Citra Paramita Dul Muid, S.E., M.Si., Akt ABSTRACT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Citra Paramita Dul Muid, S.E., M.Si., Akt ABSTRACT"

Transkripsi

1 ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERAMALAN PENJUALAN BAHAN BAKAR MINYAK DENGAN STANDAR KESALAHAN PERAMALAN (SKP) PADA PT PERTAMINA (PERSERO) REGION IV JATENG DAN DIY Citra Paramita Dul Muid, S.E., M.Si., Akt ABSTRACT Good planning and controlling is needed as one of supporting the operational activities of the company. Companies planning in all areas, one of which is the fields of sales, for example by preparing sales budget. Sales budget is the budget plan in greater detail about the company s sales during the coming period, which also contains a plan about the types and quality of products will be sold, the quantity of products will be sold, the prices of products will be sold, the selling time and marketing area. Therefore, sales forecasting is indispensable in the preparation of sales budgets. There are several methods used in sales forecasting, among others, Free Trend method, Half Average Trend method, Trend Moment, Least Square Trend method, and Quadratic Trend method. In this study, the issues to be discussed is whether the Free Trend method used was in accordance with the condition of the company, and to determine of most suitable sales budget arrangement method on fuel product sales of PT Pertamina (Persero) in order to exist in the face of competition from the similar companies. This research was using primary data in the form of fuel product sales realization data January to December 2010 in PT Pertamina (Persero) Region IV Central Java and DIY. Sampling was done by observation and interview by asking questions directly to authorities. The analytical method used is Standard Forecasting Error (SKP). From the analysis and calculations have been done, we can note the results and conclusions that fuel sales forecasting method is right for the Premium is using the Quadratic Trend method, while for Pertamax using Least Square Trend method. In the other hand, the result of SKP on total sales of fuel product, can be determined that the method of fuel sales forecasting using Least Square Trend method and Quadratic method is better and effective when compared with the Free Trend method which has been applied to companies. Keywords : sales budget, sales forecasting, free trend method, least square trend method, quadratic trend method, standard forecasting error 1

2 PENDAHULUAN PT Pertamina (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang minyak dan gas bumi (National Oil Company) dipercaya untuk mengemban tugas dalam mencari sumber minyak dan gas bumi, mengolah dan menyediakan bahan bakar minyak di Indonesia. Namun meskipun begitu, sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang MIGAS baru, sekarang ini PT Pertamina (Persero) tidak lagi menjadi satu-satunya perusahaan yang memonopoli industri minyak dan gas bumi dimana kegiatan usaha minyak dan gas bumi diserahkan kepada mekanisme pasar. Oleh karena itu PT Pertamina (Persero) harus mampu bersaing dengan para pesaingnya. Dalam rangka menghadapi para pesaing dan mempertahankan kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan manajemen yang baik dalam pelaksanaan seluruh kegiatan perusahaan, salah satunya adalah di bidang perencanaan dan pengawasan. Perusahaan menyusun perencanaan di segala bidang, salah satunya adalah bidang penjualan, misalnya dengan menyusun anggaran penjualan. Anggaran penjualan mempunyai peran penting untuk membantu pihak manajemen dalam menetapkan kebijakan manajemen terhadap penjualan dan mengarahkan kegiatan-kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Seperti yang dikemukakan oleh M. Munandar (2001:49) Anggaran Penjualan (Sales Budget) ialah budget yang merencanakan secara lebih terperinci tentang penjualan perusahaan selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual, harga barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah) penjualan. Oleh karena itu peramalan penjualan (forecasting) sangat diperlukan dalam penyusunan anggaran penjualan. Ada beberapa metode yang digunakan dalam peramalan penjualan, antara lain metode Trend Bebas, Trend Setengah Rata-rata, Trend Moment, Trend Least Square dan Trend Kuadratik. Efektifitas peramalan penjualan dipengaruhi oleh metode yang digunakan dan faktor-faktor lain yang ada di luar perusahaan, misal keadaan ekonomi negara yang dipengaruhi daya beli masyarakat sebagai konsumen. 2

3 Pemilihan metode harus disesuaikan dengan keadaan perusahaan, antara lain luas kerja dan banyaknya jenis produk yang dijual. Efektifitas peramalan penjualan dapat diukur dengan suatu Standar Kesalahan Peramalan (SKP), dimana dari perhitungan tersebut dapat diketahui berapa tingkat kesalahan dari metode yang telah digunakan. Semakin kecil tingkat kesalahan peramalan maka metode yang digunakan berarti efektif atau sesuai dengan kondisi perusahaan dan dapat diterapkan dalam perusahaan tersebut. PT Pertamina (Persero) sebagaimana perusahaan lainnya juga menyusun anggaran penjualan yang salah satu faktor penunjang dalam penyusunannya adalah dengan dilakukan peramalan penjualan (forecasting). PT Pertamina (Persero) khususnya bagian BBM Retail membuat perencanaan dan pengendalian di bidang penjualan, salah satunya adalah membuat peramalan penjualan (forecasting). Peramalan penjualan ini disusun dengan menggunakan metode Trend Bebas. Metode Trend Bebas untuk peramalan penjualan ini bersifat sangat subjektif karena dipengaruhi oleh pendapat atau perasaan orang yang membuat peramalan tersebut. Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka pokok permasalahan yang dihadapi perusahaan yaitu : 1. Menguji apakah metode Trend Bebas yang selama ini digunakan sudah sesuai dengan kondisi perusahaan. 2. Menentukan Metode penyusunan peramalan penjualan (forecasting) yang paling tepat sehingga PT Pertamina (Persero) dapat melakukan perencanaan di bidang penjualan yang baik sehingga mampu tetap eksis dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan sejenis. TELAAH PUSTAKA Penjualan dan Anggaran Penjualan Penjualan merupakan suatu usaha terpadu untuk mengembangkan rencanarencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli. Penjualan juga merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba. Faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan yaitu bisa berasal dari internal perusahaan maupun external perusahaan. Faktor external 3

4 misalnya kondisi pasar, kelompok pembeli/segmen pasar, daya beli konsumen, serta keinginan atau kebutuhan konsumen. Sedangkan faktor internal misalnya tingkat permodalan, kegiatan produksi, kegiatan promosi/pemasaran, kegiatan penjualan serta pembukuan administrasi penjualan itu sendiri. Besarnya pengaruh masing-masing kegiatan di dalam perusahaan terhadap pelaksanaan kegiatan lainnya menyebabkan manajemen perusahaan berupaya sebaik-baiknya dalam melaksanakan seluruh kegiatan perusahaan. Untuk itu diperlukan suatu kegiatan perencanaan yang baik di dalam perusahaan salah satunya adalah dengan melakukan penyusunan anggaran. Anggaran (budget) merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang (M. Munandar, 2001:1). Anggaran penjualan (sales budget) merupakan budget yang merencanakan secara lebih terperinci tentang penjualan perusahaan selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual, harga barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah) penjualannya (M. Munandar, 2001:49). Anggaran penjualan dapat berfungsi dengan baik apabila taksiran-taksiran yang dibuat cukup akurat, sehingga penjualan yang dianggarkan tidak jauh berbeda dengan realisasinya nanti. Untuk bisa melakukan penaksiran secara lebih akurat, banyak faktor yang perlu dipertimbangkan misalnya data-data penjualan perusahaan tahun-tahun sebelumnya (baik meliputi kualitas maupun kuantitas), kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan bidang penjualan, informasi dan pengalaman, serta keakuratan penyusunan peramalan penjualan (forecast). Dan peramalan penjualan (forecast) inilah yang merupakan faktor paling berpengaruh dalam penyusunan anggaran penjualan. Kegunaan Peramalan Kegunaan adanya peramalan adalah sebagai berikut: 1. Dalam perencanaan kita memerlukan peramalan. 4

