SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)"

Transkripsi

1 SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

2 Mahasiswa mampu menggunakan modelmodel pengambilan keputusan untuk mengelola proses dan rantai pasok

3 1. Decision theory 2. Decision tree

4 Pada pertemuan ini akan dibahas mengenai: Decision theory membantu manajer memilih alternatif terbaik saat hasilnya dirasa tidak pasti Decision tree membantu manajer saat keputusan dibuat secara berurutan bila keputusan yang terbaik hari ini tergantung pada keputusan dan kejadian esok hari

5

6 Decision theory pendekatan umum untuk pembuatan keputusan saat hasil yang berhubungan dengan alternatif dipertanyakan Membantu Manajer Operasi dengan keputusan mengenai proses, kapasitas, lokasi, dan inventori karena keputusan seperti ini berkaitan dengan masa depan yang tidak pasti

7 Dengan decision theory, seorang manajer membuat pilihan melalui proses berikut ini: 1. Buat daftar alternatif solusi yang layak 2. Buat daftar kejadian (event) yang memiliki dampak pada hasil dari pilihan di atas, namun tidak dapat berada di bawah kendali manajer 3. Hitung pengembalian untuk setiap alternatif pada setiap kejadian 4. Perkirakan kemungkinan dari setiap kejadian menggunakan data lampau, opini pimpinan, atau metode peramalan lainnya 5. Pilih aturan keputusan (decision rule) untuk mengevaluasi alternatif, misalnya memilih alternatif dengan biaya (cost) yang paling rendah

8 Situasi paling sederhana adalah saat manajer mengetahui kejadian mana yang akan terjadi Dalam kondisi ini keputusan yang diambil adalah memilih alternatif dengan tingkat pengembalian paling baik untuk kejadian yang telah diketahui Alternatif terbaik adalah pengembalian yang paling tinggi, apabila pengembalian dihitung sebagai keuntungan (profit) Bila pengembalian dihitung sebagai biaya (cost), alternatif yang terbaik adalah pengembalian yang paling rendah

9 Seorang manajer sedang bingung untuk membuat pabrik kecil atau besar. Keputusan bergantung pada permintaan masa depan (future demand) yang harus dilayani, dimana permintaan bisa saja kecil maupun besar. Manajer telah mengetahui pengembalian (payoff) yang dihasilkan setiap alternatif: Pengembalian (dalam $000) adalah nilai saat ini (present value) dari pendapatan masa depan (future revenue) dikurangi biaya (cost) untuk setiap alternatif dalam setiap event. Mana pilihan terbaik apabila future demand adalah rendah?

10 Pembahasan: Dari tabel terlihat apabila future demand rendah (kolom 2) maka payoff untuk pabrik kecil setara dengan $ , sedangkan payoff untuk pabrik besar hanya $ saja Alternatif tidak melakukan apa-apa (do nothing) tidak memberikan payoff apapun Keputusan yang sebaiknya diambil adalah membuat pabrik kecil Bila tidak diketahui berapa future demand-nya maka gunakan metode lain untuk pengambilan keputusan

11 Diasumsikan bahwa manajer dapat membuat daftar kejadian yang dimungkinkan tetapi tidak dapat memperkirakan probabilitasnya kurangnya pengalaman menyulitkan perusahaan untuk memperkirakan probabilitas Dalam situasi seperti ini, manajer dapat menggunakan 1 dari 4 Dalam situasi seperti ini, manajer dapat menggunakan 1 dari 4 aturan keputusan berikut ini: 1. Maximin Memilih alternatif yang terbaik diantara yang terburuk. Aturan ini untuk orang pesimis, yang mengantisipasi kasus terburuk untuk setiap alternatif 2. Maximax Memilih alternatif terbaik diantara yang terbaik. Aturan ini untuk orang optimis yang memiliki ekspektasi tinggi dan lebih memilih menjadi bangkrut

12 3. Laplace Memilih alternatif dengan pengembalian berbobot terbaik. Untuk mendapat pengembalian berbobot, beri nilai kepentingan yang sama untuk setiap kejadian Bila ada n kejadian, maka bobotnya adalah 1/n sehingga totalnya 1.0. Aturan ini untuk orang realistis 4. Minimax Regret. Memilih alternatif dengan penyesalan terburuk yang paling baik. Hitung tabel penyesalan (atau peluang kehilangan), dimana baris berisi alternatif dan kolom berisi kejadian Sebuah penyesalan (regret) adalah selisih antara pengembalian yang ada dan pengembalian terbaik di kolom yang sama Untuk sebuah kejadian, terlihat berapa banyak yang hilang dengan memilih sebuah alternatif terbaik untuk kejadian ini Penyesalan bisa berupa keuntungan yang hilang atau biaya yang bertambah, tergantung dari situasi

13 Perhatikan lagi tabel pada Contoh #1. Mana alternatif yang terbaik untuk setiap aturan keputusan (decision rule)?

14 Pembahasan: Maximin gunakan payoff terburuk dan ambil nilai terbaiknya ($ ) sehingga keputusannya adalah pabrik kecil Maximax gunakan payoff terbaik dan ambil nilai terbaiknya ($ ) sehingga keputusannya adalah pabrik besar

15 Laplace beri bobot (probabilitas) yang sama (0,5) untuk semua alternatif dan ambil nilai terbaiknya ($ ) sehingga keputusannya adalah pabrik besar Maximax hitung regret untuk setiap alternatif di setiap event untuk menentukan regret yang maksimum (regret terburuk) dan ambil nilai terendah ($40.000) sehingga keputusannya adalah pabrik besar

