STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UPT. PUSAT KOMPUTER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UPT. PUSAT KOMPUTER"

Transkripsi

1 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UPT. PUSAT KOMPUTER UNIVERSITAS MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE 2015

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena rahmat dan karunia-nya penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) UPT. Pusat Komputer telah selesai disusun. Standar Operasional Prosedur (SOP) ini adalah merupakan petunjuk teknis yang bertujuan untuk mempermudah dalam pelaksanaan setiap kegiatan di UPT. Pusat Komputer Universitas Malikussaleh. Selain itu, dengan adanya petunjuk teknis ini, transparansi, ketertiban administrasi dan pelaksanaan tugas pada berbagai kegiatan/program di Pusat Komputer diharapkan dapat tercapai. Harapan kami agar Standar Operasional Prosedur (SOP) ini sesuai dengan mekanisme perencanaan dan pelaksanaan tugas di Pusat Komputer Universitas Malikussaleh. Namun jika masih terdapat kekurangan-kekurangan dalam penyusunannya, maka kritik dan saran dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk kesempurnaan buku Standar Operasional Prosedur (SOP) ini ke depan. Akhirnya kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan buku Standar Operasional Prosedur (SOP) ini. Semoga buku ini dapat mencapai sasarannya dan bermanfaat dalam melaksanakan kegiatan di lingkungan UPT. Pusat Komputer Universitas Malikussaleh. Reuleut, Desember 2015 Tim penyusun BJM - UPT. PUSKOM i

3 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii KERUSAKAN DAN PERBAIKAN PERALATAN KOMPUTER... 1 PENGGUNAAAN SOFTWARE DAN SISTEM OPERASI KOMPUTER... 3 PENANGANAN GANGGUAN/KERUSAKAN KONEKSI INTERNET DAN JARINGAN LOKAL... 5 PENANGANAN GANGGUAN PADA SERVER WEB... 8 PEMASANGAN JARINGAN BARU PEMAKAIAN LABORATORIUM KOMPUTER UPT PUSKOM PROSEDUR REGISTRASI , HOMESITE DAN BLOG STAFF PENGAMANAN RUANG SERVER PENGAMANAN FASILITAS WIFI INVENTARISASI BAHAN AJAR BJM - UPT. PUSKOM ii

4 UNIVERSITAS MALIKUSSALEH DOKUMEN LEVEL : AREA : UPT. PUSAT KOMPUTER STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) JUDUL KERUSAKAN DAN PERBAIKAN : PERALATAN KOMPUTER Diajukan oleh : Kepala Bagian Tata Usaha Dikendalikan oleh : Sekretaris Disetujui oleh : Ketua Kode : BJM.UPT-II/SOP-001 Tanggal Dikeluarkan Desember 2015 No.Revisi : 1 1. TUJUAN : Memberikan prosedur dan tata cara pelaksanaan perbaikan peralatan komputer yang ada di setiap unit kerja pada Universitas Malikussaleh 2. DEFINISI : Peralatan komputer merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap unit kerja di Unimal. Peralatan komputer didapat dari bagian umum dan perlengkapan baik yang bersumber dari dana APBN, APBD, APBNP, PNBP maupun Hibah. Saat ini, penggunaan peralatan komputer di operasikan oleh setiap unit kerja. Pada setiap unit kerja, terdapat bagian perlengkapan. Namun mereka memiliki kekurangan dalam hal memperbaiki peralatan komputer yang rusak. Oleh karena itu, unit kerja dapat meminta bantuan kepada UPT untuk dapat memperbaiki kerusakan/masalah yang terdapat pada perangkat komputer. a. Hardware : Merupakan perangkat keras yang digunakan oleh komputer agar dapat beroperasi seperti yang kita inginkan. b. Software : Merupakan perangkat lunak yang berupa program komputer yang digunakan sebagai penunjang kegiatan. c. SIM : Sistim Informasi Managemen 3. REFERENSI : 1. Renstra Universitas Malikussaleh 2. Peraturan UPT Pusat Computer Universitas Malikussaleh 4. PROSEDUR No Kegiatan 4.1 Penguna mengajukan surat permohonan perbaikan peralatan komputer ke Ka. UPT. yang di tanda tangani oleh ka.biro/dekan/kepala lembaga 4.2 Pengguna Mengirimkan komputer/ printer yang akan di periksa ke ruangan workshop/teknisi UPT 4.3 Teknisi memberitahukan kepada Ka. UPT mengenai peralatan yang rusak beserta asal peralatan. 4.4 Ka. UPT. mendisposisikan surat perbaikan dari pengguna ke staf di UPT.PUSKOM untuk memeriksa peralatan tersebut. 4.5 Untuk komputer jika terjadi kerusakan pada hardware/ software, maka staf UPT. akan membuatkan surat berita acara kerusakan yang di tanda tangani oleh Ka. UPT. Pihak Terkait Pengguna Pengguna Teknisi Ka.UPT Ka.UPT 4.6 Selanjutnya Ka.UPT mengajukan permohonan biaya Ka.UPT BJM - UPT. PUSKOM 1

5 perbaikan ke KPA dengan mengunakan anggaran biaya perawatan dan perbaikan komputer/printer. 4.7 Jika terjadi kerusakan yang parah dan tidak dapat di perbaiki lagi, maka staff UPT.PUSKOM akan membuatkan surat yang ditanda tangani oleh KA.UPT., 4.8 Untuk Komputer/printer yang tidak dapat diperbaiki akan dikembalikan ke pemohonsertai dengan surat Keterangan dari Ka. UPT. sebagai dasar pergantian komputer/printer yang rusak ke BUPK 5.9 Jika setelah di analisa kerusakan yang terjadi terjadi pada komputer/printer yang disebabkan ada faktor kesengajaan dari user maka UPT. PUSKOM tidak melayani perbaikan dan tidak bertanggung jawab atas kerusakan komputer/ printer tersebut. Ka.UPT Ka.UPT Ka.UPT 5. FLOWCHART Mulai Pengguna Permohonan Perbaikan & pengiriman Ka. UPT Disposisi Surat Perbaikan Ka. UPT Memeriksa Tidak dapat diperbaiki Rusak hardware/ software Ka. UPT Pengajuan anggaran Selesai BJM - UPT. PUSKOM 2

6 UNIVERSITAS MALIKUSSALEH DOKUMEN LEVEL : AREA : UPT. PUSAT KOMPUTER STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) JUDUL PENGGUNAAAN SOFTWARE DAN SISTEM : OPERASI KOMPUTER Diajukan oleh : Kepala Bagian Tata Usaha Dikendalikan oleh : Sekretaris Disetujui oleh : Ketua Kode : BJM.UPT-II/SOP-002 Tanggal Dikeluarkan Desember 2015 No.Revisi : 1 1. TUJUAN : Memberikan prosedur dan tata cara penggunaan perangkat lunak komputer yang ada di setiap unit kerja pada Universitas Malikussaleh 2. DEFINISI : Perangkat lunak (Software) merupakan perangkat utama dalam sebuah komputer. Perangkat lunak ditempatkan pada sebuah sistem operasi. Berbagai software digunakan di komputer pada unit kerja di Unimal. Baik yang digunakan sebagai penungjang kerja administrasi (Office), maupun kerja lainnya. Penggunaan software diatur oleh peraturan, maksudnya tidak dibenarkan menggunakan software yang bajakan. Untuk itu, diupayakan penggunaan software yang bersifat open source supaya tidak ada permasalahan hukum di kedepan hari. disebabkan permasalahan ini, UPT puskom mengatur tentang tata cara penggunaan software yang ada di setiap unit kerja. 3. REFERENSI : 1. Renstra Universitas Malikussaleh 2. Peraturan UPT Pusat Computer Universitas Malikussaleh 4. PROSEDUR No Kegiatan 4.1 Setiap Instalasi Software diharuskan software yang berlisensi kecuali software yang sifatnya Free (open source). 4.2 Setiap Instalasi Software baru harus atas izin dari UPT PUSKOM dengan mengirim surat Kepada Ka. UPT. yang di tandatangani oleh Ka.Biro / Dekan / Ka.Lembaga / Penggelola LabKOM / Dosen. 4.3 Setiap software yang diinstal di semua komputer yang ada di Unimal adalah tanggung jawab UPT PUSKOM yang dibantu oleh.puskom serta pihak lain yang telah diberi izin. 4.4 User/Dosen/Pengelola LABKOM yang meminta untuk instalasi software baru, setelah masa instalasi bisa menghubungi langsung atau melalui surat untuk kemudian disampaikan kepada Ka. UPT User/dosen/pengelola LABKOM tidak diperkenankan untuk melakukan instalasi software kecuali atas izin Ka. UPT 4.6 UPT.PUSKOM berhak menghapus/uninstal setiap software yang tidak digunakan untuk praktikum/pelatihan atau software ilegal tanpa konfirmasi kepada siapapun selain kepada Pengelola LABKOM / Dekan / Ka.prodi / Ka.Biro / Kepala Lembaga. 4.7 Jika setelah dianalisa telah terjadi kerusakan pada software tersebut yang disebabkan ada faktor kesengajaan dari user maka UPT.PUSKOM tidak melayani perbaikan kecuali ada Pihak Terkait Pengguna Ka.UPT Ka.UPT Pengguna Pengguna Ka.UPT Ka.UPT BJM - UPT. PUSKOM 3

7 permintaan dari Pengelola LABKOM/ Ka.biro/ Dekan/ Dosen. 4.8 Setiap pengadaan software/sistem operasi baru yang akan digunakan, baik yang dilakukan oleh pengelola labkom / Dekan / Dosen, harus memberitahukan kepada KA.UPT.PUSKOM untuk dianalisa perutukannya dan diinventaris. Ka.UPT 5. FLOWCHART Mulai Pengguna Permohonan instal/ upgrade software Ka. UPT Evaluasi oleh UPT. Tidak Ka. UPT ya Setuju Instal Ka. UPT Cek berkala Ka. UPT Rusak Ka. UPT Tidak Perawatan Permintaan perbaikan oleh pengelola Selesai BJM - UPT. PUSKOM 4