5 Bila kita merencanakan sesuatu, dan mempersiapkan sesuatu untuk masa yang akan datang, maka kita perlu meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. 2. Peramalan yang akurat akan menghemat biaya dan dengan demikian menambah daya saing perusahaan. Peramalan yang tidak akurat menyebabkan biaya yang tinggi. Sebagai contoh dalam produksi misalnya, peramalan yang terlalu tinggi mengakibatkan stock yang disiapkan terlalu besar sehingga biaya penyimpannya besar. Sebaliknya bila peramalan terlalu rendah, dapat terjadi kekurangan stock sehingga hilang kesempatan untuk memperoleh keuntungan/laba. Maka walaupun kita menyadari bahwa peramalan kita mempunyai nilai kesalahan, tetapi seharusnya kita tetap berusaha agar peramalan kita seakurat mungkin. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tujuan utama peramalan adalah menghasilkan prediksi yang akurat. Peramalan yang terlalu rendah mengakibatkan kekurangan persediaan, back order, kehilangan penjualan, dan kehilangan pelanggan. Peramalan yang terlalu tinggi menghasilkan biaya persediaan yang tinggi pula. Prinsip-prinsip Peramalan 1. Peramalan melibatkan kesalahan (error). Peramalan hanya mengurangi ketidakpastian tetapi kita tidak dapat menghilangkannya. Pemakai hasil ramalan harus waspada akan hal ini sehingga siap untuk menghadapi adanya kesalahan peramalan. 2. Peramalan sebaiknya memakai tolok ukur kesalahan peramalan. Adanya kesalahan dalam peramalan maka pemakai harus tahu, besar kesalahan tersebut. 3. Peramalan secara tim akan lebih akurat daripada peramalan produk individu (item). Jika satu tim diramalkan sebagai satu kesatuan, presentase kesalahan cenderung lebih kecil dari pada presentase kesalahan peramalan produkproduk individu. 5

6 4. Peramalan jangka pendek lebih akurat daripada peramalan jangka panjang. Dalam waktu jangka pendek, kondisi yang mempengaruhi permintaan cenderung tetap/berubah lamban, sehingga peramalan jangka pendek cenderung lebih akurat. Jenis-jenis Metode Peramalan Metode peramalan penjualan (forecasting) menurut sifatnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu : 1. Bersifat Kualitatif (Non Statistical Method atau Opinion Method) Merupakan cara peramalan atau forecasting yang didasarkan pada data masa lampau, data saat ini, target yang ingin dicapai, berdasarkan intuisi dan pengalaman serta pendapat seseorang misalnya : - Pendapat pimpinan bagian penjualan - Pendapat para petugas/staf penjualan - Pendapat lembaga-lembaga penyalur - Pendapat para ahli - Pendapat para konsumen 2. Bersifat Kuantitatif (Statistical Method) Merupakan cara peramalan (forecasting) yang menitik-beratkan pada perhitungan-perhitungan angka dengan menggunakan berbagai metode statistika. Dengan menggunakan cara peramalan (forecasting) secara kuantitatif semacam ini diharapkan dapat sejauh mungkin menghilangkan unsur-unsur subjektif atau pendapat pribadi, sehingga hasil taksirannya lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, serta dapat lebih berguna sebagai dasar pengambilan keputusan-keputusan perusahaan. Adapun beberapa cara peramalan (forecasting) yang bersifat kuantitatif ini, antara lain : a) Metode Trend Bebas Trend ini menentukan bahwa garis patah-patah yang dibentuk oleh data historis, diganti atau diubah menjadi garis lurus dengan cara 6

7 bebas berdasarkan pada perasaan atau pendapat dari orang yang bersangkutan. Garis lurus itu dibuat sedemikian rupa sehingga dirasakan cukup mewakili titik-titik data historis yang tersebar secara tidak teratur tersebut. b) Metode Trend Setengah Rata-rata Trend ini sudah menggunakan perhitungan-perhitungan, sehingga unsur-unsur subyektifitas sudah dihilangkan. Rumus yang digunakan dalam trend ini adalah : Keterangan : Y : Nilai trend a : Rata-rata kelompok n : Jumlah tahun dalam satuan waktu X : Periode c) Metode Trend Moment Metode ini sama dengan metode setengah rata-rata, yang juga menggunakan cara-cara perhitungan statistik dan matematik tertentu untuk mengetahui fungsi garis lurus. Rumus yang digunakan: Keterangan : Y : Nilai trend Y : Data historis X : Parameter pengganti waktu 7

8 a b n : Nilai trend periode dasar : Pertambahan trend : Jangka waktu dari periode dasar d) Metode Trend Least Square Metode ini merupakan penyederhanaan dari metode trend moment, sehingga akan mempermudah dalam perhitungannya. Persamaan yang digunakan yaitu: Keterangan: Y : Data historis X : Parameter pengganti waktu a : Nilai trend periode dasar b : Pertambahan trend n : Jumlah data e) Metode Kuadratik Rumus yang digunakan dalam metode kuadratik ini adalah : Dalam metode ini digunakan persamaan: 8

9 Keterangan: Y : Nilai trend Y : Data historis X : Parameter pengganti waktu a : Nilai trend periode dasar b,c : Pertambahan nilai trend METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data data primer berupa data penjualan bahan bakar minyak (produk premium dan pertamax) selama tahun 2010 yaitu Januari 2010 sampai dengan Desember 2010 serta data penjualan Januari 2011 sampai dengan Juli Data primer ini merupakan data yang diperoleh secara langsung dari pihak perusahaan yaitu PT Pertamina (Persero) Region IV Jateng dan DIY khususnya bagian BBM Retail Populasi dan Sampel Laporan yang akan dianalisa berupa Laporan penjualan BBM Region IV Jateng & DIY selama satu tahun, dari Januari 2010 sampai dengan Desember 2010 dan Laporan Penjualan BBM dari Januari 2011 sampai dengan Juli Sedangkan analisa yang akan dilakukan mengambil sample dua jenis BBM yaitu Premium dan Pertamax. Hal ini dikarenakan kedua jenis BBM ini diharapkan sudah mampu mewakili unit bisnis BBM secara keseluruhan karena sudah mewakili BBM Subsidi dan BBM Non Subsidi. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah dengan menggunakan metode observasi, yaitu melihat secara langsung keadaan dan situasi yang sebenarnya terjadi pada PT Pertamina (Persero) Region IV Jateng dan DIY khususnya bagian BBM Retail. 9

10 Selain menggunakan metode observasi, dilakukan juga metode wawancara dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada autoritas atau pekerja yang berkompeten dalam bidang yang terkait dengan penelitian ini. Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan tiga macam metode peramalan penjualan (forecasting) yang bersifat kuantitatif. Peramalan penjualan ini menitikberatkan pada perhitungan-perhitungan angka statistik dengan menggunakan metode sebagai berikut : 1. Metode Trend Bebas Perhitungan peramalan penjualan (forecasting) untuk produk bahan bakar minyak PT Pertamina (Persero) Region IV Jateng dan DIY dengan menggunakan metode trend bebas, berdasarkan ketentuan dari perusahaan sendiri yaitu bagian BBM Retail. Pedoman perhitungan peramalan penjualan berdasarkan penjualan bulan sebelumnya dikalikan dengan prosentase price change (perubahan harga) sebesar 10% dan sales factor (program-program yang mempengaruhi penjualan) sebesar 8% dengan alokasi sebagai berikut: a) Promosi 3% b) Perubahan margin SPBU (Insentive Penjualan) 2,5% c) Kondisi masyarakat dan lingkungan 2% d) Kenaikan harga minyak mentah 0,5% Dari ketentuan tersebut maka dapat dilakukan perhitungan peramalan penjualan (forecasting), dengan persamaan sebagai berikut : *) Peramalan Penjualan (forecasting) dalam Kilo Liter Januari Tahun 2011 = Penjualan Desember {Penjualan Desember 2010 x (price change 10% + sales factor 8%)} = Penjualan Desember 2010 x 118% 10

11 2. Metode Trend Least Square Metode ini merupakan penyederhanaan dari metode trend moment, sehingga akan mempermudah dalam perhitungannya. Persamaan yang digunakan yaitu: Keterangan: Y : Data historis X : Parameter pengganti waktu a : Nilai trend periode dasar b : Pertambahan trend n : Jumlah data 3. Metode Kuadratik Rumus yang digunakan dalam metode kuadratik ini adalah : Dalam metode ini digunakan persamaan: ( ) ( ) ( ) Keterangan: Y : Nilai trend Y : Data historis X : Parameter pengganti waktu a : Nilai trend periode dasar b,c : Pertambahan nilai trend 11

12 Dalam melakukan penelitian ini, peneliti juga akan menggunakan Standar Kesalahan Peramalan (SKP) sebagai analisa data untuk membandingkan hasil peramalan penjualan (forecasting) pada PT Pertamina (Persero) Region IV Jateng dan DIY. Dari Standar Kesalahan Peramalan (SKP) ini maka dapat ditentukan metode peramalan penjualan yang lebih efektif dan tepat. Besarnya Standar Kesalahan Peramalan dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: *( ) + Keterangan: SKP : Standar Kesalahan Peramalan X : Realisasi penjualan Y : Peramalan penjualan N : Banyaknya data Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian mengenai peramalan penjualan (forecasting) bagi perusahaan telah dilakukan. Diantara penelitian tersebut yang juga digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian ini yaitu : Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Dianna Anggraini (2004) dengan judul Analisis Perbandingan Metode Anggaran Penjualan Spare Parts Dengan Standar Kesalahan Peramalan (SKP) Pada PT New Ratna Motor Semarang Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana efektifitas anggaran penjualan spare parts yang disusun perusahaan terhadap realisasi penjualan yang telah dicapai pada periode yang dianggarkan, serta menentukan metode peramalan penjualan dan penyusunan anggaran yang lebih efektif. Data yang digunakan adalah data primer berupa laporan penjualan satu jenis spare parts yaitu oil filter untuk mobil Kijang Bensin Type 7K dan Kijang Diesel selama lima tahun dari tahun 1998 sampai dengan Data diolah dan dianalisis menggunakan metode trend least square dan metode 12

