PERAN MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERAN MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS"

Transkripsi

1 PERAN MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS

2 Peran Manajemen dalam Agribisnis Manajemen = suatu rangkaian proses yg meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi & penegendalian dlm rangka memberdayakan seluruh sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia, modal, material, maupun teknologi secara optimal utk mencapai tujuan organisasi

3 Manajemen dlm agribisnis Perbedaan antara manajemen agribisnis & manajemen bisnis lainnya : 1. Keanekaragaman jenis bisnis pd bidang agribisnis sangat besar, yaitu mulai dr produsen primer sampai pedagang perantara, pengolah, pengepakan, manufaktur, lembaga keuangan, pengecer, restoran, rumah makan,dst. 2. Jumlah agribisnis sangat besar. Banyak bisnis yg berbeda yg menangani rute perjalanan komoditas dr produsen ke konsumen

4 3. Cara pendirian agribisnis dikelilingi oleh pengusaha tani 4. Skala usaha agribisnis sangat beragam 5. Falsafah hidup tradisionaal yg dianut sebagian besar produsen menyebabkan agribisnis lebih ketinggalan dibanding bisnis lainnya 6. Usaha agribisnis cenderung sebagai usaha keluarga 7. Agribisnis kebanyakan berbasis pedesaan sehingga masih memiliki ikatan keluarga yg relatif tinggi

5 9. Sifat produk yg umumnya cepat busuk, mudah rusak, kamba, tidak tahan lama, sehingga menuntut penanganan khusus 10. Sifat produksi musiman, kecil-kecil tersebar sehingga menuntut penerapan manajemen yg berbeda 11. Ancaman dr gejala alam yg tidak dapat diprediksi 12. Kebijakan & program pemerintah sering sangat berpengaruh pd bidang agribisnis

6 Fungsi-fungsi manajemen agribisnis Fungsi perencanaan Fungsi perencanaan mencakup semua kegitan yg ditujukan utk menyusun program kerja selama periode tertentu pd masa yg akan datang Enam langkah dlm proses perencanaan : 1. Mengumpulkan fakta2 & informasi2 yg berkaitan dg obyek perencanaan 2. Menganalisis fakta2 & informasi2 yg berkaitan dg obyek perencanaan

7 3. Memprediksi perkembangan masa depan 4. Menetapkan tujuan 5. Mengembangkan alternative2 tindakan 6. Mengembangkan sistem evaluasi kemajuan & pengendalian Fungsi pengorganisasian Fungsi pengorganisasian merupakan upaya manajemen utk mengorganisasikan semua sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuan yg ingin dicapai

8 Fungsi pengorganisasian meliputi kegiatan : 1. Menyusun struktur organisasi 2. Menentukan pekerjaan yg harus dikerjakan 3. Memilih, menempatkan & mengembangkan karyawan 4. Merumuskan garis kegiatan perusahaan 5. Membentuk sejumlah hubungan dlm organisasi & menunjuk stafnya

9 Fungsi pelaksanaan Fungsi pelaksanaan meliputi usaha utk memimpin, mengawasi, memotivasi, mendelegasikan & menilai para karyawan yg ada dlm organisasi Pengarahan ditujukan utk menetapkan kewajiban & tanggungjawab setiap karyawan dlm organisasi, menetapkan hasil yg harus dicapai, mendelegasikan wewenang pd setiap karyawan & mengawasi agar pekerjaan benarbenar dilaksanakan sebagaimana mestinya

10 Fungi kordinasi lebih menekanan pd hubungan koordinasi antar individu atas berbagai aktivitas organisasi sehingga diperoleh harmonisasi dlm setiap pelaksanaan kegiatan Fungsi pengawasan Fungsi pengawasan menekankan pd bagaimana membangun sistem pengawasan & melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan rencana yg telah dibuat agar tetap berjalan sesuai dg rel yg telah ditetapkan

11 Fungsi evaluasi Fungsi evaluasi menekankan pd upaya utk menilai proses pelaksanaan rencana, mengenai ada tidanya penyimpangan & tercapai tidaknya sasaran yg telah ditetapkan berdasarkan rencana yg telah dibuat yg ditujukan pd obyek tertentu & periode tertentu.

12 Fungsi pengendalian Fungsi pengendalian merupakan upaya manajerial utk mengembalikan semua kegiatan pd rel yg telah ditentukan sehingga jika diperoleh penyimpangan2 dr prosedur kerja dpt segera dilakukan pengenadalian Pengendalaian juga dpt berupa penyesuaian2 dr rencana awal karena adanya faktor2 yg berubah sehingga pencapaian organisasi tujuan organisasi dpt dilakukan

13 MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS Produksi agribisnis = seperangkat prosedur & kegiatan yg terjadi dlm penciptaan produk agribisnis (produk usaha pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan dan hasil olahan produk). Manajemen produksi agribisnis = sbg perangkat keputusan utk mendukung proses produksi agribisnis, mulai dr keputusan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian hingga evaluasi proses produksi

14 Manajemen produksi memiliki dampak menyeluruh & terkait dg berbagai fungsi, seperti fungsi personalia, keuangan, penelitian & pengembangan, pengdaan & penyimpanan, dll. Manajemen produksi terutama menyangkut keputusan lokasi, ukuran/volume & tata letak fasilitas, pembelian, persediaan & penjadwalan serta mutu produk, akan mjd perhatian khusus dr para manajer produksi

15 Perencanaan Produksi Agribisnis Perencanaan upaya penyusunan program, baik program yg sifatnya umum maupun spesifik, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu usaha produksi yg baru memerlukan perencanaan yg bersifat umum (pra perencanaan) Pra perencanaan produksi Faktor2 yg harus diputuskan dlm praperencanaan dlm agribisnis, khususnya produksi primer/usahatani adalah pemilihan komoditas, lokasi produksi, pertimbangan fasilitas, skala usaha.

