ALUR PENGAJUAN PENELITIAN:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ALUR PENGAJUAN PENELITIAN:"

Transkripsi

1 PERATURAN UMUM: Untuk menjaga kelancaran kegiatan belajar mengajar dan mutu pendidikan, maka dibuatlah suatu peraturan sebagai berikut: 1. Peserta didik diwajibkan untuk memenuhi dan mentaati semua peraturan yang ada di Program Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan seluruh peraturan yang berlaku di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya 2. Peserta didik harus selalu menyelesaikan tugas-tugasnya secara penuh 3. Setiap peserta didik wajib menjalankan Tugas Jaga Laboratorium sejak semester pertama sampai akhir pendidikan 4. Peserta didik wajib menjaga moral serta nama baik institusi dengan segala risikonya 5. Peserta didik harus menjalani proses belajar mengajar dengan tepat waktu 6. Bila masa pendidikan lebih atau sama dengan 1,5 kali total program studi, maka peserta didik di keluarkan / diberhentikan dari pendidikan. Jadi maksimal studi adalah 11 semester 7. Selain pernyataan diatas, penghentian / pengeluaran peserta didik mengacu pada peraturan yang berlaku di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya ALUR PENGAJUAN PENELITIAN: 1. Penelitian merupakan salah satu tugas / beban studi yang tercantum dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis I Patologi Klinik 2. Pada semester II, peserta didik harus sudah menentukan masalah penelitian beserta dosen pembimbingnya 3. Diperlukan dua dosen pembimbing 4. Peserta didik dibebaskan untuk memilih dosen pembimbing I sendiri, sesuai dengan topik yang diteliti, kemudian diajukan ke KPS untuk selanjutnya di tambah satu pembimbing II, kemudian diterbitkan Surat Tugas 5. Laporan hasil penelitian diolah sebagai Karya Tugas Akhir yang akan dipertanggung jawabkan oleh setiap peserta didik, paling akhir pada Tahap Mandiri PERATURAN TERMINASI: 1. Setiap peserta didik yang akan melakukan terminasi harus membuat surat resmi yang ditujukan kepada KPS dengan isi tentang alasan dan lama terminasi 2. KPS akan memproses surat tersebut ke Dekan / Rektor 3. Batas waktu terminasi yang diperbolehkan agar selanjutnya masih dapat mengikuti program pendidikan adalah maksimal 2 X 6 (enam) bulan 4. Bila peserta didik tidak mengikuti pendidikan selama 3 X 6 (enam) bulan, maka secara otomatis seluruh karyanya selama masa pendidikan hangus. Bila peserta didik masih ingin melanjutkan pendidikan, maka peserta didik harus mengulanginya dari awal 5. Bila peserta didik tidak mengikuti pendidikan lebih dari 3 X 6 bulan, maka secara otomatis akan dicoret sebagai peserta program pendidikan dan dikeluarkan dari program studi tanpa proses apapun. Dan segera dilaporkan kepada Rektor HAK DAN TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK: - LEVEL I Tugas: 1. Mengerjakan Journal Reading (8 kali) 2. Tinjauan Pustaka (8 kali) 3. Diskusi Kasus/Laporan Kasus (6 kali) 4. Mengikuti Morning Report di bagian IPD dan presentasi POMR (5 kali) 5. Presentasi Tingkat Regional 1 kali 6. Melakukan penelitian

2 Kewajiban: 1. Jaga Level I laboratorium 2. Mengawasi pra-analitik / analitik / post-analitik - Mengawasi dan mengatasi ketidakpuasan customer - Mengawasi sampel - Mengawasi Quality Control - Menandatangani dan mengawasi penyampaian hasil 3. Mengawasi reagen yang akan habis 4. Mengawasi kemungkinan adanya kerusakan alat-alat 5. Selalu taat pada peraturan 6. Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat institusi 7. Bekerja dan belajar dengan disiplin, etos kerja profesional dan bertanggungjawab 8. Menciptakan dan memelihara keharmonisan suasana lingkungan 9. Mentaati ketentuan jam kerja yang berlaku di rumah sakit 10. Menggunakan dan memelihara barang milik institusi/ rumah sakit dengan sebaikbaiknya HAK PESERTA DIDIK: 1. Mendapat insentif setiap bulan 2. Mendapat bimbingan dari staf pengajar 3. Meminta ijin kepada KPS apabila: - Tidak masuk karena sakit - Keperluan sangat penting 4. Mengambil cuti 7 hari setiap tahun 5. Memberi saran dan masukan apabila ada beban pekerjaan dan belajar yang dirasa merugikan atau memberatkan 6. Mengajukan pembelaan apabila mendapat sanksi yang dirasa tidak sesuai dengan keadilan

3 Lampiran 1. SOP Penerimaan Peserta Didik PPDS I Patologi Klinik JUDUL SOP PENERIMAAN PESERTA DIDIK PPDS I PATOLOGI KLINIK Ditetapkan, tgl. 02 Juni 2011 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Prosedur Tetap Laboratorium Patologi Klinik Tanggal terbit 02/6/2011 Tujuan Sebagai acuan bagi proses penerimaan calon peserta didik PPDS I Patologi Klinik. Definisi Calon peserta didik PPDS I Patologi Klinik adalah dokter umum yang mendaftar di Bagian PPDS I Patologi Klinik sebagai calon peserta didik. Penanggung Jawab KPS PPDS I Patologi Klinik Prosedur 1. Calon peserta didik sudah melengkapi dan mengikuti segala persyaratan yang berlaku di TKP PPDS dan PPDS I Patologi Klinik FK UB. 2. Mengikuti Ujian Tertulis di IPDS Patologi Klinik FK UB. 3. Mengikuti Ujian Wawancara di IPDS Patologi Klinik FK UB. 4. Hasil Ujian Tertulis dan Ujian Wawancara dirapatkan untuk mendapatkan keputusan di bawah pimpinan Ketua Tim yang ditetapkan oleh Dekan FK UB. 5. Calon peserta didik dinyatakan lulus bila mendapatkan nilai lebih dari 75.

4 JUDUL SOP TERMINASI PESERTA DIDIK PPDS I PATOLOGI KLINIK Ditetapkan, tgl. 02 Juni 2011 Tanggal terbit Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Prosedur Tetap Laboratorium Patologi Klinik 02/6/2011 Tujuan Sebagai acuan bagi proses terminasi peserta didik PPDS I Patologi Klinik. Definisi Terminasi adalah berhentinya proses pendidikan peserta didik PPDS I Patologi Klinik untuk jangka waktu tertentu sesuai pedoman yang berlaku di FKUB. Penanggung Jawab KPS PPDS I Patologi Klinik Prosedur 1. Peserta didik mengajukan surat resmi berisi alasan dan lama terminasi kepada KPS dengan tembusan Dekan. 2. Proses selanjutnya di kirim ke Rektor untuk mendapat keputusan. 3. Maksimal terminasi masih boleh melanjutkan lagi adalah 6 bulan. 4. Apabila melebihi 2 x 6 bulan tidak mengikuti pendidikan dan kandidat ingin melanjutkan pendidikan maka harus mengulang dari awal pendidikan lagi. 5. Bila melebihi 3 x 6 bulan dianggap keluar dari program, dilaporkan pada Rektor.

5 JUDUL SOP PEMINJAMAN BUKU PERPUSTAKAAN Ditetapkan, tgl. 02 Juni 2011 Tanggal terbit 02/6/2011 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Prosedur Tetap Laboratorium Patologi Klinik Tujuan Menjamin proses peminjaman buku di perpustakaan PPDS I Patologi Klinik. Prosedur ini sebagai acuan bagi anggota perpustakaan untuk proses peminjaman buku. Definisi Anggota dalam hal ini peminjam buku perpustakaan dapat berasal dari dokter SpPK atau PPDS I Patologi Klinik. Penanggung Jawab Petugas perpustakaan PPDS I Patologi Klinik Prosedur 1. Anggota melapor kepada petugas perihal buku yang akan dipinjam. 2. Petugas mencari dan mengambilkan buku yang akan dipinjam. 3. Petugas mencatat buku yang aka dipinjam ke dalam daftar peminjam dan melakukan validasi dengan membubuhkan tanda tangan.

6 JUDUL SOP PENGEMBALIAN BUKU PERPUSTAKAAN Ditetapkan, tgl. 02 Juni 2011 Tanggal terbit 02/6/2011 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Prosedur Tetap Laboratorium Patologi Klinik Tujuan Menjamin proses pengembalian buku di perpustakaan PPDS I Patologi Klinik. Prosedur ini sebagai acuan bagi anggota perpustakaan untuk proses pengembalian buku. Definisi Anggota dalam hal ini peminjam buku perpustakaan dapat berasal dari dokter SpPK atau PPDS I Patologi Klinik. Penanggung Jawab Petugas perpustakaan PPDS I Patologi Klinik Prosedur 1. Anggota menyerahkan buku yang dipinjam ke petugas perpustakaan. 2. Petugas perpustakaan melakukan verifikasi pengembalian buku pada daftar peminjam. 3. Petugas mengembalikan buku ke tempat semula.

