PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-8 Academia-Industry Linkage OKTOBER 2015; GRHA SABHA PRAMANA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-8 Academia-Industry Linkage OKTOBER 2015; GRHA SABHA PRAMANA"

Transkripsi

1 INTEGRASI SENSOR ELEKTRONIK DAN AUTOMATIC DATA BACKUP PADA KOMPAS GEOLOGI UNTUK MEMPERMUDAH AKUISISI DATA LAPANGAN DAN OLAH DATA GEOLOGI BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Ahmad Faizal Amin 1*, Hafizhan Abidin Setyowiyoto 1, Riko Susetia Yuda 1, Agung Setianto 1, Ghafar Ramadhan Faqih 2, Ahmad Shalahuddin Abdullah 2 1 Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada 2 Prodi Elektronika dan Instrumentasi, Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Gadjah Mada *corresponding author: aminfaizal.a@gmail.com ABSTRAK Pengukuran data lapangan merupakan hal terpenting dalam setiap pekerjaan geologi. Dalam pengukuran tersebut, salah satu alat yang dibutuhkan adalah kompas geologi. Data yang diukur dengan alat ini antara lain: strike, dip, azimuth, slope, plotting lokasi, dan sebagainya. Pada dasarnya, pengukuran ini membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi baik dari sisi instrumen maupun pengguna. Pada kenyataannya proses pengukuran ini sering terkendala faktor medan yang berat dan kurangnya daya konsentrasi pengguna sehingga terjadi error dan data hasil pengukuran menjadi kurang teliti dan akurat. Berkaca dari kondisi tersebut, muncul gagasan penulis untuk membuat kompas geologi digital dengan mengintegrasikan kompas biasa dengan beberapa sensor elektronik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menciptakan kompas geologi yang user friendly dan memudahkan proses akuisi data lapangan serta mengurangi resiko kecelakaan di lapangan. Metode yang digunakan adalah research and development yang meliputi tahap pengerjaan di laboratorium dan uji coba lapangan. Tahap pengerjaan di laboratorium meliputi perancangan alat, integrasi komponen elektronik, dan uji coba program. Uji coba lapangan meliputi pengukuran data lapangan menggunakan kompas geologi biasa dan kompas geologi digital kemudian membandingkan hasil keduanya untuk evaluasi. Komponen dari kompas geologi digital ini adalah Digital Clinometer, Global Positioning System (GPS) Receiver, Laser module, dan Storage Device (SD) Card module yang ditanamkan pada mikrokontroler Arduino Uno. Alat ini bekerja dengan cara menerima sinyal dari beberapa satelit GPS dan mengukur sudut rotasi bidang datar pada 3 sumbu: pitch(x), roll(y), yaw(z). Selanjutnya nilai yaw dan roll akan diterjemahkan sebagai data strike/azimuth dan dip/slope. Data-data tersebut akan diproses oleh mikrokontroler Arduino Uno lalu disimpan pada SD Card Storage dalam format file Excel(.xls) agar dapat diolah pada software GIS. Pada medan yang kurang mendukung, pengukuran dapat dilakukan dengan mengarahkan dua laser sejajar untuk mengukur kedudukan semu suatu bidang dari jarak jauh dan dilakukan kalkulasi untuk menentukan kedudukan bidang yang sebenarnya. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam pengambilan data geologi lapangan, pengukuran data geologi merupakan salah satu hal penting yang harus dilakukan. Pengukuran tersebut di antaranya adalah pengukuran strike-dip lapisan batuan dan struktur geologi, pengkuran arah objek dan kelerengan, serta pencatatan koordinat dan waktu pengambilan data. Salah satu instrument yang digunakan dalam pengkuruan ini adalah kompas geologi. Akan tetapi, kompas geologi yang ada saat ini memiliki 65 kekurangan karena penggunaannya yang relatif sulit terutama bagi pengguna pemula. Kondisi medan yang berat turut mempersulit penggunaan sehingga pengukuran dan akuisisi data menjadi tidak akurat. Kalaupun proses pengukuran pada kondisi tersebut tetap dilakukan, hasil yang didapatkan akan kurang maksimal dan memungkinkan terjadinya kesalahan yang cukup signifikan. Berkaca pada kondisi tersebut, tim penyusun mempunyai ide untuk menciptakan kompas geologi yang user friendly, memiliki akurasi tinggi, dan mudah digunakan di berbagai medan. Kompas ini berupa integrase berbagai

2 sensor digital berupa digital clinometer, Global Positioning System, dan sensor medan magnet. Kompas ini juga dilengkapi laser untuk melakukan pengukuran kedudukan semu suatu perlapisan dan struktur geologi dari jarak jauh. Selain itu, kompas juga dilengkapi dengan penyimpan data sehingga data dapat disimpan dan di-recall setiap kali dibutuhkan. Komponen tersebut dirangkai menjadi satu kesatuan pada mikrokontroller yang merupakan pusat kendali alat. I.2. Rumusan Masalah Kegiatan akuisisi data lapangan memerlukan tingkat presisi dan akurasi yang tinggi, sehingga muncul permasalahan sebagai berikut: I.2.1. Bagaimana cara memperoleh proses akuisisi data lapangan agar lebih cepat, akurat, dan efisien? I.2.2. Bagaimana cara mempermudah proses akuisisi data lapangan pada medan yang sulit? I.2.3. Bagaimana cara mempermudah pekerjaan lapangan dalam akuisisi data pada skala besar dan luas secara akurat? I.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: I.3.1. Memperoleh proses akuisisi data lapangan menjadi lebih cepat, akurat, dan efisien. I.3.2. Mempermudah proses akuisisi data lapangan pada medan yang sulit. I.3.3. Mempermudah pekerja lapangan dalam akuisis data pada skala besar dan luas secara akurat. II. TINJAUAN PUSTAKA II. 1. Kompas Geologi Kompas Geologi adalah Alat yang digunakan untuk menentukan arah dan besar sudut serta 66 kedudukan lapisan batuan. Kompas, klinometer, dan hand level merupakan alatalat yang dipakai dalam berbagai kegiatan survei, Kompas geologi merupakan kombinasi dari ketiga fungsi alat tersebut. Komponen kompas geologi dapat dilihat pada gambar 1. II.2. Digital Clinometer Pada dasarnya digital clinometer menggunakan prinsip kerja yang sama dengan accelerometer. Accelerometer adalah alat untuk mengukur percepatan. Ketika accelerometer diletakkan dalam posisi yang statis, maka percepatan yang terukur adalah percepatan accelerometer terhadap gravitasi bumi. Percepatan yang diukur adalah percepatan pada sumbu-x, sumbu-y, dan sumbu-z. Jika accelerometer diletakkan pada keadaan tanpa gravitasi maka ketiga sumbu bernilai 0. Keadaan dapat ini digambarkan dengan gambar 2. Ketika accelerometer terpengaruh oleh suatu percepatan, maka bola akan bergerak ke arah percepatan tersebut mempengaruhinya. Jika accelerometer diletakkan diam di suatu tempat di bumi, maka percepatan gravitasi yang dialami ketiga sumbu dari tempat tersebut bisa diketahui. Setelah diketahui percepatan gravitasi dari ketiga sumbu tersebut, maka dapat dicari sudut kemiringan dari tempat tersebut. Keadaan ini digambarkan oleh gambar 3. Sudut kemiringan dapat diukur dengan mencari kemiringan terhadap sumbu-x dan kemiringan terhadap sumbu-y, sehingga kemiringan terhadap horizontal bumi dapat diketahui. II.3 Pusat Pengolah Data (Mikrokontroler) Menurut Fisher (2011), mikrokontroler adalah komputer dalam bentuk kecil yang sudah berbentuk dalam sirkuuit terpadu (chip). Dalam mikrokontroler sudah terdapat prosesor, memori, dan saluran input-output yang dapat diprogram. Mikrokontroler dirancang untuk digunakan pada sistem