16 Diasumsikan manajer dapat membuat daftar event dan memperkirakan probabilitasnya informasi yang lebih sedikit dibanding pengambilan keputusan di bawah kepastian, namun lebih banyak dibandingkan pengambilan keputusan di bawah ketidakpastian Dalam situasi ini, gunakan aturan keputusan nilai harapan (expected value). Dalam situasi ini, gunakan aturan keputusan nilai harapan (expected value). Nilainya diperoleh dengan memberi bobot setiap pengembalian dengan probabilitasnya kemudian tambahkan skor pengembalian yang telah diberi bobot Pilih alternatif dengan nilai harapan terbaik (keuntungan yang tinggi atau biaya yang rendah)

17 PERHATIKAN! Aturan ini mirip dengan Laplace, hanya setiap event tidak dianggap sama penting ada nilai probabilitas Expected value rata-rata pengembalian yang mungkin terjadi bila keputusan dapat berulang setiap waktu aturan keputusan expected value dapat memberi hasil yang buruk apabila event yang salah terjadi dapat memberikan hasil yang baik apabila diterapkan secara konsisten dalam jangka waktu lama Jangan gunakan aturan ini apabila manajer tidak berani mengambil resiko!

18 Pertimbangkan lagi tabel pada Contoh #1. Dengan mengunakan aturan keputusan expected value, mana alternatif terbaik apabila kemungkinan untuk low demand diperkirakan 0.4 dan kemungkinan untuk high demand diperkirakan 0.6?

19 Pembahasan: Kalkulasikan payoff dengan probabilitas untuk setiap event dan untuk setiap alternatif, jumlahkan dan pilih nilai expected value yang terbaik ($ ) Keputusan yang sebaiknya diambil adalah membuat pabrik besar, dengan catatan secara konsisten diterapkan dalam jangka waktu lama

20

21 Metode decision tree merupakan pendekatan umum untuk berbagai jenis keputusan proses dan rantai pasok (supply chain), seperti product planning, process analysis, process capacity, dan location Penting untuk mengevaluasi alternatif ekspansi kapasitas yang berbeda saat permintaan (demand) tidak jelas dan keputusan yang beruntun dibutuhkan Misalnya, sebuah perusahaan ekspansi fasilitas pada tahun 2013 dan mendapatkan bahwa tahun 2016 permintaan (demand) lebih tinggi dari yang diperkirakan Dalam kasus ini, keputusan kedua mungkin diperlukan untuk menentukan apakah untuk ekspansi lagi atau membangun fasilitas kedua

22 Sebuah decision tree sebuah model skema dari alternatif yang tersedia bagi pengambil keputusan, bersama dengan konsekuensi yang mungkin terjadi Nama ini diambil dari tampilan model yang mirip dengan pohon Terdiri dari beberapa titik kotak yang melambangkan titik keputusan (decision point), yang diikuti dengan cabang (dibaca dari kiri ke kanan) yang melambangkan alternatif Cabang menuju titik bulat yang melambangkan kejadian (event)

23 Model decision tree

24 KETENTUAN Kemungkinan/probabilitas dari setiap kemungkinan kejadian, P(E), ditulis di atas setiap cabang Probabilitas untuk semua cabang yang keluar dari bulatan harus berjumlah total 1.0 Pengembalian kondisional (conditional payoff), yang merupakan pengembalian untuk setiap kombinasi alternatif-kejadian yang dimungkinkan, ditulis di akhir dari setiap kombinasi Payoff 1 adalah hasil yang diharapkan manajer bila alternatif 1 dipilih dan kejadian 1 terjadi Payoff biasanya dinyatakan sebagai nilai saat ini (present value) dari keuntungan bersih (net profit) Bila pendapatan (revenue) tidak dipengaruhi oleh keputusan, maka payoff dianggap sebagai biaya bersih (net cost)

25 Setelah menggambar decision tree, kerjakan dari kanan ke kiri untuk menghitung expected payoff untuk setiap kejadian: 1. Untuk satu event, kalikan pengembalian setiap event dengan probabilitasnya 2. Jumlahkan semua hasilnya untuk mendapatkan expected payoff 3. Untuk satu keputusan, ambil alternatif yang memiliki expected payoff terbaik 4. Bila sebuah alternatif menuju ke satu kejadian, pengembaliannya sama dengan expected payoff yang sudah dihitung sebelumnya 5. Berikan status saw off, atau prune, pada cabang yang tidak dipilih dengan simbol 2 garis 6. Pengembalian yang dipilih adalah cabang yang tidak dipotong (unpruned) 7. Lanjutkan proses hingga ujung kiri

26 Sebuah toko harus memutuskan buka toko kecil atau besar di lokasi baru, dimana permintaan bisa rendah atau tinggi, dengan kemungkinan 0.4 dan 0.6. Bila buka toko kecil dan ternyata permintaan tinggi, Manajer dapat memilih untuk tidak expand (payoff = $223,000) atau expand (payoff = $270,000). Bila buka toko kecil dan permintaan rendah, maka tidak perlu buka dan payoff = $200,000. Bila buka toko besar dan permintaan ternyata rendah, pilihannya adalah tidak melakukan apa2 ($40,000) atau mengatur permintaan lewat iklan promosi lokal. Respon iklan promosi bisa saja modest atau sizable, dengan kemungkinan 0.3 dan 0.7. Bila modest, maka payoff diperkirakan $20,000; payoff tumbuh menjadi $220,000 bila responnya adalah sizable. Dan terakhir, bila buka toko besar dan permintaan menjadi tinggi, maka payoff = $800,000. Gambarkan decision tree. Dan lakukan analisis untuk menentukan expected payoff untuk setiap keputusan dan event node. Alternatif mana yang memiliki expected payoff paling tinggi?

27 Pembahasan: Keputusan yang sebaiknya diambil adalah membuat pabrik besar

28

29

30 Lakukan analisis terhadap decision tree berikut ini. Hitung berapa expected payoff untuk alternatif terbaik? Jangan lupa untuk mengisi kemungkinan yang belum ada.

