DAFTAR ISI KATA PENGANTAR MODUL 1.PENGENALAN SIMULASI DENGAN HYSYS MODUL 2 SIMULASI ALAT ALIRAN FLUIDA MODUL 3 SIMULASI PENUKAR KALOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISI KATA PENGANTAR MODUL 1.PENGENALAN SIMULASI DENGAN HYSYS MODUL 2 SIMULASI ALAT ALIRAN FLUIDA MODUL 3 SIMULASI PENUKAR KALOR"

Transkripsi

1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR MODUL 1.PENGENALAN SIMULASI DENGAN HYSYS MODUL 2 SIMULASI ALAT ALIRAN FLUIDA MODUL 3 SIMULASI PENUKAR KALOR MODUL 4 SIMULASI REAKTOR MODUL 5 SIMULASI PEMISAH MODUL 6 RANGKAIAN PROSES

2 MODUL I PENGENALAN HYSYS Hysys merupakan software process engineering untuk mensimulasikan suatu unit process atau multi unit process yang terintegrasi, intuitive, iterative, open and extensible. Simulator Hysys bermanfaat untuk aplikasi di industri kimia seperti 1. Perancangan suatu industri kimia 2. Memonitor kemampuan dari industri kimia yang telah exist 3. Melacak permasalahan process yang terjadi di industri kimia 4. Kemungkinan peningkatan kapasitas produksi dari plant Area penggunaan dari simulator Hysys adalah Conceptual analysis Process design Project design Operability and safety Automation Asset utilization Hysys dapat dipergunakan untuk mensimulasikan unit-unit process secara steady state dan dynamic. Pada pelatihan ini hanya dijelaskan simulasi dengan Hysys dalam kondisi steady state (tunak) II: Bagian-bagian dari Simulator Hysys Jendela awal: saat mengklik icon Hysys yang telah ada di desktop atau menu program computer akan menampilkan jendela awal seperti gambar berikut ini Menu bar Desktop Tool bar Trace windows

3 Hysys juga menyediakan tombol-tombol langsung tanpa ke menu bar atau toolbar. Beberapa tombol-tombol dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

4 Langkah-langkah dasar untuk melakukan simulasi dengan Hysys 1. Membuka case baru yang ada di bagian file ( File New Case) 2. Setelah dipilih new case kemudian muncul jendela simulation basis manager

5 Sebelum menuju ke simulation basis manager, satuan yang akan dipergunakan perlu diset. Satuan yang tersedia dalam SI dan British. Tahapan untuk mengubah units atau satuan yaitu klik menu bar tools preference variables. Jendela untuk bagian Units adalah sebagai berikut Bila tidak semua unit akan diubah dalam SI atau british, Hysys menyediakan fasilitas clone untuk mengubah beberapa variable dengan unit yang dikehendaki misalnya tekanan yang tersedia dalam satuan SI adalah kpa kemudian diubah dalam atm atau bar, bisa dilakukan dengan fasilitas clone tersebut. Caranya adalah Klick bagian clone maka akan muncul unit set baru dengan nama NewUser Kemudian pilih units variable yang akan diubah misalnya tekanan dari kpa ke bar maka pilih pada bagian display units Pressure dan pilih satuan yang dikehendaki. Selain perubahan units, bagian variables juga menyediakan bagian formats. Bagian ini dipergunakan untuk mengubah jumlah digit dibelakang koma serta jumlah satuan.

6 Simulation basis manager terdiri dari beberapa bagian seperti Components Pada bagian ini dipergunakan untuk memasukan data komponen-komponen yang terlibat pada unit-unit process yang akan disimulasikan (fasilitas add). Hysys telah mengelompokan komponen-komponen dalam satu group seperti Hydrocarbon, Solid, Alkohol dengan menggunakan fasilitas View Filters. Group komponen yang telah dipilih untuk simulasi Hysys dapat diberi nama lain (default Component List-1). Komponen yang akan dipergunakan dapat dimasukkan ke dalam kolom selected component dengan melalui tahap berikut ini: - masukkan formula atau nama dari komponen di bagian Match - bila komponen yang akan dipergunakan telah dimasukkan maka klik Add Pure - bila ingin menghilangkan komponen yang telah dipilih dengan komponent lain cukup pilih komponen yang akan dipilih dan yang diganti kemudian klik bagian Substitute Jendela Component view list Komponen-komponen yang telah dipilih dapat dilihat datanya dengan mengklik komponen tersebut. Data tersebut adalah ID komponen di simulasi Hysys dan beberapa properties dari komponen tersebut. Contoh adalah komponen n-pentana - Data ID adalah class (kelompok) Hydrocarbon dengan formulat C5H12 dengan ID number 7 - Data critical seperti berat molekul dan titik didih

7 Fluid Pkgs Pemilihan persamaan keadaan termodinamika seperti Peng-Robinson, Van Laar, Wilson, Margules, NRTL. Tahapan pemilihan fluid package adalah - Pada bagian simulation basis manager pilih fluid package dan klick add untuk setiap kasus baru - Maka muncul windows seperti dibawah ini

8 - Pada bagian Property Package Selection ditemui bermacam-macam Property Package. Property Package tersebut dalam diseleksi dalam beberapa bagian yaitu Bagian Equation of State (Persamaan Keadaan)

9 Bagian Activity Models

10 Bagian Chao Seader Models Bagian Vapour Pressure Model Bagian lain-lain (Miscellaneous)

11 Gambar dibawah ini memperlihatkan algoritma untuk pemilihan suatu fluid package untuk simulasi dengan Hysys. Error yang akan terjadi dalam pemilihan Fluid Package adalah - - Error dengan tampilan tidak direkomendasikan (not recommended) artinya fluid package yang dipergunakan tidak direkomendasikan untuk menjalankan simulasi tersebut maka dapat dilakukan dengan pemilihan fluid package yang lainnya Error dengan tampil incompactible component dengan perbaikan sama mempergunakan fluid package lainnya yang cocok untuk komponent dalam list tersebut

12 Reaction Dari simulation basis manager klik bagian Reactions kemudian klik Add Rxn, maka akan muncul tipe dari reaksi. Hysys menyediakan 5 macam tipe reaksi yaitu Conversion, Equilibrium, Kinetic, Heterogen Catalytic dan Simple Rate

13 3. Kemudian Press Enter Simulation Environment, maka muncul jendela PFD (Process Flow Diagram) yang akan dipergunakan untuk menggambarkan process yang akan disimulasikan dengan Hysys. Pada bagian kanan muncul pula unit-unit process yang tersedia di program simulator Hysys ini. Unit-unit process tersebut dapat dilihat dengan menekan tombol keyboard F12

14 Aliran massa dan energi Aliran massa Aliran massa dipergunakan untuk mengetahui kondisi dari komponen-komponen yang ada dalam aliran tersebut pada tekanan (P) dan temperatur (T) yang terjadi pada aliran tersebut. Pada aliran tersebut dapat diset P dan T atau fraksi mol dan tekanan (P). Contoh kasus air (H20) pada tekanan 1 atm bila temperatur 50oC maka tidak terdapat phasa uap bila pada temperature 110oC akan diperoleh seluruhnya berphasa uap. Tanda panah dibawah ini menunjukkan kondisi dari data yang dimasukkan. Bila berwarna biru muda maka data aliran belum lengkap dan biru tua menandakan data telah lengkap. Data yang diberikan ke aliran belum lengkap Data yang diberikan ke aliran telah lengkap

15

16 Aliran Energi Aliran energi dipergunakan untuk mensuplai energi ke unit atau menyerap energi yang dihasilkan dari proses reaksi. Energi yang disuplai perlu diketahui berapa laju alir panasnya sedangkan energi yang diserap hanya mengetahui jenis pendingin yang akan dipergunakan. Icon yang dipergunakan akan memberikan sinyal sebagai berikut Data yang diberikan ke aliran belum lengkap Data yang diberikan ke aliran telah lengkap Tugas: 1. Buat suatu aliran massa dengan fluida hanya berisi air dengan kondisi Fluid package yang digunakan adalah Peng-Robinson Laju alir mol yang digunakan adalah 100 kmol/jam Tekanan : 1 atm Fraksi uap: 1 Berapakah temperatur dari air tersebut (oc) 2. Lakukan kembali seperti soal 1 dengan menghilangkan data tekanan dan diganti data temperatur 150oC, berapakah tekanan dari aliran yang berisi air tersebut (atm). 3. Ubah temperatur pada soal 2 menjadi 70oC, berapakah tekanan dari aliran tersebut (atm) 4. Ubah soal no 1 dengan tekanan menjadi 2 atm, berapakah temparatur dari aliran yang berisi air tersebut (oc) 5. Bila tekanan pada soal 4 dinaikan hingga menjadi 5 atm berapakah temperatur dari aliran air tersebut (oc) 6. Bila tekanan pada soal 4 diturunkan hingga menjadi 0.5 atm berapakah temperatur dari aliran air tersebut(oc) 7. Kesimpulan apa yang didapatkan dari soal 1-6.

