DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 4 DAFTAR GAMBAR... 5 DAFTAR SINGKATAN... 6 BAB I PENDAHULUAN... 9 BAB II KEGIATAN INTERNAL...
|
|
- Yohanes Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 0
2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 4 DAFTAR GAMBAR... 5 DAFTAR SINGKATAN... 6 BAB I PENDAHULUAN... 9 BAB II KEGIATAN INTERNAL Kegiatan Utama Subdit Tata Ruang Koordinasi Perencanaan Selaku Anggota Pokja I BKPRN Selaku Anggota Pokja III BKPRN Selaku Anggota Pokja IV BKPRN Pembahasan Nomenklatur Kegiatan Kementerian ATR/BPN Rapat Pembahasan Hasil Kajian Penyusunan Matek Pedoman Sinkronisasi Rencana Tata Ruang dan Rencana Pembangunan Penyusunan Profil Tata Ruang Daerah Kegiatan Utama Subdit Pertanahan Penyusunan Profil Pertanahan Penyusunan Lampiran Pidato Sosialisasi Peraturan Tanah Adat/Ulayat Koordinasi Penyepakatan Nomenklatur Kementerian ATR/BPN Pemantauan dan Evaluasi Bidang Pertanahan Koordinasi Reforma Agraria Kegiatan Utama Subdit Informasi dan Sosialisasi Himpunan Regulasi TRP Pengelolaan Media Informasi dan Sosialisasi TRP Buletin TRP Edisi I dan II Newsletter TRP Pembangunan Manajemen Pengetahuan TRP Rapat Koordinasi Buletin Tata Ruang (BUTARU) Kegiatan Utama Sekretariat Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional Kajian Singkat : Pembelajaran Implementasi UU 41/1999 dan Kaitannya dengan UU 26/
3 2.4.2 Fasilitasi dan Mediasi : Integrasi Rperpres Kawasan Perbatasan dengan RPJMN Fasilitasi dan Mediasi : Konsinyasi Tingkat Eselon III Fasilitasi dan Mediasi : Rakor BKPRN Tingkat Eselon I dan Eselon II Penyusunan Laporan: Kegiatan BKPRN Semester 1/ Penyusunan Laporan: Koordinasi Strategis Sekretariat BKPRN Semester 1/ Monitoring dan Evaluasi BKPRN : Kawasan Perbatasan Pengembangan Media Komunikasi Bidang Penataan Ruang Kegiatan Utama Sekretariat Reforma Agraria Nasional (RAN) Kebijakan Redistribusi Tanah dan Access Reform Publikasi dan Sosialisasi Reforma Agraria Nasional Kebijakan Sumber Daya Manusia Bidang Pertanahan Sertipikasi Tanah Transmigrasi Kebijakan Pendaftaran Tanah Stelsel Positif Program Agraria Daerah Provinsi Kalimantan Timur Review Anggaran Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Bulan Mei BAB III KEGIATAN EKSTERNAL Impact Evaluation Training IRSA Big Data Workshop IRSA Pembangunan Pembangkit MW Menguak Mimpi Menjadi Realita Pembahasan Usulan Struktur Organisasi Kedeputian Bidang Pengembangan Regional Rapat Klarifikasi Kelembagaan BKPRN Workshop Ekonomi Energi, Sumbedaya Alam dan Lingkungan Peran Hidrografi dalam Mendukung Kebijakan Pemerintah Menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia Seminar Prakarsa Strategis Tahun Diskusi Perumusan Penyusunan SNI Pemetaan Rawa Rapat Pembahasan Indeks Pembangunan Desa (IPD) Tahun Rencana Pengembangan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning Pembahasan Laporan Pendahuluan Kegiatan Penyusunan Review dan Penyempurnaan Rencana Terpadu dan Program Investasi Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah (RPI2JM) Kawasan Strategis Nasional/Pulau Pembahasan Realisasi Kegiatan/Anggaran dan Rencana Penyerapan Anggaran Review Kemajuan Laporan Monev Bidag Tata Ruang
4 3.12 Pembahasan Rancangan Peraturan Menteri RPI2JM Penyusunan Grand Design Pemnagunan Kota Baru Publik di Indonesia Penguatan Kapasitas Kelembagaan dan Koordinasi Internal di Lingkungan Kementerian PPN/Bappenas Rapat Pimpinan : Perkenalan Menteri PPN/Kepala Bappenas Konsinyasi Rakernas BKPRN Rapat Persiapan Pelaksanaan Karnaval Khatulistiwa di Pontianak Telaah Indikator Ketertinggalan di Daerah Tertinggal Diskusi Media dan Publik Kebijakan Fiskal Bagi Pertumbuhan Ekonomi Daerah FGD Koordinasi Strategis Perencanaan dan Penguatan Pemerintah Daerah dalam Penerapan SPM Rapat kajian Penyusunan Skenario Pembangunan Kota Maritim Internasional dengan Pola Public-Private-People Partnership Sosialisasi SE Menko Ekonomini S-163/07/ Seminar Hari Perumahan Nasional Sejuta Rumah untuk Rakyat Workshop Penyusunan Arsitektur dan Infromasi Kinerja (ADIK) Level Eselon I dan Eselon II Ditjen Tata Ruang Pengembangan Kawasan MBTK Kalimantan Timur How To Develop Quick Policy Response FGD Harmonisasi UU terkait Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Quick Share, Quick Learn Rapat Penyempurnaan Data Pertanian BAB IV RENCANA KEGIATAN BAB V PENUTUP LAMPIRAN
5 DAFTAR TABEL Tabel 1. Statistik Pengunjung Situs TRP (trp.or.id) Tabel 2. Statistik Pengunjung Portall TRP (tataruangpertanahan.com) Tabel 3. Usulan Struktur dalam Kedeputian Pengembangan Regional Tabel 4. Rencana Kegiatan Subdit Tata Ruang Tabel 5. Rencana Kegiatan Subdit Pertanahan Tabel 6. Rencana Kegiatan Subdit Informasi dan Sosialisasi Tabel 7. Rencana Kegiatan Sekretariat BKPRN Tabel 8. Rencana Kegiatan Sekretariat RAN
6 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Statistik Pengunjung Situs TRP (trp.go.id) Gambar 2. Statistik Pengunjung Portal TRP (tataruangpertanahan.com) Gambar 3. Rencana dan Realisasi Anggaran TRP Bulan Agustus
7 DAFTAR SINGKATAN BAPPENAS BIG BKPRD BKPRN BPN DIRJEN FGD INFOSOS K/L KEMHUT KKP KLH KLHS KSN LP2B LH PERPRES POKJA PP PU PUSDATIN RAN RDTR RPJMN RTR RTRW RTRWN RTRWP RZWP3K SCDRR SDA SDM SK TRP ADB AKG ALKI AMDAL APIP ARG BANGDA BAPPEDA BAPPENAS BIG BIROREN : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional : Badan Informasi Geospasial : Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah : Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional : BadanPertanahanNasional : Direktorat Jenderal : Focus Group Discussion : Informasi dan Sosialisasi : Kementerian/Lembaga : Kementerian Kehutanan : Kementerian Kelautan dan Perikanan : Kementerian Lingkungan Hidup : Kajian Lingkungan Hidup Strategis : Kawasan Strategis Nasional : Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan : Lingkungan Hidup : PeraturanPresiden : Kelompok Kerja : Peraturan Pemerintah : Pekerjaan Umum : Pusat Data dan Informasi : Reforma Agraria Nasional : Rencana Detail Tata Ruang : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional : Rencana Tata Ruang : Rencana Tata Ruang Wilayah : Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional : Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi : Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil : Safer Community through Disaster Risk Reduction : Sumber Daya Alam : Sumber Daya Manusia : Surat Keputusan : Tata Ruang dan Pertanahan : Asian Development Bank : Angka Kecukupan Gizi : Alur Laut Kepulauan Indonesia : Analisis Mengenai Dampak Lingkungan : Aparatur Pengawa Internal Pemerintah : Anggaran Responsif Gender : Pembangunan Daerah : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional : Badan Informasi Geospasial : Biro Perencanaan 6
8 BKPRD BKPRN BLU BNPB BP BPBD BPHN BPN BPS BTOR BUMN BUTARU CBA DAS DIRJEN DISTANBEN DIT DITJEN DJBM DJCK DJPR DPCLS DPR DPRD EAT EKPS FIR FGD FPRLH GGGI GUP ICLEI IKK IKU IO INPRES INFOSOS IRIO IRTAMA JICA K/L KAK KANTAH KANWIL KAPET KDB KDH : Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah : Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional : Badan Layanan Umum : Badan Nasional Penanggulangan Bencana : Badan Pengembangan : Badan Penanggulangan Bencana Daerah : Badan Pembinaan Hukum Nasional : Badan Pertanahan Nasional : Badan Pusat Statistik : Back to Office Report : Badan Usaha Milik Negara : Buletin Tata Ruang : Cost Benefit Analysis : Daerah Aliran Sungai : Direktur Jenderal : Dinas Tanggap Bencana : Direktorat : Direktorat Jenderal : Direktorat Jenderal Bina Marga : Direktorat Jenderal Cipta Karya : Direktorat Jenderal Penataan Ruang : Dampak Penting dan Cakupan Luas serta Bernilai Strategis : Dewan Perwakilan Rakyat : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah : Evaluasi Akhir Tahun : Evaluasi Kinerja Pembangunan Sektoral : Flight Information Region : Focus Group Discussion : Fasilitasi Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup : Global Green Growth Institute : Ganti Uang Persediaan : International Council for Local Environmental Initiatives : Indikator Kinerja Kegiatan : Indikator Kinerja Utama : Input Output : Instruksi Presiden : Informasi dan Sosialisasi : Inter Regional Input Output : Inspektur Utama : Japan International Cooperation Agency : Kementerian/Lembaga : Kerangka Acuan Kerja : Kantor Pertanahan : Kantor Wilayah : Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu : Koefisien Dasar Bangunan : Koefisien Dasar Hijau 7
9 KEK KEMHUT KEMDAGRI KEMENHUB KEMENKO KEMEN PU KEP KH KKDT KKP KLB KLH KLHS KORPRI KPBPB KPH KPJM KP3EI KSN KSPPN KSST KTB KWH KWT KZB KZH LFA LAKIP LAMPID LAPAN LIPI LP2B LH LS : Kawasan Ekonomi Khusus : Kementerian Kehutanan : Kementerian Dalam Negeri : Kementerian Perhubungan : Kementerian Koordinator : Kementerian Pekerjaan Umum : Kawasan Ekonomi Potensial : Kesatuan Hidrologi : Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal : Kementerian Kelautan dan Perikanan : Koefisien Lantai Bangunan : Kementerian Lingkungan Hidup : Kajian Lingkungan Hidup Strategis : KORPS Pegawai Republik Indonesia : Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas : Kesatuan Pengelolaan Hutan : Kinerja Pengeluaran Jangka Menengah : Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia : Kawasan Strategis Nasional : Kebijakan dan Strategi Pembangunan Perkotaan Nasional : Kerjasama Selatan Selatan dan Triangular : Koefisien Tinggi Bangunan : Koefisien Wilayah Hijau : Koefisien Wilayah Terbangun : Koefisien Zona Terbangun : Koefisien Zona Hijau : Logical Framework Analysis : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah : Lampiran Pidato Presiden : Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia : Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan : Lingkungan Hidup : Lungsum Salary 8
