SEMESTER II TAHUN 2014 DIREKTORAT PINJAMAN DAN HIBAH DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SEMESTER II TAHUN 2014 DIREKTORAT PINJAMAN DAN HIBAH DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN"

Transkripsi

1 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH SEMESTER II TAHUN 2014 DIREKTORAT PINJAMAN DAN HIBAH DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN

2 PENGARAH Ayu Sukorini PENANGGUNG JAWAB Zandy Akbar Rassat DEWAN REDAKSI Aisyah Mayuliani Eka Taufik Dodi Rahdiana Jainal Abidin Liza Natalia Yovan Rizaldy EDITING LAYOUT Gerry Michel SEKRETARIAT Saiful Arif Akhmad Zaenuddin Muhamad Irfan Renaldo C. Gideon Wuri Hastuti Erfan Fiddin KONTRIBUTOR FOTO Saiful Arif Muhamad Irfan Imam Rusdiyantoro Dendy Darmanto KONTRIBUTOR CONTENT Seluruh Pegawai Direktorat Pinjaman dan Hibah 4

3 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH SEMESTER II TAHUN 2014 DIREKTORAT PINJAMAN DAN HIBAH DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN Cover Story: Dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah mendapat dukungan pendanaan dari pinjaman dan hibah luar negeri. Pinjaman dan hibah tersebut direalisasikan dalam beberapa proyek yang menyentuh langsung pada kebutuhan masyarakat. Sedikit representasi dari hasil proyek tersebut antara lain adalah pembiayaan ADB melalui proyek SANIMAS komponen Rural Infrastructure dengan pembangunan tambatan perahu di Desa Singkep -Jambi. IDB juga berperan serta dengan membiayai pembangunan perpustakaan di Universitas Islam Negeri Ar-raniry di Aceh. Adapaun pembangunan MCK dan IPAL di Desa Padasugih Brebes merupakan bagian proyek pendukung PNPM untuk komponen Urban Sanitation. Pinjaman juga digunakan untuk membiayai pengadaan Alutsista di Kementerian Pertahanan termasuk pembelian Pesawat Latih Grob. (Sumber Foto: dokumentasi internal dan

4 DAFTAR ISI hal KILAS KINERJA Highlight Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Kegiatan Penting Direktorat Pinjaman dan Hibah Sambutan Direktur Pinjaman dan Hibah PINJAMAN DAN HIBAH BARU Pinjaman Multilateral A. World Bank B. ADB Pinjaman Bilateral A. Pemerintah Perancis B. Pemerintah Jerman C. Pemerintah Tiongkok D. Pemerintah Austria Pinjaman KSA/LPKE Pinjaman Dalam Negeri Hibah Multilateral A. UNDP B. ADB C. UNIDO Hibah Bilateral A. Pemerintah Jerman AMANDEMEN PINJAMAN DAN HIBAH ON-GOING Amandemen Pinjaman Multilateral A. ADB B. World Bank C. IDB 6

5 Amandemen Pinjaman Bilateral A. Pemerintah Jerman B. Pemerintah Australia C. Pemerintah Jepang Amandemen Pinjaman KSA/LPKE Amandemen Pinjaman Dalam Negeri Amandemen Hibah Multilateral A. World Bank B. ADB C.UNDP Amandemen Hibah Bilateral A. Pemerintah Jepang B. Pemerintah Jerman PENUTUPAN MASA LAKU PINJAMAN DAN HIBAH Pinjaman Multilateral A. World Bank Pinjaman Bilateral A. Pemerintah Jepang B. Pemerintah Korea Pinjaman KSA/LPKE DEBT SWAP A.Pemerintah Amerika Serikat DAFTAR ISTILAH

6 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH SEMESTER II TAHUN 2014 Jalan rabat beton yang dibangun melalui pemberdayaan masyarakat Desa Manunggal Makmur, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi tahun Dengan adanya jalan tersebut, produktifitas desa semakin meningkat karena memudahkan akses ke kebun sehingga hasil perkebunan dapat dengan mudah diangkut dengan kendaraan bermotor sehingga mengurangi biaya angkut. Selain manfaat utama jalan tersebut juga terdapat manfaat lain yang dirasakan oleh warga desa yaitu cepatnya akses kaum wanita desa untuk meningkatkan tambahan penghasilan dengan membentuk UKM serta mudahnya akses anak usia sekolah menuju ke sekolah. Jalan dimaksud didanai dari komponen Rural Infrastructure pinjaman ADB yaitu Urban Sanitation and Rural Infrastructure (USRI) Support to PNPM. Kementerian Keuangan 1

7 KILAS KINERJA 2 Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang

8 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH SEMESTER II TAHUN 2014 HIGHLIGHT PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara serta peraturan turunannya, Pemerintah berkewajiban melakukan publikasi informasi terkait pengelolaan pinjaman dan hibah Pemerintah sebagai bagian dari Keuangan Negara. Salah satu unit di Kementerian Keuangan yang mengambil peran dimaksud adalah Direktorat Pinjaman dan Hibah yang merupakan eselon II di Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang. Direktorat Pinjaman dan Hibah mempunyai tugas untuk melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pinjaman dan hibah. Pengelolaan pinjaman dan hibah yang dilaksanakan oleh Direktorat Pinjaman dan Hibah tersebut antara lain mencakup: (i) penandatanganan perjanjian pinjaman dan hibah; (ii) amandemen atas perjanjian pinjaman dan hibah; (iii) penutupan masa laku penarikan pinjaman dan hibah; dan (iv) pengelolaan Debt Swap. Laporan ini merupakan laporan pengelolaan pinjaman dan hibah yang dilaksanakan Direktorat Pinjaman dan Hibah pada periode Semester II Tahun Penandatanganan Perjanjian Pinjaman dan Hibah Pada Semester II Tahun 2014, Pemerintah telah menandatangani 14 perjanjian Pinjaman Luar Negeri (PLN) senilai Eqv.USD2,57 miliar yang terdiri dari tiga Pinjaman Multilateral senilai USD1,40 miliar, lima Pinjaman Bilateral sebesar Eqv.USD847,61 juta, dan enam Pinjaman Kreditor Swasta Asing (KSA)/Lembaga Penjamin Kredit Ekspor (LPKE) sebesar Eqv.USD319,16 juta. Adapun perjanjian untuk Pinjaman Dalam Negeri (PDN) yang ditandatangani pada periode yang sama terdiri dari dua perjanjian induk, masingmasing senilai Rp971,89 juta dan Rp278,11 juta dengan nilai total komitmen sebesar Rp1,25 miliar. Perjanjian induk yang pertama telah direalisasikan dalam 30 perjanjian realisasi senilai Rp929,38 juta atau Eqv.USD72,94 juta. 3% 12% 53% 32% Pinjaman Multilateral Pinjaman Bilateral Pinjaman KSA/LPKE PDN Persentase Nilai Pinjaman berdasarkan Sumber Pembiayaan Kementerian Keuangan 3

9 Dengan demikian, total nilai pinjaman yang diterima Pemerintah pada periode Juli s.d. Desember 2014 adalah senilai Eqv.USD2,64 miliar yang terdiri dari 44 perjanjian pinjaman (tidak termasuk perjanjian induk PDN). Mayoritas pinjaman berasal dari lembaga multilateral atau sekitar 53%, diikuti dengan Pinjaman Bilateral senilai 32%, Pinjaman KSA/LPKE sebesar 12%, dan terakhir realisasi PDN sebesar 3% dari total nilai pinjaman. Meskipun hanya terdiri dari tiga pinjaman, Pinjaman Multilateral mendominasi jumlah pinjaman yang diterima mengingat ketiganya merupakan pinjaman program dengan nilai yang cukup besar. Pinjaman Multilateral tersebut terdiri dari: (i) dua pinjaman World Bank, yaitu untuk pembiayaan Financial Sector and Modernization Development Policy Loan senilai USD500 juta dan Additional Financing for the Local Government and Decentralization Project/Local Government and Decentralization Project (LGDP) Phase II senilai USD500 juta; serta (ii) satu pinjaman Asian Development Bank/ADB, yaitu untuk pembiayaan Stepping Up Investments for Growth Acceleration Program (SIGAP) Sub Program 1 senilai USD400 juta. Untuk Pinjaman Bilateral, Lender yang memberikan pinjaman paling besar pada periode Semester II Tahun 2014 adalah The Export-Import Bank of China (CEXIM). CEXIM membiayai dua proyek dengan nilai pinjaman sebesar USD613,99 juta yaitu untuk Proyek Takalar Steam Power Plant (2x100MW) senilai USD240,98 juta dan Pangkalan Susu Coal Fired Steam Power Plant (2x200MW) senilai USD373,00 juta. Selain dari CEXIM, Pemerintah juga menerima pinjaman dari Lender lain, yaitu dari: (i) KfW, Jerman berupa pinjaman program senilai USD200,00 juta untuk Stepping-up Investment for Growth Acceleration Programme (SIGAP), (ii) AFD, Perancis senilai USD20,00 juta untuk pembiayaan Scattered Transmission and Substation Package-7 Project, dan (iii) Erste Bank, Austria sebesar EUR11,52 juta untuk pembiayaan Procurement of Medical Equipment for Army Hospital (RSPAD Gatot Subroto). Adapun pinjaman KSA/LPKE baru antara lain ditujukan untuk membiayai tiga pengadaan alutsista di Kementerian Pertahanan senilai Eqv.USD209,63 juta dengan Lender Credit Agricole Paris Branch, Credit Agricole London Branch, dan CEXIM. Selanjutnya, pinjaman juga digunakan untuk pembiayaan dua pengadaan alut POLRI dari Korea Exim Bank senilai USD90,27 juta yaitu pengadaan Police Backbone dan Tactical Vehicle. Selain itu, terdapat satu pinjaman KSA/LPKE dari KfW, Jerman untuk membiayai proyek PT PLN (Persero) senilai EUR16,30 juta yaitu Scattered Transmissions and Substations Package-3. Sementara itu untuk PDN, perjanjian induk TA 2014 Tahap I ditandatangani bersama PT. Bank DKI Rp971,89 juta untuk pembiayaan alutsista Kementerian Pertahanan dan alut POLRI, diikuti penandatanganan perjanjian induk TA 2014 Tahap II bersama PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) senilai Rp278,11 juta untuk pembiayaan alutsista Kementerian Pertahanan. Pada periode Juli s.d. Desember 2014 tersebut, telah ditandatangani 30 perjanjian realisasi dari perjanjian induk TA Tahap I yang terdiri dari 21 pinjaman untuk pengadaan di Kementerian Pertahanan senilai Rp683,70 miliar dan 9 pinjaman untuk pengadaan di POLRI senilai Rp245,68 miliar. 4 Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang

10 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH SEMESTER II TAHUN 2014 Apabila dilihat dari Executing Agency, meskipun terdapat 25 perjanjian pinjaman yang ditandatangani untuk proyek Kementerian Pertahanan senilai USD276,91 juta, namun nilai pinjaman terbesar berupa tiga pinjaman program yang dikoordinasikan oleh Kemenko Bidang Perekonomian senilai USD1,1 miliar atau sekitar 42% dari total nilai pinjaman. Pinjaman terbesar berikutnya diberikan kepada PT PLN (Persero) senilai USD653,26 juta untuk empat pinjaman, kemudian Kementerian Keuangan dengan nilai USD500,00 juta untuk satu pinjaman. Sementara itu, Kepolisian RI menerima sebelas pinjaman dengan nilai USD109,55 juta. 19% Kementerian Keuangan Nilai, 42% Kementerian Pertahanan 10% POLRI 11 Jumlah, 25 PT PLN 4% Kemenko Perekonomian 25% Jumlah dan Nilai Pinjaman berdasarkan Executing Agency Dalam periode yang sama, Pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah menandatangani 8 perjanjian hibah senilai Eqv.USD45,15 juta yang terdiri dari lima Hibah Multilateral senilai USD7,70 juta atau sebesar 17% dari total nilai yang diterima dan tiga Hibah Bilateral senilai Eqv.USD37,45 juta. Hibah Multilateral terdiri dari: (i) satu hibah UNIDO, yaitu untuk proyek Introduction of an Environmentally Sound Management and Disposal System for PCB Waste and PCB Contaminated Equipment; (ii) dua hibah ADB, yaitu untuk pembiayaan PPTA Community-focused Investments to Address Deforestation and Forest Degradation dan Support for Selected Sector Analysis for National Medium-Term Development Planning on ASEAN Connectivity; serta (iii) dua hibah UNDP, yaitu Sustainable Palm Oil Initiative (SPOI) dan Sustainable Development Financing (SDF). 17% 83% Hibah Multilateral Hibah Bilateral Persentase Nilai Hibah Berdasarkan Sumber Pembiayaan Jumlah, 4 Nilai, 97% Bappenas KemenLH dan Kehutanan Kementerian Pertanian Kementerian Keuangan Jumlah dan Nilai Pinjaman berdasarkan Executing Agency Hibah Bilateral diterima dari KfW, Jerman sebesar EUR31,69 juta, yang meliputi pembiayaan proyek: (i) Forest Programme II (REDD +) Biodiversity and Watershed Development; (ii) Pre-Feasibility Study in Urban Transport in Denpasar; dan (iii) Biodiversity Conservation and Climate Protection in the Gunung Leuser Ecosystem. Executing Agency hibah-hibah yang diterima cukup beragam, yang didominasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (empat hibah) dengan nilai hibah hingga 97% dari total hibah, diikuti oleh Bappenas (dua hibah). Adapun Kementerian Pertanian dan Kementerian Keuangan masing-masing menerima satu hibah. Kementerian Keuangan 5

11 Amandemen atas Perjanjian Pinjaman dan Hibah Untuk pelaksanaan amandemen perjanjian pinjaman dan hibah on going, selama Semester II Tahun 2014 telah ditandatangani 31 amandemen untuk perjanjian pinjaman yang mencakup 33 perubahan (terdapat amandemen yang mengakomodasi perubahan lebih dari satu kategori). Sementara itu untuk perjanjian hibah, amandemen dilakukan atas 15 perjanjian yang mencakup 15 perubahan. Dengan demikian pada periode tersebut, Pemerintah telah menandatangani 46 amandemen yang mencakup 48 perubahan. Amandemen dimaksud terdiri dari: 16 Pinjaman KSA/LPKE, sebelas Pinjaman Multilateral, empat Pinjaman Bilateral, sebelas Hibah Multilateral, dan empat Hibah Bilateral. Mayoritas amandemen (58%) berupa perpanjangan masa laku (availability period) pinjaman. Selanjutnya, amandemen dilaksanakan untuk realokasi (21%), penambahan alokasi pagu hibah (6%), cancellation (4%). Amandemen lainnya (11%) berupa penambahan pagu rekening khusus, pengurangan alokasi pagu hibah, perpanjangan masa pemenuhan Conditions Precedent, dan perubahan schedule repayment. Persentase Jumlah Amandemen Berdasarkan Jenis Sebagian besar amandemen dilaksanakan untuk pinjaman pembiayaan proyek Kementerian Pertahanan yaitu sebanyak 10 amandemen yang 9 di antaranya untuk memperpanjang availability period. Amandemen juga banyak dilakukan untuk proyek Kementerian Umum yaitu sejumlah 10 amandemen terutama berupa perpanjangan availability period dan realokasi. Amandemen perjanjian lainnya antara lain dilaksanakan untuk pembiayaan kegiatan Kepolisian RI (lima amandemen), Bappenas (tiga amandemen), Kementerian Keuangan (tiga amandemen), dan Kementerian lainnya. Selain amandemen atas perjanjian pinjaman dan hibah tersebut di atas, Pemerintah juga telah menandatangani satu amandemen atas perjanjian induk PDN yaitu untuk TA 2011 dengan PT Bank Mandiri dalam rangka pembiayaan kegiatan di Kementerian Pertahanan dan Kepolisian RI. Amandemen tersebut berupa perpanjangan availability period (masa laku pinjaman). Penutupan Masa Laku Pinjaman dan Hibah Selama bulan Juli Desember 2014 terdapat pengadministrasian sebelas pinjaman yang mengalami penutupan masa laku yang terdiri dari lima Pinjaman Bilateral, empat Pinjaman KSA/LPKE, dan dua Pinjaman Multilateral. Satu pinjaman di antaranya sebetulnya ditutup pada Semester I Tahun 2014 namun baru diadministrasikan pada periode selanjutnya mengingat dokumen pernyataan dari Lender baru diterima pada periode tersebut. Untuk pinjaman dan hibah yang bersumber dari lembaga multilateral, penutupan masa laku ini berupa pernyataan Closing Account sementara untuk pinjaman lainnya umumnya dinyatakan melalui Closing Date. 6 Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang

12 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH SEMESTER II TAHUN 2014 Lima Pinjaman Bilateral yang ditutup berasal dari JICA dan EDCF, Korea. Pinjaman dari JICA tersebut meliputi: (i) Urgent Disaster Reduction Project for Mt. Merapi/Progo River Basin and Mt. Bawakaraeng; (ii) Railway Double Tracking on Java South Line Project III (Engineering Services); (iii) Regional Infrastructure for Social Economic Development (RISE), serta (iv) Engineering Services for Jakarta Mass Rapid Transit System Project. Executing Agency ketiga proyek pertama adalah Kementerian Pekerjaan Umum, sementar untuk proyek keempat adalah Kementerian Perhubungan. Adapun pinjaman dari EDCF, Korea yang mengalami penutupan masa laku pinjaman adalah Improvement of H. Adam Malik Hospital in Medan Project dengan Kementerian Kesehatan sebagai Executing Agency. Pada periode yang sama, empat Pinjaman KSA/LPKE juga ditutup yaitu satu pembiayaan dari EDC, Kanada serta tiga pembiayaan dari BNI, Tokyo dalam rangka pembiayaan pengadaan di Kementerian Pertahanan. Sementara itu, dua Pinjaman Multilateral yang ditutup merupakan pinjaman World Bank yang terdiri dari: (i) Second Institutional Strengthening for Social Inclusion/ Second Institutional, Tax, Administration, Social and Investment Development Policy Loan (INSTANSI-DPL 2) yang dikelola Kemenko Bidang Perekonomian; serta (ii) Project for Indonesian Tax Administration Reform (PINTAR) untuk Kementerian Keuangan. Pengelolaan Debt Swap Pada Semester II Tahun 2014, terdapat 2 pengelolaan debt swap dalam kerangka kegiatan Debt-For-Nature Swap - Tropical Forest Conservation Act (DNS TFCA). Pengelolaan dimaksud berupa penandatanganan Third Agreement untuk pelaksanaan debt swap tersebut antara Pemerintah Indonesia dengan US Department of the Treasury senilai USD11,19 juta pada tanggal 29 September Selanjutnya, pada tanggal 12 Desember 2014, telah ditandatangani amandemen atas Third Agreement tersebut terkait perubahan tanggal Closing Date yang semula 15 Desember 2014 menjadi 22 Januari Kementerian Keuangan 7

