BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan desain kausal. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian dengan tujuan penelitian yakni untuk menguji hubungan sebab akibat antara variabel sistem pengendalian mutu KAP (variabel independen) dan variabel efektivitas perencanaan audit (variabel dependen). Menurut Sugiyono (2011, hlm. 57) desain kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji hubungan sebab akibat antara variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi). Desain penelitian merupakan framework dari suatu penelitian. Desain penelitian yang baik akan menentukan keberhasilan serta kualitas dari sebuah penelitian ilmiah. Secara umum ada dua pendekatan dalam penelitian ilmiah yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan data primer yang langsung diperoleh dari responden yang diteliti dengan menggunakan metode survei/kuisioner. Sebelumnya melakukan pengujian terhadap kuisioner dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Analisis data dan pengujian hipotesis menggunakan koefisien korelasi Rank Spearman. Skala data yang digunakan adalah skala ordinal. Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y dengan koefisien determinasi. 3.2 Subjek dan Objek Penelitian Subjek Penelitian Subjek penelitian yang diambil pada penelitian ini adalah kantor akuntan publik wilayah Bandung dan Cimahi, karena mengingat jumlah Kantor Akuntan Publik (KAP) di Bandung dan Cimahi lebih banyak dibandingkan dengan daerah Jawa Barat lainnya, sehingga dianggap dapat memenuhi dan mewakili penelitian ini. Selain itu juga KAP telah memiliki banyak klien, baik dari perusahaan besar maupun kecil, sehingga dapat memberikan gambaran bagaimana sistem 48

2 49 pengendalian mutu, dan efektivitas perencanaan audit di Kantor Akuntan Publik di Bandung dan Cimahi Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2012, hlm.13), objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Berdasarkan pendapat tersebut maka objek penelitian atau variabel pada penelitian ini adalah sistem pengendalian mutu, dan efektivitas perencanaan audit. Penelitian ini dilakukan di Kantor Akuntan Publik yang ada di wilayah Bandung. Pemilihan objek penelitian tersebut didasari pada kenyataan bahwa Sistem Pengendalian Mutu merupakan salah satu faktor penentu penilaian pekerjaan atas suatu KAP, apakah telah beroperasi sesuai dengan standar. Sedangkan efektivitas perencanaan audit adalah awal untuk melaksanakan tugas-tugas dalam perencanaan audit ke tahap selanjutnya, karena perencanaan yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan audit yang baik. 3.3 Definisi dan Operasionalisasi Variabel Menurut Sugiyono (2012, hlm. 58) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel-variabel yang dipelajari pada penelitian ini dibagi menjadi dua, yakni variable bebas dan variable terikat Variabel Bebas (Independen) Menurut Sugiyono (2012, hlm. 59) variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas atau variabel independen (X) pada penelitian ini adalah Sistem Pengendalian Mutu KAP, diukur dengan menjabarkannya dalam dimensi dan indikator yang merupakan elemen sistem pengendalian mutu, sistem pengendalian mutu bagi KAP mensyaratkan bahwa suatu KAP diharuskan untuk mentaati peraturan dan standar yang berlaku serta harus menggunakan kemahiran profesinya secara sungguh-sungguh dalam

3 50 memberikan jasanya sehingga KAP tersebut dapat memenuhi tanggung jawab profesinya, dimensinya dan indikator sebagai berikut. SA 220. IAPI menyatakan bahwa: Standar Pengendalian Mutu merupakan sistem, kebijakan, dan prosedur pengendalian mutu yang merupakan tanggung jawab KAP untuk memberikan keyakinan memadai bahwa audit telah dilakukan dengan mematuhi standar profesi serta ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku, dan laporan audit yang diterbitkan telah sesuai dengan kondisinya Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Bebas Variabel Dimensi Indikator Skala Item Variabel Independen: Sistem Pengendalian Mutu KAP (X) Sumber: Arens. et. al. Auditing and Assurance Services An Integrated approach 14 th Edition (2012, hlm.38) Tanggung jawab pimpinan KAP atas pengendalian mutu Ketentuan etika yang relevan Pelaksanaan pekerjaan yang mematuhi standar profesi serta ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku Kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur pengendalian mutu KAP yang berlaku Penerbitan laporan auditor yang sesuai dengan kondisinya Kemampuan tim perikatan untuk menyampaikan hal-hal yang menjadi perhatiannya tanpa rasa takut terhadap hal hal yang dapat merugikan dirinya Fakta bahwa mutu merupakan hal yang esensial dalam melaksanakan perikatan audit Memperoleh informasi yang relevan dari KAP dan KAP jejaring, untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kondisi dan hubungan yang menciptakan ancaman terhadap indepedensi Mengevaluasi informasi tentang pelenggaran yang teridentifikasi terhadap kebijakan dan prosedur Ordinal Ordinal