10 BAB I PENDAHULUAN Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan memiliki 2 jenis kegiatan, yang dibagi menjadi: 1) kegiatan internal; dan 2) kegiatan eksternal. Kegiatan internal adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan sesuai dengan rencana kegiatan direktorat yang telah disusun pada awal tahun. Khusus untuk kegiatan internal, kegiatan ini dijelaskan ke dalam bentuk kegiatan utama dan sub-kegiatan. Sedangkan kegiatan eksternal adalah kegiatan yang mengundang Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak luar. Umumnya, kegiatan ini bersifat koordinasi lintas sektor. Pada laporan ini dijelaskan secara rinci pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan selama Bulan Agustus oleh Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan. Laporan ini merupakan tanggung jawab pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan dalam mengelola perencanaan pembangunan bidang Tata Ruang dan Pertanahan, yang dijabarkan ke dalam kegiatan Sub Direktorat Tata Ruang, Sub Direktorat Pertanahan, Sub Direktorat Informasi dan Sosialisasi, Sekretariat Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN), dan sekretariat Reforma Agraria Nasional (RAN). 9
11 BAB II KEGIATAN INTERNAL Untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat pencapaian kinerja atas kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan, Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan secara rutin melaksanakan evaluasi kinerja seluruh bagian melalui mekanisme rapat rutin internal yang diselenggarakan setiap minggu dan setiap bulan. Evaluasi kinerja dilakukan dengan maksud untuk dapat mengetahui dengan pasti apakah pencapaian hasil, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan rencana kerja dapat dinilai dan dipelajari untuk perbaikan pelaksanaan rencana pembangunan dimasa mendatang. Fokus utama evaluasi diarahkan kepada keluaran (output) dari pelaksanaan rencana kerja. Berikut rangkuman laporan pelaksanaan kegiatan internal baik kegiatan utama maupun kegiatan pendukung Kegiatan Utama Subdit Tata Ruang Koordinasi Perencanaan Sebagai bagian dari koordinasi perencanaan tata ruang, Subdit Tata Ruang telah hadir dan memberikan masukan dalam beberapa rapat, diataranya: 1. FGD dan Survei Lapangan Perancangan Kota Baru di Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan Lokasi Perancangan Kotabaru di Kabupaten Kotabaru adalah di Kecamatan Pamukan Selatan dan Pamukan Utara berupa pengembangan kota baru sebagai Kota Bisnis dan Finansial dari awal. Kondisi eksisting saat ini adalah didominasi oleh perkebunan sawit. Jajaran Pemda Kabupaten Kotabaru mendukung penuh terhadap rencana pengembangan kota baru yang telah dipaparkan. Dalam pelaksanaannya dibutuhkan sinkronisasi terhadap rencana tata ruang wilayah seperti dalam hal akses dan transportasi. Selain itu, Pemda mengharapkan output berupa program jangka tahunan yang dapat digunakan sebagai guideline terhadap pengembangan kawasan secara keseluruhan. Kendala utama kawasan perencanaan adalah tidak tersedianya sumber air bersih, listrik dan akses transportasi jalur darat yang layak dan mencukupi. Selain itu, mayoritas guna lahan yang dimanfaatkan sebagai perkebunan sawit juga menjadi kendala utama bagi masyarakat untuk mengembangkan potensi perkebunan yang mengarah kepada ketahanan pangan. Terdapat potensi-potensi lokal yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif, namun belum termanfaatkan dengan baik. Selanjutnya, penyelesaian konsep perencanaan Kotabaru di Kabupaten Kotabaru berupa konsep pengembangan Kota Bisnis dan Finansial dari awal berdasarkan hasil kunjungan lapangan dan hasil pengumpulan data hingga akhir November. 2. FGD dan Survei Lapangan Perancangan Kota Baru di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat FGD terkait perancangan kota baru di Kabupaten Sintang diselenggrakan pada tanggal 19 Agustus di Kantor Bappeda Kabupaten Sintang. FGD tersebut dihadiri oleh perwakilan dari KSPD Kabupaten Sintang, Ketua Sekretariat Kota Baru Bappenas, perwakilan dari Tim dan Konsultan Kota Baru Bappenas. Pemerintah daerah Kabupaten Sintang sangat mendukung terhadap rencana pengembangan Water Front City Kota Sintang yang telah dipaparkan. Pemda mengharapkan output berupa aksi nyata dalam pembangunan di Kota Sintang. Dalam pengembangan konsep Water Front 10
12 City ini, diperlukan sinkronisasi dengan RTRW. Penyelesaian konsep perancangan Kota Baru di Kabupaten Sintang berupa konsep pengembangan water front city berdasarkan hasil kunjungan lapangan dan hasil pengumpulan data hingga akhir Bulan November. 3. FGD Regional Pembangunan Poros Maritim FGD ini diselenggarakan pada tanggal 6 Agustus di Ruang Rapat Bappeda Provinsi Sulawesi Utara bertujuan untuk menggali konsep poros maritim dan bagaimana poros maritim akan diisi. Sampai dengan saat ini telah dilaksanakan pertemuan pembahasan untuk memperkaya materi tentang industri maritim, integrasi tata ruang kepulauan (darat-laut), jati diri maritim dan pengembangan budaya maritim. Untuk memperkaya materi, direncanakan akan dilaksanakan FGD Regional di Timur (Manado, sekarang) dan Barat (Banda Aceh). Diskusi selanjutnya terkait industri perikanan laut, pengelolaan offshore termasuk untuk mineral, energi laut, pemanfaatan dan penataan ruang laut untuk sarana dan prasarana. Untuk menindaklanjuti hal tersebut, masih akan dilakukannya pendalaman diskusi oleh TIM SDALH, dikarenakan masih belum terumuskannya konsep pembangunan poros maritim. 4. FGD Kajian Penyiapan Rencana Investasi Kawasan Strategis di Mandalika FGD ini diselenggarakan di Ruang Rapat Kantor Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tanggal 20 Agustus, dengan tujuan untuk membahas Laporan Kajian Rencana Investasi Kawasan Strategis di Mandalika. Penyusunan rencana Investasi Kawasan Strategis di Mandalika dilakukan dalam rangka percepatan pembangunan daerah untuk mendukung perwujudan Nawacita yang tercantum dalam RPJMN Kawasan Strategis Mandalika dalam RTRW Provinsi NTB ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Kabupaten Lombok Tengah dan juga ditetapkan sebagai salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), PP No. 52 Tahun 2014 tentang KEK Mandalika. Pengembangan Kawasan Strategis Mandalika akan dikelola oleh ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation). Rencana pengembangan baik di dalam maupun di luar kawasan yang sudah disusun oleh ITDC, Pemerintah Daerah, dan Dewan KEK sebaiknya disinkronisasikan dan segera menyusun kesepakatan rencana pengembangan ke depan yang akan dijalankan bersama dan dilakukan kerjasama serta komunikasi secara terbuka. Dalam hal tersebut, Bappenas juga akan melakukan kerjasama dengan Bappeda untuk mengkoordinasikan kesepakatan rencana pengembangan Kawasan mandalika. 5. Kick-Off Meeting Prakarsa Startegis Penyiapan Perundang-undangan Perkotaan Diselenggarakan di Ruang Rapat Utama II Bappenas pada tanggal 5 Agustus. Rapat ini merupakan kick-off meeting prakarsa strategis penyiapan perundangundangan perkotaan. Beberapa tantangan di dalam proses penyiapan perundangundangan bidang perkotaan yaitu 1) urgensi penyusunan perundang-undangan bidang perkotaan masih dipertanyakan oleh berbagai pihak, 2) adanya kekhawatiran adanya tumpang tindih antara peraturan yang akan dibuat dengan peraturan yang eksisting, dan 3) tidak disarankannya pembentukan dalam bentuk UU namun dalam bentuk PP, sehingga dipertanyakan kedudukannya dengan peraturan perundang-undangan bidang perkotaan lainnya. Selanjutnya, akan dilakukan perumusan urgensi RUU Perkotaan terkait masalah apa yang hendak dijawab atau diantisipasi melalui kehadiran RUU ini. Sehingga pemetaan peraturan perundangan terkait akan lebih terarah serta akan dilakukan pendalaman saran dan kemungkinan PP 34/2009 dilebur dalam RUU Perkotaan ini, untuk menghindari tumpang tindih atau ketidakselarasan. 11
13 6. Percepatan Penyelesaian Proyek Infrastruktur Rapat ini diselenggarakan pada tanggal 14 Agustus di Ruang Rapat Setkab, Gedung III Lt. 2, Kantor Setkab. Pertemuan ditujukan untuk identifikasi program infrastruktur yang telah ditetapkan di dalam RPJMN dan RKP yang belum dialokasikan ruangnya di dalam RTR manapun. Masalah utama yang dihadapi adalah (1) rendahnya pelaksanaan kegiatan yang memerlukan ruang karena belum terakomodasi di dalam RTR; (2) maraknya gugatan masyarakat terhadap izin pembangunan infrastruktur yang dikeluarkan oleh Kepala Daerah. Saat ini, masih perlu identifikasi program infrastruktur yang telah ditetapkan di dalam RPJMN dan RKP yang belum dialokasikan ruangnya di dalam RTR. Selanjutnya, akan diagendakan pertemuan lanjutan pada akhir Agustus dalam rangka pengecekan kemajuan sebelum Ratas. Percepatan penyelesaian proyek infrastruktur ini perlu dibahas dalam forum regional, Rakernas BKPRN dan Rapat Koordinasi BKPRD. 7. FGD Tahap I Review dan Penyempurnaan Rencana Terpadu dan Program Investasi Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah FGD ini diselenggarakan pada 20 Agustus di Hotel Grand Kemang, dengan tujuan untuk untuk 1) memperoleh informasi mengenai rencana strategis (Renstra ) dari berbagai sektor yang terkait dalam pembangunan; 2) mengkonfirmasi arah kebijakan dan rencana strategis dan mendapatkan informasi yang lebih detail terkait muatan draft RPI2JM; dan 3) merumuskan isu strategis dalam mendukung implementasi sesuai arahan RTR KSN dan Pulau/Kepulauan terkait. Beberapa hal penting dalam penyusunan rencana terpadu dan program investasi jangka menengah yaitu: 1) Rencana terpadu dan program investasi jangka menengah harus menjadi komitmen bersama antar stakeholder terkait; 2) Harus dilakukan proses review RTRW terkait rencana pembangunan infrastruktur yang akan disepakati dan 3) Proses sinkronisasi antara rencana pembangunan infrastruktur dengan rencana tata ruang dapat memanfaatkan proses Peninjauan Kembali RTRWN untuk rencana pembangunan infrastruktur nasional dan momentum Pilkada serentak untuk rencana pembangunan infrastruktur skala daerah. Selanjutnya, akan dilakukan kegiatan Pelaksanaan koordinasi dengan Bappenas, yaitu di Kedeputian Sarana dan Prasarana yang juga menyusun Permen RPI2JM. 8. Diskusi Pemanfaatan Tata Ruang di Kawasan Perbatasan Negara di NTT dan Papua Diskusi ini diselenggarakan pada tanggal 25 Agustus di Ruang Rapat Balitbang Kementerian Pertanahan. Rapat ini bertujuan untuk mendiskusikan permasalahanpermasalahan dan rencana penataan ruang bidang pertanahan di kawasan perbatasan khususnya di NTT dan Papua. Beberapa hal yang masih harus didiskusikan lebih lanjut terkait pengembangan kawasan perbatasan adalah terkait penyusunan roadmap (target, agenda, waktu, penanggung jawab dan pendanaan) dan rencana aksi yang merupakan kesepakatan dari berbagai pihak yang terkait pengembangan kawasan perbatasan baik di tingkat pusat maupun daerah. Selain itu, perlu dilakukan percepatan penyusunan RDTR kawasan perbatasan sebagai acuan pemanfaatan ruang dan alat perizinan di kawasan perbatasan Selaku Anggota Pokja I BKPRN Selaku anggota Pokja I BKPRN, Subdit Tata Ruang telah hadir dan memberikan masukan pada 3 (tiga) kegiatan yang diselenggarakan pada Bulan Juni, yaitu: 12
