IMPLEMENTASI MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI DINAMIKA GETARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI DINAMIKA GETARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN"

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI DINAMIKA GETARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN Dwi Prasetyo, Ahmad Fauzi, Edy Wiyono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Ir. Sutami No 36A, Surakarta dwipras2010@gmail.com ABSTRACT Dwi Prasetyo. THE IMPLEMENTATION OF SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XI PHYISIC MODULE ON DYNAMIC VIBRATION USING SPREADSHEET APPLICATION BASED ON FOUR PILLARS OF EDUCATION. Thesis, Teacher Training and Education Faculty, Sebelas Maret University Surakarta. November The purpose of this research is: (1) produce physics module based four pillars of education using spreadsheet excel on oscillation for eleventh grade of senior high school that has good criteria; (2) describe the influence of using physics module based four pillars of education using spreadsheet excel on oscillation toward student s cognitive aspect in Class XI MIA 2 SMA N 1 Surakarta. The method of this research research and development based on the Borg and Gall s model. The procedure of module development is done until eight stages from ten stages. The research was started with introduction study that consist of need analyze and curriculum analyze, planning module, develop preliminary module, preliminary flied testing, main product revision, main field testing, operasional product revision, and operasional field testing. Draft module data development was obtained from 2 expert, 3 peer reviewer, and 3 reviewer. Early test was done to 8 students, while main test was done to 34 students. preliminary flied testing was aim to know the the influence of physics module based four pillars of education using spreadsheet excel on oscillation toward student s cognitive aspect. The data was obtained from student s pretest and posttest score of XI MIA 2 SMA N 1 Surakarta. Data was obtained from qualitative data is supported by quantitative data from questionnaire and student cognitive score. The conclusion of this research are: (1) physics module based four pillars of education using spreadsheet excel on oscillation for eleventh grade of senior high school that has been developed that fulfill very good criteria for four aspects: expedience of contents, presentation, language and graphic aspects that result of early trial test with average score 70% and main trial test with average score 83%; (2) using physics module based four pillars of education using spreadsheet excel on oscillation that have positive influence toward student s cognitive aspect in Class XI MIA 2. It was based on the t calculation score quantity that was 9,095 compared with t table score was 1,697 with pretest average score 70,39 and posttest average score 81,07 of student of class XI MIA 2 SMA N 1 Surakarta. Key Words: four pillars of education, spreadsheet, oscillation ABSTRAK Dwi Prasetyo. IMPLEMENTASI MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI DINAMIKA GETARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. November Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan modul fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan spreadsheet excel pada materi Gerak Osilasi untuk siswa SMA kelas XI yang memiliki kategori baik; (2) menjelaskan pengaruh penggunaan modul fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan spreadsheet excel pada materi Gerak Osilasi terhadap kemampuan kognitif siswa kelas XI MIA 2 SMA N 1 Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan dengan model Borg and Gall. Prosedur pengembangan modul yang dilakukan hanya sampai pada tahap kedelapan dari sepuluh tahapan. Penelitian dimulai dengan studi pendahuluan berupa analisis kebutuhan dan analisa kurikulum, perencanaan modul, pengembangan draf modul, uji coba awal, revisi hasil uji coba awal, uji coba utama, revisi modul akhir dan uji coba produk di lapangan. Data pengembangan draf modul diperoleh dari 2 ahli, 3 peer reviewer dan 3 reviewer. Uji coba awal dilakukan terhadap 8 siswa, sementara uji coba utama sebanyak 34 siswa. Uji coba di lapangan ditujukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan modul fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan spreadsheet excel pada materi Gerak Osilasi terhadap kemampuan kognitif siswa. Data diperoleh dari nilai pretest dan posttest siswa kelas XI MIA 2 SMA N 1 Surakarta. Data yang diperoleh yaitu data kualitatif yang didukung oleh data kuantitatif dari angket dan nilai kognitif siswa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) modul fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan spreadsheet excel pada materi Gerak Osilasi untuk siswa SMA kelas XI yang telah dikembangkan memenuhi kriteria sangat baik pada aspek keyalakan isi materi, penyajian, kebahasaan dan kegrafisan dengan hasil uji coba awal diperoleh rerata presentase skor 70% dan uji coba utama rerata presentase skor 83%. (2) Penggunaan modul fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan spreadhsheet excel pada materi Gerak Osilasi SMA berpengaruh positif terhadap nilai kognitif siswa kelas XI MIA 2. Hal ini didasarkan atas besarnya nilai t hitung yaitu 9,095 dibandingkan nilai t tabel sebesar 1,697 dengan rerata nilai pretest 70,39 dan rerata nilai posttest 81,07 pada siswa kelas XI MIA 2 SMA N 1 Surakarta. Kata Kunci: Empat Pilar Pendidikan, Spreadsheet, Gerak Osilasi 1