4 51 indepedensi KAP Melakukan tindakan yang tepat untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman terhadap indepedensi 8 Penerimaan dan berkelanjutan dengan klien dan perikatan audit Sumber daya manusia Pelaksanaan perikatan Integritas pemilik utama, Ordinal manajemen inti, dan pihak 9 yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas Kompetensi tim perikatan untuk melaksanakan perikatan audit dan 10 kapabilitas yang diperlukan, termasuk waktu dan sumber daya Kemampuan KAP dan tim perikatan untuk mematuhi 11 ketentuan etika yang relevan Hal signifikan yang timbul selama perikatan audit 12 periode kini atau periode lalu Pemahaman dan pengalaman Ordinal praktik atas perikatan audit dengan sifat dan 13 kompleksitas serupa melalui pelatihan dan partisipasi yang tepat Pemahaman standar profesi serta ketentuan hukum dan 14 peraturan yang berlaku Keahlian teknis, termasuk keahlian dalam bidang 15 teknologi informasi yang relevan Keahlian tertentu dalam 16 bidang akuntansi atau audit Pengetahuan industri yang relevan dengan bidang usaha 17 klien Kemampuan menggunakan 18 pertimbangan professional Melakukan komunikasi yang Ordinal tepat dengan anggota tim 19 perikatan yang lebih berpengalaman Bertanggung jawab dalam 20

5 52 Pemantauan penelaahan yang sedang dilakukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur penelaahan KAP Konsultasi yang tepat telah dilakukan dan kesimpulan yang ditarik telah didkumentasikan dan diterapkan Melaksanakan penelaahan pengendalian mutu audit pengevaluasian secara terus menerus terhadap sistem pengendalian mutu KAP inspeksi periodik terhadap sejumlah perikatan yang telah selesai dirancang Ordinal 21, 22, Variabel terikat (dependen) Menurut Sugiyono (2012, hlm. 59) variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat variabel independen. Variabel terikat atau variabel dependen (Y) pada penelitian ini adalah Efektivitas Perencanaan Audit. Menurut Husein Umar (2003, hlm. 73) Efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat. Manajer yang efektif memilih pekerjaan yang benar untuk dilaksanakan. Efektivitas berarti melakukan pekerjaan yang benar. Efektivas perencanaan audit merupakan kemampuan auditor dalam melakukan suatu perancanaan audit untuk memperoleh hasil perencanaan unuk melanjutkan ke tahap selanjutnya. Efektivitas perencanaan audit diukur dengan menjabarkannya dalam dimensi dan indikator, perencanaan awal merupakan langkah penting dalam melakukan pengauditan. Agar lebih memudahkan untuk meneliti setiap variabel penelitian, maka penulis menjabarkannya dalam bentuk operasionalisasi variabel sebagai berikut.

6 53 Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Terikat Variabel Dimensi Indikator Skala Item Variabel Dependen: Efektivitas Perencanaan Audit (Y) Sumber: Messier et.al, Auditing and Assurance Sevice A Systematic Approach Sixth Edition (2008, hlm:145 Penerimaan klien baru dan keberlanjuan klien yang sudah ada Membangun pemahaman mengenai perjanjian dengan klien Aktivitas pada perjanjian awal Menilai risiko bisnis klien dan membangun materialitas Merencanakan Audit Perusahaan akuntan publik harus menyelidiki calon klien sebelum menerima perjanjian dengan klien. Perusahaan akuntan publik harus mengevaluasi secara berkala apakah akan mempertahankan klien mereka saat ini. Auditor harus membuat perjanjian tertulis dengan klien. Auditor meminta bantuan auditor internal dari klien (bagi klien yang memiliki auditor internal) dalam melakukan audit. Komite audit bertanggung jawab dalam pelaporan keuangan dan proses pengungkapan laporan tersebut. Perusahaan akuntan publik menentukan persyaratan yang harus dimiliki oleh anggota tim auditor untuk sebuah perjanjian audit. Auditor bersifat independen dalam mengeluarkan pendapat terhadap klien Auditor membatasi risiko audit pada tingkat neraca transaksi Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Auditor mengevaluasi respon klien terhadap risiko bisnis dan memastikan bahwa respon mereka telah 9 dilaksanakan secara memadai Menilai kebutuhan spesialis Ordinal 10 Menilai kemungkinan adanya tindakan illegal 11 Melakukan identifikasi pada pihak terkait 12 Melakukan prosedur analisis awal 13 Mempertimbangkan penambahan layanan nilai tambah

