BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. akuntan publik lokal atau domestik yang berdomisili di Jakarta. Basalamah (1994)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. akuntan publik lokal atau domestik yang berdomisili di Jakarta. Basalamah (1994)"

Transkripsi

1 BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek penelitian pada riset ini adalah para auditor yang bekerja di kantor- kantor akuntan publik lokal atau domestik yang berdomisili di Jakarta. Basalamah (1994) mendefinisikan, Populasi adalah sekumpulan (satu set) data yang menjelaskan mengenai beberapa kejadian yang menjadi perhatian peneliti. (h.17). Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah para auditor yang memiliki posisi di dalam organisasinya sebagai partner, menejer, senior auditor, junior auditor. Jumlah KAP yang dijadikan sebagai tempat riset sebanyak 16 (enam belas) KAP yang mayoritas terletak di daerah Jakarta Barat. Masing masing KAP mendapat 10 kuisioner yang dibagikan kepada 10 auditor, sehingga total kuisioner yang dibagikan untuk memperoleh data adalah 160 kuisioner. Data yang digunakan dalam pengolahan data untuk menghasilkan kesimpulan mengenai pengaruh unsur - unsur pendidikan, pengalaman, pelatihan dan independensi terhadap kualitas audit berasal dari kuesioner yang telah diisi dengan baik oleh para auditor dan dikembalikan kepada penulis. Adapun untuk data alamat KAP yang berada di Jakarta Barat didapatkan dari situs Departemen Keuangan Indonesia. Tabel III.1 Total KAP Yang Dibagikan Kuesioner Keterangan Jumlah KAP yang dikunjungi dan dibagikan kuesioner 16 KAP yang fiktif atau tidak ditemukan alamatnya (6) Total KAP yang mengembalikan kuesioner 10 Sumber: Kuesioner 32

2 Tabel III.1 menunjukan bahwa dari 16 KAP yang dikunjungi dan dibagikan kuesionernya, hanya 10 KAP yang menerima kuesioner. Sisanya alamat KAP tidak ditemukan atau fiktif dan ada juga yang sudah tutup karena pemiliknya meninggal dunia. Tabel III.2 Total Kuisioner Yang Dikembalikan Keterangan Jumlah Jumlah kuisioner yang dibagikan 100 Kuisioner yang tidak kembali (48) Kuisioner yang digunakan dalam pengolahan data 52 Sumber: Kuesioner Tabel III.2 menunjukan bahwa dari 100 kuesioner yang dibagikan hanya 52 responden yang mengisi. Sisanya sebanyak 28 kuesioner dikembalikan tidak terisi dan 20 kuesioner tidak kembali dari 2 KAP yang sudah dikunjungi dan diserahkan kuesioner. Dari 52 kuesioner yang akan diolah datanya dalam uji hipotesis liner berganda sudah mencukupi ukuran sampelnya, yaitu lebih dari 30%. III.2. Metode Penarikan Sampel III.2.1. Populasi dan Teknik Pemilihan Sampel Menurut Basalamah (1997), Seorang peneliti dapat mengumpulkan seluruh data atau populasi yang akan diteliti ataukah sebagian saja dari populasi tersebut. (h.135). Keterbatasan waktu merupakan salah satu alasan penulis menggunakan sampel dalam pengolahan data untuk menghasilkan suatu keputusan mengenai tema yang diangkat penulis dalam skripsi ini. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik convinience sampling, para peneliti memilih unit yang nyaman, dekat, mudah dijangkau dll. 33

3 III.2.2. Skala Pengukuran Variabel Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas audit (KA) yang akan dianalisa bersamaan dengan tiga variabel independen yaitu Pendidikan (PDK), Pengalaman (PGL), dan Pelatihan (PLT) dan Independensi (IDP). Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan jenis data interval karena jawaban responden diukur dengan skala likert yang mempunyai gradasi dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju. Dalam penelitian ini Skala Likert yang digunakan mempunyai lima kategori yaitu: 1. Sangat Tidak Setuju 4. Setuju 2. Tidak Setuju 5. Sangat Setuju 3. Ragu - ragu Variabel penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomenal sosial yang diamati. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Daftar Pertanyaan (Kuesioner). Kuesioner penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu data responden, dan yang merupakan inti dari kuesioner ini, berisi pertanyaan yang berkaitan dengan tema yang dibahas dalam penelitian ini yaitu mengenai pendidikan, pengalaman, pelatihan, dan independensi dan kualitas audit. Pertanyaan untuk mengukur lima variabel yang dibahas dalam penelitian ini diperoleh penulis dari beberapa sumber informasi yang berasal dari beberapa buku, artikel, dan literatur yang kemudian dimodifikasi sehingga secara keseluruhan menghasilkan 28 pertanyaan. 34