7 JUDUL SOP PEMINJAMAN PERLENGKAPAN AUDIOVISUAL Ditetapkan, tgl. 02 Juni 2011 Tanggal terbit 02/6/2011 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Prosedur Tetap Laboratorium Patologi Klinik Tujuan Menjamin proses peminjaman perlengkapan audiovisual di PPDS I Patologi Klinik. Prosedur ini sebagai acuan bagi penggunaan perlengkapan audiovisual oleh pihak luar atau dalam lingkup PPDS I Patologi Klinik. Definisi 1. Perlengkapan audiovisual dalam hal ini adalah LCD proyektor. 2. Pihak luar dalam hal ini adalah di luar PPDS I Patologi Klinik FK UB atau pihak vendor alat. 3. Penggunaan perlengkapan audiovisual hanya digunakan di dalam lingkungan laboratorium PPDS I Patologi Klinik. Penanggung Jawab Tata Usaha PPDS I Patologi Klinik Prosedur 1. Peminjam melapor kepada petugas. 2. Petugas memeriksa kondisi dan kelengkapan perlengkapan audiovisual. 3. Petugas mencatat peminjam dan waktu penggunaan dalam buku peminjaman.

8 JUDUL SOP PEMAKAIAN RUANG PERTEMUAN Ditetapkan, tgl. 02 Juni 2011 Tanggal terbit 02/6/2011 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Prosedur Tetap Laboratorium Patologi Klinik Tujuan Definisi Penanggung Jawab Menjamin proses pemakaian ruang pertemuan PK-FKUB. Prosedur ini sebagai acuan bagi penggunaan ruang pertemuan PK-FKUB oleh pihak luar. Pihak luar dalam hal ini adalah mahasiswa di luar FKUB atau pihak vendor alat. Tata Usaha PPDS I Patologi Klinik 1. Pemakai melapor kepada petugas dengan membawa surat peminjaman yang telah ditanda tangani oleh kepala laboratorium. Prosedur 2. Petugas mencatat pemakai dan waktu pemakaian dalam buku pemakaian ruangan. 3. Petugas memeriksa kondisi dan kelengkapan ruangan sebelum dan sesudah digunakan.

9 Lampiran 7. Alokasi Waktu Ruang Pertemuan HARI ALOKASI WAKTU RUANG PERTEMUAN SENIN SELASA RABU KAMIS JUM AT KEGIATAN PPDS INSTALASI selesai selesai selesai selesai selesai KET: - Untuk hal-hal yang penting dan mendesak bisa menggeser jadwal rutin. Malang, 02 Juni 2011

10 Lampiran 8. Surat Ketetapan tentang Konseling SURAT KETETAPAN Nomor: 073/UN10.7/PPDS I PK/2011 Kepada segenap pendidik dan PPDS I Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Bersama ini disampaikan kebijakan tentang konseling sebagai berikut: 1. Konseling dilaksanakan secara proaktif oleh peserta didik. 2. Konseling dapat dilakukan di ruang Pembimbing Akademik atau di ruang diskusi kelompok atau di mana saja tergantung pada kesiapan Pembimbing Akademik. 3. Bila permasalahan yang dihadapi PPDS tidak dapat diselesaikan oleh Pembimbing Akademik maka dapat disampaikan ke KPS. Demikian. Atas perhatiannya disampaikan terima kasih. Malang, 30 Desember 2011

11 Lampiran 9. Surat Ketetapan tentang Kebijakan Sarana dan Tempat Pengaduan Peserta Didik SURAT KETETAPAN Nomor: 074/UN10.7/PPDS I PK/2011 Kepada segenap pendidik dan PPDS I Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Bersama ini disampaikan kebijakan tentang sarana dan tempat pengaduan peserta didik sebagai berikut: 1. Dalam rangka menjalankan keterbukaan dalam proses belajar mengajar di PPDS I Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya maka disediakan sarana dan tempat pengaduan peserta didik berupa kotak pengaduan. 2. Peserta didik dapat menyampaikan pengaduannya baik dalam hal akademis maupun non akademis. 3. Pengaduan dapat ditulis tanpa identitas. 4. Pengaduan akan ditanggapi bila ditulis dengan kata-kata yang sopan dan tidak mengarah pada suatu perpecahan (fitnah). Demikian. Atas perhatiannya disampaikan terima kasih. Malang, 30 Desember 2011

12 Lampiran 10. Panduan Evaluasi Penilaian Peserta Didik PANDUAN EVALUASI PENILAIAN PESERTA PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS PATOLOGI KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 1. OSCE ( Objective Structure Clinical Examination ) Adalah suatu metode penilaian terstruktur untuk melihat kemampuan PPDS dalam keterampilan praktik dan ekspertise laboratorium sesuai dengan kompetensi setiap jenjangnya. Tujuan: 1. Menilai pengetahuan prosedur praktik rutin. 2. Menilai performa dalam melakukan tindakan praktik rutin. 3. Menilai cara ekspertise hasil laboratorium. Karakteristik penilaian dalam OSCE: Terdapat beberapa station. Terdapat skenario yang telah direncanakan sebelumnya dalam bentuk blue print. Dalam blue print terdapat asas distribusi soal yang merata untuk setiap ranah kompetensi dan tingkat kompetensi yang hendak dicapai. NBL : >75 2. DOPS ( Direct Observation of Procedural Skill ) Adalah sebuah metode untuk menilai keterampilan PPDS dalam melakukan prosedur tindakan pemeriksaan laboratorium. Tujuan: 1. Menilai pengetahuan tentang indikasi pemeriksaan laboratorium. 2. Menilai performa dalam melakukan informed consent. 3. Menilai performa dalam melakukan persiapan sebelum pemeriksaan laboratorium. 4. Menilai prosedur K3. 5. Menilai pengetahuan prosedur praktik rutin. 6. Menilai performa dalam melakukan tindakan praktik rutin. 7. Menilai pengetahuan tentang interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium. Format: terlampir. 3. CbD (Case-based Discussion) CbD adalah suatu metode untuk menilai kemampuan PPDS dalam mendiskusikan kasus pasien. Tujuan: 1. Menilai aspek pencatatan medik pasien. 2. Menilai assesment dari hasil laboratorium. 3. Menilai kemampuan dalam membahas assesment hasil laboratorium. 4. Menilai kemampuan dalam memberikan usulan pemeriksaan selanjutnya. Format: terlampir.

13 4. MINI-PAT (Peer Assessment TooI) Mini-PAT adalah suatu metode penilaian self assesment untuk mengetahui prestasi PPDS dalam melakukan proses belajar mengajar. Tujuan: 1. Menilai profesionalisme PPDS dalam mengelola pemeriksaan laboratorium. 2. Menilai kemampuan PPDS dalam menjawab konsulan laboratorium. 3. Menilai kemampuan dalam bekerja sama sebagai team work. 4. Menilai kemampuan dalam mengajar/melatih mahasiswa S1. 5. Menilai kemampuan PPDS dalam berkomunikasi dengan pasien atau keluarga pasien. 6. Menilai sikap serta perilaku PPDS berdasarkan norma dan etika profesi. Teknis pelaksanaan: 1. PPDS memilih 8 penilai yang terdiri dari staf pengajar, koordinator analis, tenaga administrasi dan teman sejawat PPDS. Selanjutnya meminta persetujuan dari KPS. 2. Setiap penilai diberi formulir penilaian. PPDS yang bersangkutan tidak boleh tahu tentang penilaian tersebut. 3. Setelah selesai menilai, formulir dikumpulkan ke KPS untuk diproses dan nantinya akan dipresentasikan dalam bentuk grafik untuk menilai tingkat prestasi PPDS tersebut dibandingkan dengan PPDS lain. Format: terlampir. 5. PORTFOLIO Adalah suatu metode evaluasi bagi peserta didik dalam melakukan semua proses kegiatan belajar mengajar untuk menunjukkan kompetensi mereka. Format: terlampir. 6. MINI-CEX (MINI-Clinical Examination) Adalah sebuah metode penilaian untuk mengukur kemampuan PPDS dalam mengelola pemeriksaan laboratorium terhadap pasien. PPDS dinilai sekali dan oleh seorang penilai. Format: terlampir.

