih oleh Dinas Pendidikan. Proses yang dilalui pun tidak berdasarkan masukan terperinci dari guru-guru semua mata pelajaran. Itu kemarin benar-benar kayak orang pusing minum obat. Terus langsung pleng, aku Bambang saat menceritakan betapa sederhananya pengetahuan atau pemahaman baru yang ia peroleh dari pelatihan USAID PRIORITAS. Menurut Bambang, masalahnya selama ini adalah mereka terbiasa mempersulit diri, karena tidak taat proses dan bekerja terburu-buru serta berorientasi pada hasil instan. (ke hal.2) Atas: Suasana saat mengerjakan tugas kelompok dalam Pelatihan Fasilitator Daerah USAID PRIORITAS Banten. Di bulan Maret 2013 lalu, tim USAID PRIORITAS Banten menyelenggarakan dua kali Pelatihan Fasilitator Daerah USAID PRIORITAS di Hotel Fame Serpong, Tangerang. Pelatihan pertama ditujukan untuk fasilitator tingkat SD dan MI, dan pelatihan kedua untuk tingkat SMP dan MTs. Para fasilitator ini dipilih melalui proses seleksi yang melibatkan staf Dinas Pendidikan, Kantor Kemenag, dan LPTK, yang diselenggarakan bulan Februari 2013 lalu. Sebanyak total 60 orang fasilitator untuk tingkat SD/MI dan 59 untuk tingkat SMP/MTs terpilih dan mengikuti pelatihan yang masing-masing tingkatnya berlangsung selama 7 hari. Para fasilitator daerah itu terdiri dari guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, staf dinas, dan dosen dari LPTK. Dalam pelatihan yang berdurasi total hampir 70 jam, mereka memperoleh materi pelatihan meliputi metode pembelajaran yang mengutamakan aktivitas siswa di kelas, manajemen berbasis sekolah, dan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan. Para fasilitator ini nantinya melatih rekan-rekan guru, kepala sekolah, atau pengawas sekolah lain di wilayah kerja mereka untuk

2 (dari hal. 1) Hal itu Bambang utarakan saat pertemuan koordinasi distrik Tangerang tanggal 27 Maret 2013 lalu di hadapan para wakil dari Dinas Pendidikan, Kantor Kementerian Agama, dan Bappeda Kota Tangerang. Langkah Bambang tak berhenti sampai di situ. Ia bersama Kepala Sekolah SMPN 5 Tangerang, Mulyono Sobar, S.Pd., menginisiasi lokakarya penyusunan EDS untuk semua SMP negeri di wilayah Kota Tangerang pada tanggal 14 Mei lalu. Kegiatan ini dilanjutkan tanggal dengan lokakarya penyusunan RKS, RKAT, dan RKAS pada tanggal 20, 21, dan 22 Mei 2013 lalu. Sambutan dari 24 SMP Negeri di Kota Tangerang sangat positif dengan mengirimkan wakilnya ke acara tersebut. Inisiatif rekan-rekan Tangerang memang sangat antusias. Antusiasme mereka bahkan menular ke daerah lain seperti misalnya Kabupaten Lebak. Bambang Eko Wibowo, M.Si., Kepala Sekolah SMPN 9 Tangerang, diapit oleh Mulyono Sobar S.Pd., Kepsek SMPN 5 Tangerang, dan Ahmad Prasetyo, Provincial Governance Management & Whole School Development Specialist, saat memberikan testimoni mengenai Pelatihan USAID PRIORITAS di hadapan perwakilan Dinas Pendidikan, Kemenag, dan Bappeda Kota Tangerang dalam sebuah acara. Materi Lama, Pengalaman Baru Kiri: Dosen-dosen dari Untirta, IAIN, dan beberapa perguruan tinggi lain tengah mengerjakan tugas kelompok dalam Pelatihan MBS untuk Dosen LPTK Banten. Untuk menjadi seorang dosen yang mengajar di LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) tentu dibutuhkan seseorang yang mumpuni dalam ilmu pengetahuan. Hal itu sangat nyata menilik diskusi yang terjadi dalam Pelatihan Manajemen Berbasis Sekolah untuk Dosen LPTK Provinsi Banten yang telah dilaksanakan pada tanggal 20 sampai 22 Juni 2013 lalu. Sejumlah 60 orang dosen partisipan terlibat adu argumentasi hangat mengenai banyak hal terkait isu manajemen berbasis sekolah. Sebenarnya, materinya bukan hal yang baru, tapi berdiskusi seperti ini, kami belum pernah, ujar Siti Aisyah S.Pd., M.Hum., seorang dosen dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten. Bu Ais, ia biasa disapa, lebih jauh menambahkan bahwa metode pemberian materi lewat diskusi seperti pelatihan ini sangat bisa diaplikasikan di kampus. Namun yang perlu jadi catatan adalah diskusi perlu dibatasi agar perdebatan jangan sampai terlalu melebar dari isu awal. Kami di sini pasti punya persepsi yang sedikit berbeda satu sama lain, jelasnya. Dosen Bahasa Inggris ini percaya bahwa pelatihan ini sangat berguna baginya dan rekan-rekan dosen lain. Tadi temanteman sangat bersemangat mengikuti diskusi, dan mereka tanya, habis ini kita ngapain lagi? Ia juga menambahkan bahwa diskusi seperti ini menghapuskan pertanyaan-pertanyaan yang biasanya timbul setelah menerima pengetahuan baru. Metode diskusi ini menuntaskan rasa ingin tahu para peserta. Metode pelatihan dengan diskusi kelompok seperti ini juga disambut dengan antusias oleh Evi Afiati, S.Pd., M.Pd., dosen di bidang Psikologi Pendidikan di Untirta. Diskusi kelompok seperti ini membuat peserta lebih partisipatif dan tidak mudah jenuh, pujinya. Ini bagus sekali. Saya mau kalau sering-sering ikut pelatihan seperti ini, ujarnya lebih jauh sambil tertawa. 2 - Wewarah PRIORITAS Edisi 3/April-Juni/2013