3 tertanam, yaitu sistem yang sudah memiliki tujuan tertentu dalam pembuatannya (Andrejasic, 2008). Mikrokontroler dapat diprogram sesuai kebutuhan system dan memerlukan daya rendah (low-power) untuk bekerja (Kraft, dkk., 1998). Mikrokontroler dapat bekerja dengan sumber listrik dari baterai. Selain itu, ukuran dari mikrokontroler cukup kecil, sehingga penggunaan mikrokontroler sangat efektif pada sistem yang portabel. Mikrokontroler yang banyak digunakan adalah mikrokontroler Arduino Uno dan Arduino Mega (gambar 4). II.4 Laser Laser adalah alat yang memancarkan cahaya melewati proses penguatan optik berdasarkan emisi dari radiasi elektromagnetik. Laser berbeda dari sumber cahaya lainnya berdasarkan titik persebarannya. Persebaran dari sinar laser sangat kecil, sehingga dapat difokuskan pada sebuah titik (Townes, 2003). Laser dalam kekuatan yang rendah (gambar 5), sekitar 1-5 mw, dapat digunakan sebagi alat penunjuk. Daya yang rendah membuat besarnya sumber daya yang dibutuhkan juga kecil. Dengan begitu ukuran dari pemancar laser juga kecil, sehingga dapat dimanfaatkan untuk peralatan yang portabel. II.5 Global Positioning System (GPS) Global Positioning System (GPS) adalah sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan (synchronization) sinyal satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan letak, kecepatan, arah, dan waktu. Sistem ini menggunakan sejumlah satelit yang berada di orbit bumi, yang memancarkan sinyalnya ke bumi dan ditangkap oleh sebuah alat penerima. Posisi dapat ditentukan dari perhitungan posisi dan jarak minimal 3 satelit dari 67 pengamat (triangulasi) menggunakan sinyal elektromagnetik. Dari perhitungan jarak dan posisi relative 3 satelit tersebut, dapat kita tentukan koordinat 2 dimensi pengamat di permukaan bumi. Selanjutnya, dengan menghitung posisi dan jarak satelit keempat, dapat ditentukan koordinat 3 dimensi pengamat (koordinat lintang, bujur, dan ketinggian). III. KONSEP ALAT Konsep alat yang diciptakan merupakan perpaduan antara rangkaian sensor elektronik dengan komponen kompas manual. Komponen elektronik bertujuan untuk memudahkan dan mempercepat proses pengukuran data geologi menggunakan sensor elektronik yang terpasang. Selain itu, komponen elektronik ini juga mempermudah pencatatan karena beberapa data seperti koordinat, waktu, elevasi, dan kedudukan lapisan/struktur geologi dapat disimpan ke dalam SD card dalam bentuk database dengan format xls. Data ini selanjutnya dapat digunakan untuk olah digital menggunakan software ArcGIS. Selain komponen elektronik, alat juga dilengkapi dengan beberapa komponen manual untuk melakukan pengukuran saat daya pada komponen elektronik habis/tidak mendukung. Konsep dan komponen alat yang dikembangkan dapat dilihat pada gambar 7. IV. KOMPONEN ALAT IV. 1. LCD Display. Berfungsi sebagai penampil data hasil pengukuran lapangan, meliputi: data arah, kemiringan, ketinggian, koordinat lintangbujur. IV. 2. Unit mikrokontroler. Mikrokontroler merupakan otak dari alat. Mikrokontroler mampu mengakses sensorsensor serta modul untuk antarmuka maupun penyimpanan. Namun mikrokontroler ini dapat