13 KEGIATAN PENTING DIREKTORAT PINJAMAN DAN HIBAH Selama periode Semester II Tahun 2014, Direktorat Pinjaman dan Hibah telah mengikuti maupun melaksanakan beberapa kegiatan penting seperti Loan Disbursement Seminar, Breakfast Meeting, ataupun Review Mission pelaksanaan proyek yang dibiayai pinjaman dan hibah. Berikut adalah beberapa contoh kegiatan-kegiatan dimaksud. Kerjasama Pemerintah Indonesia dan Asian Development Bank (ADB) melalui Pelaksanaan Loan Disbursement Seminar Dilatarbelakangi permasalahan penarikan pinjaman yang seringkali terhambat oleh mekanisme disbursement, Pemerintah Indonesia bersama Asian Development Bank (ADB) menyelenggarakan Loan Disbursement Seminar pada tanggal 9-10 September Acara dibuka oleh Ibu Ayu Sukorini selaku Direktur Pinjaman dan Hibah dan diikuti sambutan dari Mr. Adrian Ruthenberg, Country Director Indonesia Resident Mission (IRM)-ADB Seminar yang dilaksanakan di Sumatera Room - the Shangri-La Hotel, Jakarta ini dihadiri oleh 44 peserta yang terdiri dari pengelola proyek, auditor (BPK), maupun dari Kementerian Keuangan. Narasumber utama kegiatan tersebut adalah Mr. Hyun Chol Park, Financial Control Specialist ADB-Headquarter dan Ms. Linarti, Disbursement Unit IRM-ADB. Adapun narasumber dari pihak Pemerintah Indonesia diwakili oleh pejabat Direktorat Pengelolaan Kas Negara dan KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah dari Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan. Selama ini, sebagian besar proses disbursement mengalami hambatan diakibatkan adanya kekurangan dalam proses administrasi. Dalam hal ini, pengembalian permohonan disbursement mayoritas disebabkan ketidaklengkapan dokumen seperti tidak adanya kontrak/ procurement contract summary sheet/insufficient balance (46,59%) diikuti missing/insufficient documentation (21,29%). Melalui seminar dimaksud, diharapkan pihak ADB dapat memahami permasalahan yang ada di lapangan, demikian pula pengelola proyek dapat memahami proses administrasi disbursement dengan lebih baik sehingga memperlancar pelaksanaan disbursement pinjaman, khususnya dari ADB, ke depannya. 8 Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang

14 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH SEMESTER II TAHUN 2014 Hibah Forest Carbon Partnership Facility (FCPF), Menjaga Hutan Tropis menuju Dunia yang Lebih Baik! Sesuai dengan pertemuan G-20 di tahun 2009, Indonesia menyatakan komitmen untuk menurunkan tingkat emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yaitu sebanyak 26% dengan usaha sendiri atau 41% dengan dukungan internasional pada tahun Dalam upaya mengurangi emisi tersebut, negara pemilik hutan tropis termasuk Indonesia mendapatkan kompensasi dari usahanya mengurangi emisi dengan menjaga hutan tropis atau dikenal dengan istilah Reducing Emission From Deforestration and Forest Degradation (REDD+). Pada tanggal Agustus 2014 perwakilan Direktorat Pinjaman dan Hibah telah dilibatkan untuk meninjau implementasi kegiatan hibah FCPF (Forest Carbon Partnership Facility) di propinsi Sulawesi Tenggara sebagai bagian dari REDD+. Kunjungan lapangan ini diikuti pula oleh perwakilan Bappenas, dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan. Hibah FCPF diterima Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kehutanan dan diadministrasikan oleh World Bank dengan nilai hibah sebesar US$3,2 juta. Hibah ditujukan untuk mendukung pengembangan strategi, sistem monitoring dan penghitungan karbon. Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam proyek ini adalah pembangunan PSP (Permanent Sampling Spot) di beberapa provinsi sebagai pilot project yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, NTB, Sulawesi Utara, Kalimantan Tengah, Maluku, dan Sumatera Selatan. Dalam kunjungan tersebut dilaksanakan peninjauan terhadap beberapa PSP yang dikelola oleh KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan) Gularaya. Melalui program hibah FCPF ini, KPH Gularaya telah membangun 15 PSP yang terdiri dari kawasan hutan primer, hutan sekunder, serta hutan mangrove. PSP ini merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar serapan hutan terhadap emisi GRK. Data aliran karbon pada PSP akan menjadi representasi dari serapan karbon di areal hutan bersangkutan. Stok karbon secara keseluruhan dilakukan dengan membandingkan data penginderaan jauh dengan data aliran karbon dalam PSP. Kementerian Keuangan 9

15 Mencetak Generasi Sehat dan Cerdas (GSC) di Wilayah Perdesaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Generasi Sehat dan Cerdas merupakan kegiatan yang dibiayai dengan hibah dari PNPM Support Facility melalui World Bank dengan komitmen sebesar USD113,34 juta. Kegiatan ini bertujuan mendorong kemandirian masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan dan pendidikan, mempermudah akses masyarakat terhadap layanan kesehatan ibu dan anak terutama 1000 hari pertama kehidupan, dan mempermudah akses masyarakat dalam mendapatkan layanan pendidikan terutama Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) serta mendorong anak-anak menyelesaikan pendidikan dasar di wilayah tertinggal. Perwakilan dari Direktorat Pinjaman dan Hibah menjadi anggota Tim Misi dukungan PNPM Generasi yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kementerian Dalam Negeri. Misi ini memiliki tujuan untuk mendapatkan informasi, dan memberikan masukan terhadap pengelolaan PNPM generasi di tingkat daerah dari sisi pengelolaan keuangan, penguatan kelembagaan dan pengaman sosial. Misi dilaksanakan pada tanggal 29 September s.d. 3 Oktober 2014 dengan tujuan lokasi Provinsi Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Maluku Utara. Beberapa pihak yang turut mendung misi adalah perwakilan dari PNPM Support Facility (PSF), Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia, National Management Consultant (NMC), serta dari pihak World Bank. Selama misi, tim mendapatkan informasi terkait isu permasalahan yang perlu dipecahkan di tingkat nasional, diantaranya terkait dengan pemahaman fasilitator di daerah terhadap project manual, masalah geografis masyarakat yang sulit dalam menjangkau layanan kesehatan dan pendidikan seperti transportasi penduduk ke tempat layanan kesehatan yang hanya bisa ditempuh dengan perahu sehingga biaya menuju tempat layanan kesehatan sangat mahal, serta perlunya sinergi antara unit-unit layanan di daerah seperti Puskesmas dan Posyandu dengan para fasilitator dan masyarakat. Dalam beberapa programnya yang telah ada, untuk memecahkan persoalan kesulitan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan khususnya, PNPM Generasi telah menyediakan Puskesmas Mobile melalui Ambulans dan penyediaan Puskesmas Terapung. Selain itu, terdapat juga program pemberian fasilitas transportasi kepada Bidan Desa sehingga dapat menjangkau masyarakat yang sulit mendapatkan akses kesehatan. 10 Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang

16 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH SEMESTER II TAHUN 2014 Evaluasi Pengelolaan Pinjaman Luar Negeri Pemerintah Sebagai bagian dari strategi Pemerintah Indonesia untuk mengefektifkan proses pencapaian target pertumbuhan ekonomi yang ekspansif melalui pengadaan pinjaman luar negeri yang telah dicanangkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Pemerintah Indonesia menerbitkan Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri-DRPLN (Blue Book). Sampai dengan saat ini dari 163 kegiatan yang terdaftar pada Blue Book, 59 di antaranya telah ditindaklanjuti dengan perjanjian pinjaman. Sehubungan dengan akan berakhirnya periode Blue Book, pada tanggal 6 Oktober 2014 Direktorat Pinjaman dan Hibah telah menyelenggarakan Breakfast Meeting yang dihadiri Direktur Pendanaan Luar Negeri Multilateral Bappenas, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Pendanaan Pembangunan Bappenas, Direktur Portofolio dan Risiko Utang DJPU, serta perwakilan dari Ditjen Anggaran dan unit terkait lainnya di internal Ditjen Pengelolaan Utang. Pada pertemuan ini dibahas mengenai hambatan-hambatan dan solusi dalam proses perencanaan dan pengadaan Pinjaman Luar Negeri selama ini. Salah satu permasalahan yang sangat sering muncul dan menjadi subjek pembahasan bersama yaitu rendahnya penyerapan pinjaman luar negeri. Beberapa sumber permasalahan yang teridentifikasi diantaranya adalah proses pengadaan tanah yang belum selesai pada saat readiness criteria, pengalokasian anggaran dalam tahun berjalan yang terlalu tinggi dan proses pengadaan barang dan jasa yang memerlukan waktu cukup lama. Selain itu, diperoleh juga informasi mengenai tantangan di masa yang akan datang yaitu perlunya strategi pembangunan yang ekspansif dan intensif guna menghindari Middle Income Trap. Dalam pertemuan tersebut Bappenas juga mempresentasikan RPJMN teknokratik yang akan menjadi bridging antara RPJMN saat ini dengan RPJMN yang akan disusun oleh Pemerintahan yang baru. Kementerian Keuangan 11

17 Sosialisasi Hibah Microfinance Innovation Fund dari Asian Development Bank,untuk Akses Layanan Keuangan Usaha Mikro dan Kecil yang Lebih Baik di Aceh dan Nias Program Microfinance Innovation Fund (MIF) merupakan bagian dari program bantuan Asian Development Bank (ADB) untuk rekonstruksi dan rehabilitasi Aceh dan Kepulauan Nias pasca gempa bumi dan tsunami melalui proyek The Earthquake and Tsunami Emergency Support (ETESP) dalam komponen Livelihood dan Microfinance. Program ini berlangsung selama lima tahun mulai dari 12 April 2006 sampai dengan September 2011, dengan tujuan untuk menyediakan dana bagi lembaga keuangan formal dalam rangka memperluas jangkauan dan meningkatkan akses layanan keuangan untuk usaha mikro dan kecil di Provinsi Aceh dan Kepulauan Nias Provinsi Sumatera Utara. Dalam rangka menjaga kesinambungan program tersebut, telah ditandatangani Perjanjian Penerusan Hibah Dana MIF senilai Rp97 miliar untuk Pemerintah Aceh dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara oleh Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan atas nama Menteri Keuangan dengan Gubernur Aceh dan Gubernur Sumatera Utara. Sehubungan dengan persiapan pelaksanaan penyaluran Hibah Dana MIF kepada Provinsi Aceh, pada tanggal 20 Oktober 2014 bertempat di Banda Aceh telah dilakukan Sosialisasi Panduan Penggunaan Dana Hibah MIF yang dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Keuangan, Pemerintah Aceh, dan ADB. Sosialisasi dimaksud bertujuan mempermudah pelaksanaan program agar berjalan dengan baik, benar, lancar dan tepat sasaran. Dana Hibah MIF ini direncanakan bersifat pendanaan abadi yang digunakan untuk melanjutkan Program MIF di Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara, serta membantu Pemerintah Indonesia untuk mencapai kebijakan keuangan nasional khususnya financial inclusion (terbukanya akses pembiayaan yang seluas-luasnya) bagi semua masyarakat. 12 Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang

18 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH SEMESTER II TAHUN 2014 Kegiatan Urban Sanitation and Rural Infrastructure (USRI) Support to PNPM Mandiri: Komponen Rural Infrastructure, untuk Peningkatan Akses Masyarakat Miskin Perdesaan terhadap Sarana dan Prasarana Infrastruktur Dasar Dalam upaya mendukung penanggulangan kemiskinan di daerah perdesaan, Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah melaksanakan berbagai program yang meletakkan landasan yang kuat pada pembangunan manusia melalui proses pemberdayaan masyarakat, diantaranya adalah melalui komponen Rural Infrastructure dalam kegiatan Urban Sanitation and Rural Infrastructure (USRI) Support to PNPM Mandiri. Kegiatan USRI dilaksanakan dengan memanfaatkan pinjaman Asian Development Bank (ADB) sebesar USD100 juta yang dilaksanakan selama 4 tahun dari tahun 2011 s.d dan terdiri atas 2 komponen yaitu Urban Sanitation dan Rural Infrastructure. Kegiatan USRI untuk komponen Rural Infrastructure dilaksanakan di empat provinsi, yaitu: Jambi, Lampung, Riau dan Sumatera Selatan. Untuk melaksanakan prinsip berkelanjutan atas infrastruktur desa yang telah dibangun, Direktorat Jenderal Cipta Karya pada tahun 2014 memfokuskan kegiatan pada pengembangan kawasan strategis desa (KSD) yang diarahkan untuk menunjang pengembangan perekonomian desa sehingga infrastruktur yang Pada tanggal November 2014, perwakilan Direktorat Pinjaman dan Hibah telah mengikuti kunjungan lapangan bersama perwakilan Direktorat Jenderal Cipta Karya dan ADB untuk meninjau salah satu desa lokasi pengembangan KSD di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi yaitu Desa Kampung Singkep. Akses jalan ke KSD yang semula sulit dilalui ketika musim hujan membuat biaya produksi menjadi mahal sehingga keuntungan yang didapatkan petani sedikit. Fasilitas infrastruktur jalan dan jembatan yang menghubungkan permukiman menuju lokasi KSD sangat menunjang mobilitas petani dalam mengangkut hasil pertanian dan perkebunan sehingga biaya produksi dapat ditekan dan pada akhirnya keuntungan petani semakin meningkat. Dengan berkelanjutannya bisnis di Desa Kampung Singkep, maka masyarakat berkomitmen untuk memelihara jalan yang telah dibangun dengan meminta kontribusi masing-masing pemanfaat sebesar 6% dari nilai keuntungan setiap panen. Kementerian Keuangan 13

19 SAMBUTAN DIREKTUR PINJAMAN DAN HIBAH Yth. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang; Para rekan sejawat; Para pemangku kepentingan dan masyarakat luas. Assalamu alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera untuk kita semua, Indonesia merupakan negara berkembang yang membutuhkan banyak dana untuk pembangunan khususnya di bidang infrastruktur, baik yang bersifat hard-infrastructure maupun soft-infrastructure. Untuk itu, pinjaman dan hibah pemerintah sebagai salah satu sumber pembiayaan pembangunan memiliki peran yang penting dan harus dikelola secara prudent, efektif, efisien, dan transparan. Sebagai unit di Kementerian Keuangan yang bertugas melakukan pengelolaan pinjaman dan hibah pemerintah, untuk mewujudkan penyelenggaraan asas transparan melalui publikasi informasi Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang telah menerbitkan laporan pengelolaan pinjaman dan hibah bulanan maupun semesteran baik yang bersumber dari luar negeri maupun dalam negeri secara berkala. Laporan ini merupakan Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Semester II Tahun 2014 sebagai penjabaran dari laporan bulanan yang telah diterbitkan setiap bulan selama periode Juli s.d. Desember 2014 melalui website Untuk memberikan gambaran umum pengelolaan yang telah dilakukan, bagian Kilas Kinerja kami sampaikan pada awal laporan, diikuti deskripsi pengelolaan yang lebih rinci yang dibagi menjadi empat bagian, yaitu: (i) Pinjaman dan Hibah Baru, (ii) Amandemen Pinjaman dan Hibah On-Going, (iii) Penutupan Masa Laku Pinjaman dan Hibah; dan (iv) Debt Swap. Dalam Kilas Kinerja, kami juga menyertakan beberapa kegiatan yang dilaksanakan dan/atau diikuti Direktorat Pinjaman dan Hibah pada periode berkenaan. Secara ringkas, pada periode Semester II Tahun 2014 Pemerintah telah melakukan penandatanganan perjanjian untuk pinjaman senilai Eqv.USD2,64 miliar dan hibah senilai USD45,15 juta. Pinjaman baru terdiri 14 Pinjaman Luar Negeri senilai Eqv.USD2,57 miliar dan 30 Pinjaman Dalam Negeri (perjanjian realisasi) senilai IDR929,38 miliar atau Eqv.USD72,94 juta. Sementara itu, perjanjian hibah baru yang ditandatangani berjumlah 8 yang seluruhnya berasal dari luar negeri. Sebagian besar pinjaman ditujukan untuk pembiayaan pinjaman program (42%) dan infrastruktur (25%) untuk PT PLN (Persero), sementara mayoritas hibah digunakan untuk membiayai kegiatan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (97%). 14 Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang

20 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH SEMESTER II TAHUN 2014 Empat puluh enam amandemen atas perjanjian pinjaman dan hibah telah ditandatangani pada periode yang sama, yang didominasi pleh pinjaman dari Kreditor Swasta Asing/Lembaga Penjamin Kredit Ekspor (16 amandemen), khususnya untuk Kementerian Pertahanan (10 amandemen). Secara umum, amandemen dilakukan untuk mengakomodasi perpanjangan masa laku/availability period (58%) dan realokasi (21%). Terkait penutupan masa laku, sebelas pinjaman ditutup pada periode tersebut. Adapun pengelolaan debt swap yang dilakukan mencakup satu penandatanganan serta satu amandemen untuk satu perjanjian debt swap yang sama dengan Pemerintah Amerika Serikat. Dengan memperhatikan pengelolaan yang dilakukan pada Semester II Tahun 2014, cukup besarnya nilai pinjaman program yang ditandatangani terutama disebabkan proyek-proyek yang telah direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2014 belum siap ditindaklanjuti proses negosiasi dengan permasalahan utama terkait penyiapan lahan. Untuk itu, Bappenas dan Kementerian Keuangan (dalam hal ini Direktorat Pinjaman dan Hibah) sepakat untuk lebih ketat dalam menyeleksi proyek yang siap dibiayai pinjaman untuk memitigasi permasalahan di kemudian hari. Hal ini dipertegas oleh fakta bahwa sebagian besar amandemen yang dilakukan adalah terkait perpanjangan masa laku pinjaman maupun hibah. Secara pararel, Direktorat Pinjaman dan Hibah juga telah melakukan berbagai inisiatif untuk memperbaiki proses perencanaan kegiatan yang selama ini berjalan, antara lain dengan melaksanakan pertemuan trilateral meeting untuk perencanaan anggaran kegiatan yang dibiayai pinjaman dan hibah maupun meluncurkan aplikasi ISS sebagai database pengelolaan pinjaman dan hibah yang diharapkan dapat mulai dimanfaatkan secara maksimal pada awal tahun Sebagai penutup, kami ingin menyampaikan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada segenap pegawai di lingkungan Direktorat Pinjaman dan Hibah atas dedikasi dan kontribusi yang tinggi dalam melaksanakan pengelolaan pinjaman dan hibah dengan terus menunjukkan perbaikan dari sisi integritas, profesionalisme, sinergi, pelayanan, dan kesempurnaan. Tidak lupa ucapan terima kasih juga kami haturkan kepada seluruh stakeholders yang tidak kenal lelah selalu mendukung terlaksananya pengelolaan pinjaman dan hibah yang baik, khususnya pada periode Semester II Tahun Untuk penyempurnaan laporan ke depannya, saran dan masukan dari seluruh pihak akan sangat kami hargai. Wassalamu alaikum warrahmatullahi wabarakatuh. Jakarta, Januari 2015 Direktur Pinjaman dan Hibah Ayu Sukorini Kementerian Keuangan 15

21 16 Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang

22 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH SEMESTER II TAHUN 2014 Suasana konstruksi pembangunan jalan yang menghubungkan Galing Tanjung Aruk di Provinsi Kalimantan Barat yang merupakan bagian pembangunan jalan pembuka akses baru untuk menghubungkan Kabupaten Singkawang dan Kabupaten Sambas ke Gerbang Perbatasan Indonesia-Malaysia di Tanjung Aruk (total sepanjang 130,9 km). Pembangunan jalan dimaksud dilaksanakan dalam rangka meningkatkan konektivitas daerah perbatasan sehingga akan meningkatkan perekonomian daerah. Proyek dimaksud merupakan salah satu komponen pinjaman ADB yaitu Regional Roads Development Project (RRDP). Kementerian Keuangan 17