14 Case-based Discussion (CbD) Penilai : Tanggal Ujian : PPDS : Level : Divisi : Problem pasien / Diagnosis NILAI N<5 0 E D C B A 1. Penulisan/pembuatan kasus ( tidak diobservasi) 2. Penilaian keadaan klinik pasien ( tidak diobservasi) 3. Pemeriksaan laboratorium ( tidak diobservasi) 4. Interpretasi pemeriksaan laboratorium ( tidak diobservasi) 5. Pembahasan ( tidak diobservasi) 6. Pemantauan dan rencana selanjutnya ( tidak diobservasi) 7. Penilaian kasus secara keseluruhan ( tidak diobservasi) KETERANGAN NBL : >75 Nilai rata-rata UMPAN BALIK TERHADAP DISKUSI KASUS Sudah bagus Perlu perbaikan Tindakan yang disetujui bersama CATATAN 1. Waktu penilaian diskusi kasus: Observasi: menit. Memberikan umpan balik: menit 2. Kepuasan penilai terhadap diskusi kasus: a. Kurang sekali b. Kurang c. Cukup d. Baik e. Baik sekali 3. Kepuasan PPDS terhadap diskusi kasus: a. Kurang sekali b. Kurang c. Cukup d. Baik e. Baik sekali Tanda tangan penilai Tanda tangan yang dinilai

15 ( ) ( ) DIRECT OBSERVATION OF PROCEDURAL SKILL (DOPS) Penilai : Tanggal Ujian : PPDS : Level : Jenis pemeriksaan Laboratorium : Jumlah pemeriksaan Laboratorium serupa yang pernah dilakukan PPDS : ( ) 0 ( ) 1 ( ) 2 ( ) 3 ( ) 4 ( ) 5-9 ( ) >9 NILAI N<50 E D C B A 1. Mempunyai pengetahuan pemeriksaan laboratorium ( tidak diobservasi) 2. Kecakapan komunikasi (termasuk melakukan informed consent) ( tidak diobservasi) 3. Persiapan sebelum pemeriksaan laboratorium ( tidak diobservasi) 4. Mampu melakukan prosedur K3 ( tidak diobservasi) 5. Mampu melakukan pemeriksaan sesuai prosedur ( tidak diobservasi) 6. Keterampilan melakukan pemeriksaan sesuai prosedur ( tidak diobservasi) 7. Interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium ( tidak diobservasi) KETERANGAN NBL : >75 Nilai rata-rata UMPAN BALIK TERHADAP KOMPETENSI PATOLOGI KLINIK CATATAN 1. Waktu DOPS: Observasi: menit. Memberikan umpan balik: menit 2. Kepuasan penilai terhadap DOPS: a. Kurang sekali b. Kurang c. Cukup d. Baik e. Baik sekali 3. Kepuasan PPDS terhadap DOPS: a. Kurang sekali b. Kurang c. Cukup d. Baik e. Baik sekali

16 Tanda tangan penilai Tanda tangan yang dinilai ( ) ( )

17 PEER ASSESSMENT TOOL (MINI-PAT) Nama Penilai : Nama PPDS : Tanggal : Level : I/II/III Bagaimana anda menilai PPDS ini dalam hal: Pengelolaan pemeriksaan laboratorium 1. Kemampuan menilai masalah pasien < Kemampuan memilih macam dan metode pemeriksaan 3. Kesadaran akan kelebihan dan kekurangan masing-masing metode 4. Melakukan analisis masalah pasien dan hasil pemeriksaan laboratorium 5. Kemampuan dalam menjawab/memberikan expertise laboratorium Melakukan pemeriksaan laboratorium yang baik 6. Kemampuan mempergunakan waktu dengan efektif / prioritas 7. Kecakapan secara teknis (sesuai dengan SOP) Mengajar, melatih, menelaah dan menilai 8. Kemampuan dan keinginan dalam mengajar serta melatih praktikum mahasiswa S1 secara efektif Hubungan dengan pasien (BMP dan Sampling) 9. Komunikasi dengan pasien 10. Komunikasi dengan penunggu pasien dan atau keluarga 11. Menghargai pasien dan haknya atas kerahasiaan Kerjasama dengan teman sejawat/semua petugas laboratorium 12. Komunikasi verbal

18 13. Komunikasi tertulis/menjawab konsul 14. Kemampuan memahami dan menilai kontribusi dari orang 15. Assesibilitas / Reliabilitas Sikap serta perilaku berdasarkan norma dan etika profesi 16. Disiplin 17. Kerjasama 18. Tanggung Jawab KOMENTAR DARI PENILAI TERHADAP MINI-PAT Sudah bagus Perlu perbaikan Tindakan yang disetujui bersama Tanda tangan penilai Tanda tangan yang dinilai ( ) ( )

19 PORTFOLIO Nama Penilai : Tanggal : Nama PPDS : Level : I / II / III Periode Penilaian : Penilaian Kompetensi 1. Penilaian terhadap peserta didik: sangat memuaskan memuaskan kurang memuaskan 2. Penilaian yang sudah dilakukan terhadap peserta didik: Mini Cex Sudah, sebanyak. kali Belum Nilai terakhir OSCE Sudah, sebanyak. kali Belum Nilai terakhir Mini- Sudah, sebanyak. kali Belum Nilai terakhir PAT DOPS Sudah, sebanyak. kali Belum Nilai terakhir CbD Sudah, sebanyak. kali Belum Nilai terakhir 3. Evaluasi terhadap peserta didik: 4. Komentar / saran terhadap peserta didik: Umpan balik dari peserta didik: UMPAN BALIK TERHADAP PORTFOLIO Tindakan yang disetujui bersama: Tanda tangan penilai Tanda tangan yang dinilai

20 ( ) ( )

21 MINI-CLINICAL EXAMINATION (MINI-CEX) Nama Penilai : Nama PPDS : Tanggal : Level : I / II / III Bagaimana anda menilai PPDS ini dalam hal : < Kemampuan Interpretasi Hasil Laboratorium 1 Kemampuan menilai masalah pasien 2 Kemampuan memilih macam dan metode pemeriksaan 3 Kesadaran akan kelebihan dan kekurangan masing-masing metode 4 Melakukan analisis masalah pasien dan hasil pemeriksaan laboratorium 5 Interpretasi hasil laboratorium Melakukan pemeriksaan laboratorium yang baik 6 Kemampuan mempergunakan waktu dengan efektif / prioritas 7 Kecakapan secara teknis (sesuai dengan SOP) Hubungan dengan pasien 8 Komunikasi dengan pasien 9 Komunikasi dengan penunggu pasien dan atau keluarga 10 Menghargai pasien dan haknya atas kerahasiaan KETERANGAN NBL : >75 Nilai rata-rata UMPAN BALIK TERHADAP MINI-CEX Sudah bagus Perlu perbaikan Tindakan yang disetujui bersama CATATAN 1. Waktu penilaian diskusi kasus: Observasi: menit. Memberikan umpan balik: menit 2. Kepuasan penilai terhadap mini-cex:

22 a. Kurang sekali b. Kurang c. Cukup d. Baik e. Baik sekali 3. Kepuasan PPDS terhadap mini-cex: a. Kurang sekali b. Kurang c. Cukup d. Baik e. Baik sekali Tanda tangan penilai ( ) Tanda tangan yang dinilai ( )

23 PENILAIAN PRESENTASI ILMIAH (Journal Reading, Tinjauan Pustaka dan Textbook Reading) Judul :... Tanggal :... Pembicara :... Nilai Akhir:... Moderator :..... Nama Penilai :..... A. CARA PENYAJIAN 1. Sistemik 2. Sikap dan kejelasan bicara 3. Ketepatan waktu 4. Kerapian slide/transparan B. MATERI 1. Mengerti/memahami tujuan penulis 2. Mengerti/memahami pikiran penulis 3. Mampu menerapkan dalam praktik C. DISKUSI 1. Relevansi jawaban 2. Kejelasan jawaban 3. Penguasaan teori terkait 4. Orientasi penelitian D. NILAI AKHIR (1 X A + 2 X B + 3 X C) : 6 = > >50 E. TUGAS Mengetahui, KPS PPDS PK FK dr.hartojo, SpPK(K) NIP. Lampiran 11. Tata Cara Penulisan Karya Tulis

24 TATA CARA PENULISAN KARYA TULIS PENULISAN UMUM 1. Bahasa Indonesia yang digunakan mengikuti pedoman umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan. 2. Bila ada kata asing yang tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia, kata asing tersebut dicetak miring atau diberi garis bawah. CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA: A. SISTEM HARVARD 1. Jurnal / Majalah a. Nama pengarang ditulis tanpa gelar, jika nama terdiri dari dua kata atau lebih maka cara penulisannya dalah nama akhir diikuti dengan singkatan nama depan, tengah dan seterusnya, yang semuanya diberi titik. Contoh: Sutan Takdir Alisyahbana ditulis Alisyahbana S.T. Donald Fitzgerald Othmer ditulis Othmer D.F. b. Tahun Penerbitan. c. Judul makalah dicetak tegak dan huruf besar/ kapital hanya pada huruf pertama judul makalah (setelah itu huruf kecil semua). d. Nama jurnal / majalah disingkat sesuai dengan singkatan baku dalam Index Medicus atau MeSH (Medical Subject Heading) dan dicetak miring. e. Volume dan halaman. Contoh: Baldwin K.M., Winder W.W., Terjung R.L Glycolytic enzyme in different types of Skeletal muscle: adaptation to exercise. Am J Physial. 255: Penerbitan Badan atau Lembaga Resmi Contoh: World Health Organization A Programming for controlling acute respiratory infection children and memorandum for WHO meeting. Bull. WHO. 62: Buku Teks Jika kepustakaan diambil dari buku teks maka urutan penulisannya adalah: Nama penulis, tahun penerbitan buku, judul buku dicetak miring. Data setiap permulaan kata ditulis huruf besar kecuali kata depan dan kata sambung, kemudian ditulis edisi ke berapa, kota, nama penerbit, dan halaman (p untuk satu halaman dan pp untuk lebih dari satu halaman). Contoh: buku karangan pribadi Guyton A.C Textbook of Medical Physiology. 5 th ed. Philadelphia: WB Saunders, pp: Contoh: Jika Editor, penyusun (Compiler), pemimpin (chairman) sebagai pengarang. Adams J.F. (ed) Undestanding Adolescence Current Developments in Adolesence Psychology. Boston : Allyn & Bacon, p:5. Dansser J., Colombani J. (eds.) Histocompatibility Testing. Copenhagen Munksgrood, pp: Bab di buku Contoh: Jika editor, penyusun sebagai pengarang.