16 1. Pemilihan komoditas Prioritas utama bernilai ekonomis tinggi selanjutnya pemasarannya Komoditas yg telah dipilih selanjutnya ditetapkan jenisnya/varietasnya sesuai dg kondisi topografi & iklim usaha yg direncanakan 2. Pemilihan lokasi produksi & penempatan fasilitas Beberapa hal yg harus dipertimbangkan dlm pemilihan lokasi :

17 a. Ketersediaan tenaga kerja Mencakup jumlah, spesifikasi, mutu tenaga kerja yg dibutuhkan, tingkat upah regional & peraturan2 daerah ttng ketenagakerjaan b. Ketersediaan sarana & prasarana fisik penunjang Seperti transportasi & perhubungan, komunikasi, penerangan serta pengairan/sumber air Karena sifatnya yg kamba (voluminous), tdk tahan lama

18 Lokasi pemasaran, insentif wilayah merupakan faktor pertimbangan dlm menetapkan keputusan lokasi produksi Insentif wilayah terkait dg kebijakan pemda. Kebijakan pajak, kebijakan pajak & peraturan tenaga kerja, kebijakan investasi, budaya pelayanan publik, efektivitas pelayanan publik merupakan daya tarik bg investor

19 3. Skala usaha Terkait dg ketersediaan input & pasar Perencanaan proses produksi Hal-hal yg dipertimbangkan : 1. Biaya produksi 2. Penjadwalan proses produksi 3. Perencanaan bahan pelengkap produksi 4. Perencanaan desain produk Desain produk tergantung pd besar kecilnya usaha, jenis usaha, teknologi yg digunakan, intensitas penggunaan tenaga kerja/modal,dll

20 Desain produk mencakup hal-hal yg berhubungan dg perencanaan : Perencanaan agegat implementasi sangat penting utk memastikan bahwa rencana investasi yg telah dibuat dapat dijalankan. Rencana agregat implementasi tsb tahap2 yg dilalui setelah keputusan investasi diambil sampai saat sebelum mulai produksi Jadwal produksi menggambarkan kapan suatu tahaan produksi dilaksanakan, berapa kebutuhan bahan baku, berapa hasilnya, berapa lama, berapa tingkat persediaan yg aman dr setiap tahapan produksi

21 Rekayasa & teknologi berhubungan dg bagaimana desain produk, investasi & penjadwalan dapat disusun Pengorganisasian input & sarana produksi Berguna bg pencapaian efisiensi & waktu Pencapaian efektivitas dlm pengorganisasian menekankan pd penempatan fasilitas & input2 secara tepat dlm rangkaian proses, baik dr segi jumlah maupun mutu & kapasitas

22 Dilain pihak, pencapaian efisiensi lebih mengarah kpd optimasi penggunan berbagai sumber daya tsb sehingga dapat dihasilan output maksimum dg biaya tetap/biaya minimum dg output tetap. Pencapaian efektivitas & efisiensi sangat menentukan tingkat produktivitas perusahaan Kegiatan Produksi Kegiatan Produksi melaksanakan rencana produksi yg telah dibuat & merupakan kegiatan yg mempunyai masa yg cukup lama serta terkait dg bagaimana mengelola proses produksi berdasarkan masukan, baik yg langsung maupun tdk langsung utk menghasilkan produk

23 Proses produksi menentukan keberhasilan usaha efektif & efisien Efektivitas kegiatan produksi dilihat dr alokasi sumber daya yg benar, perencanaan proses produksi yg benar, pelaksanaan yg benar. Efisiensi produksi dicapai dg melaksanakan rencana & proses produksi dg benar, menimalkan pemborosan selama proses produksi berlangsung, baik pemborosan sumber daya, waktu, & tenaga maupun pemborosan karena kehilangan alat serta kehilangan & kerusakan produk

24 Pengawasan produksi Pengawasan dlm usaha produksi peternakan meliputi pengawasan anggaran, proses, masukan, jadwal kerja, dll Pengawasan dilakukan agar semua rencana dpt berjalan sesuai dg yg diharapkan & semua karyawan melakukan apa yg telah ditugaskan sesuai dg pekerjaan masing2.

25 Evaluasi produk Evaluasi dilakulan secara berkala, mulai dr perencanaan sampai akhir usaha tersebut berlangsung, sehingga jika terjadi penyimpangan dr rencana yg dianggap merugikan, maka segera dilakukan pengendalian Pengendalian produksi Untuk menjamin agar proses produksi berjalan pada rel yg telah direncanakan.

MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS

MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS Prof. Dr. Almasdi Syahza,, SE., MP. Email: asyahza@yahoo.co.id dan syahza@telkom.net Tujuan Memahami konsep manajemen produksi agribisnis. Memahami ruang lingkup manajemen

Lebih terperinci

Pemilihan Teknologi. Pemilihan Lokasi

Pemilihan Teknologi. Pemilihan Lokasi 1 Pemilihan Teknologi Dalam pemilihan teknologi terdapat beberapa hal yang perlu dinilai dan dievaluasi: kesesuaian teknologi yang digunakan untuk menghasilkan produk dengan kebutuhan pasar produk proses

Lebih terperinci

MANEJEMEN USAHA TERNAK PERAH PENTINGNYA MANAJEMEN PADA USAHA TERNAK PERAH

MANEJEMEN USAHA TERNAK PERAH PENTINGNYA MANAJEMEN PADA USAHA TERNAK PERAH MANEJEMEN USAHA TERNAK PERAH PENTINGNYA MANAJEMEN PADA USAHA TERNAK PERAH 1 Dairy Industry Products Milk Butter Cheese Ice Cream Lactose(Sugar) Whey By Products Meat PENDAHULUAN: PROSPEK USAHA TERNAK