3 Study Visit ke Ciater Setelah mengikuti Pelatihan USAID PRIORITAS untuk tingkat SD/MI dan SMP/MTs, para Fasilitator Daerah di Kabupaten Pandeglang dan Serang, mengikuti kunjungan kerja untuk belajar ke daerah Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada tanggal 28 Mei lalu. Daerah ini dipilih karena lama menjadi mitra DBE, dan menunjukkan sejumlah perkembangan positif di beberapa sekolahnya. Sekitar 100 orang fasda dan undangan mengikuti acara tersebut. Di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, para peserta acara kunjung kerja ini bertandang ke 4 sekolah, yaitu SDN Ciater, SDN Girimekar, SMPN 2 Jalan Cagak, dan MTs Kasomalang Subang. Keempat sekolah dan madrasah itu dinilai telah mengaplikasikan berbagai praktik yang baik untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi para anak didik. Banyak Pelajaran Bisa Dipetik Para peserta acara study visit yang sebagian besar terdiri dari guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah dari Kabupaten Serang dan Pandeglang pada awalnya memang sempat kaget melihat bangunan sekolah yang dikunjungi tidaklah megah atau hebat. Namun, mereka tidak butuh waktu lama untuk bisa mengenali kelebihan sekolah-sekolah tersebut. Di SDN Ciater, misalnya. Para peserta disambut di dalam kelas yang penuh dengan karya siswa yang dipajang di dinding, dan siswa yang antusias menanggapi setiap pertanyaan yang dilontarkan guru. Para siswa itu juga memiliki absen mandiri. Absen mandiri itu adalah jam buatan tangan yang menunjukkan kedatangan mereka setiap hari. Setiap siswa wajib mengatur letak jarum jam sesuai kedatangan mereka pada hari itu. Ini dibuat untuk melatih sikap disiplin dan kejujuran siswa. Tidak hanya bertemu dengan tenaga pengajar dan siswa dari keempat sekolah di atas, para peserta juga bertemu dengan mitra lain seperti Komite Sekolah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang, wakil dari Kementerian Agama, dan beberapa pejabat lain. Di sana, para peserta banyak mengajukan pertanyaan yang intinya mencari tahu lebih dalam mengenai pengalaman dalam mengaplikasikan pola pembelajaran, manajemen sekolah, dan penggalangan partisipasi publik yang lebih baik. Kepala Sekolah MTs AL-Khairiyah Kepandean, Ciruas, Serang, Edi Suhedi mengakui sejumlah kemajuan yang ditemukannya di sekolah tempat kunjungan. Komite Sekolah di MTs Kasomalang bagus sekali, ujarnya. Edi menambahkan bahwa komite itu berpartisipasi penuh dalam setiap upaya kemajuan sekolah. Mereka bahkan berperan seperti layaknya PR dan marketing bagi sekolah tersebut. Kami di sini (Ciruas) belum bisa seperti itu. Edi bertekad untuk mulai melibatkan peran komite sekolah dalam pertemuanpertemuan dengan pihak dinas pendidikan atau kantor kemenag. Selama ini, menurutnya, komite sekolah mereka agak mandek, dan Edi telah mencoba memperbaiki kondisi dengan merombak kepengurusan komite sekolah, termasuk menunjuk ketua baru. Belum setahun ini mulai bekerja, ujarnya. Edi mengharapkan dampak perubahan komite sekolah ini mulai terasa sejak tahun ajaran mendatang yang akan dimulai pertengahan Juli Insya Allah (komite) yang ini bisa bekerja-sama lebih baik. Kiri Atas: Interaksi guru dan murid di MTs Kasomalang, Ciater, Subang. Di sekolah ini, metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning atau CTL telah diaplikasikan sejak lama. Kiri Tengah: Kerja kelompok di dalam kelas. Dalam mengerjakan tugas kelompok, siswa dituntut untuk memberikan masukan secara aktif. Kiri Bawah: Siswa menilai hasil kerja dari kelompok lain di kelasnya. Kegiatan ini membantu siswa untuk mempelajari kelebihan dan kekurangan rekan-rekannya. Kanan Atas: Edi Suhedi, S.Pd, Kepala Sekolah MTs Al-Khairiyah Kepandean, Ciruas, Kabupaten Serang. Ia mengagumi peran Komite Sekolah di MTs Kasomalang yang ia kunjungi. 3 - Wewarah PRIORITAS Edisi 3/April-Juni/2013

4 Kabupaten Lebak Sambut Positif USAID PRIORITAS Kabupaten Lebak di Provinsi Banten termasuk daerah yang tertinggal. Hal itu sangat disadari oleh para pemangku kepentingan di kabupaten penghasil kelapa sawit ini. Ketertinggalan itu ditengarai berhubungan erat dengan pengembangan SDM warganya, terutama terkait dengan pendidikan dasar. Haji O'ong Syahroni, anggota Komisi B DPRD Kabupaten Lebak menyatakan bahwa sebenarnya alokasi dana untuk pendidikan dari APBD sebesar dua puluh persen sebenarnya bisa sangat bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan di daerahnya. Tapi alokasinya harus benarbenar digunakan untuk pendidikan, jangan termasuk untuk bidang lain seperti kebudayaan, Haji O'ong seraya menambahkan bahwa kebudayaan (dan kesenian) membutuhkan dana yang tidak sedikit. Ia juga menekankan bahwa pendidikan itu sangat penting, karenanya, dana untuk peningkatan kualitas pendidikan juga harus terjamin. Program USAID PRIORITAS harus dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan Kabupaten Lebak, tegasnya. Hal itu ia sampaikan dalam sambutan saat acara USAID PRIORITAS District Meeting di Kabupaten Lebak tanggal 18 April lalu. Hal ini juga diamini oleh wakil dari Bappeda Kabupaten Lebak, Muttakin yang menyatakan bahwa bantuan dari USAID PRIORITAS harus dimanfaatkan secara optimal. Muttakin juga menyampaikan bahwa Dinas Pendidikan membutuhkan dukungan penyusunan rencana strategis (renstra) baru, oleh karenanya hal ini bisa dikerjasamakan dengan USAID PRIORI- TAS. Renstra baru ini dibutuhkan mengingat karena Renstra yang lama ( ) akan segera berakhir. Atas: Kegiatan pembelajaran di sebuah MTsN di Lebak Bawah: H. O Ong Syahroni saat menyampaikan pandangannya dalam acara District Review beberapa waktu Pelayanan Harus Berubah Demi Kemajuan Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, H. Asep Komar Hidayat, M.Pd., mengingatkan perlunya mengubah pola pikir dan pola tindak guru. Bagaimana caranya anak dimandirikan. Bagaimana caranya mereka diberi kompetensi sesuai kebutuhannya, Haji Asep menekankan poin utama dalam uraiannya. Ia melihat bahwa keberadaan USAID PRIORITAS di Kabupaten Lebak merupakan momentum positif untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar demi generasi yang lebih kompetitif dan maju. Amerika saja menaruh perhatian pada kualitas pendidikan kita, ia mengingatkan. Jadi kita harus mempunyai komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas warga kita. Di Kabupaten Lebak, USAID PRIORITAS telah melatih 25 orang fasilitator daerah dan 5 fasilitator nasional untuk tingkat SD/MI dan SMP/MTs. Mereka bertanggungjawab untuk mengadakan pelatihan di tingkat sekolah nantinya. Pelatihan di Lebak telah dimulai di akhir bulan Juni 2013 dengan MTsN Model Pasir Sukarayat sebagai pelopornya. Pelatihan itu dihadiri oleh total 25 guru MTsN Model dan 7 guru undangan dari MTs lain di kota Rangkasbitung. Kegiatan tersebut akan diikuti dengan rangkaian pelatihan lain yang terus berlangsung sampai dengan bulan Oktober mendatang. Hal ini persis sesuai dengan keinginan Kadinkes H. Asep yang mengatakan, anak-anak kita kalau tidak disiapkan untuk berkompetisi, kita tidak akan maju. Atas: H. Asep Komar Hidayat, M.Pd., mengingatkan perlunya perubahan pelayanan dalam bidang pendidikan. 4 - Wewarah PRIORITAS Edisi 3/April-Juni/2013