14 1. Persetujuan Substansi Teknis RTRW Kabupaten Dalam Rapat Koordinasi Teknis BKPRN dalam Pembahasan Raperda RTRW Kabupaten Mamuju Tengah yang diselenggarakan pada 11 Agustus di Hotel Falatehahan, Subdit Tata Ruang dan seluruh K/L yg hadir dalam rapat tersebut telah memberikan masukan terkait penyempurnaan Raperda Mamuju Tengah. Perbaikan dan Konsultasi pada pihak terkait akan diselesaikan oleh Pemerintah Daerah dalam waktu paling lama 3 (tiga) bulan. 2. Penyusunan NSPK Bidang Tata Ruang Rapat Pembahasan Laporan Pendahuluan Kegiatan Kontraktual Direktorat Penataan Kawasan TA diselenggarakan pada 19 Agustus di Kementerian ATR dengan tujuan untuk membahas 6 (enam) laporan pendahuluan kajian yang dilaksanakan oleh Direktorat Penataan Kawasan Kemenetrian ATR pada tahun. Keenam kegiatan tersebut yaitu 1) Kajian Pengembangan Konsep Resillient City di Indonesia, 2) Kajian Potensi Kawasan Rawan Bencana untuk Mendukung Kedaulatan Pangan Nasional, 3) Penataan Kawasan Rawan Bencana di Banjarnegara, 4) Arahan Penataan Kawasan Koridor Lintas Timur Pulau Sumatera, 5) Penataan Kawasan Rawan Bencana Pantai Selatan di Jawa Bagian Timur dan 6) Penataan Kawasan Rawan Bencana Pantai Selatan di Jawa Bagian Barat. Beberapa hal penting yang dibahas di dalam rapat yaitu terkait penjelasan lingkup kegiatan, penyeragaman dasar pemrioritasan jenis bencana yang akan dikaji, penyepakatan output per tahapan kegiatan, arahan terkait peta keluaran kajian, dan penjelasan urgensi pelaksanaan kajian-kajian tersebut terhadap penataan ruang. Selanjutnya, Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan akan menyampaikan masukan secara tertulis Selaku Anggota Pokja III BKPRN Dalam perannya sebagai anggota Pokja III BKPRN, Subdit Tata Ruang telah hadir dan memberikan masukan dalam Konsinyasi ke-3 Penyusunan Pedoman Penataan Ruang Berbasis Pengurangan Risiko Bencana. Saat ini, draft pedoman penataan ruang berbasis pengurangan risiko bencana telah tersusun, namun masih perlu penyempurnaan pada beberapa bab yang belum sempat dibahas. Akan dilakukan diskusi per kelompok untuk penyempurnaan bab-bab yang masih terkendala tersebut Selaku Anggota Pokja IV BKPRN Selaku anggota dalam Pokja IV BKPRN, Subdit Tata Ruang telah hadir dan memberikan masukan dalam beberapa kegiatan, yaitu: 1. Rapat Koordinasi Penerbitan Inpres Moratorium Alih Fungsi Lahan Sawah Rapat tersebut diselenggarakan pada 12 Agustus di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian dengan tujuan untuk membahas rancangan Inpres tentang Penundaan Alih Fungsi Lahan Sawah dalam rangka implementasi UU No. 41/2009 beserta peraturan perundang-undangan yang terkait guna mencapai ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan nasional. Inpres ini dikhususkan pada Kab/Kota yang belum menetapkan perda RTRW dan perda LP2Bnya. Beberapa hal yang masih menjadi permasalahan di dalam penetapan kawasan pertanian adalah 1) ketidaksinkronan data lahan pertanian antara BPS, Kementerian Pertanian, Kementerian ATR/BPN; 2) mekanisme insentif yang menguntungkan petani; 3) penegakan sanksi dan 4) masih banyaknya kab/kota yang belum menyusun perda LP2B atau perda RTRW yang sudah 13
15 mengintegrasikan kawasan pertanian didalamnya. Untuk menindaklanjuti kegiatan tersebut, akan dibentuk tim kecil untuk melakukan review terhadap Inpres yang akan disusun, dan akan diselenggarakan pertemuan lanjutan yang akan membahas hasil review Inpres dari masing-masing perwakilan K/L terkait. 2. Peninjauan Kembali RTRW Dalam mendukung kegiatan tersebut, Subdit Tata Ruang telah hadir dalam Rapat Sosialisasi Peninjauan Kembali dan Revisi RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota, di Banda Aceh. Rapat ini bertujuan untuk mensosialisasikan surat Menko Perekomian pada tanggal 14 Juli 2014 tentang Peninjauan Kembali dan Revisi RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota kepada Pemerintah Daerah Provinsi se-sumatera dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota se-aceh. Pak Menko Ekonomi juga mengamanatkan perlunya mengawal RTRW Riau agar dapat selesai dalam waktu 3 bulan. Dalam proses Timdu Provinsi Riau, usulan perubahan oleh Gubernur adalah sebesar 3,5 juta Ha, hasil rekomendasi Timdu adalah sebesar 2,7 juta Ha, dan dalam SK Menhut yang diterbitkan adalah sebesar 1,6 juta Ha. SK tersebut dirasa oleh Pemprov tidak mengakomodir banyak hal. Pemprov Riau mengharapkan agar sesuai dengan rekomendasi Timdu yaitu sebesar 2,7 juta. Menteri LHK telah menyanggupi untuk penyelesaian dalam waktu 3 bulan, dan akan membuka studio Kementerian LHK di Pekanbaru untuk penyelesaiannya. Untuk menindaklanjut kegiatan tersebut, perlu dilakukan sosialisasi terkait Surat Menko Ekonomi dengan jelas kepada seluruh provinsi, kabupaten dan kota. 3. Rapat Kesesuaian Tata Ruang Pembangunan PLTU-3 Kendari Rapat yang bertujuan sebagai tindak lanjut dari permintaan fatwa BKPRN terkait pembangunan PLTI Kendari-3 di Sulawesi Selatan yang akan dibangun di Kabupaten Konawe Selatan, diselenggarakan pada 6 Agustus di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Permasalahan ketidaksesuaian rencana pembangunan PLTU Kendari-3 yang akan dibangun di Kab. Konawe Selatan ditindaklanjuti dengan menerbitkan surat fatwa BKPRN ke BKPRD Provinsi Sulawesi Tenggara. Dengan demikian, Gubernur dapat memberikan rekomendasi untuk kemudian proses pelaksanaan AMDAL dapat dilanjutkan. 4. Percepatan Penetapan RTRW Provinsi Kepulauan Riau Rapat yang dipimpin oleh Bapak Abdul Kamarzuki selaku Asdep Penataan Ruang dan Kawasan Strategis Ekonomi Kemenko Perekonimian, diselenggarakan pada 18 Agustus di Ruang Rapat Embung Fatimah, Kantor Walikota Batam. Provinsi Kepulauan Riau hingga saat ini belum dapat menetapkan Perda RTRWnya karena terkendala isu kehutanan yaitu adanya perbedaan penetapan kawasan hutan yang ada di dalam SK Menhut dengan hasil Timdu. Namun setelah ditetapkannya SK No.76/MenLHK-II/ proses penyusunan Ranperda Provinsi Kepulauan Riau dapat dilanjutkan dengan melakukan integrasi dan sinkronisasi baik peta maupun pola ruang yang disesuaikan dengan SK Menhut tersebut. Menurut Perpres 87/2011 tentang RTR Kawasan Batam- Bintan-Karimun harus diperbaiki karena terdapat perbedaan antara SK No.76/MenLHK-II/ dengan Perpres RTR BBK dan juga terdapat perbedaan antara pola ruang dan pasal batang tubuh pada Perpres itu sendiri. RTRW Provinsi Kepulauan Riau diharapkan dapat segera diperdakan sehingga dapat menjadi acuan rekomendasi kabupaten/kota dalam penetapan maupun revisi RTRWnya. Penyusunan Ranperda Provinsi Kepulauan Riau dapat dilanjutkan dengan melakukan integrasi dan 14
16 sinkronisasi baik peta maupun pola ruang yang disesuaikan dengan SK Menhut: SK No.76/MenLHK-II/ Pembahasan Nomenklatur Kegiatan Kementerian ATR/BPN Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan yang diwakili oleh Subdit Tata Ruang telah hadir dan memberikan masukan dalam Koordinasi Penetapan Nomenklatur ATR. Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk menetapkan Nomenklatur STR/BPN. Namun hingga saat ini belum disepakatinya masukan untuk penetapan nomenklatur oleh ATR/BPN. Selanjutnya, akan dilakukan pengawalan untuk penetapan nomenklatur Kementerian ATR/BPN Rapat Pembahasan Hasil Kajian Penyusunan Matek Pedoman Sinkronisasi Rencana Tata Ruang dan Rencana Pembangunan Subdit Tata Ruang telah hadir dan memberikan masukan dalam Rapat Pembahasan Hasil Kajian Penyusunan Materi Teknis Pedoman Sinkronisasi RTR dan Rencana Pembangunan. Dalam rapat disampaikan bahwa telah disusunnya inventarisasi masukan penyempurnaan laporan hasil kajian oleh TPRK. Agar dapat menghasilkan rekomendasi perbaikan RTRW dan menjadi latar belakang mengenai pentingya upaya sinkronisasi, perlu dilakukan perumusan kondisi kualitas RTRW di tiga provinsi FGD. Selanjutnya, akan dilakukan finalisasi Laporan Akhir Matek Pedoman Sinkronisasi Rencana Tata Ruang dan Rencana Pembangunan berdasarkan masukan dari kegiatan rapat pembahasan. Draft laporan akhir Matek Pedoman akan dibahas lebih lanjut di tingkat BKPRN (Loka Karya) untuk kemudian dirumuskan menjadi pedoman sesuai dengan kaidah hukum Penyusunan Profil Tata Ruang Daerah Dalam penyelesaian penulisan Buku Profil Tata Ruang, Subdit Tata Ruang Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan telah melakukan konfirmasi hasil pengisian kuesioner dari daerah dan inventarisasi Hasil Pengisian Kuesioner. Hingga saat ini telah tersusun 8 Provinsi Profil Tata Ruang, namun masih belum seluruh data terkumpul dari Daerah. Subdit Tata Ruang masih akan melakukan konfirmasi Daerah untuk mengisi kuesioner yang telah dikirimkan Kegiatan Utama Subdit Pertanahan Penyusunan Profil Pertanahan Subdit Pertanahan Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan telah mengumpulkan data dan informasi serta menyusun draf laporan Profil Pertanahan. Saat ini, ada 9 (senbilan) Provinsi yang mengumpulkan data dan informasi. Selanjutnya, akan dilakukan konfirmasi dengan Kanwil BPN terkait pengumpulan data dan informasi pertanahan Penyusunan Lampiran Pidato Dalam penyusunan Lampid, Subdit Pertanahan telah melakukan finalisasi Naskah Lampid Bidang Pertanahan. Penyusunan perbaikan draf Lampid Bidang pertanahan. Draf perbaikan Lampid telah diserahkan kepada Subdit Infosos Dit. TRP untuk disusun menjadi Lampiran Pidato sesuai format Sosialisasi Peraturan Tanah Adat/Ulayat Pada Bulan Agustus, Subdit Pertanahan Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan telah memberikan masukan sebagai bahan pelaksanaan Sosialisasi Tanah Adat/Ulayat yang 15