13 trend kuadratik. Bila dibandingkan antara peramalan dan realisasi penjualan spare parts maka perhitungan anggaran penjualan dengan SKP bagi penerapan metode trend least square menunjukkan selisih yang kecil bila dibandingkan dengan metode trend kuadratik. Oleh karena itu metode yang lebih efektif untuk diterapkan bagi PT New Ratna Motor adalah metode Trend Least Square. Kaitan dengan penelitian yang dilakukan sekarang ini yaitu dalam hal referensi tinjauan pustaka serta metode yang digunakan untuk analisis data. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Evi Mundiastuti (2011) dengan judul Evaluasi Perbandingan Peramalan Penjualan Pelumas Dengan Menggunakan Standar Kesalahan Peramalan (SKP) Pada PT Pertamina (Persero) Sales Region IV Pelumas Jateng & DIY Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana efektifitas anggaran penjualan pelumas yang disusun perusahaan terhadap realisasi penjualan yang telah dicapai pada periode yang dianggarkan. Data yang digunakan adalah data primer berupa laporan penjualan tiga jenis pelumas yaitu Enduro 4T ukuran 1 Liter, Prima XP ukuran 1 Liter, dan Mesran Super ukuran 1 Liter. Data tersebut merupakan data penjualan selama lima tahun dari tahun 2006 sampai dengan Data diolah dan dianalisis menggunakan metode trend least square dan metode trend kuadratik. Bila dibandingkan antara peramalan dan realisasi penjualan pelumas maka perhitungan anggaran penjualan yang lebih baik untuk Prima XP dan Enduro 4T adalah menggunakan metode trend kuadratik, sedangkan untuk Mesran Super adalah menggunakan metode trend least square. Hal ini dikarenakan tingkat kesalahan lebih kecil dan mendekati realisasi penjualan pelumas. Kaitan dengan penelitian yang dilakukan sekarang ini yaitu dalam hal metode yang digunakan untuk analisis data. 13

14 HASIL DAN PEMBAHASAN Penyusunan Peramalan Penjualan (Forecasting) BBM Pada PT Pertamina (Persero) Pemasaran BBM Retail Region IV Peramalan penjualan (forecasting) untuk produk bahan bakar minyak (BBM) disusun oleh unit bisnis BBM Retail di bawah struktur organisasi bagian Ast. Statistik & Comp Intellegence. Penyusunan forecasting ini dibuat setiap bulan untuk merencanakan penyediaan BBM dan merencanakan target jual di bulan berikutnya. Peramalan penjualan (forecasting) yang dibuat oleh Unit Pemasaran BBM Retail hanya meliputi kuantiti saja. Peramalan Penjualan (forecasting) dibuat oleh tiap-tiap Unit Pemasaran BBM Retail, kemudian dikonsolidasikan di tingkat Pusat untuk merencanakan kebutuhan BBM secara Nasional selama bulan tersebut. Dari peramalan penjualan (forecasting) yang disusun tiap Unit Pemasaran tersebut, maka akan dapat diperkirakan pemenuhan kebutuhan BBM tersebut, misalnya untuk memperkirakan berapa jumlah minyak yang dapat dihasilkan oleh Unit Pengolahan, berapa yang harus di Import, dan berapa jumlah minyak yang dapat di Export, dll. Selain itu, hasil peramalan penjualan (forecasting) juga akan digunakan sebagai salah satu dasar penyusunan Anggaran Penjualan (Sales Budget) di tingkat Pusat. Anggaran Penjualan adalah anggaran yang menggambarkan jumlah revenue yang akan diterima sebagai akibat dilakukannya penjualan pada periode yang akan datang, yang didalamnya meliputi data jenis produk yang akan dijual, volume produk yang akan dijual, harga pokok persatuan dan wilayah pemasaran, dimana Anggaran Penjualan ini disajikan dalam satuan moneter selama periode waktu tertentu. Data Penjualan Untuk Penyusunan Peramalan Penjualan (Forecasting) Berikut ini adalah data realisasi penjualan BBM di PT Pertamina (Persero) Region IV Jateng dan DIY selama tahun 2010 : 14

15 Tabel 1 Total Penjualan BBM pada PT Pertamina (Persero) Pemasaran BBM Retail Region IV Tahun 2010 Gambar 1 Grafik Total Penjualan BBM pada PT Pertamina (Persero) Pemasaran BBM Retail Region IV Tahun 2010 (dalam Kiloliter) 15

16 Gambar 2 Grafik Total Penjualan BBM pada PT Pertamina (Persero) Pemasaran BBM Retail Region IV Tahun 2010 (dalam ribuan Rupiah) Pada grafik di atas terlihat bahwa selama bulan Januari sampai dengan Desember 2010, penjualan bahan bakar minyak (BBM) di PT Pertamina (Persero) Pemasaran BBM Retail Region IV dari bulan ke bulan mengalami kenaikan dan penurunan (berfluktuasi tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhi). Sesuai dengan sampel jenis produk BBM yang diambil dalam penelitian ini yaitu Premium dan Pertamax, berikut ini akan disajikan realisasi total penjualan BBM Premium dan Pertamax untuk bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2010 : 16

17 Tabel 2 Total Penjualan Premium dan Pertamax pada PT Pertamina (Persero) Pms BBM Retail Region IV Tahun 2010 Sedangkan data realisasi penjualan BBM jenis Premium dan Pertamax selama bulan Januari sampai dengan Juli 2011 : Tabel 3 Total Penjualan Premium dan Pertamax pada PT Pertamina (Persero) Pms BBM Retail Region IV Januari Juli

18 Perhitungan Peramalan Penjualan (Forecasting) Dari perhitungan dengan menggunakan metode trend bebas, trend least square, dan trend kuadratik, maka dapat disusun tabel ringkasan peramalan penjualan (forecasting) BBM pada bulan Januari 2011 untuk jenis Premium dan Pertamax, sebagai berikut: Tabel 4 Ringkasan Peramalan Penjualan (Forecasting) BBM Jenis Premium dan Pertamax Januari 2011 Sedangkan hasil dari perhitungan peramalan penjualan (forecasting) BBM jenis Premium dan Pertamax per bulan selama tahun 2011, secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 5 Peramalan Penjualan BBM jenis Premium dan Pertamax Januari Desember 2011 (Dalam Kiloliter) 18

19 Perhitungan Standar Kesalahan Peramalan Penjualan (Forecasting) Standar Kesalahan Peramalan (SKP) merupakan salah satu cara untuk membandingkan hasil peramalan penjualan (forecasting) BBM pada PT Pertamina (Persero) Pemasaran BBM Retail Region IV Jateng dan DIY. Dengan Standar Kesalahan Peramalan (SKP) ini maka dapat ditentukan metode peramalan penjualan yang lebih efektif dan tepat. Ringkasan perhitungan Standar Kesalahan Peramalan (SKP) untuk penjualan BBM jenis Premium dan Pertamax dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 6 Ringkasan Perhitungan SKP Penjualan BBM Premium dan Pertamax Th Tabel 7 Ringkasan Perhitungan SKP Penjualan BBM Premium dan Pertamax Th Selain hasil perhitungan Standar Kesalahan Peramalan (SKP) di atas, berikut ini juga akan disajikan grafik perbandingan Peramalan Penjualan (forecasting) BBM jenis Premium dan Pertamax selama bulan Januari sampai dengan Juli 2011 dibandingkan dengan Realisasi Penjualannya. 19

20 Gambar 3 Grafik Peramalan Penjualan & Realisasi Penjualan BBM Jenis Premium Bulan Januari - Juli 2011 Gambar 4 Grafik Peramalan Penjualan & Realisasi Penjualan BBM Jenis Premium Bulan Januari - Juli 2011 Berdasarkan Tabel 6, Tabel 7, Gambar 3, dan Gambar 4 di atas, maka dapat diketahui bahwa metode peramalan yang efektif digunakan untuk perhitungan 20

