PENCEGAHAN DAN PENGANGGULANGAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DI INDONESIA

Transkripsi

1 PENCEGAHAN DAN PENGANGGULANGAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DI INDONESIA Dr. Anggito Abimanyu, Msc Dosen UGM/Chief Economist Bank BRI Jakarta, 18 Mei 2016

2 Outline 1 Transmisi Krisis Keuangan dan Ekonomi 2 Pengalaman Krisis Ekonomi dan Dampak Ekomomi 1998 dan Kondisi Ekonomi Perpu JPSK dan UU PPKSK 5 Kesimpulan

3 Tantangan Sektor Keuangan Menjadi Instrumen Market Stabilization Menambah Domestic Investors Menyediakan Financing untuk Investasi Kepastian Penanganan dan Pencegahan Krisis Keuangan

4 Krisis Finansial Krisis Ekonomi Transmisi Krisis Keuangan & Ekonomi Secara Umum Suku Bunga NPL Permintaan Uang > Penawaran Uang Bank/LK kesulitan Likuiditas Nilai Tukar Bank Gagal Pengangguran Ekonomi/ GDP Perusahaan Gulung Tikar Kemiskinan Konsumsi Sektor Riil

5 Definisi dan Sebab Krisis. Krisis Sistem Keuangan adalah kondisi sistem keuangan yang gagal menjalankan fungsi dan perannya.yang ditunjukkan dengan memburuknya indikator ekonomi dan keuangan. (UU- PPKSK pasal 1) Sebab terjadinya krisis sistem keuangan di Indonesia: 1. Eksternal/Krisis Keuangan Global (2008) 2. Rapuhnya Kondisi Fundamental Ekonomi Makro (1998) 3. Dampak dari Kebijakan terkait sistem keuangan (???)

6 Sumber: Katadata Transmisi Krisis Finansial Global krisis likuiditas dapat ditangani dengan baik... Sub-Prime Mortgage di AS, 2008

7 Transmisi Krisis Moneter/Ekonomi Sumber: Katadata krisis likuiditas berlanjut menjadi krisis ekonomi... Fundamental Ekonomi Indonesia

8 Overview Krisis 1998, 2008, dan 2015 Sumber: Katadata, LPS, BPS, BI (diolah) 1998 Krisis Ekonomi Krisis Finansial Krisis Mini

9 Perbandingan Krisis 1998, 2008, 2015 (1) Sumber: LPS, BPS, BI (diolah) Inflasi (% yoy) Depresiasi Rupiah (%) Jul-15 Pertumbuhan Ekonomi (%) Agust-15 Nilai Tukar Rupiah (Rp/$) , ,650 14, Agust-15

10 Perbandingan Krisis 1998, 2008, 2015 (2) Sumber: LPS, BPS, BI (diolah) Rasio Utang Pemerintah thd PDB (%) Rasio utang LN (Govt+Swasta) thd CaDev (X) X X 2.8 X Jul Agust-15 Neraca Transaksi Berjalan (US$ miliar) Bunga Pasar Uang Antar Bank /PUAB (%) Jul-15

11 Perbandingan Krisis 1998, 2008, 2015 (3) Sumber: LPS, BPS, BI (diolah) Cadangan Devisa (US$ miliar) BI Rate (%) Non Performing Loan (%) Jul Jul-15

12 Utang Pemerintah vs Swasta identik dengan tahun , tahun komposisi utang swasta lebih besar dibanding utang pemerintah

13 Tantangan Regulasi: Potensi Krisis Keuangan 2016 Capping Rate Simpanan pada Buku 3 (BI rate + 100bsp) dan Buku 4 (BI Rate + 75bsp) Surat OJK Government Bond Issuence meningkat Dividen payment perusahaan go public POJK 05/2016 & PMK 23/02/2016 Investasi IKNB pada deposito maks 30% dari total investasi. IKNB wajib memiliki SBN sebesar 20-30% dari total investasi. UU PPKSK Pengaturan tentang Bank Sistemik (BS). BS wajib meningkatkan rasio permodalan. BS menyusun Rencana Aksi (Recovery Plan). Potensi kenaikan premi LPS. Single Digit Policy suku bunga kredit (Surat OJK) Menurunkan NIM perbankan Migrasi DPK ke Bank Buku 3,2, dan 1; Aset ke Buku 4.

14 Kondisi Perbankan Berdasarkan BUKU NO Indikator BUKU 1 BUKU 2 BUKU 3 BUKU 4 1 Ukuran < Rp. 1 Triliun Rp. 1 s.d 10 Triliun Rp.10 s.d 50Triliun > Rp. 50 Triliun 2 Aset (Rp. Miliar) 179, , ,139, ,586, Jumlah Bank Pinjaman (Rp. Miliar) 113, ,103 1,451,656 1,704,399 5 DPK (Rp. Miliar) 143, ,884 1,473,670 1,960,705 6 LDR (%) Rata-rata Suku Bunga Simpanan 3 bulan (%) Suku Bunga Pinjaman Mikro (%) NIM (%) Dengan penurunan suku bunga kredit akan berpotensi migrasi Aset (kredit) dari Bank BUKU 1 dan BUKU 2 ke BUKU 3 dan BUKU 4... RAHASIA Hanya Untuk Keperluan Internal

15 Kebijakan OJK No: S-17/D.03/ Suku bunga DPK sampai dengan 2M ditetapkan maksimum sebesar suku bunga LPS 2. Suku bunga DPK diatas 2M ditetapkan maksimum 75 bps diatas BI-rate atau saat ini 7,75%. 3. Pengenaan maksimum suku bunga DPK dimulai Maret Menurunkan Suku bunga kredit secara bertahap hingga mencapai single digit pada akhir tahun 2016 setelah penurunan suku bunga DPK.

16 Kebijakan OJK pada bank buku 3 dan buku 4; 1. Suku bunga DPK turun mulai Maret Suku bunga Kredit single digit mulai Akhir Perbankan akan memanfaatkan kesempatan mengakumulasi volume kredit di tahun 2016 untuk mengantisipasi penurunan laba di tahun Kondisi Perbankan masih tetap stabil di tahun 2016, namun berpotensi akan terjadi penurunan laba yang cukup signifikan pada tahun Bank buku 1 dan buku 2 akan terancam dengan migrasi nasabah lancar ke buku 3 dan buku 4 yang diwajibkan menurunkan suku bunga sigle digit.

17 Analisis Dampak Mikro Dari Kebijakan

18 Potensi Migrasi Dana Perbankan Bank Kecil Bank Besar

19 Ketidakpastian Regulasi menimbulkan Koreksi Saham Perbankan 2016 IHSG menguat karena derasnya capital inflow ke saham Koreksi Saham Prbankan: 1. Single digit 2. Merger Bank BUMN 3. Naiknya NPL 4. Bonds Issuance Sumber: Grup Ekonom, Bloomberg, dan CEIC April 2015

20 Indikator Market Memiliki Risiko Jangka Menengah Q1'16 13-May-16 2-Jan 19-Jan 3-Feb 18-Feb 6-Mar 23-Mar 8-Apr 23-Apr 11-May 27-May 12-Jun 29-Jun 14-Jul 4-Aug 20-Aug 4-Sep 21-Sep 30-Oct 21-Oct 3-Nov 18-Nov 3-Dec 21-Dec 11-Jan 26-Jan 11-Feb 26-Feb 15-Mar 31-Mar 15-Apr 2-May...Indikator Market: IHSG dan BONDS, membaik dalam jangka pendek... IHSG dan nilai tukar menguat seiring dengan capital inflow Govt. Bond Yield menurun karena Foreign Net Buying Obligasi...porsi asing masih terjaga di 38% dan cenderung meningkat... Rasio Kepemilikan Asing pada SBN Masih TInggi IHSG dan Nilai Kurs Indonesia Jan 2015-Mei ,300 14,800 JCI (RHS) USD/IDR (LHS) 14,300 13,800 13,300 12,800 12,300 5,600 5,400 5,200 5,000 4,800 4,600 4,400 4,200 4,000

21 Imbal Hasil Surat Berharga Negara Memberikan Return Menarik Pemerintah memberi kupon yang lebih menarik pada instrumen SBN sehingga sulit bagi perbankan untuk bersaing dalam menumbuhkan dana nasabah ORI 10 (tenor 8 bulan) SR-006 (tenor 1 tahun) Suku bunga deposito 1 bulan ORI 11 (tenor 1.7 tahun) Suku bunga LPS SR-007 (tenor 2.1 tahun) ORI 12 (tenor 2.7 tahun) SUN Tenor 3 tahun SUN Tenor 10 tahun SR-008 (tenor 3 tahun) Sumber : Bloomberg, DJPPR

22 UU Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan (PPKSK) Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) OJK BI Kemenkeu LPS Bank Sistemik Ketentuan khusus rasio kecukupan modal & rasio kecukupan likuiditas. Rencana aksi (recovery plan) Permasalahan likuiditas bank Fasilitas pinjaman likuiditas jangka pendek, dg syarat: Memenuhi tingkat kesehatan bank (solvent). Dijamin dengan agunan (SBI,SBN, Surat berharga dan asset kredit kolektibilitas lancar). Solvabilitas Bank Ditangani melalui implementasi rencana pemulihan (recovery plan) Program Restrukturisasi Perbankan (PRP) Dilaksanakan oleh LPS yang diputuskan oleh Presiden berdasarkan rekomendasi KSSK. Wajib meningkatkan rasio permodalan. Menyusun Rencana Aksi (Recovery Plan). Potensi kenaikan premi LPS.

23 Perbedaan Perpu JPSK 2008 vs UU-PPKSK 2016 Keterangan JPSK PPKSK Anggota KSSK Menkeu dan Gubernur BI Menkeu, Gubernur BI, OJK, LPS Penanganan Bank DPK Bank Indonesia OJK Penanganan Masalah Likuiditas Bank Penanganan Masalah Solvabilitas Sumber Dana Penyelamatan Bank BI memberikan FPD dan berwenang: Mengambil alih hak dan wewenang RUPS, Menempatkan Direksi/Komisaris BI memutuskan status Bank Gagal berdampak sistemik atau tidak Penanganan Bank Gagal oleh LPS Pemerintah dapat memberikan pinjaman kepada LPS APBN; SBN dan Tunai (bail-out) Penanganan Krisis KSSK Presiden Peran LPS Menangani Bank Sistemik yang gagal Menangani bank gagal tidak berdampak sistemik OJK melakukan penilaian solvabilitas dan kesehatan Bank BI memberikan PLJP yang dijamin dengan agunan. OJK Mengawasi implementasi Recovery Plan; Penanganan Bank Gagal oleh LPS melalui: Bank Penerima, Bank Perantara, atau Penyertaan Langsung Tambahan Modal dari Pemegang saham (bail-in), Kekayaan LPS Anggota KSSK Menangani Bank Sistemik Menangani bank gagal tidak berdampak sistemik

24 Penanggulangan Krisis Bank Sistemik Bank Sistemik: Bank karena ukuran aset, modal dan kewajiban, luas jaringan atau kompleksitas transaksi atas jasa perbankan serta kererkaitan dengan sektor keuangan lainnya dapat mengakibatkan gagalnya sebagian atau keseluruhan Bank lain atau sektor jasa kaungan, baik secara operasional maupun finansial, jika Bank tersebut mengalai gangguan atau gagal. Bank Sistemik KKSK Restrukturisasi Perbankan oleh LPS Kecukupan Modal Penanganan Likuiditas Pemegang Saham Rencana Aksi Penanganan Solvabilitas LPS (Solusi Industri) Kewajiban PSP Krisis Sistem Keuangan Presiden

25 Isu Kritikal Penanganan Bank Gagal 1. Bail-in (UU-PPKSK) dan Bail-out (Perpu-JPSK) a. Bank Sistemik: Bank BUMN, Bank Daerah Bail-in = Bail-Out (APBN/APBD) b. Keputusan Penanganan Krisis Sistem Keuangan oleh dilakukan Presiden dalam 1 x 24 jam melalui mekanisme APBN = Bail-Out 2. Bank Non-Sistemik: dilakukan oleh Pemegang Saham Pengendali dan LPS a. Kecukupan modal Bank non-sistemik oleh PSP b. Potensi kenaikan Fee LPS 3. Risiko Bank-bank Daerah dan Bank Buku I dan II a. Solusi Merger dan Akuisisi Perbankan b. Mitra Strategis

26 Kesimpulan 1. Krisis sistem keuangan dapat terjadi karena efek ketularan krisis global, kondisi fundamenal dan dampak dari kebijakan perbankan/makro lainnya. 2. UU PPKSK adalah UU yang penting dan signifikan bagi stabilitas sistem keuangan di Indonesia. 3. UU PPKSK secara jelas telah menfungsikan KSSK, BI OJK dan LPS dalam pencegahan dan penanganan krisis keuangan, fokusnya pada Bank Sistemik 4. Untuk mendukung pencegahan krisis keuangan, sharing informasi/data perbankan adalah hal mendasar 5. Bagi Bank Sistemik, kewajiban penyusunan Recovery Plan yang kredibel adalah kunci dalam pencegahan krisis. 6. Konsidi keuangan global pada saat ini cukup stabil didukung dengan regulasi global yang ketat paska krisis 2008, namun kondisi reversal (pembalikan) sangat mungkin terjadi. 7. Beberapa isu yang berpotensi pada bank gagal pada saat ini berasal dari kebijakan penetapan suku bunga (single digit) yang berpotensi kesulitan bank buku I dan buku II. 8. Penanganan bank gagal pada prinsipnya diserahkan pada pemegang saham pengendali dan LPS, namun dalam hal terjadi krisis stabilias sistem keuangan, maka keputusan ada ditangan Presiden.

27 TERIMA KASIH