31 White Valley Ski Resort ingin membangun ski lift. Manajemen memilih membangun antara 1 atau 2 lift; setiap lift dapat mengangkut 250 orang per hari. Ski biasanya berlangsung dalam periode 14-minggu dari December ke April, dimana lift beroperasi 7 hari per minggu. Lift no.1 beroperasi pada 90% kapasitas bila kondisi ekonomi jelek, dengan kemungkinan sekitar 0.3. Selama waktu normal lift no.1 beroperasi pada 100% kapasitas, dan kelebihan orang akan menggunakan 50% operasi dari lift no.2. kemungkinan waktu normal adalah 0.5. Terakhir, bila waktu benar2 bagus, dimana kemungkinannya 0.2, operasi lift no.2 akan naik menjadi 90%. Annual cost memasang lift baru adalah $50,000. Annual cost memasang 2 lift hanya $90,000 bila dipesan pada saat bersamaan. Bila digunakan semua, setiap lift makan biaya $200,000. Harga tiket lift $20 per pelanggan per hari. Gunakan decision tree untuk menentukan apakah White Valley Ski Resort harus membeli 1 atau 2 lift baru?

32

Keputusan MODUL OLEH

Keputusan MODUL OLEH Modul 5. Penanganan Ketidakpastian dan Diagram Keputusan ANALISAA SISTEM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MODUL V: PENANGANAN KETIDAKPASTIAN DAN DIAGRAM KEPUTUSAN OLEH : Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Keputusan Dalam Ketidakpastian dan Resiko

Keputusan Dalam Ketidakpastian dan Resiko Keputusan Dalam Ketidakpastian dan Resiko Suasana pengambilan keputusan : dalam pasti (certainty), dalam keadaan resiko (risk), dalam ketidakpastian (uncertainty), dalam suasana konflik (conflict). Analisis

Lebih terperinci

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #13 Ganjil 2016/2017 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #13 Ganjil 2016/2017 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Materi #13 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Pendahuluan (1/2) 2 Berbagai keputusan secara langka dibuat dengan kepastian. Sebagian besar keputusan melibatkan faktor resiko. Kriteria umum untuk menilai

Lebih terperinci

Materi #13 TKT101 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI T a u f i q u r R a c h m a n

Materi #13 TKT101 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI T a u f i q u r R a c h m a n Materi #13 TKT101 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Kemampuan Akhir Yang Diharapkan 2 Mampu membandingkan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari. Indikator Penilaian Ketepatan dalam

Lebih terperinci

Pengambilan Keputusan dalam Ketidakpastian

Pengambilan Keputusan dalam Ketidakpastian Bab 13 : Pengambilan Keputusan dalam Ketidakpastian 1 Ekonomi manajerial Manajemen 2 Pokok Bahasan Pengantar Keputusan Dalam Ketidakpastian Kriteria Maximin, Kriteria Maximax, Kriteria Minimax (Kroteria

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PERTEMUAN 6 TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERTEMUAN 6 TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pertemuan 6 TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN Objektif: 1. Mahasiswa dapat mencari penyelesaian masalah dengan model keputusan dalam kepastian 2. Mahasiswa dapat mencari

Lebih terperinci

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan perancangan dan pengelolaan proses dalam organisasi 1. Perencanaan kapasitas dalam organisasi 2. Perencanaan kapasitas

Lebih terperinci

Pertemuan 6 TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pertemuan 6 TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pertemuan 6 TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN Objektif: 1. Mahasiswa dapat mencari penyelesaian masalah dengan model keputusan dalam kepastian 2. Mahasiswa dapat mencari penyelesaian masalah dengan model keputusan

Lebih terperinci

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #12 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #12 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Materi #11 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Pendahuluan 2 Berbagai keputusan secara langka dibuat dengan kepastian. Sebagian besar keputusan melibatkan faktor resiko. Kriteria umum untuk menilai keputusan

Lebih terperinci

OUTLINE. BAGIAN II Probabilitas dan Teori Keputusan. Konsep-konsep Dasar Probabilitas. Distribusi Probabilitas Diskret.

OUTLINE. BAGIAN II Probabilitas dan Teori Keputusan. Konsep-konsep Dasar Probabilitas. Distribusi Probabilitas Diskret. TEORI KEPUTUSAN OUTLINE BAGIAN II Probabilitas dan Teori Keputusan Konsep-konsep Dasar Probabilitas Distribusi Probabilitas Diskret Distribusi Normal Teori Keputusan Pengertian dan Elemen- Elemen Keputusan

Lebih terperinci

PENGENALAN SISTEM OPTIMASI. Oleh : Zuriman Anthony, ST. MT

PENGENALAN SISTEM OPTIMASI. Oleh : Zuriman Anthony, ST. MT PENGENALAN SISTEM OPTIMASI Oleh : Zuriman Anthony, ST. MT PENILAIAN 1. KEHADIRAN (25%) 2. TUGAS + KUIS (25%) 3. UTS (25%) 4. UAS (25%) 5. Terlambat maksimal 15 menit 6. Kehadiran minimal 10 kali di kelas

Lebih terperinci

Kasus di atas dapat diselesaikan menggunakan analisis breakeven.