8 UNIVERSITAS MALIKUSSALEH AREA : UPT. PUSAT KOMPUTER STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DOKUMEN LEVEL : (SOP) PENANGANAN GANGGUAN/KERUSAKAN JUDUL : KONEKSI INTERNET DAN JARINGAN LOKAL Diajukan oleh : Kepala Bagian Tata Usaha Dikendalikan oleh : Sekretaris Disetujui oleh : Ketua Kode : BJM.UPT-II/SOP-003 Tanggal Dikeluarkan Desember 2015 No.Revisi : 1 1. TUJUAN : Memberikan prosedur dan tata cara pelaksanaan perbaikan/penanganan jaringan komputer yang ada di setiap unit kerja pada Universitas Malikussaleh 2. DEFINISI : Jaringan komputer saat ini sudah menghubungkan antara kampus induk Reuleut dan unit kerja yang ada di Unimal. Saat ini, jaringan internet kampus terdapat tiga titik koneksi yaitu di Kampus Reuleut (Provider/server), Kampus Bukit Indah, dan Kampus Lancang Garam. Seringkali terjadi permasalah pada koneksi jairngan kampus ini, baik disebabkan oleh kesalahan manusia, jaringan maupun oleh cuaca. memiliki unit kerja yang khusus bertugas menanggani permasalah jaringan di kampus Unimal. 3. REFERENSI : 1. Renstra Universitas Malikussaleh 2. Peraturan UPT Pusat Komputer Universitas Malikussaleh 4. PROSEDUR No Kegiatan 4.1. yang bertugas untuk melakukan monitoring jaringan menemukan adanya gangguan pada node di jaringan lokal Unimal atau menerima laporan dari pengguna jasa di lingkungan Kampus Unimal segera melakukan pengecekan perangkat dengan menggunakan perintah ping dan tracer. 4.3 Apabila ping tidak berhasil, maka staf UPT. segera menghubungi pengelola IT/staf tempat terjadi gangguan dan mengkonfirmasi yang terjad 4.4. segera melaporkan tentang permasalahan yang terjadi dan perkiraan waktu pemulihan kembali ke Ka.UPT.PUSKOM dan user/pemohon yang terkena dampak dari gangguan. 4.5 Apabila gangguan terjadi pada infrastruktur IT, staf UPT.PUSKOM segera melaporkan permasalahan yang terjadi kepada Ka.UPT.PUSKOM dan User/pemohon yang terkena dampak dari gangguan. 4.6 UPT. segera menindaklanjuti laporan dengan mengirimkan staf UPT.PUSKOM ke lokasi tempat gangguan segera melakukan inventarisasi permasalahan dan berdasarkan hal tersebut ditentukan estimasi waktu pemulihan melaporkan kondisi di lapangan beserta estimasi waktu pemulihan kepada Ka.UPT.PUSKOM. Pihak Terkait Ka. Ka. Ka. Ka. Ka. Ka. BJM - UPT. PUSKOM 5

9 4.9 Ka.UPT.PUSKOM megirimkan surat dan melaporkan kondisi yang terjadi beserta estimasi waktu pemulihan kepada Ka.Biro/Dekan/Kepala Lembaga yang terkena dampak dari gangguan melakukan cek secara fisik terhadap perangkat aktif jaringan tulang punggung minimal sebulan sekali. Item cek fisik sesuai dengan form FO-UNIMAL-PUSKOM yang bertugas untuk memonitor jaringan melihat pesan koneksi gangguanpada sistem monitoring melakukan cek server DNS yang digunakan dengan menggunakan perintah nslookup. Domain yang digunakan sebagai parameter masukan untuk program nslookup adalah unimal.ac.id, mail.unimal.ac.id, google.com, dan yahoo.com menggunakan program mrtg untuk melakukan cek konektivitas. Alamat IP yang digunakan untuk melakukan pengecekan Apabila salah satu dari hasil mrtg tidak bagus, maka staf UPT.PUSKOM yang bertugas untuk monitoring segera menghubungi Provider penyedia Jasa Internet untuk UNIMAL Staf bidang jaringan yang bertugas menanyakan estimasi pemulihan gangguan ke Provider penyedia Jasa Internet untuk UNIMAL membuat laporan ke pengguna Internet di lingkungan UNIMAL melalui surat yang ditanda tangani oleh KA.UPT.PUSKOM atau melalui tentang gangguan jaringan yang terjadi beserta estimasi waktu untuk pulih kembali Ka. BJM - UPT. PUSKOM 6

10 5. FLOWCHART Mulai Pengguna Laporan user Validasi Rusak Tidak Ya Laporan ke Ka. UPT Inventaris permasalahan & esitimasi waktu Distribusi laporan ke user Selesai BJM - UPT. PUSKOM 7

11 UNIVERSITAS MALIKUSSALEH DOKUMEN LEVEL : AREA : UPT. PUSAT KOMPUTER STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) JUDUL PENANGANAN GANGGUAN PADA : SERVER WEB Diajukan oleh : Kepala Bagian Tata Usaha Dikendalikan oleh : Sekretaris Disetujui oleh : Ketua Kode : BJM.UPT-II/SOP-004 Tanggal Dikeluarkan Desember 2015 No.Revisi : 1 1. TUJUAN : Memberikan prosedur dan tata cara pelaksanaan perbaikan/penanganan gangguan pada server web yang ada di Universitas Malikussaleh 2. DEFINISI : Unimal memiliki Web server yang menangani masalah hosting laman unimal. Laman unimal, saat ini dikelola oleh. Pada laman tersebut, selain mempublikasikan informasi mengenai Unimal, juga informasi mengenai unit-unit kerja di Universitas Malikussaleh. Oleh karena itu, membentuk sebuah tim yang khusus menangani permasalahan web, baik dari sisi keamanan web maupun konten daripada web, terkadang ada saja gangguan yang terjadi pada web server unimal. Baik itu gangguan dari sisi teknis maupun gangguan tidak terbukanya laman web ketika di akses. 3. REFERENSI : 1. Renstra Universitas Malikussaleh 2. Peraturan UPT Pusat Computer Universitas Malikussaleh 4. PROSEDUR No Kegiatan 4.1. yang bertugas untuk memonitor server, melihat pesan gangguan dari layanan suatu server atau menerima laporan dari pengguna jasa mengakses layanan server tersebut untuk memastikan bahwa pesan gangguan memang benar akan melaporkan ke Ka. UPT. kejadian gangguan server. 4.4 Apabila server yang mengalami gangguan dan pengelolaan servernya di bawah UPT., maka Ka. UPT. akan memerintahkan staf UPT. melakukan pengecekan pada server web. 4.5 Staf bidang jaringan yang ditugaskan untuk melakukan pengecekan terhadap layanan web mencari sumber permasalahan pada server dan menyelesaikan permasalahan tersebut. 4.6 Staf yang ditugaskan akan melaporkan penyebab dan solusi penyelesaian dari permasalahan ke Ka. UPT Apabila server yang mengalami gangguan, pengelolaan servernya tidak dilakukan oleh UPT., maka Ka. UPT. akan menghubungi pengelola server tersebut agar menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Pihak Terkait Ka. UPT Ka. UPT Ka. UPT Ka. UPT BJM - UPT. PUSKOM 8

12 5. FLOWCHART Mulai Laporan gangguan dari user Laporan ke Ka. UPT Ka. UPT Gangguan Tidak Ya Ka. UPT Kerusakan lokal/server Lokal Server Pengaduan ke pengelola server Cek web server Tindak lanjut permasalah Laporan ke Ka. UPT Selesai BJM - UPT. PUSKOM 9

13 UNIVERSITAS MALIKUSSALEH DOKUMEN LEVEL : JUDUL AREA : UPT. PUSAT KOMPUTER STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) : PEMASANGAN JARINGAN BARU Diajukan oleh : Kepala Bagian Tata Usaha Dikendalikan oleh : Sekretaris Disetujui oleh : Ketua Kode : BJM.UPT-II/SOP-005 Tanggal Dikeluarkan Desember 2015 No.Revisi : 1 1. TUJUAN : Memberikan prosedur dan tata cara pelaksanaan pemasangan jaringan komputer baru di setiap unit kerja pada Universitas Malikussaleh 2. DEFINISI : Jaringan komputer yang ada saat ini sudah mencakup 85% area kampus. Pada perkembangannya dengan adanya perluasan kampus maupun pemindahan unit kerja menyebabkan adanya permintaan pemasanagan jaringan komputer baru. Pemasangan jaringan komputer di Unimal dilakukan dengan dua jenis yaitu secara kabel (wired) maupun secara nirkabel (wireless). Pada saat pembangunan gedung baru, jaringan baru mutlak di berikan kepada gedung baru tersebut, demikian juga jika terjadi pemindahan unit kerja maupun penambahan ruang/unit pada setiap unit kerja. 3. REFERENSI : 1. Renstra Universitas Malikussaleh 2. Peraturan UPT Pusat Komputer Universitas Malikussaleh 4. PROSEDUR No Kegiatan 4.1 Unit Kerja mengirimkan surat permohonan ke Ka. UPT yang diketahui/ditandatangani Oleh Ka.Biro/Dekan/Kepala Lembaga. 4.2 Ka.UPT akan mendisposisikan permohon pemasangan jaringan baru ke staf UPT 4.3 Ka. UPT menugaskan Staf untuk melakukan pengecekan/survey ke lokasi untuk mengetahui masih ada atau tidaknya kemungkinan untuk melakukan penambahan jaringan baru dan melakukan analisis konfigurasi jaringan yang telah ada. 4.4 Dari hasil survey ke lapangan tersebut, selanjutnya staf UPT memberikan rekomendasi kepada Ka. UPT tentang ketersediaan sarana dan prasarana untuk melakukan pemasangan jaringan baru untuk selanjutnya dikeluarkan dokumen RAB serta estimasi lama pengerjaan yang ditandatangani Ka. UPT 4.5 RAB yang telah ditandatangani oleh Ka. UPT tersebut akan dimintakan persetujuan Rektor untuk selanjutnya didisposisikan ke PPK, Apabila disetujui, selanjutnya pemasangan sambungan jaringan baru dapat dilaksanakan. 4.6 Setelah penyambungan selesai dilaksanakan, maka akan dilakukan uji kualitas penyambungan sesuai dengan Permintaan. Pihak Terkait Unit kerja Ka. UPT Ka. UPT Ka. UPT BJM - UPT. PUSKOM 10