4 bekerja dengan adanya program yang dimasukkan kedalamnya. Dengan fitur GPIO, SPI, UART, dan I2C mikrokontroler ini mampu mengakses semua komponen yang ada. Kemudian dengan memori flash, mikrokontroler ini mampu menyimpan program yang diberikan. IV. 3. Unit laser. Modul laser berfungsi sebagai penunjuk jarak jauh untuk menentukan suatu kemiringan dari bidang yang akan di teliti. Sehingga proses pengukuran dapat dilaksanakan secara jarak jauh namun tetap akurat dan presisi. Selain itu juga mengurangi resiko dalam melakukan penjelajahan di lapangan. Modul ini juga berfungsi sebagai pemberi isyarat SOS dengan mode berkedip. IV. 4. Sensor Digital clinometer (10 DOF Stick-IMU GY 86) IMU GY86 merupakan sensor dengan 10 derajat kebebasan (10DOF) dengan berupa 3 aksis accelero, 3 aksis gyro, 3 aksis magneto, serta 1 aksis ketinggian relatif dengan mengacu pada tekanan udara. 3 aksis accelero dan 3 aksis gyrokemudian digunakan untuk mengukur kemiringan bidang baik pada sumbu x (pitch) maupun sumbu z (roll). Sedangkan 3 aksis magneto digunakan untuk mengukur arah mata angin di sumbu y (yaw). Kemudian seperti yang telah disebutkan, ketinggian relatif diperoleh dari data tekanan udara yang diukur dari permukaan tanah. Untuk mengakses sensor ini, penulis menggunakan Library Inertia Measurement Unit yang tersedia untuk kemudian diakses menggunakan bahasa C di Arduino IDE. Dengan menggunakan filter Kalman, akurasi dalam pengukuran dapat ditingkatkan. Berfungsi mengukur arah dan besar medan magnet bumi, kemiringan, dan ketinggian yang akan diolah oleh mikrokontroller sebagai arah kompas, kemiringan, dan ketinggian pengamat di permukaan bumi. IV. 5. Modul Sensor GPS Reciever (Adafruit Ultimate GPS Breakout) Modul GPS digunakan untuk mendapatkan informasi letak geografis menurut garis bujur maupun garis lintang terhadap bumi, dengan menggunakan pengukuran satelit. Untuk mendapatkan nilai lintang dan bujur yang tepat, setidak-tidaknya modul tersebut harus mendapatkan data pengukuran dari 3 buah satelit pemancar. Selain data lintang dan bujur, modul GPS juga mampu memberikan informasi waktu. Modul GPS ini diakses mengunakan library TinyGPS++ untuk mengkonversi data sinyal dari satelit ke dalam data digital berbentuk angka lintang, bujur, serta data waktu. IV. 6. SD Card Module. Modul SD Card berfungsi untuk menyimpan data selama dilapangan. Data dilapangan berupa data kedudukan lapisan, koordinat, waktu, dan ketinggian dapat disimpan ke dalam kartu SD secara real time dengan menggunakan format CSV (Comma Separated Value). Format ini dibaca di komputer dalam bentuk enktensi xls. Data ini dapat diolah menggunakan software GIS seperti ArcGIS untuk keperluan tertentu. IV. 7. Tombol Kendali Berfungsi memberikan instruksi pada mikrokontroler untuk melakukan fungsi tertentu. IV. 8. Tombol power (on/off) Berfungsi menyalakan/mematikan alat. IV. 9. Klinometer (waterpass). Berfungsi sebagai indikator kemiringan. IV. 10. Kisi pembidik. Berfungsi untuk membidik objek secara manual dengan meletakkannya sejajar 68

5 mata pengamat. IV. 11. Jarum kompas. Menunjukkan arah dan besar sudut pada bidang horizontal terhadap arah utara/titik acuan tertentu. IV. 12. Papan sirkuit/pcb. Sebagai tempat komponen elektronis saling terhubung. IV. 13. Slot daya dan pemograman. Berfungsi sebagai modul penyuplai daya dan sebagai modul pemrograman. IV. 14. Busur derajat/clinometer level. Berfungsi sebagai pengukur besar sudut pengukuran. IV. 15. Papan penyandar. Berfungsi sebagai penyandar kompas ke bidang objek yang diukur. V. HASIL PENELITIAN V.1 Pemrograman dan Uji coba Program Alat diprogram dengan bahasa pemrograman C ++ yang kemudian dilanjutkan dengan pemrograman ulang menggunakan software Arduino Integrated Development Environment (Arduino IDE). Pada program Arduino IDE ini dilakukan pemrograman pada sensor Digital Clinometer Razor 10 DOF Stick dan GPS Adafruit Module. Algoritma program pada digital clinometer tersebut ditunjukkan oleh gambar 8. Adapun algoritma program untuk GPS ditunjukkan oleh Gambar 9. Selain algoritma untuk pengaturan GPS dan Klinometer, penulis juga memelakukan pengintegrasian komponen dengan algoritma sebagaimana pada gambar 10. V.2 Cara Kerja Alat Sistem elektronis dari Long Ranger Compass terdiri atas sebuah mikrokontroller berupa 69 Arduino Uno v.1 atau Arduino Mega v.2 yang disuplai baterai Lithium Polymer (Li-Po) 2 cell. Mikrokontroller ini menjembatani pembacaan sensor Digital Clinometer Razor 10 DOF stick (GY 86) sebagai pendeteksi kemiringan bidang dan mendeteksi medan magnet bumi (berfungsi sebagai kompas). Pada dasarnya digital clinometer menggunakan prinsip kerja yang sama dengan accelerometer. Accelerometer adalah alat untuk mengukur percepatan gravitasi bumi pada sumbu-x, sumbu-y, dan sumbu-z. Jika accelerometer diletakkan pada keadaan tanpa gravitasi maka ke tiga sumbu bernilai 0. Ketika accelerometer terpengaruh oleh percepatan gravitasi dan diletakkan diam di suatu tempat di bumi, maka ke tiga sumbu tersebut akan mengalami percepatan yang dapat diukur. Setelah diketahui percepatan gravitasi dari ke tiga sumbu tersebut, maka dapat dicari sudut kemiringan suatu bidang dengan mencari kemiringan bidang terhadap sumbu-x dan sumbu-y. Jika kemiringan bidang terhadap ke dua sumbu diketahui, maka kemiringan bidang terhadap horizontal bumi dapat diketahui. Sensor lain berupa GPS Reciever Module yang berfungsi untuk menangkap sinyal elektromagnet dari satelit GPS transmitter untuk menentukan posisi mutlak pengamat di permukaan bumi. Saat satelit GPS melintas di sekitar GPS Receiver, satelit akan memancarkan sinyal elektromagnet dan mencatat waktu saat sinyal dipancarkan (t 1 ). Sinyal elektromagnet selanjutnya diterima oleh GPS Receiver yang kemudian juga akan mencatat waktu saat sinyal diterima (t 2 ). Di sini akan terdapat selisih waktu (delay) antara saat sinyal dipancarkan dan sinyal diterima ( t). Delay ini diformulasikan sebagai sebagaimana persamaa (1). t = t 2 t 1 (1) Selanjutnya, dari delay ( t) ini akan diketahui jarak satelit terhadap pengamat (s) menggunakan hubungan antara kecepatan

