BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat positivism,

Transkripsi

1 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data yang bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan. (Sugiyono, 2008). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (Darmawan 2013), mengemukakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain. 3.2 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini menggunakan Skala Psychological Well-Being dengan item yang dikonstruk berdasarkan aspek-aspek Psychological Well-Being Scale dari Ryff.

2 Subjek Penelitian Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2008). Daerah populasi tersebar di Kota Banjarbaru, Kota Jakarta Selatan, Kota Padang, Kota Yogyakarta dan Kota Tangerang. Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik pada tahun 2010, jumlah penduduk yang tersebar pada daerah populasi adalah sebesar jiwa. Berdasarkan data tersebut, peneliti menetapkan populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Indonesia dengan rentang usia tahun yang termasuk kedalam kategori Dewasa Awal (Papalia, 2013) dengan jumlah jiwa Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Apa yang dipelajari dari sampek itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (Sugiyono, 2008). Seberapa besar jumlah sampel yang digunakan dalam suatu penelitian tergantung pada tingkat ketelitian atau kesalahan yang di kehendaki, makin besar tingkat kesalahan, maka akan semakin kecil jumlah sampel yang diperlukan (Sugiyono, 2008). Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan sampel sebanyak 957 responden yang tersebar di Kota Banjarbaru, Kota Jakarta Selatan, Kota

3 36 Padang, Kota Yogyakarta dan Kota Tangerang. Semua responden akan mengisi kuesioner dengan cara kuesioner online Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Multi Stage Random Sampling. Multi Stage Random Sampling adalah proses pengambilan sampel yang dilakukan secara bertingkat, baik bertingkat dua, maupun lebih (Nasution, 2003). Teknik ini digunakan karena populasi yang sangat besar dan penyebaran populasi yang sangat luas yaitu di individu dewasa awal di Indonesia. Selain itu, populasi juga dianggap cukup homogen karena secara geografis populasi berada di satu Negara. Berikut adalah daerah pengambilan sampel berdasarkan teknik Multi Stage Random Sampling dengan metode pengambilan dua tingkat, yang dilakukan dengan bantuan aplikasi Ms. Excel: Tabel 3.1 Daerah Pengambilan Sampel Stage 1 Stage 2 Tingkat Provinsi Tingkat Kota/Kabupaten Kalimantan Selatan Kota Banjarbaru DKI Jakarta Jakarta Barat Sumatera Barat Kota Padang DI Yogyakarta Kota Yogyakarta Banten Kota Tangerang

4 Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner, yaitu dengan kuesioner online dan kuesioner langsung. Kuesioner adalah merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2008). Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut Sugiyono (2008) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala likert dalam penelitian ini memiliki enam pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Agak Tidak Setuju (ATS), Setuju (S), Agak Setuju (AS), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Peneliti membagi dua kategori pernyataan yaitu favorable dan unfavorable yang memiliki bobot nilai tertentu Blue Print Psychological Well Being Sebuah alat ukur dikonstruk berdasarkan masing masing dimensi dan indikator yang terdapat pada teori. Berikut adalah dimensi dan indikator berdasarkan teori Psychological Well-Being yang disusun oleh Ryff (2013) dalam bentuk Blue Print.

5 38 Tabel 3.2 Blue Print Psychological Well Being No. Dimensi Indikator 1. Penerimaan Diri - Memiliki sikap yang positif terhadap diri - Pengakuan dan penerimaan berbagai aspek dari dirinya, termasuk yang baik maupun buruk - Merasa positif mengenai masa lalu 2. Hubungan - Memiliki kehangatan, kepuasan dan kepercayaan dalam Positif dengan Orang Lain berhubungan dengan orang lain - Perhatian terhadap kesejahteraan orang lain - Dapat menunjukan empati, afeksi dan keintiman - Memahami konsep memberi dan menerima dalam berhubungan dengan orang lain. 3. Kemandirian - Memiliki Self-determining dan mandiri - Dapat bertahan terhadap tekanan sosial untuk berpikir dan bertindak berdasarkan cara tertentu - Meregulasi perilaku dari dalam diri - Mengevaluasi diri berdasarkan standar pribadi. 4. Penguasaaan Lingkungan - Memiliki penguasaan dan kemampuan untuk mengatur lingkungan, mengontrol susunan yang kompleks dari aktifitas eksternal - Menggunakan kesempatan yang tersedia secara efektif; mampu memilih dan menciptakaan keadaaan yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai diri 5. Tujuan Hidup - Memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam hidup dan mampu mengarahkannya - Merasakan arti hidup - Memegang kepercayaan bahwa hidup memiliki maksud dan keobjektifan dalam hidup.