17 MODUL II SIMULASI ALAT TRANSPORTASI FLUIDA Kasus Propane Refrigeration Loop Kasus ini akan dipelajari bagaimana menyusun beberapa unit proses dan memanipulasi beberapa variabel untuk melihat performasi suatu sistem refrigerasi dengan menggunakan komponen propana. Tujuan dari kasus propana refrigeration loop adalah Menambahkan dan menghubungkan unit operasi untuk membangun suatu aliran proses Menggunakan grapic untuk mengubah bentuk flowsheet aliran proses di Hysys Mengerti informasi yang dari arah depan ke belakang atau sebaliknya Tahapan Mendefinisikan fluid package yang akan dipergunakan Mendefiniskan aliran-aliran Menavigasikan hasil di Workbook

18 Membangun simulasi a. Pendefinisian basis simulasi Open new case Definisikan komponen (Propana-C3) dan Fluid package (Peng Robinson) Klik Enter Simulation Environment b. Pendefinisian Aliran Massa Definisikan aliran 1 dan 3 dengan data berikut ini c. Penambahan suatu unit process ke dalam aliran proses Pada simulasi refrigerasi ini dipergunakan 4 unit proses yaitu J-T valve Chiller Compressor Condensor Penambahan suatu unit proses dapat dilakukan dalam beberapa cara yaitu

19 Penambahan Unit Proses J-T Valve J-T Valve berfungsi untuk menurunkan tekanan yang keluar dari kondensor. Kondisi umpan fluid propana dari kondensor pada posisi bubble point (seluruhnya dalam phasa cair). Dengan penurunan tekanan maka sebagian dari fluid akan berubah phasa menjadi uap. Karena sistem refrigerasi beroperasi secara loop maka pendefinisian beberapa variabel di suatu unit proses akan mempengaruhi variable di unit proses. Tahapan penambahan unit proses J-T Valve adalah Tekan F12 untuk menampilkan UnitOps Pilih Valve pada bagian Available Unit Operations dan klik Add Isi bagian Connection seperti gambar dibawah ini

20 Penambahan Unit Proses Chiller Chiller berfungsi untuk memanaskan propana hingga titik dew point (seluruh propana dlm phasa uap) sebelum masuk ke dalam compressor Tahapan penambahan unit proses Chiller adalah Buka bagian workbook dan klik bagian Unit Ops tab Klik bagian Add UnitOp button maka UnitOps-Case (Main) akan tampil Pilih bagian Heat Transfer Equipment pada the Categories group Pilih bagian Heater yang ada di Available Unit Operation dan Klik Add Isilah UnitOperation Heater seperti dibawah ini

21 Tanda kuning dibagian bawah menginformasikan data yang kurang yaitu pressure drop pada alat Chiller. Isilah pada bagian Parameter data Delta P sebesar 7 kpa dan data Panas Hilang sebesar 1.00e+06 kj/h. Penambahan Unit Proses Compressor Compressor berfungsi untuk meningkatkan tekanan fluida. Tahapan penambahan unit proses Compressor adalah Tekan F4 hingga menampilkan Object Pallete Double Clik pada unit proses Compressor pada Object Pallete hingga menampilkan property dari Compressor Isilah Unit Operation Compressor seperti dibawah ini Tanda kuning dibagian bawah menginformasikan data yang kurang yaitu energi yang dibutuhkan oleh kompressor (Duty). Data ini akan terlengkapi secara otomatis nanti saat membentuk loop.

22 Penambahan Unit Proses Kondensor Kondensor berfungsi untuk mendinginkan fluida yang panas setelah mengalami kompresi di kompressor. Tahapan penambahan unit proses Kondensor adalah Klik bagian Cooler yang ada di Object Pallete Bawa Icon Cooler untuk diarahkan ke area PFD dari Cooler Double-Click pada unit Cooler Isilah bagian Connection dan Parameter dengan Delta P 35 kpa (5Psi) maka telah terbentuk suatu loop dan Setelah seluruh rangkaian telah membentuk loop dan warna biru muda menjadi biru tua untuk aliran massa maka isian telah komplete. Data tiap aliran atau unit proses dapat ditampilkan dengan mengklik kanan mouse misalkan Menampilkan data variable untuk seluruh aliran dengan meklik kanan mouse pada bagian yang kosong dari PFD, kemudian pilih Add Workbook Table. Menampilan kondisi operasi atau variable dari unit operasi dengan mengklik kanan mouse pada bagian unit operasi tersebut. Bila ingin mengubah variable dari unit operasi yang telah tertampilkan, lakukan double-click pada tampilan table unit operasi.

23 MODUL III SIMULASI ALAT PENUKAR KALOR Alat perpindahan panas shell-tube dipergunakan untuk mendinginkan benzena dari temperatur 180oF ke temperatur 100oF pada laju alir 100 lbm/hr dan tekanan 1.2 bar. Air dipergunakan mendingkan yang dialirkan berlawanan arah dengan temperatur masuk 70oF dan laju alir 50 lbm/hr berapa temperatur keluar air dan bagaimana kondisi operasi double pipe??. 100oF 180oF????? 70oF Panas yang dipertukaran antara aliran dingin dan panas dapat juga diperhitungkan dengan menggunakan korelasi koeffisien perpindahan panas keseluruhan (U), cross section area (A) dan perbedaan temperatur logaritmic antara aliran panas dan dingin.

24

25 Tipe Design Heat Exchanger End Design Model merupakan standard perhitungan HE dengan data seperti persamaan diatas tanpa perubahan phase selama proses perhitungan Weighted Design Model merupakan standard perhitungan HE bila terjadi proses perubahan phase Steady State Rating Model merupakan pengembangan dari End Design Model pada kondisi tunak Dynamic Rating Model diaplikasikan pada kondisi dynamic Pada bagian ini aliran panas adalah benzena dan aliran dingin adalah air. penyelesaian perhitungan di Heat Exchanger adalah Tahapan Definisikan kondisi basis environmentnya Definisikan kondisi operasi di aliran dan unit operation Kemudian lakukan analisa 1. Set Units yang akan dipergunakan dalam bagian Fields dengan melakukan clone pada tekanan yaitu psia ke bar 2. Komponent yang terlibat adalah benzena dan air 3. Fluid package yang dipergunakan Peng-Robinson 4. Pada unit ini tidak terjadi reaksi 5. Aliran umpan di tube dengan kondisi operasi T = 180oF, P = 1.2 bar, Flow = 100 lb/hr dan komposisi hanya terdiri atas benzena 6. Aliran umpan di shell dengan kondisi operasi T = 70oF, P = 1 bar, Flow = 125 lb/hr dan komposisi hanya terdiri atas air 7. Aliran keluaran di shell yaitu T = 100oF 8. Pemilihan design HE 9. Lihat hasil pada bagian worksheet untuk dianalisa dan graphic temperature

26

27

28 MODUL IV SIMULASI REAKTOR Reaktor merupakan tempat terjadinya reaksi kimia untuk dihasilkan produk sesuai dengan reaksi yang terjadi. Hysys menyediakan fasilitas untuk beberapa macam tipe reaktor yaitu Tahapan penggunaan Hysys untuk simulasi unit reaktor yaitu 1. Set unit yang dipergunakan (SI atau British) 2. Open new case kemudian muncul Basis simulation manager 3. Isikan komponen-komponen yang dipergunakan pada bagian components 4. Isikan fluid package yang dipergunakan sesuai dengan komponen dan phasa yang terjadi selama proses simulasi 5. Set tipe reaksi yang terjadi( simple rate, conversion, equilibrium kinetic atau heterogen catalytic) 6. Kemudian enter simulation environment 7. Proses simulasi dapat dimulai dengan menggunakan unit reactor