5 Siswa Jadi Asesor Ahmad Firdaus, M.Si., berniat untuk menerapkan sistem penilaian guru dan karyawan madrasahnya berdasarkan masukan dari para murid di kelas IX. Dengan begini, kami jadi punya data tertulis mengenai kinerja guru di kelas, Ahmad Firdaus, KepSek MTsN Model Rangkasbitung. Memperbaiki kinerja sebuah sekolah yang telah lama terpuruk memang bukan tugas yang mudah. Hal itu dirasakan oleh Ahmad Firdaus, M.Si, yang diserahi tugas untuk mengembangkan MTsN Model Pasir Sukarayat, Rangkasbitung. Sebagai mantan guru di madrasah tersebut, Ahmad sejak awal tahun 2012 dipercaya oleh Kantor Kemenag Provinsi Banten untuk menata ulang madrasah dan mengembalikannya sebagai madrasah model. Sejumlah inisiatif segera dilaksanakan oleh Pak Daus, begitu ia biasa disapa. Rangkaian perbaikan, mudah diduga, diawali dengan renovasi gedung. Dalam waktu 7 bulan, bangunan fisik telah direnovasi untuk mendukung proses pembelajaran yang kondusif. Beberapa gebrakan dalam bidang manajemen lantas diterapkan oleh Ahmad Firdaus dan jajarannya mengikuti usainya proses renovasi, mulai dari pembentukan kelas unggulan, pengarsipan data sekolah yang lebih baik, sampai dengan yang terbaru, penilaian guru oleh murid kelas IX. Kebijakan ini akan mulai diterapkan di MTSN Model Pasir Sukarayat akhir tahun ajaran 2013 ini. Murid-murid kelas IX yang akan meneruskan ke jenjang SMU/MA, diminta untuk mengisi formulir berisi penilaian mereka atas kinerja para guru, staf adminisitrasi sekolah, penjaga sekolah, sampai dengan satpam. Ahmad menjelaskan bahwa selama ini, penilaian kompetensi dan kinerja guru merupakan proses yang tidak mudah, karena penilaian yang dilakukan oleh aksesor resmi selalu hanya berdasarkan pengamatan sesaat, dan tidak bisa setiap tahun dilaksanakan. Dengan cara ini, penilaian bisa dilakukan setiap tahun, dan kami jadi punya data tertulis mengenai kinerja guru di kelas, ujarnya. Beberapa guru menyambut baik inisiatif pelibatan siswa dalam menilai kinerja mereka. Moga-moga baguslah (penilaiannya), komentar salah seorang guru. Buat mereka saat ini, hal yang terpenting adalah anak didik mereka mencatat hasil baik dalam ujian kenaikan kelas (UKK). Wajib Baca di Perpustakaan Hari Sabtu, pukul 11 siang, di SDN Tegal Jetak, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten. Suasana tampak MENARIK. Banyak siswa SD, namun mereka semua duduk diam membaca. Ada beberapa murid membaca di saung dekat lapangan, ada sebagian lagi di dalam ruangan perpustakaan, dengan seorang guru berdiri mengawasi. Tapi mereka bukan tengah ujian. Mereka sedang mengikuti pelajaran membaca. SD Negeri ini sejak tahun 2010 lalu telah melaksanakan kelas membaca secara teratur bagi siswanya. Seluruh siswa dari kelas I sampai kelas VI s e c a r a b e r g a n t i a n m e n d apatkan kesempatan membaca selama setengah jam dengan diawasi oleh wali kelasnya. Selama waktu tersebut, murid-murid boleh membaca apa saja buku yang mereka mau. Mereka boleh membaca fiksi, nonfiksi, apapun. Tidak hanya itu. Siswa yang tengah mengikuti pelajaran di kelas pun, diperbolehkan minta ijin untuk ke perpustakaan untuk mencari referensi. Perpustakaan selalu terbuka bagi para siswa saat jam sekolah, apalagi saat istirahat. Perpustakaan ini awalnya didirikan menggunakan dana bantuan dari pemerintah provinsi. Dari situ, terkumpul cukup dana untuk membangun sebuah ruangan sederhana berukuruan 8x9 m2, beserta sejumlah buku bacaan dan pelajaran. Jumlah buku yang terbatas setiap tahun ber tambah banyak berkat sumbangan dari berbagai pihak, terutama murid yang melanjutkan ke jenjang SMP. Guru-guru SDN Tegal Jetak juga turut berpartisipasi membidani kelahiran (bersambung ke hal. 6) 5 - Wewarah PRIORITAS Edisi 3/April-Juni/2013

6 (sambungan dari hal. 5) perpustakaan ini. Saat pertama berdiri, para gurulah yang membuat katalog, kartu indeks, dan melakukan pencatatan peminjaman. Belakangan baru dibuat jadwal kunjungan per kelas, dan penugasan petugas khusus perpustakaan. Saya senang sekali membaca buku yang ada di perpustakaan, karena banyak buku yang gambarnya bagus, ceritanya seru, juga banyak pengetahuan yang belum saya tahu. Terus kalau di buku pelajaran tidak ada, bisa cari di perpustakaan untuk cari jawabannya, ujar Silvi Nuraeni, seorang murid panjang lebar. Sementara para guru kompak menyatakan bahwa kegiatan ini membuat siswa lebih senang dan terbiasa membaca buku, serta membantu siswa untuk lebih memperluas pengetahuan, terutama yang tidak ada dalam buku pelajaran. Teruslah membaca, adik-adik! Luda Sofiah, Guru SDN Tegal Jetak Ciruas, Kab. Serang Kanan: Pembelajaran di halaman kelas untuk mengantisipasi kebosanan. Berbagi Ilmu di Pandeglang Pengetahuan baru memang bernilai tinggi, terlebih apabila pengetahuan itu dimanfaatkan untuk kepentingan orang banyak. Hal ini yang juga terjadi di SD Negeri 2 Bojong, Kabupaten Pandeglang, Banten. Sepulangnya dari Pelatihan Fasilitator Daerah USAID PRIORITAS untuk tingkat SD/MI awal bulan April lalu, Ela Nurlaelasari, S.Pd., yang juga seorang guru Matematika kelas VI di SDN 2 Bojong, berhasrat untuk segera mengaplikasikan pengetahuan baru yang ia peroleh. Dalam pelatihan yang memakan waktu tujuh hari tersebut, Ela memperoleh berbagai hal baru, dari metode pembelajaran, manajemen sekolah, sampai cara menggalang partisipasi masyarakat untuk memajukan pendidikan di sekolah. Gayung rupanya bersambut. Rekan-rekan sejawat Ela di SDN 2 Bojong antusias untuk menyaksikan apa saja yang diperolehnya selama pelatihan di Serpong. Kepala Sekolah E. Khuzaenah pun sepakat untuk segera mencoba mengaplikasikan hasil pelatihan. Singkat kata, para guru dikumpulkan dan sepakat untuk melihat dan menyaksikan Ela mengajar dengan pendekatan siswa yang aktif di kelas. Setelah beberapa hari, rekanrekan Ela mulai mencoba memberikan pelajaran seperti itu, termasuk Afiah, S.Pd., yang mengajar Matematika untuk kelas I. Di dalam kelas, tempat duduk murid dibuat berkelompok, 5 sampai 6 siswa per kelompok. Di kelas, interaksi guru-siswa diusahakan agar bersuasana menyenangkan. Siswa menggunakan alat Kiri: Ibu Afiah, S.Pd, membantu siswa dalam mengerjakan tugas kelompok. Kiri Bawah: para siswa kelas I SDN Bojong 2 Pandeglang tengah mengerjakan tugas kelompok mata pelajaran Matematika. dan media belajar sederhana. Siswa diminta untuk bekerja dalam kelompok. Masing-masing kelompok menempelkan hasil karyanya di dinding kelas. Masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan karyanya, yang akan dinilai oleh kelompok lain. Perbedaan positif segera tampak. Saya sudah dua kali mengajar seperti ini, dan hasilnya murid-murid saya senang sekali, ujar Afiah. Beberapa murid mengaku lebih mudah dan lebih cepat memahami pelajaran. Pembaruan dalam bidang metode pembelajaran telah dilakukan oleh Ela dan kawan-kawan di SDN 2 Bojong, Pandeglang. Semoga mereka juga bisa melakukan pembaharuan dalam bidang manajemen dan tata kelola berbasis sekolah dalam waktu dekat. (UH/Kom) 6 - Wewarah PRIORITAS Edisi 3/April-Juni/2013