4 Kemudian sebelum data diolah melalui SPSS 16.0 dilakukan dahulu skoring data dengan cara membalikan hasil skala penilaian pada pertanyaan dalam kuesioner yang nilainya bersifat negatif menjadi positif. Untuk variabel pengukur pendidikan, pengalaman, pelatihan dan independensi pertanyaan dibuat berdasarkan kutipan bacaan dibawah ini. Undang undang No.34 tahun 1945 yang mengatur mengenai penggunaan sebutan akuntan. Untuk dapat berpraktik sebagai AP, diperlukan izin dari Departemen Keuangan dan harus memiliki persyaratan sebagai berikut ini: 1. Persyaratan Pendidikan Diperlukan gelar sarjana ekonomi jurusan akuntansi dari universitas negeri atau swasta yang telah mendapatkan persetujuan dari Panitia Ahli Persamaan Ijazah Akuntansi. 2. Ujian Negara Akuntansi Sarjana ekonomi jurusan akuntansi diharuskan mengikuti Ujian Negara Akuntansi (UNA) untuk dapat memperoleh sebutan akuntan publik atau auditor yang independen. 3. Persyaratan Pengalaman Untuk memperoleh izin sebagai akuntan publik terdaftar, seorang akuntan terdaftar harus memiliki pengalaman kerja sebagai auditor pada kantor akuntan publik atau Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) paling sedikit tiga tahun. Sedangkan untuk independensi terangkum dalam SPAP (2001), aturan etika terdiri dari lima bagian, yaitu: 1. Independensi, integritas dan objektivitas 2. Standar umum prinsip akuntansi 35

5 3. Tanggung jawab kepada klien 4. Tanggung jawab dan praktik lain (h ) Selain itu SPAP yang bersumber pada PSA No. 02 butir kedua menjelaskan, auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan yang memadai apakah laporan keuangan bebas dari salah saji yang material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan ataupun kecurangan. Kemudian pada butir keempat, disebutkan bahwa persyaratan profesional yang dituntut dari auditor independen adalah orang yang memiliki pendidikan dan pengalaman yang berpraktik sebagai auditor independen. (h ) Hal lainnya dijelaskan dalam Boyton dan Johnson (2002), untuk peraturan perilaku independensi juga dijelaskan dalam peraturan 101-Independensi, yang menyatakan: Seorang CPA (Certified Public Accountant) yang berpraktik publik harus bersikap independent dalam melaksanakan jasa professional sebagaimana disyaratkan oleh standar resmi yang diumumkan oleh badan badan yang ditunjuk oleh dewan. Selain itu karena pentingnya masalah independensi ini bagi berbagai jasa atestasi, maka hingga saat ini AICPA (American Institute of Certified Public Accountants) telah menerbitkan interpretasi yang terdapat beberapa tema dalam interpretasi independensi, yang meliputi pengaruh dari (1) kepentingan keuangan, (2) hubungan bisnis, (3) arti ungkapan CPA atau kantor akuntan publik, (4) jasa lainnya yang meliputi jasa akuntansi, jasa audit yang diperluas dan jasa konsultasi manajemen, (5) litigasi, (6) imbalan yang belum dibayar oleh klien. (h ) Yulius Jogi Christiawan dalam jurnal akuntansi keuangan VOL. 7, NO. 1, MEI 2005: 61-88, menyatakan pertanyaan tentang independensi in appearance berkaitan dengan: 36