25 Weinstain L. And Swartz M.N Pathogenic properties of invading microorganisms. In : Sodeman W.A. Jr. and Soedeman W.A. (eds). Pathogenic Psychology Mechanisms of Disease. Philadelphia: WB Saunders, pp : Naskah yang diterbitkan di Proceedings Contoh: Du Pont B Bone marrow transplantation in severe combined immunodeficiency with an un related MLC compatible donor. In : White H.J and Smith R. (eds.). Proceedings of The Third Annual meeting of The International Society for Experimental Hematology. Houtson: International Society for Experimental Hematology. 6. Disertasi atau Thesis Contoh: Cairs R.B Infrared Spectroscopic Studies of Solid Oxygen. Barkley, California, University of California. Dissertation. Junaedi Y Study of Brain Development in Man and the Rat. England University of Surgery. PhD Thesis. 7. Internet (tanggal menunjukkan waktu akses internet) Blackmore N.J Young Children and Complementary Feeding in the USA. (diunduh 12 Februari 2006). 8. Jika terdapat dua atau lebih sumber pustaka dengan nama penulis dan tahun yang sama, maka di belakang tahun dituliskan huruf kecil a, b dan seterusnya. Contoh: Bajus M., Vesely V., Leclercq P.A. and Rijks J.A. 1979a. Steam cracing of hydrocarbons: pyrolisis of heptane. Ind. Eng. Chem. Prod. Res. Dev. 18: Jika terdapat tujuh orang atau kurang penulis dari sebuah referensi, sebutkan semua nama penulis. Namun jika terdapat lebih dari tujuh orang penulis, sebutkan hanya nama penulis pertama, selebihnya ditulis et al. Penunjukan sumber pustaka dalam uraian, dapat dituliskan sebagai berikut: 1. Nama penulis pada bagian permulaan kalimat. Jarret (1959) menyebutkan bahwa marga Artocarpus di Asia mencakup sejumlah 50 jenis. 2. Nama penulis pada bagian tengah kalimat. Leukoplas yang mengandung butir-butir amilum yang besar ditemukan oleh Diers (1963) di dalam buluh serbuk Oenothera hooken. 3. Nama penulis pada bagian akhir kalimat. Penggunaan sterilisator autoklaf dapat memberikan pengaruh baik atau buruk terhadap pertumbuhan, tergantung pada gula yang dipergunakan dalam medium (Supraptopo, 1979). 4. Penulis 2 orang. Jika penulis terdiri dari 2 orang, maka kedua-duanya harus disebutkan. Philips and Andrew (1966) menemukan spermatozoa pada testis Hereford yang berumur 224 hari. 5. Penulis lebih dari 2 orang. Kalau penulis lebih dari 2 orang, maka yang dicantumkan hanya penulis 1 di ikuti dengan dkk atau et al. Buluh serbuk sari Lilium lingiflorum mengandung sejumlah besar amiloplas (Rosen dkk, 1964) atau (Rosen et al, 1964).

26 6. Yang diacu lebih dari 2 sumber. a. Kalau nama penulis masuk dalam uraian, semua sumber disebutkan Menurut Shuka dan Misra (1979), Davis dan Heywood (1973), dan Heywood (1976), studi mengenai kekerabatan merupakan bagian studi sistematik. b. Jika penulis tidak masuk dalam uraian, maka antara sumber-sumber itu dipasang tanda titik koma, dengan urutan tahun pertama yang tertua. Pemberian vitamin C biasanya dimaksudkan untuk mencegah terjadinya pencoklatan permukaan irisan jaringan yang disebabkan oleh reaksi oksidasi senyawa polifenol menjadi quinon yang berwarna coklat (Wereing dan Philips, 1976; Bidwell, 1979; Harisuseno, 1984). 7. Pengutipan dari sumber kedua. Pengutipan dari sumber kedua harus menyebutkan nama penulis aslinya dan nama penulis yang buku atau majalahnya dibaca. Dalam hal ini, yang harus disebutkan tahunnya adalah sumber/ buku/ majalah yang langsung dibaca: Hasil yang sama ditunjukkan pula oleh Vasil dan Hildebrandt (Stevess, 1972). Atau dapat pula sebagai berikut: Menurut Vasil dan Hildebrandt dalam Stevess (1972), hasil yang sama telah berhasil ditunjukkan. Dalam hal ini yang terdapat dalam daftar pustaka hanyalah tulisan Stevess (1972). Jadi Stevess (yang tahun tulisannya adalah 1972) adalah penulis yang tulisannya langsung dibaca. Namun demikian diusahakan sedapat-dapatnya yang dibaca ialah sumber aslinya. 8. Jika terdapat dua atau lebih sumber pustaka dengan nama penulis dan tahun yang sama, maka dibelakang tahun dituliskan huruf kecil a, b dan seterusnya. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi struktur kimia zat. (Bajus et al., 1979a). CARA PENAMPILAN TABEL DAN GAMBAR 1. Tabel, bagan / gambar dan grafik dibuat jelas dan disertai keterangan yang jelas, diberi nomor urut dalam naskah serta sumber pustaka. 2. Keterangan tabel ditempatkan di atas tabel, sedang keterangan gambar dan grafik ditempatkan di bawah gambar/ bagan dan grafik. B. SISTEM VANCOUVER a. Nomor daftar rujukan disusun sesuai dengan urutan penampilan dalam naskah b. Rujukan yang tampil pertama di dalam teks, tabel, tulisan ilustrasi, dibelakangnya diberi nomor satu (angka Arabik) di dalam kurung. Kemudian yang tampil ke dua diberi nomor dua dst. Contoh: Vitamin C dosis tinggi dilaporkan bermanfaat menghambat pertumbuhan sel tumor 1-3 c. Keuntungan: kalimat-kalimat dalam naskah tidak polusi oleh sederetan nama penulis, cukup diberi nomor agar singkat dan jelas d. Nama majalah ilmiah disingkat sesuai Index Medicus (diterbitkan tiap tahun oleh US National Library of Medicine) 1. Majalah Ilmiah Nama penulis, atau nama keluarga; Judul naskah; Nama tempat publikasi/ majalah; Tahun penerbitan; Volum penerbitan; Halaman pertama akhir. Contoh: Vega KJ, Pina I, Krevsky B. heart transplantation is associated with an increased risk for pancreatobiliary disease. Ann Intern Med 1996 Jun 1;124(11):980-3.

27 2. Buku dan karangan ilmiah lain Nama penulis atau nama keluarga, judul buku, edisi, kota: tempat penerbit, nama penerbit; tahun penerbitan. Contoh: Ringsven MK, Bond D. Gerontology and leadership skills for nurses. 2 nd ed Albany (NY): Delmar Publishers; Bab di buku Contoh: Philips SJ, Whisnant JP. Hypertension and stroke. In: Laragh HJ, Brenner BM, editors. Hypertension pathophysiology, diagnosis, and management. 2 nd ed. New York: Raven Press; P Naskah yang diterbitkan di Proceedings Contoh: Kimura J, Shibasaki H, editors. Recent advances in clinical neurophysiology. Proceedings of the 10 th International Conggress of EMG and Clinical Neurophysiology; 1995 Oct 15-19; Kyoto, Japan. Amsterdam; Elsevier: Disertasi atau tesis Contoh: Kaplan SJ. Post-hospital homehealth care: the elderly s access and utilization [dissertation]. St Louis (MO): Washington Univ; Materi lain yang dipublikasikan Nama penulis atau nama keluarga, judul, nama majalah/ surat kabar, tahun, bulan dan tanggal penerbitan, halaman (plus kolom untuk surat kabar) Contoh: Lee G. Hospitalizations tied to ozone pollution: study estimates 50,000 admission annually. The Washington Post 1996 jun 21; Sect. A:3 (col 5). 7. Materi lain yang tidak dipublikasikan (dalam pemberitaan/ in press) Contoh: Leshner Al. Molecular mechanism of cocaine addition. N Engl J Med. In press Internet Contoh: Morse SS. Factors in the emergence of infectious diseases. Emerg Infect Dis [serial online] 1995 Jan-Mar [edited 1996 Jun 5]; 1(1).[24 screens]. Available from URL: http/ htm. 9. CD room Contoh: CDI, clinical dermatology illustrated [monograph on CD-ROM]. Reevers JRT, Maibach H, CMEA Mutimedia Group, producers. 2 nd ed. Version 2.0. San Diego: CMEA; Program komputer Contoh: Hemodynamics III: the ups and downs of hemodynamics [computer program]. Version 2.2 Orlando (FL): Computerized Educational S

