Meifida Ilyas FAK. EKONOMI UNIV. SATYA NEGARA INDONESIA Yudhi Herliansyah H Sabarudin Muslim FAKULTAS EKONOMI UNIV. MERCU BUANA.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Meifida Ilyas FAK. EKONOMI UNIV. SATYA NEGARA INDONESIA Yudhi Herliansyah H Sabarudin Muslim FAKULTAS EKONOMI UNIV. MERCU BUANA."

Transkripsi

1 PERAN PERNYATAAN ORIENTASI TUJUAN (STATE GOAL ORIENTATION) DALAM PENGAJARAN DIKELAS TERHADAP PROSES PENCAPAIAN KINERJA MAHASISWA AKUNTANSI DI PERGURUAN TINGGI Meifida Ilyas FAK. EKONOMI UNIV. SATYA NEGARA INDONESIA Yudhi Herliansyah H Sabarudin Muslim FAKULTAS EKONOMI UNIV. MERCU BUANA Abstrak Based on goal orientation theory this research examined the role of state goal orientation in an integrative model of goal setting and task performance in accounting class. This model tested in 311 sample students at 2 university and 1 high school in Jakarta. The methodology used structural equation modeling as it facilitates the use of manifest and latent variables as well as accommodating the existence of inter-relationship among independent variables. Consistent with the propositions of Kanfer (1990, 1992) and researchs by Chen, Gully, Ehiteman, and Kilcullen (2000), this research found that the impact of state goal orientation on performance. All of the Null Hypothesis was rejected at 5% except second null hypothesis. Implication of this findings as well as suggestions for future research on the personality construct of goal orientation in the accounting class are discussed. Key word : Goal Orientation Theory, Goal Setting, Performance. ] PA-03 1

2 1. Pendahuluan. Survey Lembaga Independen tentang peringkat kualitas perguruan tinggi didunia menunjukkan bahwa hanya terdapat 5 universitas di Indonesia yang berada diperingkat 500 dunia yaitu: UI, UGM, ITB, ITS dan UNDIP (Metro TV, 2006). Hal ini sangat memprihatinkan karena dibanding malaysia misalnya, dimana jumlah universitas malaysia yang masuk 500 top university jauh lebih banyak dibanding indonesia (Metro TV, 2006). Fenomena diatas menunjukkan bahwa kinerja universitas di indonesia yang merupakan salah satu lembaga yang berperan penting dalam mencetak sumberdaya manusia sangat tertinggal jauh dibanding negara malaysia misalnya. Jika hasil survey tersebut diatas dihubungkan dengan kinerja individual universitas, maka semakin terlihat bahwa proses pendidikan di Indonesia memang masih sangat memprihatinkan, hal ini dapat dicontohkan dari rasio output-input tahun akademik 2006/2007 beberapa perguruan tinggi di Jakarta rata-rata masih dibawah 75% (diolah peneliti dari masing-masing Website Universitas di DKI, 2006). Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja universitas seperti yang tergambar dari rasio tersebut antara lain, buruknya fasilitas perkuliahan (seperti sedikitnya jumlah buku) menyebabkan pula rendahnya kinerja dikelas kuliah (misal: rendahnya tingkat kelulusan mahasiswa dikelas), namun faktor mahasiswa (student) jauh lebih berperan didalam keberhasilan (Kinerja) perkuliahan dikelas. Hal ini diunjukkan oleh beberapa hasil penelitian bidang psykhologi (Latham, 2005). Dalam bidang motivasi kerja selama dekade terakhir, konstruk orientasi tujuan (Dweek & Legget, 1988) mendapat perhatian sejumlah peneliti (contoh, Button, Mathieu & Zajac, 1996; Chen, Gully, Whiteman & Kilcullen, 2000; Philips & Gully, 1997; VandeWalle, Brown, Cron & Slocum, 1999). Orientasi tujuan merupakan tujuan yang secara implisit dinyatakan oleh individu ketika mencoba berupaya mencapai atau memperoleh tingkat kinerja tertentu. Orientasi tujuan (goal orientation) ditemukan berdampak pada beberapa proses motivasional kunci, antara lain; upaya individu individu selama menghasilkan tujuan kinerja (Fisher & Ford, 1998; VandeWalle et al., 1999), prilaku feedback (VandeWalle & Cummings, 1997), dan beberapa revisi tujuan individu ketika menghadapi kegagalan (Donovan &Swander, 2001; Donovan & Williams, 1999). Riset terakhir juga PA-03 2

3 menunjukkan bahwa suatu orientasi tujuan individual berdampak terhadap proses pencapaian tujuan melalui keyakinan individu dalam melakukan tugasnya (self eficacy) (Philips & Gully, 1997). Elliot & Church (1997), Mangos & Steele-Johnson (2001), VandeWalle, Cron & Slocum (2001) menduga bahwa, individu-individu selanjutnya meletakkan orientasi tujuan dalam berbagai cara, misalnya individu-individu menyatakan orientasi tujuannya (state goal orientasi, SGO) yang berbeda dalam menanggapi karakteristik lingkungan yang mereka hadapi. Contoh, riset yang dilakukan Ames dan Archer (1988) serta Butler ( 1987, 1993) menunjukkan bahwa SGO individual adalah responsif dan secara parsial ditentukan oleh karakteristik lingkungan kerja. Riset dalam bidang pelatihan dan pengembangan (training and development) menunjukkan bahwa karakteristik lingkungan kerja dapat dimanipulasi untuk disesuaikan dengan PGO atau LGO (Gist & Steven, 1998; Kozlowski et al., 2001; Kraiger, Ford & Salas, 1993; Martocchio, 1994; Steven & Gist, 1997). Selanjutnya SGO menunjukkan hubungan yang signifikan dan unik dengan variabel motivasi seperti pada variabel self efficacy (Kozlowski et., 2001). Penelitian terakhir menunjukkan bahwa SGO berpotensi penting dalam berbagai proses motivasional, fokus peran SGO didasarkan pada model personality dan motivasi saat ini. Secara lebih spesifik, model motivasi terakhir Kanfer dan kawan-kawan (Kanfer, 1990, 1992; Kanfer & Heggestad, 1997) menunjukkan hal itu. Konstruk seperti itu tidak secara langsung mempengaruhi motivasi dan kinerja, tetapi memiliki dampak tidak langsung terhadap motivasi dan kinerja melalui proxi lain dari konstruk seperti itu. Dalam konteks orientasi tujuan, hal ini mengindikasikan bahwa orientasi tujuan ditempatkan hanya mempengaruhi motivasi dan kinerja tugas secara tidak langsung melalui variabel lainnya. Proposisi ini disepakati, oleh karena banyak riset terakhir dari orientasi tujuan berpendapat bahwa orientasi tujuan berdampak terhadap berbagai proses motivasional seperti penetapan tujuan (baik performance goals maupun learning goals) yang berdampak melalui variabel self-eficacy dalam tugas-tugas spesifik (Dispositional goal orientation berdampak pada self-eficacy dan self-efficacy berdampak pada performance PA-03 3

4 goals; Kozlowski et al., 2001; Philip & Gully, 1997).Self efficacy itu sendiri merupakan keyakinan individu terhadap pencapaian tugas-tugas yang dia inginkan (Robbin, 1997). Riset yang ada menunjukkan pentingnya peran SGO dalam berbagai proses motivasional, hal ini karena disposisional orientasi tujuan berdampak pada kinerja (Performance) meskipun tidak langsung. Dengan demikian maka orientasi tujuan berdampak tidak langsung terhadap self-efficacy melalui SGO (orientasi tujuan berdampak pada SGO dan SGO berdampak pada Self-efficacy, dan Self efficacy berdampak pada performance goals). Penelitian ini menguji model yang lebih komprehensif atas senjangan riset yang terjadi dalam orientasi tujuan yang dinyatakan (state) oleh individual dengan setting perilaku mahasiswa dikelas pada pengajaran akuntansi. Model yang digunakan dalam study ini berhubungan dengan kedua orientasi tersebut termasuk hubungan dengan self efficacy, performance goals, cognitif ability dan task performance. Sederhananya penelitian ini ingin membuktikan apakah metode pengajaran (perkuliahan) dengan cara meminta mahasiswa menulis/ menyatakan tujuan yang diharapkan dari perkuliahan tersebut berdampak terhadap hasil yang diperolehnya atau mahasiswa termotivasi melakukan berbagai upaya agar memperoleh hasil yang sesuai dengan yang telah dinyatakan sebelumnya. Oleh karena itu penelitian ini sangat penting untuk dilakukan oleh karena beberapa alasan; (1) Penelitian Experimen ini belum pernah dilakukan di Indonesia, (2) Model pengajaran dalam penelitian eksperimen ini secara teoritik berdampak positif terhadap motivasi mahasiswa dan berdampak pada peningkatan upaya mahasiswa dikelas yang pada kahirnya berdampak pada pencapaian kinerja mahasiswa yang lebih baik, (3) model pengajaran dalam penelitian eksperimen ini dapat merupakan model alternatif dari proses belajar-mengajar dikelas mahasiswa dibanding model konvensional. Perumusan Masalah Dari uraian diatas maka masalah penelitian ini adalah sbb: 1. Apakah SGO berpengaruh terhadap Self-Efficacy mahasiswa kelas Akuntansi 2. Apakah Cognitive Ability berpengaruh terhadap Self-Efficacy, Goals, dan Performance. PA-03 4

