BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang dilakukan oleh"

Transkripsi

1 66 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuisioner di seluruh Kantor Akuntan Publik di Bandung. Instrumen berupa kuisioner ini digunakan untuk menguji hipotesis bagimana pengaruh human capital terhadap kinerja auditor. Hasil penelitian ini meliputi gambaran umum responden, statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan pengujian hipotesis Tinjauan Umum Kantor Akuntan Publik (KAP) Selama masa penjajahan kolonial Belanda, yang menjadi anggota profesi akuntan adalah para akuntan Belanda dan beberapa Akuntan Indonesia. Pada waktu itu pendidikan bagi rakyat pribumi berupa pendidikan tata buku yang diberikan secara formal. Pada masa pendudukan Jepang, pendidikan akuntansi hanya diselenggarakan oleh Departemen Keuangan berupa kursus akuntansi di Jakarta. Pesertanya pada saat itu 30 orang termasuk Prof. Soemardjo dan Prof. Hadibroto.

2 67 Bersama empat akuntan lulusan pertama Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan enam lulusan Belanda, Prof. Soemardjo merintis Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) tanggal 23 Desember Pada tahun yang sama pemerintah melakukan nasionalisasi perusahaan milik Belanda. Hal ini menyebabkan akuntan-akuntan dari Belanda kembali ke negerinya dan sejak itu para akuntan Indonesia semakin berkembang. Setelah adanya Undang-Undang No 34 tahun 1954 tentang pemakaian gelar akuntan ternyata perkembangan profesi akuntan dan auditor di Indonesia berjalan lambat karena perkekonomian Indonesia belum berjalan pesat. Namun, perkembangan ekonomi mulai pesat saat dilakukan nasionalisasi perusahaan-perusahaan milik Belanda. Dengan keterbatasan tenaga akuntan yang menjadi auditor pada waktu itu, Direktorat Akuntan Negara meminta bantuan kantor akuntan publik untuk melakukan audit atas nama Direktorat Akuntan Negara. Perluasan pasar profesi akuntan publik semakin bertambah yaitu pada saat pemerintah mengeluarkan Undang- Undang Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMND) tahun 1967 /1968. Profesi akuntan publik mengalami perkembangan yang berarti sejak awal tahun 1970-an dengan adanya perluasan kredit perbankan kepada perusahaan. Bank mewajibkan nasabah yang mengajukan kredit dalam jumlah tertentu untuk menyerahkan laporan keuangan secara periodik yang telah diaudit oleh akuntan publik.

3 68 Perkembangan itu semakin pesat setelah presiden meresmikan kegiatan pasar modal 10 Agustus 1977 yang membuat peranan akuntan dan laporan keuangan menjadi penting. Bulan Januari 1986 Menteri Keuangan mengeluarkan SK Nomor 43/1986 tentang jasa akuntan menggantikan Kepmenkeu 763/1977. Pada tahun 2002 Menteri Keuangan mengeluarkan SK Nomor 423/KMK.06/2002 tentang jasa akuntan publik menggantikan SK Nomor 43/1997. Pada tahun 2002 Menteri Keuangan mengeluarkan SK Nomor 423/KMK.06/2002 tentang jasa akuntan publik menggantikan SK Nomor 43/1997. Selain mewajibkan Akuntan Publik memiliki sertifikat akuntan publik, juga akuntan publik asing diperbolehkan praktek di Indonesia, sepanjang memenuhi persyaratan. Subjek pada penelitian ini adalah seluruh auditor di KAP Bandung yang dapat dijadikan populasi sebagai responden. Instrumen berupa kuisioner ini disebarkan pada auditor yang mencakup auditor senior dan auditor junior dengan perbandingannya masing-masing 50 %. Berdasarkan IAPI Directory KAP & AP tahun 2010 terdapat 26 KAP yang terdaftar di Bandung. Dari 26 KAP tersebut, peneliti hanya dapat menggunakan 12 KAP sebagai populasi serta sampelnya. Hal ini disertai alasan bahwa terdapat beberapa KAP yang telah pindah dan tidak diketahui alamatnya serta menolak untuk dijadikan responden. Jumlah seluruh auditor pada 12 KAP adalah 222 orang dengan jumlah sampel sebanyak 75 orang. Teknik sampling yang

4 69 digunakan dalam penelitian ini adalah proportionate stratified sampling yang memungkinkan peneliti untuk mengambil sampel berdasarkan jumlah auditor pada setiap KAP agar bersifat representative. Berikut ini adalah daftar sampel penelitian dan jumlah kuisioner yang disebar yang disajikan dalam tabel 4.1. Tabel 4.1 Daftar Kuisioner yang Disebar dan Diterima No. Daftar KAP Kuisioner Disebar 1. Prof.Dr. H.Tb.Hasanuddin, Msc Kuisioner Diterima &Rekan 2. La Midjan & Rekan Sanusi,Supardi,& Soegiharto Drs.Gunawan Sudradjat Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry AF Rachman & Soetjipto WS Bambang Budi Tresno Dra. Yati Ruhiyati Koesbandijah, Beddy Samsi, & 8 6 Setiasih. 10. Dr. H.E.R.Suhardjadinata.,Ak.,MM Djoemarma, Wahyudin, dan Rekan Roebiandini & Rekan Jumlah Sumber: Data Primer Diolah 2011 Peneliti mendistribusikan kuisioner pada setiap KAP disesuaikan dengan jumlah auditor pada setiap KAP. Sebanyak 95 kuisioner telah disebar oleh peneliti namun yang diterima hanya 75 buah kuisioner. Ringkasan pengiriman dan pengembalian kuesioner dalam penelitian ini ditunjukkan dalam tabel 4.2.

5 70 Tabel 4.2 Rincian Pengirimaan dan Pengembalian Kuisioner Kuisioner yang didistribusikan 95 Kuisioner yang kembali 75 Kusioner yang digugurkan (tidak lengkap) - Kuisioner yang digunakan 75 Tingkat pengembalian (response rate) 78,9% (75/95)*100% Tingkat pengembalian yang digunakan (usable response rate) 78,9% (75/95)*100% Sumber: Data Primer Diolah 2011 Adapun gambaran umum KAP yang menjadi sampel dalam penelitian ini diantaranya adalah: 1. Gambaran Umum KAP Koesbandijah Beddy Samsi, dan Setiasih (KBS) Kantor Akuntan Publik Koesbandijah, Beddy Samsi & Setiasih berdiri pada tanggal 29 Oktober Tahun 1998 oleh Beddy Robedi Samsi. Izin usaha Kantor Akuntan Publik ini adalah keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.Kep- 1032/Km.17/1998. KAP KBS sudah 39 tahun aktif beroperasi dalam bidang jasa akuntan public, yang saat ini dikelola oleh tiga akuntan public yang dibantu oleh beberapa tenaga ahli khusus, para manajer, para supervisor, dan beberapa puluh auditor serta beberapa supporting staff. Pengalaman kerja KAP KBS dalam aktivitasnya selama lebih dari 3 dekade telah memberikan hasil kerja dalam semua jenis jasa akuntan publik yang diperuntukkan bagi semua jenis usaha, baik usaha dengan badan hukum perseroan, yayasan, dana pensiun, BUMN, BUMD, badan hukum pendidikan maupun

6 71 pemerintahan. Kantor Akuntan Publik Koesbandijah, Beddy Samsi & Setiasih memberikan layanan kepada publik pengguna jasa kantor akuntan seperti: jasa Audit Laporan Keuangan, jasa Kompilasi Laporan Atestasi, jasa Review Laporan Keuangan, jasa Kompilasi Laporan Keuangan dan jasa Konsultasi. Selama 39 tahun dalam melaksanakan pemberian jasa akuntan publik, baik kantor KAP KBS maupun para akuntan yang tergabung di dalamnya belum pernah mendapat teguran, peringatan, dan atau sanksi lain yang berkaitan dengan pelanggaran standar profesi maupun hukum dan institusi atau lembaga terkait serta pemerintah. Adapun alamat kantor adalah di Jl. P.H. Hasan Mustopa No.58 Bandung. 2. Gambaran Umum KAP Prof. Dr. H. Tb. Hasanuddin.,MSc dan Rekan Kantor Akuntan Publik (KAP) Prof.Dr.H.Tb.Hasanuddin M.sc dan Rekan memiliki nomor registrasi D.610 sesuai dengan kompartemen akuntan public IAI, surat izin praktek harus diperbaharui setelah lewat periode waktu tertentu. Surat praktek sekarang yaitu nomor izin APU: Kep.813/KM.18/1998 tanggal 23 oktober 1998 selaku Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di BPPN dan Akuntan Publik Pasar Modal No 254./PM/STTP-AP/2002. KAP ini telah membuka cabang di Jakarta sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.Kep.405/KMK.6/ 2003 tentang pemberian izin pembukuan cabang KAP Prof.Dr.H.Tb.Hasanuddin,M.Sc dan rekan. KAP ini mulai tahun 2005 bertempat di Jl. Soekarno Hatta MTC Blok F no 29 Bandung. Untuk melayani klien ditunjuk dan

7 72 ditetapkan staf yang berkompetensi dengan berdasarkan prinsip pelayanan optimal demi kepuasan pihak klien. 3. Gambaran Umum KAP Drs. Gunawan Sudrajat Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Gunawan Sudrajat didirikan pada tahun 2004 yang bertujuan untuk memenuhi berbagai kebutuhan berbagai entitas ekonomi akan jasa akuntansi, manajemen, perpajakan, serta jasa lainnya. Rekan KAP terdahulu adalah auditor salah satu KAP kelompok The Big Five di Indonesia yaitu Kantor Akuntan Publik Riza, Andiek & Zainuddin di Jakarta yang didirikan pada tahun 1996 dan membubarkan diri pada tahun Klien KAP Drs. Gunawan Sudrajat saat ini terdiri dari perusahaan-perusahaan dari berbagai bidang usaha seperti perdagangan, pariwisata, industry garmen, industry keramik, multi level marketing, dan koperasi. Landasan pelayanan jasa KAP dalam setiap penugasannya selalu berusaha memenuhi client satisfication, karena itu selama proses penugasannya selalu terbuka untuk membicarakan aspek bisnis yang ada. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, KAP Drs. Gunawan Sudrajat terus meningkatkan profesionalisme pelayanannya terutama dalam bidang auditing dan selalu berpedoman pada SAK dan SPAP. Adapun alamat kantor adalah di Komplek Taman Golf Arcamanik Endah Jl.Golf Timur III No.1 Bandung.