Kasus di atas dapat diselesaikan menggunakan analisis breakeven. I. Analisis Break-Even Analisis break-even merupakan salah satu teknik analisis ekonomi yang berguna dalam menghubungkan biaya variabel total (TVC) dan biaya tetap total (TFC) terhadap output produksi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 21 Teori Himpunan Fuzzy Pada himpunan tegas (crisp), nilai keanggotaan suatu item x dalam himpunan A, yang sering ditulis dengan memiliki dua kemungkinan, yaitu: 1 Nol (0), yang berarti

Lebih terperinci

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menggunakan teori dan model antrian untuk menganalisa operasi 1. Penggunaan teori antrian 2. Struktur masalah antrian 3. Distribusi

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN BAB 6. KONDISI PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1. Pendahuluan 2. Kondisi Pengambilan Keputusan dalam Kepastian 3. Kondisi Pengambilan Keputusan dalam Ketidakpastian 4. Kondisi Pengambilan

Lebih terperinci

TEORI PERMAINAN GAME THEORY MATA KULIAH RISET OPERASI

TEORI PERMAINAN GAME THEORY MATA KULIAH RISET OPERASI TEORI PERMAINAN GAME THEORY MATA KULIAH RISET OPERASI KETENTUAN UMUM 1. Teori permainan memusatkan pada analisis keputusan dalam suasana konflik 2. Setiap pemain bermain rasional, dengan asumsi memiliki

Lebih terperinci

DECISION THEORY DAN GAMES THEORY

DECISION THEORY DAN GAMES THEORY DECISION THEORY DAN GAMES THEORY PENGANTAR Lingkungan di mana keputusan dibuat sering digolongkan kedalam empat keadaan: certainty, risk, uncertainty, dan conflict. Decision theory terutama berhubungan

Lebih terperinci

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu melakukan perencanaan untuk memastikan kelancaran operasi rantai pasok 1. Peramalan dalam organisasi 2. Pola permintaan 3. Metode peramalan

Lebih terperinci

BAB IX PROSES KEPUTUSAN

BAB IX PROSES KEPUTUSAN BAB IX PROSES KEPUTUSAN Lingkungan di mana keputusan dibuat sering digolongkan kedalam empat keadaan: certainty, risk, uncertainty, dan conflict. Decision theory terutama berhubungan dengan pengambilan

Lebih terperinci

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan perancangan dan pengelolaan rantai pasok dalam organisasi 1. Rancangan rantai pasok dalam organisasi 2. Rantai pasok pada

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI 8 Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Dasar Himpunan semua hasil (outcome) yang mungkin dari suatu percobaan disebut ruang sampel (sample space) dinyatakan dengan lambang T dan setiap hasil dalam ruang

Lebih terperinci

TEORI PERMAINAN GAME THEORY MATA KULIAH RISET OPERASI

TEORI PERMAINAN GAME THEORY MATA KULIAH RISET OPERASI TEORI PERMAINAN GAME THEORY MATA KULIAH RISET OPERASI KETENTUAN UMUM 1. Teori permainan memusatkan pada analisis keputusan dalam suasana konflik 2. Setiap pemain bermain rasional, dengan asumsi memiliki

Lebih terperinci

Perencanaan Kapasitas

Perencanaan Kapasitas Perencanaan Kapasitas Pemahaman mengenai capacity planning Kapasitas merupakan hasil produksi atau volume pemrosesan, atau jumlah unit yang dapat ditangani, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas

Lebih terperinci

STRATEGI GAME. Achmad Basuki

STRATEGI GAME. Achmad Basuki STRATEGI GAME Achmad Basuki MATERI Strategi dalam Permainan Strategi Murni Strategi Campuran Penyelesaian Analisis (Metode Linear Programming) STRATEGI DALAM PERMAIAN BENTUK STRATEGI PERMAINAN 2 pemain

Lebih terperinci

MATERI TAMBAHAN TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Sumber Bambang Avip Priatna Martadiputra)

MATERI TAMBAHAN TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Sumber Bambang Avip Priatna Martadiputra) MATERI TAMBAHAN TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Sumber Bambang Avip Priatna Martadiputra) 1. Pengambilan Keputusan dalam keadaan ada kepastian Keputusan dalam keadaan ada kepastian (certainty), terjadi apabila

Lebih terperinci

Analisa Keputusan Manajemen dengan Pemrograman Dinamis

Analisa Keputusan Manajemen dengan Pemrograman Dinamis Analisa Keputusan Manajemen dengan Pemrograman Dinamis A. Anshorimuslim S. - 13509064 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

MKDB UAS Semester Genap 2014/2015

MKDB UAS Semester Genap 2014/2015 MOJAKOE MOdul JAwaban KOEliah MKDB UAS Semester Genap 2014/2015 t@spafebui fspa FEB UI Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI. Official Partners: 1 2 3 4 SOAL 1 MODELLING LINEAR PROGRAMMING

Lebih terperinci

Guru M1 M2 M3 M4 Pekerjaan P P P P

Guru M1 M2 M3 M4 Pekerjaan P P P P TEKNIK LINEAR PROGRAMMING MODEL PENUGASAN Persoalan penugasan dalam bidang manajemen bisa menyangkut keputusan untuk menentukan jenis pekerjaan apa yang harus dikerjakan oleh siapa untuk alat apa. Persoalan

Lebih terperinci

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya /

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya   / 11 Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id / debrina.ub@gmail.com www.debrina.lecture.ub.ac.id 1. Konsep Risiko & Ketidakpastian 2. Pengambilan keputusan

Lebih terperinci

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan perancangan dan pengelolaan rantai pasok dalam organisasi 1. Integrasi rantai pasok dalam organisasi 2. Dinamika rantai

Lebih terperinci

STATISTICAL THINKING DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN BISNIS. Rezzy Eko Caraka

STATISTICAL THINKING DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN BISNIS. Rezzy Eko Caraka STATISTICAL THINKING DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN BISNIS Rezzy Eko Caraka Dewasa ini para pelaku bisnis dituntut untuk memiliki suatu ide berinovasi dalam mengatasi persaingan antar pelaku bisnis yang semakin

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL TERJAWAB-BAB 10. Untuk mahasiswa, jawaban diberikan untuk soal ganjil.