29 Contoh Reaksi antara propylene oxide dengan air menghasilkan propylene glycol. C3H6O + H2O C3H8O2 Reaksi terjadi pada suatu reaktor CSTR pada phasa combined liquid dengan volume 280 ft3 dan reaksi berdasarkan kinetika dengan data kinetika adalah Faktor A untuk laju reaksi sebesar 1.7e13 Energi aktivasi sebesar 3.24e04 Btu/lbmole Kondisi umpan propylene oxide dengan air harus dicampur terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam reaktor dengan kondisi umpan Umpan Propylene Oxide Temperatur = Tekanan = Laju alir = 75oF 1.1 atm 150 lbmole/hr Umpan Air Temperatur Tekanan Laju alir 75oF psia lb/hr = = = Fluid Package yang dipergunakan : UNIQUAC C3H802 C3H60 H20 C3H60 Mixer H2O C3H60 CSTR C3H802 C3H60 H20

30

31

32 MODUL V SIMULASI ALAT PEMISAH Kasus 1 unit Proses Flash Distilation Flash distilation merupakan pemisahan uap dan cairan berdasarkan titik didik dari komponenkomponen yang terlibat dalam 1 tahap pemisahan dengan memanipulasi tekanan atau temperatur operasi dari alat. Contoh: Suatu umpan dengan kandungan campuran equimolar dari n-pentana dan n-hexana (50 kmol/hr) pada kondisi 50oC dan tekanan 5 atm dimasukan ke alat pemisah flash distilation yang beroperasi pada tekanan 1 atm. Bagaimana kondisi produk yang dihasilkan di phasa cair dan uap. Vapour Feed FD-1 T = 30 oc P = 1 atm 50 % n-pentana 50 % n-hexana T = 50 oc P = 5 atm Liquid Langkah-langkah untuk perhitungan di Flash Distilation 1. Penentuan Basis Simulation dengan menggunakan simulation basis manager dengan tahapan Penentuan units yang akan dipergunakan (SI) Penentuan komponen-komponen yang terlibat (n-heptana dan n-hexana) Penentuan fluid package yang akan dipergunakan (Peng-Robinson) Melanjutkan ke bagian unit operasi yang akan dipergunakan (Flash Distilation 2. Pelaksanaan simulasi Penentuan kondisi operasi aliran umpan Penentuan kondisi operasi dari alat flash distilation Merangkai antara aliran umpan dan alat flash distilation 3. Menganalisa data yang dihasilkan dari simulasi di aliran produk uap dan cairan

33 1. Penentuan Units yang akan dipergunakan dengan mengklik bagian tools preferences variables tentukan units yang dipergunakan dengan melihat kondisi operasi seperti tekanan dan temperatur yang akan dipergunakan. Dalam soal ini unit yang akan dipergunakan semuanya dalam satuan SI maka pergunakan units ini. 2. Kemudian klik new case dibagian menu bar atau tool bar. Maka akan ditampilkan windows simulation basis manager kemudian isilah bagian komponents dan fluid package yang akan dipergunakan. Pada bagian komponent isilah komponen-komponen yang terlibat yaitu n-pentana (C5H12) dan n-hexana (C6H14) Pada bagian fluid package pergunakan Peng-Robinson sebagai persamaan keadaan termodinamika karena Peng-Robinson sangat baik dipergunakan untuk perhitungan termodinamika untuk kesetimbangan uap-cair

34 3. Kemudian Press Enter Simulation Environment dan muncul windows PFD Pergunakan aliran massa (tanda panah warna hijau) untuk aliran umpan kemudian drag ke arah windows PFD. Kemudian isilah Stream name Temperature (oc) Pressure (kpa) Molar Flow (kgmol/h) dengan dengan dengan dengan Feed 50 5 atm 50 Hysys akan memperingatkan bagian mana yang belum diisi pada bagian bawah dengan warna kuning Kemudian klik bagian composition untuk mengisi komposisi umpan yaitu n- Pentana dengan n-hexana dengan Bila diisi lengkap maka keluar perintah OK dengan warna hijau dibagian bawah dari kondisi Feed 4. Pilih unit operation dari flash distilation yaitu separator dengan memilih pada jendelah unit operation atau tekan F11 dengan keluar unit-unit operation. Pilih bagian vessel kemudian separator. Maka akan keluar jendela sebagai berikut

35 Kemudian isilah bagian inlets dengan aliran feed yang telah didefinisikan sebelumnya dan berapa hilang tekan atau tekanan yang dikondisikan didalam unit flash distilation dengan mengisikan pada bagian parameters dengan isian (5-1) bar = 4 bar setelah itu Hysys meminta data nama aliran keluar baik vapour dan liquid. Isilah aliran vapour outlet dengan product vapour dan liquid outlet dengan product liquid.

36 Setelah diisi lengkah di bagian unit flash distilation maka muncul tanda hijau bagian bawah menunjukan kalau perhitungan telah selesai dan hasil yang didapatkan dapat dilihat pada baigan worksheet.

37 II: Unit Distilasi Distilasi adalah proses pemisahan komponen-komponen dari umpan berdasarkan titik didih komponen tersebut. Komponen yang mempunyai titik didih rendah akan dihasilkan sebagian besar di distilate dan komponen dengan temperatur tinggi akan dihasilkan pada bagian bawah (bottom).

38 Neraca massa total dan komponen untuk proses di distilasi adalah NM-Total NM-Komponen F = D + B F.zfi = Dxdi + Bxbi Bagaimana kondisi distilate dan bottom sangat dipengaruhi oleh kondisi umpan (T,P, fraksi uap), kondisi operasi dari kolom distilasi serta jumlah tahap pemisahan untuk kolom tray. Hysys menyediakan fasilitas untuk perhitungan kondisi produk baik komposisi, temperatur maupun tekanan yang dihasilkan untuk didistilate, bottom serta tiap tahap. Contoh pemisahan antara ethanol dan air didalam kolom distilasi Kondisi Umpan : Komposisi Ethanol = 60 % dan Air = 40 % P = kpa, T = 80oC F = 1000 kmole/jam Kondisi Distilasi P = 1 atm Jumlah Tahap = 100 tahap Posisi Umpan pada tahap 15 Hilang Tekan 0 kpa di Kolom Disitlasi, Reboiler, maupun Kondenser Tahapan Penyelesaian adalah Set Unit yang dipergunakan dalam units SI Open new case dengan memasukkan komponen-komponene (Ethanol dan Air) Pilih fluid package Wilson Ideal (Merupakan campuran liquid-liquid) Buat aliran massa untuk umpan, distilate dan bottom serta aliran energi di condenser dan reboiler 5. Gunakan unit operation distillation pada bagian unit operations 6. Isi aliran umpan, distilate, bottom energi condenser dan reboiler 7. Masukkan kondisi tekanan di kondensor dan reboiler ( 1 atm) 8. Massukan harga pressure drop di kondensor dan reboiler (0 atm) 9. Berapa laju alir dan refluks ratio sebagai parameters yang active (750 kmol/jam dan 1.2 untuk refluks ratio) 10. Kemudian lakukan run pada windows distillation 11. Bila didapatkan harga konvergen maka hasil dapat dilihat dengan mengplot untuk beberapa variable pada bagian performance dan wsorksheet

39

40

41

Oleh Asisten Laboratorium Komputasi Proses Jurusan Teknik Kimia Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Oleh Asisten Laboratorium Komputasi Proses Jurusan Teknik Kimia Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Oleh Asisten Laboratorium Komputasi Proses Jurusan Teknik Kimia Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Komputasi Proses Komputasi Proses adalah suatu simulasi process atau unit process untuk mendapatkan kelakukan

Lebih terperinci

BASIC OF SHORT CUT & RIGOROUS COLUMN DISTILLATION SIMULATION IN HYSYS. CREATED BY DENNY FIRMANSYAH

BASIC OF SHORT CUT & RIGOROUS COLUMN DISTILLATION SIMULATION IN HYSYS. CREATED BY DENNY FIRMANSYAH BASIC OF SHORT CUT & RIGOROUS COLUMN DISTILLATION SIMULATION IN HYSYS CREATED BY DENNY FIRMANSYAH Email : dennyfirmansyah49@gmail.com EXAMPLE CASE Sebuah larutan yang merupakan campuran dari komponen methanol

Lebih terperinci

2. Memilih model termodinamik (Selection of a thermodynamic properties package)

2. Memilih model termodinamik (Selection of a thermodynamic properties package) Pengenalan Software Simulasi Proses HYSYS Langkah membuat simulasi menggunakan HYSYS adalah berikut: 1. Memilih komponen (Selection of components) 2. Memilih model termodinamik (Selection of a thermodynamic