8 73 4. Gambaran Umum KAP Roebiandini dan Rekan Kantor Akuntan Publik (KAP) Roebiandini & rekan, ditetapkan secara hukum pada tanggal 16 oktober 2008 berdasarkan Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 684/KM.1/2008. KAP Roebiandini & rekan merupakan kelanjutan dari KAP Ilya Avianti & rekan yang didirikan dan ditetapkan secara hukum pada tanggal 28 Maret 1996 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : SI.415/ MK.17/1996 dan Nomor : SI.416/MK.17/1996 dan telah diperbaharui pada tanggal 29 Oktober 1998 oleh Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : KEP-1045/ KM.17/1998. Sebagai kelanjutan dari KAP Ilya Avianti & Rekan, KAP Roebiandini & Rekan memperoleh rekomendasi dari Ikatan Akuntan Indonesia dari Cabang Jawa Barat dengan Nomor: 07/ SEK/III/ 1995 maupun dari pusat dengan Nomor : 275/SEKKEN/XI/1995. terhitung tanggal 3 Juli 1998 terdaftar sebagai anggota Forum Akuntan Pasar Modal dengan Nomor Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal, No. 441/PM/STTD-AP/PM/2006. Kantor Akuntan ini juga terdaftar pada Ikatan Akuntan Indonesia seksi Kompartemen Akuntan Publik dengan No. Reg. KAP 800 dan No. Reg. KAP 600. Saat ini KAP Roebiandini dan rekan berkedudukan di Jalan Sidoluhur No 26 Sukaluyu Bandung.

9 74 5. Gambaran Umum KAP La Midjan dan Rekan Kantor Akuntan Publik (KAP) La Midjan dan Rekan, berdiri pada tanggal 24 Juli 1981 berdasarkan surat izin usaha nomor SI-01120/MK.4/1981 dari Departeman Keuangan Republik Indonesia Nomor SI-464/SK 11/1987. Pada awal berdiri, Kantor Akuntan Publik ini bernama Drs. La Midjan yang dipimpin langsung oleh Bapak La Midjan. Pada tahun 1996 berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor SI-1359/MK.17/1990 berganti nama menjadi Drs La Midjan dan Rekan, hal ini terjadi karena pimpinan Kantor Akuntan Publik ini meninggal dunia. Berdasarkan surat izin menteri keuangan Republik Indonesia di atas aktivitas dan kepemimpinan Kantor Akuntan Publik dilanjutkan oleh putra beliau Drs. Azhar Susanto, Mbus. KAP La Midjan dan rekan pada awal berdirinya melayani tiga jenis jasa pemeriksaan, yaitu pemeriksaan umum (general audit), pemeriksaan khusus (special audit), dan pemeriksaan operasional (management audit). Dengan semakin berkembangnya dunia usaha, kebutuhan jasa konsultasi dalam bidang akuntansi dan keuangan semakin bertambah. Demikian pula halnya dengan adanya penyusunan sistem informasi. Karena alasan tersebut, maka pada tahun 1991 KAP La Midjan menambah layanan jasanya, yaitu konsultasi manajemen dalam bidang akuntansi dan keuangan serta penyusunan sistem informasi akuntansi dan sistem informasi manajemen berbasis manual dan komputer. Saat ini Kantor Akuntan Publik La Midjan dan Rekan beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No 207 Bandung.

10 75 6. Gambaran Umum KAP Dr. H.E.R.Suhardjadinata.,Ak.,MM KAP.Dr.H.E.R.Suhardjadinata,Ak.,MM merupakan kantor akuntan yang bergerak dibidang Registered public accounting, Tax, Finance & Management Consultants. Izin usaha Kantor Akuntan Publik ini adalah keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.Kep.038/KM.6/2004 tanggal 27 Januari Kantor Akuntan Publik ini beralamat di Metro Trade Centre Blok C Bandung. 7. Gambaran Umum KAP Djoemarma, Wahyudin, dan Rekan Kantor Akuntan Publik Djoemarma, Wahyudin & Rekan (KAP DWR) merupakan entitas jasa profesional independen yang didirikan pada tahun 2000 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-350/KM.17/2000 tentang pemberian ijin Usaha Kantor Akuntan Publik Djoemarma, Wahyudin & Rekan. KAP DWR merupakan kelanjutan atau perubahan dari Kantor Akuntan Publik Sugiono, Djoemarma, Wahyudin (KAP SDW) yang beroperasi sejak bulan Desember tahun 1995 berdasarkan Surat Izin Menjalankan Praktek Sebagai Akuntan Publik dari Menteri Keuangan untuk Sugiono Paulus (SI.1512/MK.17/1995), Djoemarma Bede (SI.1513/MK.17/1995, diperbaharui tahun 1998 dengan Nomor Izin ), dan Wahyudin Zarkasyi (SI.1514/MK.17/1995 diperbaharui dengan Nomor Izin ).

11 76 8. Kantor Akuntan Publik Sanusi, Supardi, dan Soegiharto KAP ini bermula dengan nama KAP Drs. Sanusi & Rekan didirikan pada tahun 1977 dan telah disetujui oleh Menteri Keuangan sesuai dengan surat izin Untuk membuka Kantor Akuntan Swasta dari Departemen Keuangan Republik Indonesia Direktorat Akuntan Negeri No.050/ tanggal 20 April Pada tahun 1990 diadakan registrasi dan surat izin praktek kantor akuntan public menjadi surat izin usaha No dan nama kantor berubah menjadi Kantor Akuntan Publik Sanusi, Supardi, dan Soegiharto yang beralamat Jl. Cikawao No 40 Bandung. Dalam penelitian ini, peneliti hanya bisa menyajikan gambaran umum responden sebanyak 8 KAP saja, hal ini dikarenakan 4 KAP lainnya belum bersedia untuk memberikan data tentang gambaran umum KAP yang meliputi sejarah singkat dan profil KAP Struktur Organisasi Kantor Akuntan Publik Kantor akuntan publik di Indonesia memiliki bentuk hukum berupa usaha sendiri (Sole Practitioners) atau bentuk kerjasama antara dua atau lebih rekan akuntan (Partnership). Pembagian struktur organisasi kantor akuntan publik secara umum biasanya pembagian menurut jenjang atau jabatan akuntan publik. Pembagian dapat digambarkan sebagai berikut:

12 77 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kantor Akuntan Publik Partner / Managing partner Manajer Audit Auditor Senior Expert Advisory Team (Tim Penasihat Ahli) a. Database Administrator b. Office Personal Office Sceretary Auditor Adapun penjelasan jabatan di atas dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Partner / Managing Partner Partner adalah orang yang memiliki kantor akuntan publik dan bertanggung jawab penuh atas kegiatan kantor akuntan publik serta menduduki jabatan tertinggi dalam penugasan audit. Partner menandatangani laporan audit dan management letter, dan bertanggung jawab terhadap penagihan fee audit dari klien. Seorang patner harus memiliki pengalaman minimal 10 tahun. 2. Manajer audit Manajer audit bertidak sebagai pengawas audit; bertugas untuk membantu auditor senior dalam merencanakan program audit dan waktu audit; me-review kertas kerja, laporan audit dan management letter. Biasanya manajer melakukan

13 78 pengawasan terhadap pekerjaan beberapa auditor senior. Pekerjaan manajer tidak berada di kantor klien, melainkan di kantor auditor, dalam bentuk pengawasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan pada auditor senior. Manajer harus memiliki pengalaman minimalnya 5 tahun. 3. Auditor Senior Auditor senior bertugas untuk melaksanakan audit, bertanggung jawab untuk mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuai dengan rencana; bertugas untuk mengarahkan dan me-review pekerjaan auditor junior. Auditor senior biasanya hanya menetap di kantor klien sepanjang prosedur audit dilaksanakan. Umumnya auditor senior melakukan audit terhadap suatu objek pada saat tertentu. 4. Auditor Junior Auditor melaksanakan prosedur audit rinci, membuat kertas kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan audit yang telah dilaksanakan. Pekerjaan ini biasanya dipegang oleh auditor yang baru saja menyelesaikan pendidikan formalnya di sekolah. 5. Expert Advisory Team Adalah tim penasehat ahli dibidangnya yang menbantu para auditor Terdiri dari : a. Database Administrator Ahli dibidang hardware maupun software. Adapun tugasnya adalah sebagai barikut:

