Disampaikan dalam Seminar dan Diskusi Publik Indonesia dan Implementasi Agenda Pembangunan G20 Pasca KTT Seoul yang diselenggarakan oleh : INFID,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Disampaikan dalam Seminar dan Diskusi Publik Indonesia dan Implementasi Agenda Pembangunan G20 Pasca KTT Seoul yang diselenggarakan oleh : INFID,"

Transkripsi

1 Reformasi Lembaga Keuangan Internasional dan Manfaatnya untuk Pembangunan Indonesia Herfan Brilianto Disampaikan dalam Seminar dan Diskusi Publik Indonesia dan Implementasi Agenda Pembangunan G20 Pasca KTT Seoul yang diselenggarakan oleh : INFID, Hotel Santika, 20 Desember

2 Pendahuluan Krisis 2008 momentum untuk memahami keterbatasan LKI Integrasi ekonomi global butuh koordinasi global LKI punya mandat, cakupan keanggotaan, dan kapasitas (finansial, SDM, institutional knowledge), tapi: Who s control the controller? Institusi 1944 : dunia telah berubah!! G7 ke G20 : growth contributor, share GDP Key challenges tetap: poverty, crisis prevention & resolution, tapi nature berubah karena proses globalisasi Apakah ada massive disconnection antara sistem global dan fundamental? 2

3 Koordinasi Kebijakan Jangka Pendek: Langkah Pemulihan Washington Summit London Summit Pittsburgh Summit Kesepakatan Komitmen Nominal Jangka Pendek Stimulus fiskal Stabilisasi Sistem ($5 trillion by 2010) Keuangan Bank Sentral Dukungan menggunakan full range kebijakan moneter of monetary policy Stimulus fiskal bagi instruments (termasuk domestic demand non-conventional Akses pendanaan measures) bagi EMDCs Memulihkan domestic Reformasi MDB lending & int capital agar bisa flows menggunakan full $1 trillion additional capacity untuk resources ke IFIs menangani krisis (750bn IMF, 250bn Rekapitalisasi IFIs MDBs) Memberi mandat ke IMF untuk menganalisa secara reguler actions taken & required Memperkuat mandat surveillance IMF Exit Strategy Meneruskan stimulus fiskal hingga recovery cukup kuat Menyiapkan exit pada saat yang tepat melalui kebijakan yang terkoordinir * Meluncurkan Framework for strong, sustainable and balanced global growth 3

4 Koordinasi Kebijakan Jangka Menengah: G20 Framework Time table Framework Launching (Pittsburgh) Basket of Policy Options (Toronto) Policy Recommendations (Seoul) Toronto Summit Seoul Summit Growth-friendly fiscal consolidation Halve fiscal deficits by 2013 for advanced economies Stabilize the Debt-to-GDP ratio by 2016 Group level policy options Advanced deficit countries boost national savings Advanced surplus countries focus on domestic demand Emerging surplus countries strengthen social safety nets All countries structural reform Strong, Sustainable and Balanced growth Comprehensive action plan Country-specific policy initiatives G20 Mutual Assessment Process at the country level Identification of additional measures Towards flexible exchange rates Advanced countries mindful of policy impact Indicative guidelines for current account 4

5 Reformasi LKI overview Washington Summit Need for reforming IFIs functions Peran IFIs dalam crisis management Antisipasi dampak krisis terhadap operasi IFIs Need for Governance Reform Peran negara berkembang Memperluas keanggotaan FSF Merubah FSF menjadi FSB London Summit IMF Introducing Flexible Credit Line (FCL) Open, transparent and Merit-based election of senior leadership and heads Expediting the Timeline of Reform IMF quota reform ( 13.1=> 11.1) WB voting reform ( 11.spring=> 10.spring) Increasing the IFIs Resources to Developing Countries $1,100 billion 5

6 Reformasi LKI Pittsburgh Summit Toronto Summit Seoul Summit IMF IMF IMF quota reform Seoul Summit Kesepakatan untuk sebagai deadline shift of 6% in quota 5% quota shift from reformasi kuota share dan GCI the over-represented 100% to under-represented World Bank completed the voice World Bank reform (3.13% voting 3% voting power shift power shift to DTC) from the advanced to agreed to $350 the developing & Board s transition countries billion in capital increase of MDBs IMF governance reform Mengurangi 2 kursi Eropa di BODs effectiveness Memperkuat peran Governors Staff diversity selection process for heads and senior leadership of IFIs 6

7 Kondisi Global Saat Ini Kekuatan Kelemahan Avoiding recession Framework as real coordinative effort Financial regulation (compensation, capital standard, OTC) IFIs reform Real Progress from G20 Slowing & Uneven Recovery Higher domestic pressure for unilateral action (currency wars protectionism) ti i Possible distraction from building fundamentals due to domestic agenda Development focus Financial Inclusion Anti Corruption Strengthening global economic governance Start to move beyond crisis agenda Persistent Risks High unemployment Sovereign debt crisis Fragile financial sectors Rising global imbalances Capital flows volatility Commodity price fluctuation & rising energy & food price Slow progress in climate change & Doha Agenda 7

8 Isu yang Mewarnai 2011 yang akan berpengaruh kepada agenda pembangunan Indonesia Krisis sovereign debtdieropa (Greece, Ireland, Portugal, Spain, California?) Exchange rate / competitive devaluation Proteksionisme Volatilitas capital flow Food and energy price Fokus G20: Revaluation and Rebalancing Global Economy melalui koordinasi makro global (inisiatif Framework for Strong, Sustainable and Balanced Growth) sebagai upaya memperkuat global economic governance dari G20. 8

9 Posisi Indonesia Instruksi Presiden: pertumbuhan harus inklusif (Development & Financial Inclusion) dan forum internasional harus dimanfaatkan untuk memajukan tema tersebut dalam rangka mendorong inisiatif di dalam negeri: all out economic diplomacy: ASEAN, APEC, G20 Penanganan Framework sebagai jangkar bagi seluruh inisiatif di G20. Development: Seoul Consensus & Multi Years Action Plan Financial Inclusion: Global Partnership for Financial Inclusion Financial Inclusion Action Plan: Financial Inclusion 9