23 PINJAMAN & HIBAH BARU 18 Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang

24 PINJAMAN MULTILATERAL LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH SEMESTER II TAHUN 2014 Pinjaman Multilateral yang diterima Pemerintah Indonesia pada Semester II Tahun 2014 berjumlah sebesar USD1,4 miliar yang berasal dari World Bank dan Asian Development Bank. A. WORLD BANK Selama periode Juli s.d Desember 2014, Pemerintah Indonesia dengan World Bank menandatangani dua perjanjian pinjaman senilai USD1 miliar. Kedua pinjaman ini merupakan pinjaman program yang bernama Financial Sector and Modernization Development Policy Loan dan Additional Financing for the Local Government and Decentralization Project/Local Government and Decentralization Project (LGDP) Phase II. 1 Financial Sector and Modernization Development Policy Loan Financial Sector Reform and Modernization Development Policy Loan adalah pinjaman program yang bersumber dari World Bank yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) World Bank mempersyaratkan pemenuhan policy matrix yang terbagi dalam tiga pilar yaitu: (i) Reinforcing Financial Sector Stability; (ii) Promoting Financial Sector Diversification; dan (iii) Enhancing Financial Inclusion. Amount USD Signing Date 13 Agustus 2014 Closing Date 1 Juli 2015 Interest Rate LIBOR + variable spread 0,25% flat dari total loan Front-end Fee (dibayar melalui APBN) Maturity Period 16,5 tahun Grace Period 6,5 tahun Repayment Period 10 tahun Executing Agency Kedeputian Bidang Fiskal dan Moneter Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Kementerian Keuangan 19

25 2 Additional Financing for the Local Government and Decentralization Project (LGDP Phase II) Pinjaman LGDP Phase II adalah pinjaman program yang bersumber dari Bank Dunia yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas dan pelaporan Dana Alokasi Khusus untuk infrastruktur dasar yang meliputi jalan, irigasi, air minum, dan sanitasi pada Pemerintah Daerah terpilih. Pinjaman ini merupakan kelanjutan dari LGDP Phase I yang meliputi 5 provinsi (Jambi, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat dan Maluku Utara) dan akan diperluas pada Phase II secara bertahap menjadi 30 provinsi. Amount USD Signing Date 27 November 2014 Closing Date 31 Desember 2018 Interest Rate LIBOR + variable spread 0,25% flat dari total loan Front-end Fee (dibayar melalui APBN) Maturity Period Grace Period Repayment Period Executing Agency 16 tahun 7,5 tahun 8,5 tahun Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan B. ASIAN DEVELOPMENT BANK 1 Stepping Up Investments for Growth Acceleration Program (SIGAP) Sub Program SIGAP merupakan pinjaman program yang bertujuan untuk memenuhi sebagian pembiayaan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2014 sebagaimana telah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran SIGAP juga bertujuan untuk mendukung pertumbuhan dan ketahanan ekonomi Indonesia melalui peningkatan iklim bisnis dan investasi di bidang infrastruktur. Amount USD Signing Date 1 Oktober 2014 Closing Date 31 Desember 2014 Interest Rate Commitment Fee Maturity Period Grace Period Repayment Period Executing Agency LIBOR % p.a 0,15% p.a 15 tahun 3 tahun 12 tahun Deputi Bidang Koordinasi Fiskal dan Moneter, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 20 Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang

26 PINJAMAN BILATERAL LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH SEMESTER II TAHUN 2014 Pinjaman Bilateral yang diterima Pemerintah Indonesia pada Semester II Tahun 2014 berjumlah sebesar USD833,99 dan EUR27,82 juta yang berasal dari Pemerintah Perancis, Pemerintah Jerman, Pemerintah China, dan Pemerintah Austria. A. PEMERINTAH PERANCIS 1 Scattered Transmission and Substation Package-7 Project Pemerintah Indonesia menerima satu pinjaman dari Pemerintah Perancis melalui Agence Française de Développement (AFD) senilai USD20 juta untuk Scattered Transmission and Substation Package-7. Proyek ini bertujuan untuk: (i) memenuhi kebutuhan pasokan daya untuk pertumbuhan listrik yang pesat di Sistem Jawa-Bali terutama Jakarta dan Jawa Barat; (ii) mengevakuasi energi dan pembangkit listrik langsung ke pusat beban di Subsistem Bekasi - Priok; (iii) meningkatkan kemampuan pasokan ke Subsistem Jakarta melalui T/L 500 kv Durikosambi - Kembangan; (iv) mengurangi beban di 500/150 kv Inter Bus Transformer di Bekasi dan meningkatan kehandalan di GI 500/1500 kv Muara Tawar; serta (v) meningkatkan kehandalan pasokan ke Subsistem Jakarta. Amount USD Signing Date 25 Juli 2014 Closing Date 25 November 2016 Interest Rate LIBOR + 2,05% p.a Commitment Fee 0,3% p.a. Appraisal Fee 0,5% flat Maturity Period 12 tahun Grace Period 2 tahun Repayment Period 10 tahun Executing Agency PT PLN (Persero) Kementerian Keuangan 21

27 B. PEMERINTAH JERMAN Pemerintah Indonesia menerima dua pinjaman dari Pemerintah Jerman melalui Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW) senilai USD200 juta dan EUR16.3 juta untuk Stepping-up Investment for Growth Acceleration Programme (SIGAP) dan Scattered Transmissions and Substations Package-3. 1 Stepping-up Investment for Growth Acceleration Programme (SIGAP) Pemerintah Indonesia menerima satu pinjaman dari KfW Jerman senilai USD200 juta untuk Steppingup Investment for Growth Acceleration Programme (SIGAP) yang merupakan co-financing dengan ADB. Pinjaman program ini bertujuan untuk memenuhi sebagian pembiayaan defisit APBN SIGAP juga bertujuan untuk mendukung pertumbuhan dan ketahanan ekonomi Indonesia melalui peningkatan iklim bisnis dan investasi di bidang infrastruktur. Amount USD Signing Date 29 September 2014 Closing Date 30 Desember 2015 Interest Rate 3,90% p.a Commitment Fee 0,25% p.a. Maturity Period 11 tahun Grace Period 3 tahun Repayment Period Executing Agency 8 tahun Deputi Bidang Koordinasi Fiskal dan Moneter, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 22 Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang

28 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH SEMESTER II TAHUN 2014 C. PEMERINTAH TIONGKOK Pemerintah Indonesia menerima dua pinjaman dari Pemerintah Tiongkok melalui China Exim Bank sejumlah USD613,99 juta untuk Preferential Buyer Credit Loan Agreement dalam Pembiayaan Proyek Takalar Steam Power Plant (2x100MW) dan Preferential Buyer Credit Loan Agreement dalam Pembiayaan Proyek Pangkalan Susu Coal Fired Steam Power Plant (2x200MW). 1 Preferential Buyer Credit Loan Agreement dalam Pembiayaan Proyek Takalar Steam Power Plant (2x100MW) Proyek Takalar Steam Power Plant (2x100MW) adalah jenis cost-recovery project yang diharapkan dapat memenuhi pasokan listrik untuk wilayah Sulawesi Selatan. Tujuan proyek ini adalah untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sulawesi Selatan; meningkatkan reliabilitas suplai listrik; dan meningkatkan komposisi bahan bakar campuran dan menghemat konsumsi bahan bakar untuk memperoleh harga produksi listrik murah. Ruang lingkup proyek mencakup engineering services, pekerjaan mekanik, pekerjaan sipil dan struktur, pekerjaan elektrikal, serta instrumentasi dan kontrol. Amount USD Signing Date 22 Desember 2014 Closing Date 5 tahun setelah pinjaman efektif Interest Rate Commitment Fee Management Fee Maturity Period Grace Period Repayment Period Executing Agency 3% p.a. 0,2% p.a. 0,2% flat 15 tahun 5 tahun 10 years PT PLN (Persero) 2 Preferential Buyer Credit Loan Agreement dalam Pembiayaan Proyek Pangkalan Susu Coal Fired Steam Power Plant (2x200MW) Proyek Pangkalan Susu Steam Coal Power Plant (2 x 200MW) adalah jenis cost-recovery project yang diharapkan dapat memenuhi pasokan listrik untuk wilayah Sumatera Utara. Tujuan proyek ini adalah untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sumatera Utara; meningkatkan reliabilitas suplai listrik; dan meningkatkan komposisi bahan bakar campuran dan menghemat konsumsi bahan bakar untuk memperoleh harga produksi listrik murah. Ruang lingkup proyek meliputi engineering services, pekerjaan mekanik, pekerjaan sipil dan struktur, pekerjaan elektrikal, serta instrumentasi dan kontrol. Amount USD ,12 Signing Date 22 Desember 2014 Closing Date 5 tahun setelah pinjaman efektif Interest Rate Commitment Fee Management Fee Maturity Period Grace Period Repayment Period Executing Agency 3% p.a. 0,2% p.a. 0,2% flat 15 tahun 5 tahun 10 tahun PT PLN (Persero) Kementerian Keuangan 23

29 D. PEMERINTAH AUSTRIA 1 Procurement of Medical Equipment for Army Hospital (RSPAD Gatot Subroto) Pemerintah Indonesia menerima satu pinjaman dari Pemerintah Austria melalui Erste Bank, Austria untuk Pembiayaan kegiatan Procurement of Medical Equipment for Army Hospital (RSPAD Gatot Subroto). Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatan pelayanan kesehatan melalui pengadaan peralatan ruang bedah di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta yang merupakan RS rujukan bagi pejabat negara RI maupun tamu negara (VVIP) agar dapat mencapai standar internasional. Amount EUR Signing Date 17 Desember 2014 Closing Date 30 April 2016 Interest Rate 0,40% p.a. Commitment Fee 0,40% p.a. Management Fee 0,40% flat Maturity Period 18 Tahun 6 Bulan Grace Period 6 Tahun Repayment Period 12 Tahun 6 Bulan Executing Agency Kementerian Pertahanan 24 Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang

30 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH SEMESTER II TAHUN 2014 PINJAMAN KREDITOR SWASTA ASING/ LEMBAGA PENJAMIN KREDIT EKSPOR Selama periode Juli sampai dengan Desember 2014, Pemerintah Indonesia telah menandatangani enam perjanjian pinjaman dari Kreditor Swasta Asing/Lembaga Penjamin Kredit Ekspor senilai Eqv.USD319,16 juta. Pinjaman tersebut ditujukan untuk pembiayaan pengadaan di Kepolisian RI dan Kementerian Pertahanan serta proyek untuk diteruspinjamkan kepada PT PLN (Persero). 1 Pengadaan Almatsus Kepolisian RI dan Alutsista Kementerian Pertahanan Pemerintah Indonesia pada Semester II Tahun 2014 menerima Pinjaman Kreditor Swasta Asing/Lembaga Penjamin Kredit Ekspor sebanyak lima pinjaman dengan total sebesar USD299,9 juta untuk pembiayaan Almatsus Kepolisian RI dan Alutsista Kementerian Pertahanan dengan rincian Lender sebagai sebagai No. Lender Curr Amount 1. Credit Agricole Paris Branch EUR ,79 2. Credit Agricole London Branch USD ,00 3. The Export-Import Bank of China (CEXIM) USD ,00 4. Korea Exim Bank (2 pinjaman) USD ,70 Total Equiv.USD ,98 2 Scattered Transmissions and Substations Package-3 Pemerintah Indonesia dan KfW, Jerman menandatangani Loan Agreement untuk membiayai proyek Scattered Transmissions and Substations Package 3 pada tanggal 5 Desember Pinjaman tersebut akan diteruskan kepada PT PLN (Persero). Tujuan proyek adalah untuk meningkatkan kapasitas underground cables 150 kv Semanggi Barat-Semanggi Timur dan mengurangi beban susbsistem Cawang yang saat ini pembebanannya sudah melebihi 90% dari kapasitas nominalnya dan peningkatan kemampuan pasokan subsistem Jakarta. Lingkup proyek meliputi pembangunan 150kV UGC Kebon Sirih GIS Gambir Lama GIS (Extension), New Senayan Incomer (Single Phi Petukangan Senayan Lama Line 1), Gantry Semanggi Barat Gantry Semanggi Timur (Extension). Amount EUR ,19 Signing Date 5 Desember 2014 Closing Date 5 Oktober 2016 CIRR + applicable funding Interest Rate surcharge (0,45%) Commitment Fee 0,4% p.a. Management Fee 0,65% flat Insurance Premium Maturity Period Grace Period Repayment Period Executing Agency 4,14% flat 12 tahun 8 bulan 32 bulan 10 tahun (20 semiannually) PT PLN (Persero) Kementerian Keuangan 25

31 PINJAMAN DALAM NEGERI Pinjaman Dalam Negeri (PDN) yang diterima Pemerintah Indonesia pada Semester II Tahun 2014 terdiri dari 2 perjanjian pinjaman induk dengan total IDR1,25 triliun. PDN tersebut terdiri dari pinjaman dari PT Bank DKI senilai IDR971,89 miliar dan pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) senilai IDR278,11 miliar yang digunakan untuk pengadaan Alutsista Kementerian Pertahanan dan Almatsus POLRI. Nilai realisasi untuk pinjaman PT Bank DKI sebesar IDR untuk pengadaan Almatsus POLRI dan Alutsista Kementerian Pertahanan. 26 Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang

32 HIBAH MULTILATERAL LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH SEMESTER II TAHUN 2014 Pemerintah Indonesia pada Semester II Tahun 2014 menerima hibah dari lembaga multilateral dengan nilai total sebesar USD7,7 juta dari United Nations Development Programme (UNDP), Asian Development Bank (ADB), dan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO). A. UNITED NATIONS DEVELOPMENT PROGRAMME (UNDP) Selama periode Juli s.d. Desember 2014, Pemerintah Indonesia menerima dua hibah dari UNDP sebesar USD970 ribu untuk kegiatan Sustainable Palm Oil Initiative (SPOI) dan Sustainable Development Financing (SDF). 1 Sustainable Palm Oil Initiative (SPOI) Hibah ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas petani kelapa sawit, dan pelestarian lingkungan melalui sustainable palm oil system yang dikelola oleh Kementerian Pertanian. Grant Amount Profil Hibah USD Signing Date 16 September 2014 Closing Date 31 Desember 2018 Executing Agency Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian 2 Sustainable Development Financing (SDF) Hibah ini bertujuan untuk menguatkan kapasitas Pemerintah dalam proses penganggaran lingkungan hidup melalui pengembangan dan penggunaan budget tagging system, fiscal instrument dan performance-based budgeting system guna mendorong pelaksanaan Rencana Aksi Nasional/ Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca (Climate Mitigation), Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim Indonesia (Climate Change Adaptation), dan IBSAP (Indonesia Biodiversity Strategy and Action Plan). Grant Amount Profil Hibah USD Signing Date 14 Oktober 2014 Closing Date 31 Agustus 2017 Badan Kebijakan Fiskal, Executing Agency Kementerian Keuangan Kementerian Keuangan 27

33 B. ASIAN DEVELOPMENT BANK (ADB) Selama periode Juli s.d. Desember 2014, Pemerintah Indonesia menerima dua hibah dari ADB sebesar USD775 ribu untuk kegiatan Community-focused Investments to Address Deforestation and Forest Degradation dan Support for Selected Sector Analysis for National Medium-Term Development Planning on ASEAN Connectivity. 1 Community-focused Investments to Address Deforestation and Forest Degradation Hibah ini berbentuk Project Preparatory Technical Assistance (PPTA) yang bertujuan untuk mempersiapkan hibah ADB sebesar USD17 juta dalam rangka Forest Investment Program (FIP). Grant Amount Profil Hibah USD Signing Date 28 Agustus 2014 Closing Date 31 Maret 2015 Executing Agency Pusat Standardisasi Lingkungan, Kementerian Kehutanan Kementerian Kehutanan 2Support for Selected Sector Analysis for National Medium-Term Development Planning on ASEAN Connectivity Hibah ini bertujuan untuk membantu Pemerintah Indonesia mendapatkan manfaat dari integrasi regional ASEAN melalui pelaksanaan dari: i) Master Plan for ASEAN Connectivity (MPAC); ii) Implementasi Blueprint Indonesia-Malaysia-Thailand: Growth Triangle (IMT-GT); dan iii) Implementasi Blueprint the Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Phlippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA). Grant Amount Profil Hibah USD Signing Date 24 September 2014 Closing Date 24 Desember 2015 Executing Agency Kedeputian Bidang Sarana dan Prasarana, Bappenas 28 Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI AGUSTUS 2014 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Agustus 2014

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI OKTOBER 204 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Oktober 204

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI NOVEMBER 2014 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi November

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI DESEMBER 2014 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Desember

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JANUARI Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JANUARI Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JANUARI 2015 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit eselon II

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI SEPTEMBER 2014 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Agustus

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JULI 2014 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Juli 2014 hal

Lebih terperinci

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI NOVEMBER 2015 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit eselon II

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI NOVEMBER 2016 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI OKTOBER 2016 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan

Lebih terperinci

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI DESEMBER 2015 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit eselon II

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MEI 2015

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MEI 2015 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MEI 2015 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JULI 2017

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JULI 2017 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JULI 2017 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI APRIL 2017 Direktorat dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat dan Hibah merupakan unit eselon II di

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MARET 2015

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MARET 2015 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MARET 2015 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI APRIL 06 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MARET 2016 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan

Lebih terperinci

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JUNI 2015 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit

Lebih terperinci

OLAAN N AMAN. Direktorat Direktorat Jen uangan

OLAAN N AMAN. Direktorat Direktorat Jen uangan LAPORAN PEENGELO OLAAN N AMAN N DAN HIBAH H PINJA EDIISI APR RIL 2015 D Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jen nderal Pengeelolaan Pemb biayaan dan Risiko Kemeenterian Keu uangan Direktorat Pinjaman

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI AGUSTUS 2015

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI AGUSTUS 2015 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI AGUSTUS 2015 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JANUARI 2016 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit eselon II

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI FEBRUARI 2016 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit eselon II

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JULI 2015

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JULI 2015 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JULI 2015 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit

Lebih terperinci

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MEI 2016 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tersedianya infrastruktur seperti jalan, jembatan, pelabuhan, bendungan dan infrastruktur fisik lainnya menjadi pendorong bagi kegiatan ekonomi, peningkatan kualitas

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH DIREKTORAT PINJAMAN DAN HIBAH DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN KEUANGAN PENGARAH Ayu Sukorini PENANGGUNG JAWAB Tormarbulang

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JALAN TAMAN SUROPATI NOMOR 2 JAKARTA 10310 TELEPON (021) 31936207, 3905650; FAKSIMILE (021) 3145374

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan urat-nadi kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan nasional yang sangat vital perannya dalam ketahanan nasional. Sistem

Lebih terperinci

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI KINERJA PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI THIRD KECAMATAN DEVELOPMENT PROJECT

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI KINERJA PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI THIRD KECAMATAN DEVELOPMENT PROJECT LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI KINERJA PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI THIRD KECAMATAN DEVELOPMENT PROJECT DISUSUN OLEH : DIREKTORAT EVALUASI, AKUNTANSI DAN SETELMEN SUBDIREKTORAT MONITORING DAN EVALUASI