14 79 Membuat dan me-maintenance database kantor. Melakukan perawatan hardware maupun software. Mengatur distribusi yang keluar dan masuk. Men-support seluruh kebutuhan database tim auditor maupun tim konsultan. b. Office Personal Division Membantu manajemen kantor dalam menyelesaikan masalah di bidang kepegawaian diantaranya adalah Melaksanakan penerimaan, penempatan, dan administrasi pegawai. Membantu manajemen kantor dalam menyelesaikan masalah di bidang kepegawaian. 6. Office Secretary Membantu kelancaran tugas pekerjaan Kantor Akuntan Publik, dalam penyelenggaraan tugas-tugas kesekretariatan yaitu : Mengurus surat menyurat dan pengirimannya. Menerima dan mengirim telepon / faksimili. Membantu manajemen dalam menyelesaikan masalah di bidang kesekretariatan dan rumah-tangga kantor Organisasi Pendukung Fungsional Untuk menunjang kinerja terdapat organisasi pendukung fungsional. Organisasi pendukung fungsional terbagi menjadi dua divisi, yaitu audit division dan consultant division.

15 80 1. Audit Division a. Audit Director Membantu Managing Partner / Partner melaksanakan kegiatan manajemen operasional di Divisi Audit - Kantor Akuntan Publik, misalnya melakukan pembahasan pra-kontrak / kontrak penugasan jasa audit. Memberi pendapat dan saran-saran mengenai pekerjaan audit Kantor Akuntan Publik. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan manajer dan supervisor, di bidang jasa audit. Membahas permasalahan yang timbul di lapangan dan menyelesaikannya; bilamana perlu masalah tersebut dibahas dengan rekan pimpinan / rekan. b. Audit Manager Melaksanakan tugas mewakili pimpinan atas dasar tugas tertulis dari pimpinan. Memberi pendapat dan saran-saran mengenai pekerjaan audit Kantor Akuntan Publik. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan supervisor dan tim di bidang audit. Me-review konsep laporan laporan auditor independen dan/atau sejenisnya, serta membahasnya dengan Managing Partner / Partner dan Supervisor sebelum konsep laporan tersebut dibahas dengan pihak klien untuk difinalkan.

16 81 Membahas laporan auditor independen dengan pihak klien dan kemudian memonitor penyelesaian laporan tersebut sampai dengan laporan ditandatangani Managing Partner / Partner untuk dikirimkan kepada klien. c. Audit Supervisor Mempersiapkan kontrak kerjasama audit. Merencanakan dan menyusun program audit. Tugas ini meliputi: Menetapkan penugasan auditor dan menyiapkan surat tugas, menyusun rancangan program audit dan mempersiapkan perlengkapan untuk pelaksanaan pekerjaan. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan audit. Membagi tugas pekerjaan harian dan formulir pekerjaan. Mengawasi pelaksanaan tugas oleh para auditor. Mereview kertas kerja pemeriksaan dan konsep laporan audit yang disiapkan oleh Chief Auditor (Ketua Tim). Menyelenggarakan administrasi audit. Membuat laporan kepada manajer mengenai hasil pekerjaan audit dan permasalahan yang ditemukan. 2. Consultant Division a. Executive Director Membantu Managing Partner / Partner melaksanakan kegiatan manajemen operasional di Divisi Konsultan - Kantor Akuntan Publik, misalnya melakukan pembahasan pra-kontrak / kontrak penugasan jasa konsultansi.

17 82 Memberi pendapat dan saran-saran mengenai pekerjaan konsultansi Kantor Akuntan Publik. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan manajer dan supervisor, baik di bidang jasa konsultansi. Membahas permasalahan yang timbul di lapangan dan menyelesaikannya; bilamana perlu masalah tersebut dibahas dengan rekan pimpinan / rekan. b. Consultant Manager Membantu Executive Director melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis jasa konsultansi di Divisi Konsultan - Kantor Akuntan Publik, misalnya melakukan pembahasan lingkup pekerjaan dalam kontrak penugasan jasa konsultansi, dan laporan konsultansi (draft / final). Mereview laporan dan laporan konsultansi (draft / final) dan membahasnya dengan Executive Director (atau jika perlu, Managing Partner / Partner) dan Supervisor sebelum konsep laporan tersebut dibahas dengan pihak klien untuk di- final -kan. Membahas laporan final dengan pihak klien dan kemudian memonitor penyelesaian laporan jasa konsultansi sampai dengan laporan ditandatangani Managing Partner / Partner, selanjutnya agar dikirimkan kepada klien.

18 83 c. Consultant Supervisor Menyiapkan kontrak kerjasama konsultansi. Merencanakan dan menyusun program konsultansi. Tugas ini meliputi: menetapkan penugasan konsultan dan menyiapkan surat tugas serta menyusun rancangan program konsultasi dan mempersiapkan perlengkapan untuk pelaksanaan pekerjaan. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan konsultan (Ketua & Anggota Tim) di lapangan, membagi tugas pekerjaan harian dan formulir pekerjaan, mengawasi pelaksanaan tugas oleh para konsultan. Mereview konsep laporan konsultasi dan kertas kerja pemeriksaaan yang disiapkan oleh Ketua Tim. Menyelenggarakan administrasi konsultasi. Membuat laporan kepada manajer sebagai atasannya, mengenai hasil pekerjaan konsultasi dan permasalahan yang ditemukan.

19 Gambaran Umum Responden Tabel 4.3 Gambaran Umum Responden Karakteristik Jumlah Presentase Gender : Pria Perempuan % 30% Jabatan : Senior Junior ,3% 50,7% Pendidikan : D3 S1 S2 S ,67% 84 % 9,33% Pengalaman Audit: 0-5 tahun 6-10 tahun tahun Di atas 20 tahun ,67 % 22,67 % 13,33 % 1,33 % Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, dapat terlihat bahwa sebagian besar responden adalah pria dengan jumlah sebanyak 52 orang (70%) dan sisanya responden wanita sebanyak 23 orang (30 %). Sedangkan data responden berdasarkan jabatan di KAP yaitu senior auditor 37 orang (49,3 %) dan junior auditor sebanyak 38 orang (50,7%). Hal ini sesuai dengan yang disyaratkan dalam teknik sampling stratified proportionate sampling yaitu perbandingan jumlah senior auditor dan junior auditor sebesar 50 %. Tingkat pendidikan responden didominasi oleh jenjang S1 sebanyak 63 responden ( 84 %) sedangkan sisanya yakni D3 dan S2 masing-masing 5 responden (6,67%) dan 7 responden (9,33%). Berdasarkan pengalaman audit pun didominasi

20 85 oleh responden yang memiliki pengalaman 0-5 tahun yaitu sebanyak 47 orang (62,67 %). Sedangkan sisanya memiliki pengalaman 6-10 tahun sebanyak 17 orang (22,67 %), tahun sebanyak 10 orang (13,33%), dan di atas 20 tahun hanya satu orang (1,33%) Deskripsi Data Variabel Penelitian Data variabel dalam penelitian ini diperoleh oleh peneliti melalui penelitian dengan membagikan kuisioner yang terdapat pertanyaan mengenai variabel-variabel penelitian. Variabel penelitian tersebut terbagi menjadi dua yakni variabel independen yaitu human capital dan variabel dependen yaitu kinerja auditor. Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan pengujian data terhadap instrumen kuisioner agar data hasil penelitian tidak bias atau tidak diragukan kebenarannya. Pengujian variabel penelitian tersebut yakni pengujian validitas dengan tujuan instrument penelitian harus valid (benar dan dapat dibuktikan) serta reliabel (benar dan dapat dipercaya) Uji Validitas Instrumen Uji validitas terhadap instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Untuk menguji validitas dapat digunakan nilai koefisien korelasi melalui perhitungan product moment dengan bantuan program SPSS versi 16.0 for windows.