Lebih terperinci

Stoner dan Freeman Perencanaan memberikan sasaran bagi organisasi dan menetapkan prosedur-prosedur terbaik untuk mencapai sasaran tersebut. Perencanaa

Stoner dan Freeman Perencanaan memberikan sasaran bagi organisasi dan menetapkan prosedur-prosedur terbaik untuk mencapai sasaran tersebut. Perencanaa FUNGSI MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP. Email: asyahza@yahoo.co.id Website: http://almasdi.unri.ac.id FUNGSI PERENCANAAN Fungsi perencanaan mencakup semua kegiatan yang

Lebih terperinci

Stoner dan Freeman Perencanaan memberikan sasaran bagi organisasi dan menetapkan prosedur-prosedur terbaik untuk mencapai sasaran tersebut. Perencanaa

Stoner dan Freeman Perencanaan memberikan sasaran bagi organisasi dan menetapkan prosedur-prosedur terbaik untuk mencapai sasaran tersebut. Perencanaa FUNGSI MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP. Email: asyahza@yahoo.co.id Website: http://almasdi.unri.ac.id FUNGSI PERENCANAAN Fungsi perencanaan mencakup semua kegiatan yang

Lebih terperinci

Basic of Business RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Rikky Herdiyansyah SP.,MSi/ Dasar-dasar Bisnis

Basic of Business RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Rikky Herdiyansyah SP.,MSi/ Dasar-dasar Bisnis Basic of Business RESEARCH BY Ricky Herdiyansyah SP, MSc MANAJEMEN PRODUKSI DALAM AGRIBISNIS Apa yg dimaksud Produksi Agribisnis? Adalah seperangkat prosedur dan kegiatan terkait usaha menciptakan dan

Lebih terperinci

Bahan Ajar: Strategi Agribisnis Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP.

Bahan Ajar: Strategi Agribisnis Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP. STRATEGI PRODUKSI DALAM PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN Dosen Pengampu:. Perencanaan Agroindustri 1. Pemilihan Teknologi 2. Pemilihan Lokasi 3. Fasilitas Persediaan dan Masukan 4. Perencanaan Bahan Pelengkap

Lebih terperinci

MANAJEMEN PRODUKSI DALAM AGRIBISNIS

MANAJEMEN PRODUKSI DALAM AGRIBISNIS MANAJEMEN PRODUKSI DALAM AGRIBISNIS Apa yg dimaksud Produksi Agribisnis? Adalah seperangkat prosedur dan kegiatan terkait usaha menciptakan dan atau menambah kegunaan (utility) suatu barang dan/jasa agribisnis

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 20 LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan sekaligus pemilik

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

HARGA TRANSFER / TRANSFER PRICING

HARGA TRANSFER / TRANSFER PRICING AKUNTANSI MANAJEMEN Modul ke: HARGA TRANSFER / TRANSFER PRICING Fakultas Ekonomi dan Bisnis Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN Desentralisasi Organisasi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN

PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN marita_ahdiyana@uny.ac.id PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN Oleh: Marita Ahdiyana MAZAB KLASIK Teori & prinsip manajemen memberikan kemudahan dlm menentukan hal2 yg harus dikerjakan utk dpt secara efektif menjadi

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN PERTANIAN & KEBIJAKAN PEMERINTAH

PEMBANGUNAN PERTANIAN & KEBIJAKAN PEMERINTAH PEMBANGUNAN PERTANIAN & KEBIJAKAN PEMERINTAH TIK ; MAHASISWA DIHARAPKAN DAPAT MENJELASKAN SYARAT - SYARAT POKOK PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN KEBIJAKAN PENDUKUNGNYA PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

KRITERIA EKONOMI PENDIDIKAN M.D.NIRON

KRITERIA EKONOMI PENDIDIKAN M.D.NIRON KRITERIA EKONOMI PENDIDIKAN M.D.NIRON PENGERTIAN KRITERIA ARTI KATA: Adalah: Syarat; Sesuatu yg Hrs Dipenuhi/Dicapai sehingga - Kriteria digunakan sebagai ukuran / tolok ukur keberhasilan suatu proses

Lebih terperinci

PENGANTAR SISTEM INDUSTRI PERTANIAN. Prof.Dr.Ir. Sri Kumalaningsih, M.App.Sc

PENGANTAR SISTEM INDUSTRI PERTANIAN. Prof.Dr.Ir. Sri Kumalaningsih, M.App.Sc PENGANTAR SISTEM INDUSTRI PERTANIAN Prof.Dr.Ir. Sri Kumalaningsih, M.App.Sc 1 SISTEM INDUSTRI PERTANIAN DISIPLIN ILMU SISTEM PERTANIAN Merupakan ilmu yg memberikan pengetahuan bagaimana agar suatu kegiatan

Lebih terperinci

Proses manajemen. Suhada, ST., MBA

Proses manajemen. Suhada, ST., MBA Proses manajemen Suhada, ST., MBA Umum Dlm rangka pencapaian tujuan organisasi diperlukan serangkaian kegiatan yg disebut proses manajemen Proses manajemen terdiri dari: - penetapan tujuan - perencanaan

Lebih terperinci

MASALAH PARTISIPASI. Masalah pembentukan partisipasi menurut Jochen Ropke adalah : 1. Konflik kepentingan / Perbedaan keinginan (Conflict of interest)

MASALAH PARTISIPASI. Masalah pembentukan partisipasi menurut Jochen Ropke adalah : 1. Konflik kepentingan / Perbedaan keinginan (Conflict of interest) MASALAH PARTISIPASI Masalah pembentukan partisipasi menurut Jochen Ropke adalah : 1. Konflik kepentingan / Perbedaan keinginan (Conflict of interest) 2. Biaya partisipasi (The cost of participation) 3.