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH DIREKTORAT PINJAMAN DAN HIBAH DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN KEUANGAN PENGARAH Ayu Sukorini PENANGGUNG JAWAB Tormarbulang

Lebih terperinci

BADAN KEBIJAKAN FISKAL KEMENTERIAN KEUANGAN RI

BADAN KEBIJAKAN FISKAL KEMENTERIAN KEUANGAN RI BADAN KEBIJAKAN FISKAL KEMENTERIAN KEUANGAN RI Jakarta, 22 Oktober 2012 Peran Kementerian Keuangan Instrumen Kebijakan Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Kebijakan pendanaan/investasi Pemerintah (PIP)

Lebih terperinci

Perkembangan Pendanaan REDD+

Perkembangan Pendanaan REDD+ Outline Perkembangan REDD+ Mekanisme pendanaan REDD+ Mengapa trust fund? Dasar hukum trust fund Jenis-jenis trust fund Indonesia Climate Change Trust Fund Penutup Rp Perkembangan Pendanaan REDD+ Pendanaan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGELOLA PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA DARI DEFORESTASI, DEGRADASI HUTAN DAN LAHAN GAMBUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

K E M E N T E R I A N P U P R ( K o n s u l t a s i R e g i o n a l K e m e n t e r i a n P U P R )

K E M E N T E R I A N P U P R ( K o n s u l t a s i R e g i o n a l K e m e n t e r i a n P U P R ) KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN K E M E N T E R I A N P U P R ( K o n s u l t a s i R e g i o n a l K e m e n t e r i a n P U P R 2 0 1 7 ) J a k a r t a, 8 J u n i 2017 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

2013, No Mengingat Emisi Gas Rumah Kaca Dari Deforestasi, Degradasi Hutan dan Lahan Gambut; : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Rep

2013, No Mengingat Emisi Gas Rumah Kaca Dari Deforestasi, Degradasi Hutan dan Lahan Gambut; : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Rep No.149, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LINGKUNGAN. Badan Pengelola. Penurunan. Emisi Gas Rumah Kaca. Kelembagaan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGELOLA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGELOLA PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA DARI DEFORESTASI, DEGRADASI HUTAN DAN LAHAN GAMBUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

Analisis Keuangan Taman Nasional di Indonesia:

Analisis Keuangan Taman Nasional di Indonesia: Analisis Keuangan Taman Nasional di Indonesia: Pendekatan Inovatif Penggalangan Dana Tambahan Konservasi dan Ide Penerapan Desentralisasi Sistem Pembiayaan Taman Nasional Oleh: Elfian Effendi NRM/EPIQ

Lebih terperinci

Prof. Dr. Singgih Riphat

Prof. Dr. Singgih Riphat REPUBLIK INDONESIA Kementerian Keuangan POTENSI PENDANAAN UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN REDD+ Prof. Dr. Singgih Riphat Bogor, 21 Desember 2011 LatarBelakang Kemenkeu sebagai Bendahara Negara dan Otoritas Fiskal

Lebih terperinci

Kesepakatan Debt-for-Nature Swap AS-RI. Sisa Pembayaran Utang RI ke AS Tahun 1970-an Dialihkan untuk Membiayai Konservasi Hutan Sumatera

Kesepakatan Debt-for-Nature Swap AS-RI. Sisa Pembayaran Utang RI ke AS Tahun 1970-an Dialihkan untuk Membiayai Konservasi Hutan Sumatera Kesepakatan Debt-for-Nature Swap AS-RI Sisa Pembayaran Utang RI ke AS Tahun 1970-an Dialihkan untuk Membiayai Konservasi Hutan Sumatera Anggapan yang menilai bahwa manfaat utama debt-for-nature swap bukan

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Proyek yang berfokus pada pemulihan masyarakat adalah yang paling awal dijalankan MDF dan pekerjaan di sektor ini kini sudah hampir

Lebih terperinci

Kebijakan dalam Mekanisme Pinjaman dan Hibah Luar Negeri

Kebijakan dalam Mekanisme Pinjaman dan Hibah Luar Negeri Kebijakan dalam Mekanisme Pinjaman dan Hibah Luar Negeri Sosialisasi Pendanaan Alternatif melalui Mekanisme Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi Batam,

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN III TA.

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN III TA. LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN III TA. 2013 Ringkasan Eksekutif Menginjak Triwulan IV Tahun Aggaran 2013

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PINJAMAN ISLAMIC DEVELOPMENT BANK

EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PINJAMAN ISLAMIC DEVELOPMENT BANK Rapat Koordinasi dan Evaluasi Tahunan Antara PMU PIU Tahun 2015 EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PINJAMAN ISLAMIC DEVELOPMENT BANK Kementerian Keuangan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Direktorat Pinjaman

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH Kementerian Keuangan Republik Indonesia LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH SEMESTER I TAHUN 2014 Cover Story: Suasana sekitar dermaga di kawasan Aceh seakan-akan melupakan bencana yang pernah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DISCLAIMER

DAFTAR ISI DISCLAIMER DAFTAR ISI 1. Tujuan dan Kebijakan Pengelolaan Utang 2. Realisasi APBNP 2017 dan Defisit Pembiayaan APBN 3. Perkembangan Posisi Utang Pemerintah Pusat dan Grafik Posisi Utang Pemerintah Pusat 4. Perkembangan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

NOTA DINAS KP.06. Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian Rp Rp Rp

NOTA DINAS KP.06. Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian Rp Rp Rp KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT BIRO UMUM Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Telepon 021-3521974: Faksimile 021-3521985 Nomor : ND- NOTA DINAS /SET.M.EKON.3.3/08/2014

Lebih terperinci

Nomor : 249A/KEP/BP-BRR.04/VII/2008 TENTANG PEMBENTUKAN TIM DESK PERCEPATAN PROYEK PINJAMAN HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) TAHUN 2008

Nomor : 249A/KEP/BP-BRR.04/VII/2008 TENTANG PEMBENTUKAN TIM DESK PERCEPATAN PROYEK PINJAMAN HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) TAHUN 2008 SALINAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PELAKSANA BADAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI WILAYAH DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM DAN KEPULAUAN NIAS PROVINSI SUMATERA UTARA Nomor : 249A/KEP/BP-BRR.04/VII/2008

Lebih terperinci

DEBT FOR NATURE SWAPT. By: Dewi Triwahyuni

DEBT FOR NATURE SWAPT. By: Dewi Triwahyuni DEBT FOR NATURE SWAPT By: Dewi Triwahyuni What is Debt for Nature Swaps (DNS)? DNS dapat diartikan sebagai "pembatalan utang luar negeri dengan cara menukarkannya dengan suatu komitmen dari negara pengutang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.915, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BAPPENAS. Lembaga Wali Amanat. Dana Perwakilan. Perubahan Iklim. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH. BAB I KETENTUAN UMUM

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH. BAB I KETENTUAN UMUM www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH SEMESTER II TAHUN 2011

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH SEMESTER II TAHUN 2011 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH SEMESTER II TAHUN 20 DIREKTORAT PINJAMAN DAN HIBAH DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAFTAR ISI 2 DAFTAR ISI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.13, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Pengelolaan dan Pertanggungjawaban. Fasilitas Dana. Geothermal. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03/PMK.011/2012

Lebih terperinci

Perkembangan Utang Negara (Pinjaman Luar Negeri & Surat Utang Negara),

Perkembangan Utang Negara (Pinjaman Luar Negeri & Surat Utang Negara), Perkembangan Utang Negara (Pinjaman Luar Negeri & Surat Utang Negara), 2000 2008 up date 30 November 2008 Ringkasan Eksekutif Rasio Utang (Pinjaman Luar Negeri + Surat Utang Negara) terhadap PDB terus

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.437, 2012 KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Pembentukan. Lembaga. Wali Amanat. PERATURAN MENTERI NEGARA

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN I TA.

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN I TA. LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN I TA. 2014 Ringkasan Eksekutif Mengawali Tahun Aggaran 2014, Pusat Kerja

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KEWAJIBAN KONTINJENSI TAHUN ANGGARAN 2011

PENGELOLAAN KEWAJIBAN KONTINJENSI TAHUN ANGGARAN 2011 PENGELOLAAN KEWAJIBAN KONTINJENSI TAHUN ANGGARAN 2011 DIREKTORAT STRATEGI DAN PORTOFOLIO UTANG DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DESEMBER 2011 00 Pendahuluan Dalam rangka mendukung

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH DIREKTORAT PINJAMAN DAN HIBAH DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN KEUANGAN PENGARAH Ayu Sukorini PENANGGUNG JAWAB Tormarbulang

Lebih terperinci

2 Keseluruhan kondisi tersebut menyebabkan meningkatnya risiko penurunan capacity to repay (default) dari ULN Korporasi Nonbank. Selain itu, sebagian

2 Keseluruhan kondisi tersebut menyebabkan meningkatnya risiko penurunan capacity to repay (default) dari ULN Korporasi Nonbank. Selain itu, sebagian TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PERBANKAN. BI. Prinsip. Kehati-Hatian. Utang Luar Negeri. Korporasi. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 394) PENJELASAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI I. UMUM DAN PENERIMAAN HIBAH Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

PERENCANAAN HIBAH (IMPLEMENTASI PP NO. 10/2011 & PERMEN PPN NO. 4/2011)

PERENCANAAN HIBAH (IMPLEMENTASI PP NO. 10/2011 & PERMEN PPN NO. 4/2011) KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PERENCANAAN HIBAH (IMPLEMENTASI PP NO. 10/2011 & PERMEN PPN NO. 4/2011) Oleh Direktur Perencanaan dan Pengembangan Pendanaan

Lebih terperinci

Knowledge Management Forum April

Knowledge Management Forum April DASAR HUKUM DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI PERAN PEMDA UNTUK MEMBERDAYAKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN IKLIM INDONESIA UU 23 tahun 2014 tentang