10 Reformasi LKI dan Agenda Pembangunan LKI selama ini fokus kepada agenda G7 dan negara maju, fenomena G20 merupakan once in a lifetime opportunity untuk mengembalikan LKI pada mandat awal sebagai global public goods dengan mengedepankan perspektif pembangunan dan pemerataan pertumbuhan ekonomi. Agenda pembangunan global akan sulit untuk dipercepat apabila tidak diimbangi dengan kelanjutan reformasi LKI. Reformasi IMF: stabilitas makro dan keuangan, antisipasi bubble dan spillover impact Reformasi MDBs: percepatan pencapaian MDGs, fleksibilitas instrumen ReformasiR f i FSB: regulasi sektor keuangan untuk facilitating ti growth 10

11 Sekian Terima i Kasih 11

Indonesia, G20 dan Komitmen Anti Korupsi

Indonesia, G20 dan Komitmen Anti Korupsi Indonesia, G20 dan Komitmen Anti Korupsi 1 OLEH: MAHENDRA SIREGAR WAKIL MENTERI PERDAGANGAN PADA ROUND TABLE DISCUSSION INDONESIA, G-20 DAN KOMITMEN ANTI-KORUPSI Diselenggarakan oleh INFID. Hotel Santika

Lebih terperinci

OUTLINE SITUASI GLOBAL HASIL-HASIL TINDAK LANJUT DAN KORELASI DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL

OUTLINE SITUASI GLOBAL HASIL-HASIL TINDAK LANJUT DAN KORELASI DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL 1 DR. Ir. LUKITA DINARSYAH TUWO, MA WAKIL MENTERI NEGARA PPN/ WAKIL KEPALA BAPPENAS Disampaikan dalam Seminar dan Diskusi Publik Indonesia dan Implementasi Agenda Pembangunan G20 Pasca KTT Seoul yang diselenggarakan

Lebih terperinci

Gambaran Umum G20. Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Multilateral dan Pembiayaan. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Gambaran Umum G20. Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Multilateral dan Pembiayaan. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Gambaran Umum G20 Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Multilateral dan Pembiayaan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Latar Belakang Faktor utama terbentuknya G20 Ketergantungan antar negara semakin

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KETERANGAN PERS

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KETERANGAN PERS KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA GEDUNG DJUANDA I, JALAN DR. WAHIDIN NOMOR I, JAKARTA 10710, KOTAK POS 21 TELEPON (021) 3449230 (20 saluran) FAKSIMILE (021) 3500842; SITUS www.kemenkeu.go.id KETERANGAN

Lebih terperinci

Perumusan Strategi dan Posisi Indonesia Menghadapi G20 Turki Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan RI Jakarta, 3 Maret 2015

Perumusan Strategi dan Posisi Indonesia Menghadapi G20 Turki Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan RI Jakarta, 3 Maret 2015 Perumusan Strategi dan Posisi Indonesia Menghadapi G20 Turki 2015 Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan RI Jakarta, 3 Maret 2015 Tema Presidensi Turki: Pertumbuhan inklusif yang kuat Inclusiveness

Lebih terperinci

G20 dan penanganan krisis global 2008

G20 dan penanganan krisis global 2008 G20 dan penanganan krisis global 2008 Herfan Brilianto 1 Pendahuluan Sejak berdirinya forum para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 di tahun 1999, forum ini telah digunakan untuk mendiskusikan

Lebih terperinci

Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G-20 Moscow, Rusia, Februari 2013

Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G-20 Moscow, Rusia, Februari 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA GEDUNG DJUANDA I, JALAN DR. WAHIDIN NOMOR I, JAKARTA 10710, KOTAK POS 21 TELEPON (021) 3449230 (20 saluran) FAKSIMILE (021) 3500842; SITUS www.kemenkeu.go.id KETERANGAN

Lebih terperinci

Diplomasi Ekonomi pada G20: Perkembangan pada Sherpa Track

Diplomasi Ekonomi pada G20: Perkembangan pada Sherpa Track Diplomasi Ekonomi pada G20: Perkembangan pada Sherpa Track Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Direktorat Pembangunan, Ekonomi, dan Lingkungan Hidup Direktorat Jenderal Multilateral 18 Februari

Lebih terperinci

PENDANAAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

PENDANAAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PENDANAAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bappenas Intergovernmental Committee of Experts

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka 71 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. G20 bukan merupakan lembaga atau organisasi

Lebih terperinci

Kerja sama makroekonomi G20 dalam mendukung Framework for Strong, Sustainable and Balanced Growth

Kerja sama makroekonomi G20 dalam mendukung Framework for Strong, Sustainable and Balanced Growth Kerja sama makroekonomi G20 dalam mendukung Framework for Strong, Sustainable and Balanced Growth Syurkani Ishak Kasim dan Regina Patricia Mboeik 1 Pendahuluan Kepemimpinan Meksiko dalam proses kerja sama

Lebih terperinci

Departemen Internasional BANK INDONESIA 27 Januari 2017

Departemen Internasional BANK INDONESIA 27 Januari 2017 1 Prioritas dan Agenda Finance Track Departemen Internasional BANK INDONESIA 27 Januari 2017 Tema, Prioritas dan Program Kerja Finance Track Presidensi G20 Jerman 2017 2 Tema utama Presidensi G20 Jerman

Lebih terperinci

Diskusi Post event Feedback G20 Summit. INFID, 3 Oktober 2013

Diskusi Post event Feedback G20 Summit. INFID, 3 Oktober 2013 Diskusi Post event Feedback G20 Summit INFID, 3 Oktober 2013 Framework G20 Usulan Masyarakat Sipil: Hasil G20 Summit Inklusif sebagai pilar keempat dari Strong, Framework G20 tetap yaitu Strong, Sustainable

Lebih terperinci

Proses Pembahasan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Tingkat Global. Kementerian Luar Negeri