28

29

30

31

32

33

34

35

FORMAT PENULISAN LAPORAN PRAKTIKUM

FORMAT PENULISAN LAPORAN PRAKTIKUM FORMAT PENULISAN LAPORAN PRAKTIKUM Oleh : Tim Penyusun PROGRAM D4 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Cover Laporan Praktikum Individu - Font 12, - Cetak

Lebih terperinci

PETUNJUK PENYAJIAN ORAL PRESENTATION DAN POSTER SIMPOSIUM PENELITIAN BAHAN OBAT ALAMI XVI& MUKTAMAR PERHIPBA XII

PETUNJUK PENYAJIAN ORAL PRESENTATION DAN POSTER SIMPOSIUM PENELITIAN BAHAN OBAT ALAMI XVI& MUKTAMAR PERHIPBA XII PETUNJUK PENYAJIAN ORAL PRESENTATION DAN POSTER SIMPOSIUM PENELITIAN BAHAN OBAT ALAMI XVI& MUKTAMAR PERHIPBA XII TEMA: Potensi dan Tantangan Saintifikasi Jamu Dalam Rangka Menjadikan Jamu Sebagai Tuan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL BERKALA ILMIAH MAHASISWA KESEHATAN (BIMKES)

PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL BERKALA ILMIAH MAHASISWA KESEHATAN (BIMKES) PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL BERKALA ILMIAH MAHASISWA KESEHATAN (BIMKES) Berkala Ilmiah Mahasiswa Kesehatan (BIMKES) adalah publikasi per semester yang menggunakan sistem seleksi peer-review dan redaktur.

Lebih terperinci

Pedoman Penulisan Artikel Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia (JIMKI) The Journal of the Indonesian Medical Students Association

Pedoman Penulisan Artikel Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia (JIMKI) The Journal of the Indonesian Medical Students Association Pedoman Penulisan Artikel Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia (JIMKI) The Journal of the Indonesian Medical Students Association Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia (JIMKI) adalah publikasi

Lebih terperinci

TATA CARA PENULISAN LAPORAN

TATA CARA PENULISAN LAPORAN TATA CARA PENULISAN LAPORAN 1. Ukuran dan Jenis Kertas Ukuran kertas yang digunakan untuk menyusun naskah adalah A4 (21 cm x 29,7 cm). Jenis kertas yang digunakan untuk menyusun naskah adalah kertas HVS

Lebih terperinci

PETUNJUK PENULISAN MAKALAH LENGKAP FOKUS AWARD 2017 LAPORAN PENELITIAN

PETUNJUK PENULISAN MAKALAH LENGKAP FOKUS AWARD 2017 LAPORAN PENELITIAN PETUNJUK PENULISAN MAKALAH LENGKAP FOKUS AWARD 2017 LAPORAN PENELITIAN Pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah serta tujuan penelitian dan manfaat untuk waktu yang akan datang. Metode

Lebih terperinci

Memberikan dasar dari teori yang ada Membuat konsep Penelitian sebelumnya yang sudah dilakukan

Memberikan dasar dari teori yang ada Membuat konsep Penelitian sebelumnya yang sudah dilakukan Tinjauan pustaka Memberikan dasar dari teori yang ada Membuat konsep Penelitian sebelumnya yang sudah dilakukan Quotasi (seluruh kata-kata, persis) Paraphrase (tidak persis, isi yang diambil) Tinjauan

Lebih terperinci

AKREDITASI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

AKREDITASI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN BAN-PT AKREDITASI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN BUKU VII PEDOMAN ASESMEN LAPANGAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI JAKARTA 2014 DAFTAR ISI halaman DAFTAR ISI 1 BAB I 2 PENDAHULUAN 2 BAB II 3 PROSEDUR

Lebih terperinci

AKREDITASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

AKREDITASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI Draf 07 Agustus 2011 BAN-PT AKREDITASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI BUKU VII PEDOMAN ASESMEN LAPANGAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI JAKARTA 2011 DAFTAR ISI halaman DAFTAR ISI 1 BAB

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PENULISAN KARYA ILMIAH

BUKU PANDUAN PENULISAN KARYA ILMIAH 1 BUKU PANDUAN PENULISAN KARYA ILMIAH Program Pendidikan Dokter Spesialis I Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga / Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Lebih terperinci

PANDUAN UNTUK PENULISAN NASKAH

PANDUAN UNTUK PENULISAN NASKAH PANDUAN UNTUK PENULISAN NASKAH Jurnal Akademi Kebidanan Griya Husada hanya menerima naskah asli yang belum diterbitkan di dalam maupun di luar negeri. Naskah dapat berupa hasil penelitian, konsepkonsep

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure. Mini-CEX. (Mini Clinical Evaluation Exercise)

Standard Operating Procedure. Mini-CEX. (Mini Clinical Evaluation Exercise) Standard Operating Procedure Mini-CEX (Mini Clinical Evaluation Exercise) PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017 0 LEMBAR IDENTIFIKASI Nama Dokumen

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR KEGIATAN BIDANG AKADEMIK PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS 1 (PPDS-1) ORTHOPEDI DAN TRAUMATOLOGI

MANUAL PROSEDUR KEGIATAN BIDANG AKADEMIK PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS 1 (PPDS-1) ORTHOPEDI DAN TRAUMATOLOGI MANUAL PROSEDUR KEGIATAN BIDANG AKADEMIK PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS 1 (PPDS-1) ORTHOPEDI DAN TRAUMATOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 DAFTAR ISI Daftar isi MANUAL PROSEDUR

Lebih terperinci

BIMBINGAN KONSELING. A. Tugas Staf Pembimbing Akademik.

BIMBINGAN KONSELING. A. Tugas Staf Pembimbing Akademik. BIMBINGAN KONSELING Program Pendidikan Dokter Spesialis Anak merupakan proses belajar yang cukup panjang. Keberhasilan PPDS I menyelesaikan studinya tidak hanya didasarkan kepada kemampuan akademiknya

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN REVISI KEPUTUSAN DEKAN NOMOR TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TUPOKSI UNIVERSITAS BRAWIJAYA DEKAN, Menimbang: a. bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja dan pelayanan penyelenggaraan pendidikan, penelitian,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Padang, 16 Februari SOP Skripsi Prodi Psikologi S1

KATA PENGANTAR. Padang, 16 Februari SOP Skripsi Prodi Psikologi S1 KATA PENGANTAR Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan pimpinan Fakultas Kedokteran Unand dan Ketua Prodi Psikologi Universitas Andalas, telah membantu memberikan masukan sehingga Tim dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PELAKSANAAN SKRIPSI PROGRAM STUDI S1 FARMASI

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PELAKSANAAN SKRIPSI PROGRAM STUDI S1 FARMASI PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR Tim Penyusun: Komisi Skripsi FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR Hal. 1 dari 10 SOP ini disahkan

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure Pelaksanaan Tesis

Standard Operating Procedure Pelaksanaan Tesis Standard Operating Procedure Pelaksanaan Tesis Jurusan Kimia Universitas Brawijaya Malang 2017 LEMBAR IDENTIFIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA SOP PELAKSANAAN TESIS UN10/F09/02/s2/HK.01.02.a/132 Tanggal pengesahan:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi pada penampilan yang bisa digunakan untuk menilai kompetensi klinik

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi pada penampilan yang bisa digunakan untuk menilai kompetensi klinik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mini clinical evaluation exercise (Mini-CEX) adalah salah satu metode evaluasi pada penampilan yang bisa digunakan untuk menilai kompetensi klinik mahasiswa

Lebih terperinci

STANDAR PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH SARAF

STANDAR PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH SARAF KOLEGIUM BEDAH SARAF INDONESIA ( K.B.S.I. ) STANDAR PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH SARAF Jakarta : Februari 2007 DAFTAR SINGKATAN IPDS KBSI KPS KKI PBL PPDS RS Pendidikan RS Jejaring WFME Institusi

Lebih terperinci

II. PROPOSAL PENELITIAN

II. PROPOSAL PENELITIAN II. PROPOSAL PENELITIAN Proposal penelitian untuk skripsi terdiri atas: Bagian Awal, Bagian Utama dan Bagian Akhir. A. Bagian Awal Bagian awal mencakup halaman judul dan halaman persetujuan. 1. Halaman

Lebih terperinci

Ice breaking Kontrak perkuliahan Pembentukan kelompok Rancangan pembelanjaran Pendahuluan : Etika dan Sikap profesional sarjana pemberian tugas-tugas.