Lebih terperinci

KOMP. PERANGGARAN 1. Materi DASAR PPL (perencanaan dan pengendalian laba)

KOMP. PERANGGARAN 1. Materi DASAR PPL (perencanaan dan pengendalian laba) KOMP. PERANGGARAN 1 Materi DASAR PPL (perencanaan dan pengendalian laba) Dr. Kartika Sari Universitas Gunadarma Materi 2-1 DASAR-DASAR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA 1. Pengertian PPL 2. Konsep PPL

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran-1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Dalam menjalankan aktivitas perusahaan sehari-hari dibutuhkan personil yang memegang jabatan tertentu dalam organisasi, dimana

Lebih terperinci

II. Pengambilan Keputusan Dalam Pemasaran Keputusan : a. Penetapan harga b. Produk c. Distribusi d. Promosi

II. Pengambilan Keputusan Dalam Pemasaran Keputusan : a. Penetapan harga b. Produk c. Distribusi d. Promosi II. Pengambilan Keputusan Dalam Pemasaran Keputusan : a. Penetapan harga b. Produk c. Distribusi d. Promosi Cara tradisional 1. Identifikasi masalah 2. Perumusan alternatif pemecahan masalah 3. Analisis

Lebih terperinci

MAKALAH STUDI KASUS MANAJEMEN PRODUKSI KERIPIK PISANG SEBAGAI PRODUK OLAHAN BUAH PISANG

MAKALAH STUDI KASUS MANAJEMEN PRODUKSI KERIPIK PISANG SEBAGAI PRODUK OLAHAN BUAH PISANG MAKALAH STUDI KASUS MANAJEMEN PRODUKSI KERIPIK PISANG SEBAGAI PRODUK OLAHAN BUAH PISANG Disusun untuk memenuhi nilai Ujian Tengah Semester (UTS) Mata Kuliah Manajemen Perusahaan Dosen Pengajar: Drs. Achmad

Lebih terperinci

Model Linear Programming:

Model Linear Programming: Model Linear Programming: Pengertian, Contoh masalah dan Perumusan model Metode penyelesaian (grafik dan simpleks) Interpretasi hasil Analisis sensistivitas Model Dualitas Penyelesaian kasus (Aplikasi

Lebih terperinci

STRUKTUR & DESAIN ORGANISASI

STRUKTUR & DESAIN ORGANISASI marita_ahdiyana@uny.ac.id STRUKTUR & DESAIN ORGANISASI Oleh: Marita Ahdiyana Pengertian Struktur organisasi berkaitan dg hub yg relatif tetap diantara berbagai tugas yg ada dlm organisasi. Proses utk menciptakan

Lebih terperinci

18/09/2013. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 2

18/09/2013. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 2 PENERAPAN PROGRAM LINIER dalam OPTIMASI PRODUKSI Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1 MASALAH yg banyak dihadapi oleh INDUSTRI adalah BAGAIMANA MENGGUNAKAN atau MENENTUKAN ALOKASI PENGGUNAAN SUMBER DAYAYG

Lebih terperinci

Konsep Dasar dan Sejarah Singkat Perdagangan Internasional. Pertemuan ke-1

Konsep Dasar dan Sejarah Singkat Perdagangan Internasional. Pertemuan ke-1 Konsep Dasar dan Sejarah Singkat Perdagangan Internasional Pertemuan ke-1 SEJARAH PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN KONSEP DASAR PERDAGANGAN 1) Urgensi Perdagangan 2) Sejarah singkat perdagangan 3) Hak Kekayaan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN OBAT NASIONAL (KONAS) Kepmenkes No 189/Menkes/SK/III/2006

KEBIJAKAN OBAT NASIONAL (KONAS) Kepmenkes No 189/Menkes/SK/III/2006 KEBIJAKAN OBAT NASIONAL (KONAS) Kepmenkes No 189/Menkes/SK/III/2006 Oleh : Drs. Richard Panjaitan, Apt., SKM DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP KETERSEDIAAN, KETERJANGKAUAN DAN PEMERATAAN OBAT ESENSIAL GENERIK

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMERINTAH dalam EKONOMI PERTANIAN

KEBIJAKAN PEMERINTAH dalam EKONOMI PERTANIAN KEBIJAKAN PEMERINTAH dalam EKONOMI PERTANIAN Jumlah Penduduk di Indonesia 3 Juta/Th PERTANIAN DI INDONESIA Penghasil biji-bijian nomor 6 di dunia Penghasil beras nomor 3 setelahchina dan India Penghasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada suatu masalah bagaimana perusahaan tersebut dapat terus beroperasi dan berhasil didalam persaingan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO LAMPIRAN 2 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING-MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 1. Direktur Direktur merupakan

Lebih terperinci

1. Konsep dasar yg berguna dlm studi ekonomi meliputi Konsep Nilai dan Kegunaan Nilai adalah ukuran harga atas barang dan jasa.

