OLEH: DR. HJ.A RATNA SARI DEWI, SE, MSI FAK. EKONOMI UNHAS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "OLEH: DR. HJ.A RATNA SARI DEWI, SE, MSI FAK. EKONOMI UNHAS"

Transkripsi

1 OLEH: DR. HJ.A RATNA SARI DEWI, SE, MSI FAK. EKONOMI UNHAS

2 George, Jennifer M dan Jones R, Undersatandding and Managing Organization Behavior, Addison-Wesley, Publishing Company, New York, 1996 Salusu, J. Pengambilan Keputusan Staretgik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 1996 Siagian, Sondang, Teori dan Praktik Pengambilan Keputusan, PT. Toko Gunung Agung, Jakarta, 1996 DLL

3 1. Tugas dan partisipasi kelas (Bobot 30%) 2. Mid Test (bobot 30 %) 3. Final Test (Bobot 30%) 4. Etika (10%)

4 q PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN q q TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENDEKATAN DALAM PENGEMBILAN KEPUTUSAN q JENIS-JENIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN

5 K. J. Radford (1981): q Pengambilan keputusan ialah perumusan alternatif tindakan serta penetapan pilihan yang tepat antara beberapa alternatif yang tersedia setelah diadakan evaluasi untuk mencapai sasaran para pengambil keputusan

6 Ivan Cerich (1994): q Decision is concious among analyzed alternatives, followed by action to implement to the choise

7 George Dan Jones (1996): q Decision making is the process by which members of an organization choise a spesific cource of action to respond to both problem and opportunities

8 GR. Terry: Pengambilan keputusan adalah pemilihan alterna9f perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alterna9f yang ada SP Siagian: Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistema9k terhadap hakekat alterna9f yang dihadapi dan mengtambil 9ndakan yang menurut perhitungan merupakan 9ndakan yang paling tepat.

9 Jadi pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan salah satu dari beberapa alternatif yang tersedia untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan oleh pengambil keputusan

10 ADA 2 TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN: q TEORI KLASIK q TEORI PERILAKU (Satisficing)

11 Memandang menajer melakukan peng. keput sesuai masalah yg jelas dan pasti. Manajer memahami alternatif tindakan yg paling mungkin dan konsekuensinya serta memilih alternatif yg terbaik atau optimum

12 Manajer mengambil keputusan berdasarkan persepsi terhadap situasi yang membingungkan dan tidak pasti, sehingga manajer cenderung memilih alternatif sesuai dengan kepuasan (satisficing) bukan alternatif optimum

13 Brinconle (dalam Salusu, 1996): 1. Fakta 2. Pengalaman 3. Intuisi 4. Logika 5. Analisa Sistem

14 Manajer bekerja secara sistematik akan mengumpulkan data dan fakta dari suatu masalah dan hasilnya kemungkinan akan muncul sendiri, Artinya fakta inilah yang akan memberikan keputusan

15 Manajer dapat mengambila keputusan berdasarkan pengalamannya. Manajer yg berpengalaman banyak tentu matang dalam mengambil keputusan. Masalahnya pengalaman yg lalu tidak akan sama dgn situasi pada saat ini sehingga perlu penyesuaian dgn situasi

16 Manajer yg menggunakan intuisi (naluri) utk mengambil keputusan yg kadang-kadang keputusan tersebut dkritik sebagai tdk logis dan tdk berdasarkan data dan fakta yg ada. Masalahnya dgn data yg kurang memadai manajer sudah dapat mengambil keputusan karena pengaruh intuisi lebih besar

17 Manajer yg mengambil keputusan berdasarkan logika menggunakan perhitungan yg matang dengan mempertimbangkan reliabilitas dan validitas data. Selain itu untung dan rugi setiap tindakan direncanakan dan dianalisis secara mendalam.

18 Perkembangan teknologi komputer yang canggih membantu Manajer mengambil keputusan lebih cepat dan tepat. Manajer tdk lagi menangani data yg makin menumpuk serta rumusan statistik dan matematik yg kompleks. Analisa sistem menggunakan analisa kuantitatif yg lebih handal.

19 Pendekatan pengambilan keputusan: 1. Rasional; manfaat dan kerugian 2. Intuitif; perasaan, emosional 3. Perilaku politik; kompromi dgn pihak yg berkepentingan dlm perusahaan 4. Sintesa pengambilan keputusan; gabungan dari

20 Ada 2 jenis pengambilan keputusan (Herbert Simon): 1. Keputusan Terprogram 2. Keputusan Tidak Terprogram

21 Jenis keput. yang bersifat rutin dan berulang berdasarkan kebijakan, peraturan dan prosedur. Keput terprogram digunakan oleh tgkt manajemen lini karena berkaitan dgn masalah operasional yg pemecahannya memerlukan pengarahan dari tkt manajemen yg lebih tinggi. Contoh beli barang/atk

22 Jenis pengambilan keputusan dalam menghadapi masalah-masalah yang selalu berubah dan baru berdasarkan situasi yang luar biasa. Sifat keputusan tidak rutin, tidak berulang dan tidak terstruktur. Lebih sukar diperkirakan sehingga resikonya lebih tinggi. Dialkukan oleh manajemen tkt tinggi. Mmerlukan daya nalar yang tinggi. Contoh

23 Proses Pengambilan Keputusan Menurut Herbert Simon, proses pengambilan keputusan melalui 5ga fase: 1. Fase 1. Intelegen: pengemamatan lingkungan untuk mencari masalah 2. Fase Desain: Iden5fikasi Masalah 3. Fase 3. pemlihan aletrna5f

24 Proses Pengambilan Keputusan Menurut Charles Kepner dan Benyamin Tregoe (1965) bahwa ada 6 tahap Proses Pengambilan keputusan: 1. Menetapkan Sasaran dan tujuan 2. Mengiden9fikasi Masalah 3. Mengembangkan alterna9f solusi 4. Memilih alterna9f solusi 5. Melaksanakan keputusan 6. Evaluasi dan kontrol

25 Menetapkan sasaran dan tujuan: Ciri- ciri Sasaran spesifik: 1. Dinyatakan dengan jelas 2. Relevan dengan tujuan 3. Dapat diukur dan dapat diama9 4. Memiliki batasan waktu dan realis9k

26 Mengiden9fikasi Masalah: Masalah merupakan kesenjangan antara kondisi yang diinginkan dan kondisi yang terjadi Menentukan masalah, dpt dilakukan dgn memper9mbangkan ada 3 hal pokok: 1. Urgency (mendesak) 2. Impact (dampak) 3. Tendency (kecenderungan)

27 Urgency (mendesak): Urgency atau mendesak adalah jumlah waktu yg tersedia utk memecahkan suatu masalah. Misalnya dlm situasi persaingan memperbaiki pelayanan nasabah yg kurang baik lebih pen9ng bagi perusahaan yg berorintesi mutu dibandingkan membeli komputer baru.

28 Impact (Dampak): Impact atau dampak, menunjukkan seberapa besar kegawatannya terhadap suatu masalah. Dampak dapat terjadi pada penjualan, peralatan, citra masyarakat, sumberdaya manusia atau sumberdaya organisasi lainnya. Dampak dari st masalah baik jangka pendek maupun jk panjang dan bahkan pengaruhnya mengakibatkan masalah lain.