Proses Pembahasan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Tingkat Global. Kementerian Luar Negeri Proses Pembahasan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Tingkat Global Kementerian Luar Negeri 30/01/2014 1 KTT Rio+20: the Future We Want Konferensi PBB untuk Pembangunan

Lebih terperinci

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Akuntansi merupakan satu-satunya bahasa bisnis utama di pasar modal. Tanpa standar akuntansi yang baik, pasar modal tidak akan pernah berjalan dengan baik pula karena laporan

Lebih terperinci

Kursus Atase Pertahanan Angkatan ke-ix TA 2011

Kursus Atase Pertahanan Angkatan ke-ix TA 2011 Kursus Atase Pertahanan Angkatan ke-ix TA 2011 Dr. Makarim Wibisono Direktur Eksekutif ASEAN Foundation Pusdiklat Intelstrat Bogor, 5 Oktober 2011 Http://www.dfa-deplu.go.id/ GATT 1948 8 Negotiation

Lebih terperinci

Kontribusi Indonesia pada Lembaga-lembaga Keuangan Internasional 1

Kontribusi Indonesia pada Lembaga-lembaga Keuangan Internasional 1 Kontribusi Indonesia pada Lembaga-lembaga Keuangan Internasional 1 I. Pendahuluan Reformasi lembaga-lembaga keuangan internasional telah menjadi perhatian pemimpin G20 sejak KTT G20 digelar pertama kali

Lebih terperinci

MENINDAKLANJUTI PELUANG DAN TANTANGAN KERJASAMA MULTILATERAL G-20 DALAM KRISIS KEUANGAN GLOBAL Kamis, 15 Oktober 2009

MENINDAKLANJUTI PELUANG DAN TANTANGAN KERJASAMA MULTILATERAL G-20 DALAM KRISIS KEUANGAN GLOBAL Kamis, 15 Oktober 2009 MENINDAKLANJUTI PELUANG DAN TANTANGAN KERJASAMA MULTILATERAL G-20 DALAM KRISIS KEUANGAN GLOBAL Kamis, 15 Oktober 2009 Dalam perjalanannya forum multilateral G-20 telah mengalami berbagai perkembangan kearahâ

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sahara Afrika untuk lebih berpartisipasi dalam pasar global. 1 Dalam beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. Sahara Afrika untuk lebih berpartisipasi dalam pasar global. 1 Dalam beberapa tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi Sub-Sahara Afrika dalam kurang lebih dua dekade kebelakang berada pada angka rata-rata 5% pertahunnya, dimana secara keseluruhan telah

Lebih terperinci

Mansoor Dailami Bank Dunia Makassar - Jakarta, Indonesia June 14-15, 2011

Mansoor Dailami Bank Dunia Makassar - Jakarta, Indonesia June 14-15, 2011 Mansoor Dailami Bank Dunia Makassar - Jakarta, Indonesia June 14-15, 2011 Multipolaritas: Ekonomi Global Baru Orde ekonomi global baru mulai terbentuk dengan bergesernya pertumbuhan global dari negara-negara

Lebih terperinci

Pembahasan dalam G20. YP Hermawan Diskusi Dua Bulanan INFID 23 April

Pembahasan dalam G20. YP Hermawan Diskusi Dua Bulanan INFID 23 April Perkembangan Pembahasan dalam G20 YP Hermawan Diskusi Dua Bulanan INFID 23 April 2014 http://www.cityam.com Pendekatan Presidensi Australia Getting results rather than just being Fokus pada target a regular

Lebih terperinci

Indonesia Economy : Challenge and Opportunity

Indonesia Economy : Challenge and Opportunity Indonesia Economy : Challenge and Opportunity NUNUNG NURYARTONO Go-Live Round Table Discussion Adelaide 7 November Outline A Fact on Indonesia Economy Problem and Challenge Opportunity Discussion 1 Indonesia

Lebih terperinci

Mengukur risiko ekonomi di negara anggota G20

Mengukur risiko ekonomi di negara anggota G20 Mengukur risiko ekonomi di negara anggota G20 Syurkani Ishak Kasim 1 Pendahuluan Krisis ekonomi dan keuangan global yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir telah menyebabkan kerugian yang besar bagi

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN DESK REGIONAL BADAN KERJASAMA ANTAR PARLEMEN (Januari - Desember 2013)

RENCANA KEGIATAN DESK REGIONAL BADAN KERJASAMA ANTAR PARLEMEN (Januari - Desember 2013) RENCANA KEGIATAN DESK REGIONAL BADAN KERJASAMA ANTAR PARLEMEN (Januari - Desember 2013) A. Pengiriman Delegasi 1. Pengiriman Delegasi DPR-RI ke the 16th General Assembly of Asia-Pacific Parliamentarians

Lebih terperinci

Perekonomian Suatu Negara

Perekonomian Suatu Negara Menteri Keuangan RI Jakarta, Maret 2010 Perekonomian Suatu Negara Dinamika dilihat dari 4 Komponen= I. Neraca Output Y = C + I + G + (X-M) AS = AD II. Neraca Fiskal => APBN Total Pendapatan Negara (Tax;

Lebih terperinci

Background Paper PEMBIAYAAN UNTUK PEMBANGUNAN

Background Paper PEMBIAYAAN UNTUK PEMBANGUNAN Background Paper PEMBIAYAAN UNTUK PEMBANGUNAN Pendahuluan Bakground Paper ini disusun sebagai informasi awal untuk memberikan gambaran mengenai posisi diskursus pembiayaan pembangunan saat ini. Diharapkan

Lebih terperinci

Pernyataan Bersama Pertemuan ke 16 Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN+3. 3 Mei 2013, Delhi, India

Pernyataan Bersama Pertemuan ke 16 Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN+3. 3 Mei 2013, Delhi, India The Joint Statement of the 16 th ASEAN+3 Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting Pernyataan Bersama Pertemuan ke 16 Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN+3 3 Mei 2013, Delhi, India