21 86 Pengujian dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item setiap butir pernyataan dengan skor total, selanjutnya interpretasi dari koefisien korelasi yang dihasilkan, bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya lebih dari atau sama dengan 0,3 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas konstruksi yang baik (Sugiyono, 2005:116). Yang artinya jika nilai r hitung r tabel dimana r tabel = 0,3, maka item pernyataan dinyatakan valid, sedangkan r hitung < r tabel maka item pertanyaan tersebut tidak valid dan tidak disertakan dalam analisis data selanjutnya. Penelitian ini berjudul Pengaruh Human Capital Terhadap Kinerja Auditor. Variabel independen yaitu human capital yang terdiri dari 42 pertanyaan yang mencakup komponen atau dimensi human capital. Sedangkan variabel dependen yaitu kinerja auditor terdiri dari 14 pertanyaan yang meliputi indikator kinerja auditor. Di bawah ini merupakan hasil pengujian validitas instrumen kuesioner dari variabel X (human capital) dan variabel Y (kinerja auditor) terhadap 75 responden dengan menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS 16.0 for windows :

22 87 Dimensi Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Human Capital Butir pertanyaan r hitung r tabel Keterangan 1.Kemampuan Individu 1 0,682 0,3 Valid 2 0,787 0,3 Valid 3 0,685 0,3 Valid 4 0,737 0,3 Valid 5 0,59 0,3 Valid 6 0,544 0,3 Valid 7 0,583 0,3 Valid 8 0,699 0,3 Valid 9 0,341 0,3 Valid 2. Motivasi Individu 1 0,601 0,3 Valid 2 0,697 0,3 Valid 3 0,687 0,3 Valid 4 0,593 0,3 Valid 5 0,663 0,3 Valid 6 0,785 0,3 Valid 7 0,758 0,3 Valid 3. Gaya Kepemimpinan 1 0,74 0,3 Valid 2 0,79 0,3 Valid 3 0,659 0,3 Valid 4 0,663 0,3 Valid 5 0,685 0,3 Valid 6 0,822 0,3 Valid 7 0,798 0,3 Valid 4. Budaya Organisasi 1 0,628 0,3 Valid 2 0,802 0,3 Valid 3 0,61 0,3 Valid 4 0,75 0,3 Valid 5 0,703 0,3 Valid 6 0,354 0,3 Valid 7 0,686 0,3 Valid 8 0,559 0,3 Valid 9 0,744 0,3 Valid

23 ,719 0,3 Valid 5. Kerjasama Tim yang efektif 1 0,794 0,3 Valid 2 0,739 0,3 Valid 3 0,665 0,3 Valid 4 0,592 0,3 Valid 5 0,693 0,3 Valid 6 0,709 0,3 Valid 7 0,615 0,3 Valid 8 0,498 0,3 Valid 9 0,612 0,3 Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2011 Berdasarkan tabel di atas mengenai uji validitas variabel human capital yang terdiri dari lima subvariabel dapat terlihat bahwa semua pernyataan dinyatakan valid dengan menggunakan standar uji validitas sebesar 0,3. Seluruh pernyataan yang valid akan dilanjutkan dengan uji reliabilitas dan analisis data. Setelah melakukan uji validitas terhadap variabel human capital, maka dilanjutkan dengan melakukan uji validitas untuk variabel kinerja auditor.

24 89 Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Auditor Butir pertanyaan r hitung r tabel Keterangan 1 0,563 0,3 Valid 2 0,549 0,3 Valid 3 0,468 0,3 Valid 4 0,588 0,3 Valid 5 0,432 0,3 Valid 6 0,561 0,3 Valid 7 0,446 0,3 Valid 8 0,69 0,3 Valid 9 0,666 0,3 Valid 10 0,635 0,3 Valid 11 0,689 0,3 Valid 12 0,512 0,3 Valid 13 0,473 0,3 Valid 14 0,543 0,3 Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2011, Perhitungan Terlampir Berdasarkan tabel mengenai Hasil Uji Validitas variabel kinerja auditor yang berisi 14 pernyataan maka seluruh pernyataan dinyatakan valid dengan standar uji validitas 0,3. Seluruh pernyataan yang valid akan digunakan untuk uji reliabilitas dan analisis selanjutnya Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian yang menggunakan instrumen, maka instrumen penelitian tersebut juga harus memiliki syarat realiabel. Untuk itu, diperlukan uji reliabilitas untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi lebih dari sekali. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui

25 90 apakah kuesioner dapat memberikan ukuran yang konstan atau tidak. Konsep reliabilitas ini erat kaitannya dengan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya atau tidak. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode koefisien Alpha Cronbach s. Koefisien ini merupakan koefisien reliabilitas yang paling sering digunakan karena koefisien ini menggambarkan variasi dari item-item, baik untuk format benar atau salah atau bukan, seperti format pada skala Likert sehingga koefisien ini merupakan koefisien yang paling umum digunakan. Perhitungan uji reabilitas ini menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS 16.0 for windows. Dimana hasil dari perhitungan Alpha Cronbach s tersebut kemudian dikonsultasikan dengan ketentuan bahwa suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2004:42). Hasil perhitungan uji reliabilitas pada variabel X ( Human Capital) dan variabel Y (Kinerja Auditor) dengan menggunakan perangkat lunak SPSS 16.0 for windows dapat dilihat di bawah ini :

26 91 Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Human Capital Reliability Statistics Variabel Cronbach's N of Items Alpha X X X X X Berdasarkan tabel di atas, nilai r hitung dari kelima subvariabel X lebih besar dibandingkan dengan nilai Cronbach Alpha, yaitu lebih besar dari 0,60. Dan dari seluruh pernyataan kuisioner yang dinyatakan valid dalam kuisioner untuk variabel Human Capital adalah reliabel. Sedangkan untuk hasil perhitungan uji reliabilitas variabel Y (Kinerja Auditor) dengan menggunakan software SPSS 16.0 for windows dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Auditor Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

27 92 Berdasarkan tabel reliabilitas untuk variabel Y (Kinerja auditor), r hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai Cronbach Alpha, yaitu 0,826 > 0,60, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa 14 pernyataan yang dinyatakan valid dalam variabel Y adalah reliabel Deskripsi Data Variabel Human Capital Perkembangan serta kebutuhan akan profesi akuntan publik mendorong kemajuan serta tumbuhnya Kantor Akuntan Publik (KAP). KAP sebagai salah satu perusahaan jasa yang menyediakan jasa bagi kepentingan institusi maupun umum sangat membutuhkan tenaga SDM yang handal dan berkompeten di bidangnya. Dengan kebutuhan tenaga SDM yang cukup tinggi maka dibutuhkan pula kualitas human capital yang baik dalam menunjang kinerja auditor. Human capital ini sangat penting karena menjadi sumber inovasi dan pembaharuan strategi bagi perusahaan seperti melalui riset, survey, serta pengembangan human capital itu sendiri. Selain itu, human capital memberikan nilai tambah bagi perusahaan setiap hari dengan motivasi, komitmen organisasi, kompetensi, serta efektivitas kerja tim. Hasil penelitian mengenai pengaruh human capital terhadap kinerja auditor diperoleh melalui jawaban responden seluruh auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar di Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Kuisioner yang disebarkan pada KAP di Bandung meliputi senior auditor dan junior auditor dengan perbandingan 50 %.

28 93 Data kuisioner diperoleh melalui penyebaran kusioner kepada 75 responden terdiri dari lima subvariabel yakni kemampuan individu, motivasi individu, gaya kepemimpinan, budaya organisasi, dan kerjasama tim yang efektif. Kelima subvariabel tersebut diambil dari jurnal Andrew Mayo (2000) yang berjudul The Role of employee development in the growth of intellectual capital Deskripsi Data Variabel Human Capital Per Indikator a. Dekripsi Data Variabel per Dimensi 1. Kemampuan Individu ( Individual Capability) Tabel 4.8 Tanggapan Responden mengenai Kemampuan Individu No Pertanyaan Item 1 Dalam melaksanakan audit, saya dituntut untuk memiliki kemampuan dan wawasan yang luas. 2 Apabila terdapat kasus yang cukup rumit dan beresiko, saya selalu mempertimbangkannya dahulu sebelum mengambil tindakan maupun keputusan. 3 Dalam menangani kasus, kemampuan saya dan keahlian di bidang audit sangat menunjang pekerjaan saya. 4 Untuk beberapa hal yang mendetail dalam menangani kasus audit, kecermatan, analisis, dan perhatian yang cukup tinggi yang saya miliki sangatlah membantu. 5 Sikap professional selalu saya utamakan dalam melaksanakan pekerjaan sebagai auditor. 6 Apabila ada junior auditor yang baru, saya selalu membagi pengetahuan mengenai tugas, pekerjaan, Skor Kategori item 323 Sangat Relevan 332 Sangat Relevan 324 Sangat Relevan 320 Sangat Relevan 334 Sangat Relevan 323 Sangat Relevan

29 94 dan wawasan mengenai audit. 7 Dengan memiliki pengalaman yang cukup dalam bidang audit, sangat membantu dan mempermudah saya dalam menyelesaikan kasus-kasus baru. 8 Dengan memiliki jaringan dan koneksi yag luas dengan seluruh auditor, mitra kerja, klien hingga petugas di instansi pajak memudahkan saya untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. 9 Dengan memiliki sikap tegas dalam bersikap serta mampu bersosialisasi dengan lingkungan sekitar membantu saya dalam menyelesaikan kasus audit. 332 Sangat Relevan 290 Ragu-ragu 306 Relevan TOTAL Rata-rata 320,4 Sangat Relevan Berdasarkan tabel di atas mengenai kriteria rentang pengklasifikasian hasil tanggapan responden tentang kemampuan individu sebagai salah satu subvariabel human capital dapat terlihat bahwa hampir keseluruhan jawaban responden memiliki kategori sangat relevan yang artinya sangat sesuai dengan reponden. Satu pertanyaan yang memiliki nilai ragu-ragu adalah pernyataan mengenai jaringan dan koneksi yang luas dengan seluruh auditor, mitra kerja, klien hingga petugas di instansi perpajakan. Sedangkan satu pertanyaaan yang memiliki nilai relevan adalah pernyataan mengenai kestabilan emosi, mampu bersosialisasi, dan tegas dalam bersikap dalam diri masingmasing. Namun, secara keseluruhan nilai rata-rata nya sebesar 320,4 dan menurut tabel rentang pengklasifikasian digolongkan dalam kategori sangat relevan.