17 diagendakan dapat terselenggara pada Minggu ke-3. Persiapan terkait Seminar telah dilakukan dan diadakan rapat internal Subdit Pertanahan Koordinasi Penyepakatan Nomenklatur Kementerian ATR/BPN Setelah melakukan pembahasan dilingkup Subdit pada bulan lalu, Subdit Pertanahan menindaklanjuti dengan menyelenggarakan Rapat Koordinasi Pembahasan Nomenklatur Kementerian ATR/BPN pada Minggu ke-2. Saat ini, masih belum ada kesepakatan final karena masukan yang disampaikan oleh Bappenas masih dibahas oleh Kementerian ATR/BPN Pemantauan dan Evaluasi Bidang Pertanahan Dalam kegiatan penyusunan laporan monev yang diagendakan pada Minggu ke-3, Subdit Pertanahan telah melakukan persiapan dengan mengumpulkan data dan informasi untuk mendukung terselenggaranya monev bidang pertanahan, serta melakukan identifikasi isu pertanahan di daerah. Saat ini, laporan akhir monev Bidang Pertanahan masih dalam tahap penyusunan Koordinasi Reforma Agraria Pada tanggal 12 Agustus di Ruang Rapat 203 Bappenas, telah diselenggarakan Rapat Koordinasi Pembentukan Sekretariat Reforma Agraria Nasional di Kemenetrian ATR/BPN. Rapat ini merupakan salah satu koordinasi tim Sekretariat Reforma Agraria Nasional (RAN) yang ada di Bappenas dengan tim Sekretariat Reforma Agraria Nasional yang ada di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional untuk membahas substansi kegiatan yang ada pada masing-masing sekretariat. Saat ini Kementerian ATR/BPN sedang menyusun tim sekretariat dengan melibatkan K/L terkait. Pelaksanaan kegiatan tim sekretariat akan dilakukan secara swadaya dan tidak melibatkan konsultan (outsourcing). Beberapa kendala yang masih dihadapi oleh tim sekretariat di BPN antara lain anggaran kegiatan baru ada karena terkait dengan SOTK dan tim koordinasi sekretariat RAN berada di Direktorat Penatagunaan Tanah, namun secara tupoksi, kegiatan tersebut merupakan kewenangan Dit.Landreform. Selanjutnya, akan dilakukan rapat koordinasi lebih lanjut untuk memastikan kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik Kegiatan Utama Subdit Informasi dan Sosialisasi Himpunan Regulasi TRP Dalam perannya menghimpun regulasi terkait tata ruang dan pertanahan, Subdit Infosos sudah menyiapkan produk tata ruang pertanahan dalam bentuk CD Himpunan Regulasi. CD tersebut akan didistribusikan pada setiap pertemuan koordinasi terkait tata ruang dan pertanahan. Subdit Infosos akan selalu mengupdate materi regulasi dan menerbitkan CD himpunan regulasi terbaru. Pada Bulan Juli, Subdit Infosos sedang dalam tahap finalisasi buku panduan stratkom TRP. Hingga saat ini telah tersusun draft outline Buku Panduan Stratkom TRP. Untuk tahap finalisasi buku panduan masih dalam tahap koreksi untuk perbaikan. 16
18 2.3.2 Pengelolaan Media Informasi dan Sosialisasi TRP Dit. TRP memiliki 4 media informasi dan sosialisasi elektronik, yaitu : 1) Portal TRP (tataruangpertanahan.com); 2) Situs internet TRP (trp.or.id). Berita dalam situs TRP diperbaharui setiap hari; 3) Milis TRP, dan 4) FB TRP. Kegiatan rutin dalam pengelolaan media ini adalah penambahan konten, perbaikan sistem, penambahan menu, dan evaluasi. Berikut data statistik perkembangan jumlah kunjungan Situs TRP. Tabel 1. Statistik Pengunjung Situs TRP (trp.or.id) Month Unique Number of visitors visits Pages Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Tabel 2. Statistik Pengunjung Portall TRP (tataruangpertanahan.com) Month Unique Number of visitors visits Pages Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agust
19 Gambar 1. Statistik Pengunjung Situs TRP (trp.go.id) Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Unique visitors Number of visits Pages Gambar 2. Statistik Pengunjung Portal TRP (tataruangpertanahan.com) Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Unique visitors Number of visits Pages Berdasarkan data statistik diatas, pada Bulan Agustus, jumlah pengunjung Situs TRP mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya. Pada Bulan Juli, jumlah pengunjung situs TRP adalah Pengunjung, dan pada Bulan Agustus jumlah pengunjung naik menjadi Pengunjung. Begitu pula untuk keadaan Portal TRP mengalami kenaikan, pada Bulan Juli pengunjung sekitar Pengunjung dan mengalami kenaikan pada Bulan Agustus menjadi Pengunjung. Untuk menghadapi kenaikan dan penurunan yang terjadi pada situs dan portal TRP, Subdit Infosos TRP telah melakukan pengelolaan dan updating seluruh media informasi TRP dan untuk penginformasian berita di situs sudah menggunakan hyperlink ke bahan-bahan terkait. 18
20 2.3.3 Buletin TRP Edisi I dan II Pada Bulan Agustus, Buletin TRP Edisi I sudah dilakukan tahap pencetakan. Setelah Buletin tercetak, akan segera diterbitkan dan didistribusikan ke lingkungan internal Bappenas, perpustakaan universitas, NGO, serta stakeholder lainnya, sedangkan untuk Buletin TRP Edisi II, sudah memasuki tahap pembagian tugas penulisan artikel Buletin Edisi II, dan akan segera dilakukan penyusunan kisi-kisi pertanyaan dan menghubungi narasumber Newsletter TRP Newsletter TRP Bulan Juli saat ini sudah terbit dan dipublikasikan di media infromasi TRP, sedangkan untuk Newsletter Agustus sedang dalam tahap penyusunan kerangka Newsletter. Diagendakan pengumpulan dan penyusunan materi untuk newsletter Agustus dapat selesai akhir Agustus Pembangunan Manajemen Pengetahuan TRP Dalam memajukan Manajemen Pengetahuan Bidang TRP, Subdit Infosos akan melakukan kegiatan evaluasi Knowledge Management. Dari evaluasi yang terselenggara, sudah ditetapkannya masukan dari para PIC direktorat untuk perbaikan sistem KM. Hasil Evaluasi KM tersebut sudah masuk dalam sosialisasi KM TRP di Kedeputian Regional. Selain KM Kedeputian, Subdit Infosos juga melakukan sharing Knowledge Management dengan Bappeda Muara Enim dan Yayasan BaKTI Makasar. 1. Bappeda Muara Enim Dalam koordinasi dengan Bappeda Muara Enim, Subdit Infosos akan menyusun jadwal untuk melakukan kunjungan TRP dengan Staf Ahli KM ke Bappeda Muara Enim. Rencana kerja Penyusunan KM Bappeda Muara Enim saat in sudah mulai didiskusikan. 2. Yayasan BaKTI Makasar Untuk Best Practice Yayasan BaKTI Makasar, Subdit Infosos telah melakukan kunjungan ke Makasar pada 28 Agustus. Tujuan kunjungan ini adalah untuk mendapatkan pengalaman dan pengetahuan secara utuh mengenai Knowledge Management KM yang dilakukan oleh Yayasan BaKTI dalam pengumpulan, penyimpanan dan pendistribusian data, informasi dan program pembangunan yang selama ini telah dilakukan di wilayah Indonesia bagian Timur. Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI) merupakan suatu bagian dari Kantor Pendukung Bank Dunia untuk Indonesia bagian Timur (SOfEI) yang bertugas melakukan pengumpulan dan pendistribusian informasi tentang program pembangunan dan bantuan yang tersedia untuk pembangunan kawasan timur Indonesia. Dalam kunjungan tersebut, Yayasan BaKTI memaparkan kegiatan Knowledge Sharing apa saja yg mereka lakukan, diantaranya i) Forum Kepala Bappeda Provinsi. Diagendakan pertemuan Kepala Bappeda setahun 2 kali iuntuk mendiskusikan apa saja yg sudah dilaksanakan masing-masing daerah; 2) JiKTI (Jaringan Peneliiti Kawasan Timur Indonesia (Tujuan dari pertemuan penelitin dan ilmuwan ini untuk mensinkronisasikan penelitian baru; 3) Batukarinfo.com merupakan salah satu media online BaKTI. Selain itu, pada bagian opportunity ada semacam lowongan kerja bagi yang mencari tenaga profesional dari kawasan Indonesia timur, dll. 19
21 2.3.6 Rapat Koordinasi Buletin Tata Ruang (BUTARU) Pada 3 Agustus di Hotel Grand Kemang, Subdit Infosos telah hadir dalam pertemuan yang membahas terkait pembaharuan keanggotaan Dewan Redaksi Butaru dan Usulan tema dan Narasumber Butaru Edisi I. Butaru Tahun akan disajikan dalam 3 (tiga) edisi. Hal ini dikarenakan terkendalanya proses restrukturisasi kabinet yang mengakibatkan terhambatnya pelaksanaan anggaran pada Kementerian ATR/BPN. Wacana perubahan kelembagaan koordinasi penataan ruang tingkat nasional akan berdampak pada struktur dewan redaksi buletin. Dalam perubahan susunan dewan redaksi tersebut, Direktorat TRP Bappenas masih pada posisi tetap, yaitu Direktur TRP sebagai penasihat redaksi dengan 2 (dua) orang staf dari Dit. TRP sebagai Staf Redaksi (Subdit TR dan Subdit Infosos). Dari hasil rapat, disepakati Tema Buletin Peran Tata Ruang dalam Perwujudan Nawacita. Direktorat TRP dan Sekretariat BKPRN diminta sebagai Narasumber untuk memberikan bahan-bahan terkait dengan pengisian rubrik pada profil utama (Dit. TRP), dan rubrik wacana, agenda BKPRN, liputan kegiatan (sekretariat BKPRN). Surat permintaan sebagai narasumber akan dikirimkan oleh sekretariat redaksi dalam waktu dekat. Deadline pengiriman tulisan diharapkan dalam 1 minggu kedepan Kegiatan Utama Sekretariat Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional Kajian Singkat : Pembelajaran Implementasi UU 41/1999 dan Kaitannya dengan UU 26/2007 Dalam rangka pembelajaran Implementasi UU 41/1999 dan kaitannya dengan UU 26/2007, Sekretariat BKPRN melakukan brainstorming internal untuk penyusunan draft TOR kajian singkat terkait pembelajaran tersebut pada19 Agustus. Selanjutnya, akan dilakukan pendalaman terhadap isu-isu terkait implementasi UU 41/1999 dan penyiapan TOR kegiatan FGD Fasilitasi dan Mediasi : Integrasi Rperpres Kawasan Perbatasan dengan RPJMN Penyampaian data peta infrastruktur di kawasan perbatasan Negara kepada Kementerian ATR untuk masukan RPerpres Kawasan Perbatasan di Aceh-Sumut, Riau-Kepri, dan Sulut- Gorontalo-Sulteng-Kaltim-Kaltara telah tersampaikan kepada Kementerian ATR melalui surat tanggal 11 Agustus Fasilitasi dan Mediasi : Konsinyasi Tingkat Eselon III Sekretariat BKPRN telah melakukan persiapan pelaksanaan Rakernas BKPRN, dalam pertemuan tersebut telah disepakati rincian dan format acara Rakernas BKPRN, Usulan Tema Rakernas BKPRN, Kisi-Kisi Menteri, dan Kisi-Kisi Sidang Komisi. Pelaporan rincian acara penyelenggaraan Rakernas BKPRN dan penyelenggaraannya dengan kegiatan hari Tarunas dalam Rapat Koordinasi BKPRN tingkat Es. I dan Es. II pada minggu ke- IV Agustus. 20