LATIHAN SOAL TERJAWAB-BAB 10. Untuk mahasiswa, jawaban diberikan untuk soal ganjil. LATIHAN SOAL TERJAWAB-BAB 10 Untuk mahasiswa, jawaban diberikan untuk soal ganjil. 1. Berikut adalah tabel hasil (payoff) dari investasi di saham pertanian, industri dan perbankan untuk setiap lembar sahamnya.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa konsep teori permainan pada permainan berstrategi murni dan campuran dari dua pemain yang akan digunakan sebagai landasan berpikir dalam melakukan

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN BAB 7. POHON KEPUTUSAN 1. Pendahuluan 2. Konsep Pohon Keputusan 3. Komponen Pohon Keputusan 4. Prosedur Pembuatan Pohon Keputusan 5. Diagram Pohon Keputusan 1. Pendahuluan

Lebih terperinci

MANAGEMENT SUMMARY CHAPTER 7 DECISION MAKING

MANAGEMENT SUMMARY CHAPTER 7 DECISION MAKING MANAGEMENT SUMMARY CHAPTER 7 DECISION MAKING MANAJER SEBAGAI PEMBUAT KEPUTUSAN PROSES MEMBUAT KEPUTUSAN Manajer bertugas membuat keputusan. Dan mereka ingin keputusan tersebut menjadi keputusan yang terbaik,

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI KONFLIK (GAME THEORY)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI KONFLIK (GAME THEORY) PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI KONFLIK (GAME THEORY) Definisi Suatu pendekatan matematis untuk merumuskan situasi persaingan/pertentangan (konflik) antara berbagai pihak yang memiliki kepentingan

Lebih terperinci

ANALISIS POHON KEPUTUSAN DECISION TREE ANALYSIS

ANALISIS POHON KEPUTUSAN DECISION TREE ANALYSIS ANALISIS POHON KEPUTUSAN DECISION TREE ANALYSIS ANALISIS POHON KEPUTUSAN Adalah alat bantu dalam mengambil keputusan (decision support tool) yang divisualisikan dalam bentuk grafik/diagram /model berbentuk

Lebih terperinci

Metode Kuantitatif Bisnis. Week 9 Decision Analysis Decision Table

Metode Kuantitatif Bisnis. Week 9 Decision Analysis Decision Table Metode Kuantitatif Bisnis Week 9 Decision Analysis Decision Table Six Steps in Decision Making 1. Clearly define the problem at hand. 2. List the possible alternatives. 3. Identify the possible outcomes

Lebih terperinci

Definisi & Latar Belakang...(1/2)

Definisi & Latar Belakang...(1/2) Materi #9 CCR314 RISET OPERSIONL Definisi & Latar Belakang...(1/2) 2 Game theory dapat disebut juga Teori Permainan. Suatu pendekatan matematis untuk merumuskan situasi persaingan/pertentangan (konflik)

Lebih terperinci

BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN

BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN Dalam Bab ini akan dibahas teori-teori yang berhubungan dengan strategi rantai pasok yang diterapkan di perusahaan distribusi dan akan digunakan dalam menganalisis permasalahan

Lebih terperinci

Decision Making Prentice Hall, Inc. A 1

Decision Making Prentice Hall, Inc. A 1 Decision Making Product Design of ITATS Module based on Operation Management, 9e PowerPoint presentation to accompany Heizer/Render Lecturer: F. Priyo Suprobo, ST, MT 2008 Prentice Hall, Inc. A 1 Permasalahan

Lebih terperinci

Riset Operasional TABEL TRANSPORTASI. Keterangan: S m = Sumber barang T n = Tujuan barang X mn = Jumlah barang yang didistribusikan

Riset Operasional TABEL TRANSPORTASI. Keterangan: S m = Sumber barang T n = Tujuan barang X mn = Jumlah barang yang didistribusikan Masalah transportasi, pada umumnya, berkaitan dengan mendistribusikan sembarang komoditi dari sembarang kelompok pusat pemasok (yang disebut SUMBER) ke sembarang pusat penerima (yang disebut TUJUAN) dalam

Lebih terperinci

Teori Permainan. Lecture 8 : Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Konflik (Game Theory) Hanna Lestari, ST, M.Eng

Teori Permainan. Lecture 8 : Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Konflik (Game Theory) Hanna Lestari, ST, M.Eng Teori Permainan Lecture 8 : Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Konflik (Game Theory) Hanna Lestari, ST, M.Eng Dalam dunia bisnis yang kompetitif kita tidak terlepas dari adanya persaingan dengan kompetitor.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kurun waktu terakhir, persaingan dalam bidang ekonomi semakin kuat. Dipengaruhi dengan adanya perdagangan bebas, tingkat kompetisi menjadi semakin ketat. Hal

Lebih terperinci

Aplikasi Dynamic Programming dalam Decision Making pada Reinvestment Problem

Aplikasi Dynamic Programming dalam Decision Making pada Reinvestment Problem Aplikasi Dynamic Programming dalam Decision Making pada Reinvestment Problem Faisal Ibrahim Hadiputra (13509048) 1 Program tudi Teknik Informatika ekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

Makalah Ekonomi Manajerial Tentang Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Beresiko

Makalah Ekonomi Manajerial Tentang Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Beresiko Makalah Ekonomi Manajerial Tentang Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Beresiko Disusun oleh: Kelompok 13 Nama Anggota : Dimas Widyotomo (125020207111048) Rizkie Imadudien L ( 125020205111004) Jurusan

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI TIDAK PASTI. OLEH Ir. Indrawani Sinoem, MS.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI TIDAK PASTI. OLEH Ir. Indrawani Sinoem, MS. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI TIDAK PASTI OLEH Ir. Indrawani Sinoem, MS. Kondisi Tidak Pasti Kondisi tidak pasti adalah suatu keadaan yang memenuhi beberapa syarat : 1. Ada beberapa alternatif tindakan