30 95 2. Motivasi Individu ( Individual Motivation) Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Motivasi Individu No Pernyataan Item 1 Dalam melaksanakan setiap tugas, saya berusaha untuk bertanggung jawab penuh pada pekerjaan tersebut. 2 Sebelum melaksanakan pekerjaan, saya selalu membuat program kerja yang disesuaikan dengan rencana dan tujuan. 3 Sebagai seorang auditor yang professional saya harus siap untuk mengambil keputusan demi kepentingan pekerjaan. 4 Dalam menangani beberapa kasus audit, saya selalu menentukan resiko audit yang diinginkan. 5 Dalam menjalankan tugas sebagai seorang auditor saya berusaha untuk berdedikasi penuh pada pekerjaan dan perusahaan (KAP). 6 Dengan menghasilkan pekerjaan yang optimal selalu memotivasi saya untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik lagi. 7 Dalam menangani setiap pekerjaan, saya berusaha untuk bersikap antusias dan optimis yang tinggi agar selalu bersemangat dalam bekerja. Skor item Kategori 334 Sangat Relevan 321 Sangat Relevan 320 Sangat Relevan 306 Relevan 322 Sangat Relevan 325 Sangat Relevan 319 Sangat Relevan TOTAL Rata-rata 321 Sangat Relevan Tanggapan responden sebanyak 75 orang yang berasal dari 12 KAP mengenai motivasi individu dalam hal pekerjaan didominasi 90 % oleh kategori sangat relevan. Sedangkan pertanyaan dengan kategori relevan adalah pertanyaan mengenai penentuan resiko audit yang diinginkan. Hal ini dapat disebabkan sebagian

31 96 responden tidak bersedia untuk mengambil resiko dimana lapoan keuangan ternyata disajikan secara tidak wajar setelah dilakukan audit namun pendapat tanpa syarat (unqualified) tetap dikeluarkan. Namun, secara keseluruhan nilai rata-rata skor item sebesar 321 dengan kategori sangat relevan. 3. Gaya Kepemimpinan (The Leadership Style) Tabel 4.10 Tanggapan Responden Mengenai Gaya Kepemimpinan No Item Pernyataan Skor item Kategori 1 Pimpinan saya mampu membagi dan 319 Sangat mendelegasikan tugas pekerjaan dengan baik pada setuju setiap pegawai. 2 Pimpinan saya merupakan sosok seseorang yang tidak pernah berhenti untuk belajar. 319 Sangat setuju 3 Pimpinan saya siap membantu pegawai nya jika 300 mengalami kesulitan dalam pekerjaan. 4 Pimpinan saya selalu membawa energy yang positif 309 terhadap pegawainya. 5 Pimpinan saya selalu menghargai hasil pekerjaan 307 setiap pegawainya. 6 Pimpinan saya mampu berkomunikasi dengan baik 306 dengan pegawainya. 7 Pimpinan saya selalu mendorong para pegawainya 309 untuk mencapai tujuan dan hasil dari suatu pekerjaan. TOTAL Rata-rata 310 Dalam tujuh buah pernyataan mengenai gaya kepemimpinan, responden yang rata-rata merupakan senior auditor dan junior auditor diminta untuk menilai gaya kepemimpinan atasannya. Untuk hasil dari tanggapan responden ini didominasi dengan kategori setuju yakni sebanyak lima pernyataan

32 97 dan dua pernyataan lain memiliki kategori sangat setuju. Nilai rata-rata akhir untuk tanggapan reponden mengenai gaya kepemimpinan ini bernilai 310 atau dengan kategori setuju. 4. Budaya Organisasi ( The Organizational Climate) Tabel 4.11 Tanggapan Responden Terhadap Budaya Oraganisasi No Pernyataan Item 1 KAP tempat saya bekerja selalu memberikan kesempatan kepada setiap karyawan untuk melakukan inovasi secara bertanggung jawab dengan mengkonsultasikannya terlebih dahulu. 2 KAP tempat saya bekerja selalu mengingatkan resiko yang akan diambil oleh setiap karyawan karena hal tersebut merupakan bagian dari resiko organisasi perusahaan. 3 KAP tempat saya bekerja tidak hanya fokus pada proses setiap pekerjaan tetapi juga berorientasi pada hasil. 4 Keputusan manajemen di tempat saya bekerja selalu memperhitungkan dampaknya bagi seluruh karyawan. 5 KAP tempat saya bekerja selalu mengingatkan kepada setiap karyawan untuk mengutamkan mementingkan pekerjaan dibandingkan pribadi. 6 Dalam melaksanakan tiap pekerjaan, saya selalu mematuhi peraturan dan berusaha untuk disiplin. 7 KAP tempat saya bekerja memberikan kesempatan karir yang lebih baik bagi setiap karyawan yang berprestasi. 8 Jika suatu unit organisasi berprestasi maka semua anggota unit dapat merasakan penghargaan yang diperoleh. 9 Penilaian atas prestasi kerja tiap pegawai dapat meningkatkan kinerja organisasi. Skor Kategori item 322 Sangat Sangat 316 Sangat 316 Sangat 326 Sangat Sangat 324 Sangat

33 Dengan memiliki budaya organisasi maka dapat meningkatkan kinerja organisasi pula. 323 Sangat TOTAL Rata-rata 318,6 Sangat Berdasarkan tabel mengenai tanggapan responden tentang budaya organisasi di lingkungan kerja dapat terlihat bahwa hasil jawaban didominasi oleh jawaban sangat setuju sebanyak delapan item pertanyaan. Sedangkan dua pertanyaan yang lain yakni mengenai resiko pekerjaan dan jenjang karir di lingkungan kerja mendapatkan kategori setuju oleh para responden. Dari hasil keseluruhan jawaban 75 responden memiliki nilai rata-rata sebesar 318,6 dengan kategori sangat setuju. 5. Kerjasama Tim yang Efektif (The Effectiveness Teamwork) Tabel 4.12 Tanggapan Responden Terhadap Kerjasama Tim yang Efektif No Pernyataan Item 1 Apabila ada pekerjaan dalam sebuah tim, saya paham akan tugas yang harus dilakukan. Skor Kategori item 320 Sangat 2 Tim kami memiliki target jangka panjang dan 313 jangka pendek dalam menyelesaikan pekerjaan. 3 Tim kami selalu berusaha untuk menyelesaikan kasus maupun permasalahan dengan baik 317 Sangat 4 Sebelum melaksanakan pekerjaan, tim kami selalu 308 melakukan perencanaan dan persiapan yang matang. 5 Dalam melaksanakan setiap kasus pekerjaan, kami 310 selalu membuat kerangka kerja terlebih dahulu. 6 Dalam membuat setiap keputusan, kami selalu 315 Sangat

34 99 melaksanan musyawarah dengan hasil sepakat. 7 Setiap anggota tim boleh berpendapat untuk mengemukakan argumennya 319 Sangat 8 Konflik kerja dalam sebuah tim sebisa mungkin 311 dihindari. 9 Kepentingan tim kerja selalu saya utamakan. 312 TOTAL Rata-rata 313,8 Berdasarkan tabel mengenai tanggapan responden mengenai kerjasama tim yang efektif yang meliputi sembilan pernyataan dapat terlihat bahwa lima pernyataan berkategori setuju dan empat pernyataan berkategori sangat setuju. Kerjasama tim yang efetif sebagai salah satu komponen human capital memiliki nilai rata-rata skor sebesar 313,8 atau dengan kategori setuju untuk 75 responden. b. Deskripsi Data Variabel Human Capital Secara Keseluruhan Tabel 4.13 Rekapitulasi Rata-Rata Jawaban Untuk Variabel Human Capital No Human Capital Rata-rata 1 Kemampuan Individu 320,4 2 Motivasi Individu Gaya Kepemimpinan Budaya Organisasi 318,6 5 Kerjasama Tim yang Efektif 313,8 Total 1.583,8 Rata-rata 316,76

35 100 Berdasarkan perhitungan pada tabel di atas, diperoleh total rata-rata untuk variabel human capital sebesar 1.583,8. Sedangkan rata-rata untuk kelima subvariabel human capital tersebut adalah sebesar 316,76. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden menyatakan sangat setuju akan pentingnya peranan human capital di dalam sebuah organisasi maupun perusahaan terutama dalam meningkatkan kinerja auditor Deskripsi Data Variabel Kinerja Auditor Kinerja auditor adalah hasil prestasi maupun kontribusi seorang auditor yang bertugas melakukan pemeriksaan terhadap suatu informasi berdasarkan standar atau kriteria yang telah ditetapkan serta melaporkan hasilnya kepada pengguna informasi yang berkepentingan. Kinerja auditor ini dapat diukur dari tiga factor yaitu factor individual, factor psikologis, dan factor organisasi. Data untuk variabel Kinerja Auditor diperoleh melalui penyebaran kuisioner terhadap 75 responden yang terdiri dari tiga indikator dan dijabarkan pada 14 pertanyaan. Deskripsi data variabel kinerja auditor menjelaskan secara rinci indikator-indikator variabel Y berdasarkan kriteria dan rentang pengklasifikasian.