5 3. Apakah Self-Efficacy berpengaruh terhadap Performance Tujuan Penelitian 1. Untuk membuktikan pengaruh SGO terhadap Self-Efficacy mahasiswa kelas Akuntansi. 2. Untuk membuktikan pengaruh Ability terhadap Self-Efficacy, Goals, dan Performance mahasiswa dikelas. 3. Untuk membuktikan pengaruh Self-Efficacy terhadap Performance mahasiswa dikelas 4. Untuk membuktikan peran pernyataan tujuan terhadap kinerja mahasiswa dikelas 2. TELAAH TEORI DISPOSITIONAL GOALS ORIENTATION DAN STATE GOALS ORIENTATION Seperti yang dibahas sebelumnya, riset dalam bidang motivasi kerja menduga bahwa orientasi tujuan personal mungkin berdampak pada proses pencapaian tujuan. Berdasarkan itu maka individu dengan PGO yang kuat akan menetapkan tujuan yang kurang menantang dan takut mengalami kegagalan dibanding pada individu yang PGOnya lemah. Sedangkan pada LGO yang kuat cenderung suka dengan tatangan dan menetapkan tujuan yang tinggi serta tidak takut dengan kegagalan pencapaian tujuan dibanding dengan LGO yang lemah. Riset terakhir oleh Philip dan Gully (1997), VandeWalle et al (1999) dan Chen et al. (2000) menunjukkan bahwa LGO memainkan peran penting dalam proses pencapian tujuan melalui self efficacy dimana; individu dengan LGO kuat cenderung menggambarkan level self efficacy yang lebih tinggi dalam performance dan lebih menantang tujuan-tujuannya dibanding individu yang LGOnya lemah. Berbeda dengan temuan LGO, pada PGO temuan riset menunjukkan bahwa peran PGO kurang konklusif. Contoh: Philip dan Gully (1997) menemukan bahwa PGO berhubungan negatif dengan tingkat self efficacy dan performance goals pada individual, riset lainnya menunjukkan bahwa PGO juga tidak berhubungan dengan self efficacy dan goal choice PA-03 5

6 (Donovan & Williams, 1999). Pada meta analysis oleh Beaubien dan Payne (1999) menunjukkan bahwa PGO sangat tidak konsisten berhubungan dengan self-efficacy. Dengan demikian LGO sangat jelas berperan didalam proses pencapaian tujuan, sementara peran PGO individual masih kurang jelas. Elliot & Church (1997), Mangos & Steele-Johnson (2001), VandeWalle, Cron & Slocum (2001) menduga bahwa, individu-individu meletakkan orientasi tujuan dalam berbagai cara, misalnya individu-individu menyatakan orientasi tujuannya (state goal orientasi, SGO) yang berbeda dalam menanggapi karakteristik lingkungan yang mereka hadapi. Contoh, riset yang dilakukan Ames dan Archer (1988) serta Butler ( 1987, 1993) menunjukkan bahwa SGO individual adalah responsif dan secara parsial ditentukan oleh karakteristik lingkungan kerja. Berdasarkan uraian diatas maka Hipotesis 1 penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Ha1: SLGO berhubungan positif dengan self-efficacy Berdasarkan bahasan diatas (Philip dan Gully, 1997; Colquitt dan Simmering, 1998) maka model hubungan dispositional PGO berhubungan negatif dengan Selfefficacy, sedangkan peletakan orientasi tujuan tersebut dilakukan dengan cara menyatakan orientasi tujuan (State goal orientation). Sehingga hipotesis 2 penelitian ini adalah: Ha2: SPGO berhubungan negatif dengan Self-Efficacy SELF-EFFICACY, GOALS, DAN PERFORMANCE Self-efficacy merupakan pertimbangan seseorang atas kemampuannya dalam mengelola dan melaksanakan tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai kinerja yang telah ditetapkan (Bandura, 1986). Berdasarkan Bandura (1986, 1997) self-efficacy berdampak pada goal setting dimana pada individual yang self-efficacy tinggi akan lebih menyukai kesulitan atau tantangan tujuan yang lebih besar dibanding individual yang memiliki self-efficacy yang rendah. Beberapa penelitian mendukung asersi ini, hal ini menunjukkan bahwa self-efficacy memberi kontribusi signifikan pada pilihan tingkat tujuan individual (Locke, Frederick, Lee dan Bobko, 1984; Locke dan Latham, 1990, PA-03 6

7 2002; Philips dan Gully, 1997). Locke dan Latham (1990) melaporkan bahwa hubungan antara self-efficacy dan personal goal memiliki korelasi rata-rata sebesar 0,34. berdasar hal ini maka model penelitian ini menduga bahwa self-efficacy berhubungan positif dengan goals (jalur 3). Maka Hipotesis 3 penelitian ini adalah: Ha3: Self-Efficacy berhubungan positif dengan personal Goals. Selanjutnya hubungan ini berdampak pada pencapaian tujuan (goals), self efficacy umumnya juga menunjukkan hubungan yang positif dengan kinerja (Chen et al., 2000; Locke dan Latham, 1990; Philips dan Gully, 1997; Stajkovic dan Luthans, 1998). Contoh Stajkovic dan Luthans (1998) melaporkan adanya hubungan self-efficacy dan performance dengan rata-rata korelasi 0,38 sementara Locke dan Latham (1990) hubungan kedua variabel ini memiliki korelasi rata-rata 0,42. berdasarkan hal tersebut model penelitian ini menduga bahwa self-efficacy berhubungan positif dengan performance (jalur 4). Maka Hipotesis 4 penelitian ini adalah: Ha4: Self-Efficacy berhubungan positif dengan performance. Salah satu temuan penelitian yang konsisten dalam literatur motivasional adalah bahwa tantangan tujuan (challenging goals) yang lebih besar menghasilkan kinerja yang lebih tinggi dibanding tujuan yang mudah atau tujuan yang dilakukan dengan terbaik (Kanfer, 1990; Locke dan Latham, 1990; Tubbs, 1986; Wood, Mento dan Locke, 1987). Self-efficacy merupakan judgment seseorang atas kemampuannya untuk mencapai tingkat kinerja yang diharapkan, sementara goals merupakan tingkat kinerja aktual yang diarahkan untuk dapat dicapai (Locke dan Latham, 1990). Beberapa penelitian kualitatif dan meta-analitic menunjukkan kesesuaian bahwa tujuan-tujuan yang lebih menantang berhubungan dengan tingkat kinerja yang tinggi (Locke dan Latham, 1990; Tubbs, 1986; Wood, Mento dan Locke, 1987). Berdasarkan penelitian tersebut maka penelitian ini menduga bahwa goals berhubungan positif terhadap performance (jalur 5). Maka Hipotesis 5 penelitian ini adalah: PA-03 7

8 Ha5: Goals berhubungan positif dengan performance. Cognitive Ability dan Performance Adanya hubungan antara cognitive ability dan performance ditunjukkan oleh ragam tugas dan setting yang luas (Hunter & Hunter, 1984; Schmidt, Hunter & Outerbridge, 1986). Performance yang dimaksud memiliki rentang dari tugas-tugas pelatihan (trainning) (Martocchio & Judge, 1997) sampai pembelajaran akademis dikelas ( Philips & Gully, 1997). Terakhir Schmidt & Hunter (1993) berpendapat bahwa cognitive ability merupakan prediktor kinerja terbaik dalam lingkungan pembelajaran (dalam program pelatihan). Berdasarkan ini maka penelitian ini menduga bahwa cognitive ability berhubungan positif dengan kinerja (jalur 8). Maka Hipotesis 6 penelitian ini adalah: Ha6: Cognitive Ability berhubungan positif dengan performance. Cognitive Ability dan Self-Efficacy. Salah satu proposisi kunci dalam teori cognitif sosial (Social cognitive Theory) Bandura (1986, 1997) adalah bahwa judgment self-efficacy didasarkan pada tugas-tugas berterkaitan dengan kapabilitas aktual. Individual yang memiliki tugas berkemampuan tinggi akan menyebabkan efficacy yang tinggi. Penelitian Chen et al., (2000) dan Philips & Gully menunjukkan bahwa Cognitive ability berdampak terhadap performance yang dimediasi oleh tugas-tugas spesifik. Oleh karena itu penelitian ini menduga bahwa cognitive ability berhubungan positif terhadap self efficacy (jalur 6). Maka Hipotesis 7 penelitian ini adalah: Ha7: Cognitive Ability berhubungan positif dengan Self-Efficacy. Cognitive Ability dan Goals. Dalam Locke dan Latham (1990, 2002) salah satu determinan utama kesulitan menetapkan tujuan individual adalah tingkat kemampuan mereka yang sesuai dengan tugas-tugas yang akan dilakukan. Individu yang rendah kemampuannya tidak menyukai PA-03 8