14 4.7 Bila uji kualitas berjalan dengan baik, maka Ka. UPT mengeluarkan tagihan ke PPK dengan menggunakan dana anggaran biaya pemeliharaan dan perbaikan jaringan. 4.8 Bila dalam uji kualitas hasil yang didapat tidak sesuai dengan standar maka akan dilakukan pengecekan ulang pada sambungan yang telah terpasang dan dilakukan instalasi ulang jaringan tersebut sampai didapatkan kualitas yang sesuai standar. 4.9 Jika pemasangan sudah selesai, pihak pengguna menandatangani berita acara pemasangan jaringan baru. BJM - UPT. PUSKOM 11

15 5. FLOWCHART Mulai User Permohonan pemasangan jaringan baru Ka.UPT Disposisi ke staf Survey kelayakan Rekomendasi RAB & estimasi waktu Ka. UPT Persetujuan Rektor Tidak Ya Pemasangan instalasi Uji kualitas Buruk Baik Tagihan biaya Ka. UPT Berita Acara Selesai BJM - UPT. PUSKOM 12

16 UNIVERSITAS MALIKUSSALEH DOKUMEN LEVEL : AREA : UPT. PUSAT KOMPUTER STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) JUDUL PEMAKAIAN LABORATORIUM KOMPUTER : UPT PUSKOM Diajukan oleh : Kepala Bagian Tata Usaha Dikendalikan oleh : Sekretaris Disetujui oleh : Ketua Kode : BJM.UPT-II/SOP-006 Tanggal Dikeluarkan Desember 2015 No.Revisi : 1 1. TUJUAN : Memberikan prosedur dan tata cara pelaksanaan penggunaan Laboratorium komputer di UPT untuk unit kerja yang ada di Universitas Malikussaleh 2. DEFINISI : memiliki sebuah lab komputer. Lab tersebut diperuntukan bagi unit kerja/fakultas yang belum memiliki lab komputer. menyediakan sarana dan prasarana bagi fakultas/jurusan/prodi yang tidak memiliki lab komputer namun memerlukannya untuk kegiatan belajar mengajar. Pemakaian lab komputer di puskom saat ini intens dilakukan oleh jurusan/prodi yang ada di Unimal. Untuk itu, puskom juga menyediakan jadwal pemakaian bagi fakultas/jurusan/prodi yang berkeinginan menggunakannya. 3. REFERENSI : 1. Renstra Universitas Malikussaleh 2. Peraturan UPT Pusat Computer Universitas Malikussaleh 4. PROSEDUR No Kegiatan 4.1 Unit Kerja mengirimkan surat permohonan ke Ka. UPT. yang diketahui / ditandatangani oleh Ka.Biro/Dekan/Kepala Lembaga. 4.2 Ka. UPT. akan mendisposisikan permohon pemakaian Lab Komputer ke staf UPT. 4.3 Kepala UPT. menugaskan Staf untuk melakukan pengecekan jadwal penggunaan Lab komputer untuk mengetahui masih ada atau tidaknya waktu kosong dalam penggunaan Lab Komputer. 4.4 Dari hasil pengecekan, jika ada jadwal yg masih kosong, maka Ka. UPT akan membalas surat permintaan kepada unit kerja beserta dengan jadwal penggunaan yang bisa dialokasikan kepada unit kerja yang meminta dan pemintaan persetujuan dari unit kerja dengan jadwal yang dialokasikan oleh UPT. Jika tidak ada jadwal penggunaan yang kosong, maka surat berisi jadwal pemakaian Lab Komputer saat ini. 4.5 Jika dalam 3 hari kerja, surat pemberitahuan jadwal kosong tidak mendapat balasan dari unit kerja, maka akan menganggap permintaan dari unit kerja akan gugur, sehingga jadwal yang sudah dialokasikan tersebut akan diberikan kepada unit kerja/permintaan yang lain. 4.6 Jika ada balasan persetujuan dari Unit kerja yang meminta, maka Ka.UPT akan mendisposisikan kepada Laboran Pihak Terkait Pengguna Kepala UPT. Kepala UPT. Kepala UPT. Kepala UPT. BJM - UPT. PUSKOM 13

17 Lab UPT untuk menambahkan jadwal pemakaian saat ini. 4.7 Laboran lab Komputer akan memperbaharui jadwal pemakaian lab komputer UPT. Staf UPT 5. FLOWCHART Mulai Pengguna Permohonan penggunaan Lab. Komputer Ka.UPT Disposisi ke staf Cek jadwal Ya Tidak Perbaharui jadwal Kirim jawdal saat ini Selesai BJM - UPT. PUSKOM 14

18 UNIVERSITAS MALIKUSSALEH DOKUMEN LEVEL : AREA : UPT. PUSAT KOMPUTER STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) JUDUL PROSEDUR REGISTRASI , : HOMESITE DAN BLOG STAFF Diajukan oleh : Kepala Bagian Tata Usaha Dikendalikan oleh : Sekretaris Disetujui oleh : Ketua Kode : BJM.UPT-II/SOP-007 Tanggal Dikeluarkan Desember 2015 No.Revisi : 1 1. TUJUAN : Prosedur Registrasi , Homesite dan Blog Staff Universitas Malikussaleh ini ditujukan untuk menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan dalam registrasi , Homesite dan Blog Staff yang selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan. 2. DEFINISI : adalah suatu system komunikasi elektronik dimana setiap penggunanya dapat menuliskan suatu pesan pada satu terminal tertentu yang dapat diregenerasi pada terminal penerima. Blog adalah situs web yang berisi tulisan, artikel atau informasi bermanfaat yang diperbaharui secara teratur dan dapat diakses secara online baik untuk umum maupun pribadi. Website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman 3. REFERENSI : 1. Renstra Universitas Malikussaleh 2. Peraturan UPT Pusat Computer Universitas Malikussaleh 4. PROSEDUR No Kegiatan 4.1 Pengajuan Surat Permohonan Pengajuan Account Staff yang ingin membuat dapat mengajukan permohonan pembuatan yang ditujukan kepada Kepala UPT Pusat computer Unimal. Surat Permohonan berisi : Nama Lengkap Bagian/Lembaga/Fakultas Jabatan Nomor Pegawai Alamat Kampus Status staf Account yang diinginkan (Username dan Password) 4.2 Tahapan berikutnya adalah pengisian surat permohonan oleh staff yang bersangkutan berupa Form isian. Form isian tersebut diserahkan oleh pemohon ke bagian UPT pusat komputer Unimal. 4.3 Pengesahan Permohonan oleh Kepala Biro Administrasi Umum, beliau akan memeriksa kebenaran surat permohonan tersebut. Jika Form belum diisi dengan sempurna, pemohon diminta untuk melengkapi kembali data tersebut. Pihak Terkait Unit kerja Unit kerja Ka. Biro Adm Umum BJM - UPT. PUSKOM 15

19 Form yang telah disetujui oleh kepala Biro Administrasi Umum 4.4 Penyerahan Account Staffsite Account staffsite yang telah selesai diproses akan diserahkan kepada pemohon. Staff yang telah memiliki account , sekaligus dapat juga memiliki fasilitas staffsite dan Blog. Ka. Biro Adm Umum 5. FLOWCHART Mulai Pengguna Permohonan pembukaan account Ka.UPT Form isian ke UPT Ka. Biro Adm Umum Pengesahan Ka.UPT Penyerahan account Selesai BJM - UPT. PUSKOM 16

20 UNIVERSITAS MALIKUSSALEH DOKUMEN LEVEL : JUDUL AREA : UPT. PUSAT KOMPUTER STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) : PENGAMANAN RUANG SERVER Diajukan oleh : Kepala Bagian Tata Usaha Dikendalikan oleh : Sekretaris Disetujui oleh : Ketua Kode : BJM.UPT-II/SOP-008 Tanggal Dikeluarkan Desember 2015 No.Revisi : 1 1. TUJUAN : Pembahasan utama dalam bagian ini mengenai keamanan fisik ruang server. Untuk itu akan dipaparkan terlebih dahulu definisi keamanan fisik. Berikut pengertian keamanan fisik. 1. Perlindungan terhadap peralatan pemrosesan informasi dari kehancuran, kerusakan atau kehilangan; fasilitas pemrosesan informasi dari kehancuran, kerusakan dan masukan yang tidak sah; dan personil dari situasi yang berpotensi berbahaya. 2. Penggunaan kunci, penjaga, lencana dan ukuran administratif sejenis untuk mengendalikan akses ke komputer dan peralatan yang berhubungan. Dan pengukuran yang dibutuhkan untuk melindungi struktur dari rumah komputer, peralatan yang berhubungan dan isinya dari kehancuran karena kecelakaan, kebakaran, bahaya lingkungan, kejahatan, pengrusakan, spionase industri dan lainnya. 3. Keamanan fisik mendeskripsikan ukuran yang mencegah atau menanggulangi dari pengaksesan sebuah fasilitas, sumber daya, atau informasi yang disimpan pada media fisik. Dapat disederhanakan sebagai penguncian pintu atau sebagai rincian lapisan jamak dari penjagaan bersenjata. 4. Dapat disimpulkan keamanan fisik adalah tindakan atau cara yang dilakukan untuk mencegah atau menanggulangi dan menjaga orang, hardware, program, jaringan dan data dari bahaya fisik dan kejadian yang dapat menyebabkan kehilangan yang besar atau kehancuran. Keamanan fisik termasuk perlindungan terhadap kebakaran, bencana alam, pencurian, vandalism dan teroris 2. DEFINISI : Keamanan fisik dan keamanan virtual dalam ruang server tidak terlepas dari kebijakan Keamanan yang diterapkan di sebuah ruang server. Prosedur dan kebijakan yang diterapkan harus dapat berhasil dengan efektif. Namun kebijakan dan prosedur yang diterapkan sangat terkait sumber daya manusia yang akan melakukan kebijakan. Secara umum kebijakan keamanan menyangkut pengaturan terhadap sistem, pengaturan terhadap hak akses dan pengguna, pengaturan pengoperasian, prosedur backup dan pengaturan penyimpanan, serta kebijakan yang terkait dengan kontrol akses fisik dan lainnya. Memberikan pelatihan kepada staf tentang pentingnya mematuhi dan menjalankan prosedur serta kebijakan yang berlaku BJM - UPT. PUSKOM 17