6 Bagaimana bentuk standar independensi In Appearance, yang berkaitan dengan (1) larangan memiliki saham klien baik secara langsung ataut tidak, (2) larangan memiliki hubungan hutang piutang dengan klien, (3) larangan merangkap sebagai manajemen klien, (4) menjamin bahwa personel auditor maupun Kantor Akuntan Publik tidak memiliki masalah hukum dengan klien, (5) larangan merangkap sebagai internal auditor klien ditetapkan. Bagaimana standar tersebut dijalankan. Dan tindakan apa yang dilakukan untuk setiap penyimpangan. Dan Pertanyaan tentang kompetensi pengalaman berkaitan dengan: Pendekatan apa yang digunakan dalam penugasan personel untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan, keahlian, pengembangan dan pemanfaatan personel dalam pelaksanaan perikatan. Masalah dan situasi khusus apa yang mengharuskan personel untuk berkonsultasi, dan bagaimana personel melakukan konsultasi dengan atau menggunakan sumber atau pihak yang berwenang mengenai masalah yang kompleks dan tidak biasa. Apakah ada satu atau lebih personel yang bertindak sebagai spesialis yang berwenang dalam konsultasi. Bagaimana prosedur untuk menyelesaikan perbedaan pendapat antara personel pelaksana dengan para spesialis. Bagaimana lingkup dokumentasi yang harus dilakukan terhadap hasil konsultasi mengenai masalah atau situasi khusus yang mengharuskan adanya konsultasi. Dan bagaimana dokumentasi yang diperlukan untuk konsultasi lain. Bagaimana prosedur untuk perencanaan perikatan, prosedur untuk mempertahankan standar mutu Kantor Akuntan Publik untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan prosedur untuk mereview kertas kerja dan laporan perikatan. Dari hasil rangkuman informasi diatas menghasilkan kriteria kriteria variabel operasional dan sebagai pengukur variabel pendidikan, pengalaman, pelatihan, independensi dan kualitas audit di bawah ini: 37

7 III Operasionalisasi Pendidikan (PDK) Tabel III Operasional Variabel dan Pengukuran PDK Operasional dan Pengukuran Variabel Kriteria 1. Auditor harus memiliki latar belakang pendidikan S1. 2. Pendidikan yang berkelanjutan (PPL) dapat meningkatkan keahlian dan kualitas auditor. 3. Tingkat pendidikan akademis dapat mempengaruhi kinerja auditor. 4. Pendidikan akademis guna meningkatkan kualitas dan kemampuan untuk mencapai karir dan kedudukan yang lebih baik. 5. Pendidikan akan membentuk kepribadian, pengembangan wawasan bagi seorang auditor. Tabel III menjelaskan dari lima kriteria yang terbentuk diatas menghasilkan 5 pertanyaan untuk variabel pendidikan yang disajikan dalam kuesioner. III Operasionalisasi Pengalaman (PGL) Kriteria Tabel III Operasional Variabel dan Pengukuran PGL Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Dengan melakukan perpindahan organisasi dapat menambah pengalaman sebagai auditor. 2. Kemampuan auditor dalam melakukan pengauditan dapat tercermin dari banyaknya pengalaman yang dimiliki. 3. Pengalaman yang banyak memudahkan auditor menemukan salah saji/temuan audit 4. Pengalaman mempunyai efek yang signifikan terhadap kasus yang ditangani auditor 5. Pengalaman berpengaruh teradap ketepatan waktu dalam penyelesian audit. Tabel III menjelaskan dari lima kriteria yang terbentuk diatas menghasilkan 5 pertanyaan untuk variabel pengalaman yang disajikan dalam kuesioner. 38

8 III Operasionalisasi Pelatihan (PLT) Kriteria Tabel III Operasional Variabel dan Pengukuran PLT Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Pelatihan merupakan sarana peningkatan mutu profesional, sehingga auditor diwajibkan untuk mengikutinya. 2. Auditor diwajibkan mengikuti lokakarya dan konfrensi ataupun simposium guna meningkatkan profesionalismenya. 3. Frekuensi pelatihan yang berkelanjutan dapat meningkatkan keahlian auditor. 4. Pelatihan berkelanjutan dapat menambah pengatahuan terkini bidang akuntansi 5. Pengarahan dari pembimbing pelatihan, dapat memberikan motivasi untuk bekerja lebih baik. Tabel III menjelaskan dari lima kriteria yang terbentuk diatas menghasilkan 5 pertanyaan untuk variabel pelatihan yang disajikan dalam kuesioner. III Operasionalisasi Independensi (IDP) Kriteria Tabel III Operasional Variabel dan Pengukuran IDP Operasional dan Pengukuran Variabel a. Auditor harus bebas dari pengaruh setiap pekerjaan dalam bidang yang diaudit atau yang pernah menjadi tanggung jawabnya. b. Seorang auditor tidak memihak kepada siapapun dalam mengambil keputusan ataupun mengeluarkan opini audit untuk menjaga independensinya. c. Auditor sudah seharusnya tidak terlibat dalam pertentangan kepentingan dengan teraudit. d. Auditor tidak boleh mempunyai kepentingan keuangan langsung dengan klien. e. Auditor tidak diperkenankan memiliki hubungan kerjasama atau memegang investasi bisnis dengan perusahaan yang diauditnya. 39