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kelayakan usaha adalah sebagai berikut: 1. Pemilihan Wilayah: Menentukan dua wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dewasa ini menjadi kenyataan yang harus dihadapi oleh setiap negara. Proses interaksi antar negara terjadi di berbagai bidang, salah satunya adalah

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KEADAAN RISIKO UNTUK PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KEADAAN RISIKO UNTUK PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI 56 Dinamika Teknik Juli PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KEADAAN RISIKO UNTUK PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI Widiyanto TriHandoko, Antono Adhi Dosen Fakultas Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Universitas Stikubank

Lebih terperinci

PERSOALAN TRANSPORTASI

PERSOALAN TRANSPORTASI PERSOALAN TRANSPORTASI 1 Azwar Anas, M. Kom - STIE-GK Muara Bulian 2 Permintaan sama dengan penawaran Sesuai dengan namanya, persoalan transportasi pertama kali diformulasikan sebagai suatu prosedur khusus

Lebih terperinci

ANALISIS OF COST RISK COMPARISSON BETWEEN LUMPSUM CONTRACT AND UNIT PRICE CONTRACT USING DECISION TREE METHOD

ANALISIS OF COST RISK COMPARISSON BETWEEN LUMPSUM CONTRACT AND UNIT PRICE CONTRACT USING DECISION TREE METHOD ANALISIS PERBANDINGAN RISIKO BIAYA ANTARA KONTRAK LUMPSUM DENGAN KONTRAK UNIT PRICE MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE I Gusti Ngurah Oka Suputra 1, Ariany Frederika 1, dan Putu Sukma Wahyuni 2 Abstrak:

Lebih terperinci

Definisi & Latar Belakang...(1)

Definisi & Latar Belakang...(1) Definisi & Latar Belakang...(1) Game theory dapat disebut juga Teori Permainan. Suatu pendekatan matematis untuk merumuskan situasi persaingan/pertentangan (konflik) antara berbagai pihak yang memiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi biasanya merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain

Lebih terperinci

BAB III METODE ANALISIS INCREMENTAL

BAB III METODE ANALISIS INCREMENTAL BAB III METODE ANALISIS INCREMENTAL Analisis incremental biasanya dinyatakan juga sebagai biaya diferensial, biaya marjinal, atau biaya relevan. Analisis incremental ini fleksibel, dimana data dapat dihitung

Lebih terperinci

DIAGRAM KEPUTUSAN (DECISION TREE)

DIAGRAM KEPUTUSAN (DECISION TREE) DIAGRAM KEPUTUSAN (DECISION TREE) DECISION TREE (POHON KEPUTUSAN) Decision trees are used by decision makers to obtain a visual portrayal of decision of decision alternatives and their possible consequences.

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI TIDAK PASTI

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI TIDAK PASTI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI TIDAK PASTI Kondisi Tidak Pasti Kondisi tidak pasti adalah suatu keadaan yang memenuhi beberapa persyaratan : 1. Ada beberapa alternatif tindakan yang fleksibel. 2.

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System

Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System Pengantar DSS & Management Support System Oleh : Tim Pengampu SPK Ganjil 2015 Sub Pokok Bahasan Pengantar DSS : 1. Mengapa Mempelajari DSS 2. Definisi

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI BERESIKO IRA PRASETYANINGRUM

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI BERESIKO IRA PRASETYANINGRUM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI BERESIKO IRA PRASETYANINGRUM Konsep Resiko RESIKO Resiko adalah kesempatan timbulnya kerugian; Resiko adalah ketidakpastian; Resiko adalah penyimpangan hasil aktual

Lebih terperinci

PROJECT PLANNING AND CONTROL. Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya

PROJECT PLANNING AND CONTROL. Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya PROJECT PLANNING AND CONTROL Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya PENDAHULUAN Benyamin Franklin time is money, time is money. modern finance, mengukur nilai sebuah proyek dengan menentukan

Lebih terperinci

PROGRAMA INTEGER. Model Programa Linier : Maks. z = c 1 x 1 + c 2 x c n x n

PROGRAMA INTEGER. Model Programa Linier : Maks. z = c 1 x 1 + c 2 x c n x n PROGRAMA INTEGER Model Programa Linier : Maks. z = c 1 x 1 + c 2 x 2 +. + c n x n d. k. a 11 x 1 + a 12 x 2 +.a 1n x n < b 1.. a m1 x 1 + a m2 x 2 +.a mn x n < b m x 1 ; x 2 ;.x n > 0 Semua variabel keputusan

Lebih terperinci

Jadwal : Rabu, di R.307 Dosen : Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)

Jadwal : Rabu, di R.307 Dosen : Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) Jadwal : Rabu, 18.30-21.00 di R.307 Dosen : Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menggunakan dan menerapkan teoriteori dalam pengelolaan operasi untuk memastikan keberlangsungan bisnis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Definisi Manajemen Operasi Manajemen operasi adalah salah satu fungsi bisnis yang penting di dalam perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen

Lebih terperinci

Pengertian Pengambilan Keputusan

Pengertian Pengambilan Keputusan Dadang Sunendar Pengertian Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan

Lebih terperinci

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan perancangan dan pengelolaan proses dalam organisasi 1. Strategi proses dalam organisasi 2. Keputusan proses dasar 3. Strategi

Lebih terperinci

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6 MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6 Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 2 PENGANTAR Terdapat bermacam-macam network model. Network : Suatu

Lebih terperinci

Economic Managerial; Introduction. Mohammad Arief

Economic Managerial; Introduction. Mohammad Arief Economic Managerial; Introduction Mohammad Arief Bisnis Masalah-masalah Ekonomi Barang apakah yang akan diproduksi dan berapa banyak. Bagaimana caranya barang tersebut diproduksi. Untuk siapa barang diproduksi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bersifat literatur dan melakukan studi kepustakaan untuk mengkaji dan menelaah berbagai buku, jurnal, karyai lmiah, laporan dan berbagai

Lebih terperinci

Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEUI. Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di : MOJAKOE MKDB SPA FEUI 2014

Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEUI. Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di :  MOJAKOE MKDB SPA FEUI 2014 MOJAKOE Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEUI. Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di : http://spa-feui.com MKDB SPA FEUI 2014 Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi Ujian Akhir Semester

Lebih terperinci

MENTORING MKDB. Dilarang Memperbanyak Mentoring ini tanpa seijin SPA FEUI. Mentoring dapat didownload di

MENTORING MKDB. Dilarang Memperbanyak Mentoring ini tanpa seijin SPA FEUI. Mentoring dapat didownload di MENTORING MKDB Dilarang Memperbanyak Mentoring ini tanpa seijin SPA FEUI Mentoring dapat didownload di www.spa-feui.com Fb: SPA FEUI Twitter: @spafeui MENTORING UAS MKDB 211/212 SPA FEUI Soal 1. Sensitivity

Lebih terperinci

Sesi X ANALISIS KEPUTUSAN

Sesi X ANALISIS KEPUTUSAN Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi X ANALISIS KEPUTUSAN e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Pendahuluan Causes Problems Actions

Lebih terperinci

Teori Pengambilan Keputusan

Teori Pengambilan Keputusan Teori Pengambilan Keputusan Iman Murtono Soenhadji Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Iman Murtono Soenhadji 1 Bab 1: Pendahuluan Pengertian Pengambilan Keputusan dikemukakan oleh, Ralp C. Davis; Mary

Lebih terperinci

biaya distribusi dapat ditekan seminimal mungkin

biaya distribusi dapat ditekan seminimal mungkin MODEL TRANSPORTASI MODEL TRANSPORTASI Metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal. Metode transportasi

Lebih terperinci

Pengelolaan permintaan dan perencanaan produksi

Pengelolaan permintaan dan perencanaan produksi Pengelolaan permintaan dan perencanaan produksi Perlunya mengelola permintaan Permintaan thdp barang atau jasa adalah awal dari semua kegiatan SC Pada hampir semua situasi riil, besar dan waktu permintaan

Lebih terperinci

9/3/2008. Ilmu Pengambilan Keputusan. konsep ekonomi. Optimal Solution. ekonomi. Manajerial. manajerial. Masalah-Masalah. Keputusan Manajerial

9/3/2008. Ilmu Pengambilan Keputusan. konsep ekonomi. Optimal Solution. ekonomi. Manajerial. manajerial. Masalah-Masalah. Keputusan Manajerial STAF PENGAJAR RUANG LINGKUP EKONOMI MANAJERIAL SAP I DR. FERDINAND D. SARAGIH, MA DR. CHANDRA WIJAYA, MSI, MM DRS. GUIDO BENNY SUNARDI, ME DRA. FIBRIA INDRIATI, MSI DRS. SATRIO BUDI, MSI SIFAT DAN RUANG

Lebih terperinci

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN. Liduina Asih Primandari, S.Si.,M.Si.

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN. Liduina Asih Primandari, S.Si.,M.Si. TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN Liduina Asih Primandari, S.Si.,M.Si. MATERI - 2 KONSEP PROBABILITAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONDISI BERESIKO DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONDISI TIDAK PASTI DALAM PENGAMBILAN

Lebih terperinci

BAB III MODEL POHON KEPUTUSAN. Pohon keputusan merupakan metode klasfikasi dan prediksi yang sangat

BAB III MODEL POHON KEPUTUSAN. Pohon keputusan merupakan metode klasfikasi dan prediksi yang sangat BAB III MODEL POHON KEPUTUSAN 3.1 Pohon Keputusan (Decision Tree) 3.1.1 Pengertian Pohon keputusan merupakan metode klasfikasi dan prediksi yang sangat kuat dan terkenal. Metode pohon keputusan mengubah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 PENGERTIAN MODEL DAN METODE TRANSPORTASI

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 PENGERTIAN MODEL DAN METODE TRANSPORTASI BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 PENGERTIAN MODEL DAN METODE TRANSPORTASI 34 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Model dan Metode Transportasi Hamdy A Taha (1996) mengemukakan bahwa dalam arti sederhana, model

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teoritis 1. Pertumbuhan Perusahaan Tingkat pertumbuhan perusahaan akan menunjukkan sampai seberapa besar perusahaan akan menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaannya.

Lebih terperinci

MODEL TRANSPORTASI OLEH YULIATI, SE, MM

MODEL TRANSPORTASI OLEH YULIATI, SE, MM MODEL TRANSPORTASI OLEH YULIATI, SE, MM PERSOALAN TRANSPORTASI Metode transportasi adalah suatu metode dalam Riset Operasi yang digunakan utk mengatur distribusi dari sumber-sumber yg menyediakan produk

Lebih terperinci

MASALAH TRANSPORTASI

MASALAH TRANSPORTASI MASALAH TRANSPORTASI Transportasi pada umumnya berhubungan dengan distribusi suatu produk, menuju ke beberapa tujuan, dengan permintaan tertentu, dan biaya transportasi minimum. Transportasi mempunyai

Lebih terperinci

MODEL TRANSPORTASI. Sesi XI : Model Transportasi

MODEL TRANSPORTASI. Sesi XI : Model Transportasi Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XI : MODEL TRANSPORTASI e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Model Transportasi Merupakan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN EKONOMI MANAJERIAL

PENDAHULUAN EKONOMI MANAJERIAL PENDAHULUAN EKONOMI MANAJERIAL PENDAHULUAN EKONOMI MANAJERIAL 1. Pengertian dan ruang lingkup ekonomi manajerial. 2. Hubungan ekonomi manajerial dengan ilmu yang lain. 3. Teori perusahaan. 4. Laba. 2 SIFAT

Lebih terperinci

Tentukan alokasi hasil produksi dari pabrik pabrik tersebut ke gudang gudang penjualan dengan biaya pengangkutan terendah.