Lebih terperinci

2. Derivasi Atau Perolehan Kurva BP (Neraca Pembayaran BOP)

2. Derivasi Atau Perolehan Kurva BP (Neraca Pembayaran BOP) Bahan 5 - Ekonomi Terbuka PEREKONOMIAN TERBUKA (AN OPEN ECONOMY) DAN DERIVASI KURVA BP (NERACA PEMBAYARAN) SERTA SISTEM KURS DAN SISTEM DEVISA YANG DIBERLAKUKAN 1. Transaksi Internasional Perekonomian

Lebih terperinci

KERTAS POSISI MASYARAKAT SIPIL INDONESIA 1

KERTAS POSISI MASYARAKAT SIPIL INDONESIA 1 KERTAS POSISI MASYARAKAT SIPIL INDONESIA 1 G20 dan Menjawab Masalah Ketimpangan, Pengangguran dan Pendanaan: Rangkuman dari Berbagai Usulan Masyarakat Sipil Indonesia Tahun 2014 merupakan tahun ke-6 pertemuan

Lebih terperinci

Kerjasama Pembangunan Internasional: Dinamika Pembahasan Agenda Pembiayaan untuk Pembangunan

Kerjasama Pembangunan Internasional: Dinamika Pembahasan Agenda Pembiayaan untuk Pembangunan Kerjasama Pembangunan Internasional: Dinamika Pembahasan Agenda Pembiayaan untuk Pembangunan Direktorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup Kementerian Luar Negeri Maret 2015 1 Outline Milestone

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal terutama terjadi dari negara-negara yang relatif kaya modal yaitu umumnya

BAB I PENDAHULUAN. modal terutama terjadi dari negara-negara yang relatif kaya modal yaitu umumnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan pembangunan ekonomi internasional yang semakin terkait dan adanya interdependensi antar negara, arus perdagangan barang juga mengalami perkembangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan nilai tukar mengambang, tentu saja Indonesia menjadi sangat rentan terhadap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan nilai tukar mengambang, tentu saja Indonesia menjadi sangat rentan terhadap BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Sebagai negara small open economy yang menganut sistem devisa bebas dan nilai tukar mengambang, tentu saja Indonesia menjadi sangat rentan terhadap serangan krisis

Lebih terperinci

Kebijakan Makroprudensial di. Bank Indonesia. Bank Indonesia

Kebijakan Makroprudensial di. Bank Indonesia. Bank Indonesia Kebijakan Makroprudensial di Bank Indonesia Bank Indonesia Sistem Keuangan 2 Sistem keuangan adalah kumpulan institusi dan pasar yang mana terdapat interaksi di dalamnya dengan tujuan mobilisasi dana dari

Lebih terperinci

TANTANGAN PEMULIHAN KRISIS DI KAWASAN ASIA PASIFIK. (Imran Rosjadi)

TANTANGAN PEMULIHAN KRISIS DI KAWASAN ASIA PASIFIK. (Imran Rosjadi) TANTANGAN PEMULIHAN KRISIS DI KAWASAN ASIA PASIFIK (Catatan Hasil Pertemuan APEC FInance Deputies' Meeting 22-24 Februari 2011 San Francisco, USA) (Imran Rosjadi) Economic Outlook and Policy Challenges

Lebih terperinci

PERAN STRATEGIS OJK DALAM MENGEMBANGKAN LITERASI KEUANGAN YANG INOVATIF

PERAN STRATEGIS OJK DALAM MENGEMBANGKAN LITERASI KEUANGAN YANG INOVATIF PERAN STRATEGIS OJK DALAM MENGEMBANGKAN LITERASI KEUANGAN YANG INOVATIF Disampaikan oleh Mulya E. Siregar Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I pada Banking Journalist Academy (BJA) IV 2016 Jakarta, 30

Lebih terperinci

ICT for Development: Multi-stakeholder

ICT for Development: Multi-stakeholder Indonesia MCIT National Coordination Meeting 8 June 2015, Jakarta - Indonesia ICT for Development: Multi-stakeholder Donny B.U. donnybu@ictwatch.id @donnybu +62818930932 No. 55/2. 2000: Millennium (Development

Lebih terperinci

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Bidang Perekonomian, Jakarta, 8 Agustus 2011 Senin, 08 Agustus 2011

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Bidang Perekonomian, Jakarta, 8 Agustus 2011 Senin, 08 Agustus 2011 Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Bidang Perekonomian, Jakarta, 8 Agustus 2011 Senin, 08 Agustus 2011 SAMBUTAN PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG KABINET TERBATAS BIDANG

Lebih terperinci

Volatilitas pasar finansial dan Pelemahan nilai mata uang: Kegagalan G20 (lagi)?

Volatilitas pasar finansial dan Pelemahan nilai mata uang: Kegagalan G20 (lagi)? Volatilitas pasar finansial dan Pelemahan nilai mata uang: Kegagalan G20 (lagi)? YP Hermawan Peneliti G20, Unpar DISKUSI INFID, 10 September 2015 https://financialpostcom.files.wordpress.com/2015/08/financial_markets.jpg?w=620

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Hal ini dilakukan karena penerimaan pemerintah yang berasal dari pajak tidak

I. PENDAHULUAN. Hal ini dilakukan karena penerimaan pemerintah yang berasal dari pajak tidak 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah dalam menggunakan pinjaman baik dari dalam maupun dari luar negeri merupakan salah satu cara untuk menutupi defisit anggaran yang terjadi. Hal ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya pemulihan pasca krisis moneter , telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya pemulihan pasca krisis moneter , telah dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya pemulihan pasca krisis moneter 1997-1998, telah dilakukan restrukturisasi sistem moneter di Indonesia. Salah satu bentuk nyata dalam restrukturisasi sistem

Lebih terperinci

Menata dan Memperkuat Perbankan Indonesia, Menyongsong Pemulihan Ekonomi Global

Menata dan Memperkuat Perbankan Indonesia, Menyongsong Pemulihan Ekonomi Global Menata dan Memperkuat Perbankan Indonesia, Menyongsong Pemulihan Ekonomi Global Dr. Darmin Nasution Pjs. Gubernur Bank Indonesia Pertemuan Tahunan Perbankan 2010 22 Januari 2010 Yang saya hormati, Para

Lebih terperinci

International Monetary Fund UNTUK SEGERA th Street, NW 15 Maret 2016 Washington, D. C USA

International Monetary Fund UNTUK SEGERA th Street, NW 15 Maret 2016 Washington, D. C USA Siaran Pers No. 16/104 International Monetary Fund UNTUK SEGERA 700 19 th Street, NW 15 Maret 2016 Washington, D. C. 20431 USA Dewan Eksekutif IMF Menyimpulkan Konsultasi Pasal IV 2015 dengan Indonesia

Lebih terperinci

Konsolidasi Fiskal dan Komitmen Indonesia pada G20 1

Konsolidasi Fiskal dan Komitmen Indonesia pada G20 1 I. Pendahuluan Konsolidasi Fiskal dan Komitmen Indonesia pada G20 1 Kebijakan konsolidasi fiskal dipandang sangat mendesak untuk mengatasi krisis keuangan global. Para pemimpin pemerintahan negara anggota

Lebih terperinci

PENGANTAR PRESIDEN RI PADA SIDKAB TERBATAS BID. PEREKONOMIAN DI NUSA DUA, BALI, 28 MARET 2013 Kamis, 28 Maret 2013

PENGANTAR PRESIDEN RI PADA SIDKAB TERBATAS BID. PEREKONOMIAN DI NUSA DUA, BALI, 28 MARET 2013 Kamis, 28 Maret 2013 PENGANTAR PRESIDEN RI PADA SIDKAB TERBATAS BID. PEREKONOMIAN DI NUSA DUA, BALI, 28 MARET 2013 Kamis, 28 Maret 2013 PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG KABINET TERBATAS BIDANG PEREKONOMIAN

Lebih terperinci

Strategi Pengembangan Pembelajaran Perubahan Iklim di Indonesia

Strategi Pengembangan Pembelajaran Perubahan Iklim di Indonesia Strategi Pengembangan Pembelajaran Perubahan Iklim di Indonesia Doddy S. Sukadri Yayasan Mitra Hijau (YMH) Jakarta 29 Maret 2017 Paparan Hari ini UNFCCC LATAR BELAKANG Artikel 6 UNFCCC (Action for Climate

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 245 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 Tim Penulis

Lebih terperinci

Laporan Perekonomian Indonesia

Laporan Perekonomian Indonesia 1 Key Messages Ketahanan ekonomi Indonesia cukup kuat Ketahanan ekonomi Indonesia cukup kuat dalam menghadapi spillover dan gejolak pasar keuangan global. Stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan relatif

Lebih terperinci

Perkembangan Terkini Perekonomian Global dan Nasional serta Tantangan, dan Prospek Ekonomi ke Depan. Kantor Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Timur

Perkembangan Terkini Perekonomian Global dan Nasional serta Tantangan, dan Prospek Ekonomi ke Depan. Kantor Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Timur 1 Perkembangan Terkini Perekonomian Global dan Nasional serta Tantangan, dan Prospek Ekonomi ke Depan Kantor Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Timur ALUR PIKIR 2 PEREKONOMIAN GLOBAL PEREKONOMIAN DOMESTIK

Lebih terperinci

Perekonomian Indonesia

Perekonomian Indonesia Modul ke: 11Fakultas Ekonomi & Bisnis Perekonomian Indonesia Kebijakan Fiskal dan Moneter Janfry Sihite Program Studi Manajemen Tujuan Sesuai rapem Kebijakan Fiskal Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan

Lebih terperinci

Introduction to Macroenomics.

Introduction to Macroenomics. Introduction to Macroenomics www.aeunike.lecture.ub.ac.id What is macroeconomics? Macroeconomics Definition: A field of economics which deals with the economy as a whole and the determination of national

Lebih terperinci

ASEAN Financial Inclusion Rabu, 24 September 2014

ASEAN Financial Inclusion Rabu, 24 September 2014 ASEAN Financial Inclusion Rabu, 24 September 2014 Para pemimpin negara-negara kawasan Asia Tenggara telah menyerukan disusunnya suatu rencana strategis untuk mempercepat dan mewujudkan visi menggandakan

Lebih terperinci

Keuangan Inklusif dan Penanggulangan Kemiskinan

Keuangan Inklusif dan Penanggulangan Kemiskinan Keuangan Inklusif dan Penanggulangan Kemiskinan Bambang Widianto Deputi Seswapres Bidang Kesra/ Sekretaris Eksekutif TNP2K Juni 2014 OVERVIEW Ada kaitan kuat antara kemiskinan, inklusi sosial-ekonomi dan

Lebih terperinci

KOMUNIKE BERSAMA MENGENAI KERJA SAMA UNTUK MEMERANGI PERIKANAN TIDAK SAH, TIDAK DILAPORKAN DAN TIDAK DIATUR (/UU FISHING)

KOMUNIKE BERSAMA MENGENAI KERJA SAMA UNTUK MEMERANGI PERIKANAN TIDAK SAH, TIDAK DILAPORKAN DAN TIDAK DIATUR (/UU FISHING) t \.. REPUBU K INDONESIA KOMUNIKE BERSAMA MENGENAI KERJA SAMA UNTUK MEMERANGI PERIKANAN TIDAK SAH, TIDAK DILAPORKAN DAN TIDAK DIATUR (/UU FISHING) DAN UNTUK MEMAJUKAN TATA KELOLA PERIKANAN BERKELANJUTAN

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No. 5784 EKONOMI. Keanggotaan Kembali. Republik Indonesia. Dana Moneter Internasional. Bank Internasional. Undang-Undang. Nomor 9 Tahun 1966. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1967.

Lebih terperinci

modal sebagai salah satu tonggak perekonomian suatu negara. Baik buruknya investasi saham yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki modal melalui

modal sebagai salah satu tonggak perekonomian suatu negara. Baik buruknya investasi saham yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki modal melalui BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam dunia perekonomian modern perhatian dunia tertuju pada pasar modal sebagai salah satu tonggak perekonomian suatu negara. Baik buruknya kinerja pasar modal suatu

Lebih terperinci

Mempersiapkan Ketahanan Ekonomi Nasional Dalam Mengantisipasi Gejolak Ekonomi Global

Mempersiapkan Ketahanan Ekonomi Nasional Dalam Mengantisipasi Gejolak Ekonomi Global Mempersiapkan Ketahanan Ekonomi Nasional Dalam Mengantisipasi Gejolak Ekonomi Global oleh : Kamar Dagang dan Industri Indonesia Oktober 20 Terdepan,Terpercaya. Tumbuh bersama Anda 0 Agenda 1. Turbulensi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi pada dasarnya untuk memenuhi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat (social welfare) tidak bisa sepenuhnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis dampak..., Wawan Setiawan..., FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis dampak..., Wawan Setiawan..., FE UI, 2010. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan ekonomi dunia dewasa ini berimplikasi pada eratnya hubungan satu negara dengan negara yang lain. Arus globalisasi ekonomi ditandai dengan

Lebih terperinci

OVERVIEW. Kebijakan Moneter dan Aktivitas Ekonomi

OVERVIEW. Kebijakan Moneter dan Aktivitas Ekonomi OVERVIEW Kebijakan Moneter dan Aktivitas Ekonomi Perry Warjiyo 1 Keampuhan kebijakan moneter dalam mempengaruhi aktivitas ekonomi merupakan salah satu isu yang paling lama diperdebatkan dalam ekonomi moneter.

Lebih terperinci

Presented by: M Anang Firmansyah IMF. system Perserikatan Bangsa-bangsa yang didirikan berdasarkan perjanjian

Presented by: M Anang Firmansyah IMF. system Perserikatan Bangsa-bangsa yang didirikan berdasarkan perjanjian Presented by: M Anang Firmansyah IMF Dana Moneter Internasional adalah Salah satu badan khusus dalam system Perserikatan Bangsa-bangsa yang didirikan berdasarkan perjanjian internasional pada tahun 1945

Lebih terperinci

DAFTAR ISI STATISTIK EKONOMI KEUANGAN INDONESIA KATA PENGANTAR TABEL-TABEL

DAFTAR ISI STATISTIK EKONOMI KEUANGAN INDONESIA KATA PENGANTAR TABEL-TABEL STATISTIK EKONOMI KEUANGAN INDONESIA DAFTAR ISI KATA PENGANTAR TABEL-TABEL I. UANG DAN BANK I.1. Uang Beredar dan Faktor - Faktor yang Mempengaruhinya... 2 I.2. Neraca Analitis Otoritas Moneter ( Uang

Lebih terperinci

Laporan Delegasi Indonesia pada High-level Dialogue Regional Economic Cooperation and Integration, UN-ESCAP 21 April 2017

Laporan Delegasi Indonesia pada High-level Dialogue Regional Economic Cooperation and Integration, UN-ESCAP 21 April 2017 Laporan Delegasi Indonesia pada High-level Dialogue Regional Economic Cooperation and Integration, UN-ESCAP 21 April 2017 Dr. Ir. Suprayoga Hadi, MSP Ketua Delegasi Indonesia pada HLD RECI UN-ESCAP Bangkok,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Structural Adjustment Programs (SAPs) adalah sebuah program pemberian pinjaman yang dicanangkan oleh IMF. SAPs pada mulanya dirumuskan untuk membendung bencana

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan dan Saran

BAB V. Kesimpulan dan Saran BAB V Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa : 1) Saat ini (Oktober 2016) dapat dikatakan bahwa sistem keuangan di Indonesia sedang

Lebih terperinci

Upaya Diplomasi Indonesia dalam Forum G20 untuk Mewujudkan Framework for Strong, Sustainable and Balanced Growth

Upaya Diplomasi Indonesia dalam Forum G20 untuk Mewujudkan Framework for Strong, Sustainable and Balanced Growth Upaya Diplomasi Indonesia dalam Forum G20 untuk Mewujudkan Framework for Strong, Sustainable and Balanced Growth 2008-2012 Arum Tri Utami 1, Renny Miryanti 2, Tundjung Linggarwati 3 Abstract The aim of

Lebih terperinci

MODUL 8: MEMPRIORITASKAN KERENTANAN SERTA STRATEGI DAN PROYEK YANG POTENSIAL. USAID Adapt Asia-Pacific

MODUL 8: MEMPRIORITASKAN KERENTANAN SERTA STRATEGI DAN PROYEK YANG POTENSIAL. USAID Adapt Asia-Pacific MODUL 8: MEMPRIORITASKAN KERENTANAN SERTA STRATEGI DAN PROYEK YANG POTENSIAL University of Hawaii at Manoa Institut Teknologi Bandung Sejauh ini Kita Sudah Mendiskusikan Ancaman, Paparan, Sensitivitas,

Lebih terperinci

STAN KEBIJAKAN FISKAL PENGANTAR PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA. oleh: Rachmat Efendi

STAN KEBIJAKAN FISKAL PENGANTAR PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA. oleh: Rachmat Efendi PENGANTAR PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA KEBIJAKAN FISKAL oleh: Rachmat Efendi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Prodip III Kepabeanan Dan Cukai Tahun 2015 TUJUAN PEMBELAJARAN Memahami Kebijakan Fiskal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang bermanfaat bagi berbagai lapisan masyarakat.sekitar tahun

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang bermanfaat bagi berbagai lapisan masyarakat.sekitar tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Di era teknologi seperti saat ini banyak sekali muncul inovasi dari layanan keuangan yang bermanfaat bagi berbagai lapisan masyarakat.sekitar tahun 2012Bank Indonesia

Lebih terperinci

Pertama-tama, perkenanlah saya menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Luar Negeri yang berhalangan hadir pada pertemuan ini.

Pertama-tama, perkenanlah saya menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Luar Negeri yang berhalangan hadir pada pertemuan ini. PAPARAN WAKIL MENTERI LUAR NEGERI NILAI STRATEGIS DAN IMPLIKASI UNCAC BAGI INDONESIA DI TINGKAT NASIONAL DAN INTERNASIONAL PADA PERINGATAN HARI ANTI KORUPSI SEDUNIA JAKARTA, 11 DESEMBER 2017 Yang terhormat

Lebih terperinci

DAMPAK PENULARAN KRISIS GLOBAL TERHADAP ALIRAN INVESTASI ASING DI INDONESIA

DAMPAK PENULARAN KRISIS GLOBAL TERHADAP ALIRAN INVESTASI ASING DI INDONESIA DAMPAK PENULARAN KRISIS GLOBAL TERHADAP ALIRAN INVESTASI ASING DI INDONESIA Enggal Sriwardiningsih Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bina Nusantara, Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,

Lebih terperinci

-2- dan/atau memperbaiki kondisi yang membahayakan kelangsungan usaha Bank Sistemik. Rencana Aksi (Recovery Plan) Bank yang ditetapkan sebagai Bank Si

-2- dan/atau memperbaiki kondisi yang membahayakan kelangsungan usaha Bank Sistemik. Rencana Aksi (Recovery Plan) Bank yang ditetapkan sebagai Bank Si TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I KEUANGAN OJK. Bank Sistemik. Recovery Plan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 64) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Millenium Development Goals disingkat MDGs merupakan sebuah cita-cita

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Millenium Development Goals disingkat MDGs merupakan sebuah cita-cita 132 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Millenium Development Goals disingkat MDGs merupakan sebuah cita-cita pembangunan global yang menitikberatkan pembangunan pada pembangunan manusia (human development).

Lebih terperinci

Dampak Foreign Direct Investment dan Investasi Portofolio Terhadap Stabilitas Makroekonomi di Indonesia : Fenomena Global Imbalances

Dampak Foreign Direct Investment dan Investasi Portofolio Terhadap Stabilitas Makroekonomi di Indonesia : Fenomena Global Imbalances Dampak Foreign Direct Investment dan Investasi Portofolio Terhadap Stabilitas Makroekonomi di Indonesia : Fenomena Global Imbalances Yulia Indrawati Fakultas Ekonomi Universitas Jember E-mail : y_indrawati02@yahoo.com

Lebih terperinci

DUKUNGAN WHO INDONESIA TERHADAP STANDARISASI KURIKULUM PELATIHAN GIZI OLEH: SUGENG EKO IRIANTO

DUKUNGAN WHO INDONESIA TERHADAP STANDARISASI KURIKULUM PELATIHAN GIZI OLEH: SUGENG EKO IRIANTO DUKUNGAN WHO INDONESIA TERHADAP STANDARISASI KURIKULUM PELATIHAN GIZI OLEH: SUGENG EKO IRIANTO Why WHO is here? WHO is a major player in Global Health The environment in country is changing The role of

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia) dalam dunia ekonomi

I. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia) dalam dunia ekonomi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya muslim yaitu sebesar 85 persen dari penduduk Indonesia, merupakan pasar yang sangat besar untuk pengembangan industri

Lebih terperinci

Oleh : Erick E Abednego 11/315703/EK/18501

Oleh : Erick E Abednego 11/315703/EK/18501 Oleh : Erick E Abednego 11/315703/EK/18501 Pemerintah memegang peranan penting dalam pembangunan. Mengetahui hubungan antara pemerintah dan pasar dalam proses pembangunan ekonomi melalui kebijakan kebijakan.

Lebih terperinci

Keynote Speech STRATEGI INDONESIA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, INKLUSIF, DAN BERKEADILAN

Keynote Speech STRATEGI INDONESIA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, INKLUSIF, DAN BERKEADILAN KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Keynote Speech STRATEGI INDONESIA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, INKLUSIF, DAN BERKEADILAN Oleh: Menteri PPN/Kepala

Lebih terperinci

INDUSTRI BPR BPRS SEBAGAI PILAR EKONOMI DAERAH DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

INDUSTRI BPR BPRS SEBAGAI PILAR EKONOMI DAERAH DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT INDUSTRI BPR BPRS SEBAGAI PILAR EKONOMI DAERAH DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT Prof. Dr. Sri Adiningsih Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia Pontianak, 26 Oktober 2016 RAKERNAS PERBARINDO

Lebih terperinci

POSISI MASYARAKAT SIPIL

POSISI MASYARAKAT SIPIL KOMITMEN JAKARTA DAN POSISI MASYARAKAT SIPIL Don K. Marut International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) Overview: Dari Aid Effectiveness ke Development Effectiveness 1. Keprihatinan CSOs berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian negara-negara. Agenda berskala internasional yang diadakan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian negara-negara. Agenda berskala internasional yang diadakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengaruh globalisasi di berbagai negara semakin meluas dalam berbagai aspek dan dimensi. Globalisasi membuka peluang dan menjadi tantangan bagi perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sebuah negara yang sedang berkembang, pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sebuah negara yang sedang berkembang, pembangunan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai sebuah negara yang sedang berkembang, pembangunan ekonomi merupakan suatu tujuan utama. Hal ini juga merupakan tujuan utama negara kita, Indonesia. Namun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemerintah bersama dengan kebijakan moneter dan sektoral. Kebijakan fiskal

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemerintah bersama dengan kebijakan moneter dan sektoral. Kebijakan fiskal 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan makro yang dijalankan oleh pemerintah bersama dengan kebijakan moneter dan sektoral. Kebijakan fiskal yang dijalankan

Lebih terperinci

INDONESIA NEW URBAN ACTION

INDONESIA NEW URBAN ACTION KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH KEMITRAAN HABITAT Partnership for Sustainable Urban Development Aksi Bersama Mewujudkan Pembangunan Wilayah dan

Lebih terperinci

KEYNOTE SPEECH. Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

KEYNOTE SPEECH. Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, SEMINAR INDONESIAN ECONOMIC POLICY IN A CHALLENGING GLOBAL ECONOMY KEYNOTE SPEECH DR. DARMIN NASUTION, GUBERNUR BANK INDONESIA JAKARTA, 23 FEBRUARI 2012 Yang kami hormati Para pimpinan FEUI dan pimpinan

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi

Lebih terperinci

Analisis Efektivitas G20 Dalam Menangani Krisis Finansial Tahun Arum Tri Utami 1

Analisis Efektivitas G20 Dalam Menangani Krisis Finansial Tahun Arum Tri Utami 1 Analisis Efektivitas G20 Dalam Menangani Krisis Finansial Tahun 2008 Arum Tri Utami 1 Abstrak Krisis finansial 2008 menjadi sebuah permasalahan yang sulit dan menantang untuk diselesaikan, yang membawa

Lebih terperinci

G20 dan reformasi sistim moneter internasional

G20 dan reformasi sistim moneter internasional G20 dan reformasi sistim moneter internasional Syurkani Ishak Kasim 1 LATAR BELAKANG Para Pemimpin G20 dalam Deklarasi Seoul tahun 2010 telah menetapkan satu agenda ambisius yaitu melakukan reformasi sistem

Lebih terperinci

TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. Hendra Wijayanto

TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. Hendra Wijayanto TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK Hendra Wijayanto PERTANYAAN Apa yang dimaksud government? Apa yang dimaksud governance? SEJARAH IDE GOVERNANCE Tahap 1 Transformasi government sepanjang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 1966 TENTANG KEANGGOTAAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA DALAM DANA MONETER INTERNASIONAL

Lebih terperinci

Update on Indonesia Climate Change Policy Development

Update on Indonesia Climate Change Policy Development Update on Indonesia Climate Change Policy Development Dr. Medrilzam Director for Environment Affairs Ministry of National Development Planning/ National Development Planning Agency (BAPPENAS) Presented

Lebih terperinci

Prof. Dr. Rina Oktaviani Guru Besar FEM-IPB International Trade and Policy Studies- IPB. Workshop Pra-Konferensi PERHEPI Bogor, 27 Agustus 2014

Prof. Dr. Rina Oktaviani Guru Besar FEM-IPB International Trade and Policy Studies- IPB. Workshop Pra-Konferensi PERHEPI Bogor, 27 Agustus 2014 Prof. Dr. Rina Oktaviani Guru Besar FEM-IPB International Trade and Policy Studies- IPB Workshop Pra-Konferensi PERHEPI Bogor, 27 Agustus 2014 Perundingan Pertanian Indonesia Di Forum WTO (Pasca Bali)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian, baik di dalam negeri maupun di tingkat dunia

Lebih terperinci

Beberapa permasalahan menghambat pertumbuhan produk[vitas Indonesia

Beberapa permasalahan menghambat pertumbuhan produk[vitas Indonesia Beberapa permasalahan menghambat pertumbuhan produk[vitas Indonesia Rigiditas Pasar Tenaga Kerja Employment Protection Legislation Stringency Index Protection of permanent workers against (individual)

Lebih terperinci

PERAN DATA STATISTIK. dalam perencanaan PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN dan PERTUMBUHAN EKONOMI YANG INKLUSIF

PERAN DATA STATISTIK. dalam perencanaan PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN dan PERTUMBUHAN EKONOMI YANG INKLUSIF PERAN DATA STATISTIK dalam perencanaan PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN dan PERTUMBUHAN EKONOMI YANG INKLUSIF Konreg PDRB Se Kalimantan Tahun 2015, Palangka Raya, 8 Juni 2015 KECUK SUHARIYANTO Deputi Bidang Neraca

Lebih terperinci

Selamat Malam dan Salam Sejahtera untuk Kita Semua.

Selamat Malam dan Salam Sejahtera untuk Kita Semua. KEYNOTE SPEECH DEPUTI GUBERNUR BANK INDONESIA SERVICE EXCELLENCE AWARDS 2014 Jakarta, 13 Juni 2014 Yang kami hormati Pimpinan Redaksi Infobank, Pimpinan Marketing Research Indonesia, Para Pengamat Ekonomi,

Lebih terperinci

Sambutan Pembukaan Gubernur Agus D.W. Martowardojo Pada Joint IMF-Bank Indonesia Conference. Development. Jakarta, 2 September 2015

Sambutan Pembukaan Gubernur Agus D.W. Martowardojo Pada Joint IMF-Bank Indonesia Conference. Development. Jakarta, 2 September 2015 Sambutan Pembukaan Gubernur Agus D.W. Martowardojo Pada Joint IMF-Bank Indonesia Conference The Future of Asia s Finance: Financing for Development Jakarta, 2 September 2015 Yang terhormat Managing Director

Lebih terperinci

ADHI PUTRA ALFIAN DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM BATAM, 18 JUNI 2014

ADHI PUTRA ALFIAN DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM BATAM, 18 JUNI 2014 ADHI PUTRA ALFIAN DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM BATAM, 18 JUNI 2014 OUTLINE 1. LINGKUNGAN STRATEGIS 2. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 2 1. LINGKUNGAN STRATEGIS 3 PELUANG BONUS DEMOGRAFI Bonus Demografi

Lebih terperinci

Tanggapan terhadap Rancangan Teknokratik RPJMN Bidang Ekonomi-Infrastuktur

Tanggapan terhadap Rancangan Teknokratik RPJMN Bidang Ekonomi-Infrastuktur Tanggapan terhadap Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019 Bidang Ekonomi-Infrastuktur Oleh: Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi. M.Sc Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Universitas Sriwijaya,Palembang:

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010 PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak Juni 2010 viii Ringkasan Eksekutif: Keberlanjutan di tengah gejolak Indonesia terus memantapkan kinerja ekonominya yang kuat,

Lebih terperinci

Indonesia dan G20: Peluang dan Tantangan Penguatan Peran Indonesia di G20 pada Era Kepresidenan China

Indonesia dan G20: Peluang dan Tantangan Penguatan Peran Indonesia di G20 pada Era Kepresidenan China Indonesia dan G20: Peluang dan Tantangan Penguatan Peran Indonesia di G20 pada Era Kepresidenan China Yulius P Hermawan Seminar Penguatan Peran Indonesia dalam G20 Tahun 2016 Bandung, 18 Februari 2016

Lebih terperinci