9 Tabel III menjelaskan dari lima kriteria yang terbentuk diatas menghasilkan 5 pertanyaan untuk variabel independensi yang disajikan dalam kuesioner. III Operasionalisasi Kualitas Audit (KA) Kriteria Tabel III Operasional Variabel dan pengukuran KA Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Auditor mampu bekerja sama secara teamwork dalam melakukan pengauditan. 2. Auditor selalu taat pada Undang-undang, standar akuntansi dan auditing, dan peraturan yang berlaku umum termasuk peraturan organisasi. 3. Auditor selalu berpedoman kepada SPAP 4. Auditor dapat beradaptasi dengan cepat terhadap standar dan peraturan baru. 5. Auditor selalu menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu. 6. Auditor selalu mampu membuat laporan audit dengan tepat. 7. Auditor dapat mengembangkan temuan audit. 8. Pelaksanaan audit yang dilakukan sesuai dengan perencanaan audit yang telah ditetapkan sebelumnya. Tabel III menjelaskan dari delapan kriteria yang terbentuk diatas menghasilkan 8 pertanyaan untuk variabel kualitas audit yang disajikan dalam kuesioner. Sehingga dari masing masing kriteria variabel yang sudah terbentuk menghasilkan sebuah pertanyaan yang disajikan dalam dalam bentuk kuesioner dapat diisi dengan lengkap oleh responden, maka jawaban atas pertanyaan kuesioner tersebut dapat digunakan untuk analisa lebih lanjut dalam penelitian ini. Berdasarkan jawaban dari masing masing responden maka akan dilanjutkan dengan menjumlahkan jawaban atas setiap pertanyaan pada setiap variabel dari setiap responden yang kemudian nilai 40

10 rata ratanya dapat dihitung dan hasil perhitungan nilai rata rata tersebut yang seterusnya akan disebut sebagai variabel independen dan variabel dependen. III.3. Teknik Pengumpulan Data Untuk melakukan pengumpulan data, penulis mendatangi langsung KAP yang menjadi objek penelitian untuk melakukan penelitian, selain itu penulis juga memanfaatkan sarana sebagai berikut: 1. Studi Kepustakaan Untuk mendukung penelitian ini, penulis menelaah berbagai informasi tertulis berupa literatur, buku-buku pengetahuan, peraturan perundang-undangan, dan berbagai informasi lainnya yang relevan dan berkaitan dengan tema yang angkat dalam penelitian. 2. Studi Lapangan Pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dan informasi yang dilakukan dengan pengamatan langsung dari sepuluh KAP yang mayoritas terletak di Jakarta Barat. Studi lapangan yang dilakukan antara lain : a. Observasi Non Partisipan Pengumpulan data dengan melakukan pengamatan, mencatat dan menganalisis secara langsung pada KAP, tetapi tidak terlibat langsung dengan proses kerja yang diteliti. Seperti melakukan pengamatan mengenai lingkungan dan suasana kerja KAP berpraktik. 41

11 b. Kuesioner Penulis menggunakan kuesioner yang merupakan instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan yang ditujukan untuk para auditor yang merupakan objek dan populasi penelitian dalam skripsi ini. III.3.1. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Tahapan puncak dari penelitian adalah berupa pengolahan dan analisis data. Data yang menjadi input dalam pengolahan data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik yang memanfaatkan software statistik yaitu Statistical Product Solution Service versi Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, hasil penelitian harus melakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, yang dalam hal ini menggunakan kuesioner. 1) Pengujian Validitas Dikutip dalam Sarwono (2006), Pengujian validitas sangat diperlukan dalam suatu penelitian, khususnya yang menggunakan kuesioner dalam memperoleh data. Validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Pengujian validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir - butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Uji validitas menggunakan analis faktor (Factor Analysis), suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada hasil output SPSS versi (h.219) 42

12 2) Pengujian Realibilitas Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dijadikan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya akan menghasilkan data yang dapat dipercaya pula. Reabilitas berkonsentrasi pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya. Koefisien reliabilitas ini didukung dengan koefisien Cronbach Alpha. Untuk melihat reliabel tidaknya dilakukan dengan melihat koefisien reliabilitas yang berkisar dari 0 hingga 1. Jogianto (2008), umumnya skor reliabilitas yang diterima banyak penelitian bersifat antara 0,70 sampai 0,80. Namun demikian di tahapan tahapan awal riset, nilai reliabilitas diatas 0,60 dianggap cukup. (h.52) 3) Pengujian Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah bentuk sebaran dari skor jawaban subjek normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan terhadap distribusi variabel independen dengan dependen, dengan menggunakan teknik One Sample Kolmogorof Sminov Test pada program SPSS kaidah yang digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data adalah jika p > 0,05 maka sebaran dikatakan normal, namun jika p < 0,05 maka sebarannya dinyatakan tidak normal. III.3.2. Teknik Pengujian Hipotesis III Analisis Regresi Berganda Menurut Sugiyono (1999), pada penelitian ini digunakan analisis regresi berganda dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh dependensi antara tiga variabel independen dengan satu variabel dependen. 43