7 Kerja Sama Itu Akhirnya Terwujud Juga Provinsi Banten berdiri pada saat bangsa Indonesia memasuki era reformasi, yaitu pada 4 Oktober Atas usulan tokoh masyarakat dan akademisi, keberadaan Provinsi Banten perlu diperkuat dengan peran serta perguruan tinggi. Hal ini berarti menambah jumlah perguruan tinggi selain Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Banten, yang sekarang menjadi IAIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten. Upaya tokoh dan akademisi Banten diawali dengan mengubah status Universitas Sultan Agung Tirtayasa menjadi universitas negeri pada tahun Bersama dengan IAIN SMH, Untirta diharapkan untuk bekerjasama membangun pendidikan di Banten, baik yang berada di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun Kementerian Agama. Menurut Drs. H. Suherman, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untirta dan Dr. Naf'an Tarihoran, M.Hum., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN SMH, gagasan kerjasama dua perguruan tinggi negeri untuk pengembangan dan pembangunan pendidikan di provinsi muda ini, direspon positif oleh banyak tokoh pendiri dan akademisi. Namun, gagasan tersebut sampai Banten menginjak usia 13 tahun belum juga terwujud. Masing-masing perguruan tinggi memang telah berperan besar dalam proses pembangunan pendidikan di provinsi ini, tetapi baik dari sisi program maupun implementasinya belum dikerjakan secara bersama-sama. Pada tahun 2012, Banten terpilih sebagai provinsi mitra program USAID PRIORITAS. Beberapa program penting USAID PRIORITAS adalah bekerjasama dengan LPTK untuk meningkatkan kapasitas dan melaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi guru pra dan dalam jabatan, serta membantu kabupaten/kota untuk meningkatkan kualitas tata kelola dan manajemen pendidikan. Program USAID PRIORITAS, menurut Muizuddin, M.A., dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN dan Dr. Hepsi Nindiasari, M.Pd., dosen FKIP Untirta, telah mempersatukan dan menumbuhkan rasa tanggung jawab akademisi untuk bersama-sama mengembangkan mutu pendidikan khususnya di Provinsi Banten. Hal ini tampak nyata melihat 25 dosen FKIP Untirta dan 25 dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN SMH Banten yang datang mengikuti Pelatihan bersama di Hotel Mahadria Serang yang diselenggarakan pada tanggal Juni 2013 lalu. cara tersebut juga dihadiri wakil dari perguruan tinggi anggota konsorsium di Provinsi Banten, yaitu FKIP UNM Pandeglang, FKIP Universitas Muhammadiyah Tangerang, STKIP Setia Budi Lebak, FKIP Unbaja, dan STIT Serang. Acara tersebut terfokus pada modul Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Fasilitator pelatihan adalah dosen dari kedua LPTK yang telah mengikuti pelatihan fasilitator (ToT) baik di tingkat nasional maupun provinsi. Para peserta duduk bersama dalam satu ruangan dan berdiskusi serta saling melengkapi potensi dan kekurangan yang terfokus pada peningkatan kualitas pendidikan dasar di Provinsi Banten. Dr. H. Asnawi Syarbini, M.PA., sebagai peserta dari utusan FKIP Untirta, mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan momen yang sangat baik untuk provinsi Banten, karena selain menambah wawasan tentang praktik yang baik dalam peningkatan mutu pendidikan, juga menyadarkan para akademisi tentang pentingnya kebersamaan dalam membangun pendidikan. Sementara M. Rifqi Rijal, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) berharap program seperti ini terus dikembangkan agar berkontribusi bagi peningkatan mutu pendidikan dasar di Banten. John Pahamzah, penanggung jawab program USAID PRIORITAS di LPTK Banten menyatakan, setelah workshop MBS, peserta akan akan diundang kembali untuk mengikuti workshop pembelajaran dan praktik pendampingan yang baik di sekolah/madrasah. Melalui implementasi program USAID PRIORITAS yang melibatkan LPTK di provinsi Banten ini, warga Banten bisa berharap untuk mengejar ketertinggalan dan mengembangkan model-model pendidikan relevan dengan kebutuhan peserta didik menghadapi masa depan yang lebih produktif, kreatif, inovatif, dan kompetitif. Syihabuddin, TTO USAID PRIORITAS Banten Naf an Tarihoran, M.Hum, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN SMH, memberikan sambutan disaksikan oleh Drs. Suherman, M.Pd., Dekan FKIP Untirta dan Rifki Rosyad, PC USAID PRIORITAS Banten 7 - Wewarah PRIORITAS Edisi 3/April-Juni/2013