29 Tendency (kecenderungan): Tendency atau Kecenderungan menunjukkan konsekuensi- konsekuensi masalah dimasa yang akan datang. Masalah yg terjadi sekarang mungkin memiliki urgency dan impact rendah, tetapi apabila dibiarkan akan mengakibatkan kerugian besar. Misalnya keputusan efisiensi dengan mengurangi biaya pengeluaran untuk pemeliharaan mesin akan merusak mesin itu sendiri.

30 Struktur Masalah Ada 9ga struktur masalah: Masalah yg terstruktur Masalah yang 9dak terstruktur Masalah semi terstruktur

31 Masalah yang Terstrukktur Masalah terstruktur, merupakan masalah yg dapat dipahami oleh Seorang manajer. Misalnya. masalah mengenai berapa banyak persediaan yang dipesan

32 Masalah yang 9dak Terstrukktur Masalah yang 9dak terstruktur adalah masalah yg 9dak memiliki elemen atau hubungan antar elemen yang dipahami oleh oleh orang- orang yg memecahkan masalah

33 Masalah yang semi terstruktur yaitu masalah yang terdiri dari beberapa elemen atau hubungan yang dipahami oleh Si pemecah masalah dan beberapa lagi yang 9dak dapat dipahami. Contoh, pemilihan lokasi untuk membangun pabrik, beberapa elemen seper9 harga tanah, pajak dan biaya bahan baku dapat diukur dgn tkgt ketepatan yg 9nggi, tetapi elemen lain, bahaya dari lingkungan dan perilaku masyarakat sekitar sulit diukur.

34 Mengembangkan alterna9f solusi Manajer perlu meneli9 tentang lingkungan internal dan eksternal organisasi baik internal mmaupun eksternal untuk memperoleh informasi dan ide tentang alterna9f solusi yg terbaikt

35 Memilih alterna9f solusi Kriteria utama dlm memilih alterna9f terbaik: 1. Mendukung tujuan organisasi 2. Menimbulkan manfaat yang op9mal dan resiko yang minimal 3. Mengatasi masalah baru 4. Melalui pengkajian dengan metode ilmiah 5. Mengurangi faktor subjek9vitas

36 Melaksanakan alterna9f Dlm pelaksanaannya. Apabila 9ndakan yg diambil sesuai dgn tujuan, memiliki manfaat yg op9mal dgn konsekuensi yg minimal maka 9ndakan tsbt merupakan 9ndakan yg tepat

37 Melaksanakan alterna9f Dlm pelaksanaannya. Apabila 9ndakan yg diambil sesuai dgn tujuan, memiliki manfaat yg op9mal dgn konsekuensi yg minimal maka 9ndakan tsbt merupakan 9ndakan yg tepat

38 Evaluasi dan kontrol Evaluasi atau kontrol, adalah membandingkan hasil 9ndakan yg diharapkan dicapai berdasarkan tujuan dan kriteria yang telah ditetapkan dgn kenyataan 9ndakan yg telah dilaksanakan.

39 TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KUALITATIF Ada beberapa teknik kualita9f dalam pengambilan keputusan, yang paling banyak membantu organisasi dalam pengambilan keputusan yang efek9f yaitu: 1. Teknik sumbang saran (Brainstorming) 2. Metode Delphi 3. Kelompok nominal

40 TEKNIK SUMBANG SARAN (Brainstorming) Teknik sumbang saran (brainstorming) adalah kegiatan yang dilakukan anggota kelompok yang memberikan sumbangan ide- ide untuk menghasilkan alterna9f pemecahan yg imajina9f dan krea9f.

41 Prinsip- prinsip Teknik Sumbang saran Ada beberapa prinsip teknik sumbang saran: 1. Mendorong mengemukakan ide- ide yg sebanyak mungkin secara bebas 2. Menekan pada jumlah ide- ide yg dikemukakan, lebih banyak ide akan lebih besar kemungkinan untuk diterima 3. Tidak diperbolehkan mengkri9k atau menyalahkan ide- ide orang lain 4. Para peserta didorong untuk memperbaiki ide- ide orang lain atau memadukan ide- ide untuk mencari alterna9f pemecahan masalh

42 Teknik Delphi (Delphi Technique) Teknik delphi adalah membandingkan pendapat- pendapat dari para pakar secara anonim untuk memecahkan suatu masalah melalui kuesioner secara bertahap

43 Langkah- langkah Teknik Delphi 1. Mengiden9fikasi masalah dengan jelas dan mengundang para pakar utk berpar9sipasi dlm memecahkan masalah 2. Masalah yg poko disampaikan kepada para pakar secara terpisah 3. Masing- masing pakar secara sendiri- sendiri dan tanpa menyebutkan iden9tas pribadi menanggapi suatu masalah yg disampaikan dgn memberikan kuesioner, saran dan per9mbangan mengenai alterna9f pemecahan

44 Langkah- langkah Teknik Delphi 1. Tanggapan para pakar kemudian dikumpulkan, disusun dan dirangkum serta diperbanyak 2. Masing- masing pakar menerima rangkuman dai tanggapan kelompok pakar yg disertai komentar dan penjelasan 3. Masing- masing pakar mengevaluasi dan memberikan komentar pada per9mbangan yg disampaikan oleh pakar lain dan memperbaiki keputusannya masing- masing bilamana perlu sebagai hasil komentar dari yg lain

45 Langkah- langkah Teknik Delphi dirangkum dan diperbanyak kembali untuk 1. Hasil perbaikan dari masing- masing pakar kemudian disusun kembali, kemudian dapat digunakan sampai konsensus mencapai.

46 Teknik Kelompok Nominal (Nominal Group) Teknik kelompok nominal (nominal Group Technique) merupaka pertemuan kelompok untuk memecahkan masalah secara nominal atau hanya diatas kertas dan terstruktur serta tanpa melakukan komunikasi verbal

47 Langkah- langkah Teknik Kelompok Nominal 1. Setelah masalah dirumuskan dengan jelas, masing- masing individu dalam kelompok diminta mengembangkan alterna9f pemecahannya sendiri dari suatu masalah atau tugas 2. Kemudian suatu saat anggota kelompok menyajikan ide- idenya kepada kelompok tanpa diskusi. Ide- ide tersebut dirangkum dan dicatat pada papan tulis atau lembar kertas.

48 Langkah- langkah Teknik Kelompok Nominal 1. Seteleh semua anggota kelompok menyajikan ide- idenya masing- masing, kelompok mendiskusikan ide- ide tersebut untuk memperjelas dan mengevaluasi kembali 2. Suatu pertemuan menyimpulkan secara diam- diam dan sendiri- sendiri se9ap anggota membuat ranking alterna9f pemecahan. Ide yg mendapat ranking ter9nggi merupakan keputusan kelompok

49 PENGAMBILAN KEPUTUSAN KUANTITATIF Ada 4 situasi pengambilan keputusan: 1. Ada kepas9an (certainty): linier programing, metode transportasi, metode penugasan, model persediaan, analisa network dll 2. Ada Resiko (risk): metode keputusan probabilis9k, model inventori probabilis9k, dll 3. Tida ada kepas9an (uncertainty), analisa keputusan dlm ke9dakpas9an 4. Ada konflik (conflict), teori permainan(game theory)

50 Situasi Keputusan dalam Kepas9an (Certainty) Situasi keptusan dalam kepas9an jika semua informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan diketahui secara sempurna dan 9dak berubah. Biasanya pada model keputusan yang determinis9k, misalnya program linier dan transportasi, analisa network, pengendalian persediaan dll.

51 Situasi Keputusan dalam keadaa resiko (risk) Suasan dalam keadaan risk, jika informasi sempurna 9dak tersedia tetapi seluruh peris9wa yang akan terjadi beserta probabilitasnya diketahui. Ini berar9 perlu pemahaman teori probabilitas.

52 Situasi Keputusan dalam ke9dakpas9an Uncrtainty) Suasan keputusan dalam keadaan ke9dakpas9an (uncertainty), jika seluruh p e r i s 9 w a d i k e t a h u i, t e t a p i t a n p a mengatahui probabilitasnya masing- masing kegiatan.

53 Situasi Keputusan dalam konflik (conflict) Suasan keputusan dalam keadaan konflik jika saling pertentangan antara satu pihak dengan pihak lain. Misalnya teori permainan (game theory)

54 Situasi Keputusan dalam ke9dakpas9an Uncertainty) Suasan keputusan dalam keadaan ke9dakpas9an (uncertainty), jika seluruh peris9wa diketahui, tetapi tanpa mengatahui probabilitasnya masing- masing kegiatan.

55 Contoh: Misalkan pengambil keputusan memiliki dana Rp 100 juta, untuk di investasikan pada salah satu dari 9ga rencana yaitu saham, tanah dan tabungan. Diasumsikan bahwa pengambil keputusan bersedia menginvestasikan semua dana pada salah satu rencana. Payoff 9ga investasi didasarkan pada 9ga kondisi ekonomi; cerah, sedang dan lesu. Matrix payoff dapat dilihat pada tabel berikut:

56 Tabel. Matrix Pay off Hasil Investasi (Jutaan Rp) Alternatif Investasi SAHAM Prospek Ekonomi CERAH 10 Prospek Ekonomi SEDANG 6,5 Prospek Ekonomi LESU -4 TANAH TABUNG 5 5 5

57 KRITERIA KEPUTUSAN Ada 5 kriteria keputusan: 1. Maximin 2. Maximax 3. Regret (minimax) 4. Hurwicz 5. Laplace

58 KRITERIA MAXIMIN Kriteria Maximin disebut juga kriteria Wald. Asumsinya pengambil keputusan adalah pesimis9k/konserva9f atau risk avoider (penghindar resiko). Menurut kriteria ini, hasil terkecil untuk se9ap alterna9f dibandingkan dan alterna9f yang menghasilkan nilai maksimum dari hasil- hasil yg menimum dipilih. Payoff Minimum Saham - 4 Tanah 1 Tabunga 5 (Maximin)

59 KRITERIA MAXIMAX Kriteria Maximax, didasarkan pada asumsi pengambil keputusan adalah op9mis9k/ risk taker (pengambil resiko). Menurut kriteria ini, hasil terbesar untuk se9ap alterna9f dibandingkan dan alterna9f yang menghasilkan nilai maksimum dari hasil- hasil yg maksimum dipilih. Payoff Maksimum Saham 10 (Maximax) Tanah 8 Tabunga 5

60 KRITERIA REGRET (MINIMAX) Kriteria Regret (L.J Savage), didasarkan pd konsep opportunity loss/regret. Pengambil keputusan mengalami kerugian jika peris9wa terjadi menyebabkan alterna9f yg dipilih kurang dari payoff maksimum. Jumlah regret atau opportuniy loss ditentukan dengan mengurangkan payoff alterna9f itu untuk peris9wa tertentu dari payoff maksimum. Kriteria regret, menghendaki dipilihnya nilai minimu dari regret maksimum. Tabel Regret Regret CERAH SEDANG LESU Maksimum Saham 10-10=0 6,5-6,5=0 5- (- 4) =9 9 Tanah 10-8 = 2 6,5-6 = 0,5 5-1 =4 4(MimX) Tabunga 10-5 = 5 6,5-5 =1,5 5-5 =0 5

61 KRITERIA HURWICZ (L. HURWICZ) Kriteria ini menunjukkan adanya kompromi antara maximin dan maximax. Peng. keputusan jarang pesimis9k dan op9mis9k secara sempurna. Jadi adanya campuran antara pesimis9k dan op9mis9k, sehingga Hruwicz menyatakan adanya suatu coefficient op9mism, yang berada antara 0 s/d1. Jika 1 bera9 peng keputusan memiliki op9misme secara total. Jika koefisien op9misme a, maka pesimisme adalah 1- a. Misalkan a = 0,6: Maksimum Minimum Saham 10-4 Tanah 8 1 Tabunga 5 5

62 Lanjutan KRITERIA HURWICZ (L. HURWICZ) Misalkan a = 0,6: Saham 10 (0,6) (0,4) = 4,4 Tanah 8 (0,6) + 1 (0,4) = 5,2 Tabunga 5 (0,6) + 5 (0,4) = 5 Jadi yang dipilih adalah Tanah sebesar Rp 5,2 juta

63 KRITERIA LAPLACE Kriteria Laplace menyarankan, bahwa karena probabilitas peris9wa 9dak diketahui, seharusnya diasumsikan bahwa semua peris9wa mempunyai kemungkinan yang sama terjadi. Dengan kata lain, se9ap peris9wa ditetapkan memiliki probabilitas yang sama, dalam kasus ini sebesar 1/3, sehingga nilai ter9mbangnhya sbb: Saham 10 (1/3) + 6,5(1/3) (1/3) = 4,167 Tanah 8 (1/3) + 6(1/3) + 1 (1/3) = 5 Tabunga 5 (1/3) + 5(1/3) + 5 (1/) = 5 Jadi yang dipilih adalah tanah dan tabungan

64 Pengambilan Keputusan dalam Keadaan Resiko Suasana dalam keadaan resiko, jika informasi sempurna 9dak tersedia tetapi seluruh peris9wa yang akan terjadi beserta probabilitasnya diketahui. Ini berar9 perlu pemahaman teori probabilitas. Kriteria: Expected Value Payoff (EV) = Ri.Pi Ri = hasil/return Pi = probabilitas

65 Contoh: Misalkan perusahaan memiliki 9ga alterna9f investasi yaitu A, B dan C. Ada dua kodisi pasar yaitu pasar lesu dan cerah dengan masing- masing probabilitas; 0,40 untuk pasar lesu dan 0,60 untuk pasar cerah. Hasil (payoff) dari invetasi A sebesar Rp untuk pasar lesu dan pasar cerah sebesar (- Rp ), dan investasi B sebesar Rp dan Rp untuk pasar lesu dan cerah. Dan investasi C sebesar Rp dan Rp untuk pasar lesu dan cerah. Tentukan Investasi mana yang dipilih.

66 Expected Opportunity Loss Suatu kriteria alterna9f untuk mengevaluasi keputusan dalam suasana risk dinamakan expected opportunity loss (EOL). Prinsip dasar EOL adalah meminimumkan kerugian yg disebabkan karena pemilihan alterna9f keputusan tertentu.

67 Pohon Keputusan (Decision Tree) Salah satu pendekatan untuk menentukan pilihan dari beberapa altarna9f dapat digunakan pohon keputusan.

68 Contoh. Pohon keputusan sederhana Ada dua pilihan apakah bawah payung atau 9dak bawah payung. Ada dua kejadian tak pas9 yaitu hujan dan 9dak hujan. Membeli bahan baku sekarang atau besok. Jika sekarang membeli, harganya $ 14, 5. sedangkan jika beli besok, ada dua kemungkinan harga turun $ 10, dan harga naik $ 20, dengan probabilitas masing- masing kejadian sebesar 0,50.

69 Keputusan Bertahap Persoalan keputusan yg terdiri dari beberapa tahapan keputusan merupakan persoalan keputusan yang lebih kompleks. Analisis dimulai dari belakang ke depan atau dari kanan ke kiri menuju keputusan awal (permulaan).

70 Langkah- langkah dalam analisis bertahap 1. Mulai dari ujung paling kanan diagram keputusan dan bergerak ke kiri sepanjang cabang tersebut mencapai suatu simpul keputusan 2. Pada simpul keputusan ini dilakukan pemilihan diantara alterna9f alterna9f yg ada, berdasarkan kriteria payoff terbesar, atau biaya terkecil 3. Coret cabang dari alterna9f yang 9dak dipilih 4. Terus bergerak kekiri hingga mencapai simpul keputusan awal dan lakukan pilihan diantara alterna9f tersebut.

71 Contoh: Seorang produsen menghadapi persoalan untuk memutuskan pada tahap pertama apakah perlu mendirikan pabrik besar (t1= 9ndakan 1) atau pabrik kecil (t2= 9ndakan 2). Kemudian pada tahap kedua, kalau keadaan memungkinkan harus diputuskan untuk memilih salah satu dari 3 hal; perluasan besar, perluasan kecil atau tanpa perluasan (tetap seper9 semula). Apabila produsen memilih mendirikan pabrik besar atau kecil dia dihadapkan pada 3 kejadian tak pas9 mengenai hasil penjualan produ yaitu permintaan 9nggi, sedang dan rendah dengan probabilitas masing- masing sebesar 0,40, 0,40 dan 0,20.

72 Contoh:lanjutan Laba ditung dengan cara mengurangkannpenjualan dengan biaya. Bbiya mendirikan pabrik besar10 smu, dan pabrik kecil 6 smu Laba dihitung dengan dseorang produsen menghadapi persoalan untuk memutuskan pada tahap pertama apakah perlu mendirikan pabrik besar (t1= 9ndakan 1) atau pabrik kecil (t2= 9ndakan 2). Kemudian pada tahap kedua, kalau keadaan memungkinkan harus diputuskan untuk memilih salah satu dari 3 hal; perluasan besar, perluasan kecil atau tanpa perluasan (tetap seper9 semula). Apabila produsen memilih mendirikan pabrik besar atau kecil dia dihadapkan pada 3 kejadian tak pas9 mengenai hasil penjualan produ yaitu permintaan 9nggi, sedang dan rendah dengan probabilitas masing- masing sebesar 0,40,

73

74 Pohon Keputusan (Decision Tree)

75

76

Keputusan Dalam Ketidakpastian dan Resiko

Keputusan Dalam Ketidakpastian dan Resiko Keputusan Dalam Ketidakpastian dan Resiko Suasana pengambilan keputusan : dalam pasti (certainty), dalam keadaan resiko (risk), dalam ketidakpastian (uncertainty), dalam suasana konflik (conflict). Analisis

Lebih terperinci

Pengambilan Keputusan dalam Ketidakpastian

Pengambilan Keputusan dalam Ketidakpastian Bab 13 : Pengambilan Keputusan dalam Ketidakpastian 1 Ekonomi manajerial Manajemen 2 Pokok Bahasan Pengantar Keputusan Dalam Ketidakpastian Kriteria Maximin, Kriteria Maximax, Kriteria Minimax (Kroteria

Lebih terperinci

PENGENALAN SISTEM OPTIMASI. Oleh : Zuriman Anthony, ST. MT

PENGENALAN SISTEM OPTIMASI. Oleh : Zuriman Anthony, ST. MT PENGENALAN SISTEM OPTIMASI Oleh : Zuriman Anthony, ST. MT PENILAIAN 1. KEHADIRAN (25%) 2. TUGAS + KUIS (25%) 3. UTS (25%) 4. UAS (25%) 5. Terlambat maksimal 15 menit 6. Kehadiran minimal 10 kali di kelas

Lebih terperinci

DECISION THEORY DAN GAMES THEORY

DECISION THEORY DAN GAMES THEORY DECISION THEORY DAN GAMES THEORY PENGANTAR Lingkungan di mana keputusan dibuat sering digolongkan kedalam empat keadaan: certainty, risk, uncertainty, dan conflict. Decision theory terutama berhubungan

Lebih terperinci

Pengertian Pengambilan Keputusan

Pengertian Pengambilan Keputusan Dadang Sunendar Pengertian Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PERTEMUAN 6 TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERTEMUAN 6 TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pertemuan 6 TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN Objektif: 1. Mahasiswa dapat mencari penyelesaian masalah dengan model keputusan dalam kepastian 2. Mahasiswa dapat mencari

Lebih terperinci

OUTLINE. BAGIAN II Probabilitas dan Teori Keputusan. Konsep-konsep Dasar Probabilitas. Distribusi Probabilitas Diskret.

OUTLINE. BAGIAN II Probabilitas dan Teori Keputusan. Konsep-konsep Dasar Probabilitas. Distribusi Probabilitas Diskret. TEORI KEPUTUSAN OUTLINE BAGIAN II Probabilitas dan Teori Keputusan Konsep-konsep Dasar Probabilitas Distribusi Probabilitas Diskret Distribusi Normal Teori Keputusan Pengertian dan Elemen- Elemen Keputusan

Lebih terperinci

Pertemuan 6 TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pertemuan 6 TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pertemuan 6 TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN Objektif: 1. Mahasiswa dapat mencari penyelesaian masalah dengan model keputusan dalam kepastian 2. Mahasiswa dapat mencari penyelesaian masalah dengan model keputusan

Lebih terperinci

BAB IX PROSES KEPUTUSAN

BAB IX PROSES KEPUTUSAN BAB IX PROSES KEPUTUSAN Lingkungan di mana keputusan dibuat sering digolongkan kedalam empat keadaan: certainty, risk, uncertainty, dan conflict. Decision theory terutama berhubungan dengan pengambilan

Lebih terperinci

Materi #13 TKT101 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI T a u f i q u r R a c h m a n

Materi #13 TKT101 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI T a u f i q u r R a c h m a n Materi #13 TKT101 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Kemampuan Akhir Yang Diharapkan 2 Mampu membandingkan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari. Indikator Penilaian Ketepatan dalam

Lebih terperinci

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #13 Ganjil 2016/2017 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #13 Ganjil 2016/2017 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Materi #13 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Pendahuluan (1/2) 2 Berbagai keputusan secara langka dibuat dengan kepastian. Sebagian besar keputusan melibatkan faktor resiko. Kriteria umum untuk menilai

Lebih terperinci

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #12 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #12 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Materi #11 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Pendahuluan 2 Berbagai keputusan secara langka dibuat dengan kepastian. Sebagian besar keputusan melibatkan faktor resiko. Kriteria umum untuk menilai keputusan

Lebih terperinci

Teori Pengambilan Keputusan

Teori Pengambilan Keputusan Teori Pengambilan Keputusan Iman Murtono Soenhadji Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Iman Murtono Soenhadji 1 Bab 1: Pendahuluan Pengertian Pengambilan Keputusan dikemukakan oleh, Ralp C. Davis; Mary

Lebih terperinci

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menggunakan modelmodel pengambilan keputusan untuk mengelola proses dan rantai pasok 1. Decision theory 2. Decision tree Pada pertemuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 21 Teori Himpunan Fuzzy Pada himpunan tegas (crisp), nilai keanggotaan suatu item x dalam himpunan A, yang sering ditulis dengan memiliki dua kemungkinan, yaitu: 1 Nol (0), yang berarti

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN BAB 6. KONDISI PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1. Pendahuluan 2. Kondisi Pengambilan Keputusan dalam Kepastian 3. Kondisi Pengambilan Keputusan dalam Ketidakpastian 4. Kondisi Pengambilan

Lebih terperinci

Keputusan MODUL OLEH

Keputusan MODUL OLEH Modul 5. Penanganan Ketidakpastian dan Diagram Keputusan ANALISAA SISTEM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MODUL V: PENANGANAN KETIDAKPASTIAN DAN DIAGRAM KEPUTUSAN OLEH : Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc DEPARTEMEN

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL TERJAWAB-BAB 10. Untuk mahasiswa, jawaban diberikan untuk soal ganjil.

LATIHAN SOAL TERJAWAB-BAB 10. Untuk mahasiswa, jawaban diberikan untuk soal ganjil. LATIHAN SOAL TERJAWAB-BAB 10 Untuk mahasiswa, jawaban diberikan untuk soal ganjil. 1. Berikut adalah tabel hasil (payoff) dari investasi di saham pertanian, industri dan perbankan untuk setiap lembar sahamnya.

Lebih terperinci

Pengambilan Keputusan dalam Keadaan Tidak Ada Kepastian IRA PRASETYANIGRUM

Pengambilan Keputusan dalam Keadaan Tidak Ada Kepastian IRA PRASETYANIGRUM Pengambilan Keputusan dalam Keadaan Tidak Ada Kepastian IRA PRASETYANIGRUM Pengambilan Keputusan dalam Keadaan Tidak Ada Kepastian Keputusan dalam keadaan tidak ada kepastian terjadi jika pengambilan keputusan

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI TIDAK PASTI. OLEH Ir. Indrawani Sinoem, MS.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI TIDAK PASTI. OLEH Ir. Indrawani Sinoem, MS. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI TIDAK PASTI OLEH Ir. Indrawani Sinoem, MS. Kondisi Tidak Pasti Kondisi tidak pasti adalah suatu keadaan yang memenuhi beberapa syarat : 1. Ada beberapa alternatif tindakan

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI BERESIKO IRA PRASETYANINGRUM

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI BERESIKO IRA PRASETYANINGRUM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI BERESIKO IRA PRASETYANINGRUM Konsep Resiko RESIKO Resiko adalah kesempatan timbulnya kerugian; Resiko adalah ketidakpastian; Resiko adalah penyimpangan hasil aktual

Lebih terperinci

MATERI TAMBAHAN TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Sumber Bambang Avip Priatna Martadiputra)

MATERI TAMBAHAN TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Sumber Bambang Avip Priatna Martadiputra) MATERI TAMBAHAN TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Sumber Bambang Avip Priatna Martadiputra) 1. Pengambilan Keputusan dalam keadaan ada kepastian Keputusan dalam keadaan ada kepastian (certainty), terjadi apabila

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI TIDAK PASTI

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI TIDAK PASTI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI TIDAK PASTI Kondisi Tidak Pasti Kondisi tidak pasti adalah suatu keadaan yang memenuhi beberapa persyaratan : 1. Ada beberapa alternatif tindakan yang fleksibel. 2.

Lebih terperinci

STATISTICAL THINKING DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN BISNIS. Rezzy Eko Caraka

STATISTICAL THINKING DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN BISNIS. Rezzy Eko Caraka STATISTICAL THINKING DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN BISNIS Rezzy Eko Caraka Dewasa ini para pelaku bisnis dituntut untuk memiliki suatu ide berinovasi dalam mengatasi persaingan antar pelaku bisnis yang semakin

Lebih terperinci

Model-model Kebijakan Publik

Model-model Kebijakan Publik Kuliah 6 Model-model Kebijakan Publik Marlan Hutahaean 1 Model-model Kebijakan Publik Model Umum Model Perceptual-Process Model Struktural Model Elite Model Kelompok Model Rasional Model Inkremental Marlan

Lebih terperinci

MANAGEMENT SUMMARY CHAPTER 7 DECISION MAKING

MANAGEMENT SUMMARY CHAPTER 7 DECISION MAKING MANAGEMENT SUMMARY CHAPTER 7 DECISION MAKING MANAJER SEBAGAI PEMBUAT KEPUTUSAN PROSES MEMBUAT KEPUTUSAN Manajer bertugas membuat keputusan. Dan mereka ingin keputusan tersebut menjadi keputusan yang terbaik,

Lebih terperinci

PEMBUATAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI. Eti Rimawati Fakultas Kesehatan - UDINUS

PEMBUATAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI. Eti Rimawati Fakultas Kesehatan - UDINUS PEMBUATAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI Eti Rimawati Fakultas Kesehatan - UDINUS GR Terry: PEMBUATAN KEPUTUSAN (decision making) Pembuatan keputusan selalu dihubungkan dengan suatu masalah atau suatu kesulitan,

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN. Materi ke -6

PENGAMBILAN KEPUTUSAN. Materi ke -6 PENGAMBILAN KEPUTUSAN Materi ke -6 Pengertian Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan/ Decision Making merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan organisasi. Pengambilan keputusan dapat didefinisikan

Lebih terperinci

Makalah Ekonomi Manajerial Tentang Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Beresiko

Makalah Ekonomi Manajerial Tentang Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Beresiko Makalah Ekonomi Manajerial Tentang Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Beresiko Disusun oleh: Kelompok 13 Nama Anggota : Dimas Widyotomo (125020207111048) Rizkie Imadudien L ( 125020205111004) Jurusan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Keputusan dan Pengambilan Keputusan Suatu masalah keputusan memiliki suatu lingkup yang berbeda dengan masalah lainnya. Perbedaan ini menonjol terutama karena adanya

Lebih terperinci

DUKUNGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN *

DUKUNGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN * DUKUNGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN * Hj. Salmilah, S.Kom ** I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengambilan atau pembuatan keputusan berarti memilih satu di antara banyak alternatif. Dalam hal pengambilan keputusan minimal terdapat dua alternatif di mana

Lebih terperinci

Pembuatan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan

Pembuatan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan PEMBUATAN KEPUTUSAN Pembuatan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Bank

Lebih terperinci

Kasus di atas dapat diselesaikan menggunakan analisis breakeven.

Kasus di atas dapat diselesaikan menggunakan analisis breakeven. I. Analisis Break-Even Analisis break-even merupakan salah satu teknik analisis ekonomi yang berguna dalam menghubungkan biaya variabel total (TVC) dan biaya tetap total (TFC) terhadap output produksi

Lebih terperinci

TEORI PERMAINAN GAME THEORY MATA KULIAH RISET OPERASI

TEORI PERMAINAN GAME THEORY MATA KULIAH RISET OPERASI TEORI PERMAINAN GAME THEORY MATA KULIAH RISET OPERASI KETENTUAN UMUM 1. Teori permainan memusatkan pada analisis keputusan dalam suasana konflik 2. Setiap pemain bermain rasional, dengan asumsi memiliki

Lebih terperinci

Pengambilan Keputusan

Pengambilan Keputusan Pengambilan Keputusan LOGO lantip1975@gmail.com Dr. Lantip Diat Prasojo Lingkup Keputusan DM (Decision Making) berdasarkan Intuisi DM berdasarkan rasional DM berdasarkan analisis keputusan Definisi Pengambilan

Lebih terperinci

Aspek Finansial. Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Aspek Finansial. Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Yogyakarta Aspek Finansial Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Yogyakarta Manajemen Proyek (TKE 3101) oleh: Indah Susilawati, S.T., M.Eng. 1 Aspek Finansial vs Aspek

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System

Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System Pengantar DSS & Management Support System Oleh : Tim Pengampu SPK Ganjil 2015 Sub Pokok Bahasan Pengantar DSS : 1. Mengapa Mempelajari DSS 2. Definisi

Lebih terperinci

Metode pengambilan keputusan. Ira Prasetyaningrum

Metode pengambilan keputusan. Ira Prasetyaningrum Metode pengambilan keputusan Ira Prasetyaningrum Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan (artifical intelligence - AI) adalah aktivitas penyediaan mesin seperti komputer dengan kemampuan untuk menampilkan

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN Manajer Operasi adalah para pengambil keputusan. Manajer harus memahami bagaimana keputusan diambil dan alat bantu pengambilan keputusan apa yang digunakan.

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PERTEMUAN 6 PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERTEMUAN 6 PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. KONSEP DASAR Menurut Siswanto (2006:171) mengatakan bahwa Pengambilan Keputusan adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dalam

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN PENGANTAR MEMAHAMI KONTEKS MANAJEMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MAKALAH MANAJEMEN PENGANTAR MEMAHAMI KONTEKS MANAJEMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAKALAH MANAJEMEN PENGANTAR MEMAHAMI KONTEKS MANAJEMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pengantar Dosen Pengampu : Dyna Herlina Suwanto, M.Sc Disusun Oleh : Muh.

Lebih terperinci

Analisa Keputusan Manajemen dengan Pemrograman Dinamis

Analisa Keputusan Manajemen dengan Pemrograman Dinamis Analisa Keputusan Manajemen dengan Pemrograman Dinamis A. Anshorimuslim S. - 13509064 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

Dasar Pengambilan Keputusan

Dasar Pengambilan Keputusan Dasar Pengambilan Keputusan Lingkungan ketidak pastian -> kita tidak dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Kompleks -> banyak factor yang berinteraksi dalam berbagai

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional Umum

Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa memahami makna, fungsi dan peranan pengambilan keputusan dalam organisasi dan manajemen pendidikan Mahasiswa memahami dan menguasai konsep dasar, proses serta teknik-teknik

Lebih terperinci

Pengambilan Keputusan

Pengambilan Keputusan Pengambilan Keputusan Suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan kepentingan-kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling menguntungkan Pengambilan

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Penger:an Ilmu Ekonomi Adalah studi mengenai cara- cara yang ditempuh oleh masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang langka guna memproduksi komoditas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa konsep teori permainan pada permainan berstrategi murni dan campuran dari dua pemain yang akan digunakan sebagai landasan berpikir dalam melakukan

Lebih terperinci

P3 Masalah & Keputusan. A. Sidiq P. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

P3 Masalah & Keputusan. A. Sidiq P. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta P3 Masalah & Keputusan A. Sidiq P. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Masalah 2 Masalah Masalah suatu kondisi tertentu yg dapat menyebabkan

Lebih terperinci

Pengambilan Keputusan dalam keadaan ada kepastian. IRA PRASETYANINGRUM, S.Si,M.T

Pengambilan Keputusan dalam keadaan ada kepastian. IRA PRASETYANINGRUM, S.Si,M.T Pengambilan Keputusan dalam keadaan ada kepastian IRA PRASETYANINGRUM, S.Si,M.T Model Pengambilan Keputusan dikaitkan Informasi yang dimiliki : Ada 3 (tiga) Model Pengambilan keputusan. 1. Model Pengambilan

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI KONFLIK (GAME THEORY)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI KONFLIK (GAME THEORY) PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI KONFLIK (GAME THEORY) Definisi Suatu pendekatan matematis untuk merumuskan situasi persaingan/pertentangan (konflik) antara berbagai pihak yang memiliki kepentingan

Lebih terperinci

TEORI PERMAINAN GAME THEORY MATA KULIAH RISET OPERASI

TEORI PERMAINAN GAME THEORY MATA KULIAH RISET OPERASI TEORI PERMAINAN GAME THEORY MATA KULIAH RISET OPERASI KETENTUAN UMUM 1. Teori permainan memusatkan pada analisis keputusan dalam suasana konflik 2. Setiap pemain bermain rasional, dengan asumsi memiliki

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DOSEN : DIANA MA RIFAH

KONSEP DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DOSEN : DIANA MA RIFAH KONSEP DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DOSEN : DIANA MA RIFAH PENDAHULUAN Pengambilan Keputusan merupakan fungsi utama seorang manajer dalam suatu organisasi. Pengambilan keputusan sering menjadi kegelisahan

Lebih terperinci

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya /

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya   / 11 Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id / debrina.ub@gmail.com www.debrina.lecture.ub.ac.id 1. Konsep Risiko & Ketidakpastian 2. Pengambilan keputusan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN DAN EVALUASI PROYEK

STUDI KELAYAKAN DAN EVALUASI PROYEK STUDI KELAYAKAN DAN EVALUASI PROYEK Aspek Pasar Aspek Pemasaran Aspek Teknik n Teknologi Aspek Manajemen Aspek Sumberdaya Manusia Aspek Keuangan Aspek Politik, Ekonomi dan Sosial Aspek Lingkungan Industri

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI 8 Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Dasar Himpunan semua hasil (outcome) yang mungkin dari suatu percobaan disebut ruang sampel (sample space) dinyatakan dengan lambang T dan setiap hasil dalam ruang

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN, KEKUASAAN DAN POLITIK DALAM ORGANISASI IKA RUHANA

PENGAMBILAN KEPUTUSAN, KEKUASAAN DAN POLITIK DALAM ORGANISASI IKA RUHANA PENGAMBILAN KEPUTUSAN, KEKUASAAN DAN POLITIK DALAM ORGANISASI IKA RUHANA Keputusan: Suatu pilihan dari strategi tindakan. Suatu pilihan tentang suatu bagian tindakan (course of action). Suatu pilihan yang

Lebih terperinci

MASALAH PENUGASAN PENDAHULUAN

MASALAH PENUGASAN PENDAHULUAN MASALAH PENUGASAN PENDAHULUAN Masalah Penugasan : Masalah Pemrograman Liner khusus. Masalah pendelegasian tugas/assignment ke sejumlah penerima tugas/assignee atas dasar satu-satu (one-to-one basis) Jumlah

Lebih terperinci

Oleh: Dwi Esti Andriani, M. Pd. Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan Prodi Manajemen Pendidikan FIP-UNY

Oleh: Dwi Esti Andriani, M. Pd. Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan Prodi Manajemen Pendidikan FIP-UNY Oleh: Dwi Esti Andriani, M. Pd. Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan Prodi Manajemen Pendidikan FIP-UNY BATASAN Pembuatan keputusan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diinginkan

Lebih terperinci

BAB I DASAR SISTEM OPTIMASI

BAB I DASAR SISTEM OPTIMASI BAB I DASAR SISTEM OPTIMASI. Pendahuluan Teknik optimasi merupakan suatu cara yang dilakukan untuk memberikan hasil terbaik yang diinginkan. Teknik optimasi ini banyak memberikan menfaat dalam mengambil

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kelayakan usaha adalah sebagai berikut: 1. Pemilihan Wilayah: Menentukan dua wilayah

Lebih terperinci

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN * HAKIKAT KEPUTUSAN

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN * HAKIKAT KEPUTUSAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN * HAKIKAT KEPUTUSAN Proses pengambilan keputusan merupakan proses utama dalam mengelola tugas organisasi. Proses pengambilan keputusan melibatkan pemilihan dari berbagai alternatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakannya, ini tentu dilandasi asumsi bahwa segala tindakannya secara sadar

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakannya, ini tentu dilandasi asumsi bahwa segala tindakannya secara sadar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hampir setiap manusia membuat atau mengambil keputusan dan melaksanakannya, ini tentu dilandasi asumsi bahwa segala tindakannya secara sadar merupakan pencerminan

Lebih terperinci

Pengertian Manajemen Proyek

Pengertian Manajemen Proyek MANAJEMEN PROYEK Pengertian Manajemen Proyek Suatu manajemen yang menangani proyek secara menyeluruh, dimulai dari pengembangan ide atau gagasan awal, perencanaan pembiayaan proyek, serta perencanaan kualitas

Lebih terperinci

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Kepemimpinan Pertemuan 11 SM III

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Kepemimpinan Pertemuan 11 SM III Penempatan School of Communication Pegawai & Business Inspiring Creative Innovation Pengembangan Kepemimpinan Pertemuan 11 SM III 2017-2018 JENIS DAN TIPE KEPUTUSAN Mahasiswa dapat memahami jenis dan tipe

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS DAN OPERASIONAL PROYEK. Kuliah Manajemen TL

PERENCANAAN STRATEGIS DAN OPERASIONAL PROYEK. Kuliah Manajemen TL PERENCANAAN STRATEGIS DAN OPERASIONAL PROYEK Kuliah Manajemen TL Fungsi, Proses dan Sistematika Perencanaan Fungsi Perencanaan : - Sarana komunikasi - Dasar pengaturan alokasi sumber daya - Alat untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah pesat. Bidang otomotif pun turut serta, khususnya sepeda motor yang sampai saat ini jumlah pemakainya

Lebih terperinci

MASALAH PARTISIPASI. Masalah pembentukan partisipasi menurut Jochen Ropke adalah : 1. Konflik kepentingan / Perbedaan keinginan (Conflict of interest)

MASALAH PARTISIPASI. Masalah pembentukan partisipasi menurut Jochen Ropke adalah : 1. Konflik kepentingan / Perbedaan keinginan (Conflict of interest) MASALAH PARTISIPASI Masalah pembentukan partisipasi menurut Jochen Ropke adalah : 1. Konflik kepentingan / Perbedaan keinginan (Conflict of interest) 2. Biaya partisipasi (The cost of participation) 3.

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB I. PENDAHULUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN BAB I. PENDAHULUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Model keputusan merupakan alat yang menggambarkan permasalahan keputusan sedemikian rupa sehingga memungkinkan identifikasi dan evaluasi sistematik semua alternatif

Lebih terperinci

Model Linear Programming:

Model Linear Programming: Model Linear Programming: Pengertian, Contoh masalah dan Perumusan model Metode penyelesaian (grafik dan simpleks) Interpretasi hasil Analisis sensistivitas Model Dualitas Penyelesaian kasus (Aplikasi

Lebih terperinci

Metode Kuantitatif Bisnis. Week 9 Decision Analysis Decision Table

Metode Kuantitatif Bisnis. Week 9 Decision Analysis Decision Table Metode Kuantitatif Bisnis Week 9 Decision Analysis Decision Table Six Steps in Decision Making 1. Clearly define the problem at hand. 2. List the possible alternatives. 3. Identify the possible outcomes

Lebih terperinci

Pertemuan 7 GAME THEORY / TEORI PERMAINAN

Pertemuan 7 GAME THEORY / TEORI PERMAINAN Pertemuan 7 GAME THEORY / TEORI PERMAINAN Objektif: 1. Mahasiswa dapat merumuskan masalah dalam game theory / teori permainan 2. Mahasiswa dapat mencari penyelesaian masalah dalam proses pengambilan keputusan

Lebih terperinci

Pengertian dan Ruang Lingkup Pengambilan Keputusan

Pengertian dan Ruang Lingkup Pengambilan Keputusan Modul 1 Pengertian dan Ruang Lingkup Pengambilan Keputusan Wawan Hermawan, S.E., M.T. M PENDAHULUAN odul ini menyajikan konsep tentang perlunya pengambilan keputusan, bagaimana keputusan yang bermutu,

Lebih terperinci

Perencanaan yang baik harus dapat menjawab 6 pertanyaan yang disebut unsur-unsur perencanaan : Tindakan apa yang harus dikerjakan (what) Apa sebab

Perencanaan yang baik harus dapat menjawab 6 pertanyaan yang disebut unsur-unsur perencanaan : Tindakan apa yang harus dikerjakan (what) Apa sebab (PLANNING) Perencanaan yang baik harus dapat menjawab 6 pertanyaan yang disebut unsur-unsur perencanaan : Tindakan apa yang harus dikerjakan (what) Apa sebab tindakan tersebut dilakukan (why) Dimana kegiatan

Lebih terperinci

TEKNIK PEMBUATAN KEPUTUSAN DALAM TIM DOSEN : DIANA MA RIFAH

TEKNIK PEMBUATAN KEPUTUSAN DALAM TIM DOSEN : DIANA MA RIFAH TEKNIK PEMBUATAN KEPUTUSAN DALAM TIM DOSEN : DIANA MA RIFAH Teknik sumbang saran/penyaringan digunakan untuk merangsang kreativitas. Setiap anggota tim bebas menyampaikan berbagai gagasannya. Setelah semua

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL

MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL PENDAHULUAN Salah satu kegiatan manajemen yang penting adalah memahami sistem sepenuhnya untuk mengambil keputusan-keputusan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Teori permainan (game theory) adalah bagian dari ilmu matematika yang mempelajari interaksi antar agen, di mana tiap strategi yang dipilih akan memiliki matriks perolehan

Lebih terperinci

BAB 5. ASPEK DAMPAK DAN RESIKO

BAB 5. ASPEK DAMPAK DAN RESIKO BAB 5. ASPEK DAMPAK DAN RESIKO Pada aspek dampak resiko yang paling penting dalam penanganan dampak dan resiko adalah pengambilan keputusan. Menganalisa dampak dan resiko yang ditimbulkan dari usaha yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 14 LANDASAN TEORI 2.1 Proses Hierarki Analitik 2.1.1 Pengenalan Proses Hierarki Analitik Proses Hierarki Analitik (Analytical Hierarchy Process AHP) dikembangkan oleh Dr. Thomas L. Saaty dari Wharton

Lebih terperinci

A. Proses Pengambilan Keputusan

A. Proses Pengambilan Keputusan A. Proses Pengambilan Keputusan a) Definisi Menurut James A.F. Stoner, keputusan adalah pemilihan di antara berbagai alternatif. Definisi ini mengandung tiga pengertian, yaitu: (1) ada pilihan atas dasar