2 PENDAHULUAN Fisika merupakan disiplin ilmu yang mempelajari gejala alam dan menerangkan bagaimana gejala tersebut terjadi. Fisika merupakan mata pelajaran yang tidak hanya berisi teori dan rumus untuk dihafal, tetapi fisika memerlukan pengertian dan pemahaman konsep yang dititikberatkan pada proses terbentuknya pengetahuan melalui suatu penemuan maupun penyajian data. Permasalahan yang sering terjadi di dalam pembelajaran fisika adalah proses pembelajaran masih menggunakan pembelajaran konvensional, siswa hanya diberi materi dan contoh soal, kemudian mengerjakan soal latihan. Pada umumnya siswa cenderung pasif sehingga membuat siswa kurang mengembangkan keterampilan berpikirnya. Mengacu kepada Kurikulum 2013 (K-13), pendidikan bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka perlu adanya implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran di sekolah. Pembelajaran kurikulum 2013 merupakan pembelajaran kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Fauzi dkk (2012: 28) menyatakan bahwa persepsi siswa terhadap Fisika sebagai suatu proses perlu ditingkatkan dengan penggunaan metode ilmiah seperti praktek laboratorium dalam pembelajaran konstekstual. Pembelajaran yang hanya berpusat pada penyampaian guru secara satu arah berdampak pada rendahnya interaksi siswa untuk saling bekerjasama dalam suatu pekerjaan atau penyelesaian masalah. Kebanyakan siswa hanya belajar dengan cara menghafalkan teori dan rumus di buku fisika. Bersumber dari permasalahan utama yang ada yaitu kurangnya kemampuan kerjasama dan sikap ilmiah siswa, tindakan untuk meningkatkannya dengan menggunakan pembelajaran berbasis empat pilar pendidikan. Pembelajaran berbasis empat pilar pendidikan tersebut bertujuan untuk membentuk pendidikan yang berkelanjutan (seumur hidup). Pembelajaran berbasis empat pilar terdiri kemampuan untuk berbuat (learning to do), kerjasama (learning to live together), pengetahuan kognitif (learning to know), dan sikap ilmiah (learning to be). (Muslikah, 2010: 12) Di dalam proses belajar mengajar, salah satu hal yang perlu dipersiapkan untuk menunjang penyampaian materi pembelajaran dan keberhasilan suatu pembelajaran yaitu dengan menggunakan media pembelajaran. Hamalik dalam Arsyad (2011: 15) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan membawa pengaruh-pengaruh psikologi sterhadap siswa. Pada pelaksanaan K-13, hal ini masih menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh peserta didik, guru maupun sekolah karena terbatasnya ketersediaan media pelajaran yang mengacu pada kurikulum 2013, khususnya buku fisika SMA. Salah satubahan ajar yang bisa dikembangkan yaitu modul. Modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar cetak yang disajikan secara sistematis, sehingga penggunanya dapat belajar dengan atau tanpa guru. 2 Menurut Depdiknas (2008:36) bahan ajar berupa modul memiliki kelebihan dengan beberapa karakteristik antara lain sebagai berikut: Modul dirancang untuk sistem pembelajaran mandiri; program pembelajaran modul yang utuh dan sistematis; modul mengandung tujuan, bahan atau kegiatan dan evaluasi; modul disajikan secara komunikatif, dua arah; modul diupayakan agar dapat mengganti beberapa peran pengajar; cakupan bahasan modul terfokus dan terukur; modul mementingkan aktivitas belajar pemakai. Pembelajaran fisika tidak semuanya bisa dilaksanakan melalui pelaksanaan percobaan di laboratorium. Dalam beberapa materi, perhitungan rumus tidak dilakukan secara ideal, misalnya dengan meniadakan pengaruh variabel tertentu. Contohnya dalam pembelajaran Dinamika Getaran, yaitu rumusan gerak harmonik sederhana yang menghilangkan pengaruh hambatan udara pada gerak pegas bermassa sehingga diperoleh grafik yang bersifat konstan menyerupai grafik sinus. Padahal jika dihitung gesekan terhadap sangat berpengaruh, yang pada pembahasan berikutnya digunakan rumusan pegas teredam untuk menunjukkannya. Guna memberikan visualisasi yang tepat, dibutuhkan alat bantu untuk mengsimulasikannya. Maka pemanfaatan media pembelajaran penting untuk membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi. Berdasarkan hasil penelitian Sutardi (2008:54) bahwa : kemampuan siswa dalam mengkomunikasikan hasil praktikum dengan grafik tergolong rendah. Rendahnya kemampuan siswa antara lain dalam hal penentuan variabel suatu persamaan dan tidak lengkapnya pemaparan grafik sehingga menyulitkan pembacaan grafik tersebut. Potensi spreadsheet excel sebagai alat bantu untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan berkomunikasi ilmiah belum dimanfaatkan secara maksimal. Sedangkan dipihak guru, jarang sekali ditemui guru fisika yang menggunakan spreadsheet excel dalam pembelajaran fisika. Menurut Fauzi (2009:7) potensi spreadsheet excel dalam pembelajaran fisika antara lain adanya kemampuan visualisasi, simulasi dan animasi suatu gejala fisika dengan tampilan angka dan grafik dinamis yang dapat dibuat tanpa harus menggunakan bahasa pemrograman. Namun belum banyak yang mengkaji karena kurang populernya pemanfaatan spreadsheet untuk pembelajaran fisika dan masih sulit ditemukan bahan ajar berbasis spreadsheet excel di dunia pembelajaran fisika. Mempertimbangkan alasan-alasan yang telah diuraikan di atas, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian pengembangan modul fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan spreadsheet excel pada materi Dinamika Getaran untuk siswa kelas XI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan modul fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan spreadsheet excel pada materi Dinamika Getaran untuk siswa SMA kelas XI agar memenuhi kriteria baik dan mengetahui pengaruh penggunaan modul fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan spreadsheet excel pada materi Dinamika Getaran terhadap kemampuan kognitif siswa kelas XI MIA 2 SMA N 1 Surakarta. Adapun judul penelitian tersebut adalah: Implementasi Modul Fisika Kelas XI SMA pada Materi

3 Dinamika Getaran Menggunakan Aplikasi Spreadsheet Berbasis Empat Pilar Pendidikan. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D), karena sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Model penelitian dan pengembangan yang digunakan mengacu pada model penelitian dan pengembangan Borg and Gall. Borg and Gall (1988) menyatakan bahwa, penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D), merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran (Sugiyono, 2010: 9). Serangkaian tahap atau langkah yang ditempuh dalam Research and Development yang dijelaskan oleh Borg dan Gall (1983) mencakup sepuluh langkah pelaksanaan strategi, sebagaimana dijelaskan pada Gambar Research and information 6. Main field testing 7. Operasional product revision 2. Planning 3. Develop preliminary form of pruduct 5. Main product revision 8. Operasional field testing 10 Dissemination and implementation 4. Preliminary field testing 9. Final Product Gambar 1. Prosedur Penelitian Borg dan Gall Penelitian dimuai dengan studi pendahuluan berupa analisa kebutuhan dan analisa kurikulum, perencanaan modul, pengembangan draf modul, uji coba awal, revisi uji coba awal, uji coba uji coba utama, revisi modul akhir dan uji coba produk di lapangan. Data-data yang dikumpulkan dari penelitian pengembangan ini merupakan data kualitatif yang didukung data kuantitatif, dengan harapan data tidak sekedar berupa hasil penilaian tentang baik atau tidaknya media pembelajaran yang telah dikembangkan, akan tetapi memberikan informasi masukan untuk penyempurnaan produk akhir media pembelajaran. Data-data tersebut bersumber dari ahli, reviewer, peer reviewer, dan siswa dengan kategori sebagai berikut: a. Ahli, yaitu 2 orang dosen yang menjadi pembimbing skripsi peneliti. b. Reviewer, yaitu 3 orang guru fisika SMA N 1 Surakarta. Adapun kriteria guru yang menjadi reviewer yaitu: (1) sudah berpengalaman mengajar materi fisika selama 5 tahun; (2) Pendidikan minimal S-1 untuk program studi Pendidikan Fisika dan sudah menjadi PNS; (3) Telah mendapatkan pelatihan tentang pembelajaran Kurikulum c. Peer Reviewer, yaitu 3 orang mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP UNS. Adapun kriteria mahasiswa yang menjadi peer reviewer yaitu: (1) Telah menempuh mata kuliah Fisika Dasar I, II dan III; (2) Telah menempuh seluruh mata kuliah terori yang wajib diambil Sedangkan siswa uji coba merupakan siswa SMA kelas XI yang terdiri dari: a. Delapan siswa dari 4 kelas yang berbeda yang telah melaksanakan pembelajaran pada materi Dinamika Getaran untuk uji coba awal. b. Tiga puluh empat siswa dari 1 kelas yang sama untuk uji coba utama. Data kuantitatif diperoleh dari nilai rata-rata angket dalam uji validasi dari aspek kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafisan. Data menggunakan skala Likert berupa angka-angka yaitu 4, 3, 2 dan 1. Angka-angka tersebut kemudian direkapitulasikan sehingga dapat disimpulkan tingkat kelayakan modul. Sedangkan untuk data kualitatif diperoleh dari saran dan komentar sebagai pertimbangan untuk melakukan revisi. Data juga diperoleh dari isian angket siswa tentang keterbacaan modul dari aspek kelayakan isi, kebahasaan, penyajian dan kegrafisan. Data dari siswa berupa rata-rata dari angket check list Ya/Tidak serta komentar dan saran. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif. Kuantisasi data dilakukan dengan menjumlahkan skor pada setiap aspek. Skor dikategorikan ke dalam lima kriteria dengan rumusan seperti yang diterangkan dalam Azwar (2007: 163) pada Tabel 1. Tabel 1 Kriteria Penilaian Interval Skor Kriteria Mi + 1,5 Sbi < X Sangat Baik Mi + 0,5 Sbi < X Mi + 1,5 Sbi Baik Mi - 0,5 Sbi < X Mi + 0,5 Sbi Cukup Mi - 1,5 Sbi < X Mi - 0,5 Sbi Kurang X Mi - 1,5 Sbi Sangat Kurang Adapun keterangan rumusan Tabel 1 antara lain sebagai berikut: (1) X merupakan skor responden; (2) Mi merupakan mean ideal yang diperoleh dari perhitungan ½ (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal); (3) Sbi merupakan simpangan baku ideal yang diperoleh dari perhitungan 1/6 (skor tertinggi ideal - skor terendah ideal). Setelah diperoleh revisi modul akhir, dilakukan tes tertulis untuk mengukur kemampuan kognitif siswa pada materi Dinamika Getaran. Jumlah item soal tes tertulis tersebut sebanyak 30 soal dalam bentuk pilihan ganda. Tes yang telah divalidasi oleh ahli, dalam hal ini pembimbing, selanjutnya diujicobakan terlebih dahulu kepada siswa yang telah mendapatkan materi Dinamika Getaran, yakni XII MIA 1 SMA N 1 Surakarta. Setelah didapatkan data hasil uji coba, instrumen tes dianalisis tingkat validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal. Selanjutnya tes direvisi dan kemudian diberikan posttest kepada siswa kelas XI MIA 2 SMA N 1 Surakarta. Postest diberikan kepada siswa setelah dilaksanakan pembelajaran oleh peneliti. Hasil tes yang diperoleh berupa angka skala yang selanjutnya dianalisis untuk menguji hipotesis. Hasil pretest dan posttest dianalisis untuk menentukan apakah data yang diambil berdistribusi normal melalui uji normalitas data. Pengujian normalitas menggunakan uji 3

4 Lilliefors. Pada dasarnya melalui metode ini, datanya tidak dinyatakan dalam distribusi frekuensi data bergolong (Budiyono, 2010: 168). Kemudian, peneliti menggunakan teknik One Sample t Test untuk mengetahui perbedaan antara nilai tertentu dalam hal ini pretest dengan posttest untuk mengetahui apakah modul yang diterapkan pada pembelajaran berpengaruh positif atau tidak terhadap nilai kognitif siswa. Rumus statistik ujinya adalah X t s / 2 X n 1 dimana, s = n 1 Σ x x Adapun keterangan rumus tersebut adalah: (1) t= t hitung; (2) X2 = Rata rata nilai posttest kelas; (3) X 1 = Rata rata nilai pretest kelas; (4) s= Standar deviasi sampel; (5) n= Jumlah. Rumus daerah kritik adalah: DK = {t t < -t (1-1/2α) atau t > t (1-1/2α) Taraf signifikansi = α = 0,05 Besarnya t tabel untuk distribusi t dengan dk = (n -2). Kemudian, rumus keputusan ujinya adalah H 0 diterima jika : t hitung >t tabel H 0 ditolak jika : t hitung t tabel Dari uji hipotesis yang dilakukan, akan didapatkan hasil berupa t hitung, dalam hal ini apabila t hitung yang didapat nilainya lebih dari t tabel. Maka hipotesis diterima dengan kesimpulan modul fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan spreadsheet excel yang digunakan berpengaruh positif terhadap nilai kognitif siswa. Sebaliknya, apabila nilai t hitung kurang dari nilai t tabel, maka hipotesis ditolak dengan kesimpulan modul fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan spreadsheet excel yang diterapkan tidak berpengaruh terhadap nilai kognitif siwa. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengembangan modul pembelajaran fisika yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: studi pendahuluan, perencanaan modul, pengembangan draf modul, uji coba awal, revisi hasil uji coba awal, uji coba utama, revisi hasil uji coba utama untuk mendapatkan modul akhir, dan uji coba produk di lapangan. Studi lapangan dilakukan di SMA Negeri 1 Surakarta. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap guru mata pelajaran fisika pada sekolah tersebut, diketahui bahwa beberapa guru masih menggunakan metode konvensional dalam kegiatan pembelajaran. Kurikulum yang digunakan dalam penelitian ini adalah kurikulum 2013 sesuai yang dipakai di SMA N 1 Surakarta. Materi yang disajikan dalam modul pembelajaran ini, yaitu Dinamika Getaran untuk siswa SMA kelas XI semester 1. Materi ini dipilih karena terdapat konsep dan rumusan yang dapat dikembangkan melalui penggunaan spreadsheet excel dalam bentuk persamaan rumus, tabel dan grafik sehingga dapat dengan mudah dipahami. Pemilihan materi juga didasarkan pada pedoman silabus mata pelajaran fisika SMA. Hasil rancangan penelitian pengembangan modul pembelajaran fisika ini adalah: a. Materi pokok yang dipilih adalah Dinamika Getaran dengan subpokok materi Gerak Harmonik Sederhana, Energi pada Gerak Harmonik, Ayunan Sederhana, Gerak Osilasi Teredam, dan Resonansi. i b. Modul pembelajaran fisika yang dikembangkan terbagi dalam lima kegiatan belajar, yaitu kegiatan belajar (1) membahas tentang Gerak Harmonik Sederhana, kegiatan belajar (2) membahas tentang Energi pada Gerak Harmonik, kegiatan belajar (3) membahas tentang Ayunan Sederhana, kegiatan belajar (4) membahas Gerak Osilasi Teredam, dan kegiatan belajar (5) membahas tentang Resonansi. Kelima aktivitas belajar tersebut terdiri dari komponen sebagai berikut: (1) Tujuan Pembelajaran; (2) Gambar dan ilustrasi; (3) Contoh Soal; (3) Kegiatan; (4) Pengetahuan; (5) Diskusikan; (6) Latihan Soal; (7) Rangkuman; (8) Tes Formatif; (9) Umpan Balik. Bagian-bagian lain yang melengkapi bagian modul yaitu deskripsi pembelajaran, prasyarat penggunaan modul, petunjuk penggunaan bagi siswa dan guru, tujuan akhir, tes awal, kompetensi inti dan kompetensi dasar, peta kompetensi, peta konsep, evaluasi, kunci jawaban, glosarium dan daftar pustaka. Analisis data validasi menunjukkan bahwa jumlah skor keseluruhan untuk setiap validator (ahli, reviewer dan peer reviewer) yakni sebagai berikut: ahli I dan II masingmasing memberi skor 215 dan 214, reviewer I, II dan III masing-masing memberi skor 217, 207 dan 224, sedangkan peer reviewer I, II dan III masing-masing memberikan skor 215, 215 dan 187. Berdasarkan hasil analisis penilaian dari validator (ahli, reviewer dan peer reviewer) diperoleh bahwa modul fisika yang dikembangkan dikategorikan sangat baik. Penilaian ini diperoleh dari perhitungan skor pada aspek kelayakan isi, penyajian, kebahasaan, dan kegrafisam. Hal ini menunjukkan bahwa semua validator menyetujui bahwa modul fisika ini telah siap untuk tahap uji coba dengan saran dan komentar yang dijadikan bahan untuk melakukan revisi terhadap modul. Data hasil uji coba yang disajikan diperoleh dari 8 siswa pada tahap uji coba awal dan 34 siswa pada tahap uji coba utama. Uji coba awal dilakukan pada 8 siswa SMA N 1 Surakarta yang tersebar di 4 kelas yaitu XI MIA 1, XI MIA 3, XI MIA 4 dan XI MIA 5. Hasil uji coba pada siswa berupa skor yang merupakan hasil konversi jawaban Ya dan Tidak. Skor 1 untuk jawaban Ya dan skor 0 untuk jawaban Tidak. Deskripsi data hasil uji coba awal menunjukkan tentang sebaran penilaian modul pembelajaran fisika. Uraian indikator dalam uji coba tersebut ada 50 item. Secara keseluruhan sebaran untuk nilai 1 sebanyak 70% dengan skor total 280, sedangkan sebaran untuk nilai 0 hanya sebayak 30% dengan skor total 120. Jadi sebaran nilai 1 pada sebagian besar uraian indikator dominan dibanding sebaran nilai 0. Oleh karena itu, penilaian pada uji coba awal bisa dikatakan berhasil. Adapun saran dan komentar yang ada menjadi referensi revisi dan diuraikan dalam pembahasan. Hasil uji coba utama dapat diketahui dari angket 34 siswa kelas XI MIA 2 SMA N 1 Surakarta. Rincian angket hasil uji coba utama terdiri dari 4 aspek penilaian yaitu kelayakan isi, penyajian, kebahasaan dan kegrafisan. Terdapat 50 item indikator dalam uji coba utama ini. Secara keseluruhan sebaran untuk nilai 1 sebanyak 83% dengan skor total 1404, sedangkan sebaran untuk nilai 0 hanya sebayak 17% dengan skor 296. Jadi sebaran nilai 1 pada sebagian besar uraian indikator sangat dominan dibanding sebaran nilai 0. Oleh karena itu, penilain pada 4

5 uji coba utama bisa dikatakan berhasil. Adapun saran dan komentar yang ada menjadi bahan revisi dan diuraikan dalam pembahasan. Uji coba produk di lapangan yang dilakukan menggunakan jenis pre-experimental dengan tipe One Group Pretest Posttest Design. Oleh karena itu, data dalam uji coba di lapangan ini berupa nilai sebelum dan setelah diberikan perlakuan yaitu pembelajaran dengan menggunakan modul fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan spreadhsheet excel pada materi Dinamika Getaran SMA di kelas XI MIA 2 SMA N 1 Surakarta dibandingkan dengan pembelajaran oleh guru sebelumnya. Uji coba produk ini ditujukan untuk mengetahui apakah penggunaan modul dalam pembelajran tersebut berpengaruh positif atau tidak terhadap nilai kognitif siswa. Perangkat pembelajaran seperti RPP, LKS dan instrumen tes disusun sebelum pelaksanaan pembelajaran. Tes yang dilakukan berupa tes tertulis untuk mengukur tingkat kemampuan kognitif siswa. Instrumen tes tersebut disusun sesuai materi dan indikator pembelajaran yang selanjutnya dilakukan uji coba instrumen untuk mengetahui tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas, dan reliabilitas instrumen. Hasil pretest didapatkan dari nilai rerata ujian kelas yang telah diambil oleh guru di kelas XI MIA 2, yaitu sebesar 70,39 dengan standar deviasi 9,455. Setelah diberikan pembelajaran, diperoleh hasil posttest siswa XI MIA 2 dengan rerata nilai yaitu 81,07 dengan standar deviasi sebesar 6,851. Baik hasil pretest dan posttest pada kelas XI MIA 2, didapatkan hasil bahwa kedua data tidak termasuk dalam nilai daerah kritis (DK). Hal itu berdasarkan nilai L hitung pretest sebesar 0,143 dan L hitung posttest sebesar 0,134 yang lebih kecil dari L tabel sebesar 0,1519. Oleh karena itu, keputusan uji keduanya yaitu hipotesis nol diterima, yang artinya kedua nilai tersebut berdistribusi normal. Dengan hasil normalitas tersebut, maka pengujian hipotesis penelitian dapat digunakan uji statistik parametrik. Uji hipotesis yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik perhitungan One Sample t Test atau Uji T satu sampel, dengan sampel yang diambil adalah nilai kognitif posttest siswa kelas XI MIA 2 dan menggunakan pembanding berupa nilai pretest siswa XI MIA 2. Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung sebesar 9,095 dan nilai t tabel sebesar 1,697 untuk taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan dk = k 2 = 34 2 = 32. Oleh karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel (9,095 > 1,697), maka hipotesis yang diajukan diterima. Hasil perhitungan menunjukkan jika hipotesis yang diajukan diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan modul fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan spreadhsheet excel pada materi Dinamika Getaran berpengaruh positif terhadap nilai kognitif siswa kelas XI MIA 2 SMA N 1 Surakarta. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kualitas modul yang dikembangkan berdasarkan hasil validasi, reviewer, dan peer reviewer menunjukkan bahwa semua validator menilai modul fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan spreadhsheet excel pada materi Dinamika Getaran SMA yang dikembangkan memenuhi kriteria sangat baik pada aspek kelayakan isi, penyajian, kebahasaan dan kegrafisan. Modul fisika telah layak untuk diujicobakan kepada siswa. Penilaian modul fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan spreadhsheet excel pada materi Dinamika Getaran SMA yang dikembangkan menunjukkan peningkatan signifikan. Hasil uji coba awal jika dihitung rerata aspek kelayakan isi, penyajian, kebahasaan dan kegrafisan diperoleh skor 70% dan uji coba utama menunjukkan rerata skor 83%. Uji coba produk yang disempurnakan pada siswa SMA menunjukkan bahwa modul fisika yang dikembangkan dapat diterima dengan baik dan mendapat respon positif dari siswa. Rerata kemampuan kognitif siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan modul fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan spreadhsheet excel pada materi Dinamika Getaran SMA lebih tinggi daripada pembelajaran sebelumnya oleh guru. Hal ini didasarkan atas besarnya nilai t hitung sebesar 9,095 lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,697, sehingga hipotesis nol (H 0 ) diterima. Sehingga, penggunaan modul fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan spreadhsheet excel pada materi Dinamika Getaran berpengaruh positif terhadap pengingkatan kemampuan kognitif siswa kelas XI MIA 2 SMA N 1 Surakarta. Hal ini dibuktikan dengan rerata kemampuan kognitif siswa kelas XI MIA 2 yang meningkatkan dari 70,39 dengan standar deviasi 9,455 menjadi 81,07 dengan standar deviasi 6,851. Saran Beberapa saran yang peneliti sampaikan dari hasil pengembangan modul fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan spreadsheet excel pada materi Dinamika Getaran untuk siswa SMA kelas XI ini, yaitu (1) Bagi guru, modul fisika ini dapat dijadikan bahan ajar alternatif oleh guru dalam kegiatan pembelajaran; (2) Bagi siswa modul ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber belajar sehingga memberikan kemudahan dalam belajar secara aktif dan mandiri; (3) Bagi peneliti lain, modul fisika ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan rujukan dalam pengembangan modul atau bahan ajar selanjutnya, baik untuk materi yang sama atau berbeda. Dalam mengembangkan modul atau bahan ajar lain, sabaiknya menggunakan software Corel Draw saat mendesain. Hal ini dikarenakan, hasil desain dari software Corel Draw lebih rapi dibandingkan hasil desain dari Ms. Office Word seperti yang peneliti kembangkan saat ini. DAFTAR PUSTAKA Cari.(2009). Fisika untuk SMA/MA. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Fauzi, A. (2009). Pengembangan Bahan Ajar Fisika dengan Aplikasi Spreadsheet. Thesis. Universitas Negeri Semarang. Fauzi, A, Dewanto H, Elvin Y, Sriyanto, Qurrota. (2012). Penggunaan Spreadsheet Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Kelas XI RSBI SMA Negeri 1 Surakarta Berbasis Empat Pilar Pendidikan. Laporan Penelitian. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). KonsepPendekatan Scientific. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayan. 5

6 Kurniawan, Heru E. (2011). Pengembangan Bahan Ajar Fisika SMA Kelas X Berbasis Spreadsheet Excel. Skripsi. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Madcoms. (2011). Microsoft Excell 2010 Pemprogaman VBA. Yogyakarta : Andi. Oliveira, Margari Cristina anda Napoles, Suzana (2010). Using Spreadsheet to study the Osicillatory Movement of a Mass-Spring System. Spreadhseet in Education(eJSieE): Vol.3: Iss.3, Article 2. Diperoleh 1 Februari 2015 darihttp://epublications.bond.edu.au. Rustad, S. (2004). Memanfaatkan Spreadsheet untuk Memperkuat Konsep Pelayangan Gelombang. Jurnal Pendidikan Fisika. UNNES: Semarang Sudjana, Nana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfa Beta. Sutardi. (2008). Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis Spreadsheet untuk Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Ilmiah. Thesis. Semarang : Universitas Negeri Semarang. 6

IMPLEMENTASI MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI DINAMIKA GETARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN

IMPLEMENTASI MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI DINAMIKA GETARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN IMPLEMENTASI MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI DINAMIKA GETARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN Skripsi Oleh: Dwi Prasetyo K2310030 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fisika merupakan disiplin ilmu yang mempelajari gejala alam dan menerangkan bagaimana gejala tersebut terjadi. Fisika merupakan mata pelajaran yang tidak hanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Modul pembelajaran fisika ini dikembangkan di Laboratorium Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret,

Lebih terperinci

B. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang mengacu pada model

B. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang mengacu pada model BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di program studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development/r&d). Adapun yang dikembangkan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development / R&D).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN A. Kajian Pengembangan Modul Fisika Pengembangan modul pembelajaran fisika yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: studi pendahuluan, perencanaan modul,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk mengembangkan produk yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Surakarta, SMA Negeri 1 Karanganyar, dan SMA Negeri 2 Karanganyar. Waktu penelitian dilaksanakan antara

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & Development (R & D). Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall (Sukmadinata,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul fisika berbasis inkuiri pada materi listrik dinamis untuk siswa SMA/MA. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI HUKUM GRAVITASI NEWTON MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI HUKUM GRAVITASI NEWTON MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN PENGEMBANGAN MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI HUKUM GRAVITASI NEWTON MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN Dinda Ameilia Gunawan 1*, Rini Budiharti 1, Ahmad Fauzi 1 Prodi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII

PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII SMP/MTs TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan 73 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian Pendidikan dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pembuatan (Research and Development). Penelitian pembuatan sebagai suatu proses untuk

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN E-MODUL KIMIA BERBASIS PROBLEM SOLVING DENGAN MENGGUNAKAN MOODLE PADA MATERI HIDROLISIS GARAM UNTUK KELAS XI SMA/MA SEMESTER II TESIS

PENGEMBANGAN E-MODUL KIMIA BERBASIS PROBLEM SOLVING DENGAN MENGGUNAKAN MOODLE PADA MATERI HIDROLISIS GARAM UNTUK KELAS XI SMA/MA SEMESTER II TESIS PENGEMBANGAN E-MODUL KIMIA BERBASIS PROBLEM SOLVING DENGAN MENGGUNAKAN MOODLE PADA MATERI HIDROLISIS GARAM UNTUK KELAS XI SMA/MA SEMESTER II TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Menurut Sugiyono, metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu merupakan jenis penelitian pengembangan (Research & Development). Untuk

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI FLUIDA STATIS UNTUK SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI FLUIDA STATIS UNTUK SISWA SMA KELAS X PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI FLUIDA STATIS UNTUK SISWA SMA KELAS X Skripsi Oleh: Arys Rafiah K2310018 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Sains

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Sains PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA KELAS XI SMA/MA DI SURAKARTA TESIS Disusun

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek penelitian studi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI SUHU, KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR UNTUK SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI SUHU, KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR UNTUK SISWA SMA KELAS X PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI SUHU, KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR UNTUK SISWA SMA KELAS X Skripsi Oleh: Apriyanto Budi Utomo K2310012 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI HUKUM GRAVITASI NEWTON MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI HUKUM GRAVITASI NEWTON MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN PENGEMBANGAN MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI HUKUM GRAVITASI NEWTON MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN SKRIPSI Oleh: Dinda Ameilia Gunawan K2310026 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian 50 III.METODE PENGEMBANGAN A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

Lebih terperinci

HARIO WIJAYANTO A

HARIO WIJAYANTO A DAMPAK PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI DIMENSI TIGA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 POLANHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah lokasi dan subyek penelitian, metode penelitian, diagram alir penelitian, instrumen penelitian, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development), dengan alasan karena sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan salah satu

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/R and D). Sugiyono (2013:297) mendefinisikan bahwa penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah (1) lokasi dan subyek penelitian, (2) metode penelitian, (3) sumber data, (4) diagram alir penelitan,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE UNTUK SISWA SMA KELAS X Eko Megawati Putri 1, Drs. Sutadi Waskito, M.Pd 2, Drs. Pujayanto, M.Si 3 Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (01: 407) penelitian dan pengembangan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan 39 BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian Pengembangan Penelitian yang dilakukan berupa penelitian dan pengembangan, model yang akan dikembangkan dalam pengembangan penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek studi lapangan adalah 6 guru kimia

Lebih terperinci

Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII

Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) 7 Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII Intan Pratiwi Wardani 1,

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development).

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). 67 III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Desain penelitian pengembangan berdasarkan langkah-langkah penelitian pengembangan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA Desti Anggistia*, Eko Suyanto, I Dewa Putu Nyeneng FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang digilib.uns.ac.id 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang dikembangkan oleh Thiagarajan (1974). Pemilihan model Four-D ini karena dalam

Lebih terperinci

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015 MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI REAKSI REDUKSI-OKSIDASI DI KELAS X SMA NEGERI 12 SURABAYA INCREASING THE STUDENT SCIENCE

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031 ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI JAMUR UNTUK SISWA SMA KELAS X MIA OLEH: FITRIA DWITA A1C411031 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPBOOK FISIKA APLIKASI CORELDRAW X5 DENGAN SIMULASI VIDEO UNTUK SISWA SMA. Skripsi Oleh : Dwi Prihartanto K

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPBOOK FISIKA APLIKASI CORELDRAW X5 DENGAN SIMULASI VIDEO UNTUK SISWA SMA. Skripsi Oleh : Dwi Prihartanto K PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPBOOK FISIKA APLIKASI CORELDRAW X5 DENGAN SIMULASI VIDEO UNTUK SISWA SMA Skripsi Oleh : Dwi Prihartanto K2309016 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

(Penelitian dan Pengembangan Materi Pencemaran Lingkungan Tahun Pelajaran 2013/2014) TESIS

(Penelitian dan Pengembangan Materi Pencemaran Lingkungan Tahun Pelajaran 2013/2014) TESIS PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS POE (PREDICTION, OBSERVATION AND EXPLANATION) DISERTAI ROUNDHOUSE DIAGRAM UNTUK MEMBERDAYAKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN KEMAMPUAN MENJELASKAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 5

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PENDAMPING IPA UNTUK SMP KELAS VII SEMESTER 2 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 NASKAH PUBLIKASI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PENDAMPING IPA UNTUK SMP KELAS VII SEMESTER 2 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 NASKAH PUBLIKASI PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PENDAMPING IPA UNTUK SMP KELAS VII SEMESTER 2 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : T.KHAIRULLIA A420110136 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan atau research and development. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pengembangan (Research and Development). Penelitian Pengembangan sebagai suatu proses

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN DENGAN TEMA PANTAI UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS VII SMP/MTs TESIS

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN DENGAN TEMA PANTAI UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS VII SMP/MTs TESIS PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN DENGAN TEMA PANTAI UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS VII SMP/MTs TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD Ahmad Fauzi, Sugiyono, Suryani Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Email: Ahmadfauzi_pgsd@yahoo.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN KIMIA ASAM BASA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XI BERDASARKAN KURIKULUM 2013

PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN KIMIA ASAM BASA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XI BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN (Ratri Panggih Pangastuti )23 PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN KIMIA ASAM BASA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XI BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DEVELOPMENT OFACID BASES CHEMISTRY ENRICHMENT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest.

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest. 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMA negeri di Kota Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA pada tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development. Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) 46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) pada penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian yang digunakan, subjek penelitian, desain pengembangan yang dilakukan, teknik dan instrumen pengumpulan data, serta teknik analisis

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) KIMIA SMA/MA BERBASIS LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI LAJU REAKSI

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) KIMIA SMA/MA BERBASIS LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI LAJU REAKSI PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) KIMIA SMA/MA BERBASIS LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI LAJU REAKSI TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK Raifi Wulandari 37, Sunardi 38, Arika Indah K 39 Abstract. The research aims to know the process

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian dan pengembangan (research and development). R&D merupakan metode

Lebih terperinci

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2)

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2) Pengembangan LKPD Berbasis Conceptual. (Syella Ayunisa Rani) 231 PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS CONCEPTUAL ATTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI KESEIMBANGAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR Siti Aisah, Kartono, Endang Uliyanti Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO DEVELOPMENT OF STUDENT WORKSHEET WITH SOFTSKILLS ORIENTATION IN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU BERBASIS SALINGTEMAS UNTUK SMP KELAS VII DENGAN TEMA EKOSISTEM AIR TAWAR

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU BERBASIS SALINGTEMAS UNTUK SMP KELAS VII DENGAN TEMA EKOSISTEM AIR TAWAR PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU BERBASIS SALINGTEMAS UNTUK SMP KELAS VII DENGAN TEMA EKOSISTEM AIR TAWAR Skripsi Oleh: Radhitaningrum Rizqi Hardini K2309059 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENYUSUNAN INSTRUMEN TES FISIKA TENGAH SEMESTER GASAL UNTUK SISWA SMA KELAS XI

PENYUSUNAN INSTRUMEN TES FISIKA TENGAH SEMESTER GASAL UNTUK SISWA SMA KELAS XI PENYUSUNAN INSTRUMEN TES FISIKA TENGAH SEMESTER GASAL UNTUK SISWA SMA KELAS XI SKRIPSI Oleh: Imam Mustofa K2308038 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Januari 2015

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY SUB POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI KELAS VII SMP Ahmad Rif an F 33, Dinawati.

Lebih terperinci

TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Sains. Oleh:

TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Sains. Oleh: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SAINTIFIK PADA MATERI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA/MA TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODUL FISIKA SMA BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN DENGAN APLIKASI SPREADSHEET PADA MATERI GERAK PROYEKTIL

IMPLEMENTASI MODUL FISIKA SMA BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN DENGAN APLIKASI SPREADSHEET PADA MATERI GERAK PROYEKTIL IMPLEMENTASI MODUL FISIKA SMA BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN DENGAN APLIKASI SPREADSHEET PADA MATERI GERAK PROYEKTIL SKRIPSI Oleh: Dinda Putri Asih K2310027 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment atau eksperimen semu. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment atau eksperimen semu. Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi experiment atau eksperimen semu. Quasi eksperimen mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya

Lebih terperinci

PENGARUH METODE INQUIRY DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH METODE INQUIRY DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA ,) Dosen Program Studi PGSD UNS 1 PENGARUH METODE INQUIRY DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Laela Lusi Palupi 1), Siti Kamsiyati ), Tri Budiarto ) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (research and development). Borg and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (research and development). Borg and BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (research and development). Borg and Gall (1989) dalam

Lebih terperinci

PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI GERAK MELINGKAR UNTUK SISWA SMA KELAS X

PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI GERAK MELINGKAR UNTUK SISWA SMA KELAS X PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI GERAK MELINGKAR UNTUK SISWA SMA KELAS X Skripsi Oleh : Naufal Rozadi K2313050 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) p-issn: 2461-0933 e-issn: 2461-1433 Halaman 67 Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) Fauzi Bakri a), Razali Rasyid, Rina Dwi A. Mulyaningsih Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Kata Kunci: mobile learning berbasis android, hasil belajar ranah kognitif, minat belajar

Kata Kunci: mobile learning berbasis android, hasil belajar ranah kognitif, minat belajar Pengembangan Mobile Learning Berbasis. (Tutut Sari Handayani) 384 PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING BERBASIS ANDROID SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI FLUIDA STATIS UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini meninjau pertimbangan dari kesesuaian tujuan penelitian adalah penelitian dan pengembangan atau Research

Lebih terperinci

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP Arnetis, Mariani Natalina dan Sri Ayuni Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PROYEK BERBASIS IT PADA POKOK BAHASAN PERPINDAHAN KALOR DI SMA. Syitaul Umaha, Sri Wahyuni, Subiki

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PROYEK BERBASIS IT PADA POKOK BAHASAN PERPINDAHAN KALOR DI SMA. Syitaul Umaha, Sri Wahyuni, Subiki PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PROYEK BERBASIS IT PADA POKOK BAHASAN PERPINDAHAN KALOR DI SMA Syitaul Umaha, Sri Wahyuni, Subiki Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Boyolali yang beralamat di Jl. Kates Nomor 9 dan SMA Negeri 1 Teras yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tahap pengembangan dan tahap validasi produk awal dilakukan di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Uji coba terbatas dan uji

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU TESIS

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU TESIS PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Sains Oleh:

Lebih terperinci

THE DEVELOPMENT MODULE OF PRACTICAL CHEMISTRY BASED PROBLEM BASED LEARNING (PBL) ON THE SUBJECT OF ACID BASES FOR CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL LEVELS

THE DEVELOPMENT MODULE OF PRACTICAL CHEMISTRY BASED PROBLEM BASED LEARNING (PBL) ON THE SUBJECT OF ACID BASES FOR CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL LEVELS 1 THE DEVELOPMENT MODULE OF PRACTICAL CHEMISTRY BASED PROBLEM BASED LEARNING (PBL) ON THE SUBJECT OF ACID BASES FOR CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL LEVELS Rahmad Zuhri *, Maria Erna **, Elva Yasmi *** Email

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian pengembangan penilaian ini dilakukan di lima Sekolah Menengah Atas Negeri di Surakarta Propinsi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM Vol. 3, No. 3, pp.00-04, September204 PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM DEVELOPMENT MODEL OF INTERACTIVE E-BOOK MAGAZINE MODIFICATION ON THE MATERIAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan pendidikan (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar pada mata pelajaran IPS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Penelitian dan Pengembangan 1. Model Penelitian dan pengembangan Menurut Sugiyono dalam bukunya, metode penelitian dan pengembangan (dalam bahasa Inggris Research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pembuatan media pembelajaran. Media yang akan dikembangkan adalah media pembelajaran matematika berbentuk komik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) atau yang sering disebut penelitian R & D. Penelitian Pengembangan adalah metode

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PRINSIP KERJA PNEUMATIK BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK MULTIMEDIA INTERAKTIF

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PRINSIP KERJA PNEUMATIK BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK MULTIMEDIA INTERAKTIF INVOTEC, Volume X, No.1, Februari 2014 : 47-56 UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PRINSIP KERJA PNEUMATIK BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK MULTIMEDIA INTERAKTIF Nurul Hidayah, Hasbullah Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI 38 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke-5 Tahun 2016 PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI MEDIA DEVELOPMENT OF SCIENCE CARTOON IN SUBJECT

Lebih terperinci

POTRET PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN DI SMA. Ahmad Fauzi, Supurwoko, Edy Wiyono 1) ABSTRAK

POTRET PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN DI SMA. Ahmad Fauzi, Supurwoko, Edy Wiyono 1) ABSTRAK POTRET PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN DI SMA Ahmad Fauzi, Supurwoko, Edy Wiyono 1) 1) Program Studi Pendidikan Fisika PMIPA FKIP UNS Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta, e-mail: fauziuns@gmail.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL REAKSI OKSIDASI REDUKSI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN MODUL REAKSI OKSIDASI REDUKSI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA PENGEMBANGAN MODUL REAKSI OKSIDASI REDUKSI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH JURNAL

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH JURNAL PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH JURNAL Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian 30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai metode penelitian yang digunakan, langkah-langkah penelitian yang dilakukan, sumber data, instrumen penelitian dan pengolahan data. Pembahasan

Lebih terperinci

Lutvi Dwi Aprilia dan Supardiyono Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Lutvi Dwi Aprilia dan Supardiyono Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya PENERAPAN STRATEGI GROUP-TO-GROUP EXCHANGE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI SMP NEGERI SUGIO LAMONGAN Lutvi Dwi Aprilia dan Supardiyono Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka peneltian ini menggunakan pendekatan metode penelitian dan pengembangan (Research and Develompment), yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menghasilkan model pengembangan soft skills yang dapat meningkatkan kesiapan kerja peserta didik SMK dalam pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Langkah-langkah Penelitian Langkah penelitian yang dilakukan pada penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada.

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN

PENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN PENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN Nila Mutia Dewi*, Kadim Masjkur, Chusnana I.Y Universitas Negeri Malang Jalan Semarang

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Lies Setyaningrum 1), Siti Kamsiyati ), Tri Budiarto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

Lebih terperinci

THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG

THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG Journal of Accounting and Business Education, 1 (1), September 2016 THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG Nur

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN PERMAINAN ULAR TANGGA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MATERI GAYA 1)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN PERMAINAN ULAR TANGGA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MATERI GAYA 1) ISSN: 2338 0691 Jurnal Pendidikan Fisika (2013) Vol.1 No.1 halaman 11 April 2013 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN PERMAINAN ULAR TANGGA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII

Lebih terperinci