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Distilasi Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan campuran bahan kimia berdasarkan perbedaan kemudahan menguap (volatilitas) bahan dengan titik didih

Lebih terperinci

CC-STEADY STATE (Tutorial Condensate Stabilizer)

CC-STEADY STATE (Tutorial Condensate Stabilizer) MODUL 1 CC-STEADY STATE (Tutorial Condensate Stabilizer) oleh : A.D.A. Feryanto (mantra_mantra_jingga@yahoo.com) ChemCAD Training PT ASAHIMAS CHEMICAL Cilegon, 6 10 Februari 2006 PT. Ingenious ( a subsidiary

Lebih terperinci

REAKTOR KIMIA NON KINETIK KINETIK BALANCE R. YIELD R. STOIC EQUILIBRIUM R. EQUIL R. GIBBS CSTR R. PLUG R.BATCH

REAKTOR KIMIA NON KINETIK KINETIK BALANCE R. YIELD R. STOIC EQUILIBRIUM R. EQUIL R. GIBBS CSTR R. PLUG R.BATCH TUTORIAL 3 REAKTOR REAKTOR KIMIA NON KINETIK BALANCE R. YIELD R. STOIC EQUILIBRIUM R. EQUIL R. GIBBS KINETIK CSTR R. PLUG R.BATCH MODEL REAKTOR ASPEN Non Kinetik Kinetik Non kinetik : - Pemodelan Simulasi

Lebih terperinci

atm dengan menggunakan steam dengan suhu K sebagai pemanas.

atm dengan menggunakan steam dengan suhu K sebagai pemanas. Pra (Rancangan PabrikjEthanoldan Ethylene danflir ' BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 Uraian Proses 3.1.1 Langkah proses Pada proses pembuatan etanol dari etilen yang merupakan proses hidrasi etilen fase

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PROSES CO2 REMOVAL PADA KOLOM STRIPPER DI PABRIK AMONIAK UNIT 1 PT. PETROKIMIA GRESIK

ANALISIS KINERJA PROSES CO2 REMOVAL PADA KOLOM STRIPPER DI PABRIK AMONIAK UNIT 1 PT. PETROKIMIA GRESIK ANALISIS KINERJA PROSES CO2 REMOVAL PADA KOLOM STRIPPER DI PABRIK AMONIAK UNIT 1 PT. PETROKIMIA GRESIK OLEH : NANDA DIAN PRATAMA 2412105013 DOSEN PEMBIMBING : TOTOK RUKI BIYANTO, PHD IR. RONNY DWI NORIYATI,

Lebih terperinci

EVALUASI KOLOM DISTILASI BUTANOL-AIR DENGAN INTEGRASI PANAS UNTUK MENDAPATKAN TOTAL ANNUAL COST (TAC) MINIMUM

EVALUASI KOLOM DISTILASI BUTANOL-AIR DENGAN INTEGRASI PANAS UNTUK MENDAPATKAN TOTAL ANNUAL COST (TAC) MINIMUM EVALUASI KOLOM DISTILASI BUTANOL-AIR DENGAN INTEGRASI PANAS UNTUK MENDAPATKAN TOTAL ANNUAL COST (TAC) MINIMUM Nama Mahasiswa : 1. Satrio Pamungkas NRP.230610005 : 2. Tri Hartanto A NRP.230610000 Dosen

Lebih terperinci

EVALUASI ENERGY SAVING DAN CAPITAL COST KOLOM DISTILASI PETLYUK DAN DIVIDED WALL DISTILLATION COLUMN DWDC UNTUK PEMISAHAN TIGA KOMPONEN

EVALUASI ENERGY SAVING DAN CAPITAL COST KOLOM DISTILASI PETLYUK DAN DIVIDED WALL DISTILLATION COLUMN DWDC UNTUK PEMISAHAN TIGA KOMPONEN EVALUASI ENERGY SAVING DAN CAPITAL COST KOLOM DISTILASI PETLYUK DAN DIVIDED WALL DISTILLATION COLUMN DWDC UNTUK PEMISAHAN TIGA KOMPONEN WIDHY ROVIANTIKA (2307.100.039) WINY FEBRIANTI (2307.100.079) Pembimbing:

Lebih terperinci

ASPEN PLUS V7.2 ADVANCED SIMULATION FOR PROCESS ENGINEERING. by :

ASPEN PLUS V7.2 ADVANCED SIMULATION FOR PROCESS ENGINEERING. by : ASPEN PLUS V7.2 ADVANCED SIMULATION FOR PROCESS ENGINEERING by : 1 INTRODUCTION AspenHYSYS 1. Membuat Simulasi model Proses 2. Dikonsentrasikanuntuk simulasi Hidrokarbon Aspen Plus 1. Membuat Simulasi

Lebih terperinci

CC-THERM (Heat exchanger design and rating) ChemCAD Training Jurusan Teknik Kimia Universitas Surabaya (UBAYA) Surabaya, Februari 2006

CC-THERM (Heat exchanger design and rating) ChemCAD Training Jurusan Teknik Kimia Universitas Surabaya (UBAYA) Surabaya, Februari 2006 MODUL 13 CC-THERM (Heat exchanger design and rating) oleh : A.D.A. Feryanto (mantra_mantra_jingga@yahoo.com) ChemCAD Training Jurusan Teknik Kimia Universitas Surabaya (UBAYA) Surabaya, 13 18 Februari

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI ALAT. Pada lampiran C telah dilakukan perhitungan spesifikasi alat-alat proses pembuatan

V. SPESIFIKASI ALAT. Pada lampiran C telah dilakukan perhitungan spesifikasi alat-alat proses pembuatan V. SPESIFIKASI ALAT Pada lampiran C telah dilakukan perhitungan spesifikasi alat-alat proses pembuatan pabrik furfuril alkohol dari hidrogenasi furfural. Berikut tabel spesifikasi alat-alat yang digunakan.

Lebih terperinci

LAPORAN SKRIPSI ANALISA DISTRIBUSI TEMPERATUR PADA CAMPURAN GAS CH 4 -CO 2 DIDALAM DOUBLE PIPE HEAT EXCHANGER DENGAN METODE CONTROLLED FREEZE OUT-AREA

LAPORAN SKRIPSI ANALISA DISTRIBUSI TEMPERATUR PADA CAMPURAN GAS CH 4 -CO 2 DIDALAM DOUBLE PIPE HEAT EXCHANGER DENGAN METODE CONTROLLED FREEZE OUT-AREA LAPORAN SKRIPSI ANALISA DISTRIBUSI TEMPERATUR PADA CAMPURAN GAS CH 4 -CO 2 DIDALAM DOUBLE PIPE HEAT EXCHANGER DENGAN METODE CONTROLLED FREEZE OUT-AREA Disusun oleh : 1. Fatma Yunita Hasyim (2308 100 044)

Lebih terperinci

proses oksidasi Butana fase gas, dibagi dalam tigatahap, yaitu :

proses oksidasi Butana fase gas, dibagi dalam tigatahap, yaitu : (pra (Perancangan (PabnHjhjmia 14 JlnhiridMaleat dari(butana dan Vdara 'Kapasitas 40.000 Ton/Tahun ====:^=^=============^==== BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 Uraian Proses 3.1.1 Langkah Proses Pada proses

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Reaksi pembentukan C8H4O3 (phthalic anhydride) adalah reaksi heterogen fase gas dengan katalis padat, dimana terjadi reaksi oksidasi C8H10 (o-xylene) oleh

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 34 BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1. Tangki Tangki Bahan Baku (T-01) Tangki Produk (T-02) Menyimpan kebutuhan Menyimpan Produk Isobutylene selama 30 hari. Methacrolein selama 15 hari. Spherical

Lebih terperinci

Laboratorium Perancangan dan Pengendalian Proses Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Laboratorium Perancangan dan Pengendalian Proses Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Disusun Oleh : Medha Bhaswara (2307.100.083) Katlea Fitriani (2307.100.099) Dibimbing Oleh : Ir. Musfil AS, M.Eng.Sc Laboratorium Perancangan dan Pengendalian Proses Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi

Lebih terperinci

MODIFIED PROSES CLAUSE PADA BERBAGAI UMPAN GAS REKAYASA PROSES APRILIANA DWIJAYANTI NIM

MODIFIED PROSES CLAUSE PADA BERBAGAI UMPAN GAS REKAYASA PROSES APRILIANA DWIJAYANTI NIM MODIFIED PROSES CLAUSE PADA BERBAGAI UMPAN GAS REKAYASA PROSES APRILIANA DWIJAYANTI NIM. 23014038 MAGISTER TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2015 PENDAHULUAN Proses penghilangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 Uraian Proses 3.1.1 Persiapan Bahan Baku Proses pembuatan Acrylonitrile menggunakan bahan baku Ethylene Cyanohidrin dengan katalis alumina. Ethylene Cyanohidrin pada T-01

Lebih terperinci

Pengendalian Sistem Kolom Distilasi Campuran Azeotrop Heterogen Butanol-Air Menggunakan Model Predictive Control (MPC)

Pengendalian Sistem Kolom Distilasi Campuran Azeotrop Heterogen Butanol-Air Menggunakan Model Predictive Control (MPC) Pengendalian Sistem Kolom Distilasi Campuran Azeotrop Heterogen Butanol-Air Menggunakan Model Predictive Control (MPC) Nama Mahasiswa : 1. Agung Kurniawan : 2. Muh. Makki Maulana NRP : 1. 2306 100 051

Lebih terperinci

MENENTUKAN SUHU MINIMAL PADA CONDENSOR DAN REBOILER DENGAN MENGGUNAKAN KESETIMBANGAN

MENENTUKAN SUHU MINIMAL PADA CONDENSOR DAN REBOILER DENGAN MENGGUNAKAN KESETIMBANGAN MENENTUKAN SUHU MINIMAL PADA CONDENSOR DAN REBOILER DENGAN MENGGUNAKAN KESETIMBANGAN oleh Lilis Harmiyanto *) ABSTRAK Di dalam proses distilasi untuk memisahkan gas-gas dengan cairannya perlu pengaturan

Lebih terperinci

III. PERANCANGAN KONDISI PROSES

III. PERANCANGAN KONDISI PROSES III. PERANCANGAN KONDISI PROSES III.1 Kondisi Proses Yang diartikan dengan kondisi proses adalah kondisi operasi yang diperlukan sehingga perancangan yang dilakukan itu dapat memenuhi design itention,

Lebih terperinci

Pembimbing: Prof.Ir. Renanto Handogo, MS. PhD. Ir.Musfil A.S,M.Eng,Sc.

Pembimbing: Prof.Ir. Renanto Handogo, MS. PhD. Ir.Musfil A.S,M.Eng,Sc. Pembimbing: Prof.Ir. Renanto Handogo, MS. PhD. Ir.Musfil A.S,M.Eng,Sc. SATRIO PAMUNGKAS (2306.100.059) TRI HARTANTO A (2306.100.080) LABORATORIUM PERANCANGAN DAN PENGENDALIAN PROSES JURUSAN TEKNIK KIMIA

Lebih terperinci

Perancangan Proses Kimia PERANCANGAN

Perancangan Proses Kimia PERANCANGAN Perancangan Proses Kimia PERANCANGAN SISTEM/ JARINGAN REAKTOR 1 Rancangan Kuliah Section 2 1. Dasar dasar Penggunaan CHEMCAD/HYSYS 2. Perancangan Sistem/jaringan Reaktor 3. Tugas 1 dan Pembahasannya 4.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PT. Surya Esa Perkasa (SEP) PT. Surya Esa Perkasa menghasilkan produk berupa LPG mix, condensate, dan propane. Target penjualan produk lebih diutamakan pada produk LPG dan condensate,

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES Alat proses pabrik isopropil alkohol terdiri dari tangki penyimpanan produk, reaktor, separator, menara distilasi, serta beberapa alat pendukung seperti kompresor, heat

Lebih terperinci

Bab 15 Menggunakan Menu Navigasi Berupa Switchboard dan Form

Bab 15 Menggunakan Menu Navigasi Berupa Switchboard dan Form Bab 15 Menggunakan Menu Navigasi Berupa Switchboard dan Form Pokok Bahasan Membuat dan Menggunakan Switchboard Membuat Menu Navigasi Berupa Form Untuk memudahkan navigasi semua obyek pada file database

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Pabrik Fosgen ini diproduksi dengan kapasitas 30.000 ton/tahun dari bahan baku karbon monoksida dan klorin yang akan beroperasi selama 24 jam perhari dalam

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas hasil optimasi sumur gas dan hasil simulasi hysys

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas hasil optimasi sumur gas dan hasil simulasi hysys BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas hasil optimasi sumur gas dan hasil simulasi hysys 4.1 HASIL OPTIMASI SUMUR GAS Optimasi sumur gas yang dilakukan dimulai dari pengumpulan data sumur gas

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN PRA DESAIN PABRIK KIMIA 2013 DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FTI-ITS

PANDUAN PELAKSANAAN PRA DESAIN PABRIK KIMIA 2013 DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FTI-ITS PANDUAN PELAKSANAAN PRA DESAIN PABRIK KIMIA 203 DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FTI-ITS I. Ketentuan Umum. Kualifikasi : Mahasiswa yang telah memenuhi pra-syarat pengambilan TA Mengisi Pradesain Pabrik dalam FRS

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT. Kode T-01 T-02 T-03

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT. Kode T-01 T-02 T-03 BAB III SPESIFIKASI ALAT 1. Tangki Penyimpanan Spesifikasi Tangki Metanol Tangki Asam Tangki Metil Sulfat Salisilat Kode T-01 T-02 T-03 Menyimpan Menyimpan asam Menyimpan metil metanol untuk 15 sulfat

Lebih terperinci

BAB II. KESEIMBANGAN

BAB II. KESEIMBANGAN BAB II. KESEIMBANGAN Pada perhitungan stage wise contact konsep keseimbangan memegang peran penting selain neraca massa dan neraca panas. Konsep rate processes tidak diperhatikan pada alat kontak jenis

Lebih terperinci

@ Heri Rustamaji. World Wide Web home page on the Internet at:

@ Heri Rustamaji. World Wide Web home page on the Internet at: @ Heri Rustamaji World Wide Web home page on the Internet at: http://www.aspentech.com/ INTRODUCTION STARTING ASPEN PLUS STARTUP Blank Simulation Blank Simulation : rancangan proses general : British Unit

Lebih terperinci

Modul Praktikum Basis Data 11 Membuat Menu dengan Form

Modul Praktikum Basis Data 11 Membuat Menu dengan Form Modul Praktikum Basis Data 11 Membuat Menu dengan Form Pokok Bahasan : - Membuat dan menggunakan switchboard - Membuat Menu Navigasi Berupa Form Tujuan : - Mahasiswa mampu membuat dan menggunakan switchboard

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Larutan benzene sebanyak 1.257,019 kg/jam pada kondisi 30 o C, 1 atm dari tangki penyimpan (T-01) dipompakan untuk dicampur dengan arus recycle dari menara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Single Flash System

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Single Flash System 32 BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Single Flash System PLTP Gunung Salak merupakan PLTP yang berjenis single flash steam system. Oleh karena itu, seperti yang

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PROSES. 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk. Isobutanol 0,1% mol

BAB II DISKRIPSI PROSES. 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk. Isobutanol 0,1% mol BAB II DISKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk 2.1.1. Spesifikasi bahan baku tert-butyl alkohol (TBA) Wujud Warna Kemurnian Impuritas : cair : jernih : 99,5% mol : H 2 O

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada Bab berikut ini akan dijabarkan mengenai latar belakang, permasalahan, pendekatan masalah yang diambil, tujuan dan manfaat yang akan dicapai,beserta sistematika laporan dari penelitian

Lebih terperinci

SIMULASI KONSUMSI ENERGI PEMURNIAN BIOETANOL MENGGUNAKAN VARIASI DIAGRAM ALIR DISTILASI EKSTRAKTIF DENGAN KONFIGURASI, V

SIMULASI KONSUMSI ENERGI PEMURNIAN BIOETANOL MENGGUNAKAN VARIASI DIAGRAM ALIR DISTILASI EKSTRAKTIF DENGAN KONFIGURASI, V SIMULASI KONSUMSI ENERGI PEMURNIAN BIOETANOL MENGGUNAKAN VARIASI DIAGRAM ALIR DISTILASI EKSTRAKTIF DENGAN KONFIGURASI, V Johana Tanaka* dan Dr. Budi Husodo Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

BAB-3 MEMBUAT DAN MENGATUR QUERY

BAB-3 MEMBUAT DAN MENGATUR QUERY BAB-3 MEMBUAT DAN MENGATUR QUERY Query adalah sarana untuk mengatur data yang disimpan dalam tabel, sehingga hanya data-data tertentu yang akan dimunculkan dalam tabel. Secara fisik, query berupa tabel

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT

BAB III SPESIFIKASI ALAT BAB III SPESIFIKASI ALAT III.1. Spesifikasi Alat Utama III.1.1 Reaktor : R-01 : Fixed Bed Multitube : Mereaksikan methanol menjadi dimethyl ether dengan proses dehidrasi Bahan konstruksi : Carbon steel

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1 LANGKAH-LANGKAH ANALISA DENGAN. MENGGUNAKAN ANSYS 15.0 : a. Geometry dan Mesh

LAMPIRAN. Lampiran 1 LANGKAH-LANGKAH ANALISA DENGAN. MENGGUNAKAN ANSYS 15.0 : a. Geometry dan Mesh LAMPIRAN Lampiran 1 LANGKAH-LANGKAH ANALISA DENGAN MENGGUNAKAN ANSYS 15.0 : a. Geometry dan Mesh 1. Evaporator didesain terlebih dahulu. Desain dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi seperti AutoCAD,

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II DESKRIPSI PROSES 16 BAB II DESRIPSI PROSES II.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk II.1.1. Spesifikasi Bahan Baku Nama Bahan Tabel II.1. Spesifikasi Bahan Baku Propilen (PT Chandra Asri Petrochemical Tbk) Air Proses (PT

Lebih terperinci

TUTORIAL III REAKTOR

TUTORIAL III REAKTOR TUTORIAL III REAKTOR REAKTOR KIMIA NON KINETIK KINETIK BALANCE EQUILIBRIUM CSTR R. YIELD R. EQUIL R. PLUG R. STOIC R. GIBBS R. BATCH REAKTOR EQUILIBRIUM BASED R-Equil Menghitung berdasarkan kesetimbangan

Lebih terperinci

1. MENGENAL VISUAL BASIC

1. MENGENAL VISUAL BASIC 1. MENGENAL VISUAL BASIC 1.1 Mengenal Visual Basic 6.0 Bahasa Basic pada dasarnya adalah bahasa yang mudah dimengerti sehingga pemrograman di dalam bahasa Basic dapat dengan mudah dilakukan meskipun oleh

Lebih terperinci

Termodinamika II FST USD Jogja. TERMODINAMIKA II Semester Genap TA 2007/2008

Termodinamika II FST USD Jogja. TERMODINAMIKA II Semester Genap TA 2007/2008 TERMODINAMIKA II Semester Genap TA 007/008 Siklus Kompresi Uap Ideal (A Simple Vapor-Compression Refrigeration Cycle) Mempunyai komponen dan proses.. Compressor: mengkompresi uap menjadi uap bertekanan

Lebih terperinci

Instrumentasi dan Pengendalian Proses

Instrumentasi dan Pengendalian Proses 01 PENDAHULUAN Instrumentasi dan Pengendalian Proses - 121171673 salah satu ilmu terapan dalam teknik kimia dengan tujuan utama memberikan dasar pengetahuan tentang: a) dasar-dasar instrumentasi proses

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PEROLEHAN MINYAK MENGGUNAKAN PEMISAHAN SECARA BERTAHAP

OPTIMALISASI PEROLEHAN MINYAK MENGGUNAKAN PEMISAHAN SECARA BERTAHAP OPTIMALISASI PEROLEHAN MINYAK MENGGUNAKAN PEMISAHAN SECARA BERTAHAP Reza Fauzan *Email: reza.fauzan@gmail.com ABSTRAK Penelitian tentang peningkatan jumlah produksi minyak yang diperoleh dari sumur produksi

Lebih terperinci

LAMPIRAN A HASIL PERHITUNGAN NERACA MASSA

LAMPIRAN A HASIL PERHITUNGAN NERACA MASSA LAMPIRAN A HASIL PERHITUNGAN NERACA MASSA Kapasitas Produksi 15.000 ton/tahun Kemurnian Produk 99,95 % Basis Perhitungan 1.000 kg/jam CH 3 COOH Pada perhitungan ini digunakan perhitungan dengan alur maju

Lebih terperinci

Delphi Cara membuka aplikasi Delphi 7. Start All Programs Borland Delphi 7 Delphi Perkenalan jendela Delphi 7. syahada.blogspot.

Delphi Cara membuka aplikasi Delphi 7. Start All Programs Borland Delphi 7 Delphi Perkenalan jendela Delphi 7. syahada.blogspot. 1. Cara membuka aplikasi Delphi 7 Start All Programs Borland Delphi 7 Delphi 7 2. Perkenalan jendela Delphi 7 Ket : 1. Object Tree View Merupakan sebuah diagram pohon yang menggambarkan hubungan logis

Lebih terperinci

Tabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]

Tabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1] 1 feedback, terutama dalam kecepatan tanggapan menuju keadaan stabilnya. Hal ini disebabkan pengendalian dengan feedforward membutuhkan beban komputasi yang relatif lebih kecil dibanding pengendalian dengan

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI PERALATAN

V. SPESIFIKASI PERALATAN V. SPESIFIKASI PERALATAN A. Peralatan Proses Peralatan proses Pabrik Tricresyl Phosphate dengan kapasitas 25.000 ton/tahun terdiri dari : 1. Tangki Penyimpanan Phosphorus Oxychloride (ST-101) Tabel. 5.1

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES 47 BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES 3.1. Alat Utama Tabel 3.1 Spesifikasi Reaktor Kode R-01 Mereaksikan asam oleat dan n-butanol menjadi n-butil Oleat dengan katalis asam sulfat Reaktor alir tangki berpengaduk

Lebih terperinci

Analisis Termal Alat Penukar Kalor Shell and Tube 1 2 Pass

Analisis Termal Alat Penukar Kalor Shell and Tube 1 2 Pass Analisis Termal Alat Penukar Kalor Shell and Tube 1 2 Pass C. Prapti Mahandari *), Dita Satyadarma *), Shohib Murobath **) Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma Depok,

Lebih terperinci

PENGUKURAN KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL+ETIL ASETAT DAN ETANOL+ ISOAMIL ALKOHOL PADA TEKANAN 101,33 kpa, 79,99 kpa dan 26,67 kpa

PENGUKURAN KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL+ETIL ASETAT DAN ETANOL+ ISOAMIL ALKOHOL PADA TEKANAN 101,33 kpa, 79,99 kpa dan 26,67 kpa Dhoni Hartanto 2307100014 Agung Ari Wibowo 2307100015 Pembimbing Dr. Ir. Kuswandi, DEA Ir. Winarsih PENGUKURAN KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL+ETIL ASETAT DAN ETANOL+ ISOAMIL ALKOHOL PADA TEKANAN

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus Molekul : C 3 H 4 O 2

BAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus Molekul : C 3 H 4 O 2 BAB II DESKRIPSI PROSES II.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk II.1.1. Spesifikasi Bahan Baku A. Asam Akrilat (PT. Nippon Shokubai) : Nama IUPAC : prop-2-enoic acid Rumus Molekul : C 3 H 4 O 2 Berat Molekul

Lebih terperinci

LAMPIRAN A CONTOH PERHITUNGAN YIELD

LAMPIRAN A CONTOH PERHITUNGAN YIELD LAMPIRAN A CONTOH PERHITUNGAN YIELD Batubara merupakan campuran banyak senyawa yang sifatnya sulit digeneralisasi (non-conventional). Karena itu komponen-komponen dan sifat kimiawi batubara perlu dikonversi

Lebih terperinci

Pengaruh Pressure Drop terhadap Efektivitas Heat Exchanger Dengan Menggunakan Simulator Aspen Hysys V. 7.3

Pengaruh Pressure Drop terhadap Efektivitas Heat Exchanger Dengan Menggunakan Simulator Aspen Hysys V. 7.3 Pengaruh Pressure Drop terhadap Efektivitas Heat Exchanger Dengan Menggunakan Simulator Aspen Hysys V. 7.3 Widya Rahma Iswara 1, dan Ari Susandy Sanjaya 2 * 1,2 Program Studi Teknik Kimia, Universitas

Lebih terperinci

Bab IV. Pengolahan dan Perhitungan Data 57 Maka setelah di klik akan muncul seperti gambar dibawah ini, lalu klik continue.

Bab IV. Pengolahan dan Perhitungan Data 57 Maka setelah di klik akan muncul seperti gambar dibawah ini, lalu klik continue. Bab IV. Pengolahan dan Perhitungan Data BAB IV PENGOLAHAN DAN PERHITUNGAN DATA Hasil dari pengambilan data parabolic solar concentrator pada skripsi ini secara umum berhasil karena alat ini mampu memanaskan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES. bahan baku Metanol dan Asam Laktat dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai

BAB III PERANCANGAN PROSES. bahan baku Metanol dan Asam Laktat dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 Uraian Proses Proses pembuatan Metil Laktat dengan reaksi esterifikasi yang menggunakan bahan baku Metanol dan Asam Laktat dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut

Lebih terperinci

Publikasi System Dynamics TUTORIAL POWERSIM. Oleh: Teten W. Avianto.

Publikasi System Dynamics TUTORIAL POWERSIM. Oleh: Teten W. Avianto. Publikasi System Dynamics TUTORIAL POWERSIM Oleh: Teten W. Avianto E-mail : info@lablink.or.id Http://www.lablink.or.id I. SOFTWARE UNTUK SIMULASI MODEL SYSTEM DYNAMICS Software yang didisain untuk membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Dalam industri minyak dan gas bumi, peningkatan pemanfaatan gas bumi domestik membutuhkan terobosan nasional dalam sinkronisasi perencanaan produksi, pengembangan

Lebih terperinci

OPTIMASI PROSES PADA KOLOM DE-ETHANIZER LPG PLANT DI PT. SURYA ESA PERKASA (SEP) MENGGUNAKAN ASPEN HYSYS OPTIMIZER LAPORAN TUGAS AKHIR

OPTIMASI PROSES PADA KOLOM DE-ETHANIZER LPG PLANT DI PT. SURYA ESA PERKASA (SEP) MENGGUNAKAN ASPEN HYSYS OPTIMIZER LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMASI PROSES PADA KOLOM DE-ETHANIZER LPG PLANT DI PT. SURYA ESA PERKASA (SEP) MENGGUNAKAN ASPEN HYSYS OPTIMIZER LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Menyelesaikan Pendidikan Program

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT

BAB III SPESIFIKASI ALAT digilib.uns.ac.id 47 BAB III PROSES 3.1. Alat Utama Tabel 3.1 Spesifikasi Reaktor Kode R-01 Mereaksikan asam oleat dan n-butanol menjadi n-butil Oleat dengan katalis asam sulfat Reaktor alir tangki berpengaduk

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II DESKRIPSI PROSES BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1. Spesifikasi bahan baku 2.1.1.1. Ethylene Dichloride (EDC) a. Rumus Molekul : b. Berat Molekul : 98,96 g/mol c. Wujud : Cair d. Kemurnian

Lebih terperinci

VISUAL PARADIGM. Tugas Mata Kuliah IF-4061 Analisis dan Perancangan Berorientasi Objek Tanggal Pengumpulan : 20 Oktober 2004

VISUAL PARADIGM. Tugas Mata Kuliah IF-4061 Analisis dan Perancangan Berorientasi Objek Tanggal Pengumpulan : 20 Oktober 2004 EKSPLORASI VISUAL PARADIGM Tugas Mata Kuliah IF-4061 Analisis dan Perancangan Berorientasi Objek Tanggal Pengumpulan : 20 Oktober 2004 Disusun oleh : Rosa Ariani Sukamto 13501058 DEPARTEMEN TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

Sensitivity and Design Spec. ASPEN XXII GENERATION

Sensitivity and Design Spec. ASPEN XXII GENERATION Sensitivity and Design Spec. ASPEN XXII GENERATION Sensitivity sensitivity provides a mechanism for analyzing flowsheet behavior. The equation-oriented strategy computes the sensitivity between a set of

Lebih terperinci

Mengoperasikan Dasar-Dasar Basis Data (Database)

Mengoperasikan Dasar-Dasar Basis Data (Database) 2011 LSP TELEMATIKA Mengoperasikan Dasar-Dasar Basis Data (Database) Modul KKPI 3 Mengoperasikan Dasar-Dasar Basis Data - (20110523-R1) 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB I Mempersiapkan Piranti Lunak Basis

Lebih terperinci

FORUM TEKNOLOGI Vol. 03 No. 4

FORUM TEKNOLOGI Vol. 03 No. 4 PROSES PENCAIRAN NATURAL GAS ALAM) Lilis Harmiyanto. SST* ) Abstrak Unit refrigeration adalah suatu unit proses pendinginan untuk mendapatkan suhu yang rendah dari pada suhu embient, sering pendinginan

Lebih terperinci

ChemCAD Training PT ASAHIMAS CHEMICAL Cilegon, 6 10 Februari 2006

ChemCAD Training PT ASAHIMAS CHEMICAL Cilegon, 6 10 Februari 2006 MODUL 3 ChemCAD - STEADY STATE REACTORS oleh : A.D.A. Feryanto (mantra_mantra_jingga@yahoo.com) ChemCAD Training PT ASAHIMAS CHEMICAL Cilegon, 6 10 Februari 2006 PT. Ingenious ( a subsidiary of Ingenious

Lebih terperinci

Modul 3 Pembuatan Form dengan Wizard dan Penambahan kode VBA

Modul 3 Pembuatan Form dengan Wizard dan Penambahan kode VBA Modul 3 Pembuatan Form dengan Wizard dan Penambahan kode VBA Tujuan : Membuat Form dengan wizard Pembuatan tombol (command button) pada form Memahami pengoperasian Update dan Delete pada Form Dapat membuat

Lebih terperinci

PENGENALAN APLIKASI STATISTICAL PRODUCT AND SERVICE SOLUTIONS (SPSS)

PENGENALAN APLIKASI STATISTICAL PRODUCT AND SERVICE SOLUTIONS (SPSS) MODUL 8 PENGENALAN APLIKASI STATISTICAL PRODUCT AND SERVICE SOLUTIONS (SPSS) Tujuan Praktikum : Mahasiswa mengenal aplikasi pengolah data statistik yaitu SPSS Mahasiswa dapat menggunakan aplikasi SPSS

Lebih terperinci

TABEL DATABASE TABEL - KODE BARANG TOKO INFOMART BARANG - NAMA BARANG - HARGA

TABEL DATABASE TABEL - KODE BARANG TOKO INFOMART BARANG - NAMA BARANG - HARGA TABEL Dalam pembuatan database, data yang pertama dibuat adalah tabel. Tabel merupakan kumpulan data yang tersusun menurut aturan tertentu dan merupakan komponen utama pada database. Table disusun dalam

Lebih terperinci

Cara Menggunakan Tabel Uap (Steam Table)

Cara Menggunakan Tabel Uap (Steam Table) Cara Menggunakan Tabel Uap (Steam Table) Contoh : 1. Air pada tekanan 1 bar dan temperatur 99,6 C berada pada keadaan jenuh (keadaan jenuh artinya uap dan cairan berada dalam keadaan kesetimbangan atau

Lebih terperinci

BAB VII. Ringkasan Modul:

BAB VII. Ringkasan Modul: BAB VII MENAMPILKAN DATA SPASIAL Ringkasan Modul: Menampilkan Data Berdasarkan Kategori Data Attribut Menampilkan Data dalam Semua Kategori Menampilkan Data Berdasarkan Kategori yang Diinginkan Membuat

Lebih terperinci

MACROMEDIA FLASH. 1.1 Mengenal interface Macromedia Flash 8. Panel. Timeline Stage. Properties. Animasi Sederhana dengan Macromedia Flash 1

MACROMEDIA FLASH. 1.1 Mengenal interface Macromedia Flash 8. Panel. Timeline Stage. Properties. Animasi Sederhana dengan Macromedia Flash 1 MACROMEDIA FLASH Macromedia flash/adobe Flash adalah perangkat lunak aplikasi untuk pembuatan animasi yang digunakan untuk halaman web. Macromedia flash mampu melengkapi website dengan beberapa macam animasi

Lebih terperinci

CH 3 -O-CH 3. Pabrik Dimethyl Ether (DME) dari Styrofoam bekas dengan Proses Direct Synthesis. Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Niniek Fajar Puspita, M.

CH 3 -O-CH 3. Pabrik Dimethyl Ether (DME) dari Styrofoam bekas dengan Proses Direct Synthesis. Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Niniek Fajar Puspita, M. Pabrik Dimethyl Ether (DME) dari Styrofoam bekas dengan Proses Direct Synthesis CH 3 -O-CH 3 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Niniek Fajar Puspita, M.Eng 1. Agistira Regia Valakis 2310 030 009 2. Sigit Priyanto

Lebih terperinci

S erial C ep at Mah ir K o Ahmad Daniyal p u Copyright Ahmad Daniyal 2003 Belajar Cepat Chemcad 5.

S erial C ep at Mah ir K o Ahmad Daniyal p u Copyright Ahmad Daniyal 2003 Belajar Cepat Chemcad 5. Belajar Cepat Chemcad 5.2 ahmaddaniyal@migas-indonesia.com Copyright 2003 Serial Cepat Mahir IlmuKomputer.Com 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...2 Bab 1. Sekilas Chemcad 5.2...3 BAB 2. Mulai Bekerja Dengan Chemcad

Lebih terperinci

BAB III VACUUM DISTILLATION UNIT (VDU)

BAB III VACUUM DISTILLATION UNIT (VDU) BAB III VACUUM DISTILLATION UNIT (VDU) I. Pendahuluan Pada awalnya kilang hanya terdiri dari suatu Crude Distillation Unit (CDU) yang beroperasi dengan prinsip dasar pemisahan berdasarkan titik didih komponen

Lebih terperinci

ISTILAH-ISTILAH DALAM SISTEM PENGATURAN

ISTILAH-ISTILAH DALAM SISTEM PENGATURAN ISTILAH-ISTILAH DALAM SISTEM PENGATURAN PENGANTAR Sistem pengaturan khususnya pengaturan otomatis memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi. Dalam bahasan ini, akan diberikan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Universitas Indonesia. Penentuan jenis..., Aziz Masykur Lubad, FT UI, 2010.

BAB 4 PEMBAHASAN. Universitas Indonesia. Penentuan jenis..., Aziz Masykur Lubad, FT UI, 2010. 60 BAB 4 PEMBAHASAN Pressure Relief Valve (PRV) memegang peranan yang sangat penting dalam process safety di industri kimia. PRV bekerja melindungi peralatan bertekanan dari kemungkinan terjadinya tekanan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.

KATA PENGANTAR. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya. KATA PENGANTAR M icrosoft Excel adalah program untuk mengolah lembar kerja yang paling populer saat ini. Dengan Excel, kita bisa membuat dan menganalisa berbagai data, menghitung dan membuat grafik. Modul

Lebih terperinci

Gambar 1. Jendela Ms. Access Pilihan: New : menu untuk membuat file basis data baru. Recent : menu untuk membuka file basis data yang sudah ada.

Gambar 1. Jendela Ms. Access Pilihan: New : menu untuk membuat file basis data baru. Recent : menu untuk membuka file basis data yang sudah ada. Mata Pelajaran : Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi Standar Kompetensi : Microsoft Office Access Kompetensi Dasar : Mengoperasikan Software Aplikasi Basis Data Kelas : XI Pertemuan 2 A. Menjalankan

Lebih terperinci

PLANT 2 - GAS DEHYDRATION AND MERCURY REMOVAL

PLANT 2 - GAS DEHYDRATION AND MERCURY REMOVAL PROSES PENGOLAHAN GAS ALAM CAIR (Liquifed Natural Gas) Gas alam cair atau LNG adalah gas alam (metana terutama, CH4) yang telah diubah sementara untuk bentuk cair untuk kemudahan penyimpanan atau transportasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN NERACA MASSA DAN ENERGI

BAB I PENDAHULUAN NERACA MASSA DAN ENERGI NME D3 Sperisa Distantina 1 BAB I PENDAHULUAN NERACA MASSA DAN ENERGI Definisi Teknik Kimia: Pemakaian prinsip-prinsip fisis bersama dengan prinsip-prinsip ekonomi dan human relations ke bidang yang menyangkut

Lebih terperinci

Exercise 1c Menghitung efisiensi

Exercise 1c Menghitung efisiensi Exercise 1 In a Rankine cycle, steam leaves the boiler 4 MPa and 400 C. The condenser pressure is 10 kpa. Determine the cycle efficiency & Simplified flow diagram for the following cases: a. Basic ideal

Lebih terperinci

ENTROPI. Untuk gas ideal, dt dan V=RT/P. Dengan subtitusi dan pembagian dengan T, akan diperoleh persamaan:

ENTROPI. Untuk gas ideal, dt dan V=RT/P. Dengan subtitusi dan pembagian dengan T, akan diperoleh persamaan: ENTROPI PERUBAHAN ENTROPI GAS IDEAL Untuk satu mol atau unit massa suatu fluida yang mengalami proses reversibel dalam sistem tertutup, persamaan untuk hukum pertama termodinamika menjadi: [35] Diferensiasi

Lebih terperinci

SINTESIS DAN INTEGRASI PROSES KIMIA

SINTESIS DAN INTEGRASI PROSES KIMIA SINTESIS DAN INTEGRASI PROSES KIMIA Design 2 1. Conceptual design: develop a preliminary flowsheet using approximate methods. 2. Preliminary design: use rigorous simulators to evaluate steady- state and

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II DESKRIPSI PROSES BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1. Spesifikasi bahan baku Etanol Fase (30 o C, 1 atm) : Cair Komposisi : 95% Etanol dan 5% air Berat molekul : 46 g/mol Berat jenis :

Lebih terperinci

ADODC. Gambar 5.1. ADODC

ADODC. Gambar 5.1. ADODC 5 ADODC Objektif: Memahami Definisi ADO Mengenal Properti ADODC Mengaktifkan ADODC Mengkonfigurasi ADODC Membuat Sebuah Data Link File Menentukan RecordSource ADO Data Control atau yang disingkat sebagai

Lebih terperinci

PENINGKATAN UNJUK KERJA KETEL TRADISIONAL MELALUI HEAT EXCHANGER

PENINGKATAN UNJUK KERJA KETEL TRADISIONAL MELALUI HEAT EXCHANGER PENINGKATAN UNJUK KERJA KETEL TRADISIONAL MELALUI HEAT EXCHANGER Rianto, W. Program Studi Teknik Mesin Universitas Muria Kudus Gondangmanis PO.Box 53-Bae, Kudus, telp 0291 4438229-443844, fax 0291 437198

Lebih terperinci

MODUL PEMBELAJARAN APLIKASI KOMPUTER BERBASIS MICROSOFT POWERPOINT DAN INTERNET

MODUL PEMBELAJARAN APLIKASI KOMPUTER BERBASIS MICROSOFT POWERPOINT DAN INTERNET MODUL PEMBELAJARAN APLIKASI KOMPUTER BERBASIS MICROSOFT POWERPOINT DAN INTERNET Oleh : DWI HARSONO, MPA JURUSAN PENDIDIKAN ADMINISTRASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2009

Lebih terperinci

ZULQARNAIN ALBAASITH

ZULQARNAIN ALBAASITH PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN DIMETIL ETER DARI METANOL DENGAN KAPASITAS 250.000 TON/TAHUN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Sidang Sarjana Teknik Kimia Oleh : ZULQARNAIN ALBAASITH

Lebih terperinci

APLIKASI PROGRAM CHEMCAD UNTUK DESAIN PEMBANGKIT UAP PWR. Sukmanto Dibyo

APLIKASI PROGRAM CHEMCAD UNTUK DESAIN PEMBANGKIT UAP PWR. Sukmanto Dibyo APLIKASI PROGRAM CHEMCAD.6.1.4 UNTUK DESAIN PEMBANGKIT UAP PWR Sukmanto Dibyo ABSTRAK APLIKASI PROGRAM CHEMCAD.6.1.4 UNTUK DESAIN PEMBANGKIT UAP PWR. Pada komponen sistem pendingin PWR (Pressurized Water

Lebih terperinci

Prosedur merupakan suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan

Prosedur merupakan suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan Prosedur merupakan suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap yang telah ditentukan. Tujuan dari prosedur ini adalah sebagai

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK TRIMETHYLETHYLENE DARI METHYLBUTENE

PRARANCANGAN PABRIK TRIMETHYLETHYLENE DARI METHYLBUTENE PRARANCANGAN PABRIK TRIMETHYLETHYLENE DARI METHYLBUTENE Disusun oleh : Pembimbing 1. Rois Fatoni, ST., M.Sc 2. Hamid abdilah, ST. JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi,

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi, BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi, kondenser, accumulator, reboiler, heat exchanger, pompa dan tangki. tiap alat ditunjukkan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Destilasi merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan dua atau

BAB I PENDAHULUAN. Destilasi merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan dua atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Destilasi merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan dua atau lebih komponen cairan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Uap yang dibentuk

Lebih terperinci