ANGGARAN PERUSAHAAN. Oleh : Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A. (Digunakan di lingkungan sendiri, sebagai buku ajar mata kuliah Anggaran Perusahaan)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANGGARAN PERUSAHAAN. Oleh : Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A. (Digunakan di lingkungan sendiri, sebagai buku ajar mata kuliah Anggaran Perusahaan)"

Transkripsi

1 ANGGARAN PERUSAHAAN Oleh : Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A. (Digunakan di lingkungan sendiri, sebagai buku ajar mata kuliah Anggaran Perusahaan) POLITEKNIK NSC SURABAYA 2016 i.

2 HALAMAN PENGESAHAN Judul Buku Ajar Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Nama Penulis : Anggaran Perusahaan : Anggaran Perusahaan : AK2426 : Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A. NIDN/ NIK : Program Studi : Akuntansi Menyetujui, Direktur Politeknik NSC Surabaya Eko Tjiptojuwono, S.E., M.M. NIDN ii.

3 PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T. Tanpa karunia-nya, buku ajar ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya mengingat tugas dan kewajiban lain yang bersamaan hadir. Penulis benar-benar merasa termotivasi untuk mewujudkan buku ajar ini sebagai bagian untuk mempertahankan slogan pribadi Think big, and act now Buku ajar ini tertulis berdasarkan capaian pembelajaran dalam rencana pembelajaran semester yang mana mahasiswa mampu menyusun anggaran komprehensif, anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran bahan mentah, anggaran tenaga kerja, dan anggaran biaya overhead pabrik, serta anggaran biaya administrasi dan umum. Berdasarkan hal tersebut, penulis menyusun buku ajar ini dengan memuat beragam soal pilihan ganda, soal uraian, dan tugas latihan pada anggaran perusahaan. Terselesaikannya penulisan buku ajar ini juga tak terlepas bantuan dari berbagai pihak yang mendukung terbitnya buku ajar ini di kampus Politeknik NSC Surabaya. Karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Direktur Politeknik NSC Surabaya dan pihak manajemen Politeknik NSC Surabaya serta Bapak Direktur NSC Press. Untuk semua bantuan, motivasi, dan saran-sarannya. Meskipun telah berusaha untuk mengurangi kesalahan, penulis menyadari bahwa buku ajar ini masih memiliki banyak kelemahan sebagai kekurangannya. Karena itu iii.

4 penulis, berharap masukan dan kritikan dari pengguna buku ajar ini untuk menjadikan buku ini menuju kesempurnaan. Akhir kata, penulis berharap agar buku ajar ini dapat membawa manfaat kepada pembaca dan pengguna buku ajar ini. Secara khusus, penulis berharap semoga buku ajar ini menjadikan generasi muda bermartabat, dan mandiri. iv.

5 KATA PENGANTAR Buku ajar Anggaran Perusahaan ini disusun untuk memberi pengetahuan dan keterampilan menyusun anggaran komprehensif, anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran bahan mentah, anggaran tenaga kerja, dan anggaran biaya overhead pabrik, serta anggaran biaya administrasi dan umum Materi yang dibahas dalam buku ajar ini meliputi konsep dasar budgeting, forecasting penjualan, anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran bahan mentah, anggaran tenaga kerja, anggaran biaya overhead pabrik, anggaran biaya administrasi dan umum. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Direktur Politeknik NSC Surabaya, Asisten Direktur 1, Asisten Direktur 2, Direktur NSC Press, Kepala Program Studi Akuntansi, Kepala Bagian Teknologi Pembelajaran, Dosen Prodi Akuntansi yang telah memberikan masukan,dan mendukung suksesnya penerbitan buku ajar ini. Semoga buku ajar ini bermanfaat. Penulis menyadari bahwa walaupun berbagai upaya penyempurnaan telah dilakukan, namun masih terdapat kekurangan. v.

6 Saran dan kritik akan sangat dihargai demi penyempurnaan buku ajar berikutnya. Amin. Surabaya, September 2016 Penulis Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A. vi.

7 UCAPAN TERIMA KASIH Saya ucapkan terima kasih kepada Ayah dan Ibu yang mendukung saya sejak dimulainya proses pembuatan buku ajar ini sampai dengan proses penerbitan buku ajar ini. Saya ucapkan terima kasih pula kepada Bapak Direktur Politeknik NSC Surabaya yang telah menyetujui buku ajar ini terbit di lingkungan kampus Politeknik NSC Surabaya. Dan saya ucapkan terima kasih kepada Direktur NSC Press yang telah menerbitkan buku ajar ini. Serta pihak manajemen yang telah mendukung proses penerbitan buku ajar ini di lingkungan kampus Politeknik NSC Surabaya. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada sahabatku di Univesitas Kuningan, Politeknik Piksi Ganesha Bandung, Universitas Singaperbangsa Karawang, Universitas Fajar, dan IBI Darmajaya Bandar Lampung, serta Politeknik Negeri Bali yang telah memberikan kritikan dan masukkan mengenai buku ajar ini. vii.

8 TUJUAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mampu menyusun anggaran komprehensif, anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran bahan mentah, anggaran tenaga kerja, dan anggaran biaya overhead pabrik, serta anggaran biaya administrasi dan umum. viii.

9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PRAKATA... iii KATA PENGANTAR... v UCAPAN TERIMA KASIH... vii TUJUAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI ANGGARAN PERUSAHAAN... viii DAFTAR ISI... ix PENDAHULUAN... xiv RENCANA PEMBELAJARAN SATU SEMESTER (RPS). xvii BAB I. KONSEP DASAR BUDGETING Pengertian Budget dan Budgeting Manfaat Budgeting Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Budget Anggaran sebagai Alat Manajemen Langkah-langkah Penyusunan Anggaran.. 9 Rangkuman Soal Pilihan Ganda Soal Pertanyaan.. 16 Tugas.. 16 RPP. 17 ix.

10 BAB II. FORECASTING PENJUALAN Forecasting Teknik Forecasting Metode Semi Average Metode Moment Metode Least Square Rangkuman Soal Pilihan Ganda. 42 Soal Pertanyaan.. 46 Tugas RPP. 50 BAB III. ANGGARAN PENJUALAN Pengertian Anggaran Penjualan Kegunaan Anggaran Penjualan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Penjualan Penyusunan Anggaran Penjualan Rangkuman Soal Pilihan Ganda Soal Pertanyaan Tugas.. 82 RPP. 86 BAB IV. ANGGARAN PRODUKSI Pengertian Anggaran Produksi Kegunaan Anggaran Produksi x.

11 4.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Produksi Penyusunan Anggaran Produksi Rangkuman Soal Pilihan Ganda Soal Pertanyaan. 107 Tugas. 109 RPP 111 BAB V. ANGGARAN BAHAN MENTAH Pengertian Anggaran Bahan Mentah Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah Anggaran Pembelian Bahan Mentah Anggaran Biaya Bahan Mentah Rangkuman Soal Pilihan Ganda Soal Pilihan Pertanyaan Tugas RPP. 140 BAB VI. ANGGARAN TENAGA KERJA Perencanaan Anggaran Tenaga Kerja Pengertian Anggaran Tenaga Kerja Langsung Faktor-faktor yang Mempengaruhi Anggaran Tenaga Kerja Langsung Proses Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja Langsung 145 xi.

12 Rangkuman Soal Pilihan Ganda Soal Pertanyaan Tugas RPP. 160 BAB VII. ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK Pengertian Anggaran Biaya Overhead Pabrik Kegunaan Anggaran Biaya Overhead Pabrik Faktor-faktor yang Mempengaruhi Anggaran Biaya Overhead Pabrik Perhitungan Harga Pokok Produksi Penyusunan Anggaran Biaya Overhead Pabrik. 172 Rangkuman Soal Pilihan Ganda Soal Pertanyaan Tugas RPP BAB VIII. ANGGARAN BIAYA ADMINISTRASI DAN UMUM Pengertian Anggaran Biaya Administrasi dan Umum Kegunaan Anggaran Biaya Administrasi dan Umum Faktor-faktor yang Mempengaruhi Anggaran Biaya Administrasi dan Umum 193 xii.

13 8.4. Penyusunan Anggaran Biaya Administrasi dan Umum Rangkuman Soal Pilihan Ganda Soal Pertanyaan Tugas RPP. 205 DAFTAR PUSTAKA INDEX xiii.

14 PENDAHULUAN Buku ajar ini menjelaskan mengenai penyusunan anggaran komprehensif, anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran bahan mentah, anggaran tenaga kerja, dan anggaran biaya overhead pabrik, serta anggaran biaya administrasi dan umum. Buku ajar ini berisi 8 bab yang membahas mengenai pengertian, faktor-faktor yang mempengaruhi, prosedur, tujuan dan manfaat anggaran komprehensif perusahaan. Setiap bab dalam buku ajar ini diberikan contoh soal serta soal latihan dan soal tugas. Pada bab 1 membahas materi konsep dasar budgeting. Budgeting (penganggaran) adalah perencanaan keuangan organisasi atau proses menyusun kegiatan organisasi yang dinyatakan kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang. Pada bab 2 membahas materi forecasting penjualan. Forecasting adalah suatu teknik proyeksi yang dilakukan dengan menggunakan berbagai asumsi tertentu yakni seperti masa lalu mengenai tingkat permintaan potensial konsumen suatu periode tertentu. Pada bab 3 membahas materi anggaran penjualan. Anggaran penjualan adalah anggaran yang direncanakan lebih terperinci mengenai penjualan perusahaan selama periode di masa yang akan datang yang meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang dijual, jumlah kuantitas harga barang, waktu penjualan serta tempat/ daerah penjualannya. xiv.

15 Pada bab 4 membahas materi anggaran produksi. Anggaran produksi adalah anggaran yang direncanakan lebih terperinci mengenai produksi perusahaan selama periode di masa yang akan datang yang meliputi jenis (kualitas), jumlah kuantitas, waktu kapan diproduksi. Pada bab 5 membahas materi anggaran bahan mentah. Anggaran bahan mentah adalah anggaran yang merencanakan kebutuhan dan penggunaan bahan baku langsung. Pada bab 6 membahas materi anggaran tenaga kerja. Anggaran tenaga kerja adalah anggaran yang merencanakan khusus mengenai biaya tenaga kerja langsung dan jam tenaga kerja langsung menurut waktu jenis barang yang diproduksi. Pada bab 7 membahas materi anggaran biaya overhead pabrik. Anggaran biaya overhead pabrik adalah anggaran yang merencanakan biaya-biaya dalam pabrik yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka proses produksi kecuali anggaran biaya bahan baku langsung dan anggaran biaya tenaga kerja langsung. Pada bab 8 membahas materi anggaran biaya administrasi dan umum. Anggaran biaya administrasi dan umum adalah anggaran yang dikeluarkan oleh perusahaan di bagian administrasi umum. Buku ajar ini disusun dengan memberikan soal latihan yang berupa pilihan ganda, soal uraian, dan tugas latihan. Serta dilengkapi dengan format lembar jawaban yang tersedia. Buku ajar ini mempelajari beberapa materi antara lain : Konsep dasar budgeting xv.

16 Forecasting Penjualan Anggaran Penjualan Anggaran Produksi Anggaran Bahan Mentah Anggaran Tenaga Kerja Anggaran Biaya Overhead Pabrik Anggaran Biaya Administrasi dan Umum xvi.

17 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI : Akuntansi MATA KULIAH : Anggaran Perusahaan KODE MATA KULIAH : AK2426 SKS : 3 SEMESTER : 3 MATAKULIAH PRASYARAT : - DOSEN PENGAMPU : Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A. CAPAIAN PEMBELAJARAN : Mahasiswa mampu menyusun anggaran komprehensif, anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran bahan mentah, anggaran tenaga kerja, dan anggaran biaya overhead pabrik, serta anggaran biaya administrasi dan umum. xvii.

18 Pertemuan Ke Kemampuan Akhir yang direncanakan INDIKATOR MATERI POKOK Bentuk pembelajaran (metode dan pengalaman belajar) PENILAIAN Jenis Kriteria Bobot Referensi Mahasiswa dapat menjelaskan Konsep Dasar Budgeting Mahasiswa mampu memahami definisi budget dan budgeting Mahasiswa mampu menguraikan kegunaan budgeting Mahasiswa mampu menjelaskan faktorfaktor yang mempengaruhi penyusunan budget Mahasiswa mampu memahami anggaran sebagai alat manajemen Mahasiswa mampu mengetahui prosedur penyusunan anggaran Konsep Dasar Budgeting - Ceramah - Diskusi kelompok Tes lisan Ketepatan menjelaskan konsep dasar budgeting 5 % R1, R2, R3 xviii.