36 Deskripsi Data Variabel Kinerja Auditor per Indikator a. Dekripsi Data Variabel per Dimensi per-indikator : Berikut ini disajikan tanggapan responden terhadap pernyataan yang diuraikan 1. Faktor Individual Tabel 4.14 Tanggapan Responden Terhadap Faktor Individual No Item Pernyataan Skor item Kategori 1 Dalam menangani kasus yang berkaitan 324 Sangat dengan pekerjaan, kemampuan dan keahlian yang saya miliki sangatlah menunjang. 2 Ilmu yang didapatkan pada pendidikan formal sangat mendukung pekerjaan saya sebagai auditor. 3 Sikap kedisiplinan yang saya miliki dapat meningkatkan kualitas hasil audit saya. 4 Dengan memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas mengenai audit akan mempermudah dalam menyelesaikan kasus yang dihadapi. 322 Sangat 335 Sangat 315 Sangat Total Rata-rata 324 Sangat Berdasarkan tabel di atas mengenai tanggapan responden terhadap faktor individual sebagai salah satu indikator kinerja auditor dapat terlihat hasil akhir rata-rata memiliki nilai 324 dengan kategori sangat setuju. Seluruh responden di Kantor Akuntan Publik Bandung memberikan jawaban bahwa faktor

37 102 individual seperti kemampuan dan keahlian dalam mendukung pekerjaan, pendidikan formal sangat menunjang pekerjaan, disiplin dalam bekerja, serta pengetahuan dan wawasan sangat mendukung kinerja sebagai auditor sangat mendukung kinerja seseorang sebagai auditor. Kinerja auditor sangat bergantung pada faktor individual yakni kemampuan pada diri sendiri untuk dapat menyelesaikan pekerjaan audit. 2. Faktor Psikologis Tabel 4.15 Tanggapan Responden Terhadap Faktor Psikologis No Pernyataan Skor item Kategori Item 5. Dengan memiliki sikap yang baik dalam 318 Sangat bekerja akan mempermudah dalam berinteraksi dengan rekan kerja dan pimpinan. 6. Kepribadian adalah tingkah laku seseorang 312 yang harus memiliki nilai baik termasuk sebagai auditor. 7. Ketika ada pekerjaan yang memiliki target 316 Sangat waktu tertentu, saya akan berusaha mengerahkan kemampuan untuk mencapainya. 8. Ketika terjadi selisih dalam memeriksa laporan keuangan, saya akan secara jujur mengungkapkannya hingga tuntas. 320 Sangat Total Rata-rata 316,5 Sangat Berdasarkan tabel di atas mengenai tanggapan responden terhadap faktor psikologis sebagai salah satu indikator kinerja auditor dapat terlihat bahwa ghasil akhir rata-rata memiliki nilai 316,5 dengan kategori sangat setuju. Faktor

38 103 faktor psikologis ini meliputi sikap, kepribadian, motivasi, kejujuran, dan senang mempelajari hal baru. Jawaban para responden yang didominasi kategori sangat setuju mencerminkan bahwa faktor psikologis merupakan salah satu indikator yang mendukung kinerja auditor. Hal ini juga memberikan pernyataan lain bahwa faktor individual yang mencakup kemampuan individu bukanlah faktor satusatunya dalam mendorong kinerja auditor. 3. Faktor Organisasi Tabel 4.16 Tanggapan Responden Terhadap Faktor Organisasi No Pernyataan Item 9. Setiap menangani kasus, kreativitas dan inisiatif yang baik dapat membantu pekerjaan. 10. Dengan mempelajari hal maupun kasus baru semakin menambah pengalaman dan pengetahuan saya sebagai auditor. 11. Sumber daya manusia merupakan salah satu komponen yang paling penting dalam mendorong kinerja auditor. 12. Gaya kepemimpinan yang dimiliki seorang pemimpin mempengaruhi kinerja saya sebagai auditor Skor item Kategori 328 Sangat 333 Sangat 332 Sangat 327 Sangat 13. Institusi tempat saya bekerja akan memberi 304 penghargaan untuk prestasi kerja yang saya lakukan. 14. Struktur organisasi di tempat saya bekerja 310 sudah sangat baik Total Rata-rata 322,3 Sangat

39 104 Berdasarkan tabel di atas mengenai tanggapan responden terhadap faktor organisasi sebagai salah satu indikator kinerja auditor memiliki hasil akhir rata-rata sebesar 322,3. Jawaban reponden mengenai faktor organisasi didominasi dengan jawaban sangat setuju. Hal ini mencerminkan bahwa faktor organisasi seperti tanggung jawab, kreativitas, inisialtif, SDM, struktur organisasi, prestasi kerja, serta gaya kepemimpinan merupakan faktor-faktor lain selain faktor individual dan faktor psikologis yang mendukung kinerja seorang auditor. b. Deskripsi Data Variabel Kinerja Auditor Secara Keseluruhan Tabel 4.17 Rekapitulasi Rata-Rata Jawaban Untuk Variabel Kinerja Auditor No. Kinerja Auditor Rata-Rata 1 Faktor Individual Faktor Psikologis 316,5 3 Faktor Organisasi 322,3 Jumlah 962,8 Rata-Rata 320,9 Sumber: Hasil penelitian yang telah diolah Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh untuk setiap inikator dari variabel Kinerja Auditor yang terlihat dalam tabel di atas yakni untuk factor individual, factor psikologis, serta factor organisasi memiliki nilai masing-masing 324, 316,5 dan 322,3. Sehingga menghasilkan nilai total rata-rata akhir sebesar 962,8 sedangan ratarata 320,9 dan masuk dalam kategori sangat setuju.

40 105 Hal ini dapat dideskripsikan bahwa ketiga indikator tersebut yang tercermin dalam 14 pernyataan tersebut menyatakan bahwa para responden mayoritas sangat setuju bahwa penilaian kinerja auditor yang diukur berdasarkan ketiga factor tersebut sudah sangat baik Analisis Statistik Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa bagian, uraiannya adalah sebagai berikut : Uji Asumsi Klasik Dalam penggunaan analisis data berupa regresi, terdapat beberapa asumsi dasar yang dapat menghasilkan estimator linear tidak bias yang terbaik dari model regresi yang diperoleh dari metode kuadrat terkecil biasa. Asumsi-asumsi dasar itu dikenal sebagai asumsi klasik. Berikut ini adalah uji asumsi klasik yang terdiri dari: 1. Uji Normalitas Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan pengolahan datanya menggunakan software statistik SPSS 16.0 for Windows. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

41 106 Tabel 4.18 Hasil Uji Normalitas Dari tabel uji normalitas di atas, diketahui banwa nilai Asymp Sig (2- tailed) untuk variabel Y (Kinerja Auditor) adalah 0,518. Sedangkan nilai Asymp Sig (2- tailed) untuk masing-masing variabel X ( Human Capital ) adlaah 0,521, 0,03, 0,071,0,202, dan 0,034. Untuk syarat uji normalitas adalah nilai Asymp Sig (2 tailed) adalah lebih besar dari ½ α atau nilai harus lebih besar dari 0,025. Nilai seluruh variabel baik variabel Y maupun variabel X lebih besar dari 0,025 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data pada penelitian ini adalah berdistribusi normal. 2. Uji Heterokesdastisitas Salah satu uji asumsi klasik lainnya adalah uji heteroskesdastisitas dengan menggunakan gambar scatterplot. Berikut ini adalah gambar hasil uji heteroskesdastisitas dengan pengolahan data menggunakan software statistic SPSS.16.0 for Windows

42 107 Gambar 4.2 Berdasarkan gambar hasil uji heteroskesdastisitas di atas memperlihatkan bahwa titik-titik di atas tidak menggambarkan pola tertentu baik ke atas, bawan, kanan, maupun ke kiri. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi bebas dari heteroskesdastisitas. 3. Uji Linearitas Hasil pengujianlinearitas pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model persamaan pada penelitian ini bersifat linier atau tidak. Dengan bantuan software SPSS 16.0 for windows, maka hasil uji linieralitas dapat ditampilkan pada tabel di bawah ini :

43 108 Tabel 4.19 Hasil Uji Linearitas Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 6,383 dengan sampel penelitian 75. Nilai tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai F tabel (5 ; 75 ; 0,05) adalah 2,348, sehingga F hitung > F tabel dengan kata lain 6,383 > 2,348 maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan pada penelitian ini bersifat linier. 4. Uji Mulitikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui seberapa besar korelasi antar variabel bebas penelitian. Jika terdapat korelasi yang kuat di antara sesama variabel bebas maka tingkat kesalahan dari koefisien regresi semakin besar yang mengakibatkan standar errornya semakin besar pula Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas adalah dengan:menggunakan Variance Inflation Factors (VIF).