21 merupakan sebuah cara yang dapat dilakukan agar kebijakan keamanan dapat mencapai tujuannya 3. REFERENSI : 1. Renstra Universitas Malikussaleh 2. Peraturan UPT Pusat Computer Universitas Malikussaleh 4. PROSEDUR Untuk mengamankan koneksi internet dari user diluar civitas Universitas Malikussaleh, maka dilakukan beberapa pengamanan, diantaranya: No Kegiatan Pihak Terkait 4.1 Lokasi Ruang server: Pemilihan lokasi bagunan menjadi hal yang harus diperhatikan. Hal-hal berikut dapat dijadikan bahan pertimbangan dari segi aspek keamanan dalam pemilihan lokasi. Lokasi yang dipilih sebaiknya yang memiliki sedikit resiko baik dari ancaman bencana alam (jalur gempa, daerah rawan banjir atau daerah rawan tornado) maupun dari ancaman teroris dan vandalisme. Ruang server sebaiknya dibangun terpisah dari kantor pusat. Cukup jauh dari jalan raya utama. Tidak bertetangga dengan bandar udara, pabrik kimia, jalur pipa gas, pusat keramaian (pasar, stadium olahraga) dan pusat pembangkit listrik. Dan juga lokasi memiliki fasilitas yang memadai, seperti kecukupan tenaga listrik. 4.2 Kontruksi Bangunan Ruang server: Setelah memilih lokasi yang baik selanjutnya kita harus memperhatikan bagunan yang akan didirikan untuk ruang server. Bangunan harus memperhatikan masalah sirkulasi udara karena hal ini terkait dengan suhu, ventilasi udara yang cukup, penggunaan AC yang direncanakan. 4.3 Pengamanan di sekililing bangunan: Disekeliling bangunan ruang server seharusnya adalah bidang kosong, bangunan ruang server sebaiknya memiliki jarak ± 10 meter dengan bangunan lain atau tanaman dan pohon, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pengawasan. Dinding dan tembok yang ada disekitar ruang server harus dapat dimonitor dengan baik. Penggunaan kamera CCTV sebagai pengawas adalah hal minimal yang harus dilakukan. Selain itu juga kamera yang digunakan sebaiknya memiliki kemampuan terhadap cahaya rendah, tahan terhadap suhu dan cuaca. Selain itu juga penggunaan landscape setelah bidang kosong pada ruang server baik dilakukan, adanya pepohonan dan taman akan membuat ruang server tersembunyi dari orang yang lewat disekitar ruang server serta pengintai. Pengawasan juga tidak terlepas dari areal parkir yang ada didekat ruang server. Pengawasan orang yang masuk dan keluar di kawasan ruang server harus dimonitor dengan baik. Penggunaan detektor bom perlu dilakukan untuk memeriksa setiap mobil yang masuk ke kawasan ruang server. Penggunaan penjaga atau petugas keamanan yang profesional merupakan sebuah hal yang harus dilakukan. Intinya, jadikanlah bangunan ruang server sebagai sebuah benteng yang harus memiliki pengamanan baik diluarnya, agar orang yang tidak berkepentingan tidak mudah untuk masuk kedalam bangunan. 4.4 Pengamanan didalam bangunan: Pengamanan didalam bangunan juga terkait dengan hal-hal Kepala UPT. Kepala UPT. Kepala UPT. Kepala UPT. BJM - UPT. PUSKOM 18

22 lain seperti faktor manusia. Penggunaan kamera pengawas, sensor asap, sensor kebakaran merupakan hal standar yang harus diterapkan. Pengawasan terhadap pintu masuk dan keluar orang harus diperhatikan dengan baik. Pintu masuk yang menggunakan bahan dari baja serta penggunaan kaca dan dinding yang aman akan sulit dilalui. Namun penggunaan pendeteksi penyusup dapat pula diaplikasikan pada bangunan ruang server. Kebakaran Bahaya kebakaran sangat mungkin terjadi di ruang server. Kumpulan peralatan elektronik yang ada berpotensi untuk menyebabkan kebakaran. Suplai tenaga yang baik harus diperhatikan, bangunan yang tidak mudah terbakar, penggunaan sensor asap, sensor panas, pemadam api dan sistem penyemprot air merupakan hal-hal yang harus dilakukan untuk mengurangi dan menanggulangi bahaya kebakaran. Pemasangan detector dan sensor baik pada rungan komputer maupun di luar ruangan. Penggunaan alarm kebakaran dapat dilakukan baik secara manual maupun otomatis. Selain itu juga gunakan pemadam api yang sesuai dengan jenis kebakaran yang terjadi. Ada dua jenis pemadam api yaitu pemadam kimia kering dan pemadam dari gas halon. Serta perhatikan juga efek yang dapat ditimbulkan dari penggunaan pemadam api. Berikut ini langkah-langkah yang ditulis oleh Lance D. Harry seorang manejer pengembang bisnis di Fenwal Protection System, yang dapat dilakukan untuk perencanaan kebakaran. 1. Proteksi = deteksi + suppresi 2. Idealnya proteksi yang dilakukan yaitu dengan menerapkan deteksi asap dan sistem suppresi kebakaran. Suppresi kebakaran dapat dilakukan dengan pemasangan detektor asap dan sensor udara pada langit-langit. Dan lengkapi dengan sistem penyemprot air baik skala 3. kecil maupun besar seperti FM Memahami secara keseluruhan strategi FP perusahaan. 5. Dapatkan ahli yang terpercaya untuk memberikan saran penanggulangan bahaya kebakaran. 6. Pahami kebutuhan local 7. Selain menerapkan standar tapi juga melihat kebutuhan perusahaan. 8. Lakukan penilaian resiko yang mencakup analisis TCO dalam fasilitas. 9. Lakukan perawatan sistem supaya dapat bertahan lama. 10. Didik dan latih pekerja. Diharapkan dengan pendidikan dan latihan pekerja dapat memahami bahaya kebakaran dan peduli untuk mencegah terhadap kemungkinan timbulnya bahaya. Suhu Ruang server sangat rentan terhadap temperatur yang tinggi. Oleh sebab itu penggunaan sensor suhu yang diletakkan di rack server menjadi sebuah solusi untuk mengendalikan suhu. Selain memperhatikan panas pada server, yang perlu diperhatikan adalah suhu ruangan. Untuk itu diperlukan sistem pendingin yang baik. Sejak mulai awal pembangunan ruang server hendaknya sudah diperhitungkan berapa BJM - UPT. PUSKOM 19

23 kapasitas yang diperlukan untuk membuat ruangan tetap dingin, sehingga tidak kesulitan dalam menghitung listrik yang dibutuhkan. Meningkatnya suhu dapat diatasi dengan penambahan AC, namun akan dapat menimbulkan masalah karena membutuhkan listrik yang cukup besar. Ada beberapa pendekatan yang dikembangkan untuk menghitung besarnya kebutuhan pendinginan. Pada dasarnya hal ini bergantung dari banyaknya jumlah peralatan yang ada didalam ruang komputer yang harus didinginkan. Cara sederhananya mungkin dengan melihat kapasitas ruangan yang dapat menampung berapa banyak rack server kemudian dari hal tersebut dapat diperkirakan berapa kebutuhan pendinginan yang diperlukan. Sebuah teknologi baru yang dapat diterapkan untuk menyesuaikan kapasitas pendinginan dengan kebutuhan ruang komputer. Lantai terbaru meningkatkan ketepatan sistem pendingin yang secara otomatis menyesuaikan kapasitas dengan kebutuhan ruangan tanpa memutar kompresor dan meningkatkan efisiensi dan realibilitas. Hal ini memungkinkan peningkatan kapasitas ekstra dalam sistem tanpa peningkatan dalam biaya energi. Keuntungan penggunakan pre-piping adalah kemudahan untuk menambahkan atau memindahkan model pendingin, selain itu juga realibilitas akan dapat tercapai. Listrik/Tenaga Kebutuhan listrik merupakan hal yang penting pada sebuah ruang server. Karena semua peralatan komputer, peralatan komunikasi dan jaringan serta pendingin membutuhkan energi. Selain itu juga penggunaan listrik cadangan seperti Genset dan UPS harus dilakukan. UPS yang digunakan harus memenuhi kebutuhan listrik dari semua peralatan yang ada. Batere UPS diharapkan dapat bertahan cukup lama sebelum digantikan dengan listrik cadangan dari Genset. Bencana Alam Bencana alam memang tak dapat dihindari, namun kita dapat mengantisipasi untuk mengurangi resiko yang disebabkan oleh bencana alam. Pada awal telah disebutkan bangunan ruang server harus jauh dari daerah yang sering dilanda bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, banjir, tornado dan sebagainya. Kontruksi bangunan yang memiliki ketahanan terhadap gempa adalah suatu cara yang dapat diterapkan. Selain itu juga rak server ditempatkan pada platform isolasi seismic sehingga resiko kerusakan jika terjadi gempa berskala kecil dapat dikurangi. Namun demikian bencana alam bukan itu saja, untuk itu pentingnya penerapan backup yang kontinu pada sebuah ruang server dan tempat penyimpanan data hasil backup harus terpisah dari ruang server dan disimpan pada tempat yang aman pula. BJM - UPT. PUSKOM 20

24 UNIVERSITAS MALIKUSSALEH DOKUMEN LEVEL : JUDUL AREA : UPT. PUSAT KOMPUTER STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) : PENGAMANAN FASILITAS WIFI Diajukan oleh : Kepala Bagian Tata Usaha Dikendalikan oleh : Sekretaris Disetujui oleh : Ketua Kode : BJM.UPT-II/SOP-009 Tanggal Dikeluarkan Desember 2015 No.Revisi : 1 1. TUJUAN : Prosedur ini ditujukan untuk menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan dalam melakukan pengamanan fasilitas Wifi dibawah tanggung jawab yang selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaannya. 2. DEFINISI : Jaringan internal (dan hotspot Wi-Fi) Gedung. Router yang tersambung ke FO, selain dihubungkan ke AP juga dapat dihubungkan ke switch atau router atau switch router jika diperlukan untuk memecah jaringan di gedung menjadi subnet-subnet. Sebuah router dapat menangani sejumlah node, namun berdasarkan tingkat utilisasi pada setiap node, kapasitas tersebut sulit untuk dipenuhi. Misalnya, untuk laboratorium, kapasitas yang disarankan adalah 60 node, sedangkan ruang administrasi dapat lebih besar. Dalam sebuah gedung, jaringan perlu dibagi-bagi lagi ke dalam subnet, yang menjamin kecepatan transfer data yang tinggi antar node di subnet. Pertimbangan utama dalam pembentukan subnet adalah kebutuhan interaksi antar pengguna jaringan. Jika, sekelompok pengguna memerlukan interaksi yang intensif (misalnya berkolaborasi dalam tugas/pekerjaan), maka node tempat pengguna mengakses jaringan perlu ditempatkan dalam sebuah subnet. Sebaliknya, jika interaksi rendah maka sebaiknya ditempatkan dalam subnet terpisah untuk mengurangi trafik data di dalam subnet (agar kecepatan transfer data dapat pada subnet dapat dijamin). Untuk memberikan fasilitas kepada civitas, Univesitas Malikussaleh dalam koneksi Interner, maka disediakan AP yang disebarkan dan dipasang Wi-fi diseluruh Kampus Universitas Malikussaleh. AP yang dipasang dilakukan pengamanan secara fisik dan logik. 3. REFERENSI : 1. Renstra Universitas Malikussaleh 2. Peraturan UPT Pusat Computer Universitas Malikussaleh 4. PROSEDUR Pihak No Kegiatan Terkait Untuk mengamankan koneksi internet dari user diluar civitas Universitas Malikussaleh, maka dilakukan beberapa pengamanan, diantaranya: 4.1 Pengamanan Koneksi ke AP menggunakan WAP 64 bit dengan Staff UPT. BJM - UPT. PUSKOM 21

25 nama SSID UG HotZone [lokasi kampus,gedung,lantai] dengan network key : cob4d1b4c Pengamanan koneksi Internet menggunakan sever authentikasi, maka user harus memasukan account staffsite dan studentsite. Jika user tidak dapat memasukkan id user maka tidak bisa menggunakan internet. Staff UPT. BJM - UPT. PUSKOM 22

26 UNIVERSITAS MALIKUSSALEH DOKUMEN LEVEL : JUDUL AREA : UPT. PUSAT KOMPUTER STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) : INVENTARISASI BAHAN AJAR Diajukan oleh : Kepala Bagian Tata Usaha Dikendalikan oleh : Sekretaris Disetujui oleh : Ketua Kode : BJM.UPT-II/SOP-010 Tanggal Dikeluarkan Desember 2015 No.Revisi : 1 1. TUJUAN : Memberikan pedoman untuk pelaksanaan inventarisasi dan dokumentasi Materi Ajar di Lingkungan Universitas Malikussaleh. 2. DEFINISI : Inventarisasi materi ajar adalah pengumpulan produkproduk materi ajar baik berupa catatan kuliah, tayangan, buku, video, CAI (Computer Aided Instruction) ataupun bentuk lainnya yang merupakan hasil produksi dosen Universitas Malikussaleh. 3. REFERENSI : 1. Renstra Universitas Malikussaleh 2. Peraturan UPT Pusat Computer Universitas Malikussaleh 4. PROSEDUR No Kegiatan 4.1 Menghubungi koordinator pengembang materi ajar (koordinator) atau panitia hibah pengembangan materi ajar (teaching grand) Pihak Terkait Staff UPT. 4.2 Mengumpulkan materi ajar Dosen 4.3 Apabila materi ajar yang terkumpul belum berbentuk softcopy Staff UPT. maka lakukan digitalisasi materi ajar dengan scanning. 4.4 Back-up materi ajar sesuai dengan mata kuliah yang ada pada Staff UPT. Program Studi dan siap digunakan. BJM - UPT. PUSKOM 23

27 5. FLOWCHART Mulai Staff UPT. Menghubungi koordinator Dosen Mengumpulkan materi ajar Staff UPT. Digitalisasi materi ajar Staff UPT. Back up materi ajar Selesai BJM - UPT. PUSKOM 24

28 Tim Penyusun Ketua : DR. Muhammad, ST., M.Sc Anggota : 1. DR. Ir. Mawardati, M.Si (FP) 2. DR. Murhaban,SE., M.Si, Ak (FE) 3. Abubakar, ST. MT (FT) 4. Elvira Sari Dewi, SP, MS. (FP) 5. M. Haykal, SE. M.Si, Ak (FE) 6. Subhani, S.Sos, M.Si (FISIP) 7. Marlia Sastro, SH.M.Hum (FH) BJM - UPT. PUSKOM 25

Bagian : NOC - BAPSI Dibuat oleh : M.Achsan Isa PENGAMANAN RUANG Direvisi oleh : Disetujui oleh : 6 November 2008 Tgl. Revisi : Jumlah Halaman : 13

Bagian : NOC - BAPSI Dibuat oleh : M.Achsan Isa PENGAMANAN RUANG Direvisi oleh : Disetujui oleh : 6 November 2008 Tgl. Revisi : Jumlah Halaman : 13 Bagian : NOC - BAPSI Dibuat oleh : M.Achsan Isa PENGAMANAN RUANG Direvisi oleh : SERVER Tgl. Pembuatan: Disetujui oleh : 6 November 2008 Tgl. Revisi : Jumlah Halaman : 13 I. TUJUAN Pembahasan utama dalam

Lebih terperinci

Physical Security and Biometrics. Abdul Aziz

Physical Security and Biometrics. Abdul Aziz and Biometrics Abdul Aziz Email : abdulazizprakasa@ymail.com Definisi: Tindakan atau cara yang dilakukan untuk mencegah atau menanggulangi dan menjaga hardware, program, jaringan dan data dari bahaya fisik

Lebih terperinci

Bagian : NOC - BAPSI Dibuat oleh : M.Achsan Isa PENGAMANAN LAYANAN Direvisi oleh : Disetujui oleh : November 2008 Tgl. Revisi : Jumlah Halaman : 6

Bagian : NOC - BAPSI Dibuat oleh : M.Achsan Isa PENGAMANAN LAYANAN Direvisi oleh : Disetujui oleh : November 2008 Tgl. Revisi : Jumlah Halaman : 6 Bagian : NOC - BAPSI Dibuat oleh : M.Achsan Isa PENGAMANAN LAYANAN Direvisi oleh : INTERNET Tgl. Pembuatan: Disetujui oleh : November 2008 Tgl. Revisi : Jumlah Halaman : 6 I. TUJUAN Saat ini teknologi

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UIN SUNAN GUNUNG DJATI B A N D U N G STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BAGIAN KEDUA DIVISI INFRASTRUKTUR DAN JARINGAN PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN PANGKALAN DATA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UNIMAL PRESS

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UNIMAL PRESS STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UNIMAL PRESS UNIVERSITAS MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayahnya penyusunan Standar Operasional Prosedur

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UPT. PERPUSTAKAAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UPT. PERPUSTAKAAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UPT. PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena rahmat dan karunia-nya penyusunan Standar Operasional Prosedur

Lebih terperinci

SOP Penyediaan Bandwidth

SOP Penyediaan Bandwidth SOP Penyediaan Bandwidth 1. Pimpinan unit kerja mengirimkan surat permohonan pengubahan bandwidth kepada ketua UPT TIK. 2. Ketua UPT TIK mendisposisikan surat tersebut kepada Koordinator Divisi Infastruktur

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE 2015 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmatnya, akhirnya

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM INFORMASI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM INFORMASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM INFORMASI BAGIAN INFORMASI BIRO INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NU SURABAYA 2015 1 UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA KAMPUS A JL. SMEA NO. 57 SURABAYA (031)

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI Universitas Respati Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Telp : 0274-488 781 ; 489-780 Fax : 0274-489780 Standar Operasional Prosedur Teknologi

Lebih terperinci

Jaringan Komputer dan Komunikasi Data Tgl. Pembuatan:

Jaringan Komputer dan Komunikasi Data Tgl. Pembuatan: Bagian : NOC - BAPSI Dibuat oleh : M.Achsan Isa Al Anshori Pengamanan Direvisi oleh : Jaringan Komputer dan Komunikasi Data Tgl. Pembuatan: Disetujui oleh : September 2008 Tgl. Revisi : Jumlah Halaman

Lebih terperinci

DATA CENTER. Annysa Firdaus ( )

DATA CENTER. Annysa Firdaus ( ) Annysa Firdaus (120411100045) DATA CENTER Seiring berjalannya waktu data-data yang ada akan bertambah besar sehingga dibutuhkan media penyimpanan dengan kapasitas yang besar juga. Mengolah dan data dalam

Lebih terperinci

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.HH-01.TI.05.02 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PUSAT DATA DAN RUANG SERVER DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK

Lebih terperinci

PUSAT DATA (DATA CENTER) standar ini bertujuan untuk mengatur penyelenggaraan pusat data (data center) di Kementerian.

PUSAT DATA (DATA CENTER) standar ini bertujuan untuk mengatur penyelenggaraan pusat data (data center) di Kementerian. LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer

Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer Oleh: Wahyu Nurjaya WK, S.T., M.Kom. Empat Prinsip Keandalan Sistem 1. Ketersediaan. Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan ketika dibutuhkan. 2.

Lebih terperinci

1. Lingkup Kerja. 2. Pelaksana. 3. Alat dan Bahan. 4. Referensi. 5. Uraian Instruksi Kerja. Operasional Server

1. Lingkup Kerja. 2. Pelaksana. 3. Alat dan Bahan. 4. Referensi. 5. Uraian Instruksi Kerja. Operasional Server 1/5 1. Lingkup Kerja Ruang Server Politeknik Negeri Batam 2. Pelaksana Tim Unit Pelaksana Teknis Sistem Informasi (UPT-SI) 3. Alat dan Bahan 1. Ruang server 2. Komputer server 3. Switch 4. Rak server 5.

Lebih terperinci

BAB 2 ANALISIS KONDISI EKSISTING TIK UNHAS DAN KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN TIK

BAB 2 ANALISIS KONDISI EKSISTING TIK UNHAS DAN KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN TIK BAB 2 ANALISIS KONDISI EKSISTING TIK UNHAS DAN KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN TIK Pengembangan TIK yang dilakukan oleh Unhas dalam kurun waktu 2009 2013 harus memperhatikan kondisi eksisting TIK. Dalam bab

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS 4.1 Perencanaan Audit Sebelum melakukan audit terhadap sistem aplikasi penjualan kredit di PT. Rodamas, kami terlebih dahulu membuat

Lebih terperinci

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER N. Tri Suswanto Saptadi 4/27/2016 nts/sia 1 Empat Prinsip Keandalan Sistem 1. Ketersediaan. Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan ketika dibutuhkan.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional

Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional L I - 1 Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional 1. Adanya pemisahan tugas Pembagian dan pemisahan tugas sesuai sesuai dengan dengan wewenang dan tanggung jawab wewenang dan tanggung

Lebih terperinci

Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional. 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer. telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat

Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional. 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer. telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat L1 Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional No. Pertanyaan Y T Keterangan 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat diselesaikan tepat waktu dan

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA Pengendalian terhadap sistem informasi serta data-data yang tidak tersedia, tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang

Lebih terperinci

SOP DISASTER RECOVERY DATABASE: TERPUTUSNYA KONEKSI INTERNET. I. TUJUAN Memberikan pedoman untuk Disaster Recovery: terputusnya koneksi internet

SOP DISASTER RECOVERY DATABASE: TERPUTUSNYA KONEKSI INTERNET. I. TUJUAN Memberikan pedoman untuk Disaster Recovery: terputusnya koneksi internet SOP DISASTER RECOVERY DATABASE: TERPUTUSNYA KONEKSI INTERNET Memberikan pedoman untuk Disaster Recovery: terputusnya koneksi internet Ruang lingkup dari SOP ini adalah memberikan pedoman untuk Disaster

Lebih terperinci

TENTANG KEBIJAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA

TENTANG KEBIJAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor: 585B/SK/R/UI/2006 TENTANG KEBIJAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang: a. bahwa penyediaan fasilitas komputer

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR B A N D U N G STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BAGIAN KETIGA DIVISI PENGEMBANGAN APLIKASI PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN PANGKALAN DATA 2017 BANDUNG Nomor Dokumen Pembuatan PTIPD-SOP-3-001 3 November 2017 KEMENTRIAN

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI. Pada bab ini akan membahas mengenai proses pelaksanaan Audit Sistem

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI. Pada bab ini akan membahas mengenai proses pelaksanaan Audit Sistem BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI Pada bab ini akan membahas mengenai proses pelaksanaan Audit Sistem Informasi Persediaan pada PT. Timur Jaya. 4. PROGRAM KERJA AUDIT 4.. Ruang Lingkup Audit Ruang Lingkup yang

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, Muchlis, S.Kom., M.Si Ketua Tim Standar Sistem Informasi Yeni Yuliana, S.Sos.I., M.Pd.I Ariansyah, S.Kom., M.Kom Ketua Penjaminan

Lebih terperinci

DIAGRAM ALIR PELAYANAN PAKET LELANG DAN KATALOG SECARA ELEKTRONIK MELALUI PORTAL SPSE PADA UPTB KOTA SAMARINDA Sesuai Peraturan Walikota Samarinda Nomor 05 Tahun 2013 Tentang SOP Layanan Pengadaan Barang/Jasa

Lebih terperinci

PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN SPMI - UBD

PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN SPMI - UBD PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN SPMI - UBD SPMI UBD Universitas Buddhi Dharma Jl. Imam Bonjol No. 41 Karawaci, Tangerang Telp. (021) 5517853, Fax. (021) 5586820 Home page : http://buddhidharma.ac.id Disetujui

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR B A N D U N G STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BAGIAN KESATU DIVISI LAYANAN DAN ADMINISTRASI UMUM PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN PANGKALAN DATA 2017 BANDUNG Nomor Dokumen Pembuatan PTIPD-SOP-1-001 2 Oktober

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN EVALUASI. Kuesioner yang dibuat mencakup 15 bagian dari IT Risk Management yang. 6. Rencana Kontingensi/Pemulihan Bencana

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN EVALUASI. Kuesioner yang dibuat mencakup 15 bagian dari IT Risk Management yang. 6. Rencana Kontingensi/Pemulihan Bencana BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN EVALUASI 4.1 Temuan dan Rekomendasi Kuesioner yang dibuat mencakup 15 bagian dari IT Risk Management yang terdapat dalam OCTAVE-S yang meliputi : 1. Kesadaran keamanan dan pelatihan

Lebih terperinci

KUESIONER. Nama Responden. Bagian/Jabatan

KUESIONER. Nama Responden. Bagian/Jabatan KUESIONER EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEMITRAAN PETERNAKAN INTI RAKYAT (PIR) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT DOMAIN KE- (DELIVERY AND SUPPORT): STUDI KASUS PADA PT. CEMERLANG UNGGAS LESTARI SEMARANG

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGELOLAAN, PELAYANAN DAN PENGGUNAAN LABORATORIUM EKONOMIKA PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

PEDOMAN PENGELOLAAN, PELAYANAN DAN PENGGUNAAN LABORATORIUM EKONOMIKA PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG PEDOMAN PENGELOLAAN, PELAYANAN DAN PENGGUNAAN LABORATORIUM EKONOMIKA PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG I. Pendahuluan Bahwa agar fungsi Laboratorium komputer

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG TATA KELOLA SISTEM DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Infrastruktur = prasarana, yaitu segala sesuatu yg merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses. Kebutuhan dasar pengorganisasian sistem

Infrastruktur = prasarana, yaitu segala sesuatu yg merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses. Kebutuhan dasar pengorganisasian sistem 1 Infrastruktur = prasarana, yaitu segala sesuatu yg merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses. Kebutuhan dasar pengorganisasian sistem sebagai layanan dan fasilitas yang diperlukan agar

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas mengenai analisa dan perancangan monitoring tekanan biogas mengunakan Arduino Nano. Pada prinsipnya perancangan dengan sistematika yang baik

Lebih terperinci

BAB 4 PELAKSANAAN AUDIT SISTEM INFORMASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan Audit Sistem Informasi Penjualan

BAB 4 PELAKSANAAN AUDIT SISTEM INFORMASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan Audit Sistem Informasi Penjualan BAB 4 PELAKSANAAN AUDIT SISTEM INFORMASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan Audit Sistem Informasi Penjualan PT. Hezzel Farm Indonesia. Dalam pengumpulan temuan audit diperoleh dari dokumentasi

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA Seri D Nomor 81 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2007 1 BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 81 Tahun 2007 Seri : D PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2007

Lebih terperinci

Pada akhirnya, kesuksesan pengamanan ruang server juga akan sangat tergantung dari faktor manusia. Faktor manusia perlu diatasi dengan menggunakan met

Pada akhirnya, kesuksesan pengamanan ruang server juga akan sangat tergantung dari faktor manusia. Faktor manusia perlu diatasi dengan menggunakan met BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan tentang sistem analisis dan perancangan pada pembuatan aplikasi sensor untuk memantau suhu ruang server dengan pemberitahuan SMS. Beberapa

Lebih terperinci

INSTRUKSI DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR IMI-572.UM TAHUN 2009 TENTANG PROSEDUR DAN AKSES PUSAT DATA KEIMIGRASIAN (PUSDAKIM)

INSTRUKSI DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR IMI-572.UM TAHUN 2009 TENTANG PROSEDUR DAN AKSES PUSAT DATA KEIMIGRASIAN (PUSDAKIM) DEPARTEMEN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 8 9, Jakarta Selatan INSTRUKSI DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR IMI-572.UM.02.05 TAHUN 2009 TENTANG PROSEDUR

Lebih terperinci

Untuk mengakses Internet dengan baik dan benar

Untuk mengakses Internet dengan baik dan benar BAB TEKNIK MENGAKSES INTERNET 3 Untuk mengakses Internet dengan baik dan benar kita perlu mempelajari sedikit tentang berbagai teknik untuk mengkonfigurasi akses ke Internet. Memang ada beberapa cara untuk

Lebih terperinci

INFRASTRUCTURE SECURITY

INFRASTRUCTURE SECURITY INFRASTRUCTURE SECURITY 1 WHAT S INFRASTRUCTURE?? Infrastruktur = prasarana, yaitu segala sesuatu yg merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses. Kebutuhan dasar pengorganisasian sistem sebagai

Lebih terperinci

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang memadai. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini telah melakukan evaluasi terhadap kondisi jalur evakuasi darurat

Lebih terperinci

Penjelasan Layanan: Layanan Perangkat Keras di Rumah untuk Konsumen

Penjelasan Layanan: Layanan Perangkat Keras di Rumah untuk Konsumen Penjelasan Layanan: Layanan Perangkat Keras di Rumah untuk Konsumen Sistem Anda. Untuk tujuan penerapan Perjanjian ini, Sistem diidentifikasi sebagai sistem Dell yang terdiri dari komponen berikut: monitor;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Abad 20 ini banyak ditandai dengan kemunculan teknologi mutakhir yang

BAB I PENDAHULUAN. Abad 20 ini banyak ditandai dengan kemunculan teknologi mutakhir yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Abad 20 ini banyak ditandai dengan kemunculan teknologi mutakhir yang memanfaatkan internet sebagai salah satu hal yang paling banyak diambil manfaatnya untuk membantu

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PENGGUNAAN LABORATORIUM JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK. Fakultas Ilmu Administrasi, 2012 All Rights Reserved

MANUAL PROSEDUR PENGGUNAAN LABORATORIUM JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK. Fakultas Ilmu Administrasi, 2012 All Rights Reserved MANUAL PROSEDUR PENGGUNAAN LABORATORIUM JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK Revisi ke : 4 Tanggal : Januari 2012 Dikaji ulang oleh : Sekretaris Jurusan Dikendalikan oleh : Unit Jaminan Mutu Disetujui oleh

Lebih terperinci

LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN. Oleh : Teguh Esa Putra ( )

LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN. Oleh : Teguh Esa Putra ( ) LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN Oleh : Teguh Esa Putra (14111001) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCU

Lebih terperinci

Kenalan Yuk dengan Data Center UNY

Kenalan Yuk dengan Data Center UNY Published on UPT Pusat Komputer Universitas Negeri Yogyakarta (https://puskom.uny.ac.id) Home > Kenalan Yuk dengan Data Center UNY Kenalan Yuk dengan Data Center UNY Submitted byroby on Wed, 2014-05-28

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCEDURE

STANDARD OPERATING PROCEDURE JUDUL KEAMANAN JARINGAN 01 Agustus KEAMANAN JARINGAN Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, Mahmud, S.Kom., M.Kom. Meidyan Permata Putri, M.Kom. Benedictus Effendi, S.T., M.T. Kepala Sekretaris

Lebih terperinci

Lampiran 8 : Daftar Pertanyaan Wawancara. No Pertanyaan Jawaban

Lampiran 8 : Daftar Pertanyaan Wawancara. No Pertanyaan Jawaban Lampiran 8 : Daftar Pertanyaan Wawancara Pengendalian Operasional No Pertanyaan Jawaban 1. Apakah pemisahan tugas / Ya penempatan karyawan telah sesuai dengan fungsi dan bidang nya? 2. Evaluasi terhadap

Lebih terperinci

12. PERKEMBANGAN / KEMAJUAN

12. PERKEMBANGAN / KEMAJUAN 12. PERKEMBANGAN / KEMAJUAN Untuk mengkoordinasi pemrosesan yang sedang berjalan di seluruh area produksi Manajer Operasi Perencanaan dan Pengembangan ( Penjadwal ) Pengontrol Operasi Supervisor Pengembangan

Lebih terperinci

STANDAR SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

STANDAR SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM STANDAR SISTEM INFORMASI Kode/No. : STD/SPMI-UIB/04.05 Tanggal : 1 September Revisi : 2 Halaman : 1 dari 6 STANDAR SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM Proses

Lebih terperinci

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI PANDUAN UJI KOMPETENSI KLASTER JUNIOR NETWORKING LSP TIK INDONESIA Jl. Pucang Anom Timur 23 Surabaya 60282, Jawa Timur Telp: +62 31 5019775 Fax: +62 31 5019776 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 2 2. Persyaratan

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA. 4.1 Hasil Evaluasi Terhadap Pengendalian Manajemen

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA. 4.1 Hasil Evaluasi Terhadap Pengendalian Manajemen BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA 4.1 Hasil Evaluasi Terhadap Pengendalian Manajemen 4.1.1 Evaluasi Terhadap Pengendalian Manajemen Operasional Pengendalian manajemen operasional

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. ABC

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. ABC BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. ABC Pengendalian pada sistem informasi yang ada sangat penting dalam menjalankan kegiatan evaluasi. Penggunaan suatu sistem untuk data yang tidak diolah

Lebih terperinci

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Kelas 1A Khusus Jalan L.L.R.E. Martadinata Jakarta Pusat Telp.(022) Fax.

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Kelas 1A Khusus Jalan L.L.R.E. Martadinata Jakarta Pusat Telp.(022) Fax. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Kelas 1A Khusus Nomor S.O.P W10.U1/01/SOP/PTIP/2016 SOP PERENCANAAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana : 1. Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

T T. Kualifikasi Pelaksana: 1. S1- Hukum 2. S1- Ekonomi 3. D3- Manajemen Informatika

T T. Kualifikasi Pelaksana: 1. S1- Hukum 2. S1- Ekonomi 3. D3- Manajemen Informatika Jakarta SOP W10.U1/01/SOP/IT/2016 ua Pengadilan Negeri Jakarta SOP PERENCANAAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) 1. Undang-Undang mor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 2. Undang-Undangmor1Tahun2004tentang

Lebih terperinci

PERTEMUAN 8 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

PERTEMUAN 8 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER PERTEMUAN 8 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengendalian pengamanan system informasi berbasis computer ini meliputi: pengendalian

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) L1 LAMPIRAN A KUESIONER Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) 1 Setiap penggunaan sistem informasi harus melaksanakan aturan yang ditetapkan perusahaan 2 Pimpinan masing-masing unit organisasi

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PUSAT DATA PENGERTIAN TEKNOLOGI PUSAT DATA. AFIYATI SSi., MT. FAKULTAS ILMU KOMPUTER. Modul ke: Fakultas. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA

TEKNOLOGI PUSAT DATA PENGERTIAN TEKNOLOGI PUSAT DATA. AFIYATI SSi., MT. FAKULTAS ILMU KOMPUTER. Modul ke: Fakultas. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA Modul ke: TEKNOLOGI PUSAT DATA PENGERTIAN TEKNOLOGI PUSAT DATA Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER Program Studi TEKNIK INFORMATIKA www.mercubuana.ac.id AFIYATI SSi., MT. MATERI 3 TEKNOLOGI PUSAT DATA STAKEHOLDER

Lebih terperinci

Proposal Jasa Maintenance CCTV

Proposal Jasa Maintenance CCTV Proposal Jasa Maintenance CCTV WarungComputer.com 2012 Salinan ke : 1 ( Kesatu ) Versi : 1.01 Tanggal : / / 2012 No : /Prop-CCTV-mtc/ /XII Hak Cipta 2012 WarungComputer.com Dokumen ini merupakan hak milik

Lebih terperinci

2018, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Tr

2018, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Tr No.45, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Penyelenggaraan TIK. PERATURAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Website merupakan salah satu media penyedia informasi yang efektif dan efisien. Media ini didukung oleh teknologi jaringan yang menyebabkan salah satu sisi penggunanya

Lebih terperinci

KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM PENGAMPU TI. 10 Urusan. Layanan E-Government

KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM PENGAMPU TI. 10 Urusan. Layanan E-Government KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM PENGAMPU TI 10 Urusan Layanan E-Government Administrator Server Administrator Server Mengelola komponen (server, workstation, sistem operasi) sistem informasi sesuai kebutuhan

Lebih terperinci

K. Sistem Informasi 1. Rancangan Pengembangan Sistem Informasi Sistem informasi yang dikelola Prodi meliputi sistem informasi tatap muka, cetak, dan

K. Sistem Informasi 1. Rancangan Pengembangan Sistem Informasi Sistem informasi yang dikelola Prodi meliputi sistem informasi tatap muka, cetak, dan 101 K. Sistem Informasi 1. Rancangan Pengembangan Sistem Informasi Sistem informasi yang dikelola Prodi meliputi sistem informasi tatap muka, cetak, dan elektronik. Ketiga sistem informasi ini diperlukan

Lebih terperinci

Layanan Pengoptimalan Cepat Dell Compellent Keterangan

Layanan Pengoptimalan Cepat Dell Compellent Keterangan Layanan Pengoptimalan Cepat Dell Compellent Keterangan Ikhtisar Layanan Keterangan Layanan ini ("Keterangan Layanan") ditujukan untuk Anda, yakni pelanggan ("Anda" atau "Pelanggan") dan pihak Dell yang

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER

ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER T. Muhammad, M. Zulfin Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl.

Lebih terperinci

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 Fernadi H S, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

2017, No Badan SAR Nasional Nomor PK. 15 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga atas Organisasi dan Tata Kerja Badan SAR Nasional (Berita Negara R

2017, No Badan SAR Nasional Nomor PK. 15 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga atas Organisasi dan Tata Kerja Badan SAR Nasional (Berita Negara R No.292, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BASARNAS. Tata Kelola Sistem Infomasi. PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK 3 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA SISTEM INFORMASI DI LINGKUNGAN BADAN SAR

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT KE-2 (ACQUIRE AND IMPLEMENT)

DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT KE-2 (ACQUIRE AND IMPLEMENT) LAMPIRAN 119 120 DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT KE-2 (ACQUIRE AND IMPLEMENT) Studi Kasus Pada PT. SURYA RENGO CONTAINERS - DEMAK NAMA RESPONDEN

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 43/P/SK/HT/2011 TENTANG KEBIJAKAN INFRASTRUKTUR JARINGAN KOMPUTER DI UNIVERSITAS GADJAH MADA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 43/P/SK/HT/2011 TENTANG KEBIJAKAN INFRASTRUKTUR JARINGAN KOMPUTER DI UNIVERSITAS GADJAH MADA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 43/P/SK/HT/2011 TENTANG KEBIJAKAN INFRASTRUKTUR JARINGAN KOMPUTER DI UNIVERSITAS GADJAH MADA REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang : a. bahwa infrastruktur

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PUSAT SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS KUNINGAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PUSAT SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS KUNINGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PUSAT SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS KUNINGAN SATUAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS KUNINGAN 2016 Area : Dibuat oleh Diperiksa oleh Disahkan oleh Kode/No : SPM-UNIKU.SOP.48.01 SOP

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN STIE MURA Jalan Jendral Besar H. M. Soeharto Km 13 Kelurahan Lubuk Kupang Kecamatan Lubuklinggau Selatan I Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan KODE SOP/STIEMURA /SPMI-04/13-07 DOKUMEN STANDAR STANDAR OPERASIONAL

Lebih terperinci

PT. GRAND BEST INDONESIA

PT. GRAND BEST INDONESIA Kode Doc. : 01.ICT.2013 Halaman : 1 Disusun : 1. (Agung Permana) Tanda Tangan Jabatan ICT Support Disetujui : 1.. Factory Manager 2. Mr. Chien Lien Thing Diketahui: 1. Mr Wang Fu Ping Area Manager No.

Lebih terperinci

PROSEDUR MUTU PENGELOLAAN PERANGKAT KERAS INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI, JARINGAN TEKNOLOGI INFORMASI SERTA KOMUNIKASI No. Revisi 01

PROSEDUR MUTU PENGELOLAAN PERANGKAT KERAS INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI, JARINGAN TEKNOLOGI INFORMASI SERTA KOMUNIKASI No. Revisi 01 1. TUJUAN Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 85080 1 dari 6 Maret 22 Prosedur ini ditetapkan agar proses pengelolaan perangkat keras infrastruktur teknologi, jaringan teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI. No Kegiatan Metode Waktu. Mencari Informasi dari Buku dan. Internet yang berkaitan dengan

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI. No Kegiatan Metode Waktu. Mencari Informasi dari Buku dan. Internet yang berkaitan dengan BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI 4.1 Perencanaan dan Program Audit 4.1.1. Perencanaan Audit No Kegiatan Metode Waktu Mencari Informasi dari Buku dan 1 Internet yang berkaitan dengan Sistem Informasi Instalasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu teknologi penting dan menjadi trend dalam jaringan komputer adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu teknologi penting dan menjadi trend dalam jaringan komputer adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Teknologi Informasi khususnya jaringan komputer pada saat ini telah menjadi salah satu hal yang mendasar dalam semua segi. Sulit dibayangkan pada era teknologi informasi

Lebih terperinci

CARA MEMASANG WIFI ACCESS POINT DENGAN MODEM

CARA MEMASANG WIFI ACCESS POINT DENGAN MODEM CARA MEMASANG WIFI ACCESS POINT DENGAN MODEM Menggunakan Wifi Access Point (WAP) sebenarnya gampang-gampang susah. Jika anda menggunakan modem dan WAP yang berbeda misalnya modem merek TP Link dan WAP

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Gambaran Umum Sistem Perancangan kendali kelistrikan rumah menggunakan web dimulai dari perancangan hardware yaitu rangkaian pengendali dan rangkaian pemantau seperti rangkaian

Lebih terperinci

RENCANA INDUK MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) DI RSU BINA KASIH

RENCANA INDUK MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) DI RSU BINA KASIH RSU BINA KASIH RENCANA INDUK MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) DI RSU BINA KASIH I. LATAR BELAKANG Ketidaksiapan beberapa Rumah Sakit dalam menanggulangi bencana gempa bumi, tsunami, wabah penyakit

Lebih terperinci

APLIKASI PEMASANGAN IKLAN DI MEDIA CETAK BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL

APLIKASI PEMASANGAN IKLAN DI MEDIA CETAK BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL APLIKASI PEMASANGAN IKLAN DI MEDIA CETAK BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL SKRIPSI Disusun oleh : ARIEF RAHARDJO POETRA ( 0934010072 ) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

By. Gagah Manunggal Putra Support by :

By. Gagah Manunggal Putra Support by : Computer Networking By. Gagah Manunggal Putra Support by : Apa itu Jaringan Komputer? Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber

Lebih terperinci

PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER

PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER Mengenal LAN TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data komputer di internet. perbedaan jenis komputer

Lebih terperinci

Buku Manual Tata Tertib dan Prosedur Penggunaan

Buku Manual Tata Tertib dan Prosedur Penggunaan 2012 Buku Manual Tata Tertib dan Prosedur Penggunaan Laboratorium Alat dan Teknik Penangkapan Laboratorium Alat dan Teknik Penangkapan Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan Fakultas Perikanan

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI AUTENTIKASI JARINGAN HOTSPOT MENGGUNAKAN PFSENSE DAN RADIUS SERVER

DESAIN DAN IMPLEMENTASI AUTENTIKASI JARINGAN HOTSPOT MENGGUNAKAN PFSENSE DAN RADIUS SERVER DESAIN DAN IMPLEMENTASI AUTENTIKASI JARINGAN HOTSPOT MENGGUNAKAN PFSENSE DAN RADIUS SERVER TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada Fakultas

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG DESAIN SISTEM CATU DAYA DARURAT UNTUK REAKTOR DAYA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG DESAIN SISTEM CATU DAYA DARURAT UNTUK REAKTOR DAYA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG DESAIN SISTEM CATU DAYA DARURAT UNTUK REAKTOR DAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, Menimbang

Lebih terperinci

PUSAT KOMPUTER UNIVERSITAS NUSA CENDANA Standard Operating Procedures: Pemuatan dan pemutakhiran konten website Undana

PUSAT KOMPUTER UNIVERSITAS NUSA CENDANA Standard Operating Procedures: Pemuatan dan pemutakhiran konten website Undana No. Dok : Tanggal Terbit : Dipersiapkan oleh, Kasubag TU - UPT Komputer Disetujui Oleh, Kepala UPT Komputer, Diketahui Oleh, Rektor Universitas Nusa Cendana,.... Tujuan Sebagai pedoman dalam pemuatan dan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGAMANAN FISIK RUANG SERVER BERDASARKAN ISO 27001:2005 (Studi Kasus : Fakultas Teknik Universitas Pasundan)

PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGAMANAN FISIK RUANG SERVER BERDASARKAN ISO 27001:2005 (Studi Kasus : Fakultas Teknik Universitas Pasundan) PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGAMANAN FISIK RUANG SERVER BERDASARKAN ISO 27001:2005 (Studi Kasus : Fakultas Teknik Universitas Pasundan) TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebakaran menjadi sebuah masalah yang bisa terjadi di mana saja baik itu di gedung perkantoran, perumahan ataupun di fasilitas umum. Keterlambatan dalam penanganan

Lebih terperinci

USER GUIDE Peminat/ Pendaftar. Sistem Informasi Manajemen Pendaftaran Mahasiswa Baru. Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina

USER GUIDE Peminat/ Pendaftar. Sistem Informasi Manajemen Pendaftaran Mahasiswa Baru. Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina USER GUIDE Peminat/ Pendaftar Sistem Informasi Manajemen Pendaftaran Mahasiswa Baru Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina . Informasi yang terdapat pada dokumen ini adalah rahasia dan diatur oleh legalitas antara

Lebih terperinci

PEMINJAMAN RUANG KULIAH DAN FASILITAS UMUM

PEMINJAMAN RUANG KULIAH DAN FASILITAS UMUM PEMINJAMAN RUANG KULIAH DAN 00/UKA/0 Kantor Wakil Rektor Bidang Sumberdaya & Organisasi Institut Teknologi Bandung 0 NOMOR : 00/UKA/0 BERLAKU TMT : April 0 HALAMAN : dari RIWAYAT REVISI N/A LEMBAR PENGESAHAN

Lebih terperinci

Buku Panduan INFRASTRUKTUR JARINGAN KOMPUTER DAN KOMUNIKASI DATA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN

Buku Panduan INFRASTRUKTUR JARINGAN KOMPUTER DAN KOMUNIKASI DATA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN Buku Panduan INFRASTRUKTUR JARINGAN KOMPUTER DAN KOMUNIKASI DATA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN SUBBIDANG PERANGKAT KERAS TAHUN 2008 PENDAHULUAN Pada era globalisasi ini sudah membawa manusia pada suatu dunia

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 21/P/SK/HT/2009 TENTANG LAYANAN , HOSTING, DAN IDENTITAS TUNGGAL UNIVERSITAS (ITU)

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 21/P/SK/HT/2009 TENTANG LAYANAN  , HOSTING, DAN IDENTITAS TUNGGAL UNIVERSITAS (ITU) PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 21/P/SK/HT/2009 TENTANG LAYANAN EMAIL, HOSTING, DAN IDENTITAS TUNGGAL UNIVERSITAS (ITU) REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang : a. bahwa untuk menunjang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Dalam pengukuran risiko yang dilakukan pada PT National Label, kami telah mengumpulkan dan mengolah data berdasarkan kuisioner

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Pengertian Hosting Hosting adalah tempat atau jasa internet untuk membuat halaman website yang telah di buat menjadi online dan

BAB I PENDAHULUAN 1. Pengertian Hosting Hosting adalah tempat atau jasa internet untuk membuat halaman website yang telah di buat menjadi online dan BAB I PENDAHULUAN 1. Pengertian Hosting Hosting adalah tempat atau jasa internet untuk membuat halaman website yang telah di buat menjadi online dan bisa diakses oleh orang lain. Sedangkan Hosting Itu

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Dalam pengukuran risiko yang dilakukan pada PT Informasi Komersial Bisnis, kami mengolah data berdasarkan wawancara kepada

Lebih terperinci

Melakukan instalasi perangkat jaringan LAN( Lokal Area Network)

Melakukan instalasi perangkat jaringan LAN( Lokal Area Network) Modul KK09 Melakukan instalasi perangkat jaringan LAN( Lokal Area Network) Melakukan instalasi perangkat jaringan LAN( Lokal Area Network) A. Konsep Jaringan Komputer 1. Sejarah Jaringan Komputer Pada

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI KABUPATEN CIAMIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Pendidikan Kabupaten Brebes, maka efektivitas untuk 5 (lima) unsur SPIP pada

BAB 5 PENUTUP. Pendidikan Kabupaten Brebes, maka efektivitas untuk 5 (lima) unsur SPIP pada BAB 5 PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil wawancara yang dilengkapi dengan hasil observasi dan dokumen terkait Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes,

Lebih terperinci

PeGI. Dimensi Infrastruktur

PeGI. Dimensi Infrastruktur PeGI Dimensi Infrastruktur Pengertian Dasar Infrastructure: (menurut Webster Dictionary) the underlying foundation or basic framework (as of a system or organization) the permanent installations required

Lebih terperinci