Ice breaking Kontrak perkuliahan Pembentukan kelompok Rancangan pembelanjaran Pendahuluan : Etika dan Sikap profesional sarjana pemberian tugas-tugas. Modul ke: 01Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ice breaking Kontrak perkuliahan Pembentukan kelompok Rancangan pembelanjaran Pendahuluan : Etika dan Sikap profesional sarjana pemberian tugas-tugas. Yusman, SE.,

Lebih terperinci

Teknik Penulisan Ilmiah

Teknik Penulisan Ilmiah Teknik Penulisan Ilmiah Modul ke: 08 Fakultas EKONOMI 1. Pengertian Karya Ilmiah 2. Ciri-ciri Karya Ilmiah 3. Syarat-syarat Karya Ilmiah 4. Jenis-jenis karya Ilmiah 5. Tahapan Penulisan Karya Ilmiah Drs.

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DEMAK TAHUN

Lebih terperinci

Pelaksanaan Tugas Akhir

Pelaksanaan Tugas Akhir Manual Prosedur Pelaksanaan Tugas Akhir UNIVERSITAS BRAWIJAYA FTP-UB, 2010 All Rights Reserved Manual Prosedur Pelaksanaan Tugas Akhir UNIVERSITAS BRAWIJAYA 01000 06501 Revisi : 2 Tanggal : 2 Nopemebr

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Kristen Petra

PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Kristen Petra PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Kristen Petra Surabaya 2013 KATA PENGANTAR Buku Pedoman Penulisan Skripsi ini disusun untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis, persepsi atau dalam bahasa Inggris perception berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis, persepsi atau dalam bahasa Inggris perception berasal dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara etimologis, persepsi atau dalam bahasa Inggris perception berasal dari bahasa Latin perception; dari percipere, yang artinya menerima atau mengambil.

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure. PELAKSANAAN Objective Structured Clinical Examination (OSCE) NASIONAL

Standard Operating Procedure. PELAKSANAAN Objective Structured Clinical Examination (OSCE) NASIONAL Standard Operating Procedure PELAKSANAAN Objective Structured Clinical Examination (OSCE) NASIONAL PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017 0 LEMBAR

Lebih terperinci

I. PROSEDUR PELAYANAN MAHASISWA

I. PROSEDUR PELAYANAN MAHASISWA BAB 3 I. PROSEDUR PELAYANAN 3.1 Registrasi Mahasiswa Baru BARU Membayar di Bank BNI/Bank Jatim/ Keuangan UMM dengan Menunjukkan Kartu Test RUANG FOTO CETAK KARTU ASLI Syarat Menyerahkan Blangko Validasi

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN TUGAS AKHIR PROGAM PASCASARJANA TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

MANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN TUGAS AKHIR PROGAM PASCASARJANA TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN MANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN TUGAS AKHIR PROGAM PASCASARJANA TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 I. PENETAPAN KOMISI PEMBIMBING A. Latar Belakang Mahasiswa Program Pascasarjana

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

PERATURAN AKADEMIK PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN PERATURAN AKADEMIK PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 Dalam Peraturan Akademik ini yang dimaksud dengan : (1) Pendidikan Profesi Dokter adalah

Lebih terperinci

TUJUAN FUNGSI DEFINISI RUANG LINGKUP URAIAN PROSEDUR I. Tata Tertib Laboratorium Tidak Boleh Mengikuti Praktikum

TUJUAN FUNGSI DEFINISI RUANG LINGKUP URAIAN PROSEDUR I. Tata Tertib Laboratorium Tidak Boleh Mengikuti Praktikum TUJUAN SOP ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai : Pengelolaan laboratorium guna memaksimalkan kegunaan dari laboratorium beserta semua sumber daya tan dada didalamnya, sehingga dapat membantu

Lebih terperinci

FORMULIR PENGAJUAN PENULISAN TUGAS AKHIR

FORMULIR PENGAJUAN PENULISAN TUGAS AKHIR Form TA 01 FORMULIR PENGAJUAN PENULISAN TUGAS AKHIR Nama : N I M :... Program Studi : PD/ PSIK / PSIGK / PSKG Tempat /Tgl Lahir : Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan Alamat Di Malang : Judul Tugas Akhir

Lebih terperinci

MANAJEMEN TERMINASI PENELITIAN

MANAJEMEN TERMINASI PENELITIAN MANAJEMEN TERMINASI PENELITIAN Halaman 17-1 17-7 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2017 POB KEPK-FK UNPAD 2017 Halaman 17-1 No FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PADJADJARAN DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

LABORATORIUM PATOLOGI AMATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

LABORATORIUM PATOLOGI AMATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG MANUAL PROSEDUR Pelayanan Penelitian 0080530042 LABORATORIUM PATOLOGI AMATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012 MANUAL PROSEDUR Pelayanan Penelitian LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS

Lebih terperinci

PEDOMAN K E G I A T A N P E N E L I T I A N

PEDOMAN K E G I A T A N P E N E L I T I A N PEDOMAN K E G I A T A N P E N E L I T I A N PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I (PPDS I) ILMU PENYAKIT SARAF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA 2008

Lebih terperinci

Manual Prosedur Penunjukan Dosen Pembimbing dan Judul Tugas Akhir. Universitas Brawijaya

Manual Prosedur Penunjukan Dosen Pembimbing dan Judul Tugas Akhir. Universitas Brawijaya Manual Prosedur Penunjukan Dosen Pembimbing dan Judul Tugas Akhir Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Brawijaya MP.UJM-JB.1-MIPA-UB.09 Revisi : -(-) Tanggal : 27 Desember 2010 Dikaji ulang oleh :

Lebih terperinci

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB V EVALUASI KEBERHASILAN

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB V EVALUASI KEBERHASILAN BAB V EVALUASI KEBERHASILAN Evaluasi dalam kurikulum berbasis kompetensi dengan metode PBL ini meliputi elemen hasil pembelajaran yaitu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh oleh mahasiswa), proses

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure. Evaluasi Kemajuan Belajar

Standard Operating Procedure. Evaluasi Kemajuan Belajar Standard Operating Procedure Evaluasi Kemajuan Belajar PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS 1 PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017 LEMBAR IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

KETENTUAN PENGAJUAN PROPOSAL PENELITIAN

KETENTUAN PENGAJUAN PROPOSAL PENELITIAN KETENTUAN PENGAJUAN PROPOSAL PENELITIAN TEMA Tema penelitian yang dinyatakan sebagai unggulan dan pohon penelitian FKUB adalah: 1) Penyakit Autoimmun 2) Penyakit Infeksi 3) Teknologi kedokteran 4) Herbal

Lebih terperinci

Manual Prosedur Tesis

Manual Prosedur Tesis Manual Prosedur Tesis Program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang 2012 Manual Prosedur Tesis Kode Dokumen : 00203 06019 Revisi : 4 Tanggal : 30 Agustus 2012 Diajukan

Lebih terperinci

BIOLOG SELULER DAN MOLEKULER

BIOLOG SELULER DAN MOLEKULER BIOLOG SELULER DAN MOLEKULER Instruksi Kerja Pelaksanaan Praktikum A. Instruksi Kerja Teknisi/Laboran (IK.UJM-JB.1-MIPA-UB.009) 1. meminta buku petunjuk Praktikum kepada dosen koordinator matakuliah. 2.

Lebih terperinci

PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS KLINIK PRATAMA TABITA PENDAHULUAN

PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS KLINIK PRATAMA TABITA PENDAHULUAN PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS KLINIK PRATAMA TABITA PENDAHULUAN Staf medis merupakan tenaga yang mandiri, karena setiap dokter dan dokter gigi memiliki kebebasan profesi dalam mengambil keputusan klinis

Lebih terperinci

Bab II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II TINJAUAN PUSTAKA Bab II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Interprofessional Education (IPE) a. Definisi IPE Menurut the Center for the Advancement of Interprofessional Education (CAIPE, 1997), IPE adalah dua atau

Lebih terperinci

PENUNJUKAN DOSEN PEMBIMBING TESIS

PENUNJUKAN DOSEN PEMBIMBING TESIS MANUAL PROSEDUR PENUNJUKAN DOSEN PEMBIMBING TESIS PROGRAM STUDI S2 KIMIA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS BRAWIJAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 MANUAL PROSEDUR PENUNJUKAN DOSEN PEMBIMBING TESIS PROGRAM

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA BANDUNG. Konsep Keperawatan

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA BANDUNG. Konsep Keperawatan RENCANA SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA BANDUNG KODE MK RUMPUN MK SKS = 3 SKS SEMESTER DIREVISI Konsep Keperawatan Konsep Dasar Keperawatan T =

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure. Penasehat Akademik

Standard Operating Procedure. Penasehat Akademik Standard Operating Procedure Penasehat Akademik PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS 1 PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017 LEMBAR IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

Panduan Penulisan Artikel CR Journal creative research for west java development

Panduan Penulisan Artikel CR Journal creative research for west java development Panduan Penulisan Artikel CR Journal creative research for west java development Panduan penulisan artikel CR Journal berisi hal-hal yang harus dipenuhi oleh penulis agar artikel dapat diterbitkan dalam

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure. Sanksi Pelanggaran Akademik Sedang