19 3-4 Mahasiswa dapat menjelaskan dan menyusun forecast penjualan Mahasiswa mampu memahami tentang forecast penjualan Mahasiswa mampu membuat forecast penjualan dengan metode semi average, metode moment, dan metode least square Forecasting Penjualan - Ceramah - Diskusi kelompok Tes unjuk kerja Ketepatan menjelaskan dan menyusun forecast penjualan 5 % R1, R2, R3 5-7 Mahasiswa dapat menyusun anggaran penjualan Mahasiswa mampu menjelaskan teknik dalam forecast penjualan Mahasiswa mampu memahami tentang anggaran penjualan Mahasiswa mampu menguraikan kegunaan anggaran penjualan Mahasiswa mampu menjelaskan faktorfaktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan Mahasiswa mampu menjelaskan langkahlangkah menyusun anggaran penjualan Anggaran Penjualan - Ceramah - Diskusi kelompok Tes unjuk kerja Ketepatan menyusun anggaran penjualan 10 % R1, R2, R3 xix.

20 Mahasiswa mampu menyusun anggaran penjualan 8 Minggu Tenang 9 Ujian Tengah Semester (UTS) 10 Mahasiswa dapat Menyusun Anggaran Produksi Mahasiswa dapat Menyusun Anggaran Bahan Mentah Mahasiswa mengerti tentang anggaran produksi Mahasiswa mampu menguraikan kegunaan anggaran produksi Mahasiswa mampu menjelaskan faktorfaktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran produksi Mahasiswa mampu menyusun anggaran produksi Mahasiswa mengerti tentang anggaran bahan mentah Mahasiswa mampu menjelaskan tentang anggaran kebutuhan bahan mentah Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Anggaran Produksi Anggaran Bahan Mentah - Ceramah - Diskusi kelompok - Ceramah - Diskusi kelompok Tes unjuk kerja Tes unjuk kerja Ketepatan menyusun anggaran produksi Ketepatan menyusun anggaran bahan mentah 4 % R1, R2, R3 4 % R1, R2, R3 xx.

21 13 Mahasiswa dapat Menyusun Anggaran Tenaga Kerja anggaaran pembelian bahan mentah Mahasiswa mampu menjelaskan tentang anggaran biaya bahan mentah Mahasiswa mengerti tentang perencanaan tenaga kerja Mahasiswa mengerti tentang anggaran tenaga kerja langsung Mahasiswa mampu menjelaskan faktorfaktor yang mempengaruhi anggaran tenaga kerja langsung Mahasiswa mampu menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung Anggaran Tenaga Kerja - Ceramah - Diskusi kelompok Tes unjuk kerja Ketepatan menyusun anggaran tenaga kerja 4 % R1, R2, R3 xxi.

22 14-15 Mahasiswa dapat Menyusun Anggaran Biaya Overhead Pabrik 16 Mahasiswa dapat Menyusun Anggaran Biaya Administrasi dan Umum Mahasiswa mengerti tentang anggaran biaya overhead pabrik Mahasiswa mampu menguraikan kegunaan anggaran biaya overhead pabrik Mahasiswa mampu menjelaskan faktorfaktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran biaya overhead pabrik Mahasiswa mampu menghitung harga pokok produksi Mahasiswa mampu menyusun anggaran biaya overhead pabrik Mahasiswa mampu mengerti tentang biaya administrasi dan umum Mahasiswa mampu menguraikan kegunaan biaya Anggaran Biaya Overhead Pabrik Anggaran Biaya Administrasi dan umum - Ceramah - Diskusi kelompok - Ceramah - Diskusi kelompok Tes unjuk kerja Tes unjuk kerja Ketepatan menyusun anggaran biaya overhead pabrik Ketepatan menyusun anggaran biaya administrasi dan penjualan 4 % R1, R2, R3 4 % R1, R2, R3 xxii.

23 administrasi dan umum Mahasiswa mampu menjelaskan faktorfaktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran biaya administrasi dan umum Mahasiswa mampu menyusun anggaran biaya administrasi dan umum 17 Minggu Tenang 18 Ujian Akhir Semester REFERENSI: 1. Nafarin,M Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Jakarta; Salemba Empat. 2. Gunawan Adisaputro Anggaran Perusahaan. Jogjakarta: BPFE. 3. Tendi Haruman & Sri Rahayu, Penyusunan Anggaran Perusahaan. Edisi kedua. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007 xxiii.

24

25 BAB I Konsep Dasar Budgeting Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat menjelaskan Konsep Dasar Budgeting. Indikator : 1. Mahasiswa mampu memahami definisi budget dan budgeting. 2. Mahasiswa mampu menguraikan kegunaan budgeting. 3. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan budget. 4. Mahasiswa mampu memahami anggaran sebagai alat manajemen. 5. Mahasiswa mampu mengetahui prosedur penyusunan anggaran PERBEDAAN BUDGET DAN BUDGETING Perencanaan (planning) dan pengendalian (controlling) merupakan fungsi kritis dalam perusahaan yang menentukan keberlanjutan usaha jangka panjangnya. Fungsi tersebut melekat di para manajer dalam menjalankan tanggungjawab manajerialnya. Sistem perencanaan dan pengendalian yang sering disebut budgeting, dimana perusahaan menggunakan budgeting tersebut sebagai acuan untuk menjalankan aktivitas bisnis, mengukur kinerja, hingga merencanakan insentif. Salah satu fungsi manajemen adalah 1.

26 perencanaan (planning). Tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang akan dilakukan di masa mendatang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tujuan utama perencanaan adalah untuk memberikan proses umpan maju (feedforward) agar dapat memberikan arahan kepada setiap manajer dalam pengambilan keputusan operasional sehari-hari. Menurut Glenn A. Welsch menyatakan bahwa: Comprehensive profit planning and control is defined as a systematic and formalized approach for performing siginificant phases of management planning and control functions. Berdasarkan hal tersebut, perencanaan dan pengendalian laba komprehensif adalah sebuah sistematis yang disusun berurutan dan berdasarkan fakta dan dengan pendekatan formal untuk melakukan tahapan penting di dalam fungsi perencanaan dan pengendalian manajemen. Manajemen perusahaan memerlukan pelaksanaan yang berkelanjutan sesuai dengan tanggungjawab-tanggungjawab manajerial. Tanggungjawab tersebut dikenal sebagai fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan (Planning) Proses penyusunan tujuan perusahaan dan pemilihan tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. 2. Pengorganisasian (Organizing) 2.

27 Proses menghubungkan antara para pekerja dengan pekerjaanpekerjaan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. 3. Penataan staf (Staffing) Proses untuk menjamin bahwa para pekerja yang cakap telah dipilih, dikembangkan, dan diberi penghargaan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. 4. Kepemimpinan (Leading) Proses pemberian motivasi baik kepada kelompok maupun individu untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan. 5. Pengendalian (Controlling) Proses untuk menjamin bahwa pelaksanaan kerja yang efisien akan dapat mencapai tujuan perusahaan. Penganggaran (budgeting) menunjukkan suatu proses dimulai dari tahap persiapan yang dibutuhkan sebelum penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi, pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencananya sendiri, implementasi dari rencana tersebut sampai ke tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil rencana itu. Hasil dari kegiatan penganggaran (budgeting) adalah anggaran (budget). Anggaran adalah rencana perluasan yang dinyatakan dalam satuan uang atau satuan kuantitatif lain mengenai program kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan dimasa yang akan datang. Sehingga anggaran memiliki 3 aspek yaitu: 1. Penetapan tujuan yang akan dicapai. 3.

28 2. Memilih dan menentukan cara yang akan ditempuh dari semua alternatif yang mungkin dipilih. 3. Usaha-usaha yang ditempuh untuk mencapai tujuan atas dasar alternatif yang dipilih. Penganggaran perusahaan berarti menjelaskan, menghitung, dan menyusun anggaran perusahaan, sedangkan anggaran perusahaan hanya menampilkan bentuk dari anggaran perusahaan, seperti anggaran penjualan atau anggaran modal tanpa disertai penjelasan, penghitungan maupun penyusunannya. Tabel 1.1 Perbedaan Budget dan Budgeting Anggaran (Budget) Penganggaran (Budgeting) Hasil kerja (out put) yang Proses kegiatan yang terutama berupa taksirantaksiran menghasilkan budget tersebut yang akan sebagai hasil kerja (out put) serta dilaksanakan diwaktu yang akan datang, dan dituangkan proses kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi dalam suatu naskah tulisan budget, yaitu fungsi-fungsi yang disusun secara teratur pedoman kerja, alat dan sistematis. pengkoordinasian kerja dan alat pengawasan kerja. Anggaran perusahaan dianggap sebagai sistem tunggal yang memiliki ciri khas tersendiri atau sebagai suatu subsitem yang memerlukan hubungan (interface) dengan subsistem lain yang ada dalam perusahaan. Anggaran perusaahaan mempunyai tujuan serta 4.

29 cara kerja tersendiri yang merupakan satu kebulatan dan yang berbeda dengan tujuan serta cara kerja sistem lain yang terdapat dalam perusahaan MANFAAT BUDGETING Anggaran mempunyai banyak manfaat antara lain: 1. Semua kegiatan dapat mengarah pada pencapaian tujuan bersama 2. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan karyawan 3. Dapat memotivasi karyawan 4. Alat pendidikan bagi para manajer 5. Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada karyawan 6. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu 7. Sumber daya (seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana) dapat dimanfaatkan seefisien mungkin. Sedangkan tujuan penyusunan anggaran sebagai berikut: 1. Untuk menyatakan harapan/ sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen 2. Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihakpihak terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung, dan dilaksanakan 3. Untuk menyediakan rencana rinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan 5.

30 yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan 4. Untuk mengkoordinasikan cara/ metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya 5. Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu tidaknya tindakan koreksi 1.3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN BUDGET Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran secara garis besar dibedakan 2 kelompok yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor Eksternal antara lain: 1. Keadaan persaingan 2. Tingkat pertumbuhan penduduk 3. Tingkat penghasilan masyarakat 4. Tingkat pendidikan masyarakat 5. Tingkat penyebaran penduduk 6. Agama, adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat 7. Berbagai kebijaksanaan pemerintah baik dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya maupun keamanan 8. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional, kemajuan teknologi, dan sebagainya. 6.

31 Sedangkan Faktor internal yang mempengaruhi penyusunan anggaran antara lain: 1. Data penjualan tahun-tahun yang lalu 2. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual, syarat pembayaran barang yang dijual, pemilihan saluran distribusi dan sebagainya 3. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan 4. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan 5. Modal kerja perusahaan 6. Fasilitas-fasilitas perusahaan 7. Kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perusahaan, baik di bidang pemasaran, produksi, pembelanjaan, administrasi maupun personalia ANGGARAN SEBAGAI ALAT MANAJEMEN Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif orang lain. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai perencanaan laba (profit planning). Dalam perencanaan laba, manajemen menyusun rencana implikasinya yang dinyatakan ke dalam laporan laba rugi jangka pendek, dan jangka panjang, neraca kas, dan modal kerja yang diproyeksikan di masa yang akan datang. Anggaran disusun oleh manajemen dalam jangka waktu satu tahun membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang diinginkan 7.

32 dengan sumber daya yang diperkirakan. Dengan anggaran, manajemen mengarahkan jalannya perusahaan ke suatu kondisi tertentu. Proses penyusunan anggaran sering kali disebut sebagai penyusunan rencana laba jangka panjang. Untuk memungkinkan manajemen puncak melakukan pemilihan rencana kerja yang berdampak baik terhadap laba, manajemen menggunakan teknik analisa biaya-volume dan laba. Setelah suatu rencana kerja dipilih untuk mencapai sasaran anggaran, manajer yang berperan untuk melaksanakan rencana kerja tersebut memerlukan sumber daya untuk memungkinkannya mencapai sasaran anggaran. Perusahaan merupakan salah satu nilai ekonomi perlu memiliki program yang serupa. Perusahaan sebagai lembaga ekonomi yang selalu menginginkan keuntungan, dan karenanya menggunakan kriteria efisiensi sebagai alat pengukurnya. Karena hal tersebut perusahaan membutuhkan alat perencanaan dan pengendalian keuntungan. Anggaran sebagai alat manajemen dibidang perencanaan dan pengawasan ternyata tidak begitu saja dapat diperoleh manfaatnya secara penuh dan berimbang oleh perusahaan yang telah menggunakannya tanpa ada usaha khusus dengan persyaratan tertentu yang harus dipenuhi. Antara lain tingkat penggunaan sistem akuntansi keuangan dan akuntansi biaya sampai tingkat batas tertentu. 8.