7 Populasi dan Sampel Populasi Penelitian Menurut Sugiyono (2012, hlm. 115) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Merujuk pada pengertian tersebut, maka populasi dari penelitian ini adalah semua Kantor Akuntan Publik yang berada di Bandung dan Cimahi. Berdasarkan data yang terdapat pada Direktor KAP IAPI terdaftar sebanyak 27 KAP yang ada di wilayah Bandung dan 3 KAP yang ada di wilayah Cimahi periode Adapun daftar KAP yang berada di Bandung dan Cimahi adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Daftar Kantor Akuntan Publik (KAP) di Bandung dan Cimahi BANDUNG No. Nama KAP No. Nama KAP 1. KAP Abubakar Usman & Rekan 16 KAP Drs. Karel, Widyarta (Cabang) 2. KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry (Cabang) 17 KAP Koesbandijah, Beddy Samsi & Setiasih 3. KAP AF. Rachman & Soetjipto WS 18 KAP Drs. La Midjan & Rekan 4. KAP Asep Rianita Manshur & 19 KAP Jojo Sunarjo & Rekan (Cabang) Suharyono (Cabang) 5. KAP Drs. Joseph Munthe, MS 20 KAP Peddy HF Dasuki 6. KAP Dra. Yati Ruhiyati 21 KAP Drs. R. Hidayat Effendy 7. KAP Djoemarma, Wahyudin & 22 KAP Risman & Arifin Rekan 8. KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, 23 KAP Roebiandini & Rekan Dadang & Ali (Cabang) 9. KAP Ekamasni, Bustaman & Rekan 24 KAP Drs. Ronald Haryanto (Cabang) 10. KAP Drs. Gunawan Sudradjat 25 KAP Sabar & Rekan

8 KAP Dr. H.E.R. Suhardjadinata & 26 KAP Drs. Sanusi & Rekan Rekan 12. KAP Heliantono & Rekan (Cabang) 27 KAP Sugiono Poulus, S.E., Ak., MBA 13 KAP Drs. Jajat Marjat 28 KAP Prof. Dr. H. Tb. Hasanuddin, M.Sc. & Rekan CIMAHI 14 KAP Moch. Zainuddin, Sukmadi & 29 KAP Drs. Dadi Muchidin Rekan 15 KAP Drs. Atang Djaelani 30 KAP Drs. Dani Sudarsono Sumber: Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2012, hlm. 116) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sample. Untuk menentukan sample yang digunakan dalam penelitian terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Dalam menentukan sample yang digunakan peneliti yaitu nonprobability sampling. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sample yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sample (Nazir, 2013, hlm 120). Teknik sample yang digunakan dengan teknik convenience sampling. Menurut Sekaran (2009, hlm. 230) Convenience sampling adalah desain pengambilan sample nonprobabilitas dimana sample penelitian diperoleh dari anggota populasi yang dapat dengan mudah diakses oleh peneliti Berdasarkan pengertian di atas, maka sample yang penulis ambil adalah 13 KAP di Bandung dan 2 KAP di Cimahi. Tabel 3.4 Daftar Sampel Penelitian BANDUNG No. Nama KAP No. Nama KAP 1. KAP AF. Rachman & Soetjipto WS 2 KAP Drs. Karel, Widyarta dan Rekan

9 56 3 KAP Asep Rianita Manshur & Suharyono (Cabang) 4 KAP Koesbandijah, Beddy Samsi & Setiasih 5 KAP Djoemarma, Wahyudin & 6 KAP Risman & Arifin Rekan 7 KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (Cabang) 8 KAP Dr. H.E.R. Suhardjadinata & Rekan 9 KAP Roebiandini & Rekan 10 KAP Drs. Ronald Haryanto 11 KAP Prof. Dr. H. Tb. Hasanuddin, 12 KAP Drs. Sanusi & Rekan M.Sc. & Rekan 13 KAP Sabar & Rekan CIMAHI 14 KAP Moch. Zainuddin, Sukmadi & Rekan 15 KAP Drs. Atang Djaelani Penulis mengambil 13 KAP di Bandung dan 2 di Cimahi sebagai sample karena KAP tersebut mudah diakses oleh peneliti dalam hal perizinan penelitian maupun dalam perizinan penyebaran kuisioner. Responden penelitian ini adalah manajer atau supervisor yang mewakili masing-masing KAP yang berada di Bandung dan Cimahi. Dengan pertimbangan mereka umumnya mewakili kondisi yang memiliki pengalaman dalam profesinya yang dikaitkan dengan sistem pengendalian mutu KAP dan efektivitas perencanaan audit. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan data primer. Husein Umar (2003, hlm. 60) menyatakan bahwa data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, misalnya dari individu atau perseorangan, seperti hasil wawancara, pengisian kuisioner, atau bukti transaksi seperti tanda bukti pembelian barang dan karcis parkir. Data ini semua merupakan data mentah yang kelak akan diproses untuk tujuan-tujuan tertentu sesuai kebutuhan.