1. Konsep dasar yg berguna dlm studi ekonomi meliputi Konsep Nilai dan Kegunaan Nilai adalah ukuran harga atas barang dan jasa. EKONOMI TEKNIK PENGERTIAN Insinyur mempertemukan dua bidang yang berlawanan, teknik dan ekonomi. Bidang teknik fokus pada produksi dan pelayanan berdasarkan hukum-hukum teknis. Sedangkan nilai kekayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia perusahaan yang sangat pesat mengharuskan setiap perusahaan mendapatkan karyawan yang berkualitas dan mampu membawa perusahaan untuk mencapai

Lebih terperinci

MANAJEMEN DALAM KOPERASI

MANAJEMEN DALAM KOPERASI MANAJEMEN DALAM KOPERASI APA ITU MANAJEMEN? Pemahaman konsep manajemen tidak dapat dipisahkan dari pemahaman konsep organisasi. Organisasi adalah tempat orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-5. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si. Manajemen dan Organisasi

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-5. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si. Manajemen dan Organisasi PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-5 Manajemen dan Organisasi Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si ARTI & FUNGSI MANAJEMEN Manajemen = ilmu & seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan serta

Lebih terperinci

SISTEM PEMASARAN AGRIBISNIS Sessi 4

SISTEM PEMASARAN AGRIBISNIS Sessi 4 SISTEM PEMASARAN AGRIBISNIS Sessi 4 Pemasaran Aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen melalui pedagang perantara ke konsumen. Suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu/kelompok

Lebih terperinci

KONSEP UMUM MANAJEMEN. Sumijatun September 2008

KONSEP UMUM MANAJEMEN. Sumijatun September 2008 KONSEP UMUM MANAJEMEN Sumijatun September 2008 Pengertian Mary Parker Follet Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain James A.F.Stoner Manajemen => proses perencanaan, pengorganisasian,

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Dalam menjalankan suatu perusahaan diperlukan keputusan yang tepat dan akurat terhadap konsep biaya yang ada. Ada beberapa

Lebih terperinci

Dasar Sistem Informasi Informasi dalam Manajemen Perusahaan

Dasar Sistem Informasi Informasi dalam Manajemen Perusahaan Dasar Sistem Informasi Informasi dalam Manajemen Perusahaan Arif Basofi - PENS Lessons 1. Jenis Sumber Daya 2. Sistem Informasi dalam Proses Manajemen 3. Informasi sebagai Darah Nadi Perusahaan 4. Informasi

Lebih terperinci

Perencanaan Komunikasi. Chatia Hastasari, M.I.Kom.

Perencanaan Komunikasi. Chatia Hastasari, M.I.Kom. 1 Perencanaan Komunikasi Chatia Hastasari, M.I.Kom. 2 Pendahuluan Perencanaan Komunikasi Akan lebih banyak didekati dari aspek manajemen Proses penyebaran atau pertukaran informasi Penyebarluasan informasi

Lebih terperinci

V. PENDEKATAN SISTEM 5.1. Analisis Kebutuhan Pengguna 1.) Petani

V. PENDEKATAN SISTEM 5.1. Analisis Kebutuhan Pengguna 1.) Petani V. PENDEKATAN SISTEM Sistem merupakan kumpulan gugus atau elemen yang saling berinteraksi dan terorganisasi untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan. Pendekatan sistem merupakan metode pemecahan

Lebih terperinci

Perbedaan Manajemen Agribisnis dan Manajemen lainnya

Perbedaan Manajemen Agribisnis dan Manajemen lainnya Perbedaan Manajemen Agribisnis dan Manajemen lainnya Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Website : http://almasdi.staff.unri.ac.id Email : asyahza@yahoo.co.id 1. Keanekaragaman jenis bisnis

Lebih terperinci

Kelayakan Proyek dan Keputusan Investasi

Kelayakan Proyek dan Keputusan Investasi Kelayakan Proyek dan Keputusan Investasi Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Yogyakarta Manajemen Proyek (TKE 3101) oleh: Indah Susilawati, S.T., M.Eng.

Lebih terperinci

Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial

Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial Definisi Ekonomi Manajerial Adalah aplikasi teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu keputusan u/ membahas bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuan

Lebih terperinci

Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c

Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Pengertian, Contoh masalah dan Perumusan model

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SIM. Dosen : M. Noor Fuadi,S.Sos,M.AP

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SIM. Dosen : M. Noor Fuadi,S.Sos,M.AP PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SIM Dosen : M. Noor Fuadi,S.Sos,M.AP Mengapa Harus SI? Perkembangan SIM telah menyebabkan terjadinya : 1) perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang

Lebih terperinci

MANAJEMEN DAN MANAGER. Dosen : Diana Ma rifah

MANAJEMEN DAN MANAGER. Dosen : Diana Ma rifah MANAJEMEN DAN MANAGER Dosen : Diana Ma rifah PENDAHULUAN Setiap dari kita menjadi anggota dari satu atau lebih organisasi Tiap-tiap organisasi disatukan dan dipertahankan kesatuannya oleh kelompok orang

Lebih terperinci

OPERASI DAN PRODUKTIVITAS

OPERASI DAN PRODUKTIVITAS OPERASI DAN PRODUKTIVITAS SEJARAH LAHIRNYA KONSEP MANAJEMEN OPERASIONAL Secara singkat, beberapa contoh sumbangan para pemikir yang antara lain adalah: Ely Whitney (1800) adalah ahli manajemen yang mempopulerkan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 10 KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN

PERTEMUAN 10 KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN PERTEMUAN 10 KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN Kemampuan manajer untuk melakukan koordinasi secara efektif sebagian besar tergantung pada jumlah bawahan yang melapor kepadanya,

Lebih terperinci

BAB I MANAGEMENT PROYEK

BAB I MANAGEMENT PROYEK BAB I MANAGEMENT PROYEK PENDAHULUAN Kemajuan dalam kegiatan industri pada bebrapa aspek memerlukan manajemen atau ketelitian serta keamanan yang tinggi dalam rangka memperoleh hasil yang sesuai harapan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Proyek Konstruksi Proyek adalah suatu kegiatan yang mempunyai jangka waktu tertentu dengan alokasi sumber daya terbatas, untuk melaksanakan suatu kegiatan yang telah

