PENDAHULUAN. Latar Belakang. Toxoplasma gondii, merupakan penyakit yang banyak dijumpai di seluruh dunia.
|
|
- Devi Gunawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Toksoplasmosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii, merupakan penyakit yang banyak dijumpai di seluruh dunia. Luasnya penyebaran toksoplasmosis pada manusia dan hewan baik hewan piaraan maupun satwa liar menyebabkan penyakit ini telah lama dimasukkan ke dalam program zoonosis dari Food and Agricultur Organization (FAO) dan World Health Organization (WHO) (Soejoedono, 2004). Toxoplasma gondii pada awalnya ditemukan oleh Nicolle dan Manceauk (1908) dari limpa dan hati rodensia Ctenodactilus gondii dari Tunisia, Afrika Utara dan sejak saat itu telah ditemukan pada lebih 200 spesies mamalia dan burung. Hospes definitif Toxoplasma hanya anggota familia karnivora Felidae seperti kucing, jaguarundi, ocelot, singa gunung, kucing, macan tutul, bobcat dan mungkin cheetah (Levine, 1995). Infeksi T. gondii dapat terjadi karena perolehan maupun kongenital, seringkali tidak menimbulkan gejala yang jelas atau sub klinis sehingga kebanyakan tidak disadari. Gejala klinis yang paling banyak terjadi adalah limfadenopati dan manifestasi berat dapat terjadi ensefalitis, sepsis sindrom atau shock, miokarditis dan hepatitis, namun gejala tersebut jarang dijumpai pada manusia yang mempunyai daya tahan tubuh yang baik (Tenter et al., 2000). Toksoplasmosis pada wanita hamil dapat mengakibatkan abortus, bayi lahir mati dan kelainan pada janin, dengan gejala paling penting adalah
2 2 ensefalomilitis. Tanda dan gejala klasik pada bayi dengan toksoplasmosis adalah retinokoroiditis, kalsifikasi intrakranial dan hidrosefalus. Pada manusia dengan imunodefisiensi seperti penderita Acquired Immuno Deficiency Syndrom (AIDS), penyakit Hodgkin s dan pasien dengan terapi obat-obat imunosupresif, kejadian infeksi laten toksoplasmosis paling sering menyebabkan ensefalitis berat dan penyakit pada paru-paru (Tenter et al., 2000). Abortus dan kematian pada manusia tidak dapat diukur dengan harta karena menyangkut nilai kemanusiaan, hanya biaya perawatan dan pengobatan yang dapat dinilai dengan uang. Kerugian total dari toksoplasmosis neonatal pada manusia sekitar $ juta termasuk biaya rumah sakit, kelembagaan dan pendidikan khusus (Levine, 1994). Cara penularan tidak semuanya penting secara epidemiologi dan sumber infeksi mungkin sangat beragam antara kelompok etnik dan letak geografis yang berbeda. Mayoritas penularan secara horizontal pada manusia pada umumnya disebabkan karena mengonsumsi salah satu bentuk T. gondii, yaitu sista jaringan pada daging hewan atau ternak yang terinfeksi atau oosista pada makanan atau minuman yang terkontaminasi feses kucing (Tenter et al., 2000), melalui makan daging ternak terinfeksi yang diolah setengah matang atau mentah. Faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya penularan pada manusia, antara lain kebiasaan makan sayuran mentah dan buah-buahan segar yang dicuci kurang bersih, kebiasaan makan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, mengonsumsi makanan dan minuman yang disajikan tanpa ditutup sehingga kemungkinan besar terkontaminasi oosista, atau makan jaringan hewan
3 3 (otak, hati, jantung, daging dan lain-lain) yang mengandung sista tanpa dimasak dengan sempurna (Gandahusada, 1990 dalam Iskandar, 2012). Kasus toksoplasmosis pada manusia di Indonesia berkisar antara 43 88% sedangkan pada hewan berkisar antara 6 70% (Subekti et al., 2006). Jumlah kucing juga mempengaruhi tinggi rendahnya zat anti Toxoplasma di suatu daerah (Hanafiah et al., 2010). Kucing di Kalimantan Selatan yang menunjukkan titer positif sebanyak 41% (Soedjodono, 2004), sedangkan di Surabaya 46,7% kucing di rumah sakit dan 60% kucing di pasar positif serologis toksoplasmosis (Sasmita et al., 1988). Oosista T. gondii mulai diproduksi kucing lima (5) hari setelah kucing diberi makan seekor tikus yang otaknya positif sista T. gondii (Sasmita, 2006). Tikus mempunyai prevalensi tinggi terinfeksi toksoplasmosis dari kontaminasi oosista T. gondii. Tikus liar tidak hanya mempunyai kemungkinan tinggi terinfeksi toksoplasmosis, namun juga menjadi reservoir hospes intermedier yang persisten. Tikus dapat menjadi reservoir hospes intermedier yang persisten melalui transmisi vertikal, kanibalisme dan transmisi horisontal melalui serangga sebagai hospes paratenik. (Webster, 2001). Seropositif T. gondii pada masyarakat Kabupaten Banjarnegara mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Catatan laboratorium rumah sakit swasta ternama di Kabupaten Banjarnegara menyebutkan jumlah kasus toksoplasmosis pada tahun 2010 adalah 28 kasus, tahun 2011 berjumlah 36 kasus dan tahun 2012 hingga bulan Mei tercatat 21 kasus. Masyarakat Kabupaten Banjarnegara yang memeriksakan diri pada laboratorium swasta ternama di Kab. Banyumas tercatat
4 4 berjumlah 46 orang dan 35 di antaranya (76%) menunjukkan seropositif IgG T. gondii. Keberadaan tikus dan kucing liar terkait erat dengan aktifitasnya dalam mencari pakan. Tempat-tempat umum seperti pasar kemungkinan merupakan tempat yang potensial dalam penularan toksoplasmosis, mengingat kondisi pasar yang kotor dengan sisa makanan dan sampah sehingga menarik keberadaan tikus dan kucing. Penelitian tentang toksoplasmosis pada tikus dan kucing liar di Kabupaten Banjarnegara belum pernah dilakukan. Kajian lebih lanjut untuk mendeteksi toksoplasmosis pada tikus dan kucing liar dan peluang toksoplasmosis pada tempat umum perlu dilakukan, sehingga dapat diambil langkah kebijakan untuk mengendalikan transmisi. Rumusan Masalah Kondisi Kabupaten Banjarnegara dengan latar belakang tersebut di atas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu : 1. Berapakah seropositif toksoplasmosis pada tikus dan kucing liar pada beberapa tempat umum di Kabupaten Banjarnegara? 2. Bagaimanakah peluang keguguran dan atau kematian janin pada tempat umum di Kabupaten Banjarnegara? 3. Faktor risiko apakah yang dapat menimbulkan kejadian keguguran dan atau kematian janin pada masyarakat Kabupaten Banjarnegara?
5 5 Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1. Mendeteksi seropositif toksoplasmosis pada tikus dan kucing liar pada beberapa tempat umum di Kabupaten Banjarnegara. 2. Mengidentifikasi peluang kejadian keguguran dan atau kematian janin pada tempat umum di Kabupaten Banjarnegara. 3. Mengidentifikasi faktor risiko kejadian keguguran dan atau kematian janin pada masyarakat Kabupaten Banjarnegara Manfaat Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dalam hal : 1. Mendapatkan informasi peranan hewan penular terutama tikus dan kucing liar dan faktor yang menjadi risiko kejadian keguguran dan atau kematian janin pada masyarakat Kabupaten Banjarnegara. 2. Penyusunan materi sosialisasi dan promosi kesehatan dalam hal upaya menurunkan kejadian keguguran dan atau kematian janin pada masyarakat. 3. Pertimbangan dalam penyusunan strategi pencegahan dan penanggulangan kejadian keguguran dan atau kematian janin bagi pengambil kebijakan. Keaslian penelitian Prevalensi toksoplasmosis pada masyarakat Banda Aceh sebesar 3,15%. Penelitian ini menggunakan latex aglutination test (LAT) dan sumber-sumber infeksi yang berpotensi menimbulkan kejadian toksoplasmosis pada manusia antara lain kambing, ayam, sapi, itik, kucing, kerbau dan domba (Hanafiah et al., 2010).
6 6 Penelitian Dubey et al. (2006) menggunakan modified aglutinantion test (MAT) di Grenada India Barat, menyimpulkan bahwa tikus tidak mempunyai peranan penting dalam penularan alami T. gondii di Grenada. Rattus norvegicus yang terinfeksi toksoplasmosis sekitar 0,8% (2 dari 238) tikus. Penelitian serologis serupa oleh Salibay dan Claveria (2005) di Dasmarinas, Cavite, Filipina pada tikus dari daerah pertanian, pemukiman, dan komersial memperlihatkan sebanyak 55% (87 dari 157 ekor) tikus yang tertangkap menunjukkan serologis positif. Sebaran seropositif berdasarkan jenis tikus terdiri dari 60% (50 dari 83 ekor) R. norvegicus dan 50% (37 dari 74 ekor) R. rattus mindanensis. Analisa statistik membuktikan hubungan yang tidak signifikan antara infektifitas parasit, spesies tikus dan lokasi penangkapan. Tiga puluh lima (35) dari 50 ekor (70%) R. norvegicus dan 18 dari 37 ekor (49%) R. rattus mindanensis yang menunjukkan hasil seropositif merupakan kasus kronis dan tercatat mempunyai titer Abs anti T. gondii secara berurutan 1:256 1:2048 dan 1:256 1:1024. Semua R. norvegicus seropositif berasal dari daerah komersial dan terinfeksi secara kronis. Seroprevalensi T. gondii pada tikus di Guangzhou, China bagian selatan oleh Yin et al., (2010) dengan metode MAT, menunjukkan 3,2% (7 dari 217 ekor) positif dengan titer 1:40. Seroprevalensi pada R. norvegicus sebesar 3,4% lebih tinggi dibandingkan R. flavipectus sebesar 3%. Seluruh tikus yang positif adalah betina dan antibodi terhadap T. gondii tidak terdeteksi pada tikus jantan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tikus mempunyai dampak kesehatan di wilayah Guangzhou.
7 7 Hasil survei toksoplasmosis berdasarkan uji serologi aglutinasi langsung (Toxo-screen DA) pada tikus di Desa Sumberagung, Bantul Yogyakarta menunjukkan sera positif 5 dari 47 ekor (11,9%) dengan jenis R. tiomanicus dan R. diardii. Persentase tikus yang positif imunoglobulin G (IgG) T. gondii berkisar antara 3-20% (Umniyati, 1992). Persamaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian di atas adalah secara epidemiologis tentang seropositif toksoplasmosis pada tikus dan kucing, sedangkan perbedaannya adalah lokasi sampel tikus diambil dari tempat umum (pasar, rumah sakit, kompleks pertokoan Kelurahan Semampir), menggunakan uji cepat Field ELISA (FELISA) imunostik dan variabel kejadian keguguran dan atau kematian janin pada manusia.
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. protozoa Toxoplasma gondii, infeksi parasit ini dijumpai di seluruh dunia
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Toksoplasmosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan parasit protozoa Toxoplasma gondii, infeksi parasit ini dijumpai di seluruh dunia (Kijlstra dan Jongert, 2008).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu malaria, schistosomiasis, leismaniasis, toksoplasmosis, filariasis, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit parasiter saat ini menjadi ancaman yang cukup serius bagi manusia. Ada 6 jenis penyakit parasiter yang sangat serius melanda dunia, yaitu malaria, schistosomiasis,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Toxoplasma
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii, dapat menginfeksi pada hewan dan manusia dengan prevalensi yang bervariasi (Soulsby, 1982). Hospes
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii. Infeksi toksoplasmosis dapat terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit zoonosis merupakan penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia dan sebaliknya. Salah satu penyakit zoonosis adalah toksoplasmosis yang disebabkan oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. TORCH merupakan suatu istilah jenis penyakit infeksi yang terdiri
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang TORCH merupakan suatu istilah jenis penyakit infeksi yang terdiri dari Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Keempat jenis penyakit ini sama bahayanya bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. parasit spesies Toxoplasma gondii. Menurut Soedarto (2011), T. gondii adalah parasit
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Toksoplasmosis merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit spesies Toxoplasma gondii. Menurut Soedarto (2011), T. gondii adalah parasit intraseluler
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit ini adalah hewan yang ada di sekitar kita, seperti ayam, kucing, anjing, burung,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG TORCH adalah singkatan dari toxoplasma, rubella, citomegalovirus, dan herpes, yaitu penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa atau parasit darah dan virus. Penyebab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang beriklim tropis, penularan penyakit oleh parasit menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara yang beriklim tropis, penularan penyakit oleh parasit menjadi semakin mudah dan cepat. Hingga saat ini penyakit yang disebabkan oleh parasit masih menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. protozoa yang ditularkan melalui feses kucing. Infeksi penyakit yang ditularkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di negara beriklim tropis, penyakit akibat parasit masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cukup serius. Salah satu di antaranya adalah infeksi protozoa yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit ini tersebar di berbagai penjuru dunia. Di Indonesia, penyakit ini bersifat
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Toksoplasmosis merupakan salah satu dari sekian banyak penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang secara alami dapat menular dari hewan ke manusia. Gejala klinis dari penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. hewan ke manusia. Toxoplasma gondii berperan sebagai parasit obligat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Toksoplasmosis merupakan penyakit zoonosis yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Toxoplasma gondii berperan sebagai parasit obligat intraseluler
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii yang menyebabkan dampak merugikan terhadap hewan dan manusia diseluruh dunia. Toxoplasma gondii
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. protozoa parasit Toxoplasma gondii (T.gondii), parasit tersebut dapat menginfeksi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Toxoplasmosis adalah penyakit zoonotik yang disebabkan oleh protozoa parasit Toxoplasma gondii (T.gondii), parasit tersebut dapat menginfeksi semua mamalia dan spesies
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proses Tugas Akhir ini di peroleh dari berbagai sumber, yaitu: 1. Wawancara dan survey kepada Dr.dr.Raditya wratsangka,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Toksoplasmosis 2.1.1. Definisi Toksoplasmosis Toksoplasmosis, suatu penyakit yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii, merupakan penyakit parasit pada hewan yang dapat ditularkan
Lebih terperinciBAB II VIRUS TOKSO Definisi Virus Tokso
BAB II VIRUS TOKSO 2.1. Definisi Virus Tokso Tokso adalah kependekan dari toksoplasmosis, istilah medis untuk penyakit ini. Toksoplasmosis gondii atau yang lebih sering disebut dengan tokso adalah suatu
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Toxoplasma gondii adalah parasit protozoa yang ditemukan di seluruh
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Toxoplasma gondii adalah parasit protozoa yang ditemukan di seluruh dunia (Aiello, 1997; Dubey, 2010). Parasit ini dapat menginfeksi hampir semua hewan berdarah panas,
Lebih terperinciBAB III VIRUS TOKSO PADA KUCING
BAB III VIRUS TOKSO PADA KUCING 3.1. Virus Tokso Pada Kucing Toksoplasmosis gondii atau yang lebih sering disebut dengan tokso adalah suatu gejala penyakit yang disebabkan oleh protozoa toksoplasmosis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kehamilan Kehamilan adalah suatu kondisi dari seorang wanita yang memiliki janin sedang tumbuh di dalam rahimnya (Maulina, 2010). Proses kehamilan diawali dengan proses pembuahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan hewan dapat menularkan penyakit, manusia tetap menyayangi hewan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehidupan manusia sulit terlepas dari kehidupan hewan, baik sebagai teman bermain atau untuk keperluan lain. Meskipun disadari bahwa kedekatan dengan hewan dapat menularkan
Lebih terperinciSEROPOSITIF TOKSOPLASMOSIS KUCING LIAR PADA TEMPAT-TEMPAT UMUM DI KABUPATEN BANJARNEGARA
BALABA Vol. 10 No. 02, Desember 2014: 59-64 SEROPOSITIF TOKSOPLASMOSIS KUCING LIAR PADA TEMPAT-TEMPAT UMUM DI KABUPATEN BANJARNEGARA SEROPOSITIVE OF TOXOPLASMOSIS ON STRAY CATS IN BANJARNEGARA DISTRICT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Toksoplasmosis adalah penyakit zoonis yang disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii. Parasit tersebut mampu menginfeksi hampir semua jenis sel berinti (nucleated
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO TERHADAP KEJADIAN TOKSOPLASMOSIS PADA WANITA USIA SUBUR DI RSU ASSALAM GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH
FAKTOR RISIKO TERHADAP KEJADIAN TOKSOPLASMOSIS PADA WANITA USIA SUBUR DI RSU ASSALAM GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciJurnal Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Infeksi Rubella
Jurnal Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Infeksi Rubella TORCH adalah istilah untuk menggambarkan gabungan dari empat jenis penyakit infeksi yaitu TOxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Keempat jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Giardia intestinalis. Penyakit ini menjadi salah satu penyakit diare akibat infeksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Giardiasis adalah penyakit diare yang disebabkan oleh protozoa patogen Giardia intestinalis. Penyakit ini menjadi salah satu penyakit diare akibat infeksi protozoa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. menelan stadium infektif yaitu daging yang mengandung larva sistiserkus.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Taeniasis merupakan penyakit infeksi yang terjadi pada manusia karena menelan stadium infektif yaitu daging yang mengandung larva sistiserkus. Penyebab taeniasis yaitu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Toxoplasmosis Toxoplasmosis ditemukan pada tahun 1909 oleh Nicelle dan Manceaux yang pada saat itu menyerang hewan pengerat di Tunisia, Afrika Utara (Hiswani, 2003).
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Toxoplasma gondii 2.1.1 Epidemiologi Toxoplasma gondii Infeksi protozoa Toxoplasma gondii adalah salah satu yang paling umum dari pada infeksi parasit manusia dan hewan berdarah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit malaria masih merupakan masalah kesehatan bagi negara tropis/
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit malaria masih merupakan masalah kesehatan bagi negara tropis/ sub-tropis, negara berkembang maupun negara maju. Pada tahun 2012, diperkirakan ada 207 juta kasus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diakibatkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus). Jalur transmisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan penyakit yang diakibatkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus). Jalur transmisi HIV adalah melalui kontak seksual;
Lebih terperinciPENCEGAHAN TOKSOPLASMOSIS MELALUI POLA MAKAN DAN CARA HIDUP SEHAT
PENCEGAHAN TOKSOPLASMOSIS MELALUI POLA MAKAN DAN CARA HIDUP SEHAT TOLIBIN ISKANDAR Balai Penelitian Veteriner Jalan R.E. Martadinata No. 30, P.O. Box 16114 ABSTRAK Toksoplasmosis adalah penyakit menular
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Mranggen merupakan daerah yang berada di Kabupaten Demak
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kecamatan Mranggen merupakan daerah yang berada di Kabupaten Demak yang mempunyai banyak pemukiman kumuh, yaitu dapat dilihat dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ditularkan melalui tanah. Penyakit ini dapat menyebabkan penurunan kesehatan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang dan masih menghadapi berbagai masalah kesehatan, salah satu diantaranya adalah penyakit kecacingan yang ditularkan melalui tanah.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Toxoplasma gondii 2.1.1 Epidemiologi Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh hewan bersel satu (protozoa) Toxoplasma gondii. Parasit ini pertama kali ditemukan oleh
Lebih terperinciPilihlah salah satu jawaban yang paling benar dan tepat
LEMBAR KUESIONER Nama : Tanggal : Alamat : Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dan tepat Beri tanda silang (x) pada jawaban yang benar Jenjang pendidikan terakhir yang anda jalani : a. SD b.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tubuh manusia tersebut menjadi melemah. Pertahanan tubuh yang menurun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia sehingga menyebabkan sistem pertahanan tubuh manusia tersebut menjadi
Lebih terperinciGAMBARAN KETERPAPARAN TERHADAP KUCING DENGAN KEJADIAN TOKSOPLASMOSIS PADA PEMELIHARA DAN BUKAN PEMELIHARA KUCING DI KECAMATAN MULYOREJO, SURABAYA
GAMBARAN KETERPAPARAN TERHADAP KUCING DENGAN KEJADIAN TOKSOPLASMOSIS PADA PEMELIHARA DAN BUKAN PEMELIHARA KUCING DI KECAMATAN MULYOREJO, SURABAYA Description Between Cats Exposure with Toxoplasmosis Disease
Lebih terperinciAKABANE A. PENDAHULUAN
AKABANE Sinonim : Arthrogryposis Hydranencephaly A. PENDAHULUAN Akabane adalah penyakit menular non contagious yang disebabkan oleh virus dan ditandai dengan adanya Arthrogryposis (AG) disertai atau tanpa
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun Jumlah (ekor) Frekuensi
PENDAHULUAN Latar Belakang Keanekaragaman sumber daya hayati merupakan modal dasar dan faktor dominan dalam penyelenggaraan pembangunan nasional. Seiring dengan perkembangan ekonomi, perdagangan dan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 2013, United Nations Program on HIV/AIDS (UNAIDS) melaporkan bahwa diperkirakan 35,3 juta orang hidup dengan HIV secara global. Wilayah yang terkena dampak
Lebih terperinciPenelitian Klinis-Epidemiologis Leptospirosis pada Manusia dan Reservoir di Yucatan, Meksiko
Penelitian Klinis-Epidemiologis Leptospirosis pada Manusia dan Reservoir di Yucatan, Meksiko RINGKASAN Dilakukan penelitian klinis-epidemiologis leptospirosis pada manusia dan reservoir di Yucatán, Meksiko.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Hepatitis B adalah infeksi virus yang menyerang hati dan dapat menyebabkan penyakit akut, kronis dan juga kematian. Virus ini ditularkan melalui kontak dengan
Lebih terperinciThe IgM Insidence and IgG Prevalence of Positive Anti-Toxoplasma in Kedurus Abattoir Workers at Surabaya
INSIDEN IgM DAN PREVALENSI IgG ANTI-TOXOPLASMA POSITIF PADA PEKERJA RUMAH POTONG HEWAN KEDURUS SURABAYA The IgM Insidence and IgG Prevalence of Positive Anti-Toxoplasma in Kedurus Abattoir Workers at Surabaya
Lebih terperinciPENGANTAR. Latar Belakang. Leptospirosis disebabkan oleh Spirochaeta termasuk genus Leptospira. Pada
PENGANTAR Latar Belakang Leptospirosis adalah penyakit infeksi akut yang dapat menyerang manusia dan hewan (zoonosis). Penyakit ini sangat penting dan ditemukan hampir di seluruh dunia, terutama di belahan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
28 HASIL DAN PEMBAHASAN Dipilihnya desa Tanjung, Jati, Pada Mulya, Parigi Mulya dan Wanasari di Kecamatan Cipunegara pada penelitian ini karena daerah ini memiliki banyak peternakan unggas sektor 1 dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menular yang banyak menyebabkan kematian. Masalah tersebut menjadi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejarah epidemiologi bermula dengan penanganan masalah penyakit menular yang banyak menyebabkan kematian. Masalah tersebut menjadi permasalahan kesehatan baik dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap tahun, jutaan orang terekspos risiko penyakit mematikan melalui transfusi darah yang tidak aman. Pada database global, skrining tidak dilakukan untuk penyakit
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menjalankan kebijakan dan program pembangunan kesehatan perlu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan pada peningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Toxoplasmosis 2.1.1 Definisi Toxoplasmosis merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii, yang merupakan parasit obligat intraselular yang dapat menginfeksi
Lebih terperinciGambaran Faktor Risiko Toksoplasmosis pada Wanita Hamil di. Wilayah Kerja Puskesmas Blahbatuh I Tahun 2016
UNIVERSITAS UDAYANA Gambaran Faktor Risiko Toksoplasmosis pada Wanita Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Blahbatuh I Tahun 2016 NI KADEK ANI WIDIANI PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan, dan kesejahteraan sosial ekonomi pada masyarakat. World Health Organization (WHO) pada berbagai negara terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kusta adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium leprae (M. leprae) yang pertama menyerang saraf tepi, selanjutnya dapat menyerang kulit,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus ribonucleic acid (RNA) yang termasuk family retroviridae dan genus lentivirus yang menyebabkan penurunan imunitas tubuh.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Deklarasi Milenium yang merupakan kesepakatan para kepala negara dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Deklarasi Milenium yang merupakan kesepakatan para kepala negara dan perwakilan dari 189 negara dalam sidang Persatuan Bangsa-Bangsa di New York pada bulan September
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. atau lebih dikenal dengan istilah Millenium Development Goals (MDGs) yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan upaya seluruh potensi bangsa Indonesia, bagi masyarakat, swasta maupun pemerintah untuk mencapai tujuan akhirnya yaitu kesejahteraan
Lebih terperinciBAB. V KESIMPULAN, SARAN DAN RINGKASAN. A. Kesimpulan. 1. Seroprevalensi antibodi IgG anti-t. gondii pada penderita skizofrenia tidak lebih
70 BAB. V KESIMPULAN, SARAN DAN RINGKASAN A. Kesimpulan 1. Seroprevalensi antibodi IgG anti-t. gondii pada penderita skizofrenia tidak lebih tinggi dari kelompok non-skizofrenia, namun dapat dikatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Infeksi Toxoplasma gondii (T. gondii) dan Cytomegalovirus (CMV) pada
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Infeksi Toxoplasma gondii (T. gondii) dan Cytomegalovirus (CMV) pada manusia merupakan infeksi yang memberikan efek membahayakan umumnya pada ibu dan anak.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan penyakit infeksi yang hingga saat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan penyakit infeksi yang hingga saat ini masih menjadi salah satu penyakit yang paling ditakuti dan memiliki insiden yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. domestikasi dari banteng (Bibos banteng). Karakteristik dari sapi bali bila
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sapi bali merupakan sapi asli Indonesia yang merupakan hasil domestikasi dari banteng (Bibos banteng). Karakteristik dari sapi bali bila dibedakan dengan sapi lainnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 ayat (1). Pembangunan bidang kesehatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan amanat Undang-Undang
Lebih terperinciTOKSOPLASMOSIS DAN UPAYA PENCEGAHNNYA RASMALIAH. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
TOKSOPLASMOSIS DAN UPAYA PENCEGAHNNYA RASMALIAH Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN Toxoplasma gondii pada tahun 1908 pertama kali ditemukan pada binatang pengerat, yaitu
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan infeksi yang berkembang pesat di dunia, begitu pula di Indonesia. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut WHO infeksi Toxoplasmosis sudah ada sejak tahun 1975, juga menurut survei WHO tahun 2009 Toxoplasmosis telah menyebar diseluruh dunia dan sekitar 300
Lebih terperinciFaktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Infeksi Toksoplasma pada Ibu Hamil di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun
485 Artikel Penelitian Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Infeksi Toksoplasma pada Ibu Hamil di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2010-2013 Rika Andriyani 1, Kiki Megasari 2 Abstrak Toksoplasmosis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN ). Penyakit Typhoid Abdominalis juga merupakan masalah kesehatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Typhoid Abdominalis merupakan suatu penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella Typhi yang ditandai dengan gangguan pada sistem pencernaan dan terkadang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA Toksoplasmosis Epidemiologi Penyakit Toksoplasmosis Toxoplasmosis disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Parasit ini termasuk protozoa subfilum apicomplexa, kelas sporozoa, sub
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (KLB). Penyakit ini termasuk common source yang penularan utamanya melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hepatitis A merupakan infeksi hati akut. Karena sifat menularnya maka penyakit ini disebut juga hepatitis infeksiosa. Penyakit ini merupakan masalah kesehatan di Indonesia
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Tempat Penjualan Daging Ayam Sampel daging ayam yang diteliti diperoleh dari pasar-pasar di Kota Tangerang Selatan. Selama pengambilan kuisioner terdapat 24 pedagang
Lebih terperinciBAB I. Leptospirosis adalah penyakit zoonosis, disebabkan oleh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Leptospirosis adalah penyakit zoonosis, disebabkan oleh mikroorganisme Leptospira interogans yang mempengaruhi baik manusia maupun hewan. Manusia terinfeksi melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kejadian kecacingan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kejadian kecacingan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Lebih dari satu miliar orang terinfeksi oleh Soil Transmitted Helminth (STH) (Freeman et al, 2015).
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Toksoplasmosis 2.1.1. Definisi Toksoplasmosis, suatu penyakit yang disebabkan oleh T.gondii, merupakan penyakit parasit pada hewan yang dapat ditularkan ke manusia (Hiswani,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kucing terbagi dalam 3 kelompok, yaitu panthera, acinonyx dan felis. Panthera
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kucing (Felis silvestris catus) Dahulu kucing adalah binatang liar yang berasal dari miacis (sejenis musang yang hidup liar pada 60 juta tahun silam). Selama evolusinya keluarga
Lebih terperinciPENYAKIT ZOONOSIS PADA TELUR, SUSU, DAN DAGING
PENYAKIT ZOONOSIS PADA TELUR, SUSU, DAN DAGING Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah kesehatan masyarakat veteriner Dosen Pengampu : drh. Dyah Mahendrasari S. M. Sc Di Susun Oleh : 1. Ningrum Pangstu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Angka Kematian Neonatus (AKN) di Indonesia mencapai 19 per 1.000
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka Kematian Neonatus (AKN) di Indonesia mencapai 19 per 1.000 kelahiran hidup di tahun 2010. Angka ini sama dengan AKN pada tahun 2007 dan hanya menurun 1 point
Lebih terperinciINFO TENTANG H7N9 1. Apa virus influenza A (H7N9)?
INFO TENTANG H7N9 1. Apa virus influenza A (H7N9)? Virus influenza A H7 adalah kelompok virus influenza yang biasanya beredar di antara burung. Virus influenza A (H7N9) adalah salah satu sub-kelompok di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Pembangunan nasional dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, yang pada hakekatnya merupakan upaya penyelenggaraan kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. virus Herpes Simplex (HSV1 HSV2) dan kemungkinan oleh virus lain yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit TORCH merupakan kelompok infeksi beberapa jenis virus yaitu parasit Toxoplasma gondii, virus Rubella, CMV (Cytomegalo Virus), virus Herpes Simplex (HSV1 HSV2)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam tifoid merupakan suatu penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella typhi yang masih dijumpai secara luas di berbagai negara berkembang yang terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyakit infeksi dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Penyakit infeksi dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue I, II, III, dan IV yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegepty dan Aedes albopticus.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
34 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini jenis sampel diambil berupa serum dan usap kloaka yang diperoleh dari unggas air yang belum pernah mendapat vaksinasi AI dan dipelihara bersama dengan unggas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh virus influenza tipe A, yang ditularkan oleh unggas seperti ayam, kalkun, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Flu burung atau avian influenza adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A, yang ditularkan oleh unggas seperti ayam, kalkun, dan itik (Soejoedono
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR RISIKO USIA KEHAMILAN DAN PARITAS TERHADAP KEJADIAN ABORTUS. La Ode Ali Imran Ahmad Universitas Haluoleo Kendari.
ANALISIS FAKTOR RISIKO USIA KEHAMILAN DAN PARITAS TERHADAP KEJADIAN ABORTUS Abstract: La Ode Ali Imran Ahmad Universitas Haluoleo Kendari ali_imran@gmail.com his article is to determine the risk factors
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. puncak kejadian leptospirosis terutama terjadi pada saat musim hujan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit leptospirosis terjadi di seluruh dunia, baik di daerah pedesaan maupun perkotaan, di daerah tropis maupun subtropis. Di daerah endemis, puncak kejadian leptospirosis
Lebih terperinciPrevalensi pre_treatment
Prevalensi pre_treatment BAB 4 HASIL Sebanyak 757 responden berpartisipasi pada pemeriksaan darah sebelum pengobatan masal dan 301 responden berpartisipasi pada pemeriksaan darah setelah lima tahun pengobatan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN
BAB 4 HASIL PENELITIAN Sebanyak 362 anak-anak sekolah dasar berusia 6-13 tahun berpartisipasi pada pemeriksaan darah setelah lima tahun pengobatan masal dengan kombinasi obat DEC-albendazol. Sampel diambil
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Kebutuhan konsumsi pangan asal hewan di Indonesia semakin meningkat
PENDAHULUAN Latar Belakang Kebutuhan konsumsi pangan asal hewan di Indonesia semakin meningkat seiring dengan pertambahan penduduk yang pesat, membaiknya keadaan ekonomi dan meningkatnya kesadaran masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman yang cukup, kehidupan manusia akan terganggu sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan dan minuman merupakan bahan pokok yang penting dalam kehidupan manusia. Sebagai salah satu kebutuhan pokok, makanan dan minuman dibutuhkan manusia untuk hidup,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Umumnya kehamilan merupakan hal yang paling membahagiakan bagi setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan adalah suatu proses reproduksi yang akan berakhir dengan kelahiran bayi. Namun tak jarang kehamilan sering berakhir dengan keguguran. Umumnya kehamilan merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Acquired immune deficiency syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Acquired immune deficiency syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala akibat penurunan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi human immunodeficiency virus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian bayi per 1000 kelahiran hidup (Hinchliff dalam pandiangan 2011).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Angka kematian bayi di Indonesia masih cukup tinggi dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Angka kematian bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi per 1000 kelahiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh virus dan bersifat zoonosis. Flu burung telah menjadi perhatian yang luas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Flu burung merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus dan bersifat zoonosis. Flu burung telah menjadi perhatian yang luas bagi masyarakat karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. utama pada manusia (Dorland, 2006). di negara tropis berkisar antara kejadian tiap penduduk
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Leptospirosis adalah sekelompok penyakit demam pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh infeksi bakteri leptospira. Infeksi ini bisa terjadi pada manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. tubuh manusia dan akan menyerang sel-sel yang bekerja sebagai sistem kekebalan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus atau HIV merupakan suatu virus yang dapat menyebabkan penurunan kekebalan tubuh pada manusia. Virus ini akan memasuki tubuh manusia dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terabaikan atau Neglected Infection Diseases (NIDs) yaitu penyakit infeksi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Leptospirosis merupakan masalah kesehatan masyarakat diseluruh dunia, khususnya negara-negara yang beriklim tropis dan subtropis yang memiliki curah hujan tinggi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV)/ Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) telah menjadi masalah yang serius bagi dunia kesehatan. Menurut data World Health
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit akibat infeksi protozoa genus Plasmodium yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria adalah penyakit akibat infeksi protozoa genus Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Gejala umumnya muncul 10 hingga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyakit diare masih merupakan masalah global dengan morbiditas dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit diare masih merupakan masalah global dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi di berbagai negara terutama di negara berkembang, dan sebagai salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru dalam periode pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu kelompok rawan kekurangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.A. Latar Belakang. Hepatitis B merupakan penyakit infeksi menular. berbahaya yang disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB).
BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Hepatitis B merupakan penyakit infeksi menular berbahaya yang disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB). Virus ini menginfeksi melalui cairan tubuh manusia secara akut
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar belakang Trichinellosis adalah zoonosis akibat infeksi cacing nematoda Trichinella spp., tersebar hampir di semua benua dan dapat menyebabkan kematian pada kasus berat. Beberapa data
Lebih terperinciSeroprevalensi Toxoplasma gondii pada Kambing dan Bioassay Patogenitasnya pada Kucing
Seroprevalensi Toxoplasma gondii pada Kambing dan Bioassay Patogenitasnya pada Kucing Seroprevalence of Toxoplasma gondii in Goats and Bioassay of It`s Pathogenicity in Cats Ni Made Yunik Novita Dewi 1*,
Lebih terperinci