10 57 Adapun cara cara untuk mendapat memperoleh data dan informasi dalam skripsi ini, penulis melakukan pengumpulan data dan dilengkapi oleh berbagai keterangan melalui Penelitian Lapangan (Field Research). Penelitian lapangan merupakan cara untuk memperoleh data primer yang secara langsung melibatkan pihak responden yang dijadikan sampel dalam penelitian. Metode penelitian lapangan ini dapat dilaksanakan dengan cara: 1. Penyebaran angket / kuisioner Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. 2. Dokumentasi Penulis melakukan pengumpulan data dengan mempelajari dan menganalisa dokumen yang berkaitan dengan sistem pengendalian mutu KAP dan perencanaan audit. 3. Studi Kepustakaan Mempelajari literatur-literatur serta laporan-laporan yang menyajikan informasi mengenai topik permasalahan yang diteliti. 3.6 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan dalam penelitian. Sugiyono (2012, hlm. 146) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Maka instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah sejumlah kuisioner yang disebarkan kepada responden. Kuisioner yang dihasilkan akan diolah dengan menghitung skor dari setiap pertanyaan sehingga dapat diambil kesimpulan mengenai objek yang diteliti. 3.7 Teknik Analisis Data Untuk mengetahui pengaruh antar variabel maka perlu dilakukan Uji validitas dan uji reliabilitas instrumen penelitian. Pengujian validitas dan reliabilitas kuisioner pada penelitian ini menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution)

11 Uji Validitas Menurut Ghozali (2009, hlm. 49) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuisioner, suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaannya pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Pada penelitian ini uji validitas menggunakan korelasi Rank Spearman, dengan rumus sebagai berikut: Ket: r s = 1 6 D i 2 n (n 2 1) r s = koefisien korelasi Spearman Di = selisih peringkat untuk setiap data n = jumlah sampel atau data (Sudjana, 2004, hlm. 252) Skor setiap item pertanyaan yang diuji tingkat validitasnya, dikorelasikan dengan skor total seluruh item. Jika korelasi antara skor item dengan skor total adalah 0,3 keatas, maka faktor tersebut merupakan konstruk yang kuat. Jika kurang dari 0,3 maka faktor itu dinyatakan tidak valid (Sugiyono, 2010, hlm. 126) Uji Reliabilitas Menurut Ghozali (2009, hlm. 19) uji reliabilitas menunjukkan konsistensi dari data pertanyaan seseorang adalah konsisten dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dilakukan setelah alat ukur dinyatakan valid. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik dari Cronbach Alpha. Cronbach Alpha merupakan salah satu koefisien relibilitas yang paling sering digunakan. Berikut rumus yang digunakan: Keterangan: r 11 k r 11 = ( k k 1 ) (1 σ b ) σ 2 t Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 239) = reliabilitas instrumen = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2

12 59 2 σ b = jumlah varians butir σ t 2 = varians total Setelah nilai koefisien realibitas diperoleh, maka ditetapkan suatu nilai koefisien paling kecil yang dianggap reliabel. Keandalan dikatakan baik jika mempunyai nilai > dari 0,60 (Santosa, 2005, hlm. 251). 3.8 Analisis Data atas Tanggapan Responden Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil penelitian dengan memberikan penilaian kepada jawaban kuesioner yang telah di isi responden. Skala pengukuran yang diterapkan pada penelitian ini adalah skala Likert. Sugiyono (2012) menyatakan bahwa Skala Likert dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Semua jawaban dari pertanyaan diukur dengan skala likert dengan nilai terendah 1 dan nilai tertinggi 5. Dengan skala likert maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Dengan menggunakan model skala pengukuran likert, maka data yang dihasilkan merupakan data dengan skala pengukuran berjenis ordinal. Menurut Riduan dan Akdon (2007) skala ordinal adalah skala yang didasarkan pada ranking diurutkan dari jenjang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya. berikut: Jawaban setiap instrumen akan dimulai dengan memberikan skor sebagai Tabel 3.5 Pemberian Skor Jawaban Pernyataan Selalu 5 Sering 4 Kadang Kadang 3 Hampir Tidak Pernah 2 Tidak Pernah 1 Skor Sugiyono (2010, hlm. 99)

13 60 Menurut Sugiyono (2012:133) kriteria interpretasi skor berdasarkan jawaban responden dapat ditentukan sebagai berikut, :skor maksimum setiap kuisioner adalah 5 dan skor minimum adalah 1, atau berkisar antara 20% sampai 100%, Kemudian jika digunakan persamaan: Jarak antar skor= 100% 20% 5 =16% Maka, jarak antara skor yang berdekatan adalah 16%, sehingga dapat diperoleh kriteria sebagai berikut: Tabel 3.6 Interpretasi Skor Hasil Kategori 20% - 35,99% Tidak Efektif 36% - 51,99% Kurang Efektif 52% - 67,99% Cukup Efektif 68% - 83,99% Efektif 84% - 100% Sangat Efektif Interpretasi skor ini diperoleh dengan cara membandingkan skor item yang diperoleh berdasarkan jawaban responden dengan skor maksimal jawaban kemudian dikalikan 100%. Skor angket = skor item skor tertinggi x 100% Skor item diperoleh dari hasil perkalian antara skala pertanyaan dengan jumlah responden yang menjawab pada nilai tersebut. Sementara skor tertinggi diperoleh dari jumlah nilai skala pertanyaan paling tinggi dikalikan dengan jumlah responden secara keseluruhan. 3.9 Pengujian Hipotesis Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan apakah terdapat hubungan yang positif diantara kedua variable di atas. Dengan demikina dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.