33 1.5. LANGKAH - LANGKAH PENYUSUNAN ANGGARAN Penyusunan anggaran dalam suatu organisasi biasanya dikoordinasikan oleh komite anggaran dan departemen anggaran. Prosedur penyusunan anggaran adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis informasi masa lalu, lingkungan luar yang diantisipasi, dan SWOT 2. Menyusun perencanaan strategik dan program 3. Mengkomunikasikan tujuan, strategi pokok, dan program 4. Memilih taktik, mengkoordinasi, dan mengawasi operasi 5. Menyusun usulan anggaran 6. Menyerahkan revisi usulan anggaran 7. Menyetujui revisi usulan anggaran dan merakit menjadi anggaran perusahaan 8. Revisi dan penetapan final anggaran perusahaan untuk diajukan kepada pimpinan perusahaan, dan pengesahan biasanya dilakukan oleh pemilik perusahaan atau dalam PT pada RUPS. Dalam penyusunan anggaran yang harus diperhatikan oleh para pelaku pelaksana anggaran dengan cara mempertimbangkan antara lain sebagai berikut: 1. Anggaran harus dibuat serealistis mungkin dan secermat mungkin 2. Untuk memotivasi manajer pelaksana diperlukan partisipasi manajemen puncak 3. Anggaran harus mencerminkan keadilan, sehingga pelaksana tidak merasa tertekan tetapi justru termotivasi 9.

34 4. Untuk membuat laporan realisasi anggaran diperlukan laporan yang akurat dan tepat waktu 5. Pembuatan anggaran harus cakap, mampu berpikir ke depan dan memiliki wawasan yang luas 6. Wewenang dalam membuat anggaran harus tegas RANGKUMAN Penganggaran (budgeting) menunjukkan suatu proses dimulai dari tahap persiapan yang dibutuhkan sebelum penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi, pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencananya sendiri, implementasi dari rencana tersebut sampai ke tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil rencana itu. Hasil dari kegiatan penganggaran (budgeting) adalah anggaran (budget). Anggaran adalah rencana perluasan yang dinyatakan dalam satuan uang atau satuan kuantitatif lain mengenai program kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan dimasa yang akan datang. Anggaran mempunyai banyak manfaat antara lain: Semua kegiatan dapat mengarah pada pencapaian tujuan bersama, dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan karyawan, dapat memotivasi karyawan, alat pendidikan bagi para manajer, menimbulkan tanggung jawab tertentu pada karyawan, menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu, sumber daya (seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana) dapat dimanfaatkan seefisien mungkin. 10.

35 Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran secara garis besar dibedakan 2 kelompok yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Anggaran sebagai alat manajemen dibidang perencanaan dan pengawasan ternyata tidak begitu saja dapat diperoleh manfaatnya secara penuh dan berimbang oleh perusahaan yang telah menggunakannya tanpa ada usaha khusus dengan persyaratan tertentu yang harus dipenuhi. Antara lain tingkat penggunaan sistem akuntansi keuangan dan akuntansi biaya sampai tingkat batas tertentu. Prosedur penyusunan anggaran adalah sebagai berikut: menganalisis informasi masa lalu, lingkungan luar yang diantisipasi, dan SWOT, menyusun perencanaan strategik dan program, mengkomunikasikan tujuan, strategi pokok, dan program, memilih taktik, mengkoordinasi, dan mengawasi operasi, menyusun usulan anggaran, menyerahkan revisi usulan anggaran, menyetujui revisi usulan anggaran dan merakit menjadi anggaran perusahaan, revisi dan penetapan final anggaran perusahaan untuk diajukan kepada pimpinan perusahaan, dan pengesahan biasanya dilakukan oleh pemilik perusahaan atau dalam PT pada RUPS. SOAL PILIHAN GANDA 1. Ada 2 fungsi kritis manajemen dalam perusahaan yang menentukan keberlanjutan usaha jangka panjangnya adalah a. Perencanaan dan Pengorganisasian b. Perencanaan dan Penataan staf 11.

36 c. Perencanaan dan Kepemimpinan d. Perencanaan dan Pengendalian e. Pengorganisasian dan Penataan staf 2. Proses kegiatan yang menghasilkan budget tersebut sebagai hasil kerja (out put) serta proses kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi budget adalah a. Budgeting b. Organizing c. Leading d. Planning e. Controlling 3. Rencana perluasan yang dinyatakan dalam satuan uang atau satuan kuantitatif lain mengenai program kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan dimasa yang akan dating adalah. a. Anggaran b. Penganggaran c. Manajemen d. Akuntansi e. Akuntansi Manajemen 12.

37 4. Berikut ini manfaat anggaran adalah kecuali a. Semua kegiatan dapat mengarah pada pencapaian tujuan bersama b. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan karyawan c. Dapat memotivasi karyawan d. Alat penguasa bagi para manajer e. Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada karyawan 5. Berikut ini yang bukan faktor internal yang mempengaruhi penyusunan anggaran adalah a. Keadaan persaingan b. Data penjualan tahun-tahun yang lalu c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan d. Modal kerja perusahaan e. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan 6. Tujuan anggaran penyusunan anggaran antara lain adalah kecuali a. Untuk menyatakan harapan/ sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen b. Menganalisis informasi masa lalu, lingkungan luar yang diantisipasi, dan SWOT 13.

38 c. Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung, dan dilaksanakan d. Untuk menyediakan rencana rinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan e. Untuk mengkoordinasikan cara/ metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya 7. Berikut ini prosedur penyusunan anggaran adalah sebagai berikut kecuali : a. Menyusun perencanaan strategik dan program b. Memilih taktik, mengkoordinasi, dan mengawasi operasi c. Revisi dan penetapan final anggaran perusahaan untuk diajukan kepada pimpinan perusahaan, dan pengesahan biasanya dilakukan oleh pemilik perusahaan atau dalam PT pada RUPS. d. Menyerahkan usulan pengendalian anggaran e. Mengkomunikasikan tujuan, strategi pokok, dan program 8. Tujuan penyusunan anggaran salah satunya adalah untuk menyediakan rencana rinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi. 14.

39 a. Keadaan persaingan b. Pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu c. Ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan d. Revisi usulan anggaran e. Modal kerja perusahaan 9. Hasil kerja (out put) yang terutama berupa taksiran-taksiran yang akan dilaksanakan diwaktu yang akan datang, dan dituangkan dalam suatu naskah tulisan yang disusun secara teratur dan sistematis disebut a. Penganggaran b. Anggaran c. Manajeman d. Matematika Bisnis e. Akuntansi 10. Dalam perencanaan laba, manajemen menyusun rencana implikasinya yang dinyatakan ke dalam laporan a. Laporan laba rugi jangka pendek, dan jangka panjang, neraca kas, dan modal kerja yang diproyeksikan di masa yang akan datang. b. Laporan posisi keuangan dan laporan perubahan keuangan 15.

40 c. Laporan laba rugi jangka pendek, dan jangka panjang, neraca kas, dan modal kerja di masa yang akan lalu. d. Laporan laba rugi dan laporan perubahan keuangan e. Laporan perubahan keuangan dan modal kerja. SOAL PERTANYAAN 1. Jelaskan tentang definisi budget dan budgeting sehingga terlihat perbedaannya? 2. Sebutkan langkah-langkah dalam menyusun anggaran perusahaan terutama perusahaan yang berbentuk PT? 3. Jelaskan anggaran dianggap sebagai alat manajemen! 4. Sebutkan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi dalam penyusunan anggaran! 5. Sebutkan tujuan dan manfaat anggaran perusahaan? TUGAS 1. Identifikasikan dan Jelaskan 7 faktor yang mempengaruhi segala perencanaan yang dilakukan oleh seorang business manager? 2. Identifikasikan dan jelaskan klasifikasi anggaran berdasarkan ruang lingkup, fleksibilitas, dan jangka waktu? 16.

41 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Capaian : Mahasiswa mampu menyusun Pembelajaran anggaran komprehensif, anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran bahan mentah, anggaran tenaga kerja, dan anggaran biaya overhead pabrik, serta anggaran biaya administrasi dan umum Kemampuan Akhir yang direncanakan : Mahasiswa dapat menjelaskan Konsep Dasar Budgeting Alokasi Waktu : 1 x 3 (SKS) x 50 menit Indikator : Mahasiswa mampu memahami definisi budget dan budgeting Mahasiswa mampu menguraikan kegunaan budgeting Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan budget Mahasiswa mampu memahami anggaran sebagai alat manajemen 17.

42 Mahasiswa mampu mengetahui prosedur penyusunan anggaran Materi Pokok : Konsep Dasar Budgeting Langkah Kegiatan : Langkah Pembelajaran Metode Waktu Sumber/ Media/ Alat Kegiatan Pendahuluan Membuka perkuliahan salam dengan Menjelaskan RPP dan RPS perkuliahan Menjelaskan materi pertemuan ke 1 & 2 Kegiatan Inti Memahami definisi budget dan budgeting Menguraikan kegunaan budgeting Menjelaskan faktorfaktor yang mempengaruhi penyusunan budget Ceramah 10 Ceramah Diskusi kelompok Tes lisan Menit 125 Menit 1. White Board 2. OHP/ LCD 3. Note Book 4. Transparansi / powerpoint 5. Spidol 6. Penghapus 1. White Board 2. OHP/ LCD 3. Note Book 4. Transparansi / powerpoint 5. Spidol 6. Penghapus 18.

43 Menjelaskan tentang anggaran sebagai alat manajemen Menjelaskan tentang prosedur penyusunan anggaran Kegiatan Penutup Ceramah White Board Melakukan diskusi Diskusi Menit 2. OHP/ LCD dengan mahasiswa Memberikan kelompok 3. Note Book 4. Transparansi kesimpulan mengenai / powerpoint materi pertemuan ke 1 5. Spidol & 2 6. Penghapus Melakukan Absensi kelas dan mengisi jurnal kegiatan Menutup pertemuan dengan salam Surabaya,... Dosen Pengampu Mata kuliah Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A. 19.

44 BAB II Forecasting Penjualan Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat menjelaskan dan menyusun forecast penjualan. Indikator : 1. Mahasiswa mampu memahami tentang forecast penjualan. 2. Mahasiswa mampu membuat forecast penjualan dengan metode semi average, metode moment, dan metode least square. 3. Mahasiswa mampu menjelaskan teknik dalam forecast penjualan. 2.1 FORECASTING Penjualan produk perusahaan merupakan aspek yang penting bagi perusahaan sehingga penyusunan rencana penjualan perlu dilakukan dengan benar. Rencana penjualan merupakan keputusan manajemen yang didasarkan pada forecast penjualan setelah manajemen memasukkan berbagai pendapat yang berkenaan dengan volume, harga, usaha-usaha penjualan, produksi dan keuangan. Jika forecast penjualan diterima maka forecast tersebut diubah menjadi rencana penjualan. Forecast penjualan merupakan proyeksi teknis tentang permintaan pelanggan potensial di waktu yang akan datang dengan menggunakan asumsi-asumsi tertentu. Atas dasar ramalan penjualan (sales forecasting) yang disusun manajemen perusahaan 20.

45 juga akan dapat mengetahui keadaan perusahaan pada masa yang akan datang sehingga perusahaan dapat menentukan kebijakan perusahaan. Penyusunan forecast penjualan merupakan fungsi teknis yang sebaiknya dilaksanakan oleh orang-orang yang ahli. Forecast penjualan merupakan sumbangan utama dari staf peramal kepada manajemen dalam penyusunan rencana penjualan. Forecast penjualan mungkin ditolak, dimodifikasi, atau diterima oleh manajemen. Anggaran adalah rencana perluasan yang dinyatakan dalam satuan uang atau satuan kuantitatif lain mengenai program kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan dimasa yang akan datang. Sehingga dapat disimpulkan dari pengertian tersebut yaitu: anggaran dinyatakan dalam ukuran uang, umumnya berjangka waktu satu tahun, dan berisi komitmen manajemen untuk mencapainya. Berbeda dengan ramalan penjualan (sales forecasting) dimana dinyatakan dalam ukuran moneter atau bukan, dapat sembarang waktu, peramal tidak bertanggung jawab atas tercapainya ramalan. Pemilihan cara yang dipakai untuk pembuatan forecast penjualan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti: 1. Sifat produk yang dijual 2. Metode distribusi yang akan dipakai 3. Besarnya perusahaan dibanding dengan perusahaan pesaing 4. Tingkat persaingan yang dihadapi 5. Data historis yang tersedia 21.

46 Forecast penjualan mempengaruhi, bahkan menentukan keputusan dan kebijaksanaan yang akan diambil seperti tampak pada gambar dibawah ini: 1. Kebijaksanaan dalam perencanaan produksi 2. Kebijaksanaan persediaan barang jadi 3. Kebijaksanaan penggunaan mesin-mesin 4. Kebijaksanaan pembelian bahan mentah dan pembantu 5. Kebijaksanaan aliran kas 6. Kebijaksanaan investasi aktiva tetap 2.2 TEKNIK FORECASTING Forecast penjualan merupakan center dari seluruh perencanaan perusahaan dan menentukan potensi penjualan dan luas pasar pada masa yang akan datang. Forecasting adalah cara untuk mengukur atau menaksir kondisi bisnis di masa yang akan datang. Pengukuran ini dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Pengukuran secara kuantitatif menggunakan metode statistik dan matematik sedangkan pengukuran secara kualitatif dilakukan dengan menggunakan judgement atau non statistik. Teknik statistik digunakan sebagai alat utama bagi penyusun ramalan penjualan, sedangkan intrepetasi dan judgement dipakai sebagai pelengkap. Teknik atau metode forecast dikelompokkan menjadi 3 kelompok. Berikut ini skema pengelompokkan untuk metode forecast: 22.

47 Metode Forecast Penjualan : 1. Statistik; 2. Non Statistik atau Judgement; 3. Metode khusus Metode Non Statistik : 1. Pendapat Salesman 2. Pendapat Sales Manager 3. Pendapat Para Ahli 4. Survey Konsumen Metode Statistik : 1. Analisis Trend: - Penerapan garis trend secara bebas - Penerapan garis trend dengan setengah rata-rata - Penerapan garis trend secara matematis 2. Analisis Korelasi Metode Khusus : 1. Analisis Industri 2. Analisis Product Line 3. Analisis Penggunaan Akhir Gambar 2.1 Teknik atau Metode Forecast Penjualan Metode statistik, metode ini unsur subyektivitas ditekan sedikit mungkin. Perhitungan lebih didasarkan pada data obyektif, seperti analisis trend dan analisis korelasi. Analisis trend terdiri dari 3 yaitu penerapan garis trend secara bebas, penerapan garis trend dengan setengah rata-rata, dan penerapan garis trend secara matematis. Penerapan garis trend secara bebas, trend ini menentukan bahwa garis lurus patah-patah yang dibentuk oleh data historis, diganti atau diubah 23.

48 menjadi garis lurus dengan cara bebas berdasarkan pada perasaan atau pendapat dari orang yang bersangkutan. Garis lurus tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga dirasakan cukup mewakili titik-titik data historis yang tersebar secara tidak teratur. Penerapan garis trend dengan setengah rata-rata, trend ini sudah menggunakan perhitunganperhitungan, sehingga unsur-unsur subyektifitas sudah dihilangkan. Penerapan garis trend secara matematis, trend ini menggunakan caracara perhitungan statistik dan matematik tertentu untuk mengetahui fungsi garis lurus. Analisis korelasi ini digunakan untuk menggali hubungan sebab akibat antara beberapa variabel. Bila koefisien korelasi menunjukkan angka + 1 atau mendekati + 1, berarti pengaruh variabel independent (X) terhadap variabel dependent (Y) adalah besar, baik positif maupun negatif. Tetapi bila koefisien korelasi menunjukkan angka mendekati nol maka pengaruh tersebut kecil sekali. Yp = a + bx Tahun X Y XY X 2 Y 2 Yp

49 Rumus : R = ( ) ( ) R = 5 (3.900) 25 (760) 5 (135) (25) 2 5 ( ) (760) 2 = = 500 / (7,07) (71,76) = 500 / 507,44 = 0,985 Sedangkan metode non statistik, metode ini digunakan untuk menyusun forecast penjualan maupun forecast kondisi pada umumnya. Sumber pendapat yang dipakai sebagai dasar melakukan forecast adalah pendapat salesman, pendapat sales manager, pendapat para ahli, dan survey konsumen. Metode khusus atau specific purpose method meliputi analisis industri, analisis product line, dan analisis penggunaan akhir. Analisis industri, analisis ini menghubungkan potensi penjualan perusahaan dengan industri pada umumnya (volume, posisi dalam persaingan). Analisis product line, analisis ini digunakan pada perusahaan yang menghasilkan beberapa macam produk yang tidak mempunyai kesamaan, sehingga dalam membuat forecast harus terpisah. Analisa penggunaan akhir, analisis ini digunakan perusahaan dalam pembuatan forecast yang ditentukan oleh penggunaan akhir yang ada kaitannya dengan produk yang dihasilkan. 25.

50 2.3 METODE SEMI AVERAGE Metode ini menggunakan perhitungan-perhitungan, sehingga unsur subyektif sudah dihilangkan. Metode ini dalam penerapan datanya dapat digunakan dalam jumlah data ganjil ataupun data genap. Metode trend semi average dapat digunakan untuk keperluan peramalan dengan membentuk suatu persamaan seperti analisis regresi. Ramalan penjualan menggunakan metode semi average dapat dihitung dengan rumus: Y = a + b x Keterangan: Y = nilai trend a = rata-rata kelompok I b = rata-rata kelompok II rata kelompok I n n = jumlah tahun dalam satuan waktu x = periode Contoh kasus metode semi average data ganjil: Berikut ini data penjualan PT A dengan menggunakan data dibawah ini untuk membuat peramalan penjualan untuk tahun 2010 dengan menggunakan metode semi average. 26.

51 Tabel 2.1 Data Penjualan PT A (dalam 000 unit) Tahun Penjualan Perhitungan : Tahun Penjualan Kel. X (angka tahun) Semi Total I ( ) II ( ) Semi Average 116,67 (350/3) 143,33 (430/3) a = rata-rata kelompok I = 116,67 b = rata-rata kelompok II rata kelompok I n = 143,33 116,67 3 = 8,89 Persamaan trend adalah : Y = 116,67 + 8,89 X 27.

52 Dengan persamaan ini dapat diramalkan penjualan PT A tahun 2010 adalah : Y 2010 = 116,67 + 8,89 X = 116,67 + 8,89 (5) = 116, ,45 = 161,12 Penjualan PT A tahun 2010 diperkirakan sebesar unit. Contoh kasus metode semi average data genap : Berikut ini data penjualan PT A dengan menggunakan data dibawah ini untuk membuat peramalan penjualan untuk tahun 2011 dengan menggunakan metode semi average. Tabel 2.2 Data Penjualan PT B (dalam 000 unit) Tahun Penjualan

53 Perhitungan : Tahu n Penjuala n Kel. X (angk a tahun) Semi Total I ( ) II ( ) Semi Averag e 216,67 (650/3) 300 (900/3) a = rata-rata kelompok I = 216,67 b = rata-rata kelompok II rata kelompok I n = ,67 3 = 27,78 Persamaan trend adalah : Y = 216, ,78 X Dengan persamaan ini dapat diramalkan penjualan PT A tahun 2011 adalah : Y 2011 = 216, ,78 X = 216, ,78 (2) = 216, ,56 = 272,23 Penjualan PT A tahun 2011 diperkirakan sebesar unit. 29.

54 2.4 METODE MOMENT Trend merupakan gerakan lamban berjangka panjang dan cenderung menuju ke satu arah dalam suatu data runtut waktu. Metode ini merupakan analisis trend garis lurus (linear). Metode trend moment merupakan metode untuk mencari garis trend dengan perhitungan statistika dan matematika tertentu guna mengetahui fungsi garis lurus sebagai pengganti garis patah-patah yang dibentuk oleh data historis. Penerapan metode ini tidak mensyaratkan jumlah data harus genap. Dengan demikian pengaruh unsur subyektif dapat dihindarkan. Ramalan penjualan menggunakan metode moment dapat dihitung dengan rumus: Y = a + b x Y = a.n + b. X XY = a. X + b. X 2 Keterangan: Y = Variabel terikat X = Variabel bebas a = Nilai konstan b = koefisien arah regresi n = banyaknya data 30.

55 Contoh kasus data ganjil : Perhitungan : Y Tabel 2.3 Volume Penjualan Sepeda BMX (dalam 000 unit) Tahun 2006 s/d 2014 Tahun Penjualan (Y) X XY X Jumlah = a.n + b. X XY = a. X + b. X = 9a + 36b (x 4) = 36a + 144b = 36a + 204b (x 1) = 36a + 204b Y = a.n + b. X = 9 a + (880) = 9 a a = a = a = 7046, = -60b b = 880 Persamaan trend adalah : Y = 7046, X 31.

56 Dengan persamaan ini dapat diramalkan penjualan sepeda BMX tahun 2015 adalah : Y 2015 = 7.046, X = 7.046, (9) = 7.046, = Penjualan sepeda BMX tahun 2015 diperkirakan sebesar unit. Contoh kasus data genap : Tabel 2.4 Volume Penjualan Buku Cerdas Cermat (dalam 000 unit) Tahun 1998 s/d 2007 Tahun Penjualan (Y) X XY X Jumlah Y = a.n + b. X XY = a. X + b. X 2 32.

57 = 10a + 45b (x 9) = 90a + 405b = 45a + 285b (x 2) = 90a + 570b = -165b b = 20 Y = a.n + b. X = 10a + (20) = 10a = 10a a = Persamaan trend adalah : Y = X Dengan persamaan ini dapat diramalkan penjualan buku cerdas cermat tahun 2008 adalah : Y 2008 = X = (10) = = Penjualan buku cerdas cermat tahun 2008 diperkirakan sebesar unit. 2.5 METODE LEAST SQUARE Metode ini menggunakan data yang sederhana sesuai dengan data yang telah tersedia dan juga penggunaan metode ini akan sangat memudahkan bagi perusahaan karena perhitungan yang sangat mudah sehingga perusahaan akan lebih mudah menerapkan metode ini sebagai alat untuk menyusun forecast penjualan. Metode ini juga 33.

58 merupakan analisis trend garis lurus (linear), dimana suatu trend yang diramalkan naik atau turun secara garis lurus. Metode ini disebut dengan metode kuadrat terkecil, metode peramalan yang digunakan untuk melihat trend dari data deret waktu. Analisis time series dengan metode kuadrat terkecil dibagi dalam dua kasus, yaitu kasus data genap dan kasus data ganjil. Ramalan penjualan menggunakan metode kuadrat terkecil (least square) dapat dihitung dengan rumus: Y = a + b x b = n. ƩXY ƩX. ƩY n ƩX 2 (ƩX) 2 b = ƩXY ƩX 2 atau a = ƩY b ƩX n n atau a = Ʃ Y n Keterangan: Y = Variabel terikat X = Variabel bebas a = Nilai konstan b = koefisien arah regresi n = banyaknya data 34.

59 Contoh kasus data ganjil : Tabel 2.5 Volume Penjualan Mobil Kijang Innova (dalam 000 unit) Tahun 2006 s/d 2014 Tahun Penjualan (Y) X XY X Jumlah Perhitungan : a = Y / n = / 9 = 273,33 b = XY / X 2 = 775 / 60 = 12,92 Persamaan garis liniernya adalah : Y = 273, ,92 X Dengan persamaan ini dapat diramalkan penjualan mobil kijang innova tahun 2015 adalah : Y 2015 = 273, ,92 X = 273, ,92 (5) = 273, ,6 = 337,93 35.

60 Penjualan mobil kijang innova 2015 diperkirakan sebesar unit. Tabel 2.6 Volume Penjualan Mobil Honda Jazz (dalam 000 unit) Tahun 2006 s/d 2014 Tahun Penjualan (Y) X XY X Jumlah Perhitungan : b = n. ƩXY ƩX. ƩY n ƩX 2 (ƩX) 2 = 9 (10.615) (36)(2.460) 9 (204) (36) 2 = = = 12,92 a = ƩY b ƩX n n = ,

61 = 273,33 51,68 = 221,65 Persamaan garis liniernya adalah : Y = 221, ,92 X Dengan persamaan ini dapat diramalkan penjualan mobil honda jazz tahun 2015 adalah : Y 2015 = 221, ,92 X = 221, ,92 (9) = 221, ,28 = 337,93 Penjualan mobil honda jazz 2015 diperkirakan sebesar unit. Contoh kasus data genap : Tabel 2.7 Volume Penjualan Sepeda Motor Honda Supra Fit (dalam 000 unit) Tahun 1998 s/d 2005 Tahun Penjualan X XY X 2 (Y) Jumlah a = Y / n = / 8 = 268,75 37.

62 b = XY / X 2 = / 168 = 7,26 Persamaan garis liniernya adalah : Y = 268,75 + 7,26 X Dengan persamaan ini dapat diramalkan penjualan sepeda motor honda supra fit tahun 2006 adalah : Y 2006 = 268,75 + 7,26 X = 268,75 + 7,26 (9) = 268, ,34 = 334,09 Penjualan sepeda motor honda supra fit tahun 2006 diperkirakan sebesar unit. Tabel 2.8 Volume Penjualan Sepeda Motor Vespa (dalam 000 unit) Tahun 1985 s/d 1992 Tahun Penjualan (Y) X XY X Jumlah

63 Perhitungan : b = n. ƩXY ƩX. ƩY n ƩX 2 (ƩX) 2 = 8 (8.135) (28)(2.150) 8 (140) (28) 2 = = = 14,52 a = ƩY b ƩX n n = , = 268,75 50,82 = 217,93 Persamaan garis liniernya adalah : Y = 217, ,52 X Dengan persamaan ini dapat diramalkan penjualan sepeda motor vespa tahun 1992 adalah : Y 1992 = 217, ,52 X = 217, ,52 (8) = 217, = 334,09 Penjualan sepeda motor vespa tahun 1992 diperkirakan sebesar unit. 39.

64 RANGKUMAN Forecast penjualan merupakan proyeksi teknis tentang permintaan pelanggan potensial di waktu yang akan datang dengan menggunakan asumsi-asumsi tertentu. Atas dasar ramalan penjualan (sales forecasting) yang disusun manajemen perusahaan juga akan dapat mengetahui keadaan perusahaan pada masa yang akan datang sehingga perusahaan dapat menentukan kebijakan perusahaan. Penyusunan forecast penjualan merupakan fungsi teknis yang sebaiknya dilaksanakan oleh orang-orang yang ahli. Forecast penjualan mungkin ditolak, dimodifikasi, atau diterima oleh manajemen. Teknik statistik digunakan sebagai alat utama bagi penyusun ramalan penjualan, sedangkan intrepetasi dan judgement dipakai sebagai pelengkap. Teknik atau metode forecast dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu metode statistik, metode non statistik atau judgement, dan metode khusus. Metode statistik, metode ini unsur subyektivitas ditekan sedikit mungkin. Perhitungan lebih didasarkan pada data obyektif, seperti analisis trend dan analisis korelasi. Analisis trend terdiri dari 3 yaitu penerapan garis trend secara bebas, penerapan garis trend dengan setengah rata-rata, dan penerapan garis trend secara matematis. Sedangkan metode non statistik, metode ini digunakan untuk menyusun forecast penjualan maupun forecast kondisi pada umumnya. Sumber pendapat yang dipakai sebagai dasar melakukan forecast adalah pendapat salesman, pendapat sales manager, pendapat para ahli, dan survey konsumen. Metode khusus 40.

65 atau specific purpose method meliputi analisis industri, analisis product line, dan analisis penggunaan akhir. Metode trend semi average dapat digunakan untuk keperluan peramalan dengan membentuk suatu persamaan seperti analisis regresi. Metode ini menggunakan perhitungan-perhitungan, sehingga unsur subyektif sudah dihilangkan. Metode trend moment merupakan metode untuk mencari garis trend dengan perhitungan statistika dan matematika tertentu guna mengetahui fungsi garis lurus sebagai pengganti garis patah-patah yang dibentuk oleh data historis. Metode ini juga merupakan analisis trend garis lurus (linear), dimana suatu trend yang diramalkan naik atau turun secara garis lurus. Analisis korelasi ini digunakan untuk menggali hubungan sebab akibat antara beberapa variabel. Bila koefisien korelasi menunjukkan angka + 1 atau mendekati + 1. Metode trend semi average dapat digunakan untuk keperluan peramalan dengan membentuk suatu persamaan seperti analisis regresi. Metode trend moment merupakan metode untuk mencari garis trend dengan perhitungan statistika dan matematika tertentu guna mengetahui fungsi garis lurus sebagai pengganti garis patah-patah yang dibentuk oleh data historis. Metode ini disebut dengan metode kuadrat terkecil, metode peramalan yang digunakan untuk melihat trend dari data deret waktu. 41.

66 SOAL PILIHAN GANDA 1. Proyeksi teknis tentang permintaan pelanggan potensial di waktu yang akan datang dengan menggunakan asumsi-asumsi tertentu disebut.. a. Ramalan Penjualan b. Anggaran c. Rencana Penjualan d. Penjualan e. Teknik kuadrat terkecil 2. Berikut ini pemilihan cara yang dipakai untuk pembuatan forecast penjualan dipengaruhi oleh berbagai faktor adalah kecuali a. Sifat produk yang dijual b. Metode distribusi yang akan dipakai c. Besarnya perusahaan dibanding dengan perusahaan pesaing d. Tingkat penjualan e. Data historis yang tersedia 3. Dibawah ini metode statistik yang digunakan untuk menyusun forecast penjualan adalah a. Berdasarkan pendapat salesman, pendapat sales manager, pendapat para ahli, dan survey konsumen. b. Analisis trend dan analisis korelasi c. Analisis industri 42.

67 d. Analisis product line e. Analisis penggunaan akhir 4. Analisis yang menghubungkan potensi penjualan perusahaan dengan industri pada umumnya (volume, posisi dalam persaingan) adalah a. Analisis product line b. Analisa penggunaan akhir c. Analisis industri d. Analisis trend e. Analisis korelasi 5. Metode untuk mencari garis trend dengan perhitungan statistika dan matematika tertentu guna mengetahui fungsi garis lurus sebagai pengganti garis patah-patah yang dibentuk oleh data historis adalah a. Metode least square b. Metode semi average c. Metode trend moment d. Analisis industri e. Analisis korelasi 6. Metode yang disebut dengan metode kuadrat terkecil atau metode peramalan yang digunakan untuk melihat trend dari data deret waktu adalah.. 43.

68 a. Metode least square b. Metode semi average c. Metode trend moment d. Analisis industri e. Analisis korelasi 7. Metode yang menggunakan perhitungan-perhitungan, sehingga unsur subyektif sudah dihilangkan adalah. a. Metode least square b. Metode semi average c. Metode trend moment d. Analisis industri e. Analisis korelasi 8. Data Penjualan PT ABC tahun 1995 Tahun (n) Penjualan (Y) X X XY Jumlah ( )

69 Persamaan trend moment adalah Y = a + bx. Maka nilai a adalah a b c d e Berdasarkan nomer 8, maka nilai b adalah. a. 500 b. 600 c. 700 d. 450 e Data penjualan PT XYZ tahun 2011 s/d 2016 Tahun (n) Penjualan (Y) X X 2 XY Jumlah ( ) Persamaan tren garis lurus metode kuadrat terkecil adalah Y = a + b x. Maka nilai a dan b adalah.. a. 8, 2 dan 0,6 b. 7,2 dan 0,5 45.

70 c. 5,2 dan 0,5 d. 7,2 dan 0,6 e. 8,2 dan 0,5 SOAL PERTANYAAN 1. Data Penjualan (000 unit) PT Laskar Pelangi tahun 1995 s/d tahun 2002 adalah : Tahun Penjualan Atas dasar data yang tersedia diminta untuk : a. Menyusun ramalan penjualan tahun 2004 atas dasar metode semi average b. Menyusun ramalan penjualan tahun 2003 atas dasar metode least square c. Menyusun ramalan penjualan tahun 2004 atas dasar metode moment 46.

71 2. Hitung koefisien korelasi dengan data sebagai berikut : Tahun X Y XY X 2 Y Perusahaan Rokok Djarum Data Penjualan (000 unit) selama 8 tahun terakhir Tahun Penjualan Tahun Penjualan Hitung ramalan penjualan tahun 2003 dengan metode semi average? 4. Data Penjualan PT XYZ Tahun 1995 s/d 2002 Tahun (n) Penjualan (Y) X X 2 XY 1995 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Jumlah ( ) Rp Rp Berdasarkan data diatas, hitunglah ramalan penjualan PT XYZ tahun 2003? 47.

72 5. Data Penjualan (000 unit) tahun 2005 s/d tahun 2011 adalah : Tahun Penjualan Atas dasar data yang tersedia diminta untuk : a. Menyusun ramalan penjualan tahun 2012 atas dasar metode semi average b. Menyusun ramalan penjualan tahun 2012 atas dasar metode least square c. Menyusun ramalan penjualan tahun 2012 atas dasar metode moment TUGAS 1. Data Penjualan (000 unit) PT ABC tahun 2005 s/d tahun 2011 adalah: Tahun Penjualan

73 Atas dasar data yang tersedia diminta untuk : a. Menyusun ramalan penjualan tahun 2012 atas dasar metode semi average b. Menyusun ramalan penjualan tahun 2012 atas dasar metode least square c. Menyusun ramalan penjualan tahun 2012 atas dasar metode moment 2. Hitunglah koefisien korelasi dengan data sebagai berikut : Tahun X Y XY X 2 Y

74 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Capaian Pembelajaran : Kemampuan Akhir yang direncanakan Alokasi Waktu Mahasiswa mampu menyusun anggaran komprehensif, anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran bahan mentah, anggaran tenaga kerja, dan anggaran biaya overhead pabrik, serta anggaran biaya administrasi dan umum : Mahasiswa dapat menjelaskan dan menyusun forecast penjualan : 1 x 3 (SKS) x 50 menit Indikator : * Mahasiswa mampu memahami Materi Pokok Langkah Kegiatan : Langkah Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan tentang forecast penjualan * Mahasiswa mampu menyusun operating dan financial budget * Mahasiswa mampu menjelaskan teknik dalam forecast penjualan : Forecasting Penjualan Metode Waktu Sumber/ Media/ Alat Ceramah 5 Menit 1. White Board 2. OHP/ LCD 3. Note Book 4. Transparansi/ power point 50.

75 Membuka 5. Spidol perkuliahan 6. Penghapus dengan salam Menjelaskan materi pertemuan ke 3 & 4 Kegiatan Inti Menjelaskan tentang forecast penjualan Menjelaskan teknik dalam forecast Ceramah Diskusi kelompok Tes unjuk kerja 130 Menit 1. White Board 2. OHP/ LCD 3. Note Book 4. Transparansi/ power point 5. Spidol 6. Penghapus penjualan Menyusun operating dan financial budget Kegiatan Penutup Ceramah White Board Melakukan diskusi dengan mahasiswa Memberikan kesimpulan Diskusi kelompok Menit 2. OHP/ LCD 3. Note Book 4. Transparansi/ power point 5. Spidol 51.

76 mengenai materi pertemuan ke 3 & 4 Melakukan Absensi kelas dan mengisi jurnal kegiatan Menutup pertemuan dengan salam 6. Penghapus Surabaya,... Dosen Pengampu Mata kuliah Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A. 52.

77 BAB III Anggaran Penjualan Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat menyusun anggaran penjualan. Indikator : 1. Mahasiswa mampu memahami tentang anggaran penjualan. 2. Mahasiswa mampu menguraikan kegunaan anggaran penjualan. 3. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan. 4. Mahasiswa mampu menjelaskan langkah-langkah menyusun anggaran penjualan. 5. Mahasiswa mampu menyusun anggaran penjualan ANGGARAN PENJUALAN Anggaran penjualan adalah budget yang direncanakan secara lebih terperinci penjualan perusahaan selama periode yang akan datang yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas), harga barang, waktu penjualan serta tempat/daerah penjualannya. Anggaran penjualan sebagai dasar dalam menyusun anggaran lainnya dan umumnya disusun terlebih dahulu sebelum menyusun anggaran lainnya. Oleh karena itu, dalam penyusunan anggaran terjadi kesalahan maka akan 53.

78 mengakibatkan kesalahan dalam penyusunan anggaran yang lain. Anggaran ini disebut juga anggaran kunci. Anggaran Persediaan Akhir Anggaran Penjualan Anggaran Produksi Anggaran Biaya Penjualan dan Administrasi Anggaran Bahan Mentah (Bahan Baku) Anggaran Tenaga Kerja Anggaran Overhead Pabrik Gambar 3.1 Hubungan Anggaran Penjualan dengan Anggaran yang lain Keberhasilan perusahaan mendapatkan keuntungan yang besar bergantung pada aktivitas penjualan perusahaan tersebut. Kegiatan penjualan perusahaan sangat memegang peran penting dalam meningkatkan jualan suatu perusahaan. Jualan merupakan ujung tombak dalam mencapai tujuan perusahaan mencari laba secara maksimal. Bila nilai jualan lebih besar daripada beban maka perusahaan tersebut akan mendapatkan keuntungan, sebaliknya jika nilai jualan lebih kecil daripada beban maka perusahaan tersebut akan mendapatkan kerugian. Agar perusahaan memperoleh laba yang optimal maka pendapatan jualan harus lebih tinggi nilainya daripada beban yang dikeluarkan oleh perusahaan. Sehingga anggaran 54.

79 penjualan dikatakan sebagai rencana pendapatan (revenue) perusahaan dalam kurun waktu satu tahun atau lebih. Anggaran penjualan adalah anggaran hasil penjualan, sedangkan jualan merupakan nilai hasil penjualan. Penjualan adalah proses melakukan untuk menjual. Menjual merupakan menyerahkan sesuatu kepada seorang pembeli dengan harga tertentu pada saat tertentu. Sehingga untuk mendapatkan laba tingkat optimal cara yang dilakukan oleh perusahaan adalah menaikkan harga jual per unit barang yang dijual atau meningkatkan kuantitas barang yang dijual. Anggaran penjualan dibagi menjadi 2 jenis periode anggaran penjualan yaitu anggaran penjualan jangka panjang (strategi sales plan) dan anggaran penjualan jangka pendek (tactical sales plan). Anggaran penjualan jangka panjang, anggaran ini waktunya sesuai dengan corporate plan dan anggaran ini dalam jumlah tahunan serta menyangkut analisis mendalam mengenai potensi pasar di masa mendatang yang dapat diakibatkan oleh perubahan populasi, keadaan perekonomian dan lain-lain. Anggaran jangka pendek, anggaran ini waktunya hanya mencakup satu tahun atau dua belas bulan dirinci lagi dalam triwulan atau bulanan dan anggaran ini harus disusun berdasarkan daerah pertanggungjawaban untuk memudahkan perencanaan dan pengendalian KEGUNAAN ANGGARAN PENJUALAN Kegunaan anggaran penjualan yaitu : 1. Sebagai pedoman kerja; 55.

80 2. Sebagai alat koordinasi; 3. Sebagai pengawasan kerja; 4. Sebagai dasar bagi penyusunan anggaran-anggaran yang lainnya. Tujuan penyusunan anggaran penjualan adalah : Merencanakan tingkat penjualan pada periode yang akan datang dengan memperhatikan data sebagai pencerminan kejadian yang dialami perusahaan di masa lalu pada bidang penjualan. Manfaat penyusunan anggaran penjualan adalah: Sebagai dasar penyusunan anggaran yang lain dan ujung tombak dalam memperoleh laba yang optimal FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN Faktor internal, meliputi: Penjualan tahun-tahun yang lalu Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan Kapasitas produksi yang dimiliki serta kemungkinan perluasannya Tenaga kerja yang tersedia baik jumlah maupun keahliannya Modal kerja yang dimiliki perusahaan Fasilitas lain yang menunjang Faktor eksternal, meliputi: Keadaan persaingan dipasar Posisi perusahaan dalam persaingan 56.

81 Tingkat pertumbuhan penduduk Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan Kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah yang berpengaruh 3.4. PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN Prosedur yang dilakukan dalam melakukan penyusunan anggaran penjualan adalah: 1. Mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi anggaran penjualan 2. Menetapkan harga jual untuk produk tertentu dan daerah tertentu 3. Membuat taksiran tiap jenis produk yang akan dijual dan penentuan produk yang akan dijual pada daerah tertentu 4. Memperhitungkan anggaran penjualan 5. Menyusun anggaran penjualan Hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam penyusunan anggaran penjualan adalah: 1. Rincian jumlah dan jenis produk perusahaan 2. Rincian daerah pemasaran 3. Diskriminasi harga 4. Potongan harga 5. Rincian penjualan bulanan Penyusunan anggaran penjualan harus memperhatikan hal-hal tersebut diatas sehingga penyajian akan semakin jelas dan mudah bagi pihak manajemen perusahaan melaksanakan koordinasi dan pengawasan kegiatan penjualannya. 57.

82 Contoh Soal : Diketahui : - Barang X dan Y dijual di kota A, B, dan C. - Untuk X jumlah unit untuk tiap-tiap daerah perbandingannya adalah 4:3:3, sedangkan untuk barang Y perbandingannya adalah 5:3:2. - Berdasarkan pengalaman tahun-tahun lalu penjualan dilakukan secara tunai sebesar 50% dan sisanya kredit. - Untuk penjualan tunai perusahaan memberikan discount sebesar 2%, sedangkan untuk penjualan secara kredit disisihkan 1% sebagai piutang tak tertagih. - Dari piutang netto penerimaannya dengan cara sebagai berikut: 70% diterima pada bulan penjualan 15% diterima satu bulan setelah penjualan 15% diterima dua bulan setelah penjualan Tahun (n) Barang X Barang Y Unit Harga/unit Unit Harga/unit

83 Ditanya : - Buatlah forecasting penjualan barang x dan barang Y untuk tahun 2010 dengan metode least square (catatan unit dibulatkan dalam ribuan dan harga dibulatkan dalam ratusan rupiah) - Buatlah anggaran penjualan berdasarkan produk, daerah penjualan, dan waktu penjualan bila indeks musim diketahui sebagai berikut: Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nov Des - Buatlah anggaran penjualan berdasarkan jenis dan waktu penjualan - Buatlah anggaran piutang berdasarkan waktu - Buatlah anggaran penerimaan kas dari penjualan tunai - Buatlah anggaran penerimaan kas dari piutang Perhitungan : a. Forecasting penjualan dengan metode least square : Tahun (n) Barang X Unit Harga/ unit Barang Y Unit Harga/ unit Barang X X X 2 XY X X 2 Barang Y ,000 1,500 18,000 3, , , ,000 2,500 19,000 3, , , ,000 2,800 19,500 3, , , ,000 3,000 20,500 4, ,000 3,400 22,500 5, , , ,000 3,500 23,000 5, , , ,000 3,700 25,000 5, , ,000 XY 59.

84 Barang X (unit) : a = Y / n = /7 = ,29 b = XY / X 2 = / 28 = 1.214,29 Y = a + bx = , ,29 X = , ,29(4) = ,45 = unit dibulatkan dalam ribuan Barang Y (unit) : a = Y / n = /7 = ,43 XY / X b = / 28 = 1.142,86 = a + bx Y = , ,86 X = , ,86(4) = ,87 = unit = 60.

85 unit dibulatkan dalam ribuan Barang Daerah unit Perbandingan Nilai A X B C TOTAL Barang Daerah unit Perbandingan Nilai A Y B C TOTAL Barang X Barang Y Barang X Barang Y Tahun (n) Harga/ Harga/ X X 2 XY X X 2 XY Unit Unit unit unit ,000 1,500 18,000 3, , , ,000 2,500 19,000 3, , , ,000 2,800 19,500 3, , , ,000 3,000 20,500 4, ,000 3,400 22,500 5, , , ,000 3,500 23,000 5, , , ,000 3,700 25,000 5, , ,400 Barang x (harga/unit) : a = Y / n = /7 = 2.914,29 b = XY / X2 = 9.200/

86 = 328,57 Y = a + bx = 2.914, ,57 X = 2.914, ,57 (4) = 4.228,57 = harga dibulatkan dalam ratusan rupiah Barang Y (harga/unit) : a = Y / n = /7 = 4.457,14 b = XY / X2 = / 28 = 482,14 Y = a + bx = 4.457, ,14 X = 4.457, ,14(4) = 6.385,70 = harga dibulatkan dalam ratusan rupiah 62.

87 Anggaran penjualan berdasarkan produk, daerah penjualan, dan waktu penjualan: 63.

88 Anggaran penjualan berdasarkan jenis dan waktu penjualan : Bulan TUNAI KREDIT TOTAL Jan 1,807,942 1,807,942 3,615,884 Feb 2,711,913 2,711,913 5,423,827 Mar 4,519,856 4,519,856 9,039,711 Apr 6,327,798 6,327,798 12,655,596 Mei 8,135,740 8,135,740 16,271,480 Jun 9,039,711 9,039,711 18,079,422 Jul 11,751,625 11,751,625 23,503,249 Agu 13,559,567 13,559,567 27,119,134 Sep 15,367,509 15,367,509 30,735,018 Okt 16,271,480 16,271,480 32,542,960 Nov 17,627,437 17,627,437 35,254,874 Des 18,079,422 18,079,422 36,158,845 TOTAL 125,200, ,200, ,400,

89 Anggaran piutang berdasarkan waktu : Bulan JUMLAH PENYISIHAN PIUTANG (1%) Piutang Netto Jan 1,807,942 18,079 1,789,863 Feb 2,711,913 27,119 2,684,794 Mar 4,519,856 45,199 4,474,657 Apr 6,327,798 63,278 6,264,520 Mei 8,135,740 81,357 8,054,383 Jun 9,039,711 90,397 8,949,314 Jul 11,751, ,516 11,634,108 Agu 13,559, ,596 13,423,971 Sep 15,367, ,675 15,213,834 Okt 16,271, ,715 16,108,765 Nov 17,627, ,274 17,451,162 Des 18,079, ,794 17,898,628 TOTAL 125,200,000 1,252, ,948,

90 Anggaran penerimaan kas dari penjualan tunai Bulan JUMLAH PENYISIHAN PIUTANG (1%) Piutang Netto Jan 1,807,942 18,079 1,789,863 Feb 2,711,913 27,119 2,684,794 Mar 4,519,856 45,199 4,474,657 Apr 6,327,798 63,278 6,264,520 Mei 8,135,740 81,357 8,054,383 Jun 9,039,711 90,397 8,949,314 Jul 11,751, ,516 11,634,108 Agu 13,559, ,596 13,423,971 Sep 15,367, ,675 15,213,834 Okt 16,271, ,715 16,108,765 Nov 17,627, ,274 17,451,162 Des 18,079, ,794 17,898,628 TOTAL 125,200,000 1,252, ,948,

91 Anggaran penerimaan kas dari piutang : 67.

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan yaitu suatu rencana tertulis mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN. Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk jangka waktu satu tahun, dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif yang lain. Penyusunan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Anggaran Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan, yaitu suatu rencana tertulis mengenai kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut

BAB II BAHAN RUJUKAN. memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran perusahaan dapat dianggap sebagai suatu sistem tunggal yang memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Anggaran Perusahaan Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari suatu perusahaan bersifat profit oriented, yaitu mencapai laba yang

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM PENGGARAN MENYELURUH

KONSEP DASAR SISTEM PENGGARAN MENYELURUH Buku : Glenn A. Welsch : Budgeting, Profit Planning and Control M. Munandar : Budgeting, Perencanaan, pengkoordinasian dan pengawasan kerja. Gunawan Adisaputro : Anggaran Perusahaan Materi : 1. Konsep

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Dengan semakin luas dan rumitnya masalah-masalah yang ada pada perusahaan, maka ruang lingkup dan tugas yang dipikul oleh manajemen memerlukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Perusahaan Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari suatu perusahaan bersifat profit oriented, yaitu mencapai laba

Lebih terperinci

KOMP. PERANGGARAN 1. Materi 1 PENGENALAN PERANGGARAN

KOMP. PERANGGARAN 1. Materi 1 PENGENALAN PERANGGARAN KOMP. PERANGGARAN 1 Materi 1 PENGENALAN PERANGGARAN Dr. Kartika Sari Universitas Gunadarma Materi 1-1 Satuan Acara Perkuliahan 1. Gambaran Umum Anggaran 2. Dasar-dasar Perencanaan Dan Pengendalian Laba

Lebih terperinci

PENENTUAN PERAMALAN (FORECASTING) PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TREND LEAST SQUARE

PENENTUAN PERAMALAN (FORECASTING) PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TREND LEAST SQUARE PENENTUAN PERAMALAN (FORECASTING) PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TREND LEAST SQUARE Lusiana, SE, MM, Muklas Adi Putra, SE, Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Karakteristik Anggaran Anggaran atau yang lebih sering disebut budget didefinisikan oleh para ahli dengan definisi yang beraneka ragam. Hal ini dikarenakan adanya

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERAMALAN

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERAMALAN ANALISIS PERBANDINGAN Pangsa pasar perusahaan ini tidak hanya di kota Surabaya melainkan banyak di kota-kota besar METODE PERAMALAN bahkan di luar Pulau Jawa seperi wilayah Ambon, PENJUALAN JENIS KAYU

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anggaran Menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri (2008:1), Anggaran atau lengkapnya business budget adalah salah satu bentuk dari berbagai rencana yang mungkin

Lebih terperinci

BAB 2 ANGGARAN PENJUALAN

BAB 2 ANGGARAN PENJUALAN Penganggaran Perusahaan 29 BAB 2 ANGGARAN PENJUALAN Dalam proses penyusunan anggaran atau perencanaan perusahaan anggaran penjualan merupakan bagian paling penting dibanding anggaran lainnya, karena selain

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM TENTANG BUDGET

GAMBARAN UMUM TENTANG BUDGET GAMBARAN UMUM TENTANG BUDGET Oleh Fatchur Rohman, SE, M.Pd Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisnu Jepara Capaian pembelajaran Mampu mendiskripsikan anggaran Mampu mendiskripsikan jenis

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Penganggaran perusahaan (Business Budgeting) merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasional perusahaan yang dinyatakan dalam suatu kegiatan dan

Lebih terperinci

Minggu-1. Gambaran Umum Tentang Budget. Penganggaran Perusahaan. Administrasi Bisnis. By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM

Minggu-1. Gambaran Umum Tentang Budget. Penganggaran Perusahaan. Administrasi Bisnis. By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM Penganggaran Perusahaan Minggu-1 Gambaran Umum Tentang Budget By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM Further Information : Mobile: 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com 1 Administrasi Bisnis Pokok Bahasan (1)

Lebih terperinci

ANGGARAN PENJUALAN. Muniya Alteza.

ANGGARAN PENJUALAN. Muniya Alteza. ANGGARAN PENJUALAN Muniya Alteza Konsep Anggaran Penjualan Komponen-komponen Pokok Konsep Anggaran Penjualan: Dasar-dasar Penyusunan Anggaran 1. Menyusun tujuan perusahaan 2. Menyusun strategi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Penganggaran (budgeting) menunjukan suatu proses sejak tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Ellen, dkk (2002;1) Pengertian Anggaran Ellen, dkk (2002;1)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Ellen, dkk (2002;1) Pengertian Anggaran Ellen, dkk (2002;1) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Penganggaran perusahaan (Budgeting) merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasi perusahaan yang dinyatakan dalam satuan kegiatan dan satuan uang,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Pengertian Anggaran BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran merupakan rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran sebagai alat manajemen berfungsi merencanakan dan mengawasi keuntungan. Anggaran merupakan kata benda, yakni hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan tugas

Lebih terperinci

KOMP. PERANGGARAN 1. Materi 3 Anggaran penjualan

KOMP. PERANGGARAN 1. Materi 3 Anggaran penjualan KOMP. PERANGGARAN 1 Materi 3 Anggaran penjualan Dr. Kartika Sari Universitas Gunadarma Materi 3-1 Konsep Anggaran Penjualan Komponen-komponen pokok dalam penyusunan anggaran penjualan Dasar-dasar Penyusunan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Anggaran II.1.1 Pengertian Anggaran Untuk mendapatkan pengertian anggaran yang lebih jelas dan tepat, di bawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian anggaran yang dinyatakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Beberapa ahli telah mengemukakan definisi tentang peramalan yang kelihatannya berbeda meskipun pada intinya sama. Peramalan menurut Sumayang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Anggaran Istilah anggaran sudah lama dikenal dalam dunia usaha, tetapi rumusan dari suatu anggaran akan sangat bervariasi tergantung dari besar kecilnya organisasi

Lebih terperinci

ANGGARAN PENJUALAN BAB II. KUWAT RIYANTO, SE, M.M

ANGGARAN PENJUALAN BAB II. KUWAT RIYANTO, SE, M.M ANGGARAN PENJUALAN BAB II KUWAT RIYANTO, SE, M.M. 081319434370 Kuwat_riyanto@yahoo.com http://kuwatriy.wordpress.com Konsep Anggaran Penjualan Komponen-komponen pokok dalam penyusunan anggaran penjualan:

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, manajemen perusahaan memerlukan suatu tindakan yang hati-hati dan cermat, sehingga dalam setiap tindakan dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. perubahan bertambah disebut trend positif atau. naik. Sebaliknya, jika rata rata perubahan berkurang

BAB II TINJAUAN TEORI. perubahan bertambah disebut trend positif atau. naik. Sebaliknya, jika rata rata perubahan berkurang BAB II TINJAUAN TEORI 1.1 Pengertian Analisis Tren Trend Menurut Maryati (2010;129) menyatakan trend adalah suatu gerakan (kecenderungan) naik atau turun dalam jangka panjang, yang diperoleh dari rata

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi BAB 1 KONSEP DASAR PENGANGGARAN 1

DAFTAR ISI. Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi BAB 1 KONSEP DASAR PENGANGGARAN 1 iii iv DAFTAR ISI Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi i ii iii BAGIAN 1 BUDGET OPERASIONAL BAB 1 KONSEP DASAR PENGANGGARAN 1 A. Pengertian Budget & Budgeting 2 B. Proses Kegiatan yang Tercakup dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara optimal. Tujuan utama perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Manfaat Anggaran bagi Manajemen Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Manfaat Anggaran bagi Manajemen Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1. Manfaat Anggaran bagi Manajemen Perusahaan Penggunaan anggaran di dalam perusahaan akan mendapatkan beberapa manfaat yang cukup besar, antara lain sebagai berikut ini: (1) Terdapatnya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara optimal. Tujuan utama perusahaan

Lebih terperinci

ANGGARAN PENJUALAN (FORECAST PENJUALAN DAN HASIL PENJUALAN)

ANGGARAN PENJUALAN (FORECAST PENJUALAN DAN HASIL PENJUALAN) ANGGARAN PENJUALAN (FORECAST PENJUALAN DAN HASIL PENJUALAN) Penyusunan anggaran operasional perusahaan, pertama yang harus dilakukan membuat anggaran penjualan. Anggaran penjualan merupakan dasar penyusunan

Lebih terperinci

1. PENGERTIAN. Anggaran Penjualan Hal 5

1. PENGERTIAN. Anggaran Penjualan Hal 5 2 ANGGARAN PENJUALAN 1. PENGERTIAN A nggaran penjualan merupakan anggaran pertama yang dibuat oleh perusahaan. Hal ini sehubungan anggaran penjualan umumnya menggambarkan penghasilan yang akan diterima

Lebih terperinci

ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI DASAR PERENCANAAN KEUANGAN PADA CV. SUMBER AGUNG DI SANGATTA

ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI DASAR PERENCANAAN KEUANGAN PADA CV. SUMBER AGUNG DI SANGATTA ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI DASAR PERENCANAAN KEUANGAN PADA CV. SUMBER AGUNG DI SANGATTA ABSTRAKSI Eka Audria Putri, Titin Ruliana, Eka yudhyani FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA E-mail

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Dengan semakin luas dan rumitnya masalah-masalah yang ada pada perusahaan, maka ruang lingkup dan tugas yang dipikul oleh manajemen semakin bertambah besar. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. berjudul Budgeting, profit, planning and control,prentice hall, New Edition

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. berjudul Budgeting, profit, planning and control,prentice hall, New Edition BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Pustaka 1. Pengertian Anggaran Dibawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian anggaran menurut para ahli : Pengertian anggaran menurut Glenn A Welsch

Lebih terperinci

3. Peramalan Penjualan ( Proyeksi Penjualan)

3. Peramalan Penjualan ( Proyeksi Penjualan) 3. Peramalan Penjualan ( Proyeksi Penjualan) Pengertian mengenai peramalan penjualan diantaranya: Peramalan penjualan adalah perkiraan atau proyeksi secara teknis permintaan konsumen potensial untuk suatu

Lebih terperinci

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN 2.1. Anggaran Perusahaan Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Rumus Perhitungan Selisih Pengertian selisih terdapat di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Di sana selisih sebagai kata benda didefinisikan sebagai beda, kelainan,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Perencanaan merupakan perumusan awal segala sesuatu yang akan dicapai. Perencanaan melibatkan evaluasi mendalam dan cermat serangkaian tindakan terpilih dan penetapan

Lebih terperinci

ANGGARAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN TINGKAT PRODUKSI: SIMULASI TEORITIK

ANGGARAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN TINGKAT PRODUKSI: SIMULASI TEORITIK Jurnal Liquidity Vol. 2, No. 1, Januari-Juni 2013, hlm. 45-53 ANGGARAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN TINGKAT PRODUKSI: SIMULASI TEORITIK Husnayetti STIE Ahmad Dahlan Jakarta Jl. Ciputat Raya No. 77 Cireundeu,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

Minggu-3. Metode Penaksiran Kuantitatif. Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-3. Metode Penaksiran Kuantitatif. Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Penganggaran Perusahaan Minggu-3 Metode Penaksiran Kuantitatif By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile: 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com 1 Pokok Bahasan Cara penaksiran (forecasting)

Lebih terperinci

Glenn A Welsch mendefenisikan anggaran sebagai berikut: "Profit planning and control may be broadly as de fined as sistematic and

Glenn A Welsch mendefenisikan anggaran sebagai berikut: Profit planning and control may be broadly as de fined as sistematic and 14 1. Pengertian Anggaran Menurut Mulyadi (2001 : 488) Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain, yang

Lebih terperinci

Penganggaran Perusahaan

Penganggaran Perusahaan Modul ke: 01Fakultas Ekonomi dan Bisnis Penganggaran Perusahaan Dosen : Agus Arijanto,SE,MM Program Studi Manajemen S-1 Pengertian dan Konsep Anggaran Pengertian anggaran (budget) ialah suatu rencana yang

Lebih terperinci

Peramalan (Forecasting)

Peramalan (Forecasting) Peramalan (Forecasting) Peramalan (forecasting) merupakan suatu proses perkiraan keadaan pada masa yang akan datang dengan menggunakan data di masa lalu (Adam dan Ebert, 1982). Awat (1990) menjelaskan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Anggaran

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Anggaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anggaran 2.1.1. Pengertian Anggaran Menurut Rudianto (2009), anggaran adalah rencana kerja organisasi di masa mendatang yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal dan sistematis.

Lebih terperinci

BAB 1 GAMBARAN UMUM TENTANG ANGGARAN

BAB 1 GAMBARAN UMUM TENTANG ANGGARAN BAB 1 GAMBARAN UMUM TENTANG ANGGARAN Perencanaan keuangan adalah salah satu tugas manajer keuangan yang penting. Output dari suatu perencanaan keuangan disebut sebagai anggaran (budget), yaitu suatu rencana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anggaran Anggaran (Budgeting) merupakan alat perencanaan, pedoman, pengendalian dan alat pengawasan di bidang keuangan yang digunakan oleh perusahaan yang berorientasi

Lebih terperinci

Universitas Mercu Buana Yogyakarta Fakultas Teknologi Informasi Program Studi Sistem Informasi

Universitas Mercu Buana Yogyakarta Fakultas Teknologi Informasi Program Studi Sistem Informasi Tugas Administrasi Bisnis Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas e-learning matakuliah Administrasi Bisnis (Dosen pengampu : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT) Nama/NIM : Artika Sari (14121014) Universitas

Lebih terperinci

Tugas E-learning Administrasi Bisnis

Tugas E-learning Administrasi Bisnis Nama : Eko Darma Satrio Nim : 14121024 Prodi : Sistem Informasi No. 1 Tugas E-learning Administrasi Bisnis 1. Berikan gambaran anggaran beserta penjelasannya mengenai mekanisme penyusunan anggaran! 2.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Tujuan Penyusunan Anggaran Penjualan 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan alat yang penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-4 ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS STANDAR UNIT

PERTEMUAN KE-4 ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS STANDAR UNIT PERTEMUAN KE-4 ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS STANDAR UNIT A. TUJUAN PEMBELAJARAN. 4.1. Mahasiswa mengetahui tentang anggaran. 4.2. Mahasiswa mengetahui tentang anggaran induk. 4.3. Mahasiwa

Lebih terperinci

BAB ll TINJAUAN PUSTAKA

BAB ll TINJAUAN PUSTAKA BAB ll TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai maksud dan tujuan tertentu, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara efektif,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Dengan semakin luas dan rumitnya masalah-masalah yang ada pada perusahaan, maka ruang lingkup dan tugasnya yang dipikul oleh manajemen semakin bertambah

Lebih terperinci

Penganggaran Perusahaan

Penganggaran Perusahaan Modul ke: Penganggaran Perusahaan Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Dr. Aries Susanty, ST.

Lebih terperinci

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2017-2018 Nama Mata Kuliah : Penganggaran Kode Mata Kuliah : EKO544 Program Studi : Diploma 3 Fakultas : Ekonomi Dosen Pembina Matakuliah : 1. Hendri Andi

Lebih terperinci

PERHITUNGAN ANGGARAN PENJUALAN PADA TOKO BANGUNAN ALAM JAYA DI PADANG

PERHITUNGAN ANGGARAN PENJUALAN PADA TOKO BANGUNAN ALAM JAYA DI PADANG VOLUME 19 NO 1, JANUARI 2017 JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS PERHITUNGAN ANGGARAN PENJUALAN PADA TOKO BANGUNAN ALAM JAYA DI PADANG Riani Sukma Wijaya 1, Rani Novelia 1 1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran adalah merupakan suatu alat di dalam proses perencanaan dan pengendalian operasional keuangan dalam suatu perusahaan baik yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Sejalan dengan perkembangan dunia usaha, manajemen memerlukan alat bantu yang digunakan untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan.

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PENGANGGARAN D-III MANAJEMEN DM

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PENGANGGARAN D-III MANAJEMEN DM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PENGANGGARAN D-III MANAJEMEN DM 40-050 SUNARTO, SE., MM JAKARTA 2011 0 S I L A B U S I. KODE MATA KULIAH/sks : II. NAMA MATA KULIAH : Penganggaran III. PROGRAM STUDI : Diploma

Lebih terperinci

Karakteristik Penganggaran

Karakteristik Penganggaran Karakteristik Penganggaran Pada dasarnya penganggaran adalah proses yang didesain untuk membantu manajer melaksanakan proses manajemen secara efektif dengan penekanan pada fungsi perencanaan dan pengendalian

Lebih terperinci

ANGGARAN PENJUALAN. Diajukan sebagai Tugas Kelompok pada Mata Kuliah Penganggaran Perusahaan

ANGGARAN PENJUALAN. Diajukan sebagai Tugas Kelompok pada Mata Kuliah Penganggaran Perusahaan MAKALAH ANGGARAN PENJUALAN ANGGARAN PENJUALAN Diajukan sebagai Tugas Kelompok pada Mata Kuliah Penganggaran Perusahaan Disusun Oleh: Iin Wulandari Muslimat (2013054352) Nurrahmah Istiani (2013051805) Tison

Lebih terperinci

Pengertian ruang lingkup anggaran perusahaan

Pengertian ruang lingkup anggaran perusahaan Pengertian ruang lingkup anggaran perusahaan Penganggaran Dan Anggaran (Budgeting and Budget) Penganggaran Perusahaan (Budgeting) yaitu suatu proses perencanaan dan pengendalian keuangan kegiatan operasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian perencanaan Salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan atas kegiatan perusahaan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dimasa yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan dan. pengendalian atas aktivitas perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan dan. pengendalian atas aktivitas perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyusunan anggaran merupakan suatu kegiatan yang penting dalam perusahaan. Anggaran dapat dijadikan pedoman untuk melakukan aktivitas perusahaan guna mencapai

Lebih terperinci

Jurnal Cendekia Vol 10 Nomor 2 Mei 2012 ISSN: PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI

Jurnal Cendekia Vol 10 Nomor 2 Mei 2012 ISSN: PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI Oleh: Ninik Anggraini Dosen Jurusan Akutansi Fakultas Ekonomi UNISKA ABSTRAK Latar belakang penelitian ini adalah anggaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu perusahaan bahkan lembaga (khususnya lembaga pendidikan) baik besar maupun kecil harus menyusun budget atau anggaran sebagai suatu landasan dalam membuat perencanaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Istilah anggaran sudah lama dikenal dalam dunia usaha, tetapi rumusan dari suatu anggaran akan sangat bervariasi tergantung dari besar kecilnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia saat ini giat melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia saat ini giat melaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia saat ini giat melaksanakan pembangunan di segala bidang, terutama di bidang ekonomi sebagai persiapan dalam memasuki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1. Anggaran Definisi anggaran ada bermacam-macam tetapi mempunyai karakterisrik yang hampir mirip, berikut salah satu definisi anggaran dari berbagai macam

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU Judul Mata Kuliah : Budgeting (Penganggaran Perusahaan) Kode/ SKS : / 3 SKS GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Singkat : Mata kuliah Budgeting

Lebih terperinci

ANGGARAN PENJUALAN Ikin Solikin SE, MSi.,.,Ak Ak.

ANGGARAN PENJUALAN Ikin Solikin SE, MSi.,.,Ak Ak. ANGGARAN PENJUALAN Ikin Solikin, SE., MSi.,Ak. Budget Penjualan Adalah budget yang merencanakan secara lebih terperinci mengenai penjualan perusahaan selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa

BAB II KERANGKA TEORI. Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa BAB II KERANGKA TEORI 2. Kerangka Teori 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa Inggris. Namun, kata tersebut sebenarnya berasal dari Perancis

Lebih terperinci

RAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR HONDA PADA CV. RODA MITRA LESTARI

RAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR HONDA PADA CV. RODA MITRA LESTARI 1 UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS EKONOMI RAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR HONDA PADA CV. RODA MITRA LESTARI Disusun Oleh : Nama : Joko Widodo NPM : 10204526 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Prof. Suryadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Biaya 1. Pengertian Biaya Menurut Hansen dan Mowen (2005:40), biaya merupakan kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat yang sehat untuk dapat belajar dan bekerja dalam rangka membangun bangsa. Agar rakyat

Lebih terperinci

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

PENGANGGARAN PERUSAHAAN PENGANGGARAN PERUSAHAAN Merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasi perusahaan yang dinyatakan dalam satuan kegiatan dan satuan uang, yang bertujuan untuk memproyeksikan operasi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN Tinjauan Umum Atas Anggaran Biaya Produksi. Kondisi yang selalu berubah ubah sanagat membawa dampak yang

BAB II BAHAN RUJUKAN Tinjauan Umum Atas Anggaran Biaya Produksi. Kondisi yang selalu berubah ubah sanagat membawa dampak yang BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Tinjauan Umum Atas Anggaran Biaya Produksi Kondisi yang selalu berubah ubah sanagat membawa dampak yang signifikan bagi setiap unsure masyarakat demikian juga bagi instansi. Dalam

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun

BAB II BAHAN RUJUKAN. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) ANGGARAN PERUSAHAAN. EKM 205 (3 sks) Semester IV. Pengampu mata kuliah

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) ANGGARAN PERUSAHAAN. EKM 205 (3 sks) Semester IV. Pengampu mata kuliah RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) ANGGARAN PERUSAHAAN EKM 205 (3 sks) Semester IV Pengampu mata kuliah Asmi Abbas, SE, MM Idamiharti, SE, M.Sc Laela Susdiani, SE, M.Com(App.Fin) Sari Surya, SE, MM Venny

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Koperasi Koperasi lahir pada permulaan abad ke-19, sebagai realisasi terhadap sistem liberalisasi ekonomi, yang pada waktu itu segolongan kecil pemilikpemilik modal menguasai kehidupan

Lebih terperinci

1. Berikan gambaran anggaran beserta penjelasannya mengenai mekanisme penyusunan anggaran!

1. Berikan gambaran anggaran beserta penjelasannya mengenai mekanisme penyusunan anggaran! Nama : Andi Hidayatullah Nim : 14121001 Kelas : 21 Tugas Adminstrasi Bisnis Penganggaran SOAL: 1. Berikan gambaran anggaran beserta penjelasannya mengenai mekanisme penyusunan anggaran! 2. Sebutkan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Jenis-Jenis Anggaran 1. Pengertian Anggaran Pengertian anggaran terus berkembang dari masa ke masa. Dulu anggaran hanya merupakan suatu alat untuk menyeimbangkan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Dengan semakin luas dan rumitnya masalah-masalah yang ada pada perusahaan, maka ruang lingkup dan tugas yang dipikul oleh manajemen semakin bertambah

Lebih terperinci

PENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAAN ESTIMASI PERMINTAAN PASAR

PENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAAN ESTIMASI PERMINTAAN PASAR PENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAAN ESTIMASI PERMINTAAN PASAR ESTIMASI PERMINTAAN PASAR Bagi para manajer produksi, estimasi atau perkiraan secara kuantitatif permintaan terhadap suatu produk penting untuk diketahui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUATAKA. Penelitian yang dilakukan oleh Ivarani Mega Safitri (2012), dengan

BAB II TINJAUAN PUATAKA. Penelitian yang dilakukan oleh Ivarani Mega Safitri (2012), dengan 9 BAB II TINJAUAN PUATAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Ivarani Mega Safitri (2012), dengan objek penelitian yaitu Perusahaan Pelayanan Jasa Tiket Pada Terminal Tiket

Lebih terperinci

Jurnal FASILKOM Vol.2 No.2, 1 Oktober 2004 PERAN SISTEM INFORMASI DALAM MEMBUAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA

Jurnal FASILKOM Vol.2 No.2, 1 Oktober 2004 PERAN SISTEM INFORMASI DALAM MEMBUAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA PERAN SISTEM INFORMASI DALAM MEMBUAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA Abstraks Eva Faja Ripanti evaripanti@yahoo.com Anggaran adalah alat perencanaan dan pengendalian manajemen.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manfaat Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002;710) yang ditulis oleh Tim Penyusun Kamus Departemen Pendidikan Nasional mendefinisikan kata manfaat sebagai guna, faedah.

Lebih terperinci

ISI DAN PEMBAHASAN. Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan

ISI DAN PEMBAHASAN. Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan PENYUSUNAN ANGGARAN Dalam operasional setiap perusahaan senantiasa diperlukan langkah yang sistematis untuk dapat memberdayakan potensi sumber dayanya secara efisien dan efektif. Untuk mencapai kondisi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Kegiatan operasional perusahaan tidak terlepas dari proses pengelolaan keuangan yang baik. Perusahaan berupaya semaksimal mungkin untuk dapat melakukan efisiensi serta

Lebih terperinci

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA TEBING TINGGI

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA TEBING TINGGI BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA TEBING TINGGI A. Pengertian Anggaran Anggaran merupakan pengembangan dari suatu

Lebih terperinci

BAB II ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

BAB II ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAB II ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN 2.1. Anggaran 2.1.1.Definisi Anggaran Pemahaman mengenai konsep anggaran dimulai dari memahami pengertian anggaran. Berikut ini adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan Menurut Komarudin dalam bukunya Ensiklopedia Manajemen (1994:768) pengertian peranan adalah: 1. Bagian tugas utama yang harus dilaksanakan seseorang dalam

Lebih terperinci

Anggaran Perusahaan. Disusun oleh : Dadang Hendra Winata ( ) Indra Kusuma Putra ( ) MP 14 B UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Anggaran Perusahaan. Disusun oleh : Dadang Hendra Winata ( ) Indra Kusuma Putra ( ) MP 14 B UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Anggaran Perusahaan Disusun oleh : Dadang Hendra Winata (14080574100) Indra Kusuma Putra (14080574199) MP 14 B UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS EKONOMI S1 MANAJEMEN 2016 ANGGARAN PERUSAHAAN Anggaran

Lebih terperinci

TEKNIK PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL PERUSAHAAN

TEKNIK PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL PERUSAHAAN TEKNIK PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL PERUSAHAAN Didit Herlianto TEKNIK PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL PERUSAHAAN TEKNIK PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL PERUSAHAAN oleh : Didit Herlianto Edisi Pertama

Lebih terperinci