8 Geliat Kegiatan Diseminasi di Daerah Mitra Semenjak bulan Mei 2013 lalu, serangkaian kegiatan diseminasi atau replikasi telah dilaksanakan di beberapa daerah di Banten, terutama di Cilegon, Lebak, dan Tangerang. Kegiatan diseminasi ini adalah upaya mitra USAID PRIORITAS dalam pemerintahan, seperti dinas pendidikan atau kantor kemenag setempat, untuk menyebarkan metode pelatihan atau fasilitasi metode pembelajaran atau manajemen berbasis sekolah di sekolahsekolah asuhan mereka. Sementara itu, USAID PRIORITAS membantu kegiatan ini dalam hal penyediaan fasilitator dan sertifikat. Rangkaian diseminasi di Provinsi Banten dimulai di Kota Tangerang yang diselenggarakan bulan Mei 2013 lalu. Lokakarya pertama yang diselenggarakan adalah untuk pembuatan RKT, RKS, dan RKAS berdasarkan EDS bagi SD Negeri di Kota Tangerang. Setiap sekolah dibantu membuat Evaluasi Diri Sekolah (EDS) yang benar, sehingga dapat dimanfaatkan dalam menyusun Rencana Kerja Tahunan, Rencana Kerja Sekolah, dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah. Dari situ bak bola yang terus bergulir, rangkaian kegiatan berjalan seakan tak ada hentinya. Setelah Kota Tangerang, Kabupaten Lebak tak mau kalah. Total ada 29 kegiatan pelatihan yang telah direncanakan di Kabupaten Lebak sampai dengan bulan Oktober 2013 mendatang. Sementara di Kota Cilegon yang telah lama aktif melaksanakan pelatihan sejak akhir program DBE lalu, untuk tahun ini berencana untuk menyelenggarakan 3 pelatihan di bulan Juli dan Agustus Wewarah PRIORITAS Edisi 3/April-Juni/2013 Keterangan Gambar (1) Ahmad Prasetyo, WSD Specialist USAID PRIORITAS Banten menjelaskan mengenai formulir yang harus diisi kepada peserta Diseminasi MBS SMPN Kota Tangerang; (2) Para peserta diseminasi PAKEM di SDN 01 Kebon Besar Batuceper, Tangerang; (3) Suasana diseminasi MBS di SDN 03 Neglasari, Tangerang; (4) Para peserta diseminasi PAKEM di SDN Pinang 01 Kota Tangerang, riuh-rendah dan seru; (5) Suasana diseminasi bagi Kepala Sekolah dan guru SD se-kecamatan Cipondoh, Tangerang. Acara ini bahkan dihadiri oleh perwakilan dari sebuah sekolah swasta; (6) Peserta diseminasi di MTsN Model Pasir Sukarayat, Rangkasbitung, Lebak tengah memamerkan hasil karya kelompoknya; (7) Diseminasi PAKEM dan MBS untuk tingkat SMP di Cilegon dilaksanakan di SMPIT Raudhatul Jannah awal Juli Newsletter WEWARAH PRIORITAS diterbitkan oleh USAID PRIORITAS Banten sebagai media penyebarluasan informasi dan praktik yang baik dalam bidang pendidikan. Kunjungi laman kami Manfaatkan berbagai praktik pendidikan yang baik, seperti ide dan pengalaman pembelajaran yang berhasil, penelitian tindakan kelas, video praktik yang baik, karya anak, dan diskusi daring forum sekolah. Alamat redaksi: Kompleks Ciceri Indah Blok M No.7, Sumur Pecung, Serang, Banten Telp: (0254) , Faks: Artikel berupa gagasan atau pengalaman praktik yang baik dalam bidang pendidikan dapat dikirimkan melalui surel nhermanu@prioritas.or.id. Naskah ditulis dalam format.doc atau.docx dengan jumlah kata 350 s.d 550. Lampirkan foto yang relevan dalam format.jpg.

Edisi I - Desember 2012

Edisi I - Desember 2012 Edisi I - Desember 2012 Media Informasi dan Penyebarluasan Praktek Pendidikan yang Baik WEWARAH PRIORITAS Pendidikan inklusi, gender, pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, dan budaya hidup sehat, juga menjadi

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SMP/MTs

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SMP/MTs PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SMP/MTs Oktober 2016 Panduan penggunaan video pembelajaran untuk pendampingan fasilitator SD/MI ini dikembangkan dengan dukungan penuh

Lebih terperinci

Pembentukan TIM PENGEMBANG SEKOLAH/ MADRASAH (TPS/M)

Pembentukan TIM PENGEMBANG SEKOLAH/ MADRASAH (TPS/M) Pedoman Untuk Kepala Sekolah/Madrasah Pembentukan TIM PENGEMBANG SEKOLAH/ MADRASAH (TPS/M) (Edisi September 2011) Untuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan mengolah informasi. Kemampuan membaca harus dimiliki oleh peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. dan mengolah informasi. Kemampuan membaca harus dimiliki oleh peserta didik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan membaca dapat berguna bagi kehidupan manusia dalam berbagai aspek. Kemampuan membaca sangat penting dalam memperoleh informasi dan pengetahuan. Kegiatan

Lebih terperinci

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa Edisi 4/ Juli - Oktober 2013 WEWARAH PRIORITAS Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SD/MI

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SD/MI PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SD/MI Oktober 2016 Panduan penggunaan video pembelajaran untuk pendampingan fasilitator SD/MI ini dikembangkan dengan dukungan penuh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan Program MBS di Jawa Barat Pendidikan merupakan hal penting bagi perkembangan dan kesejahteraan

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

WEWARAH PRIORITAS. Tangerang Siapkan Penataan Distribusi Guru. Fasilitasi Siswa Aktif Berpendapat di Kelas

WEWARAH PRIORITAS. Tangerang Siapkan Penataan Distribusi Guru. Fasilitasi Siswa Aktif Berpendapat di Kelas USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan dan Siswa Edisi 10 April-Juni 2015 WEWARAH PRIORITAS Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan

Lebih terperinci

CONTOH SUKSES PELAKSANAAN MBS B2-3

CONTOH SUKSES PELAKSANAAN MBS B2-3 CONTOH SUKSES PELAKSANAAN MBS B2-3 FA Book 2 3.indd 1 10/26/10 2:13:03 PM FA Book 2 3.indd 2 10/26/10 2:13:03 PM DAFTAR ISI B2-3 A. Manajemen Sekolah 04 B. PAKEM 06 C. Peran Serta Masyarakat 07 D. Dampak

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study?

Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study? Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study? A. Siapa yang Melakukan Lesson Study? Lesson study adalah sebuah kegiatan kolaborasi dengan inisiatif pelaksanaan idealnya datang dari Kepala Sekolah bersama

Lebih terperinci

WEWARAH PRIORITAS. Menyenangi Pembelajaran Aktif. Daftar Isi. Edisi 9/Maret/2015

WEWARAH PRIORITAS. Menyenangi Pembelajaran Aktif. Daftar Isi. Edisi 9/Maret/2015 Edisi 9/Maret/2015 WEWARAH PRIORITAS Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan yang Baik di Provinsi Banten Daftar Isi Disdik Tangsel Sediakan Dana Replikasi Bupati Tangerang Harapkan Mutu

Lebih terperinci

PANDUAN ADVOKASI DAN LOKAKARYA PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN, ANGGARAN, SUPERVISI DAN MONITORING PROGRAM MBS

PANDUAN ADVOKASI DAN LOKAKARYA PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN, ANGGARAN, SUPERVISI DAN MONITORING PROGRAM MBS PANDUAN ADVOKASI DAN LOKAKARYA PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN, ANGGARAN, SUPERVISI DAN MONITORING PROGRAM MBS B1 FA Book 1.indd 1 10/26/10 1:48:31 PM 2 PANDUAN ADVOKASI dan LOKAKARYA PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN,

Lebih terperinci

Pelaksanaan, Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, dan Pemutakhiran RKS/M/RKT/RKAS

Pelaksanaan, Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, dan Pemutakhiran RKS/M/RKT/RKAS Untuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Pedoman Untuk Kepala Sekolah/Madrasah Pelaksanaan, Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, dan Pemutakhiran RKS/M/RKT/RKAS KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal abad XXI, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Tantangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. aparatur pemerintah dan kalangan-kalangan yang memiliki akses kekuasaan.

