BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Perlakuan Akuntansi terhadap PPN pada PT Telkom. terhadap seluruh transaksi perusahaan. Pada pembahasan kali ini, akan dibahas
|
|
- Budi Lesmana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Perlakuan Akuntansi terhadap PPN pada PT Telkom Seluruh PKP wajib mengadakan pembukuan secara benar dan lengkap terhadap seluruh transaksi perusahaan. Pada pembahasan kali ini, akan dibahas mengenai pembukuan mengenai transaksi PPN. Kegiatan pembukuan yang dimaksud adalah pencatatan transaksi keuangan yang berkaitan dengan Pajak Pertambahan Nilai, baik itu merupakan Pajak Masukan (PM), Pajak Keluaran (PK), pengalihan Pajak ke pusat, dan penyetoran ke Kantor Pelayanan Pajak, yang kemudian akan dianalisis mengenai kesesuaian dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Dalam pembahasan ini, Pajak Masukan yang terjadi adalah dapat dikreditkan. Selanjutnya, analisis akan dijelaskan pada setiap poin transaksi yang terjadi. Berdasarkan pokok permasalahan yang telah diungkapkan sebelumnya, maka penulis ingin melihat bagaimana implementasi perlakuan akuntansi terhadap PPN berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai pada PT Telkom Makassar. Sebagaimana telah diketahui bahwa PT. Telkom adalah PKP, karena melakukan penyerahan jasa telekomunikasi dan voucher pulsa, sehingga otomatis dalam hal ini perusahaan diharuskan membuat pencatatan perkiraan PPN dan pembuatan faktur pajak. Faktur pajak tersebut dibuat pada saat terjadi penyerahan atau terjadi pembayaran sebelum penyerahan.
2 5.1.1 Pencatatan Pajak Masukan dan Pajak Keluaran Perusahaan dalam melakukan pembelian atau pengadaan kegiatan menerima dokumen tagihan berupa Faktur Pajak dengan dilengkapi syarat kebenaran material yaitu berupa Berita Acara Serah Terima (BAST) yang berisi pernyataan telah diselesaikannya suatu pekerjaan yang akan digunakan sebagai dasar pencatatan PPN. Hal ini sejalan dengan UU PPN Pasal 13 Ayat 9 yang berbunyi: Faktur Pajak harus memenuhi persyaratan formal dan material. Faktur Pajak yang dibuat juga sudah sesuai dengan UU PPN mengenai jenis faktur pajak, yaitu Faktur Pajak dan Faktur Pajak gabungan. Perusahaan dalam melakukan pembelian seperti kabel-kabel untuk pengadaan atau perbaikan jaringan melakukan tender, sehingga pembelian tersebut tidak dimasukkan ke dalam persediaan namun langsung segera dilakukan untuk pengerjaan yang akan dikerjakan pihak penerima tender. Kegiatan yang berhubungan dengan Pajak Masukan adalah: a. Pembelian Tunai Pada tanggal 6 Juni 2011 diterima hasil pekerjaan dari kegiatan penjualan dan promo Speedy yang dilakukan pada daerah Kupang oleh CV INSOMARI. Faktur Pajak terbit pada hari itu juga. Berdasarkan transaksi tersebut, jurnal yang dibuat: Fee Penjualan VAT Input CV.INSOMARI VAT Input adalah nama akun untuk perkiraan Pajak Masukan (PM) yang besarnya 10% dari Dasar Pengenaan Pajak. Akun Fee penjualan adalah
3 besarnya jumlah yang dibayarkan Telkom ke CV Insomari karena telah melakukan pekerjaan yang diberikan. Akun CV Insomari dibuat untuk memperlihatkan bahwa pekerjaan dilakukan oleh CV Insomari. Pengeluaran jumlah Kas akan dicatat sewaktu pencatatan pengakuan PPh. Dari jurnal yang dicatat perusahaan untuk pengakuan Pajak Masukan, dapat diketahui bahwa perusahaan telah menerapkan peraturan perpajakan dengan sebagaimana mestinya, yaitu Pasal 11 ayat (1c) UU PPN yang b erbunyi Terutangnya pajak terjadi pada saat penyerahan Jasa Kena Pajak. Dalam hal pembuatan faktur pajak, perusahaan juga telah menerapkan peraturan perpajakan sebagaimana yang diatur dalam Pasal 13 UU PPN mengenai saat, tempat, dan tata cara pembuatan Faktur Pajak. Gambar 1.1 Jurnal pengakuan transaksi pembelian tunai
4 Jurnal di atas adalah jurnal untuk mengakui adanya Pajak Masukan yang harus dibayar. Berikut adalah jurnal yang dibuat pada saat pembayaran yang sudah termasuk PPh 23 karena termasuk kegiatan jasa. CV INSOMARI MDR OG FBCC-IDR Tax liabilities arti Akun vendor CV INSOMARI yang pada saat pengakuan di kredit, saat pembayaran di debet. Akun MDR OG FBCC-IDR adalah akun bank dan akun Tax liabilities arti adalah akun PPh 23. Gambar 1.2 Jurnal pembayaran transaksi pembelian tunai Jurnal di atas mendebet akun Vendor dan kewajiban PPh 23, kemudian mengkreditkan akun Bank (MDR) sebagai pembayaran ke vendor.