Lebih terperinci

PROGRAMA INTEGER. Model Programa Linier : Maks. z = c 1 x 1 + c 2 x c n x n

PROGRAMA INTEGER. Model Programa Linier : Maks. z = c 1 x 1 + c 2 x c n x n PROGRAMA INTEGER Model Programa Linier : Maks. z = c 1 x 1 + c 2 x 2 +. + c n x n d. k. a 11 x 1 + a 12 x 2 +.a 1n x n < b 1.. a m1 x 1 + a m2 x 2 +.a mn x n < b m x 1 ; x 2 ;.x n > 0 Semua variabel keputusan

Lebih terperinci

Bahasan. 0 Pengambilan Keputusan 0 Konsep DSS 0 Tujuan DSS 0 Model DSS 0 Sistem Pendukung Keputusan Kelompok

Bahasan. 0 Pengambilan Keputusan 0 Konsep DSS 0 Tujuan DSS 0 Model DSS 0 Sistem Pendukung Keputusan Kelompok Bahasan 0 Pengambilan Keputusan 0 Konsep DSS 0 Tujuan DSS 0 Model DSS 0 Sistem Pendukung Keputusan Kelompok PENDAHULUAN 0 DSS menyediakan informasi pemecahan masalah maupun kemampuan komunikasi dalam memecahkan

Lebih terperinci

Distinctive Strategic Management

Distinctive Strategic Management Modul ke: Distinctive Strategic Management Overview of Strategic Management Fakultas FEB Dr. Adi Nurmahdi MBA Program Studi S2 Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN MANAJEMEN STRATEGI Pengertian

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN. AYUN SRIATMI, Dra, M.Kes

PENGAMBILAN KEPUTUSAN. AYUN SRIATMI, Dra, M.Kes PENGAMBILAN KEPUTUSAN AYUN SRIATMI, Dra, M.Kes DECISION MAKING ( Pengambilan Keputusan ) 1.Merupakan 1 proses dgn langkahlangkah tertentu 2.Dilakukan sebagai upaya mengatasi memecahkan masalah 3.Adalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu suatu

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu suatu BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu suatu metode suatu objek, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu peristiwa pada

Lebih terperinci

1.1 Definisi Keputusan. Definisi:

1.1 Definisi Keputusan. Definisi: Program Pasca Sarjana S2 Elektro Sistem Penunjang Pengambilan Keputusan Decision Support System 2008-2009 BAB II TEORI KEPUTUSAN 1.1 Definisi Keputusan Definisi: Choice made between alternative courses

Lebih terperinci

Pengambilan Keputusan. Kuliah ke 8, 3 November 2009 Erry Sukriah, MSE

Pengambilan Keputusan. Kuliah ke 8, 3 November 2009 Erry Sukriah, MSE Pengambilan Keputusan Kuliah ke 8, 3 November 2009 Erry Sukriah, MSE Pertanyaan Pernahkah kamu membuat sebuah keputusan? Apa keputusan terbesar yang pernah kamu buat? Bagaimana proses pembuatan yang kalian

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Program stokastik merupakan program matematika, dimana beberapa data yang termuat pada tujuan atau kendala mengandung ketidakpastian. Ketidakpastian biasanya dicirikan oleh distribusi

Lebih terperinci

MODUL 1 - PENDAHULUAN (Keputusan dan Pengambilan Keputusan)

MODUL 1 - PENDAHULUAN (Keputusan dan Pengambilan Keputusan) Pendahuluan - 1 MODUL 1 - PENDAHULUAN (Keputusan dan Pengambilan Keputusan) 1.1 Pengertian Keputusan Terdapat beberapa pengertian keputusan yang telah disampaikan oleh para ahli, diantaranya adalah sebagai

Lebih terperinci

Teori Dasar Pengambilan Keputusan Untuk Perencanaan SDM 02/07/2013. Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc

Teori Dasar Pengambilan Keputusan Untuk Perencanaan SDM 02/07/2013. Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc Teori Dasar Pengambilan Untuk Perencanaan SDM Tiga Tingkat Keakuratan Dalam membuat alternatif keputusan mengenai prediksi permintaan SDM sebagai dapat terjadi tiga

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini, merupakan hasil penelusuran teori-teori terdahulu terkait dengan pengertian risiko,

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System

Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System Pengantar DSS & Management Support System Oleh : Imam Cholissodin S.Si., M.Kom Sub Pokok Bahasan Pengantar DSS : 1. Mengapa Mempelajari DSS 2. Definisi

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN SECARA BERKELOMPOK

PENGAMBILAN KEPUTUSAN SECARA BERKELOMPOK PENGAMBILAN KEPUTUSAN SECARA BERKELOMPOK MODUL 5 Bagian ini membahas tentang beberapa teknik pengambilan keputusan secara berkelompok yang dilakukan dalam organisasi. Teknik yang disajikan merupakan teknik

Lebih terperinci

Decision Theory (Analysis)

Decision Theory (Analysis) Decision Theory (Analysis) Dapat digunakan dlm situasi dimana pembuat keputusan mempunyai beberapa alternatif tindakan (keputusan) tapi juga menghadapi sekumpulan kejadian yg mungkin terjadi dimasa datang

Lebih terperinci

KUESIONER EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BAGI PERUSAHAAN

KUESIONER EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BAGI PERUSAHAAN L-1 KUESIONER EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BAGI PERUSAHAAN 1. Faktor Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat untuk memperoleh gambaran mengenai biaya dan tingkat investasi yang dibutuhkan,

Lebih terperinci

Guru M1 M2 M3 M4 Pekerjaan P P P P

Guru M1 M2 M3 M4 Pekerjaan P P P P TEKNIK LINEAR PROGRAMMING MODEL PENUGASAN Persoalan penugasan dalam bidang manajemen bisa menyangkut keputusan untuk menentukan jenis pekerjaan apa yang harus dikerjakan oleh siapa untuk alat apa. Persoalan

Lebih terperinci

Kondisi sbg syarat terpenuhi pasar efisien (Tandelilin, 2001) :

Kondisi sbg syarat terpenuhi pasar efisien (Tandelilin, 2001) : Efisiensi pasar Pasar efisien bagaimana suatu pasar bereaksi terhadap informasi untuk mencapai harga keseimbangan yang baru merupakan hal yang penting. Jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk

Lebih terperinci

PERAN MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS

PERAN MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS PERAN MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS Peran Manajemen dalam Agribisnis Manajemen = suatu rangkaian proses yg meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi & penegendalian

Lebih terperinci

Model Linear Programming:

Model Linear Programming: Model Linear Programming: Pengertian, Contoh masalah dan Perumusan model Metode penyelesaian (grafik dan simpleks) Interpretasi hasil Analisis sensistivitas Penyimpangan-penyimpangan dari bentuk baku Model

Lebih terperinci

Teknik Industri Unirversitas PGRI Ronggolawe Tuban

Teknik Industri Unirversitas PGRI Ronggolawe Tuban Isnain Ardiansyah Teknik Industri Unirversitas PGRI Ronggolawe Tuban Mengapa Keputusan Sulit Dibuat? 1. Kompleksitas Problem disusun dalam struktur yang dapat dianalisis 2. Uncertainty Mengidentifikasi

Lebih terperinci