Lebih terperinci

Pertemuan 7. Nova Yanti Maleha,S.E.MM 10/7/2016 Nova Yanti Maleha/MSDM/IGM 1

Pertemuan 7. Nova Yanti Maleha,S.E.MM   10/7/2016 Nova Yanti Maleha/MSDM/IGM 1 Pertemuan 7 Nova Yanti Maleha,S.E.MM E-mail : novayanti608@gmail.com 10/7/2016 Nova Yanti Maleha/MSDM/IGM 1 PENGERTIAN KOMPENSASI? KOMPENSASI Adalah semua pendapatan yang berbentuk uang atau barang, langsung

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Budi Raya Perkasa merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi spring bed. Perusahaan ini berdiri pada bulan

Lebih terperinci

* Ilmu yg mempelajari kegiatan (tingkah laku) manusia dlm hidupnya bermasyarakat, khususnya yg berhubungan dg usahanya memenuhi kebutuhan.

* Ilmu yg mempelajari kegiatan (tingkah laku) manusia dlm hidupnya bermasyarakat, khususnya yg berhubungan dg usahanya memenuhi kebutuhan. M.D. Niron * Ilmu yg mempelajari kegiatan (tingkah laku) manusia dlm hidupnya bermasyarakat, khususnya yg berhubungan dg usahanya memenuhi kebutuhan. * Cabang ilmu yg fokusnya tentang Bagaimana tindakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis terhadap PD. Mitra Jaya Motor mengenai pengaruh pelaksanaan sistem pengendalian manajemen dibagian penjualan,

Lebih terperinci

Handout Akuntansi Manajemen

Handout Akuntansi Manajemen Handout Akuntansi Manajemen RESPONSIBILITY ACCOUNTING INFORMATION (INFORMASI AKUNTASI PERTANGGUNGJAWABAN) 1 PERKEMBANGAN FOKUS METODE PENGENDALIAN BIAYA SISTEM AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TRADITIONAL

Lebih terperinci

SISTEM PENGANGGARAN PEMERINTAH

SISTEM PENGANGGARAN PEMERINTAH SISTEM PENGANGGARAN PEMERINTAH 1. PENGERTIAN ANGGARAN 2. FUNGSI ANGGARAN 3. PRINSIP PRINSIP ANGGARAN PEMERINTAH 4. KARAKTERISTIK DAN SIKLUS ANGGARAN PEMERINTAH 5. ANGGARAN BERBASIS KINERJA (ABK) 6. STANDAR

Lebih terperinci

Aspek Teknis. Manajemen Proyek (TKE 3101) oleh: Indah Susilawati, S.T., M.Eng.

Aspek Teknis. Manajemen Proyek (TKE 3101) oleh: Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Aspek Teknis Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Yogyakarta Manajemen Proyek (TKE 3101) oleh: Indah Susilawati, S.T., M.Eng. 1 Pengkajian aspek teknis

Lebih terperinci

MINGGU 6. MARKETING MARGIN

MINGGU 6. MARKETING MARGIN MINGGU 6. MARKETING MARGIN Oleh TIM TATANIAGA PRODUK AGRIBISNIS DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013 MARGIN TATANIAGA Konsep Margin Tataniaga (Margin Total)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karyawan Karyawan dan perusahaan merupakan dua pihak yang saling membutuhkan dan masing-masing mempunyai tujuan. Untuk mengusahakan integrasi antara tujuan perusahaan dan tujuan

Lebih terperinci

Teori Barang Publik (II)

Teori Barang Publik (II) Teori Barang Publik (II) Sayifullah, SE, M.Akt sayiful1@gmail.com Materi Presentasi Teori Samuelson Teori Anggaran 1 Teori Samuelson Teori yg menyempurnakan teori pengeluaran pemerintah dgn sekaligus menyertakan

Lebih terperinci

KOMPONEN AGRIBISNIS. Rikky Herdiyansyah SP., MSc

KOMPONEN AGRIBISNIS. Rikky Herdiyansyah SP., MSc KOMPONEN AGRIBISNIS Rikky Herdiyansyah SP., MSc KOMPONEN AGRIBISNIS Tujuan Instruksional Umum: Mahasiswa mengetahui tentang komponen agribisnis Tujuan Instruksional Khusus: Setelah menyelesaikan pembahasan

Lebih terperinci

Pengantar Bisnis. Lingkup Manajemen Operasional Faktor Produksi Proses Produksi Penentuan Lokasi Desain dan Tata Letak Produksi Pengendalian Produksi

Pengantar Bisnis. Lingkup Manajemen Operasional Faktor Produksi Proses Produksi Penentuan Lokasi Desain dan Tata Letak Produksi Pengendalian Produksi Pengantar Bisnis Modul ke: 08Fakultas Fatmah Ekonomi dan Bisnis Lingkup Manajemen Operasional Faktor Produksi Proses Produksi Penentuan Lokasi Desain dan Tata Letak Produksi Pengendalian Produksi Amir

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pengendalian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pengendalian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pengendalian Produksi dalam menunjang Efektivitas Proses Produksi, dapat diambil kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek? Nama : Bagian : A. Analisis Sasaran Perusahaan Analisis Dukungan Fungsi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan No. Kategori Pertanyaan Y T 1. Rencana Jangka Panjang (Strategis) 1. Apakah selama ini fungsi

Lebih terperinci

Model Linear Programming:

Model Linear Programming: Model Linear Programming: Pengertian, Contoh masalah dan Perumusan model Metode penyelesaian (grafik dan simpleks) Interpretasi hasil Analisis sensistivitas Penyimpangan-penyimpangan dari bentuk baku Model