22 2.4.4 Fasilitasi dan Mediasi : Rakor BKPRN Tingkat Eselon I dan Eselon II Dalam rangka pembahasan usulan kelembagaan koordinasi penataan ruang dan pendetailan persiapan penyelenggaraan Rakernas BKPRN, Sekretariat BKPRN telah menyelenggarakan Kick-Off Persiapan Rakernas dan Penyampaian usulan penyesuaian format kelembagaan koordinasi penyelenggaraan penataan ruang nasional. Kesepakatan terkait penyelenggaraan Rakernas dan Hari Tarunas, yaitu i) disepakatinya usulan tema dan waktu pelaksanaan Rakernas ; ii) Hari Tarunas diselenggarakan bersamaan dengan Hari Agraria. Sedangkan arahan terkait kelembagaan BKPR, yaitu i) Terminologi Badan diusulkan diubah menjadi Forum. Tugas Forum tidak mengambil alih tusi dan kewenangan Kementerian ATR/BPN; ii) dalam hal menyangkut kebijakan penataan ruang, Menteri ATR/Kepala BPN dapat memohon Menko terkait untuk mengoordinasikan penyelesaian permasalahan tersebut. Untuk menindaklanjuti hasil rapat tersebut, akan dilakukan koninyasi tingkat Eselon III untuk pembahasan lebih lanjut terkait pelaksanaan Rakernas dan Kelembagaan BKPRN pada minggu ke-i Penyusunan Laporan: Kegiatan BKPRN Semester 1/ Pada kegiatan ini BKPRN telah melakukan pengumpulan bahan dan data kemajuan pelaksanaan Agenda Kerja BKPRN 2014-, namun saat ini masih banyak K/L yang belum mengirimkan kemajuan kegiatan. Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menjadi beberapa K/L yang saat ini sudah memberikan konfirmasi. Setelah data kemajuan kegiatan terkumpul, direncanakan pada Minggu ke I-II sudah dilakukan penyusunan draft awal laporan kegiatan BKPRN Semester 1 Tahun Penyusunan Laporan: Koordinasi Strategis Sekretariat BKPRN Semester 1/ Sampai Bulan Agustus, draf laporan koordinasi strategis Sekretariat BKPRN Semester I/ telah tersusun. Namun lampiran yang berisi kemajuan agenda kerja BKPRN belum dapat terselesaikan dikarenakan banyaknya K/L anggota BKPRN belum memberikan konfirmasi. Ditargetkan finalisasi laporan koordinasi strategis Sekretariat BKPRN Semester I/ dapat diselesaikan pada Minggu ke Monitoring dan Evaluasi BKPRN : Kawasan Perbatasan Dalam Rapat Pembahasan Persiapan Monev Terpadu dengan Dit. KKDT, Kementerian ATR, dan BNPP ke kawasan perbatasan Provinsi NTT terselenggara pada tanggal 20 Agustus. Dalam rapat tersebut telah disepakatinya waktu pelaksanaan Monev tanggal dan pembagian tugas terkait kebutuhan pelaksanaan Monev terpadu. Akan dilakukan pembahasan lebih lanjut mengenai substansi monev (daftar pertanyaan kuisioner) dengan Subdit Tata Ruang pada Minggu ke-1, dan pembahasan persiapan Monev terpadu ke kawasan perbatasan Provinsi NTT dengan Dit. KKDT, Bappenas, Kementerian ATR, dan BNPP diagendakan pada Minggu ke Pengembangan Media Komunikasi Bidang Penataan Ruang Sekretariat BKPRN telah melakukan pengembangan sistem informasi melalui web dan milis BKPRN. Penambahan regulasi terkait tata ruang dalam web dan milis BKPRN saat ini sudah sebanyak 147 regulasi, dari sebelumnya sebanyak 133 regulasi. Status penyelesaian RTR 21
23 belum terupdate karena terkendala persoalan SOTK di Kementerian ATR. Selanjutnya, Sekretariat BKPRN akan melanjutkan pemutakhiran data informasi melalui web dan milis BKPRN setiap bulannya Kegiatan Utama Sekretariat Reforma Agraria Nasional (RAN) Kebijakan Redistribusi Tanah dan Access Reform Sekretariat RAN telah menyelenggarakan Rapat Koordinasi TOR dan Rencana Kerja Sekretariat RAN di Kementerian ATR/BPN. Rapat koordinasi telah terlaksana, namun TOR dan Rencana Kerja belum tersusun. Adanya ketidaksesuaian skema yang direncanakan oleh SDM Sekretariat RAN di Kementerian ATR/BPN, sehingga perlu dilakukan rapat koordinasi lanjutan Publikasi dan Sosialisasi Reforma Agraria Nasional Dalam pembuatan Majalah Agraria Indonesia Edisi II, Sekretariat RAN telah melakukan penyusunan sebesar 80 persen. Layout Majalah Agraria telah disepakati, Namun, rubrik dan fokus masih dalam tahap pengerjaan. Finalisasi Artikel, Layout dan Pencetakan majalah akan dilakukan pada Bulan Kebijakan Sumber Daya Manusia Bidang Pertanahan Pada tanggal 28 Agustus, Sekretariat RAN menyelenggarakan Rapat Koordinasi Penyepakatan Mekanisme Penerimaan SDM Juru Ukur Bidang Pertanahan dengan tujuan untuk menyamakan persepsi tentang urgensi dari kebutuhan penambahan juru ukur BPN dan mempersiapkan bahan yang akan disampaikan pada rapat koordinasi dengan Kementerian PAN-RB. Pihak biro organisasi dan kepegawaian perlu mengidentifikasi perguruan tinggi lain yang meluluskan jenjang D1 untuk juru ukur, hal ini agar skema target penerimaan SDM juru ukur setiap tahunnya dapat tercapai sesuai rencana. Akan diagendakan rapat lanjutan dengan Kementerian PAN-RB pada Bulan Sertipikasi Tanah Transmigrasi Kegiatan yang dilakukan untuk Sertipikasi Tanah Transmigrasi adalah klarifikasi tipologi permasalahan dan analisis kesesuaian dengan mekanisme SKB 4 Menteri. Target untuk dapat terpetakannya masalah tanah transmigrasi dan analisa kesesuaian SKB 4 Menteri, saat ini masih belum dapat terlaksana karena terbatasnya waktu berhubungan dengan pembahasan nomenklatur Kementerian ATR/BPN. Selanjutnya, akan dilakukan koordinasi terkait masalah tanah transmigrasi dan analisis kesesuaian SKB Menteri pada Bulan Kebijakan Pendaftaran Tanah Stelsel Positif Dalam Kebijakan Pendaftaran Tanah Stelsel Positif, Sekretariat RAN telah melakukan beberapa kegiatan untuk mendukung Kebijakan tersebut, yaitu: 1. Pembaruan Cakupan Peta Dasar Data terbaru peta dasar pertanahan hingga saat ini masih belum ada, sehingga perlu dilakukan koordinasi dengan Dit. Pemetaan Dasar untuk update status terakhir. 2. Pembaruan Wilayah Sertipikat Saat ini, pembaruan wilayah sertipikat masih dalam proses pengolahan data. Selanjutnya, Sekretariat RAN akan melakukan verifikasi data ke Pusdatin ATR/BPN setelah data selesai diolah. 22
24 3. Publikasi Tata Batas Kawasan Hutan Pada 18 Agustus di Ruang Rapat 2 Wisma Bakrie 2, Sekretariat RAN menyelenggarakan Rapat Koordinasi Pemetaan untuk Publikasi Tata Batas Kawasan Hutan dengan pimpinan rapat Kasubdit Pertanahan Bappenas. Rapat ini merupakan lanjutan kegiatan publikasi tata batas kawasan hutan yang sudah direncanakan sejak tahun 2012 namun belum bisa berjalan karena keterbatasan anggaran dan sumberdaya oleh Kementerian Kehutanan. Saat ini, sudah tercapai kesepakatan publikasi tata batas kawasan hutan dan sedang dilakukan pengecekan kualitas data peta planimetris Kementerian ATR/BPN oleh BIG Program Agraria Daerah Provinsi Kalimantan Timur Dalam rangka melakukan Seminar Lesson Learned Program Agraria Daerah yang diagendakan pada Bulan Minggu ke-1, Sekretariat RAN melakukan rapat pembahasan persiapan seminar PRODA Provinsi Kalimantan Timur pada 26 Agustus di Ruang Rapat Kantor Bappeda Provinsi Kalimantan Timur. Terkait rencana pelaksanaan seminar PRODA Provinsi Kalimantan Timur, telah disampaikan surat undangan kepada Bappeda Provinsi Kalimantan Timur. Disampaikan bahwa Kepala Bappeda akan hadir dan menjadi narasumber dalam seminar tersebut. Namun, bahan paparan belum dapat disampaikan karena menunggu persetujuan Kepala Bappeda Review Anggaran Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Bulan Mei Pada Bulan Agustus, beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan antara lain adalah: (a) rapat koordinasi penyepakatan nomenklatur Kementerian ATR/BPN; (b) rapat koordinasi persiapan Rakernas BKPRN, Hari Tarunas, dan kelembagaan BKPRN; (c) rapat persiapan monev ke kawasan perbatasan Provinsi NTT; (d) Penyusunan Profil Tata Ruang dan Pertanahan; dan (e) Kegiatan rutin update media informasi dan media sosialisasi TRP; dan (f) penerbitan e-newsletter Juli dan penyusunan e-newsletter Agustus. Realisasi penyerapan anggaran Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan hingga akhir Bulan Agustus adalah 52% (persen) atau sebesar Rp.2,346,637,019,-. Rincian realisasi angka tersebut adalah dari pelaksanaan kegiatan: (i) Perencanaan sebesar 51%, (ii) Pemantauan dan Evaluasi sebesar 43%, (iii) Kajian sebesar 58%, (iv) Koordinasi Strategis BKPRN sebesar 59%, (v) Koordinasi Strategis RAN sebesar 39%, (vi) Knowledge Management (KM) sebesar 46%, dan (vii) Penelaahan Renstra K/L sebesar 100%. Realisasi ini dilakukan melalui TUP, UP, dan LS antara lain untuk Belanja Perjalanan Dinas; Belanja Bahan untuk rapat koordinasi; Honorarium Bulanan, Belanja Jasa Konsultan dan Belanja Jasa Lainnya untuk Bulan Agustus. Berikut merupakan diagram rencana dan realisasi penyerapan anggaran Direktorat TRP sampai dengan akhir Bulan Agustus. 23
25 Gambar 3. Rencana dan Realisasi Anggaran TRP Bulan Agustus ,25 9, ,94 28, % Rencana % Realisasi 24