9 tantangan tujuan yang tinggi sehingga rendah kemungkinannya tujuan dapat dicapai. Sementara individu yang memiliki kemampuan tinggi tidak suka dengan penetapan tujuan yang rendah tingkat kesulitannya karena membatasi kepuasan yang diperolehnya dari pencapaian tujuan tersebut. Beberapa studi menunjukkan bahwa cognitive ability cenderung berhubungan positif dengan tingkat penetapan tujuan individu (Chen et al., 2000; Philips dan Gully, 1997; Thomas & Mathieu, 1994). Oleh karena itu penelitian ini menduga bahwa cognitive ability berhbungan positif dengan tingkat tujuan individu (jalur 7). Maka Hipotesis 8 penelitian ini adalah: Ha8: Cognitive Ability berhubungan positif dengan personal Goals. Model Teoritis Model teoritis yang diusulkan dalam penelitian ini disajikan pada gambar berikut yang merupakan hubungan teoritis yang telah dibahas sebelumnya. Ability SPGO 1 (-) 6 (+) 7 (+) 8 (+) SLGO 2 (+) Self Efficacy 3 (+) 5(+) Goal 4 (+) Performance 3. DESAIN DAN METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi sasaran adalah mahasiswa S-1 Akuntansi yang sedang mengikuti mata kuliah inti program studi akuntansi pada 2 universitas dan 1 sekolah tinggi yang menyelenggarakan program studi S-1 akuntansi di KOPERTIS Wilayah III semester ganjil tahun akademik 2006/2007. Metode sampling yang digunakan dalam penelitian PA-03 9

10 ini adalah purposive sampling method yaitu metode pengambilan sampel dengan didasarkan pada kriteria tertentu. Penelitian ini adalah penelitian eksperiment yang melibatkan partisipan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah akuntansi dikelas akuntansi pada 2 (dua) universitas dan 1(satu) yang menyelenggarakan program studi S-1 akuntansi di Jakarta (UMB, USAKTI, STEKPI). Sedangkan matakuliah inti yang dimaksud adalah: Akuntansi keuangan (3 kelas), Akuntansi biaya (3 kelas), Manajemen biaya (3 Kelas) dan Sistem informasi akuntansi (1 Kelas). Prosedur. Sebelum melakukan studi ini peneliti menjelaskan maksud studi ini pada semua partisipan potensial dikelas. Partisipan yang setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian ini kemudian namanya di beri tanda (diabsen) agar nantinya peneliti dapat mengetahui (dan mengumpulkan) hasil test (UTS dan UAS) yang akan dilakukan. Setelah itu partisipan diminta untuk menginformasikan kepada peneliti IPKnya saat ini. Satu minggu sebelum tes (UTS) materi matakuliah ini dilakukan, peneliti meminta partisipan menilai tujuan (goals) mereka untuk tes yang akan berlangsung dan meminta menyatakan tujuan/sasaran (SGO). Kemudian partisipan diminta mengembalikan pertanyaan tersebut sebelum tes berlangsung. Hal yang sama dilakukan menjelang tes (UAS) berlangsung untuk menegaskan kembali atau jika ada perubahan yang terjadi atas semua hal terkait dengan eksperimen ini. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan konsistensi hasil yang diikuti oleh mahasiswa sebagai responden penelitian ini. Pengukuran. Goals. Dalam variabel ini partisipan diminta untuk mengindikasikan tujuan/sasaran masing-masing tes (UAS dan UTS) dengan menyatakan harapannya dalam bentuk nilai absolut 0 sampai 100. PA-03 10

11 Self-Efficacy. Variabel diukur dengan meminta partisipan memberi tingkat keyakinannya (dalam %) untuk masing-masing tingkatan nilai dari hasil test (UTS dan UAS) (Lee & Bobko (1994). SPGO dan SLGO, instrument Boyle dan Klimoski (1995) digunakan untuk mengukur orientasi tujuan baik untuk SPGO maupun SLGO. Instrument ini menggunakan skala Likert poin 7 diman 1 sangat tidak setuju sampai 7 sangat setuju. Ability, biasanya ability menggunakan Tes Potensi Akademik (TPA) namun tidak semua partisipan memiliki TPA maka variabel ini menggunakan IPK masingmasing partisipan sebagai indikator TPA. Performance, performance diukur dari nilai masing-masing partisipan dalam tes yang dilakukan (baik UTS maupun UAS). Agar konsisten maka semua universitas skala nilai yang diberikan untuk masing-masing tes (UTS dan UAS) sama, maka digunkan satu standar penilaian yaitu nilai absolut 0 sampai 100 Teknik Analisis Data. Dalam penelitian ini data di analisis dengan menggunakan model persamaan struktural (SEM) yang diolah dengan menggunakan Lisrel kelebihan model SEM adalah dapat menguji secara bersama-sama (Bollen, 1989 dalam Ghozali, 2005): 1. Model Struktural, hubungan antara konstruk independen dan dependen 2. Model Measurement, hubungan (nilai loading) antara indikator dangan konstruk (variabel laten). 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Statistik Deskriptif. Berikut statistik diskriptif masing masing Variabel: Tabel 1 Descriptive Statistics Variabel Mean St. Dev Kisaran Teoritis Kisaran Aktual Min Max Min Max SPGO SLGO PA-03 11

12 Efficacy Goals Ability Performance Measurement Model dengan Confirmatory Factor Analysis Dalam SEM, masalah pengukuran instrumen bertujuan untuk mengetahui sebaik apa indikator-indikator tersebut dapat digunakan sebagai instrumen pengukuran variabel laten. Konsep utama dalam pengukuran model adalah pengujian validitas dan reliabilitas (Ghozali, 2005). Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen penelitian yang berupa kuesioner dilakukan dengan menggunakan pendekatan Analisis Faktor Konfirmatori (CFA). Pengukuran tingkat validitas dan reliabilitas adalah mengukur validitas dan reliabilitas dari variabel manifes terhadap variabel laten. Variabel manifes adalah variabel yang dapat diobservasi (diukur) secara langsung atau observable, sedangkan variabel laten adalah variabel yang tidak dapat diobservasi atau unobservable, tersusun dan diukur secara tidak langsung melalui variabel manifes atau variabel yang diamati. Tingkat validitas setiap variabel indikator atau variabel manifes dalam mengukur variabel laten ditunjukkan oleh besarnya loading (λ), pada analisis data yang standardized. Makin besar faktor loading (λ) menunjukkan indikasi bahwa variabel manifes makin valid sebagai instrumen pengukur variabel laten. Pada program LISREL batasan yang digunakan adalah hasil pengujian loading tersebut dengan uji t, bila nilai t observasi (nilai yang diperoleh) untuk faktor loading lebih besar dari nilai yang ditetapkan dalam uji t (nilai t tabel) maka indikator atau variabel manifes tersebut adalah valid. Pengujian reliabilitas setiap indikator atau variabel manifest ditunjukkan oleh nilai galat (error) baik galat Delta (δ) untuk variabel eksogen (variabel independen) maupun Epsilon (ε) untuk variabel endogen (variabel dependen). Pada analisis dengan data Standardized, reliabilitas tiap indikator = 1-(δ) untuk variabel eksogen dan 1-(ε) untuk variabel endogen. Semakin kecil nilai galat (δ) maupun (ε) menunjukkan indikator tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi sebagai pengukur variabel laten, artinya semakin besar 1-(δ) atau 1-(ε) suatu indikator semakin reliabel. Pada program PA-03 12