6 sinyal elektromagnet (c=3 x 10 8 m/s) dengan nilai delay yang terjadi. Hubungan ketiganya memenuhi sebagaimana pada persamaan (2). s = c t (2) Selanjutnya, jarak ini dikonversi menjadi jarijari (r) lingkaran yang mengelilingi satelit. Posisi tepat pengamat dapat ditentukan melalui perpotongan jari-jari minimal dari 3 satelit dari pengamat (triangulasi). Dari perpotongan tersebut, dapat kita tentukan koordinat 2 dimensi (lintang-bujur) pengamat di permukaan bumi. Untuk menentukan posisi pengamat dalam koordinat 3 dimensi (lintang, bujur, dan ketinggian), dilakukan perpotongan dengan satelit keempat. Data pengukuran yang diolah oleh mikrokontroler tersebut kemudian ditampilkan pada LCD 16x2. Selain menampilkan pada LCD, sistem juga dilengkapi dengan pembaca MMC (Multi Media Card) untuk menyimpan data selama digunakan di lapangan dengan menekan tombol menu yang ada. Terdapat dua buah laser yang dapat diatur di menu untuk mendukung pengambilan data lapangan seperti pengukuran arah, kemiringan lapisan batuan dan kemiringan lereng dari jarak jauh seperti di bagian seberang sungai. Seluruh sistem elektronis tersebut dipasang dan dihubungkan melalui board dengan jalur tembaga/printed Circuit Board (PCB) yang didesain menggunakan software Eagle Untuk mengolah, menyatukan, dan mengatur seluruh distribusi data digital yang dibuat pada sistem, alat diprogram menggunakan bahasa pemrograman C ++ yang dapat diprogram ulang dengan menggunakan Arduino Integrated Development Environment (Arduino IDE). Integrasi komponen elektronis tersebut kemudian terciptalah kompas geologi digital fungsional yang memiliki berbagai keunggulan seperti yang disebutkan di atas. Pada medan yang sulit, pengukuran dapat dilakukan dari jarak jauh untuk mengetahui kedudukan suatu lapisan batuan menggunakan dua laser sejajar. Dua laser sejajar ini juga dapat digunakan untuk melakukan shooting objek guna menentukan lokasi pengguna terhadap objek yang di-shoot. Fungsi lain dari laser adalah untuk memberikan sinyal SOS dan meminta bantuan seandainya pengguna mengalami missorientasi medan saat melakukan aktivitas di lapangan. Selain operasi automatis berbasis perangkat elektronik, pengukuran juga dapat dilakukan secara manual ketika daya pada baterai tidak mencukupi. Data tersebut selanjutnya dapat ditabulasi dan didigitasi secara manual sehingga juga dapat digunakan untuk olah data mengunakan software GIS (Geographic Information System). Secara ringkas, komponen dan cara kerja alat dapat digambarkan sebagaimana pada gambar 12. Dari penjelasan cara kerja di atas, didapatkan bahwa kompas geologi digital ini memiliki beberapa fitur yang tidak dimiliki oleh kompas geologi konvensional. Perbandingan tersebut dapat dilihat pada table 1. VI. KESIMPULAN Dari hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa integrasi sensor elektronik dan automatic back up dapat memberikan beberapa hasil sebagai berikut: VI.1. Tercipta kompas geologi yang user friendly dan dapat digunakan untuk proses akuisisi data lapangan dengan lebih cepat, akurat, dan efisien. VI.2. Tercipta Kompas geologi memnungkinkan proses akuisisi data lapangan pada medan yang sulit menjadi lebih mudah. VI.3. Tercipta kompas geologi yang mempermudah pekerja lapangan dalam akuisisi data pada skala besar dan luas secara akurat. 70

7 VII. ACKNOWLEDGEMENT Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan petunjuknya selama pengerjaan karya ini. Ucapan terima kasih kami dedikasikan kepada Orang tua yang selalu mendukung dan memotivasi kami dalam berkarya. Terima kasih juga kami sampaikan kepada Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang telah memberikan bantuan dana hibah untuk mengembangkan karya kami sehingga dapat terlaksana dengan baik. Terima kasih juga kami tujukan kepada Jurusan Teknik Geologi dan Prodi Elektronika dan Instrumentasi UGM serta rekan-rekan di Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi dan Himpunan Mahasisea Elektronika dan Instrumentasi UGM yang telah memberikan masukan dan bantuan tenaga selama pengerjaan karya ini. DAFTAR PUSTAKA Avery, T.E. and Burkhart, H.E. 2002, "Height Measurement Principles": Forest Measurements (5th ed.). McGraw-Hill. p Parkinson, B.W. 1996, Global Positioning System: Theory and Applications, chap. 1: Introduction and Heritage of NAVSTAR, the Global Positioning System. pp. 3-28, American Institute of Aeronautics and Astronautics, Washington, D.C. Rahmawati, O. S. 2009, Pengenalan Alat Lapangan Geologi. diakses dari pada 16 September 2014 pukul WIB. Staf Asisten. 1989, Pedoman Praktikum Geologi Fisik. Yogyakarta: Laboratorium Geologi Dinamik Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Sudarno, I., Salahuddin Husein, Subagyo Pramumijoyo, dan Gayatri Indah Marliani. 2008, Panduan Praktikum Geologi Struktur. Yogyakarta: Laboratorium Geologi Dinamik Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Tanoe, A , GPS bagi Pemula,Dasar-Dasar Pemakaian Sehari-Hari. Williams, M. S., Bechtold M. A., LaBau V.J , "Five instruments for measuring tree heights: an evaluation". Southern Journal of Applied Forestry. TABEL Tabel 1. Perbandingan fungsi alat dan komponen Aspek Kompas Geologi Biasa Long Ranger Compass Pengukur arah Plotting lokasi manual Klinometer Plot Lokasi Otomatis - GPS - Laser - 71

8 Log Data Otomatis - Integrasi dengan Software ArcGIS - - Tidak Tersedia Tersedia GAMBAR Gambar 1. Komponen kompas geologi Gambar 2. Accelerometer MMA 7361 (kiri) dan ilustrasi Accelerometer pada keadaan tanpa gravitasi (kanan). Gambar 3. Plot Grafik Nilai Ketiga Sumbu Accelerometer 72

9 Gambar 4. Mikrokontroler Arduino Mega Gambar 5. Pemancar Sinar Laser Daya Rendah Gambar 6. Pesawat Global Positioning System Receiver (kiri) dan prinsip kerja GPS (kanan) Gambar 7. Konsep dan Komponen Alat 73

10 Gambar 8. Tampilan hasil algoritma pemograman Klinometer Gambar 9. Tampilan hasil algoritma pemograman GPS Gambar 10. Algoritma pemograman untuk integrasi komponen Arduino IDE 74

11 Gambar 11. Konsep triangulasi Gambar 12. Sistem kerja alat 75

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-8 Academia-Industry Linkage OKTOBER 2015; GRHA SABHA PRAMANA

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-8 Academia-Industry Linkage OKTOBER 2015; GRHA SABHA PRAMANA Integrasi Sensor Elektronik dan Automatic Data Backup pada Kompas Geologi untuk Mempermudah Akuisisi Data Lapangan dan Olah Data Geologi Berbasis Sistem Informasi Geografis Hafizhan Abidin Setyowiyoto

Lebih terperinci

Rancang Bangun Prototipe Alat Pemetaan Topografi Tanah Menggunakan Sensor IMU 10 DOF

Rancang Bangun Prototipe Alat Pemetaan Topografi Tanah Menggunakan Sensor IMU 10 DOF Rancang Bangun Prototipe Alat Pemetaan Topografi Tanah Menggunakan Sensor IMU 10 DOF Al Barra Harahap1,a), Myo Myint Shein1,b), Nina Siti Aminah1,c), Abdul Rajak2,d), Mitra Djamal1,2,e) 1 Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Sistem Sistem ini bertujuan untuk mengambil data sudut kemiringan tubuh bagian tulang belakang, dirancang dengan accelerometer dan gyro yang dapat dimanfaatkan sebagai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Juli sampai Desember 2012, bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Juli sampai Desember 2012, bertempat di III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Perancangan sistem dilakukan dari bulan Juli sampai Desember 2012, bertempat di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro, Universitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan alat penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Coba Alat Dalam bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat yang telah dibuat. Dimulai dengan pengujian setiap bagian-bagian dari hardware dan software yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Roket merupakan sebuah wahana antariksa yang dapat digunakan untuk menunjang kemandirian dan kemajuan bangsa pada sektor lain. Selain dapat digunakan untuk misi perdamaian

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA. Unmanned Surface Vehicle (USV) atau Autonomous Surface Vehicle (ASV)

2 TINJAUAN PUSTAKA. Unmanned Surface Vehicle (USV) atau Autonomous Surface Vehicle (ASV) 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Unmanned Surface Vehicle (USV) Unmanned Surface Vehicle (USV) atau Autonomous Surface Vehicle (ASV) merupakan sebuah wahana tanpa awak yang dapat dioperasikan pada permukaan air.

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN. c. Perangkat lunak Mission Planner. f. First Person View (FPV) Camera BOSCAMM

3 METODE PENELITIAN. c. Perangkat lunak Mission Planner. f. First Person View (FPV) Camera BOSCAMM 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilaksanakan mulai Januari 2015 sampai Juni 2015, bertempat di Laboratorium Teknik Elektronika, Laboratorium Terpadu Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang GPS(Global Positioning System) adalah sebuah sistem navigasi berbasiskan radio yang menyediakan informasi koordinat posisi, kecepatan, dan waktu kepada pengguna di

Lebih terperinci

UNSUR UTAMA PENGELOLAAN LABORATORIUM SOP PENGOPERASIAN ALAT KATEGORI 2. GPS U-Blok NEO 6M

UNSUR UTAMA PENGELOLAAN LABORATORIUM SOP PENGOPERASIAN ALAT KATEGORI 2. GPS U-Blok NEO 6M Halaman 1 dari 4 halaman UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA LAB. Energi Terbarukan TEKNIK ELEKTRO UNSUR UTAMA PENGELOLAAN LABORATORIUM No Dokumen : 004/IK-AK2/LABEE-FT/2016 Tanggal Berlaku : 5 September 2016

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 2014 di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin canggih, membuat beberapa bidang menjadi berkembang pesat, salah satunya dibidang transportasi. Teknologi

Lebih terperinci

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 05, No.2 (2017), hal ISSN : X

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 05, No.2 (2017), hal ISSN : X RANCANG BANGUN ALAT UKUR GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB) PADA BIDANG MIRING BERBASIS ARDUINO [1] Vionanda Sheila Deesera, [2] Ilhamsyah, [3] Dedi Triyanto [1][3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM 4.1 Analisis dan Pengujian Analisis merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk mengetahui bagaimana hasil dari sistem yang telah dibuat dapat berjalan sesuai

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KONTROL PID PADA PERGERAKAN LARAS MORTIR 81MM SESUAI DENGAN HASIL PERHITUNGAN KOREKSI TEMBAKAN

IMPLEMENTASI KONTROL PID PADA PERGERAKAN LARAS MORTIR 81MM SESUAI DENGAN HASIL PERHITUNGAN KOREKSI TEMBAKAN IMPLEMENTASI KONTROL PID PADA PERGERAKAN LARAS MORTIR 81MM SESUAI DENGAN HASIL PERHITUNGAN KOREKSI TEMBAKAN Dimas Silvani F.H 1*, Abd. Rabi 1, Jeki Saputra 2 1 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C. BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir dilaksanakan mulai Agustus 2015

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir dilaksanakan mulai Agustus 2015 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilaksanakan mulai Agustus 2015 sampai Desember 2015 (jadwal dan aktifitas penelitian terlampir), bertempat di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Januari sampai Desember

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. metabolisme, dan tubuh tanaman itu sendiri. Menurut Foth (1998), untuk

I. PENDAHULUAN. metabolisme, dan tubuh tanaman itu sendiri. Menurut Foth (1998), untuk 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman membutuhkan air dalam proses evapotranspirasi, fotosintesis, aktivitas metabolisme, dan tubuh tanaman itu sendiri. Menurut Foth (1998), untuk menghasilkan 1

