PERAN LPS DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN
|
|
- Hendri Hartanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERAN LPS DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN Poltak L. Tobing Lembaga Penjamin Simpanan Surabaya, 19 Mei 2016
2 OUTLINE 1. Latar Belakang 2. Sejarah Pencegahan dan Penanganan Krisis 3. Hubungan UU LPS dan UU PPKSK 4. Topik Baru UU PPKSK 5. Peran LPS dalam UU PPKSK 6. Materi Pokok UU PPKSK 7. Transformasi Metode Resolusi Bank-Metode P&A dan Bridge Bank 2
3 I. Latar Belakang...(1) 1. Krisis Moneter tahun Kepercayaan masyarakat kepada sistem perbankan nasional merosot tajam, ditandai dengan terjadinya penarikan dana secara besar-besaran oleh nasabah dari sistem perbankan. Akibatnya, sejumlah bank mengalami kesulitan likuiditas yang menjurus kepada runtuhnya sistem perbankan nasional dan pada gilirannya berdampak pada terganggunya sistem pembayaran dan perekonomian nasional. Dalam rangka menciptakan stabilitas sistem keuangan, penyelamatan perbankan dilakukan melalui bail-out yang membutuhkan biaya yang sangat besar. Peraturan Perundang-undangan yang ada saat itu belum memadai khususnya dalam pencegahan dan penanganan krisis.
4 I. Latar Belakang...(2) 2. Krisis Keuangan Global tahun 2008: Dampak krisis keuangan global telah berimbas pada berbagai negara termasuk Indonesia, karena sistem keuangan global saling interdependensi. Menyikapi ancaman krisis keuangan global tersebut, Pemerintah melakukan berbagai langkah antisipatif dan responsif dalam membendung dampak krisis keuangan global sehingga stabilitas sistem keuangan tetap terpelihara Namun demikian, Peraturan Perundang-undangan yang ada tetap belum memadai khususnya dalam pencegahan dan penanganan krisis.
5 II. Sejarah Pencegahan dan Penanganan Krisis...(1) 1. Untuk membangun sistem keuangan yang lebih siap menghadapi krisis, telah dilakukan penataan kembali kelembagaan yang ada, antara lain: a. Penataan otoritas fiskal dilakukan melalui reorganisasi Departemen Keuangan yang bertujuan untuk memfokuskan pada fungsi fiskal. b. Penataan otoritas moneter dan otoritas pengawas bank dilakukan melalui amandemen atas UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. c. Pendirian Lembaga Penjamin Simpanan melalui UU No. 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan. d. Pendirian Otoritas Jasa Keuangan melalui UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.
6 II. Sejarah Pencegahan dan Penanganan Krisis...(2) 2. Penetapan/Amandemen beberapa Peraturan Perundang-undangan untuk mengantisipasi ancaman krisis: a. UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan b. UU No. 3 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UU No. 23 tentang Bank Indonesia c. Perppu No. 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas UU No. 23 tentang Bank Indonesia =>Menambahkan kredit lancar sebagai agunan untuk memperoleh FPJP => Ditetapkan menjadi UU melalui UU No. 6 Tahun 2009 d. Perppu No. 3 Tahun 2008 tentang Perubahan UU No. 24 tentang LPS =>Dasar untuk menaikkan simpanan yang dijamin dari max Rp100jt menjadi max Rp2M => Ditetapkan menjadi UU melalui UU No. 7 Tahun 2009
7 II. Sejarah Pencegahan dan Penanganan Krisis...(3) 3. Namun demikian, mekanisme koordinasi antar lembaga-lembaga dalam sistem keuangan masih memerlukan landasan hukum yang kuat dalam rangka pencegahan dan penanganan krisis secara terpadu, efisien, dan efektif: a. Perppu No. 4 Tahun 2008 tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan (Perppu JPSK) Perppu JPSK tidak ditetapkan menjadi UU DPR meminta Pemerintah mengajukan RUU JPSK Perppu dicabut dengan UU No. 11 Tahun 2015 b. UU No. 9 Tahun 2016 tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan (UU PPKSK)
8 III. Hubungan UU LPS dan UU PPKSK...(1) Sesuai UU LPS, LPS menyelamatkan bank gagal yang berdampak sistemik setelah Komite Koordinasi menyerahkan penanganannya kepada LPS; Tata cara pengambilan keputusan Komite Koordinasi tidak diatur dalam UU LPS. UU PPKSK menjelaskan proses pengambilan keputusan oleh Komite Koordinasi (dalam UU PPKSK disebut Komite Stabilitas Sistem Keuangan/KSSK) UU BI UU Perbankan UU OJK UU PPKSK UU LPS Bank sehat Bank bermasalah Bank Sistemik (bank gagal) Bank Sistemik (bank gagal) Bank dlm penanganan LPS OJK/BI KSSK: 1. Menyerahkan kpd LPS; 2. Menetapkan langkah2 penanganan. LPS 8
9 9 III. Hubungan UU LPS dan UU PPKSK...(2) PENANGANAN BANK BERMASALAH OLEH LPS SESUAI UU No. 24/2004 TENTANG LPS KK Penyelamatan Mengikutsertakan PS Lama PMS LPS/ Tindakan Penyelamatan Lainnya Divestasi Sistemik Tidak dapat disehatkan oleh LPP Failed Bank Penyelamatan Tanpa Mengikutsertakan PS Lama Bank Normal Diselamatkan PMS LPS/ Tindakan Penyelamatan Lainnya Divestasi Bank SSU/DPK Dapat Disehatkan Oleh LPP Non Sistemik Likuidasi Tidak Diselamatkan Bank Normal Bayar Klaim
10 IV. Topik Baru dalam UU PPKSK Predetermined status bank sistemik, Penetapan bank sistemik dilakukan oleh OJK pada kondisi normal. Dapat diupdate secara berkala (setiap 6 bulan). Capital Surchage, bank sistemik diminta untuk menambah kapasitas permodalan untuk menyerap kerugian bank. Recovery and Resolution Plan, rencana untuk mengatasi permasalahan keuangan (solvabilitas dan likuiditas) yang mungkin terjadi di bank. Bail in, upaya peningkatan modal bank yang berasal dari pemegang saham atau konversi utang menjadi modal (debt to equity swap). Bail in merupakan bagian dari isi Recovery and Resolution Plan. Diatur lebih lanjut dalam Peraturan OJK. Early Intervention, LPS dapat melakukan intervensi awal dalam rangka persiapan resolusi bank sebelum menerima penyerahan bank dari KSSK. Hal ini untuk meminimalkan biaya penanganan bank. Purchase & Assumption dan Bridge Bank, tambahan metode baru dalam resolusi bank melalui pengalihan sebagian/seluruh aset dan/atau kewajiban bank kepada bank penerima/bank perantara (bridge bank). Penerbitan obligasi oleh LPS, dalam rangka menangani bank, LPS dapat menerbitkan obligasi. Penjualan SBN milik LPS kepada BI, dalam rangka penanganan bank sistemik (kondisi normal maupun krisis), BI dapat membeli SBN milik LPS atas keputusan KSSK. Penetapan krisis. Presiden menetapkan krisis atas rekomendasi KSSK. Program Restrukturisasi Perbankan (PRP), program khusus yg diselenggarakan LPS untuk menangani permasalahan perbankan dalam kondisi krisis dan membahayakan perekonomian nasional. Aktivasi program diputuskan Presiden atas rekomendasi KSSK. 10
11 V. Peran LPS dalam UU PPKSK A. Komite Stabilitas Sistem Keuangan LPS salah satu anggota KSSK (tanpa hak suara) yang bertugas: Koordinasi pemantauan dan pemeliharaan stabilitas sistem keuangan; Penanganan krisis sistem keuangan; Penanganan permasalahan bank sistemik baik kondisi normal maupun krisis. B. Penanganan permasalahan solvabilitas Bank Sistemik Dalam hal Bank SIB ditetapkan sebagai Bank Dalam Pengawasan Intensif, OJK meminta LPS melakukan langkah persiapan penanganan berupa pengalihan sebagian atau seluruh aset dan/atau kewajiban Bank SIB kepada Bank atau pihak lain (purchase and assumption). Pada saat Bank Dalam Pengawasan Khusus, LPS dapat memasarkan bank untuk transaksi P&A; Apabila bank tdk dapat disehatkan, KSSK memutuskan utk menyerahkan penanganan Bank Sistemik kepada LPS dan langkah yg harus diambil oleh Menkeu, Gub BI dan Ketua DK OJK utk mendukung pelaksanaan penanganan bank oleh LPS. Cara penanganan dilakukan Purchase and Assumption; Bridge Bank; atau penanganan sesuai dengan UU LPS. C. Penyelenggara Program Restrukturisasi Perbankan (PRP) Dalam kondisi krisis dan terjadi permasalahan yg membahayakan perekonomian nasional, Presiden memutuskan penyelenggaraan PRP atas rekomendasi KSSK. LPS sebagai penyelenggara PRP. 11
12 VI. Materi Pokok UU PPKSK...(1) Ruang Lingkup Pencegahan dan Penanganan Krisis Anggota KSSK 1 Koordinasi pemantauan dan pemeliharaan stabilitas sistem keuangan Menkeu (Koordinator) (hak suara) 2 Penanganan krisis sistem keuangan Ketua DK OJK (hak suara) KSSK Gubernur BI (hak suara) 3 Penanganan permasalahan bank sistemik, baik dalam kondisi normal maupun krisis Ketua DK LPS (tanpa hak suara) 12
13 VI. Materi Pokok UU PPKSK (2) Pencegahan Krisis Sistem Keuangan: a. Dalam rangka pencegahan krisis sistem keuangan, anggota KSSK melakukan pemantauan dan pemeliharaan Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) sesuai UU dan Protokol manajemen krisis masingmasing anggota; b. Anggota KSSK menyampaikan hasil pemantauan dan pemeliharaan SSK dalam rapat KSSK c. Rapat KSSK merumuskan rekomendasi kebijakan yang harus dilakukan setiap anggota KSSK sesuai dengan tugas dan wewenang masing-masing Bank Sistemik a. OJK dan BI berkoordinasi menetapkan Bank Sistemik; b. Penetapan pertama kali dalam kondisi SSK normal c. OJK berkoordinasi dengan BI utk melakukan pemutakhiran secara berkala setiap 6 bulan d. Hasil penetapan dan pemutakhiran disampaikan ke KSSK e. Bank Sistemik: Memenuhi ketentuan khusus rasio kecukupan modal dan likuiditas Menyusun rencana aksi utk disetujui OJK, yg paling sedikit memuat kewajiban pemegang saham pengendali dan/atau pihak lain utk menambah modal bank dan mengubah jenis utang tertentu menjadi modal bank 13
14 VI. Materi Pokok UU PPKSK...(2) Early Intervention Persiapan resolusi bank sejak BDPI (due diligence) Pada saat BDPK, LPS dapat memasarkan bank untuk transaksi PnA; Pada saat BDPK, LPS meminta bank utk menjaga kondisi keuangan bank sehingga tdk ada perubahan material Apa yang baru bagi LPS? Penyelenggara Program Restrukturisasi Perbankan (PRP) LPS diberikan kewenangan khusus utk menjalankan PRP; Aset dan Kewajiban PRP merupakan aset LPS tetapi dipisahkan dari laporan keuangan LPS reguler; LPS menyampaikan laporan penyelenggaraan PRP melalui KSSK. Metode Resolusi bank PnA dan Bridge Bank PnA adalah metode resolusi dengan mengalihkan aset dan kewajiban bank bermasalah kepada bank penerima. Bridge bank (bank perantara) adalah bank yg didirikan LPS untuk menerima pengalihan aset dan kewajiban bank bermasalahenggaraan PRP melalui KSSK. LPS membayar selisih kurang antara aset dan kewajiban bank bermasalah yang dialihkan kepada bank penerima/bank perantara. 14
15 VI. Materi Pokok UU PPKSK...(3) OJK menangani masalah solvabilitas Bank SIB OJK memberitahukan kepada LPS untuk melakukan persiapan resolusi bank 1 BDPK? OJK: Minta LPS utk meningkatkan intensitas persiapan resolusi bank Y Y Solved? END T 6 T 3 END Bank SIB diserahkan kpd LPS Rapat KSSK Keputusan KSSK: 1. Menyerahkan Bank SIB kpd LPS 2. Menetapkan langkah2 yg dilakukan anggota KSSK 8 7 P&A Cara Penanganan Bank SIB oleh LPS Bridge Bank Sesuai UU LPS P&A Bridge Bank Sesuai UU LPS Pengalihan sebagian atau seluruh aset dan/atau kewajiban bank kepada bank penerima. Apabila nilai kewaiban yang dialihkan lebih besar dibandingkan aset yg dialihkan, maka selisihnya ditutup secara cash oleh LPS. Bank umum yang didirikan oleh LPS yg digunakan sebagai sarana resolusi dengan menerima pengalihan sebagian atau seluruh aset dan/atau kewajiban Bank yang ditangani LPS. Apabila nilai kewaiban yang dialihkan lebih besar dibandingkan aset yg dialihkan, maka selisihnya ditutup secara cash oleh LPS. Cara penanganan bank sistemik yang dilakukan dengan penambahan modal oleh LPS ke dalam bank, dengan atau tanpa mengikutsertak an pemegang saham lama. 15
16 VI. Materi Pokok UU PPKSK...(4) Prasyarat Pelaksanaan Resolusi Bank Yang Efektif: 3 Metode Resolusi Bank-LPS: Prasyarat: Purchase and Assumptions Bridge Bank Penanganan sesuai UU LPS 1. Koordinasi dan dukungan dari anggota KSSK lain sangat penting untuk dapat terlaksananya metode resolusi bank yang baru 2. Early intervention perlu dilakukan LPS terhadap bank bermasalah sehingga biaya penanganan bank dapat ditekan. 16
17 17 VI. Materi Pokok UU PPKSK...(5) Pendanaan Resolusi Bank A. Penanganan Bank Kondisi Normal dan Krisis (non PRP) Pendanaan sesuai UU LPS dan dapat menerbitkan obligasi ke market. B. Penanganan Bank saat PRP 1. Pemegang saham bank atau pihak lain berupa tambahan modal dan/atau perubahan utang tertentu menjadi modal 3. Kontribusi industri perbankan 2. Hasil pengelolaan aset dan kewajiban yang berasal dari aset dan kewajiban bank yang ditangani 4. Pinjaman yang diperoleh LPS dari pihak lain, antara lain melalui penerbita n bond Berapa besarnya Kontribusi Industri Perbankan? Kapan mulai dibayar? Ditetapkan Peraturan Pemerintah
18 VII. Transformasi Metode Resolusi Bank-Metode P&A dan Bridge Bank eksisting Kedepan eksisting Kedepan Bank Sistemik Bank Non Sistemik Melakukan Penyelamatan UU LPS UU PPKSK UU LPS UU PPKSK PMS Semua kewajiban bank dijamin Jenis Semua Nilai Penuh P & A/Bridge Bank Simpanan PUAB Jenis Dibatasi Nilai Penuh PMS Likuidasi Bayar Klaim Pencairan Aset Pembayaran Kewajiban P&A dan Bridge Bank Simpanan yang dijamin Jenis Dibatasi PMS Likuidasi Nilai Dibatasi Kriteria Penjaminan 1. Tercatat 2. LPS rate 3. Kredit Macet Tdk Melakukan Penyelamatan 18
19 TERIMA KASIH ( 19
PENANGANAN BANK GAGAL BERDAMPAK SISTEMIK
PENANGANAN BANK GAGAL BERDAMPAK SISTEMIK ekonomi.akurat.co I. PENDAHULUAN Perbankan memegang peran penting dalam kehidupan saat ini. Berbagai transaksi mulai dari menyimpan uang, mengambil uang, pembayaran
Lebih terperinciSIARAN PERS OJK TERBITKAN TIGA PERATURAN TINDAK LANJUT UU PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN
SIARAN PERS SP 33/DKNS/OJK/IV/2017 OJK TERBITKAN TIGA PERATURAN TINDAK LANJUT UU PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN Jakarta, 5 April 2017. Otoritas Jasa Keuangan mengeluarkan tiga peraturan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I
No.5872 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I EKONOMI. Sistem Keuangan. Krisis. Penanganan. Pencegahan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 70) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK
Lebih terperinciRANCANGAN POJK PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK UMUM
RANCANGAN POJK PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK UMUM Batang Tubuh PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.03/2017 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK UMUM
Lebih terperinci-2- sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu diperlukan penyempurnaan mekanisme tindak lanjut penanganan permasalahan Ban
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I KEUANGAN OJK. Bank Umum. Pengawasan. Tindak Lanjut. Penetapan Status. Pencabutan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 65) PENJELASAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk kepentingan negara
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /POJK.03/2017 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK UMUM
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /POJK.03/2017 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinci2017, No tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 24 T
No.577, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LPS. Penanganan Bank Sistemik. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 16) PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN NOMOR
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk kepentingan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN
PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN
PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.
Lebih terperinciSEPUTAR FASILITAS PEMBIAYAAN DARURAT (FPD)
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SEPUTAR FASILITAS PEMBIAYAAN DARURAT (FPD) 1. Apakah yang dimaksud dengan Satbilitas Sistem Keuangan (SSK)? Stabilitas sistem keuangan merupakan suatu upaya yang
Lebih terperinci2017, No tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 24 T
No.578, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LPS. Penyelesaian Bank selain Bank Sistemik. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 17) PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN
Lebih terperinci-2- Tahun Penanganan Bank Sistemik oleh Lembaga Penjamin Simpanan pada dasarnya juga bertujuan untuk memelihara stabilitas sistem perbankan. II.
TAMBAHAN BERITA NEGARA R.I LPS. Penanganan Bank Sistemik. Pencabutan. (Penjelasan Atas Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 577) PENJELASAN ATAS PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN NOMOR 1
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN
PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN NOMOR 3/PLPS/2005 TENTANG PENYELESAIAN BANK GAGAL YANG TIDAK BERDAMPAK SISTEMIK
SALINAN PERATURAN NOMOR 3/PLPS/2005 TENTANG PENYELESAIAN BANK GAGAL YANG TIDAK BERDAMPAK SISTEMIK DEWAN KOMISIONER, Menimbang : a. bahwa salah satu tugas dan fungsi Lembaga Penjaminan Simpanan adalah turut
Lebih terperinci-2- dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun Penyelesaian Bank selain Bank Sistemik oleh Lembaga Penjamin Simpanan pada dasarnya bertujuan untuk memin
TAMBAHAN BERITA NEGARA R.I LPS. Penyelesaian Bank selain Bank Sistemik. Pencabutan. (Penjelasan Atas Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 578) PENJELASAN ATAS PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN
Lebih terperinciNo Restrukturisasi Perbankan, Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan tentang Penanganan Permasalahan Solvabilitas Bank Sistemik, Peraturan Lembaga
TAMBAHAN BERITA NEGARA R.I No.18 LPS. Program Restrukturisasi Perbankan. Pengelolaan, Penatausahaan, serta Pencatatan Aset dan Kewajiban. (Penjelasan Atas Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
Lebih terperinciANALISA YURIDIS TUGAS KOMITE STABILITAS SISTEM KEUANGAN DALAM PENCEGAHAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DI INDONESIA
ANALISA YURIDIS TUGAS KOMITE STABILITAS SISTEM KEUANGAN DALAM PENCEGAHAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DI INDONESIA Paramita Prananingtyas Dosen Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang Email: pptyas@yahoo.com
Lebih terperinciLatar Belakang. Pemerintah memberikan penjaminan terhadap seluruh kewajiban pembayaran bank umum & BPR (Blanket Guarantee/BG)
Agenda 1. Latar Belakang 2. Penjaminan Simpanan di Indonesia 3. Kelembagaan LPS 4. Program Penjaminan Simpanan 5. Kepatuhan BPR/BPRS Terhadap Kewajiban Kepesertaan 6. Klaim Penjaminan 7. Resolusi Bank
Lebih terperinci2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN TENTANG PENGELOLAAN, PENATAUSAHAAN, SERTA PENCATATAN ASET DAN KEWAJIBAN D
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.579, 2017 LPS. Program Restrukturisasi Perbankan. Pengelolaan, Penatausahaan, serta Pencatatan Aset dan Kewajiban. (Penjelasan Dalam Tambahan Berita Negara Republik
Lebih terperinciPENCEGAHAN DAN PENGANGGULANGAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DI INDONESIA
PENCEGAHAN DAN PENGANGGULANGAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DI INDONESIA Dr. Anggito Abimanyu, Msc Dosen UGM/Chief Economist Bank BRI Jakarta, 18 Mei 2016 Outline 1 Transmisi Krisis Keuangan dan Ekonomi 2 Pengalaman
Lebih terperinciRANCANGAN POJK BANK PERANTARA
RANCANGAN POJK BANK PERANTARA Pasal PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR :.../POJK.03/2017 TENTANG BANK PERANTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang:
Lebih terperinciLEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS)
2015 LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS) Proses Terbentuknya Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Krisis moneter tahun 1998 menurunnya Angkat kepercayaan masyarakat terhadap LK Penutupan 16 bank nasional dan pembekuan
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN PENJAMINAN OLEH LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN SESUAI DENGAN UU RI NOMOR 7 TAHUN 2009
38 BAB III PELAKSANAAN PENJAMINAN OLEH LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN SESUAI DENGAN UU RI NOMOR 7 TAHUN 2009 A. Latar Belakang berdirinya Lembaga Penjamin Simpanan Industri perbankan merupakan salah satu komponen
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.952, 2011 LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN. Bank Gagal yang tidak Berdampak Sistemik. Penyelesaian.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.952, 2011 LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN. Bank Gagal yang tidak Berdampak Sistemik. Penyelesaian. PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3/PLPS/2011
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN UMUM Industri perbankan merupakan salah satu komponen sangat penting dalam perekonomian nasional demi
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 6/ 9 /PBI/2004 TENTANG TINDAK LANJUT PENGAWASAN DAN PENETAPAN STATUS BANK GUBERNUR BANK INDONESIA,
. PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 6/ 9 /PBI/2004 TENTANG TINDAK LANJUT PENGAWASAN DAN PENETAPAN STATUS BANK GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka menciptakan sistem perbankan yang sehat,
Lebih terperinci-2- Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu untuk mengatur kembali PLJP bagi Bank yang diharapkan dapat memelihara stabilitas sistem keuangan teruta
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I PERBANKAN. BI. Bank Umum. Konvensional. Jangka Pendek. Likuiditas. Pinjaman. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 82) PENJELASAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nasional dan stabilitas industri perbankan yang mempengaruhi stabilitas
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri perbankan merupakan salah satu komponen penting dalam perekonomian nasional. Fungsi utama bank dalam suatu perekonomian adalah untuk menghimpun dana dari masyarakat
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 31 /PBI/2008 TENTANG FASILITAS PEMBIAYAAN DARURAT BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 31 /PBI/2008 TENTANG FASILITAS PEMBIAYAAN DARURAT BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam menjalankan kegiatan
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 3 /PBI/2011 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 3 /PBI/2011 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/3/PBI/2017 TENTANG PINJAMAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/3/PBI/2017 TENTANG PINJAMAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kondisi
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I KEUANGAN OJK. Bank Perantara. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 66) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16/POJK.03/2017
Lebih terperinciKAJIAN PENDALAMAN. Perkara Nomor 1/PUU-XVI/2018
KAJIAN PENDALAMAN Perkara Nomor 1/PUU-XVI/2018 Tentang Pengujian Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu negara, peranan bank sangatlah penting. Pembangunan ekonomi di suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai penggerak pembangunan dan menjaga stabilitas perekonomian suatu negara, peranan bank sangatlah penting. Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang menjadi sarana dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah yaitu kebijakan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu penunjang perekonomian di Indonesia adalah lembaga perbankan (bank) yang memiliki peran besar dalam menjalankan kebijaksanaan perekonomian. Untuk mencapai
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN. Pertemuan 4
OTORITAS JASA KEUANGAN DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN Pertemuan 4 OJK dan Financial Stability Outline Presentasi I. Introduksi: 1. Latar Belakang Pendirian OJK 2. Pengawasan terpisah vs pengawasan di bawah
Lebih terperinciHarapan Industri Perbankan Terhadap Undang Undang Jaring Pengaman Sistem Keuangan. Ketua Umum Sigit Pramono
Harapan Industri Perbankan Terhadap Undang Undang Jaring Pengaman Sistem Keuangan Ketua Umum Sigit Pramono Seminar Bisnis Indonesia LPS, 9 Juni 2015 I. Dasar Pemikiran Kerangka Presentasi II. Rekomendasi:
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16 /POJK.03/2017 TENTANG BANK PERANTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16 /POJK.03/2017 TENTANG BANK PERANTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,
Lebih terperinci- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/2/PBI/2013 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK UMUM KONVENSIONAL
- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/2/PBI/2013 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a.
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 26 /PBI/2008 TENTANG FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 26 /PBI/2008 TENTANG FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa berhubung telah
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 3/25/PBI/2001 TENTANG PENETAPAN STATUS BANK DAN PENYERAHAN BANK KEPADA BADAN PENYEHATAN PERBANKAN NASIONAL
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 3/25/PBI/2001 TENTANG PENETAPAN STATUS BANK DAN PENYERAHAN BANK KEPADA BADAN PENYEHATAN PERBANKAN NASIONAL GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka menciptakan
Lebih terperinci2017, No menetapkan Peraturan Bank Indonesia tentang Pinjaman Likuiditas Jangka Pendek bagi Bank Umum Konvensional; Mengingat : 1. Undang-Undang
No.82, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Bank Umum. Konvensional. Jangka Pendek. Likuiditas. Pinjaman. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6044) PERATURAN
Lebih terperinciQ & A TERKAIT DAMPAK SISTEMIK BANK CENTURY
Q & A TERKAIT DAMPAK SISTEMIK BANK CENTURY 1. Mengapa Bank Century harus diselamatkan pada 20 November 2008? a. Kegagalan Bank Century terjadi di tengah-tengah situasi dan kondisi ekonomi dan sistem perbankan
Lebih terperinciLEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN
LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN news.okezone.com A. LATAR BELAKANG Pada tahun 1998, krisis finansial di wilayah Asia Tenggara telah diikuti dengan krisis ekonomi dan politik di Indonesia. Saat itu kondisi perekonomian
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN TEKNIS KUNJUNGAN KERJA KOMISI XI DPR RI DALAM RANGKA PEMBAHASAN RUU JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN (JPSK) KE JEPANG
KERANGKA ACUAN TEKNIS KUNJUNGAN KERJA KOMISI XI DPR RI DALAM RANGKA PEMBAHASAN RUU JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN (JPSK) KE JEPANG I. PENDAHULUAN Komisi XI DPR RI merupakan salah satu Alat Kelengkapan
Lebih terperinciLEAST COST TEST MODEL SEBAGAI DASAR PEMILIHAN CARA PENYELESAIAN BANK SELAIN BANK SISTEMIK YANG MENGALAMI PERMASALAHAN SOLVABILITAS
LEAST COST TEST MODEL SEBAGAI DASAR PEMILIHAN CARA PENYELESAIAN BANK SELAIN BANK SISTEMIK YANG MENGALAMI PERMASALAHAN SOLVABILITAS Pengantar Penulisan publikasi Least Cost Test Model Sebagai Dasar Pemilihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada pertengahan tahun 1997, banyak kejadian-kejadian penting yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah krisis moneter dan krisis ekonomi yang dialami oleh Indonesia pada pertengahan tahun 1997, banyak kejadian-kejadian penting yang menyangkut berbagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LIKUIDASI BANK DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN. Pengertian Likuidasi Bank menurut Pasal 1 angka 13 Peraturan Lembaga
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LIKUIDASI BANK DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN 2.1 Likuidasi Bank 2.1.1 Pengertian likuidasi bank Pengertian Likuidasi Bank menurut Pasal 1 angka 13 Peraturan Lembaga Penjamin
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk menunjang terwujudnya
Lebih terperinciKasus Century Harus Tuntas 1 Penyelesaian Harus dilakukan secara Hukum dan Independen dari Tekanan Politik.
Kasus Century Harus Tuntas 1 Penyelesaian Harus dilakukan secara Hukum dan Independen dari Tekanan Politik. Pengusutan dugaan korupsi dalam kebijakan bailout Bank Century telah memasuki babak baru pasca
Lebih terperinciPermasalahan Hukum & Penangannya di Pengadilan Negeri atas Bank Bermasalah 1 Oleh: Dr. Luhut M.P Pangaribuan.,SH.,LL.M 2
KEDUDUKAN UU NO 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN & PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DAN PERAN KONSULTAN HUKUM Permasalahan Hukum & Penangannya di Pengadilan Negeri atas Bank Bermasalah 1 Oleh: Dr. Luhut
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan Teks tidak dalam format asli. LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 96, 2004 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4420)
Lebih terperinciQ & A TERKAIT FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK (FPJP)
Q & A TERKAIT FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK (FPJP) 1. Apakah itu FPJP? FPJP merupakan singkatan dari Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) yang merupakan salah satu fasilitas dalam rangka pelaksanaan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk menunjang terwujudnya perekonomian
Lebih terperinci2017, No Tahun 2008 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4867); 3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jas
No.64, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Bank Sistemik. Recovery Plan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6038) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk menunjang terwujudnya perekonomian
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk menunjang terwujudnya perekonomian
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.179,2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LPS. Saham. Gagal. Diselamatkan Penjualan PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN NOMOR 1/PLPS/2014 TENTANG PENJUALAN SAHAM BANK GAGAL YANG DISELAMATKAN DENGAN
Lebih terperinciRancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan BPR dan BPRS
BAB I KETENTUAN UMUM 1 1 Bank Perkreditan Rakyat yang selanjutnya disingkat BPR yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
Lebih terperinciekonomi Kelas X BANK SENTRAL DAN OTORITAS JASA KEUANGAN KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Sentral Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 Kelas X ekonomi BANK SENTRAL DAN OTORITAS JASA KEUANGAN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami fungsi serta peranan
Lebih terperinciSosialisasi UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. SAMARINDA, 2 juli 2015
Sosialisasi UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan SAMARINDA, 2 juli 2015 1 POKOK BAHASAN 1 2 3 4 5 6 Pengertian, Latar Belakang dan Tujuan Pembentukan OJK Fungsi, Tugas dan wewenang OJK Governance
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam agenda pembangunan nasional Tahun , secara politis dikatakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam agenda pembangunan nasional Tahun 2004 2009, secara politis dikatakan bahwa kondisi perbankan dan lembaga keuangan lainya belum mantap. Lemahnya pengaturan dan
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 3 /PBI/2011 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 3 /PBI/2011 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk menunjang terwujudnya perekonomian
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk menunjang terwujudnya perekonomian
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace mencabut: PP 68-1996 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 52, 1999 PERBANKAN. LIKUIDASI. IZIN USAHA. PEMBUBARAN. LEMBAGA KEUANGAN. (Penjelasan dalam
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk menunjang terwujudnya perekonomian
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANGUNDANG NOMOR 23 TAHUN 1999 TENTANG
Lebih terperinciGUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/38/PBI/2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 6/9/PBI/2004 TENTANG TINDAK LANJUT PENGAWASAN DAN PENETAPAN STATUS BANK GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi dunia dewasa ini menimbulkan banyak masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi dunia dewasa ini menimbulkan banyak masalah bagi negara-negara berkembang yang dikarenakan tingginya kebergantungan perekonomian negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam penanganan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) bermasalah yang tidak
BAB I PENDAHULUAN Dalam penanganan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) bermasalah yang tidak lagi dapat terselamatkan, ditempuh langkah terakhir dengan pencabutan izin usaha BPR yang dilanjutkan dengan proses
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /POJK.03/2017 TENTANG RENCANA AKSI (RECOVERY PLAN) BAGI BANK SISTEMIK
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /POJK.03/2017 TENTANG RENCANA AKSI (RECOVERY PLAN) BAGI BANK SISTEMIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN
Lebih terperinciPelaksanaan Fungsi Bank Indonesia Sebagai Lender Of The Last Resort Dalam Stabilitas Sistem Keuangan Oleh: Muhammad Yusuf Sihite *
Pelaksanaan Fungsi Bank Indonesia Sebagai Lender Of The Last Resort Dalam Stabilitas Sistem Keuangan Oleh: Muhammad Yusuf Sihite * Naskah diterima: 2 Februari 2016; disetujui: 4 Februari 2016 A. Latar
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.951, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN. Saham Bank Gagal. Penjualan. PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 2/PLPS/2011 TENTANG TATA CARA PENJUALAN
Lebih terperinci-2- dan/atau memperbaiki kondisi yang membahayakan kelangsungan usaha Bank Sistemik. Rencana Aksi (Recovery Plan) Bank yang ditetapkan sebagai Bank Si
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I KEUANGAN OJK. Bank Sistemik. Recovery Plan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 64) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR
Lebih terperinciSISTEM KEUANGAN DAN PERBANKAN INDONESIA
SISTEM KEUANGAN DAN PERBANKAN INDONESIA Garis Besar: 1. Pendahuluan 2. Sejarah Sistem Keuangan dan Perbankan Indonesia 3. Model Sistem Keuangan dan Perbankan Indonesia 4. Otoritas Moneter dan Perbankan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 1999 TENTANG
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang No. 21 tahun 2011 tentang OJK. Pembentukan lembaga
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Otoritas Jasa Keuangan (OJK), adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan,
Lebih terperinciBAB III PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN. saat suatu sistem keuangan memasuki tahap tidak stabil. Suatu sistem keuangan
BAB III PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN A. Komite Stabilitas Sistem Keuangan Stabilitas sistem keuangan (SKK) pada dasarnya adalah upaya yang dilakukan saat suatu sistem keuangan memasuki
Lebih terperinciPROSEDUR BANK DALAM PENGAWASAN INTENSIF & DALAM PENGAWASAN KHUSUS
Bank memiliki potensi membahayakan kelangsungan usahanya dengan kriteria: 1. Predikat TKS = KS atau TS; 2. memiliki masalah potential dan actual dibidang likuiditas, profitabilitas dan solvabilitas berdasarkan
Lebih terperinciPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR :.../POJK.03/2017 TENTANG RENCANA AKSI (RECOVERY PLAN) BAGI BANK SISTEMIK
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR :.../POJK.03/2017 TENTANG RENCANA AKSI (RECOVERY PLAN) BAGI BANK SISTEMIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang: a.
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 6 /PBI/2011 TENTANG
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 6 /PBI/2011 TENTANG TINDAK LANJUT PENANGANAN TERHADAP BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DALAM STATUS PENGAWASAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG- UNDANG NOMOR 23 TAHUN 1999 TENTANG
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1999 TENTANG PENCABUTAN IZIN USAHA, PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1999 TENTANG PENCABUTAN IZIN USAHA, PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Undang-undang
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 1999 TENTANG BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBapak Fauzi Ichsan, Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan; Bapak dan Ibu Yang Mewakili Satuan Kerja Pemerintah Daerah;
Keynote Speech - Seminar Nasional Peran Strategis Bank Indonesia dan Lembaga Penjamin Simpanan Dalam Memelihara Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia, Bali, 4 Mei 2017 Yang kami hormati, Bapak Fauzi Ichsan,
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 8/1/PBI/2006 TENTANG FASILITAS PEMBIAYAAN DARURAT GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 8/1/PBI/2006 TENTANG FASILITAS PEMBIAYAAN DARURAT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam menjalankan kegiatan usahanya, bank dapat mengalami kesulitan likuiditas
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/10 /PBI/2003 TENTANG PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM KEGIATAN PENYERTAAN MODAL GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/10 /PBI/2003 TENTANG PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM KEGIATAN PENYERTAAN MODAL GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: Mengingat: a. bahwa dalam menjalankan dan mengembangkan
Lebih terperinciLex et Societatis, Vol. III/No. 10/Nov/2015
PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH DALAM LIKUIDASI BANK MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN 1 Oleh: Jeanette Karundeng 2 ABSTRAK Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah
Lebih terperinciVegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM
Sistem keuangan adalah suatu sistem yg dibentuk oleh lembaga-2 yg mempunyai kompetensi yg berkaitan dengan seluk-beluk di bidang keuangan. Sistem keuangan (financial system) merupakan satu kesatuan sistem
Lebih terperinciPeran Lembaga Penjamin Simpanan Terhadap Klaim Dana Nasabah Bank Likuidasi
Peran Terhadap Klaim Dana Nasabah Bank Likuidasi Yennie Agustin M.R. Bagian Hukum Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Lampun Email : yennie.agustin@fh.unila.ac.id Abstrak merupakan penyempurnaan dari
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 35 /PBI/2008 TENTANG FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 35 /PBI/2008 TENTANG FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa berhubung
Lebih terperinciPERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/6/PADG/2017 TENTANG PINJAMAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL
PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/6/PADG/2017 TENTANG PINJAMAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
www.bpkp.go.id PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG PEMBERIAN JAMINAN DAN SUBSIDI BUNGA OLEH PEMERINTAH PUSAT DALAM RANGKA PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciLEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS)
LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS) Dosen: Dr Jamal Wiwoho, dkk 4/9/2012 www.jamalwiwoho.com 1 Sejarah LPS Pada tahun 1998, krisis moneter dan perbankan yang menghantam Indonesia, yang ditandai dengan dilikuidasinya
Lebih terperinci