26 BAB III KEGIATAN EKSTERNAL Pada bab ini dijelaskan ulasan singkat mengenai partisipasi Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak eksternal direktorat, baik oleh unit kerja/unit organisasi di lingkungan Kementerian PPN/Bappenas ataupun kementerian/lembaga lain, pada Bulan Agustus. Kegiatan ini dihadiri secara langsung oleh Direktur Tata Ruang dan Pertanahan atau didisposisikan ke Kepala Sub Direktorat maupun Staf. 3.1 Impact Evaluation Training IRSA Rapat yang dipimpin oleh Presiden IRSA diselenggarakan pada 1 Agustus di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana Bali. Trainer IRSA adalah Dr. Robert Sparrow dari Australia National University. Metode yang digunakan untuk impact evaluation adalah: a. Random assignment, evaluasi dilakukan dengan menggunakan sample secara random. b. Unconfounded assignment, dilaksanakan dengan menganalisis karakteristik penerima manfaat. Analisis dilakukan dengan OLS ataupun dengan propensity score matching (PSM). PSM ini dilakukan dengan membandingkan seluruh sampel dengan kontrol. Matching process yang dilakukan adalah antarindividu di dalam sampel dengan kontrol. c. Parallel trends (difference-in-difference) dengan membandingkan kondisi kontrol sebelum dan sesudah perlakuan dengan kondisi sampel dengan perlakuan. d. Exclusion restriction (regression discontinuity design), dilakukan dengan membandingkan gap antar trend sampel dengan kontrol. Hasil training ini dapat digunakan oleh Dit.TRP untuk memperkaya metode dalam kajian outcome based evaluation. Dari empat metode yang telah disampaikan, ada dua metode yang mungkin dapat diterapkan. Selain itu, dalam training ini diberikan pula dua referensi utama yang dapat digunakan sebagai acuan untuk analisis data survei dengan menggunakan STATA. Selanjutnya, TRP akan mengkomunikasikan hasil training dengan tenaga ahli pemantauan dan evaluasi serta TPRK. 3.2 Big Data Workshop IRSA Pada tanggal 2 Agustus, Dit. TRP yang diwakili oleh Kasubdit Tata Ruang masih mengikuti rangkaian dari IRSA. Big Data Workshop termasuk salah satu rangkaian IRSA yang diselenggarakan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana. Peserta yang hadir dalam workshop adalah dari SurveyMeter penghasil data IFLS, BPS penghasil data survey tahunan, TNP2K yang bekerjasama dengan BPS menghasilkan data orang/keluarga miskin, Bappenas sebagai penanggung jawab Global Pulse di Jakarta, the Worldbank yang mengorganisir Dapoer Data dan perwakilan universitas yang menggunakan data untuk riset dan pengabdian pada masyarakat. Untuk Bidang Tata Ruang dan Pertanahan, Big Data ini dapat dimanfaatkan untuk memantau konflik pertanahan dan juga untuk memantau indikator-indikator yang dibutuhkan untuk melihat kemajuan penataan ruang daerah. Kesimpulan Workshop adalah 25
3.1 SUB DIREKTORAT TATA RUANG SUB DIREKTORAT PERTANAHAN DAN SEKRETARIAT RAN SUB DIREKTORAT INFORMASI DAN SOSIALISASI
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 DAFTAR TABEL... 4 DAFTAR GAMBAR... 5 DAFTAR SINGKATAN... 6 I. PENDAHULUAN... 11 II. EVALUASI KEGIATAN... 12 SUB DIREKTORAT TATA RUANG... 13 2.1.1 Penyusunan Profil Penyelenggaraan
Lebih terperinciBahan Paparan MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BPN
Bahan Paparan MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BPN Dalam Acara Rapat Kerja Nasional Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional Tahun 2015 Jakarta, 5 November 2015 INTEGRASI TATA RUANG DAN NAWACITA meningkatkan
Lebih terperinciKata Pengantar. Jakarta, Desember 2013 Direktur Tata Ruang dan Pertanahan. Oswar M. Mungkasa
1 Kata Pengantar Kebijakan pengembangan wilayah ditujukan sebagai upaya untuk mengurangi kesenjangan antarwilayah melalui berbagai strategi kebijakan dengan dimensi kewilayahan. Strategi kebijakan pembangunan
Lebih terperinci2.3.8 Penyusunan Laporan Triwulan II Direktorat TRP Tahun Penyusunan Laporan Kegiatan TRP Bulan Agustus
1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 4 DAFTAR GAMBAR... 5 DAFTAR SINGKATAN... 6 I. PENDAHULUAN... 8 II. EVALUASI KEGIATAN... 9 2.1. SUB DIREKTORAT TATA RUANG... 13 2.1.1 Penyusunan RT RPJMN 2015-2019...
Lebih terperinciKonsinyering Pemantauan dan Evaluasi Program Kerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan PENDAHULUAN
Konsinyering Pemantauan dan Evaluasi Program Kerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pelaksanaan program kerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan dilakukan proses
Lebih terperinci2.4.1 Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMN Bidang Tata Ruang dan Pertanahan Roadmap Penyelesaian RTRW...
0 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 3 DAFTAR GAMBAR... 4 DAFTAR SINGKATAN... 5 I. PENDAHULUAN... 7 II. EVALUASI KEGIATAN TRIWULAN II DAN RENCANA KEGIATAN TRIWULAN III... 8 2.1 SUB DIREKTORAT TATA
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 5 DAFTAR GAMBAR... 6 DAFTAR SINGKATAN... 7 BAB I PENDAHULUAN BAB II KEGIATAN INTERNAL...
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 5 DAFTAR GAMBAR... 6 DAFTAR SINGKATAN... 7 BAB I PENDAHULUAN... 10 BAB II KEGIATAN INTERNAL... 11 2.1 Kegiatan Utama Subdit Tata Ruang... 11 2.1.1 Koordinasi
Lebih terperinciOptimalisasi Peran BKPRD: Bercermin dari BKPRN
Optimalisasi Peran BKPRD: Bercermin dari BKPRN Oleh: Oswar Mungkasa Direktur Tata Ruang dan Pertanahan Bappenas Disampaikan pada Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Kelembagaan BKPRD 1 Palembang,
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 4 DAFTAR GAMBAR... 5 DAFTAR SINGKATAN... 6 BAB I PENDAHULUAN... 9 BAB II KEGIATAN INTERNAL...
0 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 4 DAFTAR GAMBAR... 5 DAFTAR SINGKATAN... 6 BAB I PENDAHULUAN... 9 BAB II KEGIATAN INTERNAL... 10 2.1 Kegiatan Utama Subdit Tata Ruang... 10 2.1.1 Koordinasi
Lebih terperinciPAPARAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS
PAPARAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS SESI PANEL MENTERI - RAKERNAS BKPRN TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Jakarta, 5 November 2015 DAFTAR ISI
Lebih terperinciPROSES REGULASI PERATURAN DAERAH RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN/KOTA (PERDA RTRWK)
PROSES REGULASI PERATURAN DAERAH RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN/KOTA (PERDA RTRWK) Disampaikan oleh : Dr. H. Sjofjan Bakar, MSc Direktur Fasilitasi Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup Pada Acara
Lebih terperinciPenataan Ruang dalam Rangka Mengoptimalkan Pemanfaatan Ruang di Kawasan Hutan
Penataan Ruang dalam Rangka Mengoptimalkan Pemanfaatan Ruang di Kawasan Hutan Disampaikan oleh: Direktur Jenderal Penataan Ruang Komisi Pemberantasan Korupsi - Jakarta, 13 Desember 2012 Outline I. Isu
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DENGAN
Lebih terperinciLaporan KEGIATAN PILOT PROJECT REFORMA AGRARIA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Laporan KEGIATAN PILOT PROJECT REFORMA AGRARIA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN NASIONAL (BAPPENAS) SEKRETARIAT REFORMA AGRARIA NASIONAL
Lebih terperinciKesepakatan Rakernas BKPRN 2013 terkait Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Kesepakatan Rakernas BKPRN 2013 terkait Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Oleh: Direktur Tata
Lebih terperinciProgram Strategis Pengendalian Pemanfaatan Ruang. sebagai supporting system Monitoring dan Evaluasi
Program Strategis Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah serta Peranan SKMPP ATR sebagai supporting system Monitoring dan Evaluasi Oleh: Ir. Raden M. Adi Darmawan, M.Eng.Sc Plt. Direktur Penertiban
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK
SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-.03-0/AG/2014 DS 9057-0470-5019-2220 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23 Tahun
Lebih terperinciTINDAK LANJUT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN DAERAH. Ir. Diah Indrajati, M.Sc Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri
TINDAK LANJUT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN DAERAH Ir. Diah Indrajati, M.Sc Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri KERANGKA UMUM RAKORTEK GAMBARAN HASIL RAKORTEK PROVINSI JAMBI
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11 /PRT/M/2009 TENTANG
MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11 /PRT/M/2009 TENTANG PEDOMAN PERSETUJUAN SUBSTANSI DALAM PENETAPAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA TATA RUANG
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA--0/2013 DS 0310-1636-8566-5090 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang
Lebih terperinciMENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SELAKU SEKRETARIS BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG NASIONAL,
SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SELAKU SEKRETARIS BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG NASIONAL NOMOR KEP. 46/M.PPN/HK/03/2013 TENTANG
Lebih terperinciBAHAN PERTEMUAN ROUND TABLE DISCUSSION. Deputi Tata Lingkungan - LHK 10 Nopember 2014
BAHAN PERTEMUAN ROUND TABLE DISCUSSION Deputi Tata Lingkungan - LHK 10 Nopember 2014 Pencapaian target 100 % 14 Capaian Ukuran Keberhasilan No UKURAN KEBERHASILAN / INDIKATOR OUTPUT UKURAN KEBERHASILAN
Lebih terperinciMateri : Peran SKMPP ATR/BPN dalam Optimalisasi Kinerja Program Kegiatan Strategis di Lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ BPN
Materi : Peran SKMPP ATR/BPN dalam Optimalisasi Kinerja Program Kegiatan Strategis di Lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ BPN Oleh : Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama selaku Plt. Sekretaris
Lebih terperinciKOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN
KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN Ir. Diah Indrajati, M.Sc Plt. Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Disampaikan dalam acara: Temu Konsultasi Triwulan I Bappenas Bappeda Provinsi Seluruh Indonesia Tahun
Lebih terperinciCATATAN KECIL MENIGKUTI ASISTENSI DAN SUPERVISI DAERAH DALAM PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RAPERDA TENTANG RTR DERAH YANG MENGAKOMODIR LP2B
CATATAN KECIL MENIGKUTI ASISTENSI DAN SUPERVISI DAERAH DALAM PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RAPERDA TENTANG RTR DERAH YANG MENGAKOMODIR LP2B Oleh: Ir. ADRY NELSON PENDAHULUAN Kegiatan Asistensi dan Supervisi
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11 /PRT/M/2009 TENTANG
MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11 /PRT/M/2009 TENTANG PEDOMAN PERSETUJUAN SUBSTANSI DALAM PENETAPAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA TATA RUANG
Lebih terperinciIMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 DALAM KERANGKA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PENATAAN RUANG
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 DALAM KERANGKA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PENATAAN RUANG Oleh : Ir. DIAH INDRAJATI, M.Sc Plt.