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sudah menjadi trend saat ini bahwa pengendali suatu alat sudah banyak yang diaplikasikan secara otomatis, hal ini merupakan salah satu penerapan dari perkembangan teknologi dalam

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisa Kebutuhan Sistem Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu kesatuan sistem yang berupa perangkat lunak, perangkat keras, dan manusianya itu sendiri.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan manfaat untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia dalam segala bidang. Sejalan dengan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada skripsi ini dilakukan beberapa pengujian dan percobaan untuk mendapatkan hasil rancang bangun Quadcopter yang stabil dan mampu bergerak mandiri (autonomous). Pengujian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini bidang elektronika mengalami kemajuan yang pesat. Dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. ini bidang elektronika mengalami kemajuan yang pesat. Dengan kemajuan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, akhirakhir ini bidang elektronika mengalami kemajuan yang pesat. Dengan kemajuan tersebut, membuat manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengumpulan Informasi. Analisis Informasi. Pembuatan Desain Alat. Perancangan & Pembuatan Alat.

BAB III METODE PENELITIAN. Pengumpulan Informasi. Analisis Informasi. Pembuatan Desain Alat. Perancangan & Pembuatan Alat. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Diagram blok penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat pada gambar berikut: Mulai Pengumpulan Informasi Analisis Informasi Pembuatan Desain Alat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung pada bulan Desember 2013 sampai

Lebih terperinci

Pengembangan OSD (On Screen Display) dengan Penambahan Menu untuk Aplikasi pada Semi Autonomous Mobile Robot dengan Lengan untuk Mengambil Objek

Pengembangan OSD (On Screen Display) dengan Penambahan Menu untuk Aplikasi pada Semi Autonomous Mobile Robot dengan Lengan untuk Mengambil Objek JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-929 Pengembangan OSD (On Screen Display) dengan Penambahan Menu untuk Aplikasi pada Semi Autonomous Mobile Robot dengan Lengan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bismillahirrahmanirahim Assalamu alaikum Wr. Wb.

KATA PENGANTAR. Bismillahirrahmanirahim Assalamu alaikum Wr. Wb. KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirahim Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji Syukur Kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayat-nya laporan akhir yang berjudul Pengenalan Alat Alat Survey Dapat di selesaikan.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGGI BADAN DENGAN DISPLAY OLED DAN BERSUARA BERBASIS ARDUINO UNO

RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGGI BADAN DENGAN DISPLAY OLED DAN BERSUARA BERBASIS ARDUINO UNO RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGGI BADAN DENGAN DISPLAY OLED DAN BERSUARA BERBASIS ARDUINO UNO Muslimin 1, Wiwin Agus Kristiana 2, Slamet Winardi 3 1,2 Program Studi Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-8 Academia-Industry Linkage OKTOBER 2015; GRHA SABHA PRAMANA

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-8 Academia-Industry Linkage OKTOBER 2015; GRHA SABHA PRAMANA TECHNO-KOMPAS TEKNOLOGI KOMPAS GEOLOGI DIGITAL DAN KLINOMETER SERBA BISA UNTUK AKUISISI DATA PENGUKURAN STRIKE- DIP PADA BIDANG GEOLOGI, GEOFISIKA, DAN ARKEOLOGI Eka Dhamayanti 1*, Khairani Alkatiri 1,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen, peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah praktek.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. contohnya adalah sliding card, di mana sistem pengaman ini harus menggesekkan

BAB 1 PENDAHULUAN. contohnya adalah sliding card, di mana sistem pengaman ini harus menggesekkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sering dijumpai masalah mengenai keamanan, seperti sistem keamanan yang memerlukan biaya yang sangat mahal ataupun sistem keamanan yang tidak efisien, contohnya

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas mengenai analisis dan perancangan sistem. Pada prinsipnya perancangan dengan sistematika yang baik akan memberikan kemudahan-kemudahan dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. UAV (Unnmaned Aerial Vehicle) secara umum dapat diartikan sebuah wahana udara

I. PENDAHULUAN. UAV (Unnmaned Aerial Vehicle) secara umum dapat diartikan sebuah wahana udara I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang UAV (Unnmaned Aerial Vehicle) secara umum dapat diartikan sebuah wahana udara jenis fixed-wing, rotary-wing, ataupun pesawat yang mampu mengudara pada jalur yang ditentukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, 41 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, bertempat di Laboratorium Instrumentasi Jurusan Fisika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas pembuatan dan perancangan seluruh sistem perangkat dari Sistem Perancangan Parkir Otomatis berbasis Arduino dengan Menggunakan Identifikasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. 44 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Bab ini akan menjelaskan mengenai perancangan serta realisasi perangkat keras maupun perangkat lunak pada perancangan skripsi ini. Perancangan secara keseluruhan terbagi menjadi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM OTOMATISASI PERANGKAT ELEKTRONIKA RUMAH BERBASIS ARDUINO

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM OTOMATISASI PERANGKAT ELEKTRONIKA RUMAH BERBASIS ARDUINO PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM OTOMATISASI PERANGKAT ELEKTRONIKA RUMAH BERBASIS ARDUINO LAPORAN TUGAS AKHIR Diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md) Teknik Komputer

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi banyak bermunculan ide yang mendorong manusia untuk melakukan otomatisasi dan digitalisasi pada perangkat perangkat

Lebih terperinci

PERUMUSAN MASALAH

PERUMUSAN MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi yang sangat pesat pada saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan oleh berbagai kalangan masyarakat. Pemanfaatan dari berbagai jenis sistem berbasis

Lebih terperinci

BAB II DASR TEORI 2.1 Komunikasi Data Metode Transmisi

BAB II DASR TEORI 2.1 Komunikasi Data Metode Transmisi BAB II DASR TEORI 2.1 Komunikasi Data 2.1.1 Metode Transmisi Berdasarkan aliran datanya komunikasi data terbagi menjadi tiga kategori, yaitu: 1. Sistem Simplex. Sistem simplex merupakan salah satu jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berkembang pesat seiring dengan kemajuan di berbagai bidang. Bidang elektronika dan instrumentasi merupakan bidang yang sangat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Mikrokontroller AVR Mikrokontroller adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan serta keluaran serta dapat di read dan write dengan cara khusus. Mikrokontroller

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini akan membahas mengenai pengujian serta analisis masing-masing modul dari spesifikasi sistem secara keseluruhan. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Bab ini akan menjelaskan tentang perancangan, gambaran sistem serta realisasi perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan pada tongkat tunanetra. 3.1. Gambaran Alat Alat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PENGESAHAN... Error! Bookmark not defined.ii PERNYATAAN... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN...

BAB I. PENDAHULUAN... DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN MOTTO... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Termometer atau yang sudah kita kenal sebagai alat pengukur dan pendeteksi suhu merupakan sebuah alat yang sudah biasa digunakan sebagai alat acuan untuk menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sepeda merupakan salah satu alat transportasi yang mudah dipakai dan harganya terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah. Sebagai alat transportasi, sepeda sering digunakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas pembuatan dan perancangan seluruh sistem perangkat dari Sistem Miniatur Palang Pintu Otomatis Kerata Api Dengan Identifikasi RFID.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transformator sangatlah penting dalam kelangsungan suatu proses pembangkit tenaga listrik. Namun dibalik sebuah transformator yang dioperasikan pastilah ada

Lebih terperinci

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian dan penyusunan laporan ini menggunakan beberapa metode antara lain: 1. Studi Literatur Mencari sumber terkait seperti jurnal atau paper,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. AnalisaMasalah Dalam perancangan robot penyeimbang menggunakan sensor jarakberbasis android, terdapatbeberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan tersebut

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada alat ini. Dimulai dari uraian perangkat keras lalu uraian perancangan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Monitoring Output dan Pencatatan Data pada Panel Surya Berbasis Mikrokontroler Arduino

Rancang Bangun Sistem Monitoring Output dan Pencatatan Data pada Panel Surya Berbasis Mikrokontroler Arduino Rancang Bangun Sistem Monitoring Output dan Pencatatan Data pada Panel Surya Berbasis Mikrokontroler Arduino Pande Putu Teguh Winata 1, I Wayan Arta Wijaya 2, I Made Suartika 3 Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pembersih lantai otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi wajah animatronik berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya

Lebih terperinci

Miniatur Palang Pintu Kereta Api Otomatis dengan Menampilkan Kecepatan Kereta Serta Waktu Tunggu Menggunakan Arduino

Miniatur Palang Pintu Kereta Api Otomatis dengan Menampilkan Kecepatan Kereta Serta Waktu Tunggu Menggunakan Arduino Jurnal Teknik Elektro Vol. 8. 1 ISSN 1411-0059 Miniatur Palang Pintu Kereta Api Otomatis dengan Menampilkan Kereta Serta Waktu Tunggu Menggunakan Arduino M. Azzam Firdaus 1 dan Aryo Baskoro Utomo 2 Jurusan

Lebih terperinci

BAB. I Kompas Geologi

BAB. I Kompas Geologi BAB. I Kompas Geologi 1.1Pengertian Kompas geologi Kompas geologi adalah alat navigasi untuk mencari arah berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesawat udara tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) adalah sebuah pesawat terbang yang dapat dikendalikan secara jarak jauh oleh pilot atau dengan mengendalikan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul 19 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Perancangan Perancangan merupakan tata cara pencapaian target dari tujuan penelitian. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian

Lebih terperinci

Bab VIII. Penggunaan GPS

Bab VIII. Penggunaan GPS Bab VIII. Penggunaan GPS Pengenalan GPS Global Positioning System atau disingkat GPS adalah sistem navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit yang dikembangkan dan dikelola oleh Departemen Pertahanan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH BERBASIS ARDUINO DAN INFRA MERAH LAPORAN TUGAS AKHIR. oleh NURHASANAH NIM:

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH BERBASIS ARDUINO DAN INFRA MERAH LAPORAN TUGAS AKHIR. oleh NURHASANAH NIM: PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH BERBASIS ARDUINO DAN INFRA MERAH LAPORAN TUGAS AKHIR Diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md) Teknik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian

Lebih terperinci

Media Informatika Vol. 15 No. 2 (2016) SIMULASI ROBOT LINE FOLLOWER DENGAN PROTEUS. Sudimanto

Media Informatika Vol. 15 No. 2 (2016) SIMULASI ROBOT LINE FOLLOWER DENGAN PROTEUS. Sudimanto Media Informatika Vol. 15 No. 2 (2016) SIMULASI ROBOT LINE FOLLOWER DENGAN PROTEUS Sudimanto Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan computer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132 E-mail : sudianen@yahoo.com

Lebih terperinci

Aplikasi Sistem Cerdas Berbasis Web

Aplikasi Sistem Cerdas Berbasis Web Aplikasi Sistem Cerdas Berbasis Web Oleh -Ayip Nugraha (41113532) -Riki Yunus (47113699) 3DC03 Teknik Komputer Universitas Gunadarma Latar Belakang Menurut data Dinas Perhubungan Kota Depok, pada awal

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PEREKAM DATA KELEMBABAN RELATIF DAN SUHU UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN PEREKAM DATA KELEMBABAN RELATIF DAN SUHU UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER RANCANG BANGUN PEREKAM DATA KELEMBABAN RELATIF DAN SUHU UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER Oleh: Acta Withamana C64104073 PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PEMBUATAN. Blok diagram penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada gambar berikut.