Lebih terperinci

THEORY OF THE FIRM: MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COSTS AND OWNERSHIP STRUCTURE

THEORY OF THE FIRM: MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COSTS AND OWNERSHIP STRUCTURE THEORY OF THE FIRM: MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COSTS AND OWNERSHIP STRUCTURE MICHAEL C. JENSEN AND WILLIAM H. MECKLING (1976) Prepared by : Endah Tri Wahyuningtyas - 041042042 POINT OF VIEW 1. Ringkasan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DOSEN : DIANA MA RIFAH

KONSEP DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DOSEN : DIANA MA RIFAH KONSEP DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DOSEN : DIANA MA RIFAH PENDAHULUAN Pengambilan Keputusan merupakan fungsi utama seorang manajer dalam suatu organisasi. Pengambilan keputusan sering menjadi kegelisahan

Lebih terperinci

BAB IV LINGKUNGAN PEMASARAN

BAB IV LINGKUNGAN PEMASARAN BAB IV LINGKUNGAN PEMASARAN Sistem pemasaran secara keseluruhan Faktor Lingkungan Makro Faktor lingkungan Mikro Penyedia Sumber non marketing dlm perusahaan Demografi Kondisi ekonomi Sosial budaya Politik

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN

PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN Merupakan kegiatan yang dilakukan guna mewujudkan perencanaan yang selesai dikerjakan dengan menggerakkan semua sumber daya yang dimiliki organisasi melalui aktivitas koordinasi

Lebih terperinci

INDUSTRI.

INDUSTRI. INDUSTRI INDUSTRI Istilah industri mempunyai 2 arti: Himpunan perusahaan2 sejenis Suatu sektor ekonomi yg didalamnya terdapat kegiatan produktif yg mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau ½ jadi.

Lebih terperinci

Penyebar-luasan (informasi)

Penyebar-luasan (informasi) MAKNA PENYULUHAN 1) Penyebar-luasan (informasi) 2) Penerangan/penjelasan 3) Pendidikan non-formal (luar-sekolah) 4) Perubahan perilaku 5) Rekayasa sosial 6) Pemasaran inovasi (teknis dan sosial) 7) Perubahan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN DAN EVALUASI PROYEK

STUDI KELAYAKAN DAN EVALUASI PROYEK STUDI KELAYAKAN DAN EVALUASI PROYEK Aspek Pasar Aspek Pemasaran Aspek Teknik n Teknologi Aspek Manajemen Aspek Sumberdaya Manusia Aspek Keuangan Aspek Politik, Ekonomi dan Sosial Aspek Lingkungan Industri

Lebih terperinci

MENGELOLA ENTITAS BISNIS. Muniya Alteza

MENGELOLA ENTITAS BISNIS. Muniya Alteza MENGELOLA ENTITAS BISNIS Muniya Alteza Manajer Kerja manajer mencakup usaha untuk mengembangkan strategi dan rencana taktis Manajer harus menganalisa lingkungan persaingan, merencanakan, mengelola, mengarahkan,

Lebih terperinci

PENGANGGARAN PENDIDIKAN M.D.NIRON

PENGANGGARAN PENDIDIKAN M.D.NIRON PENGANGGARAN PENDIDIKAN M.D.NIRON RUANG LINGKUP PENGELOLAAN KEUANGAN / DANA 1. BUDGETING = PENYUSUNAN (perencanaan) ANGGARAN 2. ACCOUNTING = IMPLENETASI dg perangkat utama PENCATATAN & PELAPORAN 3. AUDITING

Lebih terperinci

MANAJEMEN PAJAK. Amanita Novi Yushita

MANAJEMEN PAJAK. Amanita Novi Yushita MANAJEMEN PAJAK 1 PENDAHULUAN Bagi negara, pajak adl salah satu sumber penerimaan penting yang akan digunakan untuk membiayai pengeluaran negara, baik pengeluaran rutin (pemb. gaji pegawai) maupun pengeluaran

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Nilai Tambah Nilai tambah merupakan pertambahan nilai suatu komoditas karena mengalami proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan perekonomian di Indonesia dan juga semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap perusahaan harus mempersiapkan diri untuk

Lebih terperinci

Metode Penugasan. Sumijatun Maret 2008

Metode Penugasan. Sumijatun Maret 2008 Metode Penugasan Sumijatun Maret 2008 Penugasan / ( Care Delivery Methode ) Metode yg digunakan pemberian asuhan keperawatan kpd klien Didesain mewujudkan pelayanan keperwatan yg aman, efektif dan efisien

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA (APLIKASI UNTUK PEMERINTAH PUSAT)

PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA (APLIKASI UNTUK PEMERINTAH PUSAT) PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA (APLIKASI UNTUK PEMERINTAH PUSAT) 1 ANGGARAN BERBASIS KINERJA Metode Penganggaran bagi Manajemen yang mengaitkan setiap biaya yang dibebankan dalam kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyimpangan yang dilakukan oleh pihak manajemen. Manajemen pihak

BAB I PENDAHULUAN. penyimpangan yang dilakukan oleh pihak manajemen. Manajemen pihak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Konsep Corporate Governance muncul sebagai upaya untuk mengurangi penyimpangan yang dilakukan oleh pihak manajemen. Manajemen pihak Corporate Governance

Lebih terperinci

Kecurangan dalam laporan keuangan Penyalahgunaan aset. Dua Kategori Utama Kecurangan

Kecurangan dalam laporan keuangan Penyalahgunaan aset. Dua Kategori Utama Kecurangan AUDIT KECURANGAN Sebagai suatu konsep hukum yang luas, kecurangan merupakan setiap ketidakjujuran yang disengaja untuk merampas hak atau kepemilikan orang atau pihak lain. Dalam konteks audit atas laporan