13 LISREL jika nilai t observasi untuk 1-(δ) atau nilai t observasi untuk 1-(ε) yang diperoleh lebih besar dari batasan nilai yang ditetapkan dalam uji t (nilai t tabel), maka indikator atau variabel manifes tersebut adalah reliabel. Uji Reliabilitas dapat pula dilakukan dengan melihat R 2 dari masing-masing persamaan pengukuran, semakin besar nilai R 2 maka semakin reliabel indikator tersebut (Joreskog dan Sorbom, 1993 dalam Ghozali, 2005). Tabel 1. Hasil uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan besaran loading dan R 2 menunjukkan hasil sebagai berikut: Tabel 2 Uji Validitas dan Reliabilita VALIDITAS & RELIABILITAS Variabel Loading Ket R 2 Ket Ability X1 0,84 Valid 0,87 Reliabel Goals X2 0,74 Valid 0,71 Reliabel SPGO X3 0,67 Valid 0,58 Reliabel SPGO X4 0,53 Valid 0,72 Reliabel SPGO X5 0,61 Valid 0,63 Reliabel SLGO X6 0,87 Valid 0,67 Reliabel SLGO X7 0,56 Valid 0,69 Reliabel Efficacy X8 0,84 Valid 0,82 Reliabel Performance X9 0,53 Valid 0,79 Reliabel Hasil uji validitas dan reliabilitas terhadap instrument menunjukkan instrument yang digunakan dalam penelitian ini valid dan reliable, dengan demikian maka hasil jawaban responden yang menggunakan instrument ini dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut. PA-03 13

14 Uji Hipotesis Karena skala atau satuan dari variabel-variabel yang dianalisis tidak sama (eperti terlihat pada diskripsi data) maka digunakan matriks korelasi sebagai matriks input yang akan dianalisis dengan analisis jalur atau Structural Equation Modeling. Hasil pengolahan matriks korelasi menggunakan metode SEM dangan program LISREL akan menghasilkan model seperti terlihat pada lampiran. Untuk mengetahui hasil kesesuaian model dengan data empiris, maka hasil pengolahan data dibandingkan dengan beberapa indikator kesesuaian model (goodness of fit indices) sebagaimana disajikan dalam tabel berikut: Goodness Of Fit Tabel 3 Indikator Goodness of Fit Cut Off Value Hasil Pengukuran Comparative Fit Index (CFI) Normed Fit Index (NFI) > Non-Normed Fit Index > (NNFI) Relative Fit Index (RFI) Makin mendekati 1 makin baik Root Mean Square Residual Makin mendekati (RMR) Makin baik Standardized RMR (SRMR) < Dari beberapa indikator Goodness of Fit yang ditunjukkan tabel diatas maka model teori yang telah dibahas sebelumnya menunjukkan bahwa model penelitian ini cukup baik. Artinya seluruh nilai indicator hasil memenuhi cut off value, kecuali NFI yaitu sebesar masih dibawah 0.90 yang berarti model masih kurang fit. Nilai Indicator NFI yang tidak memenuhi cut off value mungkin disebabkan oleh kompleksnya model. Namun indicator NNFI menunjukkan model fit, karena NNFI digunakan untuk mengatasi model yang kompleks. Berikut ringkasan hasil uji hipotesis: PA-03 14

15 Tabel 4 Ringkasan Uji Hipotesis Hipotesis t-hitung Keterangan hipotesis Ha1: SLGO Self Efficacy 5.76 Diterima Ha2 : SPGO Self Efficacy 1.38 Ditolak Ha3 : Self Efficacy Goals Diterima Ha4 : Self Efficacy Performance Diterima Ha5: Goals Performance 7.84 Diterima Ha6: Ability Performance 6.39 Diterima Ha7 : Ability Self Efficacy Diterima Ha8 : Ability Goals 4.77 Diterima Berdasarkan ringkasan output diatas maka seluruh hipotesis diterima pada alpha 5% kecuali hipotesis 2 dimana hipotesis ditolak. Hasil penolakan hipotesis 2 ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Philip dan Gully, 1997; Colquitt dan Simmering, Hasil penolakan hipotesis 2 ini menunjukkan bahwa dalam proses penetapan tujuan end result bukan merupakan fokus mahasiswa dalam mencapai hasil, oleh karena itu proses pembelajaran dikelas sangat penting untuk disampaikan dengan contoh aplikatif yang dapat memenuhi keingintahuan mahasiswa terhadap materi yang disampaikan dalam proses belajar. Penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang telah mengetahui substansi materi kuliah kurang atensi dibandingkan dengan mahasiswa yang baru mempelajari materi kuliah. Hal ini ditunjukkan oleh SLGO yang signifikan terhadap Self Efficacy. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Philip dan Gully (1997), VandeWalle et al (1999) dan Chen et al. (2000) yang menunjukkan bahwa LGO memainkan peran penting dalam proses pencapian tujuan melalui self efficacy dimana; individu dengan LGO kuat cenderung menggambarkan level self efficacy yang lebih tinggi dalam performance dan lebih suka dengan tujuan-tujuan yang menantang dibanding individu yang LGOnya lemah PA-03 15

16 Selain itu Hipotesis 7 diterima namun berdasarkan hasil uji menunjukkan arah yang berbeda dengan hipotesis yang diajukan. Kemampuan mahasiswa yang tinggi ternyata menurunkan upaya-upaya untuk mencapai hasil, sehingga penelitian ini tidak mendukung proposisi kunci dalam teori cognitif sosial (Social cognitive Theory) Bandura (1986, 1997) yang menyatakan bahwa judgment self-efficacy didasarkan pada tugas-tugas berterkaitan dengan kapabilitas aktual. Individual yang memiliki tugas berkemampuan tinggi akan menyebabkan efficacy yang tinggi. Mungkin hasil ini sesuai dengan temuan Chen et al., (2000) dan Philips & Gully menunjukkan bahwa Cognitive ability berdampak terhadap performance yang dimediasi oleh tugas-tugas spesifik. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil uji hipotesis yang menggunakan SEM dengan programlisrel menunjukkan bahwa: 1. Hipotesis 1, 3, 4, 5, 6, dan 8 diterima dimana Signifikan pada alpha 5% 2. Hipotesis 2 penelitian ini ditolak hal ini mungkin disebabkan oleh orientasi hasil mahasiswa sampel tidak didasarkan pada end result tetapi pada proses perkuliahan 3. Hipotesis 7 diterima namun arah negative menunjukkan bahwa sebahagian besar mahasiswa yang memiliki kemampuan tinggi tidak berupaya dalam mencapai hasil, oleh karena mereka yakin dengan kinerja hasil sebelumnya. 4. Penelitian ini menyarankan penelitian berikutnya: -Menggunakan populasi yang lebih besar dan sampel yang lebih besar pula. -Membedakan hasil penelitian untuk setiap matakuliah -Memasukkan variabel feedback sebagai variabel mediasi antara Ability dan Self Efficacy. -Penelitian perlu memasukkan teori motivasi yaitu goal setting theory untuk dapat dibandingkan dengan goal state orientation Theory yang mendasarkan penelitian ini untuk dapat menjelaskan fenomena hasil ini. PA-03 16

17 DAFTAR PUSTAKA Ames, C., & Archer, J. (1988). Achievement goals in the classroom: Students learning strategies and motivation processes. Journal of Educational Psychology, 80, Anderson, J., & Gerbing, D. (1988). Structural equation modeling in practice: A review and recommended two-step approach. Psychological Bulletin, 103, Austin, J. T., & Klein, H. J. (1996).Work motivation and goal striving. In K. R. Murphy (Ed.), Individual differences and behavior in organizations (pp ). San Francisco: Jossey-Bass. Bandura, A. (1986). Social foundations of thought and action: A social cognitive theory. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall. Bandura, A. (1997). Self-efficacy: The exercise of control. New York: Freeman. Bar-Eli, M.,Tenenbaum, G., Pie, J. S.,Kudar, K.,Weinberg, R.,&Barak,Y. (1997). Aerobic performance underdifferent goal orientationsanddifferent goal conditions. Journal of SportBehavior, 20, Beaubien, J. M.,&Payne, S. C. (1999, April). Individual goal orientation as a predictor of job and academic performance: A meta-analytic review and integration. Paper presented at the 14th annual conference of the Society for Industrial and Organizational Psychology, Atlanta. Bell, B. S., & Kozlowski, S. J. (2002). Goal orientation and ability: Interactive effects on self-efficacy, performance, and knowledge. Journal of Applied Psychology, 87, Bollen, K. A. (1989). Structural equation modeling with latent variables. New York: Wiley. Boyle, K. A.,&Klimoski, R. J. (1995, May). Toward an understanding of goal orientation in a training context. Paper presented at the 10th annual meeting of the Society for Industrial and Organizational Psychology, Orlando, FL. Browne, M. W. & Cudeck, R. (1993). Alternative ways of assessing model fit. In: Bollen, K. A. & Long, J. S. (Eds.) Testing structural equation models. (pp Beverly Hills, CA: Sage. Butler, R. (1987). Task-involving and ego-involving properties of evaluation: Effects of different feedback conditions on motivational perceptions, interest, and performance. Journal of Educational Psychology, 79, Butler, R. (1993). Effects of task- and ego-achievement goals on information seeking during task engagement. Journal of Personality and Social Psychology, 65, Button, S. B., Mathieu, J. E.,&Zajac, D. M. (1996). Goal orientation in organizational research: A conceptual and empirical foundation. Organizational Behavior and Human Decision Processes, 67, Chen, G., Gully, S. M., Whiteman, J., & Kilcullen, R. N. (2000). Examination of relationships among trait-like individual differences, state-like individual PA-03 17