21 peramalan penjualan (forecasting) BBM jenis Premium adalah metode trend kuadratik, sedangkan untuk BBM jenis Pertamax adalah metode trend least square. Selain dari hasil perhitungan Standar Kesalahan Peramalan (SKP) tersebut, penetapan metode trend kuadratik untuk peramalan penjualan (forecasting) BBM jenis Premium juga berhubungan dengan pola konsumsi masyarakat (customer) terhadap Premium itu sendiri. Selama ini pola konsumsi masyarakat mengalami kenaikan dan penurunan yang lebih signifikan tergantung dari kebutuhan masyarakat serta kondisi masyarakat dan lingkungan itu sendiri, serta realisasi penjualannya cenderung mengarah kepada garis non linear sehingga metode trend kuadratik memang lebih sesuai dan efektif untuk digunakan. Begitu juga dengan penetapan metode trend least square untuk peramalan penjualan (forecasting) BBM jenis Pertamax juga berhubungan dengan pola konsumsi masyarakat (customer) terhadap Pertamax itu sendiri. Selama ini pola konsumsi customer terhadap Pertamax cenderung lebih stabil atau mengalami kenaikan dan penurunan yang tidak terlalu signifikan, sehingga metode trend least square yang lebih sesuai dan efektif untuk digunakan dalam peramalan penjualan (forecasting) BBM jenis Pertamax. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Pada PT Pertamina (Persero) Region IV Jateng dan DIY, peramalan penjualan (forecasting) untuk produk bahan bakar minyak (BBM) disusun oleh unit bisnis BBM Retail di bawah struktur organisasi bagian Ast. Statistik & Comp Intellegence. Penyusunan forecasting ini disusun dalam satuan kuantiti (Kiloliter) dan dibuat setiap bulan untuk merencanakan penyediaan BBM dan merencanakan target jual di bulan berikutnya. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan peramalan penjualan (forecasting) oleh perusahaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: faktor internal (penjualan periode yang lalu dan kebijakan perusahaan) dan faktor eksternal (kenaikan harga minyak mentah, persaingan pasar, serta kondisi masyarakat dan lingkungan. Saat ini perhitungan peramalan penjualan (forecasting) BBM pada PT Pertamina (Persero) Region IV Jateng dan DIY 21

22 menggunakan metode trend bebas berdasarkan besarnya price change (perubahan harga) yang ditetapkan perusahaan sebesar 10% dari penjualan periode yang lalu dan sales factor (program-program yang mempengaruhi penjualan) sebesar 8%. 3. Perhitungan peramalan penjualan (forecasting) BBM dengan menggunakan metode trend bebas bulan Januari 2011 untuk Premium adalah sebesar 291, Kiloliter dan Pertamax sebesar 6, Kiloliter. Sedangkan hasil perhitungan SKP (Standar Kesalahan Peramalan) pada data tahun 2010 dengan metode trend bebas untuk Premium sebesar 50,173 dan Pertamax sebesar 1,434. Dari nilai SKP dengan metode trend bebas tersebut maka dapat dilihat bahwa antara realisasi penjualan BBM dengan peramalan penjualan (forecasting) terdapat selisih yang sangat besar. 4. Perhitungan peramalan penjualan (forecasting) BBM dengan menggunakan metode trend least square bulan Januari 2011 untuk Premium adalah sebesar 264, Kiloliter dan Pertamax sebesar 5, Kiloliter. Sedangkan hasil perhitungan SKP (Standar Kesalahan Peramalan) pada data tahun 2010 dengan metode trend least square untuk Premium sebesar 14,247 dan Pertamax sebesar 883. Dari nilai SKP dengan metode trend least square maka dapat dilihat bahwa antara realisasi penjualan BBM dengan peramalan penjualan (forecasting) terdapat selisih yang lebih kecil dibanding dengan penggunaan metode trend bebas. 5. Perhitungan peramalan penjualan (forecasting) BBM dengan menggunakan metode trend kuadratik bulan Januari 2011 untuk Premium adalah sebesar 255, Kiloliter dan Pertamax sebesar 7, Kiloliter. Sedangkan hasil perhitungan SKP (Standar Kesalahan Peramalan) pada data tahun 2010 dengan metode trend kuadratik untuk Premium sebesar 13,108 dan Pertamax sebesar 2,329. Dari nilai SKP dengan metode trend kuadratik maka dapat dilihat bahwa antara realisasi penjualan BBM dengan peramalan penjualan (forecasting) untuk jenis BBM Premium terdapat selisih yang paling kecil jika dibanding dengan metode trend bebas dan trend least square, sedangkan untuk jenis BBM Pertamax terdapat selisih yang lebih kecil pula jika dibanding 22

23 dengan penggunaan metode trend bebas tetapi selisih tersebut masih lebih besar jika dibanding dengan metode trend least square. 6. Peramalan penjualan untuk bulan Januari sampai dengan Juli 2011 apabila dibandingkan dengan realisasi penjualannya, maka hasil perhitungan SKP (Standar Kesalahan Peramalan) adalah sama dengan hasil dari perhitungan SKP pada data tahun 2010 yaitu : - hasil perhitungan SKP dengan metode trend bebas untuk produk Premium adalah sebesar 43,533 sedangkan Pertamax sebesar 1,477. Hal ini berarti antara realisasi penjualan BBM dengan peramalan penjualan (forecasting) terdapat selisih yang sangat besar. - hasil perhitungan SKP dengan metode trend least square untuk produk Premium adalah sebesar 24,941 sedangkan Pertamax sebesar 947. Dari nilai SKP dengan metode trend least square tersebut maka dapat dilihat bahwa antara realisasi penjualan BBM dengan peramalan penjualan (forecasting) terdapat selisih yang lebih kecil dibanding dengan penggunaan metode trend bebas. - hasil perhitungan SKP dengan metode trend kuadratik untuk produk Premium adalah sebesar 19,254 sedangkan Pertamax sebesar 1,717. Dari nilai SKP dengan metode trend kuadratik maka dapat dilihat bahwa antara realisasi penjualan BBM dengan peramalan penjualan (forecasting) untuk jenis BBM Premium terdapat selisih yang paling kecil jika dibanding dengan metode trend bebas dan trend least square, sedangkan untuk jenis BBM Pertamax terdapat selisih yang lebih kecil pula jika dibanding dengan penggunaan metode trend bebas tetapi selisih tersebut masih lebih besar jika dibanding dengan metode trend least square. 7. Dari hasil perhitungan SKP total penjualan BBM pada data tahun 2010 maupun 2011, maka dapat ditentukan bahwa metode peramalan penjualan (forecasting) BBM menggunakan metode trend least square dan trend kuadratik adalah lebih baik dan efektif jika dibanding dengan metode trend bebas yang diterapkan perusahaan selama ini. 23

24 KETERBATASAN DAN SARAN Adapun keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu : - Penelitian menggunakan Data Primer yang hanya meliputi dua jenis BBM diantara begitu banyak jenis BBM subsidi dan non subsidi di PT Pertamina (Persero) Region IV Jateng dan DIY. Adapun saran-saran yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini, yaitu : - PT Pertamina (Persero) Region IV Jateng dan DIY hendaknya mempertimbangkan penggunaan Metode Peramalan Penjualan yang lebih efektif dari Metode Trend Bebas yang telah diterapkan perusahaan selama ini (misal Metode Trend Least Square untuk peramalan penjualan produk BBM Pertamax dan Metode Trend Kuadratik untuk peramalan penjualan produk BBM Premium). Hal ini dikarenakan tingkat kesalahan lebih kecil dan mendekati realisasi penjualan BBM tersebut. - Hendaknya dilakukan penelitian kembali dengan konsep penelitian yang sama untuk meneliti konsistensi dari penelitian ini. - Dalam penelitian ini masih menggunakan data dan sample produk yang terbatas, sehingga untuk penelitian berikutnya diharapkan dapat menggunakan data yang lebih lengkap dan sample produk yang lebih beragam sehingga dapat mewakili efektifitas metode peramalan penjualan yang akan diterapkan untuk keseluruhan jenis produk BBM di PT Pertamina (Persero) Region IV Jateng dan DIY pada umumnya. 24

25 DAFTAR PUSTAKA Munandar. M, Budgeting. Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja, BPFE, Yogyakarta Nafarin. M, Penganggaran Perusahaan, Edisi 4, Salemba Empat, Jakarta Mulyadi, Akuntansi Manajemen : Konsep Manfaat, Rekayasa, Edisi Ketiga, Salemba Empat, Jakarta Dajan, Anto, Pengantar Metode Statistik Jilid I, Pustaka LP3ES Indonesia, Anggota IKAPI, Jakarta Indrianto, Nur & Supomo, Bambang, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi I, BPFE, Yogyakarta Keraf, Gorys, Komposisi : Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa, Nusa Indah, Ende Flores Kartono, Kartini Dr, Pengantar Metodologi Riset, Mandar Maju, Bandung PT Pertamina (Persero), Company Profile, Jakarta Anggraini, Diana, Analisis Perbandingan Metode Anggaran Penjualan Spare Parts Dengan Standar Kesalahan Peramalan (SKP) Pada PT New Ratna Motor Semarang, Semarang Mundiastuti, Evi, Evaluasi Perbandingan Peramalan Penjualan Pelumas Dengan Menggunakan Standar Kesalahan Peramalan (SKP) Pada PT Pertamina (Persero) Sales Region IV Pelumas Jateng & DIY, Semarang 25