I. PENDAHULUAN. aparatur pemerintah dan kalangan-kalangan yang memiliki akses kekuasaan. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterpurukan pemerintah semenjak jatuhnya rezim Orde Baru dibawah kepemimpinan Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998 menjadi pemandangan yang wajar dilihat maupun didengar

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 911 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 911 TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 911 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANJARNEGARA BUPATI BANJARNEGARA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam melaksanakan pengelolaan wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau

Lebih terperinci

MEMBERDAYAKAN KOMITE SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN. Oleh : Alpres Tjuana, S.Pd., M.Pd

MEMBERDAYAKAN KOMITE SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN. Oleh : Alpres Tjuana, S.Pd., M.Pd MEMBERDAYAKAN KOMITE SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN Oleh : Alpres Tjuana, S.Pd., M.Pd Pendahuluan Govinda (2000) dalam laporan penelitiannya School Autonomy and Efficiency Some Critical

Lebih terperinci

LAPORAN KOMISI INFORMASI PROVINSI JAWA BARAT Tahun 2012

LAPORAN KOMISI INFORMASI PROVINSI JAWA BARAT Tahun 2012 LAPORAN KOMISI INFORMASI PROVINSI JAWA BARAT Tahun 2012 Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat pada awal Tahun 2012 telah melaksanakan pertemuan internal membahas rencana strategis (Renstra) 2011-2015 dan

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2017

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2017 WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 127 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN PADA

Lebih terperinci

WALIKOTA PONTIANAK PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR : 29 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA PONTIANAK PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR : 29 TAHUN 2012 TENTANG WALIKOTA PONTIANAK PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR : 29 TAHUN 2012 TENTANG PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SISTIM ONLINE PADA SMP DAN SMA NEGERI KOTA PONTIANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Praktik-praktik pembelajaran yang baik sebagai dampak dari pelatihan tersebut dihimpun dalam buku ini yang terdiri dari 6 jilid sebagai berikut:

Praktik-praktik pembelajaran yang baik sebagai dampak dari pelatihan tersebut dihimpun dalam buku ini yang terdiri dari 6 jilid sebagai berikut: Decentralized Basic Education 3 (DBE3), program yang didukung dana dari USAID, telah bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Departemen Agama dari tahun 2006 s.d. tahun 2011, di 44 kabupaten/kota di enam

Lebih terperinci

WALI KOTA BANDUNG, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALI KOTA BANDUNG, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 SALINAN WALI KOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA BANDUNG NOMOR 456 TAHUN 2018 TATA CARA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA TAMAN KANAK- KANAK/RAUDHATUL ATHFAL, SEKOLAH DASAR/MADRASAH

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL DAN SEKOLAH/MADRASAH Menimbang

Lebih terperinci

PRAKTIK YANG BAIK DALAM PEMBELAJARAN

PRAKTIK YANG BAIK DALAM PEMBELAJARAN BAHAN RUJUKAN BAGI LPTK PRAKTIK YANG BAIK DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/ MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) Mei 2013 Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui

Lebih terperinci

VISI TK ISLAM PLUS ASSALAMAH UNGARAN. Membangun Generasi yang Cerdas,Terampil,Tangguh,Cinta Tanah Air dan Berakhlaqul Karimah

VISI TK ISLAM PLUS ASSALAMAH UNGARAN. Membangun Generasi yang Cerdas,Terampil,Tangguh,Cinta Tanah Air dan Berakhlaqul Karimah VISI TK ISLAM PLUS ASSALAMAH UNGARAN Membangun Generasi yang Cerdas,Terampil,Tangguh,Cinta Tanah Air dan Berakhlaqul Karimah Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat Jenderal Pendidikan Anak

Lebih terperinci

PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN

PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN Pebruari 2013 Modul Pelatihan Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui United States Agency for International Development

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAERAH DAN KOMITE SEKOLAH/MADRASAH

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAERAH DAN KOMITE SEKOLAH/MADRASAH SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAERAH DAN KOMITE SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang

Lebih terperinci

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN ACEH SINGKIL DAN TIM KOORDINASI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN ACEH TENTANG DUKUNGAN PROGRAM SEDIA UNTUK PENGUATAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN ACEH SINGKIL

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM, KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 481 TAHUN 2018 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU RAUDHATUL ATHFAL, MADRASAH IBTIDAIYAH, MADRASAH TSANAWIYAH, MADRASAH ALIYAH, DAN

Lebih terperinci

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 13 Mei 2015

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 13 Mei 2015 KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 13 Mei 2015 Topik #1 Manajemen Guru Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015-2019 secara eksplisit menyebutkan

Lebih terperinci

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II Pengantar Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II Modul PENATAAN DAN PEMERATAAN GURU WORKSHOP PENYAMAAN PERSEPSI Modul Pelatihan Praktik yang Baik

Lebih terperinci

PHOTO PHOTO DALAM KEGIATAN PENELITIAN

PHOTO PHOTO DALAM KEGIATAN PENELITIAN PHOTO PHOTO DALAM KEGIATAN PENELITIAN Gambar 1. Wawancara peneliti dengan pengurus MGMP bahasa Inggris Gambar 2. Photo dalam persiapan mengikuti kegiatan MGMP Gambar 3. Peneliti melakukan wawancara dengan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini akan dibahas hal-hal yang berhubungan dengan penyusunan RKS

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini akan dibahas hal-hal yang berhubungan dengan penyusunan RKS 158 BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pada Bab ini akan dibahas hal-hal yang berhubungan dengan penyusunan RKS dan RKT. Dalam penyusunan RKS dan RKT ternyata memiliki proses yang dapat diamati berdasarkan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR : 10 TAHUN 2005 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR : 10 TAHUN 2005 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR : 10 TAHUN 2005 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KABUPATEN TANAH BUMBU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PROGRAM WAJIB BELAJAR DUA BELAS TAHUN DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Luas Muka dan Volume Kubus, Balok, Prisma, dan Limas

Luas Muka dan Volume Kubus, Balok, Prisma, dan Limas Luas Muka dan Volume Kubus, Balok, Prisma, dan Limas Sopiandi Resmana, Guru MTs At-Ta awun, Garut, Jawa Barat SK nomor 5: Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya serta menentukan

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN AGAMA PENGURUS BESAR PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014

Lebih terperinci

PENGANTAR. Jakarta, 20 Oktober Michael Calvano, Ph.D. Chief of Party, DBE 2

PENGANTAR. Jakarta, 20 Oktober Michael Calvano, Ph.D. Chief of Party, DBE 2 PENGANTAR Program Pendidikan Dasar yang Terdesentralisasi (Decentralized Basic Education), Komponen Belajar Mengajar atau DBE 2 adalah salah satu komponen dari kerja sama antara pemerintah Indonesia dan

Lebih terperinci

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

PRIORITAS PENDIDIKAN

PRIORITAS PENDIDIKAN ISSN 2303-0852 Edisi 3 Apr - Jun 2013 USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa PRIORITAS PENDIDIKAN Media Informasi dan Penyebarluasan

Lebih terperinci

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Pedoman Fasilitator Tentang pedoman ini Pedoman ini memuat informasi untuk membantu fasilitator mempersiapkan dan menyampaikan pelatihan mengenai Epidemiologi Lapangan

Lebih terperinci

Fiel Trip Coaching PRAKTEK KERJA PENDAMPINGAN Service Standard Sektor Prioritas Pendidikan

