1 DAN FAKULTAS. Oleh: Astri Ariyani M SKRIPSI Jurusan Biologii. commit to user

Transkripsi

1 UJI SITOTOKSIKK ISOLAT 1 DAN 2 RUMPUT MUTIARA (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D DAN SERVIKSS HeLa Oleh: Astri Ariyani M SKRIPSI Jurusan Biologii FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITASS SEBELAS MARET SURAKARTAA 2011

2

3

4 MOTTO Don t give up (Jangan Menyerah) untuk sesuatu yang dipertaruhkan, karena kesimpulannya hanya ada dua, menang atau kalah. Akhir dari perjalanan adalah bahagia. Jika tidak atau belum, maka itu bukan akhir dari perjalanan. Innallaha ma'ashobirin (Sesungguhnya Allah itu amat dekat dengan orang yang sabar). vii

5 PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan untuk: Allah swt. Tuhan saya yang paling hebat. Sahabat sejati kehidupan. Kedua orang tua saya, Ibu, Bapak yang selalu mendukung baik dalam keadaaan susah maupun senang. Mbah uti dan Mbah kung, beliau yang mau menerima saya apa adanya, tidak ada keluh kesah yang terucap. Beribu kasih dan sayang untukmu. Teman-teman Biologi 2007 yang dari awal menemani saya, second family saya di Solo, special untuk temen-temen LEBAY, mami Hanum (yang bisa mengerti dan selalu member saran terbaik untukku), Euis (pengalaman luar biasa dari awal kuliah sampe saat ini, big kiss), Icha (my partner dan semua keajaibannya), Dea (4 Januari), and also my girl (INTAN). My vitamin thanks for everything. viii

6 KATA PENGANTAR Pertama-tama penulis memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah swt. yang senantiasa melimpahkan rahmat dan anugerahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi dengan judul : Uji Sitotoksik Isolat 1 dan 2 Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk.) Terhadap Sel Kanker Payudara T47D Dan Serviks HeLa. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan strata 1 (S1) di Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Selama melakukan penelitian dan penyusunan skripsi, penulis telah mendapatkan banyak masukan dan dukungan dari berbagai pihak yang sangat membantu dan bermanfaat dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan yang berbahagia ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : Ir. Ari Handono Ramelan M.Sc., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret, Surakarta yang telah memberikan dukungan dan dorongan. Dr. Agung Budiharjo, M.Si., selaku Ketua Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret, Surakarta yang telah memberikan izin dan dukungannya selama penelitian. Rita Rakhmawati, M.Si., Apt., selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan saran dan bimbingannya dari awal penelitian hingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini. Widya Mudyantini, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan proyek penelitian, saran dan bimbingan dari awal hingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini. Prof. Dr. Okid Parama Astirin, M.S., selaku Dosen Penelaah I yang telah memberikan bimbingan serta dukungan hingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini. ix

7 Estu Retnaningtyas N., STP., M.Si, selaku Dosen Penelaah II yang telah memberikan saran dan dukungan hingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini. Dr. Sunarto, M.S., selaku Pembimbing Akademik beserta dosen-dosen di Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret, Surakarta yang telah mendidik dan memberikan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tri Yuliati, SKM selaku Pembimbing penelitian di LPPT, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang telah memberikan izin penelitian beserta sarana, prasarana dan bantuan selama penelitian. Nuri Aprillia Ramadhona dan Anisa Amalia yang telah membantu selama penelitian dan memberikan motivasi. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam melakukan penelitian hingga penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu masukan yang berupa saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan pihak-pihak yang berkepentingan. Surakarta, Juli 2011 Penyusun x

8 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi HALAMAN MOTTO... vii HALAMAN PERSEMBAHAN... viii KATA PENGANTAR... ix DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xvi DAFTAR SINGKATAN... xviii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian... 3 D. Manfaat Penelitian... 4 BAB II. LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk.) Kanker Kanker Payudara Sel T47D Gen p Kanker Serviks Sel HeLa xi

9 xii 8. Apoptosis Siklus Sel Sitotoksik B. Kerangka Pemikiran BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian B. Alat dan Bahan C. Cara Kerja D. Analisis Data BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Sitotoksik B. Sel HeLa C. Proses terjadinya kanker serviks oleh sel HeLa D. Sel T47D E. Proses terjadinya kanker payudara oleh T47D F. Dugaan mekanisme penghambata sel oleh isolat rumput mutiara BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP xii

10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyebab kematian yang sering terjadi. Di Indonesia, penyakit ini menduduki peringkat kelima penyebab kematian, bahkan di negaranegara maju, kanker merupakan salah satu penyakit penyebab kematian yang menduduki peringkat nomor dua (Anonim, 2008). Penyakit kanker yang sering ditemui terutama pada wanita adalah kanker payudara dan kanker serviks. Sel kanker penyebab terjadinya kanker serviks dan payudara yang sering ditemui adalah sel HeLa dan T47D. Berbagai pengobatan yang dilakukan untuk mengobati penyakit kanker yang diakibatkan oleh sel HeLa dan T47D telah banyak dilakukan tetapi pengobatan kanker yang efektif dan efisien hingga saat ini belum ditemukan (Sugiyanto et al., 2003). Berbagai upaya penyembuhan telah dilakukan untuk melawan kanker seperti pembedahan, penyinaran, kemoterapi, dan imunoterapi. Namun, dari masing-masing cara pengobatan tersebut masih memiliki kelemahan (Hoffman, 1999). Salah satu contoh pengobatan yang sering dilakukan adalah penggunaan kemoterapi antikanker. Pengobatan ini belum dapat memberikan hasil yang optimal karena bekerja tidak spesifik pada sel sehingga dapat merusak sel-sel normal. Selain itu, pengobatan seperti pembedahan atau pengangkatan kanker pada umumnya tidak efektif lagi. Pengobatan ini hanya berlaku untuk sel kanker yang belum mengalami metastasis sedangkan penyinaran, sering kali tidak selektif dan tidak aman untuk sel-sel normal (Supardjan dan Meiyanto, 2002). 1

11 2 Berdasarkan pernyataan diatas, perlu dilakukan pencarian alternatif pengobatan untuk mengobati penyakit kanker. Salah satu upaya adalah pencarian bahan obat yang berasal dari bahan alam. Indonesia sangat berpotensi dalam penemuan senyawa baru yang berkhasiat karena keanekaragaman hayatinya yang melimpah. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antikanker adalah rumput mutiara (Hedyotis corymbosa L.). Berdasarkan penelitian Hsu (1998), senyawa ursolic acid dan oleanic acid pada H. corymbosa memiliki aktivitas penghambatan terhadap pertumbuhan sel hep-2b dan pembesaran tumor subcutan, sehingga tumbuhan ini berpotensi sebagai obat kanker. Selain itu, senyawa ursolic acid mempunyai efek antiproliferatif dan antivirus terhadap sel kanker serviks (Yim et al., 2006). Dari manfaat tersebut, maka pada penelitian ini digunakan daun rumput mutiara untuk mengobati penyakit kanker yang disebabkan oleh sel HeLa dan T47D. Pada penelitian ini digunakan isolat 1 dan 2 daun rumput mutiara. Isolat ini didapatkan dari penelitian yang dilakukan oleh Murdiyono (2008) yang berasal dari fraksi IV hasil fraksinasi bagian fraksi larut etil asetat ekstrak kloroform daun rumput mutiara. Dari fraksi tersebut dipartisi lebih lanjut oleh Ruwaida (2010) dan hasilnya didapatkan 6 isolat. Dua isolat teraktif yaitu isolat 4 dan 5 telah dilakukan uji toksisitas dan sitotoksiknya Ernawati (2010), tetapi keempat isolat lainnya belum dilakukan pengujian secara lanjut. Pemilihan isolat 1 dan 2 pada penelitian ini didasari oleh pengujian BST yang dilakukan oleh Ruwaida (2010). Hasil BST menunjukkan bahwa isolat 1 dan 2 daun rumput mutiara, dapat membunuh Artemia salina sebesar 58% dan 52%. Menurut Meyer et al., (1982),

12 3 senyawa uji dikatakan toksik terhadap sel kanker jika nilai LC 50 kurang dari 1000 µg/ml sehingga dapat diperkirakan bahwa nilai IC jam yang akan didapat dari isolat 1 dan 2 terhadap sel kanker adalah kurang dari 100 µg/ml. Hal ini menunjukkan bahwa isolat 1 dan 2 rumput mutiara memiliki sifat toksik dan berpotensi sebagai antikanker. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah isolat 1 dan 2 rumput mutiara (H. corymbosa (L.) Lamk) memiliki efek sitotoksik terhadap sel kanker payudara T47D dan serviks HeLa? 2. Berapakah nilai IC 50 dari isolat 1 dan 2 rumput mutiara terhadap sel kanker payudara T47D dan serviks HeLa. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui efek sitotoksik isolat 1 dan 2 rumput mutiara (H. corymbosa (L.) Lamk) terhadap sel kanker payudara T47D dan serviks HeLa. 2. Menentukan nilai IC 50 dari isolat 1 dan 2 rumput mutiara terhadap sel kanker payudara T47D dan serviks HeLa.

13 4 D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Penelitian diharapkan dapat menjadi bahan informasi ilmiah, tentang efek sitotoksik isolat rumput mutiara (H. corymbosa (L.) Lamk) sebagai sumber obat baru antikanker khususnya terhadap sel kanker payudara T47D dan serviks HeLa. 2. Sebagai informasi alternatif pengobatan penyakit kanker payudara dan serviks dengan menggunakan rumput mutiara (H. corymbosa (L.) Lamk).

14 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Hasil uji sitotoksik menunjukkan bahwa isolat 1 dan 2 rumput mutiara memiliki efek sitotoksik yang rendah terhadap sel kanker HeLa dan T47D karena memiliki nilai IC 50 lebih besar dari 100 µg/ml. 2. Isolat 1 rumput mutiara memiliki nilai IC 50 sebesar µg/ml terhadap sel HeLa dan µg/mL terhadap sel T47D, sedangkan IC 50 yang dihasilkan oleh isolat 2 rumput mutiara terhadap sel HeLa sebesar µg/ml dan µg/ml terhadap sel T47D. B. Saran 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan senyawa yang terdapat di dalam isolat 1 dan 2 rumput mutiara. 2. Perlu dilakukan penelitian mekanisme apoptosis terhadap sel kanker HeLa dan T47D dan proses penghambatan proliferasi sel kanker. 51