18 differences, and learning performance. Journal of Applied Psychology, 85, Colquitt, J. A.,&Simmering, M. J. (1998). Conscientiousness, goal orientation, and motivation to learn during the learning process: A longitudinal study. Journal of Applied Psychology, 83, Cook, T. D., & Campbell, D. T. (1979). Quasi-experimentation: Design and analysis issues for field settings. Boston: Houghton-Mifflin. Donovan, J. J., & Swander, C. J. (2001, April). The impact of self-efficacy, goal commitment, and conscientiousness on goal revision. Paper presented at the 16th annual conference of the Society for Industrial and Organizational Psychology, San Diego, CA. Donovan, J. J. & Williams, K. J. (1999, April). Contextual, dispositional, and cognitive influences on goal revision. Paper presented at the 1999 annual conference of the Society for Industrial and Organizational Psychology, Atlanta, GA. Dweck, C. S. (1989). Motivation. In A. Lesgold&R. Glaser (Eds.), Foundations for a psychology of education. Hillsdale, NJ: Lawrence Erlbaum Associates, Inc. Dweck, C. S., & Legget, E. L. (1988). A social-cognitive approach to motivation and personality. Psychological Review, 95, Earley, P. C., Connolly, T.,&Ekegren, G. (1989). Goals, strategy, and task performance: Some limits on the efficacy of goal setting. Journal of Applied Psychology, 74, Educational Testing Services. (2002). Test characteristics of the SAT I. Retrieved June 3, 2003,fromhttp:// /cbsenior/yr2002/pdf/five.pdf Elliot, E. S., & Church, M. A. (1997). A hierarchical model of approach and avoidance achievement motivation. Journal of Personality and Social Psychology, 72, Farr, J. L., Hofman, D. A., & Ringenbach, K. L. (1993). Goal orientation and action control theory: Implications for industrial and organizational psychology. In C. Cooper & I. Robertson (Eds.), International Review of Industrial and Organizational Psychology (Vol. 8, pp ). England: Wiley. Fisher, S. L., Delbridge, K. D., & DeShon, R. P. (1997, April). Here today, gone tomorrow? Stability in the measurement of goal orientation. Paper presented at the 12th Annual Conference of the Society for Industrial and Organizational Psychology, St. Louis, MO. Fisher, S. L., & Ford, K. J. (1998). Differential effects of learner effort and goal orientation on two learning outcomes. Personnel Psychology, 51, Ford, K. J., Smith, E. M.,Weissbein, D. A., Gully, S. M., & Salas, E. (1998). Relationships of goal orientation, metacognitive activity, and practice strategies with learning outcomes and transfer. Journal of Applied Psychology, 83, Ghozali Imam, Fuad. (2005). Structural Equation Model. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. PA-03 18

19 Gist, M. E., & Stevens, C. K. (1998). Effects of practice conditions and supplemental training method on cognitive learning and interpersonal skill generalization. Organizational Behavior and Human Decision Processes, 75, Greene, B. A., & Miller, R. B. (1996). Influences on achievement: Goals, perceived ability, and cognitive engagement. Contemporary Educational Psychology, 21, Gully, S. M., Payne, S. C., Koles, K. L. K., & Whiteman, J. K. (2002). The impact of error training and individual differences on training outcomes: An attribute-treatment interaction perspective. Journal of Applied Psychology, 87, Hayduk, L. A. (1987). Structural equation modeling with LISREL: Essentials and advances. Baltimore: Johns Hopkins University Press. Hoyle, R. H., & Panter, A. T. (1995). Writing about structural equation models. In R. H. Hoyle (Ed.), Structural equation modeling: Concepts, issues, and applications (pp ). Thousand Oaks, CA: Sage. Hunter, J. E., & Hunter, R. F. (1984). Validity and utility of alternative predictors of job performance. Psychological Bulletin, 96, Inzana, C. M., Driskell, J. E., Salas, E., & Johnston, J. H. (1996). Effects of preparatory information on enhancing performance under stress. Journal of Applied Psychology, 81, James, L. R., Mulaik, S. A., & Brett, J. M. (1982). Causal analysis: Assumptions, models, and data. Thousand Oaks, CA: Sage. Jöreskog, K. G., & Sörbom, D. (1993). LISREL 8: Structural equation modeling with the SIMPLIS command language. Hillsdale, NJ: Lawrence Erlbaum Associates, Inc. Kanfer, R. (1990). Motivation theory and industrial and organizational psychology. In M. D. Dunnette & L. M. Hough (Eds.), Handbook of industrial and organizational psychology (2nd ed., Vol. 1, pp ). Palo Alto, CA: Consulting Psychologist Press. Kanfer, R. (1992). Work motivation: New directions in theory and research. In C. L. Cooper & I. T. Robinson (Eds.), International review of industrial and organizational psychology (Vol. 7, pp. 1 53). London: Wiley. Kanfer, R., & Heggestad, E. D. (1997). Motivational traits and skills: A person-centered approach to work motivation. Research in Organizational Behavior, 19, Kozlowski, S.W. J., Gully, S. M., Brown, K. G., Salas, E., Smith, E. M., & Nason, E.R. (2001). Effects of training goals and goal orientation traits on multidimensional training outcomes and performance adaptability. Organizational Behavior and Human Decision Processes, 85, Kraiger, K., Ford, J. K., & Salas, E. (1993). Application of cognitive, skill based, and affective theories of learning outcomes to new methods of training evaluation. Journal of Applied Psychology, 78, Lee, C. L., & Bobko, P. (1994). Self-efficacy beliefs: Comparison of five measures. Journal of Applied Psychology, 79, PA-03 19

20 Locke, E. A., Frederick, E., Lee, C., & Bobko, P. (1984). Effect of previously assigned goals on self-set goals and performance. Journal of Applied Psychology, 69, Locke, E. A.,&Latham, G. P. (1990). A theory of goal setting and task performance. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall. Locke, E. A.,&Latham, G. P. (2002). Building a practically useful theory of goal setting and task motivation: A 35-year odyssey. American Psychologist, 57, MacCallum, R. C.,Wegener, D. T., Uchino, B. N., & Fabrigar, L. R. (1993). The problem of equivalent models in applications of covariance structure models. Psychological Bulletin, 114, Mangos, P. M.,&Steele-Johnson, D. (2001). The role of subjective task complexity in goal orientation, self-efficacy, and performance relations. Human Performance, 41, Martocchio, J. J. (1994). Effects of conceptions of ability on anxiety, self-efficacy, and learning in training. Journal of Applied Psychology, 79, Martocchio, J. J., & Judge, T. A. (1997). Relationships between conscientiousness and learning in employee training: Mediating influences of self-deception and self-efficacy. Journal of Applied Psychology, 82, Maurer, T. J., & Andrews, K. D. (2000). Traditional, Likert, and simplified measures of self-efficacy. Educational and Psychological Measurement, 60, Maurer, T. J.,&Pierce, H. R. (1998). A comparison of Likert scale and traditional measures of self-efficacy. Journal of Applied Psychology, 83, McDonald, R. P., & Ho, M. R. (2002). Principles and practice in reporting structural equation analyses. Psychological Methods, 7, Nicholls, J. G., Cobb, P.,Wood, T., Yackel, E.,&Patashnick, M. (1990). Assessing student s theories in mathematics: Individual and classroom differences. Journal for Research in Mathematics Education, 21, Nicholls, J. G., Patashnick, M., & Nolen, S. B. (1985). Adolescents theories of education. Journal of Educational Psychology, 77, Phillips, J. M., & Gully, S.M. (1997). Role of goal orientation, ability, need for achievement, and locus of control in the self-efficacy and goal-setting process. Journal of Applied Psychology, 82, Schmidt, F. L., & Hunter, J. E. (1993). Tacit knowledge, practical intelligence, general mental ability, and job knowledge. Current Directions in Psychological Science, 2, 8 9. Schmidt, F. L., Hunter, J. E., & Outerbridge, A. N. (1986). Impact of job experience and ability on job knowledge, work sample performance, and supervisory ratings of job performance. Journal of Applied Psychology, 71, Stajkovic, A. D., & Luthans, F. (1998). Self-efficacy and work related performance: A meta-analysis. Psychological Bulletin, 124, Steele-Johnson, D., Beauregard, R. S., Hoover, P. B., & Schmidt, A. M. (2000). Goal orientation and task demand effects on motivation, affect, and performance. Journal of Applied Psychology, 85, Stevens, C. K., & Gist, M. E. (1997). Effects of self-efficacy and goal orientation training on negotiation skill maintenance. Personnel Psychology, 50, PA-03 20

21 Thomas, K. M.,&Mathieu, J. E. (1994). Role of causal attributions in dynamic selfregulation and goal processes. Journal of Applied Psychology, 79, Tubbs, M. E. (1986). Goal setting: A meta-analytic examination of the empirical evidence. Journal of Applied Psychology, 71, VandeWalle, D., Brown, S. P., Cron, W. L., & Slocum, J. W. (1999). The influence of goal orientation and self-regulation tactics on sales performance: A longitudinal field test. Journal of Applied Psychology, 84(2), VandeWalle, D., Cron, W. L., & Slocum, J. W. (2001). The role of goal orientation following performance feedback. Journal of Applied Psychology, 86, VandeWalle, D., & Cummings, L. L. (1997). A test of the influence of goal orientation on the feedback seeking process. Journal of Applied Psychology, 82, Weaver, J. L., Bowers, C. A., Salas, E., & Cannon-Bowers, J. A. (1995). Networked simulations: New paradigms for team performance research. Behavioral Research Methods, Instruments, & Computers, 27, Wood, R. E., Mento, A. J., & Locke, E. A. (1987). Task complexity as a moderator of goal effects: A meta-analysis. Journal of Applied Psychology, 72, Wonderlic, E. F. (1983). Wonderlic Personnel Test manual. Northfield, IL: Author. PA-03 21

22 Lampiran 1 Path Diagram PA-03 22

23 Lampiran 2 Model Hasil Ability H7 (-) Ha8(+) Ha6 (+) SLGO Ha1 (+) Self Efficacy Ha3(+) Goal Ha5(+) Performance Ha4 (+) PA-03 23

24 Lampiran 3 Instrumen I. IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) saya saat ini = II. Saya akan memperoleh Nilai UTS sebesar...(tuliskan dalam rentang 0 100) III. Keyakinan saya memperoleh nilai UTS tersebut adalah sebesar... (Tuliskan dalam %tase) IV. Jawablah Kuesioner SPGO dan SLGO berikut dengan pilihan jawaban sbb: Sangat Netral Sangat Tidak Setuju Setuju Kuesioner SPGO 1. Saya ingin membuktikan kepada teman-teman dikelas kalau saya memiliki nilai yang baik dikelas. 2. Saya terkejut jika hasil nilai ujian saya nanti akan dapat dibandingkan dengan mahasiswa lainnya. 3. Saya merasa bahwa nanti saya akan mengerjakan ujian dengan kesalahan minimal. Kuesioner SLGO 1. Saya yakin akan dapat mengatasi situasi ujian dikelas nanti 2. Saya ingin benar-benar memahami bahan ujian dikelas nanti. PA-03 24

BAB1. Organisasi didirikan untuk melakukan aktivitas dalam upaya untuk

BAB1. Organisasi didirikan untuk melakukan aktivitas dalam upaya untuk BAB1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi didirikan untuk melakukan aktivitas dalam upaya untuk mencapai tujuan. Tujuan yang ingin dicapai oleh suatu organisasi atau perusahaan harus jelas,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arens, et al Auditing dan Jasa Assurance. Di alihbahasakan oleh Herman Wibowo.

DAFTAR PUSTAKA. Arens, et al Auditing dan Jasa Assurance. Di alihbahasakan oleh Herman Wibowo. DAFTAR PUSTAKA Abdolmohammadi, M dan A.Wright., 1987., An Examination of Effect of Experience and Task Complexcity on Audit Judgment., Journal of The Accounting Review., LXII (1) : 1-13. Arens, et al.

Lebih terperinci

Confirmatory Factor Analysis

Confirmatory Factor Analysis Teknik Analisis Validitas Konstruk dan Reliabilitas instrument Test dan Non Test Dengan Software LISREL Akbar iskandar Teknik informatika, STMIK AKBA, Sulawesi selatan, Indonesia Email : akbar.iskandar06@gmail.com

Lebih terperinci

Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Yang Sedang Menjalani Skripsi

Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Yang Sedang Menjalani Skripsi Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Yang Sedang Menjalani Skripsi OLEH Grace Natalia Wijanarko 802009128 TUGAS AKHIR Diajukan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Deskriptif 1. Analisis secara deskriptif Bagian ini akan membahas hasil pengolahan data yang telah dikumpulkan dari lapangan berdasarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang dimulai dari validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dan model teoritis, uji

Lebih terperinci

HUBUNGAN METAKOGNISI, EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA

HUBUNGAN METAKOGNISI, EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA HUBUNGAN METAKOGNISI, EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA Quroyzhin Kartika Rini 1 Ursa Majorsy 2 Ratna Maharani Hapsari 3 Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma { 1 quroyzhin,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INTERPERSONAL COMMUNICATION TERHADAP PERSON ORGANIZATION FIT DAN IMPLIKASINYA PADA PRESTASI KERJA

ANALISIS PENGARUH INTERPERSONAL COMMUNICATION TERHADAP PERSON ORGANIZATION FIT DAN IMPLIKASINYA PADA PRESTASI KERJA Hendra Hadiwijaya (2017). Analisis Pengaruh Interpersonal Communication Terhadap Person Organiczation Fit dan Implikasinya pada Prestasi Kerja. International Journal of Social Science and Business. Vol.1

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini terdiri dari tujauan pustaka, landasan teori dan kerangka pemikiran Tinjauan pustaka berisi penelitian-penelitian sebelumnya dan digunakan sebagai dasar dilaksanakannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Mahasiswa pada umumnya diakhir perkuliahan akan diwajibkan untuk mengerjakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Mahasiswa pada umumnya diakhir perkuliahan akan diwajibkan untuk mengerjakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahasiswa pada umumnya diakhir perkuliahan akan diwajibkan untuk mengerjakan tugas akhir, salah satunya adalah skripsi. Hal tesebut dilakukan untuk memenuhi syarat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian digilib.uns.ac.id 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berisi tentang desain penelitian, populasi, sampel dan teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN MAHASISWA DALAM PEMILIHAN JURUSAN MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODELING

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN MAHASISWA DALAM PEMILIHAN JURUSAN MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODELING ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN MAHASISWA DALAM PEMILIHAN JURUSAN MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) (Studi Kasus di Jurusan Statistika Universitas Diponegoro Semarang) SKRIPSI

Lebih terperinci

Oleh : Muhammad Amin Paris, S.Pd., M.Si (Dosen Fak. Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin) Abstrak

Oleh : Muhammad Amin Paris, S.Pd., M.Si (Dosen Fak. Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin) Abstrak MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL PENGARUH MOTIVASI, KAPABILITAS DAN LINGKUNGAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TAHUN PERTAMA PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA FMIPA-IPB Oleh : Muhammad Amin Paris, SPd, MSi (Dosen

Lebih terperinci

PERANAN GOAL ORIENTATION TERHADAP SELF-REGULATED LEARNING PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN ABSTRAK

PERANAN GOAL ORIENTATION TERHADAP SELF-REGULATED LEARNING PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN ABSTRAK PERANAN GOAL ORIENTATION TERHADAP SELF-REGULATED LEARNING PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN MIRANDA RIZKA Z SURYA CAHYADI ABSTRAK Keputusan pelajar untuk meregulasi fungsi-fungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah rencana dan struktur yang dibuat untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah rencana dan struktur yang dibuat untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian adalah rencana dan struktur yang dibuat untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. Sekaran (2010) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini menerapkan adalah analisis asosiative karena penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan kausal antara variabel independen terhadap

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA CILACAP. M u t i a s a r i (ST IE Satri a P u rwokert o )

ANALISIS KINERJA DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA CILACAP. M u t i a s a r i (ST IE Satri a P u rwokert o ) ANALISIS KINERJA DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA K A N T O R D I S T RIK NAVIGASI KELAS III CILACAP M u t i a s a r i (ST IE Satri a P u rwokert o ) E-mail: sarimutia09@yahoo.co.id Abstraksi Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Infomedia Solusi Humanika (INSANI) yang beralamatkan di Jl RS Fatmawati No 75 Jakarta Selatan didirikan di Jakarta pada 24 Oktober 2012 berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data Pada bagian ini dilakukan proses pengumpulan dan pengolahan data tahap awal serta pengumpulan data tahap akhir. Pengumpulan data pada penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengaruh self brand congruity,peer influence, dan privacy concern terhadap

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengaruh self brand congruity,peer influence, dan privacy concern terhadap BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh self brand congruity,peer influence, dan privacy concern terhadap attitude toward SNA, berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata Kunci: Kesadaran wajib pajak, penerapan sanksi perpajakan, penerapan tarif pajak penghasilan, kepatuhan wajib pajak, SEM.