6 39 6. Pertumbuhan Pribadi - Memiliki keinginan untuk melanjutkan perkembangan diri - Melihat diri terus berkembang - Terbuka terhadap pengalaman baru - Menyadari potensi diri - Melihat perkembangan diri dan perilaku - Berubah untuk dapat merefleksikan lebih banyak pemahaman diri dan keefektivitasan 3.5 Metode Analisis Data Validitas dan Reliabiltas 1) Validitas Validitas diartikan sejauh mana alat ukur mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur (Suryabrata, 2005). Untuk menemukan validitas alat ukur secara detail, peneliti mengggunakan beberapa tipe validitas yaitu validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi didapatkan melalui expert judgement dari beberapa dosen Universitas Mercu Buana. Kemudian untuk mendapatkan validitas konstruk dan untuk mendapatkan validitas masingmasing item, peneliti menggunakan bantuan program LISREL ) Reliabilitas Hasil penelitian yang reliabel adalah bila terdapat kesamaan data dalam kurun waktu yang berbeda. Instrumen yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akam menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2008). Dalam

7 40 menguji reliabilitas digunakan uji konsistensi internal dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Selain menggunakan Alpha Cronbach, peneliti juga menggunakan pendekatan tes tunggal untuk menguji realiabilitas dan internal konsistensi alat ukur. Dalam pendekatan tes tunggal, peneliti hanya melakukan satu kali pengambilan data. Pengukurannya adalah dengan cara membandingkan skor tes dengan skor itu sendiri. Jadi yang dilihat adalah konsistensi antara item-item didalam tes tersebut. Metode pembelahan yang digunakan adalah pembelahan secara gasal-genap, yaitu dengan membagi alat ukur menjadi dua bagian berdasarkan urutan angka gasal-genap pada item. Reliabilitas alat ukur akan di analisis dengan bantuan program Statistical Package For Social Science (SPSS) versi Uji Normalitas Data Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah residual berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan melihat grafik histogram dan normal probability plot. Apabila pada normal probability plot sebaran mengikuti pola garis lurus diagonal, maka uji normalitas dipenuhi (Ghozali, 2012). Selain itu, uji normalitas dipertegas dengan uji Kolmogorov- Smirnov. Apabila tingkat signifikansi pada uji Kolmogorov-Smirnov lebih dari 0,05, maka memenuhi uji normalitas (Ghozali, 2012). Dalam melakukan uji normalitas data, peneliti menggunakan bantuan program Statistical Package For Social Science (SPSS) versi 22.

8 Analisis Faktor Konfirmatori Langkah selanjutnya adalah melakukan Analisis Faktor Konfirmatori yang berfungsi untuk menentukan kesesuaian model yang di adaptasi. Kesesuaian model dapat dilihat melalui tabel Goodness of Fit. Analisis Faktor Konfirmatori dilakukan dengan bantuan program LISREL Berikut adalah syarat Goodness of Fit menurut Ghazali (2012), Brown (2006) dan Thompson (2004) : Tabel 3.3 Syarat Goodness of Fit Indikator GOF Target GOF menurut Teori Ghazali Brown Thompson Chi-Square P-Value > 0.05 > 0.05 > 0.05 RMSEA CFI IFI NFI NNFI RFI GFI AGFI SRMR Keterangan: GOF = Goodness Of Fit; P-Value = Signifikansi Chi Square; RMSEA = Rooted Mean Square Error Approximation; CFI = Comparative Fit Index; IFI = Incremental Fit Index; NFI = Normed Fit Index; NNFI = Non- Normed Fit Index; RFI = Relative Fit Index; GFI = Goodness of Fit Index; AGFI = Adjusted Goodnes of Fit Index; SRMR = Standardized Root Mean Square Residual