Tentukan alokasi hasil produksi dari pabrik pabrik tersebut ke gudang gudang penjualan dengan biaya pengangkutan terendah. PENJELASAN METODE STEPPING STONE Metode ini dalam merubah alokasi produk untuk mendapatkan alokasi produksi yang optimal menggunakan cara trial and error atau coba coba. Walaupun mengubah alokasi dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Model dan Metode Transportasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Model dan Metode Transportasi 34 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Model dan Metode Transportasi Hamdy A Taha (1996) mengemukakan bahwa dalam arti sederhana, model transportasi berusaha menentukan sebuah rencana transportasi sebuah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Serangkaian kegiatan yang menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Secara keseluruhan industri ini kurang

Lebih terperinci

SIAM POKOK BAHASAN 1 ORGANISASI BISNIS, STRATEGI DAN SYSTEM INFORMASI. Dosen RUDY SURYANTO

SIAM POKOK BAHASAN 1 ORGANISASI BISNIS, STRATEGI DAN SYSTEM INFORMASI. Dosen RUDY SURYANTO SIAM POKOK BAHASAN 1 ORGANISASI BISNIS, STRATEGI DAN SYSTEM INFORMASI Dosen RUDY SURYANTO KOMPETENSI 1. Mahasiswa diharapkan bisa menyebutjelaskan komponen-komponen dalam sistem informasi 2. Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada PT Dinamika Indonusa Prima terkait dengan jumlah permintaan akan

Lebih terperinci

POHON KEPUTUSAN DOSEN : DIANA MA RIFAH

POHON KEPUTUSAN DOSEN : DIANA MA RIFAH POHON KEPUTUSAN DOSEN : DIANA MA RIFAH PENDAHULUAN Kompleksnya kegiatan dan permasalahan yang dihadapi membuat manajer sering menggunakan berbagai cara untuk mengurangi unsurunsur keraguan dan ketidakpastian

Lebih terperinci

Pemodelan Programasi Linier dan Solusi Manual Model Assignment

Pemodelan Programasi Linier dan Solusi Manual Model Assignment Pemodelan Programasi Linier dan Solusi Manual Model Assignment week 08 W. Rofianto, ST, MSi Model Transportasi Kota 1 2 3 4 Pabrik 1 $ 2 /ton $ 3 /ton $ 1.5 /ton $ 2.5 /ton 900 Pabrik 2 $ 4 /ton $ 3.5

Lebih terperinci

PENGENALAN WINQSB I KOMANG SUGIARTHA

PENGENALAN WINQSB I KOMANG SUGIARTHA PENGENALAN WINQSB I KOMANG SUGIARTHA PENGENALAN WINQSB Software QSB (Quantity System for business) atau umumnya juga dikenal dengan nama WINQSB (QSB yang berjalan pada sistem operasi Windows) merupakan

Lebih terperinci

BAB VIII PENETAPAN HARGA

BAB VIII PENETAPAN HARGA BAB VIII PENETAPAN HARGA Sebagai perusahaan berusaha untuk menumbuh keuntungan mereka, mereka sering fokus pada penurunan biaya produksi atau peningkatan permintaan produk. Dengan demikian, perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Produksi dan Operasi Manajeman (management) merupakan proses kerja dengan menggunakan orang dan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan (Bateman, Thomas S. : 2014)

Lebih terperinci

Teori Pengambilan Keputusan. Week 10 Decision Analysis Decision Tree

Teori Pengambilan Keputusan. Week 10 Decision Analysis Decision Tree Teori Pengambilan Keputusan Week 10 Decision Analysis Decision Tree Six Steps in Decision Making 1. Clearly define the problem at hand. 2. List the possible alternatives. 3. Identify the possible outcomes

Lebih terperinci

Latihan soal decision making

Latihan soal decision making Latihan soal decision making Ann Tyler baru mendapat warisan peninggalan dari kakek dan neneknya. Ia sedang mencoba memutuskan satu dari beberapa alternatif investasi. Tingkat pengembalian setelah 1 tahun

Lebih terperinci

Rahmat Hidayat SE., MM

Rahmat Hidayat SE., MM Rahmat Hidayat SE., MM Definisi Keputusan yang baik Adalah keputusan secara analitis, berdasarkan pada logika dan mempertimbangkan semua data dan alternatif yang tersedia. Enam langkah pengambilan keputusan:

Lebih terperinci

1.1 Definisi Keputusan. Definisi:

1.1 Definisi Keputusan. Definisi: Program Pasca Sarjana S2 Elektro Sistem Penunjang Pengambilan Keputusan Decision Support System 2008-2009 BAB II TEORI KEPUTUSAN 1.1 Definisi Keputusan Definisi: Choice made between alternative courses

Lebih terperinci

USULAN PEMILIHAN ALTERNATIF TIPE CRANE BERDASARKAN FAKTOR BIAYA DAN FISIK DI PT. XYZ

USULAN PEMILIHAN ALTERNATIF TIPE CRANE BERDASARKAN FAKTOR BIAYA DAN FISIK DI PT. XYZ USULAN PEMILIHAN ALTERNATIF TIPE CRANE BERDASARKAN FAKTOR BIAYA DAN FISIK DI PT. XYZ Pandapotan Simarmata 1, Abadi Ginting 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan iklim persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan iklim persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat dewasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan iklim persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat dewasa ini, setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan-tindakan yang tepat

Lebih terperinci