14 61 Ho : Sistem Pengendalian Mutu KAP tidak berpengaruh positif terhadap Efektivitas Perencanaan Audit pada Kantor Akuntan Publik di Bandung dan Cimahi Ha : Sistem Pengendalian Mutu KAP berpengaruh positif terhadap Efektivitas Perencanaan Audit pada Kantor Akuntan Publik di Bandung dan Cimahi Analisis Koefisien Korelasi Untuk menguji hipotesis digunakan analisis korelasi. Menurut Suharyadi (2009, hlm. 158), analisis korelasi adalah suatu teknik statistika yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan atau korelasi antara dua variabel. Dengan kata lain, koefisien korelasi ini digunakan untuk menunjukkan sejauh mana hubungan yang terjadi diantara variabel bebas dan variabel terikat. Hipotesis yang diajukan diuji dengan menggunakan analisis korelasi Rank Spearman karena data berskala ordinal. Menurut Sarwono dan Suhayati, (2010, hlm. 80) Korelasi Spearman digunakan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antara dua variabel berskala ordinal, yaitu variabel bebas dan variabel tergantung. Adapun rumus dari korelasi Rank Spearman adalah sebagai berikut: Ket: r s = koefisien korelasi Spearman r s = 1 6 D i 2 n (n 2 1) Di = selisih peringkat untuk setiap data n = jumlah sampel atau data Untuk dapat memberikan interprestasi terhadap kuatnya pengaruh tersebut, maka digunakan pedoman seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Bisnis (2012, hlm. 184) yang terdapat pada tabel berikut: Tabel 3.7 Pedoman untuk memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat Rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang

15 62 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat Kuat Setelah nilai koefisien determinasi diperoleh, maka akan didapatkan hipotesis sebagai berikut: Ho : r s < 0, Sistem Pengendalian Mutu KAP tidak berpengaruh positif terhadap Efektivitas Perencanaan Audit pada Kantor Akuntan Publik di Bandung dan Cimahi Ha : r s 0, Sistem Pengendalian Mutu KAP berpengaruh positif terhadap Efektivitas Perencanaan Audit pada Kantor Akuntan Publik di Bandung dan Cimahi Hipotesis ini ditolak atau diterima dilihat dari nilai koefisien korelasi yang dihasilkan setelah dilakukan pengolahan data dengan bantuan program SPSS. Jika nilai koefisien yang didapat lebih kecil daripada 0 maka Ho diterima. Tetapi jika nilai koefisien yang dihasilkan lebih besar sama dengan 0 maka Ho ditolak Analisis Koefisien Determinasi Menurut Sugiyono (2012, hlm. 216), koefisien determinasi adalah koefisien penentu, karena varian yang terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui variabel yang terjadi pada variabel independen. Analisis ini digunakan untuk menilai seberapa besar variabel X dapat memberikan pengaruh terhadap Variabel Y dengan rumus sebagai berikut: 2 Kd = r s x 100% (Sugiyono, 2012, hlm. 217) Ket: Kd = Koefisien Determinasi r s = Koefisien Korelasi Rank Spearman

Dalam penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah KAP yang berada

Dalam penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah KAP yang berada BAB III OBYEK & METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah KAP yang berada di. Peneliti ingin menguji pengaruh due professional care terhadap

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2004) mendefinisikan objek penelitian sebagai

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2004) mendefinisikan objek penelitian sebagai BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek Penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Sesuai dengan pendapat Sugiyono (2004) mendefinisikan objek penelitian sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Dalam melaksanakan setiap penelitian, peneliti harus mempelajari obyek yang akan diteliti dan menentukan langkah-langkah penelitian agar penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2011:58) objek penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja (dapat berupa atribut seseorang atau objek) yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2009:38) definisi obyek penelitian adalah Obyek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Table 3.1 Daftar Kantor Akuntan Publik

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Table 3.1 Daftar Kantor Akuntan Publik BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah penerapan tindakan supervisi dengan kepuasan kerja auditor junior. Dengan ini diharapkan dapat teruji apakah terdapat