Standard Operating Procedure. Sanksi Pelanggaran Akademik Sedang Standard Operating Procedure Sanksi Pelanggaran Akademik Sedang PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS 1 PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017 LEMBAR

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PENYELENGGARAAN UTS DAN UAS

MANUAL PROSEDUR PENYELENGGARAAN UTS DAN UAS MANUAL PROSEDUR PENYELENGGARAAN UTS DAN UAS FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 Manual Prosedur Penyelenggaraan UTS dan UAS FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA Kode Dokumen :

Lebih terperinci

PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN MAHASISWA DAN SKRIPSI

PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN MAHASISWA DAN SKRIPSI PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN MAHASISWA DAN SKRIPSI PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS 2013 KATA PENGANTAR Setiap lulusan Fakultas Pertanian khususnya jalur

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BAGI DOSEN FKUB

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BAGI DOSEN FKUB PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BAGI DOSEN FKUB BADAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2015 1 P a n d u a n P e n y u s u n a n P

Lebih terperinci

Bagi perusahaan atau instansi tempat kerja praktek :

Bagi perusahaan atau instansi tempat kerja praktek : 1. PENDAHULUAN Kerja praktek di Departemen Teknik Mesin ITB merupakan kegiatan wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa sebelum menempuh sidang sarjana. Sejak Kurikulum 2003, kerja praktek mempunyai

Lebih terperinci

PANDUAN HIBAH PENELITIAN FKUI DEAN S AWARD

PANDUAN HIBAH PENELITIAN FKUI DEAN S AWARD PANDUAN HIBAH PENELITIAN FKUI DEAN S AWARD DEAN S AWARD FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA LATAR BELAKANG Universitas Indonesia selalu berusaha menjadi salah satu universitas riset atau institusi

Lebih terperinci

SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Disiplin Mahasiswa IKIP Veteran Semarang ini, yang dimaksud dengan : 1.

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pemrogaman KRS dan Bimbingan Akademik

Manual Prosedur Pemrogaman KRS dan Bimbingan Akademik Manual Prosedur Pemrogaman KRS dan Bimbingan Akademik Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang 2012 Manual Prosedur Pemrogaman KRS dan Bimbingan Akademik Kode Dokumen

Lebih terperinci

Ice breaking Kontrak perkuliahan Pembentukan kelompok Rancangan pembelanjaran Pendahuluan : Etika dan Sikap profesional sarjana pemberian tugas-tugas.

Ice breaking Kontrak perkuliahan Pembentukan kelompok Rancangan pembelanjaran Pendahuluan : Etika dan Sikap profesional sarjana pemberian tugas-tugas. Modul ke: Fakultas TEKNIK Ice breaking Kontrak perkuliahan Pembentukan kelompok Rancangan pembelanjaran Pendahuluan : Etika dan Sikap profesional sarjana pemberian tugas-tugas. Prayogo Hadi Sulistio, M.Pd

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA BANDUNG. Konsep Keperawatan

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA BANDUNG. Konsep Keperawatan RENCANA SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA BANDUNG KODE MK RUMPUN MK BOBOT SKS = 3 SKS SEMESTER DIREVISI Konsep Keperawatan Konsep Dasar Keperawatan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN NOMOR PER-1 /PP/2017 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN NOMOR PER-1 /PP/2017 TENTANG SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN NOMOR PER-1 /PP/2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN SOAL DAN VALIDASI SOAL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN KEPALA

Lebih terperinci

PANDUAN LENGKAP PENULISAN

PANDUAN LENGKAP PENULISAN PANDUAN LENGKAP PENULISAN JUDUL HURUF TIMES NEWS ROMAN UKURAN 14PT BOLD KAPITAL POSISI CENTRE SPASI SINGLE Nama penulis 1 1, Nama penulis 2 2 (tanpa gelar, ukuran huruf 12pt) Nama institusi dan kota 1

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PIMPINAN PENYELENGGARA PELAYANAN

KEPUTUSAN PIMPINAN PENYELENGGARA PELAYANAN KEPUTUSAN PIMPINAN PENYELENGGARA PELAYANAN NOMOR 05/UJM.62/PP/2013 TENTANG PENETAPAN STANDAR PELAYANAN PADA JENIS PELAYANAN UJIAN SKRIPSI PIMPINAN PENYELENGGARA PELAYANAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP)

INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP) V INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP) INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP) Gambaran Umum Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA BANDUNG. Konsep Keperawatan

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA BANDUNG. Konsep Keperawatan RENCANA SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA BANDUNG KODE MK RUMPUN MK BOBOT SKS = 3 SKS SEMESTER DIREVISI Konsep Keperawatan Konsep Dasar Keperawatan

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure. FASILITATOR PBL (Problem Based Learning)

Standard Operating Procedure. FASILITATOR PBL (Problem Based Learning) Standard Operating Procedure FASILITATOR PBL (Problem Based Learning) PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 07 0 LEMBAR IDENTIFIKASI Nama Dokumen :

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure Pelaksanaan Matakuliah Topik Khusus Penunjang Skripsi

Standard Operating Procedure Pelaksanaan Matakuliah Topik Khusus Penunjang Skripsi Standard Operating Procedure Pelaksanaan Matakuliah Topik Khusus Penunjang Skripsi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya Malang 2018 LEMBAR IDENTIFIKASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

I. PENGANTAR UNSUR POKOK RANCANGAN USULAN PENELITIAN

I. PENGANTAR UNSUR POKOK RANCANGAN USULAN PENELITIAN I. PENGANTAR Rancangan usulan penelitian untuk disertasi, usulan penelitian untuk disertasi, dan disertasi sebenarnya menunjuk pada satu hal yang sama, yaitu disertasi. Oleh karena itu, hal-hal yang dituntut

Lebih terperinci

SILABUS PRE KLINIK KEPERAWATAN JIWA PROGRAM A 2011

SILABUS PRE KLINIK KEPERAWATAN JIWA PROGRAM A 2011 SILABUS PRE KLINIK KEPERAWATAN JIWA PROGRAM A 2011 JUDUL MATA KULIAH BEBAN STUDI : PRE KLINIK KEPERAWATAN JIWA : 2 SKS PERIODE : Semester Genap T.A. 2012/2013 WAKTU : 5 Mei 30 Mei 2014 KOORDINATOR TIM

Lebih terperinci

PRAKTEK KERJA NYATA ILMU KOMUNIKASI UB IV

PRAKTEK KERJA NYATA ILMU KOMUNIKASI UB IV PRAKTEK KERJA NYATA ILMU KOMUNIKASI UB IV ------------------------------------------------------------------------------------------------- 1. DEFINISI PKN merupakan mata kuliah muatan universitas dengan

Lebih terperinci

INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP) STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1 EFEKTIF TANGGAL 1 JANUARI 2018

INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP) STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1 EFEKTIF TANGGAL 1 JANUARI 2018 INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP) STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1 EFEKTIF TANGGAL 1 JANUARI 2018 REFERENSI UU no 44 tahun 2009 ttg rumah sakit pasal 21-22

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU SEMINAR TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA DEPARTEMEN STATISTIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2016

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU SEMINAR TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA DEPARTEMEN STATISTIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2016 PROSEDUR OPERASIONAL BAKU SEMINAR TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA DEPARTEMEN STATISTIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2016 PENGERTIAN Seminar Tugas Akhir adalah sebuah kegiatan yang bertujuan untuk menyampaikan

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PERKULIAHAN

MANUAL PROSEDUR PERKULIAHAN MANUAL PROSEDUR PERKULIAHAN PROGRAM MAGISTER TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014 MANUAL PROSEDUR PERKULIAHAN PROGRAM MAGISTER TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA Kode

Lebih terperinci

Informasi/umpan balik tersebut ditujukan secara khusus kepada perusahaan/lembaga/instansi dimana alumni mengabdikan pengetahuannya selama ini.

Informasi/umpan balik tersebut ditujukan secara khusus kepada perusahaan/lembaga/instansi dimana alumni mengabdikan pengetahuannya selama ini. 1 Laporan B A B 1 Tracer study untuk stakeholder alumni Jurusan Pendidikan Dokter FKUB merupakan salah satu studi empiris yang diharapkan menyediakan informasi untuk mengevaluasi hasil pendidikan di Jurusan

Lebih terperinci

Gadjah Mada University. Vancouver Style. Citation

Gadjah Mada University. Vancouver Style. Citation Gadjah Mada University Vancouver Style Citation mummut Dec, 10 2012 Sebagai awal saya ingin memaparkan bahwa daftar pustaka merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah karya tulis ilmiah. Ini berarti

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS Program Studi : Kode : 25 : KEDOKTERAN KOMUNITAS Semester : 7 (tujuh) Standar Kompetensi : mahasiswa mampu menjelaskan dan menerapkan aspek promotif,

Lebih terperinci

INSTRUKSI KERJA PPDS I PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI ADMINISTRASI FKUB/RSSA

INSTRUKSI KERJA PPDS I PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI ADMINISTRASI FKUB/RSSA INSTRUKSI KERJA PPDS I PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI ADMINISTRASI FKUB/RSSA ADMINISTRASI Tugas Pokok Sesuai dengan Surat Kontrak dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, tugas Pokok dari

Lebih terperinci

STANDARD PELAYANAN PRIMA LABORATORIUM SISTEM KONTROL

STANDARD PELAYANAN PRIMA LABORATORIUM SISTEM KONTROL STANDARD PELAYANAN PRIMA LABORATORIUM SISTEM KONTROL UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 Standard Pelayanan Prima Laboratorium Sistem Kontrol Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

Tinjauan Umum & Tata Tertib

Tinjauan Umum & Tata Tertib 1 Kuliah Pendahuluan Lab Instruksional Teknik Kimia Tinjauan Umum & Tata Tertib Program Studi Teknik Kimia FTI ITB - 2016 Kedudukan dalam Kurikulum TK ITB Laboratorium Instruksional: 1. Kelanjutan dari

Lebih terperinci

PEDOMAN K E G I A T A N P E N E L I T I A N

PEDOMAN K E G I A T A N P E N E L I T I A N PEDOMAN K E G I A T A N P E N E L I T I A N PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I (PPDS I) ILMU PENYAKIT SARAF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA 2008

Lebih terperinci

MANAJEMEN TERMINASI PENELITIAN

MANAJEMEN TERMINASI PENELITIAN 17. ManajemenTerminasiPenelitian Revisi ke-0 MANAJEMEN TERMINASI PENELITIAN Halaman 17-1 17-6 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2014 DAFTAR ISI No Hal DAFTAR ISI... 17-2 1. TUJUAN...

Lebih terperinci

KOMISI STUDI AKHIR (KSA) Deskripsi: Struktur Organisasi: Tugas dan Wewenang: Tata Tertib Rapat KSA:

KOMISI STUDI AKHIR (KSA) Deskripsi: Struktur Organisasi: Tugas dan Wewenang: Tata Tertib Rapat KSA: Lampiran Surat Keputusan Dekan Fakultas Biologi tentang Prosedur Baku Pelaksanaan Studi Akhir Program Studi S1 Biologi Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman KOMISI STUDI AKHIR (KSA) Deskripsi:

Lebih terperinci

INSTRUKSI KERJA KEGIATAN PERKULIAHAN

INSTRUKSI KERJA KEGIATAN PERKULIAHAN INSTRUKSI KERJA KEGIATAN PERKULIAHAN LABORATORIUM ANESTESIOLOGI & TERAPI INTENSIF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 1 INSTRUKSI KERJA KEGIATAN PERKULIAHAN LABORATORIUM ANESTESIOLOGI

Lebih terperinci

Lampiran 1: Panduan Wawancara Pemilik

Lampiran 1: Panduan Wawancara Pemilik Lampiran 1: Panduan Wawancara a. Hasrat atas tanggung jawab 1. Sesesorang yang merintis usaha sendiri umumnya bertanggung jawab tinggi terhadap usahanya. Bagaimanakah cara Anda bertanggung jawab pada keberlangsungan

Lebih terperinci

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS PENGISIAN REKAM MEDIS

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS PENGISIAN REKAM MEDIS MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS PENGISIAN REKAM MEDIS Diberikan Pada Mahasiswa Semester VII Fakultas Kedokteran Unhas Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2016 DAFTAR KETERAMPILAN

Lebih terperinci

PENGARAHAN SKILLS LAB DAN OSCE MAHASISWA BARU. dr. Ratna Fitri R. Koordinator OSCE

PENGARAHAN SKILLS LAB DAN OSCE MAHASISWA BARU. dr. Ratna Fitri R. Koordinator OSCE PENGARAHAN SKILLS LAB DAN OSCE MAHASISWA BARU dr. Ratna Fitri R. Koordinator OSCE KNOWLEDGE SGD PRAKTIKUM dst SKILL SKILLS LAB OSCE NILAI MODUL RUANG LINGKUP Ka.OSCE Skills Lab klinis dan OSCE Teknis

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun KATA PENGANTAR Buku Kebijakan Akademik Program Studi Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Rumah Sakit dr. Saiful Anwar ini disusun berdasarkan Buku Pedoman Akademik Universitas

Lebih terperinci

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN Kegiatan pembelajaran di Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan menekankan

Lebih terperinci

PENGAJUAN PROTOKOL UNTUK TELAAH AWAL Halaman

PENGAJUAN PROTOKOL UNTUK TELAAH AWAL Halaman PENGAJUAN PROTOKOL UNTUK TELAAH AWAL Halaman 9-1 9-7 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2017 POB KEPK-FK UNPAD 2017 Halaman 9-1 DAFTAR ISI No Hal DAFTAR ISI... 9-2 1. TUJUAN... 9-3 2.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Kuliah Pendahuluan Lab Instruksional Teknik Kimia Tinjauan Umum & Tata Tertib. Koordinator: Dr. Ardiyan Harimawan

Kuliah Pendahuluan Lab Instruksional Teknik Kimia Tinjauan Umum & Tata Tertib. Koordinator: Dr. Ardiyan Harimawan 1 Kuliah Pendahuluan Lab Instruksional Teknik Kimia Tinjauan Umum & Tata Tertib Koordinator: Dr. Ardiyan Harimawan Kedudukan dalam Kurikulum Laboratorium Instruksional kelanjutan dari percobaan dasar:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. b. Tatacara Pengajuan Usulan Penelitian dan Pembimbing Mengisi formulir Pengajuan Usulan Penelitian dan Dosen Pembimbing.

BAB I PENDAHULUAN. b. Tatacara Pengajuan Usulan Penelitian dan Pembimbing Mengisi formulir Pengajuan Usulan Penelitian dan Dosen Pembimbing. BAB I PENDAHULUAN BUKU PEDOMAN SKRIPSI 2014 Pendidikan sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana dijalankan sesuai dengan visi Universitas Udayana yaitu menghasilkan lulusan

Lebih terperinci

A.. Instruksi Kerja Pelaksanaan Praktikum. A.1. Instruksi Kerja Teknisi/Laboran (IK.UJM-JB.1-MIPA-UB.009)

A.. Instruksi Kerja Pelaksanaan Praktikum. A.1. Instruksi Kerja Teknisi/Laboran (IK.UJM-JB.1-MIPA-UB.009) A.. Instruksi Kerja Pelaksanaan Praktikum A.1. Instruksi Kerja Teknisi/Laboran (IK.UJM-JB.1-MIPA-UB.009) 1. meminta buku petunjuk Praktikum kepada dosen koordinator matakuliah. 2. memperlajari isinya terutama

Lebih terperinci

PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN

PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN Proposal penelitian terdiri atas: Bagian Awal, Bagain utama, dan bagian Akhir dengan jumlah halaman tidak lebih dari 30. A. Bagian awal Bagian awal mencakup halaman

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENYUSUNAN SKRIPSI

MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENYUSUNAN SKRIPSI 0 MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENYUSUNAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 1 MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENYUSUNAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undang-undang

Lebih terperinci

TATA TULIS DALAM RAGAM ILMIAH

TATA TULIS DALAM RAGAM ILMIAH Modul ke: TATA TULIS DALAM RAGAM ILMIAH Bahan dan Jumlah Halaman, Penulisan Judul, Bab, dan Subbab, Teknik Penulisan Kutipan, Teknik Penulisan Catatan Kaki, dan Teknik Penulisan Daftar Pustaka Fakultas..

Lebih terperinci

Panduan Kerja Praktek (ET-4000)

Panduan Kerja Praktek (ET-4000) Panduan Kerja Praktek (ET4000) 1. Umum Matakuliah (MK) Kerja Praktek adalah mata kuliah wajib bagi mahasiswa Prodi T.Telekomunikasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, bernilai 2 sks, terdiri dari

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD / RSUP SANGLAH DENPASAR 2016

MANUAL PROSEDUR PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD / RSUP SANGLAH DENPASAR 2016 MANUAL PROSEDUR PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD / RSUP SANGLAH DENPASAR 2016 MANUAL PROSEDUR PENERIMAAN PESERTA PPDS I PROGRAM STUDI Tujuan : Menerangkan proses penerimaan peserta PPDS

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI 3 MRANGGEN NOMOR : 870 / 083 / 2015 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI 3 MRANGGEN NOMOR : 870 / 083 / 2015 TENTANG 1 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA Jl. Pucanggading Raya, Batursari, Mranggen, Demak. Telp. (024) 76743740 SURAT KEPUTUSAN KEPALA NOMOR : 870 / 083 / 2015 TENTANG PROSEDUR

Lebih terperinci

PANDUAN PENUNTUN SURVEI AKREDITASI UNTUK BAB PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN ====================================== ==========================

PANDUAN PENUNTUN SURVEI AKREDITASI UNTUK BAB PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN ====================================== ========================== PANDUAN PENUNTUN SURVEI AKREDITASI UNTUK BAB PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN ====================================== ========================== I. STANDAR PMKP A. KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN 1.

Lebih terperinci