Lebih terperinci

KEBIJAKAN HIBAH DAERAH

KEBIJAKAN HIBAH DAERAH Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Direktorat Pembiayaan dan Kapasitas Daerah KEBIJAKAN HIBAH DAERAH oleh: Direktur Pembiayaan dan Kapasitas Daerah 1 DASAR HUKUM UUD 1945 Perubahan kedua, BAB VI

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 50-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi I 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan penyiapan bahan monitoring dan evaluasi, analisis perkembangan dan penyiapan bahan rekomendasi rencana tindak

Lebih terperinci

DIREKTORAT PERDAGANGAN, PERINDUSTRIAN, INVESTASI DAN HKI DIREKTORAT JENDERAL MULTILATERAL KEMENTERIAN LUAR NEGERI

DIREKTORAT PERDAGANGAN, PERINDUSTRIAN, INVESTASI DAN HKI DIREKTORAT JENDERAL MULTILATERAL KEMENTERIAN LUAR NEGERI DIREKTORAT PERDAGANGAN, PERINDUSTRIAN, INVESTASI DAN HKI DIREKTORAT JENDERAL MULTILATERAL KEMENTERIAN LUAR NEGERI 1 AKSELERASI INDUSTRIALISASI 2012-2014 2 RUANG LINGKUP KERJASAMA PERINDUSTRIAN INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/21/PBI/2014 TENTANG PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PENGELOLAAN UTANG LUAR NEGERI KORPORASI NONBANK

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/21/PBI/2014 TENTANG PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PENGELOLAAN UTANG LUAR NEGERI KORPORASI NONBANK PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/21/PBI/2014 TENTANG PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PENGELOLAAN UTANG LUAR NEGERI KORPORASI NONBANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Jakarta, 10 Maret 2011

Jakarta, 10 Maret 2011 SAMBUTAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM ACARA TEMU KONSULTASI TRIWULANAN KE-1 TAHUN 2011 BAPPENAS-BAPPEDA PROVINSI SELURUH INDONESIA Jakarta,

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang No.1000, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. PDN. PLN. Penerusan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 /PMK.05/2016 TENTANG TATA CARA PENERUSAN PINJAMAN

Lebih terperinci

Additional Financing (Pendanaan Tambahan) Anggaran Pendapatan & Belanja Daerah Anggaran Pendapatan & Belanja Nasional Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Badan Kerjasama Antar Desa Bantuan Langsung

Lebih terperinci

EDISI TRIWULAN III TAHUN 2013

EDISI TRIWULAN III TAHUN 2013 EDISI TRIWULAN III TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Daftar Isi Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... v BAB I GAMBARAN UMUM... 1 Pelaksanaan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENDANAAN PERUBAHAN IKLIM

KEBIJAKAN PENDANAAN PERUBAHAN IKLIM KEBIJAKAN PENDANAAN PERUBAHAN IKLIM Basah Hernowo Direktur Sistem dan Prosedur Pendanaan Pembangunan Kedeputian Bidang Pendanaan Pembangunan, Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan dalam Workshop Pendanaan

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH DIREKTORAT PINJAMAN DAN HIBAH DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN KEUANGAN PENGARAH Ayu Sukorini PENANGGUNG JAWAB Tormarbulang

Lebih terperinci

REALISASI BELANJA S.D. AGUSTUS 2014 (BRUTO)

REALISASI BELANJA S.D. AGUSTUS 2014 (BRUTO) LAPORAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN BERDASARKAN SATUAN KERJA DAN UNIT KERJA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR S.D. 31 AGUSTUS 2014 (dalam rupiah) KEGIATAN URAIAN KEGIATAN PAGU ANGGARAN 2 3 4

Lebih terperinci

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA PEDOMAN TEKNIS PEMBINAAN USAHA PERKEBUNAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS PADA PEMBUKAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) PROVINSI JAMBI TAHUN Jambi, 6 April 2011

SAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS PADA PEMBUKAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) PROVINSI JAMBI TAHUN Jambi, 6 April 2011 SAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS PADA PEMBUKAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) PROVINSI JAMBI TAHUN 2011 Jambi, 6 April 2011 Yang terhormat Saudara Menteri Dalam Negeri, Yang terhormat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI 1. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH...

DAFTAR ISI 1. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH... a b DAFTAR ISI 1. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH... 2. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : C. MISI UNIT

Lebih terperinci

for-nature and Development Swaps: Peluang Penerapannya di Indonesia

for-nature and Development Swaps: Peluang Penerapannya di Indonesia Debt-for for-nature and Development Swaps: Peluang Penerapannya di Indonesia Dipresentasikan kepada Bapak Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Bappedal Jakarta, 14 September 2001 NRM/EPIQ Group Promoting

Lebih terperinci

STANDAR BAKU BIAYA MAKSIMUM MEKANISME HIBAH KHUSUS

STANDAR BAKU BIAYA MAKSIMUM MEKANISME HIBAH KHUSUS SERI PANDUAN PELAKSANAAN PROGRAM 9 STANDAR BAKU BIAYA MAKSIMUM MEKANISME HIBAH KHUSUS Jakarta, 30 Mei 2014 DAFTAR ISI Bab I Pendahuluan. 1 Bab II Ketentuan Biaya Baku Standar Maksimum. 3 2.1. Honorarium

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL, PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PELIMPAHAN DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL TAHUN

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No. 2024,2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Pemberian. Jaminan. Percepatan. Jalan Tol Sumatera. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 253/ PMK.08/2015 TENTANG TATA

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN IV TA.

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN IV TA. LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN IV TA. 2013 Ringkasan Eksekutif Dengan berakhirnya Tahun Aggaran 2013, Pusat

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN II TA.

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN II TA. LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN II TA. 2013 Ringkasan Eksekutif Dengan berakhirnya Triwulan II 2013, Pusat

Lebih terperinci

PENDANAAN REDD+ Ir. Achmad Gunawan, MAS DIREKTORAT MOBILISASI SUMBERDAYA SEKTORAL DAN REGIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM

PENDANAAN REDD+ Ir. Achmad Gunawan, MAS DIREKTORAT MOBILISASI SUMBERDAYA SEKTORAL DAN REGIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM PENDANAAN REDD+ Ir. Achmad Gunawan, MAS DIREKTORAT MOBILISASI SUMBERDAYA SEKTORAL DAN REGIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM OUTLINE ISU PENDANAAN REDD+ PROGRESS PENDANAAN REDD+ di INDONESIA

Lebih terperinci

Edisi Triwulan I Tahun 2011

Edisi Triwulan I Tahun 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF Edisi Triwulan I Tahun 2011 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KATA PENGANTAR Buku Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja Pelaksanaan

Lebih terperinci

CATATAN ATAS PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM RKP Grafik 1. Tingkat Kemiskinan,

CATATAN ATAS PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM RKP Grafik 1. Tingkat Kemiskinan, CATATAN ATAS PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM RKP 2013 A. Perkembangan Tingkat Kemiskinan Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada bulan September 2011 sebesar 29,89 juta orang (12,36 persen).

Lebih terperinci

DIREKTORAT PINJAMAN DAN HIBAH DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT PINJAMAN DAN HIBAH DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT PINJAMAN DAN HIBAH DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN PINJAMAN PEMERINTAH TAHUN 2010 DAFTAR ISI DAFTAR ISI.. 2 RINGKASAN LAPORAN... 3 BAB I:

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan efektivitas dan

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pinjaman dan Hibah III A

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pinjaman dan Hibah III A - 272-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pinjaman dan Hibah III A 2. IKHTISAR JABATAN : Melaksanakan penyiapan rumusan pelaksanaan kebijakan pinjaman/hibah, pelaksanaan evaluasi terhadap analisis kelayakan

Lebih terperinci

SUN SEBAGAI INSTRUMEN PEMBIAYAAN DEFISIT APBN

SUN SEBAGAI INSTRUMEN PEMBIAYAAN DEFISIT APBN SUN SEBAGAI INSTRUMEN PEMBIAYAAN DEFISIT APBN Salah satu upaya untuk mengatasi kemandegan perekonomian saat ini adalah stimulus fiskal yang dapat dilakukan diantaranya melalui defisit anggaran. SUN sebagai

Lebih terperinci

Indonesia: Akses Energi Berkelanjutan di Indonesia Timur-Program Pembangunan Jaringan Listrik

Indonesia: Akses Energi Berkelanjutan di Indonesia Timur-Program Pembangunan Jaringan Listrik PDS terjemahan ini didasarkan pada versi Inggrisnya yang bertanggal 28 Oktober 2016. Indonesia: Akses Energi erkelanjutan di Indonesia Timur-Program Pembangunan Jaringan Listrik Nama Akses Energi erkelanjutan

Lebih terperinci

Meninjau Kerjasama Pembangunan bagi Pembiayaan Kesejahteraan

Meninjau Kerjasama Pembangunan bagi Pembiayaan Kesejahteraan Meninjau Kerjasama Pembangunan bagi Pembiayaan Kesejahteraan Mickael B. Hoelman choki.nainggolan@gmail.com Twitter: @ChokiHoelman Naskah disampaikan pada Konferensi PRAKARSA 2014 Akselerasi Transformasi

Lebih terperinci

2016, No Negara/Pemerintah Daerah beserta perubahannya sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dalam perkembangannya perlu dilakukan penyesuaian d

2016, No Negara/Pemerintah Daerah beserta perubahannya sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dalam perkembangannya perlu dilakukan penyesuaian d BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1088, 2016 KEMENKEU. PPLN. Penarikan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121/PMK.05/2016 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PENERUSAN

Lebih terperinci

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL SIARAN PERS Realisasi Investasi Januari September Tahun 2017 Rp 513,2 triliun, Telah Mencapai 75,6% dari Target Jakarta, 30 Oktober 2017 Pada periode Triwulan III (Juli

Lebih terperinci