44 109 Tabel 4.20 Hasil Uji Multikolinearitas Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Tolerance seluruh variabel ebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antarvariabel independen / bebas. 5. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi merupakan korelasi antara anggota observasi yang disusun menurut waktu dan tempat. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi autokorelasi dan metode pengujian menggunakan uji Durbin-Watson (DW test). Berikut hasil uji autokorelasi dengan mengunakan software SPSS 16.0 for Windows.

45 110 Tabel 4.21 Hasil Uji Autokorelasi Beradasarkan tabel uji autokorelasi di atas dapat terlihat nilai DW test sebesar 1,547. Sedangkan menurut tabel Durbin Watson dengan jumlah sampel 75 dan k = 5 maka didapat nilai du sebesar 1,457. Oleh karena itu retang autokorelasi yang sesuai syarat adalah 1,457< 1,547< 2,543 (4 du). Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi Analisis Regresi Berganda Seteah dilakukan uji asumsi klasik terhadap data-data variabel dalam penelitian ini dengan hasilnya memenuhi persyaratan maka selanjutnya dilakukan analisisi statistic parametris dengan menggunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel independen ( Human Capital) terhadap variabel dependen (Kinerja Auditor). Analisis ini juga digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel human capital secara simultan terhadap variabel kinerja auditor. Analisis regresi berganda digunakan karena variabel yang digunakan lebih

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pesertanya pada saat itu 30 orang termasuk Prof. Soemardjo dan Prof. Hadibroto.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pesertanya pada saat itu 30 orang termasuk Prof. Soemardjo dan Prof. Hadibroto. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Kantor Akuntan Publik Pada masa pendudukan Jepang, pendidikan akuntansi hanya diselenggarakan oleh Departemen Keuangan berupa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Belanda itu kemudian mendominasi akuntan di perusahaan-perusahaan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Belanda itu kemudian mendominasi akuntan di perusahaan-perusahaan yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Umum Kantor Akuntan Publik Praktek akuntan di Indonesia di mulai sejak jaman VOC (1642). Akuntanakuntan Belanda itu kemudian mendominasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengumpulan data pada penelitian dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner seluruh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Wilayah Surakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kompetensi sumber daya manusia dan penerapan standar akuntansi pemerintahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kompetensi sumber daya manusia dan penerapan standar akuntansi pemerintahan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Responden Pada sub bab ini penulis akan menguraikan hasil survey yang telah diperoleh. Data yang diperoleh harus diolah terlebih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berdasarkan studi lapangan dengan kuisioner di seluruh Kantor Akuntan Publik di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berdasarkan studi lapangan dengan kuisioner di seluruh Kantor Akuntan Publik di 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan studi lapangan dengan kuisioner di seluruh Kantor Akuntan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Table 3.1 Daftar Kantor Akuntan Publik

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Table 3.1 Daftar Kantor Akuntan Publik BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah penerapan tindakan supervisi dengan kepuasan kerja auditor junior. Dengan ini diharapkan dapat teruji apakah terdapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ikut sertanya pemerintah dalam ASEAN Free Trade Area (AFTA). Ikut sertanya

BAB 1 PENDAHULUAN. ikut sertanya pemerintah dalam ASEAN Free Trade Area (AFTA). Ikut sertanya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang menyongsong era globalisasi. Salah satu bentuk resmi partisipasi Indonesia dalam era tersebut adalah ikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Populasi yang dijadikan obyek penelitian ini adalah auditor independen yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Yogyakarta, Surakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Penentuan Sampel Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Belanda itu kemudian mendominasi akuntan di perusahaan-perusahaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Belanda itu kemudian mendominasi akuntan di perusahaan-perusahaan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Kantor Akuntan Publik Praktek akuntan di Indonesia di mulai sejak jaman VOC (1642). Akuntanakuntan Belanda itu kemudian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Unit Analisis Data pada penelitian ini diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan langsung kepada responden pada setiap Kantor Akuntan Publik.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang dipilih oleh penulis dalam penelitian ini adalah auditor-auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) Big Four (PricewaterhouseCoopers,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Perizinan, Bidang dan Perkembangan Usaha. 9/KM.1/2007 nama Kantor Akuntan Publik Drs. Chaeroni & Indra berubah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Perizinan, Bidang dan Perkembangan Usaha. 9/KM.1/2007 nama Kantor Akuntan Publik Drs. Chaeroni & Indra berubah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Perizinan, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Moch. Chaeroni & Rekan adalah Kantor Akuntan Publik yang terdaftar menyediakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang valid, penelitian ini menggunakan survey dengan format deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang valid, penelitian ini menggunakan survey dengan format deskriptif 36 BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif yang berdasarkan pada orientasi hasil dan jumlah (kuantitas). Agar terciptanya penelitian yang valid, penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata rata (Mean), standar deviasi, maksimum, minimum,

Lebih terperinci

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini: METODA PENELITIAN Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada auditor internal IGE Timor Leste, alasannya bahwa IGE merupakan satu-satunya internal auditor pemerintah di Timor Leste. Desain Penelitian

Lebih terperinci

Dalam penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah KAP yang berada

Dalam penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah KAP yang berada BAB III OBYEK & METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah KAP yang berada di. Peneliti ingin menguji pengaruh due professional care terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu Indonesia yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri alat

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB IV METODA PENELITIAN. disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan struktur

BAB IV METODA PENELITIAN. disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan struktur 25 BAB IV METODA PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan rencana menyeluruh dari penelitian mencakup hal-hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat penelitian. 1. Waktu Penelitian Penelitian ini berlangsung selama 3 bulan yang dimulai dari November 2014 sampai dengan Januari 2015. Data yang digunakan hanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Dalam melaksanakan setiap penelitian, peneliti harus mempelajari obyek yang akan diteliti dan menentukan langkah-langkah penelitian agar penelitian yang

Lebih terperinci

menjalankan proses audit yaitu yang melakukan pengujian terhadap yang telah disusun, dari keseluruhan anggota populasi tersebut dipersempit

menjalankan proses audit yaitu yang melakukan pengujian terhadap yang telah disusun, dari keseluruhan anggota populasi tersebut dipersempit BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah akuntan publik yang menjalankan proses audit yaitu yang melakukan pengujian terhadap laporan keuangan. Alasan pemilihan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan terhadap Wajib Pajak yang berada di wilayah

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan terhadap Wajib Pajak yang berada di wilayah BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Perusahaan Sampel 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap Wajib Pajak yang berada di wilayah Kabupaten Boyolali Jawa Tengah. Responden yang berpartisipasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Akuntan Drs. Chaeroni adalah Kantor Akuntan Publik terdaftar yang menyediakan jasa professional dibidang audit,pajak, dan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2004) mendefinisikan objek penelitian sebagai

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2004) mendefinisikan objek penelitian sebagai BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek Penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Sesuai dengan pendapat Sugiyono (2004) mendefinisikan objek penelitian sebagai

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitiannya adalah Penerapan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitiannya adalah Penerapan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitiannya adalah Penerapan Teknik Audit Berbantuan Komputer sebagai variabel X, dan Kinerja Auditor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah Inspektorat Provinsi Gorontalo. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah Inspektorat Provinsi Gorontalo. Penelitian ini 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah Inspektorat Provinsi Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai dengan bulan Juni 2012. 3.2. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, penelitian melakukan penelitian terhadap pegawai inspektorat provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian akan dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi dan BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Sampel Penelitian Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 48 BAB IV ANALISIS DATA Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi skeptisisme profesional auditor pada KAP di Yogyakarta. Sesuai dengan permasalahan dan perumusan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi, BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi, profesionalisme, dan independensi berpengaruh terhadap kualitas audit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meneliti hubungan dua variabel atau lebih. Bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meneliti hubungan dua variabel atau lebih. Bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian asosiatif karena penelitian ini meneliti hubungan dua variabel atau lebih. Bertujuan untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin untuk

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akuntan Publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin untuk memberikan jasa sesuai ketentuan yang berlaku, sedangkan Kantor Akuntan Publik adalah badan

Lebih terperinci

BAB IV. IV.1 Pengembalian Kuisioner dan Demografi Responden. Jakarta. Peneliti menyebarkan 146 kuesioner kepada 15 Kantor Akuntan Publik

BAB IV. IV.1 Pengembalian Kuisioner dan Demografi Responden. Jakarta. Peneliti menyebarkan 146 kuesioner kepada 15 Kantor Akuntan Publik BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN IV.1 Pengembalian Kuisioner dan Demografi Responden IV.1.1 Distribusi Kuesioner Penelitian ini dilakukan pada Kantor Akuntan Publik Berafiliasi yang berada di Jakarta.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. Pembinaan Akuntan Departemen Keuangan Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. Pembinaan Akuntan Departemen Keuangan Republik Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Kantor Akuntan Publik Herman, Dody, Tanumihardja & REKAN atau biasa disebut KAP HDT & REKAN merupakan merger dari beberapa