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 112 MANAJEMEN PERUSAHAAN 5.1 Bentuk Perusahaan Pabrik nitrobenzen yang akan didirikan, direncanakan mempunyai: Bentuk Lapangan Usaha Kapasitas produksi Status perusahaan : Perseroan Terbatas (PT) : Industri

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT X mengenai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT X mengenai BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT X mengenai analisis perubahan laba kotor terhadap penilaian efisiensi dan efektivitas bagian produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat mengharuskan bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat mengharuskan bank-bank BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat mengharuskan bank-bank yang ada mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas, dan mampu membawa perusahaan menuju

Lebih terperinci

SINERGITAS PEMEMRINTAH DAERAH DALAM PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH. Dr. KURNIASIH, SH, M.Si DIREKTUR PRODUK HUKUM DAERAH

SINERGITAS PEMEMRINTAH DAERAH DALAM PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH. Dr. KURNIASIH, SH, M.Si DIREKTUR PRODUK HUKUM DAERAH SINERGITAS PEMEMRINTAH DAERAH DALAM PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH Dr. KURNIASIH, SH, M.Si DIREKTUR PRODUK HUKUM DAERAH DIREKTORAT JENDERAL OTONOMI DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI 2016 INSTRUMEN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PENDEKATAN & KENDALA Dalam MSDM MATERI 2

PENDEKATAN & KENDALA Dalam MSDM MATERI 2 6 PENDEKATAN & KENDALA Dalam MSDM MATERI 2 PERKEMBANGAN MSDM Perkembangan MSDM didorong oleh kemajuan peradaban, pendidikan, ilmu pengetahuan dan tuntutan daya saing produksi barang dan jasa yang dihasilkan.

Lebih terperinci

Prepared by Farlianto. /

Prepared by Farlianto. / Prepared by Farlianto Sasaran Organisasi Strategi Organisasi Input Aktivitas dan Perilaku Karyawan Kompetensi Hasil Lingkungan Kerja Penetapan Standar Kinerja: Performance Planning Penilaian Kinerja: Performance

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bebas keluar masuk dalam suatu Negara tanpa disertai dengan adanya peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN. bebas keluar masuk dalam suatu Negara tanpa disertai dengan adanya peraturan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar merupakan salah satu ciri dari era globalisasi, dimana barang dan jasa bebas keluar masuk dalam suatu Negara tanpa disertai dengan adanya peraturan

Lebih terperinci

Sekretari

Sekretari Kompetensi Dasar Menganalisis Bentuk-bentuk perusahaan Materi BUMN Koperasi Swasta BENTUK BADAN USAHA BUMN KOPERASI SWASTA BUMN Suatu bangun usaha yang didirikan oleh Negara dan kepemilikannya dipegang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Serangkaian kegiatan yang menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi

Lebih terperinci

PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DANA PENSIUN PERHUTANI 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 1 III. RUANG LINGKUP... 2 3.1 Struktur Organisasi Dana Pensiun... 2 3.2 Uraian Tugas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berjalannya suatu perusahaan. Karena setiap perusahaan didirikan untuk mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. berjalannya suatu perusahaan. Karena setiap perusahaan didirikan untuk mencapai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan dunia perekonomian tidaklah semudah yang dibayangkan dan sesederhana seperti apa yang terlihat. Begitu pula dalam menjalankan suatu perusahaan. Tercapainya

Lebih terperinci

PUSAT BIAYA PENGERTIAN

PUSAT BIAYA PENGERTIAN PUSAT BIAYA PENGERTIAN Pusat biaya merupakan suatu pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai atas dasar biaya yang terjadi diwilayah yang menjadi wewenang manajer tersebut. sebagai mana

Lebih terperinci

Nova Yanti Maleha, SE, M.Si 19/09/2016 1

Nova Yanti Maleha, SE, M.Si 19/09/2016 1 Nova Yanti Maleha, SE, M.Si 19/09/2016 1 DESKRIPSI MATA KULIAH Dalam mata kuliah ini dibahas mengenai pemanfaatan SDM dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan organisasi perusahaan. Pembahasan difokuskan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen.

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan bidang industri yang semakin pesat, ditandai dengan berkembangnya ilmu dan teknologi yang akan mengakibatkan bertambahnya persaingan.

Lebih terperinci

An Analysis of Conflict

An Analysis of Conflict Chapter 9 An Analysis of Conflict Bandi, 2007 1 ORGANISASI Bab 9 Noncooperative Game Nash equilibrium Moral Hazard Cooperative Game (teori agensi) Kontrak hub kerja Kontrak Utang Kompensasi Manajer Perjanjian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada untuk senantiasa meningkatkan efisiensinya. Hal ini dimaksudkan supaya perusahaan

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN. Modul ke: 12FEB OTONOMI DAERAH. Fakultas SYAMSUNASIR, S.SOS., M. M. Program Studi Management

KEWARGANEGARAAN. Modul ke: 12FEB OTONOMI DAERAH. Fakultas SYAMSUNASIR, S.SOS., M. M. Program Studi Management KEWARGANEGARAAN Modul ke: Fakultas 12FEB OTONOMI DAERAH SYAMSUNASIR, S.SOS., M. M. Program Studi Management PENGERTIAN OTONOMI DAERAH Otonomi scr sempit diartikan sbg Mandiri, scr luas diartikan sbg Berdaya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika suatu perusahaan didirikan, dapat dipastikan bahwa para pendirinya

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika suatu perusahaan didirikan, dapat dipastikan bahwa para pendirinya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketika suatu perusahaan didirikan, dapat dipastikan bahwa para pendirinya mempunyai pertimbangan dalam berbagai hal untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG KETAHANAN PANGAN

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG KETAHANAN PANGAN WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa ketahanan

Lebih terperinci