Lebih terperinciPENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN SPASIAL DALAM RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN SPASIAL DALAM RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH O l e h : M e n t e ri A g r a r i a d a n Ta t a R u a n g
Lebih terperinciASPEK HUKUM PENATAAN RUANG PULAU KEPULAUAN
ASPEK HUKUM PENATAAN RUANG PULAU KEPULAUAN Oleh RR. Rita Erawati, S.H., LL.M. Asdep Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber Daya Alam, Kedeputian Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet Makassar,
Lebih terperinciBEST PRACTICES IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SATU PETA DALAM PENYEDIAAN DATA SPASIAL INVENTARISASI GRK
BEST PRACTICES IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SATU PETA DALAM PENYEDIAAN DATA SPASIAL INVENTARISASI GRK Lien Rosalina KEPALA PUSAT PEMETAAN & INTEGRASI TEMATIK BADAN INFORMASI GEOSPASIAL Workshop One Data GHG
Lebih terperinci2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tamba
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.966, 2017 KEMEN-ATR/BPN. Penetapan Perda tentang RTRWP dan RTRWK. PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG
Lebih terperinci2.5.1 Program Agraria Daerah Provinsi Kalimantan Timur Publikasi dan sosialisasi Reforma Agraria Nasional
q DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 DAFTAR TABEL... 4 DAFTAR GAMBAR... 5 DAFTAR SINGKATAN... 6 I. PENDAHULUAN... 11 II. EVALUASI... 12 SUB DIREKTORAT TATA RUANG... 13 2.1.1 Penyusunan RKP 2016... 13 2.1.2 Penyusunan
Lebih terperinciPEDOMAN TATA KERJA BKPRD PROVINSI SUMATERA SELATAN
PEDOMAN TATA KERJA BKPRD PROVINSI SUMATERA SELATAN LATAR BELAKANG BKPRD merupakan lembaga ad-hoc lintas sektor yang dibentuk sebagai respon atas kebutuhan berbagai instansi pemerintah dalam menangani masalah
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 4 DAFTAR GAMBAR... 5 DAFTAR SINGKATAN... 6 BAB I PENDAHULUAN... 8 BAB II KEGIATAN INTERNAL...
0 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 4 DAFTAR GAMBAR... 5 DAFTAR SINGKATAN... 6 BAB I PENDAHULUAN... 8 BAB II KEGIATAN INTERNAL... 9 2.1. Kegiatan Utama Subdit Tata Ruang... 9 2.1.1 Koordinasi
Lebih terperinciKOORDINASI PENGAWALAN PENGGUNAAN DANA DESA 2017
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan KOORDINASI PENGAWALAN PENGGUNAAN DANA DESA 2017 Yogyakarta, 12 Januari 2017 TUGAS KEMENKO PMK (Sesuai Perpres Nomor 9 Tahun 2015) Menyelenggarakan
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAK TAHUN 2018
KEBIJAKAN TAHUN 2018 - DirekturOtonomi Daerah Bappenas - REGULASI TERKAIT KEBIJAKAN REPUBLIK INDONESIA DEFINISI SESUAI UU No.33/2004 Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah
Lebih terperinciD I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A K O N S T R U K S I K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K Y A T
Pedoman Layanan Informasi dan Konsultasi Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Berbasis Web D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A K O N S T R U K S I K E M E N T E R I A N P E K E R J
Lebih terperinciMENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR... TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN KOORDINASI
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN Jl. Willem Iskandar No. 9 Telepon : (061) M E D A N
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN Jl. Willem Iskandar No. 9 Telepon : (061) 6619431 6623480 M E D A N - 20222 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 50 TAHUN 2009 TENTANG
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 DAFTAR TABEL... 5 DAFTAR GAMBAR... 6 DAFTAR SINGKATAN... 7 BAB I PENDAHULUAN... 9 BAB II KEGIATAN INTERNAL...
`1-1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 DAFTAR TABEL... 5 DAFTAR GAMBAR... 6 DAFTAR SINGKATAN... 7 BAB I PENDAHULUAN... 9 BAB II KEGIATAN INTERNAL... 10 2.1 Kegiatan Utama Subdit Tata Ruang... 10 2.1.1 Penyusunan
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF. Hasil Rapat Koordinasi Nasional Informasi Geospasial 2018
RINGKASAN EKSEKUTIF Hasil Rapat Koordinasi Nasional Informasi Geospasial 2018 Percepatan Penyelenggaraan Informasi Geospasial untuk Mendukung Prioritas Pembangunan Nasional Berkelanjutan Jakarta, 21 Maret
Lebih terperinciHASIL PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU PETA 2016 DAN RENCANA AKSI KEBIJAKAN SATU PETA 2017
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN HASIL PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU PETA 2016 DAN RENCANA AKSI KEBIJAKAN SATU PETA 2017 SEKRETARIAT TIM PKSP-2017 HASIL PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU PETA TAHUN 2016
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. 2. Tertib Pemanfaatan Hak Atas Tanah dan Pendayagunaan Tanah Negara Bekas Tanah Terlantar.
BAB 1. PENDAHULUAN Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Agraria dan Tata Nomor 15/SE/IX/2015 tentang pedoman penyusunan perjanjian kinerja dan laporan kinerja dijelaskan bahwa perjanjian kinerja (PK) merupakan
Lebih terperinciMEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG SINERGIS ANTARA PUSAT DAN DAERAH MELALUI NSPK PENYELENGGARAAN URUSAN
REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG SINERGIS ANTARA PUSAT DAN DAERAH MELALUI NSPK PENYELENGGARAAN URUSAN Hotel Aryaduta Manado, 10 November 2017
Lebih terperinciRakornas IG, Jakarta, 27 April 2016
KEBIJAKAN SATU P ETA (Perpres No. 9/2016) - Teknis Implementasi Renaksi Kebijakan Satu Peta - RKP Tahun 2017 UNTUK 19 K/L Rakornas IG, Jakarta, 27 April 2016 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL Ruang Lingkup Kebijakan
Lebih terperinciPEMBINAAN DAN PENGAWASAN INOVASI DAN DAYA SAING DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN INOVASI DAN DAYA SAING DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH Drs. Eduard Sigalingging, M.Si Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 5 DAFTAR GAMBAR... 6 DAFTAR SINGKATAN... 7 BAB I PENDAHULUAN BAB II KEGIATAN INTERNAL...
0 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 5 DAFTAR GAMBAR... 6 DAFTAR SINGKATAN... 7 BAB I PENDAHULUAN... 10 BAB II KEGIATAN INTERNAL... 11 2.1. Kegiatan Utama Subdit Tata Ruang... 11 2.1.1 Penyusunan
Lebih terperinciAnalisa dan Usulan Kegiatan Berdasarkan Fungsi Yang Diselenggarakan Direktorat Pemantauan dan Pembinaan Pertanahan
Analisa dan Usulan Kegiatan Berdasarkan Fungsi Yang Diselenggarakan Direktorat Pemantauan dan Pembinaan Pertanahan I. Dasar Hukum a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 50 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 50 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menserasikan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 42 2012 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang
Lebih terperinciPEDOMAN TATA KERJA SEKRETARIAT BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG NASIONAL
SALINAN LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PPN/ KEPALA BAPPENAS SELAKU SEKRETARIS BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG NASIONAL NOMOR KEP. 46/M.PPN/HK/ /M.PPN/HK/03 03/2013 TANGGAL 14 MARET 2013 PEDOMAN TATA KERJA
Lebih terperinciMENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PERSETUJUAN SUBSTANSI
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) Jln. Medan Merdeka Barat No. 7, Jakarta Pusat KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TENAGA PENDUKUNG
Lebih terperinci2018, No Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.34, 2018 KEMENPU-PR. DAK Infrastruktur PU-PR. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PRT/M/2017 TENTANG PETUNJUK
Lebih terperinciOne Map And One Data Informasi Geospasial Tematik
One Map And One Data Informasi Geospasial Tematik Nama Inovasi One Map And One Data Informasi Geospasial Tematik Produk Inovasi Pembangunan Satu Peta Sumber Daya Alam Pesisir dan Laut Melalui Percepatan
Lebih terperinciBAHAN INFORMASI RENCANA TATA RUANG SEBAGAI MATRA SPASIAL PENGEMBANGAN WILAYAH DAN ISU-ISU STRATEGIS PENATAAN RUANG
RENCANA TATA RUANG SEBAGAI MATRA SPASIAL PENGEMBANGAN WILAYAH DAN ISU-ISU STRATEGIS PENATAAN RUANG BAHAN INFORMASI MENTERI PEKERJAAN UMUM PADA RAKERNAS BKPRN Jakarta, 7 November 2013 KEMENTERIAN PEKERJAAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 DAFTAR TABEL... 5 DAFTAR GAMBAR... 6 DAFTAR SINGKATAN... 7 BAB I PENDAHULUAN BAB II KEGIATAN INTERNAL...