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini diawali dengan membagikan kuesioner kepada seluruh pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini dilaksanakan di Kantor Akuntan Publik yang berada di wilayah Jakarta Selatan. Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2009:38) definisi obyek penelitian adalah Obyek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian aaaaaaapenelitian ini dilakukan pada Wajib Pajak kendaraan bermotor di kantor SAMSAT Kota Magelang. Populasi menurut Sugiyono (2013) merupakan obyek/subyek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hasil yang optimal dengan tujuan penelitian. yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hasil yang optimal dengan tujuan penelitian. yang dibutuhkan dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan November sampai Desember 2013. Dengan waktu penelitian tersebut diharapkan dapat mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dunia usaha sekarang ini mengalami perkembangan yang sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dunia usaha sekarang ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia usaha sekarang ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, banyak perusahaan kecil menjadi besar dan perusahaan besar pun menjadi semakin maju, hal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yang meneliti adanya pengaruh pemberian upah pungut terhadap kinerja PNS dengan motivasi sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Responden Penelitian ini melibatkan para pemakai sistem informasi akuntansi (SIA) pada sakter Direktorat Bandar Udara Kementerian Perhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan kinerja instansi pemerintah menuju kearah profesionalisme dan menunjang terciptanya pemerintah yang baik,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di KAP berlokasi di Surakarta dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di KAP berlokasi di Surakarta dan 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di KAP berlokasi di Surakarta dan Yogyakarta dengan menggunakan responden seluruh auditor yang terdapat dalam KAP dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang ada di wilayah Jawa Tengah dan DIY. Adapun hasil penyebaran kuesioner

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang ada di wilayah Jawa Tengah dan DIY. Adapun hasil penyebaran kuesioner BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompetensi, independensi, profesionalisme, tingkat pendidikan dan pengalaman terhadap kualitas audit (studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk,Bidang,dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Chaeroni & Rekan didirikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk,Bidang,dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Chaeroni & Rekan didirikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk,Bidang,dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Chaeroni & Rekan didirikan pada tahun 1997 dengan nama KAP Drs. CHAERONI & INDRA. Namun pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Berdasarkan penyebaran data kepada auditor di Kantor Akuntan Publik yang berada di Jakarta Barat jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 80

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. akuntan publik lokal atau domestik yang berdomisili di Jakarta. Basalamah (1994)

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. akuntan publik lokal atau domestik yang berdomisili di Jakarta. Basalamah (1994) BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek penelitian pada riset ini adalah para auditor yang bekerja di kantor- kantor akuntan publik lokal atau domestik yang berdomisili di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek yang dipilih untuk melakukan penelitian adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi di Kampus Terpadu, Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2015 yang berada

BAB III METODE PENELITIAN. pada Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2015 yang berada 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan Data Penelitian 3.1.1 Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar pada Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. kompleksitas tugas, dan pengalaman dalam mempengaruhi variabel dependennya

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. kompleksitas tugas, dan pengalaman dalam mempengaruhi variabel dependennya BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai keahlian audit, tekanan ketaatan, kompleksitas tugas, dan pengalaman dalam mempengaruhi variabel dependennya yaitu audit judgment

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah pejabat yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan pejabat pelaksana anggaran di Satuan Kerja Perangkat Daerah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Dalam bab IV disajikan analisis terhadap data yang diperoleh selama penelitian. Data yang terkumpul merupakan data primer, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah manajer hotel berbintang 3 dan 4. Hotel berbintang tiga dan empat telah menerapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 85 nasabah, yang akan disajikan gambaran karakteristik dari nasabah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu perusahaan yang bergerak di sektor jasa yaitu PT SIAPTEK. Penelitian dilakukan dari bulan Maret 2015 hingga

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian adalah fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian adalah fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Obyek penelitian adalah fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi

Lebih terperinci

BAB IV. Analisa Hasil Penelitian. (karyawan yang bekerja di Kantor Cabang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

BAB IV. Analisa Hasil Penelitian. (karyawan yang bekerja di Kantor Cabang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk BAB IV Analisa Hasil Penelitian 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap responden (karyawan yang bekerja di Kantor Cabang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Wilayah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian dalam penulisan ini adalah Pengaruh Etika Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Ketaatan Kualitas Audit. Unit Penelitian yang penulis

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik berafiliasi internasional. Para auditor yang bekerja

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasikannya. Dalam. pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasikannya. Dalam. pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan analisis kuantitatif. Metode deskriptif kuantitatif adalah metode yang berisi pengungkapan pemecahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam tugas pemeriksaan pada Inspektorat di kabupaten/kota yang mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mulai tumbuhnya perusahaan-perusahaan di Indonesia. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. mulai tumbuhnya perusahaan-perusahaan di Indonesia. Sejalan dengan 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Di Indonesia bidang akuntansi baru dikenal tahun 1950an sejalan dengan mulai tumbuhnya perusahaan-perusahaan di Indonesia. Sejalan dengan perkembangan ekonomi

Lebih terperinci

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri yang beralamat di Jalan Puri Indah Raya Blok A/15, Kembangan, Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh manajer perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Peneliti menggunakan metode kuantitatif dalam melaksanakan penelitian ini. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan desain kausal. Metode penelitian ini diambil

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian yang di ambil dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) The big four (PricewaterhouseCoopers, Deloitte

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian 106 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian 106 107 Yogyakarta, 18 Juni 2012 Kepada Yth : Responden Di tempat Bersama ini saya : Nama : Nugraha Agung Eka Putra NIM : 08412144023 Status : Mahasiswa Strata 1 (S-1),

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada Dinas Pertamanan Pemakaman

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN 5.1. Pelaksanaan dan Hasil Survei Penelitian ini menggunakan data primer yaitu kuisioner sebagai sumber data. Kuisioner dikirim ke masing masing responden disertai surat permohonan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebon Jeruk Satu. mengoptimalkan penerimaan pajak.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebon Jeruk Satu. mengoptimalkan penerimaan pajak. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebon Jeruk Satu Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebon Jeruk Satu merupakan salah satu kantor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian yang dilakukan oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian yang dilakukan oleh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan studi lapangan dengan menyebarkan kuesioner pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Definisi konseptual, Operasional dan Pengukuran Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Definisi konseptual, Operasional dan Pengukuran Variabel BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi konseptual, Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Definisi Konseptual Menurut teori teori yang di uraikan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. lanjut yang disajikan dalam Tabel 4.1. berikut ini: Tabel 4.1. Data kuesioner yang disebar

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. lanjut yang disajikan dalam Tabel 4.1. berikut ini: Tabel 4.1. Data kuesioner yang disebar BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Provinsi Yogyakarta. Terdapat 100 kuesioner

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. hubungan kausal antara variabel independen sikap skeptisisme profesional

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. hubungan kausal antara variabel independen sikap skeptisisme profesional BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis untuk menjelaskan sifat hubungan kausal antara variabel independen sikap skeptisisme profesional auditor, informasi afektif,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan data yang telah disebar kepada pelanggan Alfamart dengan total 100 kuesioner yang diberikan langsung kepada para pelanggan Alfamart.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nama awalnya Perum Pelabuhan Jakarta Cengkareng berdiri sejak tahun 1984.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nama awalnya Perum Pelabuhan Jakarta Cengkareng berdiri sejak tahun 1984. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Angkasa Pura II (Persero) adalah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa pengelolaan kebandarudaraan. PT. Angkasa Pura II (Persero)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terletak di Jakarta. Responden yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 58 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 daripadaanak didikdengan mentorformal,y ang pada gilirannyaakan melaporkansika p yang lebihpositif daripada individunonme ntored. BAB III METODE PENELITIAN 36 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perizinan Usaha Bentuk Usaha. Kantor Akuntan Publik Faisal Riza.

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perizinan Usaha Bentuk Usaha. Kantor Akuntan Publik Faisal Riza. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang, dan Perizinan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Kantor Akuntan Publik Faisal Riza., Ak CA CPA adalah Kantor Akuntan Publik terdaftar yang menyediakan jasa professional dibidang

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci : Kinerja Auditor, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Independensi, Komitmen Organisasi

Abstrak. Kata kunci : Kinerja Auditor, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Independensi, Komitmen Organisasi Judul : Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Independensi dan Komitmen Organisasi Pada Kinerja Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Bali) Nama :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada riset sumber daya manusia (SDM), yang dikemukakan oleh Oei (2010: 26)

BAB III METODE PENELITIAN. Pada riset sumber daya manusia (SDM), yang dikemukakan oleh Oei (2010: 26) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pada riset sumber daya manusia (SDM), yang dikemukakan oleh Oei (2010: 26) penelitian ini termasuk kategori penelitian kausal, yaitu merupakan desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan. Dengan alamat Jln. Lintas Bono Pangkalan Bunut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan waktu penelitian 1. Tempat penelitian Tempat penelitian merupakan hal penting dalam suatu penelitian dimana dari tempat penelitian diperoleh data atau informasi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Karakteristik Responden Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah sebanyak 30 responden, yaitu auditor yang bekerja pada tujuh kantor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Alasan penentuan Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Malang sebagai objek

BAB III METODE PENELITIAN. Alasan penentuan Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Malang sebagai objek 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini yaitu auditor Kantor Akuntan Publik di Kota Malang yang terdaftar di Directory Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) 2015. Alasan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT Sincere Music Yamaha Jakarta,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan ini, penulis

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan ini, penulis BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan ini, penulis melakukan penelitian melalui penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 22 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel yang menitikberatkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci