KABUPATEN BONE bonekab.bps.go.id

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KABUPATEN BONE bonekab.bps.go.id"

Transkripsi

1

2 KABUPATEN BONE 2015

3 STATISTIK DAERAH KABUPATEN BONE Katalog BPS : Nomor Publikasi : Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : iv + 42 halaman Naskah: Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Gambar Kulit: Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Diterbitkan Oleh: Badan Pusat Statistik Kabupaten Bone Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya

4 Kata Pengantar Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Bone 2015 berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar Kabupaten Bone yang dianalisis secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kabupaten Bone. Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Bone diterbitkan untuk melengkapi publikasi-publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi-publikasi yang sudah ada, karena publikasi ini lebih menekankan pada analisis. Data yang disajikan dalam Statistik Daerah Kabupaten Bone 2015 memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Kabupaten Bone dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan. Kritik dan saran yang konstruktif dari berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini dapat memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas. Watampone, Oktober 2015 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Bone Ir. H. R U S T A N NIP Statistik Daerah Kabupaten Bone 2015 iii

5 DAFTAR ISI 1. Geografi dan Iklim 1 2. Pemerintahan 3 3. Penduduk 5 4. Ketenagakerjaan 7 5. Pendidikan 9 6. Kesehatan Perumahan Pembangunan Manusia Perdagangan Pertanian Pertambangan dan Energi Industri Pengolahan Konstruksi Hotel dan Pariwisata Transportasi dan Komunikasi Perbankan dan Investasi Harga-harga Pengeluaran Penduduk Pendapatan Regional Perbandingan Regional 32 Lampiran Tabel 33 Statistik Daerah Kabupaten Bone 2015 v

6 Kabupaten Bone Memiliki Dua Tipe Hujan 1 K abupaten Bone merupakan salah satu kabupaten yang terletak di pesisir timur Provinsi Sulawesi Selatan dan berjarak sekitar 174 km dari kota Makassar. Luas wilayahnya sekitar km 2 atau 9,78 persen dari luas Provinsi Sulawesi Selatan. Wilayah yang besar ini terbagi menjadi 27 kecamatan dan 372 desa/kelurahan. Ibukota Kabupaten Bone adalah Watampone. Secara geografis Kabupaten Bone berbatasan dengan wilayah-wilayah berikut: Utara Timur : Kabupaten Wajo dan Soppeng : Teluk Bone Selatan : Kabupaten Sinjai dan Gowa Barat : Kabupaten Maros, Pangkep, Barru Secara astronomis Kabupaten Bone terletak pada posisi Lintang Selatan dan antara Bujur Timur. Letaknya yang dekat dengan garis khatulistiwa menjadikan Kabupaten Bone beriklim tropis. Sepanjang tahun 2014, kelembaban udara berkisar antara persen dengan suhu udara 24,4 C-27,6 C. Wilayah Kabupaten Bone terbagi menjadi dua tipe hujan: tipe hujan Moonson dan tipe hujan lokal. Tipe hujan Moonson memiliki curah hujan tertinggi saat bertiup angin monsun Asia yaitu bulan Januari dan Februari. Tipe ini mencakup wilayah Kabupaten Bone bagian barat. Tipe kedua memiliki kriteria pola hujan terbalik dengan pola monsoon, yaitu curah hujan tertinggi ter- Persentase Luas Kecamatan di Kabupaten Bone Tahun 2014 Sumber : Kabupaten Bone Dalam Angka 2015 Statistik Daerah Kabupaten Bone

7 1 Sungai di Kabupaten Bone Berperan dalam Mendukung Pertanian Indikator Klimatologi Kabupaten Bone 2014 Bulan Kelembaban Udara (%) Suhu Udara (⁰C) Curah Hujan (mm) Hari Hujan (hari) (1) (2) (3) (4) (5) Januari 84 25, Februari 83 27, Maret 81 26, April 82 26, Mei 86 25, Juni Juli 85 24, Agustus 84 24, September 80 24,4 0 0 Oktober 77 26,4 1 1 November 77 27, Desember 79 27, Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, 2015 Tahukah Anda.. Pada tahun 2014, beberapa bencana terjadi di Kabupaten Bone, yaitu kebakaran (80 kejadian), puting beliung (8 kejadian), banjir (18 kejadian), dan tanah longsor (8 kejadian). Kejadian tersebut mengakibatkan kerugian yang ditaksir sebesar 14,93 miliar rupiah. jadi pada bulan Mei-Juni. Tipe ini mencakup sebagian besar wilayah Kabupaten Bone. Selain kedua wilayah tersebut, terdapat juga wilayah peralihan, yaitu Kecamatan Bontocani dan Kecamatan Libureng yang sebagian mengikuti wilayah barat dan sebagian lagi mengikuti wilayah timur. Jumlah curah hujan bulanan di Wilayah Bone bervariasi dengan rata-rata tahunan sebesar 201,25 mm. Curah hujan tertinggi terjadi di bulan Juni yaitu 638 mm dengan banyaknya hari hujan sebanyak 23 hari. Bagian timur Kabupaten Bone bertopografi pesisir menjadikan Bone mempunyai garis pantai sepanjang 138 km dari arah selatan ke utara. Bagian barat dan selatan terdapat pegunungan dan perbukitan yang celah-celahnya terdapat aliran sungai. Pada tahun 2014, tercatat 194 sungai mengalir di Kabupaten Bone dan telah dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian. Sungai yang terpanjang adalah Sungai Walanae yang berhulu di Kecamatan Bontocani, mengalir melalui Kabupaten Soppeng hingga Danau Tempe di Kabupaten Wajo, kemudian mengalir lagi masuk ke Bone hingga bermuara di Teluk Bone. Panjang sungai tersebut mencapai 60 km khusus di wilayah Kabupaten Bone 2 Statistik Daerah Kabupaten Bone 2015

8 Tingkat Partisipasi Penduduk dalam Pilpres 2014 Masih Rendah 2 T ahun 2014 merupakan akhir periode kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Kabinet Indonesia Bersatu II. Oleh karena itu, tahun ini Indonesia kembali menyelenggarakan Pemilihan Presiden (Pilpres) masa bakti Pada Pilpres 2014, jumlah penduduk Kabupaten Bone yang berhak menyalurkan suaranya sebanyak jiwa (berasal dari Daftar Pemilih Tetap dan Tambahan). Namun, jumlah penduduk yang menggunakan hak pilihnya hanya sebesar jiwa atau sekitar 69,89 persen. Dari jumlah tersebut, 99,35 persen surat suara dinyatakan sah. Hasil Pilpres di Kabupaten Bone dimenangkan oleh pasangan Jokowi-JK yang memenangkan 86,33 persen suara. Apabila ditinjau dari wilayah administrasi, hingga tahun 2015, tidak ada pemekaran wilayah di Kabupaten Bone. Kabupaten Bone terdiri atas 27 kecamatan yang diperinci menjadi 328 desa dan 44 kelurahan dengan jumlah dusun/lingkungan sebanyak Pada sisi legislatif, jumlah anggota DPRD Kabupaten Bone sebanyak 45 orang yang terdiri atas 39 laki-laki dan 6 perempuan. Secara keseluruhan, sebagian besar anggota DPRD berpendidikan S-1 (53,33 persen). Namun, masih cukup banyak yang berpendidikan SMA (31, 11 persen) dan hanya 13,33 persen yang berpendidikan S-2. Statistik Daerah Kabupaten Bone 2015 Statistik Pemilihan Presiden 2014 di Kabupaten Bone Sumber : Komisi Pemilihan Umum Kab. Bone, 2015 Banyaknya Anggota DPRD Kabupaten Bone Menurut Pendidikan (Persen) Tahun 2014 Sumber : Kabupaten Bone Dalam Angka,

9 i 2 Ketergantungan Daerah terhadap Pusat Masih Tinggi Banyaknya PNS Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Bone Tahun 2014 Sumber : Kabupaten Bone Dalam Angka, 2015 Realisasi APBD Kabupaten Bone 2014 (Juta Rupiah) Uraian Realisasi (1) (2) Pendapatan ,76 PAD ,20 Pendapatan Transfer ,50 Lain-lain Pendapatan yang Sah ,07 Belanja Daerah ,24 Belanja Operasi ,87 Belanja Modal ,37 Belanja Tidak Terduga - Pembiayaan Daerah (Netto) ,66 Penerimaan Pembiayaan ,19 Pengeluaran Pembiayaan 5.467,53 Sumber : Kabupaten Bone Dalam Angka, 2015 Di lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Bone, terdapat Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan komposisi 42,57 persen laki-laki (4.624 orang) dan 57,43 persen perempuan (6.237 orang). Ditinjau dari aspek pendidikan, 50,39 persen PNS tersebut memiliki pendidikan tertinggi D-IV/S-1. Namun, masih ada PNS yang berpendidikan tertinggi SMP ke bawah. Dalam menjalankan pemerintahan, pemerintah memperoleh pendapatan dari berbagai sumber. Di sisi lain, pemerintah juga melakukan belanja untuk mendukung tugas dan fungsi pemerintahannya. Pada tahun 2014 Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bone mencapai 155,43 miliar rupiah meningkat 80,99 persen dari tahun Nilai tersebut menyumbang 10,13 persen terhadap Pendapatan Kabupaten Bone. Pendapatan Kabupaten Bone juga diperoleh melalui transfer dari pihak lain. Transfer terbesar diperoleh dari Dana Alokasi Umum (DAU). Pada tahun 2014 DAU Kabupaten Bone bernilai 950,401 miliar rupiah dan menyumbang 61,93 persen terhadap Pendapatan Kabupaten Bone. Di sisi pengeluaran, nilai belanja daerah Kabupaten Bone tahun 2014 sebesar 1.420,62 miliar rupiah. Belanja daerah ini diperuntukkan untuk berbagai kepentingan seperti belanja pegawai, barang, sucsidi, modal, dan lain-lain. 4 Statistik Daerah Kabupaten Bone 2015

10 Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Bone Cukup Rendah Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir pertumbuhan penduduk berada di bawah angka satu persen. 3 S alah satu fenomena demografi yang tidak terelakkan adalah pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk menunjukkan penambahan jumlah penduduk karena kelahiran maupun migrasi. Pada pertengahan tahun 2014 penduduk Kabupaten Bone sebanyak jiwa, meningkat dari tahun 2013 dengan laju pertumbuhan penduduk 0,60 persen. Jumlah tersebut terdiri dari penduduk laki-laki dan penduduk perempuan. Dengan demikan, rasio jenis kelamin adalah 91,11 persen yang berarti setiap 100 penduduk perempuan terdapat 91 hingga 92 penduduk laki-laki. Kabupaten Bone tergolong kabupaten yang besar dan luas di Sulawesi Selatan. Rata-rata jumlah penduduk per km 2 adalah 162 jiwa. Terkait dengan perannya sebagai pusat pemerintahan, pendidikan, dan fasilitas publik lain, maka mayoritas penduduk tinggal terpusat di ibukota kabupaten. Kepadatan penduduknya mencapai 1.111,78 jiwa per km 2. Keberadaan penduduk dalam jumlah yang besar, seringkali dianggap sebagai pemicu masalah-masalah kependudukan seperti kemiskinan dan pengangguran. Namun, dalam tinjauan demografi, penting untuk melihat struktur umur penduduk. Penduduk usia produktif yang besar dan berkualitas dapat berperan positif dalam pembangunan ekonomi. Statistik Daerah Kabupaten Bone 2015 Indikator Kependudukan Kabupaten Bone Uraian (1) (2) (3) (4) Jumlah Penduduk (jiwa) Pertumbuhan Penduduk (%) Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) ,53 0,74 0, Sex Ratio (%) 91,25 90,98 91,11 Jumlah Rumah Tangga Rata-rata ART (jiwa/ruta) ,45 4,42 4,42 Sumber: BPS Kabupaten Bone, 2015 Penduduk Kabupaten Bone Menurut Kelompok Umur (Persen), 2014 Sumber: BPS Kabupaten Bone,

11 i 3 Terjadi Indikasi Turunnya Tingkat Kelahiran Piramida Penduduk menunjukkan jumlah penduduk usia 0-4 tahun lebih kecil dari kelompok penduduk usia yang lebih tua. Piramida Penduduk Kabupaten Bone 2014 Sumber: BPS Kabupaten Bone, 2015 Tahukah Anda Rasio ketergantungan penduduk Kabupaten Bone terus menurun. Hal ini membuka jendela peluang untuk meraih Bonus Demografi. Peserta Akseptor KB Aktif di Kabupaten Bone Menurut Metode Kontrasepsi 2014 (Persen) Sumber: Kabupaten Bone Dalam Angka, 2015 Struktur umur penduduk Kabupaten Bone digambarkan pada grafik penduduk menurut kelompok umur dan piramida penduduk. Piramida penduduk menunjukkan komposisi penduduk Kabupaten Bone didominasi oleh penduduk muda dan usia produktif. Penduduk usia produktif memiliki jumlah terbesar yaitu 64,50 persen dari keseluruhan populasi dengan rasio ketergantungan sebesar 55,03 persen. Artinya, setiap 100 orang penduduk usia produktif menanggung sebanyak 55 hingga 56 penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Hal lain yang menarik diamati pada piramida penduduk adalah adanya perubahan arah perkembangan penduduk yang ditandai dengan penduduk usia 0-4 tahun yang jumlahnya lebih kecil dari kelompok penduduk usia yang lebih tua yaitu 5-9 tahun. Kondisi tersebut mengindikasikan terjadinya penurunan tingkat kelahiran penduduk pada beberapa tahun ini. Indikasi turunnya tingkat kelahiran, terkait dengan peningkatan penggunaan alat kontrasepsi. Jumlah akseptor KB aktif di Kabupaten Bone tahun 2014 tercatat orang meningkat dari tahun Metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah suntikan (33,40 persen), pil (28,76 persen), dan implant (25,61 persen). 6 Statistik Daerah Kabupaten Bone 2015

12 KETENAGAKERJAAN 4 4 Tingkat Pengangguran Terbuka di Perkotaan Lebih Tinggi dari Perdesaan TPT di wilayah perkotaan (5,35 persen), lebih tinggi dari wilayah perdesaan (4,88 persen). P enduduk merupakan aset pembangunan apabila dimanfaatkan semaksimal mungkin. Pemanfaatan jumlah penduduk bisa dilakukan dengan melihat seberapa besar penduduk yang masuk pada kategori usia kerja, dan yang masuk pada angkatan kerja. Bila lapangan pekerjaan yang ada sesuai dengan jumlah angkatan kerja maka diharapkan akan terjadi full employment economics. Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional pada tahun 2014, terdapat penduduk usia kerja. Dari jumlah tersebut, yang termasuk angkatan kerja sebanyak jiwa. Dengan demikian Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Bone adalah 63,94 persen. Semakin tinggi TPAK menunjukkan semakin tinggi pula pasokan tenaga kerja yang tersedia untuk memproduksi barang dan jasa dalam suatu perekonomian. Angkatan kerja meliputi penduduk yang bekerja, sementara tidak bekerja, dan pengangguran. Tahun 2014, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Bone sebesar 4,96 persen. TPT di wilayah perkotaan (5,35 persen) tampak lebih tinggi dari wilayah perdesaan (4,88 persen). Kondisi ini menunjukkan bahwa belum tersedia kesempatan kerja yang mampu menyerap angkatan kerja secara optimal. Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Bone (Persen) Indikator (1) (2) (3) (4) Bekerja 96,49 96,20 95,04 TPT 3,51 3,80 4,96 TPAK 64,84 63,30 63,94 Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional, 2014 Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Bone Menurut Klasifikasi Wilayah, 2014 (Persen) Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional, 2014 Statistik Daerah Kabupaten Bone

13 4 KETENAGAKERJAAN Sektor Pertanian Menyerap Tenaga Kerja Terbesar Sekitar 58,75% penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) yang bekerja, bekerja pada sektor pertanian. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Tahun 2014 (Persen) Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional, 2014 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin, 2014 (Persen) 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% Pertanian Perdagangan Lainnya 0% 17,94% 8,80% 31,98% 58,75% 63,06% Laki+Perempuan Laki-laki Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional, 2014 Industri Pengolahan Jasa Kemasyarakatan 52,15% Penduduk bekerja merupakan kekuatan ekonomi keluarga dan wilayah. Terdapat dua kondisi bagi seseorang yang bekerja, yaitu mereka berhasil memenangkan kompetisi dalam meraih pekerjaan atau mereka yang mempertahankan hidupnya dengan bekerja walaupun serabutan. Saat ini, terserapnya penduduk ke lapangan kerja, secara langsung maupun tidak langsung terkait dengan tingkat pendidikan. Tahun 2014, 56 persen penduduk bekerja di Bone berpendidikan SD ke bawah. Hanya 10 persen penduduk bekerja berpendidikan Diploma, Sarjana dan jenjang yang lebih tinggi. Kenyataan tersebut mengindikasikan bahwa sebagian besar penduduk tergolong dalam kelompok kedua, yaitu mereka yang mempertahankan hidup dengan bekerja apapun jenisnya. Berdasarkan lapangan usaha, mayoritas penduduk bekerja di Kabupaten Bone bekerja Perempuan di sektor pertanian. Hal ini selaras dengan keadaan alam Bone yang merupakan basis pertanian Sulawesi Selatan. Sektor kedua yang menyerap tenaga kerja terbanyak adalah perdagangan (17,94 persen). Ditinjau dari jenis kelamin, terdapat perbedaan persebaran lapangan usaha antara penduduk bekerja lakilaki dan perempuan. Sebagian besar penduduk laki-laki bekerja di sektor pertanian dan lainnya. Sementara penduduk perempuan, sebagian besar bekerja di sektor pertanian dan perdagangan. 8 Statistik Daerah Kabupaten Bone 2015

14 PENDIDIKAN Rasio Guru terhadap Murid Masih Ideal Secara rata-rata, satu orang guru mengajar tidak lebih dari 14 murid pada setiap jenjang pendidikan. 5 S umber daya manusia yang berkualitas merupakan motor utama pembangunan bangsa. Pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh proses pendidikan dan pengajaran. Dengan demikian, kualitas serta jangkauan pendidikan dan pengajaran harus senantiasa diupayakan dan ditingkatkan. Salah satu tolok ukur pembangunan di bidang pendidikan dari sisi supply adalah keberadaan sarana dan prasarana pendidikan. Tahun 2014 jumlah sekolah di Kabupaten Bone sebanyak 756 Sekolah Dasar (SD) sederajat, 210 Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat, 99 Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat. Setiap kecamatan telah memiliki sekolah dengan berbagai jenjang tercatat hanya memiliki satu SMK tanpa adanya SMA dan Madrasah Aliyah. Guru merupakan ujung tombak proses pendidikan dan pengajaran. Keseimbangan jumlah guru dan murid sangat penting dalam menjamin keefektifan penyampaian dan penerimaan bahan ajar. Pada jenjang pendidikan SMP, rasio guru terhadap murid terlihat paling baik, yaitu 11,63. Angka ini mengandung makna secara rata-rata satu orang guru mengajar sekitar 11 hingga 12 murid. Rasio guru terhadap murid terbesar adalah pada jenjang SD yaitu 13,83. Namun demikian, rasio guru terhadap murid masih ideal. Statistik Daerah Kabupaten Bone 2015 Jumlah Sekolah di Kabupaten Bone Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2014 Sumber: Kabupaten Bone Dalam Angka, 2015 (diolah) Jumlah Murid, Guru, dan Rasio Guru terhadap Murid di Kabupaten Bone 2014 Jenjang Pendidikan Tahukah Anda? Kecamatan Tonra, Mare, dan Tellu Limpoe tidak memiliki Madrasah Ibtidaiyah (MI) Guru Murid Rasio Guru/Murid (1) (2) (3) (4) SD Sederajat ,83 SMP Sederajat ,63 SMA Sederajat ,39 Sumber: Kabupaten Bone Dalam Angka, 2015 (diolah) 9

15 5 PENDIDIKAN APS Penduduk Usia Tahun Masih Rendah Berdasarkan kelompok umur, APS terkecil berada pada kelompok umur tahun yaitu 58,27 persen. Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) menurut Usia Sekolah Tahun (Persen) Sumber: Badan Pusat Statistik, 2015 Angka Partisipasi Sekolah (APS) menurut Jenis Kelamin Tahun 2014 (Persen) Kelompok Umur dan Jenis APS Kelamin (1) (2) 7-12 Laki-laki 97,62% Perempuan 99,29% Total 98,41% Laki-laki 89,35% Perempuan 89,59% Total 89,48% Laki-laki 63,55% Perempuan 51,66% Total 58,27% Sumber: Badan Pusat Statistik, 2015 Selain sisi supply, pembangunan pendidikan di suatu daerah diukur pula dari sisi demand yang menggambarkan partisipasi penduduk pada bangku sekolah. Angka Partisipasi Sekolah (APS) merupakan ukuran yang menunjukkan penduduk yang masih sekolah pada usia sekolah. APS merupakan gambaran seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan. Sepanjang tahun , APS cenderung meningkat pada kelompok umur 7 12 tahun dan tahun. Sementara APS penduduk usia yang menurun pada tahun 2013, tampak mulai meningkat, walau belum melampaui capaian pada tahun Pada tahun 2014, APS total tertinggi pada kelompok Umur 7 12 tahun yaitu sebesar 98,41 persen. Angka ini berarti bahwa dari 100 penduduk yang berumur 7 12 tahun terdapat satu sampai dua penduduk yang tidak memanfaatkan fasilitas pendidikan. APS terkecil berada pada kelompok umur tahun yaitu 58,27 persen. Berdasarkan jenis kelamin, tidak ada perbedaan pencapaian yang nyata antara lakilaki dan perempuan pada kelompok umur 7-12 tahun dan tahun. Pada kedua kelompok umur tersebut, APS penduduk perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Namun, APS penduduk umur tampak timpang antara laki-laki dan perempuan. 10 Statistik Daerah Kabupaten Bone 2015

16 KESEHATAN Sebagian Besar Kelahiran Balita di Bone Ditolong oleh Tenaga Medis Sekitar 76 persen balita kelahirannya telah ditolong oleh bidan dan dokter. 6 K esehatan merupakan dimensi yang strategis karena masalah kesehatan dapat berdampak luas terhadap kualitas sumber daya manusia. Tolok ukur pembangunan kesehatan dapat dilihat dari sisi supply dan demand. Sisi supply menggambarkan peran besar pemerintah dalam menyediakan sarana dan prasarana kesehatan. Sementara sisi demand menggambarkan sikap dan kesadaran penduduk dalam meningkatkan derajat kesehatannya. Ditinjau dari sisi supply, pada tahun 2014 terdapat 38 Puskesmas di Kabupaten Bone. Setiap kecamatan memiliki paling tidak satu Puskesmas. Terdapat beberapa kecamatan yang telah memiliki dua Puskesmas, yaitu Kecamatan Kahu, Libureng, Mare, Sibulue, Barebbo, Ponre, Palakka, Awangpone, Tellu Siattinge, Ajangale, dan Dua Boccoe. Selain Puskesmas, di Bone terdapat 73 Pustu dan 149 Poskesdes. Pada sisi demand, terdapat beberapa aspek yang bisa dilihat. Kesehatan penduduk dapat dianalisis sejak fase awal kehidupan manusia di dunia yaitu proses kelahiran. Proses persalinan yang aman dan sehat penting untuk meminimalkan resiko kematian ibu dan bayi. Sekitar 76 persen balita di Bone kelahirannya sudah ditolong oleh tenaga medis (dokter dan bidan). Statistik Daerah Kabupaten Bone 2015 Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Bone 2014 Sumber: Kabupaten Bone Dalam Angka 2015 Jumlah Balita Menurut Penolong Kelahiran (Persen) di Kabupaten Bone 2014 Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional, 2014 Jumlah Balita Menurut Pemberian ASI (Persen) di Kabupaten Bone 2014 Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional,

17 6 KESEHATAN Terdapat Balita yang Tidak Pernah Diimunisasi Tahun 2014, sebanyak 8,63 persen balita tidak pernah diimunisasi. Tahukah Anda? Sebanyak 45,29 persen balita usia 2 4 tahun diberi ASI hingga usia 2 tahun (S3 ASI). (Susenas, 2014) Jumlah Balita Menurut Pemberian Imunisasi (Persen) di Kabupaten Bone 2014 Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional, 2014 Jumlah Penduduk Menurut Keberadaan Keluhan Kesehatan (Persen) di Kabupaten Bone 2014 Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional, 2014 Salah satu hak bayi adalah memperoleh Air Susu Ibu (ASI). ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi karena mengandung zat gizi paling sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, ASI perlu diberikan secara eksklusif sampai umur 6 bulan dan dapat dilanjutkan sampai umur 2 tahun. Berdasarkan hasil Susenas 2014, 80,92 persen balita di Kabupaten Bone telah mendapatkan ASI eksklusif. Namun, terdapat 6,57 persen balita yang tidak pernah diberi ASI sama sekali. Kesehatan balita juga terkait dengan pemberian imunisasi. Imunisasi yang diberikan kepada bayi dapat membentuk sistem kekebalan tubuh yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit. Pada tahun 2014, sebanyak 91,37 persen balita mendapat imunisasi, walau belum bisa diidentifikasi apakah imunisasi tersebut sudah lengkap atau belum. Tingkat kesakitan (morbiditas) penduduk secara kasar dapat dilihat melalui keluhan kesehatan yang dialami. Sebesar 24,44 persen penduduk mengalami keluhan kesehatan. Keluhan kesehatan ini antara lain batuk, panas, pilek, sakit kepala berulang, dan keluhan kesehatan lain. Sebagian besar penduduk mengalami keluhan kesehatan tidak lebih dari 4 hari. 12 Statistik Daerah Kabupaten Bone 2015

18 PERUMAHAN Rumah Panggung Mendominasi Rumah Tangga di Bone Lebih dari setengah rumah tangga di Bone menempati rumah panggung yang berlantai dan berdinding kayu. 7 P erumahan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Kondisi perumahan terkait erat dengan aspek ekonomi dan kesehatan. Kepadatan hunian berpengaruh terhadap kesehatan. Peluang terjadinya penularan penyakit semakin tinggi pada ruangan yang jumlah penghuninya padat. Tahun 2014, ada sekitar 0,79 persen rumah tangga dengan luas lantai tidak lebih dari 20 m 2. Di Bone, jenis atap yang paling banyak digunakan rumah tangga adalah seng (92,18 persen). Dalam hal ini, jenis atap tidak secara langsung menunjukkan kondisi ekonomi. Orang yang berkecukupan pun banyak menggunakan atap seng karena bahan inilah yang mudah ditemukan di Bone. Jenis atap paling banyak berikutnya adalah ijuk/rumbia (5,65 persen). Rumah panggung mendominasi rumah tangga di Bone. Kondisi ini ditunjukkan dengan jenis lantai terluas yang dimiliki lebih dari setengah rumah tangga (54 persen) adalah kayu. Demikian pula dengan jenis dinding. Sebanyak 62,03 persen rumah tangga memiliki dinding terluas dari kayu. Dalam hal ini, jenis lantai dan dinding juga tidak secara langsung menunjukkan kondisi ekonomi. Aspek budaya lebih berpengaruh dalam pemilihan jenis lantai dan dinding ini. Namun dari segi kriteria rumah Statistik Daerah Kabupaten Bone 2015 Jumlah Rumah Tangga Menurut Jenis Atap Terluas (Persen) di Kabupaten Bone Tahun 2014 Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional, 2014 Jumlah Rumah Tangga Menurut Jenis Lantai Terluas (Persen) di Kabupaten Bone Tahun 2014 Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional, 2014 Jumlah Rumah Tangga Menurut Jenis Dinding Terluas (Persen) di Kabupaten Bone Tahun 2014 Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional,

19 7 PERUMAHAN Sumur Terlindung Dipergunakan oleh Sebagian Besar Rumah Tangga Untuk kepentingan minum dan memasak, sebagian besar rumah tangga di Bone menggunakan air yang berasal dari sumur terlindung. Jumlah Rumah Tangga Menurut Jenis Sumber Air dan Penggunaannya (Persen) di Kabupaten Bone Tahun 2014 Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional, 2014 Jumlah Rumah Tangga Menurut Penggunaan Fasilitas Buang Air Besar dan Jenis Kloset (Persen) di Kabupaten Bone Tahun 2014 Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional, 2014 sehat menurut APHA (American Public Health Association), rumah dikatakan sehat apabila memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan antara lain konstruksi yang tidak mudah terbakar dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir. Menurut kriteria tersebut, rumah panggung dengan dinding dan lantai kayu tidak memenuhi syarat rumah sehat. Setiap rumah tangga diharapkan mampu mengakses air bersih karena air adalah sumber kehidupan yang sangat dibutuhkan manusia. Untuk kepentingan minum dan memasak, sebagian besar rumah tangga di Bone menggunakan air yang berasal dari sumur terlindung (lebih dari 35 persen). Sementara rumah tangga yang menggunakan air kemasan bermerk dan isi ulang untuk minum (9,65 persen) lebih banyak dari yang menggunakannya untuk memasak (1,72 persen). Sebaliknya, rumah tangga 14 Statistik Daerah Kabupaten Bone 2015 yang minum dari air leding lebih sedikit dari yang memasak menggunakan air leding. Salah satu syarat rumah sehat adalah pengelolaan pembuangan kotoran manusia harus memenuhi persyaratan kesehatan. Sekitar 72 persen rumah tangga di Bone telah memiliki fasilitas buang air besar baik digunakan oleh rumah tangga itu sendiri, bersama rumah tangga lain atau WC umum. Dari rumah tangga tersebut 89,55 persen telah menggunakan kloset leher angsa.

20 IPM Kabupaten Bone Meningkat Seiring dengan Peningkatan IPM Provinsi Sulawesi Selatan 8 Hakikat pembangunan manusia menempatkan manusia sebagai tujuan akhir pembangunan karena manusialah kekayaan bangsa sesungguhnya. Keberhasilan pembangunan kualitas hidup manusia secara umum terukur melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, dan pendidikan. Pada tahun 2015, penghitungan IPM disempurnakan dengan menggunakan metode baru sesuai standar internasional yang digunakan oleh UNDP. Secara umum, terdapat 3 poin yang diperbaiki : (1) penggantian indikator Angka Melek Huruf (AMH) dalam dimensi pendidikan menjadi Harapan Lama Sekolah (HLS), (2) penggantian indikator PDB per kapita dalam dimensi standar hidup menjadi PNB per kapita, (3) penggantian metode agregasi indeks dari rata-rata hitung menjadi rata-rata ukur. Secara keseluruhan, tingkat pencapaian IPM Kabupaten Bone tahun mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut terus terjadi seiring dengan peningkatan IPM Provinsi Sulawesi Selatan meskipun keduanya meningkat relatif lambat. Tahun 2014, IPM Kabupaten Bone mencapai angka 62,09 meningkat dari 61,40 di tahun Namun, angka tersebut masih berada di bawah IPM Provinsi Sulawesi Selatan yaitu 68,49. Apabila ditinjau dari besaran IPM kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan, peringkat IPM Kabupaten Bone tahun 2014 stagnan. Kabupaten Bone menduduki peringkat 23 dari 24 kabupaten/kota. IPM tertinggi diraih oleh Kota Makassar sebesar 79,35. Secara peringkat, Kabupaten Bone masih tertinggal cukup jauh dari kabupaten lain, tetapi peringkat IPM bukanlah penentu utama baik bu- Statistik Daerah Kabupaten Bone 2015 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bone dan Sulsel Sumber: BPS Kabupaten Bone, 2015 Catatan : Mulai tahun 2015, penghitungan IPM menggunakan metode baru IPM Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan 2014 Sumber: BPS Kabupaten Bone,

21 8 Kualitas kesehatan, pendidikan, dan ekonomi meningkat perlahan IPM dan Dimensinya di Kabupaten Bone Tahun Sumber: BPS kabupaten Bone, 2015 Komponen IPM Kabupaten Bone Komponen IPM (1) (2) (3) (4) (5) (6) Angka Harapan 65,47 65,57 65,67 65,76 65,81 Hidup (tahun) Harapan Lama Sekolah (tahun) Rata-rata Lama Sekolah (tahun) Paritas Daya Beli (Ribu Rupiah) 10,97 11,20 11,43 11,85 12,16 5,71 5,75 5,87 5,91 6, Sumber: BPS kabupaten Bone, ruknya suatu daerah. Aspek yang lebih utama adalah kesadaran bersama dari semua elemen untuk memperbaiki kualitas kehidupan, sehingga fokus pembangunan manusia adalah pada progress. Ditinjau dari dimensi IPM, sepanjang tahun , dimensi pendidikan memiliki indeks terendah dibanding dua dimensi lain. Dimensi yang memiliki indeks tertinggi adalah dimensi kesehatan. Namun, ketiga dimensi menunjukkan tren meningkat meskipun pergerakannya tampak lambat. Pencapaian IPM Kabupaten Bone terkait langsung dengan pencapaian komponenkomponen IPM. Di bidang kesehatan, Angka Harapan Hidup (AHH) penduduk sebesar 65,81 tahun meningkat dari tahun 2010 yaitu 65,47 tahun. Namun, AHH baru dapat menggambarkan perkiraan lama hidup penduduk. Aspek yang lebih penting dalam peningkatan kualitas kesehatan penduduk adalah apakah penduduk hidup sehat. Dengan demikian perlu dilakukan upaya peningkatan derajat kesehatan yang lebih komprehensif. Kualitas pendidikan, yang ditunjukkan oleh HLS dan Rata-rata Lama Sekolah juga mengalami peningkatan. HLS meningkat dari 10,97 tahun di tahun 2010 menjadi 12,16 tahun di tahun Sementara itu, rata-rata lama sekolah meningkat lambat dari tahun ke tahun. Selama lima tahun terakhir rata-rata lama sekolah masih berada pada kisaran 5-6 tahun. Hal ini berarti rata-rata lama sekolah penduduk setara dengan lulus tingkat sekolah dasar. Paritas daya beli menggambarkan kemampuan penduduk membelanjakan uangnya dalam bentuk barang maupun jasa. Pada tahun 2014, paritas daya beli penduduk Kabupaten Bone sebesar ribu rupiah. 16 Statistik Daerah Kabupaten Bone 2015

22 Statistik Daerah Kabupaten Bone 2014 PERTANIAN 9 Perekonomian Bone Masih Dominan Pada Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Distribusi Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dalam pembentukan PDRB sebesar 49,14 persen.. S asaran yang ingin dicapai dalam Statistik Tanaman Pangan Kabupaten Bone, 2014 pembangunan pertanian adalah Komoditas peningkatan produktivitas dan kualitas (1) (2) (3) (4) tanaman pangan. Pembangunan pertanian Padi khususnya tanaman pangan diarahkan untuk Luas Panen(ha) meningkatkan produksi padi, palawija dan hortikultura. Peningkatan produksi padi dilakukan melalui program subsidi pupuk dan peralatan yang memadai..secara umum perekonomian Kabupaten Bone didominasi sektor pertanian, khususnya sub sektor pertanian tanaman pangan, selanjutnya sub sektor perikanan, dan perkebunan. Komoditas utama sub sektor tanaman pangan adalah padi. Hal ini menjadikan Bone sebagai salah satu daerah lumbung padi di Sulawesi Selatan. Pada tahun 2014, luas panen tanaman padi di Kabupaten Bone mencapai ha dengan volume produksi sebesar ton gabah kering giling. Produksi padi terbesar dihasilkan dari Kecamatan Kahu, Libureng, dan Bengo. Besarnya produksi tanaman padi belum diimbangi dengan tingginya produktivitas. Produktivitas tertinggi dihasilkan oleh tanaman ubi kayu (9,62 ton/ha). Produktivitas tertinggi berikutnya dihasilkan oleh ubi jalar dan padi, dengan rata-rata produksi berturut-turut 8,2 dan 5,68 ton/ha. Produksi tanaman pangan terbesar kedua adalah jagung dengan volume produksi ton. Produksi tersebut dihasilkan dari Produksi (ton) Jagung Luas Panen (ha) Produksi (ton) Kedelai Luas Panen (ha) Produksi (ton) Kacang Tanah Luas Panen (ha) Produksi (ton) Ubi Kayu Luas Panen (ha) Produksi (ton) Ubi Jalar Luas Panen (ha) Produksi (ton) Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kab.Bone, 2015 Produktivitas Tanaman Pangan Kabupaten Bone (Ton/Ha), 2014 Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kab.Bone,

23 9 PERTANIAN Budidaya Laut Mendominasi Produksi Perikanan Bone Tahun 2014, produksi ikan terbesar berasal dari budidaya laut sebesar ,75 ton. Volume Produksi Perikanan Menurut Jenis dan Lokasi Kegiatan di Kabupaten Bone (ton), 2014 Jenis Kegiatan Perikanan Lokasi Penangkapan Budidaya (1) (2) (3) Laut , ,75 Perairan Umum 137,30 6,00 Tambak ,91 Mina Padi - 198,50 Kolam - 405,30 Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan, 2015 Statistik Perkebunan Rakyat Kabupaten Bone, 2014 Komoditas Tahukah Anda? Potensi perkembangan budidaya perikanan laut Kabupaten Bone mencapai Ha, namun baru 1,73 persen saja yang sudah direalisasikan. Luas panen (Ha) Produksi (ton) (1) (2) (3) Kakao ,00 Kelapa dalam ,70 Kelapa Hybrida ,00 Kemiri ,00 Cengkeh ,00 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan, 2015 lahan seluas ha. Selain tanaman pangan, Kabupaten Bone memiliki potensi dan produksi perikanan yang besar. Usaha perikanan terdiri dari dua kegiatan yaitu penangkapan dan budidaya ikan. Produksi perikanan terbesar berasal dari kegiatan budidaya ikan di laut, yaitu sebanyak ,75 ton. Kegiatan budidaya yang dilakukan di tambak juga menunjukkan hasil yang cukup besar, yaitu ,91 ton. Sementara kegiatan penangkapan ikan di laut menghasilkan produksi ikan sebesar ton. Subsektor perkebunan memegang peran ketiga dalam sektor pertanian Bone. Produksi perkebunan rakyat yang dominan adalah kakao, kelapa (dalam dan hybrida), kemiri, dan cengkeh. Produksi terbesar perkebunan rakyat Kabupaten Bone dihasilkan oleh tanaman kakao, yaitu ton. Namun, produktivitas terbesar dihasilkan oleh tanaman kelapa hybrida. Selain subsektor perikanan, sub sektor peternakan memiliki peran strategis dalam memenuhi kebutuhan protein masyarakat. Keberhasilan subsektor peternakan dapat dilihat melalui indikator naik turunnya populasi ternak dan unggas. Populasi ternak besar (sapi, kerbau, kuda, dan kambing) di Kabupaten Bone sebanyak ekor pada tahun Populasi tersebut meningkat sebanyak ekor dari populasi tahun Populasi ternak terbesar adalah sapi dengan jumlah ekor. Sementara itu, populasi ternak unggas (ayam ras petelur, ayam ras pedaging, ayam buras dan itik) tahun 2014 sebesar ekor. Populasi tersebut meningkat sebanyak ekor dari populasi tahun Populasi unggas terbesar adalah ayam buras dengan jumlah ekor. 18 Statistik Daerah Kabupaten Bone 2015

24 PERTAMBANGAN & ENERGI Rumah Tangga Merupakan Konsumen Listrik Terbesar. Sebesar 69,72 persen listrik yang terjual digunakan oleh rumah tangga. 10 Secara umum, Kabupaten Bone bukanlah daerah potensi pertambangan. Hanya ada beberapa daerah yang sudah memiliki produksi barang tambang, yaitu Kecamatan Lamuru dan Lappariaja yang menghasilkan batu bara. Sementara itu, terdapat komoditas barang tambang yang sedang dalam tahap eksplorasi dan eksploitasi, namun belum berproduksi. Komoditas-komoditas tersebut adalah mangan (Kecamatan Ponre, Bontocani, Salomekko), endapan besi (Kecamatan Bontocani, Kahu), dan kalsit (Kecamatan Bontocani). Selain itu, terdapat indikasi tambang emas (Kecamatan Patimpeng, Bontocani, Kahu) dan tembaga (Kecamatan Libureng, Ponre, Patimpeng). Sektor pertambangan dan penggalian memberikan kontribusi sekitar 3,37 persen terhadap PDRB Kabupaten Bone Tahun Produksi sektor pertambangan dan penggalian dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Nilai tambah sektor pertambangan dan penggalian adalah sebesar Rp ,1 juta rupiah. Sementara itu pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian pada tahun 2014 adalah sekitar 14,35 persen. Sebagai sumber penerangan dan energi baik disektor rumah tangga maupun industri, listrik memegang peranan yang sangat penting. Produksi listrik pada PLN cabang Watampone selama kurun waktu terus mengalami peningkatan. Sebagian besar dari produksi listrik tersebut telah didistribusikan ke konsumen. Tahun 2014, produksi listrik adalah Kwh dan keseluruhannya disalurkan ke konsumen. PLN Cabang Watampone terdiri dari 4 ranting/rayon yaitu rayon Hasanuddin, Uloe, Tellu Boccoe, dan Patangkai dengan jumlah Statistik Daerah Kabupaten Bone 2015 Nilai Tambah Sektor Pertambangan dan Penggalian Kabupaten Bone (juta Rp)* Sumber: PDRB Kabupaten Bone, 2015 * Mulai tahun 2015, PDRB menggunakan tahun dasar 2010 (2010=100) Produksi dan Distribusi Listrik di Kabupaten Bone (Kwh), Sumber: PLN WilayahVIII Cabang Watampone Banyaknya Pelanggan PLN Watampone Menurut Sub Ranting (pelanggan), 2014 Sumber: PLN WilayahVIII Cabang Watampone.. 19

25 10 PERTAMBANGAN & ENERGI Pemakaian Air PDAM Meningkat dari Tahun ke Tahun Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan air pun meningkat sehingga pemakaian air PDAM meningkat. Statistik Air Minum Kabupaten Bone Tahun (1) (2) (3) (4) Pelanggan (konsumen) Pemakaian (m3) Sumber: PDAM Kabupaten Bone, 2015 Banyaknya Pemakaian Air PDAM Menurut Tempat Penyaluran di Kabupaten Bone 2014 (m 3 ) Sumber: PDAM Kabupaten Bone, 2015 Nilai Pemakaian Air PDAM Menurut Tempat Penyaluran di Kabupaten Bone 2014 (Ribu Rupiah) Sumber: PDAM Kabupaten Bone, 2015 pelanggan sebanyak pelanggan. Pelanggan terbanyak terdaftar pada rayon Hasanuddin yaitu pelanggan. Ditinjau dari sisi penggunaan, penggunaan listrik terbesar adalah untuk kepentingan rumah tangga. Sebesar 69,72 persen listrik yang terjual digunakan oleh rumah tangga. Penggunaan listrik terbesar berikutnya adalah untuk aktivitas bisnis (12,33 persen) dan kegiatan pemerintahan serta penerangan jalan umum (7,98 persen). Air merupakan sumber energi dan kehidupan. Tidak ada seorang pun yang mampu hidup tanpa air. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka kebutuhan air pun meningkat. Kondisi tersebut ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan dan pemakaian air PDAM dari tahun ke tahun. Tahun 2014 terdaftar ada pelanggan PDAM di Kabupaten Bone dengan pemakaian air sebanyak m 3. Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2012 yang tercatat konsumen dengan pemakaian air m 3. Air yang diproduksi oleh PDAM disalurkan ke berbagai jenis tempat penyaluran yaitu instansi pemerintah, pelaku bisnis (perusahaan, pertokan), sosial, rumah tempat tinggal, dan lain-lain. Dari keseluruhan tempat penyaluran tersebut, pemakaian air terbesar dilakukan di rumah tempat tinggal yaitu sebanyak m 3 selama tahun Rata-rata pemakaian air dalam setahun adalah 165 m 3 per rumah tempat tinggal. Volume pemakaian air yang besar oleh rumah tangga mengakibatkan nilai pemakaian yang besar pula pada rumah tangga. Nilai pemakaian air pada kelompok rumah tempat tinggal mencapai 7,9 miliar rupiah. Sementara kelompok perusahaan, mengeluarkan 1,8 miliar untuk pembayaran konsumsi airnya. 20 Statistik Daerah Kabupaten Bone 2015

26 INDUSTRI DAN PENGOLAHAN Kontribusi Industri terhadap Perekonomian Kabupaten Bone Menurun Sektor industri pengolahan menyumbang 6,98 persen PDRB Kabupaten Bone. 11 Sektor industri pengolahan merupakan sektor yang potensial untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi dan menekan angka pengangguran. Kondisi tersebut dapat tercapai apabila industri yang ada bersifat padat karya dan memiliki linkage yang besar dengan sektor-sektor lain. Pada tahun 2014, industri yang mampu menyerap tenaga kerja terbesar adalah industri makanan, minuman, dan tembakau. Industri tersebut tercatat berjumlah buah dan menyerap tenaga kerja sebanyak orang. Industri lain yang mampu menyerap tenaga kerja cukup besar adalah industri kayu dan barangbarang dari kayu dan industry tekstil, pakaian jadi, dan kulit. Ditinjau dari sisi produksi, selama lima tahun terakhir nilai tambah sektor industri pengolahan terus mengalami peningkatan. Nilai tambah sektor industri pengolahan tahun 2014 adalah ,9 juta rupiah. Dengan nilai tambah itu, sektor industri pengolahan menyumbang 6,98 persen PDRB Kabupaten Bone. Kontribusi tersebut tampak turun dari kontribusi tahun sebelumnya yang mencapai 7 persen. Namun, apabila dilihat dari nilai pertumbuhan, pertumbuhan sektor industri pengolahan tampak fluktuatif. Tahun 2014, pertumbuhan sektor industri pengolahan sebesar 8,12 persen lebih besar dari tahun Statistik Daerah Kabupaten Bone 2015 Banyaknya Unit Usaha dan Tenaga Kerja Menurut Golongan Industri di Kabupaten Bone 2014 Sumber : Dinas Perindag Kabupaten Bone, 2015 Nilai tambah Sektor Industri Pengolahan Kabupaten Bone (Juta Rupiah) Sumber : BPS Kabupaten Bone, 2015 Pertumbuhan dan Kontribusi Sektor Industri Pengolahan Terhadap PDRB Kab Bone Sumber : BPS Kabupaten Bone,