1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 DAFTAR TABEL... 5 DAFTAR GAMBAR... 6 DAFTAR SINGKATAN... 7 BAB I PENDAHULUAN... 10 BAB II KEGIATAN INTERNAL... 11 2.1 Kegiatan Utama Subdit Tata Ruang... 11 2.1.1 Koordinasi
Lebih terperinciKERANGKA PRIORITAS NASIONAL
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KERANGKA NASIONAL REFORMA AGRARIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Lebih terperinciLaporan Kegiatan Bulan Mei
Laporan Kegiatan Bulan Mei 2014 1 LAPORAN KEGIATAN BULAN MEI DIREKTORAT TATA RUANG DAN PERTANAHAN KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS 2014 Laporan Kegiatan Bulan Mei 2014 2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 3 DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciRISALAH RAPAT. : Pembahasan tindak lanjut RATAS PSN di Provinsi Sumatera Utara
RISALAH RAPAT Hari/Tanggal : Kamis, 8 Juni 2017 Waktu : 13.00 15.30 WIB Tempat : KPPIP Perihal : Rapat Tindak Lanjut Rapat Terbatas (RATAS) Proyek Strategis Nasional (PSN) di Provinsi Sumatera Utara Peserta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis
BAB 1 PENDAHULUAN Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG EVALUASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA TATA RUANG DAERAH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBKPRN. Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional PROSIDING. Pilot Survey Penjajakan Ekspektasi Peran BKPRN. Nusa Tenggara Barat, 23 Desember 2014
BKPRN Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional PROSIDING Pilot Survey Penjajakan Ekspektasi Peran BKPRN Nusa Tenggara Barat, 23 Desember 2014 Jakarta, Januari 2015 Daftar Isi I. PENDAHULUAN... 1 I.1 Latar
Lebih terperinciKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG
Oleh : Ir. Bahal Edison Naiborhu, MT. Direktur Penataan Ruang Daerah Wilayah II Jakarta, 14 November 2013 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG Pendahuluan Outline Permasalahan
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 4 DAFTAR GAMBAR... 5 DAFTAR SINGKATAN... 6 BAB I PENDAHULUAN... 9 BAB II KEGIATAN INTERNAL...
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 4 DAFTAR GAMBAR... 5 DAFTAR SINGKATAN... 6 BAB I PENDAHULUAN... 9 BAB II KEGIATAN INTERNAL... 10 2.1. Kegiatan Utama Subdit Tata Ruang... 10 2.1.1 Penyusunan
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Program dan Kegiatan
BAB 1. PENDAHULUAN Dalam Surat Edaran Menteri Agraria dan Tata Nomor 15/SE/IX/2015 tentang pedoman penyusunan perjanjian kinerja dan laporan kinerja dijelaskan bahwa perjanjian kinerja (PK) merupakan dokumen
Lebih terperinciRISALAH RAPAT. Pembahasan tindak lanjut RATAS PSN di Provinsi Kalimantan Timur
RISALAH RAPAT Hari/Tanggal : Kamis/15 Juni 2017 Waktu : 13.30 15.00 WIB Tempat : KPPIP Perihal : Rapat Tindak Lanjut Rapat Terbatas (RATAS) Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kalimantan Timur Peserta :
Lebih terperinciESENSI KOORDINASI PENATAAN RUANG DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN NASIONAL
ESENSI KOORDINASI PENATAAN RUANG DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN NASIONAL Oleh: Dr. Ir. Arifin Rudiyanto, M.Sc. Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas RAPAT KERJA REGIONAL BKPRN 2016
Lebih terperinciKEMENTERIAN DALAM NEGERI. Disampaikan oleh: TJAHJO KUMOLO
Disampaikan oleh: TJAHJO KUMOLO Hotel Grand Sahid Jaya - Jakarta, 11 Maret 2016 ABSOLUT 1. PERTAHANAN 2. KEAMANAN 3. AGAMA 4. YUSTISI 5. POLITIK LUAR NEGERI 6. MONETER & FISKAL 1. PENDIDIKAN 2. KESEHATAN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH (BKPRD) KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,
B U P A T I K U D U S PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH (BKPRD) KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya
Lebih terperinciKONSULTASI REGIONAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA SUMBER DAYA AIR 2016
KONSULTASI REGIONAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA SUMBER DAYA AIR 2016 Operasi dan Pemeliharaan Prasarana Sumber Daya Air untuk Mendukung Ketahanan Air, Ketahanan Pangan dan Ketahanan Energi. ***
Lebih terperinciStrategi Sanitasi Kabupaten Malaka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sanitasi di Indonesia telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMPN) tahun 2005 2025 Pemerintah Indonesia. Berbagai langkah
Lebih terperinciKEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN. Kerangka Acuan Kerja. Tenaga Pendukung Teknis Analis Hukum Bidang Penataan Ruang
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Kerangka Acuan Kerja Tenaga Pendukung Teknis Analis Hukum Bidang Penataan Ruang TAHUN ANGGARAN 2018 1 I. LATAR BELAKANG Pentingnya aspek kewilayahan dalam pembangunan
Lebih terperinciPAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN
MENTERIDALAM NEGERI REPUBLIKINDONESIA PAPARAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN 2017-2022 Serang 20 Juni 2017 TUJUAN PEMERINTAHAN DAERAH UU No. 23
Lebih terperinciKEBIJAKAN SATU PETA DAN KONTRIBUSINYA DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN IKLIM
KEBIJAKAN SATU PETA DAN KONTRIBUSINYA DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN IKLIM PUSAT PEMETAAN INTEGRASI TEMATIK Badan Informasi Geospasial Workshop Nasional Menterjemahkan Transparency Framework Persetujuan Paris
Lebih terperinciTABEL 4.1 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PELAYANAN SKPD
NO. 1. TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TUJUAN Mewujudkan Sinergitas Pembangunan antar SKPD dan Kabupaten/ 2012 2013 2014 2015 2016 2017 1. Terlaksananya Sinergitas Pembangunan antara dan 1. Jumlah SKPD
Lebih terperinciAKUNTABILITAS KINERJA AKUNTABILITAS KINERJA BAB III. LAKIP 2011 Direktorat Jenderal Penataan Ruang
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA AKUNTABILITAS KINERJA 49 A kuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dilakukan sebagai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan
Lebih terperinciPENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH Oleh: Kedeputian Bidang Pengembangan
Lebih terperinciBadan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanahkan Pemerintah Daerah untuk menyusun perencanaan pembangunan sesuai dengan
Lebih terperinciHASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS 2010 DAN HASIL BILATERAL PASCA-MUSRENBANGNAS 2010 ANTARA K/L DAN BAPPEDA PROVINSI KELOMPOK IV: PRIORITAS 10
REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS 2010 DAN HASIL BILATERAL PASCA-MUSRENBANGNAS 2010 ANTARA K/L DAN BAPPEDA PROVINSI KELOMPOK IV: PRIORITAS
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PERMEN-KP/2013 TENTANG
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PERMEN-KP/2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI TERPADU PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN
Lebih terperinci1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan
Lebih terperinciESENSI KOORDINASI PENATAAN RUANG DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN NASIONAL
ESENSI KOORDINASI PENATAAN RUANG DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN NASIONAL ESENSI KOORDINASI PENATAAN RUANG DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN NASIONAL Oleh: Dr. Ir. Arifin Rudiyanto, M.Sc. Deputi Bidang Pengembangan
Lebih terperinciKOORDINASI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENATAAN RUANG
KOORDINASI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENATAAN RUANG Oleh : MENTERI DALAM NEGERI Pada Acara: Rapat Kerja Nasional Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional
Lebih terperinciLAKIP 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG TAHUN 2011
LAKIP 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG TAHUN 2011 DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 1 PENGANTAR Laporan Akuntabilitas
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Dr. Ir. Oswar Mungkasa, MURP Direktur Tata Ruang dan Pertanahan
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Dr. Ir. Oswar Mungkasa, MURP Direktur Tata Ruang dan Pertanahan Disampaikan pada Rakor BKPRD Provinsi Jawa Tengah Tahun
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 3 DAFTAR GAMBAR... 4 DAFTAR SINGKATAN... 5 I. PENDAHULUAN II. EVALUASI KEGIATAN SUB DIREKT
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 3 DAFTAR GAMBAR... 4 DAFTAR SINGKATAN... 5 I. PENDAHULUAN... 10 II. EVALUASI KEGIATAN... 11 2.1. SUB DIREKTORAT TATA RUANG... 12 2.1.1. Penyusunan RPJMN 2015-2019Bidang
Lebih terperinciREKLAMASI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH -Tantangan dan Isu-
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian REKLAMASI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH -Tantangan dan Isu- ASISTEN DEPUTI URUSAN PENATAAN RUANG DAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL Jakarta, 12 Februari 2014 Pengembangan
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN BULAN AGUSTUS
LAPORAN KEGIATAN BULAN AGUSTUS DIREKTORAT TATA RUANG DAN PERTANAHAN KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS 2014 1 DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR... 4 DAFTAR TABEL... 4 DAFTAR SINGKATAN... 5 BAB I PENDAHULUAN... 9 BAB II KEGIATAN
Lebih terperinciOleh : Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Oleh : Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Disampaikan pada acara : Rapat Monitoring dan Evaluasi Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam Jakarta, 22
Lebih terperinciMENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN
SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN SELAKU KETUA TIM NASIONAL REHABILITASI DAN REVITALISASI KAWASAN PLG DI KALIMANTAN TENGAH NOMOR : KEP-42/M.EKON/08/2007 TENTANG TIM PENDUKUNG DAN
Lebih terperinciARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG PERTANAHAN TAHUN
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG PERTANAHAN TAHUN 2015-2019 DEPUTI MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL DAN OTONOMI DAERAH Jakarta, 21 November 2013 Kerangka Paparan 1. PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI TRIWULAN 3 1
BAB 1 PENDAHULUAN Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
Lebih terperinciRAPAT KOORDINASI MONITORING PELAKSANAAN ANGGARAN TAHUN Ruang Rapat Menko Jumat, 29 Juli 2016
RAPAT MONITORING PELAKSANAAN ANGGARAN TAHUN 2016 Ruang Rapat Menko Jumat, 29 Juli 2016 Agenda Pagu dan Realisasi s.d. 29 Juli 2016 Upaya pengoptimalan Capaian Realisasi Anggaran dan Kinerja Tahun 2016
Lebih terperinciMekanisme Pembahasan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Mekanisme Pembahasan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 Oleh : Deputi Bidang Pengembangan Regional Jakarta,
Lebih terperinciDisampaikanOleh : DR. MUH. MARWAN, M.Si DIRJEN BINA BANGDA. 1. Manajemen Perubahan. 4. Penataan Ketatalaksanaan. 6. Penguatan Pengawasan
REFORMASI BIROKRASI DAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH Disampaikan dalam Seminar Kemenpan dan RB bersama Bakohumas, 27/5/13. DisampaikanOleh : DR. MUH. MARWAN, M.Si DIRJEN BINA BANGDA 1 PROGRAM PERCEPATAN
Lebih terperinci1. NAMA JABATAN: Direktur Pendapatan dan Kapasitas Keuangan Daerah.
LAMPIRAN IV KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KM.1/2016 TENTANG URAIAN JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN 1. NAMA JABATAN: Direktur Pendapatan
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) Jln. Medan Merdeka Barat No. 7, Jakarta Pusat KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TENAGA PENDUKUNG
Lebih terperinciWALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH KOTA TEGAL
WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TEGAL, Menimbang a. bahwa
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
2. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis Ditjen Bina Marga memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan penyelenggaraan jalan sesuai
Lebih terperinci