ABSTRAK. Kata-kata Kunci: Kesadaran wajib pajak, penerapan sanksi perpajakan, penerapan tarif pajak penghasilan, kepatuhan wajib pajak, SEM. ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan membuktikan secara empiris pengaruh kesadaran wajib pajak, penerapan sanksi perpajakan, dan penerapan tarif pajak penghasilan terhadap kepatuhan wajib

Lebih terperinci

ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR. Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2

ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR. Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2 ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2 1,2 Universitas Kader Bangsa, Jl. Mayjen. H. Moh. Ryacudu No.88, 8 Ulu, Seberang Ulu I, Palembang,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN : Orientasi kuliah : Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan, gambaran umum perkuliahan, dan rencana pembelajaran matakuliah psikologi eksperimen. Media & buku sumber 1 1.1 Mahasiswa memahami tujuan, arah,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KERJA, KINERJA, SIKAP TERHADAP PEKERJAAN DAN KOMITMEN ORGANISASI DI PT. SEPANJANG BAUT SEJAHTERA KOTA SURABAYA.

PENGARUH KEPUASAN KERJA, KINERJA, SIKAP TERHADAP PEKERJAAN DAN KOMITMEN ORGANISASI DI PT. SEPANJANG BAUT SEJAHTERA KOTA SURABAYA. PENGARUH KEPUASAN KERJA, KINERJA, SIKAP TERHADAP PEKERJAAN DAN KOMITMEN ORGANISASI DI PT. SEPANJANG BAUT SEJAHTERA KOTA SURABAYA. DEBBY CHINTHIA T sugarmocien@yahoo.com ABSTRACT This study aimed to clarify

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT XYZ merupakan perusahaan asuransi multinasional yang memiliki visi, misi serta tujuan yang ingin dicapai. Visi merupakan proyeksi atau

Lebih terperinci

1. Tahap Awal. a) Studi Literatur b) Pengumpulan data awal (observasi, wawancara) 2. Tahap Pengumpulan dan Analisis Data

1. Tahap Awal. a) Studi Literatur b) Pengumpulan data awal (observasi, wawancara) 2. Tahap Pengumpulan dan Analisis Data BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan melalui 3 tahap yang dijelaskan pada bab ini. Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. 1. Tahap Awal a) Studi Literatur b) Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Peneliti dalam penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kuantitatif eksplanatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisanya pada

Lebih terperinci

GAMBARAN GOAL MECHANISM AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN YANG MEMILIKI IPK TINGGI DAN AKTIF BERORGANISASI AGUS SUHENDRA

GAMBARAN GOAL MECHANISM AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN YANG MEMILIKI IPK TINGGI DAN AKTIF BERORGANISASI AGUS SUHENDRA GAMBARAN GOAL MECHANISM AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN YANG MEMILIKI IPK TINGGI DAN AKTIF BERORGANISASI AGUS SUHENDRA ABSTRAK Pendidikan sangat penting dan dibutuhkan dalam

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE

PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE (Studi Kasus pada Website sia.undip.ac.id) SKRIPSI Disusun oleh: ENGGAR

Lebih terperinci

AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume II, Nomor 02 Juli 2012

AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume II, Nomor 02 Juli 2012 195 MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL PENGARUH MOTIVASI, KAPABILITAS DAN LINGKUNGAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TAHUN PERTAMA PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA FMIPA-IPB Oleh : Muhammad Amin Paris (Dosen Fak.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat positivism,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat positivism, 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat positivism,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. belanja online Tokopedia.com yang berada di DKI Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. belanja online Tokopedia.com yang berada di DKI Jakarta. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian dilakukan pada bulan Maret 2017 sampai dengan Juli 2017 di DKI Jakarta. Penelitian ini akan dilakukan pada pengguna situs belanja

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI 5.1 Deskripsi Umum Sampel Penelitian Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden maka hasil kuesioner yang layak dan secara penuh mengisi kuesioner berjumlah 134

Lebih terperinci

Self-Regulation. Wahyu Rahardjo

Self-Regulation. Wahyu Rahardjo Self-Regulation Wahyu Rahardjo Definisi Self-Regulation Perilaku berorientasi tujuan yang dilakukan individu Perilaku mengontrol diri sendiri terutama dalam menuntun diri menampilkan perilaku tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh karakteristik produk (product characteristic),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di Pusat Traing Perbankan (PTP) Yogyakarta dengan alamat Perum Candi Gebang Permai Blok T. No. 1,3,4,5 Wedomartani Sleman Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data dan obyek pada penelitian ini adalah Waroeng Spesial Sambal di Yogyakarta.

Lebih terperinci

Peranan Matematika Dan Statistika Dalam Menganalisis Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Pertumbuhan Usaha Industri Kecil Di Sulawesi Selatan

Peranan Matematika Dan Statistika Dalam Menganalisis Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Pertumbuhan Usaha Industri Kecil Di Sulawesi Selatan 3 Vol. 9, No., 3-3, Januari 3 Peranan Matematika Dan Statistika Dalam Menganalisis Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Pertumbuhan Usaha Industri Kecil Di Sulawesi Selatan Syamsuddin Abstrak Untuk menganalisis

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Aamodt, M. G. (2010). Industrial/Organizational Psychology (6th ed.). US:

DAFTAR PUSTAKA. Aamodt, M. G. (2010). Industrial/Organizational Psychology (6th ed.). US: DAFTAR PUSTAKA Aamodt, M. G. (2010). Industrial/Organizational Psychology (6th ed.). US: Wadsworth Cengage Learning. Arishanti, K. I. (2007). Budaya Organisasi, Komitmen Organisasional, dan Kepuasan Kerja

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI (STUDI KASUS PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA CENTRAL JAVA)

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI (STUDI KASUS PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA CENTRAL JAVA) ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI (STUDI KASUS PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA CENTRAL JAVA) Oleh JAUHUL AMRI F34104128 2008 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Tahap Pendahuluan,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Tahap Pendahuluan, BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Tahap Pendahuluan, Tahap Pengumpulan Data, dan Tahap Analisis Data. Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Konfirmatori Analisis faktor konfirmatori dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

Lebih terperinci

PATH ANALYSIS & STRUCTURAL EQUATION MODEL. Liche Seniati Sem. Ganjil 2009/2010 Program Magister Profesi F.Psi.UI

PATH ANALYSIS & STRUCTURAL EQUATION MODEL. Liche Seniati Sem. Ganjil 2009/2010 Program Magister Profesi F.Psi.UI PATH ANALYSIS & STRUCTURAL EQUATION MODEL Liche Seniati Sem. Ganjil 2009/2010 Program Magister Profesi F.Psi.UI PATH ANALYSIS (Path Analysis) : merupakan suatu metode analisis untuk melihat hubungan antara

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 33 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Identifikasi Responden Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah pemilik usaha laundry di Surabaya, sebanyak 120 responden. Dengan Menggunaan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat penelitian, melakukan perumusan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian 3 BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian yang diterapkan oleh Stikom Surabaya pada tahun ajaran 2014/2015. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Subjek dari penelitian ini adalah konsumen Hero Supermarket di Kota Yogyakarta, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Hero Supermarket di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek & Subyek Penelitian Obyek dari penelitian ini yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan subyeknya ialah para Mahasiswa Magister UMY. Alasan mengapa peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh persepsi atas suatu harga (price

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel 3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

VALIDITAS KONSTRUK EFIKASI DIRI MATEMATIKA: ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORI

VALIDITAS KONSTRUK EFIKASI DIRI MATEMATIKA: ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORI 71 VALIDITAS KONSTRUK EFIKASI DIRI MATEMATIKA: ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORI Rini Risnawita S Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kediri risnawita_g@yahoo.com Abstract In this study, construct

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran secara umum dan spesifik mengenai persepsi penerapan Student Centered Learning serta keduabelas prinsipnya pada mahasiswa fakultas psikologi Universitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan PT XYZ mempunyai visi dan misi yang digunakan untuk pedoman dalam menjalankan mekanisme kerja. Perusahaan PT XYZ mempunyai bagian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II 62 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Data penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II (Persero).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Camison dan Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian yang bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh persepsi biaya, persepsi kenyamanan, dan persepsi resiko terhadap minat beli situs tokobagus.com. Karena itulah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research atau penelitian penjelasan. Penelitian penjelasan adalah penelitian yang menjelaskan hubungan kausal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, baik data yang bersifat data sekunder maupun data primer, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013).