27 12 Nilai Tambah Sektor Konstruksi Terus Meningkat Selama kurun waktu , nilai tambah sektor konstruksi terus meningkat hingga mencapai nilai 1.899,38 miliar rupiah pada tahun Nilai Tambah Sektor Konstruksi Kabupaten Bone (Juta Rupiah) Sumber: BPS Kabupaten Bone, 2015 Kontribusi Sektor Konstruksi Terhadap PDRB Kabupaten Bone (Persen) Sumber: BPS Kabupaten Bone, 2015 Tahukah Anda? Meskipun jumlah permohonan IMB tahun 2014 meningkat, namun nilai penerimaan IMB turun dari 2,78 miliar rupiah pada tahun 2013, menjadi 1,1 miliar rupiah. Otonomi daerah secara tidak langsung memacu bangkitnya sektor konstruksi. Pemerintah daerah tentunya banyak melakukan pembangunan sarana prasarana penunjang pemerintahan maupun masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan. Terbukti selama kurun waktu , nilai tambah sektor konstruksi terus meningkat. Pada tahun 2014, nilai tambah sektor konstruksi menembus angka 1.899,38 miliar rupiah. Tren peningkatan nilai tambah sektor konstruksi tidak diiringi dengan peningkatan kontribusinya terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Bone. Kontribusi sektor konstruksi terhadap pembentukan PDRB 2014 turun dari nilainilai pada tahun sebelumnya. Pada tahun 2010, kontribusi sektor konstruksi terhadap PDRB sebesar 9,77 persen. Peran tersebut terus meningkat hingga mencapai 10,27 persen pada tahun Namun pada tahun 2014, kontribusi sektor konstruksi turun menjadi 9,62 persen. Kondisi ini mengindikasikan bahwa peran sektor kontruksi dalam mempengaruhi perekonomian Kabupaten Bone semakin kecil, sementara ada sektor lain yang perannya makin meningkat. Ditinjau dari sisi pertumbuhan, pertumbuhan sektor konstruksi tahun 2014 tercatat 1,96 persen. Pertumbuhan sektor konstruksi ini, secara kasar dapat diindikasikan melalui penambahan jumlah Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Jumlah permohonan IMB yang disetujui tahun 2014 sebanyak meningkat dari tahun 2013 yang tercatat permohonan. 22 Statistik Daerah Kabupaten Bone 2015

28 HOTEL DAN PARIWISATA TPK Hotel Bintang dan Non Bintang Memiliki Pola yang Berbeda TPK Hotel Bintang tertinggi pada Bulan Januari sementara Non Bintang pada Bulan Oktober 13 Sampai dengan tahun 2014 di Kabupaten Bone telah terdapat 31 hotel. Hanya satu hotel yang berbintang dua, satu hotel bintang satu dan yang lainya adalah hotel non bintang. Sepanjang tahun 2014, jumlah tamu yang menginap di hotel dan akomodasi lain tercatat fluktuatif antar bulan. Puncak tamu yang menginap pada hotel berbintang selama tahun 2014 adalah bulan Maret. Sedangkan jumlah tamu paling sedikit tercatat pada bulan Mei. Untuk tamu yang menginap pada Akomodasi Lainnya puncaknya pada bulan Oktober, sedangkan jumlah tamu paling sedikit pada bulan Juni. Salah satu indikator produktivitas dari hotel dan akomodasi lainnya adalah tingkat penghunian kamar hotel (TPK). TPK tahun 2014 di Kabupaten Bone sebesar 16,1 persen untuk hotel berbintang dan 20,87 persen untuk akomodasi lainnya. Sementara untuk periode bulanan, TPK hotel bintang tertinggi pada bulan Januari yaitu 26,88 dan terendah pada bulan Juli yaitu 10,45. Untuk akomodasi lainnya, TPK tertinggi tercatat pada bulan Oktober sebesar 27,44 dan terendah pada bulan Juni sebesar 17,4. Di sektor pariwisata, Bone memiliki beberapa tempat wisata alam antara lain Tanjung Pallette, Dermaga Bajoe, Gua Mampu, Pasir Putih Gareccing (Pantai Tete) dan beberapa bendungan. Statistik Hotel Kabupaten Bone, Uraian Akomodasi (1) (2) (3) (4) Hotel Berbintang Hotel Non Bintang Jumlah Kamar Hotel Berbintang Hotel Non Bintang Jumlah Tempat Tidur Hotel Berbintang Hotel Non Bintang Sumber: VHT-S , diolah Tingkat Penghunian Kamar pada Hotel dan Akomodasi Lainnya di Kabupaten Bone 2014 Sumber: VHT-S , diolah Statistik Daerah Kabupaten Bone

29 14 TRANSPORTASI & KOMUNIKASI Jumlah Kendaraan Makin Meningkat Selama 2012 hingga 2014 jumlah kendaraan terus bertambah untuk semua jenis kendaraan. Statistik Transportasi Darat Kabupaten Bone Uraian (1) (2) (3) (4) Panjang Jalan (km) Negara 206,97 206,97 206,97 Provinsi 192,7 192,7 192,7 Kabupaten 2444,6 2468, ,702 Jenis Permukaan (Persen) Diaspal 35,99 36,14 41,30 Kerikil 63,66 63,86 45,32 Tanah 0,35-13,38 Sumber : Dinas PU Kabupaten Bone, 2015 Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis di Kabupaten Bone (unit) Sumber : Dinas Pendapatan Daerah, UPTD Wil. Bone, 2015 Statistik Muatan Kapal Angkutan Laut dan Penyeberangan di Kabupaten Bone 2014 Jenis Muatan Jumlah yang Dimuat Angkutan Laut Angkutan Penyeberangan (1) (2) (3) Penumpang (orang) Barang (ton) Kendaraan (unit) Sumber : Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Bajoe dan P.T. ASDP, 2015 Sarana dan prasarana transportasi merupakan urat nadi kehidupan perekonomian daerah. Pembangunan transportasi diarahkan untuk menunjang mobilitas manusia, barang dan jasa, serta mendukung pengembangan wilayah dan hubungan antar daerah. Salah satu prasarana angkutan darat adalah jalan. Panjang jalan yang ada di Kabupaten Bone adalah 2872,372 km, didominasi oleh jalan kabupaten sepanjang 2472,702 km. Panjang jalan tersebut meningkat 4,532 km dari tahun 2013 akibat penambahan jalan kabupaten. Tahun 2014, dilakukan pengaspalan jalan yang ditunjukkan dengan meningkatnya persentase jalan yang diaspal menjadi 41,3 persen. Namun, sebagian besar jalan di Kabupaten Bone masih berupa jalan kerikil (45,32 persen) dan masih ada yang berupa jalan tanah. Seiring dengan semakin mudahnya kredit kendaraan bermotor, jumlah kendaraan pun semakin meningkat. Selama 2012 hingga 2014 jumlah kendaraan terus bertambah untuk semua jenis kendaraan. Sepeda motor menjadi jenis kendaraan yang paling banyak dimiliki penduduk Bone. Tahun 2014, tercatat sepeda motor digunakan oleh penduduk Bone. Selain transportasi darat, Kabupaten Bone juga memiliki jalur transportasi laut dan penyeberangan yang cukup sibuk. Angkutan laut yang beroperasi di Bone merupakan kapal kayu yang utamanya mengangkut barang dagangan 24 Statistik Daerah Kabupaten Bone 2015

30 TRANSPORTASI & KOMUNIKASI Jaringan Internet Makin Meluas Jumlah pemasangan Speedy terus meningkat dari tahun ke tahun 14 seperti beras, dan bahan makanan ke Sulawesi Tenggara. Sebanyak ton barang dan penumpang dimuat sepanjang tahun Sementara itu, angkutan penyeberangan menggunakan kapal ferry juga tidak pernah sepi. Tahun 2014, tercatat sebanyak penumpang dan unit kendaraan menyeberang dari Bajoe ke Kolaka. Pada tahun 2013, dibuka jalur transportasi udara melalui Bandara Mappalo Ulaweng. Bandara tersebut melayani penerbangan lokal yaitu Makassar-Bone-Kolaka menggunakan pesawat kecil. Meskipun belum beroperasi setiap hari, namun cukup banyak penumpang yang menggunakan transportasi ini. Tahun 2014 terdapat penumpang berangkat dan penumpang tiba dari dan di Bone. Kemajuan komunikasi ditandai dengan semakin luasnya jaringan internet sehingga semakin sedikit orang yang buta internet. Kondisi ini juga tampak Bone. Jumlah pemasangan Speedy terus meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2014, tercatat sebanyak sambungan speedy telah terpasang. Selain internet, komunikasi formal menggunakan surat pos masih digunakan oleh penduduk Bone. Untuk komunikasi dalam negeri, sebanyak surat dikirim dari Bone dan surat diterima. Sedangkan untuk komunikasi luar negeri, jumlah surat yang dikirim adalah 410 surat dan yang diterima adalah 533 surat. Statistik Daerah Kabupaten Bone 2015 Jumlah Penumpang Angkutan Udara yang Berangkat dan Tiba di Kabupaten Bone Sumber : Badan Pusat Statistik, 2015 Pemasangan Speedy di Kabupaten Bone Sumber : P.T. Telkom Cs Area Bone, 2015 Jumlah Pengiriman dan Penerimaan Surat Pos Menurut Asal/Tujuan di Kabupaten Bone 2014 Asal/Tujuan Dikirim Jumlah Surat Diterima (1) (2) (3) Dalam Negeri Luar Negeri Sumber : P.T. Pos Cabang Watampone,

31 15 PERBANKAN DAN INVESTASI Animo Masyarakat terhadap Kredit Konsumsi Lebih Besar dari Kredit Lain Nilai kredit konsumsi tahun 2014 lebih besar dibanding jenis kredit lain. Jumlah Kredit Perbankan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Bone (Miliar Rupiah), 2014 Sumber: Bank pemerintah dan swasta di Kab. Bone, 2015 Penghimpunan Dana Dari Masyarakat di Bank di Kabupaten Bone (Miliar Rupiah), 2014 Sumber: Bank pemerintah dan swasta di Kabupaten Bone, 2015 Banyaknya Uang Pinjaman, Pelunasan dan Lelang PT (Persero) Pegadaian Cab. Bone (Juta Rupiah), 2014 Sumber: PT. Pegadaian Cabang Watampone, 2015 Perbankan yang berfungsi sebagai penghimpun dan penyalur dana memegang peranan sentral dalam suatu perekonomian. Tahun 2014, jumlah kredit yang disalurkan bank sepanjang tahun mencapai 1.266,18 miliar rupiah. Sementara jumlah dana yang dihimpun dari masyarakat baik berupa tabungan, deposito, maupun giro mencapai 1.910,20 miliar rupiah. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, sebagian besar kredit yang disalurkan digunakan untuk konsumsi. Sementara 79,61 persen penghimpunan dana dari masyarakat, berasal dari tabungan. Akan tetapi, hampir setiap tahun tingkat respon data perbankan tidak mencapai 100%, sehingga sulit untuk mendapatkan perbandingan antar tahun. PT. Pegadaian Cabang Watampone mampu menarik minat masyarakat untuk menggunakan fasilitas yang ada. Nilai uang pinjaman yang disalurkan pegadaian mencapai ,48 juta rupiah. Sementara nilai pelunasan tercatat ,97 juta rupiah. Salah satu jenis lembaga keuangan lain adalah koperasi. Koperasi sebagai lembaga keuangan non bank masih cukup diminati oleh masyarakat. Jumlah koperasi yang beroperasi di tahun 2014 yaitu Koperasi Non KUD sebanyak 898 unit dan KUD sebanyak 40 unit. Sementara jumlah anggota Koperasi Non KUD sebanyak anggota dan KUD sebanyak anggota. 26 Statistik Daerah Kabupaten Bone 2015

32 Inflasi tahun 2014, Tertinggi dalam Tiga Tahun Terakhir Inflasi tahunan tahun 2014 mencapai 8,22 persen dan merupakan inflasi tertinggi dalam tiga tahun terakhir. 16 Inflasi merupakan indikator strategis dalam perekonomian. Inflasi menggambarkan dinamika perkembangan harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Secara umum, perkembangan harga barang dan jasa selama tahun 2014 menunjukkan kenaikan yang cukup berarti. Hal itu terlihat dari kenaikan indeks Harga Konsumen dari 108,44 pada Desember 2013 menjadi 117,35 pada Desember 2014 yang mengakibatkan terjadi inflasi tahunan sebesar 8,22 persen. Angka ini merupakan yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Kenaikan harga terbesar terjadi pada kelompok Bahan Makanan yaitu 16,07 persen dan terendah adalah kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga yaitu 0,96 persen. Namun, jika dibandingkan dengan kota-kota lain di Sulawesi Selatan, inflasi Kota Watampone tahun 2014 merupakan yang terendah. Sementara itu, hasil pemantauan bulanan BPS menunjukkan bahwa secara umum terjadi kenaikan harga di setiap bulan. Terkecuali Bulan Januari dan September yang mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada bulan Desember yaitu sebesar 2,43 persen. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada November 2014 yang secara langsung mengakibatkan kenaikan biaya transportasi dan memicu kenaikan komoditi lain. Inflasi Umum dan Menurut Kelompok Komoditas di Watampone 2014 (Persen) Sumber: BPS Kabupaten Bone, 2015 Laju Inflasi Beberapa Kota di Sulawesi Selatan (Persen) Kota (1) (2) (3) (4) Watampone 3,65 6,86 8,22 Pare-Pare 3,49 6,31 9,38 Palopo 4,11 5,25 8,95 Bulukumba - - 9,45 Makassar 4,57 6,24 8,51 Sumber: BPS Kabupaten Bone, 2015 Perkembangan Inflasi/Deflasi Bulanan Kota Watampone 2014 (Persen) Sumber: BPS Kabupaten Bone, 2015 Catatan : Sejak Januari 2014, penghitungan IHK menggunakan tahun dasar 2012 (2012=100), Tahukah Anda? Pasca Inflasi kenaikan Komoditas BBM, Inflasi kelompok Transportasi mencapai 7,43 persen. Statistik Daerah Kabupaten Bone

33 17 masih PENGELUARAN PENDUDUK Pola Konsumsi Penduduk Bone Didominasi oleh Makanan Pola hidup sebagian besar penduduk Bone masih sederhana sehingga mengutamakan kebutuhan makanan. Perkembangan Pengeluaran per Kapita Sebulan Kabupaten Bone (Rp/Bulan) Sumber: Susenas , diolah Persentase Penduduk Menurut Kelompok Golongan Pengeluaran Makanan dan Non Makanan Sebulan di Kabupaten Bone 2014 Uraian Makanan Non Makanan < ,63 44, ,89 15, ,02 10, ,91 13, ,91 9, ,54 2, ,84 0, keatas 0,27 3,48 Jumlah 100,00 100,00 Sumber: Susenas 2014, diolah Pola Konsumsi Penduduk Kabupaten Bone (%) Sumber: Susenas , diolah P ola pengeluaran merupakan salah satu variabel yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan penduduk. Pengeluaran merupakan proksi dari pendapatan. Sementara itu, pergeseran komposisi pengeluaran dapat mengindikasikan perubahan tingkat kesejahteraan penduduk. Apabila proporsi pengeluaran untuk makanan semakin kecil maka tingkat kesejahteraan masyarakat semakin baik. Pengeluaran per kapita sebulan penduduk Kabupaten Bone tahun 2014 mengalami kenaikan dari tahun Tahun 2013, pengeluaran per kapita sebulan penduduk Bone adalah Rp ,00 naik menjadi Rp ,00 pada tahun Jika dilihat dari komponen pengeluaran, maka komponen non makananlah yang mengalami kenaikan signifikan. Berdasarkan golongan pengeluaran, lebih dari setengah penduduk Bone mengeluarkan kurang dari rupiah per kapita per bulan untuk kebutuhan non makanan. Sementara untuk kebutuhan makanan, sebagian besar penduduk Bone mengeluarkan sekitar rupiah per kapita per bulan. Sementara itu, pola konsumsi penduduk menunjukkan penduduk Bone membelanjakan lebih dari separuh pengeluarannya untuk makanan dalam empat tahun terakhir. 28 Statistik Daerah Kabupaten Bone 2015

34 PERDAGANGAN Pertumbuhan Sektor Perdagangan Meningkat Selama tahun 2014, pertumbuhan sektor perdagangan mencapai 8,67 persen, jumlah SIUP meningkat, serta BULOG melakukan pengiriman beras ke luar daerah hingga ton. 18 S ektor perdagangan merupakan sektor yang berperan penting dalam perekonomian sebagai kegiatan yang menghubungkan produsen dan konsumen. Pada tahun 2014, pertumbuhan sektor perdagangan mencapai 8,67 persen, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kabupaten Bone juga cukup tinggi yaitu 11,21 persen. Capaian ini menjadikan sektor perdagangan menjadi salah Sumber: BPS Kabupaten Bone, 2015 satu sektor unggulan di Kabupaten Bone. Meningkatnya pertumbuhan sektor perdagangan seiring dengan meningkatnya jumlah izin usaha perdagangan yang dikeluarkan sepanjang tahun Jumlah perusahaan yang memperoleh surat izin usaha perdagangan menurut golongan usaha sebanyak 864 usaha yang terdiri dari 770 usaha perdagangan kecil, 22 usaha perdagangan menengah serta 2 usaha perdagangan besar. Sebagian besar penduduk Bone bekerja di sektor pertanian sehingga ketersediaan beras cukup memadai. Kondisi ini ditunjukkan dengan persediaan beras di Bulog yang mencukupi sehingga Bulog tidak melakukan pengadaan gabah. Selain itu, tahun 2014 ini Bulog juga mengirim beras ke luar wilayah sebanyak kg. Pengiriman terbesar dilakukan ke DKI Jakarta sebanyak kg. Menurut golongan anggaran, penyaluran beras terbesar digunakan untuk raskin. Pertumbuhan Sektor Perdagangan Kabupaten Bone (%) SIUP yang dikeluarkan menurut Golongan Usaha di Kabupaten Bone (Unit) Tahun 2014 Sumber: Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab.Bone, 2015 Penyaluran Jatah Beras Menurut Golongan Anggaran (Kilogram) di Kabupaten Bone Tahun 2014 Sumber: Perwakilan sub DOLOG Wil.IV Bone Statistik Daerah Kabupaten Bone

35 19 PENDAPATAN REGIONAL Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan menjadi Sektor Unggulan Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan merupakan sektor yang memiliki kontribusi terbesar terhadap perekonomian.. 30 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bone Tahun * Indikator (1) (2) (3) (4) PDRB ADHB (miliar rupiah) PDRB ADHK (miliar rupiah) , , , , , ,06 Pertumbu han Ekonomi (%) 8,21 6,31 8,92 Sumber: BPS Kabupaten Bone, 2015 * PDRB menggunakan tahun dasar 2010 (2010=100) Struktur Perekonomian Kabupaten Bone Tahun 2014 Sumber: BPS Kabupaten Bone, 2015 K eberhasilan pemerintah dalam melakukan pembangunan selalu menjadi topik hangat yang disoroti berbagai pihak. Demikian pula dengan naik dan turunnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB sebagai ukuran produktivitas mencerminkan seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah dalam satu tahun. PDRB Kabupaten Bone Atas Dasar harga Berlaku (ADHB) tahun 2014 sebesar ,119 juta rupiah, meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Sementara itu, peningkatan atau penurunan kinerja ekonomi, dapat dilihat melalui angka pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dihasilkan melalui penghitungan persentase perubahan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan (ADHK). Pada tahun 2014, perekonomian Kabupaten Bone tumbuh sebesar 8,92 persen. Apabila dicermati, pada tahun 2013, pertumbuhan ekonomi sempat melambat hingga 6,21 persen. Dilihat dari sisi sektoral, pada tahun 2014, perekonomian Kabupaten Bone masih ditopang oleh sektor primer dengan share terhadap PDRB sekitar 52,51 persen. Peran besar sektor primer terutama karena besarnya peranan sektor petanian, kehutanan, dan perikanan yang memiliki share sebesar 49,14 persen terhadap PDRB. Statistik Daerah Kabupaten Bone 2015

36 PENDAPATAN REGIONAL Kinerja Perekonomian Kabupaten Bone Meningkat Kinerja perekonomian Kabupaten Bone meningkat dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 8,92persen. 19 Kondisi ini dapat dipahami mengingat sektor tersebut merupakan sektor yang menyerap tenaga kerja terbesar di Bone. Sementara itu, sektor tersier menempati urutan kedua dalam peranannya terhadap PDRB yang mencapai 30,77 persen. Dalam kelompok sektor tersier ini, sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor merupakan sektor yang memiliki kontribusi terbesar terhadap PDRB yaitu sekitar 11, 21 persen. Pendapatan perkapita atau PDRB perkapita sering digunakan sebagai salah satu indikator tingkat kemajuan atau tingkat kesejahteraan penduduk di suatu wilayah. Namun, angka tersebut belum menggambarkan pendapatan penduduk secara riil karena angka itu merupakan angka rata-rata. Oleh karena itu, PDRB Perkapita sebaiknya dipandang sebagai ukuran rata-rata kesejahteraan penduduk. PDRB perkapita Kabupaten Bone selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. PDRB Per kapita penduduk Kabupaten Bone tahun 2012 sebesar Rp ,62 per tahun, meningkat menjadi Rp ,91 per tahun pada tahun 2013, dan meningkat lagi menjadi Rp ,88 per tahun di tahun Sektor Unggulan dan Kontribusinya Terhadap PDRB (Persen) di Kabupaten Bone Tahun 2014 Sumber: BPS Kabupaten Bone, 2015 Perkembangan PDRB Per Kapita Kabupaten Bone Rp , Rp ,88 Sumber: BPS Kabupaten Bone, 2015 Statistik Daerah Kabupaten Bone

37 20 PERBANDINGAN REGIONAL Sekitar 8,8 Persen Penduduk Sulawesi Selatan Tinggal di Kabupaten Bone Jumlah Penduduk Sulawesi Selatan jiwa dan yang berada di Kabupaten Bone sebanyak jiwa. Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota 2014 Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Selatan, 2015 Perbandingan Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten/Kota 2014 Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Selatan, 2015 P ada hakikatnya, penduduk merupakan potensi sekaligus permasalahan bagi suatu wilayah. Kabupaten Bone adalah kabupaten dengan jumlah penduduk kedua terbesar di Provinsi Sulawesi Selatan setelah Kota Makassar. Penduduk Kota Makassar tercatat jiwa. Sementara penduduk Kabupaten Bone tercatat jiwa atau sekitar 8,8 persen dari penduduk Provinsi Sulawesi Selatan. Dari 24 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Selayar memiliki jumlah penduduk paling sedikit. Ditinjau dari sisi ekonomi, kabupaten/kota dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada tahun 2014 di Provinsi Sulawesi Selatan adalah Kabupaten Pangkajene Kepulauan (10,16 persen) dan terendah adalah Kabupaten Maros (5,23 persen). Kabupaten Bone memiliki pertumbuhan ekonomi 8,92 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan yang tercatat 7,57 persen. Sektor unggulan perekonomian Kabupaten Bone adalah sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. Sementara itu, sektor unggulan Kabupaten Pangkajene Kepulauan adalah industri pengolahan. Ditinjau dari aspek ketenagakerjaan, kabupaten/kota dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) terendah adalah Kabupaten Sinjai (0,88 persen). TPT Kabupaten Bone sebesar 4,96 persen, lebih rendah dari TPT Provinsi Sulawesi Selatan yaitu sebesar 5,08 persen. 32 Statistik Daerah Kabupaten Bone 2015

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Geografis Kabupaten Bone merupakan salah satu kabupaten di pesisir timur Propinsi Sulawesi Selatan yang berjarak sekitar 174 km dari Kota Makassar. Mempunyai garis

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.6409010 Statistik Daerah Kecamatan Babulu 2015 Statistik Daerah Kecamatan Babulu No. Publikasi : 6409.550.1511 Katalog BPS : 1101002.6409010 Naskah : Seksi Statistik Neraca Wilayah

Lebih terperinci

katalog

katalog katalog 110.1002.7311.720 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TANETE RIATTANG 2015 Statistik Daerah Kecamatan Tanete Riattang 2015 i STATISTIK DAERAH KECAMATAN TANETE RIATTANG 2015 Katalog BPS : 1103001.7311.720

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN UTARA 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN UTARA 2015 ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.041 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah :

Lebih terperinci

KATALOG BPS :

KATALOG BPS : KATALOG BPS : 1101002.7311.010 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TANETE RIATTANG TIMUR Katalog BPS : 11030001.7311.730 Nomor Publiksai : 73110.15062 Ukuran Buku : 15 cm x 21 cm Jumlah Halaman Naskah : : iv; 15

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT. STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Statistik Daerah Kecamatan Air Dikit 214 Halaman ii STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Nomor ISSN : - Nomor Publikasi

Lebih terperinci

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian Curah hujan Kecamatan Babulu rata-rata 242,25 mm pada tahun 2010 Kecamatan Babulu memiliki luas 399,46 km 2. Secara geografis berbatasan

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013 Katalog BPS : 1101002.6271020 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.060 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Tomoni memiliki luas wilayah 230,09 km2 atau sekitar 3,31 persen dari total luas wilayah Kabupaten Luwu Timur. Kecamatan yang terletak di sebelah

Lebih terperinci

Bupati Murung Raya. Kata Pengantar

Bupati Murung Raya. Kata Pengantar Bupati Murung Raya Kata Pengantar Perkembangan daerah yang begitu cepat yang disebabkan oleh semakin meningkatnya kegiatan pambangunan daerah dan perkembangan wilayah serta dinamisasi masyarakat, senantiasa

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN BARAT 2015

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN BARAT 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN BARAT 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN BARAT 2015 ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.040 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah :

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN TIMUR 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN TIMUR 2015 ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.050 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah :

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Statistik Daerah Kabupaten Bintan Statistik Daerah Kabupaten Bintan 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN GUNUNG KIJANG 2014 ISSN : No. Publikasi: 21020.1419 Katalog BPS : 1101001.2102.061 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : Naskah:

Lebih terperinci

https://rotendaokab.bps.go.id

https://rotendaokab.bps.go.id STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE SELATAN 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE SELATAN 2016 ISSN : No. Publikasi: 5314.1617 Katalog BPS : 1101002.5314041 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : iv

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 - IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13

Lebih terperinci

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian Curah hujan Kecamatan Sepaku rata-rata 177,2 mm pada tahun 2010 Kecamatan Sepaku memiliki luas 438,50 km 2. Secara geografis berbatasan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah 35 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah Provinsi Lampung adalah 3,46 juta km 2 (1,81 persen dari

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT.

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT. BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT STATISTIK DAERAH KECAMATAN SALAWATI BARAT 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SALAWATI BARAT 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SALAWATI BARAT 2012 No.Publikasi : 91080.12.37

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kecamatan Waru 2015

Statistik Daerah Kecamatan Waru 2015 go.id :// pp uk ab.b ps. ht tp Statistik Daerah Kecamatan Waru 2015 i Statistik Daerah Kecamatan Waru 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN WARU No. Publikasi : 6409.550.1511 Katalog BPS : 1101002.6409020 Naskah

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG 2015 No Publikasi : 2171.15.27 Katalog BPS : 1102001.2171.060 Ukuran Buku : 24,5 cm x 17,5 cm Jumlah Halaman : 14 hal. Naskah

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013

STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 Katalog BPS : 1101002.6271012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN MISOOL TIMUR

STATISTIK DAERAH KECAMATAN MISOOL TIMUR STATISTIK DAERAH KECAMATAN MISOOL TIMUR 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN MISOOL TIMUR 2012 ISSN : - No. Publikasi : 91080.12.33 Katalog BPS : 1101002.9108.022 Ukuran Buku : 17.6 cm x 25 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA Katalog BPS : 1101002.6271012 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2014 ISSN : 2089-1725 No. Publikasi : 62710.1415 Katalog BPS : 1101002.6271012 Ukuran Buku

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KOTA SERANG 2015

STATISTIK DAERAH KOTA SERANG 2015 STATISTIK DAERAH KOTA SERANG 2015 BPS KOTA SERANG STATISTIK DAERAH KOTA SERANG 2015 ISSN : 2302-3716 No. Publikasi : 3673.1503 Katalog BPS : 1101002.3673 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman :

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan yang dititikberatkan pada pertumbuhan ekonomi berimplikasi pada pemusatan perhatian pembangunan pada sektor-sektor pembangunan yang dapat memberikan kontribusi pertumbuhan

Lebih terperinci

kaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i

kaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i STATISTIK KECAMATAN PADANG GUCI HILIR 2016 Halaman ii Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN PADANG GUCI

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Geografi Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Selatan terletak di ujung selatan Pulau Sumatera

Lebih terperinci

https://rotendaokab.bps.go.id

https://rotendaokab.bps.go.id STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE TENGAH 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE TENGAH 2016 ISSN : No. Publikasi: 5314.1616 Katalog BPS : 1101002.5314040 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : iv +

Lebih terperinci

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian Curah hujan Kecamatan Penajam rata-rata 239,5 mm pada tahun 2010 Kecamatan Penajam memiliki luas Peta Kecamatan Penajam 1.207,37 km

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Statistik Daerah Kabupaten Bintan Statistik Daerah Kabupaten Bintan 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BINTAN PESISIR 2014 ISSN : No. Publikasi: 21020.1421 Katalog BPS : 1101001.2102.063 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 12

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Berdasarkaan uraian sebelumnya, maka kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Topografinya, Kabupaten Subang dapat dibagi ke dalam 3 (tiga) zona/klasifikasi

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN TIMUR LAUT 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN TIMUR LAUT 2015 ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.051 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LOBALAIN 2016

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LOBALAIN 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN LOBALAIN 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN LOBALAIN 2016 ISSN : No. Publikasi: 5314.1615 Katalog BPS : 1101002.5314030 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : iv + 8 halaman

Lebih terperinci

Statistik Daerah. Kecamatan Andam Dewi. Katalog BPS : Sopo Godang Raja U

Statistik Daerah. Kecamatan Andam Dewi. Katalog BPS : Sopo Godang Raja U Katalog BPS : 1101002.1204.072 Statistik Daerah Kecamatan Andam Dewi Sopo Godang Raja U Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah Jalan N. Daulay No. Pandan, Telp. 371082 Email : bps1204@bps.go.id

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Lokasi dan Topografi Kabupaten Donggala memiliki 21 kecamatan dan 278 desa, dengan luas wilayah 10 471.71 kilometerpersegi. Wilayah ini

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN PARMAKSIAN 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN PARMAKSIAN 2016 ISBN : 978-602-6431-04-2 No. Publikasi : 12060.1532 Katalog BPS : 1101002.1206073 Ukuran Buku : 17,6 x 25 cm Jumlah

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BONDOWOSO 2015

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BONDOWOSO 2015 Katalog BPS : 1101002.3511100 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BONDOWOSO 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BONDOWOSO STATISTIK DAERAH KECAMATAN BONDOWOSO 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BONDOWOSO 2015 ISSN

Lebih terperinci

https://rotendaokab.bps.go.id

https://rotendaokab.bps.go.id STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE BARAT LAUT 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE BARAT LAUT 2016 ISSN : No. Publikasi: 5314.1614 Katalog BPS : 1101002.5314020 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAMUJU

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAMUJU s. bp uk ab. am uj m :// ht tp go.id STATISTIK DAERAH KECAMATAN SAMPAGA 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAMUJU STATISTIK DAERAH KECAMATAN SAMPAGA 2015 ISSN : - No. Publikasi : 7604.032.15.02 Katalog

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BINAKAL 2015

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BINAKAL 2015 Statistik Daerah Kecamatan Binakal 2015 i STATISTIK DAERAH KECAMATAN BINAKAL 2015 ISSN : 1858-0955 No. Publikasi: 35110.1540 Katalog BPS : 1101002.3511111 Ukuran Buku: 18,2 cm x 25,7 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

STATISTIK KECAMATAN MUARA SAHUNG 2016

STATISTIK KECAMATAN MUARA SAHUNG 2016 STATISTIK KECAMATAN MUARA SAHUNG 2016 S t a t i s t i k K e c a m a t a n M u a r a S a h u n g 2 0 1 6 i ii S t a t i s t i k K e c a m a t a n M u a r a S a h u n g 2 0 1 6 Statistik Kecamatan Muara

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK Katalog BPS : 4102004.1111 Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Utara Jl. T. Chik Di Tiro No. 5 Telp/Faks. (0645) 43441 Lhokseumawe 24351 e-mail : bpsacehutara@yahoo.co.id, bps1111@bps.go.id BADAN PUSAT

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 DAFTAR TABEL Taks Halaman Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 Tabel 2.2 Posisi dan Tinggi Wilayah Diatas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamasa... 26 Tabel

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Daftar Tabel. Tabel Jumlah Partai Politik, Lsm Dan Ormas Di Tingkat Kabupaten 21 GAMBARAN UMUM

DAFTAR TABEL. Daftar Tabel. Tabel Jumlah Partai Politik, Lsm Dan Ormas Di Tingkat Kabupaten 21 GAMBARAN UMUM DAFTAR TABEL GAMBARAN UMUM Kondisi Geografis Tabel 1.1.1. Luas Wilayah Menurut Klasifikasi Ketinggian Tempat Di Kabupaten Subang, 6 Tabel 1.1.2. Luas Wilayah Menurut Klasifikasi Kemiringan Lereng Di Kabupaten

Lebih terperinci

serangkota.bps.go.id

serangkota.bps.go.id STATISTIK DAERAH KOTA SERANG 2010 BPS KOTA SERANG STATISTIK DAERAH KOTA SERANG 2010 ISBN : 978-979-1426-81-7 No. Publikasi : 3673.1002 Katalog BPS : 1101002.3673 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU 4.1 Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut China Selatan, berada antara 1 0 15 LS dan 4 0 45 LU atau antara

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SIMBORO 2015

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SIMBORO 2015 s. bp uk ab. am uj m :// ht tp go.id STATISTIK DAERAH KECAMATAN SIMBORO 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAMUJU STATISTIK DAERAH KECAMATAN SIMBORO 2015 ISSN : No. Publikasi : 7604.15.02 Katalog BPS

Lebih terperinci

pelalawankab.bps.go.id

pelalawankab.bps.go.id ISBN : 979 484 622 8 No. Publikasi : 25 Katalog BPS : 1101002.1404041 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 12 + iii Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Gambar Kulit : Seksi Integrasi

Lebih terperinci

BAB II ASPEK STRATEGIS

BAB II ASPEK STRATEGIS BAB II ASPEK STRATEGIS Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 II - 16 BAB II ASPEK STRATEGIS A. Sumber Daya Manusia 1. Kependudukan umlah Penduduk Kabupaten Luwu Utara pada

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN WAY JEPARA TAHUN 2015

STATISTIK DAERAH KECAMATAN WAY JEPARA TAHUN 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN WAY JEPARA TAHUN 2015 Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Timur STATISTIK DAERAH KECAMATAN WAY JEPARA TAHUN 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN WAY JEPARA 2015 ISBN : No. Publikasi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi Kalimantan Timur dan berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia. Kabupaten Malinau

Lebih terperinci

NO KATALOG :

NO KATALOG : NO KATALOG : 1101002.3510210 STATISTIK DAERAH KECAMATAN WONGSOREJO 2013 Katalog BPS : 1101002.3510210 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 25,7 cm x 18,2 cm : vi + Halaman Pembuat Naskah : Koordinator Statistik

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014 Statistik Daerah Kecamatan Teras Terunjam 2014 Halaman i STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014 Nomor

Lebih terperinci

BAB I GEOGRAFIS DAN IKLIM

BAB I GEOGRAFIS DAN IKLIM BAB I GEOGRAFIS DAN IKLIM LUAS WILAYAH PROVINSI JAMBI TAHUN 2015... 1 STATISTIK GEOGRAFIS PROVINSI JAMBI... 2 NAMA IBUKOTA KAB/KOTA DAN JARAK KE IBUKOTA PROVINSI MENURUT KAB/KOTA TAHUN 2015... 3 JUMLAH

Lebih terperinci

STATISTIK KECAMATAN MAJE 2016 Statistik Daerah Kecamatan Maje 2016 Halaman i STATISTIK DAERAH KECAMATAN MAJE 2016 Nomor ISSN : Nomor Publikasi : 17040.1619 Katalog BPS : 1101002.1704020 Ukuran Buku : 25,00

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 Nomor ISSN : Nomor Publikasi : 1706.1416 Katalog BPS : 4102004.1706040

Lebih terperinci

Data Statistik Sektoral Kota Malang Tahun i

Data Statistik Sektoral Kota Malang Tahun i Data Statistik Sektoral Kota Malang Tahun 2014-2016 i Data Statistik Sektoral Kota Malang Tahun 2014-2016 i Data Statistik Sektoral Kota Malang Tahun 2014-2016 Ukuran Buku : 21 cm x 29,7 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

Boleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya

Boleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya INDIKATOR KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PROVINSI ACEH 2016 Nomor Publikasi : 11522.1605 Katalog BPS : 4102004.11 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : xvii + 115 Halaman Naskah Gambar Kulit Diterbitkan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI WILAYAH

BAB II DESKRIPSI WILAYAH BAB II DESKRIPSI WILAYAH 1.1 Kondisi Geografis 2.1.1 Kota Magelang a. Letak Wilayah Berdasarkan letak astronomis, Kota Magelang terletak pada posisi 110 0 12 30 110 0 12 52 Bujur Timur dan 7 0 26 28 7

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN PEGANDON 2016

STATISTIK DAERAH KECAMATAN PEGANDON 2016 Katalog BPS 1101002.2324100 STATISTIK DAERAH KECAMATAN PEGANDON 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KENDAL STATISTIK KECAMATAN PEGANDON TAHUN 2016 NO. Publikasi/ Publikasi Number : 33.24.100.13.02 No.

Lebih terperinci

ii KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, BPS Kabupaten Teluk Bintuni telah dapat menyelesaikan publikasi Distrik Weriagar Dalam Angka Tahun 203. Distrik Weriagar

Lebih terperinci

Katalog BPS

Katalog BPS Katalog BPS 1403.8271.012 Kecamatan Pulau Batang Dua Dalam Angka 2012 PULAU BATANG DUA DALAM ANGKA 2012 Nomor Katalog : 1403.8271.012 Nomor Publikasi : 8271.000 Ukuran Buku : 15 cm x 21 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

BAB III GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR 20 BAB III GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR 3.1. SITUASI GEOGRAFIS Secara geografis, Kota Bogor berada pada posisi diantara 106 derajat 43 30 BT-106 derajat 51 00 BT dan 30 30 LS-6 derajat 41 00 LS, atau kurang

Lebih terperinci

https://rotendaokab.bps.go.id

https://rotendaokab.bps.go.id STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE BARAT DAYA 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE BARAT DAYA 2016 ISSN : No. Publikasi: 5314.1613 Katalog BPS : 1101002.5314010 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

KATALOG BPS:

KATALOG BPS: KATALOG BPS: 1101002.190 STATISTIK DAERAH KECAMATAN GIRI 2013 Katalog BPS : 1101002.3510190 Ukuran Buku : 18,2 cm x 25,7 cm Jumlah Halaman : vi + 14 Halaman Pembuat Naskah : Koordinator Statistik Kecamatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xix BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJMD

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KAPUAS

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KAPUAS Katalog: 1101002.6203040 KECAMATAN SELAT BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KAPUAS KECAMATAN SELAT STATISTIK DAERAH KECAMATAN SELAT 2016 ISBN : 978-602-678-150-5 No. Publikasi : 62030.1623 Katalog : 1101002.6203040

Lebih terperinci

w tp :// w ht ja.r a w.g.b ps ab tk pa am o. id STATISTIK DAERAH KECAMATAN SALAWATI TENGAH 214 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SALAWATI TENGAH 214 ISSN : No. Publikasi : 918.14.35 Katalog BPS : 1112.918.33

Lebih terperinci

Kecamatan Selat Nasik

Kecamatan Selat Nasik Katalog BPS: 1101001.1902063 Statistik Daerah Kecamatan Selat Nasik 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BELITUNG STATISTIK DAERAH KECAMATAN SELAT NASIK 2015 ISSN : 2407-2869 No. Publikasi : 19020.1507

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum Dasar hukum penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kecamatan Babulu 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BABULU No Publikasi : 640950.1608 Katalog : 1101002.6409010 Ukuran Buku : 17 cm x 24,5 cm Jumlah Halaman : viii + 12 halaman Naskah : BPS

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4.

Lebih terperinci

Daftar Tabel. Halaman

Daftar Tabel. Halaman Daftar Tabel Halaman Tabel 3.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kab. Sumedang Tahun 2008... 34 Tabel 3.2 Kelompok Ketinggian Menurut Kecamatan di Kabupaten Sumedang Tahun 2008... 36 Tabel 3.3 Curah Hujan

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014 12 IndikatorKesejahteraanRakyat,2013 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014 No. ISSN : 0854-9494 No. Publikasi : 53522.1002 No. Katalog : 4102004 Ukuran Buku Jumlah Halaman N a s k a

Lebih terperinci

https://rotendaokab.bps.go.id

https://rotendaokab.bps.go.id STATISTIK DAERAH KECAMATAN LANDU LEKO 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN LANDU LEKO 2016 ISSN : No. Publikasi: 5314.1620 Katalog BPS : 1101002.5314061 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : iv + 9

Lebih terperinci

PROFIL PEMBANGUNAN DKI JAKARTA

PROFIL PEMBANGUNAN DKI JAKARTA 1 PROFIL PEMBANGUNAN DKI JAKARTA A. GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI WILAYAH DKI merupakan daerah yang terletak di 5 19' 12" - 6 23' 54" LS dan 106 22' 42" - 106 58' 18"BT. Secara geologis, seluruh dataran terdiri

Lebih terperinci

Katalog : pareparekota.bps.go.id

Katalog : pareparekota.bps.go.id Katalog : 1101002.7372011 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BACUKIKI BARAT TAHUN 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BACUKIKI BARAT TAHUN 2014 ISSN : Katalog BPS : 1101002.7372011 Ukuran Buku : 21 cm x 14,8 cm Jumlah

Lebih terperinci

Katalog BPS No

Katalog BPS No Katalog BPS No. 2.522 Katalog BPS : 2.5264 TABIR TIMUR DALAM ANGKA TAHUN 24 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MERANGIN TABIR TIMUR DALAM ANGKA TAHUN 24 ii ISBN : 978623264 Nomor Publikasi : 52.324 Katalog

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Kondisi Alam 1. Letak dan Batas Wilayah Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang ada di pulau Jawa, letaknya diapit oleh dua provinsi besar

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Statistik Daerah Kabupaten Bintan Statistik Daerah Kabupaten Bintan 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TAMBELAN 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TAMBELAN 2014 ISSN : No. Publikasi: 21020.1423 Katalog BPS : 1101001.2102.070 Ukuran Buku : 17,6

Lebih terperinci

Luas Wilayah Kota Pematangsiantar Menurut Kelurahan

Luas Wilayah Kota Pematangsiantar Menurut Kelurahan DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Tabel 1.2. Tabel 1.3. Tabel 1.4. Tabel 2.1. Tabel 2.2. Tabel 2.3. Tabel 2.4. Tabel 3.1. Tabel 3.2. Tabel 3.3. Tabel 3.4. Luas Wilayah Kota Pematangsiantar Menurut Kecamatan Luas

Lebih terperinci

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 27 Secara rinci indikator-indikator penilaian pada penetapan sentra pengembangan komoditas unggulan dapat dijelaskan sebagai berikut: Lokasi/jarak ekonomi: Jarak yang dimaksud disini adalah jarak produksi

Lebih terperinci

Tinjauan Ekonomi. Keuangan Daerah

Tinjauan Ekonomi. Keuangan Daerah KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN Tinjauan Ekonomi & Keuangan Daerah Provinsi SULAWESI Selatan Peta Sulawesi Selatan 2 Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 63 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2011) Provinsi Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 km 2 termasuk pulau-pulau yang

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013

STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013 Katalog BPS : 1101002.6271010 STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013 STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013 ISSN :

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kecamatan Penajam 2015

Statistik Daerah Kecamatan Penajam 2015 Statistik Daerah Kecamatan Penajam 2015 Statistik Daerah Kecamatan Penajam 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN PENAJAM No. Publikasi : 6409.550.1402 Katalog BPS : 1101002.6409030 Naskah : Seksi Statistik Neraca

Lebih terperinci

Data Sosial Ekonomi Kepulauan Riau 2012

Data Sosial Ekonomi Kepulauan Riau 2012 Kata pengantar Publikasi Data Sosial Ekonomi Kepulauan Riau 2012 merupakan publikasi perdana yang berisi data penduduk, ketenagakerjaan, pendidikan, kemiskinan, pertumbuhan ekonomi dan indikator keuangan

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SABANGAU 2013

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SABANGAU 2013 Katalog BPS : 1101002.6271011 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SABANGAU 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN SABANGAU 2013 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SABANGAU 2013 ISSN :

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA 2016 B A D A N P U S AT S TAT I S T I K KO TA B I T U N G Statistik Kecamatan Lembeh Utara 2016 Statistik Kecamatan Lembeh Utara 2016 No. Publikasi : 7172.1616 Katalog

Lebih terperinci

Katalog BPS : 1101002.3208 STATISTIK DAERAH KABUPATEN KUNINGAN 2014 STATISTIK DAERAH KABUPATEN KUNINGAN 2014 ISBN : 978-602-0964-40-9 No. Publikasi : 32080.1450 Katalog BPS : 1101002.3208 Ukuran Buku

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Katalog BPS :

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Katalog BPS : 9302008.53 KINERJA PEREKONOMIAN NUSA TENGGARA TIMUR 2013 KINERJA PEREKONOMIAN NUSA TENGGARA TIMUR 2013 Anggota Tim Penyusun : Pengarah :

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. KATALOG BPS :

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. KATALOG BPS : BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. KATALOG BPS : Katalog BPS : 9302008.53 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR KINERJA PEREKONOMIAN NUSA TENGGARA TIMUR 2013 KINERJA PEREKONOMIAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1 LATAR BELAKANG... I-1 2.1 MAKSUD DAN TUJUAN... I-2 1.2.1 MAKSUD... I-2 1.2.2 TUJUAN... I-2 1.3 LANDASAN PENYUSUNAN...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR Halaman i ii v BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Proses Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2016 2 1.3 Dasar Hukum Penyusunan

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TEGOWANU 2016 ISBN : 978-602-6432-10-0 No. Publikasi : 33150.1639 Katalog BPS : 1101002.3315180 Ukuran Buku Jumlah Halaman Naskah : Koordinator Statistik Kecamatan Tegowanu Penyunting

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian 1. Geografis Secara astronomis Kabupaten Bolaang Mongondow terletak antara Lintang Utara dan antara Bujur Timur. Berdasarkan posisi geografisnya,

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.3510071 STATISTIK DAERAH KECAMATANTEGALSARI 2015 Katalog BPS : 1101002.3510071 Ukuran Buku : 18,2 cm x 25,7 cm Jumlah Halaman : vi + 16 Halaman Pembuat Naskah : Koordinator Statistik

Lebih terperinci

Statistik Daerah. Kecamatan Sarudik. Katalog BPS :

Statistik Daerah. Kecamatan Sarudik. Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.1204.032 Statistik Daerah Kecamatan Sarudik Pelabuhan Perikanan Nusantara Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah Jalan N. Daulay No. Pandan, Telp. 371082 Email : bps1204@bps.go.id

Lebih terperinci