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PEMBUATAN. Blok diagram penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada gambar berikut. BAB III METODE PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Diagram Alur Penelitian Blok diagram penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada gambar berikut. Perancangan Pengumpulan Informasi Analisis Informasi Pembuatan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Tracking Panel Surya Berbasis Mikrokontroler Arduino

Rancang Bangun Sistem Tracking Panel Surya Berbasis Mikrokontroler Arduino E-Journal SPEKTRUM Vol. 2, No. 2 Juni 215 Rancang Bangun Sistem Tracking Panel Surya Berbasis Mikrokontroler Arduino I.M. Benny P.W. 1, Ida Bgs Alit Swamardika 2, I Wyn Arta Wijaya 3 1,2,3 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam melakukan pengambilan gambar di udara, banyak media yang bisa digunakan dan dengan semakin berkembangnya teknologi saat ini terutama dalam ilmu pengetahuan, membuat

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 3.1 Perencanaan Dalam sebuah robot terdapat dua sistem yaitu sistem elektronis dan sistem mekanis, dimana sistem mekanis dikendalikan oleh sistem elektronis bisa berupa

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Kajian Pustaka a. Penerapan Algoritma Flood Fill untuk Menyelesaikan Maze pada Line Follower Robot [1]

BAB II DASAR TEORI Kajian Pustaka a. Penerapan Algoritma Flood Fill untuk Menyelesaikan Maze pada Line Follower Robot [1] BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa teori yang digunakan sebagai acuan dan pendukung dalam merealisasikan perancangan sistem pada skripsi ini. 2.1. Kajian Pustaka a. Penerapan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

POSITRON, Vol. VI, No. 1 (2016), Hal ISSN :

POSITRON, Vol. VI, No. 1 (2016), Hal ISSN : Rancang Bangun Timbangan Digital Berbasis Sensor Beban 5 Kg Menggunakan Mikrokontroler Atmega328 Edwar Frendi Yandra a, Boni pahlanop Lapanporo a *, Muh. Ishak Jumarang a a Prodi Fisika, FMIPA Universitas

Lebih terperinci

PENGUKUR PERCEPATAN GRAVITASI MENGGUNAKAN GERAK HARMONIK SEDERHANA METODE BANDUL

PENGUKUR PERCEPATAN GRAVITASI MENGGUNAKAN GERAK HARMONIK SEDERHANA METODE BANDUL Jurnal eknik Komputer Unikom Komputika Volume 2, No.2-2013 PENGUKUR PERCEPAAN GRAVIASI MENGGUNAKAN GERAK HARMONIK SEDERHANA MEODE BANDUL Syahrul, John Adler, Andriana Jurusan eknik Komputer, Fakultas eknik

Lebih terperinci

Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial

Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial Rustam Asnawi, Octa Heriana, Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial Rustam Asnawi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah Unmanned Aerial Vehicle (UAV) merupakan pesawat tanpa awak yang dikendalikan dari jarak jauh atau diterbangkan secara mandiri yang dilakukan pemrograman terlebih

Lebih terperinci

Dibuat Oleh : Sinta Suciana Rahayu P / Dosen Pembimbing : Ir. Fitri Sjafrina, MM

Dibuat Oleh : Sinta Suciana Rahayu P / Dosen Pembimbing : Ir. Fitri Sjafrina, MM ANALISA RADAR ULTRASONIK MENDETEKSI PESAWAT TERBANG LANDING MENGGUNAKAN MATLAB DAN ARDUINO SEBAGAI SISTEM PENGENDALI Dibuat Oleh : Sinta Suciana Rahayu P / 28110177 Dosen Pembimbing : Ir. Fitri Sjafrina,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014.

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014. III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014. 3.2 Alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kondisi iklim yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman. Greenhouse atau yang

BAB I PENDAHULUAN. kondisi iklim yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman. Greenhouse atau yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Greenhouse adalah sebuah bangunan yang berkerangka atau dibentuk menggelembung, diselubungi bahan bening atau tembus cahaya yang dapat meneruskan cahaya secara optimum

Lebih terperinci

Rancang Bangun Alat Ukur Salinitas dan Suhu Menggunakan Mikrokontroler ATMEGA328P Berbasis Data Logger yang Terintegrasi

Rancang Bangun Alat Ukur Salinitas dan Suhu Menggunakan Mikrokontroler ATMEGA328P Berbasis Data Logger yang Terintegrasi Rancang Bangun Alat Ukur Salinitas dan Suhu Menggunakan Mikrokontroler ATMEGA328P Berbasis Data Logger yang Terintegrasi dengan GPS Adrian Suparta a, Boni P. Lapanporo* a, Apriansyah b a ProdiFisika, FMIPA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Kecepatan

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Kecepatan BAB II DASAR TEORI Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan pada Bab I, tujuan skripsi ini adalah merancang sistem forensik digital pada kendaraan bermotor khususnya disini sepeda motor.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ribuan bahkan jutaan Transistor dalam suatu rangkaian elektronik, sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. ribuan bahkan jutaan Transistor dalam suatu rangkaian elektronik, sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangat pesat sekali setelah ditemukannya Teknologi Semikonduktor. Dahulu para peneliti masih cukup kesulitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menunjang produktivitas pekerjaan, manusia telah lama menginginkan sebuah asisten pribadi yang mampu melakukan beberapa tugas. Asisten berupa robot otomatis

Lebih terperinci

SISTEM FORENSIK DIGITAL PADA SEPEDA MOTOR

SISTEM FORENSIK DIGITAL PADA SEPEDA MOTOR SISTEM FORENSIK DIGITAL PADA SEPEDA MOTOR Daniel Santoso, F. Dalu Setiaji, Jonathan Tanzil R. SISTEM FORENSIK DIGITAL PADA SEPEDA MOTOR Daniel Santoso 1, F. Dalu Setiaji 2, Jonathan Tanzil R. 3 Program

Lebih terperinci

Eddy Nurraharjo Program Studi Teknik Informatika, Universitas Stikubank Semarang

Eddy Nurraharjo Program Studi Teknik Informatika, Universitas Stikubank Semarang Eddy Nurraharjo Program Studi Teknik Informatika, Universitas Stikubank Semarang email: eddynurraharjo@gmail.com Abstrak Teknologi elektronika dalam komponen/elemen dasar elektronika maupun pada sebuah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori dasar yang digunakan untuk pembuatan pintu gerbang otomatis berbasis Arduino yang dapat dikontrol melalui komunikasi Transifer dan Receiver

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan instrumen elektrik drum menggunakan sensor infrared berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN UDARA YANG BERBASISKAN WIRELESS

RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN UDARA YANG BERBASISKAN WIRELESS RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN UDARA YANG BERBASISKAN WIRELESS Sumartini Dana 1, Rochani 2, James Josias Mauta 3 Abstrak : Sistem komunikasi data saat ini bukan hanya secara fix cable

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Sensor Akselerometer ADXL345

BAB II DASAR TEORI Sensor Akselerometer ADXL345 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar teori penunjang sebagai pedoman dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Teori-teori yang digunakan antara lain sensor akselerometer ADXL345, sensor

Lebih terperinci