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitiannya adalah Penerapan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitiannya adalah Penerapan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitiannya adalah Penerapan Teknik Audit Berbantuan Komputer sebagai variabel X, dan Kinerja Auditor

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian adalah fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian adalah fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Obyek penelitian adalah fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. melibatkan AP dan KAP yang menyebabkan AP dan KAP tersebut dikenakan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. melibatkan AP dan KAP yang menyebabkan AP dan KAP tersebut dikenakan BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Berdasarkan fenomena yang ada yaitu adanya pelanggaran yang melibatkan AP dan KAP yang menyebabkan AP dan KAP tersebut dikenakan sanksi. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah badan usaha yang didirikan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mendapat izin usaha berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ditujukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat dalam

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ditujukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat dalam BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ditujukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat dalam penelitian, adapun pengertian objek penelitian menurut Sugiyono (2006:13)

Lebih terperinci

No. Reg. Izin AP.0074 (Pemimpin Cabang)

No. Reg. Izin AP.0074 (Pemimpin Cabang) IX. BANDUNG 1 KAP ABUBAKAR USMAN & REKAN (CABANG) Izin Cabang Nomor : 545/KM.1/2009 (10 Juni 2009) Jl. Abdurahman Saleh No.40 Lantai 2 Bandung 40174 Telp : (022) 6004663 Fax : (022) 6004663 I.1.1. AMAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti adalah Ancaman Kepentingan Pribadi, Ancaman Telaah Pribadi, Ancaman Kedekatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Desain Penelitian Desain penelitian (research design) merupakan framework dari suatu penelitian. Desain penelitian yang baik akan menentukan keberhasilan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 1.1. Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti. Objek penelitian merupakan sesuatu yang kita ukur tetapi apa yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 28 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Moh. Nazir (2008;56), objek merupakan sesuatu yang dibicarakan dan yang dipikirkan sesuatu yang menjadi perhatian. Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tentang sesuatu hal objektives, valid, dan reliable tentang suatu hal (variabel

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tentang sesuatu hal objektives, valid, dan reliable tentang suatu hal (variabel BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010 : 13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 51 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Ari Kunto (1998:15), variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, sedangkan tempat di mana

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek yang diteliti adalah beberapa KAP-KAP lokal yang berdomisili di Jakarta Barat. Jumlah KAP yang di jadikan sebagai tempat riset sebanyak empat KAP,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian mempunyai peranan yang penting dalam upaya menghimpun data

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian mempunyai peranan yang penting dalam upaya menghimpun data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian merupakan serangkaian pengamatan yang dilakukan selama jangka waktu tertentu terhadap suatu fenomena yang memerlukan jawaban dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Secara umum metode penelian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2012) menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2009 : 2) metode penelitian diartikan : Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu yaitu cara ilmiah, data,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN. peneliti.objek dalam penelitian ini adalah Efektifitas Pengendalian Internal

BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN. peneliti.objek dalam penelitian ini adalah Efektifitas Pengendalian Internal 41 BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti.objek dalam penelitian ini adalah Efektifitas Pengendalian Internal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini tergolong dalam dua variabel, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Peristiwa atau kejadian yang diteliti adalah suatu fenomena tertentu yang

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Peristiwa atau kejadian yang diteliti adalah suatu fenomena tertentu yang BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Penelitian dimaksudkan untuk menyelidiki gejala atau peristiwa tertentu. Peristiwa atau kejadian yang diteliti adalah suatu fenomena tertentu yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah pelaksanaan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah pelaksanaan audit internal dan penerapan Good Corporate Governance (GCG). Studi empiris pada BUMN

Lebih terperinci

REKAN PERSEKUTUAN Akuntan Publik: 1. AMAN HERMAWAN No.Reg.Izin AP.0531 (Pemimpin Cabang, OJK Bank)

REKAN PERSEKUTUAN Akuntan Publik: 1. AMAN HERMAWAN No.Reg.Izin AP.0531 (Pemimpin Cabang, OJK Bank) X. BANDUNG 1 KAP ABUBAKAR USMAN & REKAN (CABANG) Izin Cabang Nomor : 545/KM.1/2009 (10 Juni 2009) Taman Kopo Indah II Pasar Segar Blok RC 16 Margahayu Selatan Bandung 40225 Telp : 08852350799 1. AMAN HERMAWAN

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan 44 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dalam penelitian. Objek penelitian dalam skripsi ini adalah pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dalam penelitian. Objek penelitian dalam skripsi ini adalah pengaruh 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan hal yang mendasari pemilihan, pengolahan dan penafsiran semua data dan keterangan yang berkaitan dengan apa yang menjadi tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Nasir (1999:64), menjelaskan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. gejala atau peristiwa tertentu. Peristiwa atau kejadian yang diteliti adalah suatu

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. gejala atau peristiwa tertentu. Peristiwa atau kejadian yang diteliti adalah suatu 46 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006). Penelitian juga dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu: Sasaran ilmiah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan di KAP yang berdomisili di wilayah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan di KAP yang berdomisili di wilayah BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan di KAP yang berdomisili di wilayah Jakarta Barat dan terdaftar di Direktorat Kantor Akuntan Publik yang diterbitkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian dalam hal ini adalah Pengaruh Kompetensi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian dalam hal ini adalah Pengaruh Kompetensi BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Pengertian objek penelitian secara umum merupakan permasalahan yang dijadikan topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan penelitian. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada auditor yang bekerja di KAP (Kantor Akuntan Publik) yang berada di wilayah Jakarta Barat. Lokasi ini dipilih karena

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Menurut Husein Umar menyatakan bahwa objek penelitian adalah: ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu.

BAB III OBJEK PENELITIAN. Menurut Husein Umar menyatakan bahwa objek penelitian adalah: ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu. BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Husein Umar menyatakan bahwa objek penelitian adalah: Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana

Lebih terperinci

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan 43 BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan pencegahan kecurangan. Penelitian dilakukan di PT. Bank Jabar Banten. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan fee audit. Faktor-faktor penentu yang diteliti adalah faktor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian dalam penulisan ini adalah Pengaruh Etika Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Ketaatan Kualitas Audit. Unit Penelitian yang penulis

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah badan usaha yang telah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan (MK) sebagai wadah bagi akuntan publik dalam

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian terdiri dari dua

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian terdiri dari dua BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Menurut Sugiyono (2008:59) mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Sedangkan lokasi penelitian bertempat di Satuan Kerja Perangkat Daerah Pada

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Sedangkan lokasi penelitian bertempat di Satuan Kerja Perangkat Daerah Pada BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah pengendalian internal Barang Milik Daerah dan efektifitas pengelolaan Barang Milik Daerah. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006:118) Objek penelitian adalah fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara yang ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara yang ilmiah untuk 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara yang ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2). Dengan demikian,

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 118), Obyek penelitian adalah fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep atau

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN. dalam penelitian. Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN. dalam penelitian. Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN 3.1 Objek Penelitian Objek Penelitian adalah proses yang mendasari pemilihan, pengolahan, dan penafsiran semua data yang berkaitan dengan apa yang menjadi objek di dalam

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan kepatuhan wajib pajak penghasilan. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Kantor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sugiyono (2010:5) mendefinisikan metode penelitian sebagai berikut: Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti pada suatu kebenaran yang dapat dibuktikan. Menurut Sugiyono (2013:3)

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti pada suatu kebenaran yang dapat dibuktikan. Menurut Sugiyono (2013:3) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian dibutuhkan dalam penelitian agar dapat mengarahkan peneliti pada suatu kebenaran yang dapat dibuktikan. Menurut Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010:38) menjelaskan bahwa objek penelitian adalah suatu atribut atau

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010:38) menjelaskan bahwa objek penelitian adalah suatu atribut atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Salah satu bagian yang menjadi sorotan dalam sebuah penelitian adalah objek penelitian. Sugiyono (2010:38) menjelaskan bahwa objek penelitian adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III. Objek dan Metode Penelitian

BAB III. Objek dan Metode Penelitian 46 BAB III Objek dan Metode Penelitian 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan proses yang mendasari pemilihan, pengolahan, dan penafsiran semua data dan keterangan yang berkaitan dengan apa yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: profesionalisme auditor, kualitas audit. viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: profesionalisme auditor, kualitas audit. viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Profesi akuntan publik bertanggung jawab meningkatkan keandalan laporan keuangan perusahaan. Berkenaan dengan hal tersebut, keandalan laporan keuangan dapat dilihat dari kualitas audit yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan desain atau suatu proses yang memberikan arahan atau petunjuk secara sistematis kepada peneliti dalam melakukan proses penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat penelitian. 1. Waktu Penelitian Penelitian ini berlangsung selama 3 bulan yang dimulai dari November 2014 sampai dengan Januari 2015. Data yang digunakan hanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam hal ini penelitian dipilih tentang implementasi SAP dalam menghasilkan laporan keuangan. Objek penelitian ini adalah PT Tri Swardana Utama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Unit Analisis Data pada penelitian ini diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan langsung kepada responden pada setiap Kantor Akuntan Publik.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar pengertian objek penelitian menyatakan bahwa:

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar pengertian objek penelitian menyatakan bahwa: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Husein Umar pengertian objek penelitian menyatakan bahwa: Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Unit Analisis Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui dengan perhitungan statistik dan pengujian hipotesis untuk menguji

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ikut sertanya pemerintah dalam ASEAN Free Trade Area (AFTA). Ikut sertanya

BAB 1 PENDAHULUAN. ikut sertanya pemerintah dalam ASEAN Free Trade Area (AFTA). Ikut sertanya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang menyongsong era globalisasi. Salah satu bentuk resmi partisipasi Indonesia dalam era tersebut adalah ikut

Lebih terperinci

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Kantor Akuntan Publik (KAP) merupakan organisasi yang bergerak di bidang jasa. Jasa yang diberikan oleh KAP ini adalah jasa audit operasional, audit

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pengertian objek penelitian Menurut Suharsimi Arikunto menyatakan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pengertian objek penelitian Menurut Suharsimi Arikunto menyatakan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Pengertian objek penelitian Menurut Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa : Objek penelitian (variabel penelitian) adalah suatu yang merupakan inti

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan untuk penyusunan penelitian ini, maka penulis memilih wilayah Parung Serab Ciledug Tangerang sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Bebas Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki BAB III METODA PENELITIAN III.1 Jenis dan Sumber Data III.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data berupa angka-angka secara tertulis yang meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Menurut Sugiyono (2008:2) Metode penelitan pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Didalam melakukan peneltian, peneliti harus menetapkan obyek yang akan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Didalam melakukan peneltian, peneliti harus menetapkan obyek yang akan BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Didalam melakukan peneltian, peneliti harus menetapkan obyek yang akan digunakan dalam penelitian tersebut. Adapun obyek penelitian ini adalah penerapan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini yang menjadi obyek

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini yang menjadi obyek BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Dalam penulisan skripsi ini yang menjadi obyek penelitian adalah Pengaruh Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. internal dan efektivitas pengendalian internal pada kantor pusat BPRS. Peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. internal dan efektivitas pengendalian internal pada kantor pusat BPRS. Peneliti BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah peran auditor internal dan efektivitas pengendalian internal pada kantor pusat BPRS. Peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan deskriptif asosiatif, karena adanya variabel-variabel yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan deskriptif asosiatif, karena adanya variabel-variabel yang akan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode survei dengan pendekatan deskriptif asosiatif, karena adanya variabel-variabel yang akan ditelaah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Objek penelitian ini adalah Hubungan Sistem Informasi Kepegawaian dengan Promosi Jabatan di Biro Sumber Daya Manusia, Hukum dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. menjadi objek di dalam penelitian. Menurut Arikunto (2010:63) obyek penelitian

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. menjadi objek di dalam penelitian. Menurut Arikunto (2010:63) obyek penelitian 51 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan proses yang mendasari pemilihan, pengolahan, dan penafsiran semua data dan keterangan yang berkaitan dengan apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Teknik Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Penentuan Sampel Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan dalam metodologi penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang pada hakikatnya

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah Total

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah Total BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah Total Quality Management yang dimoderasi oleh sistem penghargaan sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Objek dan Metode Penelitian yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN Objek dan Metode Penelitian yang Digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek dan Metode Penelitian yang Digunakan 3.1.1 Objek Penelitian Menurut Karlinger (1986) mendefinisikan objek penelitian sebagai proposisi hipotesis mengenai hubungan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif (ekplanasi),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif (ekplanasi), 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif (ekplanasi), yaitu penelitian yang bermaksud untuk menggambarkan fenomena tentang apa

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penyelidikan yang hati-hati, teratur dan terus-menerus, sedangkan untuk

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penyelidikan yang hati-hati, teratur dan terus-menerus, sedangkan untuk BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam pemecahan masalah yang ada suatu penelitian diperlukan penyelidikan yang hati-hati, teratur dan terus-menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan setiap penelitian, setiap peneliti harus mempelajari

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan setiap penelitian, setiap peneliti harus mempelajari 42 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam melaksanakan setiap penelitian, setiap peneliti harus mempelajari objek yang akan diteliti dan menentukan langkah-langkah penelitian agar

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2014:3) metode penelitian adalah : Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti (PPS, 008:0). Menurut Sugiyono (1999:3) variabel penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Nasution (1995:40) adalah rencana tentang

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Nasution (1995:40) adalah rencana tentang BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Desain penelitian menurut Nasution (995:40) adalah rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian mempunyai peranan yang penting dalam upaya

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian mempunyai peranan yang penting dalam upaya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian mempunyai peranan yang penting dalam upaya menghimpun data yang diperlukan dalam penelitian serta dalam melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Pengertian objek penelitian yang dikemukakan oleh Husein Umar

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Pengertian objek penelitian yang dikemukakan oleh Husein Umar BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Pengertian objek penelitian yang dikemukakan oleh Husein Umar (2007:303), menyatakan bahwa objek penelitian adalah sebagai berikut :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang digunakan 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang ditetapkan penulis adalah pelaksanaan audit pemasaran dan efektivitas penjualan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Menurut Sugiyono (008 : ), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory), 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory), dengan verifikatif, yang mana tujuan dari penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci