BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjualan Pengertian Penjualan Penjualan merupakan kata yang tak asing lagi bagi kita, bahkan setiap hari kita diperhadapkan pada kejadian-kejadian yang berhubungan dengan penjualan. Menurut Basu Swasta yang dikutip oleh Basri dalam bukunya yang berjudul Bisnis Pengantar (2005: 130) mengatakan bahwa penjualan adalah : Penjualan adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan Penjualan menurut W. Mardi (2000:131) didefinisikan sebagai berikut : Penjualan adalah suatu proses dimana sang penjual memastikan dan mengaktivasi dan memuaskan kebutuhan atau keinginan sang pembeli agar dicapai manfaat, baik bagi sang penjual maupun sang pembeli yang berkelanjutan yang menguntungkan kedua belah pihak Istilah-istilah dalam Penjualan Dalam Kamus Istilah Akuntansi, Aliminsyah, & Padji, disebutkan beberapa istilahistilah akuntansi yang berhubungan dengan penjualan, yaitu sebagai berikut : 1. Sale and lease back system (saham jual dan sewa kembali) : suatu cara mendapatkan dana yang diperlukan perusahaan dengan menjual aktiva yang masih berfungsi dalam operasi perusahaan, tetapi kemudian disewa kembali. Misalnya : gedung atau mesin-mesin yang dijual untuk kemudian disewa kembali karena masih diperlukan perusahaan. 2. Sale on credit terms (jual kredit) : penjualan dengan perjanjian bahwa pembayaran barang bisa dilakukan beberapa waktu setelah barangnya diterima, atau tidak dibayar kontan. 3. Sales analysis (analisis penjualan) : analisis atas penjualan merupakan teknik yang dipakai secara luas oleh para manajer pemasaran, agar selalu mengetahui keadaan pemasaran dan merupakan alat pembantu untuk melaksanakan kegiatan penjualan di masa-masa yang akan datang.

2 4. Sales budget (anggaran penjualan) : rencana jumlah penjualan yang akan dicapai selama satu periode tertentu di masa datang. 5. Sales discount (potongan penjualan) : potongan terhadap harga penjualan yang telah disetujui apabila pembayaran dilakukan dalam jangka waktu tertentu yang lebih cepat dari jangka waktu kredit. Potongan penjualan adalah potongan tunai dipandang dari sudut penjual (atau pada saat menjual). 6. Sales force opinion method of sale budgeting (metode penganggaran berdasarkan penjualan) : metode penyusunan anggaran penjualan secara bertahap dalam bagian penjualan, terutama didasarkan pendapat penjual masing-masing. 7. Sales invoice (faktur penjualan) 1 : dokumen untuk mencatat transaksi penjualan yang merupakan bukti adanya transaksi tersebut. 8. Sales invoice 2 (faktur penjualan) : surat bukti yang memuat rincian perhitungan atas barangbarang yang dijual atau diserahkan dengan pembayaran kemudian. Umumnya surat ini dibuat rangkap oleh pihak penjual dan salah satunya disampaikan kepada pihak penerima barang atau pembeli. 9. Sales journal : buku harian yang dipergunakan khusus untuk mencatat penjualan barang dagangan secara kredit. 10. Sales performance analysis (analisis pelaksanaan penjualan) : analisis terhadap pelaksanaan penjualan, berupa laporan yang berisi informasi tentang kegiatan penjualan (pesanan dan pengiriman), ringkasan angka penjualan dalam satuan uang, per daerah, langganan dan periode. 11. Sales return and allowance 1 (penjualan retur dan pengurangan harga): penerimaan kembali atau pengurangan atas barang-barang yang telah dijual. 12. Sales return and allowance 2 (retur dan potongan penjualan) : potongan dalam penjulan karena barang dikembalikan atau karena diberikan potongan harga dari harga jualnya yang semula oleh pihak penjualan Pengertian Analisis Penjualan Analisis penjualan merupakan salah satu langkah awal dalam menyusun suatu Anggaran penjualan dalam suatu perusahaan. Pengertian analisis penjualan menurut Aliminsyah & Padji,

3 dalam bukunya yang berjudul Kamus Istilah Akuntansi (2002:125) dikemukakan bahwa pengertian analisis penjualan ialah : Sales analysis (analisis penjualan): analisis atas penjualan merupakan teknik yang dipakai secara luas oleh para manajer pemasaran, agar selalu mengetahui keadaan pemasaran dan merupakan alat pembantu untuk melaksanakan kegiatan penjualan di masa-masa yang akan datang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Analisis Penjualan Suatu ramalan penjualan (forecast) dapat berfungsi dengan baik apabila analisis penjualan dilakukan dengan baik juga dan cukup akurat sehingga sangat membantu dalam ketepatan ramalan penjualan. untuk bisa melakukan analisis penjualan, diperlukan berbagai data, informasi dan pengalaman yang merupakan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam melakukan suatu analisis penjualan. adapun faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam melakukan analisis penjualan, secara garis besar, dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu : 1. Faktor Intern, yaitu data, informasi, dan pengalaman yang terdapat di dalam perusahaan sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain berupa : a. Penjualan tahun-tahun yang lalu meliputi kualitas, kuantitas, harga, waktu maupun tempat (daerah) penjualannya. b. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan, seperti misalnya tentang pemilihan saluran distribusi, pemilihan media-media promosi, cara (metode) penetapan harga jual, dan sebagainya. c. Kapasitas produksi yang dimiliki oleh perusahaan, serta kemungkinan perluasannya di waktu yang akan datang. d. Tenaga kerja yang tersedia, baik jumlahnya (kuantitatif) maupun keterampilan dan keahliannya (kualitatif), serta kemungkinan pengembangannya di waktu yang akan datang. e. Modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan, serta kemungkinan penambahannya di waktu yang akan datang. f. Fasilitas-fasilitas lainnya yang dimiliki oleh perusahaan yang menunjang kegiatan operasional perusahaan serta kemungkinan terjadinya penambahannya di waktu yang akan datang.

4 Faktor-faktor intern ini sering juga disebut sebagai faktor-faktor yang controllable, yaitu faktor-faktor yang dapat diatur dan diawasi. 2. Faktor-faktor Ekstern, yaitu data, informasi, dan pengalaman yang didapat dari luar perusahaan, tetapi mempunyai pengaruh terhadap analisis penjualan. faktor-faktor tersebut antara lain berupa : a. Keadaan persaingan pasar. b. Posisi perusahaan dalam persaingan. c. Tingkat pertumbuhan penduduk. d. Tingkat penghasilan masyarakat. e. Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan perusahaan (demand elasticity). f. Agama, adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat setempat. g. Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya maupun keamanan Metode-metode yang Digunakan dalam Analisis Penjualan Dalam analisis penjualan dapat dilakukan berbagai cara analisis antara lain, yaitu : 1. Judgment method Yaitu dengan cara melakukan wawancara terhadap para karyawan pada suatu perusahaan tersebut. Wawancara dapat dilakukan terhadap sales, manajer penjualan, bagian gudang, bagian pemasaran, dan lainnya. Wawancara yang diadakan membahas mengenai pendapat mereka tentang sebab akibat penurunan atau kenaikan dari penjulalan. Analisis penjualan dengan cara ini memang tidak akan menghasilkan hasil yang benar-benar akurat, karena dengan cara ini akan didapat hasil yang merupakan pendapat pribadi seseorang, jadi tidak objektif, tetapi cara ini patut dipertimbangkan juga dalam mengadakan analisis penjualan. 2. Statistical method Ada 3 (tiga) macam metode yang dapat digunakan dalam mencari data yang dibutuhkan dalam analisis penjualan, yaitu : a. Sensus, ialah pencatatan menyeluruh terhadap elemen-elemen yang menjadi objek penelitian. Kebaikannya ialah bisa memperoleh nilai yang sebenarnya, tetapi memiliki

5 kelemahan yaitu memakan waktu yang tidak sebentar dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. b. Sampling, mencatat sebagian kecil populasi atau sampel. Agar perkiraan baik, maka sampel harus representatif (mewakili populasi). c. Case study, yaitu pengumpulan data dengan mengambil beberapa elemen dan kemudian masing-masing elemen diselidiki secara mendalam. Cara mendekati responden atau teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara : a. Observasi, yaitu pengamatan langsung tentang objek yang diteliti. b. Komunikasi; komunikasi langsung melalui wawancara atau interview dan komunikasi tak langsung melalui angket. 2.2 Peramalan Bisnis Arti Volume Penjualan yang optimal Menurut Aliminsyah, S.E dan Drs. Padji, MA dalam bukunya Kamus Istilah Akuntansi Menjelaskan bahwa Volume Penjualan ialah : Jumlah penjualan yang berhasil dicapai atau ingin dicapai oleh perusahaan dalam suatu jangka waktu tertentu Cummins (1990 : 23) menyebutkan bahwa volume penjualan produk untuk jasa dalam jangka panjang akan bergantung pada serangkaian faktor pemasaran yang paling mendasar yaitu : 1. Mutu 2. Harga 3. Distributor 4. Nilai Faktor-faktor yang akan mempengaruhi volume penjualan yang optimal, antara lain sebagai berikut : 1. Produk - Kualitas Produk - Desain Produk - Merk - Kemasan Produk

6 - Siklus Produk 2. Harga - Harga Jual Produk - Potongan Harga - Jangka Waktu Pembayaran - Syarat Pembayaran 3. Distribusi yang digunakan 4. Promosi penjualan 5. Organisasi Penjualan - Jumlah Sales - Jumlah Cabang 6. Selera Konsumen 7. Persaingan - Adanya Pesaing Baru - Kegiatan Promosi yang Dilakukan oleh Pesaing baru tersebut - Banyaknya perusahaan yang sejenis Arti penting Peramalan Bisnis Peramalan bisnis merupakan hal kecil yang kadang terlupakan oleh sebuah perusahaan, memperkirakan berapa volume penjualan yang optimal terkadang tidak dilakukan oleh perusahaan, padahal, hal kecil ini bisa membawa dampak yang cukup berarti bagi sebuah perusahaan. Any Agus Kana (2003:17) mengatakan bahwa : Ramalan (Forecast) penjualan adalah suatu teknik proyeksi tentang tingkat permintaan konsumen potensial pada suatu periode tertentu dengan menggunakan berbagai asumsi tertentu juga, yakni sesuatunya berjalan seperti masa lalu bahwa : Bagi Munandar (2001:23) dalam bukunya yang berjudul Budgeting dikemukakan Forecasting Budget ialah budget yang berisi taksiran-taksiran (forecast) tentang kegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang, serta berisi taksiran-taksiran (forecast) tentang keadaan atau posisi financial perusahaan pada suatu saat yang akan datang. Forecast menurut George R. Terry (2003:52) adalah :

7 forecasting merupakan usaha untuk meramal melalui studi dan analisa terhadap data yang tersedia, potensi operasional dan kondisi-kondisi di masa yang akan datang. Peramalan bisnis merupakan studi terhadap data historis untuk menemukan hubungan, kecenderungan dan pola yang sistematis. Apabila direnungkan secara mendalam, banyak orang akan terkejut menyadari bahwa pada kenyataannya, banyak keputusan penting yang dilakukan secara pribadi ataupun perusahaan mengarah pada kejadian- kejadian di masa mendatang sehingga memerlukan ramalan tentang keadaan di masa depan tersebut. Dalam dunia bisnis, hasil peramalan mampu memberikan gambaran tentang masa depan perusahaan yang memungkinkan manajemen membuat perencanaan, menciptakan peluang bisnis, maupun mengatur pola investasi mereka. Ketepatan hasil peramalan bisnis akan meningkatkan peluang tercapainya investasi yang menguntungkan. Semakin tinggi akurasi yang dicapai peramalan, semakin meningkat pula peran peramalan dalam perusahaan karena hasil dari suatu peramalan dapat memberikan arah bagi perencanaan perusahaan, perencanaan produk dan pasar, perencanaan penjualan, perencanaan produksi dan perencanaan keuangan. Dalam kaitannya dengan penyusunan rencana penjualan, informasi yang dapat diperoleh dari peramalan penjualan akan memberikan gambaran berguna tentang prospek permintaan produk tersebut di pasar. Baik tidaknya prospek penjualan suatu produk akan diimbangi dengan perencanaan produksi produk tersebut yang secara langsung ataupun tidak akan berpengaruh terhadap manajemen persediaan perusahaan. Dalam bidang fisika, pola bersifat pasti, dan hubungan bersifat tetap. Untuk peramalan, pola dan hubungan itu relative tidak berubah sepanjang waktu. Hal ini berbeda sekali dengan bidang ekonomi dan bisnis, dimana pola dan hubungan bercampur baur dengan faktor- faktor yang bersifat acak serta dapat berubah sewaktu- waktu dan sangat sulit diperkirakan sebelumnnya. Keadaan inilah sebenarnya yang merupakan sumber utama ketidakakuratan peramalan bisnis dan ekonomi. Tabel di bawah ini memberikan gambaran tentang perubahan dalam pola dan hubungan yang dapat mempengaruhi ketepatan peramalan. Jenis dan Jangka Waktu Perubahan Sifat Perubahan Perubahan Sistematis Fluktuasi Random Sementara Permanen Normal Kerusakan mesin Fluktuasi musiman Pergeseran selera pada permintaan Konsumen

8 produk Tidak biasa Badai salju Resesi Kecelakaan nuklir di three mile island Tidak diperkirakan Kebakaran hotel Resesi berat Kejatuhan shan Iran Tidak terpikirkan Sumber: Makridakis, 1994 : 44 Meteor jatuh menimpa Bumi dan menghancurkan semua prasarana fisik Depresi di seluruh dunia Perang nuklir habis-habisan yang menghancurkan seluruh peradaban Perubahan yang berisfat acak (random) memberikan indikasi tidak dapat di prediksi, sedangkan perubahan sistematis seringkali dapat diprediksi walaupun tanda- tanda yang diperlukan yang diperlukan untuk membuat prediksi kemungkinan belum tersedia. Lebih jauh lagi, Makridakis (1994 : 39-40) mengidentifikasikan 3 (tiga) sumber utama ketidakakuratan peramalan dunia bisnis dan ekonomi. 1. Kesalahan dalam identifikasi pola dan hubungan Pola atau hubungan tertentu mungkin teridentifikasi pada waktu dilakukan peramalan, padahal pola dan hubungan tersebut sebenarnya tidak ada. Akibatnya terjadi kekeliruan dalam peramalannya. Hal ini dapat saja terjadi pada peramalan yang didasarkan pada metode statistika yang berdasarkan pada penilaian (judgement). Hubungan antara 2 variabel kemungkinan bersifat tidak benar karena adanya faktor ketiga yang menyebabkan kedua variable tersebut bergerak kearah yang sama. Pola atau hubungan mungkin tidak teridentifikasikan dengan benar karena informasi tidak cukum tersedia, karena kenyataan tersebut terlalu kompleks untuk dipahami atau model dibuat dengan jumlah variabel yang terbatas. 2. Pola yang tidak tepat dan hubungan yang tidak pasti Dalam ilmu sosial, pola bersifat tidak tepat dan hubungan bersifat tidak pasti. Walaupun pola dan hubungan rata-rata dapat diidentifikasi, fluktuasi di sekitarnya terjadi pada hampir semua kasus. Tujuan dari model statistik adalah mengidentifikasi pola atau hubungan sedemikian rupa sehingga fluktuasi di masa lalu diusahakan sekecil dan seacak mungkin. Tetapi hal ini tidak menjamin bahwa kesalahan di masa yang akan datang akan bersifat acak dan kecil.

9 3. Perubahan pola atau hubungan Dalam dunia bisnis dan ekonomi, pola dan hubungan dapat berubah sepanjang waktu dengan tak terduga. Perubahan pola atau hubungan tersebut tentu saja dapat menyebabkan kesalahan peramalan yang tingkat kesalahannya tidak dapat ditetapkan sebelumnya. Dari uraian tersebut jelas sekali bahwa peramalan memang sangat penting bagi perusahaan. Tetapi, perusahaan juga harus menyadari keterbatasan peramalan dengan mengembangkan harapan-harapan yang realistis tentang apa yang dapat dan apa yang tidak dapat dilakukan oleh peramalan. Tabel di bawah ini memberikan gambaran tentang kejadian yang dapat dan tidak dapat diramalkan Perbedaan Anggaran dengan Peramalan Penganggaran (budgeting) berbeda dengan peramalan (forecasting), ramalan (forecast) semata-mata usaha memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Perbedaan pengertian anggaran dengan peramalan dapat diperinci dengan memberikan karakteristik anggaran dan ramalan menurut Kamaruddin Ahmad (1995;150), yaitu sebagai berikut : 1. Karakteristik Anggaran,yaitu : a. Dinyatakan dalam satuan keuangan (moneter), walaupun angakanya berasal dari angka yang bukan satuan keuangan. b. Mencakup kurun waktu satu tahun (atau dalam periode tertentu lainnya). c. Isinya menyangkut komitmen manajemen, yaitu manajer setuju untuk menerima tanggung jawab untuk mencapai sasaran yang telah dianggarkan. d. Usulan anggaran dinilai dan disetujui oleh orang yang mempunyai wewenang lebih tinggi dari pada yang menyusunnya. e. Jika anggaran sudah di sah kan, maka anggaran tersebut tidak dapat diubah. f. Hasil aktual akan dibandingkan dengan anggaran secara periodic dan penyimpanganpenyimpangan yang akan terjadi dianalisis dan dijelaskan. 2. Karakteristik Ramalan, yaitu : a. Boleh dinyatakan dalam satuan keuangan, boleh juga tidak. b. Kurun waktunya tidak tetap.

10 c. Orang yang membuat ramalan tidak mempunyai tanggung jawab untuk mencapai hasil yang diramalkan. d. Ramalan biasanya tidak di sah kan oleh tingkat manajemen yang lebih tinggi. e. Ramalan akan segera diperoleh jika muncul informasi baru mengenai perubahan situasi dan kondisi. f. Penyimpangan atas suatu ramalan tidak dianalisis secara formal ataupun periodik. Berdasarkan uraian karakteristik di atas tersebut, diambil kesimpulan bahwa ramalan hanya merupakan gambaran mengenai apa yang terjadi di masa yang akan datang, tanpa si peramal sendiri dibebani tanggung jawab atas apa yang telah diramalkannya, sedangkan anggaran merupakan proses memutuskan apa yang akan dilakukan di masa yang akan datang, dan jika anggaran telah ditetapkan, maka para manajer dibebani tanggung jawab untuk mencapainya. Jadi jelas bahwa antara anggaran dan ramalan itu berbeda, akan tetapi ramalan mempengaruhi penyusunan anggaran, yaitu digunakan sebagai dasar di dalam penyusunan anggaran Jenis-jenis peramalan Peramalan adalah upaya memperkirakan nilai-nilai respon yang menjadi perhatian di masa depan. Secara garis besarnya peramalan dibedakan menjadi peramalan kualitatif dan peramalan kuantitatif. Hasil peramalan kualitatif didasarkan pada pengamatan kejadian-kejadian di masa sebelumnya yang digabungkan dengan intuisi atau ketajaman perasaan si peramal dalam menghasilkan suatu informasi yang diperkirakan dapat terjadi di masa yang akan datang. Pada umumnya, hasil peramalan kualitatif juga berbentuk informasi kualitatif, walaupun tidak selalu demikian. Sebaliknya, peramalan kuantitatif mempergunakan data kuantitatif yang diperoleh dari pengamatan nilai-nilai sebelumnya dengan ditunjang beberapa informasi kuantitatif maupun kualitatif. Hasil peramalan kuantitatif lebih disukai karena memberikan pandangan yang lebih nyata dan lebih objektif dalam besaran nilai hasil peramalannya Langkah-langkah Peramalan Hampir semua metode peramalan formal dilakukan dengan mengekstrapolasi kondisi masa lalu untuk kondisi di masa yang akan datang. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa

11 kondisi masa lalu sama dengan kondisi masa yang akan datang. Atas dasar logika ini, langkahlangkah peramalan menurut Sugiarto dan Harijono (2000:10) dalam bukunya yang berjudul Peramalan Bisnis, adalah : 1. Langkah pertama, Mengumpulkan data. 2. Langkah kedua, Menyeleksi dan memilih data. 3. Langkah ketiga, Memilih model peramalan, dan 4. Langkah keempat, Menggunakan model terpilih untuk peramalan. Langkah pertama merupakan langkah yang sangat penting dalam peramalan. Apabila data yang dikumpulkan kurang tepat atau kurang memadai, hasil peramalan akan menjadi kurang akurat. Pada langkah yang kedua dilakukan seleksi data yang sudah terkumpul. Data-data yang kurang relevan harus dibuang supaya tidak mempengaruhi akurasi peramalan. Langkah yang ketiga ialah memilih model peramalan. Hal ini penting untuk dilakukan karena model peramalan yang tersedia cukup banyak. Salah satu kriteria yang sering dipakai ialah kesalahan peramalan. Semakin kecil kesalahan peramalan, semakin baik metodenya karena hasil peramalan mendekati aktual. Karena setiap metode peramalan berbeda-beda, untuk seleksi awal perlu dipertimbangkan faktor kesediaan data, pola data historis yang dimiliki dan horizon peramalan. Selain kesalahan peramalan, perlu juga diperhatikan parsimony. Semakin sederhana suatu model, semakin bagus model tersebut karena biaya peramalan akan menjadi murah dan model peramalan akan dimengerti pemakainya. Setelah model peramalan dipilih, langkah berikutnya adalah menggunakan model itu. Akurasi metode peramalan terpilih perlu selalu dipantau dengan membandingkan hasil peramalan dengan data aktual. Apabila akurasi model peramalan menurun karena terjadinya perubahan pola data, model tersebut perlu dievaluasi ulang dan diganti apabila perlu Metode-metode Peramalan Metode-metode forecast penjualan menurut Sugiarto dan Harijono (2000:11) dalam bukunya Peramalan Bisnis, dapat dikelompokkan sebagai berikut : I. Judgmental method atau non statistical method, yakni metode memproyeksikan penjualan yang berdasarkan pendapat para salesman, sales manager, para ahli dan survey konsumen. II. Statistical method yang meliputi : A. Analisa trend, yang meliputi : 1. Penerapan garis trend secara bebas 2. Penerapan Garis Trend dengan metode setengah rata-rata

12 3. Penerapan garis trend secara sistematis, yang terbagi menjadi : a. Metode Moment b. Metode Kuadrat Terkecil c. Standart Kesalahan Peramalan (SKP). 1. Penerapan garis trend secara bebas Pada dasarnya semua metode trend menggunakan prinsip yang sama, yaitu berusaha mengganti atau mengubah garis patah-patah dalam grafik yang dibentuk oleh data historis, menjadi data yang lebih teratur bentuknya (misalnya bentuk garis lurus, bentuk garis lengkung, dan sebagainya). Dengan penggantian atau pengubahan menjadi garis yang lebih teratur bentuknya ini, maka dapat diketahui kelanjutan garis tersebut pada waktu-waktu yang akan datang,yaitu dengan cara melanjutkan atau memperpanjang garis yang bersangkutan sesuai dengan irama keteraturannya. Dengan demikian taksiran (forecast) untuk waktu-waktu yang akan datang dapat diketahui jumlahnya. 2. Penerapan Garis Trend dengan metode setengah rata-rata. Y = a+ bx X2 X1 b= n Keterangan : X 1 : rata-rata kelompok 1 X 2 : rata-rata kelompok 2 n : jumlah periode antara periode X 2 dan periode X 1. X Y a : jumlah satuan yang dihitung dari periode dasar : Nilai trend periode tertentu : nilai trend periode tahun dasar b : pertambahan trend tahunan secara rata-rata. 3. Penerapan garis trend secara sistematis, yang terbagi menjadi : Trend merupakan gerakan lamban berjangka panjang dan cenderung menuju ke satu arah, menaik atau menurun. Analisis trend yang dapat dipergunakan seperti : Metode Least Square (metode kuadrat terkecil), Metode Moment, dan metode Kuadrat (Trend Garis Lengkung). Metode kuadrat terkecil dan Metode Moment disebut Metode trend garis lurus. Dalam analisis trend tidak ada ketentuan jumlah data historis (n) yang

13 dianalisis, tetapi semakin banyak jumlah data (n) semakin baik hasil perhitungan analisis. Analisis trend garis lurus terdiri atas metode kuadrat terkecil dan metode moment yang dapat diuraikan sebagai berikut : a. Metode Kuadrat Terkecil Ramalan penjualan dengan metode kuadrat terkecil (Least Square) dapat dihitung dengan rumus : Y = a + bx n XY X Y b= 2 2 n X ( X) a= ΣY n ΣX b n dapat juga dihitung dengan rumus sebagai berikut : ΣY a = n ΣXY b= 2 ΣX Keterangan : Y = Variabel Terikat X = Variabel Bebas a = Nilai Konstan b = Koefisien arah regresi n = Jumlah data b. Metode Moment Rumus yang digunakan dalam metode Moment ialah sebagai berikut : Υ= a+ bx ΣY= na+ bσx ΣXY = aσx+ bσx 2 Kemudian kedua persamaan di atas dapat diselesaikan dengan cara eliminasi atau Subsitusi.

14 c. Standar Kesalahan Peramalan (SKP) Dalam analisis trend ada dua metode yang dapat digunakan dalam ramalan penjualan, yaitu metode trend garis lurus dan metode trend garis lengkung. Untuk menentukan metode mana yang paling sesuai dari kedua metode tersebut, maka digunakan standar kesalahan peramalan (SKP). Nilai SKP yang terkecil akan menunjukkan bahwa peramalan yang disusun tersebut mendekati kesesuaian. Adapun rumus standar kesalahan peramalan (SKP ) adalah sebagai berikut : 2 ( X Y) n SKP = Σ : Keterangan : X = penjualan nyata Y = ramalan penjualan n = jumlah data yang dianalisis Dengan memperhitungkan SKP nya, maka dapat diketahui metode mana yang lebih sesuai untuk digunakan dalam suatu ramalan penjualan suatu perusahaan. \

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Beberapa ahli telah mengemukakan definisi tentang peramalan yang kelihatannya berbeda meskipun pada intinya sama. Peramalan menurut Sumayang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan yaitu suatu rencana tertulis mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka

Lebih terperinci

Peramalan (Forecasting)

Peramalan (Forecasting) Peramalan (Forecasting) Peramalan (forecasting) merupakan suatu proses perkiraan keadaan pada masa yang akan datang dengan menggunakan data di masa lalu (Adam dan Ebert, 1982). Awat (1990) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 2 ANGGARAN PENJUALAN

BAB 2 ANGGARAN PENJUALAN Penganggaran Perusahaan 29 BAB 2 ANGGARAN PENJUALAN Dalam proses penyusunan anggaran atau perencanaan perusahaan anggaran penjualan merupakan bagian paling penting dibanding anggaran lainnya, karena selain

Lebih terperinci

1. PENGERTIAN. Anggaran Penjualan Hal 5

1. PENGERTIAN. Anggaran Penjualan Hal 5 2 ANGGARAN PENJUALAN 1. PENGERTIAN A nggaran penjualan merupakan anggaran pertama yang dibuat oleh perusahaan. Hal ini sehubungan anggaran penjualan umumnya menggambarkan penghasilan yang akan diterima

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Anggaran Perusahaan Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari suatu perusahaan bersifat profit oriented, yaitu mencapai laba yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anggaran Menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri (2008:1), Anggaran atau lengkapnya business budget adalah salah satu bentuk dari berbagai rencana yang mungkin

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Anggaran Penjualan 2.1.1.1 Pengertian Anggaran Penjualan berikut : Menurut M. Munandar (2001 : 49), Anggaran Penjualan adalah

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Anggaran Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan, yaitu suatu rencana tertulis mengenai kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka

Lebih terperinci

ANGGARAN PENJUALAN Ikin Solikin SE, MSi.,.,Ak Ak.

ANGGARAN PENJUALAN Ikin Solikin SE, MSi.,.,Ak Ak. ANGGARAN PENJUALAN Ikin Solikin, SE., MSi.,Ak. Budget Penjualan Adalah budget yang merencanakan secara lebih terperinci mengenai penjualan perusahaan selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Rumus Perhitungan Selisih Pengertian selisih terdapat di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Di sana selisih sebagai kata benda didefinisikan sebagai beda, kelainan,

Lebih terperinci

ARTIKEL PENERAPAN METODE TREND MOMENT DALAM FORECASTING PENJUALAN KASUR BUSA DI MEBEL ANUGERAH CUKIR JOMBANG

ARTIKEL PENERAPAN METODE TREND MOMENT DALAM FORECASTING PENJUALAN KASUR BUSA DI MEBEL ANUGERAH CUKIR JOMBANG ARTIKEL PENERAPAN METODE TREND MOMENT DALAM FORECASTING PENJUALAN KASUR BUSA DI MEBEL ANUGERAH CUKIR JOMBANG Oleh: Irwan Rizki Yanto (12.1.03.02.0238) Dibimbing oleh : 1. Intan Nur Farida, M.Kom 2. Mochamad

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN. Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk jangka waktu satu tahun, dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif yang lain. Penyusunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan suatu alat perencanaan dan pengendalian operasi keuangan dalam suatu perusahaan yang bertujuan untuk mendapatkan laba.

Lebih terperinci

3. Peramalan Penjualan ( Proyeksi Penjualan)

3. Peramalan Penjualan ( Proyeksi Penjualan) 3. Peramalan Penjualan ( Proyeksi Penjualan) Pengertian mengenai peramalan penjualan diantaranya: Peramalan penjualan adalah perkiraan atau proyeksi secara teknis permintaan konsumen potensial untuk suatu

Lebih terperinci

ANGGARAN PENJUALAN (FORECAST PENJUALAN DAN HASIL PENJUALAN)

ANGGARAN PENJUALAN (FORECAST PENJUALAN DAN HASIL PENJUALAN) ANGGARAN PENJUALAN (FORECAST PENJUALAN DAN HASIL PENJUALAN) Penyusunan anggaran operasional perusahaan, pertama yang harus dilakukan membuat anggaran penjualan. Anggaran penjualan merupakan dasar penyusunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Penganggaran (budgeting) menunjukan suatu proses sejak tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Karakteristik Anggaran Anggaran atau yang lebih sering disebut budget didefinisikan oleh para ahli dengan definisi yang beraneka ragam. Hal ini dikarenakan adanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peramalan (Forecasting) Menurut Kusuma (2004:13), peramalan (forecasting) adalah perkiraan tingkat permintaan satu atau lebih produk selama beberapa periode mendatang.

Lebih terperinci

RAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR HONDA PADA CV. RODA MITRA LESTARI

RAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR HONDA PADA CV. RODA MITRA LESTARI 1 UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS EKONOMI RAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR HONDA PADA CV. RODA MITRA LESTARI Disusun Oleh : Nama : Joko Widodo NPM : 10204526 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Prof. Suryadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. perubahan bertambah disebut trend positif atau. naik. Sebaliknya, jika rata rata perubahan berkurang

BAB II TINJAUAN TEORI. perubahan bertambah disebut trend positif atau. naik. Sebaliknya, jika rata rata perubahan berkurang BAB II TINJAUAN TEORI 1.1 Pengertian Analisis Tren Trend Menurut Maryati (2010;129) menyatakan trend adalah suatu gerakan (kecenderungan) naik atau turun dalam jangka panjang, yang diperoleh dari rata

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan diperlukan karena adanya kesenjangan waktu

Lebih terperinci

Penganggaran Perusahaan

Penganggaran Perusahaan Modul ke: 01Fakultas Ekonomi dan Bisnis Penganggaran Perusahaan Dosen : Agus Arijanto,SE,MM Program Studi Manajemen S-1 Pengertian dan Konsep Anggaran Pengertian anggaran (budget) ialah suatu rencana yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian perencanaan Salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan atas kegiatan perusahaan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dimasa yang akan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran adalah merupakan suatu alat di dalam proses perencanaan dan pengendalian operasional keuangan dalam suatu perusahaan baik yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anggaran Anggaran (Budgeting) merupakan alat perencanaan, pedoman, pengendalian dan alat pengawasan di bidang keuangan yang digunakan oleh perusahaan yang berorientasi

Lebih terperinci

ANGGARAN PENJUALAN. Diajukan sebagai Tugas Kelompok pada Mata Kuliah Penganggaran Perusahaan

ANGGARAN PENJUALAN. Diajukan sebagai Tugas Kelompok pada Mata Kuliah Penganggaran Perusahaan MAKALAH ANGGARAN PENJUALAN ANGGARAN PENJUALAN Diajukan sebagai Tugas Kelompok pada Mata Kuliah Penganggaran Perusahaan Disusun Oleh: Iin Wulandari Muslimat (2013054352) Nurrahmah Istiani (2013051805) Tison

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Dengan semakin luas dan rumitnya masalah-masalah yang ada pada perusahaan, maka ruang lingkup dan tugas yang dipikul oleh manajemen memerlukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang, khususnya di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang, khususnya di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang, khususnya di bidang ekonomi memerlukan pengelolaan dan peningkatan yang lebih baik lagi agar dapat bersaing

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Anggaran II.1.1 Pengertian Anggaran Untuk mendapatkan pengertian anggaran yang lebih jelas dan tepat, di bawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian anggaran yang dinyatakan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran sebagai alat manajemen berfungsi merencanakan dan mengawasi keuntungan. Anggaran merupakan kata benda, yakni hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan tugas

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Penganggaran perusahaan (Business Budgeting) merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasional perusahaan yang dinyatakan dalam suatu kegiatan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan Pengertian peranan (role) menurut Komarudin (1999; 768) adalah: 1. Bagian tugas utama yang harus dilaksanakan seseorang dalam manajemen. 2. Pola prilaku

Lebih terperinci

PERAMALAN ANGGARAN PENJUALAN. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara

PERAMALAN ANGGARAN PENJUALAN. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara PERAMALAN ANGGARAN PENJUALAN ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara A. Pendahuluan Anggaran penjualan adalah titik awal di dalam penyusunan anggaran induk. Titik

Lebih terperinci

Minggu-3. Metode Penaksiran Kuantitatif. Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-3. Metode Penaksiran Kuantitatif. Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Penganggaran Perusahaan Minggu-3 Metode Penaksiran Kuantitatif By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile: 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com 1 Pokok Bahasan Cara penaksiran (forecasting)

Lebih terperinci

PENENTUAN PERAMALAN (FORECASTING) PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TREND LEAST SQUARE

PENENTUAN PERAMALAN (FORECASTING) PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TREND LEAST SQUARE PENENTUAN PERAMALAN (FORECASTING) PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TREND LEAST SQUARE Lusiana, SE, MM, Muklas Adi Putra, SE, Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Metode statistik merupakan bidang pengetahuan yang mengalami pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Metode statistik merupakan bidang pengetahuan yang mengalami pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Metode statistik merupakan bidang pengetahuan yang mengalami pertumbuhan pesat. Metosdenya berkembang sejajar dengan penemuan-penemuan penting oleh para ahli matematis

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara optimal. Tujuan utama perusahaan

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Sejalan dengan perkembangan dunia usaha, manajemen memerlukan alat bantu yang digunakan untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan.

Lebih terperinci

Trend Sekuler Linier. Analisis Runtut Waktu (Time Series) adalah analisis pergerakan atau perubahan variabel bisnis/ekonomi dari waktu ke waktu.

Trend Sekuler Linier. Analisis Runtut Waktu (Time Series) adalah analisis pergerakan atau perubahan variabel bisnis/ekonomi dari waktu ke waktu. Trend Sekuler Linier 1. Pendahuluan Analisis Runtut Waktu (Time Series) adalah analisis pergerakan atau perubahan variabel bisnis/ekonomi dari waktu ke waktu. Pola dasar pergerakan runtut waktu : 1) Trend

Lebih terperinci

Matakuliah : Ekonomi Produksi Peternakan Tahun : Oleh. Suhardi, S.Pt.,MP

Matakuliah : Ekonomi Produksi Peternakan Tahun : Oleh. Suhardi, S.Pt.,MP Matakuliah : Ekonomi Produksi Peternakan Tahun : 2014 Oleh. Suhardi, S.Pt.,MP 1 Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menunjukkan jenis Peramalan Menggunakan Metode Peramalan Kuantitatif

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Anggaran Istilah anggaran sudah lama dikenal dalam dunia usaha, tetapi rumusan dari suatu anggaran akan sangat bervariasi tergantung dari besar kecilnya organisasi

Lebih terperinci

ANGGARAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN TINGKAT PRODUKSI: SIMULASI TEORITIK

ANGGARAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN TINGKAT PRODUKSI: SIMULASI TEORITIK Jurnal Liquidity Vol. 2, No. 1, Januari-Juni 2013, hlm. 45-53 ANGGARAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN TINGKAT PRODUKSI: SIMULASI TEORITIK Husnayetti STIE Ahmad Dahlan Jakarta Jl. Ciputat Raya No. 77 Cireundeu,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Peramalan Peramalan (forecasting) merupakan upaya memperkirakan apa yang terjadi pada masa yang akan datang. Pada hakekatnya peramalan hanya merupakan suatu perkiraan (guess),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Perusahaan Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari suatu perusahaan bersifat profit oriented, yaitu mencapai laba

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA Definisi dan Tujuan Forecasting. yang belum terjadi (Pangestu S, 1986:1). Forecasting atau peramalan

BAB II KAJIAN PUSTAKA Definisi dan Tujuan Forecasting. yang belum terjadi (Pangestu S, 1986:1). Forecasting atau peramalan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Forecasting 2.1.1 Definisi dan Tujuan Forecasting Forecasting adalah peramalan (perkiraan) mengenai sesuatu yang belum terjadi (Pangestu S, 1986:1). Forecasting atau peramalan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUATAKA. Penelitian yang dilakukan oleh Ivarani Mega Safitri (2012), dengan

BAB II TINJAUAN PUATAKA. Penelitian yang dilakukan oleh Ivarani Mega Safitri (2012), dengan 9 BAB II TINJAUAN PUATAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Ivarani Mega Safitri (2012), dengan objek penelitian yaitu Perusahaan Pelayanan Jasa Tiket Pada Terminal Tiket

Lebih terperinci

ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI DASAR PERENCANAAN KEUANGAN PADA CV. SUMBER AGUNG DI SANGATTA

ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI DASAR PERENCANAAN KEUANGAN PADA CV. SUMBER AGUNG DI SANGATTA ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI DASAR PERENCANAAN KEUANGAN PADA CV. SUMBER AGUNG DI SANGATTA ABSTRAKSI Eka Audria Putri, Titin Ruliana, Eka yudhyani FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA E-mail

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Perencanaan merupakan perumusan awal segala sesuatu yang akan dicapai. Perencanaan melibatkan evaluasi mendalam dan cermat serangkaian tindakan terpilih dan penetapan

Lebih terperinci

Febriyanto, S.E., M.M.

Febriyanto, S.E., M.M. METODE PERAMALAN PERMINTAAN Metode bebas (freehand method) Metode setengah ratarata (semi average method) Metode ratarata bergerak (moving average method) Metode kwadrat terkecil (least quares method)

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa

BAB II KERANGKA TEORI. Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa BAB II KERANGKA TEORI 2. Kerangka Teori 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa Inggris. Namun, kata tersebut sebenarnya berasal dari Perancis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan saat ini, pentingnya sistem informasi hampir dirasakan berbagai jenis bidang usaha,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan saat ini, pentingnya sistem informasi hampir dirasakan berbagai jenis bidang usaha, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan saat ini, pentingnya sistem informasi hampir dirasakan berbagai jenis bidang usaha, baik perusahaan berskala kecil, menengah hingga besar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Uji Kecukupan Sampel Dalam melakukan penelitian terhadap populasi yang sangat besar, kita perlu melakukan suatu penarikan sampel. Hal ini dikarenakan tidak selamanya kita dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1. Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

ANGGARAN PENJUALAN. Muniya Alteza.

ANGGARAN PENJUALAN. Muniya Alteza. ANGGARAN PENJUALAN Muniya Alteza Konsep Anggaran Penjualan Komponen-komponen Pokok Konsep Anggaran Penjualan: Dasar-dasar Penyusunan Anggaran 1. Menyusun tujuan perusahaan 2. Menyusun strategi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

BAB 1 GAMBARAN UMUM TENTANG ANGGARAN

BAB 1 GAMBARAN UMUM TENTANG ANGGARAN BAB 1 GAMBARAN UMUM TENTANG ANGGARAN Perencanaan keuangan adalah salah satu tugas manajer keuangan yang penting. Output dari suatu perencanaan keuangan disebut sebagai anggaran (budget), yaitu suatu rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, penanganan

BAB I PENDAHULUAN. produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, penanganan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi menyebabkan perubahan yang besar dalam operasi perusahaan. Pemanfaatan teknologi informasi dalam dunia bisnis menyebabkan perubahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manfaat Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002;710) yang ditulis oleh Tim Penyusun Kamus Departemen Pendidikan Nasional mendefinisikan kata manfaat sebagai guna, faedah.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.. Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai manajemen produksi dan operasi sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu pengertian dari

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah PT. Dunlopillo Indonesia PT. Dunlopillo Indonesia merupakan perusahaan manufaktur. Perusahaan ini bergerak di bidang industri pembuatan kasur Latex. Bahan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut

BAB II BAHAN RUJUKAN. memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran perusahaan dapat dianggap sebagai suatu sistem tunggal yang memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 88 BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Dinamika Indonusa Prima berdiri pada tanggal 9 Desember 1974. Pada awal berdirinya, perusahaan ini bernama

Lebih terperinci

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING II.1. Harga Jual Penentuan harga jual suatu produk atau jasa merupakan salah satu keputusan penting manajemen karena harga yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO IV.1 Perencanaan Audit Operasional Audit operasional merupakan suatu proses sistematis yang mencakup serangkaian

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-4 ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS STANDAR UNIT

PERTEMUAN KE-4 ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS STANDAR UNIT PERTEMUAN KE-4 ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS STANDAR UNIT A. TUJUAN PEMBELAJARAN. 4.1. Mahasiswa mengetahui tentang anggaran. 4.2. Mahasiswa mengetahui tentang anggaran induk. 4.3. Mahasiwa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Peramalan Peramalan adalah suatu kegiatan dalam memperkirakan atau kegiatan yang meliputi pembuatan perencanaan di masa yang akan datang dengan menggunakan data masa lalu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Mulyadi (2001:2), menyatakan bahwa akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian

Lebih terperinci

Minggu-1. Gambaran Umum Tentang Budget. Penganggaran Perusahaan. Administrasi Bisnis. By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM

Minggu-1. Gambaran Umum Tentang Budget. Penganggaran Perusahaan. Administrasi Bisnis. By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM Penganggaran Perusahaan Minggu-1 Gambaran Umum Tentang Budget By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM Further Information : Mobile: 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com 1 Administrasi Bisnis Pokok Bahasan (1)

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, manajemen perusahaan memerlukan suatu tindakan yang hati-hati dan cermat, sehingga dalam setiap tindakan dan pengambilan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERAMALAN

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERAMALAN ANALISIS PERBANDINGAN Pangsa pasar perusahaan ini tidak hanya di kota Surabaya melainkan banyak di kota-kota besar METODE PERAMALAN bahkan di luar Pulau Jawa seperi wilayah Ambon, PENJUALAN JENIS KAYU

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan meramalkan atau memprediksi apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang dengan waktu tenggang (lead time) yang relative lama,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Istilah anggaran sudah lama dikenal dalam dunia usaha, tetapi rumusan dari suatu anggaran akan sangat bervariasi tergantung dari besar kecilnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2012) dengan judul Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PRODUKSI

PERENCANAAN PRODUKSI PERENCANAAN PRODUKSI Membuat keputusan yang baik Apakah yang dapat membuat suatu perusahaan sukses? Keputusan yang dibuat baik Bagaimana kita dapat yakin bahwa keputusan yang dibuat baik? Akurasi prediksi

Lebih terperinci

bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli

bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli BAB II LANDASAN TEORI A. PEMASARAN 1. Pengertian dari Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

PERILAKU AKTIVITAS BIAYA

PERILAKU AKTIVITAS BIAYA PERILAKU AKTIVITAS BIAYA 1 A. Konsep Perilaku Akuntan manajemen harus mampu untuk mengevaluasi setiap jenis biaya untuk bisa menentukan fungsi biaya (cost function) yang menjelaskan perilaku biaya. Perilaku

Lebih terperinci

PENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAAN ESTIMASI PERMINTAAN PASAR

PENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAAN ESTIMASI PERMINTAAN PASAR PENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAAN ESTIMASI PERMINTAAN PASAR ESTIMASI PERMINTAAN PASAR Bagi para manajer produksi, estimasi atau perkiraan secara kuantitatif permintaan terhadap suatu produk penting untuk diketahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survei yang dilakukan terhadap konsumen sehingga dapat diperoleh data yang diperlukan mengenai

Lebih terperinci

PERAMALAN (FORECASTING)

PERAMALAN (FORECASTING) PERAMALAN (FORECASTING) Apakah Peramalan itu? Peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data historis dan memproyeksikannya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Jenis-Jenis Anggaran 1. Pengertian Anggaran Pengertian anggaran terus berkembang dari masa ke masa. Dulu anggaran hanya merupakan suatu alat untuk menyeimbangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. estimasi data yang akan datang. Peramalan atau Forecasting merupakan bagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. estimasi data yang akan datang. Peramalan atau Forecasting merupakan bagian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Peramalan Peramalan adalah data di masa lalu yang digunakan untuk keperluan estimasi data yang akan datang. Peramalan atau Forecasting merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Sistem Dari beberapa pengertian sistem, berikut adalah pengertian sistem menurut Mulyadi (2001:2) ; Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara optimal. Tujuan utama perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat yang sehat untuk dapat belajar dan bekerja dalam rangka membangun bangsa. Agar rakyat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan salah satu cara manajemen dalam menjalankan fungsinya yaitu fungsi perencanaan dan fungsi pengendalian. Anggaran sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 SEJARAH SINGKAT PT. GMF AEROASIA Dimulai pada tahun 1949, GMF AeroAsia berasal dari Divisi Teknik Garuda Indonesia Airlines di Kemayoran dan Bandara Halim Perdana Kusuma di Jakarta,

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PT MULTIFARMA SATWA MAJU. III.1. Sejarah dan Perkembangan PT.Multifarma Satwa Maju

BAB III GAMBARAN UMUM PT MULTIFARMA SATWA MAJU. III.1. Sejarah dan Perkembangan PT.Multifarma Satwa Maju BAB III GAMBARAN UMUM PT MULTIFARMA SATWA MAJU III.1. Sejarah dan Perkembangan PT.Multifarma Satwa Maju III.1.1. Sejarah Singkat PT.Multifarma Satwa Maju PT.Multifarma Satwa Maju adalah sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH 31 BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH 3.1 Landasan Teori 3.1.1 Anggaran Kas 3.1.1.1 Pengertian

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS ANGGARAN PENJUALAN DALAM EVALUASI KINERJA MANAJEMEN PERUSAHAAN PADA PT BINTANG COSMOS MEDAN. Oleh

SKRIPSI ANALISIS ANGGARAN PENJUALAN DALAM EVALUASI KINERJA MANAJEMEN PERUSAHAAN PADA PT BINTANG COSMOS MEDAN. Oleh UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN SKRIPSI ANALISIS ANGGARAN PENJUALAN DALAM EVALUASI KINERJA MANAJEMEN PERUSAHAAN PADA PT BINTANG COSMOS MEDAN Oleh NAMA : INGRID SILALAHI NIM : 050503141

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan controller

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan controller 112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan controller dalam pengelolaan persediaan bahan baku guna menunjang kelancaran proses produksi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Denta Umar Aminudin (2007) dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada Perusahaan Shuttlecock

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Tujuan Penyusunan Anggaran Penjualan 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan alat yang penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Menurut Krismiadji (2002;4) suatu sistem informasi akuntansi sering disebut juga sebagai sistem informasi adalah suatu kombinasi dari personalia, catatan-catatan,

Lebih terperinci

ANGGARAN PENJUALAN BAB II. KUWAT RIYANTO, SE, M.M

ANGGARAN PENJUALAN BAB II. KUWAT RIYANTO, SE, M.M ANGGARAN PENJUALAN BAB II KUWAT RIYANTO, SE, M.M. 081319434370 Kuwat_riyanto@yahoo.com http://kuwatriy.wordpress.com Konsep Anggaran Penjualan Komponen-komponen pokok dalam penyusunan anggaran penjualan:

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto Mandiri dibatasi pada hal-hal berikut ini: a. Mengidentifikasikan kelemahan sistem pengendalian

Lebih terperinci