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERAMALAN PENJUALAN BAHAN BAKAR MINYAK DENGAN STANDAR KESALAHAN PERAMALAN (SKP) PADA PT PERTAMINA (PERSERO) REGION IV JATENG DAN DIY SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

BAB 2 ANGGARAN PENJUALAN

BAB 2 ANGGARAN PENJUALAN Penganggaran Perusahaan 29 BAB 2 ANGGARAN PENJUALAN Dalam proses penyusunan anggaran atau perencanaan perusahaan anggaran penjualan merupakan bagian paling penting dibanding anggaran lainnya, karena selain

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERAMALAN

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERAMALAN ANALISIS PERBANDINGAN Pangsa pasar perusahaan ini tidak hanya di kota Surabaya melainkan banyak di kota-kota besar METODE PERAMALAN bahkan di luar Pulau Jawa seperi wilayah Ambon, PENJUALAN JENIS KAYU

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Rumus Perhitungan Selisih Pengertian selisih terdapat di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Di sana selisih sebagai kata benda didefinisikan sebagai beda, kelainan,

Lebih terperinci

Jurnal Cendekia Vol 10 Nomor 2 Mei 2012 ISSN: PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI

Jurnal Cendekia Vol 10 Nomor 2 Mei 2012 ISSN: PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI Oleh: Ninik Anggraini Dosen Jurusan Akutansi Fakultas Ekonomi UNISKA ABSTRAK Latar belakang penelitian ini adalah anggaran

Lebih terperinci

PERHITUNGAN ANGGARAN PENJUALAN PADA TOKO BANGUNAN ALAM JAYA DI PADANG

PERHITUNGAN ANGGARAN PENJUALAN PADA TOKO BANGUNAN ALAM JAYA DI PADANG VOLUME 19 NO 1, JANUARI 2017 JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS PERHITUNGAN ANGGARAN PENJUALAN PADA TOKO BANGUNAN ALAM JAYA DI PADANG Riani Sukma Wijaya 1, Rani Novelia 1 1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci

PENENTUAN ANGGARAN BAHAN BAKU SEBAGAI BAGIAN PROSES PENGENDALIAN KEBUTUHAN PRODUKSI PADA YELLA BAKERY BANJARMASIN

PENENTUAN ANGGARAN BAHAN BAKU SEBAGAI BAGIAN PROSES PENGENDALIAN KEBUTUHAN PRODUKSI PADA YELLA BAKERY BANJARMASIN PENENTUAN ANGGARAN BAHAN BAKU SEBAGAI BAGIAN PROSES PENGENDALIAN KEBUTUHAN PRODUKSI PADA YELLA BAKERY BANJARMASIN Resa Soraya (Universitas Lambung Mangkurat) ABSTRACT Each company will determine the budget

Lebih terperinci

ANALISIS COST VOLUME PROFIT UNTUK PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PT. ANEKA CARGO KHATULISTIWA KOTABARU

ANALISIS COST VOLUME PROFIT UNTUK PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PT. ANEKA CARGO KHATULISTIWA KOTABARU ANALISIS COST VOLUME PROFIT UNTUK PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PT. ANEKA CARGO KHATULISTIWA KOTABARU Rika Sylvia Politeknik Kotabaru ABSTRACT Information about changes in costs, volumes and revenues

Lebih terperinci

PENENTUAN PERAMALAN (FORECASTING) PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TREND LEAST SQUARE

PENENTUAN PERAMALAN (FORECASTING) PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TREND LEAST SQUARE PENENTUAN PERAMALAN (FORECASTING) PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TREND LEAST SQUARE Lusiana, SE, MM, Muklas Adi Putra, SE, Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM PENGGARAN MENYELURUH

KONSEP DASAR SISTEM PENGGARAN MENYELURUH Buku : Glenn A. Welsch : Budgeting, Profit Planning and Control M. Munandar : Budgeting, Perencanaan, pengkoordinasian dan pengawasan kerja. Gunawan Adisaputro : Anggaran Perusahaan Materi : 1. Konsep

Lebih terperinci

PERHITUNGAN ANGGARAN PENJUALAN PADA INDUSTRI KERUPUK TIGA PUTRA DAHA HULU SUNGAI SELATAN. Normi (Universitas Lambung Mangkurat)

PERHITUNGAN ANGGARAN PENJUALAN PADA INDUSTRI KERUPUK TIGA PUTRA DAHA HULU SUNGAI SELATAN. Normi (Universitas Lambung Mangkurat) PERHITUNGAN ANGGARAN PENJUALAN PADA INDUSTRI KERUPUK TIGA PUTRA DAHA HULU SUNGAI SELATAN ABSTRAK Normi (Universitas Lambung Mangkurat) Tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Perencanaan merupakan perumusan awal segala sesuatu yang akan dicapai. Perencanaan melibatkan evaluasi mendalam dan cermat serangkaian tindakan terpilih dan penetapan

Lebih terperinci

Penganggaran dan Analisis Anggaran Penjualan

Penganggaran dan Analisis Anggaran Penjualan 24 JURNAL BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL. 14, NO.1, MARET 2018 Penganggaran dan Analisis Anggaran Penjualan I Made Agus Putrayasa 1)* dan Made Dana Saputra 2) 1,2) Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Anggaran Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan, yaitu suatu rencana tertulis mengenai kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, manajemen perusahaan memerlukan suatu tindakan yang hati-hati dan cermat, sehingga dalam setiap tindakan dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB II ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

BAB II ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAB II ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN 2.1. Anggaran 2.1.1.Definisi Anggaran Pemahaman mengenai konsep anggaran dimulai dari memahami pengertian anggaran. Berikut ini adalah

Lebih terperinci

PERHITUNGAN RAMALAN PENJUALAN ROTI PADA RAHMAN PURNAMA BAKERY BANJARMASIN. Gusti Indra Maulana (Universitas Lambung Mangkurat)

PERHITUNGAN RAMALAN PENJUALAN ROTI PADA RAHMAN PURNAMA BAKERY BANJARMASIN. Gusti Indra Maulana (Universitas Lambung Mangkurat) PERHITUNGAN RAMALAN PENJUALAN ROTI PADA RAHMAN PURNAMA BAKERY BANJARMASIN Gusti Indra Maulana (Universitas Lambung Mangkurat) ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada Rahman Purnama Bakery. Tujuan penelitian

Lebih terperinci

ANGGARAN PENJUALAN (FORECAST PENJUALAN DAN HASIL PENJUALAN)

ANGGARAN PENJUALAN (FORECAST PENJUALAN DAN HASIL PENJUALAN) ANGGARAN PENJUALAN (FORECAST PENJUALAN DAN HASIL PENJUALAN) Penyusunan anggaran operasional perusahaan, pertama yang harus dilakukan membuat anggaran penjualan. Anggaran penjualan merupakan dasar penyusunan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PROYEKSI PENJUALAN ASPHALT HOT MIX MENGGUNAKAN METODE TREND PADA PT TJA

PENYUSUNAN PROYEKSI PENJUALAN ASPHALT HOT MIX MENGGUNAKAN METODE TREND PADA PT TJA 1 PENYUSUNAN PROYEKSI PENJUALAN ASPHALT HOT MIX MENGGUNAKAN METODE TREND PADA PT TJA Putri Ayu Lestari 1), Eksa Ridwansyah S.E., M.Buss.,Ak.CA. 2), Artie Arditha Rachman S.E., M.Sc., Ak. 3) Mahasiswa 1),

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan yaitu suatu rencana tertulis mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN LABA PERUSAHAAN PADA PT. DUNIA SAFTINDO SURABAYA

ANALISIS PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN LABA PERUSAHAAN PADA PT. DUNIA SAFTINDO SURABAYA ANALISIS PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN LABA PERUSAHAAN PADA PT. DUNIA SAFTINDO SURABAYA Loys Forandika Ranti, Siti Rosyafah, Widya Susanti Progam Studi Akuntansi

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL BERDASARKAN METODE COST- PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL BERDASARKAN METODE COST- PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL BERDASARKAN METODE COST- PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING Yuli Ernie Riswandari Dosen Universitas Bunda Mulia e-mail : eriswandari@bundamulia.ac.id ABSTRACT The

Lebih terperinci

Minggu-3. Metode Penaksiran Kuantitatif. Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-3. Metode Penaksiran Kuantitatif. Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Penganggaran Perusahaan Minggu-3 Metode Penaksiran Kuantitatif By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile: 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com 1 Pokok Bahasan Cara penaksiran (forecasting)

Lebih terperinci

ANGGARAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN TINGKAT PRODUKSI: SIMULASI TEORITIK

ANGGARAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN TINGKAT PRODUKSI: SIMULASI TEORITIK Jurnal Liquidity Vol. 2, No. 1, Januari-Juni 2013, hlm. 45-53 ANGGARAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN TINGKAT PRODUKSI: SIMULASI TEORITIK Husnayetti STIE Ahmad Dahlan Jakarta Jl. Ciputat Raya No. 77 Cireundeu,

Lebih terperinci

Penetapan Biaya Produksi Pada Home Industri Pembuatan Gelang Dan Tasbih (Studi kasus pada UD. Gaharu Murni)

Penetapan Biaya Produksi Pada Home Industri Pembuatan Gelang Dan Tasbih (Studi kasus pada UD. Gaharu Murni) 1 Penetapan Biaya Produksi Pada Home Industri Pembuatan Gelang Dan Tasbih (Studi kasus pada UD. Gaharu Murni) Arie Fitriansyah Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Anggaran Perusahaan Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari suatu perusahaan bersifat profit oriented, yaitu mencapai laba yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anggaran Anggaran (Budgeting) merupakan alat perencanaan, pedoman, pengendalian dan alat pengawasan di bidang keuangan yang digunakan oleh perusahaan yang berorientasi

Lebih terperinci

Analisis Penentuan Harga Transfer Terhadap Kontribusi Laba Pada Pusat Pertanggungjawaban

Analisis Penentuan Harga Transfer Terhadap Kontribusi Laba Pada Pusat Pertanggungjawaban Analisis Penentuan Harga Transfer Terhadap Kontribusi Laba Pada Pusat Pertanggungjawaban Oleh: Ninik Anggraini Dosen Jurusan Akuntansi Fak. Ekonomi UNISKA Kediri ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: forecasting, forecasting method, production planning, and the strategy of production planning. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: forecasting, forecasting method, production planning, and the strategy of production planning. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Planning on any type of business is needed. Planning itself can be distinguished based of its duration; there are short term, medium term and long term planning. Planning is prepared for the future

Lebih terperinci

BAB 1 GAMBARAN UMUM TENTANG ANGGARAN

BAB 1 GAMBARAN UMUM TENTANG ANGGARAN BAB 1 GAMBARAN UMUM TENTANG ANGGARAN Perencanaan keuangan adalah salah satu tugas manajer keuangan yang penting. Output dari suatu perencanaan keuangan disebut sebagai anggaran (budget), yaitu suatu rencana

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN SUKU CADANG HYDRAULIC OIL FILTER KOMATSU DI PT KOMATSU MARKETING AND SUPPORT INDONESIA

ANALISIS PERAMALAN SUKU CADANG HYDRAULIC OIL FILTER KOMATSU DI PT KOMATSU MARKETING AND SUPPORT INDONESIA ANALISIS PERAMALAN SUKU CADANG HYDRAULIC OIL FILTER KOMATSU DI PT KOMATSU MARKETING AND SUPPORT INDONESIA NAMA MAHASISWA : Galih Trisno Saputra Instansi : -- Alamat : -- Telp : -- Email Penulis : galihtrisno@ymail.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anggaran Menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri (2008:1), Anggaran atau lengkapnya business budget adalah salah satu bentuk dari berbagai rencana yang mungkin

Lebih terperinci

Indit et al., Analisis Break Even Point Sebagai Dasar Penetapan Harga...

Indit et al., Analisis Break Even Point Sebagai Dasar Penetapan Harga... 1 Analisis Break Even Point Sebagai Dasar Penetapan Harga Jual dalam Mengoptimalkan Profitabilitas pada CV. Sehat Sejahtera Bersama Jember (Break Even Point Analysis As A Basis Determining The Selling

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-4 ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS STANDAR UNIT

PERTEMUAN KE-4 ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS STANDAR UNIT PERTEMUAN KE-4 ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS STANDAR UNIT A. TUJUAN PEMBELAJARAN. 4.1. Mahasiswa mengetahui tentang anggaran. 4.2. Mahasiswa mengetahui tentang anggaran induk. 4.3. Mahasiwa

Lebih terperinci

Abstract. Keywords : fluctuating demand, aggregate planning, strategy. Universitas Kristen Maranatha

Abstract. Keywords : fluctuating demand, aggregate planning, strategy. Universitas Kristen Maranatha Abstract Setia Bakery Company is a private company engaged in the field of home industry. The type of products manufactured and sales are fresh bread. Increasing number of companies engaged in the food

Lebih terperinci

PERENCANAAN LABA MENGGUNAKAN ANALISIS BIAYA- VOLUME-LABA PADA UKM SLAMET SEMARANG TAHUN 2014

PERENCANAAN LABA MENGGUNAKAN ANALISIS BIAYA- VOLUME-LABA PADA UKM SLAMET SEMARANG TAHUN 2014 PERENCANAAN LABA MENGGUNAKAN ANALISIS BIAYA- VOLUME-LABA PADA UKM SLAMET SEMARANG TAHUN 2014 Siti Murthosiyah, Maria Theresia Heni Widyarti Politeknik Negeri Semarang, Jl. Prof Sudarto, SH Tembalang Semarang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Anggaran

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Anggaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anggaran 2.1.1. Pengertian Anggaran Menurut Rudianto (2009), anggaran adalah rencana kerja organisasi di masa mendatang yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal dan sistematis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2015, bahwa saat ini jumlah penduduk dunia mencapai 7,3 Milyar jiwa. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 2015, bahwa saat ini jumlah penduduk dunia mencapai 7,3 Milyar jiwa. Jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan Berdasarkan Laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada bulan Juli 2015, bahwa saat ini jumlah penduduk dunia mencapai 7,3 Milyar jiwa. Jumlah

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keyword : Quality, Defect Product, Statistical Quality Control, and np Control Chart. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keyword : Quality, Defect Product, Statistical Quality Control, and np Control Chart. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Quality is the most important element in bussines world competition. A company can be compete and survive by always produce a very good quality product and appropriate with customer expectation.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Kualitas Produk, Harga, Promosi dan Keputusan Pembelian. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : Kualitas Produk, Harga, Promosi dan Keputusan Pembelian. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Globalisasi telah memberikan perubahan terhadap cara perusahaan untuk berkompetisi. Perkembangan industri yang begitu pesat, perdagangan bisa terjadi lintas negara serta membuka pasar tenaga kerja

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI SALAH SATU ALAT PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI SALAH SATU ALAT PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI SALAH SATU ALAT PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA (Studi Pada PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk) Suci Mulya Wijayanti Darminto Muhammad Saifi Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUATAKA. Penelitian yang dilakukan oleh Ivarani Mega Safitri (2012), dengan

BAB II TINJAUAN PUATAKA. Penelitian yang dilakukan oleh Ivarani Mega Safitri (2012), dengan 9 BAB II TINJAUAN PUATAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Ivarani Mega Safitri (2012), dengan objek penelitian yaitu Perusahaan Pelayanan Jasa Tiket Pada Terminal Tiket

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: DIVO DHARMA SILALAHI NIM: J2E

SKRIPSI. Oleh: DIVO DHARMA SILALAHI NIM: J2E 1 PEMODELAN INTERVENSI FUNGSI PULSE PADA PERMINTAAN PERTAMAX DI SPBU RETAIL PT. PERTAMINA (PERSERO) UPMS IV SEMARANG (Studi Kasus Dampak Penurunan Harga BBM Non Subsidi) SKRIPSI Oleh: DIVO DHARMA SILALAHI

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran sebagai alat manajemen berfungsi merencanakan dan mengawasi keuntungan. Anggaran merupakan kata benda, yakni hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan tugas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Beberapa ahli telah mengemukakan definisi tentang peramalan yang kelihatannya berbeda meskipun pada intinya sama. Peramalan menurut Sumayang

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PD.X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan kulit pangsit dan mie mentah, selama ini perencanaan produksi yang diterapkan di dalam perusahaan hanya berdasarkan aturan pemilik perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *)

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *) ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *) Jonathan Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

Peramalan Memprediksi peristiwa masa depan Biasanya memerlukan kebiasaan selama jangka waktu tertentu metode kualitatif

Peramalan Memprediksi peristiwa masa depan Biasanya memerlukan kebiasaan selama jangka waktu tertentu metode kualitatif Bab 3-4 Peramalan Peramalan Memprediksi peristiwa masa depan Biasanya memerlukan kebiasaan selama jangka waktu tertentu metode kualitatif Berdasarkan metode yang subjektif Metode kuantitatif Berdasarkan

Lebih terperinci

Ficky Freddy 1, Rika Desiyanti 1, Mery Trianita Pembimbing 1 :

Ficky Freddy 1, Rika Desiyanti 1, Mery Trianita Pembimbing 1 : PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, PROMOSI, MOTIVASI DAN PERSEPSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI BBM JENIS PERTAMAX UNTUK KENDARAAN PRIBADI DI KOTA PADANG Ficky Freddy 1, Rika Desiyanti 1, Mery Trianita

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: productions, plans, strategy. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: productions, plans, strategy. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Aggregate planning is an approach to determine the amount and time of production in the medium term. Therefore, production planning is to look better by the company especially to obtain the most

Lebih terperinci

FORECASTING UNIT PENJUALAN MOTOR HONDA PADA PT. HONDA DUNIA MOTORINDO DI DAERAH CIPUTAT PERIODE JUNI 2013

FORECASTING UNIT PENJUALAN MOTOR HONDA PADA PT. HONDA DUNIA MOTORINDO DI DAERAH CIPUTAT PERIODE JUNI 2013 FORECASTING UNIT PENJUALAN MOTOR HONDA PADA PT. HONDA DUNIA MOTORINDO DI DAERAH CIPUTAT PERIODE JUNI 2013 Yehezkiel Kitrie¹ dan Harry Indra² Universitas Bina Nusantara, Jl. K.H Syahdan No 9, Kemanggisan-Jakarta

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM TENTANG BUDGET

GAMBARAN UMUM TENTANG BUDGET GAMBARAN UMUM TENTANG BUDGET Oleh Fatchur Rohman, SE, M.Pd Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisnu Jepara Capaian pembelajaran Mampu mendiskripsikan anggaran Mampu mendiskripsikan jenis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoretis 2.1.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung

Lebih terperinci

Penganggaran Perusahaan

Penganggaran Perusahaan Modul ke: 01Fakultas Ekonomi dan Bisnis Penganggaran Perusahaan Dosen : Agus Arijanto,SE,MM Program Studi Manajemen S-1 Pengertian dan Konsep Anggaran Pengertian anggaran (budget) ialah suatu rencana yang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Anggaran Istilah anggaran sudah lama dikenal dalam dunia usaha, tetapi rumusan dari suatu anggaran akan sangat bervariasi tergantung dari besar kecilnya organisasi

Lebih terperinci

Dian Kristanti 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Meulaboh.

Dian Kristanti 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Meulaboh. PERAMALAN JUMLAH PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKAR MINYAK DI PT. PERTAMINA (PERSERO) REGION III DEPOT MALANG MENGGUNAKAN METODE WINTER DAN METODE DEKOMPOSISI Dian Kristanti 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN. Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk jangka waktu satu tahun, dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif yang lain. Penyusunan

Lebih terperinci

Pert 11. Team Teaching Universitas Islam Malang 2016

Pert 11. Team Teaching Universitas Islam Malang 2016 Pert 11 Team Teaching Universitas Islam Malang 2016 Produk bersama (joint product) adalah dua produk atau lebih yang diproduksi secara serentak dengan serangkaian proses atau dengan proses bersama. Produk

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Karakteristik Anggaran Anggaran atau yang lebih sering disebut budget didefinisikan oleh para ahli dengan definisi yang beraneka ragam. Hal ini dikarenakan adanya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proses adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proses adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Proses Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proses adalah rangkaian tindakan, pembuatan, atau pengolahan yang menghasilkan produk. 2.1.2

Lebih terperinci

3. Peramalan Penjualan ( Proyeksi Penjualan)

3. Peramalan Penjualan ( Proyeksi Penjualan) 3. Peramalan Penjualan ( Proyeksi Penjualan) Pengertian mengenai peramalan penjualan diantaranya: Peramalan penjualan adalah perkiraan atau proyeksi secara teknis permintaan konsumen potensial untuk suatu

Lebih terperinci

ANALISIS INTERVENSI KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP PERMINTAAN BBM BERSUBSIDI PADA SPBU SULTAN AGUNG SEMARANG JAWA TENGAH SKRIPSI.

ANALISIS INTERVENSI KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP PERMINTAAN BBM BERSUBSIDI PADA SPBU SULTAN AGUNG SEMARANG JAWA TENGAH SKRIPSI. ANALISIS INTERVENSI KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP PERMINTAAN BBM BERSUBSIDI PADA SPBU SULTAN AGUNG SEMARANG JAWA TENGAH SKRIPSI Oleh: Fandi Ahmad NIM : J2E008018 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN 2.1. Anggaran Perusahaan Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENENTUKAN RENCANA PRODUKSI PADA UD RIFA I. Oleh: Anik Sudarismiati*), Mery Tridiah Sari**)

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENENTUKAN RENCANA PRODUKSI PADA UD RIFA I. Oleh: Anik Sudarismiati*), Mery Tridiah Sari**) ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENENTUKAN RENCANA PRODUKSI PADA UD RIFA I Oleh: Anik Sudarismiati*), Mery Tridiah Sari**) RINGKASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ramalan penjualan tahun

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-8419 Analisis Peramalan Penjualan Produk Bandana Multifungsi dengan Menggunakan Metode Exponential Smoothing pada Perusahaan PT.Cemerlang Kencana Bandana Analysis of product

Lebih terperinci

ABSTRACT. Budgeting, Accounting Accountability, Efficiency Marketing Costs, Quality Decision Making. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Budgeting, Accounting Accountability, Efficiency Marketing Costs, Quality Decision Making. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this study was to determine the relationship of budgeting and accounting in supporting the quality of decision making in order to achieve cost efficiency of marketing at Restoran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan prinsip dasar pemasaran yang berorientasi kepada pelanggannya,

BAB I PENDAHULUAN. dengan prinsip dasar pemasaran yang berorientasi kepada pelanggannya, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi persaingan usaha pada era globalisasi sekarang ini, baik pasar domestik maupun pasar internasional sangat ketat. Perusahaan ingin berkembang atau sekedar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Dengan semakin luas dan rumitnya masalah-masalah yang ada pada perusahaan, maka ruang lingkup dan tugas yang dipikul oleh manajemen memerlukan

Lebih terperinci

ANGGARAN PERUSAHAAN. Oleh : Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A. (Digunakan di lingkungan sendiri, sebagai buku ajar mata kuliah Anggaran Perusahaan)

ANGGARAN PERUSAHAAN. Oleh : Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A. (Digunakan di lingkungan sendiri, sebagai buku ajar mata kuliah Anggaran Perusahaan) ANGGARAN PERUSAHAAN Oleh : Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A. (Digunakan di lingkungan sendiri, sebagai buku ajar mata kuliah Anggaran Perusahaan) POLITEKNIK NSC SURABAYA 2016 i. HALAMAN PENGESAHAN Judul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10Desember 1957 dengan nama PT.

Lebih terperinci

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING II.1. Harga Jual Penentuan harga jual suatu produk atau jasa merupakan salah satu keputusan penting manajemen karena harga yang ditetapkan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA HOME INDUSTRY JOGJACART Vivian Angelia Ch. Rusiti

PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA HOME INDUSTRY JOGJACART Vivian Angelia Ch. Rusiti PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA HOME INDUSTRY JOGJACART Vivian Angelia Ch. Rusiti Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA JUAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY KHOIRIYAH DI TAMAN SARI, SINGARAJA.

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA JUAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY KHOIRIYAH DI TAMAN SARI, SINGARAJA. ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA JUAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY KHOIRIYAH DI TAMAN SARI, SINGARAJA. Rina Hasyim Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas

Lebih terperinci

Kata Kunci: Perencanaan Pendistribusian Produk, Distribution Requirement Planning, Lot For Lot, Economic Order Quantity.

Kata Kunci: Perencanaan Pendistribusian Produk, Distribution Requirement Planning, Lot For Lot, Economic Order Quantity. ABSTRAK CV. Rajawali Indah Tekstil merupakan perusahaan yang bergerak di bidang tekstil, khususnya dalam pembuatan baju senam, baju diving, dan baju olahraga lainnya. Perusahaan tersebut memiliki aktivitas

Lebih terperinci

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER. Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER. Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRACT Each responsibility center have manager in charge

Lebih terperinci

1. PENGERTIAN. Anggaran Penjualan Hal 5

1. PENGERTIAN. Anggaran Penjualan Hal 5 2 ANGGARAN PENJUALAN 1. PENGERTIAN A nggaran penjualan merupakan anggaran pertama yang dibuat oleh perusahaan. Hal ini sehubungan anggaran penjualan umumnya menggambarkan penghasilan yang akan diterima

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: biaya pemasaran dan penjualan. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: biaya pemasaran dan penjualan. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam kegiatan operasional perusahaan, penggunaan biaya sangat berperan penting untuk kegiatan tersebut. Tanpa adanya biaya tersebut, maka perusahaan akan sangat sulit menjalankan usahanya. Salah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjualan 2.1.1 Pengertian Penjualan Penjualan merupakan kata yang tak asing lagi bagi kita, bahkan setiap hari kita diperhadapkan pada kejadian-kejadian yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Biaya distribusi, DRP, Lot For Lot, Economic Order Quantity. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Biaya distribusi, DRP, Lot For Lot, Economic Order Quantity. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan Multi Jaya merupakan perusahaan jasa dengan pokok kegiatannya mendistribusikan berbagai macam produk spareparts yang banyak dibutuhkan oleh perusahaan - perusahaan di wilayah Bandung

Lebih terperinci

ANALISIS TITIK IMPAS DALAM PENENTUAN HARGA JUAL PADA CV. SURABAYA LAS KABUPATEN MAROS

ANALISIS TITIK IMPAS DALAM PENENTUAN HARGA JUAL PADA CV. SURABAYA LAS KABUPATEN MAROS ANALISIS TITIK IMPAS DALAM PENENTUAN HARGA JUAL PADA CV. SURABAYA LAS KABUPATEN MAROS Muh. Alam Nasyrah Hanafi STIM YAPMI Maros email: muh.alamnasyrah@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kemajuan suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan tersebut untuk memenuhi kebutuhan permintaan konsumen dan juga kemampuan untuk dapat bersaing dengan perusahaan sejenis. Oleh karena

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Analisis Titik Impas, Perencanaan Volume Penjualan, Perencanaan Laba, Simulasi Monte Carlo

ABSTRAK. Kata Kunci : Analisis Titik Impas, Perencanaan Volume Penjualan, Perencanaan Laba, Simulasi Monte Carlo ABSTRAK Manajemen perusahaan perlu mengendalikan aktivitas operasionalnya dengan baik karena untuk memperoleh laba yang maksimal dipengaruhi oleh volume penjualan, harga jual dan biaya. Dalam hal ini,

Lebih terperinci

BAB 1 PERAMALAN PENJUALAN

BAB 1 PERAMALAN PENJUALAN BAB 1 PERAMALAN PENJUALAN A. MAKSUD DAN TUJUAN Setelah melakukan kegiatan praktikum bab ini, mahasiswa diharapkan mampu membuat peramalan penjualan secara benar. B. TEORI SINGKAT Dalam melaksanakan kegiatannya

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA Vinsensia Luki Windaratri Fakultas Ekonomi, Program Studi Akuntansi Universitas

Lebih terperinci

KOMP. PERANGGARAN 1. Materi 3 Anggaran penjualan

KOMP. PERANGGARAN 1. Materi 3 Anggaran penjualan KOMP. PERANGGARAN 1 Materi 3 Anggaran penjualan Dr. Kartika Sari Universitas Gunadarma Materi 3-1 Konsep Anggaran Penjualan Komponen-komponen pokok dalam penyusunan anggaran penjualan Dasar-dasar Penyusunan

Lebih terperinci

Analisis Biaya kualitas Dalam Meningkatan Penjualan Pada Divisi Tempa dan Cor PT PINDAD

Analisis Biaya kualitas Dalam Meningkatan Penjualan Pada Divisi Tempa dan Cor PT PINDAD Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Analisis Biaya kualitas Dalam Meningkatan Penjualan Pada Divisi Tempa dan Cor PT PINDAD 1 Dewi Sabaniah, 2 Epi Fitriah, 3 Yuni Rosdiana 1,2,3 Prodi Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT UNTUK MERENCANAKAN LABA PERUSAHAAN (STUDI KASUS: PT. KIMIA FARMA)

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT UNTUK MERENCANAKAN LABA PERUSAHAAN (STUDI KASUS: PT. KIMIA FARMA) Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan Maret 2017 Volume 11 Nomor 1 Hal. 49 53 ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT UNTUK MERENCANAKAN LABA PERUSAHAAN (STUDI KASUS: PT. KIMIA FARMA) Mozart Wiston Talakua

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN Tinjauan Umum Atas Anggaran Biaya Produksi. Kondisi yang selalu berubah ubah sanagat membawa dampak yang

BAB II BAHAN RUJUKAN Tinjauan Umum Atas Anggaran Biaya Produksi. Kondisi yang selalu berubah ubah sanagat membawa dampak yang BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Tinjauan Umum Atas Anggaran Biaya Produksi Kondisi yang selalu berubah ubah sanagat membawa dampak yang signifikan bagi setiap unsure masyarakat demikian juga bagi instansi. Dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang, khususnya di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang, khususnya di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang, khususnya di bidang ekonomi memerlukan pengelolaan dan peningkatan yang lebih baik lagi agar dapat bersaing

Lebih terperinci

PENYUSUNAN ANALISIS STANDAR BELANJA MELALUI PENDEKATAN REGRESI SEDERHANA DALAM MENYUSUN ANGGARAN

PENYUSUNAN ANALISIS STANDAR BELANJA MELALUI PENDEKATAN REGRESI SEDERHANA DALAM MENYUSUN ANGGARAN PENYUSUNAN ANALISIS STANDAR BELANJA MELALUI PENDEKATAN REGRESI SEDERHANA DALAM MENYUSUN ANGGARAN Memen Suwandi Jurusan Akuntansi, UIN Alauddin, Jl. ST. Alauddin No. 36, Samata-Gowa msuwandi19@yahoo.com

Lebih terperinci

KOMP. PERANGGARAN 1. Materi 1 PENGENALAN PERANGGARAN

KOMP. PERANGGARAN 1. Materi 1 PENGENALAN PERANGGARAN KOMP. PERANGGARAN 1 Materi 1 PENGENALAN PERANGGARAN Dr. Kartika Sari Universitas Gunadarma Materi 1-1 Satuan Acara Perkuliahan 1. Gambaran Umum Anggaran 2. Dasar-dasar Perencanaan Dan Pengendalian Laba

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Anggaran II.1.1 Pengertian Anggaran Untuk mendapatkan pengertian anggaran yang lebih jelas dan tepat, di bawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian anggaran yang dinyatakan

Lebih terperinci

Analisis Perencanaan Laba Pada PT Permata Dwitunggal Abadi Di Balikpapan

Analisis Perencanaan Laba Pada PT Permata Dwitunggal Abadi Di Balikpapan Analisis Perencanaan Laba Pada PT Permata Dwitunggal Abadi Di Balikpapan Pramesti Nidiyaningrum (mestiiansyahkuh@ymail.com) Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Hj. Anis Rachma Utary (anis_utary@ymail.com)

Lebih terperinci

Sri Handayani 1) Dosen STAIN Pamekasan. Fitriyah 2) Universitas Islam Madura. Abstract

Sri Handayani 1) Dosen STAIN Pamekasan. Fitriyah 2) Universitas Islam Madura. Abstract BUDGET SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN PRODUKSI PADA UD. BAROKAH PAMEKASAN Sri Handayani 1) Dosen STAIN Pamekasan Fitriyah 2) Universitas Islam Madura Abstract Production is the main activity of the company

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN KONSUMEN MEMILIH BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) MENGGUNAKAN MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DAN MODEL LOG LINIER

ANALISIS KEPUTUSAN KONSUMEN MEMILIH BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) MENGGUNAKAN MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DAN MODEL LOG LINIER ANALISIS KEPUTUSAN KONSUMEN MEMILIH BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) MENGGUNAKAN MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DAN MODEL LOG LINIER (Studi Kasus SPBU 44.502.10 Ketileng Semarang) SKRIPSI Oleh : LINTANG RATRI WARDHANI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia merupakan negara pengekspor dan pengimpor, baik untuk minyak mentah (crude oil) maupun produk-produk minyak (oil product) termasuk bahan bakar minyak. Produksi

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PERTALITE TERHADAP AKSELERASI DAN EMISI GAS BUANG PADA SEPEDA MOTOR BERTRANSMISI OTOMATIS

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PERTALITE TERHADAP AKSELERASI DAN EMISI GAS BUANG PADA SEPEDA MOTOR BERTRANSMISI OTOMATIS SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PERTALITE TERHADAP AKSELERASI DAN EMISI GAS BUANG PADA SEPEDA MOTOR BERTRANSMISI OTOMATIS Oleh : ANAK AGUNG WIRA KRESNA NINGRAT NIM : 1104305040 JURUSAN TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan. Salah satu sumber energi utama adalah bahan bakar. Bentuk bahan bakar

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan. Salah satu sumber energi utama adalah bahan bakar. Bentuk bahan bakar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia untuk melakukan kegiatan. Salah satu sumber energi utama adalah bahan bakar. Bentuk bahan bakar bisa berupa banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha di Indonesia tidak terlepas dari faktor-faktor yang mendukung perkembangan tersebut. Salah satunya adalah usaha transportasi. Transportasi

Lebih terperinci