5 Pencatatan yang dilakukan pada transaksi pembelian tunai perusahaan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, karena pada saat transaksi terjadi faktur pajak terbit saat itu juga dan langsung dilakukan pengakuan pajak masukan yang berupa akun VAT Input. b. Pembelian Kredit Pada tanggal 26 Mei 2011, telah dilakukan pengerjaan jalur akses kabel pada jembatan Lenengpraya. Pencatatan dilakukan karena sudah menerima BAST sebagai bukti pengerjaan telah dilakukan. Pencatatan ini berfungsi sebagai pengakuan pembebanan. Berikut jurnalnya: Jalur akses kabel Good received Gambar 1.3 Jurnal pembebanan atas pekerjaan
6 Pada tanggal 8 Juni 2011 diterima kelengkapan dokumen atas pengerjaan jalur akses kabel berupa Faktur Pajak dan kelengkapan lainnya. Saat itu pula dilakukan pencatatan: Good Received VAT Input (PM) KOPEGTEL PALAPA Gambar 1.4 Jurnal pengakuan Pajak Masukan
7 Pada tanggal 14 Juni 2011, dilakukan pembayaran ke KOPEGTEL PALAPA melalui transfer bank dengan jurnal: KOPEGTEL PALAPA BNI OG FBCC IDR Tax liabilities arti Akun vendor (KOPEGTEL PALAPA) di debet, akun bank (BNI OG FBCC IDR) dan akun PPh 23 (Tax liabilities arti) di kredit. Gambar 1.5 Jurnal Pembayaran Pada transaksi ini, tanggal pengakuan Pajak Masukan yang tidak sama dengan tanggal jurnal pembebanan pekerjaan. Namun hal ini masih sesuai dengan UU PPN Pasal 9 ayat (9) yang berbunyi: Pajak masukan yang dapat dikreditkan,
8 tetapi belum dikreditkan dengan pajak keluaran pada Masa Pajak yang sama, dapat dikreditkan pada masa pajak berikutnya paling lama 3 bulan setelah berakhirnya masa pajak yang bersangkutan selama belum dibebankan sebagai biaya dan belum dilakukan pemeriksaan. Selang waktu yang terjadi sampai bulan berikutnya itu dapat berupa lamanya faktur pajak dikirim sehingga perusahaan belum mengakui PPN atau kemungkinan teknis lainnya seperti kesalahan faktur. Namun dalam pencatatan pengakuan beban, perusahaan tidak mencatat pengakuan Pajak Masukan. Seperti ketentuan dalam Pasal 11 ayat 1 UU PPN, saat pajak terutang adalah saat terjadi penyerahan atau didahului pembayaran. Oleh karena itu, penulis menyarankan untuk mengakui Pajak Masukan ditangguhkan agar dapat diketahui jumlah PM ditangguhkan pada tutup buku akhir bulan dengan jurnal sebagai berikut: Jalur akses kabel VAT input ditangguhkan Good received Utang VAT Input Jurnal saat dokumen telah lengkap adalah: Utang VAT Input VAT input ditangguhkan Good received VAT Input KOPEGTEL PALAPA
9 Dengan dibuatnya jurnal ini, maka perkiraan utang VAT Input dan VAT Input ditangguhkan akan bersaldo nol. Dengan pencatatan ini, maka PPN akan diakui secara akrual yang mana sesuai dengan ketentuan Pasal 11 UU PPN bahwa saat terutang pajak adalah saat penyerahan BKP/JKP dan ketentuan SAK mengenai dasar akrual. c. Penjualan tunai Pada 16 Juni 2011 perusahaan melakukan penjualan tunai kepada PT TELESINDO SHOP atas penyerahan sejumlah voucher pulsa. Faktur pajak diterbitkan hari itu juga. Dalam jurnal yang dibuat, terlihat bahwa ada pengakuan Pajak Keluaran perusahaan yang bernama akun Kew PPN Jastel. Besarnya Pajak Keluaran diperoleh dari (PDD voucher pot. Penjualan) x 10%. Jurnal yang dibuat adalah:
10 Gambar 1.6 Jurnal penjualan tunai Pencatatan yang dilakukan perusahaan tentang transaksi penjualan tunai sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pengakuan pajak sudah sesuai dengan ketentuan saat terutang pajak pada Pasal 11 UU PPN bahwa terutangnya pajak terjadi pada saat penyerahan Jasa Kena Pajak. Faktur pajak terbit pada saat terjadinya transaksi dan langsung diakui besarnya Pajak Keluaran. Hal ini juga sesuai dengan ketentuan Pasal 13 ayat (1a)UU PPN bahwa Faktur Pajak dibuat pada saat penyerahan atau pada saat pembayaran yang terjadi sebelum penyerahan Jasa Kena Pajak. d. Penjualan kredit Pada 31 Mei 2011 di posting jurnal mengenai transaksi penjualan Jasa Telekomunikasi, yaitu berupa pemakaian pulsa, layanan Speedy, KLIP, dan layanan lainnya. Transaksi ini adalah transaksi jasa telekomunikasi selama bulan
11 Mei dimana terdapat pengakuan Pajak Keluaran. Berdasarkan tinjauan yang dilakukan penulis kepada pejabat yang berwenang, untuk transaksi Penjualan Kredit, rincian transaksi di posting secara terpusat. Faktur pajak juga dibuat secara terpusat dan tetap memperhatikan ketentuan undang-undang yaitu Pasal 13 ayat (2a) UU PPN bahwa Faktur Pajak harus dibuat paling lambat akhir bulan penyerahan. Oleh karena itu transaksi diposting tanggal 31 Mei yang mana adalah akhir Masa Pajak bulan Mei. Akun Pajak keluaran adalah Kew PPN Jastel A1. Pada tanggal 31 Mei pula dibuatkan Fakur Pajaknya. Pencatatan jurnalnya seperti yang disajikan pada gambar berikut: (Dalam tabel, kode PK 40 adalah sisi debet dan kode PK 50 adalah sisi kredit) Gambar 1.7 Jurnal Penjualan Kredit
12 e. Retur penjualan Pada 31 Mei 2011 dibuat jurnal mengenai restitusi pendapatan Speedy. Kejadian retur ini terjadi karena kelebihan jumlah pembayaran yang dibebankan kepada konsumen. Kejadian retur dapat juga berupa diskon atau promo yang diberikan kepada konsumen. Namun bisa juga karena kebijakan perusahaan yang mengakui pendapatan secara gross, maka pada saat pengakuan piutang, piutang akan disajikan secara full kemudian disajikan potongan/diskon yang terjadi. Kemudian dari potongan itu akan muncul pengurangan pajak keluaran. Pengurangan yang dilakukan terhadap Pajak Keluaran ini telah sesuai dengan ketetapan Pasal 5A ayat 1 : Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah atas penyerahan Barang Kena Pajak yang dikembalikan dapat dikurangkan dari Pajak Pertambahan Nilai yang terutang dalam Masa Pajak terjadinya pengembalian Barang Kena Pajak tersebut. Pada jurnal ini terlihat bahwa terjadi restitusi pendapatan Speedy sebesar Restitusi ini dikenakan pajak keluaran (Kew PPN Jastel A1-SI) yang nantinya akan mengurangi Pajak Keluaran secara keseluruhan.(kode 40 di debet, kode 50 dikredit) Piutang Usaha Kew PPN Jastel A1-SI Restitusi Pend Speedy Piutang Usaha
13 Gambar 1.8 Jurnal retur penjualan (restitusi pendapatan Speedy) Penyajian PPN saat tutup buku dan pelaporan Kebijakan penyajian PPN yang tersentralisasi membuat perusahaan harus membuat jurnal pengalihan untuk mengalihkan PM dan PK ke kantor pusat pada setiap tutup buku bulanan.
14 Berikut adalah jurnal pengalihan Pajak Masukan dari wilayah KTI kantor pusat yang dicatat pada kantor pusat. VAT Input VAT Input VAT Input VAT Input VAT Input VAT Input VAT Input VAT Input VAT Input VAT Input VAT Input VAT Input VAT Input VAT Input VAT Input VAT Input VAT Input VAT Input Kantor pusat akan mencatat di sebelah kredit semua perkiraan Pajak Masukan yang dialihkan dari wilayah KTI dengan merinci berdasarkan bisnis area dan mencatat di sebelah debet total perkiraan Pajak Masukan yang diterima.
15 Gambar 1.9 Jurnal Pengalihan Pajak Masukan ke Pusat Berikut jurnal pengalihan Pajak Keluaran dari wilayah KTI ke kantor pusat yang dicatat pada kantor pusat. Pusat akan mencatat total pengalihan PK dari area KTI disebelah kredit kemudian mendebet besarnya PK dari tiap bisnis area di area KTI. Kew PPN Jastel Kew PPN Jastel Kew PPN Jastel Kew PPN Jastel
16 Gambar 1.10 Jurnal Pengalihan Pajak Keluaran ke Pusat f. Pengakuan kewajiban pajak kurang bayar ke KPP Pusat Setelah seluruh unit area mengalihkan jumlah Pajak Masukan dan Pajak Keluaran, maka kantor pusat akan membuat jurnal sebagai pengakuan jumlah PPN yang harus dibayarkan. Pada bulan April, jumlah Pajak Keluaran lebih besar daripada Pajak Masukan. Oleh karena itu, perusahaan wajib membayar sejumlah Rp
17 Pajak Masukan (VAT Input) dan pajak kurang bayar (NON AFF EKSPLOI) disajikan di sebelah kredit, kemudian Pajak Keluaran (Kew PPN Jastel) disajikan di sebelah debet. Kew PPN Jastel VAT Input NON AFF EKSPLOI Gambar 1.11 Jurnal pengakuan PPN kurang bayar g. Pembayaran ke KPP oleh kantor pusat Batas waktu penyetoran pajak sesuai UU PPN Pasal 15A adalah paling lama dilakukan akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya Masa Pajak. Pada 31 Mei 2001, perusahaan menyetorkan besaran pajak kurang bayar Masa Pajak April 2011 ke KPP. Perusahaan telah menerapkan fasilitas perpajakan
18 mengenai batas waktu penyetoran dengan baik. Perusahaan menerapkan dengan baik ketetapan Pasal 15A yaitu bahwa penyetoran Pajak Pertambahan Nilai oleh Pengusaha Kena Pajak harus dilakukan paling lama akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya Masa Pajak. Selain mematuhi kaidah yang berlaku, hal ini juga berdampak positif terhadap cash flow perusahaan. Jumlah yang disetorkan perusahaan adalah sebesar Rp Berikut adalah jurnal saat penyetoran. Akun bank dikredit (BNI O/G FBCC-IDR), kemudian akun pajak kurang bayar (NON AFF EKSPLOI) di debet. NON AFF EKSPLOI BNI O/G FBCC IDR Gambar 1.12 Jurnal Pembayaran ke KPP oleh Pusat
1. Transaksi Penjualan dengan cashback berupa pengembalian uang tunai
Mencatat Cashback January 15, 2018 Cash back memiliki arti yang hampir sama dengan diskon karena sama-sama bertujuan untuk memberikan pengurangan harga jual. Perbedaannya adalah diskon diberikan dimuka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik perdagangan besar maupun perdagangan eceran. Sektor perdagangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha yang berkembang dengan pesat saat ini adalah usaha perdagangan baik perdagangan besar maupun perdagangan eceran. Sektor perdagangan khususnya perdagangan eceran
Lebih terperinciBAB I PENAHULUAN. Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
BAB I PENAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang Perpajakan dengan tidak mendapatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional saat ini adalah kegiatan yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kemandirian suatu bangsa atau negara dalam. kesadaran dan kepedulian untuk membayar pajak, salah satunya adalah Pajak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik material
Lebih terperinciMETODE ARUS DALAM PEMERIKSAAN PAJAK
METODE ARUS DALAM PEMERIKSAAN PAJAK Lusy Suprajadi Fakultas Ekonomi, Universitas Katolik Parahyangan Abstract Self assessment system is implemented in fulfilling income tax obligation, especially in preparing
Lebih terperinciFaktur pajak (tax invoice) merupakan sarana administrasi
BAB 1 JENIS, FUNGSI, DAN KEWAJIBAN PEMBUATAN FAKTUR PAJAK Pendahuluan Faktur pajak (tax invoice) merupakan sarana administrasi yang sangat penting dalam pelaksanaan ketentuan pemungutan Pajak Pertambahan
Lebih terperinciBAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB 4 Pembahasan Hasil Penelitian 4.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai Sebagai pajak atas konsumsi dalam negeri maka PPN hanya dikenakan atas barang atau jasa yang dikomsumsi di dalam daerah
Lebih terperinciANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Prosedur Pembelian dan Pencatatannya a. Prosedur Pembelian Berdasarkan penelitian lapangan diketahui bahwa PT XYZ telah menetapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merata baik dalam bidang ekonomi, kemakmuran, dan kesejahteraan rakyat.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Pada hakekatnya, pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan oleh negara Indonesia sebagai negara yang berkembang, merupakan pembangunan nasional yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sektor yang sangat penting bagi sumber penerimaan negara,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan sektor yang sangat penting bagi sumber penerimaan negara, dalam pos penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sumbangan pajak
Lebih terperinciPERTEMUAN KE-6 AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
PERTEMUAN KE-6 AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG PEMBAHASAN MODUL PRAKTEK DASAR AKUNTANSI PERTEMUAN 5 Pengertian Perusahaan Dagang (Merchandising Firm) Adalah perusahaan yang kegiatan usahanya membeli dan menjual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia dalam melaksanakan kegiatannya, membutuhkan. ditempuh pemerintah adalah melalui pembangunan nasional.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Indonesia dalam melaksanakan kegiatannya, membutuhkan dana investasi yang tidak sedikit setiap tahunnya yang akan dipergunakan untuk kesejahteraan rakyat.
Lebih terperinciAKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak Persediaan. Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA :
AKUNTANSI PERPAJAKAN Modul ke: 05 Akuntansi Pajak Persediaan Fakultas EKONOMI Program Studi MAGISTER AKUNTANSI Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA : 081218888013 Email : suhirmanmadjid@ymail.com
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Dalam evaluasi penerapan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada PT
BAB IV PEMBAHASAN Dalam evaluasi penerapan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. Divre II, penulis melakukan pemeriksaan pajak dengan menguji dan memeriksa ketaatan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai. IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan)
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan) Pajak Masukan adalah pajak yang harus dibayarkan oleh Pengusaha Kena Pajak
Lebih terperinciAKUNTANSI PPN & PPnBM
AKUNTANSI PPN & PPnBM Catatan PPN Sistem Kredit PPN Pasal 9 Ayat (2), (3), (4), (4a) UU PPN PPN Keluaran Merupakan PPN yang dipungut PKP Penjual atas penyerahan kepada PKP Pembeli. PPN Masukan Merupakan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. PP (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi. PT. PP (Persero) Tbk menyediakan berbagai jasa dan solusi
Lebih terperinciBAB II TELAAH PUSTAKA. jawab atas kewajiban pembayaran pajak berada pada masyarakat sendiri untuk
BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Membayar pajak bukan hanya merupakan kewajiban, tetapi juga merupakan hak dari setiap warga negara untuk ikut berpartisipasi dalam bentuk peran serta terhadap
Lebih terperinciPERTEMUAN KE-6 AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG PEMBAHASAN MODUL PRAKTEK DASAR AKUNTANSI PERTEMUAN 5
PERTEMUAN KE-6 AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG PEMBAHASAN MODUL PRAKTEK DASAR AKUNTANSI PERTEMUAN 5 Pengertian Perusahaan Dagang (Merchandising Firm) Adalah perusahaan yang kegiatan usahanya membeli dan menjual
Lebih terperinci(Dr) Piutang 55,000,000 (Cr) PPN Keluaran 5,000,000 Penjualan 50,000,000. (Dr) Kas/Bank 55,000,000 (Cr) Piutang 55,000,000
AKUNTANSI PERPAJAKAN 1. Akuntansi Pajak untuk Pendapatan (Dr) Piutang 55,000,000 (Cr) PPN Keluaran 5,000,000 Penjualan 50,000,000 Pada Saat Mengakui Pendapatan/Penjualan (Dr) Kas/Bank 55,000,000 (Cr) Piutang
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 65/PMK.03/2010 TENTANG
Page 1 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 65/PMK.03/2010 TENTANG TATA CARA PENGURANGAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAU PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 65/PMK.03/2010 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 65/PMK.03/2010 TENTANG TATA CARA PENGURANGAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAU PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Prof. Dr. P.J.A. Adriani, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Definisi Pajak Ada bermacam-macam definisi Pajak yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut Prof. Dr. P.J.A. Adriani, Pajak adalah iuran rakyat kepada
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS
BAB IV PEMBAHASAN IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS Semua badan merupakan Wajib Pajak tanpa terkecuali, mulai saat didirikan atau saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh
Lebih terperinciPAPER. Dibuat Oleh: Annisa Pradita FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR
ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PENERBITAN DAN PEROLEHAN FAKTUR PAJAK SERTA PENGAKUAN ATAS PENYERAHAN DAN PEROLEHAN BARANG KENA PAJAK PADA PT UNITEX TBK TAHUN 2014 PAPER Dibuat Oleh: Annisa Pradita 0221
Lebih terperinciChecklist mengenai lingkungan sistem pengendalian. No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan
L1 Checklist mengenai lingkungan sistem pengendalian Penjualan 1 Apakah perusahaan menggunakan daftar harga? 2 apakah penyimpangan dari daftar harga harus disetujui oleh pejabat perusahaan yang berwenang?
Lebih terperinciBy Afifudin PSP FE Unisma 2
Pengertian Penghasilan menurut SAK dan UU Pajak Tata cara Pemotongan PPh Pasal 21/26, dan PPh Pasal 21/23 Tata cara Pemungutan PPh Pasal 22. Penghitungan PPh Pasal 21, Pasal 22, PPh Pasal 23, dan PPh Pasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingginya tingkat inflasi, naiknya harga barang-barang dan melemahnya nilai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia saat ini sedang mengalami berbagai permasalahan di berbagai sektor khususnya sektor ekonomi. Naiknya harga minyak dunia, tingginya tingkat inflasi, naiknya
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang yakni barang IT yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Yth. : 1. Para Kepala Kantor Wilayah DJP 2. Para Kepala Kantor Pelayanan Pajak 3. Para Kepala Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi
Lebih terperinciIrsan Lubis, SE.Ak Suryani, SE
Latihan SETUP DATABASE ACCURATE Pembahasan Soal Praktik menggunakan Program Accurate versi 4..1 Irsan Lubis, SE.Ak Suryani, SE 1 SOAL PRAKTIK - LATIHAN INFORMASI PERIODE PERUSAHAAN: Nama perusahaan PT
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tentang pajak yang dikemukakan oleh para ahli di bidang perpajakan menurut Prof. Dr.
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Dasar - dasar Perpajakan Indonesia II.1.1 Definisi dan Unsur Pajak Dibawah ini terdapat beberapa definisi-definisi dan unsur pajak yang terangkum tentang pajak yang dikemukakan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN SENGKETA FAKTUR PAJAK CACAT DAMPAKNYA BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK DAN KERUAGIAN NEGARA
BAB IV GAMBARAN SENGKETA FAKTUR PAJAK CACAT DAMPAKNYA BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK DAN KERUAGIAN NEGARA Didalam bab ini akan dilakukan analisis atau pembahasan hasil pemeriksaan, keberatan sampai dengan keluarnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjualan barang dagang merupakan sumber pendapatan perusahaan. Dalam penjualan barang dagang kepada para konsumen, perusahaan dapat melakukan secara tunai atau secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Analisis Perhitungan..., Nurhasanah, Fakultas Ekonomi 2016
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sumber utama Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang mempunyai peranan penting dalam pembangunan adalah pajak. Sehingga dalam pelaksanaannya
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pajak Pertambahan Nilai-nya sebagai Pengusaha Kena Pajak dengan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis atas pelaksanaan kewajiban Pajak Pertambahan Nilai Pada PT SCE, maka dapat disimpulkan PT SCE telah memenuhi kewajiban Pajak Pertambahan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Pajak Pertambahan Nilai, perencanaan pajak, PPN terutang. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Pajak Pertambahan Nilai merupakan suatu hal yang penting bagi perusahaan yang kegiatan operasionalnya melakukan transaksi jual beli Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak. Perencanaan Pajak Pertambahan
Lebih terperinci1. AKUNTING BULANAN. Ruang Lingkup Persiapan Awal (Setup): Lingkup Pekerjaan Bulanan
JASA AKUNTANSI 1. AKUNTING BULANAN Ruang Lingkup Persiapan Awal (Setup): Membuat nomor akun (chart of account) Melakukan review atas semua pendapatan dan pengeluaran perusahaan yang telah terjadi. Memeriksa
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT REK DI TAHUN PAJAK 2011
Jurnal Ilmiah Buletin Ekonomi ISSN: 1410-3842 Volume 17 No.2 September 2013 EVALUASI PELAKSANAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT REK DI TAHUN PAJAK 2011 Meta Evelin Samosir Rachmat Kurniawan Ganda Hutapea
Lebih terperinciKEP-754/PJ./2001TATA CARA PELAKSANAAN KONFIRMASI FAKTUR PAJAK DENGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PERPA
KEP-754/PJ./2001TATA CARA PELAKSANAAN KONFIRMASI FAKTUR PAJAK DENGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PERPA Contributed by Administrator Wednesday, 26 December 2001 Pusat Peraturan Pajak Online TATA CARA PELAKSANAAN
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis perhitungan, penyetoran dan pelaporan PPN pada Koperasi Pegawai
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis perhitungan, penyetoran dan pelaporan PPN pada Koperasi Pegawai Telekomunikasi (KOPEGTEL) XYZ Koperasi Pegawai Telekomunikasi (KOPEGTEL) XYZ merupakan perusahaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perhitungan PPN Keluaran Dalam hal menghitung Pajak Pertambahan Nilai atau PPN khusunya Pajak Keluaran yang diterbitkan dan dipungut oleh perusahaan merupakan
Lebih terperinciNama Akun : Kas Kode : 101
Buku besar (Ledger) adalah kumpulan akunakun yang digunakan untuk meringkas transaksi yang telah dicatat dalam jurnal. Buku besar juga dapat diartikan tahapan catatan terakhir dalam akuntansi (book of
Lebih terperinciKewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya diperkirakan mengakibatkan pengeluaran sumber daya entitas
/Hutang kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya diperkirakan mengakibatkan pengeluaran sumber daya entitas (SAK) Lancar Tidak Lancar Diestimasi Kontinjensi 1 Hutang Usaha
Lebih terperinciStruktur Organisasi PT. Kidung Agung Jaya Perkasa
L A M P I R A N Struktur Organisasi PT. Kidung Agung Jaya Perkasa Kepala Administrasi Administrasi Penjualan Administrasi Perpajakan Departemen Keuangan Manajer Keuangan Kasir Kepala Kasir Pengendali Piutang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat. Untuk melaksanakan pembangunan nasional dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beragam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilakukan oleh negara melalui pembangunan nasional.pembangunan nasional merupakan kegiatan yang terus
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Ketentuan Formal Pajak Pertambahan Nilai PT TRT 4.2 Analisis Faktur Pajak
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Ketentuan Formal Pajak Pertambahan Nilai PT TRT PT. TRT adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang produsen bahan kimia yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP)
Lebih terperinciSecara umum jurnal terdiri dari jurnal umum dan jurnal khusus. Pada semester ini kita akan membahas jurnal umum saja. Bentuk jurnal umum adalah :
A. JURNAL Jurnal (Journal) adalah catatan akuntansi permanen yang pertama (book of original entry), yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis dengan menyebutkan akun
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Mitra Sinergi merupakan salah satu bentuk perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan pipa dan bahan bangunan
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN :
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 143 TAHUN 2000 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH SEBAGAIMANA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem pemungutan pajak yang menjiwai Undang-Undang Perpajakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Sistem pemungutan pajak yang menjiwai Undang-Undang Perpajakan Indonesia adalah sistem self assessment, dimana Wajib Pajak diberi kepercayaan untuk berperan aktif
Lebih terperinciPERTEMUAN 12 By Ely Suhayati SE MSi Ak. PPN DAN PPnBM
PERTEMUAN 12 By Ely Suhayati SE MSi Ak PPN DAN PPnBM PAJAK ATAS NILAI TAMBAH PPN yang ditetapkan dengan UU no.18 tahun 2000 merupakan pajak yang dikenakan terhadap pertambahan nilai (Value Added) yang
Lebih terperinciBAB 19 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG
BAB 19 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG PEMINDAH-BUKUAN & Asgard Chapter 2008 www.cherrycorner.com AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG: PEMINDAH-BUKUAN & (METODE PERIODIK) Akun-akun hasil penjurnalan dipindah-bukukan
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE- 62/PJ/2013 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE- 62/PJ/2013 TENTANG PENEGASAN KETENTUAN PERPAJAKAN ATAS TRANSAKSI E-COMMERCE MODEL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Untuk memperlancar jalannya pembangunan nasional maka diperlukan dana baik yang berasal dari penerimaan dalam negeri maupun penerimaan luar negeri. Penerimaan dalam negeri
Lebih terperinciKOMPUTER AKUNTANSI ACCURATE Irsan Lubis, SE.Ak, BKP Suryani, SE. Lembaga Studi Akuntansi Perpajakan Indonesia
Latihan SETUP DATABASE ACCURATE Pembahasan Soal Praktik menggunakan Program Accurate versii 4..1 Irsan Lubis, SE.Ak, BKP Suryani, SE 1 SOAL PRAKTIK - LATIHAN INFORMASI PERIODE PERUSAHAAN: Nama perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Kementrian Keuangan (2014)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan dan dinamika kebutuhan masyarakat yang kian meningkat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara menuntut adanya ketersediaan anggaran yang
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI LEMIGAS. IV. 1 Objek Penelitian dan Evaluasi mekanisme PPN di LEMIGAS
BAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI LEMIGAS IV. 1 Objek Penelitian dan Evaluasi mekanisme PPN di LEMIGAS LEMIGAS merupakan Instansi Pemerintah yang tidak bertujuan untuk mencari keuntungan, LEMIGAS
Lebih terperinciSURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 43/PJ/2010 TENTANG
SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 43/PJ/2010 TENTANG 26 Maret 2010 PENYAMPAIAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 14/PJ/2010 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Riwayat Perusahaan Tahun 1890 berdiri PT X sebagai importir di Kyoto, Jepang dan kantor perwakilan di Tokyo, dan pada tahun 1991 berdirilah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. Daftar Pajak Penghasilan Pasal 23 yang Dipotong PT.PLN (Persero) Area Garut Periode Tahun 2010
BAB IV ANALISIS 4.1 Pelaksanaan Perhitungan, Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 atas Jasa Teknik pada PT PLN (Persero) Area Garut Sebelum membahas lebih lanjut mengenai
Lebih terperinciBAB 18 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG
BAB 18 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG PENJURNALAN (METODE PERIODIK) Asgard Chapter 2008 www.cherrycorner.com AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG: PENJURNALAN (METODE PERIODIK) Pencatatan pertama akuntansi adalah
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam bidang nutrisi anak yang telah dikukuhkan pada tanggal
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Piutang Istilah piutang mengacu pada sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan (umumnya dalam bentuk kas) dari pihak lain, baik sebagai akibat penyerahan
Lebih terperinciLATIHAN AKHIR SEMESTER 1
LATIHAN AKHIR SEMESTER 1 Latihan Akhir Semester 1 133 I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1. Kegiatan utama perusahaan dagang adalah.... a. membeli dan menjual barang tanpa mengubah bentuk b. membeli
Lebih terperinciPDF created with pdffactory Pro trial version
Daftar Lampiran : (terlampir) Lampiran 1 : Struktur organisasi dan Job-Description Lampiran 2 : Siklus Penjualan Lampiran 3 : Siklus Pembelian Lampiran 4 : Siklus Sumber Daya Manusia Lampiran 5 : Siklus
Lebih terperinciKUP PELAPORAN DAN PENYETORAN PAJAK
KUP PELAPORAN DAN PENYETORAN PAJAK PELAPORAN PELAPORAN PAJAK KE KPP DOMISILI MENGGUNAKAN SPT. Surat Pemberitahuan (SPT) merupakan dokumen yang menjadi alat kerja sama antara wajib Pajak dan administrasi
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Faktur Pajak merupakan bukti pemungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) karena penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) atau penyerahan Jasa Kena Pajak (JKP)
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. kewajiban perpajakannya, khususnya atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan PT IO merupakan Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang wajib menjalankan kewajiban perpajakannya, khususnya atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Berdasarkan analisa dan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber utama penerimaan negara, sedangkan negara-negara miskin dan negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan kewajiban yang harus dibayar oleh masyarakat, baik pribadi maupun badan dari pendapatan atau penghasilannya kepada Pemerintah yang ditujukan untuk kegiatan
Lebih terperinciPerusahaan Dagang PROSEDUR BEKERJA DENGAN MYOB 15
I. Membuat Data Baru Perusahaan II. Entri Data Transaksi III. Pelaporan Keuangan I. Membuat Data Baru Perusahaan Nama perusahaan dan Periode Akuntansi Bagan Akun Buat di Program Excel & Simpan sebagai
Lebih terperinciSTRUKTUR PEMETAAN PROGRAM DIKLAT MASUKAN DU/DI KURIKULUM IMPLEMENTASI SPEKTRUM AKUNTANSI SMK 2009
1 STRUKTUR PEMETAAN PROGRAM DIKLAT KOMPETENSI KEJURUAN STANDAR KOMPETENSI (SK) JAM I II III IV V VI KET 1 Mengelola Dokumen Transaksi 45 2 2 Memproses Dokumen Dana Kas Kecil 45 2 3 Memproses Dokumen Dana
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. di bidang perdagangan eceran khusus untuk pelumas/oli industri.
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Limanindo Kawan Sejati adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan eceran khusus untuk pelumas/oli industri.
Lebih terperinciBUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS
L1 BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L2 BUKTI TIMBANG SURAT JALAN L3 SURAT JALAN BATAL NOTA DEBIT NOTA KREDIT L4 FAKTUR PENJUALAN L5 L6 PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA INTERNAL CONTROL QUESTIONNARIES
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15 /PJ/2010 TENTANG
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15 /PJ/2010 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 29/PJ/2008 TENTANG
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah
34 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 143 TAHUN 2000 TENTANG
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 143 TAHUN 2000 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH SEBAGAIMANA
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 143 TAHUN 2000 (143/2000) TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA DAN PAJAK PENJUALAN ATAS
Lebih terperinciPAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN BARANG MEWAH PPN dan PPnBM
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN BARANG MEWAH PPN dan PPnBM UU No.18 Tahun 2000 => 42 Th 2009 Tentang Pengenaan PPN dan PPnBM atas BKP dan JKP yang dikonsumsi di dalam negeri Definisi Pajak
Lebih terperinciAKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Piutang. Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA :
AKUNTANSI PERPAJAKAN Modul ke: Akuntansi Pajak atas Piutang Fakultas EKONOMI Program Studi MAGISTER AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA : 081218888013 Email : suhirmanmadjid@ymail.com
Lebih terperinciTransaksi tersebut dalam buku besar mengakibatkan perubahan pada akun :
2 CONTOH 1 Penerimaan Kas yang berasal dari selain transaksi penjualan Penerimaan Kas yang berasal dari selain transaksi penerimaan Piutang, akibat dari penjualan Dicatat melalui modul Banking, Receive
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha distribusi consumer goods, khususnya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
76 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pajak Penghasilan Pasal 21 Sesuai dengan Undang-undang Perpajakan yang berlaku, PT APP sebagai pemberi kerja wajib melakukan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan
Lebih terperinci27/11/2014. Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc POSISI DI DALAM TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG PRODUSEN KONSUMEN
Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatannya membeli barang-barang yang tujuannya untuk dijual lagi Pada`dasarnya akuntansi perusahaan
Lebih terperinciMentoring Perpajakan 1. PT ABC memiliki rincian aset tetap pada tahun 2014 sebagai berikut: Biaya Perolehan
Mentoring Perpajakan 1 Soal 1 Pajak atas Asset PT ABC memiliki rincian aset tetap pada tahun 2014 sebagai berikut: No. Deskripsi Bulan Perolehan Biaya Perolehan Nilai Sisa Masa Manfaat Kelompok Fiskal
Lebih terperinciBAB 3 NERACA SALDO. A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Saldo Perusahaan Dagang
BAB 3 NERACA SALDO A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Saldo Perusahaan Dagang Neraca saldo adalah daftar kumpulan saldo-saldo akunakun yang ada di buku besar Neraca saldo berguna untuk meringkas akun-akun
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Laba/Rugi Komersial PT Persada Aman Sentosa. sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan Laba/Rugi Komersial PT Persada Aman Sentosa Periode akuntansi yang diterapkan di PT Persada Aman Sentosa adalah tahun takwim, yaitu periode yang dimulai
Lebih terperinci2012, No.4 2 telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 143 Tahun 2000 tentang Pel
No.4, 2012 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERPAJAKAN. PAJAK. PPN. Barang dan Jasa. Pajak Penjualan. Barang Mewah. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5271) PERATURAN
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15/PJ/2010 TENTANG
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15/PJ/2010 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 29/PJ/2008 TENTANG BENTUK, ISI, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN MASA
Lebih terperinciBAB II TELAAH PUSTAKA. pengertian yang sama. Beberapa pengertian pajak yang dikemukakan oleh
BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Umum Tentang Pajak Pajak memiliki berbagai defenisi, yang pada hakekatnya mempunyai pengertian yang sama. Beberapa pengertian pajak yang dikemukakan
Lebih terperinciREKAPITULASI DAN POSTING JURNAL KHUSUS KE BUKU BESAR
Judul REKAPITULASI DAN POSTING JURNAL KHUSUS KE BUKU BESAR Mata Pelajaran : Akuntansi Kelas : II (Dua) Nomor Modul : Akt.II.03 Penulis: Drs. Dedi K. Mulyadi Penyunting Materi: Drs. H. M. Hasni Penyunting
Lebih terperinciPROSEDUR PEMERIKSAAN PPN DAN
Lampiran I Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor : SE-01/PJ.7/2002 Tanggal : 19 Februari 2002 PROSEDUR PEMERIKSAAN PPN DAN PPn BM I. Pajak Keluaran 1. Dapatkan angka-angka dari pembukuan PKP untuk menghitung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbukti bahwa pada pendapatan negara sebesar Rp Triliun bersumber
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pajak merupakan pendapatan negara terbesar yang digunakan untuk pembangunan di dalam negara dan membiayai pengeluaran negara. Hal ini terbukti bahwa
Lebih terperincicontoh soal akuntansi perusahaan dagang
contoh soal akuntansi perusahaan dagang 1.3 Siklus Akuntansi Pada Perusahaan Dagang Siklus Akuntansi pada Perusahaan Dagang tidak berbeda dengan Perusahaan Jasa. Baik dalam Perusahaan Jasa maupun Perusahaan
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN MASALAH. kompensasi (PK) beserta lampirannya dari bagian verifikasi.
BAB III PEMBAHASAN MASALAH 3.1 Bidang Pelaksanaan Praktek Kerja Berdasarkan pelaksanaan kuliah kerja praktek di PT. Dirgantara Indonesia penulis ditempatkan di departemen akuntansi keuangan. Bagian ini
Lebih terperinciSMART BENGKEL A. PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN SMART BENGKEL Saat ini kegiatan transaksi perusahaan sudah banyak yang menggunakan kemajuan teknologi informasi. Karena dirasakan begitu banyak manfaat yang diperoleh dengan penerapan teknologi
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 7/PJ/2011 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK,
Menimbang : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 7/PJ/2011 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK, bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 Peraturan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Liabilitas Menurut kerangka dasar pengukuran dan pengungkapan laporan keuangan (KDP2LK) adalah utang entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaian
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT MPK. IV. 1 Evaluasi Terhadap Mekanisme Tata Laksana Pajak Pertambahan Nilai
BAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT MPK IV. 1 Evaluasi Terhadap Mekanisme Tata Laksana Pajak Pertambahan Nilai PT. MPK merupakan sebuah perusahaan lokal yang bergerak dalam bidang pengembangan
Lebih terperinci