13 Model sampel untuk analisis regresi berganda : Keterangan : KA = α + β 1 PDK 1 + β 2 PGL 2 + β 3 PLT 3 + β 4 IDP 4 KA PDK PGL PLT IDP α : Kualitas Audit (variable dependent) : Pendidikan (variable independent) : Pengalaman (variable independent) : Pelatihan (variable independent) : Independensi (variable independent) : Konstanta Setelah koefisien regresi didapat maka dimasukan ke dalam rumus kolerasi ganda 4 prediktor : R = β 1 PDK 1 KA + β 2 PGL 2 KA + β 3 PLT 3 KA + β 4 IDP 4 KA KA Kemudian melakukan uji koefisien kolerasi ganda : F = R² (N-m-1) m (1 R²) Karena F hitung lebih besar dari F tabel maka koefisien kolerasi yang diuji adalah signifikan untuk α = 5% dan α = 1%, sehingga dapat diberlakukan ke populasi. (h ) III Uji Parsial dengan T -test Sarwono (2006) menyatakan, pengujian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing - masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Hasil T-test ini dapat dilihat pada tabel Coefficients dalam output SPSS. (h.135) 44

14 Hasil uji T tergantung dari nilai signifikansinya pada taraf signifikasi 95% (α = 0,05), apabila nilai signifikansinya lebih besar daripada α atau signifikan level α = 5% atau p-value > α = 5% maka secara bersama - sama keempat variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependennya. Ho = diterima dan Ha = ditolak, maka disimpulkan bahwa pengaruh variabel independen secara bersama - sama tidak signifikan dengan variabel dependennya. Hasil uji T tergantung dari nilai signifikansinya pada taraf signifikasi 95% (α = 0,05), apabila nilai signifikansinya lebih kecil daripada α atau signifikan level α = 5% atau p-value < α = 5% maka secara bersama - sama keempat variabel independen tersebut mempunyai pengaruh terhadap variabel dependennya. Ho = ditolak dan Ha = diterima, maka disimpulkan bahwa pengaruh variabel independen secara bersama - sama signifikan dengan variabel dependennya. III Uji Simultan dengan F -test Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antar variabel dan juga untuk mengetahui pengaruh bersama - sama variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil F-test dapat dilihat pada tabel ANOVA dalam output SPSS. Untuk menguji signifikansi antara variabel yang diteliti dapat digunakan kriteria sebagai berikut : Hasil uji F tergantung dari nilai signifikansinya pada taraf signifikasi 95% (α = 0.05), apabila nilai signifikansinya lebih kecil daripada α atau signifikan level α = 5% atau p-value < α = 5% maka secara bersama - sama keempat variabel 45

15 independen tersebut tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependennya. Ho = diterima dan Ha = tidak diterima, maka disimpulkan bahwa pengaruh variabel independen secara bersama - sama tidak signifikan dengan variabel dependennya. Hasil uji F tergantung dari nilai signifikansinya pada taraf signifikasi 95% (α = 0.05), apabila nilai signifikansinya lebih besar daripada α atau signifikan level α = 5% atau p-value > α = 5% maka secara bersama-sama ketiga variabel independen tersebut mempunyai pengaruh terhadap variabel dependennya. Ho = tidak diterima dan Ha = diterima, maka disimpulkan bahwa pengaruh variabel independen secara bersama - sama signifikan dengan variabel dependennya. III.3.3. Teknik Pengujian Asumsi Klasik Regresi Linier Berganda III Multikolineritas Uji multikolineritas merupakan bentuk pengujian untuk asumsi dalam analisisregresi berganda. Pengujian ini bertujuan untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Jika ada kolerasi maka terjadi masalah multikolineritas. Pendeteksian dilakukan dengan memakai VIF (Variance Inflation Factor), yang menyatakan apabila VIF berada > 5 maka akan terjadi multikolineritas. III Autokorelasi Uji autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Maksud dari korelasi dengan dirinya 46

16 sendiri adalah bahwa nilai dari variabel dependen tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai periode sebelumnya atau nilai periode setelahnya. Untuk mendeteksi autokorelasi dapat digunakan uji Durbin-Watson (DW). Untuk menguji apakah ada korelasi kesalahan pada periode t dengan kesalahan t-1. Pendeteksian autokorelasi dapat dilakukan dengan BRUEUSCH-GODFREY SERIAL CORRELATION LM Test, yaitu: Apabila nilai probabilitas berada > 0,05 maka tidak terjadi autokolerasi Apabila nilai probabilitas berada < 0,05 maka terjadi autokorelasi III Heteroskesdastisitas Asumsi heterokesdastisitas adalah asumsi dalam regresi dimana varians dari residual tidak sama untuk satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Terdapat perbedaan pola yang ditunjukkan dengan nilai yang tidak sama antar satu varians dari residual. Salah satu uji untuk menguji heteroskesdastisitas adalah dengan melihat penyebaran dari varians residual. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan White Test, yaitu: Jika nilai probabilitas α > 0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Jika nilai probabilitas α < 0,05, maka terjadi heteroskedastisitas 47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian dalam penulisan ini adalah Pengaruh Etika Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Ketaatan Kualitas Audit. Unit Penelitian yang penulis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. selanjutnya yang dilakukan penulis adalah melakukan tabulasi atau rekapitulasi data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. selanjutnya yang dilakukan penulis adalah melakukan tabulasi atau rekapitulasi data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV.1. Gambaran Umum Responden Setelah jumlah kuesioner yang diterima sudah dianggap mencukupi, langkah selanjutnya yang dilakukan penulis adalah melakukan tabulasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Penentuan Sampel Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini dilaksanakan di Kantor Akuntan Publik yang berada di wilayah Jakarta Selatan. Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Peneliti menggunakan metode kuantitatif dalam melaksanakan penelitian ini. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) The big four (PricewaterhouseCoopers,

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) The big four (PricewaterhouseCoopers, BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang di ambil dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) The big four (PricewaterhouseCoopers,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi, BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi, profesionalisme, dan independensi berpengaruh terhadap kualitas audit

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek / sumber

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek / sumber BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Desain Penelitian III.1.1 Populasi dan Sampel III.1.1.1 Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek / sumber yang mempunyai kualitas dan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam tugas pemeriksaan pada Inspektorat di kabupaten/kota yang mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat penelitian. 1. Waktu Penelitian Penelitian ini berlangsung selama 3 bulan yang dimulai dari November 2014 sampai dengan Januari 2015. Data yang digunakan hanya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang dipilih oleh penulis dalam penelitian ini adalah auditor-auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) Big Four (PricewaterhouseCoopers,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu penelitian Lokasi tempat penelitian ini dilakukan di CV. Istana Motor Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab. Kepulauan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, penelitian melakukan penelitian terhadap pegawai inspektorat provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian akan dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek yang diteliti adalah beberapa KAP-KAP lokal yang berdomisili di Jakarta Barat. Jumlah KAP yang di jadikan sebagai tempat riset sebanyak empat KAP,

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Dari 12 KPP Pratama yang ada di wilayah Jakarta Selatan, hanya 4 KPP yang bersedia untuk mengisi kuesioner. Data kuesioner yang berhasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis (explanatory). Menurut Kerlinger (1973) dalam Shadrina

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis (explanatory). Menurut Kerlinger (1973) dalam Shadrina 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Menurut metodenya, jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian survei ( survey research) yang berupa penelitian penjelasan dan pengujian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR dan ETIKA PROFESI TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR dan ETIKA PROFESI TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS e-jurnal BINAR 27 AKUNTANSI e-jurnal Vol. 2 No. BINAR 1, Januari AKUNTANSI 2013 Vol. 2 No. 1, April 2013 ISSN 2303-1522 PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR dan ETIKA PROFESI TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian yang di ambil dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) The big four (PricewaterhouseCoopers, Deloitte

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik berafiliasi internasional. Para auditor yang bekerja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata rata (Mean), standar deviasi, maksimum, minimum,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN O. Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (008:115) Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Subyek penelitian menerangkan target populasi penelitian dan atau sampel penelitian yang relevan denga tujuan penelitian. Sedangkan obyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kamparyang berlokasi di JalanPramuka no.16 Bangkinang,padabulan April

BAB III METODE PENELITIAN. Kamparyang berlokasi di JalanPramuka no.16 Bangkinang,padabulan April BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada satuan kerja Inspektorat Kabupaten Kamparyang berlokasi di JalanPramuka no.16 Bangkinang,padabulan April 2014. Masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai variabel penelitian dan definisi operasional, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta metode analisis yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek / Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji dan mengetahui pengaruh variabel independen yang terdiri dari pengalaman auditor, independensi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah Inspektorat Provinsi Gorontalo. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah Inspektorat Provinsi Gorontalo. Penelitian ini 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah Inspektorat Provinsi Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai dengan bulan Juni 2012. 3.2. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bumi Serpong Damai yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Populasi yang dijadikan obyek penelitian ini adalah auditor independen yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Yogyakarta, Surakarta,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menitikberatkan pada pengujian hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hasil yang optimal dengan tujuan penelitian. yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hasil yang optimal dengan tujuan penelitian. yang dibutuhkan dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan November sampai Desember 2013. Dengan waktu penelitian tersebut diharapkan dapat mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah pejabat yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan pejabat pelaksana anggaran di Satuan Kerja Perangkat Daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Yang Digunakan Penulis menggunakan jenis penelitian asosiatif untuk mencari korelasi antar variabel yang digunakan. Unit analisis yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan di KAP yang berdomisili di wilayah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan di KAP yang berdomisili di wilayah BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan di KAP yang berdomisili di wilayah Jakarta Barat dan terdaftar di Direktorat Kantor Akuntan Publik yang diterbitkan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang tahap penelitian yang dilakukan dalam pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini. Gambar 3.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang diguanakan dalam penelitian ini adalah data primer dan skunder. 3.1.1 Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian

Lebih terperinci

44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Profesi akuntan publik dikenal oleh masyarakat dari jasa audit yang disediakan bagi pemakai informasi keuangan. Timbul dan berkembangnya akuntan public

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 1.1. Waktu dan Tempat Penelitian 1.1.1. Waktu Penelitian Penelitian tentang pengaruh citra merek dan pembayaran kredit berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor

Lebih terperinci

PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR

PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR Maretha No. Hp : 081298286068 Email : chen_thatha@yahoo.com (Maretha, Hidayatullah,

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian yaitu data primer. Data primer merupakan data asli yang diperoleh langsung dari para responden dengan menyebarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Objek penelitian adalah variabel-variabel yang diteliti. Menurut Arikunto (2010:161) variabel adalah objek penelitian yang menjadi titik perhatian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan melalui 4 tahap yang dapat dilihat pada Gambar 3.1 Gambar 3.1 Tahap Analisa Penelitian 3.1 Tahap Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisis data dan hasil penelitian tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan pemberian opini oleh auditor.

Lebih terperinci

3. PELAKSANAAN KEGIATAN

3. PELAKSANAAN KEGIATAN 3. PELAKSANAAN KEGIATAN 3.1 Waktu Penelitian Subjek kajian penelitian ini adalah keputusan konsumen membeli tanaman hias (Sansevieria) secara online. Penelitian ini ingin melihat faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mitsubishi Colt Diesel FE 74 HD PT. Suka Fajar di Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. Mitsubishi Colt Diesel FE 74 HD PT. Suka Fajar di Pekanbaru. BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Objek Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT. Suka Fajar yang beralamat jalan Soekarno Hatta Kav. 140 Pekanbaru, dan Objek penelitian adalah konsumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi dan BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Sampel Penelitian Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent BAB III Metode Penelitian 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Opersional Variabel 1.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah apa saja yang dapat membedakan variabel yang dipengaruhi dan yang tidak dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. OBYEK PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian studi empiris yang dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul. B. JENIS DATA Umar (2005), menyatakan jenis data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada konsumen Warteg yang berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki BAB III METODA PENELITIAN III.1 Jenis dan Sumber Data III.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data berupa angka-angka secara tertulis yang meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010:38) menjelaskan bahwa objek penelitian adalah suatu atribut atau

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010:38) menjelaskan bahwa objek penelitian adalah suatu atribut atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Salah satu bagian yang menjadi sorotan dalam sebuah penelitian adalah objek penelitian. Sugiyono (2010:38) menjelaskan bahwa objek penelitian adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh produk, persepsi harga dan citra merek terhadap keputusan pembelian makanan cepat saji d Besto. Objek

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Berdasarkan penyebaran data kepada auditor di Kantor Akuntan Publik yang berada di Jakarta Barat jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 80

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada seberapa besar pengaruh time budget pressure, risiko kesalahan dan

BAB III METODE PENELITIAN. pada seberapa besar pengaruh time budget pressure, risiko kesalahan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini berlangsung selama 3 bulan dimulai dari November 2014 sampai dengan Januari 2015. Adapun yang akan dibahas terbatas hanya pada seberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terletak di Jakarta. Responden yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah badan usaha yang telah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan (MK) sebagai wadah bagi akuntan publik dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang telah disebar kepada Auditor di 103 Kantor Akuntan Publik yang berada di seluruh wilayah Jakarta Barat dan Jakarta

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Gunadarma FAKULTAS EKONOMI)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Gunadarma FAKULTAS EKONOMI) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Gunadarma FAKULTAS EKONOMI) Disusun Oleh: Era Estitika Dosen Pembimbing: Julius Nursyamsi.SE., MM.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Waktu dan tempat penelitian Guna memperoleh data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini yang berjudul Pengaruh Kompensasi dan Fasilitas

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 26 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kausalitas yang bertujuan menjelaskan fenomena dalam bentuk pengaruh antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar dan aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar dan aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar dan aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2014, menerbitkan laporan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data 49 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuisioner.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Dalam bab IV disajikan analisis terhadap data yang diperoleh selama penelitian. Data yang terkumpul merupakan data primer, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh manajer perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan Pangeran Emir M. Noor No.4A Bandar Lampung mulai bulan Juli 2011. B. Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada auditor yang bekerja di KAP (Kantor Akuntan Publik) yang berada di wilayah Jakarta Barat. Lokasi ini dipilih karena

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) yang beralamatkan di Jl Gatot Subroto Kav 31 Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan september 2012 sampai dengan Januari 2013 sedangkan tempat yang dijadikan objek penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada bulan Januari 2014 di Kementerian Perhubungan yang berkedudukan di Jakarta dan berkantor di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Adapun lokasi penelitian adalah di Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Riau Pekanbaru. 3.2 Data Dan Sumber Data a. Data Data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut metodenya penelitian ini adalah penelitian survey

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut metodenya penelitian ini adalah penelitian survey BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut metodenya penelitian ini adalah penelitian survey (survey research) yang berupa penelitian penjelasan dan pengujian hipotesa (explanatory). Dalam

Lebih terperinci

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 : Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang : Kuesioner : Hasil Uji Deskriptif : Hasil

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilkukan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kampar Bangkinang Kota jalan Jend. Sudirman Bangkinang Kota Kabupaten Kampar. 3.2.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berurutan, yaitu dengan alat-alat dan prosedur apa suatu penelitian dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. berurutan, yaitu dengan alat-alat dan prosedur apa suatu penelitian dilakukan. 33 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian bagian yang sangat penting bagi sukses atau tidaknya suatu penelitian. Metode penelitian juga merupakan cara bagaimana penelitian berurutan, yaitu dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan bentuk penelitian survei. Menurut Sugiyono (014) metode penelitian kuantitatif dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inspektorat tingkat kota/kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. inspektorat tingkat kota/kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah auditor pemerintah yang bekerja pada inspektorat tingkat kota/kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. jawaban responden yang pada dasarnya merupakan data kualitatif, maka untuk

BAB III METODE PENELITIAN. jawaban responden yang pada dasarnya merupakan data kualitatif, maka untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan data kuantitatif, karena memerlukan perhitungan yang bersifat matematis tentang hubungan antar variabel dengan teknik pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah) dan DP2KAD (Dinas

BAB III METODE PENELITIAN. BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah) dan DP2KAD (Dinas 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah) dan DP2KAD (Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah) merupakan satuan kerja yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 58 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam

Lebih terperinci

BAB IV. IV.1 Pengembalian Kuisioner dan Demografi Responden. Jakarta. Peneliti menyebarkan 146 kuesioner kepada 15 Kantor Akuntan Publik

BAB IV. IV.1 Pengembalian Kuisioner dan Demografi Responden. Jakarta. Peneliti menyebarkan 146 kuesioner kepada 15 Kantor Akuntan Publik BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN IV.1 Pengembalian Kuisioner dan Demografi Responden IV.1.1 Distribusi Kuesioner Penelitian ini dilakukan pada Kantor Akuntan Publik Berafiliasi yang berada di Jakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu Pengetahuan Kewirausahaan (X 1 ), Lingkungan Sekolah (X ) dan Pengalaman Praktek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta. Unit analisis pada penelitian ini adalah nasabah bank umum yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Alasan penentuan Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Malang sebagai objek

BAB III METODE PENELITIAN. Alasan penentuan Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Malang sebagai objek 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini yaitu auditor Kantor Akuntan Publik di Kota Malang yang terdaftar di Directory Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) 2015. Alasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Di Jalan Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55183. B. Jenis

Lebih terperinci