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Berikut ini adalah diagram alir penelitian yang merupakan pengembangan diagram alir dari (Sekaran, 2008, pp.117). Diagram alir ini menggambarkan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. Komprehensif terhadap Kesejahteraan Masyarakat serta Kemandirian Masyarakat

BAB 4 METODE PENELITIAN. Komprehensif terhadap Kesejahteraan Masyarakat serta Kemandirian Masyarakat 107 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1.Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Perbaikan Kampung Komprehensif terhadap Kesejahteraan Masyarakat serta Kemandirian Masyarakat di

Lebih terperinci

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Demografi Objek Penelitian Demografi data dari objek penelitian dalam penelitian ini ditampilkan pada Tabel 4.1, yaitu berisi data mengenai umur mahasiswa, jenis kelamin

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Rincian waktu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Rincian waktu penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan CV. Damai Swalayan, Medan. beralamat di Jl.Setia Budi No.124A, Medan, Sumatera Utara. Tabel

Lebih terperinci

ABSTRAK. (Kata kunci : College adjustment ) Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. (Kata kunci : College adjustment ) Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kemampuan college adjustment. Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan teknik survei. Sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang relevan untuk mendesain suatu studi penelitian, menjamin

BAB III METODE PENELITIAN. yang relevan untuk mendesain suatu studi penelitian, menjamin BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian merupakan suatu kesatuan dari beberapa desain yang menggambarkan secara detail dari suatu penelitian. Tujuan memahami desain penelitian adalah

Lebih terperinci

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Stuctural Equation Model merupakan suatu teknik statistik yang mampu menganalisis pola hubungan antara variabel laten dan indikatornya, variabel laten yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Alasan memilih Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah karena untuk memudahkan penulis

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH ANALISIS DATA PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL. Oleh: I Wayan Jaman Adi Putra

LANGKAH-LANGKAH ANALISIS DATA PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL. Oleh: I Wayan Jaman Adi Putra LANGKAH-LANGKAH ANALISIS DATA PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL Oleh: I Wayan Jaman Adi Putra 1. Proses Pemodelan Persamaan Struktural Penggunaan analisis Pemodelan Persamaan Struktural (Structural Equation

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Dari industri jasa Lembaga Bahasa Inggris yang ada di Bogor, setiap penyelenggara kursus bahasa Inggris tentunya akan menciptakan suatu nama / simbol

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena

BAB 3 METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena BAB 3 METODE PENELITIAN Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tersebut dapat ditentukan apakah hasil dari suatu penelitian dapat dipertanggung

Lebih terperinci

Hasil Model Awal Model Persamaan Struktural untuk Pengaruh Sertifikasi terhadap Kinerja dan Kompetensi

Hasil Model Awal Model Persamaan Struktural untuk Pengaruh Sertifikasi terhadap Kinerja dan Kompetensi Lampiran 1: Hasil Model Awal Model Persamaan Struktural untuk Pengaruh Sertifikasi terhadap Kinerja dan Kompetensi Raw Data from file 'F:\pa_mughni\PRE.psf' Sample Size = 72 Latent Variables S KI KO Relationships

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Profil Responden Bagian ini akan membahas karakteristik responden. Karakteristik dasar responden yang ditanyakan adalah jenis kelamin, pendidikan formal terakhir, usia, jenis

Lebih terperinci

Dalam Gereja Protestan, salah satu program yang dijadikan sebagai sarana dalam menanamkan pengetahuan tentang nilai-nilai moral religius pada anak-ana

Dalam Gereja Protestan, salah satu program yang dijadikan sebagai sarana dalam menanamkan pengetahuan tentang nilai-nilai moral religius pada anak-ana HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY BELIEF DENGAN GOAL ORIENTATION PADA GURU SEKOLAH MINGGU AGNECYA RANDAN Jurusan Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma (agnecy@yahoo.com) Abstrak Menanamkan nilai-nilai

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 26 3. METODE PENELITIAN Pembahasan dalam bab metode penelitian ini meliputi permasalahan penelitian, hipotesis, subyek penelitian, alat pengumpulan data dan diakhiri dengan prosedur penelitian. 3.1. Masalah

Lebih terperinci

1. Pendahuluan PENGARUH FASILITAS KESEHATAN DAN FAKTOR SOSIO-EKONOMI TERHADAP DERAJAT KELANGSUNGAN HIDUP ANAK MELALUI PEMODELAN PERSAMAAN TERSTUKTUR

1. Pendahuluan PENGARUH FASILITAS KESEHATAN DAN FAKTOR SOSIO-EKONOMI TERHADAP DERAJAT KELANGSUNGAN HIDUP ANAK MELALUI PEMODELAN PERSAMAAN TERSTUKTUR Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 233-242 PENGARUH FASILITAS KESEHATAN DAN FAKTOR SOSIO-EKONOMI TERHADAP DERAJAT KELANGSUNGAN HIDUP ANAK MELALUI PEMODELAN PERSAMAAN TERSTUKTUR 1 Nusar

Lebih terperinci

VARIABEL LATEN SEBAGAI MODERATOR DAN MEDIATOR DALAM HUBUNGAN KAUSAL

VARIABEL LATEN SEBAGAI MODERATOR DAN MEDIATOR DALAM HUBUNGAN KAUSAL E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.4, Nopember 2013, 33-39 ISSN: 2303-1751 VARIABEL LATEN SEBAGAI MODERATOR DAN MEDIATOR DALAM HUBUNGAN KAUSAL I KOMANG GEDE ANTARA 1, I PUTU EKA NILA KENCANA 2, KETUT JAYANEGARA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di 30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan..i. Kata Pengantar.ii. Daftar Isi..v. Daftar Tabel ix. Daftar Bagan...x. Daftar Lampiran...xi

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan..i. Kata Pengantar.ii. Daftar Isi..v. Daftar Tabel ix. Daftar Bagan...x. Daftar Lampiran...xi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran umum mengenai self-efficacy beliefs mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali di Universitas X

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini akan menggunakan pendekatan survei yang melibatkan teori, bukti empiris, fakta dan kenyataan yang ada dengan penekanan pada penemuan model struktural

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan memilih Kabupaten Ngawi, Jawa Timur karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu 3.1 Jenis Penelitian BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu merupakaan jenis penelitian untuk mendapatkan penjelasan hubungan antar variabel

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausal yang menganalisis pengaruh antara variabel yang satu dengan yang lain. Jenis penelitian ini

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sampel Penentuan jumlah sampel PKB dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin (Sevilla et al., 1993: 161) sebagai berikut:

METODE PENELITIAN. Sampel Penentuan jumlah sampel PKB dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin (Sevilla et al., 1993: 161) sebagai berikut: 76 METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi Penelitian ini dilaksanakan di tiga kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat yakni Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur dan Kota Depok yang perilaku ber- KBnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional Repository (SIR) yang diterapkan oleh Stikom Surabaya pada tahun ajaran 2014. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian 84 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian No. Responden :.. KUESIONER PENELITIAN Selamat pagi/siang/sore, sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas partisipasi saudara dalam membantu mengisi kuisioner ini dengan

Lebih terperinci

Tutorial LISREL teorionline

Tutorial LISREL teorionline CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS BY HENDRY Phone : 0856-9752-3260 Email : openstatistik@yahoo.co,id Blog : http://teorionline.wordpress.com/ Seperti dijelaskan sebelumnya, CFA ditujukan untuk menguji validitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yaitu data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono,2010).

Lebih terperinci

BIMA BINGKAI MANAJEMEN

BIMA BINGKAI MANAJEMEN ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) : STUDI KASUS DI PT YAMAHA MUSIC MFG ASIA Bayu Wirawan D.S bayuwirawands@gmail.com Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dalam mencapai maksudnya. Dalam penelitian ini, metode menjadi alat bantu

BAB III METODA PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dalam mencapai maksudnya. Dalam penelitian ini, metode menjadi alat bantu BAB III METODA PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metodologi merupakan pengetahuan atau uraian mengenai metode. Metode itu sendiri merupakan cara kerja yang sistematis untuk mempermudah suatu kegiatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Penelitian ini dimulai dari pemikiran tentang ketatnya persaingan bisnis pada era globalisasi saat ini yang semakin dinamis dan kompleks, adanya

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013 PENDEKATAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) UNTUK ANALISA PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN DI INDUSTRI MANUFAKTUR (STUDI KASUS PT. FERRO SIDOARJO) Sonny Faizal 1) dan Indung Sudarso

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antar variabel berdasarkan fakta empiris dan dapat diyakini

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pada hasil pengujian hipotesis dan pembahasan, maka simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan pada hasil pengujian hipotesis

Lebih terperinci