Fiel Trip Coaching PRAKTEK KERJA PENDAMPINGAN Service Standard Sektor Prioritas Pendidikan LAPORAN Fiel Trip Coaching PRAKTEK KERJA PENDAMPINGAN Service Standard Sektor Prioritas Pendidikan Kabupaten Bulukukumba ke Kabupaten Sukabumi Jawa Barat Program KINERJA USAID Kerjasama Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

Strategi UNICEF dalam Mendukung Pemerintah untuk Memperluas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

Strategi UNICEF dalam Mendukung Pemerintah untuk Memperluas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Strategi UNICEF dalam Mendukung Pemerintah untuk Memperluas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Seminar Nasional MBS Hotel Ollino, Malang, 29 Nov 2 Des 2013 Struktur Presentasi Latar Belakang

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) PADA TK, SD DAN SMP TAHUN PELAJARAN 2017/2018

PEDOMAN UMUM PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) PADA TK, SD DAN SMP TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Lampiran 1: Peraturan Kepala Dinas DIKPORA, Nomor: 110 Tahun 2017, tanggal 15 Juni 2017 tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada TK, SD dan SMP Tahun Pelajaran 2017/2018 PEDOMAN UMUM PENERIMAAN

Lebih terperinci

WEWARAH PRIORITAS Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan yang Baik di Provinsi Banten

WEWARAH PRIORITAS Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan yang Baik di Provinsi Banten ISSN 2460-7096 Edisi 13 Desember 2015- Februari 2016 USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan dan Siswa WEWARAH PRIORITAS Media Informasi dan Penyebarluasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari pendidikan. Pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan manusia dalam seluruh aspek kepribadian

Lebih terperinci

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II

Pengantar. Modul Praktik yang Baik di SMP dan MTs II. 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II Modul II Praktik yang Baik di Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II - 3

Lebih terperinci

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. Rencana Kerja Unit Kerja Biro Pemerintahan Setda Provinsi Banten Tahun 2016

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. Rencana Kerja Unit Kerja Biro Pemerintahan Setda Provinsi Banten Tahun 2016 BAB 3 TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan 3.1 BAB 3 TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. TUJUAN DAN SASARAN RENJA Maksud penyusunan Rencana Kerja Biro Pemerintahan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016 PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN

Lebih terperinci

30 JAM PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH

30 JAM PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 30 JAM PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH PELAKSANA: IDHA NURHAMIDAH, M.Hum NIDN: 0605038102 TIM PENGABDIAN MASYARAKAT FAKULTAS BAHASA UNISSULA 2016 i ii KATA

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA MANADO KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA MANADO NOMOR: /D.

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA MANADO KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA MANADO NOMOR: /D. D DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA MANADO KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA MANADO NOMOR: /D.01/DIK/SEKR/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU SD DAN SMP SECARAONLINE

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

gugushandaka.wordpress.com RESEP PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP Waktu : 3 jam

gugushandaka.wordpress.com RESEP PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP Waktu : 3 jam Unit 8 gugushandaka.wordpress.com RESEP PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP Waktu : 3 jam A. PENGANTAR Banyak upaya untuk meningkatkan kemampuan profesional guru. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA PERSIKLUS DAN ANALISIS DATA AKHIR

BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA PERSIKLUS DAN ANALISIS DATA AKHIR BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA PERSIKLUS DAN ANALISIS DATA AKHIR A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum MTs NU Demak MTs NU Demak terletak di Jalan Raya Demak kota Kecamatan demak Kabupaten Demak. Sekolah

Lebih terperinci

Desentralisasi Manajemen dan Tatalayanan Pendidikan Dasar yang Lebih Efektif

Desentralisasi Manajemen dan Tatalayanan Pendidikan Dasar yang Lebih Efektif Desentralisasi Manajemen dan Tatalayanan Pendidikan Dasar yang Lebih Efektif Laporan Akhir DBE1 untuk Provinsi Banten 30 Desember 2011 Laporan ini ditulis oleh Decentralized Basic Education 1 (DBE1) Provinsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN DALAM PRESTASI, TERAMPIL DALAM KARYA DAN BUDAYA, BERWAWASAN IPTEK, BERLANDASKAN IMTAQ.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN DALAM PRESTASI, TERAMPIL DALAM KARYA DAN BUDAYA, BERWAWASAN IPTEK, BERLANDASKAN IMTAQ. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMP Negeri 2 Suruh Kabupaten Semarang, terletak di Jalan Salatiga- Dadapayam Km. 11 Desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 09 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah lanjutan menengah pertama yang memiliki ciri Islam yang dikelola dan dikembangkan di bawah

Lebih terperinci

Pelatihan Pengembangan Pembelajaran Aktif Tematik Integratif Bagi Guru SD Muhammadiyah di Yogyakarta

Pelatihan Pengembangan Pembelajaran Aktif Tematik Integratif Bagi Guru SD Muhammadiyah di Yogyakarta ST Martaningsih, Ika Maryani, Laila Fatmawati 1 Pelatihan Pengembangan Pembelajaran Aktif Tematik Integratif Bagi Guru SD Muhammadiyah di Yogyakarta ST Martaningsih 1), Ika Maryani 1), Laila Fatmawati

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Paparan Data Pra Tindakan Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang. Selanjutnya,

Lebih terperinci

PEDOMAN BIDIK MISI PROGRAM BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN TAHUN

PEDOMAN BIDIK MISI PROGRAM BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN TAHUN PEDOMAN BIDIK MISI PROGRAM BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN TAHUN 2011 Di STAIN TULUNGAGUNG I. KETENTUAN UMUM A. SASARAN Lulusan satuan pendidikan SMA/SMK/MA/MAK atau bentuk lain yang sederajat tahun 2010 dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

CERITA-CERITA HASIL PROSES PEMBELAJARAN

CERITA-CERITA HASIL PROSES PEMBELAJARAN A CERITA-CERITA CERITA-CERITA HASIL PROSES PEMBELAJARAN embelajaran aktif yang dikemas dengan cara kreatif dan menyenangkan, tentu menyisakan Pcerita-cerita berkesan. Kesan itu tidak hanya tertangkap dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan semata-mata bukan hanya tanggungjawab pemerintah pusat tetapi pemerintah daerah dan masyarakat, begitu juga dalam hal pembiayaan

Lebih terperinci

UNIT 7 : PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP

UNIT 7 : PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP UNIT 7 : PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP UNIT 7 : PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP Waktu: 120 menit A. PENGANTAR Banyak upaya untuk meningkatkan kemampuan profesional guru. Salah satu kegiatan yang

Lebih terperinci

Rencana Kerja Sekolah Dasar (SD) / Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Rencana Kerja Sekolah Dasar (SD) / Madrasah Ibtidaiyah (MI) Pedoman Penyusunan Untuk Kepala Sekolah/Madrasah Rencana Kerja Sekolah Dasar (SD) / Madrasah Ibtidaiyah (MI) (Edisi Juli 2009) Untuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, yang berlaku

B A B I PENDAHULUAN. Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, yang berlaku 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, yang berlaku mulai tahun 2001, berusaha

Lebih terperinci

Kami selaku panitia mengundang sekolah Bapak/Ibu untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang kami selenggarakan.

Kami selaku panitia mengundang sekolah Bapak/Ibu untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang kami selenggarakan. Garut, 28 Februari 2017 Nomor Lampiran Perihal : 421.3/071/SMP : 2 berkas : Undangan Kepada Yth. Kepala SD/MI di Garut Dengan hormat, Berkenaan dengan akan dilaksanakannya Program Kerja Sekolah yang telah

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 129a/U/2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 129a/U/2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 129a/U/2004 TENTANG BIDANG PENDIDIKAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

2.1 Tahapan Monev Ringkasan tentang rangkaian kegiatan monev PKM ditunjukkan dalam Tabel 1.

2.1 Tahapan Monev Ringkasan tentang rangkaian kegiatan monev PKM ditunjukkan dalam Tabel 1. PRAKATA Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu program yang dilaksanakan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Ditbelmawa ) untuk

Lebih terperinci

Jurnal Elementary ISSN FKIP UM Mataram Vol. 1 No. 1 Januari 2018, Hal A. LATAR BELAKANG

Jurnal Elementary ISSN FKIP UM Mataram Vol. 1 No. 1 Januari 2018, Hal A. LATAR BELAKANG Jurnal Elementary ISSN 2614-5596 FKIP UM Mataram Vol. 1 No. 1 Januari 2018, Hal. 11-15 ANALISIS PENCAPAIAN 8 KOMPONEN STANDAR AKREDITASI SD/MI DI KOTA MATARAM Haifaturrahmah Dosen PGSD Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

RESUME MINGGUAN SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN BUDAYA BACA TULIS DI SDN NGABAB 02 KECAMATAN PUJON. Umi Magfiroh

RESUME MINGGUAN SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN BUDAYA BACA TULIS DI SDN NGABAB 02 KECAMATAN PUJON. Umi Magfiroh 1 RESUME MINGGUAN SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN BUDAYA BACA TULIS DI SDN NGABAB 02 KECAMATAN PUJON Umi Magfiroh SDN Ngabab 02 Kecamatan Pujon Kabupaten Malang Jawa Timur umiafira@yahoo.com Pengantar Salah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Simpulan

BAB V PENUTUP A. Simpulan BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil pengumpulan data, pengelolaan data, dan analisis terkait pembahasan tentang Implementasi Teknik School Review di MAN 01 Jepara Tahun Pelajaran 2017/2018 dan

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DEMAK TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara lain melalui pengembangan kemampuan kepala sekolah. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa untuk memajukan sekolah dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. antara lain melalui pengembangan kemampuan kepala sekolah. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa untuk memajukan sekolah dibutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan mutu sumber daya manusia itu sendiri. Menyadari pentingnya proses

Lebih terperinci

PANDUAN UMUM LOMBA BUDAYA MUTU SEKOLAH DASAR TAHUN 2017

PANDUAN UMUM LOMBA BUDAYA MUTU SEKOLAH DASAR TAHUN 2017 PANDUAN UMUM LOMBA BUDAYA MUTU SEKOLAH DASAR TAHUN 207 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR JAKARTA PANDUAN UMUM LOMBA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya kewenangannya dipegang oleh pemerintahan pusat sekarang

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya kewenangannya dipegang oleh pemerintahan pusat sekarang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan adanya otonomi daerah, lembaga pemerintahan yang sebelumnya kewenangannya dipegang oleh pemerintahan pusat sekarang telah mempunyai kewenangan sendiri

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Hasil penelitian tentang Efektivitas Implementasi Dan Dampak Akreditasi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Hasil penelitian tentang Efektivitas Implementasi Dan Dampak Akreditasi 279 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 1. Kesimpulan Hasil penelitian tentang Efektivitas Implementasi Dan Dampak Akreditasi Terhadap Mutu Layanan Sekolah Menengah (Studi Tentang Efektivitas Implementasi

Lebih terperinci

Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Menuju Sekolah Ramah Anak

Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Menuju Sekolah Ramah Anak Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Menuju Sekolah Ramah Anak Konsep Sekolah Ramah Anak Sekolah ramah anak memastikan setiap anak secara inklusif berada dalam lingkungan yang aman secara fisik,

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN SISWA BARU (PSB) TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 KOTA TANJUNGPINANG

PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN SISWA BARU (PSB) TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 KOTA TANJUNGPINANG Lamp Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Tanjung Pinang Nomor : 422.1/1451/SET/2010 Tanggal : 7 Juni 2010 utusan Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang NomLLlkl=ts.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses pengembangan potensi dirinya agar dapat menghadapi perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. proses pengembangan potensi dirinya agar dapat menghadapi perubahan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan kebutuhan manusia dalam proses pengembangan potensi dirinya agar dapat menghadapi perubahan yang akan terjadi, yang berpengaruh

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM HIBAH REVITALISASI LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI SARJANA PENDIDIKAN

PANDUAN PROGRAM HIBAH REVITALISASI LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI SARJANA PENDIDIKAN PANDUAN PROGRAM HIBAH REVITALISASI LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI SARJANA PENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBELAJARAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA DIES NATALIS KE-49 UNTAN PONTIANAK

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA DIES NATALIS KE-49 UNTAN PONTIANAK 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA DIES NATALIS KE-49 UNTAN PONTIANAK Hari/Tanggal : Sabtu/17 Mei 2008 Pukul : 07.30 WIB Tempat : Gedung Auditorium UNTAN Pontianak Yth. Bapak Wakil Presiden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan manusia diperlukan manusia yang lainnya, manusia tidak bisa hidup seorang diri. Komunikasi merupakan jembatan untuk menjalin hubungan dengan

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2013 DAN HUT KE-68 PGRI

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2013 DAN HUT KE-68 PGRI PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2013 DAN HUT KE-68 PGRI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN AGAMA PENGURUS BESAR PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan, salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mutu pendidikan berkaitan erat dengan proses pendidikan. Tanpa proses pelayanan pendidikan yang bermutu tidak mungkin diperoleh produk layanan yang bermutu. Banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan nasional saat ini sedang mengalami berbagai perubahan yang cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa dan Negara yang otentik

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa dan Negara yang otentik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembangunan suatu bangsa dan Negara yang otentik terletak pada SDM yang berkualitas, serta memiliki tujuan yang transparan serta berwawasan jauh

Lebih terperinci

PELATIHAN MENGHADAPI OSN MATEMATIKA BAGI GURU DAN SISWA PILIHAN DARI SEKOLAH- SEKOLAH DI BAWAH YAYASAN BINA INSANI

PELATIHAN MENGHADAPI OSN MATEMATIKA BAGI GURU DAN SISWA PILIHAN DARI SEKOLAH- SEKOLAH DI BAWAH YAYASAN BINA INSANI PENERAPAN IPTEKS LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PELATIHAN MENGHADAPI OSN MATEMATIKA BAGI GURU DAN SISWA PILIHAN DARI SEKOLAH- SEKOLAH DI BAWAH YAYASAN BINA INSANI Oleh : Erni Puji Astuti, M.Pd PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. panti tidak terdaftar yang mengasuh sampai setengah juta anak. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. panti tidak terdaftar yang mengasuh sampai setengah juta anak. Pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia menempati urutan pertama di dunia sebagai negara dengan jumlah panti asuhan terbesar yaitu mencapai 5000 hingga 8000 panti terdaftar dan 15.000 panti

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci